Top Banner
Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 2, Juni 2017: 134-156 134 PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN EKUITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA BANDA ACEH FARID & SYARIFAH FARIDHA Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala [email protected] ABSTRACT This aims of this study are to investigate the effect of corporate branding, and brand equity on purchase decision The patien of rumah sakit ibu dan anak in Banda Aceh is a taken as a sample in this study. The method of this study employed questionnairs as an instrument. Total sampling is applied as the study’s convenience technique. Hierarchical Linear Modelling methods of analysis are used to determine the influence of the variables involved. The results of this study indicate that corporate branding have positive effect on purchase decision, corporate branding have positive influence on brand equity and brand equity have positive effect on purchase decision. This study also shows that corporate branding influential significantly against brand equity nor against purchase decision. In addition abtained results that brand equity has partial mediated the effect of corporate branding effect to purchase decision. Keywords: Corporate Branding, Brand Equity, Purchase Decision PENDAHULUAN Di era perkembangan zaman dimana pengaruh globalisasi, perubahan teknologi yang semakin canggih serta persaingan yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan kualitas dan merek pada produk, namun juga pada sektor jasa yang dihasilkan nya demi memenuhi tuntutan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sektor jasa merupakan sektor yang paling besar mengalami perubahan berkaitan dengan globalisasi serta perubahan teknologi baru yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi di dalam industri. Fenomena persaingan ini menyebabkan banyaknya variasi produk dan jasa yang terdapat dipasaran sehingga memaksa konsumen agar bijak dalam menentukan pilihannya sebelum melakukan pembelian. Dalam prosesnya pemilihan tersebut, konsumen sering kali memilih diantara tindakan-tindakan alternatif yang melibatkan berapa banyak keputusan pencarian yang harus dijalankan, produk dan jasa apa saja yang harus dibeli dan dari merek apa produk atau jasa tersebut dihasilkan. Branding
23

PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 2, Juni 2017: 134-156

134

PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN DENGAN EKUITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA RUMAH SAKIT IBU DAN

ANAK KOTA BANDA ACEH

FARID & SYARIFAH FARIDHA Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

[email protected]

ABSTRACT This aims of this study are to investigate the effect of corporate branding, and brand equity on purchase decision The patien of rumah sakit ibu dan anak in Banda Aceh is a taken as a sample in this study. The method of this study employed questionnairs as an instrument. Total sampling is applied as the study’s convenience technique. Hierarchical Linear Modelling methods of analysis are used to determine the influence of the variables involved. The results of this study indicate that corporate branding have positive effect on purchase decision, corporate branding have positive influence on brand equity and brand equity have positive effect on purchase decision. This study also shows that corporate branding influential significantly against brand equity nor against purchase decision. In addition abtained results that brand equity has partial mediated the effect of corporate branding effect to purchase decision. Keywords: Corporate Branding, Brand Equity, Purchase Decision PENDAHULUAN

Di era perkembangan zaman dimana pengaruh globalisasi, perubahan

teknologi yang semakin canggih serta persaingan yang semakin tinggi menuntut

perusahaan untuk tidak hanya meningkatkan kualitas dan merek pada produk,

namun juga pada sektor jasa yang dihasilkan nya demi memenuhi tuntutan

keinginan dan kebutuhan konsumen. Sektor jasa merupakan sektor yang paling

besar mengalami perubahan berkaitan dengan globalisasi serta perubahan teknologi

baru yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi di dalam industri. Fenomena

persaingan ini menyebabkan banyaknya variasi produk dan jasa yang terdapat

dipasaran sehingga memaksa konsumen agar bijak dalam menentukan pilihannya

sebelum melakukan pembelian. Dalam prosesnya pemilihan tersebut, konsumen

sering kali memilih diantara tindakan-tindakan alternatif yang melibatkan berapa

banyak keputusan pencarian yang harus dijalankan, produk dan jasa apa saja yang

harus dibeli dan dari merek apa produk atau jasa tersebut dihasilkan. Branding

Page 2: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

135

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

menjadi salah satu startegi yang dilakukan banyak perusahaan untuk menarik

konsumen dan meyakinkan mereka untuk melakukan pembelian. Para konsumen

akan mencari produk berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat

memberikan layanan yang terbaik.

Corporate branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan

perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori

produk/jasa. Disini corporate brand menjadi hal yang berpengaruh dalam proses

pencarian informasi tersebut. Merek yang saat ini tak hanya sekedar menjadi

identitas dan pembeda dari produk pesaing semata, melainkan lebih dari itu, merek

memiliki ikatan emosional yang istimewa yang tercipta antara konsumen dengan

produsen. Corporate branding mengarahkan ke citra perusahaan yang lebih baik

tidak hanya dalam benak investor, tapi juga pada karyawan tidak hanya itu

Corporate branding juga memberikan persepsi lebih baik mengenai citra merek

atau produk yang ditawarkan. Corporate branding menjadi sumber kekuatan untuk

ekuitas merek suatu produk atau jasa. Dasar pemikiran Corporate Brand ini

merupakan payung merek (Umbrella Brand), yaitu merek yang sama mendukung

berbagai produk yang berbeda di pasar, dimana setiap produk memiliki komunikasi

dan performance sendiri. Corporate brand sendiri adalah penggunaan nama

perusahaan induk sebagai merek yang dikomunikasikan kepada pelanggan.

Perusahaan harus menentukan pada tingkat mana akan menanamkan identitas

merek dan hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk mengembangkan satu merek

dengan makna yang mendalam sehingga memiliki keunikan dan tidak mudah ditiru

oleh pesaingnya. Ketika perusahaan menginformasikan produk atau jasa,

membangun image konsumen potensial, dan konsumen merespon serta

mendapatkan bahwa kinerja produk atau jasa yang mereka rasakan sesuai dengan

yang mereka harapkan sebagai akibat informasi yang diterima, maka akan timbul

rasa percaya kepada produk, dan kepada perusahaan. Sehingga menimbulkan

kepercayaan pelanggan pada merek yang selanjutnya yang disebut sebagai brand

equity.

Ekuitas merek merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemasaran dan

dan sangat penting untuk perusahaan dalam membuat kompetensi inti dan

membangun pengalaman merek yang kuat yang akan berdampak pada proses

Page 3: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

136

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

pembuatan keputusan (Yasin & Zahari, 2011). Ekuitas merek didefinisikan sebagai

seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan

simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu

barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Menurut Kotler dan Keller

(2009:263), ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan pada produk dan

jasa. Pada saat proses pengambilan keputusan,ekuitas merek memainkan peran

penting dalam mempengaruhi benak konsumen mengenai produk atau jasa yang

akan dipilih dan dibeli.Semakin kuat brand equity suatu produk,semakin

meningkatkan keyakinan pelanggan untuk melakukan proses pembelian, sehingga

dapat mengantar perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu

Selama beberapa tahun terakhir ini, industri perumahsakitan mengalami

perkembangan yang sangat pesat, perkembangan tersebut ditandai dengan

bermunculan berbagai rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah.

Rumah sakit merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang

pelayanan jasa kesehatan yang memberikan pengobatan, perawatan,mengusahakan

kesembuhan dan kesehatan pasien, serta mengupayakan pendidikan hidup sehat

bagi masyarakat. Menteri kesehatan republik indonesia nomor

340/MENKES/PER/III,2005: 192), mengemukakan bahwa rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Layanan medis yang tepat, cepat, dan akurat, sangat

diharapkan masyarakat, sebab kesehatan menjadi salah satu hal terpenting yang

tengah menjadi sorotan sekaligus kebutuhan masyarakat Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) merupakan rumah sakit negeri

kelas B yang memberikan pelayanan kesehatan khusus ibu dan anak yang terletak

di Provinsi Aceh. Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran

spesialis dan subspeasialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan

rujukan dari rumah sakit kabupaten. Kunjungan pasien ibu dan anak sudah

memadai untuk sebuah rumah sakit dan cenderung akan terus meningkat sejalan

dengan semakin kompleksitasnya permasalahan ibu dan anak yang memerlukan

penanganan secara khusus dan dini.

Rumah sakit ini dianggap baik dalam memberikan kemudahan akses

pelayanan kesehatan serta kemudahan dalam proses administrasi bagi pengguna

Page 4: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

137

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

maupun yang tidak menggunakan asuransi kesehatan dibandingkan dengan rumah

sakit lainnya (www.ajnn.net/). Tidak hanya itu, adanya fasilitas yang memadai serta

obat-obatan yang diberikan dinilai baik oleh konsumen menyebabkan rumah sakit

ini sering menjadi acuan atau referensi berobat bagi masyarakat.

Namun di awal tahun 2016 ini terkuak kasus terkait dengan pelayanan buruk

yang didapat dari pihak RSIA. Keluhan demi keluhan tersebut menjadi perhatian

publik sehingga mendesak pemerintah untuk dapat menindaklanjuti perkara

layanan buruk yang terjadi di RSIA Aceh. Terkuaknya kasus tersebut menyebabkan

penurunan citra yang berdampak pada lemahnya Corporate branding serta ekuitas

dari RSIA Aceh. Itu dapat dilihat dari turunnya citra,kualitas layanan rumah

sakit,loyalitas serta kepercayaan konsumen terhadap corporate brand dari RSIA

Aceh yang mana dapat memepengaruhi keputusan pembelian produk atau jasa dari

rumah sakit tersebut. Dampak pengaruh tersebut dapat dilihat dari turunnya jumlah

kunjungan pasien pada 6 bulan terakhir ditahun 2016, dimana tahun tersebut

merupakan tahun terkuaknya terkait isu mengenai RSIA Kota Banda Aceh dan

masih menyebar dikalangan masyarakat setempat.

Berikut adalah tabel perbandingan jumlah pasien RSIA Kota Banda Aceh

dalam 4 tahun terakhir dan perbandingan jumlah pasien per bulannya dari setahun

terakhir 2015-2016.

Tabel 1.Perbandingan Jumlah Pasien RSIA Kota Banda Aceh Tahun 2015-2016

Bulan Tahun 2015 Total Tahun 2015 Total Rawat Jalan

Rawat Inap

Rawat Jalan

Rawat Inap

Januari 3875 524 4399 3782 479 4261 Februari 3318 550 3868 3714 408 4122

Maret 3705 694 4399 3893 470 4363 April 3793 539 4332 3142 315 3457 Mei 4176 571 4747 3395 450 3845 Juni 3586 515 4101 3109 407 3516 Juli 3176 562 3738 - - -

Agustus 3578 624 4202 - - - September 4224 734 4958 - - -

Oktober 4551 753 5304 - - - November 4629 757 5386 - - - Desember 4206 563 4769 - - -

Total 51.873 23.564 Sumber: Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh 2016

Page 5: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

138

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Berdasarkan tabel diatas menjelaskan perbandingan jumlah pasien dari

sebelum terkena kasus (tahun 2014-2015) dan setelah terkena kasus (tahun 2016)

menunjukan penurunan jumlah pasien setiap bulannya.Berdasarkan sejumlah

pemaparan di atas, penulis ingin mengetahui bagimana corporate branding, dan

ekuitas merek mempengaruhi keputusan pembelian.

STUDI KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS

Corporate Branding

Corporate branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan

perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori

produk/jasa (De Chernatory, 2003). Corporate branding menyangkut tentang

keselarasan antara nilai-nilai inti dari merek perusahaan , nilai tambah ( added

value) , dan nilai-nilai organisasi. Corporate branding merupakan penerapan dari

penggunaan nama perusahaan sebagai suatu merek produk, nama perusahaan ini

dapat menciptakan sebuah persepsi yang kemudian menjadi aset perusahaan dalam

menggambarkan kemampuannya untuk menciptakan produk – produk atau jasa

yang berkualitas dan inovatif bagi konsumen yang mana digunakan sebagai

penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu

organisasi atau perusahaan.

Corporate branding merangkum elemen tak berwujud (intangible) yang tidak

terkait langsung dengan produk, seperti tanggung jawab sosial, hubungan karyawan

dan kepercayaan perusahaan. Dibandingkan dengan merek produk, yang biasanya

ditangani oleh tenaga pemasaran (Melewar, Gotsi, dan Andriopoulus, 2012),praktik

Corporate branding melibatkan praktik organisasi yang berkontribusi terhadap

identitas perusahaan (Melewar & Karaosmanoglu, 2006), identitas visual (Van den

Bosch, Elving, dan de Jong, 2006), dan kepribadian perusahaan (Abratt &

Mofokeng, 2001), yang semuanya dapat mendorong para pemangku kepentingan

untuk mengidentifikasi diri mereka dengan merek perusahaan, sehingga

meningkatkan ekuitas merek. Corporate Branding menargetkan beberapa audiensi,

seperti karyawan, pemegang saham, regulator, masyarakat, pemasok serta

pelanggan. Corporate branding melibatkan interaksi dengan semua pemangku

kepentingan ,yang memiliki karakter multidisiplin dan ditargetkan untuk

Page 6: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

139

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

kepentingan internal dan ekternal oleh karenanya Corporate branding dapat

mempertahankan reputasi merek melalui interaksi internal dan eksternal pada

pemangku kepentingan.(Chang et al ,2009). Dalam membangun dan

mempertahankan reputasi atau citra, perusahaan seringkali melakukan kampanye

untuk menciptakan sebuah asosiasi kepada corporate brand sebagai suatu kesatuan

dan sebagai akibatnya, konsumen cenderung untuk tidak menghiraukan atau

mengurangi peranan dari individual produk atau sub-brand yang dimiliki

perusahaan. Saat ini ada banyak perusahaan yang menjalankan strategi corporate

brand, terutama pada industri retail dan jasa,yang biasanya menggunakan nama

perusahaan mereka sebagai merek. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang

tinggi antara produk-produk dengan nama perusahaan itu sendiri.Tujuan dari

Corporate branding adalah:

1. Memperkenalkan nama perusahaan agar dikenal,dianggap berbeda dan

terpercaya di benak konsumen.

2. Memfasilitasi hubungan antara pembeli dengan pemasok,

3. Menggambarkan manfaat yang ditawarkan untuk pembeli.

4. Mewujudkan sistem nilai korporasi.

Ekuitas Merek

Merek menjadi faktor penting dalam persaingan dan menjadi aset perusahaan

yang bernilai.Ekuitas merek menjadi sangat penting bagi pemasar dikarenakan

ekuitas merek dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah merek.

Ekuitas merek menjadi nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa (Kotler

dan Keller ,2009). Ekuitas merek adalah serangkaian aset dan kewajiban merek

yang terkait dengan nama dan simbol sebuah merek, yang mampu menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa kepada perusahaan

maupun kepada pelanggan perusahaan. Efek ini menjelaskan bagian dari

keseluruhan preferensi konsumen untuk merek yang tidak dapat dibenarkan oleh

atribut diukur secara obyektif. Ekuitas merek merefleksikan persepsi konsumen

mengenai baik atau buruknya suatu merek. Menurut Kotler & Armstrong

(2008:282) menambahkan bahwa ekuitas merek yang tinggi memberikan banyak

keunggulan kompetitif perusahaan. Merek yang kuat dapat menciptakan kesadaran

Page 7: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

140

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

merek dan loyalitas merek yang tinggi. Selain itu, nama merek membawa

kredibilitas tinggi, sehingga perusahaan bisa lebih mudah meluncurkan lini dan

perluasan merek. Merek yang kuat memberikan beberapa pertahanan kepada

perusahaan dalam menghadapi persaingan harga yang ketat. menciptakan nilai dan

pengaruh tersendiri di pasar bila diatur dengan tepat. Merek yang prestisius

memiliki ekuitas merek yang kuat. Semakin kuat Brand equity suatu

produk,semakin kuat pula rasa percaya diri konsumen dalam roses pengambilan

keputusan pembelian, sehingga mengantar perusahaan untuk mendapatkan

keuntungan dari waktu ke waktu. Keller (1993) lanjut menjelaskan bahwa

menciptakan ekuitas merek terdiri dari dua langkah: memilih identitas merek

(nama, logo, dll),dan mengembangkan program pemasaran yang mendukung yang

mengintegrasikan semua dari identitas mereka. ekuitas merek didefinisikan

sebagai"Nilai yang melekat pada produk fungsional atau jasa dengan

mengaitkannya dengan nama merek" (Aaker & Biel 1993).

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2001, pp 226) keputusan pembelian adalah

tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar benar

membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang

ditawarkan. Kotler (2003) menyatakan ada empat faktor utama yang mempengaruh

perilaku konsumen dalam membeli, yaitu:

1. Faktor kebudayaan faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling

luas dan paling dalam, budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku

yang paling dasar. Adapun faktor-faktor kebudayaan yang turut

mempengaruhi perilaku konsumen seperti budaya, sub budaya, dan kelas

sosial.

2. Faktor sosial manusia tidak pernah bisa lepas dari kehidupan sosialnya,

karena itul ingkungan sosial akan sangat mempengaruhi bagaimana mereka

berperilaku sebagai seorang konsumen. Beberapa faktor social tersebut

antara lain : keluarga, kelompok acuan (kelompok yang memiliki pengaruh

Page 8: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

141

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang

tersebut), peran, dan status social

3. Faktor pribadi keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi karakteristik tersebut meliputi: usia, dan tahap siklus hidup,

pekerjaan,keadaan ekonomi, gaya hidup (lifestyle), serta kepribadian dan

konsep diri pembeli.

4. Faktor psikologis faktor terakhir yang mempengaruhi pilihan pembelian

seseorang adalah Faktor psikologis dimana empat faktor psikologi utama

adalah motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.

Pengaruh Corporate Branding Terhadap Keputusan Pembelian

Corporate Branding merangkum elemen tak berwujud (intangible) yang

tidak terkait langsung dengan produk, seperti tanggung jawab sosial, hubungan

karyawan dan kepercayaan perusahaan. Corporate branding menargetkan beberapa

audiensi, seperti karyawan, pemegang saham, regulator, masyarakat, pemasok serta

pelanggan. Branding perusahaan tidakterikat pada satu produk tertentu, tetapi

mengintegrasikan atribut korporasi umum produk dan manfaat, hubungan dengan

banyak orang, program dan nilai-nilai sosial dan serta kredibilitas perusahaan

(Keller, 1998). Penelitian yang dilakukan oleh Nizar Souiden et al (2008) dalam

jurnalnya yang berjudul The Effect Of Corporate Branding Dimensions On

Consumers' Product Evaluation: A Cross-Cultural Analisis,melalui empat dimensi

corporate branding yaitu corporate name recognation,corporate image,corporate

reputation dan corporate loyalty/commitment menyatakan bahwa ada pengaruh

keempat dimensi tersebut terhadap perilaku konsumen dalam menetukan keputusan

pembelian.

H1 : Corporate branding (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian

konsumen (Y).

Pengaruh Corporate Branding Terhadap Ekuitas Merek

Severi (2013) menyebutkan bahwa menurut Marketing Science Institute

(2002), salah satu tujuan utama pemasaran penelitian ini adalah untuk menilai

kekuatan ekuitas merek. Corporate branding terkait dalam interaksi dengan

Page 9: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

142

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

berbagai pemangku kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar 2012) yang dapat

memberikan kontribusi terhadap ekuitas merek. Chang (2015) menemukan bahwa

dalam penelitian mereka terdapat pengaruh efek positif dari corporate branding

pada ekuitas merek. Corporate branding terkait dengan interaksi dengan berbagai

pemangku kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar 2012) yang dapat

memberikan kontribusi terhadap ekuitas merek. Balmer (2001) menegaskan bahwa

strategis merek dapat dikomunikasikan eksternal dan internal, sehingga dapat

menyajikan sumber yang bernilai dari ekuitas merek.Berdasarkan diskusi tersebut,

para peneliti berpendapat bahwa sebuah organisasi yang berhasil

mengimplementasikan strategi branding perusahaan yang efektif dapat

meningkatkankan ekuitas merek berbasis pelanggan.

H2: Terdapat hubungan yang positif antara corporate branding (X) dan ekuitas

merek (Z)

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam

penggunaan atau kedekatan, dan asosiasi dengan berbagai karakteristik merek

(Durianto, 2004). Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, maka semakin kuat

pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut dan

pada akhirnya akan mengarah pada keputusan pembelian produk (Durianto, dkk,

2004). Empat kategori pertama mewakili persepsi konsumen tentang suatu merek

melalui 4 dimensi ekuitas merek,yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi

merek, dan loyalitas merek.Menurut Astuti & Cahyadi (2007) dalam penelitian

yang berjudul”Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri

Pelanggan di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda”, hasil

analisis regresi linier berganda dalam Penelitiannya menyimpulkan bahwa keempat

elemen ekuitas merek memiliki pengaruh yang signifikan baik secara bersama

maupun individu terhadap rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian

sepeda motor Honda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi

kualitas,kesadaran merek, loyalitas merek, dan asosiasi merek mempengaruhi rasa

percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian karena menciptakan alasan yang

Page 10: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

143

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

kuat bagi pelanggan untuk membeli (reason to buy) yang dinilai mampu memenuhi

desired benefits yang diinginkan pelanggan (Astuti & Cahyadi, 2007). Saat

pengambilan keputusan pembelian dilakukan, kesadaran merek (brand awareness)

memegang peran penting. Merek menjadi bagian dari consideration set sehingga

memungkinkan preferensi pelanggan untuk memilih merek tersebut (Astuti &

Cahyadi, 2007). Pelanggan cenderung memilih merek yang sudah dikenal karena

merasa aman dengan sesuatu yang dikenal dan beranggapan merek yang sudah

dikenal kemungkinan bisa diandalkan, dan kualitas yang bisa

dipertanggungjawabkan (David A. Aaker, 1991). Schiffman & Kanuk (2000)

menambahkan bahwa asosiasi merek yang positif mampu menciptakan citra merek

yang sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga dapat menciptakan rasa percaya

diri pelanggan atas keputusan pembelian. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka

dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Ekuitas merek (Z) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

Pengaruh Corporate Branding Terhadap Keputusan Pembelian Dimediasikan

Oleh Ekuitas Merek

Corporate Branding terkait dalam interaksi dengan berbagai pemangku

kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar 2012) yang dapat memberikan

kontribusi terhadap ekuitas merek. Chang et al. (2015) menemukan bahwa dalam

penelitian terdapat efek positif dari corporate branding pada ekuitas merek.

Corporate Branding terkait dengan interaksi dengan berbagai pemangku

kepentingan (Abratt & Kleyn, 2012; Melewar .2012) yang dapat memberikan

kontribusi terhadap ekuitas merek. Balmer (2001) menegaskan bahwa strategis

merek dapat dikomunikasikan eksternal dan internal, sehingga dapat menyajikan

sumber yang bernilai dari ekuitas merek. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk,

maka semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi

produk tersebut dan pada akhirnya akan mengarah pada keputusan pembelian

produk (Durianto, dkk, 2004). Ekuitas merek yang kuat akan memberikan value,

baik kepada pelanggan maupun kepada perusahaan. Untuk pelanggan akan

memberikan efek meningkatkan interprestasi atau proses infomasi pelanggan,

Page 11: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

144

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

meningkatkan keyakinan pelanggan dalam keputusan pembelian dan meningkatkan

kepuasan mereka dalam menggunakan produk atau jasa.

H4 : Corporate branding (X) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)

dimediasikan oleh ekuitas merek (Z)

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh pada pengunjung Rumah Sakit

Ibu dan Anak Aceh yang pernah mendapatkan layanan kesehatan di rumah sakit

tersebut. Sedangkan objek penelitian ini adalah corporate branding variabel

independent. Ekuitas merek sebagai variabel mediasi dan keputusan pembelian

sebagai variabel dependent. Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian adalah

pengaruh corporate branding terhadap keputusan pembelian dengan ekuitas merek

sebagai variabel mediasi. Penelitaian ini hanya memfokuskan pada pengunjung

Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh. Baik pasien RSIA sendiri maupun

keluarga dari pasien yang telah menerima layanan dari rumah sakit tersebut.

Cooper & Schindler (2006) mengatakan bahwa populasi merupakan jumlah

keseluruhan elemen yang akan diteliti. Namun, penelitian ini tidak menggunakan

keseluruhan anggota populasi, karena untuk mengeneralisasikannya cukup diwakili

oleh sebagian anggota populasi yang disebut sampel. Populasi yang akan diteliti

harus memenuhi syarat kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Apabila populasi besar

dan memungkinkan peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Karena dengan menggunakan

sampel dari populasi tersebut sudah dapat mewakili data yang ada pada populasi

dan membantu penulis dalam melakukan perhitungan. Dalam penelitian ini, yang

menjadi populasi adalah pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota (RSIA) Kota

Banda Aceh, baik pasien RSIA sendiri maupun keluarga dari pasien yang telah

menerima layanan dari rumah sakit tersebut. Dikarenakan probabilitas elemen

dalam populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui maka teknik

pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis non

Page 12: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

145

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

probability sampling yang dipilih adalah convenience sampling yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, anggota populasi yang di temui peneliti

dan bersedia menjadi responden dijadikan sampel (Sangadji & Sopiah, 2010).

Penelitian dengan metode survei adalah metode pengumpulan data primer yang

menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak

atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk

memperoleh data yang diperlukan. Penarikan sampel ukuran yang di ambil adalah

berkisar antara 30 sampai 500 sampel yang diadaptasi menurut Roscoe (1975)

dalam Uma Sekaran (2006) yang memberikan acuan umum untuk menentukan

ukuran sampel yaitu lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian. Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan

objek penelitian ini, penulis melakukan kegiatan metode pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sangadji

& Sopiah, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, untuk

mengukur konstruk dari variabel tersebut telah diukur dengan 5 pertanyaan, semua

item pertanyaan dapat digunakan karena memiliki loading factor lebih besar dari

0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item pertanyaan tersebut dianalisis faktor untuk

mengetahui apakah item pertanyaan tersebut dapat menggambarkan konstruk atau

tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa semua item yang terlibat dalam penelitian

memiliki korelasi konstruk sehingga dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat.

Hal ini dilihat dari nilai Eigen 2,759 yang lebih besar dari pada 1 dengan muatan

factor (loading factor) yang memiliki interval 0,585 hingga 0,795. Varians yang

dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor mencapai 55,173 %. Nilai Kaiser-

Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy pada variabel dependen sebesar

0,664 menunjukkan bahwa faktor ini masih merupakan satu set dari jumlah dan

layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji Bartlett’s test of Sphericity menunjukkan

signifikan (p<0,01). Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate

Page 13: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

146

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

branding, untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut telah diukur dengan 6

pertanyaan, semua item pertanyaan dapat digunakan karena memiliki loading

factor lebih besar dari 0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item pertanyaan tersebut

dianalisis faktor untuk mengetahui apakah item pertanyaan tersebut dapat

menggambarkan konstruk atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa semua item

yang terlibat dalam penelitian memiliki korelasi konstruk sehingga dapat menjadi

suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 3,757 yang lebih besar

dari pada 1 dengan muatan factor (loading factor) yang memiliki interval 0,807

hingga 0,940. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained) pada faktor

mencapai 2,613%. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy

pada variabel independen sebesar 0,843 menunjukkan bahwa faktor ini masih

merupakan satu set dari jumlah dan layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji Bartlett’s

test of Sphericity menunjukkan signifikan (p<0,01). Variabel mediasi dalam

penelitian ini adalah ekuitas merek, untuk mengukur konstruk dari variabel tersebut

telah diukur dengan 8 pertanyaan, semua item pertanyaan dapat digunakan karena

memiliki loading factor lebih besar dari 0,40 (Hair, et al. 2006). Semua item

pertanyaan tersebut dianalisis faktor untuk mengetahui apakah item pertanyaan

tersebut dapat menggambarkan konstruk atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa

semua item yang terlibat dalam penelitian memiliki korelasi konstruk sehingga

dapat menjadi suatu pengukuran yang tepat. Hal ini dilihat dari nilai Eigen 5,045

yang lebih besar dari pada 1 dengan muatan factor (loading factor) yang memiliki

interval 0,884 hingga 0,955. Varians yang dapat dijelaskan (variance explained)

pada faktor mencapai 63,063 %. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequancy pada variabel mediasi sebesar 0,898 menunjukkan bahwa faktor ini

masih merupakan satu set dari jumlah dan layak dianalisis lebih lanjut. Hasil uji

Bartlett’s test of Sphericity menunjukkan signifikan (p<0,01).

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument atau kuesioner dapat

dipercaya atau tidak sebagai hasil penelitian yang baik (Arikunto, 2006). Uji ini

dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya nilai Cronbach Alpha.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach

Alpha >0,60 menurut Malhotra (2005). Selanjutnya untuk uji reliabilitas

digunakaalat bantu yaitu SPSS for windows 22.0. dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 14: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

147

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Tabel 1. Reliabilitas Variabel Penelitian (Alpha)

No Variabel Rata-rata Item Variabel

Nilai Alpha Kehandalan

1. Keputusan pembelian

3,472 6 0,795 Handal

2. Corporate branding 3,635 5 0, ,869 Handal 3. Ekuitas merek 3,268 8 0,915 Handal

Tabel 1 menunjukkan nilai koefesien alpha semua variabel berada diatas 0,60,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang dijadikan alat ukur dalam

penelitian ini layak digunakan.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Hierarchical

Linear Modelling (HLM) untuk mengetahui pengaruh antar variabel, yang meliputi:

(1) Corporate branding berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebagai

hipotesis 1,

(2) Corporate branding berpengaruh terhadap ekuitas merek sebagai hipotesis 2,

(3) Ekuitas merek berpengaruh dengan keputusan pembelian sebagai hipotesis 3,

(4) Corporate branding berpengaruh terhadap keputusan pembelian dimediasikan

ekuitas merek sebagai hipotesis 4.

Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 2 menunjukkan bahwa corporate

branding berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai

koefesien regresi (β) sebesar 0,763 dengan nilai probabilitas <0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima. Berdasarkan hasil analisis

regresi pada tabel 2 juga menunjukkan bahwa corporate branding berpengaruh

signifikan terhadap ekuitas merek dengan nilai koefesien regresi (β) sebesar 0,813

dengan nilai probabilitas <0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

hipotesis 2 diterima. Berdasarkan hasil analisis regresi juga menunjukkan bahwa

ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai

koefesien regresi (β) sebesar 0,701 dengan nilai probabilitas <0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 diterima. Selanjutnya hipotesis 4

memprediksi efek mediasi menggunakan analisis regresi. Baron dan Kenny (1986)

mengemukakan bahwa hubungan mediasi terjadi apabila:

Page 15: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

148

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

1. Variabel independen mempengaruhi variabel dependen

2. Variabel independen mempengaruhi variabel mediasi

3. Variabel mediasi harus mempengaruhi variabel dependen

4. Mediasi penuh (full/perfect mediation) terjadi jika pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara langsung adalah signifikan, tapi pengaruhnya

tidak signifikan ketika melibatkan variabel mediasi. Mediasi parsial (partial

mediation) terjadi jika pengaruh variabel independen pada variabel dependen

menurun atau baik secara langsung maupun tidak langsung adalah signifikan

ketika melibatkan variabel mediasi.

Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Untuk Menguji Efek Mediasi dari Ekuitas Merek

Ekuitas merek (Z) Keputusan Pembelian (Y) Tahap Persamaan Tahap 1 (β) Tahap 2 (β) Tahap 3 (β) Corporate branding Ekuitas merek R R2

0, 813

0,813 0,661 0,658

0,763

0,763 0,582 0,578

0,192 0,701 0,865 0,748 0,744

Signifikansi p<0,05

Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa pada persamaan pertama

corporate branding berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan

nilai regresi (β) 0,763 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan kedua, corporate

branding berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek dengan nilai regresi (β)

0,813 pada probabilitas <0,05. Pada persamaan ketiga ekuitas merek berpengaruh

signifikan terhadap niat perilaku dengan nilai regresi (β) 0,701 pada probabilitas

<0,05.Pada persamaan keempat yang menguji pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen melalui pemediasi menunjukkan bahwa corporate

branding berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui ekuitas

merek dengan nilai koefisien regresi (β) 0,192 pada probabilitas <0,05. Nilai (β)

berkurang dari 0,763 menjadi 0,192 ketika variabel mediasi dimasukkan kedalam

model.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh corporate branding

terhadap keputusan pembelian dimediasikan oleh ekuitas merek secara parsial

Page 16: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

149

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

(partial mediation) sehingga hipotesis 4 diterima. Berikut gambaran hubungan

antar variabel setelah dilakukan analisis faktor, yang dapat diperhatikan pada

kerangka pemikiran berikut:

0,763

0,813 0,701

Gambar 1. Konsep Pemikiran Teoritis Setelah Pengujian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa corporate branding berpengaruh

signifikan keputusan pembelian pada Pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak di

Kota Banda Aceh dan (H1) diterima. Dalam teori yang dikembangkan oleh De

Chernatory, 2003) menjelaskan Corporate branding sebagai merek yang

merepresentasikan perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai

macam kategori produk/jasa. Corporate branding merupakan penerapan dari

penggunaan nama perusahaan sebagai suatu merek produk, nama perusahaan ini

dapat menciptakan sebuah persepsi yang kemudian menjadi aset perusahaan dalam

menggambarkan kemampuannya untuk menciptakan produk – produk atau jasa

yang berkualitas dan inovatif bagi konsumen yang mana digunakan sebagai

penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu

organisasi atau perusahaan. Lebih jelasnya Teori ini menunjukkan bahwa corporate

branding menjadi penjamin dari kualitas hasil yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan atau organisasi yang mengarahkan konsumen dalam menentukan

pembeliannyaa. antara citra konsep diri dan citra produk merupakan penentu

berbagai hasil seperti keputusan pemilihan produk, kepuasan pelanggan dan niat

membeli kembali. Oleh karena itu corporate branding memiliki peranan penting

dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Corporate branding berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek pada

pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh dan (H2) diterima. Abratt,

Corporate branding

(X)

Keputusan pembelian

(Y)

Ekuitas merek (Z)

Page 17: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

150

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Kleyn & Melewar (2012) mengatakan Corporate branding terkait dengan interaksi

dengan berbagai pemangku kepentingan yang dapat memberikan kontribusi

terhadap ekuitas merek. Balmer (2001) menegaskan bahwa strategis merek dapat

dikomunikasikan eksternal dan internal, sehingga dapat menyajikan sumber yang

bernilai dari ekuitas merek. Penelitian lain menunjukan adanya pengaruhe

corporate branding terhadap ekuitas merek (Methaq Sallam, 2016).

Ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh dan (H3) diterima. Hasil

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dimensi ekuitas merek mempengaruhi

rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembelian karena menciptakan alasan

yang kuat bagi pelanggan untuk membeli (reason to buy) yang dinilai mampu

memenuhi desired benefits yang diinginkan pelanggan (Astuti & Cahyadi, 2007).

Ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Durianto, dkk, (2004) bahwa Semakin

kuat ekuitas merek suatu produk, maka semakin kuat pula daya tariknya di mata

konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut dan pada akhirnya akan mengarah

pada keputusan pembelian produk Dengan baiknya ekuitas merek yang dihasilkan

oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh dapat mempengaruhi keputusan

pembelian pada rumah sakit tersebut.

Pengujian hipotesis 4 menunjukkan bahwa ekuitas merek memediasi pengaruh

corporate branding terhadap keputusan pembelian pada pengunjung Rumah Sakit

Ibu dan Anak Kota Banda Aceh. Hal ini didukung oleh penelitian Methaq Sallam,

(2016); Chang, Chiang dan Han, (2015) yang mengemukakan bahwa dimensi dari

ekuitas merek dapat memediasikan corporate branding dan memainkan peran

penting dalam mempengaruhi benak para konsumen melakukan pembelian.

PENUTUP

Berdasarkan analisis hasil yang telah dilakukan pada penelitian ini maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Corporate branding berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Corporate branding merupakan penerapan dari penggunaan nama

perusahaan sebagai suatu merek produk, nama perusahaan ini dapat

menciptakan sebuah persepsi yang kemudian menjadi aset perusahaan

Page 18: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

151

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

dalam menggambarkan kemampuannya untuk menciptakan produk –

produk atau jasa yang berkualitas dan inovatif bagi konsumen yang mana

digunakan sebagai penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang

ditawarkan oleh suatu organisasi atau perusahaan yang menjadi penentu

kuat bagi pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh sebelum

melakukan keputusan pembelian 3. Corporate branding berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek.

Corporate branding memberikan kontribusi terhadap ekuitas

merek.corporate branding dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh

dapat memberikan pengaruh signifikan pada ekuitas merek

4. Ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian. Dengan adanya ekuitas merek yang

baik dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda Aceh dapat memberikan

pengaruh pada pengunjunguntuk melakukan pembelian.

6. Ekuitas merek memediasi secara secara partial (partial mediation) pengaruh

corporate branding terhadap keputusan pembelian. Ekuitas merek

memiliki kemampuan sebagai mediator untuk mempengaruhi corporate

branding dan menarik pengunjung Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Banda

Aceh untuk melakukan pembelian.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa corporate branding memberikan

pengaruh signifikan yang positif terhadap keputusan pembelian. Corporate

branding didefinisikan sebagai merek yang merepresentasikan perusahaan dimana

nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori produk/jasa yang

kemudian berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen. Hal ini

sangat penting diperhatikan oleh organisasi maupun pelaku usaha lainnya yang

bergerak dalam bidang produk, jasa maupun keduanya untuk memperhatikan dan

terus mengembangkan branding perusahaannya agar dapat mencapai tujuan

perusahaan tersebut. Hasil Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ekuitas merek

dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Ekuitas merek

memainkan peran penting dalam mempengaruhi benak konsumen untuk melakukan

Page 19: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

152

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

pembelian pada produk atau jasa. Dengan pentingnya ekuitas merek suatu

perusahaan, maka organisasi bisnis maupun non bisnis diharapkan dapat terus

meningkatkan ekuitas merek organisasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Aaker, D . A. 2004. Leveraging The Corporate Brand. California Management

Review, Vol. 46 , No.3 , pp. 6 – 18.

Aaker, D. A. 1991. Managing Brand Equity. New York: The Free Press. Ahadi, Nazar & Yanis, M. 2016. Kata Pasien Terhadap Pelayanan di RSIA

(www.Ajnn.Net). Diakses tanggal [12/05/2016]

Alzamendy, Mohamad. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi Kasus Pada Konsumen Suzuki Swift Di Semarang). Skripsi Tidak Diterbitkan. Fakultas Ekonomi: Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang

Anandan Pillai. 2012. Corporate branding literature: A research paradigm review. Journal of Brand Management 19:4, 331-343.

Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No.2 Agustus 2007.

Bakri. 2016. Gubernur Harus Serius Benahi Layanan di RSIA (http://aceh.tribunnews.com). Diakses tanggal [28/05 2016].

Balmer, J.M.T. dan Gray, E.R. 2003. “Corporate Brands: What Are They? What Of Them?”, European Journal of Marketing, Vol. 37 No. 7, pp. 972–97.

Baron, R.M. and Kenny, D.A. 1986. The Moderator-Mediator Variable Distinction In Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, And Statistical Considerations. Journal Of Personality And Social Psychology.Vol 51(6): pp 1173-1182.

Bikram Jit Singh Mann, Mandeep Kaur Ghuman. 2014. Scale development and validation for measuring corporate brand associations. Journal of Brand Management 21, 43-62.

BLUD RSIA Aceh. 2016. Laporan kinerja RSIA Aceh (http://rsia.acehprov.go.id/). Diakses tanggal [27/08/2016].

Brown, T. J., & Dacin, P. A. 1997. The company and the product: corporate associations and consumer productresponses. Journal of Marketing, 61(1), 68-84. http://dx.doi.org/10.2307/1252190

Page 20: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

153

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Chang, Hsin Hsin and Liu, Ya Ming. 2009, “The Impact of Brand Equity on Brand Preference and Purchase Intentions in The Service Industries,” The Service Industries Journal, Vol. 29, No. 12, 1687–1706

Chang, A., Chiang, H., & Han T. 2015. Investigating the dual-route effects of merek korporat on brand equity. Asia Pacific Management Review, 20(2015), 120-129. http://dx.doi.org/10.1016/j.apmrv.2014.10.001

Cooper, Donald R., dan Pamela, S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Volume 1. PT Media Global Edukasi. Jakarta.

D’Astous, A. and Ahmed, S.A. 1999. The importance of country images in the formation of consumer product perceptions. International Marketing Review, Vol. 16 No. 2, pp. 108-25.

Dacin, P.A. and Brown, T.J. 2006. Corporate Branding, Identity And Customer Response”, Journal Of The Academy of Marketing Science 34(2):95-99

Davis, John A 2010. Competitive Succes (How Branding Adds Value). John Wiley And Son L.Td. UK

De Chernatony, L, 2003. From Brand Vision to Brand Evaluation. Oxford : Butterworth – Heinemann.

------ . 2011. Creating Powerful Brands. Oxford : Butterworth – Heinemann.

Dinamika, Yarmen. 2016. Ombudsman Beri Sanksi Pimpinan RSIA. (http://Aceh.Tribunnews.Com). Diakses tanggal [28/05/2016].

Djaslim Saladin. 2003. Manajemen Pemasaran. Bandung: Penerbit Linda Karya.

Dmitrović, T., & Vida, I. 2007. Saliency Product Origin Information in Consumer Choices. Management, 12(2), 1-23.

FindTheBest. 2016. Rumah Sakit Ibu dan Anak provinsi NAD (http://rumah-sakit.findthebest.co.id/). Diakses tanggal [27 agustus 2016]

Ghose, S., & Lowengart, O. 2012. Consumer choice and preference for brand categories. Journal of Marketing Analytics, 1(1), 3-17. http://dx.doi.org/10.1057/jma.2012.1

Ghozali, Imam, (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Edisi Ketiga, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hair, et al. 2006. Multivariate Data Analysisi 6th Ed. New Jersey: Pearson Education.

Hatch, M. J., & Schultz, M. 2001. Are the strategic stars aligned for your corporate brand?.Harvard business review.128-134

Hirschman, C. 1995. Modeling consumer choices between domestic and foreign automobiles. University of Journal of Commerce and Management,

Page 21: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

154

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

17(1/2), 140-148. http://dx.doi.org/10.1108/10569210710776512 Nos 7/8, pp. 742-60.

Ind , N . 1997. The Corporate Brand. Macmillan Business, London .

John M T Balmer, Tim Oliver Brexendorf, Joachim Kernstock. 2013. Corporate brand management – A leadership perspective. Journal of Brand Management 20, 717-722.

Keller, K. L. 1993. Conceptualizing, measuring and managing customer based brand equity. Journal of Marketing, 57,1-22. http://dx.doi.org/10.2307/1252054

Keller, K. L. 2008. Strategic Brand Management Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson International Editions

Knox S, Bickerton D. 2003. The six conventions of corporate branding European Journal of Marketing 37:998-1016.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Buku 1 Analisis Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat

------. 2003. Manajemen Pemasaran. Prehalindo. Jakarta.

Kotler, P. dan Keller, K. L.2012, Marketing Management. Upper Saddle River, New Jersey:Pearson Prentice Hall

Kotler, Philip, and Lee, Nancy. 2005.Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, John Wiley and Sons, Inc.

Lassar, W., Mittal, B., & Arun, S. 1995. Measuring consumer based brand equity. Journal of Consumer Marketing, 12(4), 11-19. http://dx.doi.org/10.1108/07363769510095270 Marketing, Vol. 42 Nos 5/6, pp. 537-52.

Lee, D. and Ganesh, G. 1999. Effects of partitioned country in the context of brand image and familiarity. International Marketing Review, Vol. 16 No. 1, pp. 18-39.

Mowen, John, C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid Kedua.Jakarta: Erlangga.

Muhajiriadi. (2014). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry Di Banda Aceh. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ekonomi: Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Muzellec, L. and Lambkin, M. 2006. Corporate rebranding: destroying, transferring or creating brand equity?. European Journal of Marketing, Vol. 40 Nos 7/8, pp. 803-24.

Page 22: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

155

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Njuguna, R., Makau, M., & Kerre, F. 2014. The Moderating Effect of Industrial Context on the Relationship Between Brand Equity and Consumer Choice in Branded Bottled Water Nairobi, Kenya. European Scientific Journal, 10(4)

Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

Oh, M. 2014. Three essays on consumer choices on food. Iowa State University, ProQuest Dissertations Prentice Hall.Publishing.

Peter dan Olson, 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. D. Sihombing (penerjemah). Consumen Behavior. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Prasetijo,Ristiyanti & Ihalauw, John. 2005. Perilaku Konsumen. Jogjakarta : Salemba Empat

Purnamasari, Andi Hardianty. 2012. Hubungan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dengan Kunjungan Pasien Di Unit Rawat Jalan Rsia Pertiwi Makassar Tahun 2011 .Skripsi Tidak Diterbitkan. Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Hasanuddin Makassar

Roy, D dan Banerjee, S. 2007. CARE-ing Strategy for Integration of Brand Identity with Brand Image. International Journal of Commerce and Management, Vol 17, No 1, pp. 140-148.

Saeed, Aitzaz dan Arshad, Rehan. 2008. Corporate branding andcustomer’s purchase preferences in mobile phone telecommunication. Halmstad University. School of Business and Engineering. International Marketing.

Sallam Methaq Ahmed. 2016. The Impact of Brand Image and corporate branding on Consumer’s Choice: The Role of Brand Equity. International Journal of Marketing Studies; Vol. 8, No. 1

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian - Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Edisi I. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Saunders J. and Guoqun Fu., 1997. Journal of Product and Brand Management. Vol. 6, No.1 PP.40-48

Schiffman, G Leon & Kanuk, L. Leslie. 2000. Consumer Behavior. Seventh Edition. Upper Saddle River: Prentice Hall International, Inc

Silvia Biraghi, Rossella Chiara Gambetti. 2014. Corporate branding: Where are we? A systematic communication-based inquiry. Journal of Marketing Communications 1-24.

Souiden, Nizar., Kassim, M. Norizan and Hong, Heung-Ja. 2006. The Effect of Corporate Branding Dimensions on Consumers Product Evaluation A

Page 23: PENGARUH CORPORATE BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN …

156

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Cross Cultural Analysis. European Journal of Marketing, Vol. 40, No. 7/8, pp. 825-845.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitan Pendidikan. Bandung : CV. ALFABETA

------. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.

Tatiana Anisimova. 2013. Evaluating the impact of corporate brand on consumer satisfaction. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics 25:4, 561-589. [Abstract] [Full Text] [PDF]

Urde, M. 2003. Core value-based corporate brand building. European Journal of Marketing, Vol. 37 Nos 7/8, pp. 1017-40

Yoo, B., Donthu, N., & Lee, S. 2000. An examination of selected marketing mix elements and brand equity. Journal of the Academy of Marketing Science, 28(2), 195-211. http://dx.doi.org/10.1177/0092070300282002