PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA KURIKIULER BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 2 LASEM KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah AINI MALIKHAH 3103156 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008
68
Embed
PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA KURIKIULER …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/79/jtptiain...PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA KURIKIULER BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA KURIKIULER BACA TULIS AL-QUR’AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 2
LASEM KABUPATEN REMBANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Semarang 50185
ABSTRAKSI Aini Malikhah (NIM. 3103156). Pengaruh Aktivitas Ekstra Kurikiuler Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang. Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (X) terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Y) siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan metode angket dan dokumentasi dengan teknik analisis regresi satu predictor. Subjek penelitian merupakan penelitian populasi, sebanyak 36 responden yang seluruhnya adalah siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang yang mengikuti Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA). Pengujian hipotesis Penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (X) terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Y) siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang, ditunjukkan bahwa:1) Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang mempunyai nilai rata-rata atau mean sebesar 74,03 memiliki kategori “Baik” yaitu pada interval 71 – 75. 2) Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang mempunyai nilai rata-rata atau mean sebesar 76,47 memiliki kategori “Baik” yaitu pada interval 75 – 79. 3) Bardasarkan hasil penelitian pengaruh positif antara aktivitas ekstra kurikuler Baca Tulis Al-qur’an dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ditunjukkan oleh koefisien korelasi =xyr 0,59683 pada taraf signifikan 1 % dan koefisien
determinasi =2r 0,3562 hal ini menunjukkan bahwa 35,62 % prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ditentukan oleh aktivitas ekstra kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an melalui fungsi taksiran XY 55,061,35 +=
), sedangkan hasil regF adalah
18,82, sedangkan harga tabelF pada taraf signifikan 1 % = 7,44 karena regF =
18,82 > ( ) 44,734:1;01,0 =F . Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang. Dengan demikian semakin aktif peserta didik yang belum mampu membaca dan menulis Al-Qur’an mengikuti aktivitas ekstra kurikuler Baca Tulis Al-qur’an, semakin tinggi nilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa, begitu pula sebaliknya semakin jarang peserta didik yang belum mampu membaca dan menulis Al-Qur’an mengikuti aktivitas ekstra kurikuler Baca Tulis Al-qur’an, semakin rendah nilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten Rembang. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para guru dan kepala SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten
Rembang, terutama dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukannya.
Semarang, Februari 2008
Deklarator,
Aini Malikhah
NIM. 3103156
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ayahanda H. Muklis dan Ibunda Hj. Fakhiroh, berkat dukungan, semangat,
dan do'anya yang memberikanku kekuatan untuk menyelesaikan sekripsi ini.
2. Bapak Kasturi dan Ibu Wiji yang ikut serta mendukungku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kakak-kakakku dan adik-adikku tersayang : Sakdi, S.Pd, Abrori, Maswah,
Radinal Muchtar, Mohammad Mufit, Abdul Basit. Dan keponakanku Alfin
dan khisna.
4. Kakanda Ahmadi yang senantiasa mendampingiku dikala senang maupun
susah, semoga cinta dan kasih sayang kita bisa sampai ke pernikahan dan
langgeng selamanya sampai ajal menjemput kita berdua.
5. Bapak Drs. Abdul Rahman, M. Ag dan Bapak Syamsul Ma'arif, M. Ag yang
telah menyediakan waktu untuk membimbing skripsi yang penulis buat.
6. Bapak Slamet Prayitno, S. Pd selaku kepala SMP Negeri 2 Lasem dan Ibu
Ismah selaku guru agama islam SMP Negeri 2 Lasem yang telah menyediakan
waktu dan tempat penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Teman-temanku yang selalu memotivasiku : Dina, kakak Li, Riyah, Soli, Ani,
Nila, Afida, Mas Ristam, Mas Bay, Mas Gendut, Sidah, Ali, Iva, dan teman-
teman seperjuanganku di HMI IAIN Walisongo Semarang.
8. Semua teman- teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas dukungan kalian.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar
kesarjanaan dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman untuk menjadi bekal kita hidup di
dunia dan di akhirat kelak.
Bagi penulis, penyusunan skripsi bukanlah tugas yang ringan, sehingga dapat
menyelesaikannya merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis. Penulis sadar
banyak hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini dikarenakan keterbatasan
kemampuan penulis. Kalaupun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
juga tidak terlepas dari beberapa pihak yang membantu penulis baik secara moril,
materiil, emosional, dan akademis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kapada:
1. Prof. DR. Ibnu Hajar, M. Ed selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Drs. Abdul Rahman,M. Ag selaku pembimbing I dan Syamsul Ma’arif,M. Ag
selaku pembimbing II, atas semua saran, arahan dan bimbingan, serta waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberikan penghargaan bimbingan penulisan
skripsi ini.
3. Kepala SMP Negeri 2 Lasem serta guru dan staf karyawan yang telah
memberikan ijin dan waktunya untuk membantu penulis mengadakan
penelitian di sana.
4. Ayahanda H. Muklis dan ibunda Hj. Fakhiroh tercinta yang senantiasa
memberikan do’a dan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
5. Bapak Kasturi dan Ibu Wiji yang ikut serta mendukungku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak-kakakku dan adik-adikku tersayang : Sakdi, S.Pd, Abrori, Maswah,
Radinal Muchtar, Mohammad Mufit, Abdul Basit. Dan keponakanku Alfin
dan khisna.
7. Kakanda Ahmadi yang senantiasa mendampingiku dikala senang maupun
susah, semoga cinta dan kasih sayang kita bisa sampai ke pernikahan dan
langgeng selamanya sampai ajal menjemput kita berdua.
Kepada mereka semua tiada yang dapat penulis berikan untuk membalas
kebaikan kecuali ucapan terimakasih yang saebanyak-banyaknya serta do’a
semoga segala kebaikan yang diberikan kepada penulis akan dibalas Allah SWT
dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda. Amin
Penulis sadar sepenuhnya, bahwa skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sabgat peneliti harapkan demi
kebaikan di masa yang akan datang.
Dengan ucapan “ Alhamdulillah “ peneliti harapkan semoga skripsi ini bisa
bermanfaat untuk peneliti khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya. Amin
Semarang, Februari 2008
Penulis,
Aini Malikhah
NIM. 3103156
NAMA : AINI MALIKHAH
NIM : 3103156
JURUSAN : PAI
NO. HP : 085290304462
JUDULSKKRIPSI :PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA
KURIKULER BACA TULIS AL-QUR'AN
(BTA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA
SMP NEGERI 2 LASEM KABUPATEN
REMBANG
1
BAB I
PENGARUH AKTIVITAS EKSTRA KURIKULER BACA TULIS AL-QUR’AN
(BTA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISWA SMP NEGERI 2 LASEM KABUPATEN REMBANG
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting bagi manusia demi terwujudnya
manusia yang beriman dan berakhlakul karimah. Pendidikan adalah berbagai
usaha yang dilakukan oleh seseorang (Pendidik) terhadap seseorang (Anak
Didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif.1
Pendidikan Islam melalui ajaran agama Islam yang berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia
dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam
yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran Islam itu
sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di
dunia maupun di akhirat. Pada hakikatnya pendidikan agama itu adalah suatu
pendidikan yang menitik beratkan pada bidang agama yang dalam batasan itu
adalah Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pendidikan Agama Islam adalah usaha secara sistematis dan pragmatis
dalam membantu anak didik agar mereka dapat hidup sesuai dengan ajaran
Islam.2 Yaitu agar mereka lebih meyakini, memahami, menghayati, dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/ atau
latihan.
Tujuan Pendidikan dalam Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 adalah
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
1 Ahmad Tafsir, Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosda, 2004), hlm. 28 2 Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama, ( Surabaya: Usaha Nasional,
1981), hlm. 7
2
serta bertanggung jawab.3 Oleh karena itu perlu perhatian khusus agar tujuan
Pendidikan Nasional dapat terealisasi.
Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian dari tujuan
Pendidikan Nasional yaitu untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa, dan bernegara.4
Dalam UU RI Nomer 20 tahun 2003 pasal 30 ayat 2 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan keagamaan berfungsi
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami
dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu
agama. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum memiliki Enam fungsi
diantaranya :
1. Fungsi Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga. Pada dasarnya usaha menanamkan keimanan dan ketaqwaan
menjadi tanggung jawab setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuh kembangkan kemampuan yang ada pada diri
anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan
ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya.
2. Fungsi Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki
bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara
optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang
lain
3. Fungsi Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekuranggan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
3 UU RI No. 20 Tahun 2003, Bab II, Pasal 3, Tentang Siatem Pendidikan Nasional,
(Semarang: Aneka Ilmu, 2003), hlm. 7 4 Departemen Agama Ripublik Indonesia, Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Umum, 2004. hlm 4
3
keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Fungsi Pencegahan yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya
dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia
seutuhnya.
5. Fungsi Penyesuaian yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
6. Fungsi Sumber Nilai yaitu memberikan pedoman hidup untuk mncapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat .
Dari keenam unsur di atas sangat berkaitan dengan Al-Qur’an sebagai
sumber utama ajaran-ajaran Islam. Hal ini disebabkan karena :
1. Al-Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang utama sehingga
mempelajari dan memahami adalah kewajiban bagi setiap muslim.
2. Untuk mempelajari dan memahami keenam fungsi tersebut dibutuhkan Al-
Qur’an yang merupakan sumber utama yang tidak bisa ditinggalkan dalam
Islam.
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam dan merupakan salah satu
sumber ajaran Islam. Selain itu, membaca Al-Qur’an merupakan ibadah dan
dapat memberikan ketenangan dan ketentraman hati bagi yang membacanya
dan inilah yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan obat penyakit
yang ada di dalam jiwa, sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat
Yunus ayat 57 yang berbunyi :
4
يا أيها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة مننيؤ57 :يونس ( للم(
“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. 5
Untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil diperlukan belajar dan
latihan serta kesabaran. Hasil wawancara dengan Ibu Ismah yang merupakan
guru PAI di SMP Negeri 2 Lasem senin, 1 Januari 2007 menyatakan bahwa:
“ salah satu problem pelaksanakan Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2
Lasem adalah adanya peserta didik yang kurang, bahkan belum bisa membaca
dan menulis Al-Qur’an, hal itu menyebabkan adanya kesenjangan diantara
peserta didik .”
Dari kondisi ini berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi problem ini
yaitu dengan mengadakan pelajaran tambahan di luar jam pelajaran yang biasa
disebut ekstra kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA).
Diantara lembaga pendidikan formal yang ada, SMP Negeri 2 Lasem
merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melaksanakan program
eksrtra kurikuler baca tulis Al-Qur’an (BTA) untuk mengatasi kesenjangan
yang ada di dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu penulis
juga merupakan alumni siswa SMP Negeri 2 Lasem. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan dalam memilih objek penelitian. Berdasarkan latar belakang
inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian tentang
2) Menjadikan Al-Qur’an sebagai mitra, guru, dan bacaan.
Tiada hari terlewatkan tanpa berkomunikasi dengan Kalam
Allah.
3) Memperhatikan etika baca dan menghayati Al-Qur’an.
4) Setelah meyakini Al-Qur’an satu-satunya penyelamat dan
pengatur kehidupan manusia, kewajiban berikutnya adalah
pengamalan dan pengoperasionalannya.15
c. Allah SWT akan menaikan derajat orang yang membaca Al
Qur'an.
: قال صلى اهللا عليه وسلان النىب : وعن عمر بن اخلطاب رضي اهللا عنه
)رواه البخارى مسلم (. ذاالكتاب اقواما ويضع به أخريناهللا يرفع ان
Artinya: Dari Umar Bin Khotob ra. Bahwasanya Nabi
Muhammad SAW. Bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT akan
mengangkat derajad beberapa kaum dengan Al-Kitab (Al-Qur'an),
dan ia akan merendahkan derajad suatu kaum yang lain
dengannya". (H.R Bukhori Muslim). 16
2. Metode Pengajaran dan Cakupan Materi BTA
Membaca yang baik perlu adanya sistem atau cara-cara yang baik
dan tepat. Rendahnya minat baca siswa, boleh jadi, disebabkan kurang
menariknya cara pengajaran membaca. Metode pembelajaran membaca
yang tepat sangat membantu terhadap keberhasilan materi yang akan
disampaikan karena metode bisa menjadi sebuah sarana yang membuat
materi yang disampaikan lebih menarik. Metode merupakan salah satu
komponen penting dalam pendidikan disamping komponen lainnya seperti
pendidik, anak didik, materi, tujuan, dan lain-lain, yang masing-masing
tidak bisa berdiri diri, namun secara bersama saling mempengaruhi dalam
15 Hasan Al Banna, Sudut Panjang Keagungan Al-Qur’an, (Surabaya: Gema Media
Pustaka, 1991), hlm.14 16 Abi Zakariya Yahya bin syarifuddin An-Nawawi Asy-Syafi'I, Attibyan fii qadaabi
hamalatil qur'an, hlm. 11
21
proses pendidikan. Begitu juga dalam pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an
(BTA) juga diperlukan metode.
Menurut K.H. Dachlan Salim Zarkasy, menyebutkan bahwa dalam
pengajaran membaca Al-Qur’an terdapat bebrapa metode yaitu antara
lain:
a) Metode Meniru (Thariqah Musyafahah)
Metode ini dimulai dari murid meniru atau mengikuti bacaan
seorang guru, dan harus hafal. Setelah itu baru diperkenalkan beberapa
huruf beserta tanda baca dan harakatnya dari kata-kata atau kalimat
yang dibaca itu.
b) Metode Syntetik (Thariqoh Tarqibiyyah)
Metode syntetik adalah metode pengajaran membaca yang dimulai
dari mengenali huruf hijaiyah yang 28 itu, dimulai dari huruf ا (alif), ب
(ba’), ت (ta’) dan seterusnya sampai dengan ya, kemudian baru
diperkenalkan tanda baca atau harakat. Metode ini dapat dijumpai
dalam tuntunan membaca Al-Qur’an yang termuat dalam turutan.
c) Metode Bunyi (Thariqah Sauthiyyah)
Metode ini dimulai dengan memperkenalkan huruf-huruf
hijaiyyah tetapi memperkenalkan bunyi huruf-hurufnya yang sudah
diharokati atau bersyakal, seperti ا dibaca A, ب dibaca BA, ت dibaca
TA, dan seterusnya. Ada juga yang memaparkan contoh seperti ت م
dibaca MA-TA, lalu disertai gambar mata. Dari bunyi huruf-huruf
inilah nantinya disusun atau dirangkaikan dalam bentuk kalimat
teratur. Metode ini cocok digunakan untuk mengajar anak-anak yang
biasanya akan lebih memberikan kesan/ pengalaman belajar pada diri
anak sehingga mereka akan terus mengingat apa yang telah diajarkan
oleh guru.
d) Metode Mengenalkan
Metode mengenalkan adalah metode cara membaca al-Qur’an
yang benar sesuai dengan kaidah-kaidah bacaannya, dengan diawali
dengan memperkenalkan huruf-huruf bersyakal tanpa dieja. Metode ini
diperkenalkan oleh Qira’ati. Atau dengan kata lain , mengenalkan
22
huruf-huruf arab yang bersyakal dengan cara bacaan yang sesuai
dengan kaidah tajwid. Misalnya: ب ا dibaca A-BA
( Harus dengan suara pendek (satu harokat) tidak boleh dipanjang-
panjangkan)
Dalam pengajaran Qira’ati, terdapat beberapa petunjuk
diantaranya:
1). Mengajarkan langsung huruf hidup, tidak boleh diuraikan.
2). Guru cukup menjelaskan pokok pelajaran (atas sendiri dari tiap
halaman) tidak boleh menuntun anak dalam membaca.
3). Guru cukup mengawasi dan menjelaskan apa-apa yang kurang
4). Apabila dalam membaca, anak masih banyak yang salah maka
harus diulang-ulang sampai bisa.
Tujuan yang ingin dicapai dari metode ini adalah agar pengguna
qira’ati dapat membaca al-Qur’an dengan tartil.17
Metode inilah yang sering dipakai dalam pembelajaran di TPQ/
TQA dan cocok digunakan dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
untuk semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa yang baru
belajar Baca Tulis Al-Qur’an.
Sedangkan cakupan materi yang diajarkan dalam pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
a. Membaca huruf Al-Qur'an
b. Menulis huruf Al-Qur'an
c. Merangkai huruf Al-Qur'an
d. Menguraikan huruf Al-Qur'an
e. Tanda baca Al-Qur'an
f. Tajwid 18
17 K.H. Dahlan Salim Zarkasyi, Empat Langkah Pendirian TKQ/TPQ Metode
Qiro’ati,(Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Roudhotul Mujahidin,1996), hlm. 30-31 18 Ilmu Tajwid yaitu ilmu tentang cara membaca Al-Qur’an, tempat mulai dan
pemberhentiannya, dan lain-lain. Lihat: Abdul Halim (ed), Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, ( Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 7
23
Mengajarkan ilmu tajwid sebaiknya sedikit demi sedikit (satu
bab-satu bab).19 Mengajar ilmu tajwid jangan dipisah dengan pelajaran
membaca AlQur’an. Caranya, awal pelajaran ilmu tajwid, dilanjutkan
pelajaran membaca Al-Qur’an. Setiap murid diwaktu pelajaran
membaca Al-Qur’an terdapat pelajaran ilmu tajwid yang telah
diajarkan, maka langsung dinyatakan nama tajwidnya, kemudian
setelah selesai pelajaran membaca Al-Qur’an, untuk membantu
memperkuat ingatannya, murid disuruh menulis lagi bacaan yang telah
dinyatakan tadi.
B. Prestasi Belajar PAI
1. Pengertian Prestasi Belajar PAI
Sebelum menguraikan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu
Penulis akan memaparkan pengertian belajar, yang dikemukakan oleh
beberapa pakar pendidikan antara lain sebagai berikut :
a. Ngalim Poerwanto
Belajar merupakan adalah setiap perubahan yang relative menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.20
b. Lester D. Crow and Alice
Menurut Crow dan Alice mengartikan belajar dengan :
" Leaning is modification of behavior acconying growth prosseses that
are brought about throught sensori of stimulation".21
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyerupai proses
pertumbuhan dimana semua itu melalui penyesuaian terhadap situasi
melalui ransangan.
19 Dahlan Salim Zarkasyi, Pelajaran Ilmu Tajwid Praktis, (Yayasan Roudhotul
Kegiatan penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar siswa dan hasil mengajar guru. Informasi hasil
belajar atau hasil mengajar berupa kompetensi dasar yang dikuasai dan
yang belum dikuasai oleh siswa. Hasil belajar siswa digunakan untuk
memotivasi siswa, dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas
pembelajaran oleh guru.
Pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran harus didukung oleh siswa, guru, kepala sekolah,
dan orang tua siswa. Dukungan ini akan diperoleh apabila mereka
memperoleh hasil belajar yang lengkap dan akurat.
Laporan hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, psikomotorik,
dan afektif. Informasi ranah kognitif dan psikomotorik diperoleh dari
sistem penilaian yang sesiuai dengan tuntutan kompetensi dasar.
Sedangkan informasi ranah afektif diperoleh melalui wawancara,
kuesioner, inventori, dan pengamatan yang sistematik.28
Berdasarkan hasil penilaian dan pengujian tersebut dapat diketahui
dengan pasti tingkat pencapaian prestasi belajar peserta didik secara
perorangan atau kelompok.
Dalam mengukur prestasi belajar diperlukan instrumen. Bentuk
instrumen dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tes dan nontes.
a) Tes
Menurut Saifudin Azwar berpendapat bahwa " Tes sebagai pengukur
prestasi belajar sebagaimana oleh namanya, tes prestasi belajar
bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh
peserta didik dalam belajar.29
Tes ini bisa dilakukan pada saat ulangan harian, tugas, ulangan blok,
dan sebagainya.
28 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003, hlm. 20
Untuk memperoleh data yang akurat peneliti menggunakan suatu
pendekatan dalam penelitian lapangan (Field Research), pendekatan ini
digunakan untuk mendapatkan data dan persoalan-persoalan dalam lapangan
penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut:
a. Metode Angket
Metode angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang
didistribusikan melalui pos atau diisi dan dikembalikan dan dapat juga
dijawab dibawah pengawasan peneliti.5 Suatu angket digunakan untuk
meminta keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden atau
juga mengenai pendapat atau sikap responden.
Sedangkan angket dapat dilakukan oleh banyak orang untuk
mengantar dan menjemput kembali angket tersebut setelah diisi oleh
responden dan dapat pula dilakukan oleh peneliti secara masal dalam
suatu kelas terhadap murid dan dalam waktu yang singkat serta bisa
disusun dibelakang meja dengan tenang dan dapat di revisi setiap saat
jika terjadi kesalahan. Quesioner dapat pula dilakukan pengirimannya
melalui pos serta mengembalikannya melalui kantor pos pula.
Metode angket ini dilakukan untuk mencari nilai dari variabel X (
Aktivitas Ekstra Kurikuler BTA). Dalam menggunakan metode angket
ini peneliti menggunakan angket atau quisioner tertutup yaitu angket
yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban
tertentu sebagai pilihan,6 dengan kata lain bahwa dalam angket ini
jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya memilih. Di
samping itu angket yang digunakan berupa angket langsung yaitu
responden menjawab tentang dirinya.7
Dalam metode angket pernyataan disusun dalam kalimat pernyataan
dengan opsi jawaban yang tersedia.8 Dalam hal ini peneliti menggunakan
5 S. Nasutiom, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) hal 128 6 S. Nasutiom, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) hlm. 129 7 Suharsimi AriKunto, Op. Cit., hlm. 129 8 W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: grasido, 2002), hal 122
37
skala likert, yaitu responden diminta untuk memberikan pilihan jawaban
dengan skala ukuran yang telah disediakan. Angket yang disampaikan
kepada responden berbentuk pernyataan yang terdiri dari 20 item, dengan
menggunakan 4 alternatif jawaban yaitu A (selalu), B (sering), C
(kadang-kadang), D (tidak pernah), dengan skoring 4, 3, 2, 1.
b. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah kumpulan data verbal yang berupa
tulisan, dokumen, sertifikat, foto, rekaman kaset, dan sebagainya.9
Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum SMP Negeri 2
Lasem dan juga untuk memperoleh data tentang Prestasi Belajar siswa.
G. Metode Analisis Data
Analisis data adalah memperkirakan atau dengan menentukan besarnya
pengaruh kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap
sesuatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan atau meramalkan
kejadian lainnya.10 Adapun tahapan yang digunakan dalam menganalisis data
statistik dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Analisis Pendahuluan
Dalam analisis ini data yang terkumpul bersifat kuantitatif. Langkah
awal memberikan skor setiap jawaban pada pertanyaan yang diberikan
responden, dengan alternatif pilihan jawaban :
1. Untuk pertanyaan positif
1) Jawaban A diberi skor 4
2) Jawaban B diberi skor 3
3) Jawaban C diberi skor 2
4) Jawaban D diberi skor 1
2. Untuk jawaban negatif
1) Jawaban A diberi skor 1
2) Jawaban B diberi skor 2
9 Ibid, hlm. 148 10 Iqbal Hasan, op.cit., hlm. 29
38
3) Jawaban C diberi skor 3
4) Jawaban D diberi skor 4
b. Analisis Uji Hipotesis
Setelah mengetahui data-data statistik yang diperlukan dalam
penelitian, langkah selanjutnya menguji taraf signifikan 1% atau 5%
untuk mengetahui diterima tidaknya hipotesis . Adapun rumus yang
digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah rumus regresi satu
predictor:
Sumber Varian
db
Jumlah Kuadrat
(JK)
Rata–rata
hitungan kuadrat
(RK)
regF
Regresi
(reg)
1 ( )∑∑
Χ
ΧΥ2
2
mJKreg
Residu
(res)
N-2 ( )
∑ ∑∑
Χ
ΧΥ−Υ 2
22
1−− mNJKreg
res
reg
RKRK
total N-1 ∑Υ 2
c. Analisis Lanjutan
Analisis lanjutan digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis
tersebut diterima atau ditolak dengan cara membandingkan nilai F
pada tabel dengan nilai regF yang telah diteliti pada taraf signifikan 1%
atau 5%. Apabila regF yang diteliti lebih besar dari F pada tabel maka
signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima (ada pengaruhnya),
dan sebaliknya apabila regF yang diteliti lebih kecil dari F pada tabel
maka non signifikan dan hipotesis yang diajukan ditolak (tidak ada
pengaruhnya)
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data tentang Aktivitas Ekstra
Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) dan Prestasi Belajar PAI siswa SMP Negeri 2
Lasem Kabupaten Rembang sebagai berikut:
1. Data tentang Aktivitas Ekstra Kurikuler BTA
Untuk memperoleh data tentang Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-
Qur’an, penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa untuk diisi
sesuai dengan petunjuk yang ada pada angket. Dengan total responden yang
diteliti berjumlah 36.
Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang Aktivitas Ekstra
Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an, menggunakan tipe pilihan yang terdiri dari 20
item pertanyaan berupa 18 item positif dan 2 item negatif, masing-masing item
terdapat 4 alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan D. Dengan scoring 4, 3, 2, dan 1
untuk pertanyaan positif, sedangkan scoring 1, 2, 3, dan 4 untuk pertanyaan
negatif.
Berdasarkan ketentuan di atas, maka berikut ini akan disajikan hasil angket
Aktivitas Ekstra Kurikuler Baca Tulis Al-Qur’an SMP Negeri 2 Lasem Kabupaten
Rembang.
Tabel I
DATA HASIL AKTIVITAS EKSTRA KURIKULER BTA SISWA SMP NEGERI 2 LASEM REMBANG
Pertanyaan Jawaban Nilai
Positif 4 3 2 1 No
Res. Negatif
A B C D 1 2 3 4
Jumlah Total
1 Positif 10 8 0 0 40 24 4 0 68
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
76
2 Positif 11 6 1 0 44 18 2 0 64
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
72
40
3 Positif 12 6 0 0 48 18 0 0 66
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
74
4 Positif 10 8 0 0 40 24 0 0 64
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
72
5 Positif 13 5 0 0 52 15 0 0 67
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
76
6 Positif 12 5 1 0 48 15 2 0 65
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
72
7 Positif 13 4 1 0 52 12 2 0 66
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
73
8 Positif 15 3 0 0 60 9 0 0 69
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
77
9 Positif 10 7 1 0 40 21 2 0 63
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
70
10 Positif 15 3 0 0 60 9 0 0 69
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
77
11 Positif 15 3 0 0 60 9 0 0 69
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
77
12 Positif 11 7 0 0 44 21 0 0 65
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
72
13 Positif 14 4 0 0 56 12 0 0 68
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 7
76
14 Positif 12 6 0 0 48 18 0 0 66
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
74
15 Positif 10 6 2 0 40 18 6 0 64
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
71
16 Positif 9 7 2 0 36 21 4 0 61
Negatif 0 0 2 0 0 0 6 0 6
67
17 Positif 9 9 0 0 36 27 0 0 63
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
71
41
18 Positif 11 6 1 0 44 18 2 0 66
Negatif 0 0 2 0 0 0 6 0 6
72
19 Positif 16 2 0 0 64 6 0 0 70
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
78
20 Positif 11 6 1 0 44 18 2 0 64
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
71
21 Positif 13 5 0 0 52 15 0 0 67
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
75
22 Positif 14 4 0 0 56 12 0 0 68
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
76
23 Positif 12 6 0 0 48 18 0 0 66
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
73
24 Positif 11 4 3 0 44 12 6 2 64
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
71
25 Positif 14 4 0 0 56 12 0 0 68
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
76
26 Positif 15 3 0 0 60 9 0 0 69
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
77
27 Positif 16 2 0 0 64 6 0 0 70
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 7
77
28 Positif 15 3 0 0 60 9 0 0 69
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
76
29 Positif 13 5 0 0 52 15 0 0 67
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
74
30 Positif 10 8 0 0 40 24 0 0 64
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
71
31 Positif 11 6 1 0 44 18 2 0 64
Negatif 0 0 2 0 0 0 4 0 4
68
32 Positif 16 1 1 0 64 3 2 0 69
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
77
42
33 Positif 11 5 2 0 44 15 6 0 69
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
76
34 Positif 11 5 2 0 44 15 4 0 63
Negatif 0 0 1 1 0 0 3 4 7
70
35 Positif 15 2 1 0 60 6 2 0 68
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
76
36 Positif 16 2 0 0 64 6 0 0 70
Negatif 0 0 0 2 0 0 0 8 8
78
Dari tabel di atas, kemudian diadakan analisis sebagai berikut:
Mencari interval nilai untuk menemui kualifikasi dan interval dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
KR
=Ρ dimana RR Ν−ΝΤ= dan 1=Κ + (3,3) Log N
Keterangan:
P : Panjang kelas interval
R : Rentang
NT : Nilai Tertinggi
K : Banyaknya Kelas
N : Jumlah Responden
1=Κ + (3,3) Log N
= 1 + (3,3) Log 36
= 1 + (3,3) 1,56
= 1 + 5,13
= 6,13 dibulatkan menjadi 6
RR Ν−ΝΤ=
= 78- 67
= 11
43
KR
=Ρ
= 6
11
= 1,83 dibulatkan menjadi 2
Jadi banyaknya nilai kelas = 6 dan panjang kelas = 2, dari hasil tersebut
dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: