JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN Judul Penelitian PENGARUH ALIRAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBENTUKAN TABUNGAN Oleh AMRIZAL Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Desember 1998
35
Embed
PENGARUH ALIRAN MODAL ASING · semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya kemapuan yang penulis miliki. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG
ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN
Judul Penelitian
PENGARUH ALIRAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBENTUKAN TABUNGAN
Oleh
AMRIZAL
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur
Jakarta, Desember 1998
2
KATA PENGANTAR
Membuat Karya Ilmiah atau melalukan penelitian sudah merupakan tugas pokok
yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam
rangka memenuhi persyaratan pengusulan akreditasi atau jenjang kepangkatan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak
lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali
tentang isi karya Ilmiah yang dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai
dengan namanya, dan inipun sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.
Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah
berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu
penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat bisa untuk lebih disempurnakan.
Agaknya tidaklah terlalu berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan
bukanlah data main-mainan, akan tetapi merupakan data resmi yang telah dihimpun oleh
pemerintah atau badan-badan ilmiah lainya.
Karena selain karya Ilmiah ini diajukan terhadap Kopertis Wilayah III dan
sebagai pertinggal juga penulis sediakan untuk kepustakaan Fakultas Ekonomi
Universitas Borobudur, sehingga harapan penulis hanya sekedar untuk dapat dibaca oleh
mahasiswa atau pembaca lainya yang bernuansakan ilmiah pula, mungkin paling tidak
akan dapat membantu menambah khasanah pengetahuan sipembaca atau menjadi
semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya
kemapuan yang penulis miliki.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor Universitas
Borobudur Prof. DR. H. Basir Barthos, bapak Dekan Fakultas Ekonomi Prof. DR. H.
Masngudi, SE, APU beserta jajarannya serta mahasiswa semuanya. Tidak terlupa salam
yang istimewa terhadap fihak Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan pengusulan
akreditasi ini dan berbagai fihak yang telah disibukkan atas pengusulan akreditasi ini,
demikian dan terima kasih.
Jakarta, 26 Desember 1998
( Amrizal )
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN
2. SPESIFIKASI MODEL YANG DIGUNAKAN
3. ALIRAN MODAL ASING DALAM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
3.1. Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan
3.1.1. Ekspor
3.1.2. Bantuan Luar Negeri
3.1.3. Investasi Asing ( PMA )
3.1.4. Tabungan Domestik
4. PENGUJIAN EMPIRIS DAN ANALISA
4.1. Analisa Hasil Estimasi Persamaan Pertumbuhan
4.2. Analisa Hasil Estimasi Persamaan Tabungan
4.3. Sumber-sumber Pertumbuhan Ekonomi
5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKSANAAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
1. PENDAHULUAN
Kalau satu tahap pembangunan jangka panjang diukur selama 25 tahun, maka
perekonomian Indonesia hingga saat ini telah melebihi target pembangunan jangka
panjang tersebut. Tentunya usia yang cukup matang semenjak awal Pelita I hingga
sekarang penuh dengan kesan, kemajuan dan kemunduran yang telah dialami. Pada
prinsipnya pembangunan jangka panjang terus dijalankan hingga sekarang selama 29
tahun pengamatan yang dilakukan ternyata amanat GBHN nyaris terlupakan. Amanat
tersebut adalah seputar pembiayaan ekonomi yang semakin bertumpu pada kemampuan
sendiri, sedangkan bantuan luar negeri merupakan peleengkap dalam pembangunan.
Masalah pembiayaan pembangunan mengandung penegertian yang luas sekali.
Kalau bicara masalah pembiayaan pembangunan, maka hubungannya adalah investasi
atau pembentukan modal dan sumber dari pembentukan modal adalah tabungan yang
diakumulasi dari dalam dan luar negeri sebagai suatu ciri khas ekonomi yang bersifat
terbuka.
Pembentukan Modal atau investasi selalu dianggap sebagai kunci dari
keberhasilan usaha-usaha pembangunan. Bila sekiranya investasi meningkat, dengan
sendirinya, dianggap bahwa laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat pula. Hal ini
akan dapat menaikan pendapatan perkapita. Bila ini terjadi, maka pembangunan dapat
dianggap berhasil. Sebaliknya, bila sekiranya investasi menurun maka hal ini akan
dianggap sebagai pertanda kurang baik bagi pembangunan negara yang bersangkutan.
Kita, disadari atau tidak, terpengaruh sekali oleh jalan pemikiran yang demikian ini
(Hendra Esmara: 1987, h.27 )
Kalau diperhatikan orientasi pembangunan di Indonesia, nampaknya terfokus
kepada pertumbuhan ekonomi yang pesat. Upaya demikian telah membawa kita pula
untuk lebih banyak melihat keluar "outward looking" dibanding dengan melihat kedalam
"inward looking". Karena orientasi demikian, maka kampanye untuk menarik modal
asing lebih ditekankan kepada tersedianya pasar dalam negeri yang cukup besar bagi
produk yang akan dihasilkan penanaman modal tersebut. Disamping itu ditekankan pual
rendahnya biaya produksi, terutama sekali rendahnya upah buruh, sebagai faktor yang
akan menguntungkan penanaman modal. Ini berarti usaha-usaha untuk menarik
penanaman modal asing lebih diutamakan untuk memenuhi kaebutuhan pasar dalam
negeri ( Hendra Esmara: Ibid, h.17 ).
Peranan modal asing dalam pembangunan telah lama diperbincangkan oleh para
ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar, pemikiran mereka sebagai berikut
(Hoolis B. Chenery dan Nicholas G. Carter: 1973, h.459 ). Pertama, sumber dana
eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh NSB sebagai dasar untuk mempercepat
investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang meningkat
perlu diikuti dengan perubahan struktur produksi dan perdagangan. Ketiga., modal asing
dapat berperanan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural.
Keempat, kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan
5
struktural benar-benar terjadi (meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih
produktif).
Studi empiris mengenai dampak modal asing terhadap pertumbuhan umumnya
difokuskan dengan mengestimasi fungsi produksi Neo-Klasik, yang menggambarkan
bagaimana pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh akumulasi faktor-faktor produksi,
seperti modal dan tenaga kerja. Faktor-faktor produksi ini selanjutnya dapat dipisah
menurut asalnya, dalam negeri atau luar negeri. Hasil studi secara umum memberikan
indikasi bahwa arus masuk modal asing telah menimbulkan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di NSB kawasan Asia dan Pasifik ( Colin Stoneman: 1975, h.11 ).
Asumsi dasar yang melatarbelakangi pemikiran tersebut adalah bahwa setiap satu
dallar modal asing yang masuk akan mengakibatkan kenaikan satu dolar impor dan
investasi ( G.F. Papanek: 1972, h.934 ). Dengan asumsi ini dan Incremental Capital
Output Ratio (ICOR) yang stabil, dimungkinkan untuk mengihitung dampak modal asing
yang masuk terhadap pertumbuhan ekonomi. Atau sebaliknya, dapat dihitung berapa
modal asing yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tertentu.
Pemikiran yang mendukung bahwa modal asing berpengaruh positif terhadap
tabungan domestik dan pembiayaan impor, mendapat banyak tantangan dari kubu ahli
ekonomi pembangunan yang lain ( Keith Griffin dan J.L. Enos: 1970, h.313 ). Mereka
berkesimpulan, hanya sebagian kecil modal asing berpengaruh positif terhadap tabungan
domestik dan pertumbuhan ekonomi, sementara sebagian besar digunakan untuk
menambah konsumsi.
Para penganut teori ketergantungan (dependencia) agaknya sependapat dengan
yang terakhir ini. Samir Amin, Paul Baran, Cardoso, Gunder Frank, Prebisch, Dos Santor
adalah nama-nama yang sering disebut sebagai pendukung utama teori ini ( Sirtua Arif,
dan Adi Sasono: 1984, h.12 ). Hipotesis utama teori ketergantungan adalah : (a) PMA
dan bantuan luar negeri dalam jangka pendek memperbesar pertumbuhan ekonomi,
namun dalam jagka panjang (5-20 tahun) menghambat pertumbuhan ekonomi; (b) makin
banyak negara bergantung pada PMA dan bantuan luar negeri makin besar perbedaan
penghasilan tidak tercapai ( Frans Kho Mariakasih: 1982, h.793 ).
Lepas dari perbedaan visi dan hipotesis dari pendukung teori dependencia dan
Neo-Klasik, ada beberapa catatan yang kiranya menarik untuk diperhatikan dalam setiap
studi mengenai dampak arus masuk modal asing; (a) studi-studi terdahulu umumnya
tidak memasukkan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
selain modal asing, seperti kinerja ekspor, laju pertumbuhan angkatan kerja, sistem
perpajakan, tingkat dan struktur tabungan; (b) sturdi-studi yang pernah dilakukan tidak
berhasil menunjukkan hubungan dua arah antara tabungan domestik dan pertumbuhan
ekonomi.
Berangkat dari dua kelemahan utama inilah, Rana dan Dowling mencoba
menyusun suatu model komprehensif berdasarkan sistem persamaan simultan, untuk
menelusuri dampak arus masuk modal asing dibanding ekspor, pertumbuhan angkatan
6
kerja, sekaligus menunjukkan hubungan timbal balik antara pertumbuhan ekonomi dan
tabungan domestik ( Rana dan Dowling: 1987, h.100 ). Model ini telah diuji untuk
menelusuri dampak arus modal asing di sembilan negara Asia (Birma, RRC, India,
Republik Kore, Nepal, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand). Keunikan model
mereka adalah kemampuannya untuk memisahkan dampak langsung dan dampak total
modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik.
Sundrum telah mencoba menganalisa sebab-sebab pertumbuhan ekonomi
Indonesia selama 1968-1981. Ia menyimpulkan bahwa : perbaikan nilai tukar
internasional (terms of trade) yang tercermin dari perbaikan posisi keuangan pemerintah,
kemajuan teknologi yang cepat khususnya di sektor pertanian, dan kebijaksanaan fiskal
yang ekspansif merupakan penyebab utama laju pertumbuhan ekonomi yang
mengesankan ( R.M. Sandrum: 1986, h.40 ).
Aspek yang nampaknya belum diperhitungkan secara eksplisit dalam analisis
Sundrum adalah peran penting sumber-sumber eksternal yang tercermin dari bantuan luar
negeri dan PMA dalam pembiayaan pembangunan Indonesia. Dimasukkannya dua
variabel ini sebagai alat analisa tentu akan menghasilkan kesimpulan yang semakin
menarik karena dapat diketahui bagaimana sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang
sebenarnya.
Lebih menarik lagi apabila dilihat bagaimana pengaruh sumber-sumber eksternal
terhadap pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik, dibandingkan dengan ekspor,
pendapatan per kapita dan pertumbuhan angkatan kerja. Sebagai alat analisis akan
digunakan model Rana dan Dowling dengan beberapa modifikasi, untuk menelusuri
pengaruh aliran modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi dan tabungan domestik
Indonesia, maka dalam hal ini dilakukan untuk data Indonesia selama periode 1969-1997.
2. SPESIFIKASI MODEL YANG DIGUNAKAN
Model Rana dan Dowling pada dasarnya merupakan model persamaan simultan
yang terdiri atas dua persamaan simultan yang terdiri atas dua persamaan, yaitu
persamaan pertumbuhan dan persamaan tabungan ( Pradumna B. Rana: Op-cit, h.4 ).
Catatan *). Central Bureau of Statitics, National Income of Indonesia: Main Tables, Several Years Publishing; and Economic Indicators, Monthly Statistical Bulletin until to July 1998. Since 1991/1992-1997/1998, Balance are showed as Analytical Presentation; and since 1977/1998,Monetary Movement is based Gross Foreign Assets, Replacing Official Reserves.
Sumber : Biro Pusat S tatistik, Pendapatan Nasional Indonesia ( Tabel-Tabel Pokok ), Bank Indonesia, Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia berbagai tahun penerbitan dan Indikator Ekonomi, edisi juli 1998.
Tabungan swasta asing terdiri atas empat komponen. Pertama, investasi langsung
(PMA) oleh penduduk atau perusahaan asing. PMA tidak selalu dilakukan oleh
perusahaan multinasional. Yang pasti, PMA selalu berupa control penuh atau parsial
melalui partisipasi dalam modal dan manajemen. Kedua, investasi portfolio, yaitu
pembelian obligasi/saham dari dalam negeri oleh orang/perusahaan asing, tanpa kontrol
manajemen.
Waktu dan besarnya laba dapat ditentukan sebelumnya berdasarkan atas besarnya
bunga yang diperoleh. Investasi ini sangat populer pada abad ke-19 dan awal abad ke-20,
tetapi agaknya tidak populer lagi untuk waktu-waktu selanjutnya. Ketiga, pinjaman dari
bank komersial (commercial bank lending) kepada pemerintah dan perusahaan NSB.
Keempat, kredit ekspor, yaitu penundaan pembayaran untuk impor. Dengan kata lain,
kredit ekspor merupakan pembiayaan muka dari arus barang-barang yang ditawarkan
oleh eksportir dan bank-bank komersialnya ke negara pengimpor sebagai salah satu cara
promosi penjualan.
Selama 1977-1983, dqri 18 negara, negara-negara industri baru (NIB) dan negara-
negara Asia Tenggara tercatat berhasil menarik hampir 95% dari arus investasi asing
(PMA), sementara negara-negara di Asia Selatan dan Pasifik Selatan hanya memperoleh
sisanya. Faktor utama yang menarik PMA ke NIB dan Asia Tenggara adalah kinerja
(performance) ekonomi yang dinamis seperti tingginya pertumbuhan PDB, melimpahnya
minyak dan sumber daya alam lain (Indonesia dan Malaysia), pasar domestik yang relatif
luas (Indonesia, Filipina, Thailand), serta kondisi yang menguntungkan bagi
perkembangan ekspor produk pengolahan (Hongkong, Rep. Korea, Singapura).
Rendahnya aliran modal ke negara Asia Selatan dan Pasifik Selatan mencerminkan
rendahnya kinerja ekonomi, lemahnya infrastruktur, dan relatif sedikitnya sumber daya
alam dan manusia ( Pradumna B. Rana: 1987, h.100 ).
Disamping itu, peringkat tertinggi pangsa PMA terhadap total arus modal asing
dipegang NIB dan negara-negara Asia Tenggara, masing-masing sekitar 32 % dan 16 %,
yang kemudian diikuti kelompok Pasifik Selatan 8 % dan Asia Selatan 1 %. PMA
memainkan peran yang penting di Hongkong dan Singapura ( lebih dari setengah hingga
2/3 dari total modal asing ), sementara di Indonesia dan Taiwan pangsanya sekitar
seperempat dari total modal asing. Berdasarkan informasi demikian, maka khususnya
Indonesia menunjukan keadaan bahwa masih kecilnya kemampuan peranan PMA dalam
pembentukan modal domestik bruto.
3.1. Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan
Minyak bumi, bantuan luar negeri dan perekonomian Indonesia ibarat segi tiga
sama sisi dalam masa Orde Baru, yang ketiganya bertalian secara erat dan berhubungan
satu sama lain. Seberapa jauh peranan bantuan luar negeri dan ekspor minyak dapat
dilihat pada tabel 1. Pada empat tahun pertama Pelita I, bantuan luar negeri adalah
sumber utama pembiaaan pembangunan, namun posisi tersebut berubah setelah adanya
oil boom pada awal tahun 1974.
12
Selepas 1973 penerimaan dari ekspor minyak dan gas menjadi begitu dominan
sebagai penerimaan sumber penerimaan devisa, mencapai di atas 60%. Arus masuk
modal asing dalam bentuk pinjaman luar negeri dan investasi asing mencapai sekitar
seperempat penerimaan devisa sebelum 1973. Selama 1973-1981, arus modal asing ini
menyumbang 10% penerimaan devisa dan menyelang tahun 1997 perananya kembali
mengendor
3.1.1. Ekspor
Sebagai penganut sistem ekonomi terbuka, lalu lintas perdagangan internasional
berperanan penting dalam perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Seberapa jauh
peran perdagangan luar negeri terlihat pada tabel 3. Pada awal dasawarsa 1970-an, ekspor
non-migas merupakan sumber utama penerimaan devisa Indonesia, yang menyumbang
hampir 80 % dari penerimaan ekspor.
Adanya lonjakan harga minyak yang pertama tahun 1974, telah mengubah profil
ekspor secara dratis. Meskipun ekspor non-migas meningkat dua kali lipat nilainya
selama 1971-1975, pangsanya dalam total ekspor menurun menjadi sekita 25%. Sejak itu,
situasi ekonomi Indonesia prospeknya demikian terikat dengan perkembangan pasar
minyak. Peran migas sebagai sumber penerimaan negara berlangsung hingga tahun 1981.
Setelah 1981 kontribusi migas mulai menurun hingga tahun 1985 menjadi 68,8% dari
total ekspor.
Di lain pihak, peranan ekspor non-migas kembali meningkat akibat menurunnya
harga minyak dan volume produksi. Pada tahun 1985, ekspor non-migas meningkat lebih
dari 31% dari total penerimaan ekspor dan sehabis devaluasi rupiah tahun 1986 ekonomi
Indonesia menyesuaikan diri dan sampai sekarang tahun 1997 kembali menunjukan
keprihatinan untuk perkembangan selanjutnya.
3.1.2. Bantuan Luar Negeri
Di masa awal Orde Baru, para penentu kebijaksanaan menghadapi kelangkan
modal dan sumber pembiayaan pembangunan. Tabungan domestik waktu itu begitu
rendah dan tidak dapat diharapkan meningkat dalam waktu singkat. Jalan keluarnya
adalah pembiayaan pembangunan dari sumber-sumber luar negeri, dalam bentuk bantuan
internasional dan penanaman modal asing. Tak pelak lagi, mengalirlah bantuan luar
negeri, dalam bentuk pinjaman lunak ( loan ) dan hibah, dan investasi asing ke Indonesia.
Dalam neraca pembayaran, bantuan luar negeri tercatat sebagai pemasukan modal
pemerintah, sedang investasi asing dimasukkan sebagai pemasukan modal swasta.
Tabel 1 dapat dilihat cuplikan Neraca Pembayaran yang pada umumnya transaksi
berjalan selalu defisit, kecuali tahun 1979/1980 dan 1980/1981. Defisit tersebut ditutup
dengan pemasukan modal swasta ( apabila bernilai positif ). Bantuan luar negeri juga
digunakan untuk menutup defisit anggaran negara pada APBN. Dengan demikian,
13
tersedianya bantuan luar negeri atau yang berupa pinjaman luar negeri dan dengan
meningkatnya pajak perseroan migas telah sekaligus membantu untuk menutup ketiga
defisit/kesenjangan ekonomi Indonesia, yaitu kesenjangan antara pengeluaran investasi
swasta dengan tabungan swasta nasional, defisit anggaran negara, serta defisit neraca
pembayaran luar negeri ( Anwar Nasution: 1989. h 334 ).
Ditinjau dari macamnya, bantuan luar negeri yang masuk ke Indonesia berupa:
Pertama, bantuan program yang terdiri atas bantuan devisa kredit dan bantuan pangan.
Penjualan devisa serta komoditi pangan dan non-pangan yang dari bantuan program
digunakan untuk mencapai sasaran stabilisasi ekonomi jangka pendek, baik untuk
mengendalikan inflasi maupun stabilisasi ekonomi jangka pendek, baik untuk
mengendalikan inflasi maupun stabilisasi kurs Rupiah. Hasil penjualan tersebut setelah
dikurangi biaya pemasaran, merupakan penerimaan pemerintah dari bantuan program.
Kedua, bantuan proyek dengan syarat-syarat pelunasan yang lunak, digunakan untuk
pembiayaan berbagai proyek prasaranan di bidang ekonomi dan sosial. Sebagian dari
bantuan proyek ini merupakan jasa konsultan dan tenaga teknisi yang membantu
merencanakan dan melaksanakan pembangunan proyek. Ketiga, pinjaman setengah lunak
dan komersial, termasuk di dalamnya kredit ekspor. Keempat, pinjaman tunai berupa
pinjaman obligasi dan pinjaman dari kelompok bank ( Anggito Abimanyu: 1988, h. 50 ).
3.1.3. Investasi Asing ( PMA )
Selama periode yang diamati, iindonesia telah menjadi Importir modal. Arus
masuk modal asing ( net capital inflows ) meningkat dari hampir 300 juta dollar AS per
tahun pada akhir 1960-an hingga lebih dari 3 milyar dollar AS pada tahun 1984. Hanya
terjadi tiga kali arus modal keluar ( net capital outflows ) pada tahun 1974/1975 seiring
dengan krisis pertaminan, tahun 1979/1980 seiring dengan perang Irak-Iran dan tahun
1997/1998 seiring dengan adanya kekacauan politik Indonesia "Pemilu". Investasi asing
langsung ( PMA ) tercatat sedikit diatas 10 % dari arus total, namun dalam beberapa
tahun terutama awal Pelita I pangsanya hampir sepertiga dari arus total.
Komposisi realisasi PMA secara sektoral umumnya proporsi terbesar PMA
dialokasikan di sektor pertambangan dan minyak, sedangkan peringkat kedua sektor
manufakturing. Selama periode 1967-1985 sektor migas menerima lebih dari 70 % dari
investasi total, sementara di sektor manufakturing hampir mencapai 20 %. Investasi di
sektor pertanian dan jasa relatif sangat kecil karena dibatasinya kiprah modal asing di
sektor ini.
3.1.4. Tabungan Domestik
Tabungan domestik diperoleh dari sektor pemerintah dan sektor masyarakat
(Gillis et al: Op-cit, h 269 ). Tabungan pemerintah yang dimaksud adalah tabungan
pemerintah dalam APBN, yang merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri
14
dengan pengeluaran rutin. Tabungan masyarakat merupakan akumulasi dari Tabanas,
Taska dan deposito berjangka pada lembaga keuangan Bank dan lain sebagainya.
4. PENGUJIAN EMPIRIS DAN ANALISA
Pengujian empiris, secara umum hasil estimasi cukup memuaskan baik ditinjau
dari tanda, signifikansi koefisien dan mean square errors dari masing-masing persamaan.
Hasil pengujian empiris tersebut adalah sebagai berikut:
X Co effic ient(s ) 0.871 0.1587 0.7492 0.2035 0.3152
Std Err o f Co ef. 0.5264 0.2041 0.1172 0.377 0.2833
T-tes t (DF = 23) 1.6545 0.7776 6.395 0.5397 1.1124
P EI = -0.06582 - 0.07835 P MP + 0.201369 P MS + 0.042476 TDB + 0.281846 EBJ + 0.36286 P AK + 0.000022 P P K
S (a i ): (0.425036) (0.135762) (0.150991) (0.17124) (0.264391) (0.000011)
t (a i ): (-0.18433) (1.483247) (0.281316) (1.64591) (1.372398) (1.928883)
N = 29, SE = 0.0192
R 2 = 0.4608
R = 0.6788
R 2 = 0.3137
F = 3.1332
D-W = 1.8157
TDB = 0.037461 + 0.870958 P MP + 0.158715 P MS + 0.749178 EBJ + 0.203475 P AK + 0.315193 P EI
S (a i ): (0.526421) (0.2041187) (0.11715) (0.377032) (0.283346)
t (a i ): (1.654489) (0.777569) (6.395016) (0.539676) (1.112397)
N = 29, SE = 0.0284
R 2 = 0.7509
R = 0.8665
R 2 = 0.6967
F = 13.864
D-W = 0.0024
Ca t a t a n : J i ka s ua tu pe r s a ma a n t e r inde nt i f i ka s i pe r s i s , E s t ima s i de nga n me ngguna ka n 2SLS a ka n s a ma de nga n me nguna ka n ILS ( Indi r e c t Le a s t Squa r e ) ma upun Va r i a be l
Ins t r ume nta l . P e mbukt i a n l i ha t R obe r t t s P indyk da n Da nie l L. R ubinf e ld, E c onome t r i c Mode l s a nd E c onomic For e c a s t , Mc Gr a w Hi l l , Inc , Auc kla nd, 1981, ha l . 191 - 193.
Ke t e ra nga n: P E I = P e r tumbuha n E konomi Indone s i a , P MP = P e ma s uka n Moda l P e me r int a h pa da AP B N ( B a ntua n Lua r Ne ge r i a t a u Huta ng Lua r Ne ge r i P e me r int a h " For e ign Aid" Gr a nt a nd Loa ns )
da n dida l a m Ne r a c a P e mba ya r a n dina ma ka n Of f i c i a l C a pi t a l . P MS = P e ma s uka n Moda l Swa s ta Ne to ( Ne t P r iva t e C a pi t a l ) ya ng t e r ma s uk dida l a mnya P e na na ma n Moda l As ing ( P MA ).
E B J = E ks por B a r a ng-ba r a ng Da n J a s a -j a s a , T DB = T a bunga n Dome s t ik B r uto ( Gr os s Dome s t i c Sa ving ), P AK = P e r tumbuha n Angka ta n Ke r j a & P P K = P e nda pa ta n P e r ka pi t a .
25
Lampiran 3: Cara Mencari Pengujian Statistik Durbin-Watson
Untuk Fungsi: PEI = f ( PMP , PMS , TDB , EBJ , PAK , PPK , u )
I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta
Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:
02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang
004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen
005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia
006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994
007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia
008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia
010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri
011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan 012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth
013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan
014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat
015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995
016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan
017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen
019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan
020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi
021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka
022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi
023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka 024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas
026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan
028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana
029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
29
004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara
031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth
034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif
035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan
037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen
038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia
039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan
040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)
041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka
042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)
043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia
044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal
046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana
047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana
049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia
050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi
051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera
052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan
054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada
Kemampuan Sendiri
055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan
056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan
057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional
059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat
061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi
Aliran Dana Luar Negeri
062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan
005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi
065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi
066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan
068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro
069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional
070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro
071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro
073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial
074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial
30
II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi
Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Hasil Estimasi
File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Non-Estimasi
File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi
File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA
Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA
Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL
ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation
Result Function (242 halaman)
008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan
080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia
009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA
083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-
STATE GROWTH
084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai
085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber
Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
31
011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010
Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna
Kendaraan Pribadi Dan Umum
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)
File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)
File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010
atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung
Pandang
012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011
Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan
File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011
Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan
File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011
Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia
File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011
Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik
File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia
File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik
File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau
File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik
File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011
Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara
File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011
Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri
File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011
Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik
File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional
Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015
Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017
Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey
Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt
Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016
Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017
Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017
Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
35
Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan
didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN
ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan
keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.
KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah
dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai
MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar
mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan
juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai
bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah
Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF
(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya
bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan
dalam sebuah Daftar Harga).
Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),
sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan
ilmiah yang disusun oleh Amrizal.
Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal
ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar
TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:
Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari
Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)
keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),
cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut
ke dalam Google.
Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah
files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat