FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA 1 PENGANTAR MANAJEMEN Materi 6 Perencanaan: Manajemen sebagai Pembuat Keputusan Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA 1
PENGANTAR
MANAJEMEN
Materi 6
Perencanaan: Manajemen sebagai
Pembuat Keputusan
Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc
2
Proses Pengambilan Keputusan (1)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Pengambilan keputusan adalah inti dari manajemen.
Manajer di semua tingkatan dan di semua bidang organisasi membuat keputusan .
Pengambilan keputusan adalah (dan seharusnya adalah) sebuah proses, bukan hanya tindakan sederhana memilih di antara alternatif-alternatif yang ada.
3
Proses Pengambilan Keputusan (2)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Contoh: Manajer memutuskan laptop apa yang akan dibeli
Langkah 1: Mengidentifikasi Permasalahan
Setiap keputusan dimulai dengan masalah, yakni perbedaan antara kondisi yang diinginkan dan yang ada sekarang
Masalah: adanya kesenjangan antara komputer yang saat ini dimiliki oleh tenaga penjualan (kondisi saat ini) dan kebutuhan mereka untuk memiliki yang lebih efisien (kondisi yang diinginkan)
4
Proses Pengambilan Keputusan (3)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 2: Mengidentifikasi Kriteria Pengambilan Keputusan
Setelah manajer mengidentifikasi masalah, manajer harus mengidentifikasi kriteria pengambilan keputusan yang penting atau relevan untuk memecahkan masalah tersebut.
Kriteria: memori dan kapasitas penyimpanan, kualitas tampilan, umur baterai, garansi dan berat laptop
5
Proses Pengambilan Keputusan (4)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 3: Memberikan bobot terhadap kriteria-kriteria
Kriteria Bobot
Memory dan kapasitas penyimpanan 10
Umur Baterai 8
Berat 6
Garansi 4
Kualitas Tampilan 3
6
Proses Pengambilan Keputusan (5)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 4: Membuat Alternatif-Alternatif
Membuat daftar alternatif-alternatif layak yang bisa menyelesaikan masalah
Delapan alternatif yang dipilih: HP Probook, Sony VAIO, Lenovo IdeaPad, Apple Macbook, Toshiba Satellite, Sony NW, Dell Inspiron dan HP Pavilion
7
Proses Pengambilan Keputusan (6)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 5: Menganalisa Alternatif-Alternatif
Nilai Alternatif Memory dan Kapasitas
Penyimpanan Umur
Baterai Berat Garansi Kualitas
Tampilan
HP Probook 10 3 10 8 5
Sony VAIO 8 7 7 8 7
Lenovo IdeaPad 8 5 7 10 10
Apple Macbook 8 7 7 8 7
Toshiba Satellite 7 8 7 8 7
Sony NW 8 3 6 10 8
Dell Inspiron 10 7 8 6 7
HP Pavilion 4 10 4 8 10
Nilai Skor Total Memory dan Kapasitas
Penyimpanan Umur
Baterai Berat Garansi Kualitas
Tampilan Total HP Probook 100 24 60 32 15 231 Sony VAIO 80 56 42 32 21 231
Lenovo IdeaPad 80 40 42 40 30 232 Apple Macbook 80 56 42 32 21 231 Toshiba Satellite 70 64 42 32 21 229
Sony NW 80 24 36 40 24 204 Dell Inspiron 100 56 48 24 21 249 HP Pavilion 40 80 24 32 30 206
Kali Dengan Bobot
8
Proses Pengambilan Keputusan (7)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 6: Memilih Alternatif
Memilih alternatif terbaik: Dell Inspiron
Nilai Skor Total Memory dan Kapasitas
Penyimpanan Umur
Baterai Berat Garansi Kualitas
Tampilan Total HP Probook 100 24 60 32 15 231 Sony VAIO 80 56 42 32 21 231
Lenovo IdeaPad 80 40 42 40 30 232 Apple Macbook 80 56 42 32 21 231 Toshiba Satellite 70 64 42 32 21 229
Sony NW 80 24 36 40 24 204 Dell Inspiron 100 56 48 24 21 249 HP Pavilion 40 80 24 32 30 206
9
Proses Pengambilan Keputusan (8)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Langkah 7: Mengimplementasikan Alternatif
Merealisasikan keputusan yang dibuat dalam bentuk tindakan dengan menyampaikan kepada mereka yang diberikan tugas dan mendapatkan komitmen mereka untuk itu.
Langkah 8: Mengevaluasi Efektivitas Pengambilan Keputusan
Penilaian dari hasil atau akibat dari keputusan untuk melihat apakah masalah itu diselesaikan
10
Empat Perspektif Membuat Keputusan
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Pengambilan keputusan rasional
Membuat pilihan logis dan konsisten untuk memaksimalkan nilai.
Pengambilan keputusan dengan rasionalitas terbatas
Membuat keputusan secara rasional, tetapi terbatas (dibatasi) oleh kemampuan mereka untuk memproses informasi
Pengambilan keputusan secara intuitif
Membuat keputusan atas dasar pengalaman, perasaan dan akumulasi penilaian
Pengambilan keputusan secara Evidence-Based Management/Manajemen Berbasiskan Bukti
Penggunaan bukti terbaik yang tersedia secara sistematis untuk meningkatkan praktek manajemen
11
Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan (1)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Masalah Terstruktur & Pengambilan Keputusan Terprogram
Masalah terstruktur: mudah, akrab dan mudah didefinisikan
Keputusan terprogram: keputusan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin
Manajer bergantung pada:
Prosedur: serangkaian langkah berurutan yang digunakan manajer untuk menanggapi masalah yang terstruktur
Aturan: pernyataan eksplisit yang memberitahu manajer apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan
Kebijakan: pedoman untuk membuat keputusan
12
Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan (2)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Masalah Tidak Terstruktur & Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram
Masalah tidak terstruktur: masalah yang baru atau tidak biasa dan dimana informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah ambigu/tidak jelas atau tidak lengkap
Keputusan tidak terprogram: keputusan yang unik, tidak berulang dan melibatkan solusi yang bersifat unik
13
Kondisi-Kondisi Pengambilan Keputusan
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Kepastian: situasi di mana seorang manajer dapat membuat keputusan yang akurat karena hasil dari setiap alternatif diketahui secara pasti
Risiko: kondisi di mana pembuat keputusan mampu memperkirakan kemungkinan adanya hasil tertentu, contoh:
Ketidakpastian: kondisi di mana Anda tidak yakin tentang hasil dan bahkan tidak bisa membuat perkiraan mengenai probabilitas/kemungkinan yang wajar
Event/Kejadian Pendapatan Harapan x Probabilitas = Nilai Harapan Setiap Alternatif
Hujan Salju Berat $ 850,000 0.3 $ 255,000
Hujan Salju Normal $ 725,000 0.5 $ 362,500
Hujan Salju Ringan $ 350,000 0.2 $ 70,000_+
Pendapatan Harapan dari penambahan lift baru = $ 687,500
14
Gaya dalam Membuat Keputusan (1)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Gaya berpikir Linear dan Nonlinear
Gaya berpikir Linear: preferensi seseorang untuk menggunakan data eksternal dan fakta dan pengolahan informasi tersebut melalui pola pikir rasional, berpikir logis untuk memandu keputusan dan tindakan
Gaya berpikir Nonlinear: preferensi untuk sumber informasi internal (perasaan dan intuisi) dan pengolahan informasi tersebut dengan wawasan internal, perasaan dan firasat untuk memandu keputusan dan tindakan
15
Gaya dalam Membuat Keputusan (2)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Bias dan Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan (1):
Bias terlalu percaya diri/overconfidence bias: cenderung berpikir mereka tahu
lebih banyak daripada yang mereka lakukan atau memiliki pandangan tidak realistis secara positif dari diri mereka sendiri dan kinerja mereka
Bias kepuasan sesaat/immediate gratification bias: cenderung ingin mendapatkan imbalan langsung dan untuk menghindari biaya langsung
Efek penahan/anchoring effect: terpaku pada informasi awal sebagai titik awal dan kemudian, setelah ditetapkan, gagal untuk menyesuaikan pada informasi selanjutnya
Bias persepsi selektif/selective perception bias: secara selektif mengatur dan menafsirkan peristiwa berdasarkan persepsi bias mereka
Bias konfirmasi/confirmation bias: mencari informasi yang menegaskan kembali pilihan mereka di masa lalu dan menilai lebih rendah informasi yang bertentangan dengan penilaian masa lalu
Framing bias: memilih dan menyoroti aspek-aspek tertentu dari suatu situasi dan mengabaikan yang lain
16
Gaya dalam Membuat Keputusan (3)
FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA
Bias dan Kesalahan dalam Pengambilan Keputusan (2):
Bias ketersediaan/availability bias: cenderung mengingat kejadian yang terbaru
dan hidup dalam ingatan mereka
Bias representasi/representation bias: menilai kemungkinan dari suatu peristiwa berdasarkan seberapa dekatnya peristiwa tersebut menyerupai kejadian-kejadian atau peristiwa lainnya
Bias keacakan/randomness bias: mencoba untuk menciptakan makna dari peristiwa yang terjadi secara acak
Sunk costs error: lupa bahwa pilihan saat ini tidak dapat memperbaiki masa lalu
Bias mementingkan diri sendiri/self-serving bias: cepat untuk merayakan atas keberhasilan mereka dan menyalahkan kegagalan pada faktor-faktor luar
Bias penglihatan kebelakang/hindsight bias: secara salah mempercayai bahwa mereka secara akurat memprediksi hasil dari suatu peristiwa setelah hasil peristiwa tersebut diketahui
17 FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS WARMADEWA