S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Legal Issue dalam E-Commerce) Noor Ifada
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1
Pengantar E-Business dan E-Commerce
Pertemuan Ke-8(Legal Issue dalam E-Commerce)Noor Ifada
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 2
Sub Pokok Bahasan
Internet Fraud Domain Tasting Cybersquatting Taxation Copyright
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 3
Internet Fraud
adalah segala cara/modus dengan menggunakan layanan internet - seperti email, chat room, website, dsb - yang bertujuan untuk menipu orang lain/suatu instansi secara ilegal demi mendapatkan keuntungan (secara ekonomis)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 4
Internet Fraud (contd-2)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 5
Internet Fraud (contd-3)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 6
Top Ten IFCC Complaint CategoriesAuction Fraud 42.8%Non-delivery Fraud 20.3%Nigerian Letter Fraud 15.5%Credit/Debit Card Fraud 9.4%Confidence Fraud 3.1%Investment Fraud 1.7%Business Fraud 1.4%Identity Theft 1.3%Check Fraud 0.7%Communications Fraud 0.6%
Sumber: IFCC 2001 Internet Fraud Report, January 1, 2001 – December 31, 2001, National White Collar Crime Center and Federal Bureau of Investigation
Column B0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
40.0%
45.0%Top Ten IFCC Complaint Categories
Communications FraudCheck Fraud
Identity Theft
Business Fraud
Investment FraudConfidence Fraud
Credit/Debit Card Fraud
Nigerian Letter Fraud
Non-delivery Fraud
Auction Fraud
Internet Fraud (contd-4)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 7
Negara %
Amerika Serikat 87.6
Nigeria 2.7
Kanada 2.5
Romania 0.9
Inggris 0.9
Afrika Selatan 0.5
Australia 0.4
Indonesia 0.3
Togo 0.3
Russia 0.2
Persentasi pelaku kejahatan penipuan berdasarkan negara
E-mail 68.4 %
Web Page 13.4 %
Phone 9.6 %
Physical Mail 4.2 %
Printed Material 1.9 %
In Person 1 %
Chat Room 0.8 %
Fax 0.8 %
Metoda Kontak dalam Cybercrime
Internet Fraud (contd-5)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 8
Penipuan terhadap institusi keuangan, termasuk dalam kategori ini antara lain penipuan dengan modus menggunakan alat pembayaran seperti kartu kredit dan atau kartu debit dengan cara berbelanja melalui Internet. Penipuan terhadap institusi keuangan biasanya diawali dengan pencurian terhadap identitas pribadi atau informasi tentang seseorang seperti nomor kartu kredit, tanggal lahir, nomor KTP, PIN, password, dan lain-lain
Penipuan menggunakan kedok Permainan (Gaming Fraud), termasuk dalam kategori ini adalah tebakan pacuan kuda secara online, judi Internet, tebakan hasil pertandingan oleh raga, dan lain-lain
Internet Fraud (contd-6)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 9
Penipuan dengan kedok penawaran transaksi bisnis, penipuan kategori ini dapat dilakukan oleh dua belah pihak; pengusaha dan individu. Umumnya dalam bentuk penawaran investasi atau jual beli barang/jasa
Penipuan terhadap instansi pemerintah,termasuk dalam kategori ini adalah penipuan pajak, penipuan dalam proses e-procurement dan layanan e-government, baik yang dilakukan oleh anggota masyarakat kepada pemerintah ataupun oleh aparat birokrasi kepada rakyat
Internet Fraud (contd-7)
Sumber:Mas Wigrantoro Roes Setiyadi (Cybercrime Seminar, 19 March 2003)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 10
Domain Tasting
• adalah penggunaan “Add Grace Period” (AGP) untuk mengetes apakah registrasi suatu nama domain menguntungkan
• AGP adalah masa percobaan 5-hari setelah registrasi suatu nama domain, di mana registrasi dapat dihapus dan refund kemudian dikembalikan kepada registrar
• banyak disalahgunakan registrar untuk “mengambil” nama domain yang sedang “diperiksa” orang atau dipakai untuk coba-coba mengukur tingkat ‘komersial” sebuah nama domain secara gratis (melalui iklan “pay-per-click”)
• awalnya AGP diperkenalkan oleh registri agar registrar tidak terbebani biaya registrasi jika terjadi kesalahan typo atau ejaan pada proses registrasi (bagian dari kontrak registri .com, .net, .org, .info, .name, .pro, dan .biz)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 11
Domain Tasting (contd-2)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 12
Domain Tasting (contd-3)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 13
Cybersquatting
• adalah kegiatan yang dilakukan dalam pembelian suatu domain di Internet, dimana domain tersebut memiliki penulisan yang mirip dengan nama perusahaan, nama orang, nama produk dll., dan kemudian sang pembeli domain tersebut menjualnya dengan harga tinggi kepada mereka yang berkaitan dengan nama domain tersebut
• kadangkala Cybersquatting ini diartikan juga sebagai “calo”
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 14
Cybersquatting (contd-2)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 15
Cybersquatting (contd-3)
Sumber: DNS Developments Feed Growing Cybersquatting Concerns (Geneva, March 27, 2008)
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 16
Taxation
• masing-masing negara akan menemui kesulitan dalam menerapkan ketentuan-ketentuan pajak karena pembeli dan penjual sulit dilacak keberadaannya secara fisik
• misalnya server yang berada di Indonesia, dimiliki oleh orang Malaysia, dan Pembeli dari Amerika. Bagaimana dengan pengurusan pajaknya?
• bagaimana dengan pajak "digitalized products", yaitu produk yang dapat di-digital-kan, seperti musik, film, software, dan buku?
S1 Teknik Informatika - Unijoyo 17
Copyright
• sudah tidak asing lagi bila Hak Cipta di Indonesia kurang kuat peranannya. Karakteristik internet yang borderless, menyulitkan hukum di Indonesia menjerat pelaku pembajakan
• dahulu, nama domain (.com, .net, .org, .id, .sg, dst) pada mulanya tidak memiliki nilai apa-apa. Akan tetapi pada perkembangan Internet, nama domain adalah identitas dari perusahaan
• pemilihan nama perusahaan .com yang berbenturan dengan trademark, kini merupakan pelanggaran hak cipta. Misalnya kasus pendaftaran domain JuliaRoberts.com oleh orang yang bukan Julia Roberts