Page 1
Penerapan Teknologi Dan Aspek Security M-Commerce Pada
Jaringan GSM Sebagai Media Transaksi
Abstrak
Penetrasi penggunaan telepon seluler saat ini sangat tinggi, serta masih memiliki
tingkat pertumbuhan yang tinggi pula. Tercatat saat ini terdapat 1 Miliar
pengguna di seluruh dunia, dan 28 Juta pengguna di Indonesia. Fakta tersebut
menjadikan telepon seluler sebagai smartcard reader dengan penetrasi terbesar
di dunia. Sehingga merupakan langkah yang tepat apabila selanjutnya
banyak entitas bisnis dan finansial yang kemudian mencoba untuk
memberdayakan telepon seluler sebagai media transaksi yang baru. Namun
demikian, diantara kelebihan yang dimilikinya, juga terdapat beberapa
kelemahan dari jaringan seluler. Kelemahan tersebut terutama pada aspek
security, dimana jaringan seluler pada awalnya hanya didesain untuk komunikasi,
bukan transaksi, sehingga security pada jaringan seluler saat ini kebanyakan
hanya efektif untuk mengamankan data komunikasi voice dan data, bukan
untuk mengamankan transaksi.
Keyword : mobile commerce, arsitektur GSM, SIM Tool Kit, SSL/TLS,
aplikasi J2ME over SMS
Kurniawan Muslim 0541510078 1
Page 2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
E-commerce merupakan proses bisnis yang dijalankan melalui internet,
misalnya transaksi jual-beli barang dan jasa secara online Bisnis proses ini
mungkin dalam bentuk B2B (Business to Business) maupun B2C (Business to
Customer). Defenisi umum ini, tidak membatasi jenis alat yang digunakan oleh
end user untuk memperoleh akses ke internet. Oleh karena itu, mobile
commerce merupakan bagian dari e-commerce, yang memanfaatkan perangkat
mobile atau terminal untuk melakukan transaksi bisnis melalui jaringan
telekomunikasi mobile.Transaksi bisnis ini tidak hanya terbatas pada layanan
yang hanya melibatkan komunikasi, transaksi dan hiburan, tetapi juga
memungkinkan terjadinya transfer uang. Selain itu, perangkat mobile yang
digunakan juga tidak terbatas pada telepon seluler, penggunaan perangkat lain
seperti PDA, juga termasuk dalam mobile commerce.
Jadi mobile commerce merupakan semua transaksi (yang memiliki nilai uang)
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui jaringan komunikasi
nirkabel.
Pada umumnya jumlah pengguna telepon seluler di berbagai negara lebih
banyak dari pada jumlah pengguna internet dengan pertumbuhan yang sangat
cepat khusunya di negara berkembang. Dengan semakin tingginya penetrasi
telepon seluler dan perangkat mobile lainnya maka lebih banyak jumlah calon
pelanggan yang dapat dijangkau. Selain itu, dengan sifat perangkat yang mobile
maka aplikasi mobile dapat digunakan kapan dan dimana pun. Oleh karena itu,
layanan M-Commerce semakin banyak dikembangkan karena memiliki potensi
yang sangat besar terutama pada pasar B2C.
Kurniawan Muslim 0541510078 2
Page 3
Contoh aplikasi telah dikembangkan adalah mobile banking, aplikasi untuk
transaksi saham, pelelangan barang dan lain sebagainya. Akan tetapi,
kesuksesan dari aplikasi ini sangat bergantung pada jaminan keamanan yang
juga bergantung pada teknologi yang dimanfaatkan. Hal ini penting, karena
umumnya pengguna tidak akan mau menggunakan aplikasi mobile commerce
sebelum yakin aplikasi tersebut benar-benar aman. Aspek keamanan pada aplikasi
mobile commerce meliputi keamanan jaringan telekomunikasi nirkabel
sebagai media transmisi data, sistem transaksi yang digunakan (seperti
sistem pembayaran), serta keamanan data yang disimpan pada perangkat
mobile.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan dan pemecahan masalah penulis
menggangap perlu adanya batasan masalah dalam hal ini penulis menitik beratkan
laporan ini pada security M-commerce pada jaringan GSM yang digunakan
sebagai media transaksi dan melibatkan layanan tambahan dan security yang
dapat didukung oleh GSM, seperti aplikasi SIM Tool Kit atau aplikasi J2ME over
SMS/GPRS. Serta penggunaaan kriptografi pada level aplikasi atau pada
perangkat keras.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan teknologi
seluler dengan menggunakan layanan M-Commerce pada jaringan
GSM. sistem transaksi yang digunakan (seperti system pembayaran),
serta keamanan data yang disimpan pada perangkat mobile.
2. Untuk mengetahui ancaman-ancaman keamanan yang mungkin terjadi
pada sistem m-commerce. Seperti aplikasi yang sering diterapkan di
indonesia yaitu pada layanan perbankan untuk membangun sistem
mobile banking
Kurniawan Muslim 0541510078 3
Page 4
3. Untuk mengetahui ruang lingkup keamanan pada jaringan GSM yaitu
meliputi keamanan pada level jaringan, keamanan pada level transport
dan kemanan pada level service.
1.4 Mamfaat Dan Ruang Lingkup Penulisan
1.4.1 Mamfaat
1. Dapat memahami proses transaksi yang dilakukan dengan
menggunakan perangkat mobile, seperti pada Handphone, Smart Phone
dan PDA dimana Setiap perangkat memiliki karakteristik yang berbeda-
beda sehingga dapat mempengaruhi tingkat penggunaannya.
2. Mengetahui perkembangan dan implementasi dari m-commerce seperti e-
shopping (belanja online), e-banking (perbankan online), e-stock trading
(bursa online), e-gambling (perjudian online) dan e-auction (lelang
online).
3. Dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam proses transaksi bisnis
dengan menggunakan m-commerce.
1.4.2 Ruang lingkup Penulisan
Pada laporan ini akan dibahas lebih detail masalah security m-
commerce dan peranan penting dari system keamanan, Karena hanya dengan
jaminan security m-commerce dapat dijamin cost effective sehingga
layak untuk diselenggarakan.
Kurniawan Muslim 0541510078 4
Page 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian M-Commerce
M-Commerce merupakan proses transaksi yang dilakukan dengan
menggunakan perangkat mobile. M-Commerce merupakan subset dari e-
Commerce, yang didefinisikan sebagai proses transaksi yang dilakukan secara
elektronik, baik melalui internet, smart card maupun perangkat mobile melaui
jaringan seluler. Pada umumnya, perangkat end user yang digunakan pada proses
m-Commerce adalah sebagai berikut:
o Handphone
o Smart Phone
o PDA
o Laptop
o Earpiece (Personal Area Network)
Setiap perangkat memiliki karakteristik yang berbeda-beda
sehingga dapat mempengaruhi tingkat penggunaannya, dan juga aplikasi /
sistem m-commerce yang dapat digunakan. Karakteristik dari perangkat yang
sangat mempengaruhi sistem mcommerce antara lain:
Ukuran dan warna dari display
Input device, seperti mouse dan keyboard / keypad
Memory dan CPU
Koneksi Jaringan dan Bandwidth
Operating Sistem
Smart Card reader
M-Commerce lahir setelah e-commerce yang pada umumnya dilakukan
melalui media internet. Kelahiran m-Commerce tersebut terutama dipicu oleh
tingginya tingkat penetrasi handphone di seluruh dunia. Dibandingkan sistem
Kurniawan Muslim 0541510078 5
Page 6
e-commerce lainnya, kelebihan m-Commerce adalah sebagai berikut:
Ubiquity: pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja.
Security: pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader
dan smart card-nya itu sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai
secret authentication key.
Localization: memungkinkan diterapkannya location based services.
Convenience: ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman
dalam bertransaksi.
Personalization: handphone merupakan perangkat yang bersifat
personal, sehingga memungkinkan untuk menawarkan layanan / produk
yang bersifat personal.
Namun demikian, diantara beberapa kelebihan seperti yang telah disebutkan di
atas, M-Commerce juga memiliki beberapa kekurangan:
o Keterbatasan perangkat.
o Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating sistem yang
sangat tinggi, membutuhkan standardisasi platform antar vendor. Antara
lain telah diatasi oleh J2ME.
o Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
o Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer
melalui air interface.
2.2 Sistem M-Commerce
Terdapat sejumlah besar payment sistem untuk e-commerce dan m-
commerce. Beragamnya sistem tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Waktu Pembayaran.
Perbedaan yang terletak pada waktu pembayaran yang dilakukan oleh
pengguna relatif terhadap waktur transaksi, yaitu apakah dilakukan pada saat
Kurniawan Muslim 0541510078 6
Page 7
transaksi,sebelum transaksi dilakukan atau setelah transaksi dilakukan.
2. Jumlah Pembayaran
Pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu transaksi dengan
jumlah pembayaran besar, dan kecil. Terdapat perbedaan yang signifikan
antara transaksi besar dan kecil. Pada transaksi dengan nilai yang besar,
perlu dilakukan authentikasi melalui institusi finansial yang terpercaya.
Sedangkan untuk transaksi kecil, authentikasi cukup hanya dilakukan pada
level jaringan operator, antara lain melalui SIM Card.
3. Isu Anonim
Anonim berarti indentitas pengguna / pelanggan tidak dapat diketahui
oleh merchant. Terdapat sistem yang sepenuhnya anonym, anonym parsial
atau bahkan tidak anonym. Masing-masing sifat tersebut dibutuhkan untuk
transaksi yang berbeda-beda.
4. Validasi yang dilakukan secara online atau offline
Selain keempat isu utama tersebut, beragamnya sistem e-commerce dan m-
commerce juga dipengaruhi oleh isu lainnya:
1. Biaya instalasi yang timbul di sisi customer dan merchant.
2. Performansi (respon time).
3. Biaya per transaksi.
4. Terjaminnya ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability).
5. Sistem yang berjalan di tingkat nasional atau internasional
Pada transaksi m-Commerce, tahap-tahap transaksi pada dasarnya
adalah mirip dengan yang terjadi pada transaksi konvensional. Hanya saja
pada kasus remote payment, pengiriman detail informasi transaksi dilakukan
melalui jaringan seluler. Sehingga keamanan jaringan seluler juga menjadi
perhatian khusus. Selain itu, proses pengiriman informasi transaksi juga
melibatkan protocol browser, yang berupa WAP (Wireless Application
Kurniawan Muslim 0541510078 7
Page 8
Protocol), atau protocol system messaging seperti SMS (Short Message
Service) dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data. Keamanan dari
setiap service tersebut juga harus diperhatikan untuk dapat mendukung sistem m-
commerce yang aman. Selain transaksi yang bersifat remote, m-Commerce juga
dapat dilakukan untuk transaksi lokal, yang pada umumnya menggunakan koneksi
Bluetooth, infrared atau RFID.
Secara umum, tahapan proses pada m-commerce dapat dibedakan menjadi 4
tahap sebagai berikut:
1. Set-up dan Konfigurasi
Proses ini termasuk instalasi aplikasi khusus pada handset yang akan
digunakan pada m-commerce. Selain itu, untuk beberapa sistem m-commerce
proses ini juga melibatkan proses pembelian atau penambahan nilai uang pada
aplikasi tersebut.
2. Inisiasi Pembayaran
Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan melalui jaringan seluler
atau protokol wireless lainya kepada merchant.
3. Authentikasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting pada transaksi. Pada tahap
ini diperiksa apakah pengguna memang berhak melakukan transaksi, serta
memenuhi persyaratan finansial tertentu. Pada sebagian sistem pembayaran,
proses ini melibatkan authentikasi berdasarkan SIM Card.
4. Penyelesaian Pembayaran
Proses ini dilakukan ketika pengguna telah berhasil di-authentikasi,
demikian juga transaksi itu sendiri telah berhasil di-authentikasi. Analoginya
pada proses transaksi konvensional adalah dengan dicetaknya bukti pembayaran.
Sistem pembayaran yang banyak digunakan pada e-commerce saat ini
pada umumnya tidak dapat diterapkan pada m-commerce. Beberapa sistem
yang dapat digunakan untuk m-commerce antara lain adalah:
Kurniawan Muslim 0541510078 8
Page 9
1. Software electronic coin
Nilai uang disimpan dalam bentuk software di handset pengguna,
sehingga pengguna memilki control sepenuhnya terhadap penggunaan nilai uang
tersebut. Electronic coin direpresentasikan dalam bentuk informasi nilai uang itu
sendiri, serial number, tanggal kadaluarsa, dan signature dari institusi yang
mengeluarkannya. Karena dalam bentuk software, sistem ini sangat mudah
untuk diduplikat, dan proteksinya adalah dengan penggunaan serial number
yang benar-benar unik. Ketika akan melakukan transaksi,pengguna mentransfer
coin kepada merchant, yang kemudian oleh merchant tersebut akan di-forward
kepada Bank yang mengeluarkan coin tersebut untuk menghindari duplikasi dari
penggunaan coin tersebut. Apabila ternyata memang nilai uang tersebut valid,
maka nilai uang tersebut selanjutnya dipindahkan dari pengguna kepada
merchant. Terdapat permasalahan dalam hal pembangkitan dan penyimpanan
nilai uang, yang disebabkan oleh keterbatasan handset. Sehingga pada
umumnya electronic coin dibangkitkan di perangkat lain, setelah itu baru
disimpan di handset. Kelebihan dari sistem ini adalah pengguna dapat sepenuhnya
anonymous.
2. Hardware electronic coin
Pada sistem ini nilai uang disimpan pada suatu smart card yang
tersimpan di dalam handset. Representasi nilai uang pada smart card
tersebut sangat beragam, namun pada umumnya adalah berupa counter. Ketika
akan melakukan transaksi, smart card pengguna dan smart card merchant
saling melakukan proses authentikasi kepada pihak lainnya, kemudian akan
terbangun suatu channel transaksi yang aman di antara kedua smart card tersebut.
Selanjutnya nilai uang akan ditransfer dari pengguna kepada merchant.
Kelebihan lain dari sistem ini adalah bahwa sistem ini dapat digunakan untuk
transaksi yang sifatnya offline, yaitu pada POS (Point of Sales).
Kurniawan Muslim 0541510078 9
Page 10
3. Background account.
Pada sistem ini, nilai uang disimpan pada pihak ketiga yang dapat
dipercaya, baik itu berupa account kartu kredit, account bank atau account pada
operator seluler. Pada suatu transaksi, dimana pengguna / pembeli menerima
receipt, maka selanjutnya pengguna akan mengirimkan suatu pesan
authentikasi dan autorisasi kepada merchant, untuk selanjutnya merchant
melakukan authorisasi kepada institusi yang mengelola account tersebut.
Selanjutnya masing-masing account pengguna dan merchant akan disesuaikan
nilainya sesuai dari nilai transaksi. Terdapat beberapa sistem background
account, yang memiliki fitur yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Perbedaan
tersebut antara lain adalah format pengiriman message dari pengguna, apakan plain
text atau ter-enkripsi.
2.3 Global Sistem for Mobile Communication (GSM)
2.3.1 Pengertian GSM
Global System for Mobile Communication atau sering disingkat GSM
merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi
GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone.
Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi
berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada
tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai
teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
2.3.2 Arsitektur jaringan GSM
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi
menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS),
Kurniawan Muslim 0541510078 10
Page 11
4. Operation and Support System (OSS)
Gambar 1. Arsitektur Jaringan GSM
Gambar 2. Layout generic dari jaringan GSM menurut John’s ScouriasArsitektur
Kurniawan Muslim 0541510078 11
Page 12
1. Mobile Station (MS)
o Mobile Equipment (ME)
ME adalah perangkat fisik yang digunakan untuk berkomunikasi.
Fitur keamanan yang terdapat di dalam ME adalah International Mobile
Equipment Identity (IMEI) yang berfungsi sebagai identitas ME. Adanya
IMEI memungkinkan operator memastikan bahwa bukan ME curian atau
ME yang tidak terdaftar yang digunakan. Pada tugas akhir ini IMEI tidak
dibahas lebih lanjut.
o Subscriber Identity Module (SIM)
SIM adalah sebuah smart card yang mengidentifikasikan MS
didalam jaringan. Data-data yang berkaitan dengan sistem keamanan GSM
didalam SIM adalah:
1. Identitas pelanggan berupa IMSI yang merupakan identitas utama dari
sebuah MS dan MSISDN (Mobile Station ISDN)
2. PIN (Personal Identification Number)
3. Kunci autentikasi Ki, dan algoritma A3,A5, dan A8
2. Base Station Subsistem (BSS)
Base Station Subsytem (BSS) terdiri dari Base Tranciever System (BTS)
dan Base Station Controler (BSC). Base Station Controllers (BSC) mengontrol
dan mengatur beberapa BTS. BSC bertanggung jawab untuk memelihara
koneksi (hubungan radio) saat panggilan dan kepadatan lalulintas panggilan
pada areanya dan meneruskannya ke Network Subsystem. BSC juga
menangani setup radio-channel, frequency hopping, serta proses handover.
BTS merupakan alat tranceivers radio (transmitter receiver radio) pada suatu
area didefiniskan sebagai sebuah cell dan menangani protokol radio-link
dengan Mobile Station lewat Um interface yang juga dikenal dengan air
interface (radio link).
Kurniawan Muslim 0541510078 12
Page 13
3. Home Location Register (HLR)
HLR adalah database utama yang digunakan untuk menyimpan semua data
yang berhubungan dengan pelanggan. Ada dua jenis parameter keamanan yang
disimpan di HLR yaitu data permanent yang terdiri dari IMSI dan kunci
autentikasi Ki, serta data temporer yang terdiri dari RAND, SRES, dan kunci
penyandian Kc.
4. Authentication Centre (AUC)
AUC menyimpan data-data yang diperlukan untuk mengamankan komunikasi
pada jalur radio terhadap berbagai gangguan. Data-data tersebut adalah data
autentikasi yang berupa IMSI dan Ki, RAND, SRES, KC, serta algoritma A3 dan
A8.
5. Visitor Location Register (VLR)
VLR adalah suatu database yang memuat informasi dinamis tentang seluruh
MS yang sedang berada dalam area pelayanan MSC. Fungsi VLR yang berkaitan
dengan sistem keamanan GSM adalah:
a. Bekerja sama dengan HLR dan AUC untuk proses autentikasi.
b. Meneruskan pengiriman kunci penyandian Kc dari HLR ke BSS untuk proses
enkripsi/dekripsi.
c. Mengontrol alokasi pemberian nomor TMSI baru. Nomor TMSI berubah-ubah
secara periodik untuk melindungi identitas pelanggan.
Gambar 3. Arsitektur GSM [sumber www.mobilecomms-technology.com]
Kurniawan Muslim 0541510078 13
Page 14
2.3 Subscriber Identity Module Tool Kit (SIM Tool Kit)
Subscriber Identity Module Tool Kit atau STK yaitu suatu bentuk cellular
feature pada Subscriber Identity Module card yang memungkinkan operator
menawarkan VAS (Value Added Service) kepada pelanggannya,misalnya
download content atau mobile banking.Hampir semua cellular GSM terbaru kini
memiliki standard untuk memiliki Subscriber Identity Module Tool Kit dan
teknologi ini digunakan dengan melalui jaringan operator GSM.Ada perbedaan
utama antara aplikasi Wireless Application Protocol (WAP) dengan Subscriber
Identity Module Tool Kit yaitu Subscriber Identity Module Tool Kit melakukan
servicenya melalui Subscriber Identity Module (SIM) sedangakan Wireless
Application Protocol (WAP) servicenya dilakukan melalui bantuan cellular.Sejak
Subscriber Identity Module (SIM) berdiri sendiri, Subscriber Identity Module
Tool Kit kemudian menjadi khusus ditujukan sebagai pengimplementasian
service keamanan seperti pada proses perbankan dan proses pembayaran-mikro.
2.3.1 Sejarah Subscriber Identity Module Tool Kit
Sejak tahun 1999,cellular dan Subscriber Identity Module cards
memperluas fungsinya yang kemudian mucul di pasaran.Kemudian ada standard
baru yang bernama Subscriber Identity Module Tool Kit dimana fungsinya yaitu
perpaduan antara Subscriber Identity Module cards dan tranciever
cellular.Seperti layanan lainnya,dalam Subscriber Identity Module Tool Kit
kemudian kita dapat mendownload data – data baru dan program yang dihasilkan
dari jaringan provider dalam bisnis regular.Dengan kata lain Subscriber Identity
Module Tool Kit mengikuti cellular feature lainnya yang kemudian servicenya
dapat diimplementasikan.
2.3.2 Karakteristik Subscriber Identity Module Tool Kit
Beberapa karakteristik penggunaan Subscriber Identity Module Tool Kit yaitu
Subscriber Identity Module minimal memiliki memori sebesar 16 Kilo Byte
yang menggunakan ADN atau SMS dengan konfigurasi 100/20 records,untuk
Kurniawan Muslim 0541510078 14
Page 15
Subscriber Identity Module yang berukuran lebih besar dari 16 Kilo Byte serta
menggunakan ADN / SMS dengan konfigurasi 200/40 records.Subscriber Identity
Module Tool Kit dapat disesuaikam dengan permintaan pengguna,syarat yang
harus dimiliki pengguna ialah pengguna memilki cellular GSM ditambah
Subscriber Identity Module Tool Kit card serta RFM(Remote File
Mangment).Yang ada juga yaitu variasi IOD (Information On Demand) dan
tentunya tersedianya Subscriber Identity Module Tool Kit Value Added Service
(VAS).
2.3.3 Aplikasi Subscriber Identity Module Tool Kit
Contoh penggunan Subscriber Identity Module Tool Kit yaitu misalnya
seseorang ingin melakukan reservasi pada suatu hotel tertentu menggunakan
cellular,maka dengan adanya Subscriber Identity Module Tool Kit ini orang yang
ingin melakukan reservasi itu dapat melakukan pemesanan melalui cellular karena
adanya layanan yang telah tersedia pada service provider dalam cellular. Dengan
adanya cellular feature Subscriber Identity Module Tool Kit ,para pengguna
cellular juga dapat menikmati beberapa menu yang diberikan Subscriber Identity
Module Tool Kit hanya dengan memilih service menu yang dibutuhkan lalu
mengikuti petunjuknya.Data akan dikirim melalui SMS ataupun General Packet
Radio Service ,sesuai kebutuhan pengguna.Adapun beberapa jenis servicenya
ialah:
information service seperti informasi perkiraan cuaca
mobile chatting room
download mobile graphic dan ring tone
mobile chatting room
mobile data
Wireless Application Protocol (WAP)
telephone banking
Kurniawan Muslim 0541510078 15
Page 16
2.3.4 Keuntungan Subscriber Identity Module Tool Kit
Beberapa keuntungan penggunaan Subscriber Identity Module Tool Kit ialah :
Subscriber Identity Module Tool Kit dapat menggabungakan cellular
dengan bermacam – macam kebutuhan manufaktur.
Subscriber Identity Module Tool Kit dapat menggabungkan dengan
beberapa sistem komersial service jaringan seperti mobile banking.
Subscriber Identity Module Tool Kit dapat berguna untuk kebutuhan
pengaksesan SIM yang berisi informasi mengenai pengguna.Informasi ini
mengikuti fungsi relasi dan mengidentifikasi verifikasi yang dapat berguna
sebagai sumber elktronik komersial.
Subscriber Identity Module Tool Kit dapat mendukung cellular yang
memiliki aplikasi cellular feature Subscriber Identity Module Tool Kit
dalam jaringannya bagi para pelanggannya.
Subscriber Identity Module Tool Kit dapat secara penuh turut mendukung
bagian dari standard GSM.
2.2 SSL/TLS
Secure Socket Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS), merupakan
kelanjutan dari protokol kriptografi yang menyediakan komunikasi yang aman di
Internet. Protokol ini mnyediakan authentikasi akhir dan privasi komunikasi di
Internet menggunakan cryptography. Dalam penggunaan umumnya, hanya server
yang diauthentikasi (dalam hal ini, memiliki identitas yang jelas) selama dari sisi
client tetap tidak terauthentikasi. Authentikasi dari kedua sisi (mutual
authentikasi) memerlukan penyebaran PKI pada client-nya. Protocol ini
mengizinkan aplikasi dari client atau server untuk berkomunikasi dengan didesain
untuk mencegah eavesdropping, [[tampering]] dan message forgery.
Baik TLS dan SSL melibatkan beberapa langkah dasar:
Negosiasi dengan ujung client atau server untuk dukungan algoritma.
Public key, encryption-based-key, dan sertificate-based authentication
Kurniawan Muslim 0541510078 16
Page 17
Enkripsi lalulintas symmetric-cipher-based
Protocol SSL dan TLS berjalan pada layer dibawah application protocol
seperti HTTP, SMTP and NNTP dan di atas layer TCP transport protocol, yang
juga merupakan bagian dari TCP/IP protocol. Selama SSL dan TLS dapat
menambahkan keamanan ke protocol apa saja yang menggunakan TCP, keduanya
terdapat paling sering pada metode akses HTTPS. HTTPS menyediakan
keamanan web-pages untuk aplikasi seperti pada Electronic commerce. Protocol
SSL dan TLS menggunakan cryptography public-key dan sertifikat publik key
untuk memastikan identitas dari pihak yang dimaksud. Sejalan dengan
peningkatan jumlah client dan server yang dapat mendukung TLS atau SSL alami,
dan beberapa masih belum mendukung. Dalam hal ini, pengguna dari server atau
client dapat menggunakan produk standalone-SSL seperti halnya Stunnel untuk
menyediakan enkripsi SSL.
Sejarah dan pengembangan: Dikembangkan oleh Netscape, SSL versi 3.0
dirilis pada tahun 1996, yang pada akhirnya menjadi dasar pengembangan
Transport Layer Security, sebagai protocol standart IETF. Definisi awal dari TLS
muncul pada RFC,2246 : “The TLS Protocol Version 1.0″. Visa, MaterCard,
American Express dan banyak lagi institusi finansial terkemuka yang
memanfaatkan TLS untuk dukungan commerce melalui internet. Seprti halnya
SSL, protocol TLS beroperasi dalam tata-cara modular. TLS didesain untuk
berkembang, dengan mendukung kemampuan meningkat dan kembali ke kondisi
semula dan negosiasi antar ujung.
2.3 J2ME (Java 2 Micro Edition)
Teknologi J2ME, merupakan tulang punggung dalam perkembangan m-
commerce belakangan ini. Bahkan NTT Docomo sejak bulan Januari 2001
(dahulu menggunakan teknologi iHTML yang merupakan pengembangan cHTML
untuk tampilan dalam layar i-Mode) telah menyediakan service kaya akan grafik,
teks, dan sound yang disebut i-appli yang berbasiskan telnologi J2ME CLDC-
Kurniawan Muslim 0541510078 17
Page 18
MIDP. i-appli ini merupakan aplikasi yang dapat dijalankan secara standalone
atau client-server based. Contoh service yang disediakan oleh i-appli adalah
games, weather report, stock chart.
Secara umum untuk Indonesia, mobile internet masih merupakan potensi
yang belum terlalu banyak tergarap. Infrastruktur telekomunikasi menjadi kendala
terbesar dalam perkembangan mobile internet di Indonesia meskipun kendala ini
telah mulai dihilangkan dengan hadirnya operator IM3. Sudah dapat
diprediksikan bahwa satu dekade kedepan, mobile internet akan menjadi gaya
hidup sehari-hari dan aktivitas bisnis. Mobile internet akan membawa revolusi
terhadap cara bergaul dengan keluarga dan tetangga, cara berbisnis, cara
memperoleh hiburan, cara mengelola keuangan, dan lain-lain. Mobile internet
dipandang dari sisi bisnis dikenal dengan terminologi mobile business (m-
bussiness) dan dari m-business inilah lahirlah apa yang disebut mobile commerce
(m-commerce).
Gambar 3. Internet wireless user per Bulan November 2000.
Definisi m-commerce menurut Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya
melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara konsumen,
pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi atau perpindahan
uang dengan perantaraan mobile devices maka dapat dikategorikan sebagai m-
commerce. Suatu saat fungsi uang cash akan tergantikan oleh pulsa sehingga
Kurniawan Muslim 0541510078 18
Page 19
suatu saat akan ada pertanyaan “cash or phone?” Mungkin suatu saat orang
berbelanja kepasar akan membayar dengan pulsa dan ditransfer pulsa tersebut
kepada handphone penjual selanjutnya bukan tidak mungkin pulsa yang ada
dalam handphone penjual tersebut dapat diuangkan kembali melalui ATM. Cikal
bakal hal ini sudah dimulai di Indonesia saat ini dengan adanya infak melalui
SMS.
Menurut Siemens sistematika m-bussiness dibagi dalam enam kategori yaitu :
Mobile Commerce yang terdiri dari perbankan, perdagangan, pembelian,
ticketing, perlelangan, travel management, dan lain-lain.
Mobile Info-Service yang terdiri dari informasi cuaca, pasar modal, berita
akses internet, jasa penetapan lokasi, dan lain sebagainya.
Mobile Service yang terdiri dari jasa perbaikan, emergency, pengontrolan,
serta jasa telemetika lainnya.
Mobil Communication yang terdiri dari komunikasi suara, pesan-pesan,
SMS, mobile multimedia, dan lain-lain.
Mobile Entertainment yang terdiri dari hiburan musik, video, games,
lotere, dan lain-lain.
Mobile Office yang terdiri dari email, penjadwalan, dan direktori.
Aktivitas m-commerce menyangkut berbagai element bisnis yang terdiri dari
institusi layangan keuangan, content provider, infrastructure provider, dan
operator selular. Seluruh elemen tersebut memiliki peluang dan tantangan
tersendiri yang membutuhkan berbagai inovasi. Ada dua belas bidang usaha di
Indonesia ini yang sudah dapat menjalankan m-commerce yaitu : perbankan,
asuransi, ritel, pengelolaan sistem pajak, jasa kurir, penerbangan, perhotelan,
travel, pelayanan publik, media informasi dan hiburan, media massa. perdagangan
saham, dan properti.
Kurniawan Muslim 0541510078 19
Page 20
Gambar 4. Contoh aplikasi J2ME (aplikasi asuransi dari Zurich Group Indonesia).
Bila dibandingkan dengan WAP (wireless application protocol) dengan
bahasa pemrograman markup languange-nya yaitu WML (wireless mark up
language) maka J2ME memiliki beberapa kelebihan yang berarti. WML sendiri
memiliki beberapa kekurangan yaitu :
Small display dan limited user input facility.
Must always connected.
Biasanya devices-nya memiliki memory dan computational resources yang
terbatas.
Teknologi J2ME ditujukan untuk cakupan user yang luas sekali dari mulai
handphone hingga set-top-box yang powerful seperti halnya sebuah komputer
yang dilengkapi dengan J2SE atau J2EE. J2ME memiliki beberapa keunggulan
yaitu :
Sebagaimana kekhasan aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman
Java maka aplikasi J2ME memiliki ciri running any where, any time, over
any device.
Aplikasi dapat dijalankan secara on-line maupun off-line.
Memiliki kode yang portable.
Safe network delivery.
Aplikasi yang ditulis dengan J2ME akan memiliki kompatibilitas yang
tinggi dengan platform J2SE dan J2EE.
Kurniawan Muslim 0541510078 20
Page 21
Dalam J2ME dibagi menjadi dua bagian besar yang dikenal sebagai
configuration dan profile. Dua istilah ini sangatlah penting dalam pengembangan
aplikasi wireless dengan Java sehingga harus dipahami dengan baik. J2ME
configuration mendefinisikan lingkungan kerja J2ME runtime. Oleh karena
handheld devices memiliki fitur-fitur yang berbeda-beda, J2ME configuration
dirancang untuk menyediakan library standar yang mengimplementasikan fitur
standar dari handheld devices.
Kurniawan Muslim 0541510078 21
Page 22
Keamanan pada m-commerece meliputi keamanan pada level jaringan
yaitu Security dari Teknologi Jaringan Mobile meliputi teknologi GSM yang
menggunakan security IMSI dan jaringan UMTS telah dilakukan perbaikan
terhadap aspek security dibandingkan yang dimiliki oleh jaringan GSM.
Perbaikan tersebut mencakup proses authentikasi dan enkripsi data pelanggan.
Selain itu keamanan pada level transport, dimana transaksi berlangsung dengan
tidak hanya melibatkan jaringan akses saja, tapi juga sering melibatkan
jaringan yang dikelola oleh pihak ketiga. Sehingga diperlukan juga jaminan
keamanan yang bersifat end-to-end. Seperti
protocol security SSL/TSL dan WTLS. Dan juga keamanan pada level
service dengan menggunakan teknologi SMS sebagai service yang digunakan
untuk melakukan transaksi ditambah dengan mengunakan aplikasi khusus yang
tertanam di SIM Card Aplikasi tersebut bertugas untuk mengirimkan, menerima,
serta mengartikan sebuah SMS atau USSD.
Kurniawan Muslim 0541510078 22