LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PACKING SUGAR DI PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA Jl.Raya Soekarno-Hatta Barat KM. 6 Cepiring Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014 Disusun Oleh : Nama : Deni Sudaryanto NIS : 2349 Kelas : XII Teknik Otomasi Industri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PACKING SUGAR
DI PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA
Jl.Raya Soekarno-Hatta Barat KM. 6 Cepiring
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2013/2014
Disusun Oleh :
Nama : Deni Sudaryanto
NIS : 2349
Kelas : XII Teknik Otomasi Industri
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 2 KENDAL
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan pada :
Karyawan staf IGN adalah karyawan yang direkrut dan diangkat oleh bagian HRD PT
IGN secara internal. Karyawan outscourcing adalah karyawan yang diangkat oleh
perusahaan outscourcing mitra IGN, yaitu PT Dyka Konsultama (Tabel 6). Karyawan
outscourcing termasuk kedalam karyawan harian dan karyawan musiman. Karyawan
musiman biasanya memenuhi pekerjaan musiman, seperti saat musim giling tebu.
Karyawan harian lepas adalah karyawan yang diangkat oleh mandor berdasarkan
perjanjian antara mandor dan karyawan tersebut dalam waktu tertentu. Banyaknya
karyawan dan jangka waktu bekerja akan disesuaikan dengan pekerjaan yang akan
diselesaikan.
Tabel 6. Jumlah Karyawan PG Cepiring Tahun 2011
Karyawan Jumlah
Staf IGN 407
Staf PTPN IX 41
Harian (outscourcing) 199
Musiman (outscourcing) 134
Jam kerja selama 24 jam dibagi kedalam tiga shift, yaitu pagi, siang, dan malam.
Waktu yang diberlakukan pada ketiga shift tersebut yaitu, shift pagi dimulai pukul
07.00-15.00 WIB, shift siang dimulai pukul 15.00- 23.00 WIB, dan shift malam dimulai
pukul 23.00-07.00 WIB.
g. Berbagai Peninggalan Pabrik Zaman Dahulu
Di bawah ini merupakan peninggalan – peninggalan Pabrik Gula Cepiring pada
masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, sampai Indonesia merdeka yang hingga
saat ini masih terpelihara dengan baik. Peninggalan ini ada yang berupa situs – situs,
ada pula yang berupa benda atau perabotan. Peninggalan – peninggalan tersebut antara
lain :
1) Cerobong
Merupakan bangunan tertua (usia 178 tahun)
Tertulis angka 1835, yakni tahun pembuatan.
Tinggi 50 meter.
Diameter bawah sampai atas bagian dalam 4 meter.
Terbuat dari batu bata tahan api.
Merupakan cerobong dari ketel tekanan rendah
2) Ketel Tekanan Rendah
Ada 10 buah. Namun sekarang hanya 6 buah yang beroperasi.
Ketel tertua dibuat pada tahun 1913 dan yang termuda dibuat pada tahun
1930.
Melayani turbin pembangkit tenaga listrik dan keperluan uap untuk
pemprosesan gula.
Bahan baku utama ketel adalah ampas tebu. Jika stok ampas tebu kurang,
maka dapat diganti dengan kayu, serbuk kayu, daun tebu kering, dsb.
3) Bangunan pabrik
Seluruh bangunan pabrik kecuali rumah ketel dan gudang raw sugar
merupakan bangunan kuno. Dalam proses rehabilitasi bentuk dan
ornament – ornament yang telah ada masih dipertahankan.
Dahulu atap bangunan pabrik 100 % terdiri atas seng, namun sekarang
sebagian telah diganti dengan fiberglass. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat energi listrik khususnya penerangan.
4) Gedung Pertemuan
Merupakan gedung pertemuan / pesta para staff pabrik gula pada waktu
itu.
Dahulu terdapat sebuah meja bilyard yang sangat besar, namun sekarang
telah dipindahkan ke PG Sragi.
Sekarang gedung ini digunakan sebagai tempat rapat dan tempat latihan
karawitan.
5) Kantor Besar
Dibangun pada tahun 1914. Saat itu administraturnya adalah Mr. Sayer
dan diresmikan oleh istri Mr. Sayer yaitu Mrs. Wilhelmina Sayer.
Plafon yang tinggi dan terbuat dari besi tuang menunjukkan bahwa
bangunan ini masih terjaga keasliannya.
Sejak dialih fungsikan menjadi sebuah kantor, hanya terdapat perubahan
di ruang dalam dan kamar mandi. Lantainya juga diganti dengan keramik
di tahun 2008.
6) Rumah Dinas Staff
Setelah berhenti pada tahun 1998, banyak rumah dinas yang rusak karena
dibiarkan kosong.
Masih terdapat rumah yang dibangun pada jaman Belanda. Ada pula
rumah yang dibangun pada tahun 1950 an.
Bangunan asli jaman Belanda akan dipertahankan keasliannya dan
menurut rencana bangunan ini akan digunakan sebagai ajang nostalgia
wisatawan mancanegara.
7) Lain –Lain
Terdapat miniatur menara Eiffel di halaman kantor besar.
Terdapat lokomotif uap kuno di halaman kantor besar. Lokomotif ini
tidak lagi dioperasikan.
Terdapat mesin jahit karung kuno dan timbangan kuno di ruang tunggu
kantor besar.
B. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan :PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA
Pemilik Perusahaan : BOC
Direktu Utama :Arwan Ahimsyah
Alamat perusahaan : Jln. Raya Soekarno - Hatta Barat KM 6 Cepiring
Telepon : (0294) 368 6662
Fax : (0294) 368 6657
Email :
Website :
Produk utama : Gula Kristal Putih
Produk Lain :
Final mollases digunakan sebagai kecap, penyedap rasa, dll.
Pupuk yang terbuat dari blotong..
Pasar Produk :
C. Denah Lokasi Perusahaan
D. Struktur Organisasi PT. Industi Gula Nusantara
BAB IIIURAIAN KHUSUS
A. Kompetensi/ Pekerjaan Yang Dikerjakan
Jenis pekerjaan yang dikerjakan di PT. Indutri Gula Nusantara adalah sebagai
sebagai teknisi listrik yang memperbaiki dan melakukan perawatan terhadap mesin –
mesin industri.
Dalam pengerjaan di PT. Indutri Gula Nusantara ini bahan dan alat yang di
gunakan dalam proses perbaikan dan perawatan antara lain :
Bahan :
Bahan – bahan yang digunakan dalam pengerjaan di bagian listrik adalah :
1. Grease digunakan untuk melapisi bearing agar bekerja dengan lancar.
2. Penetrating and cleaning oil digunakan untuk membersihkan sekrup,
baut, bearing, dsb dari kotoran yang menempel. Digunakan juga sebagai
pelumas dan melindungi permukaan logam dari karat dan korosi.
3. Electrical insulating varnish digunakan untuk membungkus atau
mengisolasi barang – barang listrik, gulungan motor, transformer dan
stator, ujung commutator, dan field coil.
4. Power belt dressing digunakan untuk melancarkan laju ban berjalan.
5. Electric contact cleaner digunakan untuk membersihkan kontak motor
dari kotoran seperti : debu, oli, minyak semir, dan dari kotoran lain.
6. PCB cleaner digunakan untuk membersihkan PCB dari debu, oli,
minyak, dan kotoran lain yang dapat mengganggu kerja PCB.
7. Electro motor cleaner digunakan untuk membersihkan gulungan motor
dari kotoran.
Alat :
Peralatan yang di gunakan dalam pengerjaan di PT. Indutri Gula Nusantara
adalah sebagai berikut :
1. Gergaji berfungsi untuk memotong kayu dan sekrup sesuai ukuran yang di
kehendaki.
2. Bor listrik digunakan untuk membuat lubang pada sambungan yang
kemudian diisi dengan sekrup.
3. Solder.
4. Obeng digunakan untuk melepas dan memasang sekrup pada sambungan.
5. Tang kombinasi.
6. Tang potong berfungsi untuk memotong kabel.
7. Tang lancip.
8. Tang clip berfungsi untuk melepas ring clip / pan clip.
9. Tracker digunakan untuk melepas bearing pada motor.
10. Kunci L digunakan untuk melepas dan memasang baut.
11. Kunci bintang digunakan untuk melepas dan memasang baut.
12. Kunci shock digunakan untuk melepas dan memasang baut.
13. Kunci Pass digunakan untuk melepas dan memasang baut.
14. Kunci inggris digunakan untuk melepas dan memasang baut.
15. Hand riveter berfungsi untuk memasang paku repaid pada sambungan.
16. Pres scoon.
17. locking plier / tang betet.
18. Palu.
19. Tang ampere digunakan untuk mengukur hambatan, arus dan tegangan yang
mengalir pada suatu rangkaian.
20. Ohm megger berfungsi untuk mengecek apa ada arus yang bocor, mengukur
resistansi,
21. Multimeter analog berfungsi untuk mengecek arus, tegangan, dan hambatan
suatu peralatan secara manual.
22. Multimeter digital berfungsi untuk mengecek arus, tegangan, dan hambatan
suatu peralatan secara digital.
23. Digital micrometer digunakan untuk mengukur diameter suatu benda.
24. AC ARC Welder / mesin las digunakan untuk menyambung suatu logam
dengan logam yang lain.
25. Blender digunakan untuk memotong sebuah logam, besi, aluminium,
menjadi beberapa bagian sesuai dengan yang dikehendaki.
Kompetensi yang dikerjakan selama 4 bulan melakukan praktik kerja
industri di PT. Industri Gula Nusantara, yaitu :
Repair
1. Merewinding motor – motor listrik.
2. Meragum motor – motor listrik.
3. Merakit kontrol Forward-Reverse.
4. Merakit panel kontrol Otomasi Dryer.
5. Perbaikan control di HGF no 4.
6. Memperbaiki Pompa Air.
7. Memperbaiki Compresor AC.
Maintenance
1. Check kondisi motor.
2. Pengukuran tahanan isolasi menggunakan megger ohm.
3. Membersihkan AC in door dan out door.
4. Mengecek tegangan AC in door.
5. Membersihkan kompresor.
6. Membersihkan motor – motor listrik.
7. Membersihkan panel di HGF.
8. Memindahkan AC
9. Memindahkan Panel Control pengolahan pupuk ke DOMEX.
Instalasi dan Pemasangan.
1. Pemasangan lampu di Mess 3,Poliklinik,Mess
14,15,16,21,23,IPAL,DOMEX,Pagar Depan Pabrik,CREN.
2. Pemasangan Stop Kontak di Mess 3,9,DOMEX,.
3. Pemasangan Pompa Air di Kolam Renang,Mess 15,16,Kantor Besar,IPAL.
4. Pemasangan AC di Power House,HGF,Mess 3,9,21,29,Yoshimin,Coal
Boiler,Kantor Tanaman.
5. Pemasangan Panel Control Motor di IPAL.
6. Pemasangan Kabel NYYHY 97 mm dari Power House ke IPAL (Intalasi
pengolahan Air Limbah)
7. Memasang Kabel Power untuk Mesin Pengolahan pupuk di DOMEX.
B. Uraian Detail Satu Kompetensi
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan resiko kecelakaan
kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak
biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka
panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan
kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja
serta lingkungan kerja yang tidak kondusif. Konsep ini diharapkan mampu menihilkan
kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja,
kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga
mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.Norma
kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan
memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya.
K3 dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat kerja,
misalnya kebisingan, pencahayaan (sinar), getaran, kelembaban udara, dan lain-lain
yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran, gangguan pernapasan,
kerusakan paru-paru, kebutaan, kerusakan jaringan tubuh akibat sinar ultraviolet, kanker
kulit, kemandulan, dan lain-lain. Norma kerja berkaitan dengan manajemen perusahaan.
K3 dalam konteks ini berkaitan dengan masalah pengaturan jam kerja, shift, kerja
wanita, tenaga kerja kaum muda, pengaturan jam lembur, analisis dan pengelolaan
lingkungan hidup, dan lain-lain.
Sasaran dari K3 adalah :
1) Menjamin keselamatan operator dan orang lain.
2) Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan.
3) Menjamin proses produksi aman dan lancer.
Beberapa peralatan keselamatan dan kesehatan kerja antara lain :
1) Masker
2) Sarung tangan
3) Kaca mata
4) Sepatu
5) Pelindung telinga
6) Helm
2. Packing Zone
Sebelum tebu diproses menjadi gula Kristal putih, tentu tebu mengalami
berbagai proses untuk menghasilkan gula kristal putih yang berkualitas baik. Setelah
menjadi gula kristal putih masih ada tahapan yang harus dilalui sebelum gula putih siap
dipasarkan kepada konsumen yaitu pengemasan gula atau packing.
Di PT. IGN, pengemasan gula ke dalam karung masih dilakukan secara manual
dan dibantu oleh mesin jahit yang bekerja secara otomatis. Namun, penimbangan gula
dilakukan oleh mesin – mesin industri yang canggih seperti Chronos. Berikut ini adalah
peralatan Chronos yang digunakan dalam proses penimbangan:
1) Mesin Timbangan
Komponen utamaKomponen utama yang terdapat pada timbangan di packing zone adalah :
a. Scale frame / badan timbangan
Scale frame dilengkapi dengan sebuah lampiran lengkap dan struktur yang
menyangga seluruh komponen utama. Sebuah pintu masuk yang cukup luas
memungkinkan bantalan dan penggantian seluruh bagian sama baiknya dengan
pemeliharaan.
Lubang dari kerangka mesin ditampung oleh dua bukaan. Salah satunya
dikoneksikan ke dust collection system jika timbangan digunakan untuk material
yang berdebu.
Nomor No Keterangan
1 1Scale Frame, komplit
2 1 Frame
3 1Sealing Rubber
+4 1 Lid
5 1Maintenance Unit
b. Load cells / tempat beban
Load cells terdiri dari benda padat, meteran, sebuah termal overload dan
tutup.
c. Weigh hopper / hopper timbangan
Weigh hopper ini berfungsi untuk mengumpulkan material selama proses
penimbangan. Weigh hopper dioperasikan dengan sistem pneumatik dimana
terdapat dua gerbang gasper yang dijalankan oleh sebuah saklar proximity. Saklar
proximity memastikan bahwa penurunan material akan terjadi hanya jika gerbang
dasar telah tertutup. Weigh hopper dilengkapi dengan maintenance door.
NomorNo Keterangan
+1 4 Flange bearing
+2 3 m Sealing rubber
+3 2Compressed air cylinder
+4 2Sealing untuk nomor 3
+5 8 mCompressed air hose
+6 2 Ball bearing
+7 1Solenoid valve komplit
+8 1Sealing untuk item nomor 7
+9 1Spare magnet untuk item nomor 7
+10 1 Proximity switch
* = semua bagian yang ditandai dengan tanda plus (+) adalah subjek yang selalu dipakai
dan harus selalu tersedia.
d. Weigh hopper suspension
Weigh hopper suspension ini berfungsi untuk menghubungkan antara weigh
hopper dan load cell.
e. Guide rods /
Guide rods berfungsi untuk mencegah bergetarnya weigh hopper penimbangan
berjalan dan terdiri dari kawat baja dibawah tekanan tinggi.
No No Keterangan
+1 2 Wire rope
2 2 Plate
3 4 Pressure plate
f. Feeder
Feeder dimaksudkan untuk menuangkan material ke weigh hopper.
g. Control module
Control module berperan dalam menjalankan proses registrasi dan evaluasi nilai
takaran seperti alat pengawasan dan pemeriksaan selama proses penimbangan berlangsung.
Fungsi
Setelah menghidupkan timbangan pengukuran nilai akan dimulai oleh Kondisi instalasi
Frekuensi umum dari timbangan tidak boleh kurang dari 12 Hz pada setiap jurusannya. Pada prinsipnya, defleksi atau pembelokan maksimum secara vertikal dan horizontal tidak boleh melebihi 1.65 mm.
Supply hopper tidak boleh ditopang oleh timbangan tetapi harus berdiri sendiri.
Timbangan harus terbebas dari segala topangan. Temperature tidak boleh melebihi dari
jarak berikut :
E 201 Standart version +5oC - +40oC
E 201 With anti-freeze protection -10oC - +40oC
Kelembaban relatif maksimum yang dapat diterima untuk semua komponen adalah 80
%. Pengaruh dari kelembaban yang tinggi pada karakteristik bahan dan sebagai pengaruh
fungsinya. Hasil dan ketepatan timbangan harus diperiksa seperti selubung.
Bantalan
a. Rangkaian
a) Installah discharge hopper dibawah timbangan jika perlu.
b) Tempatkan weigh hopper pada discharge hopper atau pada lubang bantalan, bantulah
dengan menggunakan rim yang memiliki lapisan tengah yg cocok.
c) Pindahkan cover hood (kerudung penutup) load cells pada support frame.
d) Angkat weigh hopper. Pada saat bersamaan, dorong weigh hopper suspension
b. Suplai udara
a) Hubungkan unit maintenance ke sistem distribusi udara yang ada.
b) Setel tekanan regulator ke 5 sampai 6 bar.
c. Suplai tenaga
a) Sambungan utama
Lihat pada wiring diagram. Pastikan tegangan pada sambungan utama sesuai dengan
petunjuk yang ada pada label mesin.
b) Tegangan kontrol
Tegangan kontrol dihasilkan oleh trafo tegangan kontrol yang dapat menampung
tegangan suplai yang berbeda dengan memilih tombol ujung kanan. Lihat label trafo
untuk menentukan tingkat tegangannya.
c) Pentanahan sirkuit kontrol
d) Kontrol keamanan
Sesuai tata tertib petunjuk keamanan suplai tenaga yaitu periksa konduktor pelindung
dengan penuh hati – hati.
2) SpeedAC NXT
Speed AC NXT adalah sebuah panel view yang terpasang di luar panel kontrol
timbangan yang berfungsi untuk menampilkan proses penimbangan material sesuai nilai target
dan memasukkannya ke dalam karung.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat pada speed AC NXT antara lain :
a. Memori
Dalam memori terdapat 240 memori untuk menyimpan weigh program (program
yang dibuat khusus untuk material dengan karakteristik tertentu).
b. Batch Counter
Batch counter berfungsi untuk menimbang material dalam jumlah tertentu.
Banyaknya penimbangan dimasukkan dalam unit preset.
c. Jumbo / Big Bag
Jumbo / Big Bag berfungsi untuk menimbang material yang total beratnya lebih besar
dari kapasitas timbangan.
d. Production Report
Production report berfungsi untuk menampilkan laporan dari penimbangan yang telah
dilakukan. Laporan yang dimaksud antara lain :
Weighment done adalah total jumlah penimbangan yang telah dilakukan.
Accepted weighment adalah jumlah hasil penimbangan yang masuk nilai
toleransi.
Overweight adalah jumlah hasil penimbangan di atas batas toleransi.
Underweight adalah jumlah hasil penimbangan di bawah batas toleransi.
Total weight adalah jumlah hasil penimbangan dalam satuan berat.
e. Statistik
Statistik yaitu tampilan statistik dari proses penimbangan yang sedang berlangsung.
f. Fault Record
Fault record adalah laporan jumlah kejadian kesalahan yang terjadi. Fault record ini
dapat direset.
g. Print Out
Print out berfungsi untuk mencetak production report, statistic, dan parameter –
parameter mesin lainnya seperti weigh program, machine parameter, configuration, dan
lainnya.
h. Password
Password adalah kode rahasia untuk membuka menu weigh program, machine
parameter, dan configuration.
Tombol
Nama – nama tombol dan fungsinya :
a. Enter
Enter digunakan untuk memasukkan nilai, untuk melihat status atau mengkonfirmasi
catatan.
b. Left / Right Cursor Keys
Left / right cursor keys digunakan untuk memindahkan kursor dari suatu bidang ke
bidang yang lain.
c. Up / Down Cursor Keys
Up / down cursor keys digunakan untuk memilih tampilan di menu utama.
d. Backspace
Backspace digunakan untuk menghapus catatan sebelum kursor.
e. Zero
Zero digunakan untuk memposisikan berat pada nol atau memeriksa berat kosong
saat run mode.
f. Gross Net
Tidak digunakan.
g. Tare
Tidak digunakan.
h. Units
Units digunakan untuk memilih antara sistem sebagian unit dan sistem keseluruhan
unit.
i. Print
Pencetakan dimungkinkan hanya jika printer telah disetting.
Gambar 2.5 Tampilan Speed AC NXT saat proses penimbangan sedang
berlangsung.
Menjalankan timbangan
1. Pastikan katup angina telah dibuka dan periksa tekanannya.2. Hidupkan saklar utama di sebelah kiri panel kontrol.
3. Tunggu samapai muncul weight display pada layar speed AC NXT.
4. Pastikan tidak ada alarm. Jika ada reset terlebih dahulu.
5. Pilih weigh program yang sesuai.
6. Tekan tombol fungsi run, maka mesin akan memulai proses penimbangan.
Proses penimbangan
1. Secara otomatis, mesin akan memeriksa syarat – syarat sistem kerja seperti tidak ada alarm, pintu hopper timbangan tertutup, sakalr emergency tidak tertekan, angina cukup tersedia, cukup material / berada di atas sensor low level.
2. Stabilisasi untuk zero otomatis.
3. Bulk feed (aliran material besar).
4. Dribble feed (aliran material kecil).
5. Cut-off (pintu feeder menutup).
6. Stabilisasi untuk pembacaan berat aktual.
7. Jika berat aktual ada di dalam batas toleransi muncul pesan “waiting downstream
interlock” untuk menunggu karung dipasang. Jika muncul pesan “overweight” atau
“underweight”, material harus diturunkan secara manual dengan menekan tombol
fungsi discharge overweight / underweight.
8. Discharge (on timer) saat karung dipasang. Seketika pintu hopper timbangan
membuka dan material akan masuk ke dalam karung.
9. Bag holder membuka untuk melepas karung yang telah berisi material yang telah
ditimbang.
10. Kembali ke tahap pertama.
Menghentikan penimbangan
A. Penghentian zero / kosong
Yaitu menghentikan penimbangan sampai material di dalam hopper timbangan
kosong atau diturunkan ke dalam karung, prosesnya :
1) Saat penimbangan sedang berlangsung, tekan tombol stop.
2) Mesin akan meneruskan penimbangan sampai selesai.
3) Saat karung terpasang, material akan diturunkan dan setelah itu mesin
tidak akan melanjutkan penimbangan (muncl pesan auto cycle stop).
B. Penghentian penuh
Yaitu menghentikan penimbangan untuk melihat berat aktual material yang sudah
ditimbang di hopper timbangan. Pada kondisi ini, material tidak akan turun secara
otomatis meskipun karung sudah terpasang. Prosesnya :
1) Saat penimbangan berlangsung, tekan tombol fungsi check weight.
2) Mesin akan meneruskan penimbangan sampai selesai.
3) Material akan turun jika tombol fungsi release check ditekan.
C. Penghentian di tengah proses (material berhenti mengalir)
Tekan tombol fungsi cancel cycle kemudian tekan yes.
Pesan dan Kesalahan
a. Air Pressure Too Low Penyebab :
Tekanan angina kurang dari nilai minimal setting pressure switch.
Setelan pressure switch berubah atau rusak.
Koneksi atau kabel rusak.
Relay input tidak bekerja.
Tindakan :
Perbaiki tekanan angin.
Perbaiki atau ganti pressure switch.
Perbaiki hubungan kabel.
Ganti relay input.
Catatan :
Saat tekanan angin minimum tersedia, led input akan menyala atau bisa dilihat
pada menu I / O Test Posisi “Air Pressure Switch” = 1.
b. Auto Cycle Stop
Pesan ini muncul saat nilai batch counter telah tercapai, atau setelah operator
menekan tombol fungsi stop. Tekan enter untuk konfirmasi.
c. Discharge Door Not Closed
Pintu hopper terbuka pada saat seharusnya tertutup atau pintu hopper tidak
tertutup rapat.
Penyebab :
Ada masalah mekanik seperti terganjal sesuatu atau kurang angin.
Sensor pintu rusak atau hubungan dan koneksi kabel rusak.
Amply unit rusak atau berubah settingnya.
Relay input tidak bekerja.
Tindakan :
Perbaiki agar pintu dapat menutup dengan baik.
Perbaiki atau ganti sensor, atau perbaiki koneksi kabel.
Perbaiki setting amply unit atau ganti bila rusak.
Ganti relay input.
Catatan :
Saat pintu menutup, led relay input menyala atau bisa dilihat pada menu I/O Test
Posisi “Disch. Door Closed” =1.
d. Catch Gate Not Open
Penyebab :
Ada masalah mekanik seperti ada sesuatu yang terganjal atau kurang
angin.
Sensor pintu rusak atau hubungan dan koneksi kabel rusak.
Amply unit rusak atau berubah settingnya.
Relay input tidak bekerja.
Tindakan :
Perbaiki agar pintu dapat menutup dengan baik.
Perbaiki atau ganti sensor, atau perbaiki koneksi kabel.
Perbaiki setting amply unit atau ganti bila rusak.
Ganti relay input.
Catatan :
Saat pintu menutup, led relay input menyala atau bisa dilihat pada menu I/O Test
Posisi “Catch Gate Open” =1.
e. Zero Out Of Range
Speed AC NXT tidak dapat membuat zero karena nilai aktual di luar batas yang
ditentukan.
Penyebab :
Akumulasi sisa atau debu material.
Pergeseran nilai kalibrasi.
Tindakan :
Bersihkan hopper timbangan, ektifkan vibrator jika perlu saat
penimbangan.
Periksa mekanik timbangan mungkin ada yang kendur atau bergeser.
Kalibrasi ulang.
f. Stabilitation Too Long
Proses stabilisasi untuk pembacaan berat melebihi batas waktu yang ditentukan.
Penyebab :
Diakibatkan oleh getaran saat pembacaan.
Mekanik pada hopper berubah atau ada bagian yang bersinggungan.
Kebocoran pada feeder atau hopper timbangan.
Tindakan :
Kurangi sumber getaran.
Perbaiki mekanik hopper.
Periksa kebocoran.
g. Exceeded Capacity
Material pada hopper timbangan melebihi kapasitas timbangan atau melebihi nilai
overload.
Penyebab :
Sesuatu menyebabkan aliran material tidak berhenti pada waktunya.
Parameter weigh program tidak sesuai.
Tindakan :
Periksa penyebab aliran material tidak terkendali.
Perbaiki setting parameter pada weigh program material yang
bermasalah.
h. Infeed Hopper Low Level
Material pada infeed hopper (infeed bin) di bawah sensor low level.
Penyebab :
Tidak cukup material di infeed bin.
Sesuatu memblok material sehingga tidak dapat turun.
Kesalahan pada sensor low level atau hubungan / koneksi kabel.
Relay input tidak bekerja.
Tindakan :
Periksa aliran material pada infeed hopper.
Periksa sensor dan koneksi kabel.
Periksa atau ganti relay input jika rusak.
Catatan :
Jika material pada infeed hopper memang telah habis, dan ingin mengakhiri
penimbangan, tekan tombol empty hopper untuk melanjutkan penimbangan
sampai sisa material pada infeed hopper habis. Underweight / Overweight
Penyebab :
Kerusakan atau perubahan pada penyetelan mekanik.
Slide gate berubah posisinya.
Perubahan mendadak pada karakteristik material yang ditimbang.
Tindakan :
Perbaiki setelan mekanik.
Kembalikan posisi slide gate.
Penyetalan kembali weighing program jika terjadi perubahan
karakteristik.
]
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Indistri (Prakerin) penulis mendapatkan pengalaman
yang berharga selama prakerin di PT. Industri Gula Nusantara.
Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan melaksanakan prakerin penulis memperoleh tambahan ilmu dan pengalaman
yang selama ini belum dapat di sekolah.
2. Dalam dunia industri komunikasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan sutu kerja yang
tuntas.
3. Setiap pekerjaan dibutuhkan kerja yang cerdas dan tuntas.
4. Dalam prakerin siswa dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan.
5. Sikap kerja sama sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
B. Saran
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) penulis menyarankan untuk kita
semua, sebagai berikut :
A. Untuk Siswa
1. Pergunakanlah alat keselamatan kerja yang sesuai.
2. Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
3. Tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan.
4. Siswa prakerin dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
5. Jika terdapat suatu permasalahan, siswa prakerin harus bertanya kepada pembimbing
industri atau karyawan DU / DI.
6. Siswa prakerin dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang telah dilakukannya.
7. Siswa prakerin harus menjaga sikap dan perkataan di DU / DI.
B. Untuk Sekolah
1. Pembimbing sekolah sebisa mungkin memonitoring setiap bulan sekali.
2. Saat memonitoring, pembimbing sekolah harus mengingatkan siswa – siswinya untuk
tetap mentaati peraturan dan tidak melalaikan tugas dan kewajiban mereka.
3. Saat memonitoring, pembimbing sekolah tidak hanya bertanya kepada pembimbing
industri mengenai siswa prakerin, tetapi juga kepada karyawan DU / DI.
4. Jika ada siswa yang melanggar peraturan, pembimbing harus memberi peringatan
yang tegas agar tidak terjadi hal yang sama.
C. Untuk Industri
1. Jika ada siswa prakerin yang melanggar peraturan, industri harus menegur dan bila
perlu memberi sanksi sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.
2. Industri harus memberi contoh yang baik kepada siswa prakerin.