-
i
PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT
NASABAH DALAM MEMILIH PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA PALEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE)
Oleh:
Mery Anggriani
Nim : 13190169
Jurusan Ekonomi Islam
Fakulatas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang
2017
-
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987,
tanggal 22
Januari 1998.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama
Latin
Huruf Keterangan
Alief - Tidak dilambangkan ا
- Ba>’ B ب
- Ta>’ T ت
S/a>’ S/ s dengan titik di atasnya ث
- Ji>m J ج
H{a>’ H{ h dengan titik di bawahnya ح
- Kha>’ Kh خ
- Da>I D د
Z/a>I Z/ z dengan titik di atasnya ذ
- Ra>’ R ر
- Za>’ Z ز
- Si>n S س
- Syi>n Sy ش
S{a>d S{ s dengan titik di bawahnya ص
D{a>d D{ d dengan titik di bawahnya ض
T{a>’ T{ t dengan titik di bawahnya ط
Z{a>’ Z{ z dengan titik di bawahnya ظ
A’in ‘ Koma terbalik di atasnya ع
- Gain G غ
- Fa>’ F ف
- Qa>f Q ق
- Ka>f K ك
- La>m L ل
- Mi>m M م
- Nu>n N ن
- Wa>wu W و
- Ha>’ H ه
Hamzah ‘ Apostrof ٴ
- Ya>’ Y ي
-
viii
B. Konsonan Rangkap
Konsonan Rangkap, termasuk tanda Syadǀdǀah, ditulis lengkap
.ditulis Ah}maddiyyah : احمد ية
C. Ta>’Marbu >t}ah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang
sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia
ditulis jama’ah : جما عة
2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis
t.
ditulis ni’matullah : نعمة هللا
زكاة الفطره : ditulis zakatul-fit{ri
D. Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u
E. Vocal Panjang
1. A panjang ditulis a>, i panjang ditulis i> dan u
panjang ditulis u>,
masing-masing dengan tanda ( ¯ ) di atasnya.
2. Fathah + ya>’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai,
dan fathah +
wa>wu mati ditulis au.
F. Vokal-vokal Pendek yang Berurutan dalam satu kata
dipisahkan
dengan apostrof (‘).
ditulis a’antum : أأنتم
نث ِمؤ : ditulis muannasǀ
G. Kata Sandang Alief + La>m
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah ditulis al-
ditulis al-Qur’an : القر أن
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf i diganti dengan huruf
syamsiyah
yang mengikutinya
الشيعة : ditulis asy-syi’ah
H. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD
1. Kata dalam Rangkaian Frase dan Kalimat.
-
ix
1. Ditulis kata per kata, atau
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian
tersebut
.ditulis syaikh al-Islam atau syaikhul –Islam : شيح االسالم
I. Lain-lain
Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia
(seperti kata ijmak, nas, dll.), tidak mengikuti pedoman
transliterasi ini dan
ditulis sebagaimana dalam kamus tersebut.
-
x
MOTTO
ُروا َما ِبأَْنفُِسِهمْ ُر َما ِبَقْوٍم َحتَّى ُيَغيِّ َ ال
ُيَغيِّ إِنَّ َّللاَّ
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q. S.
Ar-Ra’d ayat 11)
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang
harus dikejar,
untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup
tanpa mimpi
ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar,
berusaha dan
berdo’a untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya Pulang”
Oleh: Mery Anggriani
-
xi
PERSEMBAHAN
Sujud syukur ku persembangkan pada Allah yang maha kuasa, berkat
rahmat dan hidayahnya
saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-orang
tersayang:
Ayahanda dan ibunda ( Sarkowi dan Rohani ) tercinta yang telah
banyak
memberikan motivasi, dorongan baik materi maupun moril serta
senantiasa berdo’a
demi keberhasilan anaknya dalam menuntut ilmu sebagai bekal baik
di dunia
maupun akhirat kelak.
Saudara laki-laki dan saudara perempuanku ( Rindho Jafarrudin
dan Desti Tria
Andita ) yang menjadi motivasi terbesarku dalam setiap perjalan
hidup beserta
keluarga besarku yang selalu mengharapkan keberhasilanku.
Nenek & Kakek Tercinta Yang Selalu Menyayangiku
Sahabat-sahabat terbaikku “Kepompong (Novitasari, Nova Oktarina,
& Novita sari)
“Ryvogasta (Ivo Tri Muhwana & Mega Wati)” dan (Fiara, Hary
& Niken)
Kakak Ratno & ayuk Enna serta sikecil Alpino
Dosen Pembimbing I ( Maya Panorama.,M.Si,Ph.D ) & II ( Erdah
Litriani
SE.,M.Dev )
Seluruh Teman-Teman PSMI
Seluruh Staf Prodi Khususnya embak Devi & Embak Citra
Seluruhrekan-rekan mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013, khususnya
EKI 5.
Almamaterku dan pengelola prodi Ekonomi Islam UIN Raden Fatah
Palembang.
-
xii
ABSTRAK
Minat merupakan aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku
sesorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang
merasa
tertarik kepada sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai
sikap subyek atas
dasar adanya kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi
kebutuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh product,
price,
place, promotion, people, physical_evidence, dan process
terhadap minat
Nasabah Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang. Dalam
penelitian
ini, sampel yang diambil sebanyak 83 orang nasabah PT. Asuransi
Takaful
Keluarga Palembang cabang Prumnas. Peneliti menggunakan
metode
penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel
yaitu Sampel Jenuh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner.
Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis uji asumsi
klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian yang diolah dengan program Eviews Versi 9
menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,534 artinya 53,4%,
Variabel
minat nasabah dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam
penelitian
product, price, place, promotion, people, physical_evidence, dan
process
sedangkan sisanya sebesar 46.6% dijelaskan oleh variabel lainnya
yang tidak
diteliti atau tidak masuk dalam model regresi ini.
Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000
<
0,05 , product (X1), price (X2) place (X3), promotion (X4),
people (X5),
physical_evidence (X6), dan process (X7) secara simultan
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat nasabah (Y) pada PT.
Asuransi Takaful
Keluarga Palembang. Hasil uji parsial (Uji T) yang berpengaruh
positif dan
signifikan terhadap minat nasabah PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang
cabang Prumnas adalah variabel product, Price, Physical Evidence
dan
process. sedangkan variavel place, Promotion dan people tidak
berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap minat nasabah.
Kata kunci : product, price, place, promotion, people,
physical_evidence,
process minat nasabah.
-
xiii
KATA PENGANTAR
ِبْسِم اللَِّه الرَّْْحَِن الرَِّحيمِ
Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan pencipta dan pemelihara
semesta
alam, karena berkat rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada
Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para
pengikutnya yang
setia hingga hari pembalasan.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) dalam bidang
Ekonomi Islam
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
(UIN) Raden
Fatah Palembang.
Penulis menyadari untuk menyelesaikan skripsi ini banyak
hambatan dan
rintangan terutama masalah literatur, penulis juga banyak
mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Sirozi. M.A. Ph.D, selaku Rektor UIN Raden
Fatah
Palembang.
2. Ibu Dr. QadariahBarkah, M.HI.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Islam UIN Raden Fatah Palembang.
3. Ibu Titin Hartini, SE., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Islam
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Ibu Maya Panorama.,SE,M.Si,Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I
yang telah
memberikan arahan, bimbingan kepada penulis.
5. Ibu Erdah Litriani,SE,.M.Ec.,Dev selaku pembimbing II yang
telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
-
xiv
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah
Palembang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis
selama dibangku kuliah.
7. Para staf Administrasi yang telah membantu memudahkan
penyelesaian
skripsi ini.
8. Seluruh jajaran beserta staf PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang
Cabang Perumnas, yang telah banyak membantu menyelesaikan
penulisan
dan menyediakan data sampai penelitian ini berakhir.
Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat, karunia serta
hidayah-Nya
kepada mereka semua untuk membalas segala kebaikan, dukungan
motivasi, dan
pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca,
khususnya mahasiswa luas pada umumnya.
Palembang, Oktober 2017
Penulis
Mery Anggriani
NIM. 13190169
-
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN.
............................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.
.............................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
...................................................... iv
MOHON IZIN PENJILIDAN SKRIPSI.
............................................................. v
NOTA DINAS
.....................................................................................................
vi
MOTTO.
..............................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN.
..............................................................................................
viii
ABSTRAK
..........................................................................................................
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
.........................................................................
x
KATA PENGANTAR
......................................................................................
xiii
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
xv
DAFTAR TABEL
............................................................................................
xix
DAFTAR GAMBAR
........................................................................................
xxi
BAB I PENDAHULUAN.
................................................................................
.. 1
A. Latar Belakang Masalah
...................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.............................................................................
10
C. Batasan Masalah
................................................................................
11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
...................................................... 11
E. Sistematika Penulisan
.........................................................................
14
-
xvi
BAB II LANDASAN TEORI
..............................................................................
15
A. Asuransi
............................................................................................
15
1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia
............................... 19
2. Manfaat dan Tujuan Asuransi
....................................................... 20
B. Keranga Teori.
....................................................................................21
1. Minat Nasabah
...........................................................................21
2. Bauran Pemasaran (marketing Mix)
.......................................... 25
3. Produk (product)
........................................................................
26
4. Harga (price)..
.............................................................................
30
5. Lokasi (place)
............................................................................
32
6. Promosi (promotion)
..................................................................
34
7. Orang (people)
............................................................................
40
8. Sarana Fisik (physical vidence)
................................................ . 43
9. Proses (peocess)
..........................................................................
44
C. Penelitian Terdahulu.
..........................................................................
45
D. Pengembangan Hipotesis
...................................................................
53
E. KerangkaPemikiran
.............................................................................
57
BAB III METODE PENELITIAN.
...................................................................
58
A. Jenis dan Sumber Penelitian
.............................................................
58
B. Lokasi Penelitian
...............................................................................
58
C. Populasi dan Sampel Penelitian
........................................................ 59
D. Teknik Pengumpulan Data
...............................................................
60
E. Variabel Penelitian dan definisi Oprasional Penelitian
.................... 62
-
xvii
F. Instrumen Penelitian.
........................................................................
65
G. Teknik Analisis Data
........................................................................
66
1. Persamaan Regresi Berganda.
...................................................... 66
2. Uji AsumsiKlasik
.........................................................................
67
a. UjiNormalitas
........................................................................
67
b. UjiMultikolinieritas
...............................................................
68
c. UjiHeteroskedastisitas
........................................................... 69
d. Uji Linieritas.
........................................................................
70
e. Autokorelasi.
.........................................................................
70
3. Uji Hipotesis.
...............................................................................
70
a. Koefisien Determinasi (R-Square).
....................................... 70
b. Uji F (Simultan)
....................................................................
71
c. Uji t (koefisien Regresi Parsial).
........................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
.................................. 74
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
.................................................. 74
1. Sejarah berdirinya PT Asuransi Takaful Keluarga.
..................... 74
2. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga.
............................ 76
3. Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful
Keluarga..................... 77
4. Produk PT Asuransi Takaful Keluarga.
....................................... 79
B. Karakteristik Responden.
....................................................................
83
1. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
........... 83
2. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia.
........................... 84
3. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan.
................ 85
C. Analisis Data
.......................................................................................
85
1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian.
...................................... 85
2. Uji Validitas dan Reabilitas.
.......................................................................
92
D. Analisis Regresi Linear Berganda.
..................................................... 95
1. Uji Asumsi Klasik.
.......................................................................
97
a. UjiNormalitas
........................................................................
98
b. UjiMultikolinieritas
...............................................................
99
-
xviii
c. UjiHeteroskedastisitas
......................................................... 100
d. Uji Linieritas.
......................................................................
100
e. Autokorelasi.
.......................................................................
101
2. UjiHipotesis
......................................................................................
103
a. KoefisienDeterminasi (R-Square)
....................................... 103
b. Uji F (Simultan)
...................................................................
104
c. Uji t (Parsial)
.......................................................................
106
E. Pembahasan Hasil Penelitian
............................................................
112
BAB V KESIMPULAN.
....................................................................................
121
A. Kesimpulan
......................................................................................
121
B. Saran
.................................................................................................
125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi
Takaful
Keluarga Palembang.
.......................................................................................
2
Tabel 1.2 Reseach Gap Product Terhadap Minat.
.......................................... 5
Tabel 1.3 Reseach Gap Price terhadap Minat.
................................................ 6
Tabel 1.4 Reseach Gap Place Terhadap Minat
................................................ 6
Tabel 1.5 Reseach Gap Promotion Terhadap Minat
........................................ 7
Tabel 1.6 Reseach Gap People Terhadap Minat.
............................................. 7
Tabel 1.7 Reseach Gap Physical Evidece Terhadap Minat.
............................ 8
Tabel 1.8 Reseach Gap Process Terhadap Minat.
........................................... 9
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.
.......................................................................
51
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator.
................................................... 63
Tabel 3.2 Pedoman untuk Interpretasi terhadap Koefisien
Korelasi................ 66
Tabel 4.1 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(gender) .. 83
Tabel 4.2 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia.
............................... 84
Tabel 4.3 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan
..................... 85
Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Product........ 86
Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Price. ........... 87
Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Place
........... 87
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Promotion ... 88
Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
People ......... 89
Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Physical
Evidence
...........................................................................................................
89
Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Process ...... 90
Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel
Minat. ........ 91
-
xx
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen.
..................................................... 92
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
..................................................... 94
Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda
...................................................... 95
Tabel 4.15 Hasil Uji
Multikolonialitas.............................................................
99
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas
......................................................... 100
Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas.
.......................................................................
101
Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi.
..................................................................
102
Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi (R Square).
.......................................... 103
Tabel 4.20 Uji F (Simultan).
............................................................................
105
Tabel 4.21 Uji T
(Parsial).................................................................................
107
-
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir.
......................................................................
57
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga
Cabang
Palembang.
.......................................................................................................
78
Gambar 4.2 Uji Normalitas.
............................................................................
98
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berbagai kejadian dimasa silam yang sejalan dengan perkembangan
zaman,
membuat masyarakat sadar betapa pentingnya jasa asuransi sebagai
sarana untuk
menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi, finansial dengan
menyediakan fasilitas
yang dapat membantu kepentingan orang banyak. Dengan
meningkatnya taraf
hidup seseorang maka pemenuhan kebutuhan hidup tak lagi terbatas
pada
kebutuhan fisiologis saja. Namun kebutuhan keselamatan akan rasa
aman dan
perlindungan ini juga makin dirasakan. Sesuai dengan hierarki
menurut Abraham
Maslow ada 5 kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan,
kebutuhan sosial,
kebutuhan akan aktualisasi diri.1
Mengingat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari resiko
yang dapat
menimbulkan kerugian. Dengan memiliki asuransi merupakan salah
satu cara
untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman atas faktor ketidak
pastian yang
mungkin terjadi pada hidup seseorang.2
Asuransi atau pertanggungan menurut undang-undang NO 2 Tahun
1992
tentang usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dengan
mana pihak penangguh mengikatkan diri kepada tertangguh, dengan
menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertangguh
karena
1 Frank G. Goble, Mashab ketiga, Motifasion and Personality
Abraham Maslow,
Penerjemah Drs, A. Supratiknya (Yogyakarta : Karsius, 2009),
hal.30 2 Yadi Janwari Asuransi Syariah, (Bandung : Pustaka Bani
Quraisy, Juli 2005 ) Cet. 1,
Hal.4
-
2
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertangguh yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk
memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang
yang
dipertanggungkan.3
Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia berkembang secara
signifikan. Hal
ini ditopang dengan naiknya jumlah asuransi yang berbasis
syariah dari tahun ke
tahunnya. Berdasarkan hasil dari observasi di PT Asuransi
Takaful Keluarga
Palembang diperoleh data mengenai presentase perkembangan
asuransi dari tahun
2014-2016 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi Takaful
Keluarga
Palembang
Tahun Jumlah Nasabah
2014 290
2015 358
2016 485
Sumber : PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang
Dari tabel 1.1 dijelaskan bahwa dari tahun ketahunnya jumlah
nasabah
meningkat sehingga dapat diperoleh kesimpulan adanya
perkembangan dari setiap
tahunnya. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan PT
Asuransi
Takaful Keluarga Palembang.
3 Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta :
Kencana, 2009 ),
hlm.286-287
-
3
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi syariah
masih
menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional
Majlis
Ulama Indonesia No. 21/DSN-MUI/X/2001. Tentang Pedoman Umum
Asuransi
Syariah. Fatwa tersebut dikeluarkan karena regulasi yang ada
tidak dapat
dijadikan pedoman untuk menjalankan asuransi syariah.4
Asuransi takaful keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi
jiwa syariah di
Indonesia. Takaful berarti perjanjian antara anggota-anggota
kelompok atau
peserta yang bersepakat untuk bekerjasama menjamin dan
menanggung diantara
mereka dalam menghadapi kerugian atau bencana yang mungkin dapat
menimpa
salah seorang dari mereka.5 PT. Asuransi Takaful Keluarga mulai
beroperasi sejak
tahun 1994, dengan mengembangkan berbagai produk untuk
memenuhi
kebutuhan berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa,
perlindungan
kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua,
serta menjadi
rekan terbaik dalam perencanaan investasi. Operasional
perusahaan dilaksanakan
atas dasar prinsip-prinsip syariah yang bertujuan memberikan
fasilitas dan
layanan terbaik bagi umat Islam khususnya masyarakat
Indonesia.6
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan asuransi
syariah saat ini
mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana masyarakat
mulai
mendaftarkan dirinya sendiri, keluarganya, rumahnya, dan
kendaraannya karena
dengan menggunakan asuransi jika terjadi suatu hal yang belum
pasti maka dapat
mengurangi beban resiko yang ada. Kemunculan asuransi syariah di
Indonesia
4Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006
5Ibid., hlm. 18 - 21
6 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah
Marketing, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2006), hlm. 201
-
4
membawa dampak yang cukup baik. Sistem asuransi konvensional
yang kurang
sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam dapat diperbaiki
dengan adanya
asuransi syariah.7 Meskipun adanya asuransi syariah belum
mendapatkan
kepercayaan dimata masyarakat luas, itu disebabkan karena
masyarakat belum
mengetahui lebih dalam tentang asuransi syariah.
PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang adalah perusahaan
yang
menjalankan operasionalnya berdasarkan pada syariat Islam yang
mengacu pada
al- Qur’an dan Hadist. Berdasarkan observasi yang peneliti
lakukan di PT
Asuransi Takaful Keluarga Palembang cabang Perumnas, memiliki
sistem kerja
yang baik, memiliki tempat yang strategis, fasilitas yang
memadahi, terjalinnya
kekeluargaan antara karyawan dan nasabah, serta adanya
kekompakan antara
karyawan hal tersebutlah yang menyebabkan peneliti tertarik
melakukan
penelitian di PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang.8
Dalam kegiatan berasuransi, adanya minat dari calon nasabah
sangatlah
penting untuk menjadi nasabah diperusahaan asuransi takaful
tersebut. Adapun
pengertian minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek
untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam hal
atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang
diperkuat lagi
oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul
terlebih
7 Husain Syahatah, Asuransi Persfektif Syariah, (Jakarta: Sinar
Grafika Offset, 2006),
hlm.1 8Observasi pada tanggal 30 Maret 2017 di Kantor PT
Asuransi Takaful Keluarga
Palembang cabang Perumnas Palembang
-
5
dahulusukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.9
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen
dalam
membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan
internal. Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan
eksternal individu
yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli
suatu
produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah yang terdiri dari
stimulasi
pemasaran yaitu produk, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya,
politik, sosial
dan lain-lain. Sedangkan dari faktor internal adalah
faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan internal yaitu faktor pribadi dan faktor
pisikologi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya
Research
Gap dari 7 variabel independen yaitu product, price, place,
promotion, people,
process, danphysical evidenceyang mempengaruhi minat nasabah
yaitu sebagai
berikut:
Tabel 1. 2
Research Gap Product terhadap Minat
Pengaruh
Product
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara product terhadap
minat
1. 1. Sarifa Marwa, dkk 2. 2. SulaimanWahab 3. 3. Muhamad
Irfandy Januar 4. 4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara product terhadap
minat
1. 1. Heni Husni Muasyaroh
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber.
9Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah
Terhadap Minat
Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful
Cabang Palembang), Skripsi
UIN Raden Fatah Palembang.
-
6
Product terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa
dkk,
Sulaiman Wahab, Muhamad Irfandy Januar, Ibnularoby, menunjukkan
bahwa
product berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini
bertentangan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh
menunjukkan
bahwaproducttidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 3
Research Gap Price terhadap Minat
Pengaruh
Price
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh
positif antara
price terhadap
minat
1. Sarifa Marwa dkk
2. SulaimanWahab
3. Leonardo I. P. Salim
4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara price terhadap
minat
1. Hetty Sri Wardani
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Price terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa
dkk,
Sulaiman Wahab, Leonardo I. P. Salim, Ibnularoby menunjukkan
bahwa price
berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan
dengan hasil
penelitian yang dilakukan Hetty Sri Wardani menunjukkan bahwa
price tidak
berpengaruh terhadap minat nasabah
Tabel 1. 4
Research Gap Place terhadap Minat
Pengaruh
Place
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara place terhadap minat
1. SulaimanWahab 2. Erni Darmayanti Alla 3. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara place terhadap minat
1. Tatik Ernawati
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
-
7
Place terhadap minat nasabah yang diteliti oleh, Sulaiman Wahab,
Erni
Darmayanti Alla, Ibnularoby, menunjukkan bahwa place berpengaruh
positif
terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang
dilakukan Tatik Ernawati menunjukkan bahwa place tidak
berpengaruh
terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 5
Research Gap Promotion terhadap Minat
Pengaruh
Promotion
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara promotion terhadap
minat
1 . Sarifa Marwa dkk
2. SulaimanWahab 3. Widiya Lestari 4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara promotion terhadap
minat
1. 1. Heni Husni Muasyaroh
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Promotion terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa
dkk,
Sulaiman Wahab, Widiya Lestari, Ibnularoby menunjukkan bahwa
promotion
berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan
dengan hasil
penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh menunjukkan
bahwa
promotion tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 6
Research Gap People terhadap Minat
Pengaruh
People
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara people terhadap
minat
1. Muhamad Irfandy Januar 2. Eka Sulistyawati dan Ade
Letrio Putra
3. Leonardo I. P. Salim
-
8
Tidak terdapat pengaruh
antara people terhadap
minat
1. Sarifa Marwa dkk
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
People terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Gultom dkk,
Eka
Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Leonardo I. P. Salim
menunjukkan
bahwa people berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal
ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sarifa Marwa
dkk
menunjukkan bahwa peaple tidak berpengaruh terhadap minat
nasabah.
Tabel 1.7
Research Gap Physical Evidence terhadap Minat
Pengaruh
Physical
Evidence
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara physical Evidence
terhadap minat
1. Sarifa Marwa dkk 2. Muhamad Irfandy Januar 3. Eka
Sulistyawati dan Ade
Letrio Putra
Tidak terdapat pengaruh antara
physical Evidence terhadap
minat
1. Erna Toding
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Physical evidence terhadap minat nasabah yang diteliti oleh
Sarifa Marwa
dkk, Muhamad Irfandy Januar, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio
Putra,
menunjukkan bahwa physical evidence berpengaruh positif terhadap
minat
nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Erna
Toding menunjukkan bahwa physical evidence tidak berpengaruh
terhadap
minat nasabah.
-
9
Tabel 1.8
Research Gap Processterhadap Minat
Pengaruh
Process
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh
positif antara process
terhadap minat
1. Sarifa Marwa dkk 2. IbnularobyEka Sulistyawati dan
Ade Letrio Putra
Tidak terdapat pengaruh
antara process terhadap
minat
1. Setiawan
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Process terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa
dkk,
Ibnularoby, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Heni
Husni
Muasyaroh, menunjukkan bahwa process berpengaruh positif
terhadap minat
nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Setiawan
menunjukkan bahwa process tidak berpengaruh terhadap minat
nasabah.
Dari fenomena data tersebut dapat ditarik simpulan bahwa tidak
setiap
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat
dengan adanya
research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Berbagai
penelitian diatas
menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari product, price,
place,
promotion, people, process, dan physical evidence yang dilihat
berpengaruh
terhadap minat nasabah.
Memaksimalkan bauran pemasaran 7p (Product, price, place,
promotion,
people, process, physical evidence) akan menarik minat yang
sesuai dengan
apa yang diinginkan. Apabila terjadi ketidaksesuaian yang
diharapkan oleh jasa
atau lembaga tersebut, dapat dikatakan kemungkinan aktivitas
dalam jasa atau
lembaga kurang efektif dan efisien, maka jasa atau lembaga
tersebut akan
mengalami kegagalan.
-
10
Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas sebelumnya, maka
judul
penelitian ini “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Minat
Nasabah
Dalam Memilih PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang”
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran produk(product) terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
2) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran harga (price) terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
3) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran lokasi (place) terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
4) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran promosi (promotion)
terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
5) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran orang/karyawan(people)
terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
6) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran proses (process) terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
7) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran sarana fisik (physical
evidence)
terhadap minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful
Keluarga
Palembang?
-
11
C. Batasan Masalah
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut penulis membatasi
ruang lingkup
dan objek penelitian agar tidak terjadinya suatu penyimpangan
sasaran. Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P yang
diantaranya
produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi
(promotion), orang
(people), proses (process), sarana fisik (physical
evidence).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
1). Untuk mengetahui apakah product yang ditawarkan PT
Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
2). Untuk mengetahui apakah price yang ditawarkan PT
Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
3). Untuk mengetahui apakah place yang ditawarkan PT
Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
4). Untuk mengetahui apakah promotion yang ditawarkan PT
Asuransi Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap
minat nasabah.
5). Untuk mengetahui apakah people yang ditawarkan PT.
Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah
-
12
6). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran process terhadap
minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
7). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran physical evidence
terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi penulis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama
mengikuti masa perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan program studi sarjana ekonomi islam UIN
Raden Fatah Palembang.
b). Bagi UIN Raden Fatah Palembang.
Dapat memberikan masukan dan pemikiran bagi akademisi
Sebagai bahan informasi dalam penelitian selanjutnya dan
sumber
informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
c). Bagi Ilmu Pengetahuan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
penelitian berikutnya dan menambah bukti empiris tentang
variabel-variabel yang mempengaruhi minat nasabah pada
asuransi takaful keluarga.
-
13
d). Bagi Nasabah Asuransi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada nasabah untuk mengetahui pentingnya
berasuransi khususnya asuransi syariah
e).Bagi Pihak Asuransi
Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan asuransi syariah
dan dapat mengetahui bagaimana variabel seperti product,
price,
place, promotion, people, process, dan physical evidence
sehingga pihak asuransi syariah di Indonesia semakin pesat.
-
14
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan kegunaan, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA.
Pada bab ini landasan teori uraian dari teori-teori yang
akan
digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian dari
masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran
dan hipotesis. hipotesis-hipotesis yang ada dapat
dikembangkan.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN.
Pada bab ini memuat metedologi penelitian yang berisi metode
penelitian dan teknik analisa data yang digunakan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Pada bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian,
analisa
data dan pembahasan dari hasil.
BAB V : KESIMPULAN.
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan
penelitian
dan pengelolaan data yang diperoleh
-
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Asuransi
Asuransi dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah
at-ta’min,
penanggungan disebut mu’ammin, tertanggung disebut mu’amman lahu
atau
musta’min. At-ta’min, diambil dari amana yang artinya memberi
perlindungan,
ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, seperti yang
tersebut dalam QS.
Qurausy (106): 4, yaitu dialah Allah yang mengamankan dari
ketakutan.10
Istilah lain yang digunakan asuransi syariah adalah takaful.
Kata takaful
berasal dari kata takafula-yatafakalu yang secara etimologis
berarti menjamin atau
saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah adalah
saling memikul
resiko antara sesama orang. Sehingga antara satu dan lainnya
menjadi
penanggung resiko-resiko yang terjadi. Saling pikul resiko ini
dilakukan atas
dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara
masing-masing
mengeluarkan dana tabarru’ atau dana ibadah dan sumbangan yang
ditujukan
untuk menanggung resiko-resiko mereka.
Pengertian asuransi syariah menurut Fatwa Dewan Syariah
Nasional
No.21/DSN-MUI/X/2001:
Asuransi Syariah (Ta’min, takaful atau tadhaman) adalah usaha
saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau
pihak melalui
investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan
pola
10
Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia,
(Jakarta:Kencana
2005),hlm.,177
-
16
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad
(perjanjian) yang
sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah adalah
yang tidak
mengandung gharar (penipuan) masyir (perjudian), riba, zhulum
(penganiayaan),
risywah (suap), barang haram dan maksiat. Akad tabarru’ adalah
akad yang
dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,bukan
semata untuk
tujuan komersial. Sedangkan akad tijarah adalah semua pihak
bentuk akad yang
dilakukan untuk tujuan komersial.11
Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan
syariah non
bank. Asuransi syariah juga memiliki kesamaan fungsi dengan
lembaga keuangan
syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuntungan dari
hasil
investasi dan yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara
pembagian
keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan
prinsip bagi hasil
(profit and loss sharing).
Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola
dana
(mudharib) yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk
dikelola dan
diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil).
Sedangkan peserta
asuransi bertindak sebagai pemilik dana (Shagib al-mal) yang
akan memperoleh
manfaat jasa perlindungan,penjamin, dan bagi hasil perusahaan
asuransi.12
Menurut UU. No. 2 tahun 1992 menyebutkan definisi asuransi
adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi
asuransi, untuk
11
Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akutansi Asuransi Syariah (Antara
Teori dan Praktek)
(Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.1 12
Hendi Suhendi, Deni K. Yusup, Asuransi Takaful dari Teoritis , (
Bandung : Mimbar
Pustaka, 2005),.hlm.9
-
17
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum
kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan.13
Menurut Wirjono Prodjodikoro, di Indonesia asuransi sebelum
diatur menurut
Undang-Undang N0.2 tahun 1992 telah diatur dalam Wetbook Van
Koopphandel
(Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) pasal 246 yang berbunyi “
Asuransi
pada umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin
berjanji
kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi
sebagai
penggantian kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang
dijamin, karena
akibat dari sebuah peristiwa yang belum jelas akan
terjadi.14
Definisi asuransi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
yaitu dari sudut
pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial ataupun berdasarkan
pengertian
matematika.
Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu metode
untuk
mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan
mengkombinasikan
ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial). Jadi,
berdasarkan
konsep ekonomi, asuransi berkenaan dengan pemindahan dan
mengkombinasikan
resiko.
Dari sudut pandang hukum, asuransi merupakan suatu kontrak
(perjanjian)
pertanggungan resiko antara tertanggung dengan penanggung.
Penanggung
13
Sapiudin Shidiq dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Kencana, 2012),
hlm.,235 14
A kun Rezky dan Sholehah Syahrida Z. , Asuransi Syariah,
(Yogyakarta : Parama
Publishing, 2016), hlm.,13
-
18
berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan resiko yang
dipertanggungkan
kepada kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar premi
secara
preodik kepada penanggung. Jadi, tertanggung mempertukarkan
kerugian besar
yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif
kecil.
Menurut pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang
usaha
utamanya menerima/menjual jasa, memindahkan resiko dari pihak
lain, dan
memperoleh keuntungan dari berbagai resiko (sharing of risk)
diantara sejumlah
besar nasabahnya. Selain itu, asuransi merupakan lembaga
keuangan bukan bank,
yang kegiatannya menghimpun dana (berupa premi) dari masyarakat
yang
kemudian menginvestasikan dana itu dalam berbagai kegiatan
ekonomi
(perusahaan).
Dari sudut pandang sosial, asuransi didefinisikan sebagai
organisasi sosial
yang menerima pemindahan resiko dan pengumpulan dana dari
anggota-
anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada
masing-masing
anggota tersebut. Karena kerugian tidak pasti akan terjadi pada
setiap anggota,
maka anggota yang tidak pernah mengalami kerugian dari sudut
pandang sosial
merupakan penyumbang terhadap organisasi. Hal ini berarti
kerugian setiap
organisasi dipikul bersama.
Dalam pandangan matematika, asuransi merupakan aplikasi
matematika
dalam memperhitungkan biaya dan faedah pertanggungan resiko.
Hukum
propabilitas dan teknik statistik dipergunakan untuk mencapai
hasil yang dapat
diramalkan.15
15
Darmawi Herman. Manajemen Asuransi, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2004), hlm.2-3
-
19
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung.
Dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.16
1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia
Sejak akhir abad ke-20, perkembangan ekonomi syariah secara
global
mulai meningkat. Semakin banyak bank-bank Islam menerapkan
prinsip
syariah, yaitu sistem perbankan yang tidak meminjamkan atau
memungut
pinjaman dengan bunga pinjaman (riba) dan memiliki larangan
untuk
berinvestasi pada usaha yang berkategori haram menurut ajaran
Islam.
Perkembangan positif ini juga terlihat pada perkembangan
ekonomi
syariah di Indonesia dengan meningkatnya aset perbankan syariah
dari Rp
49,6 Triliun pada 2008 menjadi Rp 223 Triliun pada Agustus 2013.
Dengan
besarnya potensi produk syariah ini, banyak pula perusahaan
asuransi di
Indonesia yang menawarkan produk syariah.
Pertumbuhan industri asuransi syariah ditargetkan sebesar 35%
per
tahun. Bahkan, pertumbuhan premi asuransi syariah tercatat
mencapai 43% di
16
Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara
Teori dan Praktek)
(Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.,1
-
20
2013. Ini lebih besar dibandingkan peningkatan pada asuransi
konvensional
yang berada di posisi 20%.17
Oleh karena itu masa depan asuransi syariah di Indonesia
dipandang
masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi yang kuat
dikombinasikan
dengan naiknya tingkat tabungan dan berkembangnya perekonomian
kelas
menengah merupakan pertanda baik untuk industri asuransi
syariah.
Industri asuransi syariah pada tahun-tahun terakhir ini
pertumbuhannya
cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh
rata-rata
20-25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 %.18
2. Manfaat dan Tujuan Asuransi
Asuransi merupakan suatu keperluan manusia ketika terjadi suatu
musibah
maka manusia memerlukan adanya asuransi untuk mengatasinya.
Secara
objektif seluruh asuransi adalah untuk membuat persediaan
dalam
menghadapi bahaya yang akan menimpa dalam kehidupan. Tujuan
utama
dalam asuransi adalah untuk melindungi segala resiko yang
terbuka kepada
kerugian dalam kehidupan seorang manusia.19
Adapun tujuan asuransi
syariah adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan perlindungan atas resiko yang ada terhadap
peserta yang mengalami musibah, baik itu kesehatan maupun
kematian, yaitu dengan memberikan klain atau santunan
terhadap
peserta maupun ahli waris yang ditinggalkan.
17
Kun, Rezky, Syahrida Sholeha, Asuransi Syariah, (Yogyakarta:
Parama Publising,
2015), hlm.86-87 18
Ibid.,hlm.88 19
Nurul Ihsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, ( Jakarta : Gaung
Persada Press
Group, cet. 1, 2014), hlm.41
-
21
2. Tujuan seseorang mengikuti asuransi syariah tidak hanya
mendapatkan perlindungan atas risiko yang dialami, akan tetapi
peserta akan mendapatkan tabungan beserta keuntungan dari
investasi
yang dilakukan di perusahaan.20
Sedangkan manfaat asuransi pada dasarnya adalah memberikan
manfaat
kepada pihak tertanggung, antara lain :
1. Rasa aman dan perlindungan 2. Pendistribusian biaya dan
manfaat yang lebih adil 3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan
untuk memperoleh kredit 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber
pendapatan 5. Alat penyebaran resiko 6. Membantu meningkatkan
kegiatan usaha21.
B. Kerangka Teori
1. Minat Nasabah
Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku
sesorang
untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa
tertarik kepada
sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas
dasar adanya
kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam
Kamus
umum Bahasa Indonesia minat adalah kesukaan (kecenderungan hati)
kepada
sesuatu, perhatian, keinginan.22
Menurut Abdul Rahman Shaleh minat merupakan suatu
kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau
situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan
senang. Dengan kata lain ada suatu usaha (untuk mendekati,
mengetahui,
20
Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, (Yogyakarta : C. V. ANDI
OFFSET, Edisi 1,
2016), hlm. 20 21
Ibid., hlm. 98-99. 22
W.J.S. Poerwadarmanta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,
2006).hlm.180
-
22
menguasai, dan berhubungan) dari subyek yang dilakukan dengan
perasaan
senang, ada daya tarik dari obyek.23
Minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu
diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.24
Minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek untuk
merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam
hal atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat
yang diperkuat
lagi oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut
timbul terlebih
dahulu sukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa
lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang
menyuruh.25
Minat adalah keinginan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang.26
Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian
kepada
orang dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang
menjadi objek
dari minat tersebut disertai rasa senang.27
Nasabah adalah konsumen-konsumen
sebagai penyedia dana. Sedangkan pengertian nasabah menurut
kamus besar
23
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu
Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 263
24
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,
(Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), hlm. 180 25
Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah
Terhadap Minat
Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful
Cabang Palembang), Skripsi
UIN Raden Fatah Palembang. 26
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
(Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm. 18
27Abdul Rahman Shakeh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu
Pengantar (Dalam
Perspektif Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 263
-
23
bahasa Indonesia adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau
menjadi
pelanggan bank (dalam hal keuangan).28
Jadi dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan minat
nasabah
adalah daya tarik yang ditimbulkan oleh obyek tertentu yang
membuat orang
merasa senang dalam mempunyai keinginan berkecimpung atau
berhubungan
dengan obyek tersebut sehingga timbul suatu keinginan.29
Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan
menjadi
dua yaitu:
1. Dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal: bobot,
umur, jenis
kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian)
2. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah
dan
masyarakat.
Menurut Crow and Crow dikutip dari Abdul Rahman Shaleh dan
Muhbib
Abdul Wahab ada tiga faktor yang menjadi timbulnya
minat,yaitu:
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan
akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan,
minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat
untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan
emosi.
28
Djalin, Saladin, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta:
Mandiri Maju,
1997), hlm. 683 29
Widiya Lestari (2015),Pengaruh Pelayanan, Promosi, Dan Syariah
Terhadap Minat
Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (Studi Pada PT Asuransi
Takaful Keluarga Cabang
Palembang), UIN Raden Fatah Palembang.
-
24
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen
dalam
membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan
internal. Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan
eksternal individu
yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli
suatu
produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah faktor budaya dan
faktor sosial.
Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal
dari
lingkungan internal yang berpengaruh terhadap minat dalam
membeli suatu
produk, yang terdiri dari :
1. Faktor Pribadi.
Dalam minat suatu pembelian produk, faktor pribadi juga
mempengaruhi
seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari: Umur dan tahapan
dan siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri.
2. Faktor Psikologi.
Faktor psikologi adalah salah satu faktor yang cukup dominan
dalam
menentukan minat pembelian suatu produk, sebab pola konsumsi
seseorang
juga dipengaruhi oleh pola hidup keluarga dan kepribadiannya.
Selain dua
faktor yang telah dijelaskan diantara faktor internal dan
eksternal yang
mempengaruhi minat nasabah atau konsumen untuk membeli suatu
produk.
Faktor eksternal yang terdiri dari stimulasi pemasaran yaitu
produk,
pemasaran, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya dan
politik.
-
25
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).
Pemasaran adalah tugas utama perusahaan menghasilkan
kepuasan
pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang
sebagai kunci
untuk memperoleh profit. Hal ini berlaku pada perusahaan yang
berlaku
dibidang industri jasa maupun pada perusahaan yang bergerak
dibidang
industri non-jasa.30
Marketing mix secara bahasa adalah bauran pemasaran,
sedangkan
menurut istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang
dilaksanakan
secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara
bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu
sendiri.
Menurut Kotler, “Marketing mix is the set of marketing tools
that the firm uses
to pursue its marketing objectives in the target market” yang
kurang lebih
memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat
pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau
target
pasar yang dituju.
Bauran pemasaran (marketing mix)merupakan kombinasi variabel
atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel
yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut
perlu
dikombinasikan dan dikordinasikan oleh perusahaan seefektif
mungkin dalam
melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Kegiatan yang
terbaik saja, akan
30
Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta
2015 ),
hlm.104
-
26
tetapi dapat mengkordinasikan berbagai variabel marketing mix
tersebut untuk
melaksanakan program pemasaran secara efektif.31
3. Produk (product).
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk
ini dapat
berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Jika tidak ada produk
maka tidak ada
pemindahan hak milik maka tidak ada marketing. Semua kegiatan
marketing
lainnya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Satu hal yang
perlu diingat
adalah, bagaimana hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga,
jika tidak
diikuti dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen,
maka usaha
marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu
dikaji, produk apa
yang akan dipasarkan, bagaimana selera konsumen masa kini, dan
apa yang
dibutuhkan konsumen.
Konsumen membeli suatu barang karena ia membutuhkannya. Oleh
sebab itu
pemilihan yang seksama akan produk merupakan bagian yang
penting. Pembeli
baru mau membeli suatu produk kalau memang merasa tepat untuk
membeli
produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang harus
menyesuaikan diri
terhadap pembelian, bukan pembeli yang menyesuaikan diri
terhadap produk.32
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
diperhatikan,
dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan
kebutuhan. Dalam pengertian luas, produk mencakup apa saja yang
bisa
31
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
2015),hlm.,198 32
Musrid M. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Bumi Aksara
bekerjasama dengan Pusat
antar Universitas – Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia,
2016) hlm.,69
-
27
dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat,
organisasi, dan ide
atau gagasan. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktifitas,
manfaat, atau
kepuasan yang dijual, seperti gunting rambut, penyiapan pajak,
dan perbaikan
rumah.33
Faktor-faktor yang terkadung dalam suatu produk adalah mutu atau
kualitas,
penampilan, pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek
(brand names),
pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines),
jaminan
(warranties) dan pelayanan (services).34
Menurut Kotler produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar,
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri
atas
barang, jasa, pengalaman, orang, tempat, kepemilikan,
organisasi, informasi dan
ide.35
Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud
saja, seperti
makanan, pakaian dan sebagainya akan tetapi sesuatu yang tidak
berwujud
seperti pelayanan jasa.
Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan
menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar
yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapat
oleh
seseorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
33
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi,
(Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET, 2016).,hlm.207 34
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada 2015,
hlm.,200 35
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung:
ALVABETA,
2013), hlm.,139
-
28
2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk,
model,
kualitas/mutu, merek, kemasan, yang menyertai produk
tersebut.
a) Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi
dari
dua atau lebih dari unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual
atau
kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk pesaing.
b). Kemasan
Kemasan atau pembungkus mempunyai arti penting, karena
kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap
produk,
tetapi juga digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik
pembeli. Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk,
seperti
pembungkusan, etiket, warna, dan lain-lain agar dapat
menarik
perhatian para konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk
tersebut mutu atau kualitasnya baik.
c). Kualitas/Mutu Produk
Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, yang
merupakan
tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Setiap
perusahaan harus memiliki tingkat kualitas yang akan
membantu
atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan
posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan
satu
dari alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas
menyatakan
-
29
tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu
dalam
melaksanakan fungsi yang diharapkan.
d). Pelayanan
Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh
baik
tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan
dalam
memasarkan produknya. Pelayanan yang diberikan dalam
pemasaran
suatu produk mencakup pelayanan suatu penawaran produk,
pelayanan dalam pembelian/penjualan produk itu, dan
lain-lain.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk
formal
dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan
(instalasi),
pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara
cuma-cuma.36
Pengembangan-pengembangan produk dapat dilakukan setelah
menganalisa
kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan sebelum produknya mencapai
tahap
kedewasaan yang akan menuju ketahap penurunan. Basu Swasrha
memberikan
strategi kebijakan sebagai berikut:
1. Modifikasi pasar, yaitu perusahaan berusaha menemukan
pembeli-
pembeli baru bagi produknya
2. Modifikasi produk, yaitu dengan cara mengubah dari
sifat-sifat dari
produk yang dapat memikat pembeli baru dan pembeli lama
3. Modifikasi merketing mix, yaitu perubahan atau perbaikan pada
elemen-
elemen marketing mix.
36
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. 2015),
hlm.,202-213
-
30
4. Harga (price)
Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus
dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang
ditawarkan.
Penentuan strategi harga sangat penting untuk diperhatikan
mengenai harga
produk merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya produk
atau jasa yang
ditawarkan.37
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan
marketing mix. Harga merupakan pemantapan jumlah yang harus
dibayar oleh
pelanggan untuk memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang
atau jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat
mempengaruhi posisi
persaingan perusahaan. pada setiap produk atau jasa yang
ditawarkan, bagian
pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang
perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain,
biaya, keuntungan,
praktek saingan dan perubahan keinginan pasar.
Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran sebagai sinyal
untuk
mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Faktor-faktor
yang perlu
dipertimbangkan dalam harga tersebut antara lain biaya,
keuntungan, pesaing,
keinginan pasar. Kebijakan ini menyangkut pula penerapan jumlah
potongan dan
sebagainya.38
Dalam penetapan harga ada dua faktor yang mempengaruhi harga itu
sendiri
diantaranya faktor langsung dan tidak langsung. Faktor yang
mempengaruhi
37
Asep Saefullah, Kewirausahaan, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET
2011), hlm. 241.
38 Ika Yunia Fauzia. Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri,
2014), hlm.25
-
31
secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya
pemasaran,
adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang
tidak langsung
namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga
produk sejenis
yang dijual oleh para pesaing, potongan harga (discount) untuk
para penyalur dan
konsumen.
Langkah awal dalam menetapkan harga adalah menghitung
biaya-biaya yang
secara langsung berhubungan dengan produk atau jasa. Penetapan
harga sebagai
elemen bauran pemasaran dan perencanaan pemasaran akan
menentukan posisi
produk disuatu pasar serta laba yang dapat dihasilkan oleh
produk tersebut. Untuk
produk baru dapat ditetapkan harga penetrasi, yakni harga awal
rendah untuk
menarik minat pembeli atau harga mengapung yakni harga awal
tinggi karena
produknya dianggap berbeda dengan produk yang telah ada
dipasaran.
Untuk produk yang telah beredar dapat ditetapkan harga dibawah
harga pasar
bila kualitas produk memadai, diatas harga pasar bila kualitas
produk lebih baik,
pada harga pasar bila kualitas produk sama tetapi lokasi usaha
lebih strategis dan
kemampuan promosi lebih baik. strategi penentu harga yang
mempengaruhi
psikologi konsumen adalah:
1. Harga prestis (Prestige pricing) menetapkan harga yang tinggi
demi
membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya
dipakai
untuk produk shopping dan specially.
2. Harga ganjil (odd pricing) menetapkan harga ganjil atau
sedikit dibawah
harga yang telah ditentukan dengan tujuan agar pembeli secara
psikologis
mengira produk yang akan dibeli lebih murah.
-
32
3. Harga rabat (Multiple-unit pricing) memberikan potongan harga
tertentu
apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.
4. Harga lini (Price lining) memberikan cakupan harga yang
berbeda pada
lini produk yang berbeda.
5. Lokasi (place)
Untuk produk industri jasa, place dapat diartikan lokasi atau
tempat
pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan
digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada
pelanggan dan
dimana itu akan berlangsung. Lokasi juga penting sebagai
lingkungan dimana dan
bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan
manfaat dari jasa.39
ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaian jasa kepada
konsumen dan
dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan
dimana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau
kegiatannya.40
Dalam
hal ini, ada tiga jenis interaksi mempengaruhi lokasi, sebagai
berikut:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) apabila
keadaanya
seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan
sebaiknya
memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau
dan (harus) strategis.
39
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasarandan Loyalitas Konsumen,
(Bandung: ALFABETA,
2010, hlm.55 40
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, ( Jakarta : Salemba
Empat 2013)
Hlm.96
-
33
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen dalam hal ini lokasi tidak
terlalu
penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah menyampaikan jasa
harus
tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung
berarti
penyedia layanan/jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu,
seperti telpon, komputer, atau surat.dalam hal ini lokasi
menjadi sangat
tidak penting selama komunikasi di antara kedua pihak dapat
terlaksana.41
Menurut Hurriati dalam Adiwibowo tempat atau lokasi diartikan
sebagai
saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa, lokasi
diartikan sebagai
tempat pelayanan jasa. Lokasi adalah tempat perusahaan
beroperasi atau tempat
perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa
yang
mementingkan segi ekonomi. Lokasi berhubungan dengan keputusan
yang dibuat
oleh perusahaan yang mengenai dimana operasi dan stafnya akan
ditempatkan.
Ada beberapa kunci yang harus dipertimbangkan oleh seseorang
manajer
perusahaan jasa, yaitu :
1. Apa yang diperlukan pasar bila jasa tidak tersedia disuatu
lokasi yang
nyaman pembelian jasa akan terhambat atau tertunda dan akan
menyebabkan pelanggan mengubah pikiran atau mengubah pilihan
2. Kecenderungan apa yang ada didalam sektor aktivitas jasa
dimana
organisasi jasa beroperasi, apakah pesaing penting dapat
memasuki pasar
41
Ibid.,hlm.96
-
34
3. Sejauh mana kefleksibelan jasa apakah jasa itu berorientasi
teknologi atau
orang dan sejauh mana kefleksibelannya terpengaruh oleh
lokasi
4. Apakah organisasi penyedia jasa mempunyai kewajiban untuk
menempatkan jasa disuatu lokasi yang nyaman
5. Apakah sistem dan prosedur serta teknologi baru dapat dipakai
untuk
mengatasi kelemahan keputusan lokasi yang lama
6. Sejauh mana kepentingan jasa pelengkap terhadap keputusan
lokasi
7. Apakah lokasi organisasi sejenis mempengaruhi keputusan
lokasi.42
6. Promosi(promotion)
Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung tombak
dalam
kegiatan bisnis. Menurut Tjiptono, promosi adalah salah satu
faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi merupakan komponen
yang
dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk
perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi
oleh perusahaan
tersebut. adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi
adalah
periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan
publisitas.43
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir, dimana
promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan
konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan
42
Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta
2015 ), hlm.93-
94
43
Al Arif, Nur Rianto, Pemasaran Strategik Pada Asuransi Syariah,
(Bekasi : Gramata
Publising, 2015), hlm : 186
-
35
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
konsumen yang
baru.44
Adapun promosi dalam bisnis syariah merupakan kegiatan yang
dilakukan
untuk meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan
asuransi secara korporat akan lebih mempermudah seorang agen
asuransi dalam
memasarkan produk asuransi yang dimiliki. Biasanya dalam
kegiatan promosi,
perusahaan berusaha memuji dan mengemukakan keunggulan barang
yang
dijualnya. Akan tetapi suatu hal yang tidak baik adalah apabila
perusahaan secara
berlebihan memuji barang-barang yang dijualnya, padahal mutunya
tidak sebaik
yang ia katakan. Rasulullah Saw. Melarang banyak sumpah dalam
jual beli.45
Promosi Perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi
dari hasil
penjualan suatu produk atau barang, dan tentu itu sangat
berdampak terhadap
berlangsungnya aktifitas suatu perusahaan. Maka dari itu biaya
promosi
(memperkenalkan suatu barang atau produk kepada konsumen) sangat
mahal dan
memang memiliki pengaruh sangat besar bagi penjualan.46
Peran promosi dilakukan untuk berkomunikasi dan mempengaruhi
calon
konsumen agar dapat menerima produk-produk yang dihasilkan
perusahaan.
Promosi pada hakekatnya merupakan seni untuk merayu pelanggan
dan calon
konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Promosi
merupakan
suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan
mempengaruhi orang
44
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri,
2014), hlm.,198 45
Alma Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Islam,
(Bandung : Alfabeta,
cet 2 edisi revisi, 2014), hlm: 230-231 46
Sangadji, Etta Mamang, Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis
Disertai Himpunan
Jurnal Penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2013),
hlm.23
-
36
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Ada lima tujuan
utama strategi
promosi penjualan produk yaitu:
1. Meningkatkan volume penjualan
2. Meningkatkan pembeli coba-coba
3. Meningkatkan pembelian ulang
4. Meningkatkan loyalitas.
5. Memperluas kegunaan.47
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh
motif-motif
pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian
karena hanya
pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti
merasa bangga,
sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli
secara
rasional seperti karena mempertimbangkan perawatan, ekonomisnya,
segi
kepraktisannya, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Pembelian juga
dapat terjadi karena memang benar-benar direncanakan, yaitu
sudah terdaftar pada
agenda urutan kebutuhannya.48
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh
konsumen.Mungkin
juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang.
Olehsebabituperludilakukanpromosikarenapromosiitukegiatannya
memperkenalkan dan mengingatkankembali akan suatu produk,
penjualnya
47
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi,
(yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET, 2016).,hlm.148-149 48
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT Sarana
Tutorial Nurani
Sejahtera, 2011), hlm. 94
-
37
maupun pembuatnya.Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran
harus
ditunjang dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga
yang pantas,
saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif.
Menurut Ben M. Enis dan William J. Stanton Promosi adalah
sejenis
komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon
konsumen
tentang barang dan jasa.49
Menurut Swastha dan Irawan promosi adalah arus
informasi atau persuasi suatu arah dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau
organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak,
membujuk,
meyakinkan. Ciri komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah
ada
komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara
menyampaikannya
untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkat laku
sipenerima
(target pendengar). Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan
ujung
tombak kegiatan bisnis suatu produk dalam rangka menjangkau
pasar sasaran dan
menjual produk tersebut. Hampir dapat dipastikan bahwa promosi
dilakukan
untuk produk baik berupa barang maupun jasa dan baik bermerek
maupun tidak
bermerek.
Untuk mengadakan promosi setiap perusahaan harus dapat
menentukan
dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat
mencapai
49
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:
ALVABETA,
2013), Hlm.,179
-
38
keberhasilan dalam penjualan, salah satu tujuan promosi
perusahaan adalah untuk
meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah
pelanggannya.50
1. Tujuan Promosi
Mengapa suatu perusahaan perlu melakukan promosi ?
a.) Karena adanya banyak hal mengenai perusahaan kita yang
sebaiknya
diketahui oleh pihak luar.
b.) Karena kita ingin meningkatkan penjualan.
c.) Karena kita ingin agar perusahaan dikenal sebagai perusahaan
yang baik/
bonafide.
d.) Karena kita ingin mengetengahkan segi kelebihan perusahaan/
produk jasa
kita terhadap saingan.51
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan pada
umumnya ada 4
kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Periklanan(advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang
sering
dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan
sejumlah biaya
seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non
laba,
individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan
dilakukan
untuk memasarkan produk baru, memasuki semua pasar yang baru
atau tidak
dijangkau oleh salesman ataupun personel selling. Periklanan
sering dilakukan
50
Kasmir, “Kewirausahaan” (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm.200
51
Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
(Jakarta: Erlangga
2006), hlm.95
-
39
melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pos langsung atau
bahkan melalui biro
periklanan.
2. Personel Selling
Personel Selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antara
individu
yang sering bertemu muka yang ditunjukkan untuk menciptakan,
memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang
saling
menguntungkan kedua belah pihak.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi
dengan
menggunakan alat peraga seperti peragaan, pameran, demonstrasi,
hadiah
contoh barang dan sebagainya.
4. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama
dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang
diberikan tidak
dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga
yang
dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa
merugikan
kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan
kejelekannya.52
Oleh sebab itu setiap asuransi berusaha untuk mempromosikan
seluruh
produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak
langsung, karena tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa
asuransi
tersebut. Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat
untuk
52
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT SARANA
TUTORIAL
NURANI SEJAHTERA, 2011), hlm. 94-95
-
40
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.53
Karena promosi adalah merupakan sarana paling ampuh dalam
menarik dan
mempertahankan nasabah. Pemasaran modern tidak hanya
memerlukan
pengembangan produk atau jasa yang baik, penetapan harga atau
setiap tarif jasa
yang menarik serta lancarnya arus barang atau jasa menuju
pelanggan sasaran,
tetapi perusahaan atau asuransi harus mengandalkan komunikasi
dengan
pelanggannya. Dalam hal ini perlu dilakukan promosi. Promosi
merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Sebaik
apapun suatu
produk, bilakonsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin
kalau produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka tidak akan pernah
membeli.54
7. Orang (People)
Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam produksi
maupun
penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi
bagian
diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba
menciptakan nilai
tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.55
People berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan
pelayanan
terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh
orang maka
orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga
dapat memberikan
kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus
berlomba-lomba berbuat
53
Basu Swasta dan Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta :
liberty, 2009),
hlm.,123 54
Fandi Tjiptono, Srategi Pemasaran (Yogyakarta, Andi press,
2007), hlm.219 55
Danang Sunyoto dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen Pemasaran
Jasa,(Yogyakarta :
CAPS (Center for Academic Publishing Service 2016), Hlm.65