-
PEMERINTAH KABI}PATEN KAPUASBLIJD RSUD Dr. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO
Jln. Tambun Bungai No. 1 6 Teh. 05 1 3 -27653 F ax. 0513 -237 9
Ie-mail : rsBdkapuasrf,,Igmail. corn website : wriar,-.
rslld.kapuaakab. go. il
KUALA KAPUAS
KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD dT. H. SOEMARNO
SOSROATMODJOi.{riinor : 9@ i ,8 ;RStjC.*
-
3. Dewan Pengawas Rumah Sakit adaiah Dewan yang bertugas untuk
meiaksanakan pengawasanterhadap pengurusan BLUD dan ditetapkan oleh
Bupati dengan persyaratan realisasi nilai omsettahunan sebesar
Rp.i5.000.000.000,- ( Limabelas Miliar Rupiah ) dan nilai aset
Rpzi. ooo. ooo. 000,- ( Tujuhpulu h LimaMiliar Rupiah )
4. Yang dimaksud Direktur adalah Pemimpin BLIID RSUD-dr.H.
Soemarno Sosroatmodjo KualaKapuas.
5. Jabatan strukturai adalah suatu kedudukan yang menunjukkan
suatu tugas, tanggungjawab,wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri
Sipil dalam rangka memimpin suatu satuanorganisasi negata
6. Kepala Bagian ( Kabag lKepala Bidang ( Kabid ) adalah suatu
jabatan struttural eselon IIIyang membantu Direktur daiam pelayanan
administrasi, dara dan informasi dan pelaporan untuk
pengambil an keputusan pimpinan suatu organisasi
i. Kepala Seksr ( Kasi ) adalah suatu labatan strukturai eselon
lV yang membantu KabagiKabiddalam menyiapkan data dan informasi,
membuat bahan, menyelesaikan tugas dan laporansebagai bahan
pengambilan keputusan pimpinan suatu organisasi.
8. Kepala Instalasi adalah suatu jabatan non struktural bagi
unit-unit usaha strategis tempatdiselenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, baik pelayanan secaralangsung maupun
tidak langsung.
9. Kepala Ruangan adalah suatu jabatan non strukturai bagi unit
pelayanan langsung kepada pasienuntuk observasi, diagnosis,
pengabatary rehab medik atau pelayanan kesehatanlainnya
denganmenempatkan tempat tidur di ruang rawat inap.
l0.labatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang danhak seolang Pegawai Negeri Sipii dalam
rangka menjaiankan tugas pokok dan fungsi keahhandan I atau
ketrampilan untuk mencapai tujuan organisasi-
11. Tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter
gigi yang merupakan karyawantetap atau dokter yang sudah di SK-kan
oleh direktur atau pejabat yang berwenang kecualiriokter tamu.
l2.Tenagakeperawatan adalah Perawat atauBidan yang memberikan
pelayanan keperawatan dankebidanan kepada pasien dengan pendekatan
asuahan meliputi k*iatan mandiri,kalabarattf danpendidikan
kesehatan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien.
13. Tenaga paramedis non keperawatan adalah tenaga pendukung
atau penunjang pelayanan medisnon perawat seperti pekarya
kesehatan, administrasi kesehatan, pramusaji dll-
14. Dokter tamu adalah dokter bukan karyawan tetap rumah sakit
yaitg drperkenankan merawat ataumelakukan tindakan di rumah sakit
berdasarkan SK Direktur.
15. Karyawan adalah pegawai yang bekerja di lingkungan rumah
sakit, baik yang berstatuspegawunegerr sipil ( PNS ) maupun tenaga
kontrak
-
i6. Yang dimaksud tenaga kontrak adalahtenaga non CPNS/PNS yang
bekerja di rumah sakit baikbidang kesehatan atau non kesehatan
sebagai pegawai tidaktetap dengan pengelolaan systemkonirak harian
selam 1 ( satu ) tahun arLggarafi.
17.Taif paket adalah tarif pelayanan pasien yang komponen
tarifnya tidak dipilah-pi1ah denganpembiayaan meialui Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) Kesehatan, Jamkesda
sertapasien yang pembiayaannya dijamin oleh instansi atau ba{an
berdasarkan tarif BPJS Kesehatanatau Jamkesda.
18. Tarif bukan paket adalahtanf pelayanan pasien berdasa*an
Perda Kabupaten Kapuas Tentang
Retribusi Jasa Unrum Peiayananan Kesehatan Pada RSUD
L9.Yang dimaksud dengan keuntungan usaha lain adalah keuntungan
yang diperoleh dari seluruhpendapatan unit-unit usaha rumah sakit
selain jasa pelayanan dan operasional rumah sakit
Pasal2
AJ,AS
Sistem pembagian insentif berazaskantiga hal yaitu :1.
Proporsionalitas, yang diukur berdasarkan beban kerja.2. Kesetaraan
dan kebersamaan3. Kepafiitan, dengan melihat kemampuan rumah sakit
dalam memberikan insentif kepada
karyawan.
1.
Pasal3
Hak dan KewajibanManajemen rumah sakit menyeciiakan aiokasi
ciana untuk PUS insentit karyawan r";mah saLiryang dianggarkan
melalui Rencana Bisnis Anggaran ( RBA ) yang berasal d,ari
pendapatanrumah sakit.
Setiap karyawanrumah sakit berhak mendapatkan insentif sesuai
ketentuan yangberlakuSetrap karyawan sebagar indivrdu atau kelompok
profbsr yang menghasilkan Jasa peiayanan,berkewajiban memberikan
kontribusi ke POS insentif yang besaran prosentasenya
ditentukandalam sitem pembagian insentif
Setiap karyawan yailg memangku jabatan pada pusat pendapatan
atau revenue cefitre maupunpusat pemb iayaanatau cost centre,
berkewajiban untuk *"r*r.L Strategic Actiacn Plan yangdilengkapi
dengan indikatoq targetl standar dan sistem akuntabilitas-Yang
tergolong kepada kelompok pusat pendapatan atau revenue centre
adalah :
a. Instalasi Gawat Darurat lb. lnstalasi Rawat Jalanc. Instalasi
Rawat Inapd. Instalasi Bedah Sentrale. Instalasi Bedah Cyto
2.
3.
4
-
f. Instalasi Farmasig. Instalasilaboratoriumh. Instaiasi
Radiologii. Instalasi PelayananDarahj Instalasi Rehabilitasi
Medikk. Instalasi Gizii. Instalasi lain yang menghasilkan jasa
6. Yang tergolong kepada kelompok pusat biaya atau cost centre
adalab .a. Direktur
b. Kepala Bagian dan Kepala Bidangc. Kepala Sub bidang atau sub
bagian ataukepala seksi, kepala instalasid. Kepala ruangan, kepala
satuan pengawas internal, ketua panitia/time. Ketua komite medrk,
ketua komite keperawatan, ketua komrte mutuf" Unit
- unit lain yang tidak menghasilkan jasa
BAB IISISTEM PEMBAGIAN INSENTIF
Pasal4
Pengertian
1. Sistem pembagian insentif adalah sistem yang mengatur
pembagian insentif karyawan padaBLIID RSUD dr.H.Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas berdasarkan pola indexing yangteiah
disepakati.
2. Insentif adalah tambahan pendapatan bagi karyawafl yang
besarannya bisa berubah-ubahsesuai dengan kinerja karyawan yang
bersangkutan.
3. POS Insentif adalah pos penerima kofiribusi jasa pelayanan
dari pusat-pusat pendapatan dankeuntungan usaha lain rumah sakit
sebagai sumber dana insentif tidak langsung karyawan.
4. Sistem pembagian insentif dinyatakan sah jika ditandatangani
oleh direktur rumah sakit.5. Insentif langsung adalah insentif yang
menjadi hak setiap karyawan pada unit-unit
pendapatan setelah kontribusi untuk dana POS insentif dari jasa
pelayanannya diberikan.6. Besaran persentase untuk dana POS
insentif riitentukan melalui kesepakatan
t7. Insentif tidak langsung adalah insentif yang sumber dananya
diperoleh melalui POS insentif.L Distribusi insentit iangsung cian
ticiak iangsung ciiciasarkan pacia scoring yants drtentukan
mel alui indexing y ang ditetapkan dal am si stem ins entif.g.
Indexing adalah cara atii,.t perangkat untuk menentukan besaran
bcore individu karya'wan
sesuai dengan beban kerjanya.10. Score adalah nilai individu
atau kelompok prof'esr, yang merupakan hasrl kali antara index
dengan r ating atau bobot
11. Rating adalah pemberian nrlai I bobot terhadap variabel
index
-
l-
2.
12. Total score adalah penjumlahan score individu atau keiompok
profesi13. Total score rumah sakit adalah penjumlahan terhadap
seluruh total score individu atau
kelompok profesi ( karyawan rumah sakit )14. Seluruh
karyawanberhak menerima insentif tidak langsung
Pasai 5
Sumber P embiay aan InsentifJasa pelayanan tarifpaket dan
tarifbukan baketKeuntungan unit-unit usaha lain seperti .
a. Apotekb. KantirVwarungc. Diklatd. ATMe. Parkirt. Asrama
dlL.
Pasal 6
Komponen Tarif Rumah SakitTarif rumah sakit terdin darr jasa
sarafia prasarana rumah sakit atau akomodasi dan jasapelay ananl
jasa operator ljasa lainnya.
2. Jasa pelayanan terdiri dari jasa medis, jasa keperawatafi,
jasa kefarmasian, jasa paramedisnon keperawatan dan jasa pelaksana
teknis rumah sakit ( sesuai dengan keadaan rumahsakit)I asa pelay
anan y ang tercantum didalam komponen tarif bukanlah
insentifSelanjutnya jasa medis, jasa keperawatan, jasa
ket-armasian, jasa paramedis nonkeperawatan dan jasa pelaksana
teknis yangtercantum didalam komponen tarif rumah sakit,disebut
sebagai insentrf setelah ciiatur distribusinya drdalam slstem
pembagran rnsentrt.Jasa medis adalah pendapatan individu yang
dihasilkan aklbat pelayanan dokter danmerupakan bagrat jasa
pelayanan rumah sakit yang tercantum didalam komponen tarifrumah
sakit yang bersifat individu, meliputi dokter spesialis {an umum,
dokter spesialis gigidan dokter gigi serta do}
-
komponen tarif penjualan obat iian ABIIP. Meliputi apoteker,
asisten apoteker cianpelaksana farmasi.
8. Jasa paramedis non keperawatan a
-
Pasal 10
Sumber Dana Insentif Dari Keuntungan Usaha Lain
i. Keuntungan apotek :a. Direktur mendapatkan 4 o/o dari
keuntungan apotekb. Manajemen mendapatkan L Ti dari keuntungan
apotekc. Dana pengembangan apotek 15 Yo dari keuntungan apotekd.
Kesejahteraankaryawan apotek 15 Yo dai, keuritungan apoteke. BLUD
RSUD 15 o/a dari keuntungan apotekf. Dana POS insentii 5U ozo ciari
keuntungan apotek
2. SewaWarung BLUD RSIID .a. 50 7i, sebagar dana darmawanitab.
5O Yo sebagai dana POS insentif
j. Komposisr pembagran dari keuntungan usaha iain sebagar sumber
dana rnsentrf yang belumdiatur, akan dilakukan pembahasan lebih
lanjut.
BAB IVINDEXING
Fasai 11
Tarif Bukan Paket
i. Tidak berlaku dalam system pembagian insentif ini hingga
dilakukan pembahasanpenerapannya
Pasal 12
Tarif Paket
1. Nilai rentang variable index arfiara 0 sampai dengan 42.
Indexing insentif tidak langsung berdasarkan pada variable index
:
a. Basic index utuu index dasur. merupakan penghargaan sebagai
insentif dasar bagiseluruh karyawan yang standarnya diadopsi dari
gaji pokok karywwan yangbersangkutan, dengan ketentuan setiap gaji
pokokdibagi denganRp. 1.104.350.Misal : Gaji pokok Pak Bondan Fr:p.
2.922.20A, maka diperloeh nilai basic indexsebesar F.':p.
2.922.200/Rp 1.104.350 : 2,65.
b. Competeney index adalah penghargaan terhadap ku{lifikasi I
capaeity berdasarkanpenciiciikan atau ke-irampiian berseriiflkat,
terdiri atas :
No Kualifikasi lCapacity Index
I SMP 0,4
2 SMA /SMU 0,8J D-I 1,24 D-II 1,6
-
5 D- III 2,46 D*IV 2,47 s. 1 2,8
8 S . 1 + Profesi ( Dokter Umum/Gigi Apoteker, Ners ) -)-9 s.2
3,6
10 })nlrfer Srreeiglis 4
ltugr\al pErruruu(afl yailB LrLraK scsuan ucllgall pusrsr KerJa
Kafyawarr rltra'K. ur:il(urdalam sistem ini.
Misai : Seorang sarjana keperawatan bekerja sebagai kepala iata
usaha makakesarj anaannya tidak berlaku.
Kursus/peiatihan bersertillkat minimai Za jam sesuai ciengan
posisr kerya, diirenpenghargaan dengan tambahan index sebesar A,2,
dengarr ketentuan :
. Tidak diiakukan rating.
Berlaku sesuai masa berlaku sertifikat untuk kursus/pelatihan
yang
acia masa berlakukanya.
Berlaku selamanya untuk kursus/pelatihan yang berlaku
seumurhidup dan
Berlaku selama 2 tahm untuk kursus/pelatiahan yang tidak ada
masaberlakunya dan tidak berlaku seurnur hidup.
Resiko index adalah nilai untuk resiko yang diterima karyawan
akibat pekerjaannya.Resiko index terbagi menjadi 4 grade yaitu
:
i. Resiko Grade I dengan nilai 1 adalah, kemungkinan terjadi
resiko kerja yangbersifat fisik ringan apabila karyawan tersebut
bekerja sesuai protap / SOP.Termasuk daiam Resiko Gra
-
Resiko Grade III dengan nilai index 3 adalah, kemungkinan ieqadi
resikokerja yang bersifat kimiawi, infeksius potensi tinggi, fisik
dengan potensitinggi meskipun karyawan yang bersangkuiart bekerla
sesual protap /SOP.Termasuk dalamResiko Grade trI ini adalah
.Laboratonum, Pol. Paru, Pol.Dalam,Pol. Bedah, Pol. Gigi, lGD,
Ponek, OK CentraUCyto, ICU, Ponek, R.Isolasi, R. Perinatologi, VK,
R. Kenanga, Ambulance,I*, Dokter SpesialisPenyakit Bedah, Dalam,
Anak, Obsgyn, Anastesi, Perawat Rujukan.Resiko grade fV dengan
nilai index 4 adalal; kemungkinan teriadi resikokerla yang bersiiat
radiasi, kimiawi cian int-'eksius dengan potensi sarrgattinggi
meskipun karyawan yang bersangkutan bekerja sesuai protap
SOP.Termasuk dalamgrade IV ini adalah instalasi radiologi.
Emergency indsx adalah penilaian terha,dap fieks;ensi beban
emergenc-v 5rang harus
disegerakan. Terdiri dari 4 ( empat ) grade yartu .i. Grade i
emergenoy renciah dengan niiai sama dengan i. Termasuk ciaiam
Garde I ini adalah . Loketladm ruang dan instalasi, Fisioterapi,
Pol./InstalasiGizi, seluruh Polikiini( UTD, IPSRS, Kepegawaian,
Yanmed, Rumahtangga, Keperawata4 Keuangan, Medical recard, Kasir,
Satpam, Linen,Kamar tuiayai, CSSD.
ii. Crrade II, emergengy sedang dengan nilai sama dengan 2.
Termasvk dalamGrace II ini ada'iah : Radiologi, Farmasi, OK
Central, Ruang Rawat Inapselain ICU,HD dan VK.
iii. Grade tll, Emergency tinggi dengan nrlar sama dengan 3.
Termasuk dalamGrade Itr ini adalah : Laboratoriurq ICU, OK Cyto,
Ambulance, FID,Perawat Rujukan
iv. Grade IV, Emergency sangat tinggi dengan nilai sama dengan
4. Termasukdalam Grade IV ini adalah : IGD, Ponek, \'i(, Dokter
Spesialis PenyakiiBedah, Dalam, Anak, Obsgyn, Anastesi.
Position index adatah penilaian terhadap beban jabatan yang
disandang karyawanyang bersangkutan, dengan syarat terdapat SK
darigpemerintah atau direktur rumah
sakit terdiri atas :
No Kelompok labatan Index
1 Tidak memiliki j ab atan/ staf . I
2 Dokterumum, Dokter gigi, Ka. Ru/Diklat,P2HP 2
J
Kasubag, Kasi, Ka. Instalasi/Ifu. SMF, Ka. Komitemedic/kepe r aw
atan. Dokter spesialis. Bendahara Penerima.Pengeluaran,
APBD,PPTK
J
ll1.
iv.
-
4 | rcatid. Kabag, Pejabat tekhnis 4
Presence indu adalah, penilaian I penghargaan terhadap kehadiran
sebagaikaryawanrumah sakit dengan ketentuan nilai index per hari
sama dengan 0,15 dan
satu bulan sama dengan 26 hari.
3. Indexing insentif langsung berdasarkan pada variable index
:
a. B*sic index merupakan penghargaan yang diberikan terhadap
profesi, tangguttgjawab profesi dan lingkup kegiatan profesi, baik
individu atau kelompok.
i. lndexing profbsi
No ProfesiIndex
Rawat Inap Rawat Jalan
I Dokter Spesialis 4 42 Dokter umum/Gigi, Apoteker 3 3
3 Keperawatan/Penu nj ang 2 2
4 Loket, Linen, Km. Mayat. I I
ii. Indexing tanggung j'awab profesi
No ProfesiIndex
Rawat Ianp Rawat Jalan
IDokter Spesialis Penyakit Bedah,Obsgyn, Anastesi, Dalam,
Anak
4 4
2 Dokter Spesialis selain poin pertanra 3 3
3 Dokter Umum, Gigi,Apoteker 2 Z
4 Ners 1,5
5 Keperawatan/Penunj ang I 1,45 Loket, Linen, Km. Mayat. 0,5
4,7
Indexing lingkup kegiatan pelayanan profesi :f1. Lingkup
Kegiatan Dokter Spesialis
111.
No Profesi Index1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam,
Bedalr, Obsgyn dan Anak
4
2 Dokter Spesialis Anstesi aJ
., Dokter spesialis selain pada poin 1 dan2 2
-
2. Lingkup Kegiatan Profesi Selain Dokter Spesialis .a. Kegiatan
pelayanan dilakukan sesuai SK penempatan dari direktur
atau fihak yang berwenang mendapatkan index i.b. Karena alasan
kompetensi, individu atau kelompok profesi
keperawatan dapat mendapatkan tambahan index lingkupkegiatan dan
jumlah pasien yang dllayani jika melakukan kegiatanpelayanan diluar
lingkup kegiatan sesuai pada poin pertama (a),dengan ketentuan
:
l) Ada SK Direktur atau Surat 'lugas ciari i=rhak yangberwenang
tentang tugas tambahan dimaksud.
2) Index lingkup kegiatan per ruangan sesuai SKpenempatan/itgas
sebesar I .
3) lndex lingkup kegiatan per ruangan untuk pasien rawatinap
yang dikolsultasikan kepada dokter umum sebesar
A,2 dan dihitung satu kali per ruangan dalam satu bulan.4)
Indexing tambahan index berlaku sebagai insentif
Iangsung dan bersifat individu.
iv. Cara menghitung score variable basic index .1) Selain dokter
spesialis :
a) Nilai index profesi, tanggung jawab profesi dan
lingkupkegiatan profesi dijumlahkan kemudian dibagi 3
danselanjutnya diiakukan scorring.
b) Untuk indexing tambahan index berlaku keter*van:i. Nilai
index ruangantidak dilakukanratingii. Jumlah pasien yang dilayani
dilakukan perhitungan
sebagaimana pola indexrng yang berlaku pada variabeljumlah
pasien yang dilayani.
2) Untuk dokter spesialis, nilai index p{ofesi, tanggung jawab
profesidan lingkup kegiatan profesi dijumlahkan kemudian
dilakukanscorring
:
b. Rttsio antara jumlah tenxga dengan jumlah pmien yang
dilayani, merupakanperbandingan antara jumlah tenaga yang
diperlukan sesuai standar pelayananminimal ( SPM ) ketenagaan RS
dengan jumlah pasien yang dilayani, indexingdilakukan dengat
cara'.
-
Pertarna, pemberian kategori jumlah tenaga :1) Kategori Tenaga
Sangat Tinggi (TST ), jika jumlah tenaga yang ada dua
kali lebih tinggi dari kebutuhan jumlah tenaga yang
diperlukan.2) Kategori Tenaga Tinggi ( TT ), jika jumlah tenaga
yang ada melebihi
kebutuhan jumlah tenagayang drperlukan tetapi tidak sampai dua
kaii.3) Kategori Tenaga Cukup ( TC ),lika jumlah tenaga yang ada
sesuai
kebutuhan
4) Kategori Tenaga Kurang ( TK )" jika jumlah tenaga kurang
dankebutuhan
Kedua, pemberian kategai jumlah pasien yang dilayani dengan
caramembuat lebar keias ( intervai ) berdasarkan distribusi
frekwensi.Pengkategorian dimulai dari lebar kelas terkecil dengan
kategori 4seianjutnya meningkat sesuai lumiah iebar kelas.Ketiga,
dilakukan tabulasi indexing rasio antara kategori jumlah
teruagadengan kategori jumlah pasien yang dilayani .
Rasio Index Rasio lndex Rasio Index Rasio Index
TK:A o5'1- TC :A 0,375 TT. A 0,25 TST:A 4,125TK:B I TC:B 0,875
TT.B 0,75 TST:B 0,625TK:C 1,5 TC:-c 1,375 TT:C 1,25 TST: C T,125TK
:D 2 TC:D 1,875 TT:D 1,75 TST:D 1.625TK:E )\ TC :E 2,375 TT:E
))< TST:E 2,125,\"I7
. DIl\ . I' aJ ,7.l1 . EIL, . I' a olf aLIOtJ.r'.r!
. D 11q .ro.n . Df!ll I' n aa
-
Perinatologi, R. Ponek, Radiologi, R. Teratai, UTD, R. \lK, R.
AnggrelqVIP, Ahli Gizi, HD.
ii. Pelayananyangbersifat tidak langsung dengan index 1
merupakan pemberianpelayanan kepada pasien yang dalam
pelaksanaannya tidak harus dilakukan
dengan caraintervensi langsung kepada pasien. Termasuk dalam
kategori ini
adalah.
a. Rawat lalan . Farmasi, Loket.
b. Rawat Inap : Farmasi, Instalasi Grzi ( non ahli gizi ,,
IPSRS,Laboratorium, Linen, Loket.
d. trekuensi kontsk d.engan posien, merupakan penghargaan
terhadap intensitaspelayanan langsung dan tidak langsung pada
pasien yang didasarkan padakondisi/keadaan pasien.
i. Indexing frekuensi kontak dengan pasien ruwat inap untuk
medisNo Dokter Index
IDokter umum ICU, Dokfer SpesialisPenvcLit Redah T)alam
Kandrrnrvan Anak-
-"J *"" ---""*"D!r"
dan Anastesi.2 DokterumumYK 1