i JUDUL MODUL PENGANTAR EKONOMI MAKRO Disusun Oleh : AR. CHAERUDIN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA BANGSA BANTEN Jl. Raya Serang-Jakarta Km. 03 No. 1 B (Pakupatan), Telp.0254-220158 Fax.0254-220157 SMS Center : 081219384111 http://www.stiebina bangsa.ac.id e-Mail : [email protected]KOTA SERANG – PROVINSI BANTEN 2 0 1 5
64
Embed
PENGANTAR EKONOMI MAKRO - binabangsa.ac.id Ekonomi Makro.pdfPengantar ekonomi makro merupakan mata kuliah yang mempelajari berbagai konsep dasar kajian makro ekonomi yang meliputi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
JUDUL MODUL
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Disusun Oleh :
AR. CHAERUDIN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BINA BANGSA BANTEN
Jl. Raya Serang-Jakarta Km. 03 No. 1 B (Pakupatan), Telp.0254-220158 Fax.0254-220157
SMS Center : 081219384111 http://www.stiebina bangsa.ac.id e-Mail : [email protected]
A. Pertemuan I Konsep Dasar Ilmu Ekonomi…………………………..... 5
B. Pertemuan II dan III Masalah Pokok Ekonomi Makro………………....
Pengangguran
Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi
12
C. Pertemuan IV Indeks Harga Konsumen….……………………………. 21
D. Pertemuan V Perhitungan pendapatan Nasional……………………. 24
E. Pertemuan V I dan VII Keseimbangan Perekonomian Dua
Sektor…………………………………………………………………………..
Pendapatan Nasional
Fungsi Konsumsi
Fungsi Tabungan
Ekuilibrium
29
F. Pertemuan X dan IX Keseimbangan Perekonomian Tiga Sektor ..........
Rumah Tangga
Perusahaan
Pemerintah
38
G. Pertemuan X dan XI Uang, Bank dan Lembaga Keuangan………....... 44
H. Pertemuan XII Kebijakan Makro Ekonomi……………………..... 56
Daftar Pustaka
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 1
PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
A. DESKRIPSI MATAKULIAH
Pengantar ekonomi makro merupakan mata kuliah yang mempelajari berbagai
konsep dasar kajian makro ekonomi yang meliputi pendapatan nasional, konsumsi,
tabungan dan investasi, analisis penentuan pendapatan nasional keseimbangan,
uang dan bank, dan analisa kebijakan-kebijakan makro ekonomi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami prinsip-
prinsip dasar ilmu ekonomi makro yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap berbagai gejala yang muncul
dalam kehidupan ekonomi nasional.
Tujuan Instruktional Umum :
1. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami tentang
pengertian ruang lingkup dari ekonomi makro serta tujuan dari pembelajaran
ekonomi makro.
2. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan konsep
dasar ilmu ekonomi makro
3. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Membedakan konsep-
konsep pendapatan nasional dan menghitung pendapatan nasional dari
berbagai pendekatan
4. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menganalisis konsumsi,
tabungan, dan investasi agregat
5. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan dan
menghitung pendapatan nasional keseimbangan
6. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan konsep uang
dan bank
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 2
7. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menjelaskan tentang
peranan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan ekonomi makro
Pemahaman Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
• Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang ‘kepentingan
unit-unit ekonomi terkecil’. Misalnya membahas :
• Perilaku rumah tangga konsumen
• Perilaku rumah tangga produsen
• dan perilaku pasar secara individual
• Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu
‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi
oleh unit-unit individu.
• Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Masalah Ekonomi Makro
Petunjuk-petunjuk tentang Kebijaksanaan yang dapat diambil untuk menanggulangi
permasalahan ekonomi tertentu. Permasalahan Kebijakan Ekonomi Makro;
1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Meliputi; Inflasi,
pengangguran dan ketimpangan neraca pembayaran.
2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Meliputi;
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan
ketersediaan dana invesasi
Kerangka Analisis Ekonomi Makro
• 2 Aspek tentang kegiatan perekonomian:
1. Obyek perekonomian dan tempat berlangsungnya kegiatan
perekonomian
2. Pelaku ekonomi dalam perekonomian
• Pelaku ekonomi dalam perekonomian:
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 3
1. Rumah tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintah
4. Negara-negara lain
• Empat Pasar pada ekonomi makro:
1. Pasar Barang
2. Pasar Uang
3. Pasar Tenaga Kerja
4. Pasar Luar Negeri
Singkatnya, kerangka analisa ekonomi makro dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.1.Aliran sirkuler Ekonomi Makro
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 4
Teknik belajar :
(1) Mempunyai buku wajib, modul, dan bahan kuliah lain,
(2) Buku dan lain-lain dibaca dan dibaca,
(3) Latihan soal-soal.
Syarat belajar :
(1) Tertib,
(2) Tekun,
(3) Teliti,
Penilaian dan Target Nilai :
(1) Kehadiran (minimal 75%) :30%
(2) UTS : 30%
(3) UAS : 30%
(4) Lain-lain (tugas-tugas) : 10%
Buku dan Bahan Kuliah :
(1) Text Books
Gregory Mankiw
(2) Buku Wajib
Pengantar Teori Makroekonomi (2005, atau yang terbaru) Sadono Sukirno
Bahan-bahan lain.
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 5
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI
Tujuan perkuliahan tatap muka ke satu ini adalah :
Mahasiswa dapat memahami konsep dasar Ilmu ekonomi
Mahasiswa dapat memahami pengertian sumber daya
Mahasiswa mengetahui akibat keterbatasan sumber daya maka kita
harus membuat pilihan
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami alur ruang lingkup
makro ekonomi dari mikro ekonomi
1.1 Pengantar Pendahuluan
Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang ‘kepentingan
unit-unit ekonomi terkecil’
Misalnya membahas :
perilaku rumah tangga konsumen
perilaku rumah tangga produsen
dan perilaku pasar secara individual
Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu
‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi
oleh unit-unit individu.
Ilmu ekonomi berdasarkan pokok bahasannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
yaitu mikro ekonomi dan makro ekonomi. Makroekonomi adalah ilmu ekonomi
yang mempelajari dan menganalisis keadaan dan permasalahan perekonomian
secara keseluruhan dan bukannya bagian-bagian kecil dari padanya. Teori
makroekonomi tidak menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu
produsen, konsumen, maupun pemilik faktor produksi. Analisis makroekonomi dititik
beratkan pada membahas akibat dari keseluruhan tindakan konsumen, produsen,
pemilik faktor produksi, pemerintah dan kegiatan hubungan ekonomi internasional
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 6
Definisi Ilmu Ekonomi:
Samuelson (1998)
Economics is the study of how societies use scarce resources to produce valuable
commodities and distribute them among different people
Dari definisi diatas, simpulan yang dapat diterjemahkan yaitu :
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang bagaimana masyarakat menggunakan sumber
daya yang langka untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas. Dengan Kata Lain perlunya pengalokasian Sumber daya yang
terbatas.
Sumber daya (resources) adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia terdiri dari:
• Tanah (Land)
• Tenaga kerja (Labor)
• Modal (Capital)
• Kewirausahawan (Enterpreneurship)
Tanah
Tanah tidak hanya meliputi tanah dalam pengertian konvensional tetapi juga sumber daya
alam yang lain, seperti: air, pohon, cadangan minyak, mineral, dan juga binatang.
Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental untuk
menghasilkan barang dan jasa
Modal/Kapital
Modal/Kapital meliputi kreativitas manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang dan
jasa. Kita sering membedakan kapital fisik dan kapital manusiawi. Kapital fisik meliputi
pabrik, mesin, peralatan, bangunan, jalan tol dan barang lain yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Kapital fisik juga mencakup fisik juga mencakup mobil dari
sopir taksi, pisaunya ahli bedah, traktornya petani, system jalan tol, dan bangunan tempat
berlangsungnya kuliah pengantar ekonomi makro ini. Kapital manusiawi, meliputi
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan manusia untuk meningkatkan produktovitas
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 7
kerja mereka, sepderti pengetahuan sopir taksi tentang jalan-jalan di kota dan pengetahuan
ahli bedah tentang biologi kedokteran
Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah bakat yang dipderlukan untuk menghasilkan produk baru atau cara
yang lebih baik dalam menghasilkan produk yang sudah ada. Wirausahawan mencoba
untuk memamfaatkan kesempatan dengan cara menyewa sumber daya dengan membuat
suatu keberhasilan atau kegagalan usaha. Perusahaan besar di dunia saat ini seperti Ford,
IBM, Microsoft semuanya dimulai dari sebuah ide dari seorang wirausahawan.
Produksi adalah suatu proses transformasi perubahan input (bahan baku) menjadi output
(barang dan jasa) dengan menggunakan faktor produksi
Keterangan:
Seseorang mempunyai ide untuk mengembangkan jasa perakitan komputer dengan bahan
baku Prosesor, hardware, momitor, dll (input) Seharga Rp 700.000,- kemudian diproses
dengan faktor produksi (land, labor, kapital & enterpreneur) sehingga menjadi komputer siap
pakai (output) seharga Rp.1.000.000,- maka orang tersebut bisa menciptakan nilai tambah
(added value) sebesar Rp.300.000,-
Jadi kegiatan yang produktif adalah kegiatan yang dapat menciptakan nilai tambah
Kegiatan produktif adalah kegiatan yang dapat menciptakan nilai tambah (added value)
seperti:
1. Kegiatan merubah bentuk suatu barang (form utility)
2. Kegiatan memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain (place utility)
3. Kegiatan menjual barang pada waktu yang tepat (time utility)
4. Kegiatan kepemilikan suatu barang (ownership utility)
INPUT
TANAH TENAGA KERJA
MODAL KEWIRAUSAHAAN
OUTPUT
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 8
Contoh:
1. Form utility, kegiatan pabrikan seperti mengubah kain menjadi baju
2. Place utility, kegiatan perdagangan memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke
tempat lain seperti, pedagang kue membeli kue di pasar RAU seharga Rp. 1000,-
dan dijual dikampus STIE BINA BANGSA seharga Rp.1.500,-
3. Time utility, koran pada pagi hari di jual Rp.3000,- tetapi pada siangnya dijual
seharga Rp.1000,-
4. Ownership utility, sertifikat tanah dalam bentuk girik akan bertambah nilainya jika
ditingkat kepemikkannya dalam bentuk sertifikat hak milik.
Setiap pemakaian faktor produksi menimbulkan balas jasa faktor sbb:
• LAND RENT (SEWA)
• LABOR WAGES & SALARIES (UPAH)
• CAPITAL INTEREST (BUNGA)
• ENTREPRENEUR PROFIT (KEUNTUNGAN)
Kelangkaan sumber daya (limited resources) seperti jika Mr X mempunyai tanah di jl
Sudirman seluas 4000 M2 diatas tanah tersebut banyak usaha yang bisa dilakukan seperti:
membangun hotel atau kampus tapi tidak semua usaha tersebut bisa dilakukan secara
bersamaan, karena keterbatasan lahan maka ia harus memilih (Choice) salah satu dari dua
pilihan usaha tersebut. Jika ia memilih membangun kampus maka ia tidakmembangun hotel.
Dan jika pendapatan bersih dari hotel misalkan Rp.10 miliar per tahun dan pendapatan
bersih dari kampus Rp.2 miliar per tahun maka biaya yang timbul karena tidak membangun
hotel atau memilih membangun kampus (Opportunity cost) adalah Rp.10 miliar artinya
karena ia memilih membangun kampus dengan mendapatkan keuntungan Rp.2 miliar dia
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan Rp.10 miliar.
KELANGKAAN SD CHOICE Opportunity cost
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 9
Menggunakan Mikro ekonomi dalam Makro ekonomi
1.2 APA YANG DIPELAJARI PARA EKONOM MAKRO
Sebagian Negara mengalami pertumbuhan pendapatan yang cepat,sebagian lain
tenggelam dalam kemiskinan? Mengapa sebagian Negara didera tingkat inflasi yang tinggi
sedangkan sebagian lain berhasil mempertahankan harga yang stabil!?mengapa semua
Negara mengalami resesi dan depresi---periode merosotnya pendapatan dan melonjaknya
tingkat pengangguran___dan bagaimaan kebijakan pemerintah bisa mengatasinya?
Untuk Menjawab pertanyaan terkait diatas, yang perlu dilakukan hanya
membaca surat kabar atau mendengarkan berita. Setiap hari anda bisa melihat tajuk
utama seperti PERTUMBUHAN PENDAPATAN MELAMBAT,LANGKAH-LANGKAH
BI MENGATASI INFLASI,PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI.
Oleh karenanya, Semua orang punya alasan untuk berpikir kritis tentang isu-
isu makroekonomi. Hal penting bagi kita mencoba memahami mengapa sebagian
negara tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari yang lain atau mengapa sebagian
punya fluktuasi inflasi dan pengangguran yang lebih besar. Meskipun terlihat
abstrak, Keadaan makroekonomi mempengaruhi setiap orang dalam banyak hal. Ini
memainkan peran penting dalam dunia politik sementara juga mempengaruhi
kebijakan publik dan kesejahteraan sosial, pada tingkat nasional dan global.
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 10
Meskipun upaya membuat kebijakan ekonomi berada di tangan para
pemimpin, namun tugas menjelaskan bagaimana perekonomian secara menyeluruh
berada ditangan para ekonom makro. Untuk itu, para ekonom makro mengumpulkan
data tentang pendapatan, harga, pengangguran, dan banyak variable lainnya dari
periode waktu yang berbeda. Sehingga dapat berusaha merumuskan teori umum
yang membantu menjelaskan data tersebut.
Seperti ahli astronomi, maka para ekonom harus menggunakan data-data
pada periode sebelumnya, untuk mengamati bahwa perekonomian berbeda antara
Negara yang satu dan lainyaserta berubah sepanjang waktu. Yang pasti
kemampuan para ekonom memprediksi arah perkembangan perekonomian,
berguna untuk menjelaskan peristiwa –peristiwa ekonomi maupun untuk
merumuskan kebijakan ekonomi.
Sehingga,beberapa variabel terpenting yang digunakan untuk mengukur
performa ekonomi adalah GDP riil, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Ahli
makroekonomi juga memberi perhatian pada hal-hal seperti kebijakan moneter dan
fiskal. Artinya bahasan kita kedepan meliputi :
• Tiga variabel makroekonomi yang penting :
– GDP Riil : mengukur pendapatan total setiap orang dalam
perekonomian (disesuaikan dengan tingkat harga)
– Tingkat inflasi : mengukur seberapa cepat harga meningkat
– Tingkat penganguran : mengukur bagian dari angkatan kerja yang
belum bekerja
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 11
Diagram Aliran Sirkuler
Untuk ekonomi secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran.
Yang mana GDP (Gross Domestic Product) mengukur aliran rupiah dalam ekonomi.
Latihan soal
1. Jelaskan Pengertian dan Analisa Mikro ekonomi yang telah anda pelajari
2. Jelaskan Menurut saudara, isu –isu dalam mikro ekonomi dan makro
ekonomi
Daftar Pustaka
Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta
Nordhaus, William-Samuelson, Paul, 2003, Ilmu Makroekonomi, PT. Media
Global Edukadsi Jakarta
Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Edisi ke-5, PT Erlangga
Jakarta
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 12
MASALAH POKOK EKONOMI MAKRO
Tujuan kuliah ke dua dan tiga ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian ekonomi makro
2. Agar mahasiswa mengetahui tiga masalah pokok ekonomi makro dan cara perhitungan
Salvatore,( 2001) Macro economics, study of total or aggregate level output, income,
employment, consumption, invesment, and prices for economy viewed as whole.
Keynes (1936) dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money.
Setelah terjadi depresi ekonomi di negara kapitalis maka ia mengemukakan adanya campur
tangan pemerintah dalam mengatur perekonomian dalam bentuk kebijakan fiskal dan
moneter
2.1 Tiga masalah pokok Ekonomi Makro
Pengangguran (Unemployment)
Tingkat Inflasi (Inflation Rate)
Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)
Pengangguran
Angkatan kerja (Labor Force) adalah jumlah yang bekerja (employed) dan yang tidak
bekerja (unemployed) yang berumur 15 tahun – 55 tahun
Kesempatan kerja ( Employment) jumlah pekerja umur 15 tahun – 55 tahun atau yang
termasuk dalam angkatan kerja yang memiliki pekerjaan.
Pengangguran (Unemployment) menunjukkan jumlah pekerja yang tidak bekerja dan
secara aktif sedang mencari pekerjaan atau selisih antara angkatan kerja dengan
kesempatan kerja yang tersedia.
Tingkat pengangguran (Unemployment Rate) adalah pengangguran yang dinyatakan
sebagai prosentase dari angkatan kerja, yaitu:
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 13
Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force participation rate) adalah
persentase dari populasi orang dewasayang ada dalam angkatan kerja yaitu
2.2 Tipe Pengangguran
1. Pengangguran firiksional
2. Pengangguran struktural
3. Pengangguran musiman
4. Penggangguran siklikal
1.Pengangguran friksional
Adalah pengangguran yang muncul karena adanya waktu yang diperlukan untuk
menyesuaikan antara kualifikasi pekerja dengan pekerjaan yang tersedia. Pemberi kerja
perlu waktu untuk untuk mempelajari kemampuan pelamar, dan pencari kerja untuk
mempelajari kemampuan pencari kerja. Waktu yang diperlukan untuk mempertemukan
permintaan tenaga kerja dengan penawaran tenaga kerja menghasilkan pengangguran
friksional.
2.Pengangguran struktural
Pengangguran yang muncul karena (1) keterampilan yang diminta oleh pemberi
kerja tidak sesuai dengan keterampilan pencari kerja atau (1) tidak adanya kesesuaian
lokasi antara pekerjaan dan pencari kerja Pengangguran struktural terjadi karena perubahan
selera, teknologi, pajak, atau kompetisi yang mengurangi permintaan atas keterampilan
tertentu dan menaikkan permintaan atas keterampilan yang lain. Contoh ATM menggantikan
teller bank.
3. Pengganguran Musiman
Pengangguran karena adanya perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Contoh: nelayan tidak melaut pada musim gelombang lain tinggi, petani menganggur pada
musim kemarau panjang
4. Pengangguran siklikal
Adalah fluktuasi pengangguran yang disebabkan oleh siklus bisnis. Pada saat resesi
terjadi penurunan produksi dan permintaan terhadap tenaga kerja berkurang jika
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 14
perekonomian mengalami ekspansi maka produksi naik maka permintaan terhadap tenaga
kerja meningkat.
2.3 Dampak penggangguran terhadap ekonomi adalah:
1. Mengurangi output Negara
Apabila disuatu negara tinggkat pengangguran tinggi maka produksi (output)
negara tersebut akan berkurang.
2. Menurunkan taraf hidup
Taraf hidup pada suatu Negara dikur dengan pendapatan per kapita. Apabila
tingkat pengangguran tinggi maka output turun dan seterusnya menurukan
pendapatan perkapita. Apabila pendapatan per kapita rendah maka traraf hidup
penduduk juga rendah
3. Memperlambat proses pembangunan
Dengan turunnya produksi nasional maka pendapatan negara (pajak) juga turun
mengakibatkan dana untuk pembangunan infra struktur juga turun
4. Meningkatka tingkat kemiskinan
Tingkat pengagguran yang tinggi berdampak kepada tingginya tingginya tingkat
kemiskinan
2.4 Dampak sosial dari pengangguran adalah:
1. Ketentraman keluarga akan terganggu
Apabila seseorang menganggur ketentraman keluarganya akan terganggu karena
kepala keluarga yang kehilangan penghasilan tidak mampu memenuhi kebutuhan
rumah tangganya mudah menimbulkan pertengkaran bahkan menimbulkan
perceraian.
2. Peningkatan tindakan criminal
Akibat tingginya pengangguran sedangkan orang yang menganggur perlu uang
untuk biaya hidup diri dan keluarga maka akan mendorong mereka untuk bertindak
criminal seperti: merampok, menodong dsb.
3. Masalah tekanan jiwa dan keyakinan diri
Penganggur akan mendapat tekanan jiwa dan kekurangan kepercayaan diri pada
jangka waktui tertentu akan menimbulkan gangguan kejiwaan bahkan tindakan
bunuh diri
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 15
Tabel:2:1 Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja dan Pengangguran Tahun 2008 – 2010 (Ribu Jiwa)
URAIAN 2008 2009 2010
Jumlah Penduduk
213.734 216.372 206,264
Usia Kerja 151.936 154.858 157.780
Angkatan Kerja
103.426 105.678 107.940
Kesempatan Kerja
92.057 94.048 96.310
Pengangguran
11.359 11.630 11.630
% Thd Ang. Kerja
11,0 11.0 10.8
Sumber : Bank Indonesia 2.5 Tingkat Inflasi
Adalah prosentase kenaikkan tingkat harga secara umum dalam priode
tertentu dan dalam wilayah tertentu
Laju inflasi : tingkat persentase kenaikan dalam beberapa indeks harga dari suatu
priode ke priode lain
P periode ini – P periode lalu Laju inflasi = ------------------------------------------ X 100%
P periode lalu
Tabel: 2:2 Tingkat Inflasi Indonesia (2008-2010)
Tahun Tingkat Inflasi
2008 11,06
2009 2.78
2010 6.96
2011 3.79
Sumber : BPS
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 16
Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan:
1. Inflasi ringan
Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga dibawah angka 10 persen
2. Inflasi sedang
Inflasi sedang terjadi apabila kenaikan harga antara 10 -30 persen
3. Hiperinflasi
Hiperinflasi terjadi apabila kenaikan harga berada diatas 100 persen
Penyebab inflasi:
1. Inflasi akibat tarikan permintaan (demand Pull Inflation)
Inflasi yang terjadi karena adanya kelebihan permintaan total (aggregate demand)
dibandingkan dengan penawaran total (aggregate supply) sehingga sehingga terjadi
kenaikan harga.
2. Inflasi akibat desakan biaya produksi (cost push inflation)
Inflasi yang terjadi akibat kenaikan biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan
harga jual produk (output) meningkat.
Inflasi berdasarkan cakupan pengaruh terhadap harga:
1. Inflasi Tertutup (Closed Inflation)
Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan satu atau dua barang tertentu
2. Inflasi Terbuka (Open Inflation)
Apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum
3. Inflasi Tidak Terkendali (Hiperinflation)
Apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga terus
berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama
disebabkan nilai uang terus merosot
2.6 Pertumbuhan Ekonomi (Economic Growth)
Product Domestik Bruto (PDB) total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
seluruh faktor produksi yang ada dalam wilayah suatu negara/wilayah dalam jangka waktu
tertentu
PDB per kapita adalah nilai PDB dibagi jumlah penduduk yang menggambarkan nilai
rata-rata barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi yang dimiliki per penduduk
suatu negera/wilayah dalam jangka waktu tertentu
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 17
Pertumbuhan PDB menggambarkan tingkat pertumbuhan kegiatan perekonomian
suatu negara yang bisa dijadikan indikator perkembangan perekonomian suatu negara.
Tabel 2.3 PRODUK DOMESTIK BRUTO TAHUN 2003 – 2004 (Ribu Rupiah)
Tahun Produk Domestik Bruto
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
2002
2003 1.774.911,26 441.531,697
2004 2.303.000. 1.660.600.
Pendapatan nasional/PDB pada harga berlaku adalah nilai barang dan jasa yang
Dihasilkan suatu Negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang
berlaku pada tahun tersebut.
Pendapatan nasional/PDB pada harga tetap adalah harga yang berlaku pada suatu
tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada tahun-tahun yang lain, atau sering dinamakan pendapatan
nasional/PDB riil.
LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2001 – 2003 (PERSEN)
No Lapangan Usaha 2001 2002 2003
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
1.6 2.01 2.48
2 Pertambangan dan Penggalian
1.3 2.25 0.46
3 Industri Pengolahan 3.13 3.43 3.50
4 Listrik, Gas & Air Bersih 8.17 6.00 6.82
5 Bangunan 4.42 4.86
6 Perdagangan, Hotel & Restoran
3.66 3.81 3.74
7 Pengangkutan & Komunikasi
7.80 8.03 10.69
8 Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan
5.40 5.73 6.28
9 Jasa-Jasa 3.14 2.13 3.44
Produk Domestik Bruto 4.10 3.45 3.69
Sumber : BPS
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 18
• Produk Nasional/ Pendapatan Nasional : nilai barang dan jasa yang diproduksikan
suatu negara dalam suatu tahun tertentu.
– Produk nasional bruto (PNB) dan PDB (Produk Domestik Bruto)
Produk Nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
suatu negara disebut PNB
PDB : produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi di dalam negeri
(milik warga negara dan orang asing) dalam suatu negara
• Konsep PNB n PDB : Ukuran mengenai besarnya kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
Data produk nasional dapat digunakan :
• Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi
• Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan perkembangan nya.
Faktor –faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
a. Sumber daya manusia
b. Sumber daya alam
c. Modal
d. Teknologi
Menghitung Pertumbuhan Ekonomi
TK. Pertumb Ekonomi periode ini = PDB periode ini – PDB periode lalu * 100
PDB periode lalu
Faktor-faktor yang biasa digunakan sebagai ukuran tingkat pertumbuhan ekonomi:
a. Kenaikan PDB/PNB
Produk Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang diproduksi
oleh penduduk Negara tersebut, baik yang bertempat tinggal/berdomisili di
dalam negeri maupun yang berada diluar negeri dalam suatu periode
tertentu.
b. Kenaikan pendapatan per kapita
c. Pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara
pada suatu periode tertentu (biasanya 1 tahun).
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 19
Pendapatan per kapita dapat untuk merefleksikan produk domestic bruto per
kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur
kemakmuran suatu Negara, semakin besar pendapatan per kapita semakin
makmur suatu Negara.
Suatu Negara yang hendak menaikan pendapatan per kapitanya dapat
melakukannya dengan cara memperbesar PDB dan menahan laju
pertumbuhan penduduk.
Menghitung pendapatan per kapita dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pendapatan per kapita = PDB
Jumlah penduduk
Manfaat mempelajari konsep pendapatan per kapita:
1. Mengetahui tingkat perkembangan perekonomian suatu Negara
2. Mengetahui potensi kemakmuran suatu Negara
3. Membandingkat tingkat kemakmuran Negara yang bersangkutan dari tahun ke tahun
4. Membandingkan standar hidup beberapa Negara yang ada didunia
Latihan Soal
Data Berikut menggambarkan PDB menurut harga riil dan indeks harga pada tahun 2005 –
2008
Tahun PDB (Trilyun Rupiah) Indeks harga Jml penduduk
2005 19,87 142 -
2006 21,37 145,8 -
2007 24,18 152,8 206,264,595
2008 27,81 160,9 237,641,326
Hitunglah :
a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
b. Tingkat Kemakmuran
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 20
Daftar Pustaka
Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta
Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Edisi ke-5, PT Erlangga
Jakarta
Dominick Salvatore, Eugene A.Diulio, 1987, Prinsip-Prinsip Ekonomi, PT.
Erlangga. Jakarta
http://www.BPS.go.id..............Badan Pusat Statistika
http://www.BI.go.id................ Bank Indonesia
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 21
Indeks Harga Konsumen
Tujuan kuliah ke empat ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti tentang tingkat harga konstan serta
tingkat harga berlaku
2. Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti tentang Indeks Harga Konsumen
3.1 Menghitung Indeks Harga Konsumen
Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu atau waktu lainnya tidak berlaku
secara seragam. Kenaikan tersebut tidak berlaku atas kebanyakan barang,yang artinya ada
juga sebagian barang tidak mengalami kenaikan dan juga tingkat kenaikannya
berbeda.tergantung tinggi rendahnya tingkat persentasinya.
Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda tersebut menyebabkan indeks
harga perlu dibentuk untuk menggambarkan tingkat perubahan harga-harga yang berlaku
dalam suatu Negara. Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan
adalah indeks harga konsumen atau lebih dikenal dengan istilah Consumer Price Indeks
(CPI), yaitu indeks harga dari barang-barang yang selalu digunakan para konsumen
Nilai Nominal adalah nilai berdasarkan tingkat harga yang berlaku Harga Konstan mengukur tingkat harga pada suatu priode tertentu, relatif terhadap tingkat
harga pada periode dasarnya
Indeks Harga Konsumen (IHK) mencakup harga komoditi yang umumnya dibeli oleh rumah
tangga, perubahan indeks harga dimaksud untuk mengukur perubahan “biaya hidup” rumah
tangga dibandingkan dengan tahun dasarnya.
3.2 Cara Membentuk Indeks Harga, perlu 3 langkah yaitu :
1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam
membandingkan perubahan harga
2. Menentukan jenis barang yang perubahan harga-harganya akan diamati
untuk membentuk indeks harga
3. Menghitung indeks harga Konsumen
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 22
Tabel 3.1 Contoh sederhana menghitung Indeks Harga Konsumen
Kelompok Barang weightage Tahun dasar (1997) Tahun 2003
Harga (Rp) P x W Harga (Rp) P x W
A 50 1000 5000 2000 100.000
B 25 3000 75.000 8000 200.000
C 20 5000 100.000 11.000 220.000
D 5 5000 25.000 16.000 80.000
100 250.000 600.000
Keterangan, diilustrasikan
Dimisalkan tahun dasar adalah tahun 1997 dan yang dihitung adalah indeks harga pada
akhir tahun 2003. Asumsikan bahwa jika perekonomian hanya memproduksi 4 jenis barang
saja.sebagai contoh misalkan kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat/
kehidupan sehari-hari (contoh membeli makanan;pangan) maka pengeluarannya meliputi
50 % dari pengeluaran keselurahan masyarakat maka dalam contoh perhitungan kelompok
barang A diberi weightage sebanyak 50, dan seterusnya. Weightage merupakan
kepentingan relative setiap kelompok barang dalam konsumsi masyarakat.atau dengan
kata lain pembobotan.
Contoh perhitungan dari table 3.1 diatas = Indeks Harga (IH)2003 = x 100 = 240
Indeks harga pada tahun dasar (1997) adalah 100. Dengan demikian diantara tahun 1997
dan 2003, harga telah meningkat menjadi 240 persen atau 2,4 kali lipat dari harga asalnya.
Latihan soal
1. Sekelompok barang yang diproduksi perekonomian,terdiri atas sandang, pangan, papan
dan kesehatan.persentase pengeluaran terbesar dari masyarakat adalah untuk pangan
sebesar 40 persen, sandang 30 persen, papan 20 persen dan sisanya 10 persen untuk
kesehatan. Pada tahun 2004, harga berlaku untuk masing-masing kelompok barang
sandang sebesar Rp.3000, pangan Rp 12.000, Papan Rp 17.000 dan sisanya Rp
27.000.tentukan indek harga konsumenya?(Gunakan harga tahun dasar 1997)
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 23
Daftar Pustaka
Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta
Nordhaus, William-Samuelson, Paul, 2003, Ilmu Makroekonomi, PT. Media
Global Edukadsi Jakarta
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 24
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Tujuan kuliah ke Lima ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang tiga pendekatan perhitungan pendapatan
nasional
2. Agar mahasiswa mengerti langkah-langkah perhitungan pendapatan nasinal
3. Memberikan contoh perhitungan pendapatan nasional
Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi produksi (pendapatan) suatu negara.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mempengaruhi produksi (pendapatan) suatu
negara namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua,
yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi produksi suatu negara diantaranya adalah
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau
kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan
tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari
alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional
melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan
mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah
kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 25
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga
dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan
politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu
negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu
negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan
PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur
negara tersebut.
Perhitungan pendapatan nasional:
A. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
B. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
C. Pendekatan Produksi (Production approach)
A.Pendekatan Pengeluaran
Adalah menghitung pendapatan nasional sebagai nilai pasar barang jadi dengan cara
menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk membeli barang jadi tersebut.
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 26
Pengeluaran total barang jadi terdiri dari empat kelompok yaitu:
Pengeluaran konsumsi
Pengeluaran Investasi
Pengeluaran pemerintah
Ekspor neto
Pengeluaran konsumsi adalah pengeluaran untuk semua barang dan jasa yang diproduksi
dan dijual kepada rumah tangga selama satu tahun. Barang konsumsi; terdiri dari barang
dan jasa yg dibeli rumah tangga
– Barang tidak tahan lama : habis dipakai dlm waktu pendek, mis makanan, minuman
– Barang tahan lama : memiliki usia panjang, misal TV, mobil
– Jasa : meliputi pekerjaan yg dilakukan konsumen oleh individu dan perusahaan,
misal :potong rambut, berobat kedokter.
• Pengeluaran investasi adalah pengeluaran untuk produksi barang yang tidak
diproduksi saat ini, termasuk pengeluaran untuk persediaan, barang modal dan
tempat tinggal. Investasi terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk penggunaan
masa depan, terdiri dari
• Investasi tetap bisnis :pembelian pabrik dan peralatan baru
• Investasi tetap residential :pembelian rumah baru oleh rumah tangga
atau tuan tanah
• Investasi persediaan : peningkatan dalam persediaan barang
perusahaan
Pengeluaran pemerintah, adalah pengeluaran pemerintah untuk membangun
fasilitas publik seperti: jalan, jembatan, rumah sakit dan membayar gaji pegawai
pemerintah(pegawai negeri, polisi dan TNI). Pembelian pemerintah : barang dan
jasa yang dibeli oleh pemerintah pusat. Terdiri dari : Peralatan militer, Jalan layang
dan Gaji pemerintah
Ekspor neto adalah selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor.
Ekspor neto : memperhitungkan perdagangan dengan negara lain.,
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 27
Ekspor neto : nilai barang dan jasa yang diekspor ke negara lain dikurangi
nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara lain.
Ekspor neto : menunjukan pengeluaran neto dari luar negeri atas barang dan
jasa kita, yang memberikan pendapatan bagi produsen domestik.
B. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan menghitung pendapatan nasional yang diperoleh dari balas jasa
faktor produksi yang diterima oleh rumah tangga yaitu:
Pendapatan Sewa
Pendapatan upah dan gaji
Pendapatan bunga
Penapatan Laba
Pendapatan Sewa adalah pendapatan yang diperoleh atas jasa penggunaan tanah dan faktor produksi lainnya.
Pendapatan upah dan gaji, adalah balas jasa yang kepada pekerja
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran jasa penggunaan modal
Pendapatan Laba adalah pembayaran kepada pemilik perusahaan dalam bentuk deviden
Langkah-Langkah Perhitungan A. GNP menurut harga pasar ………………………….. xxx Dikurangi: Depresiasi …………………………… ( xxx) B. NNP ……………………………….. …………………..xxx Dikurangi: Pajak tak langsung Dikurangi Subsidi……………………………………….. (xxx) C. NNI (xxx) Dikurangi: Laba ditahan dan pajak penghasilan perusahaan ……………………………………………… (xxx) Ditambah: Pembayaran Transfer kepada rumah Tangga …………………………………………………… xxx --------- D. Pendapatan perorangan …………………….……… xxx Dikurangi: Pajak penghasilan perorangan …………… (xxx) -------- E. Pendapatan Disposabel …………..………………… xxx
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 28
Keterangan: GNP = Gross National Product NNP = Net National Product NNI = Net National Income PI = Personal Income DI = Disposable Income
Dari data suatu perekonomian misalkan output agregat terdiri dari 1.100 jenis barang
dengan harga $1 per-satuannya. Misalkan juga data tahunan sebagai berikut:
1. Depresiasi (Penyusutan) barang modal ………………… $ 40 2. Pajak tak langsung ………………………………………… $ 22 3. Investasi (Investasi) Bruto ………………………………… $ 100 4. Konsumsi ………………………………………………….… $ 850 5. Belanja Pemerintah …………………………………..…….. $ 143 6. Ekspor Neto ………………………………………………….. $ 7 Biaya faktor terdiri dari: 1. Upah ……………..…. $ 750 2. Bunga ………………. $. 120 3. Sewa ……………..…. $ 60 4. Keuntungan $ 108 Hitunglah: GNP dengan Pendekatan Pengeluaran
Daftar Pustaka
Sadono, Sukirno, 2004, Teori Pengantar Makroekonomi, Edisi ke-3, PT. Raja
Grafindo Persada Jakarta
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 29
PENDAPATAN NASIONAL FUNGSI KONSUMSI FUNGSI TABUNGAN
EKUILIBRIUM
Tujuan kuliah ke enam dan tujuh adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi konsumsi
2. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi tabungan
3. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami ekuilibrium perkenomian
sederhana (sektor konsumsi dan investasi)
Pengeluaran agregat (aggregate expenditure)
Menurut pendapat Keynes, Pengeluaran agregat yaitu perbelanjaan masyarakat
at.as barang dan jasa, yang merupakan factor utama penentuan tingkat kegiatan
ekonomi yang dapat dicapai suatu negara
AE = C + I
Dimana: AE adalah pengeluaran agregat
C adalah pengeluaran konsumsi
I adalah fungsi investasi
Pengeluaran autonomous (autonomous expenditure)
Adalah pengeluaran yang naik turunnya tidak tergantung naik turunnya pendapatan
nasional
Pengeluaran induktif (induced expenditure)
Adalah pengeluaran yang naik turunnya tergantung kepada naik turunnya
pendapatan nasional
Fungsi konsumsi (consumption function)
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 30
Adalah fungsi yang menghubungkan seluruh pengeluaran konsumsi yang diinginkan
seluruh rumah tangga dalam perekonomian dengan faktor-faktor yang
menetukannya.
Fungsi konsumsi: C = a + bY
Dimana:
C adalah pengeluaran konsumsi
Y adalah pendapatan nasional
a adalah C pada saat Y = 0
b adalah marginal propensity to consume (MPC)
atau perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan nasional (ΔC/ΔY)
Tabungan (Saving)
Adalah seluruh pendapatan disposable yang tidak digunakan untuk barang dan jasa
Fungsi tabungan (saving function)
Adalah fungsi yang menghubungkan seluruh pengeluaran konsumsi dengan
pendapatan nasional.
Y = C + S
C = a + bY
S = Y – C
S = Y – (a + bY)
S = -a + (1-b)Y
Dimana: S adalah tabungan
-a adalah tabungan pada saat Y = 0 atau dissaving
1-b adalah marginal propensity to save (MPS) atau perubahan tabungan akibat
perubahan pendapatan nasional ( ΔS/ ΔY)
Contoh:
Fungsi konsumsi adalah: C = 100 + 0,72Y
Fungsi investasi adalah I = 250
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 31
Fungsi pengeluaran agregat AE = 350 + 0,72Y
Pengeluaran autonomous adalah 350
Pengeluaran induktif adalah 0,72Y
Kurva: Konsumsi dan Tabungan
Contoh:
Fungsi konsumsi adalah: C = 100 + 0,72Y
Tentukanlah:
a. Fungsi tabungan?
b. Tingkat pendapatan nasional pada saat tabungan sama dengan nol?
c. Gambarkan kurnvanya
Jawab:
a). Y = C + S
S = Y – C
S = Y – (100 – 0,72Y)
S = Y – 0,72Y – 100
S = -100 + 0,28Y
C/S
S =-a +(1-b) Y
C = a + by
Y
-a
a
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 32
b). Y = C + S
Jika S = 0 maka Y = C
Y = 100 + 0,72Y
Y – 0,72Y = 100
0,28Y = 100
Y = 357,143
Y = C + S
Y/Y = C/Y + S/Y
1 = APC + APS
Dimana: APC adalah average propensity to consume
APS adalah average propensity to save
Y = C + S
ΔY/ΔY = ΔC/ΔY + ΔS/ΔY
1 = MPC + MPS
C/S
S = -100 + 0,28Y
C= 100 +0,72Y
Y
-100
100
AR.Chaerudin, Pengantar Ekonomi Makro, STIE Bina Bangsa Page 33