Page 1
86 Wulan Suryani
PENGARUH ASET, LIABILITAS TIDAK LANCAR DAN EKUITAS
TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PT SEMEN BATURAJA Tbk
WULAN SURYANI1
[email protected]
ABSTRACT
The objective of this research is to examine the influence of asset, long-term
liabilites and equity to financial performance at PT.Semen Baturaja Tbk period
2006 - 2015. The research method implemented uses descriptive statistic,
inferensial statistic, and multiple linear regression. The research technique
sampling was used purposive sampling. The results of this research indicate
thatthere arepositif and significant result between assets, long term liabilities and
equity to the financial performance of PT. Semen Baturaja TBK, partialy and
simultaneously. Another result also showed that long term Liabilities variable has
strongest effect to financial performance.
Keywords: Assets, Long-term liabilities, equity, financial performance
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh aset, kewajiban tidak
lancar dan ekuitas terhadap kinerja keuangan PT. Semen Baturaja Tbk pada
periode 2006 – 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan statistik deskriptif, statistik inferensial dan analisis regresi
berganda. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah metode purposive
sampling. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara aset, kewajiban tidak lancar dan ekuitas terhadap
kinerja keuangan PT. Semen Baturaja Tbk yang dilihat dari laporan keuangan
triwulanan periode 2006 – 2015 baik secara parsial maupun secara simultan. Hasil
yang lain juga menunjukkan bahwa kewajiban tidak lancar merupakan variabel
yang paling mempengaruhi kinerja keuangan.
Kata Kunci: Aset, Kewajiban Tidak Lancar, Ekuitas, Kinerja Keuangan
PENDAHULUAN
Ekonom percaya bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah untuk
memaksimalkan nilai, keuntungan, dan kesejahteraan pemegang saham.Oleh
karena itu profitabilitas perusahaan telah menjadi kriteria utama dalam
menentukan kinerja keuangan.Pada dunia bisnis profitabilitas memainkan peran
1 Wulan Suryani adalah Pegawai Negeri Sipil bagian staff keuangan RSMH Palembang
Page 2
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 87
penting dalam struktur dan pengembangan perusahaan karena dapat mengukur
kinerja dan keberhasilan perusahaan.Pengukuran kinerja perusahaan juga dapat
dilihat dari laporan keuangan perusahaan.Berdasarkan konsep keuangan maka
laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengukur hasil usaha dan
perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah
sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu
perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.Memon, dkk
(2010) menyatakan kinerja adalah kualitas dari setiap perusahaan yang dapat
dicapai dengan hasil yang membanggakan.Sebagai contoh, sebuah perusahaan
yang memiliki pendapatan yang tinggi atas Aset dikatakan berkinerja baik.Kinerja
keuangan ini merupakan suatu ukuran dalam menilai kinerja manajemen dalam
mengendalikan organisasinya.
Dalam hal ini organisasi BUMN yaitu PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
yang turut dalam persaingan usaha di era globalisasi tidak lepas memfokuskan
pengendalian organisasinya. Laporan keuangannya seperti tabel berikut ini;
Tabel 1
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Neraca Per 31 Desember 2006-2010
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Des 2006 31 Des 2007 31 Des
2008
31 Des
2009
31Des
2010
Aset 627.275
616.759 746.927 696.484 776.742
Liabilitas 475.121 444.867 451.335 311.699 265.007
Ekuitas 152.154 171.892 295.592 384.785 511.735
Sumber: Laporan Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Tabel 2
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Neraca Per 31 Desember 2011-2015 (lanjutan)
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Des
2011
31 Des
2012
31 Des
2013
31 Des
2014
31 Des
2015
Aset 983.056 1.198.586 2.711.416 2.928.480 3.268.668
Page 3
88 Wulan Suryani
Liabilitas 267.036 244.448 244.459 245.388 319.315
Ekuitas 716.019 954.138 2.466.957 2.683.092 2.949.353
Sumber: Laporan Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Dari laporan keuangan di atas, dalam hal ini neraca dapat diuraikan
bahwa Aset sebelum tahun 2010 mengalami fluktuatif walaupun tahun-tahun
selanjutnya Aset terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan antara lain
berupa penambahan jumlah Aset yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Namun pada masa-masa fluktuatif Aset tersebut, Ekuitas secara stagnan
mengalami peningkatan. Namun kenaikan periodik tidak terjadi pada nilai
liabilitas dimana untuk liabilitas perusahaan sebelum dan sesudah spin off tahun
2010 mengalami penurunan dan peningkatan.
Sejalan dengan pergerakan nilai Aset, liabilitas dan ekuitas, laba bersih
perusahaan juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari laporan laba rugi
perusahaan pada tabel berikut;
Tabel 3
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Laporan Laba Rugi Periode Desember 2006-2015
(Dalam Juta Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
31 Des 2006 31 Des 2007 31 Des 2008 31 Des 2009 31 Des2010
Penjualan 525.288 588.255 794.352 816.791 885.740
HPP 373.859 433.322 497.465 463.970 493.265
Laba Kotor 151.429 154.933 296.887 352.821 392.475
Beban usaha
68.857 65.808 82.333 102.452 106.085
Laba Usaha 82.572 89.125 214.554 250.369 286.390
Pendapatan/ (beban) lain
28.386 28.990 30.409 30.981 37.783
Laba (rugi)
sebelum pajak
110.958 118.115 244.963 281.350 324.173
Pajak
penghasilan 84.762 84.265 108.955 104.147 102.439
Laba Bersih 26.196 33.850 136.008 177.203 221.734
Page 4
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 89
Tabel 4
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Laporan Laba Rugi Periode Desember 2006-2015
(lanjutan)
(Dalam Juta Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Dari data di atas dapat dilihat bahwa laba bersih perusahan terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Peningkatan laba ini sejalan dengan
peningkatan penjualan beserta beban usaha yang menunjukkan aktivitas
operasional perusahaan yang sehat.Perusahaan beroperasi seiring dengan fokus
kebijakan PemerintahIndonesia yang ingin mempercepat sektor infrastruktur yang
sudah terlihat dari kuartal kedua tahun 2015 dandiharapkan akan terus berlanjut di
tahun 2016. Terdapat sejumlah proyek besar yangdapat menjadi peluang besar
bagi perusahaan untukmeningkatkan kinerjanya di masa mendatang antara lain
proyek pemerintah pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang menjadisalah satu
proyek strategis nasional, pembangunankereta ringan (light rail transit/LRT)
sebagaibagian dari persiapan perhelatan Asian Games 2018 serta
pembangunanPembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bangko Tengah.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memperlihatkan kinerja keuangan
dengan indikasi sebagai kemampuan perusahaan memenuhi liabilitas jangka
pendeknya (likuiditas), kemampuan perusahaan dalam memenuhi Liabilitas Tidak
Lancarnya (solvabilitas), serta kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba
(rentabilitas).Semua ini dapat dinilai dari unsur-unsur keuangan dalam hal ini
neraca, yang terdiri dari Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas.Aset
merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi
perusahaan dan sangat besar pengaruhnya dalam mengendalikan organisasi
31 Des 2011 31 Des 2012 31 Des 2013 31 Des 2014 31Des 2015
Penjualan 1.050.277 1.097.680 1.168.608 1.214.915 1.461.248
HPP 621.761 607.845 706.400 835.736 967.669
Laba Kotor 428.516 489.835 462.208 379.179 493.579
Beban usaha 121.506 122.702 133.030 125.885 170.316
Laba Usaha 307.010 367.133 329.178 253.294 323.263
Pendapatan/
(beban) lain 46.988 50.263 66.675 88.593 90.921
Laba (rugi) sebelum
pajak 353.998 417.396 395.853 341.887 414.184
Pajak penghasilan
102.360 118.883 83.669 5.932 60.004
Laba Bersih 251.638 298.513 312.184 335.955 354.180
Page 5
90 Wulan Suryani
perusahaan. Bila Aset ini meningkat maka ekuitas dan liabilitas juga akan
meningkat.Liabilitas Tidak Lancar merupakan sumber perekuitasan yang
mengandung resiko dan memiliki komitmen untuk melakukan pembayaran sesuai
dengan komitmen yang dijanjikan sehingga Liabilitas Tidak Lancar ini akan
berdampak kepada kinerja keuangan. Hal lain yang dapat berpengaruh terhadap
kinerja keuangan adalah ekuitas.Ekuitas ini merupakan perekuitasan perusahaan
yang meliputi ekuitas disetor dan laba ditahan. Bila ekuitas menurun maka Aset
dan liabilitas ini juga akan mengalami penurunan yang pada akhirnya dapat
berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Aset dan Ekuitas yang mengalami pelonjakan peningkatan tinggi sementara
liabilitas perusahaan tidak mengalami perubahan berartidikarenakan perusahaan
meningkatkan investasi dalam rangka menunjang operasional perusahaan untuk
prospek tinggi pembangunan di masa mendatang.Berdasarkan permasalahan yang
telah dijelaskan dalam latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk menganalisis :
1. Bagaimanakah pengaruh Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas secara
bersama-sama terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk?
2. Bagaimanakah pengaruh Aset terhadap Kinerja Keuangan PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk?
3. Bagaimanakah pengaruh Liabilitas Tidak Lancar terhadap Kinerja Keuangan
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk?
4. Bagaimanakah pengaruh Ekuitasterhadap Kinerja Keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk?
TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Laporan Keuangan
Darsono dan Ashari (2005:12) menyatakan laporan keuangan merupakan
hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan memuat informasi tentang
pelaksanaantanggungjawab manajemen.Laporan keuangan (financial statement)
merupakanpernyataan manajemen tentang kondisi perusahaan yang diungkapkan
dalam bentukmata uang (rupiah).Laporan keuangan adalah sepenuhnya tanggung
jawab darimanajemen yang merupakan pertanggungjawaban atas kewenangan
mengelola sumberdaya perusahaan yang diserahkan oleh pemilik.
Ikatan Akuntan Indonesia (2007) menyatakan bahwa pengertian laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus
kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut Munawir (2002:1) bahwa laporan keuangan meliputi neraca,
laporan laba rugi serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan
jumlah Aset, kewajiban dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu,
sedangkan perhitungan laba rugi memperlihatkan hasil yang dicapai oleh
perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan
Page 6
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 91
modal yang menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan yang menyebabkan
perubahan modal perusahaan.
Menurut Baridwan (2005:18) laporan keuangan merupakan ringkasan
dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keungan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah suatu proses dari suatu transaksi yang
dimulai dari pencatatan, penggolongan dan yang terakhir adalah interpretasi dari
keadaan dan pertimbangan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.Laporan
keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan pada organisasinya yang
berkepentingan pada hakekatnya merupakan alat komunikasi.Artinya laporan
keuangan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan itu dan bagi
mereka yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.Adapun komponen-komponen laporan keuangan antara lain adalah
Laporan laba rugi, Neraca, Laporan arus kas, Laporan perubahan ekuitas, dan
Catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan memberikan informasi mengenai prestasi perusahaan
selama periode tertentu, memberikan informasi tentang kewajiban pembayaran
kas dan sumber daya yang mewujudkan kas yang akan diterima di masa
mndatang, membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menentukan
harapan mengenai prestasi perusahaan. Di samping itu, laporan keuangan juga
menggambarkan pertanggungjawaban manajemen perusahaan dalam mengelola
sumber-sumber daya yang ada.Oleh karena itu, perusahaan diharapkan dapat
menjelaskan perubahan posisi keuangan dan kinerja perusahaan selama tahun
berjalan dalam laporan keuangan.
Kinerja
Performance atau kinerja merupakan suatu pola tindakan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diukur dengan mendasarkan pada suatu
perbandingan dengan berbagai standar.Helfert (1996) dalam Anggiat MTS (2006)
menyatakan bahwa kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
organisasi selama periode waktu tertentu.Kinerja merupakan hasil atau prestasi
yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya-sumber daya yang dimiliki.
Bastian (2006:274) mendefinisikan kinerja adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, misi organisasi yang tertuang dalam perumusan
skema strategi suatu organisasi. Sementara itu Pribadiono (2005:26) menyatakan
bahwa Kinerja adalah merupakan hasil kerjasecara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakantugasnya sesuai
tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan beberapa pengertian kinerja yang telah diungkapkan para
ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja adalah gambaran pencapaian
suatu tujuan dari suatu kegiatan atau pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh
perusahaan yang diukur dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengukuran Kinerja
Page 7
92 Wulan Suryani
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan
terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk
informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan
jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada
pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan) hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam
mencapai tujuan. (Robertson, 2002, dalam Anggiat MTS., 2006)
Yuwono, dkk (2002) dalam Anggiat MTS (2006) mendefinisikan
pengukuran kinerja sebagai tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan.Begitu juga
dengan Siegel & Shim dalam Anggiat MTS (2006) menyatakan bahwa
pengukuran kinerja merupakan suatu perhitungan tingkat efektivitas dan efisiensi
suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang
optimal.Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan
suatu metode atau pendekatan. Secara umum pengukuran kinerja dapat dibagi ke
dalam dua kelompok besar yaitu pengukuran kinerja keuangan (financial
performance measurement) dan pengukuran kinerja non keuangan (non-financial
performance measurement).
Kinerja keuangan merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui
oleh berbagai pihak, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan terutama
terkait dengan pengambilan keputusan kedua pihak tersebut. Hal ini dipertegas
oleh Van Horne (2005:234) mengatakan bahwa kinerja keuangan meliputi tiga
keputusan utama yaitu Investment decision adalah keputusan yang berhubungan
dengan struktur keuangan dan struktur modal, Financial decision yaitu
kemampuan untuk menentukan struktur keuangan dan struktur modal keuangan
yang optimal, dan kekayaan para pemegang saham atau pemilik perusahaan,
deviden decision yaitu keputusan yang berhubungan dengan pembagian
keuntungan terhadap pemegang saham dan laba yang ditahan.
Menurut Martono (2010:4) bahwa Kinerja keuangan perusahaan sangat
bermanfaat bagi berbagai pihak seperti investor, kreditor, analisis, konsultan
keuangan, pialang, pemerintah dan manajemen untuk dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan selama kurun waktu tertentu dengan alat bantu berupa laporan
keuangan.
Penelitian Terdahulu
Penelitian Adriana (2011)memperoleh kesimpulan bahwa secara parsial
aktiva berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) selama periode 2008-2010 (Sig t = 0,264 > α 0,05. Secara
parsial kewajiban jangka panjang berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
PT Semen baturaja (Persero) dan secara parsial modal juga berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero). Secara
simultan, aktiva, kewajiban jangka panjang dan modal secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan PT Semen baturaja (Persero).
Secara bersama-sama ini menunjukkan arti bahwa aktiva, kewajiban jangka
panjang dan modal bila posisinya meningkat maka akan memberikan kontribusi
yang juga meningkat.
Page 8
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 93
Kemudian Pasaman Silaban (2012) melakukan penelitian berjudul
Analisis Pengaruh Jumlah Aktiva Tetap, Kewajiban Jangka Panjang Dan Ekuitas
Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Pt. Lumbung Padi Jie Brothers
Pematangsiantar) dengan hasil yang menunjukkan bahwa fixed aktiva, kewajiban
jangka panjang, dan modalbersama-sama mempengaruhi performa keuangan
secara signifikan. Di satu sisi, fixed aktivamempengaruhi performa keuangan
secara signifikan, tetapi kewajiban jangka panjang dan modaldi sisi lain tidak
mempengaruhi performa keuangan secara signifikan.
Hadi Suyono (2014) melakukan penelitian selanjutnya berjudul
Pengaruh Aktiva, Kewajiban Jangka Panjang dan Modal terhadap Kinerja
Keuangan pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Dari hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan
aktiva, kewajiban jangka panjang dan modal terhadap kinerja keuangan pada PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang dari tahun 2008-2012. Secara parsial aktiva
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang. Secara parsial kewajiban jangka panjang berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan secara parsial modal juga
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.
Pengembangan Hipotesis
Organisasi merupakan sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja
sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran
tertentu yang telah ditetapkan bersama. Perusahaan merupakan salah satu bentuk
organisasi. Setiap perusahaan haruslah menyediakan kerangka kerja arahan
sebagai panduan kegiatan atau proyek dan dasar pengambilan keputusan
perusahaan tersebut. Dengan kerangka kerja arahan tersebut, perusahaan bisa
menilai apakah kegiatan-kegiatan perusahaan telah dilaksanakan dengan baik
tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
1. Pengaruh Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan modal secara bersama-sama
terhadap kinerja keuangan
Aset merupakan harta kekayaan perusahaan. Harta kekayaan
perusahaan ini dibagi menjadi harta lancar dan harta tidak lancar. Harta lancar
merupakan harta milik perusahaan yang dapat membiayai kegiatan operasional
perusahaan dalam jangka waktu dibawah satu periode, sedangkan harta tidak
lancar merupakan harta tetap perusahaan yang digunakan dalam operasi normal
perusahaan serta menambah suatu fungsi Aset. Dalam operasi normalnya Aset
tetap ini seringkali dibiayai dengan kewajiban yang sifatnya jangka panjang
atau menimbulkan Liabilitas Tidak Lancar pada suatu instansi perusahaan.
Liabilitas Tidak Lancar ini akan dapat bermanfaat bila dalam operasi normal
perusahaan yang kontinyu serta dapat memberikan laba optimal, yang pada
akhirnya dapat mengembalikan kepada modal yang berlebihan. Modal yang
surplus akan dapat digunakan kembali untuk operasional selanjutnya hingga
terjadinya kesinambungan perusahaan yang terus menerus. Atau dapat juga
dikatakan bila Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan modal bila kondisinya optimal
secara bersama-sama akan dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan dalam
hal ini peningkatan laba usaha.
Page 9
94 Wulan Suryani
2. Pengaruh Aset terhadap kinerja keuangan
Kinerja keuangan merupakan keberhasilan usaha perusahaan yang
dapat dinilai dari sisi uang dalam hal ini laba usaha yang dinyatakan dalam
satuan rupiah. Kinerja keuangan ini dipengaruhi oleh Aset yang digunakan
dalam operasional perusahaan, baik Aset lancar maupun Aset tetap. Aset lancar
misalnya kas, piutang, bank, persediaan dan lain-lain yang berputar secara
normal dan mengembalikan return yang optimal kepada perusahaan.
Disamping itu, Aset tidak lancar juga dapat memberikan fungsi Aset dengan
menekan tingkat pengeluaran yang berlebihan, jika Aset lancar maupun tidak
lancar beroperasi secara normal dalam siklus organisasi maka pada akhirnya
dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
3. Pengaruh Liabilitas Tidak Lancar terhadap kinerja keuangan
Kewajiban meliputi kewajiban jangka pendek dan Liabilitas Tidak
Lancar. Liabilitas Tidak Lancar merupakan kewajiban yang jatuh temponya
lebih dari satu operasi normal perusahaan. Kewajiban ini dapat berbagai
macam, misalnya kewajiban obligasi yang merupakan surat kewajiban
perusahaan atas kepemilikan obligasi, kewajiban pajak yang belum dibayar dan
kewajiban-kewajiban lainnya. Semua kewajiban ini akan berdampak kepada
modal perusahaan yang tertanam yang sifatnya jangka panjang. Namun dalam
Liabilitas Tidak Lancar perlunya pengelolaan terhadap Liabilitas Tidak Lancar,
terutama dalam investasi yang sifatnya menggunakan dana yang besar dengan
tingkat pengembalian yang optimal. Bila Liabilitas Tidak Lancar ini dapat
teratasi dengan baik maka pada akhirnya akan berdampak kepada kinerja
keuangan perusahaan.
4. Pengaruh Ekuitasterhadap kinerja keuangan
Penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas atas dasar laporan
keuangan, pimpinan akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan
keuangan dari perusahaan dan akan dapat diketahui hasil yang telah dicapai di
waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan apakah dianggap cukup baik
atau tidak serta akan diketahui pula kelemahan dari perusahaan tersebut.
Dengan mengetahui kelemahan yang dimiliki, diusahakan dalam penyusunan
neraca untuk tahun yang akan datang, kelemahan tersebut dapat diperbaiki.
Hasil yang dianggap cukup baik dapat dipertahankan untuk waktu mendatang,
dapat dilihat dari modal. Modal merupakan kekayaan bersih setelah dikurangi
dengan Aset dan kewajiban. Modal akan berdampak kepada kinerja keuangan
bila dalam pengelolaannyakurang optimal.
Dengan demikian Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas akan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Diduga Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas secara bersama
berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk.
2. Diduga Aset berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
Page 10
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 95
3. Diduga Liabilitas Tidak Lancar berpengaruh positif terhadap Kinerja
Keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
4. Diduga Ekuitas berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Metode yang dipergunakan yaitu metode survey kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Dalam hubungannya dengan teknik survey ini, Haryono
(2007: 62) lebih lanjut menyatakan survey adalah sebuah teknik penelitian dimana
informasi dikumpulkan dengan penggunaan studi literatur.
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer
dan sumber sekunder. Data yang diperoleh dari sumber pertama, pada penelitian
ini peneliti mengambil data berupa interview sesuai dengan judul penelitian
kepada pihak-pihak yang terkait di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. Sementara
data sekunder berupa catatan-catatan atau dokumen-dokumen ataupun literatur-
literatur mengenai Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas yang berasal dari PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara mengamati
laporan keuangan yang sesuai dengan judul penelitian serta dokumentasi yang
diambil berupa laporan keuangan dari tahun 2006 sampai dengan 2015 per
triwulan.
Populasi, Sampel, dan Sampling
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak sepuluh tahun yang terbagi
dalam triwulan. Sementara metode sampling yang digunakan dalam menetukan
sampel penelitian adalah metode purposive sampling. Pertimbangan tersebut
karena laporan keuangan selama sepuluh tahun terakhir telah tersedia secara
optimal dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang merupakan lembaga
yang independen.
Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Sesuai masalah dan tujuan penelitian, maka variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Terikat yaitu Kinerja Keuangan
Variabel kinerja keuangan diproksikan dengan total laba dalam laporan
keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja tahun 2006 sampai dengan tahun
2015
2. Variabel Bebas yaitu Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitas.
Variabel bebas berupa aset, liabilitas tidak lancar dan ekuitas diperoleh dari
laporan keuangan perusahaan PT. Semen Baturaja tahun 2006 sampai dengan
tahun 2016.
Metode Analisis Data
Page 11
96 Wulan Suryani
Untuk mendapatkan hasil analisis yang sempurna terhadap data hasil
penelitian diperlukan dua pendekatan analisis statistik, yaitustatistik deskriptif dan
statistik inferensial. Analisis juga dengan menggunakan Analisis Regresi
Bergandakarena pada penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel independen
dan memiliki satu variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kinerja keuangandan variabel independen yang digunakan
terdiri dari jumlah Aset, Jumlah Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas.Estimasi
model regresi linear bergandayang digunakan alah metode kuadrat terkecil biasa
(OLS-Ordinary Least Square) yang mempunyai sifat BLUE (Best, Linear,
Unbiased, Elimination).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Terdapat tiga variabel bebasyaitu variabel Aset (X1), Liabilitas Tidak
Lancar (X2) dan Ekuitas (X3).Sedangkan untuk variabel terikat atau tak bebas
yaitu Kinerja Keuangan (Y).Dalam penelitian ini digunakan sampel perusahaan
selama sepuluh tahun (2006-2015) yang terbagi per triwulan.Jadi, total sampel
berdasarkan tahun observasi (times series) adalah 40 observasi periode
perusahaan.Secara terperinci deskripsi variabel-variabel tersebut berturut-turut
dari nikai skor terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata-rata, simpangan baku,
median dan modusnya pada tabel dibawah ini:
Tabel 5
Data Deskriptif Variabel Penelitian
Statistics
Kinerja Aset KJP Ekuitas
N Valid 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0
Mean 192023.18 681737.48 594209.50 638070.40
Std. Error of Mean 16878.298 15754.013 7423.099 15411.687
Median 205176.00 676592.00 604912.00 630202.00
Mode 21264a 409434a 512042a 311531a
Std. Deviation 106747.730 99637.129 46947.801 97472.069
Variance 1140E+10 9927557516 2204095986 9500804310
Skewness -.326 .062 .040 -.661
Std. Error of
Skewness .374 .374 .374 .374
Kurtosis -1.100 .529 -.721 1.641
Std. Error of Kurtosis .733 .733 .733 .733
Range 332721 494371 171631 510788
Minimum 21264 409434 512042 311531
Maximum 353985 903805 683673 822319
Page 12
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 97
Sum 7680927 27269499 23768380 25522816
Percentiles
25 113862.75 612146.50 551447.25 568466.75
50 205176.00 676592.00 604912.00 630202.00
75 292255.75 755805.75 620079.25 716481.75
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Kinerja keuangan merupakan tingkat prestasi yang dicapai oleh
perusahaan dari segi keuangan yang menunjukkan keberhasilan perusahaan
mencapai laba (profit) yang diinginkan. Berdasarkan tabel 5, variabel Kinerja
keuangan (Y) memberikan gambaran bahwa seluruh data lengkap, tidak ada yang
cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel kinerja keuangan memiliki
nilai rata-rata 192.023,18; median 205.176,00; mode 21.264,00; standar deviasi
106.747,73; nilai minimum 21.264; nilai maksimum 353.985,00; dan total
7.680.927,00.
Berdasarkan table 5, variabel Aset (X1)memberikan gambaran bahwa
seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing.
Variabel Asetmemiliki nilai rata-rata 681.737,48; median 676.592,00; mode
409.434,00; standar deviasi 99.637,13; nilai minimum 409.434,00; nilai
maksimum 903.805,00; dan total 27.269.499,00.
Liabilitas Tidak Lancar yang dimiliki oleh PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk antara lainLiabilitas pajak tangguhan, Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang, Liabilitas kepada pihak berelasi, dan provisi reklamasi dan pasca
tambang.Berdasarkan tabel 5 variabel Liabilitas Tidak Lancar (X2) memberikan
gambaran bahwa seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya
data missing. Variabel Liabilitas Tidak Lancar memiliki nilai rata-rata
594.209,50; median 604.912,00; mode 512.042,00; standar deviasi 46.947,80;
nilai minimum 512.042,00; nilai maksimum 683.673,00; dan total 23.768.380,00.
Variabel Ekuitas (X3) memberikan gambaran bahwa seluruh data lengkap,
tidak ada yang cacat, ditandai tidak adanya data missing. Variabel Ekuitas
memiliki nilai rata-rata 638.070,40; median 630.202,00; mode 311.531,00;
standar deviasi 97.472,07; nilai minimum 311.531,00; nilai maksimum
822.319,00; dan total 25.522.816,00.
Analisis Statistik Inferensial
Dari hasil uji normalitas pada tabel 6maka didapat suatu kesimpulan
bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) merupakan nilai p variabel Kinerja Keuangan
sebesar 0,08; Asetsebesar 0,09;Liabilitas Tidak Lancarsebesar 0,08; dan
Ekuitassebesar 0,09. Dengan probabilitas di atas 0,05 maka fungsi distribusi
populasi yang diwakili sampel merupakan distribusi data normal.
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja Aset KJP Ekuitas
N 40 40 40 40
Page 13
98 Wulan Suryani
Normal Parametersa,b Mean 192023.18 681737.48 594209.50 638070.40
Std.
Deviation 106747.730 99637.129 46947.801 97472.069
Most Extreme
Differences
Absolute .131 .129 .131 .130
Positive .131 .129 .082 .130 Negative -.103 -.090 -.131 -.110
Test Statistic .131 .129 .131 .130
Asymp. Sig. (2-tailed) .082c .094c .081c .085c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk melihat pengaruh Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitas
terhadap Kinerja Keuangan digunakan analisis regresi linear berganda.
Tabel 7
Koefisien Variabel Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1208093.943 184614.733
Aset -.524 .251 -.489
KJP -1.191 .299 -.524
Ekuitas .076 .267 .070
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel 7 di atas, persamaan regresi bergandanya adalah :
Ŷ = 1.208.093,94 - 0,52X1 – 1,19X2 +0,08X3 + e
Konstanta sebesar 1.208.093,94 menyatakan bahwa jika tidak ada
peningkatan variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasmaka Kinerja
keuangan tetap sebesar 1.208.093,94. Sedangkan dengan melihat besarnya
koefisien regresi bahwa variabel Aset sebesar -0,52;Liabilitas Tidak
Lancarsebesar -1,19; dan Ekuitas sebesar 0,08 artinya kecenderungan proyeksi
perubahan antara Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasdengan variabel
Kinerja Keuangan menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan
variabel Ekuitassebesar 100% maka mengakibatkan peningkatan pula pada
variabel Kinerja Keuangan sebesar 8% dan demikian pula dalam keadaan
sebaliknya.Setiap perubahan atau peningkatan variabel Asetsebesar 100%
menyebabkan penurunan Kinerja Keuangan sebesar 52% dan demikian pula
dalam keadaan sebaliknya. Setiap perubahan atau peningkatan variabel Liabilitas
Page 14
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017 99
Tidak Lancar sebesar 100% menyebabkan penurunan Kinerja Keuangan sebesar
119% dan demikian pula dalam keadaan sebaliknya.
Analisis Koefisen Korelasi dan Koefisien Diterminasi
Dalam analisis ini, akan dijabarkan penggunaan, korelasi dan determinasi.
Sebelum melakukan korelasi dan determinasi.
Tabel 8
Hasil Uji Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
1 .696a .484 .441
a. Predictors: (Constant), Ekuitas, KJP, Aset
b. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel Model Summary di atas menunjukkan besarnya korelasi
(R) variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasterhadap Kinerja Keuangan
sebesar 0,696 artinya hubungan variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan
Ekuitasterhadap Kinerja Keuangan menunjukkan korelasi yang cukup dan
bersikap positif (searah). Untuk mengetahui seberapa besar hubungan tersebut
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya adjustedR Square sebesar 0,441
atau 44,1% variabel Kinerja keuangan dapat dijelaskan atau terdapat hubungan
dengan variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitassedangkan sisanya
berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti.
Uji Hipotesis Statistik
Melakukan interpretasi hasil analisis penelitianini yaitu melakukan
penafsiran terhadap pengujian hipotesis.Pengujian Hipotesis statistik untuk
hipotesis pertama dilakukan dengan Uji F dan untuk hipotesis kedua, ketiga, dan
keempat dilakukan dengan uji t.
1. Pengaruh Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitassecara Bersama-sama
terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Untuk mengetahui hipotesisPengaruh Pengaruh Aset, Liabilitas Tidak
Lancar, dan Ekuitas secaraBersama-sama terhadap kinerja keuangan PT
Semen Baturaja (Persero) Tbkdigunakan uji F. Rumusan hipotesis:
- H0 : b1,b2,b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada Aset,
Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitas terhadap kinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk
- H1 : b1,b2,b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada Aset,
Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitas terhadap kinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
Tabel 9
Hasil Uji F
ANOVAa
Page 15
100 Wulan Suryani
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2151E+11 3 7171E+10 11.259 .000b
Residual 2293E+11 36 6368974869 Total 4444E+11 39
a. Dependent Variable: Kinerja b. Predictors: (Constant), Ekuitas, KJP, Aset
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai F siginifikansi di bawah
level of significance yaitu 0,00< 0,05. Dari hasil tesebut dapat disimpulkan
bahwa hipotesis pertama dapat diterima yaitu Aset, Liabilitas Tidak Lancar,
dan Ekuitasberpengaruh secara bersama-samaterhadap kinerja keuangan PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk (H0 ditolak).
Hal ini sesuai dengan teori bahwa Aset, Liabilitas dan Ekuitas
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Aset merupakan harta kekayaan
perusahaan yang terbagi menjadi harta lancar dan harta tidak lancar. Harta
lancar merupakan harta milik perusahaan yang dapat membiayai kegiatan
operasional perusahaan dalam jangka waktu dibawah satu periode, sedangkan
harta tidak lancar merupakan harta tetap perusahaan yang digunakan dalam
operasi normal perusahaan serta menambah suatu fungsi Aset. Dalam operasi
normalnya Aset tetap ini seringkali dibiayai dengan Liabilitas yang sifatnya
jangka panjang bagi perusahaan. Liabilitas Tidak Lancar ini akan dapat
bermanfaat bila dalam operasi normal perusahaan yang kontinyu serta dapat
memberikan laba optimal, yang pada akhirnya dapat mengembalikan kepada
Ekuitas yang berlebihan. Ekuitas yang surplus akan dapat digunakan kembali
untuk operasional selanjutnya hingga terjadinya kesinambungan perusahaan
yang terus menerus. Atau dapat juga dikatakan bila Aset, Liabilitas Tidak
Lancar dan Ekuitas bila kondisinya optimal secara bersama-sama akan dapat
berpengaruh terhadap kinerja keuangan dalam hal ini peningkatan laba usaha.
2. Pengaruh Aset terhadapkinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
Untuk mengetahui hipotesis pengaruh Aset terhadap kinerja keuangan
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk digunakan uji t. Rumusan hipotesis:
- H0 : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada Aset
terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
- H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada Aset
terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Tabel 10
Hasil Uji t Variabel Aset terhadap Kinerja Keuangan Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
Page 16
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017
101
1 (Constant) 539425.802 105303.716 5.123 .000
Aset -.510 .153 -.476 -3.333 .002 a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa nilai t siginikansi di bawah level of
significance yaitu 0,002< 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis kedua yaitu Asetberpengaruh negatif secara signifikan terhadap Kinerja
keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (H0 ditolak).
Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi Variabel Aset
terhadap Kinerja Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square
1 .476a .226
a. Predictors: (Constant),
Aset
b. Dependent Variable:
Kinerja
Dari tabel 11dapat dilihat bahwa koefisien korelasi variabel Aset
terhadap Kinerja Keuangan sebesar 0,476 dan koefisien Determinasi sebesar
0,226. Artinya keeratan hubungan variabel Aset dengan kinerja keuangan
adalah substansial dan variasi pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel
Aset terhadap kinerja keuangan adalah sebesar 22,6%.
Teorinya, kinerja keuangan merupakan keberhasilan usaha perusahaan
yang dapat dinilai dari sisi uang dalam hal ini laba usaha yang dinyatakan
dalam satuan rupiah.Kinerja keuangan ini dipengaruhi oleh Aset yang
digunakan dalam operasional perusahaan, baik Aset lancar maupun Aset tetap.
Aset lancar misalnya kas, piutang, bank, persediaan dan lain-lain yang
berputar secara normal dan mengembalikan return yang optimal kepada
perusahaan. Disamping itu, Aset tidak lancar juga dapat memberikan fungsi
Aset dengan menekan tingkat pengeluaran yang berlebihan, jika Aset lancar
maupun tidak lancar beroperasi secara normal dalam siklus organisasi maka
pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
3. Pengaruh Liabilitas Tidak Lancar terhadapkinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk
Untuk mengetahui hipotesis pengaruh Liabilitas Tidak Lancar terhadap
kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk digunakan uji t. Rumusan
hipotesis:
- H0 : b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada
Liabilitas Tidak Lancar terhadap kinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk
Page 17
102 Wulan Suryani
- H1 : b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada
Liabilitas Tidak Lancar terhadap kinerja keuangan PT Semen
Baturaja (Persero) Tbk.
Tabel 12
Hasil Uji t Variabel Liabilitas Tidak Lancar terhadap
Kinerja Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 929630.542 184188.658 5.047 .000
KJP -1.241 .309 -.546 -4.017 .000 a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa nilai t siginikansi di bawah level
of significance yaitu 0,000 < 0,05. Dari hasil tesebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis ketiga yaitu Liabilitas Tidak Lancar berpengaruh negatif secara
signifikan terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (H0
ditolak).
Tabel 13
Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi Variabel Aset
terhadap Kinerja Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square
1 .546a .298
a. Predictors: (Constant), KJP
b. Dependent Variable: Kinerja
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi variabel Liabilitas
Tidak Lancar terhadap Kinerja Keuangan sebesar 0,546 dan koefisien
Determinasi sebesar 0,298. Artinya keeratan hubungan variabel Liabilitas
Tidak Lancar dengan kinerja keuangan adalah substansial dan variasi
pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel Liabilitas Tidak Lancar terhadap
kinerja keuangan adalah sebesar 29,8%.
Liabilitas Tidak Lancar merupakan Liabilitas yang jatuh temponya
lebih dari satu operasi normal perusahaan. Liabilitas ini dapat berbagai
macam, misalnya Liabilitas obligasi yang merupakan surat Liabilitas
perusahaan atas kepemilikan obligasi, Liabilitas pajak yang belum dibayar dan
Liabilitas-Liabilitas lainnya. Semua Liabilitas ini akan berdampak kepada
Ekuitas perusahaan yang tertanam yang sifatnya jangka panjang. Namun
perlunya pengelolaan terhadap Liabilitas Tidak Lancar, terutama dalam
investasi yang sifatnya menggunakan dana yang besar dengan tingkat
Page 18
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017
103
pengembalian yang optimal. Bila hal ini dapat teratasi dengan baik maka pada
akhirnya akan berdampak kepada kinerja keuangan perusahaan.
4. PengaruhEkuitas terhadapkinerja keuangan PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk
Untuk mengetahui hipotesis pengaruh Ekuitas terhadap kinerja
keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk digunakan uji t. Rumusan
hipotesis:
- H0 : b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada
Ekuitas terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk
- H1 : b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada
Ekuitas terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk.
Tabel 14
Hasil Uji t Variabel Ekuitas terhadap Kinerja Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 537579.671 99643.097 5.395 .000
Ekuitas -.542 .154 -.495 -3.507 .001 a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa nilai t siginifikansi di
bawahlevel of significance yaitu 0,001< 0,05. Dari hasil tesebut dapat
disimpulkan bahwa hipotesis keempat yaitu Ekuitasberpengaruh negatif secara
signifikan terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (H0
ditolak).
Tabel 15
Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi Variabel Ekuitas
terhadap Kinerja Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square
1 .495a .245
a. Predictors: (Constant), Ekuitas
Page 19
104 Wulan Suryani
b. Dependent Variable: Kinerja
Dari tabel 15 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi variabel Ekuitas
terhadap Kinerja Keuangan sebesar 0,495 dan koefisien Determinasi sebesar
0,245. Artinya keeratan hubungan variabel Ekuitas dengan kinerja keuangan
adalah substansial dan variasi pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel
Ekuitas terhadap kinerja keuangan adalah sebesar 24,5%
Interpretasi
Hasil analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan Program SPSS yang
meliputi koefisien regresi, koefisien korelasi dan koefisien determinasi sera uji F
dan uji t, secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Besarnya koefisien regresi untuk variabel Aset(X1) sebesar -0,52; Liabilitas
Tidak Lancar(X2) sebesar -1,19; dan Ekuitas(X3) sebesar 0,08; serta konstanta
sebesar 1.208.093,94. Hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 1.208.093,94 menyatakan bahwa jika tidak ada Aset,
Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasmaka Kinerja keuangan tetap adalah
sebesar 1.208.093,94.
b. Dengan melihat besarnya koefisien regresi untuk variabel Aset (X1) sebesar
-0,52 menunjukkan bahwa setiap perubahan atau peningkatan variabel
Aset(X1)sebesar 100% menyebabkan penurunan Kinerja Keuangan (Y)
sebesar 52% dan demikian pula dalam keadaan sebaliknya. Nilai koefesien
Asetyang bernilai negatifmenunjukkan bahwa semakin besar nilai Asetpada
perusahaan, maka semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan tersebut.
c. Dengan melihat besarnya koefisien regresi untuk variabel Liabilitas Tidak
Lancar(X2)adalah sebesar -1,19 menunjukkan bahwa setiap perubahan atau
peningkatan variabel Liabilitas Tidak Lancar(X2) sebesar 100%, penurunan
Kinerja Keuangan (Y) sebesar 119% dan demikian pula dalam keadaan
sebaliknya.
d. Dengan melihat besarnya koefisien regresi untuk variabel
Ekuitas(X3)adalah sebesar 0,08 menggambarkan bahwa setiap perubahan
atau peningkatan variabel Ekuitas(X3) sebesar 100%, meningkatkan
variabel Kinerja Keuangan (Y) sebesar 8% dan demikian pula dalam
keadaan sebaliknya.
2. Besarnya korelasi (R) variabel Aset(X1), Liabilitas Tidak Lancar(X2),
danEkuitas(X3) terhadap Kinerja Keuangan (Y)adalah sebesar 0,696. Artinya
hubungan variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasterhadap Kinerja
Keuangan menunjukkan korelasi yang cukup dan bersikap positif (searah)
3. Besarnya koefisien determinasi adjustedRSquare sebesar 0,441. Artinya 44,1%
variabel Kinerja keuangan dapat dijelaskan atau terdapat hubungan dengan
variabel Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitassedangkan sisanya
berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti.
4. NilaiF siginifikansi di bawah level of significance yaitu 0,00 < 0,05. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima
yaitu Aset, Liabilitas Tidak Lancar, dan Ekuitasberpengaruh secara bersama-
samaterhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
Page 20
Jurnal Keuangan dan Bisnis, Maret 2017
105
5. Nilai t signifikansi untuk variabel Aset (X1) yaitu 0,02. Liabilitas Tidak
Lancar(X2) sebesar 0,00; dan Ekuitas(X3) sebesar 0,01.Dari hasil tersebut
diketahui bahwa nilai t siginifikansi di bawahlevel of significanceyang artinya
variabelAset, Liabilitas Tidak Lancardan Ekuitas secara parsial berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab-bab sebelumnya, baik melalui analisis statistik deskriptif maupun statistik
inferensial, serta uji hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama Aset, Liabilitas
Tidak Lancar dan Ekuitas terhadap kinerja keuangan PT. Semen Baturaja
(Persero) Tbk. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F hitung signifikansi sebesar
0,00 yang berarti lebih kecil dari α=0,05.
2. Secara parsial, terdapat pengaruh negatif dan signifikan Aset terhadap kinerja
keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Hal ini dapat dilihat dari hasil
uji t hitung signifikansi sebesar 0,002 yang berarti lebih kecil dari α=0,05.
3. Secara parsial, terdapat pengaruh negatif dan signifikan Liabilitas Tidak
Lancarterhadap kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Hal ini
dapat dilihat dari hasil uji t hitung signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih
kecil dari α=0,05.
4. Secara parsial, terdapat pengaruh negatif dan signifikan Ekuitas terhadap
kinerja keuangan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji t hitung signifikansi sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari
α=0,05.
5. Diantara variable Aset, Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas yang memiliki
pengaruh yang paling besar terhadap kinerja keuangan adalah Liabilitas Tidak
Lancar walaupun pengaruhnya berlawanan arah.
Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variable Aset,
Liabilitas Tidak Lancar dan Ekuitas secara signifikan mempengaruhi kinerja
keuangan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, untuk itu perlu diupayakan
perbaikan dalam pengelolaan terhadap ketiga variable tersebut.
Upaya untuk perbaikan dalam pengelolaan Aset, Liabilitas Tidak Lancar
dan Ekuitas guna meningkatkan kinerja keuangan yaitu dengan:
1. Penggunaan Aset dengan lebih efisien.
2. Meminimalkan penambahan Liabilitas Tidak Lancar.
3. Pemanfaatan Ekuitas secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Page 21
106 Wulan Suryani
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
ANDI. Yogyakarta.
Anggiat, Doli Mts. 2006. Penggunaan Rasio Keuangan sebagai Bahan
Pertimbangan untuk Memberikan Penilaian Kinerja pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumsel. Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Palembang.
F. Memon, A. Bhutto, dan G. Abbas. 2010. Capital Structure and firm’s
performance: A case of Textile sector Pakistan. Asian Journal of
Business and Management Science, Vol 1 No. 9. Hal 9-15.
Suyono, Hadi. 2014. Pengaruh Asset, Hutang Jangka Panjang Dan Equity
Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Universitas Tridinanti. Palembang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan per 1 September
2007. Salemba Empat.Jakarta.
Home, James C. Van. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi
Indonesia oleh Heru Sutajo.Salemba Empat. Jakarta.
Danharijoto,Martono.2010.Manajemen Keuangan.Edisi Pertama, Cetakan
Kedua. Ekonisia.Yogyakarta.
Silaban, Pasaman. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Aktiva Tetap, Hutang Jangka
Panjang Dan Ekuitas Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT.
Lumbung Padi Jie Brothers Pematangsiantar). Jurnal Akuntansi, Vol
XVI, No. 01. Hal 83-98.
Pribadiono. 2005. Evaluasi Kinerja (Sektor Bisnis dan Sektor
Publik).Universitas Bhayangkara.Surabaya.
S. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kelima.
Liberty.Yogyakarta.
Zaki Baridwan. 2005. Intermediate Accounting. ANDI. Yogyakarta.