Top Banner
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI ERNI YUSNITA LALUSU, SKM.
70

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Jan 19, 2016

Download

Documents

cosima

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI. ERNI YUSNITA LALUSU, SKM. BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI. PENGERTIAN PEMBAGIAN RUANG LINGKUP PERANAN KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA. PENGERTIAN. BAHASA YUNANI. EPI = TENTANG. DEMOS = PENDUDUK. LOGIA = ILMU. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

ERNI YUSNITA LALUSU, SKM.

Page 2: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI

PENGERTIAN PEMBAGIAN RUANG LINGKUP PERANAN KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA

Page 3: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PENGERTIAN

EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU

A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN

PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

BAHASA YUNANI

Page 4: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli. Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai

suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular.

GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.

Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.

Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

Page 5: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---

distribusi&frekuensi(Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)

EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan(Why)

EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, ---Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan.(How)

Page 6: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

6E

EFIKASI

EFEKTIVITAS EDUKASI

ETIOLOGI

EVALUASIEFISIENSI

RUANG LINGKUP “6E”

Page 7: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI, Penyebab penyakit EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu

intervensi, serta perbedaan antar intervensi. EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya

yang diberikan EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program

kesehatan masyarakat EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan

tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.

Page 8: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Perbandingan ??

EFFICACY:“How well does the intervension work under ideal conditions?”

EFFECTIVENES“How well does the intervension work when it is applied in the community?”

EFFICIENSI“Are the result achieved in keepeng with the effort spent (in time, money, resources)?”

Page 9: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PERAN EPIDEMIOLOGI

Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi masyarakat

Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakat

Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan

Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan

Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya

Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang perlu dipecahkan.

Page 10: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

KETERKAITAN DENGAN ILMU LAIN

PEJAMUFisiologiAnatomiBiologi

AGENIlmu Fisika

Mikrobiologi, PaarasitologiIlmu fisika

LINGKUNGANGeologi, Geografi, Fisika

Sosial Politik, AntropologiIlmu ekonomi

Page 11: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Perbandingan hubungan Epidemiologi dan Klinik

EPIDEMIOLOGI KLINIK

Target: Populasi Target: Perorangan

1. Assessmen

2. Preventif

3. Evaluasi

4. Perencanaan

1. Diagnosis

2. Pengobatan

3. Perawatan

4. Pelayanan

Page 12: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BAB IISEJARAH

PERKEMBANGANEPIDEMIOLOGI

Page 13: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

TOKOH EPIDEMIOLOGI Hippocrates (460 BC – 337 BC)

a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit.1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan

makan dan perumahan.2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi3. Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile

dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini. Galen (129-199)

The Father of Experimental Physiology.-----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi.epidemiologi.

status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors.

Thomas Sydenham (1624-1689)The Father of Epidemiology.------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologimerupakan model penggunaan metode epidemiologi

Page 14: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

…….LANJUTAN

Antonie van Leewenhoke (1632-1723)Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677).

Robert Koch1. Penemu sel2. Penemu basil tuberkulosis (1882)3. tuberkulin (1890)

Max van patternkoferpercobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)

Page 15: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

John Snow (1813-1858)Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology)

Percival PottBapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker.

James LindBapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C.

Doll dan Hill2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru

…….LANJUTAN

Page 16: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI

WABAH DIARE DI LONDON KISAH RUBELLA AWAN ASAP DIKOTA LONDON PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON UPAYA ERADIKSI POLIO.

Page 17: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

B. Perkembangan Epidemiologi

Sebab…..??? Terjadi perubahan masalah dan pola

penyakit Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.

klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I. administrasi, I. perilaku)

Page 18: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EPID DLM TEORI-TEORI BERIKUT: Contagion Theory,

Penyakit CZ, kontak person Hippocratic Theory,

Penyakit berasal dari lingkungan Miasmatic Theory,

Penyakit CZ, gas-gas busuk dari perut bumi Epidemic Theory,

Penyakit CZ, cuaca& geografi (tempat) Germ Theory,

Penyakit CZ, kuman (mikroorganisme) Teori Multikausa

Penyakit CZ, interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)

Page 19: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BAB IIISEHAT, SAKIT DAN

MASALAH KESEHATAN

Page 20: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

A. PENGERTIAN SEHAT

DEFINISI: SEHAT = ---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi

DEFINISI: SEHAT =

---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.

Page 21: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

B. SAKIT DAN PENYAKIT

PENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKAN

SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF

SAKIT

PENYAKIT

POSITIF NEGATIF

YA 1 2

Tidak 3 4

Page 22: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

DEFINISI PENYAKIT: (Good medical dictionary)----Penyakit adalah kegagalan

dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem.

(Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya.

(Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh.

Page 23: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

1. Keterpaparan & Kerentanan

Peralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui proses yang didahului dgn keterpaparan (exposure).yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu (kerentanan).

Keterpaparan

Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.

Page 24: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur penyebab antara lain :

→ Lingkungan dimana unsur penyebab berada

→ Sifat dan unsur penyebab

→ Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam hubungannya dengan unsur penyebab serta hubungannya dengan sifat dan bentuk keterpaparan seperti sifat patologik karakteristik dari pejamu terhadap penyebab serta sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara pejamu dengan penyebab.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat keterpaparan al: Sifat keterpaparan Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab

Page 25: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Kerentanana/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi

yang mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan timbulnya penyakit.

a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam hasil akhir suatu proses kejadian penyakit (penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).

Page 26: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Hub. Keterpaparan dan Kerentanan

Tabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakit.

Keadaan Keterpaparan

Keadaan Kerentanan

Rentan Kebal

Terpapar Sakit Tidak Sakit

Tidak Terapapar Tidak Sakit Tidak Sakit

Page 27: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

2. Perkembangan teori terjadinya penyakit

Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta.

Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan (hippocrates)

Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga mengotorkan udara dan lingkungan

Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad renik

Teori imunitas dan hormonal Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak

menular)

Page 28: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

3. Hub. Penyebab dan penyakit

Secara epidemiologis, kejadian su/ penyakit umumnya berkaitan dengan sejumlah penyebab, sebaliknya satu penyebab bisa mengakibatkan beberapa penyakit.

Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,) dengan penyebab (agen) serta dengan lingkungan.

Environment

Host

Agen

Page 29: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Web of causationPendidikan

Rendah

KEMISKINAN

Produksi bahan makanan rendah

Fasilitas kesehatan

kurang

Daya beli rendah

Pengetahuan gizi rendah

Konsumsi makanan tidak memadai

Kesehatan kurang

PENYAKIT KURANG

GIZI

Daya tahanTubuh dan

PenyerapanZat gizi

terganggu

Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah,

Page 30: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

4. Model hub. kausal

a. Single cause/single effect model

b.Multiple cause/single effect model

PENYAKIT CAUSECAUSE

CAUSE

CAUSECAUSE

CAUSE

c.Multiple cause/Multiple effect model

Page 31: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

5. Beberapa istilah kausal

Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu

Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit

Kausa sufisien: kausa yang umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.

Page 32: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

C. MASALAH KESEHATANRUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN “6D”: Death (kematian) Disease (penyakit) Disability (kecacatan) Discomfort (kekurang-nyamanan) Dissatisfication (kekurang-puasan) Destitusion (kemelaratan)

Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan tidak hanya dilakukan dengan intervensi dibidang kesehatan tetapi secara terpadu (lintas sektoral)

Page 33: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BEBERAPA KEADAAN MASALAH KESEHATAN Epidemi = ? Pandemi = ? Endemi = ? Sporadik = ? Wabah = ?

Penyakit

Page 34: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Hubungan Asosiasi

Yang terbagi menjadi: Hubungan semu Hubungan bukan kausal Hubungan kausal

a/ hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan hubungan sebab akibat.

Page 35: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BAB IVTRIAS

PIDEMIOLOGI

Page 36: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Adalah…….

Merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan ini merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berbeda dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan sigitiga, inilah yang akan menimbulkan status sakit.

Page 37: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAS EPIDEMIOLOGI)

Agent Host

Environment

Page 38: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT

Model 1. Agent Host

EnvironmentPada model ini, sesorang

berada pada kondisi sehat, dimana host, agen dan

environment berada pada kondisi seimbang

Page 39: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Model 2.

Agent

Host

Environment

Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana.

Daya tahan pejamu (fc. Host)berkurang

Page 40: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Model 3.Agent

Host

EnvironmentPada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana

Kemampuan bibit penyakit (Agen) Meningkat

Page 41: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Model 4. Agent

Host

EnvironmentPada model ini, sesorang

berada pada kondisi tidak sehat, dimana

Kondisi lingkungan mengalami Pergeseran/perubahan

Dari kondisi normal

Page 42: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

1. Fc. PEJAMU (HOST) Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya,

termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. ----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh, status gizi.

2. Fc. Agen (penyebab) a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat

menyebabkan terjadinya suatu penyakit.

-----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika.

-----faktor gaya hidup

3. Fc. Lingkungan a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa

lingkungan fisik, biologis, dan sosial.

Page 43: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Karakteristik segitiga epidemiologi1. Pejamu (host) Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk

bertahan terhadap suatu infeksi Imunitas: kesanggupan host untuk

mengembangkan suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu

Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain

2. Lingkungan Topografi: Geografi:

Page 44: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

3. Agen Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk

beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan pejamu

Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang

Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian

Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya

Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan

Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.

Page 45: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN

a/ keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu berdasarkan unsur epidemiologi:

Orang (Person) Tempat (Place) Waktu (Time)

Page 46: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

1. Orang

Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek penyebaran, al/:

Umur. ----karena? Ada kaitannya dengan daya tahan

tubuh Ada kaitannya dengan ancaman

terhadap kesehatan Ada kaitannya dengan kebiasaan

hidup

Page 47: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan penyebaran penyakit pada kel. Umur muda

Grafik ini nampak miring ke kanani dan menunjukkan Penyebaran penyakit pada kel. Umur tua

Grafik ini menunjukkan penyebaran penyakit meratapada semua kel. Umur

Grafik ini menunjukkan 3 kemungkinan:1). Penduduk tidak homogen.2). Penyakit terdiri dari dua macam yang berbeda3). Penyakit mempunyai sifat menyerang dua kelompok penduduk yang berbeda

Grafik Model penyebaran penyakit berdasarkan kelompok umur

Page 48: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

b. Jenis KelaminPenyebaran pada karakteristik jenis kelamin disebabkan o/: Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanita Perbedaan kebiasaan hidup Perbedaan tingakt kesadaran berobat Perbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa penyakit Perbedaan pekerjaan

c. Pekerjaan

Penyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan o/: Adanya resiko pekerjaan Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan Perbedaan status sosial ekonomi

Page 49: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

d. Status PerkawinanPerbedaan penyebaran dipengaruhi oleh: Pola penyakit Resiko terkena penyakit Penata laksanaan penanggulangan penyakit

e. Ras

f. Agama

Page 50: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

2. Tempat

Keterangan penyebaran menurut tempat, berperan dalam mengetahui bbrp hal al/:

Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi masalah-masalah kesehatan di suatu daerah

Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb:

Keadaan geografis Keadaan penduduk Keadaan pelayanan kesehatan

Page 51: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Lanjut….Penyebaran menurut tempat, secara umum

dapat dibedakan atas 5 macam: Penyebaran satu wilayah Penyebaran beberapa wilayah Penyebaran satu negara Penyebaran beberapa negara Penyebaran banyak negara.

Page 52: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

3. WaktuBerperan dalam: Memahami kecepatan perjalanan penyakit Mengetahui lama terjangkitnya suatu

penyakit

Penyebaran ini dipengaruhi o/:Sifat penyakit yang ditemukanKeadaan tempat terjangkitnya penyakitKeadaan pendudukKeadaan pelayanan kesehatan yang

tersedia

Page 53: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

….lanjutan

Pembagian penyebaran brdasarkan waktu, dibedakan atas:

Penyebaran satu saat@ Point source epidemic@ Contagious disease epidemic

Penyebaran satu kurun waktu Penyebaran siklis Penyebaran sekular

Page 54: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

BAB VRIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

PERTEMUAN KE-VII

Page 55: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Riwayat alamiah penyakit (Natural History of Disease)

a/ perkembangan suatu penyakit tanopa adanya campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

Page 56: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

A. Proses Perkembangan Penyakit

Tahapan riwayat alamiah penyakit Tahap prepatogenesis Tahap patogenesis Tahap pasca patogenesis

Page 57: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

a. Tahap prepatogenesis:

Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara pejamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih berada di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit belum masuk ke dalam tubuh pejamu. Pada keadaan ini penyakit belum ditemukan karena pada umumnya daya tahan tubuh pejamu masih kuat. Dengan perkataan lain seseorang yang berada dalam keadaan seperti ini disebut sehat.

Page 58: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

b. Tahap Patogenesis: Tahap inkubasi: merupakan tenggang waktu antara

masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit.

Tahap penyakit dini: tahap ini dimulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis, walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.

Page 59: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

……lanjutan

Tahap penyakit lanjutan: merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik ynag jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Dan diperlukan penanggulangan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.

Page 60: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

c. Tahap pacsa patogenesis

Tahap akhir: a/ berakhirnya perjalanan suatu penyakit yang dapat berupa lima keadaan:

Sembuh sempurna: penyakit berakhir karena pejamu sembuh secara sempurna, artinya bentuk dan fungsi tubuh kembali kepada keadaa sebelum menderita sakit.

Page 61: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

…….lanjutan

Sembuh dengan cacat: penyakit berakhir dengan keadaan sembuh namun tidak sempurna. Karena ditemukan adanya kelainan (cacat) pada pejamu.

Karier: perjalanan penyakit seolah-olah terhenti, karena gejala penyakit memang tidak tampak lagi. Namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh pejamu tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.

Page 62: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

……….lanjutan Kronis: penyakit tetap berlangsung secara

kronik, artinya perjalanan penyakit tampak berhenti karena gejala penyakit tidak berubah, dalam arti tidak bertambah berat ataupun tidak bertambah ringan, namun pada dsarnya pejamu tetap berada pada keadaan sakit.

Meninggal dunia: perjalanan penyakit berakhir dengan kematian.

Page 63: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Tahap Perjalanan PenyakitTahap Perjalanan Penyakit

Horison klinis

Gejala penyakit tidak tampak

Horison klinis

Gejala penyakit tidak tampak

Meninggal

kronis

karier

Sembuh Cacat

Sembuh sempurna

Lingkungan

Penyebab

Pejamu

prepatogenesis patogenesis

P. Dini P. lanjutInkubasi

Pasca patogenesis

Bibit penyakit belum memsuki tubuh

Bibit penyakit telah memsuki tubuh

Page 64: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

B. Pola Perkembangan Penyakit

Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai sampai pada jatuh sakitnya seseorang, tetapi cenderung untuk menyebar.

Dalam proses perjalanan penyakit, perpindahan agen dari pejamu ke reservoir atau sebaliknya, harus melalui pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian untuk berpindah ke penderita baru lainnya, kuman akan melalui pintu keluar (portal of exit).

Page 65: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Portal of entry/portal of exit, al/: Melalui konjungtiva, yang biasanya hanya

dijumpai pada beberapa penyakit mata tertentu.

Melalui saluran nafas (hidung & tenggorokan): melalui droplet sewaktu reservoir/ penderita bicara, bersin, atau batuk atau melalui udara pernapasan.

Melalui Pencernaan: baik bersama ludah, muntah maupun bersama tinja.

Page 66: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

…………..lanjutan

Melalui saluran urogenitalia: biasanya bersama-sama dengan urine atau zat lain yang keluar melalui saluran tersebut.

Melalui lukapada kulit ataupun mukosa. Secara mekanik: seperti suntikan atau

gigitan pada beberapa penyakit tertentu.

Page 67: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Mode of Transmission Setelah unsur penyebab telah meninggalkan

reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Secara garis besarnya, jalur penularan dapat dibagi menjadi dua, yi/:

Penularan langsung: yakni penularan yang terjadi secara langsung dari penderita atau reservoir, ke pejamu potensial yang baru, sedangkan,

Penularan tidak langsung: adalah penularan yang terjadi melalui media tertentu; seperti media udara (air borne), melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne)

Page 68: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

C. Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit (RAP)

Dari RAP diperoleh beberapa informasi penting: Masa inkubasi atau masa latent. Kelengkapan keluhan (symptom) sebagai bahan

onformasi dama menegakkan diagnosis Lama dan beratnya keluhan yang dialami oleh penderita

kejadian penyakit menurut musim (season) kapan penyakit itu lebih frekuen kejadiannya

Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit sehingga dapat dengan mudah dideteksi lokasi kejadian penyakit.

Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi bahan informasi untuk pencegahan penyakit.

Page 69: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

Manfaat RAP, a/:

Untuk diagnostik: masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,

Untuk pencegahan: dengan mengetahui kuman patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit dapat dengan mudah ditemukan titik potong ynag penting dalam upaya pencegahan penyakit.

Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya diarahkan pada fase paling awal. Lebih awal terapi akan lebih baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan diagnosis akan berkaitan dengan keterlambatan terapi.

Page 70: PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

THE-END