PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOSIATION, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Jamhur M.Husin 106081002437 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND
ASSOSIATION, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND
IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
SEPEDA MOTOR HONDA
(Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Jamhur M.Husin 106081002437
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama mahasiswa : JAMHUR M.HUSEN
NIM : 106081002437
Jurusan : MANAJEMEN
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan
harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta,29 Juni 2010
(Jamhur M. Husen)
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of brand awareness, brand assosiation, perceived quality, and brand image towards customer loyalty of Honda motor`s product in UIN Jakarta student`s.
These variables obtained throught literature studies, study of the theory, and some research’s results that has been done before. Data used in this research is primary data, provided by customer of Honda after wearing. Research methodology used was multiple regresion.
Results of this research show that brand awareness, brand assosiation,, and brand image influence significantly towards customer loyalty. Whereas the others variables only perceived quality variable not significant towards customer loyalty.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image terhadap loyalitas konsumen sepeda motor Honda dikalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen yang telah menggunakan sepeda motor Honda. Metodologi penelitian yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan ekuitas merek brand awareness, brand association, dan brand image berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan brand perceived quality tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Kata Kunci: Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Image dan Loyalitas Pelanggan
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengakaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOSIATION, PERCEIVED
QUALITY, DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat –
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta berterima
kasih kepada:
1. Abu dan Umi ku tercinta atas semua pengorbanan baik moril atau materil,
motivasi dan do’anya. Atas semua kasih sayang dan cintamu yang tak lekang oleh
waktu, serta tak terukur oleh apapun nilainya.
2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
3. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan
dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan
waktunya demi terciptanya skripsi ini.
4. Bpk Suhendra, S.Ag.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan
waktunya demi terciptanya skripsi ini..
5. Bpk Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
iv
v
6. Ibu Lies Suzanawaty, SE., M.SI selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmunya,
serta Karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantunnya
kepada penulis.
8. Keluargaku dan adik- adikku, Umaimah Dan Nora fiani yang telah memberi
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-temanku yang telah memberikan motivasi yang tiada ternilai harganya,
menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus berkembang
hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu
moda transportasi andalan di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya
pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di
pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan
beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra
Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik
PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,
pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi
sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa
Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi
di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini
memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk
permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah
satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah
pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan
prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di
Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan
93
serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda
Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode
H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized
Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H,
yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda diseluruh
Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar
di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah
sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan
jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi
berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu
orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana
transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
1) Visi
To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle
Company in Indonesia in term of customer satisfaction the
empowered human capital guided by shared values.
94
2) Misi
To provide mobility solution which exceed customer expectation
with the best value motorcycle & Its related products, thru
empowered human capital for the benefit of all stakeholders.
b. Jenis Produk : Sepeda Motor
Tipe Cub/Bebek
• Honda Absolute Revo 110
• Honda Blade
• Honda Supra X 125 R
• Honda Supra X 125 PGM-FI
Tipe Sport
• Honda Absolute Revo 110
• Honda Blade
• Honda Supra X 125 R
• Honda Supra X 125 PGM-FI
Tipe Skutik
• Honda BeAT
• Honda Vario
• Honda Vario Techno
95
c. Penghargaan
ICSA 2008 “The Best in Achieving Total Customer Satisfaction”(category: Sport Motorcycle), ICSA 2008 (September2008), dari lembaga survei Frontier dan majalah SWA.
SBBI 2008 SBBI 2008 dari Harian Umum Solopos memberikan penghargaan terhadap AHM “Merk Terbaik KategoriSepeda Motor Transmisi Manual”
96
IMAC 2008
“The Company with The Best Corporate Image” (category: Automotive 2 wheels), IMAC 2008,
dari majalah Business
IBBA 2008
Indonesia Best Brand Award, merupakan pnghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA & MARS. Pada tahun 2008 memberikan penghargaan ini ke AHM “The Most Valuable Brand in Indonesia” dengan
kategor: Non-Matic Motorcycle & Sport Motorcycle.
97
B. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu
mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
skor tiap butir. Masrum 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya
di dalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini
sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Kemudian
dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi adalah item yang
mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi.
Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah asanya kepercayaan
terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrument dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil tetap.
Dengan denikian masalah reliabilitas instrument berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes instrument, maka perubahan
dianggap tidak berarti.
Nilai kritis pada uji validitas sebesar (0,410) sedangkan nilai koefision
realibilitasnya adalah lebih besar dari (0,6). Berikut hasil pengujian validitas
dan realibilitas.
98
Table 4.1
Uji Validitas dan Reabilitas
Pernyataan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Cronbranch's Alpha If Item
Deleted Keterangan
Brand Awareness
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
0,559
0,490
0,410
0,587
0,412
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,952
0,952
0,951
0,952
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Brand Assosiation
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
0,789
0,587
0,620
0,559
0,513
0,654
0,563
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,949
0,951
0,950
0,951
0,951
0,950
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Perceived Quality
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
0,549
0,697
0,497
0,681
0,728
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,950
0,952
0,950
0,950
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
99
Butir 18
Butir 19
0,559
0,789
Valid
Valid
0,951
0,949
Reliabel
Reliabel
Brand Image
Butir 20
Butir 21
Butir 22
Butir 23
Butir 24
Butir 25
Butir 26
Butir 27
0,615
0,487
0,789
0,587
0,608
0,682
0,505
0,631
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,951
0,949
0,951
0,951
0,950
0,951
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Customer Loyalality
Butir 28
Butir 29
Butir 30
Butir 31
Butir 32
Butir 33
0,477
0,774
0,682
0,592
0,654
0,613
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,952
0,949
0,950
0,951
0,950
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Pengukuran validitas dan reliabilitas diatas bedasarkan penggunaan
software SPSS 16.0 Seperti table diatas, koefisien cronbach`s alpha untuk
masing-masing variabel ternyata lebih besar dari pada 0,60, artinya
cronbach`s alpha dapat diterima, setelah pengujian validitas dan
100
realibilitas, menyatakan bahwa selururh item perntanyaan dari masing-
masing variable dinyatakan valid dan Reliabel. Dengan kata lain, jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
image, dan customer loyality adalah konsisten dan dapat dipercaya
(Reliabel)
2. Deskriptif Analisis
a. Brand Awareness
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden
Pada konsumen produk sepeda motor Honda mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, diperoleh hasil olah data kuisioner sebagai berikut :
Tabel 4.2
Kemampuan mengenali produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu – ragu 10 10
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengenali produk Honda diantara merek-merek
yang saling bersaing dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
101
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan
pertanyaan tersebut sebanyak 10 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.3
Kemampuan mengenali logo produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 12 12
3 Ragu – ragu 9 9
4 Setuju 64 64
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengenali logo motor Honda diantara produk
lain dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut
sebanyak 9 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 12 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
102
Tabel 4.4 Kemampuan membedakan produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 1 1
3 Ragu – ragu 9 9
4 Setuju 60 60
5 Sangat Setuju 30 30
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa 60% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka tidak mengalami kesulitan membedakan antara motor
Honda dengan motor lain dan sebanyak 30 responden menjawab sangat
setuju. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.5 Diferensiasi produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 6 6
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 31 31
Total 100 100
103
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Diferensiasi produk Honda dengan produk lain sangat jelas dan
sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut sebanyak 6
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.6
Pengetahuan tentang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 17 17
4 Setuju 58 58
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 58% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengetahui jenis-jenis produk motor Honda
dengan mudah dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
104
b. Brand Assosiation
Tabel 4.7
Manfaat produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 9 9
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Manfaat yang diberikan motor Honda terhadap aktifitas sangat
besar dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.8 Karakteristik motor Honda
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 6 6
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 31 31
Total 100 100
105
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Beberapa karakteristik motor Honda sangat mudah saya ingat
dan sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Tidak
ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.9 Atribut produk aktraktif
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 6 6
3 Ragu – ragu 31 31
4 Setuju 56 56
5 Sangat Setuju 7 7
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa 56% dari responden menjawab
setuju bahwa Atribute yang terdapat pada motor Honda sangat aktraktif dan
sebanyak 7 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 31 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
106
Tabel 4.10 Tipe produk yang beragam dan futuristic
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu – ragu 9 9
4 Setuju 64 64
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab
setuju bahwa tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic dan
sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.11
Harga jual kembali produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 22 22
4 Setuju 44 44
5 Sangat Setuju 34 34
Total 100 100
107
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa Harga jual kembali produk sepeda motor Honda tinggi dan
sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.12
Ingatan konsumen terhadap produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 49 49
4 Setuju 29 29
5 Sangat Setuju 19 19
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengingat jenis-
jenis produk motor Honda dan sebanyak 29 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 19 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
108
Tabel 4.13 Tingkat Inovasi produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 35 35
4 Setuju 51 51
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa 51% dari responden menjawab
setuju bahwa Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda
sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 35
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
c. Perceived Quality
Tabel 4.14
Kualitas produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 3 3
4 Setuju 79 79
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
109
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa 79% dari responden menjawab
setuju bahwa Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi dan sebanyak 18
responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.15
Ketahanan produk dalam berbagai cuaca
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 33 33
4 Setuju 41 41
5 Sangat Setuju 23 23
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa 41% dari responden menjawab
setuju bahwa Ketahanan produk Honda dalam berbagai cuaca dan sebanyak
23 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju.
110
Tabel 4.16
Fungsional produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 10 10
4 Setuju 67 67
5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa 67% dari responden menjawab
setuju bahwa Produk sepeda motor Honda sangat fungsional dalam aktifitas
sehari-hari dan sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3
responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.17
Perbandingan kualitas produk dengan kompetitor
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 36 36
4 Setuju 50 50
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
111
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab
setuju bahwa Kualitas motor Honda lebih baik di banding produk-produk
sejenis dari pesaingnya dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak
36 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.18
Teknologi dan fitur produk yang digunakan
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 23 23
4 Setuju 62 62
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab
setuju bahwa Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi
pengguna dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 23
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
112
Tabel 4.19 Performa mesin dan suku cadang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu – ragu 10 10
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Performa mesin serta Harga jual suku cadang sepeda motor
Honda sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak
10 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13
responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.20
Ketersediaan suku cadang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 9 9
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
113
Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Ketersediaan suku cadang sepeda motor Honda sangat mudah di
dapat dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
d. Brand Image
Tabel 4.21 Kesesuaian produk dengan personality
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 4 4
3 Ragu – ragu 33 33
4 Setuju 49 49
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab
setuju bahwa Sepeda motor Honda cocok dengan kepribadian saya dan
sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
114
Tabel 4.22
Kenyamanan produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 28 28
4 Setuju 55 55
5 Sangat Setuju 17 17
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.22 diketahui bahwa 55% dari responden menjawab
setuju bahwa Saya merasa nyaman menggunakan produk sepeda motor Honda
dan sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 28 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,
tidak ada.
Tabel 4.23
Nilai prestise produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 6 6
3 Ragu – ragu 20 20
4 Setuju 57 57
5 Sangat Setuju 17 17
Total 100 0
115
Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab
setuju bahwa mreka sangat bangga memiliki produk sepeda motor Honda dan
sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 20 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.24
Kebanggaan memiliki produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 6 6
4 Setuju 62 62
5 Sangat Setuju 32 32
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab
setuju bahwa Saya tidak pernah merasa malu menggunakan motor Honda dan
sebanyak 32 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
116
Tabel 4.25
Atmosfir mengendarai produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 38 38
4 Setuju 46 46
5 Sangat Setuju 13 13
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa 46% dari responden menjawab setuju
bahwa Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan
memikat dan sebanyak 13 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.26
Kekaguman terhadap produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 41 41
4 Setuju 38 38
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
117
Berdasarkan tabel 4.26 diketahui bahwa 38% dari responden menjawab
setuju bahwa Semua jenis dan tipe motor Honda sangat mengagumkan dan
sebanyak 18 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 41 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.27
Pelayanan dealer-dealer produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 22 22
4 Setuju 70 70
5 Sangat Setuju 5 5
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa 70% dari responden menjawab
setuju bahwa Pelayanan dealer sepeda motor Honda sangat baik di hati anda
dan sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
118
Tabel 4.28
Pelayanan purna jual produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 38 38
4 Setuju 7 57
5 Sangat Setuju 2 2
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.28 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab
setuju bahwa Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan dan
sebanyak 2 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
e. Loyalitas
Tabel 4.29 Motor Honda selalu menjadi pilihan utama
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 27 27
4 Setuju 44 44
5 Sangat Setuju 29 29
Total 100 100
119
Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa Merek sepeda motor Honda selalu menjadi merek pilihan
pertama saya dan sebanyak 29 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 27
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada
Tabel 4.30 Kesetiaan terhadap motor Honda
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu – ragu 44 44
4 Setuju 40 40
5 Sangat Setuju 16 16
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.30 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka menganggap diri mereka loyal pada merek sepeda motor
Honda dan sebanyak 40 responden menjawab setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,
tidak ada.
120
Tabel 4.31 Motor Honda sebagai pilihan awal
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 42 42
4 Setuju 37 37
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.31 diketahui bahwa 42% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka tidak akan membeli merek lain jika merek Honda
tersedia di dealer tersebut dan sebanyak 37 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 18 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.32 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor
meiliki fitur yang sama No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 10 10
3 Ragu – ragu 45 45
4 Setuju 30 30
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.32 diketahui bahwa 45% dari responden menjawab
121
ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain
memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 30 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 1 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 10
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.33
Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor sama
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 4 4
3 Ragu – ragu 48 48
4 Setuju 28 28
5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa 48% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain
memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 28 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 20 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 4
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
122
Tabel 4.34
Intensitas mempromosikan motor Honda kepada pihak lain
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu – ragu 50 50
4 Setuju 47 47
5 Sangat Setuju 0 0
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.34 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka sering mempromosikan merek Honda kepada
kerabat atau teman dan sebanyak 47 responden menjawab setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3
responden. Sedangkan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju
tidak ada.
3. Uji Asumsi Klasik
Suatu model persamaan regresi yang telah diuji agar dapat diterima secara
ekonometrika, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu dengan menggunakan
OLS (Ordinary Least Square). Dapat dikatakan bahwa setiap penelitian tidak
dapat menghindari diri dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Untuk
memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimate), maka diperlukan
beberapa asumsi klasik sebagai berikut:
123
a. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable
independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna atau
mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai
variance inflation factors (VIF) tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak
kurang dari 0.1. (Ghozali, 2005:92). Hasil uji multikolinearitas dalam
penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.35 berikut :
Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data Primer Diolah
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
.255
Berdasarkan table 4.35 diatas, hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan tidak adanya variabel independen atau variable bebas (brand
awareness, brand association, perceived quality, brand image) yang memiliki
nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
3.914
.155 6.464
.318 3.149
.311 3.217
a. Dependent Variable: LY
124
independen yang nilainya lebih dari 95%. Sedangkan hasil perhitungan VIF
juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen
yang memiliki nilai variance inflation factors (VIF) lebih dari 10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terbebas dari multikolinearitas.
b. Uji Heterokedasitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan
dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu asumsi yang harus
dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini
ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antara satu varians dari satu
residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala
heterodokedasitas, sedangakan gejala varians residual yang sama dari suatu
pengamatan lain disebut homokedositas. Salah satu uji untuk menguji
heterokedasitas ini adalah denagn melihat penyebaran dari varians residuial.
(Ghozali, 2005:105). Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut.
Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model linier berganda
tidak terdapat heterokedastisitas jika . (Ghozali, 2005:105).
125
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada menbentuk pola
tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian mnyempit).
Maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjsi heterokedastisitas.
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar scatterplot 4.1 diatas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
126
pada sumbu Y. hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi. sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
loyalitas pelanggan motor Honda berdasarkan pengaruh variable independen,
brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image.
c. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi
data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan oleh
analisis statistic parametic. Penggunaan uji normalitas karena ada analisis
statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa
data tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005:110). Maksud data
terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk
distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median.
Pada prinsipnya normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram
dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah, (Ghozali,
2005:110) :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresiu memenuhi asusmsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola
127
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asusmsi
normalitas.
Untuk mengetahui distribusi data variable independent dan
dependen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak, kita bisa
melihat melalui gambar 4.2 di bawah ini
Sumber: Data Primer Diolah Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar 4.2 diatas bahwa normal P-P Plot of Regression
Standadrized Residual menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak
digunakan atau berdistribusi normal.
iatas bahwa normal P-P Plot of Regression
Standadrized Residual menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak
digunakan atau berdistribusi normal.
128
Sedangkan pada gambar 4.3 (grafik histogram) di bawah ini, terlihat
bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal.
Sehingga dapat disimpulkan dari grafik normal plot dan grafik histogram
menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai sebagai asumsi normalitas.
Sumber: data yang diolah
Gambar 4.3 Grafik Histogram
129
4. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar
kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Pada
penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah
disesuaikan atau Adjusted R Square, karena sudah disesuaikan dengan jumlah
varabel independen yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.36
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .889a .789 .781 1.722 1.901
a. Predictors: (Constant), BI, BA, PQ, BAS Dependent Variable: LY
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.36 model summary di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted
R Square adalah 0,781 atau 78,1%. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel
independen yaitu brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan
brand image, hanya mampu menjelaskan variabel dependen loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda sebesar 78,1% dan selebihnya 21,9%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini,
seperti tingkat pendidikan, persepsi pelanggan, informasi yang diterima
130
pelanggan, Ainur. Dkk (2009). Hasil penelitian tersebut, menyatakan bahwa
faktor-faktor tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan loyalitas
pelanggan.
b. Uji Statistik F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Sedangkan
dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah variabel brand awareness,
brand assosiation, perceived quality, dan brand image secara bersama-sama
atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda.
Tabel 4.37 Hasil Uji F
Sumber: Data Primer Diolah
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1056.309 4 264.077 89.072 .000a
Residual 281.651 95 2.965 1
Total 1337.960 99
a. Predictors: (Constant), BI, BA, PQ, BAS
b. Dependent Variable: LY
Pada Tabel 4.37 diatas dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung
sebesar 89,072 dengan tingkat signifikansi 0,000. Menurut Ghozali (2005)
jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka variabel-variabel independen
131
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Karena tingkat
signifikansi dalam model ANOVA tersebut lebih kecil daripada 0.05 atau
lebih kecil dari nilai α (0.05 < .000), maka variabel brand awareness, brand
assosiation, perceived quality, dan brand image secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan
sepeda motor Honda.
c. Uji Statistik t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat
pengaruh dari variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2005:84). Hasi uji t bisa dilihat dalam tabel 4.38 dibawah:
Tabel 4.38 Hasil Uji t
Sumber: Data yang diolah
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 2.210 1.625 1.360 .177
BA -1.030 .148 -.648 -6.961 .000
BAS .739 .128 .690 5.763 .000
PQ -.044 .083 -.045 -.533 .595
1
BI .708 .083 .722 8.546 .000
a. Dependent Variable: LY
132
1) Pengaruh brand awreness terhadap loyalitas konsumen
Dari table 4.38 bisa dilihat bahwa tingkat signifikansi variabel brand
awareness (BA) sebesar 0.000. oleh karena nilai signifikansinya jauh
lebih kecil dari 0.05, ini artinya H0 ditolak sedangkan Ha diterima, maka
variabel brand awareness dapat dikatakan berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas pelanggan sepeda motor Honda.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Dini Oktapiany, (2009) yang berjudul “Pengaruh Ekuitas Merek
Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang Pengguna Handphone Nokia” yang
menunjukan Hasil analisis regresi bahwa brand awareness memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan telepon seluler.
Variable brand awareness disini memiliki pengaruh yang bersifat
negative, berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini terjadi
kemungkinan dikarenakan perbedaan objek penelitian serta karakteristik
responden yang berbeda. Ainur Rofiq. Dkk (2009) mengatakan bahwa
kesadaran merek menunjukkan kesanggupan calon pembeli untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori merek tertentu. Peran kesadaran merek dalam keseluruhan
ekuitas merek tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang
dicapai oleh suatu merek. Karena itu peneliti menduga bahwa tingkat
kesadaran merek mahasiswa UIN Jakarta bersifat negative karena
133
umumnya mahasiswa ini belum memiliki penghasilan sendiri sehingga
keputusan pemilihan terhadap sepeda motor lebih ditentukan oleh orang
tua masing-masing.
Feldwick (1996) dalam Fandi Tjiptono (2005:47) menyatakan bahwa
tidak ada nilai absolut dari sebuah merek, sehingga merek akan kehilangan
basis pelanggannya jika manajemen, keterampilan, budaya, dan dukungan
yang biasa diperoleh dihentikan. Dengan kata lain sebuah merek memiliki
nilai yang berfluktuasi.
2) Pengaruh brand assosiation terhadap loyalitas konsumen
Hasil uji t pada Tabel 4.38 untuk variabel brand assosiation (BAS)
juga menunjukkan nilai signifikansi yaitu 0.000 yang artinya variabel
tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda., karena nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0.05. dengan demikian H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ainur Rofiq, Dkk (2009)
yang berjudul “Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan
Industry Telepon Seluler” juga menunjukan hasil analisis regresi yang
sejalan bahwa brand assoaiation memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas pelanggan telepon seluler. Asosiasi merek disini
berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen, dengan demikian dapat
dikatakan mahasiswa UIN Jakarta memiliki asosiasi merek positif
terhadap motor Honda.
134
Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Aaker dalam
Rangkuti (2004) dalam Ainur, Dkk (2009) yang menyatakan bahwa
asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai
merek. Konsumen yang beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik
berbeda dari merek pesaing, maka citra merek akan melekat secara terus-
menerus sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu.
Kaitan pada merek akan lebih kuat jika dilandaskan pada banyak
pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya. Asosiasi
merek menjadi pijakan dalam keputusan-keputusan pembelian dan
loyalitas merek.
3) Pengaruh perceived quality terhadap loyalitas konsumen
Untuk variabel perceived quality (PQ) bisa dilihat dari tabel 4.38
nilai signifikansinya 0.595, lebih besar dari 0.05 maka bisa disimpulkan
bahwa variabel perceived quality tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas pelanggan sepeda motor Honda. Denagn demikian
dapat dikatakan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ainur Rofiq, Dkk (2009) yang berjudul “Peranan Ekuitas Merek
Terhadap Loyalitas Pelanggan Industry Telepon Seluler” yang
menunjukan Hasil analisis regresi bahwa perceived quality tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan telepon seluler.
135
Persepsi kualitas dapat mempengaruhi pelanggan dalam pengambilan
keputusan untuk membeli suatu produk. Kesan kualitas tidak bisa
ditetapkan secara obyektif, karena kesan ini merupakan persepsi dari
masing-masing individu yang sifatnya sangat subyektif. Kesan kualitas
berbeda dengan kepuasan. Pelanggan bisa dipuaskan karena mereka
mempunyai harapan yang lebih rendah terhadap tingkat kinerja suatu
produk. Kesan kualitas yang tinggi tidak identik dengan harapan-harapan
yang tinggi. Sama halnya dengan sikap, suatu sikap positif bisa timbul
karena suatu produk dengan kualitas rendah yang sangat murah.
Sebaliknya, seseorang mungkin mempunyai sikap negatif terhadap
produk berkualitas tinggi yang terlalu mahal. Fakta penelitian ini
menunjukkan bahwa pelanggan Honda di UIN Jakarta memiliki tingkat
persepsi kualitas yang rendah terhadap merek Honda, sehingga variabel
ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Aaker dalam Fandi Tjiptono
(2005:40) bahwa perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif
konsumen bukan manajer atau pakar terhadap kualitas produk sehingga
hasil yang diperoleh benar-benar penilaian konsumen berdasarkan
interaksi baik secara lansung maupun tidak lansung.
136
4) Pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen
Sedangkan untuk hasil uji t pada Tabel 4.38 untuk variabel brand
image (BI) juga menunjukkan nilai signifikansi yaitu 0.000 yang artinya
variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda., karena nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0.05.
Hasil yang didapat ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Muhammad Dapik (2008) yang berjudul “Analisis Brand
Image Handphone Merek Nokia Terhadap Loyalitas Pelanggan Di
Kecaman Kebomas Gresik” yang menunjukan hasil analisis regresi bahwa
brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
pelanggan Handphone Merek Nokia. Ainur. Dkk (2009) berpendapat
bahwa konsumen yang beranggapan merek tertentu secara fisik berbeda
dari merek pesaing, maka citra merek akan melekat secara terus-menerus
sehingga dapat membentuk loyalitas terhadap merek tertentu. Fakta
penelitian ini menunjukkan bahwa pelanggan konsumen motor Honda di
UIN Jakarta memiliki tingkat image yang tinggi terhadap merek Honda,
sehingga variabel ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
Menurut Rangkuti (2004:43) berbagai asosiasi yang diingat
konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau
brand image di dalam benak konsumen. Secara sederhana, pengertian
137
138
brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak
konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu
cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image atau hal ini disebut
juga dengan kepribadian merek (brand personality).
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Dewi, Kristanti, Monika “Analisa pengaruh brand equity terhadap
loyalitas konsumen BreadTalk Pakuwon Trade Center Surabaya ditinjau dari product, image, dan visual “ Universitas Kristen Petra, Skripsi No.01010325/HTL/2007.
Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.2002. A.B Susanto, Philip Kotler “Manajemen Pemasaran di Indonesia”..Jakarta :
Salemba Empat,Pearson Education Indonesia, 2001. Aaker, D.A, Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name,
The Free Press, New York., (1991). Aaker, D.A. Building Strong Brands, The Free Press, New York. 1997. Basirun, Agus,.“Analisis Brand Equity Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta”. Skripsi Manajemen Pemasaran, UIN Jakarta, 2009.
”. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (2009). Dapik, Muhammad. “Analisis Brand Image Handphone Merek Nokia Terhadap
Loyalitas Pelanggan Di Kecaman Kebomas Gresik.” Universitas Muhammadiyah Gresik, 2008.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak. “Strategi Menaklukan Pasar Melalui
Riset Ekuitas Adan Perikau Merek “ PT. Gramedia Jakarta. 2004. Elqorni, Ahmad ”Kepuasan dan Konsumen” Jurnal Pemasaran 3 Mei 2008. Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariatte dengan program SPSS. Jakarta :
Badan Penerbit Universitas diponogoro. 2002. Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi. FEIS UIn Press. Grafika Karya
Jakarta, Cetakan Kedua, 2009. Indriantoro N & Supomo B. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, Yogyakarta,
BPEE. 1999.
142
Jill, Grifin. “Customer Loyalty”, Edisi revisi dan terbaru. Erlangga ; 2003. Kotler, Philip, , “Manajemen Pemasaran (edisi kesebelas)”, Prenhallindo, Jakarta,
2003. Kotler, Philip, dan G. Amstrong , “Dasar-dasar Pemasaran”, Edisi Kesepuluh
Prenhallindo, Jakarta, 2004. Keller, K.L. Building, measuring and managing brand equity (2nd edn), New
Jersey: Prentice Hall. (2003). M.D Enayet Husein “An Evaluation of Brands Image, Product Attributes and
Perceived Quality of a Selected Consumer Non-durable Product”, Administration and Management Review, Volume 19, No.2, August 2007.
O` Barder, William, N.Ningram, Thomas, dan W, laforge, Raymond. “Marketing,
Principle and Perspective”. Mc Graw Hill.2001. Oktapian, Dini,. “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Pengguna Handphone Nokia)”. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang (2009).
Perreault Jr, William dan Mc Charty, E.Jerome. “Basic Marketing”. Mc Graw
Hill.2005. Penihapsari,Ajeng. “Celebrity Endoser, Typical-Person Endoser Iklan Televisi
Dan Brand Image produk (Studi Kasus Pada Pond’s Age Miracle)”. Universitas Padjajaran. Bandung.2006.
Puspita, Bayu,” Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kedbab Turki Baba Rafi ”, Jurnal Manajmen dan Kewirausahaan, Universitas Islam Indonesia, 2007.
Perceived Quality dan Brand Image Terhadap Loyalitas
Konsumen Produk Sepeda Motor Honda”
Ciputat, 9 Maret 2010
Kawan-kawan Mahasiswa yth,
Kami Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta, sedang menjalankan riset dengan tema di atas, dengan tujuan menyelesaikan tugas skripsi, dan sebagai pelajaran bagi kami di lapangan. Karena itu Bila saudara/i sedang atau telah memakai sepeda motor ber-merek Honda, dimohon bantuannya dan kesedian anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :
Karakteristik Responden
Nama :
Fakultas & Jurusan :
Usia : 18-20 21-25 >26
Jenis Kelamiin : Pria wanita
Keterangan : “Berikan pendapat anda untuk masing-masing pertanyaan dengan
memberikan tanda (√) pada kotak yang telah disediakan”. SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-Ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Daftar Pertanyaan Jawaban
I Brand Awaeness STS TS R S SS
1 Saya bisa mengenali produk motor Honda di atara merek-merek yang saling bersaing
2 Saya mampu dengan mudah mengenali logo atau symbol motor Honda
3 Saya tidak mengalami kesulitan membedakan antara motor Honda dengan motor lain
4 Diferensiasi produk Honda dengan produk lain sangat jelas
5 Saya mampu mengenali tipe-tipe produk motor Honda dengan mudah
II Brand Assosiation
6 Manfaat yang diberikan motor Honda terhadap aktifitas saya sangat besar
7 Beberapa karakteristik motor Honda sangat mudah saya ingat
8 Atribute yang terdapat pada motor Honda sangat aktraktif
9 tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic
10 Harga jual kembali produk sepeda motor Honda tinggi
11 Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengingat jenis-jenis produk motor Honda
12 Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda sangat baik
III Perceived Quality
13 Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi
14 Ketahanan produk Honda dalam berbagai cuaca sangat tinggi
15 Produk sepeda motor Honda sangat fungsional dalam aktifitas sehari-hari saya
16 Kualitas motor Honda lebih baik di banding produk-produk sejenis dari pesaingnya
17 Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi pengguna
18 Performa mesin serta Harga jual suku cadang sepeda motor Honda sangat baik
19 Ketersediaan suku cadang sepeda motor Honda sangat mudah di dapat
IV Brand Image
20 Sepeda motor Honda cocok dengan kepribadian saya
21 Saya merasa nyaman menggunakan produk sepeda motor Honda
22 Saya sangat bangga memiliki produk sepeda motor Honda
23 Saya tidak pernah merasa malu menggunakan motor Honda
24 Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan memikat
25 Semua jenis dan tipe motor Honda sangat mengagumkan
26 Pelayanan dealer sepeda motor Honda sangat baik di hati anda
27 Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan
V Loyalitas
28 Merek sepeda motor Honda selalu menjadi merek pilihan pertama saya
29 Saya menganggap diri saya loyal pada merek sepeda motor Honda
30 Saya tidak akan membeli merek lain jika merek Honda tersedia di dealer tersebut
31 Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain memiliki fitur yang sejenis
23 Jika merek lain sama sekali tidak berbeda dengan merek Honda, saya yakin tetap membeli motor Honda
33 Saya sering mempromosikan merek Honda kepada kerabat atau teman
Terima Kasih Banyak atas Kesediaannya Saudara/i mengisi kuesioner ini