Penentuan Nilai Kandidat In-House Reference Material (RM) ZRO 2 ISSN 1411 – 3481 (Susanna) 23 PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) ZrO 2 Susanna Tuning Sunanti, Samin, Supriyanto C Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 YKBB, Yogyakarta E-mail : [email protected]Diterima: 18-12-2012 Diterima dalam bentuk revisi: 28-01-2013 Disetujui: 11-02-2013 ABSTRAK PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) ZrO 2 . Telah dilakukan kegiatan penelitian pembuatan dan penentuan nilai bahan acuan atau in-house reference material (RM) zirkonium oksida dengan mengacu pada standar ISO:35-2006. Bahan baku kandidat RM adalah ZrO 2 dari Merck seberat 4 kg yang dikeringkan pada suhu 90°C selama 2×6 jam dalam ruangan tertutup. Selanjutnya sampel digerus dengan alu stainless steel (SS) hingga lolos ayakan berukuran ≤ 200 mesh, dihomogenkan dalam homogenizer selama 3×6 jam agar diperoleh sampel yang halus, kering dan homogen. Uji kadar air, homogenitas, dan stabilitas sampel dilakukan masing-masing dengan metode gravimetri, XRF dan AAS. Serbuk kandidat RM ZrO 2 kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol polietilen masing-masing seberat 100 g. Selanjutnya sampel kandidat didistribusikan kepada 10 Laboratorium Pengujian yang telah terakreditasi untuk pengujian komposisi kandungan oksida dan hilang pijar (LOI) dengan berbagai metode analisis yang sudah tervalidasi seperti AAS, XRF, AAN, dan UV-Vis. Hasil uji kandungan parameter oksida dan hilang pijar dari berbagai laboratorium diolah dengan metode statistik. Dari data uji berbagai laboratorium tersebut diperoleh kadar oksida dan LOI dalam kandidat bahan standar zirkonium oksida yaitu ZrO 2 : 97,7334 ± 0,0016 %, HfO 2 : 1,7329 ± 0,0024 %, SiO 2 : 30,1224 ± 0,0053 %, Al 2 O 3 : 0,0245 ± 0,0015 %, TiO 2 : 0,0153 ± 0,0006 %, Fe 2 O 3 : 0,0068 ± 0,0005 %, CdO: 3,1798 ± 0,00006 ppm, dan LOI = 0,0217 ± 0,00022 %. Kata kunci: in-house reference material, ZrO 2 , ISO:35-2006 ABSTRACT VALUE DETERMINATION OF ZrO 2 IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) CANDIDATE. The value determination of zirconium oxide in-house reference materials (RM) candidate has been done by referring to ISO:35-2006 standard. The raw material of RM was 4 kg of ZrO 2 , Merck, that was dried at 90° C for 2×6 hours in a closed room. The samples were crushed with stainless steel (SS) pestle to pass ≤ 200 mesh sieve, homogenized in a homogenizer for 3×6 hours to obtain the powdered, dried and homogenous samples. The gravimetric method was performed to test the moisture content, while XRF and AAS methods were used to test the homogeneity and stability of samples candidates. Reference material (RM) candidates of ZrO 2 powder were put into polyethylene bottles, each weighing 100 g. Samples were distributed to 10 testing laboratories that have been accredited for testing the composition of the oxide contents and loss of ignition (LOI) using variety of analytical methods that have been validated such as AAS, XRF, NAA, and UV-Vis. The testing results of oxide content and loss of ignition parameters from various laboratories were analyzed using statistical methods. The testing data of oxide concentration in zirconium oxide RM candidates obtained from various laboratories were ZrO 2 : 97.7334 ± 0.0016%, HfO 2 : 1.7329 ± 0.0024%, SiO 2 : 30.1224 ± 0.0053 %, Al 2 O 3 : 0.0245 ± 0.0015%, TiO 2 : 0.0153 ± 0.0006%, Fe 2 O 3 : 0.0068 ± 0.0005%, CdO: 3.1798 ± 0.00006 ppm, and the LOI results was = 0.0217 ± 0.00022%. Keywords: in-house reference material, ZrO 2 , ISO:35-2006
14
Embed
PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE …repo-nkm.batan.go.id/2493/1/PROSIDING_S.TUNING_PSTA_2013.pdf · yang telah terakreditasi untuk pengujian komposisi kandungan oksida
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penentuan Nilai Kandidat In-House Reference Material (RM) ZRO2 ISSN 1411 – 3481 (Susanna)
23
PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) ZrO2
Susanna Tuning Sunanti, Samin, Supriyanto C
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan – BATAN Jl. Babarsari, Kotak Pos 6101 YKBB, Yogyakarta
Diterima: 18-12-2012 Diterima dalam bentuk revisi: 28-01-2013
Disetujui: 11-02-2013 ABSTRAK
PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) ZrO2. Telah dilakukan kegiatan penelitian pembuatan dan penentuan nilai bahan acuan atau in-house reference material (RM) zirkonium oksida dengan mengacu pada standar ISO:35-2006. Bahan baku kandidat RM adalah ZrO2 dari Merck seberat 4 kg yang dikeringkan pada suhu 90°C selama 2×6 jam dalam ruangan tertutup. Selanjutnya sampel digerus dengan alu stainless steel (SS) hingga lolos ayakan berukuran ≤ 200 mesh, dihomogenkan dalam homogenizer selama 3×6 jam agar diperoleh sampel yang halus, kering dan homogen. Uji kadar air, homogenitas, dan stabilitas sampel dilakukan masing-masing dengan metode gravimetri, XRF dan AAS. Serbuk kandidat RM ZrO2 kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol polietilen masing-masing seberat 100 g. Selanjutnya sampel kandidat didistribusikan kepada 10 Laboratorium Pengujian yang telah terakreditasi untuk pengujian komposisi kandungan oksida dan hilang pijar (LOI) dengan berbagai metode analisis yang sudah tervalidasi seperti AAS, XRF, AAN, dan UV-Vis. Hasil uji kandungan parameter oksida dan hilang pijar dari berbagai laboratorium diolah dengan metode statistik. Dari data uji berbagai laboratorium tersebut diperoleh kadar oksida dan LOI dalam kandidat bahan standar zirkonium oksida yaitu ZrO2: 97,7334 ± 0,0016 %, HfO2: 1,7329 ± 0,0024 %, SiO2: 30,1224 ± 0,0053 %, Al2O3: 0,0245 ± 0,0015 %, TiO2: 0,0153 ± 0,0006 %, Fe2O3: 0,0068 ± 0,0005 %, CdO: 3,1798 ± 0,00006 ppm, dan LOI = 0,0217 ± 0,00022 %.
Kata kunci: in-house reference material, ZrO2, ISO:35-2006 ABSTRACT
VALUE DETERMINATION OF ZrO2 IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) CANDIDATE. The value determination of zirconium oxide in-house reference materials (RM) candidate has been done by referring to ISO:35-2006 standard. The raw material of RM was 4 kg of ZrO2, Merck, that was dried at 90° C for 2×6 hours in a closed room. The samples were crushed with stainless steel (SS) pestle to pass ≤ 200 mesh sieve, homogenized in a homogenizer for 3×6 hours to obtain the powdered, dried and homogenous samples. The gravimetric method was performed to test the moisture content, while XRF and AAS methods were used to test the homogeneity and stability of samples candidates. Reference material (RM) candidates of ZrO2 powder were put into polyethylene bottles, each weighing 100 g. Samples were distributed to 10 testing laboratories that have been accredited for testing the composition of the oxide contents and loss of ignition (LOI) using variety of analytical methods that have been validated such as AAS, XRF, NAA, and UV-Vis. The testing results of oxide content and loss of ignition parameters from various laboratories were analyzed using statistical methods. The testing data of oxide concentration in zirconium oxide RM candidates obtained from various laboratories were ZrO2: 97.7334 ± 0.0016%, HfO2: 1.7329 ± 0.0024%, SiO2: 30.1224 ± 0.0053 %, Al2O3: 0.0245 ± 0.0015%, TiO2: 0.0153 ± 0.0006%, Fe2O3: 0.0068 ± 0.0005%, CdO: 3.1798 ± 0.00006 ppm, and the LOI results was = 0.0217 ± 0.00022%. Keywords: in-house reference material, ZrO2, ISO:35-2006
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14 No 1, Februari 2013, 23 - 36 ISSN 1411 - 3481
24
1. PENDAHULUAN
Ketertelusuran atau mampu telusur
merupakan salah satu hal yang harus
dipenuhi pada suatu pengukuran.
Ketertelusuran adalah sifat dari suatu hasil
pengukuran yang dapat dikaitkan dengan
standar tertentu yang tepat, umumnya
standar nasional atau internasional, melalui
rantai perbandingan yang tidak terputus.
Untuk menjamin suatu hasil pengujian agar
mampu tertelusur, digunakan suatu bahan
acuan atau reference material (RM). Bahan
acuan adalah bahan yang homogen dan
stabil yang satu atau lebih sifat-sifatnya
telah diukur dan data diperoleh dengan
akurat. Bahan acuan yang bersertifikat
(Certified Reference Material = CRM) ialah
bahan acuan yang homogen dan stabil yang
satu atau lebih sifatnya telah dikarakterisasi
dengan prosedur yang valid secara
metrologi disertai dengan sertifikat yang
menyatakan nilai dari sifat tersebut,
ketidakpastiannya dan ketertelusuran
metrologinya (1).
Secara hierarki bahan acuan, dapat
dikategorikan menjadi tingkat akurasi
tertinggi, tingkat akurasi kedua dan tingkat
akurasi ketiga. Tingkat akurasi tertinggi
umumnya dimiliki oleh bahan acuan primer
(primary reference material) seperti SRM
(Standard Reference Material) dan CRM.
Tingkat akurasi yang kedua dimiliki oleh
bahan acuan sekunder yaitu bahan yang
sama dengan bahan acuan primer
(komposisi matriks, kadar analit,
homogenitas dan kestabilan) yang dibuat
melalui kalibrasi oleh bahan acuan primer
dan mampu tertelusur ke bahan acuan
primer. Tingkat akurasi ketiga dimiliki oleh
working / in-house / internal reference
material yang dapat dibuat di laboratorium
sendiri dengan bahan yang matriksnya
bahan acuan sekunder atau bahan alami
atau sintetik lainnya, dimana nilai reference
material ini diperoleh berdasarkan nilai
konsensus dari hasil uji banding
laboratorium.
Di Indonesia, SRM dan CRM
umumnya harus dipesan langsung ke
distributor di luar negeri, dengan harga yang
cukup tinggi. Produsen RM yang paling
terkemuka misalnya National Institute of
Standards and Technology (NIST, USA),
Institute of Reference Materials and
Measurements (IRMM, Belgia), Bureau
Communautaire de References (BCR,
Belgia), Laboratory of Government Chemists
(LGC, UK), International Atomic Energy
Agency (IAEA, Austria). Selain itu, masih
banyak produsen lainnya di Kanada, Eropa,
Australia, Jepang, Korea, Cina, yang
memproduksi RM untuk semua bidang
analisis kimia dan fisika. Mengingat
kuantitas yang sangat terbatas dan
harganya yang tinggi, maka bahan itu harus
digunakan secara tepat dan efektif, yaitu
hanya untuk mengkalibrasi peralatan,
membuat bahan internal, memvalidasi
metode analisis, dan tidak digunakan untuk
pengendalian mutu internal, yaitu sebagai
bahan kontrol (quality control samples)
dalam analisis sehari hari (1,2).
Penelitian tentang zirkon dan hasil
olahnya telah banyak dilakukan oleh peneliti
di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses
Bahan (PTAPB), BATAN (3-8). Zirkon
merupakan bahan pelapis pada bahan
bakar uranium berbentuk kernel/bola.
Penentuan Nilai Kandidat In-House Reference Material (RM) ZRO2 ISSN 1411 – 3481 (Susanna)
25
Bahan bakar Reaktor Suhu Tinggi (RST),
membutuhkan uranium yang berbentuk
kernel atau bola. Agar tahan terhadap suhu
tinggi, bahan kernel tersebut perlu dilapisi
dengan bahan pelapis yang tahan suhu, dan
salah satu bahan pelapis yang dapat
digunakan adalah zirkon karbida (ZrC) (9-
11). Sebagai pelapis kernel bahan bakar
RST, zirkonium harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Oleh
karena itu diperlukan suatu bahan acuan
(RM) zirkon untuk uji kualitas serbuk zirkon
hasil pengolahan pasir zirkon setelah
melewati proses purifikasi (pemurnian)
untuk mengurangi kandungan bahan
pengotor yang ada dalam pasir zirkon
sebagai bahan dasar pembuatan ZrO2.
Untuk mendukung kegiatan pilot plant
pembuatan zirkonia di PTAPB-BATAN,
diperlukan adanya bahan acuan RM, baik
sebagai RM pasir zirkon maupun sebagai
RM zirkonia (ZrO2) untuk validasi metode
dan mengontrol kualitas zirkonia yang
dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan
pembuatan RM untuk matriks pasir zirkon
dan zirkonium oksida yang belum pernah
dilakukan di Indonesia.
2. TATA KERJA
2.1. Bahan dan Peralatan
Pada kegiatan ini digunakan sampel
kandidat RM zirkonium oksida sebanyak 4
kg, standar ZrO2, SiO2, Fe2O3, HfO2,
Na2SO3, TiO2 buatan Merck, gas asetilen,
gas nitrogen UHP, asam nitrat (HNO3),
asam perklorat (HClO4), dan asam sulfat
(H2SO4). Peralatan yang digunakan adalah
spektrofotometer F-AAS, XRF, AAN, UV-Vis,
homogenizer, pulverizer, ayakan ukuran
lolos 200 mesh, oven, furnace, neraca
analitik, labu takar, pipet gondok, pipet
mikro, gelas beker, wadah sampel dari
polietilen, kertas label dan alat-alat gelas
laboratorium lainnya.
2.2 Tata Kerja
2.2.1. Persiapan
Kegiatan diawali dengan pengujian
komposisi bahan baku kandidat RM ZrO2,
yaitu zirkonium oksida dari Merck dengan
metode spektrometri pendar sinar–X (XRF).
Selanjutnya bahan baku kandidat RM ZrO2
sebanyak 4 kg, dikeringkan pada suhu 90oC
selama 2×6 jam dalam ruangan tertutup, lalu
digerus dengan alu stainless steel sampai
diperoleh ukuran butir lolos ayakan ≤ 200
mesh. Bahan baku yang sudah berukuran
lolos ayakan ≤ 200 mesh dihomogenkan
dalam alat homogenizer selama 3×6 jam.
Dari homogenizer diperoleh serbuk bahan
baku kandidat RM ZrO2 yang homogen
berukuran lolos ≤ 200 mesh. Kadar air
dalam kandidat RM ZrO2 diuji dengan
metode gravimetri.
2.2.2. Uji homogenitas kandidat RM ZrO2
Homogenitas kandidat RM ZrO2 diuji
dengan XRF dan AAS. Sampel kandidat RM
ZrO2 dalam jumlah 4 kg dihomogenkan,
kemudian dibagi dan dimasukkan ke dalam
beberapa wadah polietilen. Selanjutnya
dipilih sejumlah (n ≥ 10) kemasan secara
acak, dan dari setiap wadah (subsampel)
dihomogenkan kembali lalu diambil dua
bagian untuk dianalisis secara duplo. Nilai
variansi pengambilan sampel dan variansi
keberulangan analisis dihitung sebagai MSB
(mean square between atau perbedaan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 14 No 1, Februari 2013, 23 - 36 ISSN 1411 - 3481
26
antar sampel) dan MSW (mean square
within atau perbedaan dalam sampel).
Sampel dinyatakan homogen apabila
memenuhi beberapa kriteria. Pada kegiatan
ini, ditentukan kriteria I untuk menyatakan
homogenitas sampel, yaitu kriteria uji beda
(F test) Fhitung< Ftabel, dimana F diperoleh dari
MSB/MSW seperti dinyatakan pada
persamaan [1-3].
MSW
MSB hitung F [1]
1)2(n
2b1a1 b1a1
MSB
x [2]
2n
2b1a1 b1a1
MSW
x
[3]
2.2.3. Uji stabilitas kandidat RM ZrO2
dengan metode F-AAS
Untuk uji stabilitas, sebagai data
pertama digunakan data kandungan analit
dari hasil uji homogenitas (Xhm). Data ke dua
diperoleh dengan melakukan analisis pada
saat semua peserta telah melaksanakan uji
profisiensi atau uji banding antar
laboratorium. Sampel dikatakan stabil jika
antara data pertama dan ke dua atau data
pertama dan ke tiga, tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan yang ditentukan
dengan persamaan [4].
[4]
dimana,
= rerata sampel hasil uji kedua, ketiga, dst
= rerata sampel hasil uji homogenitas
0,3 = konstanta yang ditetapkan oleh APLAC
nIQR = selisih antara kuartil 3 dan kuartil 1 yang ternormalisasi.
2.2.4. Penentuan nilai kadar oksida dan loss of ignition (LOI) dalam RM ZrO2 dengan metode statistik
Nilai kadar oksida dan LOI ditentukan
dengan rumus (12) yang dinyatakan pada
persamaan [5] dan [6]. Untuk menghitung
rerata kadar oksida (X rata-rata) digunakan
persamaan [7] dan nilai ketidakpastian (µ)
dihitung menggunakan persamaan [8].
[5]
[6]
[7]
[8]
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis secara kualitatif
komposisi kandidat RM ZrO2 dengan alat
XRF teridentifikasi adanya unsur-unsur Zr,
Hf, Ti dan Fe, sedang hasil analisis secara
kuantitatif dengan metode XRF
menunjukkan konsentrasi ZrO2 = 97,53 ±
0,25 %; HfO2 = 1,917 ± 0,049%; TiO2 =
188,67 ± 8,96 ppm dan Fe2O3 = 12,67 ±
0,0002 ppm.
Untuk mengetahui homogenitas
sampel digunakan metode statistik uji-F.
Menurut standar dari KAN-BSN yang biasa
digunakan untuk uji profisiensi, ada
beberapa kriteria untuk menyatakan bahwa
sampel uji sudah homogen, tetapi hanya
Penentuan Nilai Kandidat In-House Reference Material (RM) ZRO2 ISSN 1411 – 3481 (Susanna)
27
kriteria I dan kriteria II yang
direkomendasikan (13). Dalam kegiatan ini
digunakan kriteria I untuk menyatakan
sampel sudah homogen, yaitu jika Fhitung<
Ftabel. Hasil uji homogenisasi untuk kadar
HfO2 dan Fe2O3 yang masing-masing
dilakukan menggunakan alat XRF dan AAS.
disajikan pada Tabel 1 dan 2. Berdasarkan
perhitungan uji homogenitas hasil
pengukuran HfO2 dengan metode XRF,
diperoleh harga Fhitung< Ftabel (2,517 < 3,779)
(Tabel 1). Untuk pengukuran kadar Fe2O3
menggunakan AAS, perhitungan uji
homogenitas diperoleh harga Fhitung< Ftabel
(1,732 < 3,779) (Tabel 2). Dari kedua hasil
tersebut dapat dinyatakan bahwa sampel uji
kandidat RM zirkonium oksida sudah
homogen.
3.1. Uji Kestabilan dengan Metode AAS
Untuk uji stabilitas, sebagai data
pertama digunakan data kandungan analit
dari hasil uji homogenitas. Data kedua dan
seterusnya diperoleh dengan melakukan
analisis pada saat yang diinginkan, misalnya
1, 2 atau 3 bulan penyimpanan sampel.
Suatu sampel dikatakan stabil jika antara
data pertama dan ke dua atau data pertama
dan ke tiga, tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan.
Tabel 1. Hasil uji kadar HfO2 (%) dengan metode XRF