Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 1 P U T U S A N Nomor : 197/PDT/2016/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. BUDIATER SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut PEMBANDING I semuIa TERGUGAT I; 2. KIRISMAN SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut PEMBANDING II semuIa TERGUGAT II; 3. SAIHOT SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING III semuIa TERGUGAT III; 4. AMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING IV semuIa TERGUGAT VI; 5. LASMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING V semuIa TERGUGAT VII ; 6. BANTU SIMBOLON, Komplek SMA Negeri I Pangururan, Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan, Kabupaen Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING VI semuIa TERGUGAT VIII; 7. PARLINDUNGAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING VII semuIa TERGUGAT IX ; PENGADILAN TINGGI MEDAN
35
Embed
PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id fileSamosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING II semuIa TERGUGAT V; 3. JAPAR SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 1
P U T U S A N Nomor : 197/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
1. BUDIATER SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut
PEMBANDING I semuIa TERGUGAT I; 2. KIRISMAN SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut
PEMBANDING II semuIa TERGUGAT II; 3. SAIHOT SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai PEMBANDING III semuIa TERGUGAT III;
4. AMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai
PEMBANDING IV semuIa TERGUGAT VI; 5. LASMAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Sumatra Utara. Selanjutnya disebut Sebagai
PEMBANDING V semuIa TERGUGAT VII ; 6. BANTU SIMBOLON, Komplek SMA Negeri I Pangururan, Kelurahan
Pintu Sona Kecamatan Pangururan, Kabupaen
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING VI semuIa TERGUGAT VIII; 7. PARLINDUNGAN SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan
Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut
sebagai PEMBANDING VII semuIa TERGUGAT IX ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 2
8. KARLES SIMBOLON, beralamat di Naga Timbul Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING VIII semuIa TERGUGAT X;
9. PARIS SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING IX semuIa TERGUGAT XI;
10. BERTUA SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING X semuIa TERGUGAT XIII;
11. DELITUA SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XI semuIa TERGUGAT XIV;
12. JABARANG SIMBOLON , jl. Raya Hadrianus Komplek SMA Negeri I
Pangururan, Kelurahan Pintu Sona Kecamatan
Pangururan, Kabupaten Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XII semuIa TERGUGAT XIX;
13. EDWIN SIMBOLON, beralamat JL. Dr. Hadrianus Sinaga Pekan
Inpres Desa Pardomuan, Kecamatan
Pangururan, Kabupaten Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XIII semuIa TERGUGAT XX ;
14. T. NIKSON SIMBOLON, beralamat di Pekan Inpres Kelurahan
Pardomuan Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING XIV semuIa TERGUGAT XXI;
L A W A N :
MARTULEN SIMBOLON, beralamat di Jl .Karanganyer II No.40 RT.02
RW.11 Duri Kelurahan Air Jamban,
Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau. Selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semuIa PENGGUGAT;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 3
Dalam hal ini Penggugat diwakili oleh Kuasa
Hukumnya Jamin Naibaho, SH Advokat dari
Jamin Naibaho, SH & Rekan beralamat di
Taman Kebalen Indah Blok K. 1 No. 17 Bekasi
17610 dan Jl. SM. Raja No.28 Pangururan
Kabupaten Samosir Sumatera Utara
Berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Mei
2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Balige tanggal 22 Juni 2015
dibawah Register No. 115/SK/2015/PN.BLG;
D A N :
1. TOGAP SIMBOLON, Beralamat di Kandang Kuda Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING I semuIa
TERGUGAT IV; 2. RIANTO SIMBOLON, Beralamat di Kandang Kuda Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir Sumatra Utara. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING II semuIa
TERGUGAT V; 3. JAPAR SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING III semuIa TERGUGAT XII;
4. BERTO SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING IV semuIa TERGUGAT XV;
5. JARLIMAN SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai
TURUT TERBANDING V semuIa TERGUGAT XVI;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 4
6. SINTO SIMBOLON, beralamat di Lumban Silalahi Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten
Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING VI semuIa TERGUGAT XVII;
7. GURNING SIMBOLON, Komplek SMA Negeri I Pangururan ,
Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururan ,
Kabupaten Samosir SUMUT. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING VII semuIa TERGUGAT XVIII;
8. WULAN SIMBOLON, Beralamat di Komplek RS. Umum Hadrianus
Sinaga, Kelurahan Pintu Sona, Kecamatan
Pangururan Kabupaten Samosir SUMUT.
Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING VIII semuIa TERGUGAT XXII;
9. BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SAMOSIR
Jl.Parbaba Komplek Perkantoran Pemerintah
Kabupaten Samosir. Selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING IX semuIa
TURUT TERGUGAT;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 Mei 2016, Nomor:
197/PDT/2016/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa
dan mengadili perkara tersebut ditingkat Banding;
2. Berkas perkara tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA: Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 22
Juni 2015, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige dibawah
Register Nomor : 38/Pdt.G/2015/PN.Blg tertanggal 22 Juni 2015, telah
mengajukan gugatan yang berbunyi sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat adalah anak kandung dari Ferdinand Simbolon almarhum
, anak dari A.R.Mangan alias O.R. Minoem , keturunan dari Panaham alias
Panaham Bosi Simbolon Sirimbang , yang menjadi Tunggane Huta di Huta
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 5
Lumban Holang-holang (pertanian dan Jampalan) sekarang Kelurahan Pintu
Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra utara , dengan
luas +/_ 19.600 m2 ( sembilan belas ribu enam ratus meter ) dengan batas
batas sebagai berikut :
- sebelah Timur berbatasan dengan : Batu magulang ;
- sebelah Selatan berbatasan dengan : Binanga Pandan;
- sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba;
- sebelah Utara berbatasan dengan : Binanga Pitut.
2. Bahwa adapun tanah perkara adalah Huta Lumban Holang-holang Kelurahan
Pintu Sona Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir berupa hak milik
adat yang telah dimiliki oleh keluarga Penggugat sebagai ahli waris secara
turun temurun , dimana Pemerintah Belanda telah menerbitkan Surat
Penetapan atas Huta Holang-holang atas nama kakek Penggugat :
Panahambosi Simbolon dan Op.Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta
atas Huta Lumban Holang-holang; Kelurahan Pintusona Pangururan;
3. Bahwa hal tersebut diatas dikuatkan lagi oleh Civiel Vonnis Groote Rapat te
Tergugat XIX, Tergugat XX dan Tergugat XXI telah mengajukan jawaban tertulis
yang isinya sebagai berikut: DALAM EKSEPSI 1. Identitas Para Pihak tidak Lengkap
Bahwa dalam gugatan Perkara a quo, Penggugat tidak menyebutkan
identitas pihak-pihak Tergugat dengan jelas cermat:
a. Aman Simbolon (tergugat VI)
Penggugat tidak menyebutkan alamat Tergugat VI berbeda dengan
yang sebenarnnya. Tergugat VI beralamat di Sinaga Uruk
Pandiangan, kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, tidak
seperti alamat yang disebutkan oleh Penggugat;
b. Lasman Simbolon (Tergugat VII)
Bahwa Tergugat VII beralamat di Pintu Sona, Kel/ Desa Pintu Sona,
Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir bukan seperti yang
disebutkan oleh Penggugat;
c. Parlindungan Simbolon (Tergugat IX)
Bahwa Tergugat IX saat ini beralamat di Komplek SMA Negeri 1, Kel/
Desa Pintu Sona, kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, tidak
seperti alamat yang disebutkan oleh Penggugat dalam gugatannya;
d. Karles Simbolon (Tergugat X)
Bahwa Tergugat X saat ini beralamat di Pintu Sona, Kel/ Desa Pintu
Sona, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bukan seperti
alamat yang disebut Penggugat;
e. Paris Simbolon (Tergugat XI)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 10
Bahwa identitas Tergugat XI yang sebenarnya adalah Maringan
Simbolon, yang beralamat di Pintu Sona Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, bukan seperti identitas
yang disebutkan oleh penggugat;
f. Bertua Simbolon (Tergugat XIII)
Bahwa Identitas Tergugat XIII yang sebenarnya adalah Sofian Bertua
Simbolon bukan nama seperti yang disebutkan oleh Penggugat;
g. T. Nikson Simbolon (tergugat XXI)
Bahwa nama tergugat XXI yang sebenarnya adalah Tamba Simbolon
bukan nama seperti yang disebutkan Penggugat dalam gugatan;
Bahwa oleh karena identitas tergugat tidak secara jelas dan lengkap disebutkan
oleh Penggugat, maka hal tersebut bertentangan dengan syarat formal dari
sebuah gugatan sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata yaitu
menyangkut identitas para pihak harus disebutkan secara lengkap.
Bahwa dengan tidak lengkapnya identitas Tergugat yang disebutkan oleh Penggugat, maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak gugatan penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima gugatan Penggugat; 2. Gugatan Penggugat kurang pihak/Orang yang ditarik sebagai pihak
tidak lengkap (Plurium Litis Consortium). Bahwa di dalam tanah yang menjadi obyek sengketa yang dimaksud oleh
Penggugat, sebagian dikuasai oleh keturunan Op. Lompong Simbolon dan di
dalam tanah tersebut ada kuburan (Tambak) dan tanah pertanian dari Keluarga
Op. Lompong Simbolon. Tanah tersebut merupakan hasil pemberian dari Op.
Hapoltahan Simbolon kepada keturunan Op. Lompong. Akan tetapi, Penggugat
tidak menarik Op. Lompong sebagai pihak dalam perkara a quo. Dengan
demikian, dengan tidak ditariknya keturunan Op. Lompong sebagai Pihak dalam
perkara a quo menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kurang pihak;
Oleh karena gugatan penggugat kurang pihak, maka sangat berdasar dan beralasan hukum jika gugatan Penggugat di tolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
3. PERUBAHAN GUGATAN PENGGUGAT SUDAH MENYANGKUT POKOK/
MATERI PERKARA Bahwa Penggugat mengajukan perubahan gugatan pada Bulan Juli 2015 telah
menyangkut pokok perkara. Bahwa menurut Pasal 127 Rv, batasan yang dapat
dilakukan penggugat mengubah atau mengurangi gugatan atau tuntutan,tidak
boleh mengubah atau menambah pokok gugatan.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 11
Bahwa penggugat dalam perbaikan gugatannya tentang point 1 halaman 3 telah
mengubah batas-batas tanah yang menjadi objek sengketa dalam perkara
aquo, hal ini dilarang oleh hukum dimana gugatan penggugat menimbulkan
akibat terjadinya perubahan materi pokok perkara.
“Penegasan ini, terdapat dalam Putusan MA No. 547/K/SIP/1973 tanggal 17 Desember 1975 yang menyatakan : Perubahan gugatan mengenai materi pokok perkara adalah perubahan tentang pokok gugatan, oleh karena itu harus ditolak;” “Selain itu, Putusan MA tanggal 03-12-1974 No. 1043 K/ Sip/ 1971 menyatakan mengizinkan perubahan atau tambahan dari gugat, asal hal ini tidak mengakibatkan perubahan dari Posita dan tergugat tidak dirugikan dalam haknya untuk membela diri;”
Oleh karena perubahan gugatan penggugat telah menyangkut pokok / materi perkara yang sangat merugikan Para Tergugat dan hal ini bertentangan dengan undang-undang maka sangat beralasan hukum jika majelis hakim yang mulia menolak atau setidak tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
4. GUGATAN PENGGUGAT SALAH OBJEK (ERROR IN OBJECTO) Bahwa dalam gugatannya Penggugat menyatakan batas sebelah Timur
berbatasan dengan Huta Sigadua/Sawah dan sebelah selatan Jalan setapak
menuju Holang-Holang dan menurut penggugat tanah perkara merupakan
pecahan atau sebagian tanah hak milik adat dengan ukuran lebar 202 M2 X
panjang 2 KM dipotong jalan dari Utara ke Selatan melalui tanah milik keluarga
Penggugat selebar 5 M x 202 M sehingga tanah tersebut menjadi dua bagian
yang merupakan satu kesatuan tanpa ganti rugi oleh pemerintah Belanda
tempoedoeloe, dengan batas-batas;
- Sebelah Timur Batu Magulang;
- Sebelah selatan Binanga Pandan;
- Sebelah Barat Danau;
- Dan Sebelah Utara Binanga Pitut;
Sedangkan tanah yang dimiliki dan dikuasai oleh Para Tergugat adalah:
- Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan Perladangan;
- Sebelah Utara berbatasan dengan Binanga Pitut;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Setapak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 12
Bahwa dengan demikian, batas-batas yang di dalilkan oleh Penggugat berbeda
dengan batas-batas tanah yang saat ini dikuasai oleh Para Tergugat. Bahwa oleh karena objek yang di maksudkan Penggugat sangat berbeda dengan tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat, maka sangat beralasan dan berdasar hukum jika Majelis hakim Yang Mulia menolak atau setidak tidaknya gugatan Penggugat tidak dapat diterima; Hal ini senada dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 9-07-1973 No.81/ K/ Sip/ 1971; 5. GUGATAN PENGGUGAT KABUR (OBSCUUR LIBEL) BahwagugatanPenggugatcacatformildikarenakantidakmemenuhisyaratformildala
msuatugugatan dimana gugatan Penggugat tidak terang isinya atau disebut
juga formulasi gugatan tidak jelas.Agar gugatan dianggap memenuhi syarat
formil maka dalil gugatan harus terang dan jelas atau tegas dan apabila tidak
terang akan mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur. Dalam gugatan
a quo, antara Posita dengan Petitum di dalam gugatan Penggugat tidak saling
mendukung.
Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum Acara Perdata yang berlaku pada
peradilan yang diakui, suatu gugatan haruslah memuat dalil-dalil “Posita yang
lengkap dan jelas”, baik dalil-dalil berupa “feitelijkegronden” yang memuat
kejadian-kejadian nyata yang timbul dalam perkara yang bersangkutan maupun
dalil-dalil yang berupa “rechtgronden” yang memuat dasar hokum atas hak dari
Penggugat untuk mengajukan gugatan yang bersangkutan.
Bahwa gugatan Penggugat kabur diakibatkan tidak jelasnya hal yang mendasari
sebuah dalil dalam gugatanya, hal ini terlihat dari posita (Fundamentum
Petendi) gugatan Penggugat yang tidak menerangkan secara rinci dan jelas
atas kepemilikan tanah yang terletak di Huta Lumban Holang-holang,
Penggugat dalam mengajukan gugatan terhadap objek perkara hanya didasari
atas Surat Penetapan, Civil Vonnis Groote No. 3/1930 dan Besluit Controleur
Van Stap ddo No. 779 tertanggal 1 Juli 1908 yang tidak ada kaitannya dengan
tanah yang menjadi objek sengketa;
Bahwa selain itu dalam dalil Penggugat poin 2 halaman 3 menyebutkan bahwa
tanah terperkara adalah Huta Lumban Holang-Holang, sedangkan dalam
Petitum Penggugat, berdasarkan batas-batas yang disebutkan Penggugat
dalam Petitumnya mempersoalkan tanah yang ada diluar Huta Holang-Holang.
Dengan demikian, antara posita dan petitum penggugat tidak sejalan sehingga
mengakibatkan gugatan Penggugat kabur;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 13
Bahwa dengan demikian, antara Posita dengan petitum Penggugat tidak
singkron yang menyebabkan gugatan Penggugat menjadi kabur.
Oleh karena gugatan penggugat kabur, maka sangat beralasan hukum jika Majelis Hakim Yang Muliamenolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat menerima gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
6. PIHAK YANG DITARIK SEBAGAI TERGUGAT SALAH PIHAK (ERROR IN PERSONA)
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat salah pihak dengan alasan:
a. Bahwa Penggugat menarik Tergugat I sebagai pihak dalam Perkara a quo, Padahal Tergugat I telah meninggal jauh lebih dahulu di bandingkan
tanggal gugatan pengajuan gugatan a quoyaitu pada tanggal 31 -03-
2013. Penggugat dengan gegabah dan tidak cermat dalam menarik
Penggugat I sebagai pihak tanpa mengklarifikasi keberadaan dari
Tergugat I;
b. Bahwa Tergugat III merupakan anak kandung dari Tergugat II, namun
Penggugat menarik Tergugat III sebagai pihak dalam perkara a quo.
Posisi Tergugat III sebagai ahli waris masih terdingding karena Tergugat
II masih hidup. Selain itu, bahwa Tergugat III sampai saat ini tidak ada
menduduki atau menguasai tanah yang menjadi obyek sengketa,
sehingga tidak beralasan hukum untuk dijadikan sebagai pihak dalam
Perkara a quo;
c. Bahwa Tergugat IX merupakan anak kandung dari Tergugat VI, sehingga
Tergugat IX belum mewaris karena masih Terdingding oleh Tergugat IX.
Dengan demikian sangat tidak berdasar dan tidak beralasan hukum jika
Tergugat IX dijadikan pihak dalam perkara a quo;
d. Bahwa Tergugat XXII tidak mempunyai hak atas tanah yang dikuasai
oleh Para Tergugat dalam perkara a quo. Sehingga tidak beralasan
hukum jika Tergugat XXII dijadikan pihak dalam perkara a quo. Dengan
demikian Penggugat telah salah menarik pihak dalam perkara a quo. Berdasarkan uraian-uraian di atas, oleh karena pihak yang ditarik sebagai Tergugat salah pihak, maka sangat berasalan dan berdasar hukum jika Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan gugatan penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima; DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegassemua dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, kecuali apa yang diakui
oleh Para Tergugat secara tegas;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 14
2. Bahwa apa yang menjadi bantahan dalam eksepi dan tanggapan-
tanggapan hukumnya menjadi satu kesatuan dengan jawaban dalam
pokok perkara ini;
3. Bahwa Penggugat mendalilkan gugatannya dalam poin 1 halaman 3
sebagai Pemilik tanah Kurang lebih 19.600 m2 di huta holang-holang;
Bahwa dalil tersebut merupakan dalil yang keliru dan tidak berdasar
hukum dengan alasan:
a. Bahwa Penggugat mendalilkan bahwa keturunan Op. Panaham Bosi
Simbolon Sirimbang pemilik tanah karena nenek moyang penggugat
sebagai tunggane huta;
Bahwa berdasarkan dalil tersebut semakin mempertegas bahwa
Penggugat tidak memahami dan tidak mengerti arti Tunggane Huta.
Bahwa jabatan Tunggane Huta hanya merupakan jabatan dalam satu
“huta” (Permukiman) dan tidak ada kaitannya dengan ladang dan
persawahan;
Bahwa kedudukan sebagai Tunggane Huta tidak menjadi otomatis
sebagai pemilik tanah atas tanah yang mengelilingi huta
(permukiman);
b. Bahwa Penggugat terlalu ambisius untuk menguasai tanah terperkara
dengan tanpa alas hak dan dasar pemilikan yang sah. Dimana
Penggugat menyatakan pemilik atas tanah yang bersengketa, akan
tetapi tidak mengetahui pasti batas-batas tanah yang
disengketakannya. Adapun tanah yang dikuasai Para Tergugat
berbeda dengan batas-batas yang digugat oleh Penggugat yaitu: - Sebelah Timur berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
Perladangan; - Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Setapak
- Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba; - Sebelah Utara berbatasan dengan Binanga Pitut;
4. Bahwa adapun tanah batas sebelah Timur yang desebutkan Para
Tergugat (Perladangan) adalah tanah milik keturunan Tn Hapoltahan
Simbolon (Padjongga Simbolon alias Raja Pandoe) dan Keturunan
Pamondang Simbolon yang belum di bagi. Akan tetapi dalam Perkara a
quo keturunan Pamondang Simbolon tidak ditarik sebagai Pihak. Sehingga
Para Tergugat tidak mengaku sendiri sebagai pemilik tanah perladangan
hingga batas Batu Magulang tanpa kehadiran Keturunan Pamondang
sebagai pihak dalam Perkara a quo;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 15
5. Bahwa perlu Para Tergugat tegaskan bahwa perladangan yang dimaksud
Para Tergugat hingga batas Batu Magulang merupakan tanah warisan
yang belum terbagi Antara Keturunan Tn. Hapoltahan (Padjongga
Simbolon alias Raja Pandoe) dengan keturunan Pamondang Simbolon).
Dan selama ini keturunan Padjongga Simbolon alias Raja Pandoe dan
keturunan Pamondang Simbolon bebas menguasai tanah tersebut untuk
dihasili tanpa ada pihak yang merasa keberatan atau dirugikan; Dengan
demikian, sangat tidak bedasar dan tidak berasalan jika Penggugat
menyatakan tanah tersebut sebagai milik Penggugat;
6. Bahwa dalil Penggugat pada poin 2 mendalilkan”adapun tanah terperkara
adalah Huta Lumban Holang-Holang Kelurahan Pintu Sona Kecamatan Pangururuan Kabupaten Samosir berupa hak milik adat
yang telah dimiliki oleh keluarga penggugat sebagai ahli waris secara turun
temurun, dimana Pemerintah Belanda telah menerbitkan Surat Penetapan
atas Huta Holang-Holang atas nama kakek Penggugat : Panahambosi
Simbolom dan OP. Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta atas Huta
Lumban Holang-Holang Kelurahan Pintusona Pangururan merupakan dalil
yang mengada-ada dan tidak berdasar hukum dengan alasan sebagai
berikut:
a. Bahwa surat penetapan yang diterbitkan oleh pemerintah Belanda
tidak disebutkan Penggugat secara rinci apa yang menjadi isi dari
surat penetapan dimaksud dan masih diragukan kebenarannya;
b. Bahwa obyek sengketa dalam perkara a quo bukanlah huta Holang-
Holang, akan tetapi berupa bidang tanah yang disebut tanah Holang-
Holang. Jika diperhatikan secara cermat dan teliti bahwa telah tampak
secara terang benderang itikad buruk dari Penggugat yang ingin
menyatukan antara pengertian Huta dengan Perladangan. Para
Tergugat menguasai Tanah pertanian/ perladangan bukan “Huta
(pemukiman)”. Dan hal ini juga menjadi dasar menyatakan bahwa
gugatan Penggugat adalah kabur karena tidak jelas tanah mana
sebenarnya yang dipersoalkan oleh Penggugat;
c. Bahwa Penggugat tidak mampu membedakan antara “Huta” dan
tanah pertanian”. Bahwa Penggugat mendalilkan kepemilikan atas
tanah pertanian berdasarkan tunggane huta, hal ini tentu sebuah
kekeliruan yang seharusnya dipelajari Penggugat terlebih dahulu
sebelum mengajukan gugatan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 16
Huta merupakan daerah pemukiman warga suku batak toba,
sehingga sangat tidak masuk akal jika di dalam huta ada perladangan
dan persawahan;
d. Bahwa tidak benar jika Penggugat mendapatkan tanah yang menjadi objek sengketa berdasarkan warisan turun temurun, hal ini terbukti sejak sebelum tahun 1930 hingga saat ini Penggugat tidak pernah menguasai tanah yang menjadi objek sengketa. Akan tetapi, tanah sengketa dikuasai oleh keturunan Op, Hapoltahan Simbolon secara turun temurun;
7. Bahwa dalil penggugat dalam poin 3 yang menyebutkan “ hal tersebut di
atas dikuatkan lagi oleh Civiel Vonnis Groote Rapat te Loemban Sigadoe
Holang–Holang, No. 3/ 1930, Pangururan 21 Januari 1930, yang
menyatakan terang dengan Besluit Controuler van stap ddo: 1 Juli 1908
No. 799 atas Nama Panaham Bosi Simbolon dan Op. Mangan Simbolon
sebagai Tunggane huta dst...;
Bahwa menurut hukum, besluit yang disebutkan oleh Penggugat bukanlah bukti atau sebagai alas hak atas kepemilikan atas tanah. Sehingga tidak berdasar bagi Penggugat jika besluit tersebut dijadikan dasar kepemilikan atas tanah;
8. Bahwa dalil Penggugat poin 4 merupakan dalil yang keliru dan tidak
berdasar. Bahwa sangat wajar jika dalam besluit itu tidak ada disebut
nama Para Tergugat, karena pada saat itu Para Tergugat belum lahir;
Bahwa perlu Penggugat pahami bahwa Para Tergugat tidak pernah
berusaha untuk mengancam, mengganggu keluarga Penggugat. Akan
tetapi, Penggugatlah yang selalu berupaya ingin menguasai tanah milik
Para Tergugat dengan cara mengurus surat tanah dengan menghalalkan
segala cara, termasuk:
a. Bahwa Penggugat ingin menyerahkan tanah milik Para Tergugat ke
Polres Samosir tanpa seizin para Tergugat selaku pemilik tanah;
b. Bahwa Penggugat menyuruh lurah Pintu Sona menandatangani
blanko kosong surat pernyataan penguasaan fisik sebidang tanah
yang belum lengkap dengan batas-batas tanah. Dan setelah
dipermasalahkan oleh Para Tergugat, Penggugat mengurungkan
niatnya dan berjanji akan mengumpulkan seluruh keturunan Tuan
Hapoltahan Simbolon paling lambat Januari 2015. Akan tetapi,
dengan itikad buruk, Penggugat langsung mengajukan gugatan
terhadap tanah terperkara ke Pengadilan Negeri Balige;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 17
9. Bahwa dalil Penggugat pada poin 5 dan poin 6 yang pada intinya
menekankan bahwa tindakan para Tergugat untuk menghalang-halangi
dan menggagalkan usaha Penggugat untuk meningkatkan status tanah
sengketa dan menyatakan perbuatan Para Tergugat melakukan perbuatan
melawan hukum adalah tidak berdasar hukum karena Perlu ditegaskan
bahwa Para Tergugat merupakan pemilik sah atas tanah yang dikuasai
oleh Para Tergugat;
10. Bahwa dalil Penggugat poin 7 yang menyatakan keberatan adalah tidak
berdasar dan mengada-ada, karena sampai tahun 1986 Pihak Penggugat
tidak pernah mengajukan keberatan atas tanah yang dikelola oleh Para Tergugat. Dalil penggugat ini semakin mempertegas dan mengakui bahwa tanah yang terperkara adalah milik keturunan Tn. Op. Hapoltahan dan sudah menguasai tanah terperkara sejak lama. Dan keluarga Penggugat sejak tahun 1930 tidak pernah penguasai tanah terperkara;
11. Bahwa dalil Penggugat poin ke 8 yang mempermasalahkan tindakan Turut
Tergugat karena tidak menerbitkan sertifikat merupakan dalil yang
mengada-ada dan sangat tidak berdasar. Karena tindakan Turut Tergugat
sudah sesuai dengan sistem pendaftaran tanah dan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Adalah Perbuatan
melanggar hukum jika permohonan penerbitan sertikat dikabulkan oleh
Turut Tergugat tanpa didukung dengan alas hak dari pihak yang
mengajukan. Tindakan Turut Tergugat yang tidak menerbitkan sertifikat
atas nama Penggugat sudah sangat tepat dan berdasar hukum;
12. Bahwa dalil Penggugat poin 9 merupakan dalil yang sangat keliru. Dimana
Penggugat mendalilkan bahwa tanah tersebut merupakan tanah hak milik
adat Penggugat. Penggugat mendalilkan tanah terperkara sebagai tanah
adat, akan tetapi yang keberatan atas tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat hanya Penggugat sendiri.Sedangkan tanah adat merupakan tanah yang dimiliki masyarakat adat, bukan manusia sebagai
pribadi.Semakin mempertegas bahwa Penggugat bukanlah pemilik atas
tanah yang dikuasai oleh Para Tergugat;
Bahwa permintaan Penggugat untuk pengosongan tanah terperkara
merupakan permintaan yang sangat tidak masuk akal dan ilusionir.
Bagaimana mungkin seorang Penggugat yang tidak memiliki alas hak atas
tanah, bahkan tidak pernah menguasai atau mengusahai objek sengketa
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 18
meminta Para Tergugat dan pihak lain untuk meninggalkan tanah yang
merupakan milik Para Tergugat sendiri. Disisi lain, Penggugat tidak
mampu membuktikan bahwa tanah tersebut milik dari Penggugat; Bahwa oleh karena dalil Penggugat ini sangat tidak beralasan, maka sangat berdasar dan beralasan hukum jika Majelis hakim Yang Mulia menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
13. Bahwa dalil Penggugat dalam Poin 10 yang meminta di letakkan sita jaminan adalah tidak berdasar dan tidak beralasan hukum. Sebab,
tanah terperkara merupakan tanah milik Para Tergugat yang diperoleh
secara turun-temurun dan telah menguasai dan mengolah tanah yang
menjadi obyek sengketa sejak sebelum tahun 1930. Sehingga, dalil
Penggugat ini haruslah ditolak karena tidak didasari dengan alasan-alasan
yang dapat diterima oleh hukum;
14. Bahwa dalam dalil Penggugat poin 13 dimana Penggugat meminta agar
tehadap tanah terperkara diletakkan sita jaminan Conservatoir beslaag
atas tanah terperkara;
“Menurut Djamanat Samosir, Sita Conservatoir adalah sita terhadap barang-barang milik tergugat yang disengketakan status kepemilikannya atau sengketa utang piutang atau ganti rugi(Djamanat Samosir; Hukum Acara Perdata; 2011; halaman 136”
M. Yahya Harahap menyatakan “dengan diletakkannya sita pada barang milik tergugat, barang itu tidak dapat dialihkan oleh Tergugat kepada pihak ketiga, sehingga tetap utuh sampai putusan mempunyai kekuatan hukum tetap” (M. Yahya Harahap: Hukum Acara Perdata, 2010: halaman 339);
Berdasarkan dua pendapat di atas bahwa sita conservatoir merupakan sita yang dilakukan terhadap barang milik Tergugat. Dengan demikian semakin tegas bahwa Penggugat mengakui bahwa tanah tersebut merupakan tanah milik Tergugat; Bahwa oleh karena alasan sita jaminan atas tanah milik para tergugat tidak berasalan, maka patut dan berdasar jika permintaan sita jaminan dari Penggugat tersebut dinyatakan ditolak atau dikesampingkan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 19
15. Bahwa permintaan Penggugat atas adanya uang Paksa sebesar Rp.
1.000.000,-(satu juta rupiah) merupakan permintaan yang sangat ilusionir.
Bahwa Para Tergugat tidak pernah merugikan pihak Penggugat. Akan
tetapi sebaliknya, Penggugatlah yang sangat bernafsu dan berambisi
untuk meguasai tanah milik Para Tergugat. Dengan demikian dalil
Penggugat tersebut sangat tidak berdasar hukum dan haruslah di
kesampingkan; 16. Bahwa berdasarkan bantahan-bantahan dan uraian-uraian di atas
telah membuktikan bahwa Penggugat tidak mampu membuktikan tuntutannya, maka sangat beralasan bagi Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidanya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM REKONVENSI 1. Bahwa dalam gugatan rekonpensi a quo, Penggugat semula selanjutnya
akan disebut sebagai Tergugat Rekonpensi dan Para Tergugat semula selanjutnya akan disebut sebagai Para Penggugat Rekonpensi;
2. Bahwa apa yang telah didalilkan oleh Penggugat Rekonpensi dalam
jawaban konvensi, menjadi satu-kesatuan dengan gugatan rekonpensi ini;
3. Bahwa Para Penggugat Rekonvensi merupakan keturunan dari Tn.
Hapoltahan Simbolon;
4. Bahwa ± Tahun 1930 nenek moyang Para Penggugat Rekonpensi (Tn.
Hapoltahan Simbolon) telah memiliki, menguasai dan mengusahai tanah
yang menjadi objek sengketa;
5. Bahwa Para Penggugat Rekonpensi merupakan pemilik sah atas tanah
terperkara dengan Luas ± 26. 714 M2,adapun batas-batas tanah yang
dimiliki oleh Para Penggugat Rekonpensi dengan batas-batas sebagai
berikut:
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
Perladangan dengan ukuran ± 93 M
- Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M
- Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M)
- Sebelah Utara: Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M
Tanah tersebut dipisahkan oleh Jalan Rianiate dengan lebar Kurang
Lebih 5 M dan ukuran ± 139, 20 M, akan tetapi tanah tersebut masih
dalam satu kesatuan;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 20
6. Bahwa adapun riwayat penguasaan tanah terperkara oleh keturunan Tn.
Hapoltahan Simbolon (nenek Moyang Para Penggugat Rekonpensi)
adalah sebagai berikut:
a. Bahwa pada sekitar Tahun 1966 s/d Sekitar tahun 1971 tanah
terperkara diusahai oleh keluarga Tergugat Konpensi XIX, XX, XXI
atas nama Nai Binsar br. Simbolon (namboru Tergugat Konpensi XIX,
XX, XII);
b. Bahwa pada tahun 1980 tanah terperkara diusahai oleh A. Jawantir
Sinurat atas izin dari dari A. Jabarang Simbolon (orang tua Penggugat
Rekonpensi XIX/ Tergugat Konpensi XIX);
c. Bahwa pada tahun ± 1980-an orang tua Penggugat Rekonpensi XIX/
Tergugat Konpensi XIX, juga membangun tempat pangaletekan
bayon (pembuatan tikar) di tanah terperkara (dekat danau) dan tidak
pernah ada pihak yang keberatan;
d. Bahwa sekitar Tahun 1992 Penggugat Rekonpensi XX/ Tergugat XX
dalam Konpensi melakukan pemagaran yang mengelilingi tanah
terperkara dan di tanah terperkara di tanam i jagung dan tidak ada
satupun pihak yang keberatan atas tindakan Penggugat Rekonpensi
XX;
e. Bahwa pada tanggal 04 Desember 2014 Tergugat Rekonpensi pernah
menyatakan bahwa orang tua Penggugat Rekonpensi VI (A. Banjar) /
Tergugat VI dalam Konpensi pernah menguasai dan mengusahai
lahan yang menjadi objek sengketa. Hal tersebut disampaikan
Tergugat Rekonpensi di kantor Pertanahan Kabupaten Samosir;
7. Bahwa, sejak tahun 1930-an Tergugat Rekonpensi tidak pernah
menguasai dan mengusahai tanah terperkara yang semakin menguatkan
bahwa Para Penggugat Rekonpensi merupakan pemilik sah dari tanah
terperkara yang dieroleh secara turun temurun;
8. Bahwa Pada Tahun 1994 Tergugat Rekonpensi berusaha menyodorkan
sejumlah uang dengan total Rp. 120.000.000,- seratus dua puluh juta
rupiah) atau dengan sebuah mobil dengan nilai kurang lebih Rp. 120.
000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) melalui mantan camat
Pangururan (Albert Sidabutar) yang akan diserahkan kepada keturunan
Op. Tuan Hapoltahan (kepada Op. Ruhut) jika menyerahkan tanah
terperkara kepada Tergugat rekonpensi dan hal ini diungkapkan
dihadapan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir (buktinya dalam
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 21
bentuk rekaman yang ada pada para Penggugat Rekonvensi dan akan
dijadikan bukti dalam perkara a quo);
9. Bahwa pada tahun 2010 Tergugat Rekonpensi pernah membujuk kepala
lurah Pintu Sona atas nama BajokaSimbolon (abang kandung dari
Tergugat X dalam Konpensi/ Penggugat X dalam Rekonpensi agar
memberikan tanah tersebut kepada Tergugat Rekonpensi dengan ganti
kerugian berupa sebuah mobil dan sejumlah uang di hadapan kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir;
10. Bahwa upaya yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi yang berupaya
melakukan pembayaran sejumlah uang atas tanah terperkara semakin
menegaskan bahwa tanah yang menjadi objek sengketa bukan milik dari
Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi. Adalah sesuatu yang tidak
masuk akal jika orang melakukan pembayaran atas tanahnya sendiri. Dan
hal ini semakin mempertegas bahwa tanah terpekara bukanlah milik dari
Penggugat Konpensi/ Tergugat Rekonpensi;
11. Bahwa berdasarkan dalil-dalil di atas yang juga berdasarkan bukti yang kuat sudah terbukti dan tidak terbantahkan lagi bahwa tanah terperkara merupakan milik dari keturunan Tn Hapoltahan Simbolon yaitu milik Para Penggugat Rekonpensi;
12. Bahwa pada tanggal 02 Desember 2014 tanpa alas hak dan tanpa dasar
kepemilikan Tergugat Rekonpensi berupaya mendaftarkan sertifikat atas
tanah terperkara (tanah milik para Penggugat Rekonpensi) ke kantor
Pertanahan Kabupaten Samosir); 13. Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi tersebut merupakan tindakan yang
bertentangan hukum dan akan merugikan kepentingan dan hak Para
penggugat Rekonpensi karena mengklaim tanah milik orang lain menjadi
milik sendiri; 14. Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi yang kerap
mengklaim kepemilikan atas tanah milik Para Penggugat Rekonpensi adalah merupakan tindakan perbuatan melawan hukum;
15. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat Rekonpensi merupakan perbuatan melawan hukum maka sangat beralasan jika Tergugat Rekonpensi dihukum berupa larangan untuk tidak melakukan perbuatan yang berkaitan dengan tanah terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para penggugat Rekonpensi;
16. Bahwa oleh karena tindakan Tergugat Rekonpensi yang kerap mengklaim
tanah milik Penggugat Rekonpensi sebagai milik dari Tergugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 22
Rekonpensi telah menimbulkan kerugian materil dan kerugian immateril
kepada Penggugat Rekonpensi: A. Kerugian Materil
- Biaya yang dikeluarkan oleh Para Penggugat Rekonpensi ke
Kantor Pertanahan Kabupaten Samosir untuk membantah klaim
dari Tergugat Rekonpensi sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah) x 14 Orang = 14.000.000,- (empat belas juta rupiah);
- Bahwa akibat tindakan Tergugat Rekonpensi, Para Penggugat
Rekonpensi melakukan rapat-rapat yakni sebanyak 6 x pertemuan
yang mana dalam sekali pertemuan menghabiskan uang sebesar
Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah. Total kerugian Para
Penggugat Rekonpensi dalam pertemuan-pertemuan tersebut
menjadi: 6 x Rp. 10.000.000,-= Rp. 60.000.000.
B. Kerugian Immateril - Bahwa akibat tindakan Tergugat Rekonpensi yang mengklaim
kepemilikan atas tanah terperkara telah menimbulkan rasa malu
dan melecehkan harga diri para Penggugat Rekonpensi yang
sebenarnya tidak dapat terhitung dalam bentuk uang. Akan tetapi,
supaya kerugian tersebut menjadi real maka Penggugat
Rekonpensi menentukan jumlah kerugian itu sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Dengan demikian, jumlah total kerugian immateril yang diderita
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi menjadi 14 Orang x Rp.
1.000.000.000,-= Rp. 14.000.000,000,00 (empat belas milyar rupiah);
Bahwa berdasarkan uraian-uraian Para Tergugat Konpensi/ Penggugat
Rekonpensi di atas maka sangat beralasan jika Majelis Hakim Yang Mulia
menjatuhkan putusan sebagai berikut: Primair DALAM KONPENSI
Dalam Eksepsi - Menerima dan Mengabulkan eksepsi Tergugat Konpensi/ Penggugat
Rekonpensi untuk seluruhnya; Dalam Pokok perkara - Menolak gugatan Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk
seluruhnya; Dalam Rekonpensi PRIMER
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 23
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan Para Penggugat Rekonvensi merupakan keturunan dari
Tn. Hapoltahan Simbolon
3. Menyatakan Para Penggugat Rekonpensi/ Para Tergugat Konpensi
sebagai pemilik yang sah atas tanah terperkara dengan batas-batas
sebagai berikut:
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
Perladangan dengan ukuran ± 93 M
- Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M
- Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M)
- Sebelah Utara : Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M
4. Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi untuk tidak
melakukan perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan tanah
terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para penggugat
Rekonpensi;
5. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kerugian
kerugian materil sebesar: Rp. 74.000.000,- (tujuh puluh empat juta
rupiah) dan kerugian immateril sebesar Rp. 14.000.000,000,00
(empat belas milyar rupiah);
6. Membebankan segala biaya perkara kepada Tergugat Rekonpensi/
Penggugat Konpensi;
SUBSIDER Jika majelis hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya;
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
BaIige menjatuhkan Putusan tanggal 22 Februari 2016 Nomor:
38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi: Dalam Eksepsi:
- Mengabulkan Eksepsi Tergugat;
Dalam Pokok Perkara: - Menyatakan gugatan Pengugat tidak dapat diterima;
Dalam Rekonvensi: - Menyatakan gugatan Para Penggugat dalam Rekonvensi tidak dapat
diterima;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 24
Dalam Konvensi dan Rekonvensi: - Menghukum Penggugat dalam Konvensi/ Tergugat dalam Rekonvensi
membayar ongkos perkara sebesar Rp.8.336.000,- (delapan juta tiga
ratus tiga puluh enam ribu rupiah);
Membaca surat-surat: 1. Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Negeri BaIige yang dibuat
oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan
bahwa Putusan Pengadilan Negeri BaIige Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg,
tanggal 22 Februari 2016, telah diberitahukan kepada Turut Terbanding I
semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada
Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut Terbanding IV
semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI,
kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada Turut
Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, dan kepada Turut Terbanding VIII
semuIa Tergugat XXII, masing-masing pada tanggaI 4 Maret 2016 ;
2. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
BaIige, yang menerangkan bahwa Para Pembanding semula Tergugat I, II,
III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI melalui Kuasa Hukumnya
telah mengajukan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige
tanggal 2 Maret 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg ;
3. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang dibuat oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri BaIige, yang menerangkan bahwa
permohonan banding tersebut telah diberitahukan masing-masing kepada
Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada tanggal 16 Maret 2016,
kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II
semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII,
kepada Turut Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding
V semuIa Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII,
kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, kepada Turut
Terbanding VIII semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 18 Maret 2016, dan
kepada Turut Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI 14 Maret
2016 ;
4. Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Para Pembanding
semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI
tertanggaI ApriI 2016 dan diterima di Kepaniteraan PengadiIan Negeri BaIige
pada tanggaI 8 ApriI 2016, memori banding tersebut teIah diserahkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 25
kepada Kuasa Hukum Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 20 ApriI
2016, kepada Turut Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut
Terbanding II semuIa Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa
Tergugat XII, kepada Turut Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada
Turut Terbanding V semuIa Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI
semuIa Tergugat XVII, kepada Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII,
kepada Turut Terbanding VIII semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 25 ApriI
2016, dan kepada Turut Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI
25 ApriI 2016 ;
5. Kontra Memori Banding yang diajukan oIeh Kuasa Hukum Terbanding
semuIa Penggugat tertanggaI 25 ApriI 2016 dan diterima di Kepaniteraan
PengadiIan Negeri BaIige pada tanggaI 25 ApriI 2016, kontra memori
banding tersebut teIah diserahkan kepada Kuasa Hukum Para Pembanding
semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI pada
tanggaI 9 Juni 2016 ;
6. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan, telah diberitahukan kepada Kuasa
Hukum Para Pembanding semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI,
XIII, XIV, XIX, dan XXI pada tanggaI 26 ApriI 2016, kepada Kuasa Hukum
Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 4 ApriI 2016, kepada Turut
Terbanding I semuIa Tergugat IV, kepada Turut Terbanding II semuIa
Tergugat V, kepada Turut Terbanding III semuIa Tergugat XII, kepada Turut
Terbanding IV semuIa Tergugat XV, kepada Turut Terbanding V semuIa
Tergugat XVI, kepada Turut Terbanding VI semuIa Tergugat XVII, kepada
Turut Terbanding VII semuIa Tergugat XVIII, kepada Turut Terbanding VIII
semuIa Tergugat XXII pada tanggaI 8 ApriI 2016, dan kepada Turut
Terbanding IX semuIa Turut Tergugat pada tanggaI 8 ApriI 2016, yang
dibuat oIeh Jurusita Pengganti PengadiIan Negeri BaIige, di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri BaIige dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak pemberitahuan ini disampaikan, sebelum berkas perkara
dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari Kuasa Hukum
Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan
XXI telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 26
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena
itu Permohonan Banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat I, II, III,
VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI teIah mengajukan memori banding
tertanggaI ApriI 2016 terhadap Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22
Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang pada pokoknya teIah
mengemukakan keberatan sebagai berikut : Adapun mengenai keberatan-keberatan Pembanding dahulu Para Tergugat adalah sebagai berikut: Bahwa secara keliru Pengadilan Negeri Balige dalam pertimbangan hukumnya
halaman 32alinea 4 yang menyatakan:
Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi yang diajukan oleh para Penggugat Rekonpensi mempunyai hubungan yang erat dengan gugatan konpensi yang telah dinyatakan tidak dapat diterima tersebut, oleh karena itu dengan sendirinya gugatan rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa atas pertimbangan tersebut majelis hakim di Pengadilan Negeri Balige telah keliru dalam memberikan pertimbangannya; Bahwa gugatan konpensi yang diajukan oleh Penggugat semula sekarang
Terbanding merupakan gugatan yang berdiri sendiri, demikian halnya dengan
gugatan Rekonpensi yang diajukan oleh Para Tergugat sekarang Pembanding.
Objek yang diajukan oleh Penggugat konpensi sekarang Terbanding
menentukan batas-batas dan ukuran atas tanah yang berbedadengan ukuran
dan batas batas yang diajukan oleh Penggugat Rekonpensi/ Pembanding.
Sehingga sangat tidak berdasar jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige
menyatakan antara gugatan konpensi dan gugatan rekonpensi mempunyai
hubungan yang erat.
Bahwa secara de jure, Gugatan Rekonpensi bukanlah asesor dari gugatan
konpensi. Eksistensi gugatan rekonpensi tidak tergantung pada gugatan konpensi. Maka Hakim telah keliru jika dalam pertimbangan hukumnya menyatakan Gugatan Rekonpensi “tidak dapat diterima” dengan alasan Gugatan Konpensi dinyatakan “tidak dapat diterima”. Gugatan Rekonpensi wajib diperiksa dan diputus sekalipun Gugatan Konpensi dinyatakan “tidak dapat diterima”. Bahwa pada dasarnya Gugatan Rekonpensi merupakan gugatan yang memiliki sifat individual yang berdiri sendiri; namun apabila ia
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 27
diakumulasi dengan gugatan konpensi, seolah-olah sifat itu dilebur, dan selanjutnya administrasi yustisialnya ditumpangkan dan dilekatkan dalam gugatan konpensi. (Lihat M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata: Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 472; Bahwa ditegaskan kembali oleh Yahya Harahap, gugatan rekonpensi bukanlah asesor (bukan turunan) dari gugatan konpensi. Eksistensi gugatan rekonpensi tidak tergantung pada gugatan konpensi. Rekonpensi pada dasarnya berdiri sendiri dan dapat diajukan secara terpisah dalam proses penyelesaian yang berbeda. Hanya saja secara eksepsional, hukum memberi hak kepada tergugat menggabungkannya ke dalam gugatan konpensi. Oleh karena itu, pada dasarnya keberadaannya tidak asesor dengan gugatan konpensi. (Ibid, hlm. 476) Bahwa jika Gugatan Rekonpensi tidak mempunyai koneksitas dengan gugatan
konpensi, karakter gugatan rekonpensi sebagai gugatan yang berdiri sendiri,
harus dipertahankan. Sehingga, sekiranya Gugatan Rekonpensi dinyatakan “tidak dapat diterima” atas alasan cacat formil, Gugatan Rekonpensi tidak tunduk mengikuti putusan itu. Materi Gugatan Rekonpensi tetap dapat diperiksa dan diselesaikan, meskipun gugatan konpensi dinyatakan tidak dapat diterima, apabila secara objektif tidak terdapat hubungan atau koneksitas antara keduanya. (Ibid, 477—478); Bahwa Pendirian diatas ditegaskan dalam Putusan MA No.1057 K/SIP/1973
tanggal 25 Maret 1975 yang menyatakan:
“Karena gugatan dalam rekonpensi tidak didasarkan atas inti gugatan dalam konpensi melainkan berdiri sendiri (terpisah), dengan tidak dapat diterimanya gugatan dalam konpensi, tidak dengan sendirinya gugatan dalam rekonpensi ikut tidak dapat diterima.” Bahwa berdasarkan uraian di atas telah terang benderang, adanya kekeliruan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige dalam memberikan pertimbangan hukumnya. Dimana gugatan konpensi yang tidak dapat diterima dijadikan dasar oleh Majelis hakim di PN Balige untuk menyatakan gugatan Rekonpensi Para pembanding tidak dapat diterima. Sehingga pertimbangan tersebut di atas haruslah dikesampingkan dan mengabulkan gugatan rekonpensi dari Para Pembanding semula Para Tergugat; Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas Para Pembanding memohon
dengan hormat, sudilah kiranya Majelis Hakim yang memeriksa mengadili dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 28
memutus pada pengadilan Tinggi Medan untuk menerima memori Banding
Para Pembanding dahulu Para Tergugat dengan amar putusannya sebagai
berikut; - Menerima permohonan Banding Para Pembanding dahulu Para
Tergugat untuk seluruhnya. - Membatalkan untuk sebagian putusan Pengadilan Negeri Balige
Nomor 38/Pdt.G/2015/PN. Blgtanggal 22 Pebruari 2016 terkait putusan yang menyatakan gugatan Rekonpensi Para Pembanding tidak dapat diterima;
- Menguatkan Putusan Negeri Balige Nomor 38/Pdt.G/2015/PN. Blg tanggal 22 Pebruari 2016 yang menyatakan gugatan Penggugat sekarang Terbanding dinyatakan tidak dapat diterima;
Primair DALAM KONPENSI Dalam Eksepsi
- Menerima dan Mengabulkan eksepsi Tergugat Konpensi/ Penggugat
Rekonpensi untuk seluruhnya; Dalam Pokok perkara
- Menolak gugatan Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk seluruhnya;
Dalam Rekonpensi PRIMER 1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi dari Para Penggugat Rekonpensi
sekarang Para Pembanding untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Para Penggugat Rekonvensi/ Para Pembanding merupakan
keturunan dari Tn. Hapoltahan Simbolon;
3. Menyatakan Para Penggugat Rekonpensi/ Para Tergugat Konpensi/ Para
Pembanding sebagai pemilik yang sah atas tanah terperkara dengan
batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Parik Huta Sigadua dan
Perladangan dengan ukuran ± 93 M
- Sebelah Selatan: Jalan Setapak dengan ukuran ± 278,3 M
- Sebelah Barat : Danau Toba dengan ukuran ± 139, 20 M)
- Sebelah Utara : Binanga Pitut dengan ukuran ± 264,5 M
untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang berkaitan dengan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 29
tanah terperkara yang dapat merugikan kepentingan hukum Para
penggugat Rekonpensi;
5. Menghukum Tergugat Rekonpensi/ Terbanding untuk membayar
kerugian kerugian materil sebesar: Rp. 74.000.000,- (tujuh puluh empat
juta rupiah) dan kerugian immateril sebesar Rp. 14.000.000,000,00
(empat belas milyar rupiah);
6. Membebankan segala biaya perkara kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi/ terbanding;
SUBSIDER
- Jika majelis hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat telah
mengajukan kontra memori banding, tertanggal 25 ApriI 2016, yang
mengemukakan keberatan atas memori banding dari Kuasa Hukum
Pembanding semuIa Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa berkaitan dengan keberatan Para Pembanding /dahulu Para
Tergugat atas Putusan Pengadilan Negeri Balige No.:
38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Pebruari 2016 :
Bahwa Majelis Hakim /Pengadilan Negeri Balige keliru dalam pertimbangan hukumnya halaman 32 alinea 4 yang menyatakan :
Menimbang, bahwa gugatan rekonpensi yang diajukan oleh Para Penggugat
Rekonpensi mempunyai hubungan yang erat dengan gugatan konpensi yang
telah dinyatakan tidak dapat dIterima tersebut, oleh karena itu dengan
sendirinya gugatan rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa atas
pertimbangan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige telah keliru
dalam memberikan pertimbangannya; Bahwa gugatan konpensi yang
diajukan oleh Penggugat semula sekarang Terbanding merupakan gugatan
yang berdiri sendiri, demikian halnya dengan gugatan Rekonpensi yang
diajukan oleh Para Tergugat sekarang Pembanding.
Bahwa Para Terbanding menolak dalil Para Pembanding tersebut diatas,
karena Pembanding /dahulu Para Tergugat tidak pernah membuktikan dalil
kepemilikannya pada saat acara Pembuktian, melainkan hanya pengakuan
saja dan surat pernyataan-surat pernyataan. ; Bahwa Para Terbanding
menolak dan tidak sependapat dengan dalil- Pembanding, dan selanjutnya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 30
Terbanding keberatan atas pertimbangan hukum Majelis Hakim yang
memeriksa perkara aquo tentang pertimbangan hukum halaman 31 dan halaman 32.
2. Bahwa eksepsi Para Tergugat /Pembanding tidak beralasan oleh
karenanya haruslah ditolak terutama tentang perubahan gugatan yang
diajukan oleh Penggugat dibenarkan asalkan tidak bertentangan dengan
hukum , hal ini sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung R.I. No.1043 K
/Sip/1971 menyatakan : Yurisprudensi mengijinkan perubahan gugatan atau
tambahan asal hal itu tidak mengakibatkan perubahan posita, dan pihak
Tergugat tidak dirugikan haknya untuk membela diri. Demikian juga
menurut Putusan Mahkamah Agung R.I. No.943 K/Pdt/19B5 : “ Bahwa
sesuai Yurisprudensi, perubahan gugatan selama persidangan
diperbolehkan asal tidak menyimpang dari posita baru atau posita lain .
Tentang pengurangan gugatan tidak boleh merugikan Tergugat dalam pasal
127 Rv memberi hak kepada Penggugat mengurangi gugatan atau tuntutan,
hal itu dibenarkan dalam putusan Mahkamah Agung R.I. No.B4B
K/Pdt/19B3, yakni perubahan ganti rugi dari Rp.13 jt menjadi 4 Juta apat
dibenarkan, karena perubahan yang demikian tidak mengenai materi pokok
perkara, malahan perubahan itu, bukan merugikan bahkan menguntungkan;
Demikian pula tentang objek sengketa dalam gugatan seluas 19.600.meter2
, ternyata setelah diukur pada saat Pemeriksaan Setempat menjadi +/-
2B.000 meter , walau Penggugat telah mengurangi batas luas tanah
sebelah Timur yakni Batu Magulang menjadi Huta Holang-holang dan
Sawah; dan sebelah selatan dikurangi dari semula Huta Sigadua dikurangi
menjadi Jalan setapak;
3. Bahwa Para Terbanding /dahulu Para Penggugat, tetap pada dasar pokok
gugatan semula, serta apa yang diajukan dalam proses persidangan
tingkat pertama telah terbukti sebagaimana tuntutan Para Terbanding/ Para
Penggugat .
4. Bahwa berkenaan dengan keberatan Pembanding terhadap pertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige , Para Terbanding sangat
sependapat dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Balige dalam halaman 32 ( rekonpensi ) tersebut karena sudah tepat dan
benar serta berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan bahwa
Pembanding /Para Tergugat tidak dapat membuktikan kepemilikannya
sebagaimana diakui oleh Pembanding /dahulu Tergugat berdasarkan
keterangan saksi saksi yang dihadirkan oleh Tergugat di Persidangan.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 31
5. Bahwa Para Terbanding dengan Tegas menolak keberatan-keberatan yang
diajukan Pembanding dalam Memori Bandingnya dan selanjutnya
menyatakan bahwa Para Terbanding tidak sependapat dengan
pertimbangan hukum Judex factie atas dasar pokok gugatan Penggugat
maupun penilaian bukti ataupun penguraian cara bagaimana alat bukti
dipergunakan, serta belum memeriksa dan mengadili pokok perkara;
6. Bahwa Para Terbanding ( dahulu Para Penggugat) menolak dan keberatan
terhadap dalil Pembanding dalam Memori Bandingnya yang terdapat dalam
halaman 5,6,,7 yang mendalilkan : Bahwa atas Putusan Hakim Pengadilan
Negeri Balige Nomor 38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Pebruari 2016.
Adapun alasan Para Terbanding adalah sebagai berikut :
7. Bahwa Para Terbanding , sependapat dengan sebagian pertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang telah memutuskan
perkara aquo dengan pertimbangan hukumnya halaman 32 (dalam
reknpensi) telah sesuai dengan fakta-fakta hukum dengan
mempertimbangkan perkara aquo sesuai dengan hukum serta telah
mempertimbangkan secara tepat dan benar, baik penerapan hukum atas
dasar pokok gugatan Penggugat maupun penilaian bukti ataupun
penguraian cara bagaimana alat bukti dipergunakan sebagaimana
Pertimbangan Majelis Hakim tersebut ;
8. Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam perkara ini adalah siapakah
pemilik sah atas tanah sengketa.. Bahwa untuk mengetahui siapa pemilik
yang sah atas tanah sengketa, Majelis patut mempertimbangkan terlebih
dahulu bukti-bukti surat yang diajukan para pihak untuk mengetahui apakah
surat-surat yang diajukan para pihak telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan kemudian dipertimbangkan keterangan saksi-saksi yang
diajukan para pihak sejauhmana keterangan tersebut dapat menguatkan
alasan atau dalil masing-masing pihak dalam perkara ini.
9. Bahwa Para Terbanding/ Para Penggugat menolak dan keberatan terhadap
dalil Pembanding dalam Memori Bandingnya yang terdapat dalam halaman
5 sampai dengan halaman 7 yang mendalilkan : Bahwa atas Putusan
Hakim Pengadilan Negeri Balige Nomor 38/PDT.G/2015/PN.BLG. tanggal
22 Pebruari 2016. Adapun alasan Terbanding adalah sebagai berikut :
10. Bahwa Para Terbanding / Para Penggugat , tidak sependapat dengan
pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang telah
memutuskan perkara aquo dengan keliru dan tidak sesuai dengan fakta-
fakta hukum dengan tidak mempertimbangkan perkara aquo sesuai dengan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 32
hukum serta telah salah mempertimbangkan secara tidak tepat , baik
penerapan hukum atas dasar pokok gugatan Penggugat maupun penilaian
bukti ataupun penguraian cara bagaimana alat bukti dipergunakan
sebagaimana Pertimbangan Majelis Hakim halaman 5 sampai dengan
halaman 7 dalam pokok perkara ;
11. bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya mendalilkan bahwa
Penggugat adalah keturunan A.Mangan Simbolon sebagai Tunggane Huta
di Huta Holang-holang yang dikenal dan terletak di Kelurahan Pintu Sona
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Sumatra Utara, yang
diwariskan kepada anaknya Ferdinan Simbolon orang tua dan kakek Para
Penggugat, kemudian turun temurun kepada Para Penggugat sebagai
keturunan Tunggane Huta dan Sipukka Huta;
12. Bahwa bukti surat tertulis dari Penggugat masing- masing ditandai : P-1
sampai dengan P-10 ; Bukti P-1 : tentang surat keterangan
No.193/SK/V/3015 yang diterbitkan oleh Lurah Pintu Sona dan diketahui
oleh Camat Kecamatan Pangururan Kabupaten samosir , menerangkan
bahwa Penggugat adalah keturunan dari PanahamBosi Simbolon Sirimbang
sesuai silsilah terlampir;
13. Bukti P-2 : Tentang Silsilah Penggugat sebagai keturunan Panaham Bosi
turun temurun A. R.Mangan ;
14. Bukti P-3 : Tentang Register De Kampoeng Met de Daarover Besturende
Rajas Hoendoedan Pangururan No.130, Nama Kampung : Holang-holang,
nama Tunggane Huta : A.Mangan tersebut menerangkan bahwa Nama
Toenggane Hoeta : A.R.Mangan Simbolon , hal ini sesuai dengan dalil
gugatan Para Penggugat , hal ini juga sesuai dengan keterangan saksi yang
diajukan oleh Para Penggugat ; Bahwa tanah sengketa merupakan bagian
dari Huta Holang-holang, oleh karena itu maka tanah sengketa milik
/warisan dari A.Mangan yang diwariskan kepada Para Ahliwarisnya sebagai
keturunana Tunggane Huta atas Huta Holang-holang ; Bahwa Pembanding
mengakui bahwa keluarga Pembanding diluar garis keturunan Terbanding .
Perlu Terbanding sampaikan bahwa secara de fakto masyarakat Samosir
masih mengakui bahwa siapa pemegang / “ pemilik Bisoloit “ (bahasa
Batak)/ Besluit (Belanda) adalah pemilik Huta/Kampung.
Berdasarkan alasan – alasan hukum tersebut diatas , Terbanding /Para
Penggugat mohon agar Judex Factie mengenyampingkan alasan-alasan
Pembanding/ Tergugat, dan memutuskan sebagai berikut :
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 33
- Menolak Permohonan banding dari Pembanding;
- Mengadili sendiri membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Balige
No.38/Pdt.G/2015/PN.BLG. tanggal 22 Peb 2016;
- Menyatakan Para Penggugat/ sekarang Terbanding sebagai Pemilik
tanah sengketa yang diwariskan oleh kakeknya secara turun temurun
dari Panaham Bosi Simbolon Sirimbang / A.Mangan /Ferdinan
Simbolon;
- Menghukum Pembanding/Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah mempelajari
memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula
Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI diatas, Majelis
Hakim Tingkat Banding menilai bahwa pada dasarnya alasan-alasan/keberatan-
keberatan tersebut telah dipertimbangkan oleh MajeIis Hakim Tingkat Pertama
secara cermat dan benar dan ternyata pula bahwa materi-materi dalam memori
banding tidak memuat hal-hal yang dapat membatalkan putusan MajeIis Hakim
Tingkat Pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak relevan untuk
dipertimbangkan lebih lanjut sedangkan kontra memori banding yang diajukan
oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat yang pada pokoknya adalah
mendukung Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016
Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg;
Menimbang, bahwa MajeIis Hakim Tingkat Banding setelah membaca,
meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat
yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan
Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016 Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, memori
banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat I, II,
III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI, dan kontra memori banding
yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat, MajeIis
Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang
telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan
dengan hal-hal yang disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar
menurut hukum, maka MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan
dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 34
menjadikan sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili
perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016
Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang dimintakan banding tersebut haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat I, II, III,
VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI, berada di pihak yang kalah maka
kepadanya dibebankan membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;
Mengingat Pasal-pasal dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
M E N G A D I L I
- Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII, XIV, XIX, dan XXI tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri BaIige tanggal 22 Februari 2016
Nomor: 38/Pdt.G/2015/PN.BIg, yang dimohonkan banding tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat I, II, III, VI, VII, VIII, IX, X, XI, XIII,
XIV, XIX, dan XXI untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,-
(seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari SeIasa tanggal 19 JuIi 2016 oleh kami DHARMA E. DAMANIK, SH., MH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Hakim
Ketua Majelis, JANNES ARITONANG, SH., MH dan AMSAR YOENAGA, SH
para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini,
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 Mei
2016 Nomor: 197/PDT/2016/PT.MDN, dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 21 JuIi 2016 oleh Ketua
Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota, serta HERRI, SH.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor: 197/PDT/2016/PT.Mdn Halaman 35
sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh
para pihak yang berperkara maupun kuasanya.
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd ttd JANNES ARITONANG, SH., MH DHARMA E. DAMANIK, SH., MH ttd AMSAR YOENAGA, SH