Top Banner
PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR LANSKAP Arsitektur Lanskap ------------------ Frederick Law Olmsted (1858) Program Pendidikan Arsitektur Lanskap --------------------- Universitas Harvard, Amerika Serikat (1901) Arsitektur Lanskap di Indonesia: 1. Dibutuhkan dan dilaksanakan saat Asean Games pada tahun 1962. 2. Berdiri Akademi Arsitektur Pertanaman DKI Jakarta yang bergabung dengan Fakultas Arsitektur lanskap Trisakti. PENGERTIAN DASAR ARSITEKTUR LANSKAP Lanskap merupakan bentang alam, mendesain atau merancang dalam suatu gambar, taman, maupun bangunan. Arsitektur Lanskap merupakan gabungan dari ilmu dan seni. Menurut pengertian ilmu tentang arsitektur lanskap, ilmu memiliki nilai fungsi atau kegunaan sebagai efisiensi, lestari, nyaman dan sehat. Sedangkan menurut pengertian seni tentang arsitektur lanskap, seni memiliki nilai estetika atau keindahan sebagai komposisi, harmonis dan serasi. Arsitektur Lanskap merupakan seni dan ilmu menganalisa, merencanakan desain, manajemen, perlindungan dan rehabilitasi suatu lahan. DEFINISI ARSITEKTUR LANSKAP MENURUT PARA AHLI 1. Menurut Garret Eckbo
37

PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Jan 12, 2016

Download

Documents

arsitektur lanskap
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR LANSKAP

Arsitektur Lanskap ------------------ Frederick Law Olmsted (1858)

Program Pendidikan Arsitektur Lanskap --------------------- Universitas Harvard, Amerika

Serikat  (1901)

Arsitektur Lanskap di Indonesia:

1. Dibutuhkan dan dilaksanakan saat Asean Games pada tahun 1962.

2. Berdiri Akademi Arsitektur Pertanaman DKI Jakarta yang bergabung dengan Fakultas

Arsitektur lanskap Trisakti.

PENGERTIAN DASAR ARSITEKTUR LANSKAP

Lanskap merupakan bentang alam, mendesain atau merancang dalam suatu gambar,

taman, maupun bangunan. Arsitektur Lanskap merupakan gabungan dari ilmu dan seni.

Menurut pengertian ilmu tentang arsitektur lanskap, ilmu memiliki nilai fungsi atau kegunaan

sebagai efisiensi, lestari, nyaman dan sehat. Sedangkan menurut pengertian seni tentang

arsitektur lanskap, seni memiliki nilai estetika atau keindahan sebagai komposisi, harmonis

dan serasi. Arsitektur Lanskap merupakan seni dan ilmu menganalisa, merencanakan desain,

manajemen, perlindungan dan rehabilitasi suatu lahan.

DEFINISI ARSITEKTUR LANSKAP MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Garret Eckbo

Arsitektur Lanskap adalah bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk

oleh manusia (di luar bangunan, jalan dan utilitas) sampai ke alam bebas yang dirancang

terutama sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia.

2. Menurut Hubbard dan Theodora Kimball

Arsitektur Lanskap merupakan suatu seni yang berfungsi untuk menciptakan dan

melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia, guna mencapai

Page 2: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

kenyamanan dan kesehatan yang sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan

manusia.

3. Menurut Norman T. Newtown

Arsitektur Lanskap merupakan seni dan pengetahuan yang mengatur permukaan bumi

dengan ruang-ruang serta segala sesuatu yang ada di atas bumi untuk mencapai efisiensi,

keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan bagi umat manusia.

4. Menurut Zain Rachman

Arsitektur Lanskap adalah seni perencanaan (planning) dan perancangan (design)

serta pengaturan daripada lahan penyusunan benda-benda alam maupun benda-benda buatan

manusia melalui penggunaan gabungan antara ilmu pengetahuan dan budaya dengan

memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya,

sehingga pada akhirnya tercipta penyajian lingkungan yang fungsional dan estetis sehingga

dapat memenuhi secara optimal kebutuhan jasmani dan rohani makhluk hidup di sekitarnya.

Ditekankan fungsional dan estetis karena merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dalam suatu perencanaan dan perancangan.

5. Menurut Hadi Susilo Arifin

Arsitektur Lanskap adalah seni dan ilmu dalam penataan dan pengubahan

pemandangan alam di atas suatu luasan lahan untuk memperoleh efek keindahan dan fungsi

kegunaan yang sesuai dengan yang diinginkan.

TUJUAN ARSITEKTUR LANSKAP

1. Meningkatkan keindahan, keselarasan, kenyamanan dan keamanan lingkungan.

2. Menyelamatkan dan memperbaiki lingkungan.

3. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia dalam memanfaatkan kebutuhan

lahan secara efisien tanpa merusak sumber daya alam dalam menunjang kehidupan

social dan ekonomi.

4. Menciptakan tempat yang lebih baik dari sebelumnya sesuai keinginan.

Page 3: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

RUANG LINGKUP ARSITEKTUR LANSKAP

Arsitektur Lanskap berperan aktif dalam berbagai proyek dari skala besar maupun

skala kecil.

Skala besar Arsitektur Lanskap berperan sebagai:

1. Perancangan tapak daerah industri

2. Studi perancangan regional

3. Perancangan kawasan rekreasi atau tamasya.

Sedangkan skala kecil dari Arsitektur Lanskap berperan sebagai:

1. Taman lingkungan

2. Taman kantor

3. Taman rumah

RUANG LINGKUP PEMIKIRAN DAN TANGGUNGJAWAB AKTIVITAS

ARSITEKTUR LANSKAP

1. Masalah perancangan daerah konservasi, preservasi dan pelestarian yang dinamis.

2. Masalah pencemaran, gangguan pemandangan, gangguan suara dan sampah.

3. Masalah erosi, ekologi, masalah sumber daya alam.

4. Masalah pengembangan tempat-tempat bersejarah.

5. Masalah ruang terbuka.

6. Masalah pembangunan perkotaan yang berkembang.

7. Masalah jalur lalu lintas dan pembangunan linier sepanjang jalur jalan.

8. Masalah reklamasi tanah, masalah pantai dan perikehidupan pantai.

9. Masalah hutan serta satwa liar yang berkurang.

10. Masalah kependudukan.

ARSITEK LANSKAP

Arsitek Lanskap adalah seorang (ahli) atau insan profesional yang mendapat

pendidikan melalui akademi atau universitas dalam bidang ilmu dan seni arsitektur lanskap

dan aktif dalam kegiatan perencanaan lanskap, perancangan lanskap dan perancangan tapak.

Ada tiga tipe aktivitas bagi seorang arsitek lanskap antara lain:

1. Penilaian dan perencanaan kawasan lahan.

Page 4: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

a. Memiliki suatu dasar ilmu pengetahuan alam dan ekologi untuk mengevaluasi

secara sistematis lahan yang luas dari segi kecocokan atau kemampuan lahan

untuk tiap kemungkinan penggunaan masa depan.

b. Melibatkan sekelompok para ahli atau pakar di bidangnya.

c. Memiliki hasil berupa rencana tata guna lahan dan kebijaksanaan-

kebijaksanaan, yaitu pengaturan jalur jalan, penunjukan lokasi industri serta

konservasi nilai-nilai tanah dan air.

2. Perancangan tapak.

a. Proses analisa, sintesa tapak dan persyaratan-persyaratan untuk kegunaan

tapak.

b. Elemen-elemen lanskap dan fasilitas ditempatkan pada tapak sesuai dengan

fungsinya.

3. Perancangan detail lanskap berupa usaha seleksi dan ketepatan penggunaan

komponen atau elemen-elemen lanskap.  

Seorang arsitek lanskap yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria berikut:

1. Memiliki dasar pengetahuan dan praktek mengenai tanaman serta cara penggunaan

yang tepat.

2. Memiliki dasar pengetahuan geologi, klimatologi, ekologi, sosiologi, budaya dan

ekonomi.

3. Memiliki pengertian dan tingkat pemahaman umum tentang arsitektur bangunan, ilmu

teknik sipil, tata kota dan tata daerah.

4. Mempunyai kesadaran biologis dan ekologis.

5. Terlatih secara baik dalam menggambar (mendesain/sketsa) rencana.

6. Mampu memberi petunjuk perencanaan pembangunan prasarana maupun sarana.

7. Mempunyai daya penalaran ilmiah yang tinggi, berwatak dan berjiwa sosial.

PROFESI ARSITEKTUR LANSKAP

Profesi arsitektur lanskap sebagai pengendali alam untuk masa depan kehidupan

manusia. Adapun organisasi-organisasi dalam arsitektur lanskap yaitu:

1. I F L A  (International Federation Of Landscape Architects)

Page 5: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Merupakan suatu lembaga organisasi profesi yang menghimpun organisasi

profesi arsitektur lanskap dari seluruh belahan dunia.

Berpusat di Versailles, Perancis.

Awalnya disebut The Institute Of Landscape Architects. Didirikan oleh Sir

Geoffrey Alan Jellicoe di Cambridge, Australia.

2. A F E L A  (Asian Forum Of Educators In Landscape Architecture)

Merupakan organisasi yang dibentuk dengan tujuan sebagai wadah pertukaran

hal-hal yang berhubungan dengan akademik, peneliti dan mahasiswa arsitektur

lanskap di benua Asia.

Aktivitas yang dilakukan antara lain Simposium Internasional setiap tahun,

program pertukaran pengajar/peneliti maupun mahasiswa serta kegiatan

publikasi.

3. I A L I  (Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia)

Sebagai wadah untuk mengembangkan ilmu dan mempererat persaudaraan

sesama anggota

Terbentuk dan berdiri pada tahun 1978, dipelopori oleh Ir. Zain Rachman dan

Dr. Sumarno Sostroatmodjo.

Organisasi ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan ilmu dan seni

serta profesi arsitektur lanskap di Indonesia. Selain itu, memiliki tujuan lain

yaitu membentuk sarana untuk mempererat kerjasama antara masyarakat

arsitektur lanskap di Indonesia dan mengadakan kerjasama dengan lembaga

dan badan pemerintah maupun badan non pemerintah, di dalam (internal)

maupun di luar (eksternal) untuk kepentingan pengembangan profesi arsitektur

lanskap.

I A L I  menjadi anggota dalam  I F L A.

Adapun skop profesi tentang arsitektur lanskap antara lain:

1. Desain lanskap.

2. Perencanaan tapak.

3. Perencanaan kota atau tata perkotaan.

4. Perencanaan lanskap regional.

5. Perencanaan taman dan area rekreasi.

6. Perencanaan pengembangan lahan.

Page 6: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

7. Studi desain dan perencanaan ekologikal.

8. Perlindungan dan reklamasi sejarah.

9. Sosial dan aspek perilaku.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM BIDANG ARSITEKTUR

LANSKAP

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam arsitektur lanskap terdiri atas dua bagian, yaitu faktor

internal (manusia) dengan faktor eksternal (lingkungan).

a. Faktor internal (manusia).

Perencanaan dan perancangan yang baik merupakan hasil dari suatu proses yang

memperhatikan sifat manusia dan alam.

Seorang arsitek lanskap dalam mendesain dituntut untuk memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan manusia dengan persepsi lingkungan dengan harapan

menciptakan lingkungan yang lebih memuaskan.

Dalam mendesain, dituntut dan dibutuhkan perpaduan antara imajinasi dan

pertimbangan akal sehat dari arsitek lanskap.

Arsitek lanskap membuat asumsi-asumsi tentang kebutuhan manusia, membuat

perkiraan aktivitas atau perkiraan bagaimana manusia berperilaku, bagaimana

manusia bergerak dalam lingkungannya.

Pertimbangan tidak hanya melayani kebutuhan pemakai secara fungsional,

rasional, ekonomis, dan tepat dipertanggungjawabkan, tetapi lingkungan juga

harus dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna akan ekspresi emosionalnya

termasuk bersosialisasi dengan sesamanya.

Contoh penerapan/aplikasi faktor internal arsitektur lanskap:

Penandaan lingkungan yang dilakukan arsitek lanskap melalui karyanya dapat

diinterpretasikan berbeda dengan penggunanya.

Bentuk-bentuk armatur lampu yang diduga pengguna sebagai tempat sampah

yang  mengakibatkan sampah berserakan di dalam armatur maupun di sekitar

lampu.

Tempat sampah didesain berbentuk cerobong kapal diduga pengguna sebagai

arsitek atau pengguna.

Page 7: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Dalam perancangan, ada tiga kategori yang menyangkut tentang faktor-faktor internal

atau manusia tentang arsitektur lanskap antara lain: Faktor fisik, faktor fisiologis dan faktor

psikologis.

a. Faktor fisik.

Berkenaan dengan hubungan antara bentuk dan ukuran fisik seseorang dengan

lingkungannya. Analisis pada pengukuran dan sikap tubuh, gerakan dan

pertumbuhan rata-rata tubuh dapat menghasilkan ketentuan dari berbagai

bagian bangunan dan rancangan pertanaman. Misalnya, sebuah pintu harus

dibuat cukup tinggi agar memungkinkan orang-orang melewati tanpa

membungkuk. Contoh yang lain seperti pada kursi taman harus berada pada

ketinggian dan bentuk sandaran yang tepat agar terasa nyaman. Pertimbangan

faktor fisik manusia digunakan untuk menentukan spesifikasi dimensi fisik

tempat aktivitas maupun fasilitas yang dibutuhkan. Prinsipnya adalah

menyamankan aktivitas manusia dan untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan. Faktor fisik pada arsitektur lanskap berhubungan atau berkaitan

erat dengan antropometri manusia, dimana antropometri manusia merupakan

suatu perbedaan karakteristik kelompok pemakai akan menentukan ukuran-

ukuran yang digunakan pada proses desain. Misalnya, kebutuhan ruang untuk

anak usia 2 tahun sangat berbeda dengan orang dewasa.

b. Faktor fisiologis.

Kebutuhan-kebutuhan fisiologis manusia timbul dari hubungan timbal balik

antara kondisi biologis seseorang dengan lingkungan sekitarnya. Kebutuhan-

kebutuhan tersebut antara lain makanan, udara, air, gerak badan, perlindungan

dari kondisi yang tidak menguntungkan. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis

manusia dipenuhi melalui penyediaan makanan yang bergizi, penyediaan

udara yang kaya akan oksigen maupun air bersih serta mengusahakan gerak

badan dengan udara segar dan sinar matahari. Suatu lingkungan yang buruk

dapat menyebabkan suatu ketakutan dan ketegangan emosi yang berbahaya

bagi seseorang. Diperlukan suatu tingkat keselamatan fisik atau keamanan

tertentu di dalam lingkungan. Misalnya, pagar-pagar dipasang di sekeliling

Page 8: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

kolam renang, pegangan-pegangan disepanjang jalur tangga dan jembatan,

atau trotoar dan peraturan lalu lintas pada jalur jalan raya.

c. Faktor psikologis.

Kebutuhan-kebutuhan psikologis terkait dengan latar belakang budaya,

pengalaman dan kebutuhan dasar manusia (sandang, pangan dan papan).

Dalam memahami perilaku pada manusia, diperlukan informasi akan

kebutuhan dasar dan penggeraknya. Menurut Maslow (1954), ada beberapa

macam kebutuhan psikologis sekaligus sebagai hierarki kebutuhan psikologis

dari yang terkuat hingga terlemah dapat diurutkan antara lain:

     

Physiological needs (kebutuhan fisiologi). Kebutuhan fisiologi ini untuk

mencukupi kebutuhan akan lapar dan dahaga.

Safety needs (kebutuhan keamanan). Perlindungan dari bahaya fisik dan

kesempatan mengurangi tekanan fisik dari  pihak lain, dalam rangka untuk

membentuk privasi dan untuk kepentingan orientasi di lingkungan perkotaan.

Affiliation needs (kebutuhan afiliasi atau sosialisasi). Meliputi kebutuhan untuk

bergabung dalam suatu kelompok. Di perkotaan, afiliasi tidak secara teritorial lagi

tetapi berdasarkan kegemaran (hobi).

Esteem needs (kebutuhan kebanggaan). Kepuasan memperoleh penghargaan,

berkaitan dengan kemampuan mempersonalisasikan terhadap lingkungannya.

Actualization needs (kebutuhan aktualisasi). Kebutuhan untuk menunjukkan diri,

sesuai dengan kapasitas orang. Terkait dengan upaya untuk mengontrol dan

mengatur lingkungannya.

Cognitive/aesthetic needs (kebutuhan kognitif atau estetika). Kebutuhan akan

keindahan dan menambah pengetahuan maupun pembelajaran.  

b. Faktor eksternal (lingkungan).

Lingkungan merupakan suatu ekosistem kompleks yang berada di luar individu dan

mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tempat atau wilayah. Lingkungan yang

hidup terdiri atas tiga macam, yaitu lingkungan alamiah, lingkungan buatan dengan

lingkungan sosial.

a. Lingkungan alamiah, terdiri dari:

Page 9: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Lingkungan biotik (makhluk hidup), berupa vegetasi/ persebaran tumbuh-

tumbuhan dan tanaman, satwa/ binatang dan manusia. Vegetasi dan satwa (flora

dan fauna) merupakan elemen penting dalam lanskap, terutama pada lanskap

alami.

Lingkungan abiotik (benda mati), berupa iklim, geologis dan tanah, topografi dan

kemiringan lahan, hidrografis dan hidrologis maupun drainase. Iklim merupakan

hasil dan sejumlah faktor-faktor utama tetapi yang saling mempengaruhi, meliputi

curah hujan, suhu udara, kelembaban, radiasi matahari, uap air dan angin.

Pengetahuan informasi dan data mengenai kondisi geologis dan tanah sangat

penting diketahui karena keduanya mendukung kelangsungan aktivitas kehidupan

serta tatanan yang direncanakan pada suatu tapak. Topografi dan kemiringan

lahan merupakan bentukan dasar permukaan lahan atau struktur topografis suatu

tapak selain merupakan penentu luasan areal untuk suatu kepentingan atau suatu

aktivitas yang akan direncanakan atau dikembangkan, juga merupakan sumber

daya visual dan estetika yang sangat mempengaruhi lokasi, berbagai tata guna

lahan serta berbagai fungsi, interpretasi, dan lain-lain. Hidrografis dan hidrologis

merupakan ketersediaan (dalam jumlah, kualitas, dan distribusi) dan kelestarian

air dan bagian-bagian air tidak hanya merupakan salah satu faktor yang penting.

Sedangkan sistem drainase dibuat untuk mengumpulkan dan menyalurkan air

hujan dan air bawah permukaan tanah.

b. Lingkungan buatan, merupakan seluruh bangunan dan benda buatan lainnya di dalam

tapak lanskap.

c. Lingkungan sosial, dimana terdapat lingkungan yang didiami atau dihuni oleh

manusia yang memiliki nilai-nilai sosial dalam meningkatkan kesejahteraan, budaya,

etika, moral dan kepedulian terhadap sesama manusia pada suatu perancangan sebuah

bangunan di dalam tapak lanskap.

TAMAN (DEFINISI, PERANAN DAN FUNGSINYA)

   

Taman merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur-

unsur  lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Peranan dan fungsi taman dalam

arsitektur lanskap antara lain:

Page 10: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

1. Taman sebagai bentuk ekosistem mini.

Merupakan tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup,

dalam hal ini berupa lingkungan alam, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang saling

mempengaruhi.

2. Taman sebagai tatanan lingkungan.

Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan atau

bentuk. Pembangunan berwawasan lingkungan memiliki perencanaan dalam menggunakan,

memanfaatkan, maupun mengelola sumber daya secara bijak dan berkesinambungan untuk

meningkatkan kualitas hidup, termasuk kesejahteraan manusia.

3. Taman sebagai bagian tatanan lingkungan.

Berupa sembilan fungsi taman sebagai tatanan lingkungan, diantaranya fungsi estetis

(estetika atau keindahan), fungsi hidrologis (tata air), fungsi klimatologis (iklim, cuaca, suhu

dan tata udara), fungsi edaphis (lingkungan hidup satwa atau keanekaragaman

hewan/binatang), fungsi ekologis (persebaran lingkungan maupun saling ketergantungan

antar makhluk hidup), fungsi protektif (faktor kenyamanan berupa angin, cahaya dan

kelembaban), fungsi produktif (hasil atau produksi), fungsi edukatif (bernuansa pendidikan,

pengetahuan, pemahaman dan ilmu) serta fungsi higienis (terjamin). Taman sebagai bagian

dari tatanan lingkungan dapat memberikan kesan berupa perpaduan antara soft material

dengan hard material yang memberikan nilai estetika yang baik. Selain itu, terdapat hubungan

saling ketergantungan, misalnya dalam rantai makanan antara tikus, ular, elang dengan

bakteri pengurai dan proses penyerbukan pada bunga.

4. Taman sebagai sarana koleksi flora dan fauna di kawasan perkotaan.

Flora dan fauna nasional dan maskot daerah merupakan bagian dari kekayaan

keanekaragaman hayati makhluk hidup. Banyak tumbuhan liar (gulma/tanaman penggangu)

memiliki nilai estetika yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias di lingkungan

perkotaan.

ELEMEN-ELEMEN PADA TAMAN

Elemen pada taman terdiri dari dua bagian, yaitu soft material dengan hard material.

1. Soft material, merupakan elemen yang dominan, terdiri dari:

a. Pohon

b. Perdu

c. Semak

Page 11: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

d. Penutup tanah (mulsa)

e. Rumput.

Soft material berfungsi sebagai:

a. Pelindung atau naungan

b. Masalah/problem kebisingan/proteksi bising atau suara yang mengganggu

c. Pengarah (mengarahkan ke suatu tempat atau tujuan)

d. Pembatas (membatasi suatu lahan atau areal tertentu)

e. Pemecah angin (pohon, semak dan perdu)

f. Penghalang pandang

g. Proteksi terhadap bau (memakai pengharum untuk menghilangkan bau yang

tidak sedap atau menyengat).

2. Hard material, merupakan elemen selain vegetasi (selain dari persebaran dan

keanekaragaman tumbuhan atau tanaman), yang dimaksud disini adalah benda-benda

yang dirancang membentuk sebuah taman, terdiri dari:

a. Bangunan

b. Gazebo (rumah taman)

c. Kursi atau bangku taman.

d. Kolam ikan

e. Pagar taman

f. Pergola (perambat tanaman)

g. Fasilitas tempat sampah

h. Air mancur taman

i. Lampu taman

Hard material berfungsi sebagai:

a. Penambah suasana untuk meningkatkan nilai-nilai estetika atau keindahan

b. Dapat membangkitkan jiwa seni seseorang

c. Sebagai tempat untuk meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan dan

kenikmatan

d. Menambah pengetahuan

e. Sebagai tempat bertamasya, rekreasi atau objek wisata.

ASAL MULA (SEJARAH) KONSEP TAMAN

Page 12: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Asal mula terbentuknya konsep taman (bahasa Inggrisnya: Garden) berasal dari

bahasa Ibrani. Gan, berarti melindungi atau mempertahankan. Oden, berarti kesenangan,

kenikmatan atau kegembiraan. Menurut pengertiannya, Garden merupakan sebidang tanah

atau lahan berpagar atau pertahanan yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan.

Taman memiliki nilai simbolis, yaitu hubungan timbal balik antara manusia dan alam

(lingkungannya) serta sebagai karya seni. Hubungan antara manusia dan alam terbentuklah

simpiose mutualistik, maksudnya adalah alam diolah manusia dengan berbagai kepentingan

sesuai kebutuhan-kebutuhan seperti pertanian, perkebunan, penghutanan, pemukiman,

agrowisata dan lain-lain. Salah satu kebutuhan manusia adalah mengolah lingkungan

pemukiman supaya lebih asri, sejuk/teduh, indah, teratur, nyaman, bersih dan sehat dalam

menata suatu taman (lingkungan hidup). Lanskap dan sikap atau pandangan hidup manusia

yang berbeda pada suatu tempat, areal, wilayah atau daerah akan menghasilkan rancangan

taman yang berbeda. Hal tersebut terdiri dari dua kriteria, yaitu:

1. Western Part, merupakan taman geometric dan formal yang dicirikan oleh pagar atau

tembok, saluran irigasi atau kanal dan penanaman berbaris teratur. Misalnya: Taman

Mesopotamia, Taman Mesir dan Taman Eropa.

2. Eastern Part, merupakan taman berbentuk alami yang memiliki unsur-unsur

pembentuk taman yaitu air, batu dan bukit. Kesederhanaan dan keharmonisan alami

merupakan inti dari Taoism yang diterapkan dan diaplikasikan di dalam rancangan

taman. Misalnya: Taman Cina dan Taman Jepang.

KONSEP HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM TENTANG TAMAN

Ada dua konsep hubungan antara manusia dan alam mengenai taman, yaitu:

1. Konsep Barat.

Berakar dari mitos Taman Firdaus telah membawa manusia pada pandangan “Hidup Manusia

adalah Untuk Menguasai Alam”. Manusia mempunyai wewenang serta kekuasaan terhadap

alam dan berhak berbuat apa saja terhadap alam.

2. Konsep Timur.

Manusia hidup bersama dan bersatu dengan alam secara langsung.

Page 13: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Menurut E.A. Gutkind dalam Laurie (An Introduction To Landscape Architecture) mencatat

empat tahapan perubahan sikap manusia terhadap lingkungannya, yaitu:

1. Tahap pertama.

Pola hubungan aku-engkau, yang ditandai dengan adanya rasa takut terhadap kekuatan-

kekuatan alam yang tak terduga, disertai dengan keinginan untuk memperoleh perlindungan

dan rasa aman. Manusia mempunyai hubungan langsung dengan lanskap tempat mereka

bekerja dan bertempat tinggal.

2. Tahap kedua.

Ditandai dengan tumbuhnya kepercayaan diri yang membawa mereka lebih mampu

beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan kebutuhan yang bermacam-macam. Pola

hubungan aku-engkau masih dipertahankan manusia bekerja secara bersama dengan alam dan

didasarkan pengertian mereka terhadap proses alam. Lanskap dipandang sebagai sumber daya

dan hasil panen setiap tahun sangat bergantung pada pengolahan dan pemeliharaan.

3. Tahap ketiga.

Adalah situasi masyarakat berteknologi maju. Tahap ini merupakan tahap penyerbuan dan

penaklukan. Penyesuaian yang dilakukan pada tahap kedua berubah menjadi eksploitasi dan

pemborosan sumber daya alam. Hubungan dengan alam berubah menjadi aku-dia, yang

ditandai dengan pemujaan terhadap benda buatan manusia dan perluasan. Pada wilayah

perkotaan dilakukan penggundulan hutan daerah pedalaman, penggalian bahan mineral dan

pencemaran sungai. Hal ini melemahkan kesadaran akan hubungan total manusia dan alam.

4. Tahap keempat.

Terletak pada masa depan (perencanaan dan pencerahan tentang masa depan). Sikap aku-dia

tampak berubah menjadi pengertian yang diperbaharui kepada pemahaman cara kerja alam

yang lebih sensitif terhadap kondisi lingkungan. Sikap yang baru ini bergantung kepada

pengetahuan ekologi serta konservasi terhadap sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

TAMAN DAN PERIODE HISTORIS

Periode historis taman terdiri dari periode antik (klasik), periode abad pertengahan

(medieval), periode renaissance dan periode modern.

1. Periode Antik (Klasik).

Page 14: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Terjadi pada masa sebelum masehi. Taman pada periode ini ditandai dengan pola simetris

dan tertutup. Tanaman yang digunakan adalah tanaman yang dapat dimakan atau dikonsumsi

hasilnya serta untuk bahan baku obat (herbal) dan aromaterapi (parfum).

Contoh taman pada periode antik: Taman Babylonia, Taman Mesir, Taman Persia dan Taman

Periode Klasik (Taman Yunani dan Taman Romawi).

2. Periode Abad Pertengahan (Medieval).

Belangsung sekitar abad ke 7 sampai abad ke 15. Berhubungan erat dengan perkembangan

agama Kristen (Umat Nasrani). Ciri periode ini adalah Monastert Garden atau Cloister

Garden dan memiliki seni bangunan model Gothik. Taman pada periode ini ditandai dengan

pola taman berbentuk simetrik dan tertutup sama halnya dengan pola taman periode antik

atau klasik. Tanaman yang digunakan adalah tanaman untuk obat (herbal) untuk konsumsi

dengan tanaman hias, seperti tanaman bunga untuk ritual (upacara) dan bersifat simbolik.

Contoh taman pada periode abad pertengahan: Taman Bunga Madonna Lily merupakan

Lambang Bunda Maria.

3. Periode Renaissance.

Periode ini berlangsung sekitar abad ke 15 sampai abad ke 20 masehi, terutama di benua

Eropa. Periode ini merupakan penghidupan kembali bentuk-bentuk dan aspirasi klasik. Kata

Renaissance jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti Lahir Kembali. Taman

pada periode ini ditandai dengan pola taman berbentuk simetrik dan geometrik tetapi sudah

agak terbuka elemen utamanya, berupa air sebagai elemen bentuk kolam dan bentuk lain

dengan tanaman yang digunakan, yaitu berupa bentuk hutan atau kelompok tanaman.

Contoh taman pada periode Renaissance: Taman Italia, Taman Perancis dan Taman Inggris.

4. Periode Modern.

Dimulai pada abad 20 masehi dengan bentuk taman yaitu mempertimbangkan unsur manusia

sebagai pengguna taman dan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Termasuk dalam

kategori taman berskala manusia.

Contoh taman pada periode Modern: Taman Rumah Tinggal, Taman Kota, Taman

Lingkungan dan Taman Bermain Anak-Anak.

Tinjauan historis berbagai taman sangat penting untuk berbagai alasan, karena tiap tipe taman

merupakan suatu pencerminan hubungan antara manusia dengan alam. Selain itu, dapat

Page 15: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

memperoleh gambaran atau pandangan dari berbagai jenis taman besar yang pernah ada

sebelumnya.  

PROSES PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANSKAP

Dalam arsitektur lanskap, ada empat proses atau langkah-langkah dalam melakukan

perencanaan (planning) dan perancangan (design) dalam bidang lanskap, yaitu:

1. Proses perencanaan lanskap.

2. Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya).

3. Pelaksanaan.

4. Pemeliharaan. 

Untuk mewujudkan taman yang baik harus didahului dengan perencanaan (planning).

Rencana yang tertib adalah rencana yang terdokumentasikan dalam bentuk tertulis, bentuk

atau struktur, gambar atau lukisan, atau gabungan tertulis dengan terlukis. Merencana

merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan. Secara

ringkas dikatakan bahwa merencana adalah proses pemikiran dari suatu ide atau gagasan ke

arah suatu bentuk yang nyata. Dalam bidang Arsitektur Lanskap, merencana merupakan

suatu tindakan menata dan menyatukan berbagai penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan

teknis lahan atau areal dan kualitas estetiknya guna mendukung fungsi yang akan

dikembangkan.

Komponen utama perencanaan lanskap antara lain:

1. Proses alam. Berupa geologi, tanah hidrologi, topografi, iklim, vegetasi, margasatwa,

dengan hubungan-hubungan ekologis.

2. Proses sosial. Berupa budaya, etika, moral dan faktor fisiologis.

3. Metodologi. Berupa tahapan dan proses, sistem dan identifikasi konflik.

4. Teknologi. Berupa alat/peralatan, teknik analisis, grafis, sketsa, proporsi dan sistem

notasi.

5. Nilai-nilai. Berupa nilai pendidikan (ilmu pengetahuan/bimbingan) dan nilai seni. 

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DALAM ARSITEKTUR LANSKAP

Menurut pengertian dalam Arsitektur Lanskap, perencanaan (planning) adalah proses yang

dinamis dan meningkat untuk memecahkan berbagai permasalahan atau persoalan yang

ditemukan pada  tapak serta merumuskan dan menjabarkan daerah-daerah fungsional dan

termasuk dalam proses untuk pengambilan keputusan. Sedangkan perancangan (design)

Page 16: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

menurut arsitektur lanskap adalah perluasan dari perencanaan yang berkenaan dengan seleksi

komponen-komponen rancangan, bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan dan kombinasi-

kombinasinya sebagai pemecahan masalah yang ditemukan pada perencanaan. Antara

perencanaan dan perancangan berkaitan dengan proses yang saling berhubungan yang terdiri

atas tahapan-tahapan kegiatan. Diawali dari inventarisasi dan diakhiri oleh desain (menurut

Gold) atau diawali dengan inventarisasi dan diakhiri oleh pemeliharaan (menurut Zain

Rachman).

Dalam bidang Arsitektur Lanskap, perencanaan dan perancangan memiliki tahapan-tahapan

kegiatan yang dapat dijabarkan secara umum sebagai berikut:

Persiapan (tapak dan perlengkapan)-----Inventarisasi (fisik, sosial dan ekonomi)-----Analisis

(analisis tapak, hambatan dan kesempatan, potensi dan program pengembangan)-----Sintesis

(alternatif-alternatif)-----Perencanaan-----Perancangan-----Pelaksanaan-----Pemeliharaan-----

Tujuan Perencanaan.

Menurut Gold, proses perencanaan dan perancangan terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan

yang diawali dengan persiapan-----inventarisasi-----analisis-----sintesis-----perencanaan-----

perancangan-----dan diakhiri dengan desain. Sedangkan menurut Zain Rachman, proses

perencanaan dan perancangan terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang diawali dengan

persiapan-----inventarisasi-----analisis-----sisntesis-----perencanaan-----perancangan-----dan

diakhiri dengan pemeliharaan.

Secara umum, proses perencanaan (planning) dan perancangan (design) dapat dijelaskan

melalui tahapan berikut:

1. Persiapan.

Dilakukan perumusan tujuan, program, informasi mengenai keinginan dan pembuatan

kesepakatan (kontrak). Penyiapan sumber daya, bahan dan alat untuk keperluan lapang (field)

maupun di ruang kerja atau studio (desk). Kegiatan yang dilakukan dalam proses persiapan

antara lain jadwal kerja kegiatan perencanaan, rencana biaya pelaksanaan kegiatan

perencanaan dan produk perencanaan yang akan dihasilkan.

2. Inventarisasi.

Dilakukan pengumpulan data awal, survei lapang (praktek lapangan), wawancara,

pengamatan, perekaman dan lain-lain. Inventarisasi terdiri dari empat aspek utama, yaitu:

a. Aspek fisik dan biofisik, yang diletakkan pada peta dasar berupa:

Ukuran

Bangunan atau konstruksi

Page 17: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Drainase

Topografi

Tanah

Tanaman

Wildlife (marga satwa)

Iklim atau geografi

View (pemandangan).

b. Aspek sosial dan budaya, berupa:

Jumlah dan usia user (pemakai)

Tingkat pendidikan

Faktor kesukaan dan pantangan

Faktor kebutuhan

Pengaruh adat, kepercayaan dan lain-lain.

c. Aspek ekonomi, berupa:

Faktor pendanaan dan pembiayaan

Sustainabilitas dari lanskap.

d. Aspek teknik, berupa:

Peraturan

Undang-Undang.

Inventarisasi berasal dari existing condition (keadaan awal). Intensitas interaksi perancang

dengan tapak harus tinggi untuk menjamin presisi. Inventarisasi lebih mudah bila didukung

oleh peralatan pendukung yang modern. 

3. Analisis.

Merupakan tahap penilaian terhadap masalah atau persoalan dan hambatan serta potensi yang

dimiliki oleh tapak.

Kegiatan analisis memiliki tujuan, sasaran dan fungsi yang diperoleh dari:

a. Data secara kualitas deskriptif, berupa:

Potensi tapak

Kendala tapak

Amenities (kesenangan, kenikmatan atau fasilitas-fasilitas) tapak

Page 18: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Danger signals (tanda bahaya) tapak.

b. Data secara kuantitatif, yang digunakan dalam penentuan batas daya dukung

tapak.

4. Sintesis.

Merupakan masalah atau persoalan yang dicari solusinya, sedangkan potensi dikembangkan

dan dioptimalkan. Sintesis dapat diperoleh dari konsep perencanaan tata letak/rencana tapak

(site planning) yang berperan dalam mengolah input dari sintesis yang hasilnya berupa

alternatif-alternatif perencanaan. Selain itu, juga berperan dalam membagi ruang dan daerah

fungsional.

5. Konsep.

Merupakan pengembangan dari hasil-hasil analisis-sintesis (alternatif terpilih). Konsep dapat

memberikan rincian spesifik fungsi komponen atau elemen-elemen lanskap atau bahkan jenis

yang akan digunakan. Konsep terdiri atas konsep dasar dan konsep pengembangan (konsep

tata ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas, konsep utilitas dan

sebagainya).

6. Perencanaan (planning).

Tahap pengembangan konsep yang dinyatakan sebagai rencana lanskap (landscape plan),

yang dapat disajikan dalam bentuk rencana lanskap total atau rencana tapak (site plan).

7. Perancangan (design) atau desain.

Berisi elemen-elemen yang sudah harus spesifik dalm hal jumlah, ukuran, jenis, warna dan

lain-lain. Hasil dari desain berupa rancangan lanskap detail (gambar tampak dan potongan,

rancangan penanaman, konstruksi, instalasi dan sebagainya) serta uraian-uraian tertulis

(RAB/Rencana Anggaran Biaya). Desain berfungsi sebagai bestek (gambar kerja). Dalam

sebuah desain, yang harus diperhatikan yaitu:

a. Skala atau perbandingan

b. Teknik atau cara menggambar/mendesain

c. Penggunaan simbol yang digunakan

d. Diterima secara umum

e. Gambar pendukung: tampak, potongan, axonometric dan perspektif.

Page 19: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

f. Elemen-elemen yang spesifik, berupa jumlah, ukuran, warna, jenis, proporsi,

bentuk, titik, garis, ruang dan lain-lain.

PERHITUNGAN RAB (RENCANA ANGGARAN BIAYA) 

Perhitungan RAB dapat diperoleh dari biaya per satuan unit/elemen (teliti) dengan biaya per

satuan luas (taksiran).

Harga satuan pekerjaan, terdiri dari bahan (harga satuan bahan dan analisis bahan) dan upah

(harga satuan upah dan analisis upah) dapat dirumuskan:

Harga Satuan Pekerjaan = Bahan + Upah

Rencana Anggaran Biaya (Estimate Real of Cost) diperoleh berdasarkan rumus:

            RAB = Zigma (Volume x Harga Satuan Pekerjaan)

Jumlah dari harga masing-masing hasil perkalian volume dengan harga satuan pekerjaan

yang bersangkutan.

1. Bahan.

Biaya atau harga bahan terdiri dari harga bahan dan biaya instalasi atau penanaman. Biaya

bahan berhubungan dengan jenis dan dimensi.

Misalnya: Menanam pohon bibit setinggi 50 cm berbeda biayanya dengan menanam pohon

jadi setinggi 2 meter, meskipun jenisnya sama.

2. Tenaga kerja.

Besarnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam

satu satuan pekerjaan. Tenaga kerja berhubungan atau berkaitan dengan Hari Orang Kerja

(HOK).

Misalnya: Kegiatan pembersihan lahan:

2 HOK pekerja dan 1 HOK mandor, mengandung pengertian bahwa 2

HOK  bekerja bersama-sama dengan 1 HOK mandor yang akan

menghasilkan 1 m2 lahan yang bersih. Jadi, dapat dirumuskan:

                                        Lama bekerja                                                    

1 HOK =                                                                                                                              x 1

                                        Lama rata-rata bekerja dalam 1 hari

                  Keterangan: Laki-laki 1, perempuan 0,8 dan anak-anak 0,5

            Biaya tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam hal, seperti:

a. Panjangnya jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu jenis

pekerjaan.

Page 20: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

b. Keadaan tempat pekerjaan.

c. Keterampilan (skill) dan keahlian tenaga kerja yang bersangkutan.

Cara yang baik untuk menaksir tenaga kerja adalah dengan menaksir jumlah jam kerja yang

diperlukan untuk tiap jenis pekerjaan yang dipisahkan dari upah buruh, kemudian hasilnya

dikalikan dengan upah per jam atau per hari. 

3. Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan dapat diperoleh dari jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja

berdasarkan perhitungan analisis.

Daftar harga satuan bahan:

Palem raja     Rp 250.000/pohon

Helikonia      Rp 10.000/tanaman

Portulaca       Rp 3.000/tanaman

Rumput         Rp 5.000/m2

Daftar harga satuan upah:

Pekerja          Rp 10.000/hari

Mandor         Rp 25.000/hari

4. Analisis bahan

Menghitung banyaknya atau volume masing-masing bahan serta besarnya biaya yang dapat

dibutuhkan.

Contoh:

10 pohon palem @ Rp 250.000 = Rp 2.500.000

440 helikonia     @ Rp 10.000   = Rp 4.400.000

Dst                         Jumlah         = Rp 6.900.000

5. Analisis upah

Menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk

pekerjaan tersebut.

Contoh:

2 HOK pekerja @ Rp 10.000 = Rp 20.000

1 HOK mandor @ Rp 25.000 = Rp 25.000

                              Jumlah       = Rp 45.000

Page 21: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Contoh soal:

Suatu taman/lahan ditanami 1 beringin, 1 mangga, 1 lily paris, 1 bayam merah, 1 rumpu

peking, dan 1 paving block. Pekerjaan penanaman:  Masing-masing dikerjakan dan diawasi

oleh mandor (beringin=1,5 cm; T=1,5 m, mangga=1 cm; T=1 m, lily paris=25 cm dan bayam

merah=25 cm). Pekerja dan mandor adalah laki-laki. Harga beringin Rp 45.000/pohon,

mangga Rp 20.000/pohon, lily paris Rp 750/rumput, bayam merah Rp 8.000/m2, rumput

peking Rp 7.500/m2 dan paving block Rp 15.000 m2. Upah pekerja Rp 25.000 dan mandor

Rp 30.000. Hitunglah harga satuan pekerjaan dan total harganya!

Jawab:

Uraian                              Satuan                         Harga satuan                Jumlah harga

Beringin

1,5 cm ; T = 1,5 m

1,00 beringin                    pohon                          Rp 45.000                     Rp 45.000

0,25 pupuk kandang        zak                               Rp 4.500                       Rp 1.125 

0,05 pekerja                      hari                              Rp 25.000                     Rp 1.250

0,01 mandor                     hari                              Rp 30.000                     Rp 300

Alat bantu                        ls 

Mangga

1 cm ; T = 1 m

1,00 mangga                     pohon                           Rp 20.000                                 Rp 20.000

0,05 pupuk urea               kg                                 Rp 1.000                       Rp 50

0,25 pupuk kandang        zak                                Rp 4.500                       Rp 1.125

0,05 pekerja                      hari                               Rp 25.000                     Rp 1.250

0,01 mandor                     hari                               Rp 30.000                                 Rp 300

Alat bantu                        ls

Lily paris

25 cm

1,00 lily paris                    rumput                           Rp 750                          Rp 750

0,03 pekerja                      hari                                Rp 25.000                     Rp 750

0,006 mandor                   hari                                Rp 30.000                     Rp 180

Alat bantu                        ls

Page 22: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Bayam merah

25 cm

1,00 bayam merah            m2                                  Rp 8.000                                   Rp 8.000

0,09 pekerja                      hari                                 Rp 25.000                     Rp 2.250

0,018 mandor                   hari                                 Rp 30.000                     Rp 540

Alat bantu                        ls

Rumput peking

1,00 rumput peking          m2                                  Rp 7.500                                    Rp 7.500

0,05 pupuk kandang        zak                                  Rp 4.500                                    Rp 225

0,05 pekerja                      hari                                 Rp 25.000                      Rp 1.250

0,01 mandor                     hari                                 Rp 30.000                      Rp 300

Alat bantu                        ls

Paving block                 

1,00 paving block              m2                                   Rp 15.000                     Rp 15.000

0,05 lapisan pasir               m3                                   Rp 25.000                     Rp 1.250

1,00 upah pasang               m2                                   Rp 3.500                       Rp 3.500

Alat bantu                          ls

Total Biaya: Sub Total A x B x C

a. Overhead cost: 15 % x Total Biaya

b. Biaya perencana: 10 % x Total Biaya

c. Jasa Pemborong: 10 % x Total Biaya

d. Biaya Akhir: Total Biaya + a + b + c

UNSUR-UNSUR DESAIN

Unsur desain disebut juga dengan elemen-elemen desain. Unsur desain meliputi titik, garis,

bentuk, tekstur, warna, aroma, suara dan ruang. Beberapa unsur mungkin tampak lebih tegas,

dan yang lain mungkin tampak samar-samar. Beberapa unsur mungkin sangat dominan, dan

yang lain hanya penunjang. Beberapa unsur menunjukkan gambaran dan arti tertentu,

Page 23: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

sedangkan unsur lain hanya sebagai pelengkap. Walaupun demikian, semua unsur ini harus

saling berkaitan, saling menyokong dan memperkokoh integrasinya secara keseluruhan.

1. Titik.

Sebuah titik menandakan suatu posisi di dalam ruang. Disebut titik karena ukurannya kecil

(nisbi), bentuknya akan tampak besar jika terletak pada bingkai acuan kecil dan sebaliknya.

Adanya unsur titik berdiri sendiri di dalam ruang akan menarik perhatian pengamat, tetapi

seandainya terjadi pengulangan terhadap titik terjadi pengurangan perhatian pengamat. Titik

dapat dimanfaatkan sebagai penarik perhatian (vocal point). Titik dapat digunakan untuk

menunjukkan ujung-ujung sebuah garis, persilangan antara dua buah garis, pertemuan ujung-

ujung garis pada sudut-sudut sebuah bidang atau volume dan titik pusat sebuah bidang atau

lapangan.

Sebuah titik tidak memiliki dimensi. Untuk menyatakan letak sebuah titik dalam suatu ruang

atau di permukaan tanah, sebuah titik harus diproyeksikan menjadi unsur linier seperti tiang,

menara, monument dan sebagainya. Titik di taman dapat dicerminkan oleh tiang bendera di

tengah hamparan rumput. Hamparan rumput yang pendek dan berkesan luas akan

memperkuat pandangan orang pada tiang bendera. Titik juga dapat merupakan pertemuan

antara beberapa jalur jalan setapak, terlebih di titik pertemuan itu diletakkan pada elemen

taman yang vertikal.

2. Garis.

Dua titik yang dihubungkan akan membentuk garis atau beberapa titik yang disusun secara

berurutan juga akan membentuk garis. Garis dapat menjadi batas pandangan, dimana

pandangan orang akan dibawa sesuai arah garis untuk diarahkan pada sasaran tertentu. Garis

dapat memberikan kesan tertentu bagi orang yang melihatnya. Pada dasarnya, garis dapat

dibedakan menjadi dua tipe garis dan masing-masing mempunyai sifat, karakter dan kesan

yang berbeda, yaitu:

a. Garis lurus (geometrik), terdiri dari:

Garis vertikal.

Sifat atau watak dari garis vertikal yaitu memberikan aksentuasi pada ketinggian,

tegak dan gagah, memiliki kesan yang kaku, formal, tegas dan serius. Garis

vertikal mudah dikenal dengan bentuk-bentuk seperti tiang listrik, tiang lampu,

tegakan pohon kelapa, cerobong asap, atau benda-benda yang berdiri tegak

meninggi.

    Garis horizontal.

Page 24: PENGANTAR ARSITEKTUR LANSKAP

Garis horizontal memberikan aksentuasi terhadap dimensi lebar, santai dan

tenang. Bila ruang luar didominasi oleh unsur garis horizontal, ruang akan

berkesan lebar, membesar, meluas dan lapang, serta cocok untuk halaman yang

sempit. 

Garis diagonal.

Karakter garis diagonal yaitu dinamis, bergegas, mendekatkan jarak dan

sensasional. Garis diagonal sering dipergunakan atau dimanfaatkan untuk suatu

maksud yang meminta perhatian atau sebagai daya tarik visual.

b. Garis lengkung (organik).

Karakter dari garis lengkung adalah dinamis, riang, lembut, alami dan

memberikan pengaruh yang gembira. Garis lengkung banyak dimanfaatkan bagi

pembentukan ruang pada suatu daerah rekreasi atau tamasya. Garis lengkung

berombak dengan garis dan warna yang lembut akan memberikan pengaruh

suasana yang romantis.