Top Banner
Skripsi PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP SENSITIVITAS KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019 Keperawatan Medikal Bedah Oleh: BERLY ARNOVAL NIM : 1514201007 PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES PERINTIS PADANG 2019
109

PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Jul 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Skripsi

PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP

SENSITIVITAS KAKI PADA PASIEN DIABETES

MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2019

Keperawatan Medikal Bedah

Oleh:

BERLY ARNOVAL

NIM : 1514201007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

2019

Page 2: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Skripsi

PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP

SENSITIVITAS KAKI PADA PASIEN DIABETES

MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI

TAHUN 2019

Keperawatan Medikal Bedah

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Keperawatan di program studi sarjana keperawatan

STIKes Perintis Padang

Oleh:

BERLY ARNOVAL

NIM : 1514201007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

2019

Page 3: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 4: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES PERINTIS PADANG

SKRIPSI, JULI 2019

Nama : Berly Arnoval

Nim : 1514201007

PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP SENSITIVITAS KAKI

PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019

(VI BAB + 68 halaman, 10 tabel, 2 skema, 7 lampiran)

ABSTRAK

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh Buerger Allen Exercise terhadap sensitivitas kaki

pada pasien diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Tahun 2019.

Metode penelitian dengan Quasy Experimental Design, dengan pendekatan one group

pretest-posttest design. Sampel berjumlah 13 responden yang menderita Diabetes

Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019

dengan tekhnik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Data diolah dengan

menggunakan uji Paired T-Test. Analisa Univariat nilai rata-rata sensitivitas kaki

sebelum dilakukan Buerger Allen exercise adalah 4,9 dan nilai rata-rata sensitivitas kaki

setelah dilakukan Buerger Allen exercise adalah 7,54. Berdasarkan karakteristik

responden didapatkan bahwa usia terbanyak >45 tahun (84,6%), dan jenis kelamin

terbanyak (92,3%) yang berjenis kelamin perempuan. Hasil bivariat menunjukan ada

pengaruh Buerger Allen exercise terhadap sensitivitas kaki dengan selisih rata-rata

sebelum dan sesudah dilakukan Buerger Allen exercise adalah -2,846 dengan P-Value

0,000 (<0,05). Disimpulkan bahwa ada pengaruh Buerger Allen exercise terhadap

sensitivitas kaki. Diharapkan kepada penderita diabetes mellitus agar dapat menerapkan

Buerger Allen exercise guna meningkatkan nilai sensitivitas kaki agar terhindar dari

komplikasi dari Diabetes Mellitus.

kata kunci : Buerger Allen exercise, Sensitivitas kaki, Diabetes Mellitus

sumber : 39 (2001-2018)

Page 5: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BACHELOR OF NURSING STUDY PROGRAM

PERINTIS PADANG INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE

ESSAY, JULY 2019

Name : Berly Arnoval

Nim : 1514201007

THE EFFECT OF BUERGER ALLEN EXERCISES ON FOOT SENSITIVITY IN

PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS AT THE WORKING AREA OF

RASIMAH AHMAD COMMUNNITY HEALTH CENTER BUKITTINGGI IN

2019

(VI Chapters + 68 pages, 10 tables, 2 schemes, 7 attachments)

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease that requires medical care and

independent management education for the use of complications. This study was

conducted to study the effect of Buerger Allen Exercises on foot sensitivity in patients

with diabetes mellitus in the Rasimah Ahmad Health Center Working Area in 2019.

Research method with Quasy Experimental Design, using one group pretest-posttest

design. The sample is 13 respondents who suffer from Diabetes Mellitus in the Work

Area of Rasimah Ahmad Health Center in Bukittinggi 2019 with a sampling technique

that is simple random sampling. Data is processed using the Paired T-Test. Univariate

analysis of the average value of foot sensitivity before the Buerger Allen exercise was 4.9

and the mean value of foot sensitivity after the Buerger Allen exercise was 7.54. Based on

the characteristics of the respondents obtained the highest age> 45 years (84.6%), and the

highest sex (92.3%) were female. Bivariate results showed there was a Buerger Allen

exercise on foot sensitivity with the average difference before and after the Buerger Allen

exercise was -2.846 with P-Value 0.000 (<0.05). It was concluded that there was an

effect of Buerger Allen exercises on foot sensitivity. It is expected that people with

diabetes mellitus can use the Buerger Allen exercise to increase the sensitivity of the feet

to avoid complications from Diabetes Mellitus.

Key Word : Buerger Allen exercise, Diabetes Mellitus, Foot Sensitivity

Source : 39 (2001-2018)

Page 6: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 7: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 8: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Mahasiswa:

Nama : BERLY ARNOVAL

Umur : 22 tahun

Tempat/Tanggal Lahir : Payakumbuh/15 Juli 1996

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ra Kartini. Kelurahan Tigo Koto Diateh

Lingkungan Cubadak Aia, Kecamatan

Payakumbuh Utara, Kota Payakmbuh

Kewarganegaraan : Indonesia

Jumlah Saudara : 4

Anak ke : 2

Identitas Orangtua:

Nama Ayah : Idris

Pekerjaan Ayah : Petani

Nama Ibu : Misrayati

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

Riwayat Pendidikan:

Tahun Pendidikan

2003 – 2009 SDN 19 Balai Jariang Kota Payakumbuh

2009 – 2012 SMPN 2 Payakumbuh

2012 – 2015 SMAN 3 Payakumbuh

2015 – 2019 PSIK STIKes Perintis Padang

Page 9: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat,

hidayah dan petunjuk-Nya yang berlimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas

Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad Tahun 2019”.

Skripsi ini di ajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan sarjana keperawatan di STIKes Perintis Padang. Selama penyusunan

skripsi ini, peneliti banyak mendapat bimbingan arahan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Yendrizal Jafri, S.Kp, M. Biomed, Selaku Ketua STIKes Perintis

Padang.

2. Ibu Ns. Ida Suryati, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Sarjana

Keperawatan STIKes Perintis Padang. Sekaligus selaku Pembimbing I

3. Ibu Lilisa Murni, M.Pd, selaku Pembimbing II.

4. Kepada kepala Kesbangpol Kota Bukittinggi yang telah memberikan

izin untuk pengambilan data dan penelitian.

5. Kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi yang telah

memberikan izin untuk pengambilan data dan penelitian.

6. Kepada kepala Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi yang telah

memberikan izin untuk pengambilan data dan penelitan.

Page 10: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

7. Dosen dan staff pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes

Perintis Padang yang telah memberikan bimbingan dan bekal ilmu serta

dukungan dan motivasi selama masa pendidikan.

8. Teristimewa kepada keluarga tercinta yang selalu memberikan

dukungan baik secara moril maupun secara materil serta do’a dan kasih

sayang yang tak terhingga sehingga peneliti lebih bersemangat dalam

menyelesaikan studi sarjana dan pembuatan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Sarjana Keperawatan

angkatan 2015 STIKes Perintis Padang Serta semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

peneliti mengharapkan masukan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpakan rahmat dan karunia-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam

memberikan informasi dibidang kesehatan terutama dibidang ilmu keperawatan

baik bagi penulis maupun pembaca.

Bukittinggi, Juli 2019

Peneliti

Page 11: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS ...................................................

ABSTRAK ................................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv

DAFTAR SKEMA ................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diabetes Mellitus ...................................................................................... 9

2.1.1 Defenisi ....................................................................................... 9

2.1.2 Etiologi ....................................................................................... 9

2.1.3 Faktor Pencetus Diabetes Mellitus .............................................. 11

2.1.4 Jenis-Jenis Diabetes Mellitus ...................................................... 16

2.1.5 Gejala Diabetes Mellitus ............................................................. 17

2.1.6 Diagnosis Diabetes Mellitus ....................................................... 19

2.1.7 Fisiologis Normal Diabetes Mellitus .......................................... 20

2.1.8 Patofisiologi Diabetes Mellitus ................................................... 21

2.1.9 Komplikasi Diabetes Mellitus ..................................................... 22

2.1.10 Penatalksanaan Diabetes Mellitus ............................................... 23

2.1 Sensitivitas Kaki ....................................................................................... 25

2.2.1 Defenisi ....................................................................................... 25

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Kaki ............... 25

2.2.3 Cara Pengkuran Sensitivitas Kaki ............................................... 27

2.2.4 Gejala Penurunan Sensitivitas Kaki ............................................ 29

2.3 Buerger Allen Exercise ............................................................................ 30

2.3.1 Defenisi ....................................................................................... 30

2.3.2 Manfaat ....................................................................................... 31

2.3.3 indikasi ....................................................................................... 32

2.3.4 Pengaruh Buerger Allen exercise terhadap sensitivitas kaki ...... 33

2.4 Usia .......................................................................................................... 34

2.5 Jenis Kelamin ........................................................................................... 35

2.6 Glukosa Darah .......................................................................................... 35

Page 12: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

2.7 Obesitas .................................................................................................... 36

2.8 Penelitian Terkait ..................................................................................... 37

2.9 Kerangka Teori......................................................................................... 38

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 39

3.2 Defenisi Operasional ................................................................................ 40

3.3 Hipotesa .................................................................................................... 42

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 43

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 44

4.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 44

4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 47

4.5 Pengumpulan Data ................................................................................... 47

4.6 Pengolahan dan Analisa Data ................................................................... 48

4.7 Etika Penelitian ........................................................................................ 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian......................................................................................... 55

5.2 Pembahasan .............................................................................................. 60

5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 66

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 67

6.2 Saran ........................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 2.1 Kadar Glukosa Darah.............................................. 37

Tabel 2.2 Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT............... 38

Tabel 3.2 Defenisi Operasional……………………………… 42

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian…………………………….. 44

Tabel 5.1 Frekuensi Responden Berdasarkan usia.................. 56

Tabel 5.2 Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 57

Tabel 5.3 Frekuensi Responden Berdasarkan IMT................. 57

Tabel 5.4 Uji Normalitas Data................................................. 58

Tabel 5.5 Rata-rata Sensitivitas Kaki Sebelum dan Sesudah.. 59

Tabel 5.6 Selisih Rata-rata Sensitivitas Kaki Sebelum dan

Sesudah (Uji Paired T-Test)....................................

60

Page 14: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR SKEMA

Nomor Skema Halaman

Skema 2.1 Kerangka Teori ………...………………………....... 36

Skema 3.1 Kerangka Konsep ………...……………………….... 37

Page 15: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

Lampiran 1 Permohonan menjadi responden 74

Lampiran 2 Format persetujuan 75

Lampiran 3 SOP Buerger Allen exercise 76

Lampiran 4 Lembar pengawasan responden 80

Lampiran 5 Instrumen Observasi penilaian sensitivitas kaki 81

Lampiran 6 Pedoman penilaian sensitivitas kaki 82

Lampiran 7 Lembar observasi penilaian sensitivitas kaki 84

Page 16: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang

membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk

mencegah komplikasi. Perubahan gaya hidup terutama dikota besar,

menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degenerative seperti diabetes

mellitus. Epidemiologic DM seringkali tidak terdeteksi sehingga morbiditas

dan mortalitas tinggi pada kasus yang tidak terdeteksi ini (Sudoyo,2007).

Kepatuhan yang buruk terhadap standar perawatan diabetes merupakan

penyebab utama berkembangnya penyakit ke arah komplikasi, baik terhadap

diri sendiri, sosial, dan pembiayaan (sudoyo,2007).

International Diabetes Federation (IDF) (2015), menyatakan prevalensi

DM di dunia tahun 2015 mencapai 7,3 milyar orang dan diprediksi akan

meningkat tahun 2040 menjadi 9 milyar orang. IDF menyebutkan bahwa

Indonesia saat ini berada pada posisi 7 dengan DM di dunia, dengan jumlah

sebanyak 10 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat ke posisi 6 pada tahun

2040 dengan jumlah 16,2 juta jiwa yang berpotensi akan komplikasi Luka

Kaki Diabetik (LKD). Sedangkan Cancellierem (2016), menyebutkan diabetik

neuropati mempengaruhi hampir 50% dan meningkatkan morbiditas LKD,

amputasi dan kematian lebih cepat sampai 85%.

Hasil dari Riskesdas tahun 2018, prevalensi Diabetes Melitus pada

penduduk umur 15 tahun di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018

Page 17: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 1,5% menjadi 2,0%.

Sumatera barat sendiri berada pada posisi ke 17 yang juga mengalami

peningkatan prevalensi terjadinya DM yaitu dari 1,3% menjadi 1,6%.

Riskesdas 2018 menyimpulkan bahwa trend Penyakit Tidak Menular (PTM)

(DM, hipertensi, obesitas) naik dibandingkan Riskesdas pada tahun 2013

(Kemenkes RI, 2018).

Tingginya jumlah penderita kasus diabetes mellitus ini antara lain

disebabkan oleh karena perubahan gaya hidup masyarakat, tingkat

pengetahuan yang rendah, dan kesadaran untuk melakukan deteksi dini

terhadap penyakit DM yang kurang. Kurangnya aktivitas fisik dan pengaturan

pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari

sayuran ke pola makan ke barat-baratan dengan komposisi yang terlalu banyak

protein, lemak, gula, garam, dan sedikit mengandung serat (Anisa, 2016).

Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti makanan yang berlebih

(berlemak dan kurang serat) dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga

kaki mengalami kesemutan atau rasa baal yang akan mengakibatkan terjadinya

neuropati dan sensitivitas terhadap kaki menurun (Damayanti, 2015).

Salah satu komplikasi yang berbahaya dari penyakit DM adalah luka kaki

diabetes yang dapat menyebabkan infeksi dan kelainan bentuk kaki sampai

dengan amputasi anggota tubuh (Kawasaki, et al., 2013). Faktor utama yang

berperan terhadap timbulnya ulkus diabetikum adalah angiopati, neuropati dan

infeksi. Adanya neuropati perifer akan menyebabkan hilang atau menurunnya

sensasi nyeri pada kaki, sehingga kaki akan mengalami trauma tanpa adanya

Page 18: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

rasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki (Levin,2008). Hilangnya

sensasi atau penurunan sensitivitas kaki adalah salah satu dari faktor utama

yeng beresiko menyebabkan terjadinya ulkus, akan tetapi juga terdapat

beberapa faktor lain seperti keadaan hiperglikemia yang kurang terkontorol,

usia yang sudah lebih dari 40 tahun, pasien yang memiliki riwayat ulkus atau

amputasi, penurunan denyut nadi perifer, riwayat merokok (Smeltzeer & Bare,

2008). Menurut Chadwick, Edmonds, dan McCardle (2013). Penyebab dari

neuropati adalah aliran mikrosirkulasi yang melibatkan arteri, arteriol,

kapiler, dan venula post kapiler.

Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes melitus yaitu diet,

latihan atau olahraga, pemantauan glukosa darah, terapi insulin (jika

diperlukan) dan pendidikan kesehatan. Penatalakasanaan diabetes melitus

bertujuan untuk mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa

darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta

neuropatik (Smeltzer & Bare, 2008).

Latihan jasmani (aktivitas fisik) dianjurkan secara teratur (3-4 kali

seminggu) selama kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai CRIPE

(Continuous, Rhythmical, Interval, Progersive, Endurance training).

Disesuaikan dengan kemampuan dan penyakit penyerta (Suyono dalam

Soegondo, 2009).

Olahraga (aktivitas fisik) dapat secara langsung meningkatkan fungsi

fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan stamina dan

kesejahteraan emosional dan meningkatkan sirkulasi. Walaupun berenang dan

Page 19: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

berjalan cepat telah dinyatakan sebagai pilihan yang baik, tipe aktivitas

lainnya juga sama-sama bermanfaat khsusnya Buerger Allen exercise.

Buerger Allen exercise adalah salah satu bentuk gerakan aktif pada area

plantar yang menerapkan gaya gravitasi oleh karena itu setiap tahapan gerakan

harus dilakukan dengan teratur (Chang, et al., 2015). Gerakan yang baik dan

teratur akan dapat membantu meningkatkan aliran darah arteri dan vena

dengan cara pembukaan pembuluh darah kecil di otot (kapiler), gerakan dari

buerger allen ini dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah sehingga

akan dapat meningkatkan sediaan darah dalam jaringan (Salindeho, Mulyadi,

Rottie, 2016). Buerger Allen exercise memiliki kelebihan yaitu dapat

dilakukan sendri, tidak harus berkelompok, waktu yang dibutuhkan tidak

lama, latihannya mudah dilakukan.

Penatalaksanaan yang baik dibutuhkan untuk menurunkan angka kejadian

komplikasi akibat dari diabetes mellitus. Salah satunya adalah dengan cara

meningkatkan sensitivitas kaki. Terapi dan pencegahan dari terjadinya

neuropati diabetik adalah dengan cara melakukan kontrol kadar gula darah

secara berkala dan teratur juga mencegah terjadinya luka kaki yang

disebabkan karena adanya neuropati. Neuropati dapat terjadi akibat dari

terhentinya atau berkurangnya suplai darah ke ujung saraf di kaki dan tangan

(Damayanti, 2015).

Di Bukittinggi khususnya di wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Bukittinggi pada tahun 2017 jumlah kunjungan penderita DM sebanyak 355

kunjungan. Di tahun 2018 sebanyak 445 kunjungan dan pada tahun 2019

Page 20: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

(Januari-Maret) sebanyak 92 kunjungan. Dengan rata-rata kunjungan 37 orang

perbulanya. (Register Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi, 2019). Melihat

data-data tersebut menunjukan terjadinya peningkatan penderita Diabetes

Mellitus setiap tahun.

Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah peneliti lakukan dengan

mewawancarai 5 orang penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi mengaku belum mengetahui tentang

Buerger Allen exercise, sebagian besar dari penderita diabetes mellitus hanya

mengandalkan pengobatan medis dan melakukan aktivitas fisik seperti jalan

santai dan senam diabetes. Pasien dan keluarga juga mengaku tidak

mengetahui manfaat dari Buerger Allen exercise. Menurut perawat yang

bertugas di wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad belum pernah

dilakukan Buerger Allen exercise kepada penderita diabetes mellitus. Latihan

fisik lain yang sudah di berikan petugas berupa senam prolanis.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Buerger Allen exercise Terhadap Sensitivitas

Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019”

Page 21: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Buerger Allen

Exercise terhadap Sensitivitas Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah

Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini dilakukan secara umum adalah untuk

diketahui “Pengaruh Buerger Allen Exercise terhadap Sensitivitas Kaki

pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019”

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Diketahui rata-rata tingkat sensitivitas kaki pada responden sebelum

diberikan Buerger Allen Exercise di wilayah kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019.

b) Diketahui rata-rata tingkat sensitivitas kaki pada responden setelah

diberikan Buerger Allen Exercise di Wilayah Kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019

c) Dianalisis Pengaruh Buerger Allen Exercise terhadap Sensitivitas

Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019

Page 22: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan peneliti tentang penatalaksanaan pasien diabetes mellitus

khususnya Buerger Allen Exercise dan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang keperawatan.

1.4.2 Bagi Institusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai referensi atau

bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi peserta didik

khususnya tentang intervensi pada penderita diabetes mellitus.

1.4.3 Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya penderita

diabetes mellitus tentang penatalaksanaan diabetes mellitus selain obat-

obatan khususnya latihan Buerger Allen yang dapat meningkatkan

sensitivitas kaki guna mencegah komplikasi apabila dilakukan secara

rutin.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau dasar

untuk melakukan penelitian selanjutnya terutama mengenai pengaruh

buerger allen exercise terhadap peningkatan sensitivitas kaki pada

pasien diabetes mellitus.

Page 23: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Buerger Allen Exercise

terhadap peningkatan Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus di

wilayah kerja puskesmas Rasimah Ahmad Tahun 2019. Dimana variable

independen yaitu Buerger Allen Exercise, sedangkan variable dependen yaitu

peningkatan sensitivitas kaki. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun

2019. Tempat penelitian adalah Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Kota Bukittinggi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes

mellitus yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota

Bukittinggi sebanyak 37 orang perbulanya dengan sampel sebanyak 13 orang.

Penelitian ini dilakukan karena terjadinya peningkatan prevalensi penyakit

DM di wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi. Penelitian

ini menggunakan metode Quasi-Eksperimen dengan one group pretes-postest

dengan perlakuan selama satu minggu. Perbedaan kedua hasil penelitian

dianggap sebagai efek dari perlakuan.

Page 24: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diabetes Mellitus

2.1.1 Defenisi

Diabetes mellitus (DM) ataupun yang biasa disebut dengan

diabetes merupakan suatu gangguan kesehatan yang berupa kumpulan

gejala yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam

darah akibat dari kekurangan ataupun resistensi insulin (Bustan, 2015).

Diabetes mellitus ataupun yang sering disebut dengan penyakit kencing

manis merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi ketika tubuh tidak

mampu untuk memproduksi cukup insulin atau tidak mampu

menggunakan insulin (resistensi insulin) (IDF, 2015)

2.1.2 Etiologi

Umumnya diabetes mellitus disebabkan karena rusaknya sel-sel

pulau langerhans pada pankreas yang bertugas menghasilkan insulin,

oleh karena itu terjadilah kekurangan insulin (Hasdiana, 2012).

Menurut Smeltzer & Bare (2008), penyebab dari diabetes mellitus

tipe II/NIDDM masih belum diketahui, faktor genetic diperkirakan

memegang peranan penting terhadap proses terjadinya resistensi

insulin. Selain itu terdapat juga faktor-faktor resiko tertentu yang ada

hubungannya dengan proses kejadian diabetes mellitus yaitu.

Page 25: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

a. Usia (resistensi insulin cendrung terjadi peningkatan pada usia

diatas 40 tahun)

b. Obesitas (kegemukan)

c. Riwayat keluarga (genetic)

d. Kelompok etnik (di Amerika Serikat, golongan Hispanik lebih besar

kemingkinan terjadinya diabetes tipe II dibandingkan dengan

golongan Afro).

Tubuh manusia mengubah makanan tertentu menjadi glukosa, yang

merupakan suplai energy utama untuk tubuh. Insulin dari sel-sel beta

pancreas perlu untuk membawa glukosa ke dalam sel-sel tubuh dimana

glukosa digunakan untuk metabolism sel. Diabetes mellitus terjadi

ketika sel beta tidak mampu memproduksi insulin (diabetes mellitus

tipe 1) atau memproduksi insulin dalam jumlah yang tidak cukup

(diabetes mellitus tipe 2). Akibatnya, glukosa tidak masuk kedalam sel,

melainkan tetap didalam darah. Naiknya kadar glukosa didalam darah

menjadi sinyal bagi pasien untuk meningkatkan asupan cairan dalam

upaya mendorong glukosa keluar dari tubuh dalam urin. Penderita

kemudian menjadi haus dan urinasi meningkat. Sel-sel menjadi

kekurangan energy karena berkurangnya glikosa dan memberi sinyal

kepada pasien untuk makan, membuat pasien menjadi lapar. Ada tiga

tipe DM. tipe 1, dikenal sebagai insulin-dependent (IDDM), dimana sel

beta dirusak oleh proses autoimun; tpe 2, dikenal sebagai non-insulin-

dependent (NIDDM), di mana sel beta memproduksi insulin dalam

Page 26: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

jimlah kurang; dan gestasional diabetes mellitus (DM yang terjadi

selama kehamilan) (Donna Jacson, DKK, 2014).

2.1.3 Faktor Pencetus Terjadinya Diabetes Mellitus

Berikut ini beberapa faktor resiko DM yang tidak dapat dubah

diantaranya adalah:

a. Faktor Genetik (Keturunan)

Seseorang memiliki resiko terserang diabetes jika salah satu atau

kedua orang tuanya adalah penderita diabetes. Anak laki-laki

memiliki kemungkinan menjadi penderita, sedangkan anak

perempuan merupakan pembawa gen dan memiliki kemungkinan

mewariskan ke anak-anaknya. Anak dari penderita diabetes sejak

dini sebaiknya menjaga pola makan dan rutin berolahraga untuk

memperkecil kemungkinan terserang penyakit ini. Yang tidak kalah

penting adalah mengindari stress.

b. Faktor Usia

Pada usia tua fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses

aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga

kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah

yang tinggi kurang optimal. Proses aging menyebabkan penurunan

sekresi atau resistensi insulin sehingga terjadi makroangiopati, yang

akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah salah satunya

Page 27: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

pembuluh darah besar atau sedang di tungkai yang lebih mudah

terjadi ulkus kaki diabetes (Tambunan, 2006; Waspadji, 2006)

c. Lama Menderita Diabetes Mellitus 10 Tahun

Pada penderita diabetes mellitus yang telah menderita 10 tahun

atau lebih, akan muncul komplikasi apabila kadar glukosa darah

tidak terkendali, komplikasi berhubungan dengan vaskuler sehingga

mengalami makroangiopati dan mikroangiopati yang akan terjadi

vaskulopati dan neuropati yang mengakibatkan menurunya sirkulasi

darah dan adanya robekan/luka pada kaki penderita diabetes

mellitus yang sering tidak dirasakan karena terjadinya gangguan

neuropati perifer (Tambunan, 2006; Waspadji, 2006).

Faktor-faktor resiko yang dapat diubah :

a. Neuropati (sensorik, motorik, perifer)

El-Sayed dan Hassanein (2015) menyatakan gejala dari neuropati

diantaranya adalah mati rasa dan kehilangan sensasi. Para peneliti

percaya bahwa proses kerusakan saraf berhubungan dengan

konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah, yang dapat

menyebabkan kerusakan kimia pada saraf dan mengganggu saraf

sensorik yang normal. Mati rasa dan hilangnya sensasi rasa di

daerah kaki membuat penderita sulit untuk mengidentifikasi proses

penyakit seperti infeksi yang akan menjadi ulserasi dan nekrosis.

Page 28: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Obesitas

Pada obesitas dengan index masa tubuh 23 kg/m (wanita) dan

index masa tubuh 25 kg/m2 (pria) atau berat badan ideal yang

berlebih akan sering terjadi resistensi insulin. Apabila kadar insulin

melebihi 10 U/ml, keadaan ini menunjukan hiperinsulinemia yang

dapat menyebabkan aterosklerosis yang berdampak pada

vaskulopati, sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah sedang/besar

pada tungkai yang menyebabkan tungkai mudah terjadi

ulkus/gangrene sebagai bentuk dari kaki diabetes (Tambunan, 2006;

Waspadji, 2006).

c. Hipertensi

Hipertensi pada penderita diabetes mellitus karena adanya

viskositas darah yang tinggi akan berakibat menurunya aliran darah

sehingga terjadi defisiensi vaskuler, selain itu hipertensi yang

tekanan darah lebih dari 130/80 mmHg dapat merusak atau

mengakibatkan lesi pada endotel. Kerusakan pada endotel akan

berpengaruh terhadap makroangiopati melalui proses adhesi dan

agregasi trombosit yang berakibat defisiensi vaskuler sehingga

dapat terjadinya ulkus (Tambunan, 2006; Waspadji, 2006)

d. Glikolisis Hemoglobin (HbA1C) tidak terkontrol

Glikolisis hemoglobin adalah terikatnya glukosa yang masuk

dalam sirkulasi sistemik dengan protein plasma termasuk

Page 29: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila Glikolisis Hemoglobin

(HbA1C) 6,5% akan menurunkan kemampuan pengikatan oksigen

oleh sel darah merah yang mengakibatkan hipoksia jaringan yang

selanjutnya terjadi poliferasi pada dinding sel otot polos sub endotel

(Tambunan, 2006; Waspadji, 2006).

e. Kadar Kolesterol Darah Tidak Terkontrol

Pada penderita diabetes mellitus sering dijumpai adanya

peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol plasma, sedangkan

konsentrasi HDL (high density-lipoprotein) sebagai pembersih plak

biasanya rendah ( 45 mg/dl). Kadar trigliserida 150 mg/dl,

kolestrol total 200 mg/dl dan HDL 45 mg/dl akan

mengakibatkan buruknya sirkulasi ke sebagian besar jaringan dan

menyebabkan hipoksia serta cedera jaringan, merangsang reaksi

peradangan dan terjadinya aterosklerosis (Tambunan, 2006;

Waspadji, 2006)

f. Kebiasaan Merokok

Pada penderita diabetes mellitus yang merokok 12 batang per

hari mempunyai resiko 3 kali untuk menjadi ulkus kaki diabetes

dinbanding dengan penderita DM yang tidak merokok. Akibat dari

kandungan nikotin yang ada didalam rokok akan dapat

menyebabkan kerusakan endotel kemudian terjadi penempelan dan

agregasi trombosit yang selanjutnya terjadi kebocoran sehingga

lipoprotein lipase akan memperlambat clearance lemak darah dan

Page 30: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

mempermudah timbulnya aterosklerosis. Aterosklerosis berakibat

insufisiensi vaskuler sehingga aliran darah ke arteri dorsalis pedis,

poplitea, dan tibialis juga akan menurun (Tambunan, 2006;

Waspadji, 2006).

g. Ketidak Patuhan Diit

Kepatuhan diit diabetes mellitus merupakan upaya yang sangat

penting dalam pengendalian kadar gula darah, kolesterol, dan

trigliserida mendekati normal sehingga dapat mencegah komplikasi

kronik, seperti luka kaki diabetik. Kepatuhan diit penderita DM

mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu mempertahankan berat

badan normal, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki

profil lipid, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic,

meningkatkan sensitivitas reseptor insulin dan memperbaiki system

koagulasi darah (Tambunan, 2006; Waspadji, 2006).

h. Kurangnya Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik sangat bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi

darah, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas

terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar gula darah.

Terkendalinya kadar gula darah akan mencegah komplikasi kronik

diabetes mellitus. Olahraga rutin (lebih dari 3 kali seminggu selama

30 menit) akan memperbaiki metabolisme karbohidrat, berpengaruh

positif terhadap metabolisme lipid dan memberi sumbangan

Page 31: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

terhadap penurunan berat badan (Tambunan, 2006; Waspadji,

2006).

i. Pengobatan Tidak Teratur

Pengobatan rutin dan pengobatan intensif akan dapat mencegah

dan menghambat timbulnya komplikasi kronik, seperti luka kaki

diabetik. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat dianjurkan

secara tepat untuk memperbaiki vaskularisasi perifer pada penderita

DM, namun jika dilihat dari penelitian tentang kelainan akibat

aterosklerosis di tempat lain seperti jantung dan otak, obat seperti

aspirin dan lainnya yang sejenis dapat digunakan pada penderita

DM meskipun belum ada bukti yang cukup kuat untuk

menganjurkan penggunaan secara rutin (Waspadji, 2006).

2.1.4 Jenis-Jenis Diabetes Mellitus

Ada 3 jenis tipe dari penyakit diabetes yaitu (Ulya, 2012) :

a. Diabetes Mellitus tipe 1

Yaitu suatu keadaan dimana tubuh sama sekali tidak dapat

memproduksi hormon insulin. Penderita penyakit diabetes tipe ini

harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula

darahnya. Sebagian besar penderita penyakit tipe ini adalah anak-

anak dan remaja.

Page 32: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Diabetes Mellitus tipe 2

Penyakit tipe ini terjadi karena penderita tidak kekurangan insulin

akan tetapi, insulin tersebut tidak dapat digunakan dengan baik

(resistensi insulin). Tipe penyakit ini merupakan penderita

terbanyak saat ini (90% lebih), dan sering terjadi pada mereka yang

berusia lebih dari 40 tahun, gemuk, dan mempunyai riwayat

penyakit diabetes dalam keluarga.

c. Diabetes Gestasional

Merupakan diabetes yang datang selama masa kehamilan karena

pada saat hamil terjadi perubahan hormonal dan metabolik sehingga

dapat ditemukan jumlah atau fungsi insulin yang tidak optimal yang

dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang meliputi

preeclampsia, kematian ibu, abortus spontan, kelainan congenital,

prematuritas, dan kematian neonatal. DM gestasional meliputi 2-5

% dari seluruh diabetes (Arif et al., 2001)

2.1.5 Gejala Diabetes Mellitus

Gejala umum yang biasa timbul pada penderita diabetes

diantaranya adalah sering buang air kecil (poliuria) dan terdapat

kandungan gula pada urinnya (glukosuria) yang merupakan efek

langsung kadar glukosa darah yang tinggi (melewati ambang batas

ginjal). Poliuria mengakibatkan penderita merasakan haus yang

berlebihan sehingga banyak minum (polidipsia). Poliuria juga dapat

Page 33: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

mengakibatkan terjadinya polifagia (sering lapar), kadar glukosa darah

yang tinggi pada penderita diabetes tidak mampu diserap sepenuhnya

oleh sel-sel jaringan tubuh. Penderita akan kekurangan energy, mudah

lelah, dan berat badan menurunn (Purwatresna, 2012).

Meneurut buku Keperawatan Medikal Bedah DeMYSTiFieD ada

beberapa tanda-tanda dan gejala dari diabetes mellitus yaitu:

a. Tipe I

Serangan cepat karena tidak ada insulin yang diproduksi

Nafsu makan meningkat (polyphagia) karena sel-sel

kekurangan energy, sinyal bahwa perlu makan banyak.

Haus meningkat (polydipsia) karena tubuh berusaha membuang

glukosa

Urinasi meningkat (polyuria) karena tubuh berusaha membuang

glukosa

Berat badan turun karena glukosa tidak dapat masuk ke dalam

sel

Sering infeksi karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa

Penyembuhan tertunda/lama karena naiknya kadar glukosa di

dalam darah menghalangi proses kesembuhan

Page 34: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Tipe II

Serangan lambat karena sedikit insulin diproduksi

Haus meningkat (polydipsia) karena tubuh berusaha membuang

glukosa

Urinasi meningkat (polyuria) karena tubuh berusaha membuang

glukosa

Infeksi kandida karena bakteri hidup dari kelebihan glukosa

Penyembuhan tertunda/lama karena naiknya kadar glukosa di

dalam darah menghalangi proses penyembuhan

c. Gestasional

Asimtomatik

Beberapa pasien mungkin mengalami haus yang meningkat

(polydipsia) karena tubuh berusaha membuang glukosa.

2.1.6 Diagnosis Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus dapat didiagnosis dengan cara sebagai berikut

(Dalimartha, 2006) :

a. Seseorang dikatakan mengalami diabetes mellitus jika kadar gula

darah saat puasa > 120 mg/dl atau memiliki kadar gula darah 200

mg/dl (2 jam setelah minum larutan yang mengandung glukosa 75

gr)

Page 35: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Seseorang dikatakan terganggu toleransi glukosanya, jika kadar

glukosa darah ketika puasa 100-125 mg/dl atau memiliki kadar

glukosa darah 140-199 mg/dl (2 jam setelah minum larutan yang

mengandung glukosa 75 gr)

c. Seseorang dikatakan normal (tidak menderita diabetes mellitus),

jika kadar gula darah ketika puasa <110 mg/dl dan kadar gula darah

2 jam setelah makan mencapai 140 mg/dl.

2.1.7 Fisiologis Normal Diabetes Mellitus

insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang merupakan salah satu

dari empat tipe sel dalam pulau-pulau langerhans pancreas. Insulin

merupakan hormone anabolic atau hormone untuk menyimpan kalori.

Jika seseorang memakan makanan, sekresi insulin akan mengalami

peningkatan dan menggerakkan glukosa ke dalam sel-sel otot, serta

lemak. Dalam sel-sel tersebut, insulin menimbulkan efek berikut ini:

Menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot (dalam

bentuk glikogen

Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam jaringan

adipose

Mempercepat pengangkutan asam-asam amino (yang berasal dari

protein makanan) ke dalam sel.

Page 36: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Insulin juga menghambat pemecahan glukosa, protein, dan lemak yang

disimpan.

Selama masa puasa (antara jam-jam makan dan pada saat tidur

malam), pancreas akan melepaskan secara terus menerus sejumlah

insulin bersama dengan hormone pancreas lain yang disebut glucagon

(hormone ini disekresikan oleh sel-sel alfa pulau langerhans). Insulin

dan glucagon secara bersama-sama mempertahankan kadar

glukosayang konstan dalam darah dengan menstimulasi pelepasan

glukosa dari hati. Pada mulanya hati menghasilkan glukosa melalui

pemecahan glikogen (glikogenolisis). Setelah 8 hingga 12 jam tanpa

makanan, hati membentuk glukosa dari pemecahan zat-zat selain

karbohidrat yang mencakup asam amino (glukoneogenesis) (Smeltzer

& Bare, 2008).

2.1.8 Patofisiologi Diabetes mellitus

Pathogenesis diabetes mellitus tipe 2 ditandai dengan adanya

resistensi insulin perifer, gangguan hepatic glucose production (HGP)

dan penurunan fungsi sel , yang akhirnya akan menuju kerusakan total

sel . Awalnya timbul resistensi insulin kemudian disusul oleh

peningkatan sekresi insulin, untuk mengatasi kekurangan resistensi

insulin agar kadar glukosa darah tetap normal. Lama-kelamaan sel

tidak mampu lagi mengkompensasikan resistensi insulin hingga kadar

glukosa darah meningkat dan fungsi sel semakin menurun saat itulah

Page 37: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

diagnose diabetes mellitus ditegakan. Penuruna fungsi sel

berlangsung secara progresif sampai akhirnya sama sekali tidak mampu

lagi mengekresi insulin (ADA, 2007).

Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, terutama yang ada di tahap

awal, pada umumnya dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup

didalam darahnya, disamping kadar gula darah yang juga tinggi. Jadi,

awal dari patofisiologis diabetes mellitus tipe 2 bukanlah disebabkan

oleh kurangnya sekresi insulin, namun karena sel-sel sasaran insulin

gagala atau tidak mampu merespon insulin secara normal. Keadaan ini

lazim disebut dengan resistensi insulin. Resistensi insulin banyak

terjadi di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, sebagai akibat

dari kegemukan, gaya hidup yang kurang gerak (sedentary), dan

penuaan (Depkes RI, 2005).

2.1.9 Komplikasi Diabetes Mellitus

Komplikasi-komplikasi diabetes mellitus antara lain:

a. System kardiovaskular (peredaran darah jantung) seperti hipertensi,

infark miokard (gangguan pada otot jantung).

b. Mata: retinophaty diabetika, katarak

c. Paru-paru: TBC (tuberculosis)

d. Ginjal: pielonefritis (infeksi pada piala ginjal), Glumerulosklerosis

(pengerasan p ada glumerulus)

e. Hati: sirosis hepatis (pengerasan pada hati)

Page 38: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

f. Kulit: Gangren (jaringan mati pada kulit, jaringan), ulcus (luka)

2.1.10 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan

aktifitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk

mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik.tujuan

terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa

darah normal tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada

pola aktifitas pasien.

Menurut Smeltzer & Bare (2008) ada lima komponen dalam

penatalaksanaan diabetes :

a. Diet

Bagi semua penderita diabetes melitus, perencanaan makan harus

mempertimbangkan pula kegemaran penderita terhadap makanan

tertentu, gaya hidup, jam-jam makan yang biasa diikutinya dan latar

belakang etnik serta budayanya.

b. Latihan/Olahraga

Latihan/olahraga sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes

karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan

mengurangi faktor resiko kardiovaskuler. Latihan akan menurunkan

kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa

oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah dan

tonus otot juga diperbaiki dengan berolahraga. Ada banyak jenis

olahraga yang di anjurkan bagi penderita diabetes mellitus yaitu :

Page 39: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

joging, berenang, bersepeda, angkat beban, senam diabetes, senam

lansia, senam aerobik, senam kaki diabetes melitus dan Buerger

Allen exercise (latihan kaki). Pasien diabetes dianjurkan melakukan

latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminggu selama 30 menit

(Sukardji & Ilyas, 2009).

c. Pemantauan glukosa

Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah, penderita

diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar

glukosa darah secara optimal.

d. Terapi Insulin (jika diperlukan)

Pada diabetes tipe I, tubuh kehilangan kemampuan untuk

memproduksi insulin. Dengan demikian, insulin eksogenus harus

diberikan dalam jumlah yang tak terbatas. Pada diabetes tipe II,

insulin mungkin diperlukan sebagai jangka panjang untuk

mengendalikan kadar glukosa darah glukosa darah jika diet dan

obat hipoglikemia oral tidak berhasil mengontrolnya.

e. Pendidikan

Pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarganya juga dianggap

sebagai komponen yang penting dalam menangani penyakit

diabetes.

Page 40: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

2.2 Sensitivitas Kaki

2.2.1 Defenisi

Sensitivitas kaki adalah rangsangan didaerah telapak kaki yang

dipengaruhi oleh saraf dan menyebabkan beragam masalah yang

disebut neuropati. Meningkatnya reaktivitas ekstremitas bawah akan

menyebabkan tingginya agresi sel darah merah sehingga sirkulasi darah

menjadi lambat dan mengakibatkan gangguan sirkulasi darah menjadi

lambat dan mengakibatkan gangguan sirkulasi darah (Rusandi dkk,

2015). Sedangkan menurut Rohana, (2014) sensitivitas kaki adalah

meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin sehingga

menurunkan kadar gula dan kadar lemak darah. Ditambahkan

Echeverry 2007 dalam Damilis 2013, bahwa salah satu komplikasi

diabetes mellitus adalah neuropati, yang dapat menyebabkan pasien

diabetes mellitus mengalami penurunan sensitivitas di kaki.

Jadi sensitivitas kaki merupakan suatu komplikasi dari diabetes

mellitus yang diakibatkan oleh tingginya insulin dalam tubuh sehingga

sirkulasi darah pada kaki terganggu dan menyebabkan kurangnya

rangsangan yang diberikan pada daerah telapak kaki.

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Kaki

Menurut Rohana (2014) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

sensitivitas kaki antara lain:

Page 41: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

a. Usia

Pada usia tua fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses

aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga

kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah

yang tinggi kurang optimal. Proses aging menyebabkan penurunan

sekresi atau resistensi insulin sehingga terjadi makroangiopati, yang

akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah salah satunya

pembuluh darah besar atau sedang di tungkai yang lebih mudah

terjadi ulkus kaki diabetes

b. Kadar gula darah

proses kerusakan saraf berhubungan dengan konsentrasi glukosa

yang tinggi dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan kimia

pada saraf dan mengganggu saraf sensorik yang normal. Mati rasa

dan hilangnya sensasi rasa di daerah kaki membuat penderita sulit

untuk mengidentifikasi proses penyakit seperti infeksi yang akan

menjadi ulserasi dan nekrosis.

c. Diit makan

Kepatuhan diit diabetes mellitus merupakan upaya yang sangat

penting dalam pengendalian kadar gula darah, kolesterol, dan

trigliserida mendekati normal sehingga dapat mencegah komplikasi

kronik, seperti luka kaki diabetik. Kepatuhan diit penderita DM

mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu mempertahankan berat

Page 42: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

badan normal, menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki

profil lipid, menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic,

meningkatkan sensitivitas reseptor insulin dan memperbaiki system

koagulasi darah

d. Olahraga

Aktivitas fisik sangat bermanfaat dalam meningkatkan sirkulasi

darah, menurunkan berat badan, dan memperbaiki sensitivitas

terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar gula darah.

Terkendalinya kadar gula darah akan mencegah komplikasi kronik

diabetes mellitus.

e. Obesitas

Pada obesitas dengan index masa tubuh 23 kg/m (wanita) dan

index masa tubuh 25 kg/m2 (pria) atau berat badan ideal yang

berlebih akan sering terjadi resistensi insulin. Apabila kadar insulin

melebihi 10 U/ml, keadaan ini menunjukan hiperinsulinemia yang

dapat menyebabkan aterosklerosis yang berdampak pada

vaskulopati, sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah sedang/besar

pada tungkai yang menyebabkan tungkai mudah terjadi

ulkus/gangrene sebagai bentuk dari kaki diabetes

2.2.3 Cara Pengukuran Sensitivitas Kaki

Pemeriksaan monofilament pada penderita ini menggunakan British

Colombia Provincial Nursing Skin and Wound Commite pada tahun

2011, yaitu:

Page 43: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

a. Menggunakan monofilament

b. Meminta pasien membuka kaos kaki (bila terpasang)

c. Menjelaskan prosedur kepada pasien dan tunjukan

monofilamennya.

d. Sebelum melakukan pemeriksaan pada kaki responden, uji coba

monofilament terlebih dahulu pada sternum atau tangan dengan

tujuan pasien dapat mengenali sensasi rasa dari sentuhan

monofilament.

e. Melakukan pemeriksaan pada salah satu tungkai dengan kedua mata

tertup.

f. Letakan monofilament tegak lurus pada kulit yang diperiksa,

penekanan dilakukan selama 2 detik, kemudian segera ditarik.

Gambar 2.1

Cara melakukan tes monofilamen

g. Gunakan monofilament pada 10 titik lokasi di kaki kiri atau kanan

h. Pada masing-masing lokasi dilakukan tiga kali pemeriksaan, jika

pasien terindikasi tidak merasakan monofilament.

Page 44: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

i. Penilaian hasil pemeriksaan:

Positif: dapat merasakan tekanan monofilament dan dapat

menunjukan lokasi dengan tepat setelah monofilament di

angkat pada 2-3 kali pemeriksaan.

Negatif: tidak dapat merasakan tekanan atau tidak dapat

menunjukan lokasi dengan tepat pada 2-3 kali pemeriksaan.

j. Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total

bervariasi pada satu kaki antara 0-10.

2.2.4 Gejala Penurunan Sensitivitas Kaki

Karena kadar glukosa didalam darah demikian tingginya, keadaan

ini akan merusak urat saraf penderita, lebih-lebih jika prosesnya

berlangsung lama. Rusaknya urat saraf ini akan berakibat luas.

Kelainan urat saraf akibat dari penyakit diabetes mellitus indi disebut

neuopati diabetic. Salah satu keadan neuropati diabetic yang sangat

mengganggu diabetes adalah neuropati diabetic tipe nyeri/ painful

diabetic neuropathy (PDN). PDN merupakan kurang lebih 10% dari

neuropati diabetik. Diabetes dengan PDN akan merasa nyeri sekali

terutama pada kaki. Pengobatan PDN dapat diberikan dengan

“DALANG” (Diabetes, Antiagregasi trombosit, Lipid, Amitriptilin,

Neutropik, Gabapentin). Tetapi yang terpenting dari DALANG ini

adalah pengaturan kadar gula darah (Tjokroprawiro, 2010).

Page 45: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Gejala neuropati dieabetik yang sering muncul menurut

Tjokroprawiro (2010) adalah:

a. Kesemutan.

b. Rasa panas atau rasa tertusuk-tusuk jarum.

c. Merasa tebal ditelapak kaki

d. Keram.

e. Badan sakit semua terutama pada malam hari.

f. Bila kerusakan ini terjadi pada banyak urat saraf yang disebut

polineuropati diabetic, jalan penderita akan pincang dan otot-otot

kakinya mengecil yang disebut atrofi.

Semua kelainan saraf akibat diabetes mellitus dapat diatasi bila

keadaan belum terlambat, karena penderita sering lengah, biasanya

kelainan urat saraf, sehingga memperlambat kesembuhan. Karena itu,

pencegahan dan perawtan sedini mungkin merupakan cara paling

ampuh untuk mengatasinya (Tjokroprawiro, 2010)

2.3 Buerger Allen Exercise

2.3.1 Defenisi

Adalah aktifitas yang melibatkan berbagai sendi gerak atau

peregangan ke segala arah yang mana dapat meningkatkan aliran darah

ke daerah ekstremitas bawah (Turan, 2015)

Page 46: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Buerger Allen merupan salah satu jenis latihan yang dilakukan dengan

cara memberikan posisi lebih rendah pada ekstremitas sehingga dapat

mempercepat proses penyembuhan luka (Vijayabarathi, 2016)

Buerger merupakan latihan yang ditujukan untuk meningkatkan

sirkulasi darah pada ekstremitas bagian bawah yang pertama kali

diungkapkan oleh Buerger pada tahun 1926 yang kemudian

dimodifikasi oleh Allen pada tahun 1930 yang bertujuan untuk

meringankan gejala pada penderita dengan insufisiensi arteri pada

tungkai bawah. Latihan Buerger mengutamakan pada aktivitas dengan

menggunakan perubahan postural dan sirkulasi perifer yang dirangsang

oleh modulasi gravitasi dan menerapkan kontraksi otot (Chang, 2015).

2.3.2 Manfaat

Beberapa penelitian menunjukan manfaat Buerger Allen exercise

dan senam kaki pada pasien diabetes mellitus diantaranya adalah;

Buerger Allen merupakan salah satu jenis latihan yang dilakukan

dengan cara memberikan posisi lebih rendah pada ekstremitas sehingga

dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Selain itu, latihan ini

juga mengutamakan aktivitas dengan menggunakan perubahan

postrural dan sirkulasi perifer yang dirangsang oleh modulasi graovitasi

dan menerapkan kontraksi otot (Vijayabarathi, 2016; Chang, 2015). Hal

ini dapat meningkatkan perfusi pada ekstremitas bawah dan dapat

mengurangi rasa nyeri pada area ekstremitas bawah penderita diabetes

mellitus tipe 2, dapat meningkatkan suplai darah ke ekstremitas dan

Page 47: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

berpotensi menyebabkan terjadinya pembentukan struktur vascular

baru, sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka (Turan,

2015; Vijayabarathi, 2016)

Senam kaki dapat bermanfaat merilekskan dan melancarkan

peredaran darah. Akibat dari gerakan senam kaki tersebut akan

memperlancar darah yang membawa oksigen dan nutrisi lebih banyak

ke sel-sel kaki, dengan itu ulkus pada kaki diabetik tidak akan terjadi

(Natalia et al., 2012). Senam kaki bermanfaat meningkatkan pemakaian

glukosa oleh otot-otot yang aktif dan banyak kapiler yang terbuka

sehingga lebih banyak reseptor insulin menjadi lebih aktif, sehingga

mempengaruhi penurunan glukosa darah pada penderita diabetes

mellitus (Misnadiarly, 2006). Hasil penelitian Priyanto, (2013)

menunjukan bahwa hasil kadar gula darah dan sensitivitas kaki jauh

lebih baik setelah diberikan senam kaki.

2.3.3 Indikasi

Indikasi Buerger Allen exercise menurut Vijayabarathi (2014)

meliputi:

a. Pasien penderita diabetes mellitus baik laki-laki maupun perempuan

b. Penderita diabetes mellitus yang beresiko rendah mempunyai ulkus

kaki diabetic (dalam kelas 0-1 sesuai dengan klasifikasi wagner

system)

Page 48: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Menurut Hidayat (2014) indikasi dan kontraindikasi dari senam

kaki pada penderita diabetes adalah:

a. Indikasi dari senam kaki yaitu dapat diberikan kepada seluruh

penderita diabetes mellitus baik tipe 1 dan tipe 2.

b. Kontraindikasi dari senam kaki yaitu Bukan penderita yang

memiliki diabetes mellitus dengan ulkus kaki dengan gangrene yang

kronik

2.3.4 Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki

Secara fisiologis latihan kaki memiliki pengaruh terhadap kondisi

kaki mulai dari jari kaki sampai pada telapak kaki, mulai dari distal jari

kaki sampai pada bagian telapak kaki, karena pada kaki terdapat banyak

saraf-saraf kaki yang berujung pada peredaran darah sehingga dengan

latihan kaki darah akan lancar dan ransangan menuju jantung akan

terasa dan energy akan keluar dengan ransangan saraf yang cepat dan

mempengaruhi sensitivitas kaki (Rasyid, 2011).

Page 49: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

2.4 Usia

Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan)

(Hoetomo,2006)

kategori usia menurut Depkes RI (2009)

1. Masa balita = 0 – 5 tahun

2. Masa kanak-kanak = 5 – 12 tahun

3. Masa remaja awal = 12 – 16 tahun

4. Masa remaja akhir = 17 – 25 tahun

5. Masa dewasa awal = 26 – 35 tahun

6. Masa dewasa akhir = 36 – 45 tahun

7. Masa lansia awal = 46 – 55 tahun

8. Masa lansia akhir = 56 – 65 tahun

9. Masa manula = > 65 tahun.

Pada usia tua fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena proses

aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan

fungsi tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal.

Proses aging menyebabkan penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga

terjadi makroangiopati, yang akan mempengaruhi penurunan sirkulasi darah

salah satunya pembuluh darah besar atau sedang di tungkai yang lebih mudah

terjadi ulkus kaki diabetes (Tambunan, 2006; Waspadji, 2006)

Page 50: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

2.5 Jenis Kelamin

Secara umum jenis kelamin dapat didefenisikan sebagai perbedaan peran,

kedudukan, dan sifat yang dilekatkan pada kaum laki-laki ataupun perempuan

melalui konstruksi secara sosial maupun kultural (Nurhaeni, 2009).

Lueckenotte (2004) mengatakan bahwa wanita lebih beresiko mengalami

penurunan sensitivitas kaki, hal ini disebabkan oleh penurunan hormone

esterogen akibat menopause. Esterogen pada dasarnya berfungsi untuk

menjaga keseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan penyimpanan

lemak, serta progesterone yang berfungsi untuk menormalkan kadar gula

darah dan membantu menggunakan lemak sebagai energi.

2.6 Glukosa Darah

a. Defenisi

Glukosa adalah sumber karbohidrat yang dikonsumsi lalu dipecah menjadi

bentuk gula terkecil. Glukosa ini beredar di dalam darah. Jadi glukosa darah

atau kadar gula dalam darah yaitu istilah yang mengacu pada tingkat gula

dalam darah. Untuk membentuk energi, sel membutuhkan glukosa oleh karena

itu glukosa harus masuk ke dalam sel. Untuk memasukkan glukosa ke dalam

sel, tubuh membutuhkan insulin. (Prihaningtyas, 2013)

Page 51: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Tabel 2.1

Kadar Glukosa Darah

Kadar glukosa

darah (mg/dL)

Bukan DM Belum Pasti

DM

DM

Sewaktu Plasma

Vena

< 100

mg/dL

100 – 199

mg/dL

≥ 200

mg/dL

Darah

kapiler

< 90 mg/dL 90 – 199

mg/dL

≥ 200

mg/dL

Puasa Plasma

Vena

< 100

mg/dL

100 – 125

mg/dL

≥ 126

mg/dL

Darah

Kapler

< 90 mg/dL 90 – 99

mg/dL

≥ 100

mg/dL

Sumber : Tarwoto & dkk (2011)

2.7 Obesitas

2.7.1 Defenisi

Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh yang umumnya

ditimbun dalam jaringan subcutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh

dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya

(Misnadiaerly, 2007)

2.7.2 Penentuan Obesitas

Keadaan obesitas ditentukan dengan mengklasifikasikan status gizi

berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) seperti pada tabel 2.1.

Indeks masa tubuh merupakan rumus matematis yang berkaitan

dengan lemak tubuh orang dewasa, dan dinyatakan sebagai berat badan

dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam ukuran

meter (Arisman, 2007).

Page 52: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Rumus menentukan IMT:

IMT = BB/TB2

Tabel 2.2

Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan IMT

Status Gizi IMT

KKP I

KKP II

KKP III

Normal

Obesitas I

Obesitas II

Obesitas II

<16

16,0 – 16,9

17,0 – 18,4

18,5 – 24,9

25,0 – 29,9

30,0 – 40,0

>40

Sumber: Maurice ES et al edisi VIII, Lea & Febinger, 1994 dalam

Arisman, 2007

2.8 Penelitian Terkait

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jannaim (2018). Tentang pengaruh

Buerger Allen exercise terhadap sirkulasi ekstremitas bawah padapasien

luka kaki diabetik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ABI sebelum 0,84 dan

sesudah 0,95 intervensi Buerger Allen exercise dengan nila p= 0,000.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Otaviah, (). Tentang efektifitas

senam kaki diabetik dengan bola plastik terhadap tingkat sensitivitas kaki

pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukan bahwa

tingkat sensitivitas kaki sebelum dilakukan senam kaki diabetik dengan

bola plastik dengan rata-rata 8,467 dan setelah diberikan senam kaki

Page 53: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

diabetik dengan bola plastic memiliki rata-rata 9,007 dengan nilai p=

0,002 (<0,005).

Page 54: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

2.9 Kerangka Teori

Skema 2.1

Kerangka Teori

Faktor Penyebab

1. Genetik

2. Usia

3. Pola makan & Obesitas

4. Stres

5. Jarang olahraga

6. Kebiasaan hidup

(Tambunan, 2006; Waspadji,2006)

Diabetes melitus (DM) atau

disingkat Diabetes adalah

gangguan kesehatan berupa

kumpulan gejala yang

disebabkan oleh peningkatan

kadar gula (glukosa) darah

akibat kekurangan ataupun

resistensi insulin (Bustan, 2015)

Penatalaksanaan DM

1. Penatalaksanaan secara

umum

2. Penatalaksanaan secara

khusus

(Smeltzer & Bare, 2008)

Gejala-gejala DM

Sering buang air kecil di malam hari

Sering merasa haus

Cepat merasa lapar

Berat badan turun dengan cepat

Merasa lemah

Kesemutan di kaki dan tangan

Pandangn kabur

Luka sukar sembuh

(Purwatresna2012)

Pilar-pilar DM

1. Edukasi

2. Pengaturan Diit

3. Terapi Farmakologi

4. Aktifitas Fisik

5. Pemantauan Glukosa

(Smeltzer & Bare,

2008)

Buerger Allen exercise

1. Kontrol glukosa darah

2. Sensitivitas Kaki

3. Peningkatan aliran darah perifer

(Smeltzer & Bare, 2008)

Page 55: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang

dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap topik yang dipilih sesuai

dengan identifikasi masalahnya (Hidayat, 2014). Adapun kerangka konsep

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Skema 3.1

Kerangka konsep

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Ada hubungan

Buerger Allen

exercise

Sensitivitas kaki pasien

diabetes mellitus

Variabel Independen Variabel Dependen

Usia

Obesitas

Kadar Gula

Darah

Jenis

Kelamin

Variable

Confounding

Page 56: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

3.2 Defenisi Operasional

Table 3.1

Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Indikator

Alat Ukur

Skala Hasil Ukur

1 Independent

(Buerger

Allen

exercise)

Suatu gerakan

kaki terpadu yang

dilakukan

penderita diabetes

mellitus dimana

gerakan tersebut

mampu

melemaskan otot-

otot kaki yang

terlibat. Yang

nantinya akan

melancarkan

peredaran darah

pada kaki dan

menyebarkan

nutrisi dan insulin

ke daerah kaki.

Indikator :

Responden melakukan

Buerger Allen exercise

sebanyak 2 kali dalam

sehari pada jam 08.00

WIB dan jam 16.00

WIB. Latihan ini

dilakukan dalam

waktu 3 kali seminggu

Alat :

SOP Buerger

Allen exercise,

Audiovisual,

Lembar Observasi

Buerger Allen

exercise.

-

Melakukan Buerger

Allen exercise

2 Dependent

(Sensitivitas

Kaki)

Kepekaan

rangsangan pada

telapak kaki pada

pasien Diabetes

Mellitus.

Indikator :

Jika ditusuk/ ditekan

menggunakan

monofilament masih

berasa dengan mata

pasien terpejam

Alat :

Monofilamen test.

Pedoman penilaian

Sensitivitas kaki

Lembar Observasi

penilaian

sensitivitas kaki

Rational

Skor 1: hasil positif,

yaitu masih dapat

merasakan sentuhan

monofilament pada satu

titik.

Skor 0 : hasil negatif,

yaitu tidak dapat

merasakan sentuhan

monofilament pada satu

titik.

Total skor bervariasi

antara 0-10

(British Colombia

Provincial Nursing Skin

and Wound Commite,

(2011)

Page 57: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

No Variabel Defenisi Indikator

Alat Ukur

Skala Hasil Ukur

3 Confounding

Usia

Obesitas

Kadar

Gula

Darah

Jenis

Kelamin

Usia adalah

rentang

kehidupan yang

diukur dengan

tahun

Kelebihan masa

tubuh responden

yang didapat

berdasarkan

perhitungan

indeks masa

tubuh.

Adalah jumlah

kandungan

glukosa dalam

plasma darah.

Indikator:

Angket

Alat:

Lembar kuisioner

Indikator:

Antropometri

Alat:

Timbangan

meteran

Indikator:

Diukur dengan gluko

meter digital dengan

melakukan

pengambilan sampel

darah kapiler dengan

menggunakan lancet.

Alat:

Accu-check

Indikator:

Angket

Alat:

Kuisioner

Ordinal

Ordinal

Rational

Ordinal

Dewasa 45 tahun

Lansia > 45 tahun

Normal :

IMT ≤24,9

Obesitas :

IMT >24,9

Satuan kadar glukosa

darah= mg/dL

Laki-laki

Perempuan

Page 58: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

3.3 Hipotesa

Hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah penelitian (Notoatmojo,

2010) Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep,

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada pengaruh Buerger Allen exercise terhadap sensitivitas kaki pada

Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota

Bukittinggi Tahun 2019

Page 59: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasy Experimental Designs

dengan pendekatan one group pretest-posttest design, yaitu penelitian dimana

desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2013 : 74). Rancangan ini tidak

ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan

observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-

perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo, 2010 : 57).

Adapun bagan desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rancangan Penelitian

Pre-test Perlakuan Post-test

01 X 02

Keterangan :

01 : Mengukur sensitivitas kaki sebelum di lakukan Buerger Allen

exercise

X : Pelaksanaan Buerger Allen exercise

02 : Mengukur sensitivitas kaki setelah di lakukan Buerger Allen

exercise

Page 60: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Kota Bukittinggi. Pada bulan Juni-Juli tahun 2019.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmojo, 2010). Pada penelitian ini yang menjadi populasi

adalah pasien diabetes mellitus yang terdaftar di wilayah kerja

Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi tahun 2018 sebanyak 445

kunjungan dengan rata-rata kunjungan perbulan sebanyak 37 orang

(Register pasien Puskesmas Rasimah Ahmad Bukittinggi, 2018).

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam

penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan

ekslusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya

sampel tersebut digunakan (Hidayat, A, 2007). Besar sampel ditentukan

berdasarkan rumus Ariawan (1998), dengan penghitungan:

n =

Page 61: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = Jumlah populasi

z = Nilai standar normal untuk 0,05 (1,96)

p = Perkiraan proporsi. Jika tidak diketahui dianggap 50%

q = 1 – p(100%)-p

d = Tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)

Maka :

n =

n =

n =

n = 12,87

n = 13

Jadi besar sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 13 orang dengan

diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota

Bukittinggi tahun 2019.

Page 62: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

4.3.3 Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi :

a. Klien dengan diabetes mellitus yang mampu beraktifitas

b. Klien yang mengalami DM selama 3 tahun.

c. Bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent

d. Berkomunikasi dengan baik sehingga dapat diberikan penjelasan

mengenai pelaksanaan dan penelitian

Kriteria Ekslusi

a. Membatalkan menjadi responden

b. Bukan penderita yang memiliki diabetes mellitus dengan ulkus kaki

dengan gangrene yang kronik

4.3.4 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili pupulasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,

2003). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan dengan

teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling

merupakan pemilihan sampel dengan cara di seleksi secara acak

(Nursalam, 2003).

Page 63: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

4.4 Instrument Penelitian

Standard Operational Procedure (SOP) yang terstandar berdasarkan

beberapa penelitian sebelumnya untuk Buerger Allen exercise, Audiovisual

Buerger Allen exercie. Sedangkan yang digunakan untuk menilai sensitivitas

kaki yaitu menggunakan alat monofilament tes. Untuk hasil menggunakan

lembar observasi.

4.5 Pengumpulan Data

Peneliti meminta surat izin pengambilan data dan penelitian ke Institusi.

Setelah itu peneliti mengajukan surat penelitian ke kantor Kesbangpol

(Kesehatan Bangsa dan Politik) kota Bukittinggi. Setelah mendapatkan surat

balasan peneliti langsung meminta data mulai dari Dinas Kesehatan Kota

Bukittinggi dan data kunjungan pasien dengan diabetes melitus di Wilayah

Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad. Setelah mendapatkan data, peneliti

melakukan pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling.

Berdasarkan data yang didapat terdapat 20 penderita yang memiliki kriteria

yang sesuai dengan kriteria inklusi yang peneliti buat. Dari 20 tersebut peneliti

memilih 13 diantaranya dengan cara pencabutan nomor. Dan nomor yang

peneliti cabut sebanyak 13 itulah yang menjadi responden dalam penelitian

ini. Selanjutnya peneliti merencanakan akan mengunjungi rumah responden

satu persatu yang ditemani oleh kader di wilayah kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad dan memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat dan prosedur

penelitian yang dilaksanakan kepada responden. Setelah responden memahami

penjelasan yang diberikan, responden diminta persetujuannya yang dibuktikan

Page 64: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

dengan menandatangani lembar persetujuan. Setelah responden

menandatangani lembar persetujuan, peneliti kemudian membuat kesepakatan

dengan semua responden waktu untuk melakukan intervensi atau Buerger

Allen exercise. Latihan akan dilakukan 2 kali per hari selama 3 kali dalam

seminggu (Senin, Kamis, Minggu) pada jam 08.00 dan 16.00 WIB dengan

waktu latihan 15-18 menit. Sebelum dilakukan Buerger Allen exercise pada

hari pertama peneliti memeriksa sensitivitas kaki responden terlebih dahulu,

setelah dilakukan Buerger Allen exercise selama 3 kali dalam seminggu

peneliti akan memeriksa kembali sensitivitas kaki responden sesudah

melakukan Buerger Allen exercise. Pemeriksaan sensitivitas kaki akan

dilakukan dengan menggunakan alat monofilament 10g dan setelah itu hasil

pengukuran di catat ke lembar observasi sensitivitas kaki. Setelah intervensi

selesai selama 1 minggu, peneliti dapat mengakhiri pertemuaan saat itu. Bagi

responden yang tidak mengikuti Buerger Allen exercise selama 3 kali dalam

seminggu tidak dijadikan sampel.

4.6 Pengolahan dan Analisa Data

4.6.1 Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah

dengan tujuan mengubah dan menjadi informasi. Dalam statistic,

informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan

keputusan, terutama dalam pengkajian hipotesis. Menurut Hidayat

(2007), dalam proses pengolahan data terdapat beberapa langkah yang

harus ditempuh diantaranya :

Page 65: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

a. Editing (pengecekan data)

Merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Hasil data dari

lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) apabila data-data

yang belum lengkap . jika memungkinkan perlu dilakukan

pengambilan data ulang melengakapi data-data tersebut. Tetapi apabila

tidak memungkinkan, maka data-data yang tidak lengkap tersebut tidak

dilakukan pengolahan atau dimasukan dalam pengolahan “data

missing”.

b. Coding (pengkodean data)

Merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori.

Coding untuk data umum

1. Usia

>45 : 1

45 : 2

2. Jenis kelamin

Laki-laki : 1

Perempuan :2

3. IMT

Normal : 1

Obesitas : 2

Page 66: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

c. Scoring (memberi nilai)

Menetapkan skor/nilai dengan angka pada setiap observasi yang

dilakukan.

Skor 1 : hasil positif, yaitu dapat merasakan sentuhan

monofilament pada satu titik.

Skor 0 : Hasil negatif, yaitu tidak dapat merasakan

sentuhan monofilament pada satu titik.

Total skor bervariasi antara 1-10.

d. Tabulating (memasukan kedalam table)

Merupakan penyusunan nilai-nilai observasi dalam master table

dan selanjutnya memasukan data yang diperoleh kedalam table

distribusi frekuensi.

e. Processing (memproses data)

Merupakan langkah memproses data agar dapat dianalisis.

Pemprosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari lembar

observasi kedalam program komputer, pengolahan data menggunakan

rumus t-test dependent.

f. Cleaning (pembersihan data)

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry

dan yakin bahwa data yang sudah masuk benar-benar bebas dari

kesalahan yang kemudian disajikan dalam bentuk table.

Page 67: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

4.6.2 Metode Analisa Data

Data yang sudah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan

menggunakan proses komputerisasi, disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan analisa

bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa ini menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-

masing variable yang diteliti. Variable independen yang diteliti

yaitu pengaruh Buerger Allen exercise dan variable dependen yaitu

sensitivitas kaki.

b. Analisa Bivariat

Pada penelitian ini digunakan analisa bivariat uji beda dua mean (t-

test dependen). Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan mean sensitivitas kaki sebelum dan sesudah intervensi.

kriteria pengujian adalah bila p-value derajat kepercayaan 95% atau

= 0,05. Jika nilai p-value , maka pengaruh tersebut secara

statistik ada pengaruh bermakna, tetapi jika p-value > , maka

secara statistik tidak signifikan atau tidak ada pengaruh yang

bermakna. Semua pengolahan data dilakukan dengan bantuan

software komputer. Uji Paired T-test memiliki asumsi atau syarat

yang harus dipenuhi yaitu:

1. Skala data interval/rasio

2. Berasal dari 2 kelompok yang berpasangan

Page 68: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

3. Data perkelommpok tersdistribusi normal

a) Uji normalitas data

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data

terdistribusi normal atau tidak. Uji yang dilakukan

menggunakan uji Shapiro-wilk dengan hipotesis uji

Ha : data berasal dari populasi yang terdistribusi normal

H0 : data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

Dengan kriteria pengujian p-value >0,05. Maka Ha diterima.

b) Uji hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas data dari sampel

terdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesa penelitian

dilakukan uji Paired T-test menggunakan alat berupa software

komputer, dengan kriteria pengujian P-value < =0,05, maka

Ha ditrima.

4.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin

kepada responden untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah

mendapatkan persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian dengan

menegakkan masalah etika. Menurut Hidayat (2011 : 83), masalah etika

dalam penelitian ini meliputi :

Page 69: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

a. Informed Concent (Lembar Persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

d. Justice (Keadilan)

Peneliti tidak membeda-bedakan dalam memilih responden pada

penelitian ini. Semua responden diberikan informasi dan tindakan yang

sama terkait dengan tujuan, manfaat, hak responden sebelum bersedia

untuk menjadi responden penelitian ini. Semua responden sama-sama

dihargai dan dihormati, serta informasi yang didapatkan dari seluruh

responden sama-sama tetap diberikan intervensi.

Page 70: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

e. Autonomy (Menghargai harkat dan martabat manusia)

Responden diberikan kebebasan membuat keputusan sendiri untuk

ikut berpartisipasi ataupun tidak dalam penelitian ini, tanpa paksaan dan

sewaktu-waktu responden boleh mengakhiri keterlibatanya dalam proses

penelitian ini tanpa sanksi apapun.

Page 71: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap

Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019. Penelitian ini telah

dilaksanakan pada tanggal 21 Juni sampai 5 Juli tahun 2019. Pada penelitian

ini terdapat 13 orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan Buerger

Allen exercise yang dilakukan tiga kali seminggu dengan responden di

wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi pada tahun 2019.

5.1.1 Karakteristik

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.1

Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Wilayah

Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Kota Bukittinggi juni 2019

Usia F %

>45 tahun 11 84.6

45 tahun 2 15.4

Total 13 100.0

Page 72: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa frekuensi usia

penderita diabetes mellitus sebagian besar adalah >45 tahun, yaitu

sebanyak 11 orang (84,6%).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di

wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Kota Bukittinggi Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan bahwa jenis kelamin penderita

diabetes mellitus sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu

sebanyak 12 orang (92%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi responden berdasarkan indeks masa tubuh

di wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad

Kota Bukittinggi Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.3 didapat bahwa frekuensi IMT sebagian

besar adalah normal yaitu 11 orang (84,6%).

Jenis Kelamin F %

Laki-Laki 1 7.7

Perempuan 12 92.3

Total 13 100.0

IMT F %

Normal 11 84,6

Obesitas 2 15,4

Total 13 100.0

Page 73: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

5.1.2 Analisa Univariat

a. Uji Normalitas

Tabel 5.4

Uji Normalitas Distribusi Pretest dan Posttest

Berdasarkan tabel 5.4 hasil output uji normalitas menggunakan uji

Shapiro-Wilk didapatkan nilai signifikansi pada kolom signifikansi

data untuk nilai sensitivitas kaki pretest adalah 0,087 dan nilai

sensitivitas kaki posttest adalah 0,073. Karena nilai signifikansi kedua

kelas lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistiribusi

normal.

Kelas

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Hasil Pre .886 13 .087

Post .881 13 .073

Page 74: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Distribusi Rata-rata Sensitivitas Kaki Sebelum dan Sesudah dilakukan

Buerger Allen exercise

Tabel 5.5

Rata-rata sensitivitas kaki sebelum dan sesudah dilakukan

Buerger Allen exercise di Wilayah Kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019

Brdasarkan tabel 5.5 Didapatkan bahwa rata-rata sensitivitas

kaki sebelum dilakukan Buerger Allen exercise sebesar 4,69 dengan

SD = 0,947. Nilai sensitivitas kaki terendah adalah 3 dan nilai

tertinggi adalah 6. Sedangkan untuk rata-rata sensitivitas kaki setelah

dilakukan Buerger Allen exercise adalah 7,54 dengan SD 1,127. Nilai

sensitivitas kaki terendah setelah di lakukan Buerger Allen exercise

adalah 6 dan nilai tertinggi adalah 9.

5.1.3 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh

Buerger Allen exercise terhadap peningkatan sensitivitas kaki dengan

membandingkan nilai sensitivitas kaki sebelum dilakukan Buerger Allen

exercise dan sesudah dilakukan Buerger Allen exercise pada pasien

No Variabel Mean SD Minimal-

Maksimal

95%

CI

1 Sensitivitas Kaki sebelum

Buerger Allen exercise 4,69 0,947 3-6

4,12-

5,26

2 Sensitivitas Kaki setelah

Buerger Allen exercise 7,54 1,127 6-9

6,86-

8,22

Page 75: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota

Bukittinggi.

Untuk melihat pemaknaan perhitungan statistik digunakan batasan

kemaknaan 0,05 sehingga jika P 0,05 secara statistic disebut bermakna,

dan jika P> 0,05 maka hasil hitungan disebut tidak bermakna.

Tabel 5.6

Perbedaan rata-rata sensitivitas kaki sebelum dan sesudah

dilakukanya Buerger Allen exercise pada pasien

diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas

Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

Tahun 2019

Dari tabel 5.6 didapatkan bahwa rata-rata sensitivitas kaki sebelum

dilakukanya Buerger Allen exercise sebesar 4,69 dan setelah dilakukanya

Buerger Allen exercise didapatkan rata-rata nilai sensitivitas kaki menjadi

7,54 dengan standar deviasi 1.127 sehingga dilakukan uji T- test Dependen

(paired) maka selisih rata-rata sensitivitas kaki sebesar -2,846 dengan

Variabel Mean N Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

P

value

Sensitivitas kaki sebelum

dilakukan Buerger Allen

exercise

4,69 13 .947 .263

Sensitivitas kaki setelah

dilakukan Buerger Allen

exercise

7,54 13 1.127 .312

0,000

Selisih Sensitivitas kaki

sebelum dan setelah

dilakukan Buerger Allen

exercise

-2,846 13 .801 .222

Page 76: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

standar deviasi 0.801 dan standar eror mean sebesar 0.222 dengan p-

value 0,000.

Jadi, dengan kesimpulan p=value 0,000 < 0,05 maka secara

statistik Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Buerger Allen

exercise berpengaruh terhadap peningkatan sensitivitas kaki pada pasien

diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota

Bukittinggi Tahun 2019.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik

a. Usia

Berdasarkan tabel 5.1 Hasil penelitian ini menunjukan

sebagian besar responden berusia >45 tahun (84,6%) yaitu

sebanyak 11 orang, dan 45 tahun (15,4%) yaitu sebanyak 2 orang.

Menurut Damayanti (2015) faktor resiko penyandang DM tipe 2

adalah usia diatas 30 tahun, hal ini terjadi karena adanya penurunan

anatomis, fisiologis dan biokimia tubuh

Umumnya penderita diabetes mellitus terjadi pada usia >45

tahun. Pada usia ini mulai terjadi proses yang di sebut dengan

penuaan yang menyebabkan kemampuan sel beta pankreas dalam

memproduksi insulin berkurang sehingga terjadi intoleransi kadar

glukosa. Hal ini berhubungan dengan terjadinya penurunan

sensitivitas kaki penderita (Price & Wilson,2006; Sudoyo, 2009)

Page 77: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

b. Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 5.2 karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin didapatkan responden yang berjenis kelamin

perempuan lebih banyak menderita diabetes mellitus dibandingkan

dengan responden laki-laki . untuk perempuan berjumlah 12 orang

(92,3%), sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1

orang (7,3%). Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat dari

Lueckenotte (2004) yang mengatakan bahwa wanita lebih beresiko

mengalami penurunan sensitivitas kaki, hal ini disebabkan oleh

penurunan hormone esterogen akibat menopause. Esterogen pada

dasarnya berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah

dan meningkatkan penyimpanan lemak, serta progesterone yang

berfungsi untuk menormalkan kadar gula darah dan membantu

menggunakan lemak sebagai energi.

c. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan bahwa frekuensi IMT

penderita diabetes mellitus sebagian besar normal yaitu sebanyak

11 orang (86,4%) dan responden yang mengalami obesitas

sebanyak 2 orang (15,4%) hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Isnaini (2018) tentang faktor resiko yang mempengaruhi

kejadian diabetes. yang menyatakan ada hubungan antara IMT

dengan kejadian DM tipe 2. Pada obesitas dengan index masa

tubuh 23 kg/m (wanita) dan index masa tubuh 25 kg/m

2 (pria)

Page 78: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

atau berat badan yang berlebih akan sering terjadi resistensi

insulin. Apabila kadar insulin melebihi 10 U/ml, keadaan ini

menunjukan hiperinsulinemia yang dapat menyebabkan

aterosklerosis yang berdampak pada vaskulopati, sehingga terjadi

gangguan sirkulasi darah sedang/besar yang akan dapat

menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah dan

menurunya sensitivitas kaki.

5.2.2 Univariat

a. Sensitivitas Kaki Sebelum dan Sesudah Diberikan Buerger Allen

Exercise Pada Pasien Diabetes Mellitus

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 13 responden

sebelum diberikan Buerger Allen exercise dengan skor rata-rata

sensitivitas kaki 4,69 skor nilai tengah sensitivitas kaki 5, skor

sensitivitas kaki yang sering muncul 4. Hal ini dikarenakan

sebagian besar usia >45 tahun (84,6%) yaitu 11 responden yang

mulai terjadi peningkatan intoleransi kadar glukosa. Teori ini

ditunjang dari teori Sunjaya (2009) yang mengungkapkan bahwa

diabetes mellitus berdasarkan umur, khususnya pada usia lebih dari

40 tahun. Karena pada usia tersebut mulai terjadinya intoleransi

glukosa yang akan mengakibatkan sensitivitas kaki menurun.

Sedangkan sesudah diberikan Buerger Allen exercise skor

sensitivitas kaki rata-rata 4,69 meningkat menjadi 7,54 skor nilai

tengah sensitivitas kaki adalah 5 meningkat menjadi 8, skor

Page 79: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

sensitivitas kaki yang terbanyak 4 meningkat menjadi 8. Teori ini

ditunjang dari teori Nasution (2010) yang menyatakan bahwa

latihan pada kaki dapat membantu memperbaiki otot-otot kecil kaki

pada pasien diabetes dengan neuropati. Selain itu juga dapat

memperkuat otot betis dan paha, mengatasi keterbatasan gerak

sendi dan mencegah terjadinya deformitas. Keterbatasan jumlah

insulin pada penderita diabetes mellitus dapat mengakibatkan kadar

gula dalam darah meningkat. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya

pembuluh darah, saraf, dan struktur internal lainya, sehingga

pasokan darah ke kaki menjadi terhambat. Akibatnya pasisen

diabetes akan mengalami gangguan sirkulasi darah pada kakinya.

Jadi dengan adanya latihan kaki berupa Buerger Allen exercise pada

pasien diabetes mellitus akan dapat meningkatkan suplai aliran

darah ke kaki sehingga mejadikan perubahan sensitivitas kaki

semakin meningkat.

Dari uraian diatas peneliti berpendapat bahwa, usia

merupakan faktor dari penyebab terjadinya penurunan sensitivitas

kaki yaitu dimana seserorang memasuki usia >45 tahun. Faktor lain

yang dapat mempengaruhi sensitivitas kaki yaitu kadar gula darah

karena salah satu penyebab terjadinya penurunan sensitivitas kaki

yaitu terjadinya intoleransi kadar glukosa dalam darah yang tinggi.

Sedangkan untuk penelitian ini jenis kelamin terbanyak adalah

berjenis kelamin perempuan.

Page 80: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

5.2.3 Bivariat

Berdasarkan data tabel 5.6 menunjukan hasil penelitian sensitivitas

kaki pada responden yang diberikan Buerger Allen exercise sebelum

dan sesudah diberikan latihan, bahwa hasil uji statistik paired T-test

dengan derajat kemaknaan 95% diperoleh p value = 0,000 (p < 0,05)

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan yang

signifikan antara sensitivitas kaki sebelum dan sesudah pemberian

Buerger Allen exercise. Kesimpulan dari uji statistik diatas adalah

adanya pengaruh Buerger Allen exercise terhadap sensitivitas kaki pada

penderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad Kota Bukittinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

dari Eko Endriyanto (2013) yang menyatakan aktifitas fisik mampu

meningkatkan sensitivitas kaki seperti senam kaki diabetes mellitus.

Karena dapat melancarkan aliran darah , memperkuat otot-otot kecil,

mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi keterbatasan

gerak sendi, dan meningkatkan kebugaran klien diabetes mellitus. Oleh

karena itu melakukan Buerger Allen exercise dapat membantu untuk

meningkatkan sensitivitas kaki pada penderita diabetes mellitus.

Dibutuhkan penatalaksanaan yang baik untuk menurunkan

terjadinya komplikasi diabetes mellitus. Salah satunya dengan cara

melakukan olahraga ataupun aktivitas fisik yang mampu meningkatkan

pemakaian glukosa oleh otot-otot aktif sehingga dapat menurunkan

kadar glukosa dalam darah (Fitria, 2009). Aktifitas fisik melibatkan

Page 81: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

berbagai gerak sendi atau peregangan ke segala arah, selain itu juga

dapat meningkatkan alliran darah ke ekstremitas bawah sehingga

mampu mencegah penyakit arteri perifer pada penderita diabetes

mellitus. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kepekaan reseptor

insulin pada otot-otot yang aktif, sehingga meningkatkan pemakaian

glukosa dalam sel (Turan et al., 2015).

Hasil penelitian dari Priyanto (2013) menunjukan bahwa hasil

kadar gula darah dan senstivitas kaki jauh lebih baik setelah diberikan

senam kaki. Sejalan dengan penelitian dari Rusli (2015) terdapat

pengaruh antara senam kaki diabetic terhadap penurunan kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Penelitian ini diperkuat oleh Chang et al. (2015) menemukan

bahwa Buerger Allen exercise memiliki dampak yang positif terhadap

sirkulasi, memperbaiki aliran darah, meningkatkan kemampuan

berjalan, mengurangi nekrosis, mencegah emboli, nyeri, dan sianosis

pada pembulu darah.

Menurut asumsi peneliti peningkatan nilai sensitivitas kaki yang

terjadi pada responden membuktikan bahwa Buerger Allen exercise

berpengaruh terhadap tingkat sensitivitas kaki pada penderita diabetes

mellitus. Meningkatnya sensitivitas kaki disebabkan karena keterturan

responden mengikuti Buerger Allen exercise dan juga melaksanakannya

secara baik dan benar. Ketika seseorang melakukan Buerger Allen

exercise akan membuat otot-otot kaki berkontraksi, sehingga

Page 82: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

meningkatkan metabolisme pada otot. Hal inilah yang akan

mengakibatkan melebarnya pembuluh darah pada daerah kaki, sehingga

peredaran darah menjadi lancar dan penggunaan glukosa dalam proses

metabolisme meningkat dan menyebabkan sensitivitas kaki juga akan

meningkat.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengakui banyaknya kelemahan

dan kekurangan sehingga memungkinkan hasil yang ada belum optimal

ataupun belum dikatakan sempurna. Salah satu keterbatasan yang peneliti

alami yaitu: Pada saat melakukan penelitian door to door pasien terkadang

tidak ada dirumah dan harus kembali lagi untuk melakukan penelitian.

Adanya variabel perancu yang tidak dapat dikontrol yang dapat

mempengaruhi sensitivitas kaki.

Page 83: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian Pengaruh Buerger Allen exercise Terhadap

sensitivitas kaki pasien diabetes mellitus diwilayah kerja puskesmas rasimah

ahmad kota bukittinggi dengan jumlah responden sebanyak 13 orang dapat

dilihat sebagai berikut:

6.1.1 Rata-rata sensitivitas kaki sebelum dilakukan Buerger Allen exercise

pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Rasimah

Ahmad kota Bukittinggi adalah 4,69.

6.1.2 Rata-rata sensitivitas kaki setelah dilakukan Buerger Allen exercise

pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas rasimah

ahmad kota Bukittinggi adalah 7,54.

6.1.3 Hasil uji statistic T-test dependen (paired t test) dengan p value 0,000

<0,05 Maka ada pengaruh yang signifikan antara Buerger Allen

exercise terhadap sensitivitas kaki pada pasien diabetes mellitus di

wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai referensi ataupun

bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi peserta didik

khusunya tentang intervensi untuk pasien diabetes mellitus.

Page 84: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

6.2.2 Bagi Masyarakat

Masyarakat diharapkan dapat menerapkan Buerger Allen exercise

dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat menaikan nilai sensitivitas

kaki sehingga komplikasi diabetes mellitus seperti ulkus, gangrene

dan amputasi dapat dicegah.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengaruh

Buerger Allen exercise terhadap sensitivitas kaki dengan menerapkan

latihan pasif dan aktif pada penderita diabetes mellitus.

Page 85: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y. 2014. Metodologi Penelitian Dalam Riset Keperawatan. PT

RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Anisa, N. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Diit Diabetes Mellitus

Dengan Pola Makan Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah Keja

Puskesmas Demangan Kota Madiun. Skripsi: FK Stikes Bhakti Husada

Mulia Madiun

Arif M, Kuspuji T, Rakhmi S, Wahtu IW, Wiwiek S, Anantha DT. 2001.

Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3. Jakarta : Media Aesculapius, hal:

581-6.

British Columbia Provincial Nursing Skin and Wound Committee, 2011.

Procedure: Monofilament Testing for Loss of Protective Sensation of

Diabetic/Neuropathic Feet for Adults & Children.

Bustan, 2015. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta :

Rineka Cipta.

Cancellierem, P. 2016. Current epidemiology of diabetic foot ulcers.

International journal of diabetes, 1 (1), 12-14.

Chadwick, P., Edmonds, M., & McCardle, J. 2013. Best practice guidelines:

Wound management in diabetic foot ulcers. London: Braun.

Chang, C.F., Chang C.C., Hawang, S.L., & Chen, M.Y.2015. Effects od

buerger exercise combined health-promoting program on peripheral

neurovasculopathy among community residents at high risk for diabetic

foot ulceration. Worldviews on Evidence Based Nursing, 12 (3), 145-53.

Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda.

Jakarta. 160 hlm.

Damayanti, S. 2015. Diabetes Mellitus Dan Penatalaksanaan keperawatan.

Edisi pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Nuha Medika

El-Sayed, Z. M, & Hassanein, S. M. A. M. I. 2015. Diabetic Foot Screening

for Ulcer Detection : Suggested Customized Nursing Guideline at a

University Hospital Egypt. Vol. 10 No. 1.

Hasdianah HR, Dr. 2012. Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa

dan Anak-anak dengan Solusi Herbal. Yogyakarta : Nuha Medika

Hidayat, A. A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta : Salemba Medika.

Page 86: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Ilyas, E.I. 2009. Olahraga Bagi Diabetes, dalam Soegondo, S., Soewondo,P,

& Subekti, I.Ed. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta :

FKUI.

International Diabetes Federation. 2015. IDF diabetes atlas international

diabetes federation (7 th Ed.). doi: 10.128/image.ehp.

Kawasaki, T., Matsuo, K., Masumoto, K., Harada, y., Chuman, T., &Murata,

T. 2013. The effect of different positions on lower limbs skin perfusion

pressure. Indian journal of plastic surgery, 46 (3), 508. Doi:

10.4103/0970-0358.121995.

Misnadiaerly. 2006. Diabetes Mellitus: Gangren, ulcer, infeksi. Mengenal

Gejala, Menanggulangi dan Mencegah Kompikasi. Jakarta: Pustaka

Populer Obor.

Natalia, N., Hasneli, Y., & Novayelinda, R. 2012. Efektifitas Senam Kaki

Diabetik Dengan Tempurung Kelapa Terhadap Tingkat Sensitivitas Kaki

Pada Pasien Diabetes Mellitus 2. Jom Unri, 1-9.

Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi 4.

Jakarta:Rineka Cipta

Nursalam, 2013. Metodologi Peneltian Ilmu Keperawatan: Pendekatan

Praktis. Jakarta: Salemba Medika

Priyanto, S. 2013. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki dan

Kadar Gula Darah pada Agregat Lansia Diabetes Mellitus di Magelang.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Purwatresna, Eka. 2012. Aktifitas Antidiabetes ekstrak Air dan Ethanol Daun

Sirsak Secara In Vitro Mlelaui inhibisi Enzim a-Glukosidase. Bogor.

Institut Pertanian Bogor.

Riskesdas. 2018. Tersedia (http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf) diakses pada tanggal 4 Maret 2019.

Rohana, R. 2014. Melakukan Senam Kaki Diabetes Mellitus Dengan Koran

Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan

Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Ruang Mawar 2 RSUD Karanganyar.

Surakarta: Stikes Kusuma Husada Surakarta. Tersedia dalam http://digili

b.stikeskusumahusada.ac.id/download.php/id=635 (diakses 4 maret

2019)

Rusandi, D., Prabowo, T & Adinugraha, T.S. 2015. Pengaruh Senam Kaki

Diabetes Terhadap Tingkat Sensitivitas Kaki Dan Kadar Glukosa Darah

Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Kelurahan Banyuraden Gamping

Sleman. Yogyakarta: Stikes Jendral Ahmad Yani Yogyakarta. Tersedia d

Page 87: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

alam http://ejournal.stikesayaniyk.ac.id/index.php/MIK/article/view/41

(diakses 4 Maret 2019)

Salindeho, A., Mulyadi, M., & Rottie, J., 2016. Pengaruh senam diabetes

mellitus terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus tipe 2.

Ejournal

Keperawatan, 4 (1), 1-7. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/

view/10856.

Smeltzer, C, S, dan Bare, G, B. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah. Brunner & Suddarth. Jakarta, FKUI.

Soegondo, dkk. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi

kedua. Jakarta : FKUI.

Sudoyo, A., Setyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, dan Setiati, S. 2007. Buku

ajar ilmu penyakit dalam. (edisi4). Jakarta: Fepartemen Ilmu Penyakit

Dalam FKUI.

Sukardji. K. 2009. Penatalaksanaan Gizi Pada Diabetes Mellitus, dalam

Soegondo,S., Soewondo, P., & Subekti, I.Ed. Penatalaksanaan Diabetes

Mellitus Terpadu, Jakarta : FKUI

Suryati, I. 2014. Pengaruh peregangan static pasif dan aktif terhadap

penurunan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 diwilayah kerja

puskesmas perkotaan rasimah ahmad bukittinggi sumatera barat tahun

2019. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Suyanto, 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Neuropati

Perifer Diabetik. Nurscope. Jurnal keperawatan dan pemikiran ilmiah. 2

(6). 1-7.

Tambunan, M. 2006. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta :

Balai Penerbit FK UI. Pp 287-92.

Tesfaye, S. 2006. Diabetic neuropathy. In; Veves A, Giurini JM, LoGerfo Fw,

editor. The Diabetic Foot, Second Edition. New Jersey: Humaniora

Press.

Tjokroprawiro, A. 2010. Panduan Lengkap Pola Makan Untuk Penderita

Diabetes. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Turan, Y. 2015. Does Phisical Therapy and Rehabilitation Improve Outcome

for Diabetic Foot Ulcers. World Journal of Experimental Medicine. Vol.

5 (2): 130-139.

Ulya, Annisa Zakia. 2012. Cegah Diabetes Mellitus Dengan Repeyek Lidah

Mertua. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. Vol. 2. No. 1.

Page 88: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Vijayabarathi, M., & Hemavathy, V. 2016. Buerger allen exercise for type 2

diabetes mellitus foot ulcer patients. International Journal of Innovative

Research in Science, Engineering and Technology, 3 (12), 17972-17976.

doi: 10.15680/ijirset.2014.0312096.

Waspadji, S. 2006. Diabetes Mellitus: Mekanisme dan dasar pengelolaanya

yang rasional dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor.

Penatalksanaan Diabetes Mellitus Terpadu bagi dokter maupun educator

diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Page 89: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Calon responden di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini mahasiswa program Studi Ilmu

Keperawatan STIKes Perintis Padang,

Nama : Berly Arnoval

Nim : 1514201007

Alamat : Payakumbuh

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Buerger Allen

Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2019”

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana keperawatan di institusi

pendidikan tersebut.

Peneliti tidak akan menimbulkan kerugian apapun bagi masyarakat

sebagai responden, kerahasian sesuai informasi yang diberikan akan dijaga dan

hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Apabila Bapak/ibu menyetujui, maka saya mohon kesediaannya untuk

mentandatangani surat persetujuan. Atas kesedian dan partisipasi Bapak/Ibuk

sebagai responden, saya ucapkan terimakasih.

Bukittinggi, juni 2019

Peneliti,

BERLY ARNOVAL

Page 90: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 2

FORMAT PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

No Responden : (di isi peneliti)

Umur :

Alamat :

Jenis Kelamin :

TB/BB :

Lama Menderita DM :

Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi menjadi responden penelitian

yang dialakukan mahasiswa STIKes Perintis Padang yang berjudul “Pengaruh

Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes

Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

Tahun 2019”.

Tanda tangan saya menunjukkan saya sudah diberi informasi dan

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bukittinggi, juni 2019

Peneliti Responden

( Berly Arnoval ) ( )

Page 91: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 3

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

BUERGER ALLEN EXERCISE

A. Pengertian

Buerger Allen exercise merupakan suatu latihan aktivitas yang memanfaatkan

gaya gravitasi dan gerakan-gerakan sederhana dari kaki yang bertujuan untuk

meningkatkan dan melancarkan peredaran darah pada daerah kaki, serta

merangsang pemakaian glukosa oleh otot-otot yang aktif.

B. Manfaat

Beberapa manfaat dari aktivitas fisik yaitu:

1. Efektif meningkatkan perfusi pada ekstremitas bawah dan mengurangi rasa

nyeri ekstremitas bawah pada penderita diabetes melitus tipe 2

2. Latihan ini dapat meningkatkan suplai darah ke ekstremitas dan berpotensi

menyebabkan terjadinya pembentukan struktur vascular baru

3. Membantu meningkatkan vaskularisasi dan suplai darah ke daerah yang terkena

luka pada penderita diabetes melitus tipe 2, sehingga dapat membantu proses

penyembuhan luka.

C. Indikasi dan Kontraindikasi

1. Indikasi dari senam kaki yaitu dapat diberikan kepada seluruh penderita

diabetes melitus baik tipe 1 dan tipe 2.

2. Kontraindikasi dari senam kaki yaitu pada penderita yang mengalami

perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnea atau nyeri dada, orang yang depresi,

Page 92: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

khawatir atau cemas. Keadaan-keadaan tersebut perlu diperhatikan sebelum

dilakukan tindakan senam kaki.

D. Prosedur

Latihan Buerger Allen exercise dilakukan sebanyak 6 kali dalam 7 hari. Setiap

minggu dilakukan sebanyak tiga kali dan setiap kali latihan dilakukan sebanyak 2

kali pada jam 08.00 WIB dan jam 16.00 WIB. Durasi setiap latihan ± 18 menit.

Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam latihan diantaranya sebagai berikut :

1. Saat melakukan latihan Buerger Allen, penderita harus berbaring dalam posisi

terlentang selama ± 3 menit.

2. Kemudian angkat kaki ke tempat yang lebih tinggi dengan sudut ± 45 selama

± 3 menit.

Page 93: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

3. Selanjutnya silahkan bangun dan duduk dipinggir tempat tidur dengan posisi

kaki menggantung. Kemudian tekuk kaki anda ke atas semaksimal mungkin dan

regangkan kaki anda ke arah bawah, lakukan gerakan tersebut selama kurang

lebih 3 menit.

4. Gerakan selanjutnya yaitu, gerakkan kaki anda selama 3 menit kearah samping

luar dan kearah samping dalam.

5. Kemudian tekuk jari-jari kaki anda ke bawah dan tarik jari-jari kaki anda ke

atas, lakukan gerakan tersebut selama kurang lebih 3 menit.

Page 94: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

6. Setelah anda melakukan gerakan-gerakan tersebut, silahkan berbaring di tempat

tidur dengan menyelimuti seluruh kaki menggunakan selimut selama kurang lebih

3 menit.

Page 95: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 4

LEMBAR PENGAWASAN RESPONDEN

Peneliti Pengawas Latihan

(…………………………………….) (…………………………………)

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Alamat :

Sebelum Latihan Latihan 1 Minggu Sesudah Latihan

Hasil Sensitivitas Kaki

Senin Kamis Minggu

Hasil Sensitivitas Kaki Pukul

08.00

Pukul

16.00

Pukul

08.00

Pukul

16.00

Pukul

08.00

Pukul

16.00

Petunjuk :

1. Tuliskan tanggal pada saat responden melakukan latihan.

2. Berilah tanda ( ) pada kolom hari/tanggal dan sesuaikan dengan waktu latihan.

3. Peneliti akan memeriksa dan menuliskan hasil pemeriksaan sensitivitas kaki.

Page 96: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 5

INSTRUMEN OBSERVASI

PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI

Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien

Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

PETUNJUK!

Positif: dapat merasakan tekanan monofilament dan dapat menunjukan

lokasi dengan tepat setelah monofilament di angkat pada 2-3 kali

pemeriksaan.

Negatif: tidak dapat merasakan tekanan atau tidak dapat menunjukan lokasi

dengan tepat pada 2-3 kali pemeriksaan.

No Responden Nilai Titik-Titik Sensitivitas Kaki

SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TOTAL

Keterangan:

Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total bervariasi pada

satu kaki antara 0-10.

Alat-alat yang dibutuhkan :

Monofilament

Page 97: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 6

PEDOMAN PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI

Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien

Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

PETUNJUK!

Pemeriksaan monofilament pada penderita ini menggunakan British Colombia

Provincial Nursing Skin and Wound Commite pada tahun 2011, yaitu:

LANGKAH KERJA:

a. Menggunakan monofilament

b. Meminta pasien membuka kaos kaki (bila terpasang)

c. Menjelaskan prosedur kepada pasien dan tunjukan monofilamennya.

d. Sebelum melakukan pemeriksaan pada kaki responden, uji coba monofilament

terlebih dahulu pada sternum atau tangan dengan tujuan pasien dapat

mengenali sensasi rasa dari sentuhan monofilament.

e. Melakukan pemeriksaan pada salah satu tungkai dengan kedua mata tertup.

f. Letakan monofilament tegak lurus pada kulit yang diperiksa, penekanan

dilakukan selama 2 detik, kemudian segera ditarik.

g. Gunakan monofilament pada 10 titik lokasi di kaki kiri atau kanan

h. Pada masing-masing lokasi dilakukan tiga kali pemeriksaan, jika pasien

terindikasi tidak merasakan monofilament.

Page 98: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

i. Penilaian hasil pemeriksaan:

Positif: dapat merasakan tekanan monofilament dan dapat menunjukan

lokasi dengan tepat setelah monofilament di angkat pada 2-3 kali

pemeriksaan.

Negatif: tidak dapat merasakan tekanan atau tidak dapat menunjukan lokasi

dengan tepat pada 2-3 kali pemeriksaan.

j. Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total bervariasi pada

satu kaki antara 0-10.

1 2

3

6 4

5

7

9 8

10

Page 99: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI

PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI

Pengaruh Buerger Allen Exercise Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien

Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi

PETUNJUK PENILAIAN:

Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total bervariasi pada

satu kaki antara 0-10.

NO RSPONDEN SENSITIVITAS KAKI

PRE POST

Page 100: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 101: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 102: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 103: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 104: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 105: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 106: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 107: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 108: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan
Page 109: PENGARUH BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP …repo.stikesperintis.ac.id/798/1/7 BERLY ARNOVAL.pdf · Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan