Top Banner
PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM (STUDI KASUS ARSITEKTUR MASJID DAN MAKAM RADEN NUR RAHMAD DI DESA SENDANGDUWUR KABUPATEN LAMONGAN) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag) Oleh : Mahfudloh 11140321000065 PRODI STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M
99

PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR

ISLAM

(STUDI KASUS ARSITEKTUR MASJID DAN MAKAM

RADEN NUR RAHMAD DI DESA SENDANGDUWUR

KABUPATEN LAMONGAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh :

Mahfudloh

11140321000065

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021 M

Page 2: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR

ISLAM

(STUDI KASUS ARSITEKTUR MASJID DAN MAKAM

RADEN NUR RAHMAD DI DESA SENDANGDUWUR

KABUPATEN LAMONGAN)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Mahfudloh

NIM: 11140321000065

Dibawah Bimbingan

Siti Nadroh, M.A

NUPN.9920112687

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1442 H/2021 M

Page 3: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mahfudloh

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan/ Prodi : Studi Agama-agama

Judul Skripsi : Pengaruh Arsitektur Hindu pada Arsitektur Islam

(Studi Kasus Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad di Desa

Sendangduwur Kabupaten Lamongan)

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang dianjurkan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil

karya asli saya atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain

maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Juli 2021

Mahfudloh

Page 4: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi berjudul “PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA

ARSITEKTUR ISLAM (STUDI KASUS ARSITEKTUR MASJID DAN

MAKAM RADEN NUR RAHMAD DI DESA SENDANGDUWUR

KABUPATEN LAMONGAN)”. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juli 2021.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Agama (S.Ag) Program Strata Satu (S-1) pada Program Studi Studi Agama-

Agama.

Jakarta, 10 Agustus 2021

Panitia Sidang Munaqasyah,

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota,

Syaiful Azmi, M.A Lisfa Sentosa Aisyah, M.A

NIP.197103101997031005 NIP. 197505062005012003

Anggota,

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. M Amin Nurdin, M.A Dra.Hermawati, M.A

NIDK.8970600029 NIP. 195412261986032002

Pembimbing

Siti Nadroh, M.A

NUPN. 9920112687

Page 5: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

iv

ABSTRAK

Mahfudloh

Judul Skripsi : “Pengaruh Arsitektur Hindu pada Arsitektur Islam (Studi

Kasus Arsitektur Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad di Desa

Sendangduwur)”

Akulturasi adalah proses pembudayaan lewat campuran dua kebudayaan

atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. Percampuran budaya

itu bisa berkenaan dengan wujudbudaya yang monumental. Salah satu bentuknya

terdapat pada bidang bangunan sebagai contoh penampilan arsitektur. Masjid dan

Makam Raden Nur Rahmad yang memperlihatkan adanya wujud akulturasi Islam

dan Hindu pada bangunannya.

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan yang dilakukan

di Desa Sendangduwur selama rentang waktu antara bulan Maret – April, penulis

menggunakan pendekatan antropologi arsitektur dan historis. Pendekatan

antropologi berguna dalam studi sejarah karena pendekatan antropologi sangat

membantu dalam mengkaji perkembangan budaya dalam kajian sejarah.

Pendekatan antropologi arsitektur digunakan digunakan untuk menjelaskan relasi

bentuk dan makna berdasarkan kebudayaan yang ada pada arsitektur Masjid

dan Makam Raden Nur Rahmad. Sedangkan pendekatan historis adalah

penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa

lampau dan dilaksanakan secara sistematis, digunakan untuk mendeskripsikan

sejarah Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad

Masjid Raden Nur Rahmad adalah masjid yang didirikan oleh Raden Nur

Rahmad yang merupakan tokoh penyebar Agama Islam di Desa Sendangduwur.

Bentuk akulturasi budaya pada arsitektur Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad

bisa dilihat dari bentuk atap masjid tumpang, lalu pada bangunan makam terdapat

gapura bentar, gapura paduraksa, motif kalpwareksa , motif merak dan motif

kalaMarga. Sedangkan bentuk akulturasi pada bangunan Makam raden Nur

Rahmad bisa dilihat dari bentuk cungkup yang dan Nisan yang nisan bercorak

Surya Majapahit.

Dari proses akulturasi tersebut bisa disimpulkan bahwa pengaruh

arsitektur Hindu terhadap Arsitektur pada Masjid dan makam raden Nur Rahmad

terdapat pada bentuk-bentuk bangunan Masjid dan Makam, yakni pada Masjid

Atap tumpang lalu motif lotus pada mimbar masjid, kemudian pada bangunan

makam di pintu masuknya terdapat gapura candi Bentar, gapura Gunung

bersayap, terdapat pula motif Kala marga , dan motif merak

Kata kuci : Akulturasi, Masjid Makam, Antropologi Arsitektur

Page 6: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta

alam yang telah memberikan rahmat, nikmat berupa akal sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH ARSITEKTUR HINDU

PADA ARSITEKTUR ISLAM (STUDI KASUS ARSITEKTUR MASJID

DAN MAKAM RADEN NUR RAHMAD DI DESA SENDANGDUWUR

KABUPATEN LAMONGAN) .” Shalawat dan salam semoga tetap tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita para pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik

moril maupun materil, oleh karena itu sebagai tanda syukur penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu (Suwamah) dan Bapak (Muslimin) Alm. Selaku kedua orang tua penulis

yang selalu memberikan semangat, dan bantuan baik moril maupun materil,

serta doa yang tak pernah putus sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi

ini.

2. Ibu Siti Nadroh, M.A. selaku Dosen pembimbingyang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Syaiful Azmi M.A selaku Ketua Jurusan Studi Agama-agama

merangkap penasihat akademik dan Ibunda Lisfa Sentosa Aisyah, M.A selaku

sekretaris Jurusan Studi Agama-agama yang tak kenal lelah dalam

memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan sangat sabar dan baik.

Page 7: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

vi

4. Segenap Bapak Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang telah

memberikan wawasan dan pengetahuan kepada penulis semasa kuliah di

kampus ini.

5. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Perpustakaan Utana UIN

Jakarta yang telah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan penulis.

6. Ibu Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

7. Bapak Dr. Yusuf Rahman, M.A selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Kusmana, M.A., Ph. D selaku Wakil Dekan Bagian Akademik

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Ibu Dra. Nuriyah M.A yang selalu menyemangati dan memberi dukungan

baik moril maupun materil kepada penulis.

10. Bapak Barrur Rohim, S.Pd selaku Kepala Desa Sendangduwur beserta staf

Desa Sendangduwuryang telah memberi ijin penelitian kepada penulis.

11. Bapak KH. Salim Azhar Selaku Tokoh Agama di Desa Sendangduwur.

12. Bapak Fahruddin Selaku Juru Kunci Makam Raden Nur Rahmad

Sendangduwur.

13. Kakak Penulis Farih Hamdan, Hamid Arif, Khusnul Khuluq, Irma Hayati,

Erlinawati, dan tiga ponakan penulis Diana Felhista Ayu, Izzan Rasyid

Maulana dan Azachel Arsyanendra Rafisqi dan seluruh keluarga besar Bani

Asyraf.

Page 8: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

vii

14. Kepada Lingga Irfa Binangkit, Wardah Humaeroh, Khilda Fauziah, Riky

Setiawan selaku teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Kepada seluruh jajaran Guru TK Ar-Rahmah, Bu Endah, Bu Lala, Bu Kiki,

Kak Maya, Kak Indah, yang selalu menyemangati penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

16. Teman-teman SAA 2014 khususnya, Fau, Rexy, Maya, Zuhroh , Feni,.

Terimakasih terlah menjadi teman dalam seperjuangan menuntut ilmu di UIN

Jakarta. Dan juga teman-teman KKN Archery 2017.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan penulis menyadari dalam penyusunan

skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saran dan kritik dari

pembaca sangat diharapkan agar skripsi ini menjadi lebih baik. Akhirnya semoga

skripsi ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta, 12 Juli 2021

Mahfudloh

Page 9: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH ....... iii

ABSTRAK. .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI. ........................................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 8

E. Landasan Teori .............................................................................. 9

F. Metodologi Penelitian ................................................................... 11

G. Sistematika Penelitian ................................................................... 17

BAB II : RAGAM ARISTEKTUR HINDU DAN ISLAM ................. 19

A. Aristektur Hindu dan Arsitektur Islam .......................................... 19

B. Deskripsi Arsitektur Masjid Raden Nur Rahmad ......................... 23

C. Deskripsi Arsitektur Makam Raden Nur Rahmad ........................ 29

BAB III : SEJARAH SOSIAL DAN KEAGAMAAN DESA

SENDANGDUWUR ........................................................... 30

A. Sejarah Desa Sendangduwur ......................................................... 30

B. Tokoh sosial dan Keagamaan Desa Sendangduwur ...................... 37

Page 10: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

ix

C. Kehidupan Sosial dan Keagamaan Masayarakat Desa

Sendangduwur ............................................................................... 39

D. Akulturasi Hindu-Budha pada Masyarakat Desa Sendangduwur..41

BAB IV :AKULTURASI ARSITEKTUR HINDU PADA

ARISTEKTUR ISLAM ....................................................... 49

A. Akulturasi Arsitektur Hindu pada Bangunan Masjid Raden Nur

Rahmad .......................................................................................... 49

B. Akulturasi Arsitektur Hindu pada Bangunan Makam Raden Nur

Rahmad .......................................................................................... 52

C. Bentuk-bentuk Akulturasi Islam-Hindhu pada Bangunan Masjid

dan Makam Raden Nur Rahmad ................................................... 57

BAB V : PENUTUP ................................................................................ 60

A. Kesimpulan ................................................................................... 61

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 63

LAMPIRAN ............................................................................................. 64

Page 11: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jawa Timur merupakan sebuah provinsi di bagian Timur

Pulau Jawa Indonesia, saat ini Provinsi ini didiami oleh kelompok

etnis yang beragam, seperti Suku Jawa, Suku Madura, dan orang

Tionghoa-Indonesia.1 Selain itu Jawa Timur saat ini berada dalam

tahap pembangunan diberbagai sektor penunjang perekonomian,

salah satunya pariwisata. Pariwisata berkaitan eraat dengan

kehidupan manusia yang meliputi kegiatan sosial, ekonomi dan

keagamaan.2

Lamongan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa

Timur yang memiliki keindahan alam yang indah dan banyak

tempat pariwisata. Sebagian besar wilayah Lamongan merupakan

kawasan pesisir, sebagian lagi berupa perbukitan.3 Kabupaten

Lamongan memiliki beberapa peninggalan sejarah keagamaan,

salah satu diantaranya adalah Masjid dan Komplek Makam Raden

Nur Rahmad yang terletak di Kawasan Desa Sendangduwur.

1Diakses dari http://jatimprov.go.id/read/sekilas-jawa-timur/sekilas-jawa-timur

Pada Tanggal 23 Juli 2021 Pukul 06.10 2Mohammad Farid etcal, Lamongan Memayu Raharja Ning Praja (Lamongan:

Tim Penyusun Naskah Lamongan Memayung Raharjaning Praja, 1993) h. 8. 3Diakses dari https://lamongankab.go.id/portal/search-result?keyword=profil+

Pada Tanggal 23 Juli 2021 pukul 06.15

Page 12: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

2

Desa Sendangduwur ialah kawasan yang memiliki banyak

peninggalan sejarah budaya serta merupakan jalur penyebaran

agama Islam oleh para Walisongo dan para Sunan. Dahulu pada

zaman kerajaan Hindu Jawa Timur pesisir utara merupakan daerah

perdagangan yang telah dikenal oleh pedagang dari nusantara

maupun para saudagar dari Timur Tengah yang datang, pergi dan

ada pula yang menetap.

Islam datang ke Sendangduwur setelah penyebaran agama

Hindu dan Budha. Karena hal tersebut banyak unsur Islam yang

dipengaruhi oleh unsur agama Hindu-Budha. Termasuk salah

satunya dalam arsitektural Islam yang banyak membawa unsur-

unsur lokal dan unsur Hindu-Budha. Contohnya pada Masjid

Raden Nur Rahmad merupakan salah masjid peninggalan Sunan

Sendangduwur yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di

Sendangduwur sehingga dalam bangunan masjid terbentuk atas

proses akulturasi antar budaya Islam-Hindu.

Masjid muncul sebagai pusat kegiatan Islam yang

merupakanperpaduan dari fungsi bangunan sebagai unsur arsitektur

Islam yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

diperintahkan oleh Tuhan sebagai pelaksanaan ajaran Islam,

dengan bangunan sebagai ungkapan tertinggi dari nilai-nilai luhur

kehidupan manusia yang melaksanakan ajaran Islam. Maka

tampillah arsitektur Masjid dengan segala bentuk, gaya, corak dan

Page 13: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

3

penampilannya dari setiaap kurun waktu, setiap daerah, lingkungan

kehidupan dengan adat dan kebiasaan, serta latar belakang manusia

yang menciptakannya.4 Bangunan Masjid Raden Nur Rahmad di

Desa Sendangduwur merupakan salah satu wujud penampilan

budaya Islam tersebut.

Hal tersebut timbul karena adanya penyesuaian budaya

Islam terhadap budaya Hindu-Budha yang dominan pada saat itu.

Sehingga terbentuklah arsitektural masjid yang membawa bentuk

akulturasi antar budaya Islam dan Hindu .

Jika Masjid pada umumnya dibangun dengan memadukan

gaya arsitektur Islam dengan nusantara, tetapi beberapa masjid tua

memiliki arsitektur yang mirip dengan Hindu.5

Mengenai bentuk bangunan Masjid di Indonesia,

sebenarnya tidak ada ketentuan yang mengikat. Biasanya bentuk

masjid mengikuti langgam daerah setempat, sehingga lahir bentuk

masjid yang bermacam-macam sesuai dengan kebiasaan dan

kemampuan masyarakat yang mendirikannya. Daerah-daerah yang

kurang mendapat pengaruh Hindu biasanya lebih tajam

menonjolkan keaslian arsitektur daerahnya dibandingkan daerah-

daerah yang mendapat pengaruh Hindu. Lama kelamaan, pola

arsitektur daerah ini pun berubah. Faktor utamanya adalah karena

4Abdul Rochyn, Sejarah Arsitektur Islam: Sebuah Tinjauan (Bandung: Angkasa,

1983), h. 3 5Budi, Bambang Setia. Pengantar Sejarah Perkembangan Arsitektur Masjid di

Jawa Makalah Seminar dan Pameran Masjid-masjid Terpilih se-Jawa. Bandung: Fakultas

Sastra Jepang UNPAD.

Page 14: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

4

mendapat pengaruh visual dari masjid-masjid di luar Indonesia.

Pengaruh yang sangat terasa terutama pada bentuknya, seperti

kelengkapan masjid yang berupa menara dan kubah serta unsur-

unsur ornamen bangunannnya.6 Secara garis besar, konsep

arsitektur Islam merujuk pada ayat-ayat “Quraniyah‟ (berasal dari

Al-Quran) dan “Kauniyah‟ (bentuk hukum alam).7 Meskipun kini

masyarakat Desa Sendangduwur memeluk agama Islam, akan

tetapi dahulu sebelum Islam datang masyarakat Desa

Sendangduwur menganut agama Hindhu dan Budha.

Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam yang biasanya

digunakan untuk kegiatan ibadah seperti sholat, pengajian atau

ceramah serta peringatan hari-hari besar Islam lainnya.8 Selain itu

Masjid Raden Nur Rahmad juga merupakan peninggalan Islam

yang banyak mendapat pengaruh kebudayaan Hindu, hal ini bisa

dilihat dari pola hias gunungan kala pada ukiran tiang mimbar

Masjid Raden Nur Rahmad. Selain itu Masjid Raden Nur Rahmad

tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah semata-mata, tetapi

juga sebagai arena menciptakan ruang budaya melestarikan tradisi

keagamaan dan sarana penanaman budaya Islam. Ada proses

dialektika antara budaya islamis yang dibawa oleh Sunan Sendang

6Abdul Rochym, Mesjid dalam Karya Arsitektur Nasional Indonesia. (Bandung

: Angkasa. 1995) h.26-27 7Bambang Sakti Wiku Atmojo, Analisis Arsitektur Masjid. Naditira Widya No.

04. Banjar Baru: Balai Arkeologi Banjarmasin. 8Sri Sugiyati dkk, Masjid Kuno Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1999), h. 9

Page 15: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

5

Duwur dan kebudayaan lama non islamis yang dimiliki oleh

masyarakat setempat, sehingga terjadilah akulturasi budaya.9

Berbicara mengenai Masjid Sendangduwur maka tak bisa

dipisahkan dari Makam Sendangduwur yang mana merupakan

Makam Raden Nur Rahmad selaku pendiri Masjid Sendangduwur

tersebut dimakamkan. Makam Sendangduwur merupakan salah

satu peninggalan sejarah yang berasal dari masa transisi Indonesia

Hindu dan Islam. pada bangunan makam Raden Nur Rahmad,

terdapat gapura untuk memasuki makam lalu, terdapat kemiripan

dengan bangunan candi bentar, dan gapura paduraksa.

Wujud akulturasi Islam-Hindhu pada arsitektur Masjid dan

Makam bisa dilihat dari bentuk bangunan fisik Masjid

Sendangduwur sebagai budaya masyarakat Sendangduwur yang

disertai oleh spirit Islam yang kreatif dan menandakan kemajuan

pemikiran dan peradabannya. Interaksi antara penyebar Islam

Raden Nur Rahmad dengan masyarakat setempat mengakibatkan

adanya kontak budaya atau akulturasi tradisi-budaya Hindu dengan

nilai-nilai Islam. Bukti adanya akulturasi itu hingga sekarang masih

tampak terlihat dan lestari pada konstruksi bangunan Masjid Raden

Nur Rahmad yang merepresentasikan gaya arsitektur Hindu-Islam.

Selain itu keunikan dari Masjid Raden Nur Rahmad juga

bisa dilihat dari masjid yang beratap tumpang, terdapat ruang

9Novita Siswayanti, “Fungsi Masjid Sendangduwur Sebagai Wujud Akulturasi

Budaya,” JurnalSmart Vol. 2, No.2 Desember 2016, h. 144

Page 16: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

6

bunjur sangkar seperti joglo. Yang mempunyai banyak tiang

penyangga. Sedangkan pada makam Raden Nur Rahmad sendiri

terdapat Gapura Bentar, gapura paduraksa, nisan dengan hiasan

“Sinar Matahari” dengan ditengahnya terpahat hurup Arab berupa

Syahadat dari keterangan tersebut makam sendang duwur terdapat

unsur budaya Hindu yang masih kental dan dipadukan dengan

Islam.

Berdasarkan peemaparan di atas dengan beberapa keunikan

yang masih terjaga dari dulu hingga sekarang, penulis merasa

tertarik untuk meneliti lebih jauh, sehingga penulis mengambil

judul “Pengaruh Arsitektur Hindu pada Arsitektur Islam (Studi

Kasus Arsitektur Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad di

Desa Sendangduwur Kabupaten Lamongan)”

B. Rumusan Masalah

Supaya pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak

meluas, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Arsitektur Hindu

pada Arsitektur Islam Studi Kasus Arsitektur Masjid dan Makam

Sunan Raden Nur Rahmad Sendangduwur?

Page 17: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan

diatas, maka tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

Pengaruh Arsitektur Hindu pada Arsitektur Islam di Masjid dan

Makam Raden Nur Rahmad Sendangduwur

Adapun Manfaat penelitian ini dibagi menjadi tiga, yakni

kegunaan teoritis, praktis dan Akademis

a) Kegunaan teoritis

Secara teorotis penelitian ini diharapkan bisa

digunakan sebagai sumbangan data ilmiah dan dapat

menambah keilmuan mengenai bentuk -bentuk akulturasi

Islam-Hindu pada arsitektur Masjid dan Makam Sunan Raden

Nur Rahmad Sendangduwur

b) Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan tambahan bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui

Pengaruh Arsitektur Hindu pada Arsitektur Islam di arsitektur

Masjid dan Makam Sunan Raden Nur Rahmad di Desa

Sendangduwur.

c) Kegunaan Akademis

Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat

untuk memenuhi persyaratan akhir perkuliahan guna

mendapatkan gelar Sarjana Agama (S.Ag) jurusan Studi

Page 18: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

8

Agama-agama Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam proses penelusuran karya-karya ilmiah yang sama

atau mirip dengan penyususan karya ilmiah ini, diantaranya

sebagai berikut:

Pertama, skripsi Yulianti dengan judul “Legenda Desa

Sendang Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan (kajian

Struktur, Fungsi, Dan Nilai Budaya),” Universitas Negeri Surabaya

Fakultas Bahasa Sastra,Tahun 2006. Skripsi ini menjelaskan

tentang berbagai legenda yang ada di Sendangduwur serta nilai-

nilai budaya dalam legenda tersebut. Persamaan skripsi beliau

dengan penulis adalah sama- membahas sejarah Desa

Sendangduwur lalu perbedaannya adalah selain membahas sejarah

Sejarah Desa Sendangduwur penulis juga membahas tentang

bentuk akulturasi yang ada pada Arsitektur bangunan di Masjid

dan Makam Raden Nur Rahmad.

Kedua,skripsiWiandik “Aspek-Aspek Akulturasi pada

Kepurbakalaan Sendangduwur di Paciran Lamongan. “ Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya tahun 2014. Skripsi ini

membahas tentang Akulturasi terhadap situs-situs dan tempat-

tempat keramat di Desa Sendangduwur. persamaan skripsi beliau

dengan penulis adalah sama-sama memabahas tentang akulturasi

Page 19: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

9

pada masjid dan makamsedangkan perbedaannya penulis

menambahkan kajian arsitektur pada penelitian penulis.

Ketiga, skripsi Siti Sumaitah “Peranan Sunan Sendang

(1520-1585) Dalam penyebaran Islam di Desa

SendangduwurPaciran Lamongan.” Jurusan Sejarah Kebudayaan

Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2014.Fokus penelitian

skripsi Siti Sumaitah yaitu hanya pada sejarah masuknya Islam di

DessaSendangduwur yang di sebarkan oleh Raden Nur Rahmad,

pesamaan penelitian Siti Sumaitah dengan penulis yakni sama-

sama membahas sejarah yang ada di Masjid dan Makam,

sedangkan perbedaannya disini penulis juga akan membahas

akulturasi budaya yang ada pada bangunan Masjid dan Makam

Raden Nur Rahmad Sendangduwur.

E. Landasan Teori

Menurut Abdul Rochym Akulturasi adalah suatu segi

kebudayaan yang menyentuh segi kemanusiaan secara langsung

yang mengandung faktor pelaksanaan kehidupan manusia. Hal

tersebut dapat berupa gambaran dari corak kehidupan manusia

dengan segala kelengkapannya seperti masa kehidupanya, latar

belakangnya, pembentukan kebudayaan serta bagaimana

Page 20: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

10

kehidupan tersebut di realisasikan ke dalam bentuk-bentuk fisik

bangunan,karya seni dan kepercayaan.10

Kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa.11

Menurut Koentjaningrat kebudayaan ada tiga wujudnya, yakni :

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,

gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan

lain sebagainya.

2. Wjud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta

tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarkat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya

manusia.

Berdasarkan uraian diatas bisa difahamibahwa kebudayaan

dapat dikaitkan dengan wujud bangunan karena ada kebudayaan

yang bersifat kongkrit sehingga dapat mewujudkan suatu kelakuan

yang berfungsi untuk memahami dan menafsirkan sesuatu yang

dihadapi. Hal tersebut menghasilkan benda-benda kebudayaan,

seperti bangunan-bangunan lama yang berupa masjid-masjid tua

dan candi. Salah satunya ialah masjid dan makam Raden Nur

Rahmad yang mendapatkan pengaruh kebudayaan Islam-Hindu

sehingga penampilan arsitektur bangunannya memiliki keunikan

tersendiri dibanding dengan Masjid dan Makam lainnya.

10Abdul Rohym, Sejarah Arsitektur Islam , h. 2

11Koentjaningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta : Rineka Cipta, 1990 ), h.

181

Page 21: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

11

Penelitian ini menggunakan teori akulturasi yang

dikemukakan oleh Koentjaningrat. Akulturasi sebagai proses sosial

untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan unsur kebudayaan itu

sendiri.12

Lebih lanjut Redfield juga menjelaskan akulturasi adalah

suatu fenomena yang merupakan hasil ketika suatu kelompok

individu yang memiliki kebudayaanan yang berdeda datang dan

secara berkesinambungan melakukan kontak dari perjumpaan

pertama, yang kemudian mengalami perubahan dalam pola

kebudayaan asli salah satu atau kedua kelompok tersebut.

Menyikapi bahwa akulturasi kebudayaan merupakan suatu kontak

dan yang melibatkan dua atau lebih komponen atau aspek lainnya

yang mendorong suatu perubahan.13

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah salah satu cara yang

digunakan seorang peneliti untuk menjawab dorongan dari rasa

keingintahuan terhadap dunianya, sebelum melakukan metodologi

penelitian peneliti terlebih dahulu menempuh cara-cara lain yang

non ilmiah yang dianggap lebih praktis dan cepat menghasilkan

jawaban. Namun penggunaan cara-cara ilmiah untuk menjawab

12Koentjaningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, h. 248

13Yanyan Suryana, “Akulturasi Kebudayaanan (Hindu-Budha-Islam) Dalam

Buku Teks Pelajaran Sejarah Nasional Indonesia,” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,

Volume 26, No. 1, Juni 2017, h. 103

Page 22: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

12

keingintahuuan saja dan juga memperhatikan kebenaran ilmiah

(scientifictruth) akan tetapi juga mempertimbangkan cara

memperoleh kebenaran ilmiah tersebut. Cara untuk

mendapatkannya yakni dengan penelitian ilmiah

(scientificresearch) disebut juga dengan metode penelitian.14

Dalam hal ini penelitian ini penulis membagi metodologi penelitian

menjadi beberapa bagian yakni :

1. Jenis Penelitian

Penelitianyang penulis lakukan adalah penelitian lapangan

(fieldresearch), dilaksanakan di Masjid dan Makam Raden Nur

Rahmad, di Desa Sendangduwur selama rentang waktu antara

bulan Maret 2021 sampai bulan Mei 2021.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini dibagimenjadi dua, yakni primer

dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh

dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan

penelitian.15Dalam proses penelitian lapangan penulis

melakukan wawancara kepada beberapa narasumber

diantaranya:

a) K.H. Salim Azhar selaku tokoh Keagamaan Desa

Sendangduwur.

14H.M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,

Ekoomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2017),

h. 8-9 15M Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2002), h. 81.

Page 23: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

13

b) Bapak Fahruddin selaku Pengurus Masjid dan Makam

Raden Nur Rahmad

c) Bapak Bahrur Rohim S. Pd selaku Kepala Desa

Sendangduwur

Sedangkan data sekunder adalah data yang materinya

secara tidak langsung berhubungan dengan masalah yang

diungkapkan. Data sekunder ini juga bisa digunakan sebagai

pelengkap data primer.16 Data sekunder diperoleh penulis

dariliteratur atau kepustakaan berupa buku, jurnal, disertasi

dan lain yang relevan. sebagainya yang diolah kemudian

disimpulkan.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan adalah antropologi

arsitektur 17 dan historis, Dalam metode antropologis objek

kajiannya adalah manusia, masyarakat serta budaya dan

kaitannya dengan agama. Tinjauan antropologi dapat diartikan

sebagai salah satu upaya untuk memahami agama dengan

melihat wujud praktik keagamaan (tindakan, perilaku) yang

tumbuh dan berkembang di masyarakat.18Selain itu

Antropologi diartikan sebagai ilmu tentang manusia. Secara

16Suharsini Ari Kunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), h. 117. 17Ashadi, Pengantar Antropologi Arsitektur, (Jakarta: Arsitektur UMJ Press

2018), h. 14

18 Feryani Umi Rosidah, Pendekatan Antropologi Dalam Studi Agama, h. 24

Page 24: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

14

terminologi, antropologi diartikan sebagai ilmu tentang

manusia, khususnya tentang asul-usul, aneka warna bentuk

fisik, adat istiadat dan kepercayaannya pada masa lampau.19

Edward Taylor mendefinisikan antropologi sebagai hasil

prilaku yang pada gilirannya mengakumulasikan dan

mentransimisikan pengetahuannya. Oleh karena

kemampuannya yang khusus manusia itu maka ia dapat

menyusun kembali lingkungan alamiahnya. Adapun definisi

lain yang dikemukakan oleh para pakar antropologi, setidaknya

antara lain adalah menurut James L. Peacock,20 pengertian

antropologi itu menitik beratkan pada aspek pemahaman

kemanusiaan dalam bentuk keanekaragaman secara

menyeluruh.

Antropologi Arsitektur adalah ilmu yang merupakan

gabungan dari Antropologi dan Arsitektur. Antropologi adalah

ilmu yang memelajari tentang manusia. Antropologi Arsitektur

adalah ilmu yang memelajari manusia bagaimana ia

berarsitektur. Arsitektur itu sendiri adalah relasi antara bentuk,

fungsi, dan makna dalam kerangka kebudayaan. Dengan

demikian Antropologi Arsitektur dapat diartikan sebagai ilmu

yang memelajari manusia bagaimana dia, dengan bantuan

19 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), 50. 20 James. L. Peacock, The Antrophological Lens, Harsh Ligh, Soft Focus

(Cambridge: University Press, 1998), 10.

Page 25: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

15

kebudayaannya, membangun relasi bentuk-fungsi-

makna.Penelitian ini menggunakan teori akulturasi yang

dikemukakan oleh Koentjaningrat. Koentjaraningrat

menyebutkan, akulturasi merupakan proses sosial yang timbul

apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan

tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing

sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing tersebut

lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri

tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan lokal itu sendiri.

Proses akulturasi kebudayaan dapat terjadi apabila suatu

masyarakat atau kebudayaan dihadapkan pada unsur

kebudayaan asing. Sedangkan pendekatan historis

digunakan untuk mendeskripsikan biografi serta sejarah hidup

Raden Nur Rahmad, melalui pendekatan ini juga dapat

mendeskripsikan latar belakang berdirinya Masjid dan Makam

di Desa Sendangduwur

4. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi

Observasi, adalah melakukan pengamatan suatu

keadaan, suasana, peristiwa, menghimpun, memeriksa dan

mencatat dokumen-dokumen yang menjadi sumber data

penelitian. Penulis terjun langsung ke lokasi Masjid dan

Page 26: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

16

Makam Raden Nur Rahmad Sendangduwur, guna melihat

keadaan sekitar lokasi penelitian.

b) Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi dan kombinasi

berupa wawancara mendalam (indepthinterview) yang

dilakukan untuk mendapat informasi terkait dalam

permasalahan. Dalam penelitian ini yang menjadi

responden adalah Pengurus sekaligus juru kunci atau

kuncen yang dipercayai di Masjid dan Makam Raden Nur

Rahmad, serta Tokoh Keagamaan di Desa

Sendangduwurdan masyarakat sekitar yang dianggap

relevan dengan objek yang diteliti.21

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen

baik tertulis, gambar, maupun elektronik.22

Terkait dengan kegiatan yang dilakukan teknik

penulisan skripsi ini, penulis merujuk pada buku Pedoman

Penulisan karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Biro

21Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta:PTGramedia,

1977),h. 129.

22Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 221.

Page 27: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

17

Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2013/2014.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan, penulisan skripsi

ini dibagi menjadi beberapa bab yaitu :

Bab I : Pendahuluan, dalam bab ini membahas tentang

alasan pemilihan judul, dengan menunjukkan faktor yang

mendorong pemilihan judul skripsi, keemudian diikuti dengan

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori , metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : Ragam Arsitektur Hindu dan Islam. Dalam bab

ini penulis akan membahas tentang Arsitektur Hindu dan

Arsitektur Islam, lalu Deskripsi Arsitektur Masjid Raden Nur

Rahmad dan Deskripsi Arsitektur Makam Raden Nur Rahmad.

BAB III : Sejarah Sosial dan Keagamaan Desa

Sendangduwur. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang

Sejarah Desa Sendangduwur, Tokoh Sosial dan Keagamaan Desa

Sendangduwur, Kehidupan Sosial dan Keagamaan Masyarakat

Desa Sendangduwur.

BAB IV : Akulturasi Arsitektur Hindu pada Arsitektur

Islam. Dalam bab ini Penulis akan membahas tentang, Akulturasi

Arsitektur Hindu pada Bangunan Masjid Raden Nur Rahmad,

Page 28: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

18

Akulturasi Arsitektur Hindu pada Bangunan Makam Raden Nur

Rahmad, Akulturasi Budaya Hindu pada bangunan Masjid, dan

Bentuk-bentuk Akulturasi Islam-Hindu pada bangunan Masjid dan

Makam Raden Nur Rahmad.

BAB V : Penutup berisi kesimpulan dan saran dari penulis

Page 29: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

19

BAB II

RAGAM ARSITEKTUR HINDU DAN ISLAM

A. Arsitektur Hindu dan Arsitektur Islam

Kata arsitektur berasal dari bahasa Yunani yaitu

“architekton”, kata architekton terdiri dari dua kata yaitu: arkhe

dan tetoon. Arkhe berarti yang asli, awal, utama, otentik dan

tektoon berarti stabil, kokoh, statis. Jadi architektoon berarti

pembangunan utama atau bisa juga berarti tukang ahli bangunan.1

Arsitektur adalah susunan ruang-ruang yang dirancang untuk

kegiatan tertentu yang di integrasikan dengan harmonis kedalam

sebuah komposisi.2

Arsitektur adalah pembangunan utama, dalam arti terbatas

dalam arti total norma. Tata bangunan, tata ruang, tata seluruh

pengejawantahan yang selalu datang dari dalam, dari inti, galih, jati

diri, pandangan semesta, sikap didup serta kebudayaan bangsa dari

galaksi keyakinan dasar suatu komunitas, konkrit, histories, tidak

abstrak, tidak seragam untuk segala bangsa maupun kurun zaman.3

Perkembangan arsitektur di Indonesia tidak dapat

dilepaskan dari masa Hindu-Budha. Arsitektur era Hindu dan

1Syafwandi, Menara Masjid Kudus Dalam Tinjauan Sejarah dan

Arsitektur (Jakarta: Bulan Bintang,1985), h. 50.

2H.K. Ishar, Pedoman Umum Merancang Bangunan (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1995), h. 21. 3M Zein. Wiryoprawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur,

(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986), h. 56

Page 30: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

20

Budha berkembang pada abad ke 13. Desain arsitektur candi di

Indonesia menunjukkan adanya kekhasan tertentu. Hal ini

menunjukkan adanya local genius yang berperan aktif di dalamnya.

Pengaruh arsitektur Hindu atau India pada arsitektur Indonesia

terutama disebabkan oleh penyebaran agama Hindu dan Budha

oleh para pedagang India. Para pedagang masuk ke Indonesia pada

abad 200-600 M. Hal ini ditandai dengan ditemukan patung Budha

dari perunggu di Sulawesi, Jawa Timur, Jawa Barat sebagai tanda

kebangkitan agama Hindu. Pengaruh ini didapat dari penyebaran

agama Hindu dan Budha oleh para pedagang ini. Masyarakat mulai

membangun tempat-tempat ibadah yang mirip dengan yang ada di

India. Pada awal proses berinteraksi dengan para pedagang dari

India dengan masyarakat nusantara.Tempat ibadah yang dibangun

belum lengkap dan utuh, hanya merupakan arca-arca dan patung.

Arca dan patung tersebut hanya dilindungi oleh atap dari ijuk. Pada

perkembangan selanjutnya baru kemudian berkembang candi-candi

yang dibangun secara utuh. Candi-candi yang dibangun pada

awalnya sangat mirip dengan candi-candi yang ada di India. Tetapi

pada perkembangannya arsitektur candi berkembang dan memiliki

karakternya tersendiri yang tidak mirip dengan arsitektur di India

karena sudah disesuaikan dengan elemen elemen dan budaya yang

ada di Indonesia. Kemiripannya hanya ditemukan pada ornament,

arca dan patung-patung. Arsitektur bangunan pada masa Hindu

Page 31: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

21

masih bertahan sampai saat ini. Tetapi wujud bentuknya tidak lagi

sama benar dengan bangunan Hindu-Budha (candi), tetapi

pengaruh Hindu-Budha membuat arsitektur bangunan yang ada di

Indonesia menjadi khas. Karena agama Hindu-Budha berasal dari

India, maka bangunan-bangunan candi yang ada di Indonesia

mendapat pengaruh dari India, khususnya pada konstruksi

bangunan, gaya arsitektur dan hiasan. Namun asimilasi antara

budaya India dan Indonesia tidak menghilangkan kekhasan budaya

Indonesia, dan menjadikan candi-candi salah satu ciri bangunan

Hindu adalah “berundak”. Sejumlah undakan umumnya terdapat di

struktur bangunan candi yang ada di Indonesia.4

Menurut kitab Manasara Silpasastra (Kitab agama Hindu

yang menjelaskan mengenai seni dan tata cara pembuatannya),

bahwa bentuk sebuah candi adalah pengetahuan dasar dari sebuah

seni bangunan gapura, yaitu bangunan yang berada pada jalan

masuk atau keluar dari suatu tempat, lahan, atau wilayah. Namun

yang membedakan antara gapura dan candi adalah pada ruangnya,

yaitu candi mempunyai ruang tertutup sedangkan gapura

mempunyai lorong-lorong sebagai jalan keluar masuk.

Arsitektur Islam adalah cara membangun yang Islami tidak

bertentangan dengan hukum syariah ,tanpa batasan terhadap

tempat dan fungsi bangunan, namun lebih kepada karakter

4Wiyoso Yudo seputro, Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia, (Bandung:

Angkasa, 1998) h. 24

Page 32: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

22

Islaminya dalam hubungannya dengan desain bentuk dan

dekorasi. Definisi ini meliputi semua jenis bangunan, tidak

terbatas pada pengertian arsitektur Islam sebagai lingkungan

binaan yang lebih dipengaruhi oleh tipologi,sejarah,tempat,atau

langgam saja, yakni :

Pertama, mengacupada tipologi bentuk, menurut

pemikiran ini, tipe produk utama arsitektur Islam adalah berupa

masjid, makam, istana dan benteng. Dari keempat tipe bangunan

inilah bentuk-bentuk arsitektur Islam difungsikan dan dipakai pada

bangunan lain yang skalanya lebih kecil.

Kedua, Mengacu pada sejarah dan tempat. Dulu, saat Islam

mengalami masa keemasan, banyak wilayah di berbagai belahan

dunia yang masuk Islam, sehingga otomatis juga berpengaruh

pada kebudayaan dan produk arsitekturnya. Sebagai contoh adalah

lahirnya arsitektur Persia, arsitektur Turki, arsitektur Mamluk dan

sebagainya. Arsitektur Persia, pada perkembangannya sangat

berpengaruh pada rancangan arsitektur Islam lainnya di berbagai

belahan dunia.

Ketiga, mengacu pada elemen dan langgam, arsitektur

Islam juga bisa di identifikasi melalui elemen-elemen desain

seperti yang dimiliki artefak-artefak bangunan monumental yang

telah ada sebelumnya. Misalnya minaret, kubah, airmancur,

mihrab, bentuk-bentuk geometris, atau kaligrafi. Gaya arsitektur

Page 33: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

23

Islam mengalami perkembangan setelah arsitek muslim

memadukannya dengan gaya arsitektur Roma, Mesir, Persia. Ini

dapat terlihat pada Dome of The Rock di Jerusalem yang selesai

dibangun tahun 691 M. Gaya arsitek yang mencolok dari

bangunan ini terletak pada ruang tengah yang luas dan terbuka,

bangunan yang melingkar, dan penggunaan pola kaligrafi yang

berulang.5

B. Deskripsi Arsitektur Masjid Raden Nur Rahmad

Arsitektur merupakan bagian dari budaya, selalu

berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.

Oleh karena itu, Islam yang turut membentuk peradaban manusia

juga memiliki budaya berarsitektur. Budaya arsitektur dalam Islam

dimulai dengan dibangunnya Ka’bah oleh Nabi Adam sebagai

pusat beribadah umat manusia kepada Allah SWT.6

Masjid merupakan salah satu wujud penampilan budaya

Islam sebagai hasil dari ekspresi usaha manusia dalam upayanya

untuk memenuhi kebutuhan rohani, sejalan dengan keadaan,

tingkat kepandaian serta penghayatan terhadap situasi dan kondisi

yang mempengaruhinya. Masyarakat di Nusantara sebelum

mengenal Islam, telah mengenal arsitektur yang dijiwai oleh nilai-

5Sativa, “Arsitektur Islam atau Arsitektur Islami”, Jurnal Nalar, Vol.10 No.1

(Januari 2011), h. 32. 6Saoud, Rabah. An Introductionto Islamic Architecture (FSTC Limited:

Manchester, 2002), h. 1

Page 34: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

24

nilai maupun pengaruh dari ajaran Hindu-Budha,7 sehingga banyak

berdiri bangunan yang mengadopsi seni arsitektur lokal (Jawa) dan

Hindu-Budha.8 Ketika Islam datang konsep dan arsitektur yang

telah ada tidak ditinggalkan begitu saja, tetapi muncul berbagai

kreativitas perpaduan budaya lokal (Jawa), Hindu-Budha dan

Islam. Keadaan ini banyak ditemukan dalam berbagai arsitektur

sebagian bangunan masjid kuno di Nusantara.9

Jika dilihat dari bentuk bangunannya Masjid Raden Nur

Rahmad ada ciri khas arsitektur Hindu pada bangunan Masjid dan

juga pada perlengkapan bangunan dan keperluan yang

berhubungan dengan Masjid. Masjid ini berukuran 30 × 26,25

meter, dibatasi dengan tembok batu karang kapur. Pada atap

berbentuk ratap tumpang atau berbentuk seperti limasan yang

memiliki tiga tingkatan. Di atap tingkat yang pertama ini

menggunakan bahan sirap-sirap yang terbuat dari percaan kayu jati,

lalu di tingkat kedua dan ketiga memakai seng berwarna cokelat.

Atap masjid ini didesain curam dan terjal, hal tersebut bertujuan

agar air hujan tidak menggenang di atap dan dapat langsung

meluncur ke bawah. Ada makna religius dari bentuk atap Masjid

mulai dari yang paling bawah ke atas, yakni melambangkan makna

7Zein M. Wiryoprawiro, Perkembangan Arsitektur Masjid di Jawa Timur

(Surabaya: Bina Ilmu, 1986), h. 109. 8Uka Tjandrasasmita, Penelitian Arkeologi Islam di Indonesia Dari Masa ke

Masa (Kudus: Menara Kudus, 2000), h. 15 9Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara (Jakarta: Gramedia, 2009), h.

239

Page 35: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

25

Islam, Iman, dan Ihsan. Sehingga bentuk Atap masjid tersebut

tersebut memiliki nilai-nilai kearifan Islam yang mewakili dari tiga

dasar dimensi Agama Islam dan juga mewakili tiga tingkatan

pencapaian kedudukan seorang muslim.10

Di dalam ruang utama masjid terdapat 16 tiang dari kayu

jati yang kokoh, 4 soko guru dan 12 soko rawa untuk menopang

ruang utama masjid. Pada bagian tengah tiang soko guru terdapat

piringan berbentuk segiempat untuk meletakkan Al-Qur’an atau

buku. Tapaknyaberbahan keramik bewarna biru muda dilengkapi

dengan bentuk cincin melingkar bewarna kuning. Kemudian

dinding masjid berbahan tembok beton bewarna kombinasi putih

dan biru muda pada bagian bawahnya. Lalu pada kusen bagian

depan pintu terdapat tulisan angka tahun beraksara Arab, Jawa dan

Latin yang dipahat dan diukir pada balok dengan tinta bewarna

kuning keemasan. Di Pintu sebelah kiri bertuliskan angka 1421

Saka (dengan aksara Jawa), pintu tengah 1339 Hijriah (dengan

tulisan Arab), dan pintu sebelah kiri bertuliskan angka 1920

Masehi. Angka tahun tersebut menunjukkan tahun perenovasian

masjid. Kemudian bagian lain dari masjid ini adalah Pawestren,

Pawestren adalah tempat sholat bagi wanita, pawestren terletak di

selatan ruang utama Masjid, pawestren merupakan ruangan yang

khusus diperuntukkan kaum perempuan dalam melakukan kegiatan

10Wawancara dengan Bapak Fahruddin Pengurus Makam dan Masjid Raden Nur

Rahmad Di Desa Sendangduwur Pada 19 April 2021

Page 36: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

26

ibadah ataupun pengajian, kemudian di sebelah selatan Pawestren

terdapat bangunan yang biasa digunakan sebagai pendopo yang

oleh warga setempat untuk melaksanakan bancaan atau selamatan.

Dalam masjid ini terdapat serambi masjid yang mengelilingi ruang

ibadah di sebelah timur, selatan, dan utara.

Serambi masjid dikelilingi oleh tiang-tiang hexagonal yang

terbuat dari beton dengan variasi tiga warna, yaitu hijau tua, kuning

dan biru muda yang saling bersambung membentuk moris kubah.

Serambi sebelah timur masjid bentuknya seperti pendopo ruangan

terbuka tanpa dinding. Serambi masjid sebelah utara berbatasan

dengan kompleks pemakaman Sunan Sendang Duwur yang

ditandai dengan gapura berbentuk candi bentar.11

Selain itu didalam Bangunan Masjid Raden Nur Rahmad

terdapat pula elemen-elemen utama atau produk dalam bangunan,

yakni:

a) Mimbar

Mimbar merupakan tempat berdiri imam unntuk

menyampaikan khotbah, pada Mimbar Masjid Raden Nur

rahmad terdapat lengkung depan dan belakang yang

berbentuk ular naga yang saling berhadapan dan terdapat

ukiran daun dan bunga-bunga kemudian diantara kedua

ukiran naga tersebut ada pula ukiran bunga matahari yang

11Wawancara dengan Bapak Fahruddin Pengurus Masjid dan Makam Raden Nur

Rahmad di Desa Sendangduwur Pada 19 April 2021

Page 37: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

27

merupakan lambang kerajaan Majapahit, serta disisi kanan

kiiri terdapat ukiran bunga teratai dan tumbuh-tumbuhan

lalu yang terakhir pada sandaran belakang mimbar terdapat

inskripsi yang bertuliskan huruf jawa Kuno yang

bertuliskan “Gunaning Sarira Tirta Hayu.”12

Penampang geometris dengan hiasan bidang rosetta

juga merupakan ragam hias Islam. Hiasan seperti ini juga

terdapat di Masjid Mantingan, Giri dan masih tetap

digunakan menghias lembaran pinggiran kitab suci Islam.

Dalam keyakinan Hindu, lotus dianggap sebagai lambang

(sumber) air, sedangkan dalam ikonigrafi, lotus juga

merupakan lambang yang memperkuat, membantu,

mendasari kehidupan secara magis. Mimbar tersebut

berbentuk kursi yang tinggi dan besar dengan kedua pasang

kaki muka dan belakang yang ditinggikan sedang yang di

muka lebih tinggi. Kedua pasang kaki muka dan juga

belakang dihubungkan dengan lengkungan yang

menyerupai lengkung makara. Di tengah lengkung itu

terdapat lingkaran sinar dan di tengahnya terdapat lukisan

mulut, hidung, dan mata. Pada bidang yang lain terdapat

12Gunaning = 3, Sarira = 8, Tirta = 4, dan Hayu = 1. Sesuai aturan penafsirannya

maka candrasengkala tersebut berarti tahun 1483 Saka, yang bila dikonversi ke dalam

tahun Masehi menunjukkan tahun 1561. Sedangkan, candrasengkala tersebut juga

menjelaskan bahwa pada waktu itu daerah tersebut sangatlah sulit air sehingga untuk

membangun sebuah masjid haruslah ada air yang cukup untuk melaksanakan shalat.

“Badan manusia akan selamat kalau dibasuh dengan air.” Artinya, manusia hendaknya

senantiasa berwudlu, terus melakukan shalat jika hidupnya ingin selamat.

Page 38: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

28

hiasan motif daun dan lotus yang dominan, seperti pada

lengkung, tangan, dan kaki. Hiasan lotus pada mimbar ini

lebih melambangkan Padma sebagai sumber kehidupan,

disamping sebagai lambang sumber air.

b) Mihrab

Mihrab merupakan penunjuk arah kiblat yang

digunakan oleh imam untuk memimpin sholat, Mihrab yang

ada di Masjid Raden Nur Rahmad terletak di tengah pada

dinding barat Masjid, bentuk mihrab menjorok keluar dan

denahnya mencapai 1-2 meter, sebagai penanda kiblat.

c) Ruang Sholat

Ruang Sholat pada Masjid Raden Nur Rahmad

terdiri atas dua ruangan, yakni ruang sholat utama (untuk

pria) dan ruang sholat untuk perempuan (pawastren). Ruang

sholat wanita terletak di sisi kiri ruang sholat pria. Kedua

ruaangan tersebut berbentuk persegi pannjang yang dibatasi

dinding di setiap sisinya.

d) Serambi Masjid

Serambi merupakan ruangan terbuka atau ruangan

diluar bangunan inti Masjid, lantai pada serambi Masjid

raden Nur rahmad lebih rendah dari lantai Masjid, karena

ruangan ini mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding

Page 39: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

29

ruangan utama masjid, disebabkan serambi Masjid ini semi

sakral dan ruangan utama Masjidnya bersifat sakral.

C. Deskripsi Arsitektur Makam Raden Nur Rahmad

Bangunan Masjid dan Makam Sendang Duwur dalam

arsitekturnya di pengaruhi oleh berbagai unsur budaya dari lokal

Indonesia, Hindu-Budha, Islam, dan Jawa. Pada bangunannya, atap

tumpang bersusun tiga pada masjid merupakan pengaruh Hindu

yang dapat dilihat pada atap meru bangunan suci Hindu. Atap

tumpang bersusun tiga terang menyerupai atap tumpang pada meru

dan hal ini juga terdapat pada relief candi Jawi, Jago, Surawana,

dan Panataran. Letak kompleks yang berada pada puncak gunung

merupakan kelangsungan dari adat asli Indonesia. Maka mungkin

tempat ini dulu merupakan tempat suci pra-Islam. Demikian halnya

dengan kompleks makam Islam beserta masjidnya yang banyak

terdapat di Pantai Utara Jawa. Lotus yang terdapat di beberapa

bagian masjid terang merupakan pengaruh dari Hindu bukan dari

Islam. Tetapi panel-panelnya dengan penampang segi enam yang

runcing dengan pinggiran seperti tali yang dianyam merupakan

pola seni Islam. Motif ini terdapat pada masjid-masjid di luar

indonesia,

Page 40: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

30

Page 41: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

31

BAB III

SEJARAH SOSIAL DAN KEAGAMAAN

DESA SENDANGDUWUR

A. Sejarah Desa Sendangduwur

Desa Sendangduwur adalah nama sebuah desa yang secara

administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan. Menurut sebuah catatan Desa tersebut mulai terdaftar

menjadi sebuah desa sejak tahun 1628. Yaitu ketika Kabupaten

Lamongan diperintah oleh Raden Pandji Adipati Keling (1607-

1640). Pada masa itu Desa Sendangduwur masih merupakan tanah

perdikan alias tanah otonom bebas pajak dari pemberian Raja

Majapahit, Tanah tersebut diberikan kepada Empu Supo Anom

sebagai tanda jasa atas pengabdiannya sebagai empu Majapahit,

beliau menempati tanah perdikan hingga wafat dan dimakamkan

disamping makam Raden Nur Rahmat. Kemudian pada tahun 1854

yaitu saat Kabupaten Lamongan diperintah oleh Adipati

Arjodinegoro (1824-1856), tanah perdikan tersebut berubah

menjadi tanah obyek pajak bumi dan bangunan alias menjadi desa

bernama Sendangduwur.1

Desa Sendangduwur berada pada ketinggian antara 80-120

meter diatas permukaan laut (dpl). dan secara astronomis berada

pada kordinat 6° 55' Lintang Selatan dan 112° 30' Bujur

1M Baqir Hasan. Sejarah Desa Sendang dan Cerita Rakyatnya, (Sendang:

Sendang Press, 2016), h. 2

Page 42: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

32

Timur.DinamakanSendangduwur karena makna dari nama Sendang

yang berarti air dan Duwur berarti atas, yang berarti artinya sumber

air yang ada yang berada di atas.2

Kondisi wilayah Desa Sendangduwuryang berkedudukan di

Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan ini jika dilihat dari luas

dan batas wilayahnya secara keseluruhan luas Desa Sendangduwur

adalah ± 24.5 Hektar. Dari jumlah itu sebagian besarnya

merupakan dataran pegunungan batu kapur dan sebagian sawah

dan ladang.Batas-batas Wilayah Desa Sendangduwur adalah

sebagaai berikut :

Sebelah utara : Desa Sendangagung

Sebelah selatan : Desa Sendangagung

Sebelah timur : Desa Sendangagung

Sebelah barat : Desa Sendangagung3

Gambar 1

2Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Sendangduwur Bapak Bahrur Rohim

di Desa Sendangduwur Soal Sejarah atau Asal-Usul Desa Sendangduwur, Pada Tanggal

14 April 2021 3Observasi, Lihat Arsip Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan, 5 Maret 2021.

Page 43: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

33

Sumber:

https://www.google.com/search?q=peta+desa+sendang+duwur+paciran

&safe=strict&sxsrf=ALeKk03NAFGnk6i40rqvBFYD23pxkv83g:162459005418

5&source=lnms&sa=X&ved=2ahUKEwjn49bI5bHxAhXI_XMBHbIbAasQ_AU

oAHoECAUQAg&biw=1366&bih=663&dpr=1

Tercatat jumlah penduduk desa Sendangduwur kurang lebih

1932 jiwa. Adapun tabel jumlah penduduk secara umum dan

jumlah penduduk menurut kewarganegaraan sebagai berikut :

Jumlah Penduduk secara umum

Tabel 1

No.

Kependudukan Jumlah

1.

Jumlah Penduduk 1932

2.

Jumlah Kepala Keluarga 549

Sumber: Profil Desa Sendangduwur, Tahun 20204

Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan

Tabel 2

No.

Kependudukan Jumlah

1.

WNI Laki-laki 915

2. WNI Perempuan 964

4Observasi, Lihat Arsip Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan, 5 Maret 2021.

Page 44: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

34

Sumber: Profil Desa Sendangduwur, Tahun 2020

Masyarakat Desa Sendangduwur dalam hal pendidikan

sudah banyak yang menyadari akan pentingnya pendidikan bagi

generasi muda, hal tersebut terlihat dari banyaknya bahkan bisa

dikatakan sudah seluruhnya anak-anak warga Desa Sendangduwur

pergi ke sekolah setiap hari mulai dari Paud (Pendidikan Anak Usia

Dini) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas ). Selain itu sebagian

besar anak-anak juga melanjutkan kegiatan pendidikan keagamaan

denagan pergi mengaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)

untuk belajar ilmu keagamaan, seperti baca tulis Al-Quran, tajwid,

imla’ dan lain sebagainya. setelah lepas pulang dari sekolah. Bisa

dilihat jika masyarakat Desa Sendangduwurwargamya sadar akan

ilmu agama agar anak-anaknya kelak bisa menjadi generasi yang

cinta akan Al-Quran dan agama Islam. Sejalan dengan hal tersebut

bangunan-bangunan gedung sekolah dan TPA ( Taman Pendidikan

Al-Quran) semakin berkembang dan maju sehingga masyarakat

Desa Sendangduwur tidak kesusahan untuk menyekolahkan

anaknya.

Meskipun demikian, sebagian dari generasi muda warga

Desa Sendangduwur hanya bersekolah sampai tingkatan SMA,

setelah lulus SMA sebagian dari mereka memilih jalannya sendiri

untuk menjadi pekerja maupun melanjutkan pendidikan ke

Page 45: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

35

Universitas. Untuk pekerja sendiri banyak yang memilih untuk

menjadi pengrajin batik dan usaha bordir, pengrajin emas dan

merantau ke luar Desa untuk mencari nafkah yang lebih.

Sedangkan bagi yang masih melanjutkan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi mereka harus perki ke luar Desa atau Kota untuk

karena di Desa Sendangduwur belum ada Sekolah Tinggi maupun

Universitas. Jadi untuk realitas pendidikan di Desa Sendangduwur

sudah cukup baik.

Adapun sarana pendidikan formal Taman Kanak-kanak

(TK) berjumlah 1 sekolah, tingkat Sekolah Dasar (SD) berjumlah 1

sekolah dan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak ada, lalu

untuk pendidikan keagamaan formal keagamaan, Raudhatul Athfal

(RA) berjumlah 1 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 1,

selanjutnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) berjumlah 1 sekolah, dan

tingkat Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 1 dan Pondok Pesanten

1. Adapun tabel jumlah Penduduk menurut pendidikan sebagai

berikut :

No.

Pendidikan Jumlah

1. TK/PlayGroup

85 orang

2. SD/Sederajat

211 orang

3. SLTP/Sederajat

120 orang

Page 46: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

36

4. SLTA/Sederajat

90 orang

5. Perguruan Tinggi

31 orang

6. Buta Huruf

-

Sumber: Profil Desa Sendangduwur, Tahun 2020

Secara geografis, Desa Sendangduwur dikelilingi atas

daerah dataran rendah, dataran tinggi dan lereng gunung. Kondisi

tersebut membawa dampak munculnya keberagaman perilaku

masyarakat terutama dalam perbedaan mata pencaharian.

Mayoritas masyarakat Desa Sendangduwurberprofesi sebagai

pengrajin batik. Menurut cerita, Raden Nur Rahmadlah yang

mengajari karya kepada masyarakat Desa Sendangduwur, seorang

Priyayi sekaligus santri sunan ampel pada abad ke 16 M.5 Desa

Sendangduwur merupakan salah satu desa yang sebagian

masyarakatnya masih berusaha untuk melestarikan, meningkatkan,

serta mengembangkan batik tulis. Keterampilan membatik

kebanyakan diperoleh secara turun-temurun, serta mendapat

bimbingan dari Dinas Perindustrian Kabupaten Lamongan. Desa

Sendangduwur ini dulunya terkenal dengan pekerjaan batu

kapurnya, namun kini terkenal dengan batik tulis yang berasal dari

kulit sawo yang diberi nama batik tulis sendang biru ciri khas batik

5Gatot Tjatur Mardiantoro, Batik Jawa Timur Legenda dan Kemegahan

(Surabaya: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jatim, 2013), h. 108

Page 47: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

37

Lamongan. Salah satu khas dari batik di Sendangduwur ini

memiliki warna unik yaitu pewarnanya berasal langsung dari

pohon atau kulit sawo.

Pertumbuhan ekonomi Desa Sendangduwur semakin baik

dengan seiring membaiknya perekonomian regional dan nasional

tentunya memberi pengaruh pada pendapatan daerah.Seiring

bertambahnya penduduk dan perkembangan zaman masyarakat

Desa Sendangduwur juga mulai mencari pekerjaan keluar kota

untuk menjadi buruh ataukaryawan swasta lainnya. Beberapa

alasan membuat masyarakat Desa Sendangduwur memilih

mengadu nasip keluar kota maupun keluar negeri untuk mencari

pekerjaan dengan tawaran gaji yang lebih tinggi dan juga

pengalaman, Selain itu pembangunan perekonomian di Desa

Sendangduwur tidak hanya berfokus pada satu bidang saja , akan

tetapi banyak di bidang lain seperti pertanian, perdagangan,

pegawai swasta, pegawai negeri, pedagang pasar , pengrajin emas,

pengrajin bordir dan lain sebagainya. berikut tabel mengenai data

pekerjaan penduduk Desa Sendangduwur :

Tabel 4

No.

Jenis Pekerjaan Jumlah Orang

1.

Petani 112

2.

Pegawai Negeri Sipil 6

3. Peternak 33

Page 48: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

38

4.

Nelayan 16

5.

Montir 4

6.

Tukang Batu 36

7.

Tukang Kayu 15

8.

Tukang Sumur 4

9.

Tukang Jahit 29

10.

Tukang Kue 11

11.

Tukang Rias 3

12.

Pengrajin Batik

241

13.

Karyawan Perusahaan Swasta

15

14.

Bidan /Perawat

2

15.

TKI

11

16.

Wiraswasta

235

17.

Guru Swasta 79

Sumber : Profil Desa Sendangduwur, Tahun 2020

B. Tokoh Sosial dan keagamaan Desa Sendangduwur

1. Raden Nur Rahmad

Raden Nur Rahmat lahir pada tahun 1442 Tahun Saka/ 940

Hijriah dan bertepatan dengan tahun 1520 Masehi, ayahnya

bernamaAbdul Qohar bin Abdullah Malikyang berasal dari Negara

Baghdad (Iraq), dan ibu yang bernama Dewi Sukarsih putri

Tumenggung Joyo Sumitro yang berasal dari Sedayu Kecamatan

Page 49: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

39

Brondong Kabupaten Lamongan. Menurut cerita yang berkembang

Ayah Raden Nur Rahmad yakni Abdul Qohar adalah pemuda yang

kurang taat dalam beragama kemudian diusir dari kampung

halamannya kemudian melakukan pelayaran tanpa tujuan hingga

akhirnya mendarat di pelabuhan Sedayu dan bertemu dengan

istrinya dan akhirnya menikah. Setelah lahir Raden Nur Rahmad

dibawa oleh ibunya pindah ke Dusun Tunon yang berada diatas

bukit. Di bukit Tunon inilah Raden Nur Rahmad dididik dengan

giat oleh orangtuanya cara bertani dan ilmu keagamaan. Raden Nur

Rahmad adalah seorang yang taat kepada Allah SWT. Dalam

pengembarannya beliau berjumpa dengan Raden Qosim atau lebih

dikenal sebagai Sunan Drajat. Beliau juga yang memberikan gelar

kepada Raden Nur Rahmad dengan gelar Sunan Sendang, selain itu

Raden Nur Rahmad merupakan sosok yang mempunyai akhlak

mulia, suka menolong dan mempunyai kepribadian sosial tinggi

terhadap masalah-masalah yang ada di Desa Sendangduwur, dan

juga beliau mahir dalam pertanian sejak berada di Desa

Sendangduwur. Sosok yang arif dan bijaksana, sifatnya lemah

lembut, belas kasih dan ramah kepada semua orang membuatnya

terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati

karena kesederhanaannya. Kepribadiannya yang baik itulah yang

menarik hati penduduk Desa Sendangduwur sehingga mereka

teertarik untuk masuk agama Islam dengan suka rela menjadi

Page 50: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

40

pengikut yang setia. Kemudian Raden Nur Rahmad menghabiskan

masa-masa terakhirnya dengan menetap di Desa Sendangduwur

dengan mendirikan masjid untuk mengajarkan agama Islam kepada

penduduk desa Sendangduwur dan dimakamkan di Makam

Sendangduwur yang terletak di belakang barat Masjid.6

C. Kehidupan Sosial dan Keagamaan Desa Sendangduwur

Kebudayaan beragama pada dasarnya merupakan

kepercayaan terhadap keyakinan adanya kekuatan gaib yang

berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kepercayaan tersebut

menimbulkan perilaku tertentu, seperti berdoa, memuja, dan lain

sebagainya. Kehidupan beragama adalah kenyataan hidup

yangditemukan sepanjang sejarah masyarakat dan kehidupan

pribadinya.7

Agama dan kepercayaan merupakan suatu asas dalam

kehidupan manusia. Agama adalah seperangkat aturan atau

undang-undang yang mengikat manusia sebagai pedoman

hidupnya. Melalui agama dan kepercayaan inilahmanusia

melakukan hubungan dengan Tuhan yang dipandang memiliki

pengaruh pada kehidupan manusia.8

6Wawancara pribadi dengan KH Salim Azhar Tokoh Agama di Desa

Sendangduwur, Soal Sejarah Tokoh Raden Nur Rahmad, Pada Tanggal 15 April 2021 7Bustanuddin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi

Agama (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 1-2 8Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antrpologi (Bandung:CV Pustaka Setia,

2012), h.243

Page 51: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

41

Berdasarkan Agama yang di anut di Desa Sendangduwur

Keseluruhan masyarakatnya beragama Islam, kemudian organisasi

yang mendominasi masyarakat Desa Sendangduwur ialah

Ahlussunah Wal Jamaah versi NU (Nahdlatul Ulama) dan sebagian

kecil Muhammadiyah. Masyarakat Desa Sendangduwur merupakan

warga Muslim yang taat menjalankan rukun Islam yang kedua

yakni sholat, hal tersebut dibuktikan dengan selalu penuhnya

jamaah yang ada di Masjid dan Musholla maupun Langgar-kecil di

Desa Sendangduwur. Meskipun sekarang dalam masa pandemi

karna virus Covid19, namun hal tersebut tidak menyurutkan

semangat warga desa Sendangduwur dalam melaksanakan sholat

berjamaah di Masjid dan Musholla maupun Langgar-langgar

dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Masjid dan Musholla

di Desa Sendangduwur tidak hanya digunakan sebagai tempat

menunaikan ibadah sholat saja, namun digunakan juga untuk

kegiatan pengajian keagamaan atau majlis ta’lim.9

Kegiatan keagamaan masyarakat Desa Sendangduwur

sudah cukup memadai, hal tersebut karena terdapat masjid dan

musholla serta langgar, dan juga terdapat beberapa lembaga

berbasis agama Islam seperti Pondok Pesantren, hanya saja

jumlahnya baru ada 1, tidak sebanyak pesantren modern yang ada

di perkotaan.

9Wawancara Pribadi dengan Ibu Ani Andriyani S. Pd, Di Desa Sendangduwur

Pada Tanggal 25 April 2021

Page 52: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

42

Masyarakat Desa Sendangduwur perilaku keagamaannya

sangat bagus dan taat, hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku

keagamaan masyarakat yang mana masyarakat Sendangduwur

memiliki berbagai kegiatan sosial keagamaan yang diadakan tiap

minggu, bulan dan tahunan. Seperti pengajian, ceramah

keagamaan, khataman Al Qur-an dan lain sebagainya yang mana

hal tersebut sangat bermanfaat untuk menguatkan tali silaturrahim

sesama penduduk Desa Sendangduwur.

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan bahwa keagamaan

Masyarakat Desa Sendangduwur sangat bagus karena lingkungan

di Desa Sendangduwur agamis, harmonis serta peduli dengan ilmu

keagamaan.

D. Akulturasi Hindu-Budha Masyarakat Desa Sendangduwur

Akulturasi adalah proses perpaduan antara dua kebudayaan

atau lebih, sehingga melahirkan bentuk kebudayaan baru, namun

unsur-unsur penting dari masing-masing kebudayaan.

Keberadaan kebudayaan sangatlah penting, karena akan

menunjang terhadap pembahasan mengenai eksistensi suatu

masyarakat. Kebudayaan sebagai suatu system budaya, aktivitas

dan hasil karya fisik manusia yang berada dalam suatu masyarakat

dimana kemunculannya itu diperoleh melalui proses belajar, baik

itu formal maupun informal. Hal ini menunjukan bahwa

kebudayaan tidak akan hadir dengan sendirinya, melainkan ada

Page 53: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

43

karena adanya manusia dalam komunitas sosial, sehingga antara

manusia, masyarakat dan kebudayaan akan saling mendukung.

Manusia menciptakan kebudayaan sebagai usaha untuk

mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.10

Terjadinya interaksi antara kebudayaan Hindu Budha

dengan Islam di Indonesia khususnya di Desa Sendangduwur

menimbulkan akulturasi dengan kebudayaan setempat. Hal ini terus

berlanjut hingga masa kini, terbukti dengan adanya peninggalan

Masjid dan Makam di Desa Sendangduwur yang mana bantuk

bangunan nya unik dan berciri khas.

Masyarakat Desa Sendangduwurmerupakan warga yang

keseluruhannya beragama Islam, masyarakat Sendangduwur tidak

hanya mengenal, memahami dan mempraktikkan ibadah kepada

Allah Tuhan yang Maha Esa sebagaimana yang diajarkan dalam

kitab suci agama Islam Al-Quran dan Hadist, tetapi juga masih ada

ritual keagamaan sebagai bagian dari tradisi perpaduan budaya

Hindhu dan Budha di masa sebelum Islam datang di

Sendangduwur, ada beberapa tradisi keagamaan yang masih rutin

dilakukan oleh Masyatakat Desa Sendangduwur Paciran Lamongan

hingga saat ini, yakni:

10Deden Sumpena, “Islam dan Budaya Lokal: Kajian Terhadap Interelasi Islam

dan Budaya Sunda,” Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 6 No. 1 Juni 2012 h. 105

Page 54: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

44

1. Hari Raya Besar Islam

Di kalender Agama Islam ada beberapa tanggal yang

dijadikan sebagai momen perayaan hari besar Agama Islam,

ada beberapa perayaan selametan yang dilakukan oleh

Masyarakat Sendangduwur dalam menyambut dan merayakan

Hari Besar Islam tersebut

2. Bulan Rabiul Awal

Pada tanggal 12 Rabiul awal diperingati sebagai hari

kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi di Desa

Sendangduwur sendiri biasanya pada tanggal 12 ini

masyarakat melaksanakan pengajiaan keagamaan di Masjid

untuk berdoa bersama disertai ceramah keagamaan untuk

mengenang jasa-jasa Nabi Muhamad SAW.

3. Nishfu Sya’ban

Malam Nisyfu Sya’ban adalah malam pengampunan dosa,

Tradisi malam NisyfuSya’ban di Desa Sendangduwur ini

dilakukan pada tanggal 15 pada bulan kedelapan kalender

Islam, yaitu bulan Sya’ban, setelah sholat Maghrib berjamaah

di masjid/musholla terdekat untuk memanjatkan doa serta

memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah

atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Setelah

berdoa bersama kemudian makan segolanggi bersama.

Segolanggi adalah hidangan kesukaan Raden Nur Rahmad

Page 55: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

45

yang disajikan saat pelaksanaan peringatan Nishfu Sya’ban,

Biasanya segolanggi disajikan diatas nampan besar atau piring

dan isinya nasi putih, urap parutan kelapa, lalapan sayur-

sayuran hijau dengan lauk ikan asin dan ikan pindang. Dalam

sajian nasi langgi ini terdapat makna yang terkandung yakni

kesederhanaan.

4. Haul Raden Nur Rahmad

Haul adalah momentum untuk mengeang ulama maupun

tokoh, Biasanya haul Raden Nur Rahmad dilaksanakan pada

15 Sya’ban bersamaan dengan malam NisyfuSya’ban,Haul

Raden Nur Rahmad dilaksanakan di Masjid Raden Nur

Rahmad dengan pembacaan khotmil Quran, Istigotsah, tahlil

dan ceramah keagamann.

5. Seni Hadroh ISHARI

Adalah seni berupa sholawat yang disertai dengan gerakan

yang melukiskan nama Allah dan Kanjeng Nabi Muhammad

SAW dengan sholawat yang dibaca Saroful Anam. Biasanya

Seni Hadroh Ishari di Desa Sendangduwur banyak dipakai

untuk acara pernikahan, Haul , dan pemberian nama pada bayi.

6. Seni Sholawat BANJARI

Adalah seni dalam bidang sholawat dengan menggunakan

alat pemukul yang biasanya disebut terbang . Pendiri

sholawatBanjari di Desa Sendangduwur adalah K.H. Salim

Page 56: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

46

Azhar sekaligus pengasuh pesantren RhoudhotutThullab,

pelaksanaanya 2 kali dalam seminggu dan bertempat di Masjid

Raden Nur Rahmad dan di Pondok Roudhotut Thullab

Sendangduwur. sholawat yang dibaca adalah Maulid Dzibak

dan dalam Seni ini biasanya dilengkapi dengan payung yang

ada koncernya dan berputar-putar serta bunga melati. Makna

dari payung yang berputar adalah ibaratnya menyambut

Kanjeng Nabi Muhammad dan memayunginya, sedangkan

bnga melati maknanya karna Kanjeng Nabi Muhammada

menyukai weangian. Tujuan dibentuknya Seni sholawatBanjari

oleh K.H. Salim Azhar adalah untuk merangkul masyarakat

agar gemar membaca sholawat dan membuat wadah untuk

anak muda di Desa Sendangduwur agar ada kegiatan yang

positif.

Dari penjelasan diatas, nampak berbagai tradisi keagamaan

yang ada pada masyarakat Desa Sendangduwur adalah sebagai

bentuk cara mereka menghormati dan agama mereka, dan juga

melambangkan rasa syukur kepada Tuhan. Tradisi keagamaan yang

dilakukan oleh masyarakat Desa Sendangduwur merupakan salah

satu eksprei keagamaan yang muncul karena adanya kesadaran

bahwa mereka adalah bagian dari makhluk hidup sekaligus bagian

dari masyarakat sosial yang harus terlibat dan berpartisipasi dalam

Page 57: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

47

berbagai kegiatan sosial keagamaan yang sudah menjadi tradisi

tradisi dan budaya masyarakat Desa Sendangduwur.

Bisa disimpulkan bahwa perilaku atau tindakan keagamaan

merupakan bagian yang penting dalam kehidupan masyarakat,

tradisi keagamaan ini juga merupakan tanda bahwa masyarakat

Desa Sendangduwur selalu menjaga dan melestarikan tradisi

keagamaan tersebut. Selain itu sebagian besar masyarakat

Sendangduwur juga masih melakukan berbagai macam tradisi

selametan untuk mengisi dan memperingati masa-masa peralihan

tersebut. Tradisi selamatan tidak hanya dilakukan oleh keluarga inti

saja, akan tetapi juga melibatkan anggota masyarakat yang lain,

terutama kerabat dan tetangga dekat. Berikut ada beberapa tradisi

selametan dalam ritus-ritus peralihan yang masih dilakukan oleh

mayoritas Masyarakat Desa Sendangduwur :

1. Selametan Kehamilan

Sebagian besar perempuan di Desa Sendangduwur yang telah

menikah dan sedang hamil biasanya melakukan tradisi selametan,

pitung ulan, atau procotan, pada usia kehamilan menjelang 7

bulan, mereka memasak berbagai jenis makanan nasi, lauk pauk

dan sayur mayur. Dan ada makanan wajib yang harus ada yakni

rujak procot, makna dari rujak procot ini adalah agar si ibu nanti

saat mealahirkan diberikan kemudahan dan kelancaran dan

keselamatan.

Page 58: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

48

2. Selametan coplok puser

Selametan dilakukan dilakukan saat bayi yang telah lahir lepas

tali pusarnya. Dalam selametan ini dibuat lah nasi sayuran dan

tumpeng serta bubur, untuk dibagi-bagi ke kerabat dan tetangga

sebagai ungkapan syukur bayi telah lahir.

3. Selametan Ngedekno Omah

Ngedeknoomah / mendirikan rumah adalah selametan yang

bertujuan untuk membawa keselamatan bagi para penghuninya

nanti. Untuk mengisi bangunan rumah baru biasanya diadkan

dengan mengundang beberapa kerabat dan tetangga terdekat untuk

berdoa bersama dan membaca ayat suci Al-Quran, khususnya

bacaan-bacaan tahlil.

4. Selametan Kematian / Tahlilan

Tahlilan merupakan upacara ritual seremonial yang biasa

dilakukan oleh keumuman masyarakat Indonesia untuk

memperingati hari kematian. Secara bersama-sama, berkumpul

sanak keluarga beserta masyarakat sekitarnya, membaca beberapa

ayat Al Qur’an, dzikir-dzikir, dan disertai do’a-do’a tertentu untuk

dikirimkan kepada orang yang telah meninggal. Dikarenakan dari

sekian materi bacaannya terdapat kalimat tahlil yang diulang-

ulang, maka acara tersebut dikenal dengan istilah “Tahlilan”.11

Masyarakat di Desa Sendangduwur biasanya

11Khairani Faizah, “Kearifan lokal Tahlilan-yasinan Dalam Dua Perspektif

Menurut Muhammadiyah,” Jurnal Aqlam, Vol. 3, No. 2 Dsember 2018, h. 214

Page 59: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

49

menyelenggarakannya pada saat setelah selesai proses

penguburanmayit, kemudian terus berlangsung setiap hari sampai

hari ketujuh., ke 40 ke 100 dan ke 1000.

Dari berbagai tradisi selamaten masyarakat di Desa

Sendangduwur tersebut, tampak bahwa setiap fase peralihan hidup

manusia memiliki arti dan makna yang penting. Berbagai aktifitas

selametan tersebut menunjukkan adanya kesadaran dan keyakinan

dalam pola pikir masyarakat Desa Sendangduwur, bahwa hidup

manusia akan selalu mengalami prubahan dan pergantian dari satu

fase ke fase lainnya yang satu sama lain saling berkaitan.

Pentingnya setiap fase peralihan manusia ini, masyarakat

melakukan aktifitas religi, yakni selametan sebagai simbol

komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Tradisi selametan ini

sendiri sebenarnya merupakan pusat dari sistem upacara religi

dalam agama kejawen masyarakat Jawa, yang sebenarnya tidak

didapati dalam ajaran agama Islam yang murni. Tradisi ini

merupakan budaya lokal yang sudah mengalami penyesuaian dan

pencampuran antara unsur-unsur Hindu-Jawa-Islam.12 Dari

berbagai tradisi ini masih ada sampai sekarang dan dilaksanakan

oleh sebagian besar masyarakat Desa Sendangduwur.

12Sulaiman, “Upacara Tedhak Sinten Di Jawa.” Dalam Ritus Peralihan di

Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka. 1993 ), h. 101-107

Page 60: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

50

BAB IV

AKULTURASI ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR

ISLAM

A. Akulturasi Arsitektur Hindu pada Bangunan Masjid Raden

Nur Rahmad

Menurut Koentjaraningrat, Akulturasi lebih ke sebuah

proses terjadinya perubahan budaya dari hasil kontak antar

kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dan asing

dengan tahapan secara bertahap dan terus menerus tanpa

menghilangkan unsur budaya sendiri atau kepribadian dari

kebudayaan tersebut.dalam konsep Koentjaraningrat (dalam

Dayakisni, 2003) kebudayaan diartikan sebagai wujudnya, yaitu

mencangkup keseluruhan dari: (1) gagasan; (2) kelakuan; dan (3)

hasil-hasil kelakuan. Dengan demikian, disini kebudayaan

diyakini sebagai produk, baik itu berupa gagasan ataupun sudah

berwujud suatu perilaku tampak maupun material.

Masjid bisa diartikan sebagai tempat dimana saja untuk

bersembahyang, orang Muslim, seperti sabda Nabi Muhammad

SAW. “Dimanapun Engakau bersembahyang , tempat itulah

Masjid”. Kata masjid disebut sebanyak dua puluh dua kali didalam

Al Quran, berasal dari kata sajada-sujud, yang berarti patuh , taat,

serta tunduk penuh hormat dan takzim. Sujud dalam syariat yaitu

berlutut , meletakkan dahi, kedua tangan ke tanah adalah bentuk

Page 61: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

51

nyata dari kata tersebut. Oleh karena itu bangunan untuk sholat

disebut Masjid.1

Bangunan masjid merupakan salah satu wujud penambilan

budaya Islam, Masjid muncul sebagai pusat kegiatan islam yang

merupakan perbaduan dari fungsi bangunan sebagai unsur

arsitektur Islam yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

di perintahkan oleh Tuhan sebagai ungkapan tertinggi dari nilai-

nilai luhur suatu kehidupan manusia yang juga melaksanakan

ajaran Islam. Maka tampillah arsitektur masjid dengan segala

bentuk, gaya, corak, dan penampilannya dari setiap kurun waktu,

setiap daerah , lingkungan kehidupan dengan adat dan kebiasaan

serta latar belakang manusia yang menciptakannya.2

Pada bangunan Makam Raden Nur Rahmad dipengaruhi

oleh budaya arsitektur Hindu, hal tersebut bisa dilihat dari bentuk

bagian bangunan Masjid yakni :

1. Atap masjid

Pada atap Masjid Raden Nur Rahmad berbentuk

tumpang susun tiga dan bisa dilihat bentuknya sama dengan

atap meru pada bangunan suci umat Hindu.

2. Mimbar Masjid

Pada mimbar Masjid bentuknya kursi tinggi besar

dengan dua pasang kaki muka dan belakang yang

1Yulianto Sumalyo, Arsitektur Majid dan Monumen Sejarah Islam (Yogyakarta

: Gadjah Mada University Press, 2006), h. 1

2Abdul Rochym, Sejarah Arsitektur Islam, h. 143

Page 62: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

52

dihubungkan dengan lengkungan yang menyerupai

lengkung makara, di tengah lengkungan tersebut ada

lingkaran sinar dan tengahnya terdapat lukisan mulut,

hidung dan mata. Lalu ada hiasan bunga lotus yang

menurut spiritual Hindu makna bunga lotus adalah niat

suci, kedamaian kemakmuran dan kebahagiaan.3

Saat memasuki kompleks Masjid pada halaman

sebelah utara terdapat gerbang dengan bentuk bangunan

gapura bentar, gapura bentar sendiri merupakan bangunan

yang menjadi gerbang rumah-rumah adat Bali. Gapura

tersebut terdiri dari dua buah candi yang serupa dan

sebangun dan membatasi sisi kiri dan sisi kanan pintu

masuk ke pekarangan rumah. Gapura-gapura tersebut tidak

memiliki atap penghubung pada bagian atasnya sehingga

kedua sisinya terpisah sempurna, dan hanya terhubung di

baagian dalam olehk-anak tangga yang menjadi jalan

masuk. Dalam arsitektur Bali gapura Bentar merupakan

sebuah perwujudan bangunan yang berfungsi untuk masuk-

keluar dari satu sisi ke sisi lainnya (dari luar ke dalam dan

atau sebaliknya). Pada awalnya ketika arsitektur Bali masih

sesuai dengan keadaan pada masa kerajaan, Gapura Candi

3Lia Rosmala Schiffer, “Pengaruh Akulturasi pada Makna Ornamen Bunga

Teratai di Mihrab Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon,” Jurnal Ilmiah Desain dan

Konstruksi, Vol. 18. No 2 Desember 2019, h. 134

Page 63: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

53

Bentar hanya dibangun di lingkungan Puri (Istana Raja) dan

Pura (tempat suci agama Hindu).4

B. Akulturasi Arsitektur Hindu pada Bangunan Makam Raden

Nur Rahmad

Menurut Koentjaraningrat kebudayaan diartikan sebagai

wujudnya, yaitu mencangkup keseluruhan dari: (1) gagasan; (2)

kelakuan; dan (3) hasil-hasil kelakuan. 8 Dengan demikian, disini

kebudayaan diyakini sebagai produk, baik itu berupa gagasan

ataupun sudah berwujud suatu perilaku tampak maupun material.

Pada kawasan bangunan Makam Raden Nur Rahmad

dipengaruhi oleh budaya arsitektur Hindu, hal tersebut bisa dilihat

dari bentuk gapura candi Bentar dan paduraksa yang terdapat di

sekitar bangunan kompleks makam Raden Nur Rahmad. Yakni :

1. Candi bentar5

Ada 4 gapura candi bentar pada komplek makam

raden Nur rahmad . Gapura I/G gapura pertama menghadap

ke timur, IV/D menghadap ke utara berbatasan dengan

tembok masjid juga merupakan pintu masuk ke masjid dari

sisi utara, VI depan cungkup makam VII/C menghadap

keselatan berada di selatan masjid.Candi bentar dikenal

zaman Indonesia – Hindu, seperti terdapat pada bekas

4Suwarna, “Tinjauan Selintas Berbagai Jenis Gapura di Daerah Istimewa

Yogyakarta,” Jurnal Cakrawala Pendidikan, Vol. 6. No. 2, Juni 1987, h. 63-64 5Izza Ainun Nurcholishoh dkk, “Situs Sendangduwur di Kabupaten Lamongan

Jawa Timur”, Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah. Vol 3, No 1, Januari 2021,

h. 77

Page 64: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

54

Kompleks keraton Majapahit (Gapura Waringin Lawang).

Bangunan kuno (candi) relief seperti itu terdapat pada relief

Candi Jawi, Candi Jago, dan Candi Tigawangi. Bahkan

candi bentar yang tertua berada di pura Prasada Bali.

2. Gapura Paduraksa Bersayap6

Ada 3 buah gapura paduraksa yang letaknya berada

di bagian dalam. Gapura Paduraksa II/E berada di belakang

gapura bentar I/G menghadap ke timur, gapura III/F berada

di sisi kanan antara gapura IIE/ dan IIIF menghadap ke

selatan, Gapura paduraksa yang ke tiga berada di belakang

sebelum memasuki area cungkup di sebut gapura V/B,

berupa gapura bersayap disisi kanan dan kiri yang penuh

dengan raham hias menghadap ke utara. Gapura paduraksa

biasanya di bangun pada pintu masuk area yang yang

dianggap suci/inti.Gapura Bersayap di Makam Raden Nur

Rahmad memiliki kaitan dengan Mitologi Hindu bahwa

gunung memiliki sayap. Gunung dalam mitologi Hindu

mempunyai sayap. Pintu gerbang paduraksa juga

melambangkan gunung, itulah sebabnya pada paduruksa

bersayap Komplek Makam Raden Nur Rahmad dihiasi

dengan motif-motif yang lazim ditemukan dalam gunungan

6Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Peninggalan Sejarah

dan Kepurbakalaan Makam Islam di Jawa Timur (Surabaya: Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, 2003), h. 16.

Page 65: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

55

wayang. Selain itu yang paaling menarik perhatian adalah

bentuk dua buah kori Agung di kompleks makam Raden

Nur Rahmad, yaitu pada halaman kedua dan halaman ke

tiga. Kedua gerbang tersebut mengingatkan pada gambaran

garuda yang sedang terbang di angkasa. Hiasan sayap pada

gapura “B” tersebut mungkin dapat dihubungkan dengan

cerita garudeya, karena burung garuda dominan dalam

kepercayaan Hindu.

3. Motif Kalpawreksa7

Pada atap gapura dihiasi dengan motif kalamakara

yang di hiasai lengkungan sebuah pohon dengan banyak

cabang. Pohon ini oleh beberapa ulama dianggap sebagai

pohon kehidupan, pohon surgawi, kalpadruma,

kalpawreksa, Kekayon atau gunungan. Pohon yang

ditampilkan pada beberapa relief candi dari periode di

indonesia Hindu-Indonesia. Di kalangan Islam pohon

seperti ini disebut juga pohon “Syajarotul Khuldi” yang

berada di Sidratul Muntaha.

4. Motif Burung Merak

Pada dasar pilar paduraksa E terdapat ragam hias

burung Merak menghiasi kanan kiri pilarnya. Ragam hias

Merak juga banyak dijumpai dalam hasil seni pahat. Hiasan

7Izza Ainun Nurcholishoh dkk, “Situs Sendangduwur di Kabupaten Lamongan

Jawa Timur,” h. 79

Page 66: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

56

ini merupakan sebuah pendarmaan raja pertama Majapahit

Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309). Burung Merak itu

pun dikenal sebagai binatang kendaraan dewa perang

Skanda atau Kartikeya, putra Siwa dan Parwati.

4. Motif kala Marga 8

Pada gapura paduraksa di Makam Raden Nur

Rahmad terdapat motif Kala-marga. Motif ini sudah

dikenal dalam seni Hindu-Indonesia. Beberapa candi di

Jawa Timur, seperti candi Jago Panataran, Tigawangi,

Sukuh, tempat kudus dari Gunung Penanggungan.

menunjukkan bukti dari motif kala-marga. Motif hias ini

tidak hanya pada relief tetapi juga pada objek tertentu.Pada

relief ini kala-marga sering ditampilkan mengambang di

atas gapura.Kala Merga hanya terdapat pada gapura “B”

berbentuk lengkungan di atas pintu masuk (kala) yang

kedua ujungnya berakhir dengan kepala kijang (merga).

Hiasan seperti ini terdapat pula pada Candi Jago, Panataran,

Tigawangi, dan Penanggungan. Hiasan Kala Merga.

Selain itu pada Makam Raden Nur Rahmad sendiri

terdapat unsur budaya Hindu yang mempengaruhi yakni :

8Rachma Fauzia Rizka Fitri, Simbol Bangunan pada Komplek Gapura Masjid

dan Makam SendangDuwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur,

Surabaya. Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. h. 7

Page 67: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

57

1. Cungkup9

Cungkup adalah pondasi batu di tepi bangunan yang

seluruhnya terdiri dari kayu atau gebyok. Hiasan tersebut

ada pada jenjang masuk dan bagian dari muka pondasi

tersebut. Hiasan pada jenjang pintu masuk berupa motif

bunga dan daun dengan hiasan bergelung seperti tanda

tanya terbalik di bagian tengahnya. Hiasan pada pintu

masuk berupa panil-panil persegi enam dengan hiasan

motif bunga dan daun yang merupakan unsur kebudayaan

Islam. Batas panil ini tidak berbentuk hiasan tali seperti

pada pintu masjid yang lama. Pada pondasinya terdapat

panil persegi enam dan juga terdapat bentuk kala yang

digayakan dalam rangkaian pohon dan daun, serta terdapat

pula hiasan sayap. Pada bagian ini juga terdapat hiasan

karangan daun yang berbentuk hati yang merupakan ciri

seni Islam.

2. Nisan10

Pada nisan Makam Raden Nur Rahmad terdapat

tulisan Arab yang berisi sifat-sifat sakral seperti ayat dari

Al-Qur’an. Kadang juga hanya berisi nama. Nisan di sekitar

makam Raden Nur Rahmad menggunakan nisan bercorak

9Ayesha Putri Zarifa, “Masjid dan Makam Sendangduwur Perwujudan

Akulturasi,” Prosiding Seminar Heritage IPLBI, 2017, h.384

10Ayesha Putri, “Masjid dan Makam Sendangduwur Perwujudan

Akulturasi,” h.384

Page 68: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

58

Surya Majapahit.Simbol surya majapahit merupakan simbol

kebesaran dari kerajaan majapahit yang merupakan

kerajaan bercorak Hindu. Berdasarkan beberapa pendapat

simbol surya majapahit diletakkan pada tempat-tempat atau

makam yang masih merupakan silsilah kerajaan Majapahit.

C. Bentuk-bentuk Akulturasi Islam-Hindu pada Bangunan

Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad

Akulturasi pada Bangunan Masjid dan Makam raden Nur

Rahmad ini berdasarkan pada kajian aspek bentuk dan fungsi yang

dikaitkan dengan filosofi dan konsep yang melekat pada bangunan

tersebut, kajian dan penelusuran yang dilakukan antara konsep

bentuk Masjid dan Makam dan konsep arsitektur Hindu yang

diadopsi berdasarkan unsur bentuknya, sehingga penelusuran yang

dilakukan juga terkait dengan unsur bentuk yang melingkupinya.

Adapun bentuk- bentuk akulturasi pada bangunan Masjid

dan Makam Raden Nur Rahmad yakni :

1. Pada bangunan Masjid

a) Atap tumpang susun tiga, yang merupakan pengaruh dari

kebudayaan Hindhu dan banyak terdapat pada bangunan

candi-candi Hindhu.

b) Motif Lotus pada Mimbar, Motif lotus sendiri dalam

Hindhu diartikan sebagai lambang sumber air/sumber

kehidupan.

Page 69: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

59

2. Pada bangunan komplek Makam

a) Gapura candi bentar, ada 4 bangunan candi Bentar pada

pintu masuk makam, bangunan Gapura Candi Bentar

merupakan peninggalan Hindhu-Budha seperti yang

terdapat di bangunan kuno / candi.

b) Gapura Gunung Bersayap, ada 3 buah gapura di bagian

dalam komplek bangunan makam,

c) Motif Kalapwareksa, motif kalpwareksa dalam hindhu

artinyaadalah pohoon kehidupan, pohon yang ditampilkan

pada beberapa relief candi dari periode Hindu di Indonesia

d) Motif Burung Merak, dalam mitologi Hindu Burung Merak

dikenal sebagai binatang kendaraan Dewa perang Skanda.

e) Motif Kala Marga, di gapura Makam Raden Nur Rahmad,

Motif Kala Marga banyak terdapat pada baangunan suci

Umat Hindhu, seperti pad Candi jago, Penataran, dan

Tigawangi.

Selain itu bentuk akulturasi Islam Hindhu yang

terdapat pada makam juga bisa dilihat pada :

a) Cungkup Makam

Pada hiasan cungkup Makam raden Nur Rahmad

terdapat berupa motif bunga dan daun dengan hiasan

bergelung seperti tanda tanya terbalik di bagian tengahnya.

Hiasan pada pintu masuk berupa panil-panil persegi enam

Page 70: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

60

dengan hiasan motif bunga dan daun yang merupakan unsur

kebudayaan Islam.

b) Nisan,

Paada nisan Makam Raden Nur Rahmad terdapat

tulisan Arab yang berisi sifat-sifat sakral seperti ayat dari Al-

Qur’an. Kadang juga hanya berisi nama. Nisan di sekitar makam

Raden Nur Rahmad menggunakan nisan bercorak Surya

Majapahit.Simbol surya majapahit merupakan simbol kebesaran

dari kerajaan majapahit yang merupakan kerajaan bercorak Hindu

Page 71: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

61

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masjid dan Makam Raden Nur Rahmad merupakan salah

satu peninggalan kebudayaan Islam-Hindhu di Desa

Sendangduwur, terwujud dalam bangunan arsitekturnya, dalam hal

ini bentuk arsitekturnya yang terdapat perpaduan unsur bangunan

Islam-Hindhu dalam bangunannya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis

menurut teori Akulturasi Koentjaningrat, akulturasi terjadi karena

suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan

dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-

unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah

kembali tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu

sendiri.

Dari proses akulturasi tersebut bisa disimpulkan bahwa

penndugaruh arsitektur Hindu terhadap Arsitektur Islam pada

Masjid dan makam raden Nur Rahmad terdapat pada bentuk-

bentuk bangunan Masjid dan Makam, yakni pada Masjid Atap

tumpang lalu motif lotus pada mimbar masjid, kemudian pada

bangunan makam di pintu masuknya terdapat gapura candi Bentar,

gapura Gunung bersayap, terdapat pula motif Kala marga , dan

motif merak.

Page 72: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

62

B. SARAN

1. Masjid Raden Nur Rahmad adalah salah satu masjid

peninggalan caagar budaya yang ada di Desa

Sendangduwur. diharapkan pengurus masjid lebih banyak

mencari dan menyediakan arsip atau buku yang berkaitan

dengan sejarah Masjid, informasi pemugaran, dokumentasi

masa lampau ataupuni informasi yang berkaitan dengan

masjid.

2. Pemerintah daerah harusnya lebih memberikan perhatian

terhadap sektor pariwisata di Desa Sendangduwur baik

dalam perbaikan sarana maupun peningkatan ketrampilan

dalam bentuk pelatihan terhadap masyarakat setempat agar

lebih menarik dan memikat banyak orang untuk berkunjung

serta meningkatkan kesejahteraan masyaralkat Desa

Sendangduwur.

3. Pemerintah daerah harusnya menaruh perhatian lebih dalam

hal penjagaan aset daerah karena Sendangduwur

merupakan peninggalan sejarah Islam-Hindu dan

merupakan salah satu local wisdom yang berada di Desa

Sendangduwur.

4. Adanya penelitian lain yang melanjutkan penelitian ini agar

mendapatkan temuan baru yang berkaitan.

Page 73: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Artikel

Agus, Bustanuddin. Agama dalam Kehidupan Manusia:

Pengantar Antropologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2006.

Ashadi, Pengantar Antropologi Arsitektur. Jakarta: Arsitektur UMJ

Press. 2018.

Atmojo, Bambang Sakti Wiku. Analisis Arsitektur Masjid. Naditira

Widya No. 04. Banjar Baru: Balai Arkeologi Banjarmasin.

Bahri, Media Zainul. Wajah Studi Agama-agama dari Era

TeosofivIndonesia (1991-1940) Hingga Masa

Reformasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.

Bungin, H.M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif:

Komunikasi, Ekoomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-

Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2017.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Faizah, Khairani. “Kearifan lokal Tahlilan-yasinan Dalam Dua

Perspektif Menurut Muhammadiyah.,” Jurnal Aqlam. Vol. 3,

No. 2 Desember 2018.

Farid, Mohammad. etcal. Lamongan Memayu Raharja Ning Praja.

Lamongan: Tim Penyusun Naskah Lamongan Memayung

Raharjaning Praja, 1993.

Page 74: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

64

Hasan, M Baqir. Sejarah Desa Sendang dan Cerita Rakyatnya,

Sendang: Sendang press . 2016.

Hasan, M Iqbal. Pokok-pokok metodologi Penelitian dan

Aplikasinya, Bogor: Ghalia Indonesia, 2002.

Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat.

Jakarta:PTGramedia, 1977.

____________, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka

Cipta, 1990.

Kunto, Harsini Ari. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Mardiantoro, Gatot Tjatur. Batik Jawa Timur Legenda Dan

Kemegahan. Surabaya: Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Prov. Jatim, 2013.

Observasi, Lihat Arsip Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran

Kabupaten Lamongan, 5 Maret 2021.

Peacock, James L. The Antrophological Lens, HarshLigh, Soft

Focus. Cambridge: UniversityPress, 1998.

Rabah, Saoud. An Introductionto Islamic Architecture. FSTC

Limited: Manchester, 2002.

Rochym, Abdul. Mesjid dalam Karya Arsitektur Nasional

Indonesia. Bandung : Angkasa. 1995.

Saebani, Beni Ahmad. Pengantar Antrpologi. Bandung:CV

Pustaka Setia, 2012.

Page 75: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

65

Setia, Budi Bambang. Pengantar Sejarah Perkembangan

Arsitektur Masjid di Jawa. Makalah Seminar dan Pameran

Masjid-masjid Terpilih se-Jawa. Bandung: Fakultas Sastra

Jepang UNPAD. 2014.

Simuh, Islam dan Pergumulan Budaya Jawa, Yogyakarta: Teraju,

2003.

Siswayanti, Novita. “Fungsi Masjid Sendangduwur Sebagai Wujud

Akulturasi Budaya,” JurnalSmart. Vol. 2, No.2 Desember

2016.

Subqi, Imam . Islam dan Budaya Jawa , Surakarta:PenertbitTaujih,

2018.

Sugiyati, Sri. Masjid Kuno Indonesia. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.

Suharsini, Ari Kunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian pendidikan,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Sulaiman, “Upacara Tedhak Sinten Di Jawa. Dalam Ritus

Peralihan di Indonesia,” Jakarta: Balai Pustaka. 1993.

Sumbullah, Umi. “Islam Jawa dan Akulturasi Budaya:

Karakteristik, Variasi dan Ketaatan Ekspresif,” Jurnal el

Harakah, Vol. 14 No. 1 Tahun 2012.

Page 76: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

66

Sumpena , Deden. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic

Studies, Vol. 6 No. 1 Juni 2012.

Suryana, Yanyan. “Akulturasi Kebudayaanan (Hindu-Budha-

Islam) dalam buku teks pelajaran sejarah nasional

Indonesia,” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, No.

1, Juni 2017.

Suwarna, “Tinjauan Selintas Berbagai Jenis Gapura di Daerah

Istimewa Yogyakarta,” Jurnal Cakrawala Pendidikan, Vol.

6. No. 2, Juni 1987.

Uka, Tjandrasasmita. Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta:

Gramedia, 2009.

Sumber Website

http://jatimprov.go.id/read/sekilas-jawa-timur/sekilas-jawa-timur

diakses pada tanggal 23 Juli 2021 pukul 06.10.

https://lamongankab.go.id/portal/search-result?keyword=profil+

diakses pada tanggal 23 Juli 2021 pukul 06.15.

Wawancara

Wawancara dengan Bapak Fahruddin pengurus Makam dan masjid

Raden Nur Rahmad Di Desa Sendangduwur pada 19 April

2021.

Wawancara pribadi dengan Ibu Ani Andriyani S. Pd, di Desa

Sendangduwurpada tanggal 20 Maret 2021.

Page 77: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

67

Wawancara pribadi dengan kepala Desa Sendangduwur Bapak

Bahrur Rohim di Desa Sendangduwur, pada tanggal 14 April

2021.

Wawancara pribadi dengan KH Salim Azhar Tokoh Agama di

Desa Sendangduwurpada tanggal 15 April 2021.

Wawancara pribadi dengan Pengurus Masjid dan Makam Raden

Nur Rahmad, Bapak Fahruddin di Desa Sendangduwur, pada

tanggal 19 April 2021.

Page 78: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

68

LAMPIRAN

Surat Pernyataan

Telah Melakukan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : KH Salim Azhar

Alamat : Desa Sendangduwur, KecPaciran Kab

Lamongan

Jabatan : Tokoh Agama

Menerangkan dengan sebenarmya bahwa :

Nama : Mahfudloh

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 18 Juli 1995

Nim : 11140321000065

Jurusan : Studi Agama-agama

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adalah benar-benar telah melakukan penelitian di Desa

Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada hari Kamis

15april 2021 dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul Akulturasi

Budaya Islam-Hindu Pada Arsitektur Masjid dan Makam Raden Nur

Rahmad Di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten

Lamongan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Sendangduwur, 15 April 2021

KH Salim Azhar

Page 79: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

69

Surat Pernyataan

Telah Melakukan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Bapak Barrur Rohim S. pd

Alamat : Desa Sendangduwur, KecPaciran Kab

Lamongan

Jabatan : Kepala Desa Sendangduwur

Menerangkan dengan sebenarmya bahwa :

Nama : Mahfudloh

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 18 Juli 1995

Nim : 11140321000065

Jurusan : Studi Agama-agama

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adalah benar-benar telah melakukan penelitian di Desa

Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada hari jumat,

16 April 2021, dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul

Akulturasi Budaya Islam-Hindu Pada Arsitektur Masjid dan Makam

Raden Nur Rahmad Di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran

Kabupaten Lamongan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Sendangduwur, 16 April 2021

Bapak Bahrur Rohim

Page 80: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

70

Surat Pernyataan

Telah Melakukan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Bapak Ahmad Fahruddin

Alamat : Desa Sendangduwur, KecPaciran Kab

Lamongan

Jabatan : Juru Kunci ( Kuncen Sesepuh)

Menerangkan dengan sebenarmya bahwa :

Nama : Mahfudloh

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 18 Juli 1995

Nim : 11140321000065

Jurusan : Studi Agama-agama

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adalah benar-benar telah melakukan penelitian di Desa

Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada hari Selasa

19 April 2021, dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul

Akulturasi Budaya Islam-Hindu Pada Arsitektur Masjid dan Makam

Raden Nur Rahmad Di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran

Kabupaten Lamongan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Sendangduwur, 19 April 2021

Bapak Ahmad Fahruddin

Page 81: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

71

Surat Pernyataan

Telah Melakukan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ani Andriyani S. Pd.

Alamat : Desa Sendangduwur, KecPaciran Kab

Lamongan

Jabatan : Ibu guru MI

Menerangkan dengan sebenarmya bahwa :

Nama : Mahfudloh

Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 18 Juli 1995

Nim : 11140321000065

Jurusan : Studi Agama-agama

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adalah benar-benar telah melakukan penelitian di Desa

Sendangduwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada hari

minggu 25 April 2021, dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul

Akulturasi Budaya Islam-Hindu Pada Arsitektur Masjid dan Makam

Raden Nur Rahmad Di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran

Kabupaten Lamongan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Sendangduwur, 25 April 2021

Ani Andriyani

Page 82: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

72

DIALOG WAWANCARA DENGAN TOKOH AGAMA DI DESA

SENDANGDUWUR

Nama : K.H Salim Azhar

Umur : 68 Tahun

Pekerjaan : Pengurus Pondok Pesantren

Tanggal wawancara : 15 April 2021

Tempat wawancara : Di teras rumah Bapak K.H. Salim Azhar

1. Bagaimana sejarah kelahiran Raden Nur Rahmad ?

Raden Nur Rahmat lahir pada tahun 1442 Tahun Saka/ 940

Hijriah dan bertepatan dengan tahun 1520 Masehi, ayahnya

bernamaAbdul Qohar bin Abdullah Malikyang berasal dari Negara

Baghdad (Iraq), dan ibu yang bernama Dewi Sukarsih putri

Tumenggung Joyo Sumitro yang berasal dari Sedayu Kecamatan

Brondong Kabupaten Lamongan. Menurut cerita yang berkembang

Ayah Raden Nur Rahmad yakni Abdul Qohar adalah pemuda yang

kurang taat dalam beragama kemudian diusir dari kampung

halamannya kemudian melakukan pelayaran tanpa tujuan hingga

akhirnya mendarat di pelabuhan Sedayu dan bertemu dengan

istrinya dan akhirnya menikah. Setelah lahir Raden Nur Rahmad

dibawa oleh ibunya pindah ke Dusun Tunon yang berada diatas

bukit. Di bukit Tunon inilah Raden Nur Rahmad dididik dengan

Page 83: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

73

giat oleh orangtuanya cara bertani dan ilmu keagamaan. Raden Nur

Rahmad adalah seorang yang taat kepada Allah SWT. Dalam

pengembarannya beliau berjumpa dengan Raden Qosim atau lebih

dikenal sebagai Sunan Drajat. Beliau juga yang memberikan gelar

kepada Raden Nur Rahmad dengan gelar Sunan Sendang, selain

ituRaden Nur Rahmad merupakan sosok yang mempunyai akhlak

mulia, suka menolong dan mempunyai kepribadian sosial tinggi

terhadap masalah-masalah yang ada di Desa Sendangduwur, dan

juga beliau mahir dalam pertanian sejak berada di Desa

Sendangduwur. Sosok yang arif dan bijaksana, sifatnya lemah

lembut, belas kasih dan ramah kepada semua orang membuatnya

terkenal sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan dihormati

karena kesederhanaannya. Kepribadiannya yang baik itulah yang

menarik hati penduduk Desa Sendangduwur sehingga mereka

teertarik untuk masuk agama Islam dengan suka rela menjadi

pengikut yang setia.Kemudian Raden Nur Rahmad menghabiskan

masa-masa terakhirnya dengan menetap di Desa Sendangduwur

dengan mendirikan masjid untuk mengajarkan agama Islam kepada

pendudukdesaSendangduwurdan dimakamkan di Makam

Sendangduwur yang terletak dibelakangbarat Masjid

2. Tradisi keagamaan apa yang masih dijaga di Desa Sendangduwur ?

Ada banyak, seperti perayaan nisyfusya’ban, khaul Raden

Nur Rahmad, perayaan hari raya besar bulan Islam maulid Nabi,

Page 84: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

74

perayaan Isra’ Mi’raj. Pengajian keagamaan, khotmil Quran,

akehnduk , selain itu ada kesenian Ishari, Kesenian Banjaari. Hari

Raya Besar IslamDi kalender Agama Islam ada beberapa tanggal

yang dijadikan sebagai momen perayaan hari besar Agama Islam,

ada beberapa perayaan selametan yang dilakukan oleh Masyarakat

Sendangduwur dalam menyambut dan merayakan Hari Besar Islam

tersebut, Rabiul AwalPada tanggal 12 Rabiul awal diperingati

sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi di Desa

Sendangduwursendiri biasanya pada tanggal 15 ini masyarakat

melaksanakan pengajiaan keagamaan di Masjid untuk berdoa

bersama disertai ceramah keagamaan untuk mengenang jasa-jasa

Nabi Muhamad SAW. Kemudian NishfuSya’ban

Malam NisyfuSya’ban adalah malam pengampunan dosa, Tradisi

malam NisyfuSya’ban di Desa Sendangduwur ini dilakukan pada

tanggal 15 pada bulan kedelapan kalender Islam, yaitu bulan

Sya’ban, setelah sholatMaghrib berjamaah di Masjid/Musholla

terdekat untuk memanjatkan doa serta memperbanyak istighfar dan

memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa

yang telah diperbuat. Setelah berdoa bersama kemudian makan

segolanggi bersama. Segolanggi adalah hidangan kesukaan Raden

Nur Rahmad yang disajikan saat pelaksanaan peringatan

NishfuSya’ban, Biasanya segolanggi disajikan diatas nampan besar

atau piring dan isinya nasi putih, urap parutan kelapa,

Page 85: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

75

lalapansayur-sayuran hijau dengan lauk ikan asin dan ikan

pindang. Dalam sajian nasilanggi ini terdapat makna yang t

terkandung yakni kesederhanaan. Lalu Haul Raden Nur Rahmad.

Haul adalah momentum untuk mengeang ulama maupun tokoh,

Biasanya haul Raden Nur Rahmad dilaksanakan pada 15 Sya’ban

bersamaan dengan malam NisyfuSya’ban,Haul Raden Nur Rahmad

dilaksanakan di Masjid Raden Nur Rahmad dengan pembacaan

khotmil Quran, Istigotsah, tahlil dan ceramah keagamann.

Kemudian Seni Hadroh ISHARIAdalah seni berupa sholawat yang

disertai dengan gerakan yang melukiskan nama Allah dan Kanjeng

Nabi Muhammad SAW dengan sholawat yang dibaca Saroful

Anam. Biasanya Seni Hadroh Ishari di Desa Sendangduwur

banyak dipakai untuk acara pernikahan, Haul , dan pemberian

nama pada bayi. Kalau untuk Seni Sholawat BANJARI

Adalah seni dalam bidang sholawat dengan menggunakan alat

pemukul yang biasanya disebut terbang . pelaksanaanya 2 kali

dalam seminggu dan bertempat di Masjid Raden Nur Rahmad dan

di Pondok Roudhotut Thullab Sendangduwur. sholawat yang

dibaca adalah Maulid Dzibak

Page 86: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

76

DIALOG WAWANCARA DENGAN JURUKUNCI DAN PENGURUS

MAKAM RADEN NUR RAHMAD DISENDANGDUWUR

Nama : Fahruddin

Umur : 33 Tahun

Pekerjaan : Juru Kunci Makam dan Pengurus Masjid

Tanggal wawancara : 19 April 2021

Tempat wawancara : Di teras rumah Bapak Fahruddin

1. Bagaimana sejarah berdirinya Masjid Raden Nur Rahmad ?

Masjid Raden Nur Rahmad terletak tepat di atas Bukit

Amitunon Desa Sendangduwur yang memiliki ketinggian 50-70

diatas permukaan laut. Dan berdiri sejak tahun 1561 Masehi. Pada

awalnya Raden Nur Rahmad diperintahkan oleh gurunya Sunan

Drajat untuk menemui Nyai Rondo Mantingan (Ratu Kalinyamat)

untuk membeli masjid tersebut. Namun begitu Raden Nur Rahmad

menemui Ratu Kalinyamat, ternyata beliau berkata bahwa tidak

akan menjual masjidMantingankarena suaminya berpesan bahwa

masjid tersebut tidak dijual dan siapa saja yang dapat mengangkat

atau memindahkan masjid Mantingan secara sekaligus dalam

keadaan utuh tanpa merusaknya dan tanpa bantuan orang lain,

maka masjid mantingan akan diberikan kepada orang tersebut.

Hingga akhirnya Raden Nur Rahmad bertekad dalam hati dan

Page 87: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

77

bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah agar dapat

memindahkan Masjid Mantingan ke Sendangduwur.Beliau berdoa

memohon petunjuk kepada Allah dengan khusyuk selama 40 hari

agar hajatnya dikabulkan oleh Allah, dan Alhamdulillah atas Kuasa

Allah Raden Nur Rahmad berhasil memindahkan Masjid

Mantingan dari Jepara Jawa Tengah ke Desa Sendangduwur Jawa

Timur dalam semalam, tanpa bantuan orang lain dan dalam

keadaan utuh.

2. Bagaimana cerita Sejarah Makam Raden Nur Rahmad ?

Makam Raden Nur Rahmad adalah merupakan salah satu

peninggalan sejarah yang berasal dari masa transisi Hindu dan

Islam, Makam Raden Nur Rahmad terletak di komplek makam

belakang barat Masjid. Pada umumnya makam merupakan media

penghormatan untuk leluhur, secara umum makam bentuk makam

hanyalah berupa gundukan tanah yang tidak terlalu tinggi dan

sebagai tanda di atas gundukan tersebut diberi nisan dengan tujuan

sebagai penanda kuburan seseorang. Namun seiring

berkembangnya zaman bentuk makam pun makin beragam.

Bangunan makam Raden Nur Rahmad memiliki keunikan karena

dihiasi oleh gapura Bentar, Paduraksa dan Sayap. Makam Raden

Nur Rahmad sering digunakan sebagai tempat ziarah, biasanya

orang yang berziarah itu tujuannya macam-macam yo mbak, ada

yang karna murni ingin berdoa pada kanjeng Raden Nur Rahmad ,

Page 88: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

78

ada pula karna hal-hal yang lain. Intinya orang datang ziarah ke

sini itu motifnya macem-macem mbak, ada yang untuk berdoa ada

yang untuk meminta tawassul dan lain.

3. Kenapa pada bangunan makam masih ada perpaduan arsitektur

Hindu seperti gapura, apakah hal tersebut tidak mempengaruhi rasa

keimanan masyarakat desa Sendangduwur ?

Oh tentu tidak mbak karna sedari dulu masyarakat Desa

Sendangduwur sudah tau sejarah terbangunnya makam itu seperti

apa, kan dulu Sebelum Islam datang Masyarakat di Desa

Sendangduwur ini beragama Hindhu, lalu datang lah Raden Nur

Rahmad menyebarkan ajaran Agama Islam, nah dalam

menyebarkan agama Islam ini Raden Nur Rahmad tidak srta merta

langsung tok pleng ke ajaran islam, tapi di mulai dengan sedikit-

sedikit, sampai akhirnya masyarakat Desa Sendnagduwur pun bisa

luluh dan akhirnya Masuk agama Islam. Jadi adanya bangunan

Makam dan masjid yang ada perbaduan bangunan seperti candi

bentar dan paduraksa itu sebagai simbol akulturasi bahwa dulunya

masyarakat Desa Sendangduwur itu penduduknya beragama

Hindu. Selain itu sebagai peninggalan sejarah juga mbak, dan juga

menjadi ikon Desa Sendangduwur.

Page 89: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

79

DIALOG WAWANCARA DENGAN KEPALA DESA DI DESA

SENDANGDUWUR

Nama : Bahrur Rohim S. Pd.

Umur : 44 Tahun

Pekerjaan : Kepala Desa Sendangduwur

Tanggal wawancara : 16 April 2021

Tempat wawancara : Di balai Desa Sendangduwur

1. Bagaimana sejarah awal mula terbentuknya Desa Sendangduwur?

Desa Sendangduwur ini itu peninggalan Raaden Nur

Rahmad, beliau merupakan tokoh penyebar agama Islam di Desa

Sendangduwur. dinamakan Sendangduwur itu karna ada Sendang

artinya telaga atau sumber air, sedangkan Duwur itu artiya Atas,

jadi Desa Seandangduwur itu. Karna dulunya Desa Sendangduwur

ini itu hanyalahdamparanpegungungna kapur dan sulit air, tapi

semenjak Raden Nur Rahmad datang menyebarkan agama Islam di

sini tiba-tiba atas kuasa Allah mncullah sumber air da letaknya

berada diatas, maka dari situlah muncul penamaan Desa

Sendangduwur, kurnag lebih intinya seperti itu mbak,

2. Bagaimana keadaan sosial keagamaaan di Desa Sendangduwur

menurut bapak?

Page 90: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

80

Semua warga Desa sendangduwur insya Allah 100 persen

beragama islam mbak, adapun untuk kondisi Pertumbuhan

ekonomi Desa Sendangduwur semakin baik dengan seiring

membaiknya perekonomian regional dan nasional tentunya

memberi pengaruh pada pendapatan daerah. Seiring bertambahnya

penduduk dan perkembangan zaman masyarakat Desa

Sendangduwur juga mulai mencari pekerjaan keluar kota untuk

menjadi buruh atau karyawan swasta lainnya. Beberapa alasan

membuat masyarakat Desa Sendangduwur memilih mengadu nasip

keluar kota maupun keluar negeri untuk mencari pekerjaan dengan

tawaran gaji yang lebih tinggi dan juga pengalaman, Selain itu

pembangunan perekonomian di Desa Sendangduwur tidak hanya

berfokus pada satu bidang saja , akan tetapi banyak di bidang lain

seperti pertanian, perdagangan, pegawai swasta, pegawai negeri,

pedagang pasar , pengrajin emas, pengrajin bordir dan lain

sebagainya.

Page 91: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

81

Lampiran dokumentasi Komplek Masjid Raden Nur Rahmad

1. Atap Masjid Raden Nur Rahmad

2. Tampak depan Masjid

Page 92: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

82

3. Mimbar Masjid Raden Nur Rahmad

Page 93: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

83

Page 94: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

84

Lampiran dokumentasi Komplek Makam Raden Nur Rahmad

1. gapura Bentar

2. Gapura Gunung Bersayap

Page 95: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

85

3. Tampak luar Makam Raden Nur Rahmad

Page 96: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

86

Lampiran, dokumentasi wawancara

1. Wawancara dengan Bapak Kiyai Haji Salim Azhar, tokoh agama Desa

Sendangduwur

2. Wawancara Dengan Bapak Fahruddin, Juru Kunci Makam dan Pengurus

Masjid Raden Nur Rahmad

Page 97: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

87

3. wawancara dengan Bapak Bahrur Rohim S. Pd. Kepala Desa

Sendangduwur

4. wawancara dengan Ibu Ani Andriyani Spd , Warga Desa Sendangduwur

Page 98: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

88

5. Wawancara Dengan Ibu Suliyati, warga Desa Sendangduwur

6. Wawancara dengan Ibu Fevi Zunanik

Page 99: PENGARUH ARSITEKTUR HINDU PADA ARSITEKTUR ISLAM …

89

7. Wawancara dengan Ibu Novia Hidayah

8. Wawancara dengan Bapak Muhammad Ghofur