A.Penerapan Statistika dalam Bidang Kesehatan/Kedokteran Penggunaan metode dan prosedur statistik dalam bidang kesehatan/kedokteran antara lain dipakai untuk: 1.Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi di masyarakat. 2.Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat di dalam berbagai kelompok masyarakat. 3.Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau. 4.Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa-masa mendatang. Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan dan kegagalan dan suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dilaksanakan. 5.Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan. 6.Keperluan penelitian pada masalah-masalah kesehatan, keluarga berencana, lingkungan hidup dan lain-lain. 7.Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan. 8.Keperluan publikasi ilmiah di media massa. Sumber Data Biostatistik di Indonesia Menurut Departemen Kesehatan RI, data statistik untuk kesehatan dan kedokteran berasal dari beberapa sumber yaitu: 1.Sensus PendudukSensus yang dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, digunakan untuk keperluan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan program kesehatan, perumahan, pendidikan dan lain-lain. 2.Survei Populasi Intersensal (Intercensal Population Survey) Survei dilakukan setiap sepuluh tahun sekali di antara dua sensus penduduk, dipergunakan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, angka kelahiran, angka kematian, mobilitas penduduk serta keadaan sosio-ekonomi penduduk. 3.Survei Sosio-Ekonomi Nasional (National Socio-Economic Survey) Digunakan untukmelihat data-data kegiatan sosio-ekonomi penduduk seperti status kesehatan, angka fertili tas, angka kriminalitas, perumahan clan lingkungan hidup.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Pembuatan diagram batang diawali dengan membuat dua buah sumbu yang tegak lurus satu
sama lain. Skala pada tiap sumbu harus sama panjang, sedangkan skala pada sumbu datar tidak
perlu sama dengan skala pada sumbu tegak. Diagram perlu dilengkapi dengan judul, skala
maupun penjelasan terhadap satuan yang digunakan. Dalam menggambar diagram batang, batangnya dapat dibuat tegak lurus sumbu mendatar (dengan batang vertikal atau tegak), atau
batangnya dibuat tegak lurus sumbu tegak (diagram batang horizontal atau mendatar). Setiap
batang lebarnya harus sama sedangkan tinggi batang harus sesuai dengan frekuensi masing-
masing komponen.
Contoh:
a. Berdasarkan hasil sensus, diketahui bahwa angkatan kerja di Indonesia yang bekerja
diberbagai sektor disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Angkatan Kerja Indonesia
No. Sektor Banyaknya
1.
2.
3.
4.
Pertanian
Jasa
Perdagangan
Industri
40 juta
20 juta
15 juta
5 juta
Jumlah 80 juta
Apabila data pada Tabel 4.1 tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang didapat gambar
seperti Gambar 4.1 berikut:
Dapat pula data pada tabel disajikan dalam bentuk diagram batang horisontal sebagai berikut:
(Sumber: Pengantar Statistika, Winarno, hal 8)
40
20
15
5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Pertanian Jasa Perdagangan Industri
Jenis
Frek
Gambar . . mlah A katan K rja i Indonesia (Dalam j taan)
40
20
15
5
Pert
¡ i
¡
¢
£
Per ¤
¥
¡ ¥
¡
I¡ ¤ ¦
£
tr i
0 10 20 30 40 50
Jenis
Frek
G mb r 4.2. ml h A k t Kerj i I o esi (Dalam j taan)
Jika kita ingin melihat perbandingan dari beberapa macam data yang berbeda tanpa melihat
besarnya tiap-tiap data maka kita cukup menggunakan diagram lingkaran. Setiap bagian atau
setiap kategori ditunjukkan dengan juring lingkarannya. Karenanya, untuk menggambar diagramlingkaran yang baik diperlukan pengertian sudut pusat juring lingkaran. Yang perlu diingat,
sudut pusat suatu lingkaran adalah 360o, sehingga persentase setiap bagian akan sebanding
dengan besarnya sudut pusat juringnya. Untuk memudahkan siswa selama proses pembelajaran
akan diperlukan alat-alat seperti penggaris, jangka dan busur derajat. Sebagai contoh akan
dibahas cara membuat diagram lingkaran dari data pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Kegemaran Siswa SMK Putera Kelas IIIA
Kegemaran Banyaknya
Menyanyi
Olah raga
Seni tari
Seni rupa
10
20
6
4
Jumlah 40
Untuk membuat diagram lingkaran, sebelumnya harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu.
Jumlah seluruh siswa 40. Banyaknya siswa yang menggemari setiap jenis kegemaran harus
dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa, sehingga tiap-tiap kegemaran memiliki nilai-nilai
perbandingannya masing-masing. Sebagai misal, siswa penggemar Olah Raga adalah
%502
1
40
20!! . Untuk memperoleh juring, nilai perbandingan setiap bagian itu dikalikan
dengan 360o. Untuk olah raga misalnya akan didapat sudut pusat juringnya sebesar ½ x 360
0=
1800. Artinya, akan didapat ukuran sudut-sudut pusat dari juring-juring lingkaran untuk setiap