PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MEDAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M) Program Studi Manajemen Oleh: Nama : FADLY HALIM SARAGIH NPM : 1505160926 Program Studi : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2019
83
Embed
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA … · Kepuasan kerja adalah perasaan yang dirasakan karyawan/pegawai terhadap pekerjaannya baik perasaan yang positif ataupun negatif.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen (S.M)
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nama : FADLY HALIM SARAGIH NPM : 1505160926 Program Studi : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN 2019
i
ABSTRAK
FADLY HALIM SARAGIH. NPM 1505160926. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kepuasan kerja adalah perasaan yang dirasakan karyawan/pegawai terhadap pekerjaannya baik perasaan yang positif ataupun negatif. Budaya organisasi merupakan sistem atau pedoman yang harus diikuti atau diyakini oleh semua anggota dalam suatu kegiatan dalam organisasi. Stres kerja itu merupakan keadaan seseorang yang mengalami kondisi ketegangan/tekanan dalam menghadapi pekerjaannya terlihat dari emosi yang tidak stabil dan rasa gugup yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan, untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan dan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan yang berjumlah 35 orang, dimana pengambilan sempel dengan menggunakan sempel jenuh yaitu pengambilan sempel dengan menggunakan seluruh populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuisioner) dan wawancara. Teknik analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah asumsi klasik, regresi berganda, uji hipotesi, dan koefisien determinasi. Budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan dimana thitung > ttabel. Stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan thitung > ttabel. Pengaruh budaya organisasi dan stres kerja Secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan Fhitung > Ftabel.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Stres Kerja, Kepuasan Kerja Karyawan.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyanyang, saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Stres
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Medan”.
Adapun maksud penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
ujian akhir dan sekaligus persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Manajemen pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Selama menyusun skripsi, penulis telah banyak menerima bantuan dan
dukungan baik dukungan moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penelis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan skripsi
ini. Karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat.
1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Kepada yang teristimewa buat Ayahanda Muhammad Ridwan Saragih dan
Ibunda Seniwati yang telah membantu penulisan baik bantuan moral
iii
maupun materi serta jerih payah mengasuh dan mendidik, kasih sayang,
do’a restu, nasehat dan pengorbanan yang tidak ternilai dan sangat besar
dukungan, curahan kasih sayang yang melimpah dari mulai Ananda lahir
hingga sampai detik ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr.Agussani, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
4. Bapak H. Januri, SE, M.Si selaku Dekan Fakulttas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
5. Bapak Ade Gunawan S.E,. M.Si Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
6. Bapak Dr. Hasrudy Tanjung, S.E., M.Si Selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Bapak Jasman Syarifuddin, HSB, SE, M.Si selaku ketua program studi
Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Sumatra Utara
8. Bapak Dr. Jufrizen, SE, M.Si selaku sekretaris program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas
instrumen dapat dilihat dari besarnya nilai cronbach alpha pada masing-masing
variable
r = −1 1− ∑ 2 12
36
Dengan kriteria :
a) Jika nilai cronbach alpha ≥ 0,6 maka instrument variabel adalah reliabel
(terpercaya)
b) Nilai koefisien reliabilitas (cronbach alpha) di atas adalah 0,791 > 0,6
maka kesimpulannya instrumen yang diuji adalah reliabelreliabel (tidak
terpercaya).
Selanjutnya item yang valid diatas diuji realibilitasnya untuk mengetahui
apakah seluruh item pernyataan dari setiap variabel sudah menerangkan tentang
variabel yang di teliti, pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha. Kriteria penilaian dalam menguji realibilitas instrument
adalah apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka penelitian tersebut dianggap
reliabel. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel III-10.
Ringkasan Pengujian Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach's Alpha Status Budaya Organisasi (X1) 754 Reliabel Stres Kerja (X2) 773 Reliabel Kepuasan Kerja (Y) 755 Reliabel Sumber : Data Penelitian Diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari variabel bebas
budaya organisasi (X1), stres kerja (X2) dan variabel terikat kepuasan kerja (Y)
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kesimpulan instrumen yang diuji
adalah reliabel.
37
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif.
Teknik ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan
digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan
dengan metode statistik.
1. Metode Regresi linier Berganda
Analisis regresi liner berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.Berikut rumus untuk melihat analisis
berganda :
Y = + 1 1 + 2 2 + Ԑ
Keterangan :
Y = Kepuasan kerja
β = Konstanta 1 dan 2 = besaran koefisien regresi dari masing-masing variable 1 = budaya organisasi 2 = stres kerja = Standar Error
38
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, dependent variable dan independent variabel keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak dengan cara melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. ( Juliandi, dkk., 2015 hal.
160 )
Adapun pengambilan keputusan didasarkan kepada:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah geris
diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka modek regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b) Uji Multikolinearitas
Dilakukan untuk mengetahui kuat hubungan diantara variabel-
variabel penyebab (independen). Jika terjadi hubungan yang kuat maka perlu
uapaya untuk menguranginya hingga lemah. (Juliandi, dkk., 2015 hal. 179)
Mengukur multikolineritas juga dapat diketahui dari besaran VIF
(Variance inflations factor) antar variabel independen dan nilai tolerance.
39
c) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas sebaliknya jika varian
berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat diketahui dengan melalui grafik scatterflot antar nilai prediksi variabel
independen dengan nilai residennya , adapun dasar untuk menganalisisnya
adalah :
1) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit)
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah
mangka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitisitas.
d) Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji keberadaan autokorelasi
dalam penelitian ini digunakan uji statistic Durbin-Watson. Durbin-Watson
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First Order
Autocorreclation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.
40
3. Uji Hipotesis
a. Uji Secara parsial (Uji t)
Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen (bebas) secara individual dalam menerangkan variabel
dependen (terikat).
t = r Sumber : Sugiyono 2017
keterangan :
t = Nilai t hitung
r = Koefisien Korelasi
n = jumlah sampel
Bentuk Pengujian :
a) 0 : = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat.
b) 0 : ≠ 0, artinya terdapat hubungan signifikan anatar variabe bebas
dengan variabel terikat.
41
Terima H0
Tolak H0 Tolak H0
Gambar III.1. Kriteria Pengujian Hipotesis Uji T
b. Uji Simultan ( Uji F)
Pada pengujian secara simultan ini akan diuji pengaruh variabel
kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Statistic uji yang digunakan pada pengujian simultan adalah uji F.
variabel terikat (Y) dengan rumus sebagai berikut :
ℎ = / (1 − )/( − − )
Sumber : Sugiyono 2017
Keterangan :
Fh : Nilai F hitung
R2 : Koefisien korelasi berganda
K : Jumlah variabel independen
N : Jumlah anggota sampel
-thitung -ttabel ttabel thitung 0
42
Kriteria pengujian uji F :
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai Fhitung ≥ Ftabel, tolak H0 sehingga ada pengaruh signifikan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
2. Jika nilai Fhitung ≤ Ftabel, terima H0 sehingga tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
H0 = Tidak ada pengaruh antara komunikasi dan karakteristik individu
terhadap kinerja karyawan.
Ha = ada pengaruh antara komunikasi dan karakteristik individu terhadap
kinerja karyawan.
H0 ditolak
H0 diterima
F table Gambar III-2. Kriteria Pengujian Uji F
43
4. Keofisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
antara variabel bebas dengan varibel terikat yaitu dengan mengkuadratkan koefisien
yang ditemukan yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
D = 2 x 100%
Keterangan :
D = Determinasi 2 = Nilai Korelasi Berganda 100% = Presentase Konstribusi.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
cabang Medan. Dalam penelitian ini penulis mengolah angket dalam bentuk
data yang terdiri dari 10 pernyataan untuk variabel (X1), 8 pernyataan untuk
variabel (X2), dan 9 penyataan untuk variabel (Y) dimana yang menjadi
variabel (X1) adalah Budaya Organisasi, yang menjadi variabel (X2) adalah
Stres Kerja dan variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Y). Angket yang
disebarkan ini diberikan kepada 35 karyawan sebagai sampel penelitian dan
dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima.
60
Budaya Organisasi sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan karena dengan adanya budaya organisasi yang baik pasti akan
tercipta kepuasan kerja yang baik pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Susetyo, dkk (2014) dan Andriani (2014) menyatakan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
2. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Dari hasil uji statistik stres kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk cabang Medan. Dikarenakan hasil thitung 4,123 > ttabel 2,03 dengan nilai
signifikan 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima.
Stres kerja sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
karena dengan adanya stres kerja yang tinggi maka para karyawan tentu akan
merasakan ketidakpuasan dalam hal melakukan pekerjaannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Paramita, dkk (2016) dan Afrizal dkk (2014) menyatakan
bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
3. Pengaruh Budaya Organisasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan
Pengujian yang dilakukan secara simultan menunjukkan bahwa variabel
budaya organisasi (X1), dan stres kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
61
cabang Medan. Dikarenakan hasil Fhitung 47,960 > Ftabel 3,27 dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Dengan nilai R Square yaitu sebesar 0,750 atau 75 % dipengaruhi oleh
budaya organisasi dan stres kerja kerja yang menunjukkan bahwa pengaruh
budaya organisasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dapat
dikategorikan kuat sedangkan sisanya 25% dipengaruhi variabel-variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini,
Budaya organisasi yang kuat dan stres kerja yang tinggi merupakan
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Sebab dengan adanya
budaya organisasi yang kuat akan membuat para karyawan lebih memahami
serta menyesuaikan diri sehingga kepuasan kerja dapat tercapai dan dengan
adanya stres kerja yang tinggi akan mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan pekerjaannya dan juga kepuasan dalam bekerja. Jadi untuk
menciptakan kepuasan kerja karyawan yang baik, perusahaan harus dapat
menerapkan dan menjalankan budaya organisasi dengan baik agar tingkat
stres kerja karyawan dapat terjaga (rendah) sehingga tercapainya tujuan
perusahaan secara efektif dan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Dan hasil penelitian terdahulu oleh Amilia dan Nugrohoseno (2014)
yang menyatakan bahwa budaya organisasi dan stres kerja secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja
karyawan, dapat dilihat dari nilai hasil thitung 5,664 > ttabel 2,03 dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka hal ini menunjukkan ada pengaruh
signifikan antara budaya organisasi (X1) terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y) pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan.
2. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa
stres kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dimana nilai hasil thitung 4,123 > ttabel 2,03 dengan nilai signifikan 0,00
< 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima, maka hal ini menunjukkan ada
pengaruh signifikan antara stres kerja (X2) terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y) pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan.
3. Budaya organisasi dan stres kerja berpengaruh secara simultan
menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi (X1), dan stres kerja
(X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y)
pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan. Dikarenakan
hasil Fhitung 47,960 > Ftabel 3,27 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka hal ini menunjukkan ada
pengaruh signifikan antara kedua variabel budaya organisasi (X1) dan
stres kerja (X2) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) pada PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan.
65
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas karena ada pengaruh yang signifikan antara
budaya organisasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT.
Garuda Indonesia (Persero) Tbk cabang Medan, maka saran yang diberikan
peneliti adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan hendaknya lebih melakukan pendekatan agar tiap karyawan
mampu menerapkan dan memahami budaya organisasi dalam
melakukan pekerjaannya sehingga memahami kondisi yang ada.
2. Perusahaan hendaknya lebih dapat mengkontrol dan melihat tingkat
stres yang terjadi pada karyawan. Sebab stres kerja yang tinggi sangat
mempengaruhi kepuasan kerja yang akan dirasakan karyawan dalam hal
melakukan kegiatan pekerjaan.
3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan yaitu diperlukannya
pendekatan dan pengontrolan terhadap stres kerja yang ada pada
karyawan dengan melakukan penerapan budaya organisasi yang ada
diperusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani (2014). “Pengaruh Budaya Organisasi dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank Tabungan Negara Di Bandung”. Jurnal Ecodemica Universitas BSI. 2(1), 247-257
Afrizal (2014). “Pengaruh Konflik Kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Studi Pada Karyawan PT. Taspen Cabang Malang”. Jurnal Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Admiistrasi Universitas Brawijaya. 8(1), 1-10
Amalia dan Nugroheseno (2014). “Pengaruh Budaya Organisasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. KAI Persero Daop 8 Surabaya”. Jurnal Bisnis dan Manajamen. 7(1), 26-33.
Ardana, Komang. Mujiati, N, Wayan dan Sriathi. (2009). Perilaku organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Bismala, L. Arianty, N. Farida, T. (2015). Perilaku Organisasi Medan : Umsu Press
Caesary et al. (2012). Peran Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Untuk Mengurangi Turnover Intention”. Jurnal Dinamika Manajemen, 5(2), 221-227
Fahmi, Irham (2016). Pengantar Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana
Gibson et al. (2012). “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan PT Internusa Jaya Sejahtera Merauke”. JRMB, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, 13(1), 59-67.
Gregory Moonhead dan Ricky W Griffin (2013). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja Pada Tenaga Kebersihan Kota Gianyar Bali”. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 10(2).
Handoko, T. Hani (2014). Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE
Hartanto (2014). “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepusan Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Aceh”. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 2(1), 123-134
Hasibuan (2017). “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Fasilitas Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya Kepada Kinerja Pegawai Non Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam”. Jurnal Bisnis Administrasi, 6(1), 44-151
Luthans (2016). “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan studi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.”. Jurnal Administrasi Bisnis, 34(1), 38-46
Mangkunegara, A. Prabu. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Meyta (2011). “Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya”. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Manajeme, 1(1), 83-93
Rivai dan Mulyadi (2014). “Pengaruh stres dan kepuasan kerja terhadap kinerja perawat rumah sakit ibu dan anak eria bunda pekanbaru”. JOM FEKOM, 1(2), 1-17
Robbins dan Coulter (2010). “Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasaan Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya”. Jurnal ilmu ekonomi dan Manajeme, 1(1), 83-93
Soedjono (2014). “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Sarana Agro Nusantara Medan”. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta CV
Sule, E. T, Priansa, D. J, (2018). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung : Refika Aditama
Susetyo (2014). “Pengaruh Budaya Organisasi Dan lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Devisi Konsumer Area Cabang Surabaya”. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Manajamen Fakultas Ekonomi Untag Surabaya. 1(1), 83-93
Sutrisno, Edy (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia . Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Sutrisno, Edy (2010). Budaya Organisasi . Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Tahir (2014). “Pengaruh Komunikasi Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Di Perusahaan Umum Bulog Sulawesi Utara”. Jurnal Emba, 4(1), 131-142
Tika, Prabandu (2010). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Wibowo (2016). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : Rajawali