Top Banner
ii PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN GOWA) SKRIPSI Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Disusun dan diajukan oleh: Oleh NURFADILAH. S NIM 10573 0443013 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
82

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

ii

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITASPELAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA

PEMERINTAHAN KABUPATEN GOWA)

SKRIPSI

Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Disusun dan diajukan oleh:

OlehNURFADILAH. S

NIM 10573 0443013

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR2020

Page 2: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Memulai dengan penuh keyakinanMenjalankan dengan penuh keikhlasan

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersamakesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulahengkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)

"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubahdunia"

(Nelson Mandela)

Kupersembahkan karyaku buat:

Ayahanda dan Ibunda Tercinta

Page 3: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...
Page 4: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...
Page 5: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...
Page 6: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan

salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Audit Internal Terhadap

Kualitas Pelaporan Keuangan (Studi Kasus pada Pemerintahan Kabupaten Gowa)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan

terima kasih kepada kedua orang tua penulis ayahanda dan ibunda yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus takpamrih.

Dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan

kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di

akhirat. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

Page 7: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

vii

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si. Ak., selaku Ketua Prodi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak, Dr. Agussalim HR, SE, MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi dapat diselesaikan.

5. Ibu Linda Arisanty Razak, SE, M. Si. Ak. CA., selaku Pembimbing II yang

telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian

skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

sesama satu angkatan yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu per satu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

viii

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat

jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para

pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya

demi kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru

Universitas Muhammadiyah Makassar. Billahifisabilil Haqfastabiqulkhairat,

Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 18 Juni 2020

Nurfadilah. S

Page 9: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

ix

ABSTRAK

Nurfadilah. S, 2020. Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas PelaporanKeuangan (Studi Kasus pada Pemerintahan Kabupaten Gowa). Dibimbingoleh Pembimbing I Agussalim dan Pembimbing II Linda Arisanty Razak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit internalterhadap kualitas pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowakhususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

Penelitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kuantitatif karenapenelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagiandan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Pengumpulan datadilakukan dengan teknik kepustakaan, penelitian lapangan dengan membagikankuisioner dan studi internet.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa (1)Sebesar 54,3 persen variasi naik turunnya kualitas pelaporan keuangandipengaruhi oleh variabel audit internal. Sedangkan sisanya sebesar 45,7 persendipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. (2) Audit internal berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan pada PemerintahanKabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah.

Kata Kunci: Audit Internal, Kualitas Pelaporan Keuangan.

Page 10: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

x

ABSTRACT

Nurfadilah. S, 2020. The Effect of Internal Audit on the Quality of FinancialReporting (Case Study in Gowa Regency Government), Thesis Faculty ofEconomics and Business Department of Accounting MuhammadiyahUniversity of Makassar. Counseled by Supervisor I Agussalim and AdvisorII Linda ArisantyRazak.

This study aims to determine the effect of internal audit on the quality offinancial reporting in Gowa Regency Government.

This research is classified as a type of quantitative research becausequantitative research is systematic scientific research on parts and phenomenaand causality of relationships. The data collection is done by literature technique,field research by distributing questionnaires and studi internet.

Based on the results obtained, then it can be concluded that (1) By 54,3% variation up anda down the quality of financial reporting is influenced byinternal audit variable. While the remaining 45,7 % is influenced by othervariables no examined. (2) Internal audit has a positive and significant effect onthe quality of financial reporting to the government of Gowa Regency especiallyin regional financial management bodies.

Keywords: Internal Audit, Quality of Financial Reporting.

Page 11: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL.............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK............................................................................................................ ix

ABSTRACT ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR/BAGAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8

A. Konsep Audit Internal .......................................................................... 8

B. Penelitian Terdahulu............................................................................. 21

C. Kerangka Pikir....................................................................................... 25

D. Hipotesis ............................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 27

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27

Page 12: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

xii

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 27

D. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................... 28

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................................. 29

F. Populasi dan Sampel ........................................................................... 30

G. Uji Instrumen ........................................................................................ 31

H. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 32

I. Metode Analisis .................................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................ 34

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 34

B. Pembahasan ........................................................................................ 44

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 53

A. Simpulan ............................................................................................... 53

B. Saran-Saran.......................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

xiii

DAFTAR TABEL

No. Hal

1. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 21

2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................ 30

3. Distribusi Responden Menurut Umur pada Kantor Pemerintahan

Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah ....................................................................................................... 42

4. Distribusi Responden Menurut Jenjang Pendidikan Formal pada

Kantor Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah .................................................................... 42

5. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin pada Kantor

Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah...................................................................................... 43

6. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X) ............................................... 45

7. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelaporan Keuangan (Y)......................... 45

8. Uji Reliabilitas Variabel X dan Y .............................................................. 46

9. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana .................................................. 49

10. Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji-t) ....................................................... 50

Page 14: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

xiv

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

No. Hal

1. Kerangka Pikir.............................................................................................. 25

2. Histogram..................................................................................................... 47

3. P-Plot ........................................................................................................... 48

Page 15: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

pemerintahan yang baik semakin meningkat. Sehingga, pemerintah pusat dan

pemerintah daerah terdorong untuk menerapkan akuntabilitas publik.

Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media

pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Pemerintah mulai melakukan perubahan untuk perbaikan pengelolaan

keuangan negara yang berawal dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN) pada masa orde baru yang terus berlangsung hingga bertahun-tahun

lamanya. Kesempatan untuk melakukan korupsi pada masa tersebut telah

menggerogoti keuangan negara dan menyebabkan runtuhnya perekonomian

negara. Sejak runtuhnya masa orde baru tersebut, pemerintah melakukan

reformasi pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang

baik semakin meningkat. Sehingga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah

terdorong untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas merupakan

suatu kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Salah satu bentuk pertanggung jawaban dalam

Page 16: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

2

penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, upaya konkrit untuk mewujudkan

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, baik

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan

laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Laporan keuangan

pemerintah yang dihasilkan harus memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan

disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.

Otonomi daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajibannya dalam

mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Dengan ini, pemerintah pusat mendelegasikan

kewenangannya kepada Pemerintah Daerah. Pendelegasian kewenangan

tersebut tentu disertai dengan penyerahan dan pengalihan pendanaan, sarana

dan prasarana, serta sumber daya manusia yang terkait dalam kerangka

desentralisasi fiskal. Akibat dari pendelegasian kewenangan dan penyerahan

dana tersebut tentu adalah kebutuhan akan pertanggung jawaban pengelolaan

Keuangan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara yang

mengatur Pengelolaan Keuangan Daerah serta pertangggung jawabannya

menyebutkan pertanggung jawaban tersebut meliputi penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (LKPD) yang komprehensif sebagai bentuk pertanggung jawabannya,

yang tentunya harus diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Page 17: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

3

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah akan

digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, informasi yang terdapat dalam Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah harus bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan

para pemakai. Informasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut memiliki

nilai. Nilai tersebut diantaranya adalah Kualitas.

Pelaporan keuangan yang berkualitas adalah pelaporan keuangan

yang memenuhi tujuan dari pelaporan tersebut. Selain itu karakteristik

kualitatif atas pelaporan keuangan yang baik telah ditetapkan dalam SFAC

No. 8. Pelaporan keuangan yang berkualitas mencakup pelaporan yang

relevan (relevance) dan terpercaya (faithfull representation). Pengungkapan

dalam pelaporan keuangan merupakan mekanisme yang paling efisien dan

efektif untuk mendorong manajer dalam pengelolaan perusahaan. Manager

akan termotivasi untuk mengelola perusahaan lebih baik jika informasi dalam

pelaporan keuangan memiliki kualitas yang lebih baik. Pelaporan keuangan

yang berkualitas dapat membantu promosi perusahaan pada pasar modal

yang efisien. Informasi yang tersedia pada pelaporan keuangan perusahaan

akan digunakan oleh shareholder, investor, kreditur, dan orang lain yang

tertarik pada seluk-beluk perusahaan dengan maksud agar dapat mengenal

lebih jauh profil dan kondisi perusahaan. Selain itu, dari pelaporan keuangan

maka ada atau tidaknya fraud data kecurangan dalam operasi organisasi

akan dapat diketahui.

Laporan keuangan Pemerintah Daerah bisa saja dijadikan sebagai wujud

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Berdasarkan PP No 71 Tahun 2010,

informasi dalam laporan Keuangan sesungguhnya bertujuan untuk memenuhi

Page 18: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

4

kebutuhan akan informasi Keuangan dari semua kalangan ataupun dalam hal ini

kelompok pengguna seperti investor, masyarakat, dan juga Pemerintah. Dengan

ini berarti, laporan keuangan Pemerintah Daerah tentunya tidak dirancang untuk

hanya memenuhi kebutuhan spesifik dari masing-masing kelompok pengguna.

Walaupun demikian, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dalam perannya

sebagai wujud akuntabilitas pengelolaan Keuangan Negara, maka komponen

laporan yang diinformasikan paling tidak mencakup jenis laporan atau elemen

informasi yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.

Laporan keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi Keuangan dan seluruh transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Terdapat

karakteristik laporan keuangan yang merupakan syarat yang diperlukan agar

dapat memenuhi kualitas yang sesuai dengan ditentukan (PP No. 71 Tahun

2010) yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Dalam PP

No. 71 Tahun 2010 disebutkan bahwa keterandalan laporan keuangan akan

terpenuhi jika informasi dalam laporan keuangan tersebut bebas dari pengertian

yang menyesatkan dan kesalahan material, dapat dikatakan juga jika informasi

dalam laporan Keuangan tersebut menyajikan setiap fakta secara jujur serta

dapat diverifikasi. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan bisa saja

relevan, tetapi jika dalam penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna

informasi tersebut bisa saja tidak akan mempercayai informasi yang disajikan

tersebut. Beberapa hal seperti inilah yang akhirnya menyebabkan keterandalan

dari laporan keuangan menjadi sangat penting karena merupakan syarat

karakteristik dari pelaporan Keuangan agar dapat dikatakan memenuhi kualitas

yang ditentukan perundang-undangan. Selain itu juga Laporan Keuangan

Page 19: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

5

Daerah yang andal akan dapat dipercaya oleh penggunanya dalam kaitannya

dengan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Proses Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan dengan

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang sudah ditetapkan.

Setelah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya

Laporan Keuangan Daerah harus diaudit dan dalam hal ini diaudit oleh BPK.

Laporan keuangan diaudit untuk memeriksa salah satunya apakah laporan

keuangan sudah disajikan sesuai dengan standar yang ditetapkan, juga apakah

laporan keuangan sudah memenuhi kriteria-kriteria yang ada seperti yang

ditetapkan perundang-undangan yakni, laporan keuangan harus relevan, andal,

dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Berkaitan dengan pentingnya kualitas pelaporan keuangan, maka pihak

peneliti telah mengadakan pra penelitian, di mana diperoleh fenomena bahwa

audit internal yang dilakukan auditor telah mempengaruhi kualitas pelaporan

keuangan pada Pemerintah Kabupaten Gowa, hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Shabrina Rahutami, Nur amalia dan Herry Laksito

Diponegoro (2014) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh audit internal

terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Jawa

Tengah.

Penelitian ini berusaha mengembangkan dan menguji ulang pengaruh

audit internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Pemerintahan

Kabupaten Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah audit internal berpengaruh

Page 20: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

6

terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa

khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian dalam penulisan ini

adalah “untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap kualitas pelaporan

keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah”.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian, diharapkan dapat diperoleh manfaat

seperti di bawah ini :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan teori untuk

bidang ilmu akuntansi. Baik untuk akuntansi pemerintahan maupun untuk

akuntansi perilaku sendiri yang dewasa ini menjadi topik khusus bidang

akuntansi yang sedang gencar untuk dikembangkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat memperluas wawasan penulis mengenai pengaruh

audit internal terhadap kualitas pelaporan keuangan, dan sekaligus

merupakan kesempatan bagi penulis untuk memaparkannya secara

tertulis.

Page 21: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

7

b. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi atas

pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam, khususnya

pengaruh audit internal terhadap kualitas pelaporan keuangan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang

sejenis.

Page 22: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Audit Internal

1. Pengertian Audit Internal

Audit internal menurut The Institute of Internal Auditor (IIA) adalah

aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk

memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit

internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan

pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata

kelola (Messier, Glover, Steven M. and Prawitt, 2014).

Audit internal adalah sebagai suatu mekanisme atau cara dalam

mengatasi potensi terjadinya resiko yang meningkat akibat semakin

pesatnya laju perkembangan dunia usaha. Menurut Ardeno Kurniawan

(2015) menjelaskan audit internal adalah aktivitas penjamin yang

independen dan objektif, juga suatu jasa konsultasi yang dirancang untuk

memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja operasi organisasi atau

institusi.

Audit internal akan membantu organisasi mencapai tujuannya melalui

pendekatan yang sistematis dan terjadwal untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko dan efisiensi serta

ekonomisasi di dalam aktifitas perusahaan, kecukupan pengendalian dan

pengelolaan pengendalian.

Audit internal merupakan suatu profesi penelitian yang sifatnya

independen dan objektif yang berada dalam suatu organisasi untuk

Page 23: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

9

memeriksa pembukuan, keuangan, dan operasional lainnya sebagai pemberi

jasa kepada manajemen. Auditor internal wajib memberikan laporan hasil

penilaian kepada manajemen atau pimpinan perusahaan, berupa

penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu keputusan

yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan yang memberikan

pendapat dan rekomendasi yang dijadikan dasar dalam membantu

pengambilan keputusan manajemen untuk mencapai perusahaan (Ardeno

Kurniawan, 2015).

Menurut Aryani (2011) menyebutkan bahwa Keefektifan audit

internal diperlukan untuk perencanaan dan pelaporan yang hasilnya

akan dievaluasi oleh komite audit. Fungsi audit internal dalam digunakan

sebagai sumber informasi yang independen mengenai berbagai aktivitas

organisasi agar dapat membantu pengambilan keputusan yang obyektif

dan accountable. Internal audit memiliki tugas untuk mengevaluasi

kinerja entitas untuk mengetahui adanya kemungkinan terjadi

penyimpangan, baik yang bersifat kepatuhan (compliace), inefisiensi,

kecurangan (fraud), aktivitas, operasi, atau keefektifan dan relevan

laporan keuangan. Secara singkat, fungsi audit internal dirancang untuk

melindungi aset perusahaan dan membantu menghasilkan serta

menyajikan informasi akuntansi yang reliable dan relevant.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

audit internal merupakan fungsi independen yang berbeda dalam suatu

organisasi yang berfungsi memeriksa, menguji, dan mengevaluasi kegiatan

sebagai jasa bagi organisasi.

Page 24: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

10

2. Tujuan Audit Internal

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2013) tujuan audit internal adalah

untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggung-

jawaban yang efisien dan efektif. Menurut Mulyadi (2014) audit intern

merupakan kegiatan penilaian yang bebas yang terdapat dalam organisasi,

yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan

lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan

tanggung jawab mereka.

Tujuan utama internal audit adalah membantu masing-masing

pimpinan perusahaan atau manajemen dalam melaksanakan tanggung

jawabnya dengan memberikan data analisa, penilaian, saran dan komentar

mengenai kegiatan yang telah diperiksanya. Kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan oleh seorang internal audit untuk mencapai tujuan tersebut antara

lain sebagai berikut (Mulyadi, 2014):

a. Menelah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari

sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal, dan

pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian

yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

b. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur

yang telah ditetapkan oleh manajemen.

c. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan

dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,

kecurangan dan penyalahgunaan.

d. Memastikan bahwa mengelolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

Page 25: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

11

e. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang

diberikan oleh manajemen.

f. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

3. Fungsi Audit Internal

Pada mulanya audit internal dalam suatu perusahaan mempunyai

fungsi yang terbatas, yaitu mengadakan pengawasan atas pembukuan,

namun sejalan dengan meningkatnya sistem informasi akuntansi, aktivitas

internal audit tidak lagi berputar pada pengawasan pembukuan semata-

mata. Akan tetapi mencakup pemeriksaan dan evaluasi terhadap kecukupan

dan efektivitas sistem organisasi, sistem internal kontrol dan kualitas kertas

kerja manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan

kepadanya (Mulyadi, 2014).

Fungsi audit internal yang dikemukakan oleh Holmes dan Overmayer

yang menggolongkan secara terperinci :

a. Menentukan baik tidaknya internal control dengan memperhatikan

pemeriksaan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah

dilaksanakan.

b. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaan sesuai

dengan rencana policy dan prosedur yang telah ditetapkan sampai nilai

apakah hal tersebut telah di perbaiki atau tidak.

c. Menverifikasi adanya keuntungan kekayaan atau aset termasuk

mencegah dan menentukan penyesesaian.

d. Menverifikasikan dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem

akuntansi dan pelaporan.

Page 26: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

12

e. Melaporkan secara objektif apa yang diketahui kepada manajemen

disertai rekomendasi perbaikan. Dari fungsi audit internal yang diuraikan

di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi audit

internal dalam perusahaan adalah untuk mengawasi pelaksanaan sistem

pengawasan intern dan memberikan saran perbaikan kepada manajemen

bila ditemukan kelemahan dan penyimpangan baik yang terdapat pada

sistem tersebut maupun dalam pelaksanaannya dalam perusahaan.

4. Prinsip Audit Internal

Audit diharapkan berperilaku dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip

sebagai berikut :

a. Integritas

Integritas akan membagun kepercayaan terhadap audit internal sehingga

dapat memberikan dasar keyakinan atas penilaian yang di lakukannya.

b. Objektivitas

Audit internal menunjukkan objektivitas profesional yang tinggi dalam

mengumpulkan, mengavaluasi, dan mengkomunikasikan informasi terkait

aktivitas dan proses yang sedang diperiksa. Audit internal menilai secara

seimbang atas semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh

kepentingan pribadi atau pihak lainnyadalam memutuskan.

c. Kerahasiaan

Audit internal menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang mereka

dapatkan dan tidak membuka informasi tersebut tanpa kewenangan yang

jelas kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesional yang

mengharuskan untuk melakukannya.

Page 27: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

13

d. Kompetensi

Audit internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman

dalam bekerja yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas audit

internal.

5. Ruang Lingkup Audit Internal

Ruang lingkup audit internal mencakup pengujian dan penilaian

atas kelayakan dan efektivitas dari pengendalian intern perusahaan serta

kualitas kerja pegawai yang berkaitan dengan tanggung jawab anggota

organisasi dalam melaksanakan tugasnya.

Ruang lingkup audit internal yaitu untuk menentukan :

a. Apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat

diandalkan.

b. Resiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi.

c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa

diterima telah diikuti.

d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis

f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan

tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggo-

ta organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup

audit internal atas pengendalian internal, penilaian atas pencatatan laporan

perusahaan, serta penilaian atas hasil seluruh kegiatan perusahaan. Audit

internal juga harus memberikan keyakinan bahwa catatan laporan dan

pelaksanaan kegiatan bagi perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.

Page 28: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

14

Tujuan dari ruang lingkup audit internal sangat luas tergantung

besar kecilnya organisasi dan permintaan manajemen organisasi yang

bersangkutan.

6. Peran Audit Internal Pemerintah

Audit Internal merupakan suatu fungsi yang ada dalam suatu

organisasi yang berperan melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan

atau aktivitas atau program di dalam organisasi untuk menilai efisiensi,

efektivitas dan ekonomisnya kegiatan/aktivitas/program.

Audit internal di Pemerintahan Daerah, dalam hal ini adalah

Pengaruh audit Internal terhadap kualitas Pelaporan Keuangan pada

Pemerintahan Kabupaten Gowa memiliki peran sangat penting, yaitu

sebagai pengawas intern. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor

60 Tahun 2008 peran Pengaruh audit Internal terhadap Kualitas Pelaporan

Keuangan pada Pemerintahan Kabupaten gowa adalah melakukan

pengawasan intern, yaitu seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang

memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang

telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan

dalam mewujudkan pertanggungjawabannya.

7. Auditor Internal

seorang auditor internal harus memiliki keahlian serta keterampilan

dalam melakukan pemeriksaan. Kualifikasi auditor internal menurut Amin

Widjaja Tunggal (2013), antara lain:

Page 29: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

15

a. Auditor internal harus memiliki pendidikan dan pelatihan yang memadai

karena audit berhubungan dengan analisis dan pertimbangan.

b. Selain dari pendidikan dan pelatihan, seorang auditor internal juga harus

memiliki pengalaman di bidangnya.

c. Seseorang dikatakan auditor internal jika memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:

1) Auditor internal harus tertarik dan ingin mengetahui (skeptic) semua

operasi perusahaan, selain itu juga harus mempunyai perhatian

terhadap prestasi dan persoalan karyawan perusahaan mulai dari

tingkat bawah sampai tingkat atas.

2) Seorang auditor internal harus tekun dan teliti dalam menjalankan

pekerjaannya.

3) Auditor internal harus memandang suatu kesalahan sebagai sesuatu

yang harus diselesaikan dan kesalahan yang telah dibuat sebisa

mungkin dihindari.

4) Auditor internal menelaah semua pengaruh yang terjadi terhadap

profitabilitas dan efisiensi kegiatan perusahaan.

5) Mempertimbangkan auditee sebagai mitra, karena tujuan dari audit

internal bukan mengkritik tetapi untuk meningkatkan operasi

perusahaan.

d. Seorang auditor internal harus mempunyai ide-ide yang cemerlang

untuk membangun organisasi.

8. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:44),

kualitas laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu

Page 30: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

16

diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya,

agar dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki laporan keuangan

pemerintah harus memenuhi empat karakteristik yaitu relevan, andal, dapat

dibandingkan dan dapat dipahami.Menurut Mahmudi (2010:11), laporan

keuangan yang disajikan pemerintah daerah dinilai berkualitas apabila

memenuhi ciri-ciri berikut: relevan, andal (reliability), dapat dibandingkan

(comparability) dan dapat dipahami (understandability).

Laporan keuangan merupakan kriteria persyaratan laporan akuntansi

keuangan yang dianggap dapat memenuhi keinginan para pemakai atau

pembaca laporan keuangan.

Standar akuntansi pemerintahan PP No. 71 Tahun 2010 menyatakan

bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran

normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya.

Laporan keuangan yang berkualitas harus unsur-unsur karakteristik

kualitatif laporan keuangan sebagai berikut:

a. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini,

dengan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi

hasil evaluasi mereka dimasa lalu.

b. Tepat waktu

Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna

pengambilan keputusan.

Page 31: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

17

c. Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin,

mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.

d. Handal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara

jujur, serta dapat diverifikasi.

e. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau

laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

f. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan

dengan batas pemahaman para pengguna.

9. Entitas Pelaporan

Menurut Prapto (2010), entitas akuntansi adalah unit pemerintahan

pengguna anggaran yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan

menyusun laporan keuangan. Bendahara umum daerah dan setiap

pengguna anggaran dilingkungan pemerintah daerah merupakan entitas

pelaporan. Unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas

akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban

berupa laporan keuangan disebut sebagai entitas pelaporan. Jadi, laporan

keuangan yang disajikan oleh entitas pelaporan merupakan gabungan dari

Page 32: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

18

pelaporan keuangan beberapa entitas akuntansi. Dalam penetapan entitas

pelaporan, perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan, pengendalian, dan

penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan

misi tertentu, dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang

terpisah dari entitas pelaporan lainnya.

Berkaitan dengan entitas pelaporan, terdapat dua pilihan bagi

pemerintah daerah dalam menentukan entitas pelaporan, yaitu sistem

sentralisasi dan desentralisasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Namun, saat ini pemerintah daerah diwajibkan menggunakan sistem

desentralisasi dalam pelaporan keuangan, sehingga baik satuan kerja

maupun bagian keuangan pemerintah daerah melaksanakan akuntansi

dalam transaksi ekonomi dan menghasilkan laporan keuangan.

Prapto (2010), menyatakan untuk meningkatkan keterandalan

laporan keuangan dan kinerja, setiap entitas pelaporan dan akuntansi wajib

menyelenggarakan sistem pengendalian intern sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan terkait. Dalam sistem pengendalian intern ini

harus diciptakan prosedur rekonsiliasi antara data transaksi keuangan yang

diakuntansikan oleh pengguna/kuasa anggaran dengan data transaksi

anggaran yang diakuntansikan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD).

10. Peran dan Tujuan Laporan Keuangan

Peraturan pemerintahan No.24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa setiap entitas pelaporan

mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan

serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan, secara sistematis dan

terstruktur pada suatu periode pelaporan, untuk kepentingan:

Page 33: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

19

a. Akuntabilitas

Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan

kebijakan yang dipercayakan kepada kuantitas pelaporan dalam

mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara periode.

b. Manajemen

Membatu para pengguna untuk mengavaluasi pelaksanan kegiatan suatu

entitas pelaporan dalam periode polaporan, sehingga memudahkan

fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

c. Transparansi

Memberikan informasi keuangan terbuka dan jujur kepada masyarakat

berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk

mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban

pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan

kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

d. Keseimbangan Antar Generasi

Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan

pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayahi seluruh penge-

luaran yang dialokasikan dan apakah generasi akan datang diasumsikan

akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. Kelompok pengguna

pelaporan keuangan pemerintah meliputi lembaga pemerintah, investor

atau kreditor, penyedia sumberdaya, badan pengawas, dan konstituen.

e. Komponen Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pokok yang harus dibuat oleh pemerintah pusat

meliputi laporan keuangan dan laporan kinerja. Sebagai mana tercantum

Page 34: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

20

dalam pasal 30 UU No. 17 Tahun 2008 tentang keuangan negara,

laporan keuangan meliputi :

1) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap

APBN/APBD. Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber,

alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh

pemerintah daerah dalam sutu periode pelaporan.

2) Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

3) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber,

penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama 1 periode

akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus

masuk dan keluar kas di klasifikasikan berdasarkan aktifitas oprasi,

investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

4) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari laporan keuangan itu sendiri. Tujuannya adalah untuk

menghindari kesalah pahaman di antara pembaca laporan karena

mungkin saja di antara pembaca yang mempunyai latar belakang yang

berbeda dapat menafsirkan pos-pos yang terdapat dalam laporan

keuangan dengan persepsinya masing-masing.

Page 35: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

21

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1.Penelitian Terdahulu

No Peneliti / Tahun JudulPenelitian

MetodePenelitian Hasil Penelitian

1. ShabrinaRahutami, NurAmalia dan HerryLaksitoDiponegoroJournal ofAccounting,Volume 3, Nomor2, Tahun 2014,Hal. 1-10 ISSN(online) : 2337-3806

Pengaruh AuditInternalTerhadapKualitasPelaporanKeuangan padaBankPerkreditanRakyat di JawaTengah.

conveniencesampling

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa auditinternal mempengaruhikualitas pelaporankeuangan. Koordinasi dankoorperasi antara auditinternal dan eksternal auditmiliki Pengaruh positifterhadap peningkatankualitas pelaporankeuangan. Keterlibatanyang lebih besar Auditinternal dalam mengawasikeandalan laporankeuangan akanmemperbaiki pelaporankeuangan kualitas.

2. Safrida Yuliani,Nadirsyah danUsman BakarJurnal telaah danriset Akuntansi,Vol.3 No.2 Juli2010

PengaruhPemahamanAkuntansi,PemanfaatanSistemInformasiAkuntansiKeuanganDaerah danPeran InternalAudit terhadapkualitas laporankeuanganPemerintahDaerah

Deskriptifkualitatif

Hasil penelitianmenunjukkan bahwakesemua variabelindependen yangditurunkan secarabersama-sama (simultan)berpengaruh positifterhadap kualitas laporankeuangan. Hal iniditunjukkan oleh nilai R2sebesar 0,281 lebih besardari nilai 0. Pengaruhsebesar 28,1%menunjukkan bahwapengaruhnya lemah karenanilai koefisien determinasiR2 = 0,281 lebih kecil dari0,5. Diduga masih adafaktor lain yangmempengaruhi kualitaslaporan keuangan.Sementara itu hubunganantara variabel independendengan variabel dependen.

Page 36: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

22

No Peneliti / Tahun JudulPenelitian

MetodePenelitian Hasil Penelitian

secara parsialmenunjukkan bahwapemahaman akuntansimempengaruhi kualitaslaporan keuangan sebesar20,7%, pemanfaatansystem informasi akuntansikeuangan daerahmempengaruhi kualitaslaporan keuangan sebesar5%.

3. Susilawati, MayaR AtmawinataJurnal etikonomiVol.13 No.2Oktober 2014

PengaruhProfesionalismedanIndependensiAudit InternalterhadapKualitas audit(Studi padaInspektoratProvinsi JawaBarat)

deskriptifverifikasi

disimpulkan bahwa secarasimultan, profesionalismedan independensiberpengaruh signifikanterhadap kualitas audit.Sedangkan secara parsial,Profesionalismeberpengaruh positif dansignifikan terhadap KualitasAudit sebesar 31,43%.Sementara itu,independensi dampakpositif dan signifikanterhadap Quality Auditsebesar 33,48%.

4. Kadek HengkiPrtimayana,AnantawikramaTunggal Atmadja,nyoman AriSurya DarmawanE-jouernal s1AkuntansiUniversitasPendidikanGeneshaJurusanAkuntansi s1(Vol:2 No.1 tahun2014)

PengaruhKapasitasSumber DayaManusia,PengendalianInternalAkuntansi,PemanfaatanteknologiInformasi , danPengawasankeuanganDaerahterhadapKeterandaanPelaporanKeuanganpemerintahanDaerah(StudipadaPemerintah

Kuantitatif 1) memadainya kapasitassumber daya manusiaberpengaruh terhadapmeningkatnya keterandalanpelaporan keuanganpemerintah daerah, 2)pengendalian internakuntansi yang baikberpengaruh terhadapmeningkatnya keterandalanpelaporan keuanganpemerintah daerah, 3)tingginya pemanfaatanteknologi informasiberpengaruh terhadapmeningkatnya keterandalanpelaporan keuanganpemerintah daerah.

Page 37: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

23

No Peneliti / Tahun JudulPenelitian

MetodePenelitian Hasil Penelitian

DaerahKabupatenBuleleng)

5. Ni Made TrisnaSapitri, I Gst Ayupurnamawati danEdy Sujanae-jouernal s1AkuntansiUniversitasPendidikanGeneshaJurusanAkuntansi s1(Vol.3 No.1tahun 2015)

PengaruhKapasitasSumber DayaManusia,PengendalianInternalAkuntansi,PemanfaatanteknologiInformasiterhadapKualitasLaporanKeuangan(Studi KasusKoperasiSimpan Pinjamdi KecamatanBuleleng)

purposivesampling

bahwa: (1) terdapatpengaruh yang positif dansignifikan antara kapasitassumber daya manusiaterhadap kualitas laporankeuangan, (2) terdapatpengaruh yang positif dansignifikan antarapengendalian internalakuntansi terhadap kualitaslaporan keuangan, (3)terdapat pengaruh yangpositif dan signifikan antarapemanfaatan teknologiinformasi terhadap kualitaslaporan keuangan.

6. S. Mia Lasmayadan KarmilaJurnal ekonomi,Bisnis &Entrepreneurshipvol. 5 , No.2 ,Okeober 2011,Hal.108-116ISSN 2443-0633

Pengaruh AuditInternalTerhadapEfektifitasPengelolaanPenerimaanKas (padaBhanda GharaReksaBandung)

Deskriptifkualitatif dan

analisis regresi.

Berdasarkan hasil auditinternal diperoleh bahwapada PT. BGR yang manaTerdiri dari prosedur auditinternal mendapat skor59,69%, sedangkanelemen dari audit internalmendapat skor 61,14% danpengelolaan penerimaankas di PT.BGRdapatkanSkor 86%.Selanjutnya, untukmengetahui seberapabesar pengaruh auditinternal terhadap efektivitaspengelolaan penerimaankas di PT Bhanda GharaMutual BandungCabangkemudian dihitung denganmengukur koefisiendeterminasi (kd) dan kdNilai yang diperolehsebesar 42,8%. Artinya,dana Ghara PT.BhandaCabang BandungMempengaruhi

Page 38: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

24

No Peneliti / Tahun JudulPenelitian

MetodePenelitian Hasil Penelitian

efektifitas pengelolaanpenerimaan kas internalaudit dan Sisanya 42,8%sama dengan 57,2%dipengaruhi oleh faktorlainnya. Audit internal yangbaik untuk penerimaan kasperlu dipelihara danditingkatkan Denganmelakukanperbaikan lebihlanjutberkaitandenganpemeriksaan yangdilakukan.

7. Lauw Tjun Tjun,ElyzabetIndrawatiMarpaung, danSanty SetiawanJurnal AkuntansiVol.4 No.1 Mei2012: 33-56

PengaruhKompetensidanIndependensiAudit TerhadapKualitas Audit

Deskriptifkualitatif

Hasil penelitianmenunjukkan bahwakompetensi berpengaruhterhadap kualitas audit danindependensi tidakberpengaruh terhadapkualitas audit secaraparsial. Namun kompetensidan independensiberpengaruh terhadapkualitas audit secarasimultan.

8. Noprial ValenraMaksyurJOM. FEKONVol. 2 No. 2OKTOBER 2015

PengaruhKualitasSumber DayaManusia,KomitmenOrganisasi,SistemPengandalianIntern, DanPemanfaatanTeknologiInformasiTerhadapKualitasLaporanKeuangan(Studi EmpirisPada SKPDKabupatenIndragiri Hulu)

Analisis statistikdeskriptif dan

analisis regresilinier

secara parsial atausimultan menemukanbahwa variabel kualitassumber daya manusia,komitmenorganisasi,sistempengendalianinternal, dan pemanfaatanteknologi informasimempengaruhi kualitaslaporan keuangan.

Page 39: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

25

C. Kerangka Pikir

Proses Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dilakukan dengan

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang sudah ditetapkan.

Setelah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya

Laporan Keuangan Daerah harus diaudit dan dalam hal ini diaudit oleh BPK.

Laporan keuangan diaudit untuk memeriksa salah satunya apakah Laporan

Keuangan sudah disajikan sesuai dengan standar yang ditetapkan, juga apakah

Laporan Keuangan sudah memenuhi kriteria-kriteria yang ada seperti yang

ditetapkan perundang-undangan yakni, laporan keuangan harus relevan, andal,

dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Maka kerangka pikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar

dibawah ini:

Gambar: 2.1

Kerangka Pikir Pengaruh Audit Internal terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan

pada Pemerintahan Kabupaten Gowa.

D. Hipotesis

Audit internal memiliki pengetahuan yang luas mengenai aspek di

dalam institusi, mereka dapat mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan

AuditInternal (X)

KualitasPelaporan

Keuangan (Y)

Indikator:1. Pendidikan2. Pelatihan3. Pengalaman.

Indikator:1. Dapat dipahami,2. Relevan,3. Dapat dipercaya (dapat

diandalkan).4. Dapat diperbandingkan.

Page 40: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

26

secara efisien. Audit internal memiliki peranan penting pada pencegahan

kecurangan pelaporan keuangan dan mengurangi biaya signifikan yang

berhubungan dengan aktivitas.

H1: diduga bahwa audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa

khususnya pada Badan Pengelolah Keuangan Daerah.

Page 41: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatory research, merupakan riset yang

menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti atas pertanyaan

penelitian melalui pengujian hipotesis, yang bertujuan untuk menganalisis

pengaruh antara audit internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada

Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah Pemerintah

Kabupaten Gowa, Khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah. Waktu

yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini selama 2 (dua) bulan, yaitu

pada bulan Pebruari sampai dengan Maret 2020.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif merupakan data berbentuk angka atau data kuantitatif yang

dijadikan angka melalui sebuah proses perhitungan atau perumusan. Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Sumber data yang digunakan adalah:

1. Data Primer

Page 42: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

28

Data primer adalah data yang bersumber dari hasil

pengamatan (observasi) dan wawancara (interview) dengan beberapa

staff yang bekerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoeh berupa laporan-laporan dan informasi

lain yang bersumber dari literatur dan informasi lain yang berhubungan

dengan penulisan ini. Seperti buku–buku literatur yang memberikan

informasi tentang bagaimana audit internal mempengaruhi kualitas

pelaporan keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya

pada Badan Pengelola Keuangan Daerah.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini diperoleh

dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Studi penelitian lapangan adalah metode yang dilakukan untuk

menganalisis permasalahan yang dihadapi dengan cara melakukan penelitian

secara langsung kepada objek yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah memperoleh data secara langsung dengan

responden dan pihak-pihak yang layak sebagai responden guna memperoleh

data yang diperlukan oleh peneliti.

3. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk menjawabnya.

Page 43: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

29

4. Dokumen

Dokumen adalah sebuah tulisan penting yang memuat informasi.

Biasanya dokumen ditulis di kertas dan informsinya ditulis memakai tinta baik

menggunakan tangan atau memakai media elektronik. Sehubungan dengan

adanya keterbatasan sumber referensi dari perpustakaan yang ada, maka

penulis juga melakukan browsing guna mendapatkan referensi yang

terpercaya pada situs-situs terkait guna memperoleh tambahan literatur atau

data relevan, terpercaya lainnya yang dibutuhkan.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau

memberikan variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan peneliti untuk mengukur. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel,

yaitu satu variabel independen/bebas dan satu variabel dependen/terikat.

Variabel independen/bebas dalam penelitian ini adalah auditor internal

disimbolkan sebagai variabel X. Variabel dependen/terikat dalam penelitian ini

adalah kualitas pelaporan keuangan disimbolkan Y.

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelVariabel Definisi Indikator SkalaAudit Internal (X) Audit internal merupa-

kan seorang yang

memiliki independensi

dalam menilai fungsi

yang sedang, telah, dan

akan dilaksanakan

dalam organisasi untuk

memeriksa dan

mengevaluasi tindakan

organisasi (Wuryan

1. Pendidikan

2. Pelatihan

3. Pengalaman.

Ordinal

Page 44: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

30

Andayani, 2013).

Kualitas

Pelaporan

Keuangan (Y)

Kualitas pelaporan

keuangan adalah hasil

kerja para manajer

dalam melaksanakan

tugas yang dibebankan

kepada mereka yang

berhubungan dengan

pengelolaan keuangan

perusahaan

(Fahmi, 2010).

1. Dapat dipahami,

2. Relevan,

3. Dapat dipercaya

(dapat diandalkan)

4. Dapat diperbanding-

kan.

Ordinal

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah secara keseluruhan responden dalam hal ini sebagai

obyek pada Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa. Populasi mengacu

pada sekelompok orang, peristiwa, atau hal-hal yang menarik yang ingin

diteliti oleh peneliti dan membuat kesimpulan atas sekelompok orang,

kejadian, atau hal-hal menarik tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan/staff dan auditor internal yang

bekerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa.

2. Sampel

Sampel adalah wakil dan bahagian dari jumlah populasi, populasi juga

sebagai pegawai yang saya teliti pada Kantor Pemerintah Kabupaten Gowa.

G. Uji Instrumen

Menurut Sugiyono (2010:132) skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban responden

Page 45: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

31

pada penelitian ini yang mana menggunakan instrument penelitian berupa

kuisioner, penulis menggunakan metode skala Likert (Likert’s Summated

Ratings). Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner tentang

pengaruh auditor internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada

Pemerintahan Kabupaten Gowa, dalam melakukan pengukuran menggunakan

skala deviasi normal (Azwar, Saifuddin 2012: 142), dengan tingkatan sebagai

berikut:

1) Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi bobot 5

2) Jawaban Setuju (S) diberi bobot 4

3) Jawaban Cukup Setuju (CS) diberi bobot 3

4) Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2

5) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot 1

Instrumen penelitian (kuisioner) yang baik harus memenuhi persyaratan

yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner

perlu dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan

uji reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah

kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan

reliabel, maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua uji ini terhadap

instrumen penelitian (kuisioner).

1) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate

antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel.

2) Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan uji statistik

Page 46: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

32

cronbach’s alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach’ alpha > 0,60.

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel

dependen (criterion) dan variabel independen.

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk

mengujinya dilakukan dengan uji statistik non parametric Kolmogorov-

Smirnov (Sugiyono, 2010:110). Variabel tersebut terdistribusi normal,

apabila nilai Kolmogorov Smirnov dan Unstandardized Residual Asymp.

Sig (2-tailed) > 0,05, berarti lolos uji normalitas sebaliknya apabila

Kolmogorov-Smirnov dan Unstandardized Residual Asymp. Sig (2- tailed) ≤

0,05 berarti tidak memenuhi uji normalitas.

2. Uji Linieritas

Asumsi linieritas menyatakan bahwa seharusnya hubungan antara satu

variabel dependen dengan variabel independen bersifat linier. Linier dapat

diartikan hubungannya dapat bersifat positif atau negatif.

Asumsi linieritas dapat diuji dengan menggunakan grafik scatter plot antara

satu variabel dependen dengan variabel independen. Jika ada indikasi arah

hubungan positif atau negatif, maka asumsi terlah terpenuhi. Namun jika

arahnya tidak jelas, maka asumsi tidak terpenuhi (Santoso, S. 2014: 353).

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas artinya bebas heteroskedastisitas. Implikasi dari

asumsi ini adalah bahwa variabel bebas tidak berubah dari satu sampel ke

Page 47: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

33

sampel lain, sebab variabel bebas akan diukur pengaruhnya terhadap

variabel tergantung (Sugiyono, 2010: 228).

I. Metode Analisis

Untuk menunjang penelitian ini maka metode analisis yang digunakan

adalah deskriptif kuantitatif yakni menggambarkan secara jelas tahapan

permasalahan yang dibahas dalam penelitian yakni pengaruh audit internal

tehadap kualitas laporan keuangan. Adapun analisis data yang digunakan adalah

Analisis Regresi Linier Sederhana yaitu:

Y = ∝ + .X +

Keterangan:

= Kualitas laporan keuangan

∝ = Konstanta/bilangan tetap

= Koefisien regresi

X = Audit internal

= error Term.

Page 48: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Gowa

a. Keadaaan Geografis

Kabupaten Gowa berada pada 12°38.16’ Bujur Timur dari Jakarta dan

5°33.6’ Bujur Timur dari Kutub Utara. Sedangkan letak wilayah administasinya

antara 12°33.19’ hingga 13°15.17’ Bujur Timur dan 5o5’ hingga 5o34,7’ Lintang

Selatan dari Jakarta.

Kabupaten yang berada pada bagian Selatan Provinsi Sulawesi

Selatan ini berbatasan dengan tujuh Kabupaten/Kota lain, yaitu di sebelah

Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten aros. Di sebelah

Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba danBantaeng. Di

sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto

sedangkan di bagian Barat berbatasan dengan Kota Makassar dan Takalar.

Luas wilayah Kabupaten Gowa adalah 1.883,33 km2 atau sama dengan

3,01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah Kabupaten Gowa

terbagi dalam 18 Kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan definitive

sebanyak 167 dan 726 Dusun/Lingkungan. Wilayah Kabupaten Gowa

sebagian besar berupa dataran tinggi berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26%

yang meliputi 9 kecamatan yakni Kecamatan Parangloe, Manuju,

Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu

dan Biringbulu. Selebihnya 27,74% berupa dataran rendah dengan topografi

tanah yang datar meliputi 9 Kecamatan yakni Kecamatan Somba Opu,

Page 49: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

35

Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Barombong, Bajeng, Bajeng Barat,

Bontonompo dan Bontonompo Selatan.

Dari total luas Kabupaten Gowa, 35,30% mempunyai kemiringan tanah

di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong,

Bungaya, Bontolempangan dan Tompobulu. Dengan bentuk topografi wilayah

yang sebahagian besar berupa dataran tinggi, wilayah Kabupaten Gowa

dilalui oleh 15 sungai besar dan kecil yang sangat potensial sebagai sumber

tenaga listrik dan untuk pengairan. Salah satu diantaranya sungai terbesar di

Sulawesi Selatan adalah sungai Jeneberang dengan luas 881 Km2 dan

panjang 90 Km.

Di atas aliran sungai Jeneberang oleh Pemerintah Kabupaten Gowa

yang bekerja sama dengan Pemerintah Jepang, telah membangun proyek

multifungsi DAM Bili-Bili dengan luas + 2.415 Km2 yang dapat menyediakan

air irigasi seluas + 24.600 Ha, komsumsi air bersih (PAM) untuk masyarakat

Kabupaten Gowa dan Makassar sebanyak 35.000.000 m3 dan untuk

pembangkit tenaga listrik tenaga air yang berkekuatan 16,30 Mega Watt.

Seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Gowa

hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Biasanya

musim kemarau dimulai pada Bulan Juni hingga September, sedangkan

musim hujan dimulai pada Bulan Desember hingga Maret. Keadaan seperti itu

berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan, yaitu Bulan

April-Mei dan Oktober-Nopember.

Curah hujan di Kabupaten Gowa yaitu 237,75 mm dengan suhu

27,125°C. Curah hujan tertinggi yang dipantau oleh beberapa stasiun/pos

pengamatan terjadi pada Bulan Desember yang mencapai rata-rata 676 mm,

Page 50: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

36

sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Juli - September yang bisa

dikatakan hampir tidak ada hujan.

b. Visi dan Misi Kabupaten Gowa

Visi Kabupaten Gowa yaitu terwujudnya Gowa yang handal dalam

peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Berdasarkan visi tersebut,

ditetapkan lima misi uatama yaitu: (1) Meningkatkan kualitas dan kapasitas

sumber daya manusia dengan moral dan akhlak yang tinggi serta

keterampilan yang memadai. (2) Meningkatkan interkoineksitas wilayah dan

keterkaitan ekonomi. (3) Meningkatkan kelembagaan dan peran masyarakat.

(4) Meningkatkan penerapan hukum dan penerapan prinsip tata pemerintahan

yang baik. (5) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam yang mengacu

pada kelestariaan lingkungan.

c. Profil Pemerintahan Daerah Kabupaten Gowa

Pemerintahan daerah menurut undang-undang no 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah

oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945.

Pada tahun 2015 Kabupaten Gowa melaksanakan pemilihan Kepala

Daerah pada tanggal 9 Desember 2015. Pemilihan ini di menangkan

pasangan oleh Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo sebagai Bupati dan Abdul

Rauf Malagani Kareng Kio sebagai Wakil Bupati.

Page 51: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

37

d. Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa

Berikut adalah susunan pemerintah Daerah Kabupaten Gowa yang

terdiri atas:

1) Bupati Kepala daerah Kabupaten Gowa

2) Wakil Bupati Kabupaten Gowa

3) Sekertaris Daerah Kabupaten Gowa.

Struktur organisasi pada bagian Sekertariat daerah sebagai berikut:

a) Sekertaris Daerah

b) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:

(1) Bagian Administrasi Pemerintahan Umum terdiri dari:

(a) Sub Bagian Pengawasan, Tugas Pembantuan dan Pemerin-

tahan Desa.

(b) Sub Bagian Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masya-

rakat.

(c) Sub Bagian Kerjasama, Kependudukan dan Agraria.

(2) Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:

(a) Sub Bagian Pendidikan dan Kesehatan

(b) Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan

dan KB.

(c) Sub Bagian Keagamaan.

(3) Bagian Administrasi Kemasyarakatan terdiri dari:

(a) Sub Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik

(b) Sub Bagian Pemuda dan Olahraga

(c) Sub Bagian Pemberdayaan Masyarakat.

(4) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol terdiri dari:

Page 52: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

38

(a) Sub Bagian Peliputan dan Pemberitaan

(b) Sub Bagian Protokol dan Perjalanan

(c) Sub Bagian Santel dan PDE.

c) Asisten Ekonomi Pembangunan terdiri dari:

(1) Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari:

(a) Sub Bagian Perencanaan dan Litbang dan Statistik

(b) Sub Bagian Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata

(c) Sub Bagian Pekerjaan Umum.

(2) Bagian Administrasi Sumber Daya Alam terdiri dari:

(a) Sub Bagian Tanaman Pangan dan Holtikultura

(b) Sub Bagian Peternakan dan Perikanan

(c) Sub Bagian Kehutanan dan Pekebunan.

(3) Bagian Administrasi Perekonomian terdiri dari:

(a) Sub Bagian Koperasi dan UKM

(b) Sub Bagian Perindustrian dan Perdagangan

(c) Sub Bagian Penanaman Modal dan BUMN.

(4) Bagian Administrasi Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup

terdiri dari:

(a) Sub Bagian Pertambangan

(b) Sub Bagian Energi

(c) Sub Bagian Lingkungan Hidup.

d) Asisten Administrasi Umum terdiri atas: Bagian umum, bagian

Keuangan, bagian Hukum dan Perundang-undangan, dan Bagian

Organisasi dan tatalaksana.

Page 53: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

39

Disamping itu, terdapat sejumlah staf ahli yang membantu Bupati

dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan terkait dengan tugas

dan bidang masing-masing. Pada ayat 3 tercantum bahwa

pembidangan, tugas pokok dan fungsi pokok staf ahli akan diatur lebih

lanjut dengan peraturan bupati. Uraian Tugas dan fungsi masing-masing

Jabatan Struktural pada Sektretariat Daerah ditetapkan oleh peraturan

Bupati.

4) Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (biasa disingkat SKPD) adalah

perangkat Pemerintah Daerah (Provinsi maupun Kabupaten/Kota) di

Indonesia. SKPD adalah pelaksana fungsi eksekutif yang harus berkoordinasi

agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum

yang berlaku sejak tahun 2004 untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120

UU no. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Gubernur dan wakilnya,

Bupati dan wakilnya, atau Walikota dan wakilnya tidak termasuk ke dalam

satuan ini, karena berstatus sebagai Kepala Daerah. Ke dalam SKPD

termasuk Sekretariat Daerah, Staf-staf Ahli, Sekretariat DPRD, Dinas-dinas,

Badan-badan, Inspektorat Daerah, lembaga-lembaga daerah lain yang

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah, Kecamatan-kecamatan

(atau satuan lainnya yang setingkat), dan Kelurahan/Desa (atau satuan

lainnya yang setingkat).

Dinas Daerah adalah unsur pelaksana pemerintah Daerah. Fungsi dari

Dinas Daerah ialah untuk melakukan perumusan kebijakan teknis sesuai

dengan lingkup sesuai tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan

pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup

Page 54: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

40

tugasnya. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dibawahi

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah. Dengan

Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah pada

Pemerintahan Kabupaten Gowa yang terdiri dari:

a) Dinas Kesehatan

b) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

c) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

d) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

e) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

f) Dinas Pekerjaan Umum

g) Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA)

h) Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro dan Menengah

i) Dinas Pertanian

j) Dinas Peternakan dan Perkebunan

k) Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan

l) Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD)

m)Dinas Pertambangan Energi

n) Dinas Pendidikan, Olahraga dan Pemuda

o) RSUD. Syech Yusuf

p) Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah

Daerah. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dipimpin oleh seorang

Kepala Badan, yang berbentuk Inspektorat yang dipimpin oleh inspektur, yang

berbentuk kantor dipimpin oleh kepala kantor, yang berbentuk satuan dipimpin

oleh kepala satuan, dan yang berbentuk rumah sakit dipimpin oleh direktur.

Page 55: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

41

Dengan peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah yang terdiri dari:

a) Inspektorat

b) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

c) Badan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP)

d) Badan Lingkungan Hidup

e) Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD)

f) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD)

g) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

h) Badan Penanganggulangan Daerah

i) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

j) Kantor Perpustakaan, Arsip dan PDE

k) Kantor Pelayanan Terpadu

l) Kantor Ketahanan Pangan.

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 pegawai

sebagai responden pada Kantor Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya

pada Badan Pengelola Keuangan Daerah, ditemukan kelompok umur responden

antara 31 - 45 tahun ternyata lebih banyak jumlahnya dari pada kelompok umur

lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut.

Page 56: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

42

Tabel 4.1.Distribusi Responden Menurut Umur pada Kantor Pemerintahan Kabupaten

Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

No Kelompok Umur(Tahun)

Jumlah Persentase(%)

1 < 31 9 27,272 31 – 45 18 54,553 > 45 6 18,18

Total 33 100,00Sumber: Data primer diolah, 2020.

Dari tabel 4.1. tersebut, menunjukkan bahwa kelompok umur antara 31-

45 tahun adalah kelompok yang dominan jumlahnya karena terdapat 18

responde atau sebesar 54,55 persen, sedangkan kelompok umur yang terkecil

jumlahnya adalah kelompok umur lebih besar dari 45 tahun, di mana hanya

berjumlah 6 responden atau sebesar 18,18 persen dan kelompok umur lebih

kecil dari 31 tahun berjumlah 9 responden atau sebesar 27,27 persen. Umur

termuda dalam penelitian ini adalah 22 tahun dan yang tertua adalah 56 tahun.

Selanjutnya aspek lain yang ada kaitannya dengan audit internal terhadap

kualitas pelaporan keuangan adalah jenjang pendidikan formal. Adapun

kelompok jenjang pendidikan formal responden dapat dilihat pada tabel 4.2.

berikut:

Tabel 4.2.Distribusi Responden Menurut Jenjang Pendidikan Formal pada Kantor

Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola KeuanganDaerah

No Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase(%)

1 SLTA 2 6,062 D3 3 9,093 S-1 21 63,644 S-2 7 21,21

Total 33 100,00Sumber: Data primer diolah, 2020.

Page 57: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

43

Dari tabel 4.2. tersebut, menunjukkan bahwa jenjang pendidikan

responden didominasi oleh pegawai yang berpendidikan sarjana strata satu,

yakni sebanyak 21 responden atau sebesar 63,64 persen, pendidikan strata dua

sebanyak 7 responden atau sebesar 21,21 persen, D3 sebanyak 3 responden

atau sebesar 9,09 persen, sedangkan jumlah terkecil adalah jenjang pendidikan

SLTA, sebanyak 2 responden pajak atau sebesar 6,06 persen. Dominasi tingkat

pendidikan yang berasal dari sarjana tersebut sangat berkaitan dengan

membaiknya kinerja kualitas pelaporan keuangan artinya makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka makin tinggi pula pengetahuannya terhadap

pelaporan keuangan.

Dimensi lain yang ada kaitannya dengan audit internal terhadap kualitas

pelaporan keuangan adalah jenis kelamin. Sesuai dengan bidang jasa yang

diteliti, yaitu jasa pelaporan keuangan daerah, di mana manajemen institusi

dituntut untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana cara pelaporan

keuangan yang baik. Berkaitan dengan bidang jasa tersebut, maka pegawai

pada Kantor Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah dituntut untuk bekerja sebaik mungkin.

Adapun jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel 4.3. berikut.

Tabel 4.3.Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin pada Kantor PemerintahanKabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)

1 Laki-Laki 25 75,762 Perempuan 8 24,24

Total 33 100,00Sumber: Data primer diolah, 2020.

Page 58: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

44

Tabel 4.3. tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah

laki-laki yang berjumlah 25 responden atau sebesar 75,76 persen, sedangkan

responden perempuan sebanyak 8 responden atau sebesar 24,24 persen. Data

tersebut menunjukkan bahwa ratio responden antara laki-laki dengan perempuan

berbanding 3 : 1.

3. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisa data berdasarkan

pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model regresi.

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini

melibatkan satu variabel dependen yaitu kualitas pelaporan keuangan (Y) dan

variabel independen yaitu audit internal (X).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor

Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah berjumlah 33 orang. Terbatasnya jumlah populasi tersebut, maka teknik

sampling dilakukan dengan mengambil sampel jenuh berjumlah 33 responden.

Berdasarkan hal tersebut, maka sampel yang ditetapkan adalah 33 responden.

B. Pembahasan

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Ada syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner,

yaitu valid dan reliabel. Suatu kuesioner dikatakan valid jika item-item

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Sedangkan kuesioner tersebut reliabel apabila

jawaban responden terhadap variabel-variabel tersebut konsisten dari

Page 59: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

45

waktu ke waktu atau jawaban yang diberikan yang satu dengan yang lain

akan sama. Jika item-item kuesioner tersebut bisa dijadikan prediktor

variabel yang diteliti.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung denga

rtable untuk degree of freedom ( df ) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel. Jumlah sampel dalam penelitian ini ( n ) = 33 dan besarnya df

dapat dihitung 33 – 2 = 31, sehingga didapat nilai r tabel dua sisi sebesar

0,344. Item-item tersebut jika mempunyai nilai validitas > dari 0,344

maka item-item tersebut dikatakan valid. Dalam penelitian ini kevalidan

dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.4. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X)

Item Pernyataan Rhitung Keterangan

1 0,550 Valid2 0,587 Valid3 0,782 Valid

Sumber: Data Olahan, 2020.

Tabel 4.4. menyajikan tiga item pernyataan dalam variabel audit internal

(X) di mana semua item pernyataan valid.

Tabel 4.5. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelaporan Keuangan (Y)

Item Pernyataan Rhitung Keterangan1 0,528 Valid2 0,742 Valid3 0,686 Valid4 0,589 Valid

Sumber: Data Olahan, 2020.

Tabel 4.5. menyajikan empat item pernyataan dalam variabel kualitas

pelaporan keuangan (Y) di mana semua item pernyataan valid.

Page 60: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

46

b. Uji Reliabilitas

Sedangkan jika variabel-variabel tersebut mempunyai cronbach’s

alpha (α) > 0,344, maka variabel tersebut dikatakan reliabel. Dalam

penelitian inikereliabelan dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.6. Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

Variabel Cronbach’sAlpha

Keterangan

Audit Internal (X) 0,730 ReliabelKualitas Pelaporan Keuangan (Y) 0,747 ReliabelSumber: Data Olahan, 2020.

Tabel 4.6. menyajikan pernyataan dalam masing-masing variabel

diantaranya audit internal (X) dan Kualitas Pelaporan Keuangan (Y)

adalah reliable.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dapat

dilihat melalui output grafik kurva normal p-plot. Suatu variabel dikatakan

normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di

sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis

diagonal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1. dan 4.2.

berikut.

Page 61: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

47

Gambar 4.1. Histogram

Sumber : Olah Data SPSS 21 For Windows, 2020.

Grafik Histogram pada gambar 4.1. memperlihatkan penyebaran data

(titik) di area histogram yang berbentuk simetris (gambar berbentuk gunung yang

simetris), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena

memenuhi asumsi normalitas.

Selanjutnya untuk memperkuat pernyataan tentang apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilihat dari Grafik p-plot pada gambar

4.2. berikut:

Page 62: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

48

Gambar 4.2. P-Plot

Sumber : Olah Data SPSS 21 For Windows, 2020.

Grafik p-plot pada gambar 4.2. memperlihatkan penyebaran data

(titik) di sekitar garis regresi (diagonal) dan penyebaran titik-titik data

searah mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

3. Hasil Pengujian Hipotesis

Analisis model dan pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana hasil uji statistik menentukan diterima atau tidaknya hipotesis

yang diajukan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model

Analisis Regresi Linier Sederhana. Model ini digunakan untuk menguji

pengaruh variabel audit internal (X) terhadap kualitas pelaporan keuangan

(Y).

Page 63: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

49

Hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana dengan

menggunakan bantuan program SPSS versi 21 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.7.Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

No. Variabel KoefisienRegresi (β)

Nilai Fhitung Sig.

1. Constanta 89,646 36,786 0,0002. Audit Internal (X) 0,764R = 0,737

dk pembilang = 1

R2 = 0,543n = 33Ftabel = 4,16èdk penyebut = 33-2 = 31α = 0,05

Sumber : Data primer diolah, 2020.

Berdasarkan hasil pada tabel di atas, maka dapat dibuat model

persamaan regresi linier sederhana untuk penelitian ini sebagai berikut:

Y = 89,646 + 0,764 X

Persamaan di atas menunjukkan bahwa:

(1) Nilai konstanta = 89,646; artinya bahwa dengan menganggap variabel

independent (audit internal) constant, maka kualitas pelaporan keuangan

sebesar 89,646 satuan.

(2) Bila terjadi penambahan nilai variabel audit internal sebesar 1 satuan akan

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan sebesar 0,764 satuan, dengan

asumsi variabel lain tetap.

Besarnya hubungan antar variabel dapat diketahui dengan melihat angka

koefisien korelasi (R). Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai R = 0,737.

Hasil ini berarti bahwa hubungan antara variabel audit internal (X) terhadap

kualitas pelaporan keuangan (Y) adalah hubungannya erat.

Page 64: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

50

Kemudian nilai R2 (koefisien determinasi) menunjukkan besarnya

kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam

sebuah model. Hasil perhitungan yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan

nilai R2 = 0,543. Hal ini berarti bahwa sebesar 54,3 % variasi naik turunnya

kualitas pelaporan keuangan (Y) dipengaruhi oleh variabel audit internal (X).

Sedangkan sisanya sebesar 45,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti. Artinya naik turunnya kualitas pelaporan keuangan dipengaruhi oleh audit

internal sebesar 62,5 %. Selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti, seperti teknologi atau pengetahuan si auditor, kedisiplinan dan lainnya.

4. Pengujian Secara Parsial (Uji-t)

Pengujian secara parsial (Uji-t) digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau secara individual,

dan dapat pula digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas yang paling

dominan. Secara teknis pengujiannya dilakukan dengan membandingkan nilai

thitung dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil

perhitungan pada lampiran, maka hasil pengujian secara parsial (uji-t) dapat

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.8.Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji-t)

No Variabel Nilai thitung Sig. Kesimpulan1. Audit Internal (X) 6,065 0,000 Signifikan

ttabel = 2,037è t(α/2; n-1) = t(0,05/2;33-1) = t(0,025; 32) = 2,037 => u/ 2 arahn = 33α = 0,05

Sumber : Data primer diolah, 2020.

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) yang dirangkum pada tabel di atas

dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai t-hitung variabel audit internal (X), lebih

Page 65: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

51

besar dari nilai t-tabel (6,065 > 2,037) dan nilai signifikansinya (sig.) lebih kecil

dari a yang disyaratkan (0,000 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa audit

internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelaporan

keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah (hipotesis diterima).

5. Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian menemukan bahwa hubungan antara variabel audit

internal terhadap kualitas pelaporan keuangan adalah hubungannya erat.

Sebesar 54,3 persen variasi naik turunnya kualitas pelaporan keuangan

dipengaruhi oleh variabel audit internal. Sedangkan sisanya sebesar 45,7 persen

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Artinya naik turunnya kualitas

pelaporan keuangan dipengaruhi oleh audit internal sebesar 54,3 persen.

Selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Koefisien determinasi

(Adjusted R2) sebesar 0,528 artinya sebesar 52,8 persen audit internal memiliki

kemampuan dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap kualitas pelaporan

keuangan pada Kantor Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nazaruddin dan Syahrial (2017) menemukan bahwa koefisien korelasi (R)

sebesar 0,551 (55,1%) artinya peran audit internal mempunyai hubungan yang

kuat dengan kualitas laporan keuangan pada pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,304 (30,4%) artinya peran audit

internal memiliki kemampuan dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap kualitas

laporan keuangan pada Pemerintah Kota Lhokseumawe sebesar 30,4%.

Sedangkan sisanya 69,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian

Page 66: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

52

ini seperti sistem informasi akuntansi, kualitas sumber daya manusia, dan lain-

lain.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa audit internal berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pemerintahan

Kabupaten Gowa khususnya pada Badan Pengelola Keuangan Daerah. Sejalan

apa yang telah diteliti oleh Shabrina Rahutami, Nur amalia dan Herry Laksito

(2014) yang menemukan bahwa audit internal mempengaruhi kualitas pelaporan

keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah. Sesuai apa yang telah

diteliti oleh Kadek Hengki, dkk (2014) yang menemukan bahwa pengendalian

intern akuntansi yang baik berpengaruh terhadap meningkatnya keterandalan

pelaporan keuangan pemerintah daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Buleleng.

Demikian pula yang telah diteliti oleh Ni Made Trisna Sapitri, I Gst Ayu

purnamawati dan Edy Sujana (2015), yang menemukan bahwa terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara pengendalian internal akuntansi

terhadap kualitas laporan keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan

Buleleng. Begitu pula hasil penelitian Nazaruddin dan Syahrial (2017),

menemukan bahwa peran audit internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan pada pemerintahan Kota Lhokseumawe.

Page 67: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

53

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan evaluasi data yang telah dilakukan terhadap

variabel-variabel dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

dan saran sebagai berikut:

1. Sebesar 54,3 persen variasi naik turunnya kualitas pelaporan keuangan

dipengaruhi oleh variabel audit internal. Sedangkan sisanya sebesar 45,7

persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

2. Audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelaporan

keuangan pada Pemerintahan Kabupaten Gowa khususnya pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat memberikan

beberapa saran, sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya selalu memperhatikan kualitas audit dan

perkembangan laporan manajerial, jangan stagnan yang pada akhirnya justru

akan membuat kualitas pelaporan keuangan tidak baik.

2. Dalam membuat program khususnya yang berhubungan dengan laporan

manajerial yang baik.

3. Khusus dalam hal komite audit, perusahaan juga harus terus menciptakan

berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keuangan.

Page 68: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2017. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah,EdisiRevisi, Jakarta, SelembaEmpat

Afrianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai InformasiPelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Pada SKPD Kabupaten Batang.Skripsi. Universitas Diponegoro.

Amin Widjaja Tunggal, 2013. Internal Audit & Corporate Governance, Jakarta :Harvarindo.

Ardeno Kurniawan, 2015. Audit Internal: Nilai Tambah Bagi Organisasi,Yogyakarta: BPFE.

Aryani, Dwi Septa, 2011. Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur diBursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Vol.11No.2, Mei 2011.

Azwar, Saifuddin, 2012. Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. CetakanXVII. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.

Irham Fahmi, 2010. Manajemen Kinerja, Bandung: Alfabeta.

Jr., William F. Messier, Glover, Steven M. and Prawitt, Douglas F, 2005. Auditingand Assurance Services. Buku kedua. Edisi 4. Penerjemah Nuri Hinduan.Jakarta: Salemba Empat.

Kadek hengki Prtimayana, Anantawikrama Tunggal Atmadja, nyoman Ari SuryaDarmawan, 2014. “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pengendalin Internal Akuntansi, Pemanfaatan teknologi Informasi, danPengawasan keuangan Daerah terhadap keterandaan pelaporan keuanganPemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah KabupatenBulelang)”E-jouernal s1 Akuntansi Universitas Pendidikan GeneshaJurusan Akuntansi s1 (Vol:2 No.1 tahun 2014)

Lauw Tjun Tjun, Elyzabet Indrawati Marpaung, dan Santy Setiawan, 2012.Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei 2012: 33-56

Messier, Glover dan Prawit, 2014. Auditing dan Assurance Services AystematicApproach. Edisi ke-8. Penerbit: Selemba Empat.

Mulyadi, 2014. Auditing. Buku kesatu. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat

Nazaruddin dan Syahrial, 2017. Pengaruh Peran Audit Internal TerhadapKualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada PemerintahKota Lhokseumawe). Jurnal Akuntansi dan Pembangunan | Volume 3 |Nomor 1 | Februari 2017.

Page 69: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

55

Ni Made trisna Sapitri, I Gst Ayu Purnamawati dan Edy Sujana, 2015. PengaruhKapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Internal Akuntansi,Pemanfaatan teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan(studi kasus koperasi simpan pinjam di Kecamatan Bulelang). e-jouernalS1 Akuntansi Universitas Pendidikan Genesha Jurusan Akuntansi s1 (Vol.3No.1 tahun 2015).

Noprial Valenra Maksyur, 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia,Komitmen Organisasi, Sistem Pengandalian Intern, Dan PemanfaatanTeknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Empirispada SKPD Kabupaten Indragiri Hulu). JOM. FEKON Vol. 2 No. 2OKTOBER 2015.

S. Mia Lasmaya dan Karmila, 2011. Pengaruh Audit Internal Terhadap EfektifitasPengelolaan Penerimaan Kas (pada Bhanda Ghara Reksa Bandung).Jurnal ekonomi, Bisnis& Entrepreneurship Vol. 5 , No.2 , Oktober 2011,Hal.108-116 ISSN 2443-0633.

Safrida Yuliani, Nadirsyah dan Usman Bakar, 2010. Pengaruh PemahamanAkuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerahdan Peran Internal Audit terhadap kualitas laporan keuangan PemerintahDaerah. Jurnal telah dan riset Akuntansi, Vol.3 No.2 Juli 2010

Santoso, S, 2014. SPSS 22. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Shabrina Rahutami, Nur amalia dan Herry Laksito, 2014. Pengaruh AuditorInternal Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada Bank PerkreditanRakyat di Jawa Tengah. Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 2, Tahun2014, Hal. 1-10 ISSN (online) : 2337-3806

Soimah, 2014. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, PemanfaatanTeknologi Imformasi dan Sistem Pengendalian Internal PemerintahTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenBengkulu Utara. Skripsi. Universitas Bengkulu.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Susilawati, Maya R Atmawinata, 2014. Pengaruh Profesionalisme danIndependensi Auditor Internal terhadap Kualitas audit (Studi padaInspektorat Provinsi Jawa Barat). Jurnal etikonomi Vol.13 No.2 Oktober2014.

Susilo Prapto, 2010. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi danPengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan danketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintahan Daerah (Studi padaPemerintahan Kabupaten Sragen). Jurnal Pemanfaatan TeknologiInformasi.

Wuryan Andayani, 2013. Audit Internal. Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.

Page 70: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

56

LAMPIRAN 1:

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORANKEUANGAN STUDI KASUS PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN GOWA

Dengan hormat,

Ditengah kesibukan bapak/ibu /saudara pada saat bertugas, perkenankan

saya memohon kesediaan untuk meluangkan sedikit waktu guna mengisi

kusioner ini. Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, sedang

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit Internal Terhadap Kualitas

Pelaporan Keuangan Studi Kasus pada Pemerintahan Kabupaten Gowa”.

Untuk melengkapi penelitian ini, saya membutuhkan informasi mengenai

pengaruh auditor internal terhadap kualitas pelaporan keuangan, oleh karena Itu,

saya harapkan bantuan dan keikhlasan Bapak/Ibu/Saudara dalam memberikan

jawaban atas semua pertanyaan dengan jujur sesuai dengan hati nurani

Bapak/Ibi/Saudara masing-masing. Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan

tidak akan berpengaruh negatif terhadap karir bapak/ibu/saudara melainkan

jawaban yang diberikan secara obyektif dapat dijadikan bahan masukan bagi

Pemerintahan Kabupaten Gowa untuk merumuskan kebijakan yang berkaitan

dengan pengaruh auditor internal terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Atas bantuan dan kesedian bapak/ibu/saudara untuk mengisi kuisioner ini

saya sampaikan terimakasih.

Peneliti,

Nurfadilah S

Page 71: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

57

PETUNJUK PENGISIAN

1. Pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing nomor pertanyaan berikut

ini. Berilah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia di masing-masing

pilihan.

2. Pilihan tersebut hendaknya subjektif mungkin.

3. Koesioner ini dapat digunakan secara optimal bila seluruh pertanyaan

terjawab dengan baik, karena itu diharap diteliti kembali apakah semua

pertanyaan-pertanyaan telah terjawab.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur anda

a. ( ) < 31 tahun

b. ( ) 31 – 45 tahun

c. ( ) > 45 tahun.

2. Pendidikan anda

a. ( ) SLTA

b. ( ) D-3

c. ( ) S-1

d. ( ) S-2.

3. Jenis kelamin

a. ( ) Laki-laki

b. ( ) Perempuan.

Page 72: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

58

PERNYATAAAN:

Variabel Audit Internal (X)

1. Auditor internal harus memiliki pendidikan yang memadai.

a. ( ) Sangat Setuju

b. ( ) Setuju

c. ( ) Cukup Setuju

d. ( ) Tidak Setuju

e. ( ) Sangat Tidak Setuju.

2. Auditor internal harus telah mengikuti berbagai pelatihan yang berkaitan

pemeriksaaan keuangan.

a. ( ) Sangat Setuju

b. ( ) Setuju

c. ( ) Cukup Setuju

d. ( ) Tidak Setuju

e. ( ) Sangat Tidak Setuju.

3. Auditor internal harus memiliki pengalaman yang cukup.

a. ( ) Sangat Setuju

b. ( ) Setuju

c. ( ) Cukup Setuju

d. ( ) Tidak Setuju

e. ( ) Sangat Tidak Setuju.

Variabel Kualitas Pelaporan Keuangan (Y)

1. Pelaporan keuangan harus dengan mudah dipahami.

a. ( ) Sangat Sejutu

b. ( ) Sejutu

Page 73: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

59

c. ( ) Cukup Sejutu

d. ( ) Tidak Sejutu

e. ( ) Sangat Tidak Sejutu.

2. Pelaporan keuangan harus relevan dengan transaksi yang telah dilakukan.

a. ( ) Sangat Sejutu

b. ( ) Sejutu

c. ( ) Cukup Sejutu

d. ( ) Tidak Sejutu

e. ( ) Sangat Tidak Sejutu.

3. Pelaporan keuangan dapat dipercaya dan diandalkan.

a. ( ) Sangat Sejutu

b. ( ) Sejutu

c. ( ) Cukup Sejutu

d. ( ) Tidak Sejutu

e. ( ) Sangat Tidak Sejutu.

4. Pelaporan keuangan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan

tahun atau periode sebelumnya.

a. ( ) Sangat Sejutu

b. ( ) Sejutu

c. ( ) Cukup Sejutu

d. ( ) Tidak Sejutu

e. ( ) Sangat Tidak Sejutu.

Page 74: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

60

LAMPIRAN 2:

Tabulasi Responden untuk Audit Internal

No KodeResponden

Audit Internal (X) Total JumlahRata2P1 P2 P3

1. SQTM 4 4 4 12 4,002. DGAH 5 5 4 14 4,673. BFAA 4 5 4 14 4,334. NMVA 5 3 4 12 4,005. WASB 5 4 5 14 4,676. DIFD 4 3 4 11 3,677. ACVF 4 3 3 10 3,338. NGVG 5 5 5 15 5,009. XBHX 5 3 4 12 4,0010. YASJ 5 4 4 13 4,3311. GHMD 4 3 4 11 3,6712. LGGR 5 4 5 14 4,6713. JZBW 5 4 5 14 4,6714. INMD 4 5 4 13 4,3315. QKMD 4 5 5 14 4,6716. YANU 4 5 5 14 4,6717. UQXA 5 5 5 15 5,0018. TIMC 5 4 4 13 4,3319. UGKH 4 5 3 12 4,0020. BIAL 5 4 5 15 4,6721. EONM 3 5 5 13 4,3322. DWKA 4 5 5 14 4,6723. IFFG 4 5 4 13 4,3324. CBAV 4 4 3 11 3,6725. NVDG 3 4 3 10 3,3326. XBBC 5 5 5 15 5,0027. ASNB 5 4 5 14 4,6728. DMDM 4 4 5 13 4,3329. LKRL 4 5 4 13 4,3330. ZWMP 4 4 4 12 4,0031. IDWN 4 4 3 11 3,6732. EKDW 5 3 5 13 4,3333. NYUW 4 3 5 12 4,00

Page 75: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

61

LAMPIRAN 3:

Tabulasi Responden untuk Kualitas Pelaporan Keuangan

No KodeResponden

Kualitas Pelaporan Keuangan (Y) Total JumlahRata2P1 P2 P3 P4

1. SQTM 4 5 4 5 18 4,502. DGAH 5 5 5 5 20 5,003. BFAA 5 5 4 4 18 4,504. NMVA 3 5 4 4 18 4,505. WASB 4 5 5 5 19 4,756. DIFD 4 5 4 4 17 4,257. ACVF 4 3 3 4 14 3,508. NGVG 5 4 3 5 17 4,259. XBHX 4 4 4 3 15 3,7510. YASJ 4 4 3 5 16 4,0011. GHMD 3 4 4 4 15 3,7512. LGGR 5 4 5 4 18 4,5013. JZBW 5 4 5 4 18 4,5014. INMD 4 5 5 3 17 4,2515. QKMD 5 4 4 5 18 4,5016. YANU 5 4 5 4 18 4,5017. UQXA 5 5 5 5 20 5,0018. TIMC 4 4 4 5 17 4,2519. UGKH 5 3 4 3 15 3,7520. BIAL 5 5 5 4 19 4,7521. EONM 4 5 4 4 17 4,2522. DWKA 4 5 4 5 18 4,5023. IFFG 4 5 5 4 18 4,5024. CBAV 3 4 4 3 14 3,5025. NVDG 3 3 3 3 12 3,0026. XBBC 4 5 3 5 17 4,2527. ASNB 4 4 4 5 16 4,0028. DMDM 5 3 3 4 15 3,7529. LKRL 4 4 3 4 15 3,7530. ZWMP 3 4 3 4 14 3,5031. IDWN 4 3 4 3 14 3,5032. EKDW 4 4 4 5 17 4,2533. NYUW 5 3 4 4 16 4,00

Page 76: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

62

LAMPIRAN 4:

Data Regresi Linear Sederhana

NoAudit Internal (X) Kualitas Pelaporan Keuangan (Y)

1 4,00 4,502 4,67 5,003 4,33 4,504 4,00 4,505 4,67 4,756 3,67 4,257 3,33 3,508 5,00 4,259 4,00 3,7510 4,33 4,0011 3,67 3,7512 4,67 4,5013 4,67 4,5014 4,33 4,2515 4,67 4,5016 4,67 4,5017 5,00 5,0018. 4,33 4,2519. 4,00 3,7520. 4,67 4,7521. 4,33 4,2522. 4,67 4,5023. 4,33 4,5024. 3,67 3,5025. 3,33 3,0026. 5,00 4,2527. 4,67 4,0028. 4,33 3,7529. 4,33 3,7530. 4,00 3,5031. 3,67 3,5032. 4,33 4,2533. 4,00 4,00

Page 77: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

63

LAMPIRAN 5:

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kualitas Pelaporan

Keuangan416.6667 47.46161 33

Audit Intarnal 428.3030 45.79198 33

Correlations

Kualitas

Pelaporan

Keuangan Audit Intarnal

Pearson Correlation Kualitas Pelaporan

Keuangan1.000 .737

Audit Intarnal .737 1.000

Sig. (1-tailed) Kualitas Pelaporan

Keuangan. .000

Audit Intarnal .000 .

N Kualitas Pelaporan

Keuangan33 33

Audit Intarnal 33 33

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Audit Intarnalb . Enter

a. Dependent Variable: Kualitas Pelaporan Keuangan

b. All requested variables entered.

Page 78: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

64

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .737a .543 .528 32.60979

a. Predictors: (Constant), Audit Intarnal

b. Dependent Variable: Kualitas Pelaporan Keuangan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 39117.981 1 39117.981 36.786 .000b

Residual 32965.353 31 1063.398

Total 72083.333 32

a. Dependent Variable: Kualitas Pelaporan Keuangan

b. Predictors: (Constant), Audit Intarnal

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 89.646 54.216 1.653 .108

Audit Intarnal .764 .126 .737 6.065 .000

a. Dependent Variable: Kualitas Pelaporan Keuangan

Page 79: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

65

Charts

Page 80: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

66

Page 81: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

67

Correlations

Correlations

Butir No 1 Butir No 2 Butir No 3 Total

Butir No 1 Pearson Correlation 1 -.147 .382* .550**

Sig. (2-tailed) .414 .028 .001

N 33 33 33 33

Butir No 2 Pearson Correlation -.147 1 .178 .587**

Sig. (2-tailed) .414 .323 .000

N 33 33 33 33

Butir No 3 Pearson Correlation .382* .178 1 .782**

Sig. (2-tailed) .028 .323 .000

N 33 33 33 33

Total Pearson Correlation .550** .587** .782** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000

N 33 33 33 33

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excludeda 0 .0

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.730 4

Page 82: PENGARUH AUDIT INTERNAL TERHADAP KUALITAS PELAPORAN ...

68

Correlations

Correlations

Butir No 1 Butir No 2 Butir No 3 Butir No 4 Total

Butir No 1 Pearson Correlation 1 -.029 .357* .230 .528**

Sig. (2-tailed) .871 .042 .198 .002

N 33 33 33 33 33

Butir No 2 Pearson Correlation -.029 1 .452** .391* .742**

Sig. (2-tailed) .871 .008 .024 .000

N 33 33 33 33 33

Butir No 3 Pearson Correlation .357* .452** 1 -.011 .686**

Sig. (2-tailed) .042 .008 .953 .000

N 33 33 33 33 33

Butir No 4 Pearson Correlation .230 .391* -.011 1 .589**

Sig. (2-tailed) .198 .024 .953 .000

N 33 33 33 33 33

Total Pearson Correlation .528** .742** .686** .589** 1

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000

N 33 33 33 33 33

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

ReliabilityScale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excludeda 0 .0

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.747 5