BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN INSTRUMEN SUPERVISI DI KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH PAUD (K3PAUD) ALALAK BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan yang dilaksanakan sebelum pendidikan dasar. Menurut Undang-undnag RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 ayat 14 menyebutkan PAUD adalah suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. Aspek perkembangan yang dikembangan pada usia dini meliputi: aspek perkembangan nilai, agama, dan moral, aspek perkembangan sosial emosional, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan fisik motorik, dan aspek perkembangan seni. Guru merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak melalui kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru adalah 1
36
Embed
eprints.ulm.ac.ideprints.ulm.ac.id/7588/2/Laporan Pengabdian.docx · Web viewBIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN INSTRUMEN SUPERVISI . DI KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH PAUD (K3PAUD) ALALAK.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN INSTRUMEN SUPERVISI DI KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH PAUD (K3PAUD)
ALALAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis SituasiPendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan yang
dilaksanakan sebelum pendidikan dasar. Menurut Undang-undnag RI No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 ayat 14 menyebutkan
PAUD adalah suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. Aspek
perkembangan yang dikembangan pada usia dini meliputi: aspek
perkembangan nilai, agama, dan moral, aspek perkembangan sosial emosional,
aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan fisik motorik, dan aspek perkembangan seni.
Guru merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk
mengembangkan aspek perkembangan anak melalui kegiatan pembelajaran.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran guru adalah
dengan melakukan sebuah pengawasan/ supervisi. Nawawi dikutip oleh
Jasmani (2013:16) mengungkapkan supervisi adalah pelayanan yang
disediakan oleh pemimpin untuk membantu para guru menjadi guru yang
professional, cakap, dan terampil sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Lebih lanjut Mukhtar dan Iskandar (2013: 55) mengungkapkan
supervisi adalah upaya meningkatkan kualitas guru yang merupakan
komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara
komprehensif dan kontinyu. Jadi, dalam rangka meningkatkan kemampuan
guru dalam melaksanakan pembelajaran dilakukan dengan melakukan
1
pengawasan atau supervisi secara berkala dengan memberikan bimbingan,
arahan, masukan terhadap aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dikelas.
Mulyasana (2012: 315) menyebutkan tugas kepala sekolah dalam
melakukan supervisi guru disekolah dengan cara: 1) sekolah menyusun
program pengawasan secara objektif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan,
2) program pengawasan disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan, 3) pengawasan pengelolaan sekolah pemantauan supervisi,
evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan, 4) supervisi
pengelolaan akedmik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh kepalah
sekolah dan pengawas sekolah. Hal serupa juga diungkapkan oleh Jasmani
(2013:106) mengungkapkan tugas supervisi adalah membantu guru mengerti
dan memahami para peserta didik, 2) membantu mengembangkan dan
memperbaiki, baik secara individu maupun secara bersama-sama, 3)
membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses
pembelajaran, 4) Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif, 5)
membantu guru secara individual, 6) membantu guru agar dapat menilai para
peserta didik lebih baik, 7) menstimulir guru agar dapat menilai diri dan
pekerjaanya, 8) membantu guru dalam melaksanakan kurikulum disekolah, 9)
mambntu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada
masyarakat. Melalui peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas
lembaga dengan melakukan supervisi secara terencana, terus menerus dalam
bentuk memperbaiki kekurangan-kekurangan guru dalam pembelajaran
sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan observasi dilapangan pada beberapa lembaga PAUD di
Kalimantan Selatan, terdapat masih kurangnya pengetahuan kepala sekolah
tentang tugasnya sebagai seorang supervisor pada lembaga yang dipimpinnya.
Kepala sekolah belum melakukan kegiatan supervisi secara terencana yang
terlihat terlihat dari belum adanya instrumen yang dibuat kepala sekolah dalam
melakukan supervisi kepada guru. Selain itu juga, kegiatan supervisi belum
dilakukan guru secara berkala. Pendokumentasian hasil supervisi yang telah
dilaksanakan tidak di lanjuti. Hal ini dikarenakan kurangnya pelatihan kepala
sekolah tentang kegiatan supervisi pembelajaran.
2
Apabila permasalahan ini tidak disikapi dengan baik maka akan membawa
banyak dampak tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan
sehingga kurangnya mutu pembelajaran pendidikan anak usia dini. Oleh
karena itu, salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas kepala sekolah
dalam melaksanakan supervisi diupayakan oleh tim dengan memberikan
bimbingan teknis bagi kepala sekolah dalam menyusun supervisi
pembelajaran. Berdasarkan dari data inilah kami tim PKM akan melaksanakan
kegiatan ini di K3 PAUD Alalak yang terletak di Kecamatan Alalak Jalan.
Trans Kalimantan Pondok indera Sari Permai RT. 22 Alalak, Barito Kuala.
Mengacu pada analisis situasi diatas, maka tim bersama dengan mitra
menjustifikasi bahwa persoalan prioritas yang dialami mitra dan prioritas yang
disepakati untuk diselesaikan berkaitan dengan rendahnya pengetahuan dan
pemahaman kepala sekolah dalam menbuat instrumen supervisi terhadap
pembelajaran yang dilakukan guru dikelas untuk kemajuan pendidikan anak
usia dini yang lebih baik.
B. Permasalahan MitraKeberhasilan suatu program pembelajaran tercapai dengan maksimal di
taman kanak-kanak tidak terlepas dari pengawasan yang dilakukan oleh kepala
sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin melakukan kegiatan supervisi
untuk memperbaiki mutu pembelajaran disekolah. Kepala sekolah mengamati
perilak atau tindakan guru dalam kelas saat melakasanakan pembelajaran.
Akan tetapi masih kurangnya pengetahuan kepala sekolah tentang tugasnya
sebagai seorang supervisor pada lembaga yang dipimpinnya. Kepala sekolah
belum melakukan kegiatan supervisi secara terencana yang terlihat terlihat
dari belum adanya instrumen yang dibuat kepala sekolah dalam melakukan
supervisi kepada guru. Selain itu juga, kegiatan supervisi belum dilakukan
guru secara berkala. Pendokumentasian hasil supervisi yang telah
dilaksanakan tidak di lanjuti. Sehingga kegiatan supervisi belum efektif
dilaksanakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dikelas.
C. Perumusan Masalah
3
Berdasarkan pada anaisis situasi dan permasalah yang dihadapi oleh mitra,
maka perumusalan masalah dalam kegiatan pengabdian ini yaitu: Bagaimana
meningkatkan pengetahuan dan pemahanan kepala sekolah di kelompok kerja
kepala sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak, Barito Kuala dalam membuat
instrumen supevisi pembelajaran di PAUD.
D. Tujuan dan Manfaat PengabdianTujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pedampingan ini adalah agar
kepala seklolah di kelompok kerja kepala sekolah PAUD (K3 PAUD) Alalak,
Barito Kuala memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam membuat
isntrumen supervisi pembelajaran di PAUD. Sedangkan kegiatan ini
diharapkan memberi manfaat:
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Kegiatan pengabdian ini diharapkan kepala sekolah memiliki
pengetahuan secara konseptual tentang supervisi program
pembelajaran di PAUD.
b. Kegiatan pengabdian ini diharapkan kepala sekolah memiliki
pemahaman secara praktik membuat instrumen supervisi program
pembelajaran di PAUD.
2. Bagi Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas
Lambung Mangkurat
Kegiatan ini merupakan perwujudan dari salah satu tri dharma perguruan
tinggi yaitu melakukan pengabdian pada masyarakat yang berperan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian SupervisiMashudi (2013: 21) menyebutkan supervisi adalah suatu proses sistematis
dan berkelanjutan dalam pengumpulan, analisis dan penggunaan informasi
untuk mengontrol manajemen dan pengambilan keputusan. Sedangkan
menurut Purwanto (2016: 76) supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan perkerjaan mereka secara efektif. Jadi supervisi adalah suatu
kegianaan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan
kepada tenaga pendidik dan kependidikan untuk memperbaiki mutu
pembelajaran dan mutu sekolah secara menyeluruh.
B. Tujuan SupervisiTujuan supervisi menurtu Mashudi (2013: 21) yaitu: (1) menghasilkan
kinerja terbaik dengan, (2) Meningkatkan rencana kerja dan melakukan
tindakan perbaikan segera terhadap beberapa penyimpangan yang mungkin
terjadi, (3) menjajaki progress dan perubahan yang terjadi dari sisi input,
proses maupun output melalui sistem pelaporan dan pencatatan regular, (4)
membantu pengambilan keputusan, (5) Temuan hasil supervisi dijadikan
sebagai bahan atau bagian dari alat evaluasi untuk intervensi selanjutnya.
Sedangkan menurut Daryanto & Racmawati tujuan supervisi adalah untuk: 1)
meningkatkan mutu kinerja guru, 2) Meningkatkan keefektifan dan
keefisienan sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan peserta didik, 3)
meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah untuk mendukung terciptanya
suasana kerja yang optimal sehingga peserta didik dapat mencapi prestasi
belajar sebagaimana yang diharapkan, 4) meningkatkan kualitas umum
sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tenteram serta kondusif yang
5
akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukan keberhasilan
lulusan.
C. Jenis Supervisi Briggs dikutip oleh Daryanto & Rachmawati (2015: 28) menyebutkan empat
jenis supervisi dari pelaksanaanya yaitu:
1. Corective Supervision
Kegiatan supevisi yang berfokus pada bentuk mencari kesalahan-
kesalahan orang yang disupervisi. Jenis supervisi ini hanya menenakankan
pada penemuan keselahan.
2. Preventif Supervision
Merupakan kegiatan supervisi yang melindungi guru dari berbuat
kesalahan, sehingga guru tidak berani berbuat hal lain kecuali yang telah
ditetapkan, sehigga menyebabkan guru kurang percaya pada kemampuan
diri untuk berkembang.
3. Courtructive Supervision
Kegiatan supervisi yang berorientasi pada masa depan, memperbaiki
kesalahan dan membangunya agar lebih baik dalam melihat hal baru dan
berusaha mengembangkannya.
4. Creative Supervisioan
Kegiatan supervisi yang mengusahakan perbaikan proses belajar mengajar,
dan usaha untuk memperbaiki lebih diserahkan kepada guru itu sendiri,
supervisor hanya menciptakan situasi yang menimbulkan daya kreatif fari
guru-guru tersebut.
D. Teknik Supervisi
6
Supervisi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, berikut ini
adalah teknik-teknik yang digunakan pada kegiatan supervisi yaitu:
1. Teknik Supervisi Perseorangan/ Individual
Teknik perseorangan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan secara
perseorangan. Kegiatan yang dilakukan dalam teknik perseorangan yaitu:
a) teknik kunjungan kelas (classroom visitation), b) teknik observasi kelas
(observation visits), c) percakapan pribadi, d) intervisitasi (mengunjungi
sekolah lain), e) penyeleksian berbagai sumber materi untuk mengajar, f)
menilaia diri sendiri.
2. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi yang bersifat kelompok adalah teknik supervisi yang
dilaksanakan dalam pembinaan guru secara bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian dikutip Daryanto
& Racmawati: 10). Teknik supervisi kelompok terdiri dari: a) pertemuan
orientasi bagi guru baru, b) rapat guru, c) studi kelompok antar guru, d)
Purwanto, M. Ngalim. 2017. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Daryanto & Tutik Rachmawati. 2015. Supervisi Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
19
LAMPIRAN
ANGGARANAnggaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah
sebagai berikut:
No Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan Harga Satuan Total
1 ATK
Kertas HVS 1 rims Rp 48,000 Rp 48,000 Materai 6000 4 eks Rp 8,500 Rp 34,000 Akses internet 22 giga Rp 3,000 Rp 66,000 Jumlah Rp 148,000
2 Publikasi jurnal PPM 1 keg Rp 800,000 Rp 800,000 3 Penggandaan Proposal
Pencetakan proposal pengabdian (5 Eks x 50) 250 lembar Rp 500 Rp 125,000 Penjilidan Poposal 5 eks Rp 5,000 Rp 25,000 Jumlah Rp 150,000
4 Penggandaan laporan pengandaan
Pencetakan laporan pengabdian (5 eks x 90 lembar) 450 lembar Rp 500 Rp 225,000 Penjilidan laporan pengabdian 5 eks Rp 5,000 Rp 25,000 Jumlah Rp 250,000
5 Biaya perjalanan
Konsumsi narasumber pengabdian 4 OH Rp 38,000 Rp 152,000 Transportasi pelaksanaan pengabdian ( 2 hari x PP) 4 OH Rp 200,000 Rp 800,000
20
Jumlah Rp 952,000 6 Penunjang
Cetak Banner 1 set Rp 150,000 Rp 150,000
cetak bahan tayang (20 eks x 20 lembar) 400 eks Rp 1,000 Rp 400,000 Jumlah Rp 550,000
7 Pencetakan sertifikat 70 lembar Rp 5,000 Rp 350,000
8Honor narasumber ( 2 hari x 2 orang 4 OR Rp 200,000 Rp 800,000
Total Keseluruhan Rp 4,000,000
JADWAL
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan
selama 3 bulan di Kelompok Kerja Kepala PAUD (K3PAUD) Alalak
yang terletak di Barito Kuala. Adapun rincian dari kegiatannya sebagai
berikut:
No Kegiatan Waktu ( Bulan)Oktober November Desember
1 Persiapan Proposal2 Penjajagan lokasi
sebelum kegiatan3 Pelaksanaan kegiatan4 Pembuatan laporan5 Publikasi ilmiah
21
GAMBARAN IPTEK
22
Peningkatan kualitas
pembelajaran guru di PAUD
Pelaksanakan supervisi dilakukan guru secara terencana, berkala, dan
berkelanjutan untuk mencapai tujuan pembeajaran
Kepala sekolah di K3 PAUD
Alalak
Meningkat kemampuan kepala sekolah PAUD dalam menyusun instrumen supervisi terhadap pembelajaran guru dikelas