PENERAPAN SISTEM HARGA POKOK PROSES DALAM PENENTUAN BIAYA PRODUKSI PADA PT AQUAMAS INDAH MAKASSAR NURSIAH 105 730 226 510 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi S. 1 pada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah Makassar FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2014
73
Embed
penerapan sistem harga pokok proses dalam penentuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN SISTEM HARGA POKOK PROSES DALAM PENENTUAN
BIAYA PRODUKSI PADA PT AQUAMAS INDAH MAKASSAR
NURSIAH
105 730 226 510
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi S. 1
pada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah
Makassar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
PENERAPAN SISTEM HARGA POKOK PROSES DALAM PENENTUAN
BIAYA PRODUKSI PADA PT AQUAMAS INDAH MAKASSAR
NURSIAH
105 730 226 510
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi S. 1
pada jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyah
Makassar
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
MOTTO
Tiada perjuangan tanpa pengorbanan dan tak ada pengorbanan yang terasa
berat bila diiringi dengan doa dan keiklasan
Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda
Kesuksesan bukanlah karena kecerdasan semataMelainkan
Karena besarnya kemauan dan kesungguhan hati
Kebahagian yang paling indah dalam hidupku dikala melihat kedua orang tuaku
tersenyum dan merasa bangga akan keberhasilan yang kuraih
KUPERSEMBAHKAN KARYA ILMIAH INI UNTUK AYAHANDA TERCINTA
TARA DAN IBUNDA TERCINTA HJ. BEDA SERTA KAKAKU TERSAYANG
HANA, HAMRA, HAJRA A,Md DAN ADIKKU HALWIAH DAN HAMDANA
ATAS UNTAIAN DOA, PENGORBANAN DAN DORONGAN SERTA CINTA
KASIH YANG SELALU MENYERTAI LANGKAHKU DALAM KESUKSESAN
MERAIH CITA-CITA
ABSTRACK
Nursiah,stambuk 1057302265 10, 2014, “penerapan metode harga
pokok proses dalam menentukan perhitungan harga pokok produksi pada PT
Aquqmqs indah Makassar “. Pembimbing I Dr hj Euis Eka Pramiarsih, M. Pd
dan pembimbing II hj. Naidah, SE,M.SI
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan system metode harga pokok proses dalam menentukan
perhitungan harga pokok produksi pada PT. Aquamas indah Makassar,
teknik pengumpulan data dalam penulisan ini yaitu observasi, wawancara
dan dokumentasi.
PT. Aquamas indah ini sebagai badan usaha swasta dimana
pelaksanaan manajemen masih terikat kontrak dengan perusahan induk yang
dapat meningkatkan usahanya dalam mengupayakan peningkatan kualitas
dan kuantitas informasi yang lengkap dan terpadu sehingga berguna dalam
pengambilan keputusan, telah mencerminkan elemen-elemen struktur
pengendalian intern yang memadai, dimana adanya pemisahan fungsi dan
tanggungjawab dalam struktur organisasi.
DAFTAR GAMBAR
I. Kerangka fikir…………………………………………………………. 30
II. Struktur organisasi…………………………………………………… 40
DAFTAR TABEL
I. Daftar biaya langsung………………………………………….......... 47
II. Daftar biaya bahan baku…………………………………………...... 50
III. Daftar biaya tenaga kerja langsung……………………………..…. 51
IV. Daftar biaya tenaga kerja langsung……………………………..…. 54
V. Daftar biaya berdasarkan perhitungan harga pokok proses…..… 57
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah di terima panitia skripsi fakultas eknomi dan bisnis universitas
muhammadiyah Makassar dengan dengan surat keputusan rektor universitas
muhammadiyah Makassar No.112 tahun 1435 H / 2014 M, Sebagai persyaratan
guna mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan
bisnis universitas muhammadiyah Makassar.
Makassar, 17 juli 2014
Panitia ujian :
1. Pengawas : Dr. Irwan Akib, M.pd (……………...…….)
(rektor universitas Makassar)
2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (…………………….)
( Dekan fakultas ekonomi dan bisnis)
3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (………………...….)
( PD I Fakultas ekonomi dan bisnis)
4. Penguji : Dr. Hj. Ruliati.,MM (…………………...)
Dr. Andi Rustam, SE.,MM.AK.CA (………………...…)
Faidhul Adziem, SE.,M.Si (…………………..)
Hj. Naidah. SE.,M.Si (………..…………)
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang maha pemurah
lagi maha penyayang . tiada kata yang lebih indah dan pantas penulis
ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat,
taufik dan hidayahnya sehingga memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyusun proposal ini. Shalawat dan salam senangtiasa
tercurahkan kepada rasulullah Muhammad SAW, merupakan sosok
manusia yang di berikan keistimewaan oleh Allah SWT untuk
mengajarkan agama Allah dan membawa manusia dari jalan yang gelap
ke jalan yang terang bederang, rahmatan lilalamin.
Telah banyak tenaga, pikiran dan waktu yang penulis curahkan
untuk menyusun proposal ini. akan tetapi tak dapat di pungkiri bahwa
penilis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan
dengan hal tersebut penulis menyampaikan banyak terima kasih terutama
kepada kedua orang tua yang tercinta ayahanda TARA dan ibunda Hj
BEDA yang telah membesarkan dan merawat saya, penulis dengan
penuh kasih sayang dan memberikan doa, dukungan, dan juga nasehat.
Dan terimah kasih juga yang setulus-tulusnya kepada kakanda dan
adinda, beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa memanjatkan
doa, memberikan bantuan berupa materi dan dukungan, sehingga penulis
mampu dan tetap dan semangat dalam menjalani pendidikan.
iii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaikan skripsi ini
berkat bantuan pihak, oleh karena itu penulis pada kesempatan ini
menngucapkan banyak terimah kasih kepada:
1. Bapak DR. H Irwan Akib, MPd, sebagai rector universitas
muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, SE.,M.A selaku dekan fakultas
ekonomi muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Andi Arman, SE., M.Si, Ak, selaku ketua jurusan fakultas
ekonomi muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Hj. Euis Eka Pramiarsi, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Naidah, SE. M.Si selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen pengantar perkuliahan yang selalu tulus
dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan selama ini.
7. Segenap stap dan karyawan fakultas ekonomi atas bantuannya
selama ini.
8. Kepada pimpinan dan karyawan PT. Aquanas indah, yang telah
memberikan pelayanan dan bantuan memberikan data dan
informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan laporan ini.
iv
9. Seluruh mahasiswa fakultas ekonomi, khususnya kelas AK 11
Ankatan 2010, yang namanya tidak sempat penulis sebutkan satu
per satu, yang tulus memberikan semangat dan doanya.
10. Kepada sahabat-sahabatku suriani tahir, megawati, dan teman-
teman kosku yang tidak dapat ku sebut namanya satu persatu yang
selalu setia menemani dan membantu baik moril maupun materil.
Akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini
tidak luput dair kekurangan, baik isi maupun penyajianya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan koreksi dan saran demi
perbaikan skripsi ini akan di terima dengan senang hati dan lapang
dada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan mampu
menjadi tambahan bagi ilmu pengetahuan, terima kasih.
Billahi fisabilil haq fastabikuqul khaerat
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Penulis
Makassar, April 2014
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat penelitian ........................................................................ 9
BAB II TINJAUN PUSTAKA
A. Pengertian dan penggolongan data ............................................ 10
B. Biaya produksi............................................................................. 14
C. Harga pokok produksi ................................................................. 18
D. Laporan biaya produksi ............................................................... 26
E. Tujuan dan manfaat harga pokok produk .................................... 27
F. Hipotesis...................................................................................... 29
G. Kerangka fikir .............................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Sasaran penelitian ...................................................................... 33
B. Metode penggumpulan data........................................................ 33
C. Metode analisis data ................................................................... 34
vi
D. Sistematika pembahasan ............................................................ 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya perusahaan….…………………………………...36
B. Visi dan Misi perusahaan …………………………………………….38
C. Struktur organisasi……….…………………………………………....38
D. Job description….………………….……………………...…………..41
E. Proses produksi………………………….…………………………….43
F. System persaingan era globalisasi………………….……………….43
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur biaya produk…………………………………………….45
B. Perhitungan harga pokok berdasarkan harga pokok proses……..48
C. Perhitungan harga pokok produksi…..………………………………56
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………......58
B. Saran ……………………………………………………………………59
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….…..60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dewasa ini dunia usaha semakin berkembang pesat. Banyak usaha
bermunculan sehingga persaingan pun semakin ketat. Dengan demikian
akan semakin kompleks masalah yang akan di hadapi oleh perusahaan.
Pada dasarnya, semua usaha baik kecil maupun besar, tujuannya hanya
untuk menghasilkan laba yang besar yang maksimal.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, pimpinan suatu badan usaha
harus biasa mengelolah usaha yang di pimpinnya secara efesien dan
efektif. Namun beberapa badan usaha sering di jumpai hal-hal yang
penting untuk di ketahuai pengelolannya justru di abaikan ohle
manajemen, seperti:
1. Kegunaan manajemen biaya dan laba,
2. Strategi pemasaran dan produksi,dan
3. Pengendalian biaya.
Dalam menetapkan harga jual, pihak manajemen harus mampu
mengevaluasi seluruh biaya yang membentuk harga pokok.
Pengevaluasian komponen harga pokok produksi dengan benar dapat
memberikan hasil perhitungan harga pokok yang wajar dan
memperkirakan laba yang akan diraih oleh perusahaan.
1
2
Daya saing suatu produk baik itu barang ataupun jasa, akan
memainkan peranan yang sangat penting dalam pasar global. Dua paktor
utama penentu daya saing produk, yakni mutu dan harga barang.
Informasi mengenai harga pokok penjualan di butuhkan untuk
merebut posisi pasar. Namun dalam persaingan sempurna suatu badan
usaha kadang tidak dapat menentukan harga jual, sehingga badan usaha
tersebut harusnya mengikuti harga pasar yang sedang berlaku . dalam
kondisi demikian, efesiensi biaya khususnya biaya yang membentuk harga
pokok harus mendapat pihak manajemen untuk mencapai target laba.
Pengakumulasian, pengidentifikasian, dan pembebanan biaya
merupakan kunci utama untuk mengetahui harga pokok suatu produksi
yang akan di jual. Porses pembebanan biaya terhadap objek dari biaya itu
sendiri akan menuntut kehati-hatian pihak manajemen dalam mengenali
karateristik biaya yang terjadi dalam perusahaan.
Pembebanan biaya yang harus di alokasikan ke dalam harga pokok
produksi, dimana hanya biaya produksi yang terjadi dalam biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang boleh
di bebankan ke harga pokok produksi. Pembebanan biaya pada umumnya
di dasarkan atas biaya produksi secara historis yaitu biaya produksi di
hitung atau di bebankan pada produk berdasarkan biaya yang
sesungguhnya. Pembebanan biaya menuntut kehati-hatian agar biaya
yang di keluarkan untuk menghasilkan produk tersebut sedapat mungkin
3
tidak terjadi pembebanan yang lebih atau kurang yang dapat merugikan
perusahaan.
Kegagalan suatu perusahaan dalam penentuan harga pokok
produksi dapat mempengaruhi keputusan-keputusan lainya yang
berhubungan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Dalam
melakukan kegiatannya, perusahaan menginginkan agar biaya yang di
keluarkan untuk produksi dapat memperoleh imbalan yang dapat
memberikan suatu manfaat yang menyeluruh sebagai suatu unit
organisasi dalam usahanya.
Penentuan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan industri karena selama proses masukan ( bahan
mentah ) menjadi keluaran (bahan jadi ) begitu banyak biaya-biaya yang
terjadi dalam perusahaan , misalnya: biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya-biaya
tersebut harus di perhitungkan untuk menentukan besarnya biaya
produksi untuk memproduksi suatu jenis produk pada unit tertentu, atau
dapat di katakana untuk penentuan harga pokok produksi pada suatu
produk.
Pada perusahaan yang bersifat manufaktur atau pengolah bahan
baku menjadi produk selesai tidak akan terlepas dengan masalah
pengumpulan harga pokok produksi. Tujuan penglahan produk pada
perusahaan manufaktur tersebut bermacam-macam, ada yang bertujuan
4
untuk memenuhi pesanan dari langganan, adapula yang bertujuan untuk
mengisi persediaan yang nantinya akan di jual ke pasar, oleh karena itu
ada beberapa tahun pengolahan produk, tentunya akan menghadapi
masalah pengumpulan harga pokok yang berbeda pula. Pengumpulan
harga pokok produksi dapat di lakukaan dengan dua metode, yaitu
metode harga pokok pesanan, dan metode harga pokok proses. Tujuan
penting dari system perhitungan biaya manapun adalah untuk
menentukan biaya barang atau jasa yang di hasilkan oleh perusahaan.
Dalam system perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead pabrik di bebankan ke pusat biaya. Biaya
yang di bebankan setiap unit di tentukan dengan membagi total di
bebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi pusat biaya
biasanya adalah depertemen.
Dalam menentukan harga pokok produksi, perusahaan sering
mengalami kesulitan dalam penentuan dan pengklasifikasian biaya
produksi, terutama biaya overhead pabrik. Hal ini di sebabkan karena sifat
dan tingkah laku overhead pabrik yang berbeda-beda untuk setiap jenis
biaya. oleh karena itu, perusahaan perlu memahami perhitungan dan
pengklasifikasian biaya, siklus kegiatan produksi yang di mulai pada
pencatatan harga atau biaya (cost) bahan baku yang di masukkan dalam
proses produksi sampai dengan penyajian harga pokok produksi.
5
Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka
untuk menghasilkan barang jadi (produk) dalam perusahaan manufaktur.
Penenruan harga pokok produksi merupakan unsure biaya produksi
terhadap suatu produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Dalam
perusahaan manufaktur, bahan dibedakan menjadi bahan baku dan
bahan penolong bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian
menyeluruh dari produk jadi.
Bahan baku dapat didefenisikan dengan produk atau pesanan
tertentu dan nilainya relatif besar. Biaya yang timbul karena pemakain
bahan baku di sebut biaya bahan baku, biaya bahan baku bersama
dengan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya utama (prime cost ).
Sedangkan bahan penolong merupakan bahan bahan yang dipakai dalam
proses produksi yang tidak dapat didefenisikan dengan produk jadi dan
nilainya relative kecil, biaya yang timbul karena pemakaian bahan
penolong disebut biaya bahan penolong.
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
pemanfaatan tenaga kerja dalam melakukan produksi, sedangkan biaya
operhead pabrik pada umumnya didefenisikan sebagai penolong biaya
tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya-biaya produksi lain yang
tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan atau dibebankan secara
langsunga pada pesanan tertentu. Full cocting adalah metode penentuan
haraga pokok produk yang membedakan seluru biaya produksi baik yang
berperilaku tetap maupun variable kepada produk, sedangkan biaya
6
standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk
atau untuk membiayai kegiatan tertentu.
Harga pokok produk menurut full costing terdiri dari:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya operhead pabrik
Klasifikasi biaya yang berhubungan dengan produk terdiri dari:
1. Biaya bahan baku merupakan elemen yang digunakan sebagai
dasar pembuatan barang jadi tetapi ada kemungkinan barang jadi
dari produk suatu perusahaan.
2. Biaya tenaga kerja merupakan suatu biaya yang dikeluarkan untuk
mengerjakan bahan dasar sampai menjadi barang jadi.
3. Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya yang digunakan untuk
membuat barang jadi selain bahan dasar dan biaya tenaga kerja.
4. Biaya variable merupakan biaya yang merubah secara total dan
perunitnya tetap dengan adanya perubahan kapasitas.
5. Biaya semi variable merupakan biaya yang secara total berubah tai
tidak propesional.
6. Biaya costing, metode pembebanan harga pokok persediaan yang
hanya membebankan harga variable saja.
7
Penentuan harga pokok produk atau jasa penetapan harga pokok
akan dapat membantu dalam:
a. Penilaian persedian baik persediaan barang jadi maupun barang
dalam proses
b. Penentuan harga jual terutama harga jual yang didasarkan kontrak,
walaupun tidak selamanya penentuan harga jual berdasarkan harga
pokok
c. Penetapan laba
Penggolongan biaya terdiri dari:
1. Biaya atas dasar objek pengeluaran merupakan biaya yang
digolongkan sesuai denagan peneluaran contohnya: biaya iklan
dan biaya bahan baku.
2. Biaya atas dasar fungsi terdiri dari biaya produksi, biaya
administrasi,biaya umum dan biaya pemasaran.
3. Biaya atas dasar hubungan adalah biaya denagan sesuatu yang
dibiayai atau produk yang terdiri dari biaya lang sung dan biaya
tidak langsung.
Pengumpulan biaya terdiri dari:
a. Job order cost merupakan suatu metode dimana biaya-biaya
diumpulkan untuk sejumlah produk tertentu yang dapat ditentukan
harga poko produk secara individual dengan actualsebenarnya.
8
b. Process costing, metode ini membebankan biaya produksi selama
kegiatan produksi kemudiaan membiayainya sama rata produk
yang dihasilkan dalam periode tertentu.
Metode perhitungan harga pokok penjualan terdiri dari;
1. Full costing merupakan penentuan metode harga pokok proses
yang membebankan seluruh biaya produksi baik tetap maupun
variable.
2. Direct costing merupakan penentuan metode harga pokok proses
yang hany a membebankan biaya variable saja
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul rumusan masalah
dalam penulisan proposal ini yaitu bagaimana penerapan metode harga
pokok proses dalam menentukan perhitungan harga pokok produksi pada
PT AQUAMAS INDAH.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan metode harga pokok proses dalam
menentukan perhitungan harga pokok produksi pada PT AQUAMAS
INDAH.
9
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat:
1. Memberikan informasi kepada pihak perusahaan dalam
nenentukan harga pokok produksinya.
2. Menjadi sumber informasi/bacaan bagi masyarakat atau peneliti
yang akan meneliti pada bidang yang sama.
3. Meningkatkan wawasan tentang perhitungan harga pokokkoKk.
Produksi guna membandingkan ilmu yang didapat di perkuliahan
dengan aplikasi di dunia usaha.
10
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
1. Pengertian biaya
Dalam menjalankan usaha tiap perusahaan memerlukan biaya-
Biaya dipergunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji dan
upah, membeli bahan pembantu, dan belanja barang-barang lainnya.
Bahan baku, gaji, dan bahan pembantu dibutuhkan dalam proses
produksi. tanpa barang-barang tersebut, produksi tidak dapat
dilaksanakan. Dalam proses produksi, barang-barang tersebut habis
digunakan. Ini berarti barang-barang tersebut dikorbankan demi
terciptanya barang baru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dalam proses produksi dikorbankan sejumlah nilai.
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi ,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sedangkan dalam arti
sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang
dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
Menurut Nurlela, dkk ( 2006 : 153 ), definisi tentang biaya, yaitu
satuan nilai yang dikorbankan dalam suatu proses produksi untuk
mencapai suatu hasil produksi.
10
11
2. Penggolongan biaya
Biaya dapat digolongkan dengan berbagai macam cara.
Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang
hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.
Biaya-biaya dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu
a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
Penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran merupakan
penggolongan biaya yang sederhana, dimana objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya, nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahar bakar disebut “ biaya bahar bakar ‘’
b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
Fungsi-fungsi pokok yang terjadi dalam perusahaan manufaktur
adalah fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan
umum. oLeh karena dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat di
kelompokkan menjadi tiga lelompok:
1. Biaya produksi.
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengelolah bahan baku menjadi siap untuk di jual.
12
2. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Biaya pemasaran terdiri
biaya iklan dan biaya, dan biaya angkutan.
3. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk biaya
administrasi terdiri dari biaya gaji karyawan, dan biaya pemeriksaan
keuangan akuntan.
a. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan biaya
dengan sesuatu yang dibiayai.
1. Biaya langsung.
Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya bahan dan tenaga kerja
langsung, yang secara langsung dan tanpa banyak kesulitan dapat
di hubungkan dengan kesatuan-kesatuan suatu produk.
2. Biaya tidak langsung.
Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
pada objek atau sub biaya yang manfaatnya di nikmati oleh
beberapa objek suatu pusat biaya.
13
b. Pengolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dengan perubahan volume aktifitas.
Untuk kepentingan pengendalian biaya, biaya dapat di
golongkan sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan
volume produksi, yaitu biaya variable, biaya semi variable, biaya
semifixed ,dan biaya tetap.
1. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya sudah berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja.
2. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3. Biaya semi fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap adalah jumlah yang tidak akan mengalami perubahan
walaupun volume produksi mengalami perubahan sampai
kepada batas kapasitas maksimum, dimana semakin besar
produksi maka biaya per unit makin kecil.
c. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu waktu manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat di bagi
menjadi dua, yaitu pengeluaran modal, dan pengeluaran pendapatan.
14
1. Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
2. Pengeluara pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai
manfaat dalam periode akuntansi terjadi pengeluaran tersebut.
Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini di bebankan
sebagai biaya dan di pertemukan dengan pendapatan yang di
perleh dari pengeluaran biaya.
B. Biaya Produksi
Proses pengolahan bahan baku pada perusahaan manufaktur
hingga menjadi barang jadi tidak terjadi dengan sendirinya. Proses
pengolahan ini melibatkan secara fisik dengan kerja (buruh) dan
overhead fabriK yang berfungsi merubah bahan baku menjadi barang
jadi. oleh karena itu unsur bahan baku, tenaga kerja, dan overheard
pabrik merupakan unsur utama didalam proses produksi.
Munurut Muliadi ( 2009.214 ), biaya produksi merupakan biaya-
biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual.
Sedangkan Munurut Abdul Halim ( 2007:5 ), biaya produksi adalah
biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari satu
produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan diperiode mana
produk itu dijual.
15
Biaya produksi terdiri dari bahan baku, biaya kerja langsung, dan biaya
oveheard pabrik.
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian
menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan
manufaktur dapat diperoleh dari pembeli lokal, impor atau dari
pengolahan sendiri.
Apabila perusahaan memperoleh bahan baku dari pembelian
maka selain harga pembelian juga diperhitungkan unsur-unsur
lainnya, yaitu : potongan pembelian, biaya angku bahan baku, dan
biaya penyimpanan.
2. Biaya tenaga kerja langsung ( direct labour cost )
Biaya tenaga kerja langsung adalah upah atau kompensasi yang
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang bekerja dibagian
produksi. Contoh, parah pekerja yang langsung mengoperasikan alat
dipabrik. Unsur-unsur dalam biaya tenaga kerja langsung meliputi gaji
pokok, upah lembur, bonus, dan tunjangan lainnya.
3. Biaya oveheard pabrik
Biaya overheard pabrik adalah seluruh biaya produksi yang tidak
dapat di klasifikasikan sebagai bahan baku langsung atau biaya
tenaga kerja langsung.
16
Biaya oveheard pabrik dapat digolongkan tiga cara: yaitu
penggolongan biaya oveheard pabrik menurut sifatnya, menurut
perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,
dan hubungannya dengan departemen.
a. Penggolongan pabrik menurut sifatnya
1) Biaya bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk
jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan harga pokok
produksi tersebut atau biaya bahan penolong yang merupakan
bahan baku penunjang agar produk dihasilkan lebih sempurna.
2) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Berupa biaya suku cadang, biaya bahan baku habis pakai dan
harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk
keperluan perbaikan dan pemeliharaan perumahan, bangunan,
pabrik, mesin-mesin, kendaraan, perkakas laboratorium, dan
aktivitas tetap yang digunakan untuk keperluan pabrik.
3) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja
pabrik yang upahnya tidak diperhitungkan secara langsung
kepada produk atau pesanan tertentu. Contoh : Upah,
tuntangan, dan biaya kesejahteraan.
4) Biaya yang timbul akibat penilain terhadap aktivat tetap.
17
Mencakup biaya-biaya deprseasi emplasemen pabrik,
bangunan pabrik, peralatan mesin-mesin, dan perkakas
laboratorium, alat kerja, dan aktiva lainnya yang digunakan.
5) Biaya yang timbul sebagai akibat waktu.
Mencakup biaya asuransi gedung, asuransi mesin dan
peralatan, asuransi kendaraan, dan asuransi kecelakaan
karyawan.
6) Biaya overheard pabrik lainnya.
Mencakup biaya yang secara langsung memerlukan
pengeluaran tunai mencakup biaya reperasi yang diserahkan
pada pihak luar perusahaan misalnya biaya listrik PLN, air, dan
sebagainya.
a. Penggolongan overheard pabrik menurut perilakunya dalam
hubungannya dengan perubahan volume produksi.
Biaya overheard pabrik dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Biaya overheard tetap adalah biaya overheard pabrik yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
2. Biaya overheard pabrik variabel adalah biaya overheard pabrik
yang berubah-ubah sebanding dengan operubahan volume
kegiatan .
3. Biaya overheard semi variabel adalah biaya overheard pabrik yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan .
18
C. Harga Pokok Produksi
Dari segi sempurna, harga pokok produksi dari segi penggunaan,
harga pokok produsi digunakan oleh perusahaan manu faktur atau
perusahaan yang mempreduksi sendiri barang dagangan mereka.Harga
pokok produksi berpengaruh terhadap harga pokok penjualan, sedangkan
harga pokok penjualan tidak berpengaruh terhadap harga pokok
produksi.
Munurut mulyadi ( 2005: 23 ), harga pokok produksi adalah semua
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang ( jasa ) selama
priode yang bersangkutan.
1. Metode penggumpulan harga produksi.
Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan harga pokok
yaitu metode harga pesanan atau metode harga pokok proses.
a. Metode harga pokok pesanan ( Job Cost Order Method )
Menurut Sutrisno ( 2001: 1993 ), harga pokok pesanan
adalah cara penentuan harga pokok dimana biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk sejumlah produk atau jasa tertentu yang dapat
dipisahkan identitas masing-masing produk tersebut dan perlu
ditentukan secara individual.
19
1. Karakteristik metode harga pokok pesanan secara umum.
Tujuan perusahaan memproduksi adalah untuk memenuhi
pesanan dari pelanggan denga spesifikasi sesuai yang diminta oleh
pelanggan.
a. Dasar kegiatannya adalah pesanan pelanggan, bila tidak ada
pesanan, maka perusahaan tidak ada kegiatan.
b. Sifat kegiatannya adalah putus-putus atau intermitten,
tergantung pada pada pesanan yang diterima.
c. Jenis barang yang dihasilkan adalah heterogen artinya
bermacam-macam jenis dan bentuknya.
d. Pengumpulan biaya dilakukan setiap suatu pesanan selesai,
tidak harus mengganggu sampai akhir priode.
2. Prosedur akuntansi untuk metode harga pokok pesanan adalah:
a. Biaya-biaya produksi diakumulasikan pada setiap pesanan;
b. Biaya-biaya produksi untuk setiap pesanan dan data lainnya
yang berhubungan denagan pesanan tersebut diakumulasikan
dalam kartu biaya pesanan;
c. Pemakaian biaya-biaya produksi untuk setiap pesanan
dibebankan pada perkiraan barang dalam proses;
d. Setelah produk selesai dikerjakan, kartu pesanan diiktisarkan,
dan biaya per unit dihitung dengan membagikan jumlah biaya
produksi untuk setiap pesanan tersebut dengan jumlah unit yang
20
dihasilkan, biaya produksi semula yang dibebankan keperkiraan
barang dalam proses dipindahkan keperkiraan barang jadi.
e. Metode harga pokok proses ( process Cost Method)
Pada industri manufaktur yang menghasilkan produk massa,
umumnya biaya produksi dipertanggung jawabkan dengan
menggunakan metode harga pokok proses, karna produk yang
dihasilkan relative homogen sehingga pencatatan biaya dari
setiap jenis produk tidak perlu dilakukan.
Menurut Sustrisno ( 2001:1993 ), adalah cara penentuan
harga pokok yang membebankan biaya-biaya produksi selama
periode tertntu kepada proses atau kegiatan produksi dan
membangikan secara merata kepada produk yang dihasilkan
dalam periode bersangkutan.
1. Karakteristik metode harga pokok proses
a. Pengumpulan biaya produksi per departemen produksi per
periode akuntansi.
b. Perhitungan HPP per satuan dengan cara membagi total
biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu
dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode
yang bersangkutan.
c. Penggolongan biaya produksi langsung dan tak langsung
seringkali tidak diperlukan.
21
d. Elemen yang digolongkan dalam BOP terdiri dari biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya bahan penolong
dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun tidak
langsung). BOP dibebankan berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi.
2. Sistem pembebanan biaya pada metode harga pokok proses.
a) Semua elemen biaya dibebankan berdasarkan biaya
sesungguhnya ( histirical cost system ).
Pada sistem ini, produk yang diolah dibebani biaya
bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya dinikmati oleh produk yang bersangkutan.
b) Elemen biaya tertentu yaitu biaya overheard pabrik,
dibebankan berdasarkan tarif atau biaya yang ditentukan
dimuka.
3. Penggolongan proses produksi pada perusahaan
Pada perusahaan manufaktur proses produksinya dapat
digolongkan atas dasar, jenis produk yang dihasilkan dan
tahapan-tahapan di dalam mengolah produk, sebagai berikut
a) Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk.
Atas dasar tahapan-tahapan didalam mengelolah produk pada
perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk dapat
dikelompokkan menjadi :
22
1). produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.
2).Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengelolaan.
b). Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk.
Atas dasar tahapan di dalam pengelolaan produk pada
perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk dapat di
kelompokkan menjadi:
1). Pengelolaan produk melalui suatu tahapan pengelolaan.
2). Pengelolaan produk melalui beberapa tahapan pengelolaan.
4. karateristik dan prosedur akuntansi biaya pada metode pada
metode harga pokok proses.
Karateristik utama dari metode harga pokok adalah sebagai
berikut:
a. Laporan harga pokok produksi di gunakan untuk
mengumpulkan, meringkas dan menghitung harga Biaya
pokok maupun satuan atau per unit.
b. produksi tertentu di bebanka kepada produk melalui rekening
barang dalam proses yang di selenggarakan untuk setiap
elemen biaya.
23
c. Produksi di kumpulkan dan di laporkan untuk satuan waktu
atau periode tertentu.
d. Produk ekuivalen di gunakan untuk menghitung harga pokok
satuan. produksi ekuivalen adalah tingkatan atau jumlah
produksi di mana pengelolaan produk di nyatakan dalam
ukuran produk selesai.
e. Untuk menghitung satuan setiap elemen biaya produksi
tertentu.
5. Masalah-masalah khusus yang timbul dalam perhitungan harga
pokok produk pada metode harga pokok proses.
Masalah-masalah yang timbul dalam perhitungan harga pokok
proses yang menghasilkan suatu jenis produk, yaitu:
a) Pengelolaan produk melalui satu tahap, semua biaya di
bebankan berdasarkan biaya sesungguhnya.
b) Pengelolan priduk melalui satu tahap, biaya overhead pabrik di
bebankan berdasarkan tarif yang di tentukan di muka.
c) Pengelolaan produk melalui beberapa tahap atau depertemen,
produk selesai pada departemen tertentu langsung di pindah ke
depertemen berikutnya.
d) Pengolaan produk melalui beberapa tahap, produk selesai dari
departemen permulaan di masukkan ke gudang produk selesai,
dimana sebagian akan diproses dalam departemen lanjutan
dan sebagian langsung di jual.
24
e) Pengelolaan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk
hilang di dalam pengolahan.
f) Pengolahan produk melalui beberapa tahap, sebagian produk
cacat di dalam pengolahan.
g) Tambahan bahan pada departemen lanjutan yang dapat
menambah jumlah produk yang di hasilkan.
h) Produk di olah melalui beberapa tahap, terdapat produk dalam
proses pada awal periode.
i) Review atas berbagai masalah konprehensip dalam pengolaan
produk.
6. Produk hilang dalam pengolahan
Dalam pengolahan produk dapat timbul produk hilang yaitu
sebagai produk yang menguap, mengkristal atau menyusut di
dalam pengolahan produk yang di sebabkan karena sifat bahan,
misalnya mengandung gas yang mudah menguap atau karena sifat
pengolahan produk.
7. Produk rusak dalam pengolahan
Dalam proses pengolahan produk dapat timbul produk rusak,
yaitu produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi
kebutuhan mutu yang sudah di tentukan dan tidak dapat di perbaiki
secara ekonomis menjadi produk yang baik, meskipun mungkin
secara teknik dapat di perbaiki akan berakibat biaya perbaikan
jumlahnya lebih tinggi di banding kenaikan nilai atau manfaat
25
adanya perbaikan. Produk rusak mempunyai wujud fisik akan tetapi
kondisinya rusak.
Perlakuan harga pokok produk rusak tergantung pada
penyebab terjadinya produk rusak dan apakah produk rusak laku di
jual, metode perlakuan harga pokok rusak adalah sebagai berikut:
a. Produk rusak yang tidak laku di jual
1) Produk rusak yang tidak laku di jual dan sifatnya normal,
harga pokok produk rusak di bebankan pada produk selesai
yang di pindahkan ke gudang produk selesai atau ke
departemen berikutnya, jadi perlakuanya sama dengan
produk akhir proses, harga pokok produk selesai jumlahnya
menjadi bertambah, sedangkan jumlah pemikul harga pokok
tetap sejumlah produk selesai maka harga pokok satuan
menjadi bertambah.
2) Produk rusak tidak laku di jual dan sifatnya tidak normal atau
karena kesalahan, harga pokok produk rusak tidak boleh
dikapitalisasi dalam harga pokok rusak selesai tetapi tidak di
perlakukan sebagai rugi produk rusak.
b. Produk rusak yang laku di jual
1) Produk rusak yang laku di jual dan penyebab atau sifat
produk rusak normal, penghasilan penjualan produk rusak
dapat di perlakukan sebagai pengurangan harga pokok
produk selesai, pengurang semua elemen biaya produksi di
26
departemen di mana produk rusak, pengurangan biaya
overhead pabrik di departemen dimana produk rusak.
2) Produk rusak yang laku di jual dan penyebab terjadinya
produk rusak karena kesalahan, penghasilan penjualan
produk rusak di perlakukan sebagai pengurang rugi produk
rusak.
8. Produk cacat dalam pengolahan
Dalam pengolahan produk dapat timbil produk cacat yaitu
produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu
yang sudah di tentukan, akan tetapi produk tersebut masi dapat
di perbaiki secara ekonomis menjadi produk yang baik mutunya
dalam arti biaya perbaikan produk cacat lebih rendah di banding
kenaikan nilai yang di peroleh adanya perbaikan. Dalam hal ini
perlakuan biaya perbaikan produk cacat tergantung penyebab
timbulnya produk cacat yaitu, produk cacat bersifat normal di
dalam perusahaan, produk cacat terjadinya karena kesalahan.
D. laporan biaya produksi
dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan ke
setiap departemen produksi dapat diiktisarkan dalam laporan biaya
produksi untuk masing-masing departemen. Laporan biaya produksi
setiap departemen memiliki formal yang beragam, dengan informasi
27
menunjukkan schedule kuantitas, pembebanan biaya, dan
pertanggungjawaban biaya.
1) Skedul kuantitas, memuat informasi BDP awal, barang dalam
proses pada periode bersangkutan, barang jadi yang ditransfer ke
departemen berikutnya atau gedung, BDP akhir, produk hilang,
produk rusak dan produk cacat.
2) Biaya dibebankan, memuat informasi biaya BDP awal, biaya yang
dibebankan dari departeman sebelumnya, biaya dibebankan
periode bersangkutan, unit ekuivalen dan biaya per unit masing-
masing elemen biaya.
3) Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang
ditransfer ke departemen berikutnya atau gedung, biaya produk
yanag hilang akhir proses, biaya produk rusak, biaya produk cacat.
Biaya yang telah diserap BDP.
E. Tujuan dan manfaat penentuan Harga Pokok Produk
Penentuan harga pokok produksi dalam perusahaan sanagt penting
dilakukan karena perusahaan membutuhkannya untuk menentukan
harga jual dari produknya maupun tujuan lainnya yang erat
hubungannya dengan penentuan strategi dan efisien perusahaan
dalam bersaing.
28
Beberapa tujuan umum dari biaya penentuan harga pokok produksi
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pengawasan dari biaya yaitu untuk menghindari
pemborosan. Agar diperoleh haraga pokok produksi yang teliti serta
pengawasan yang baik, maka biaya yang digolongkan pada setiap
proses atau departemen-departemen. Biaya yang sebenarnya
terjadi pada setiap proses dibandingkan dengan standar. Dengan
demikian pemborosan dapat dihindari karena standar dibentuk
berdasarkan biaya yang seharusnya terjadi.
2. Sebagai alat perencanaan, sebelum produksi dijalankan terlebih
dahulu membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan,
misalnya apakah produksi ditingkatkan atau dikurangi dan juga
dibuat ramalan atau unsur-unsur biaya yang diperlukan untuk
setiap periodenya. Perencanaan itu penting agar seluruh keperluan
dapat diketahui dan disediakan pada jumlah dan waktu yang
diperlukan.
3. Sebagai pedoman menentukan harga jual. Biaya produksi bukanlah
fakor utama menetapkan harga jual, tetapi menjaga agar harga jual
tetap berada diatas pokok produksi.
4. Harga poko produksi perlu untuk menentukan nilai persediaan yang
mana menjadi syarat mutlak dalam menetapkan harga pokok
penjualan dengan teliti.
29
5. Menentukan efisiensi atau tidaknya suatu perusahaan, ini dilakukan
dengan membandingkan harga pokok historis dengan harga pokok
standar. Hal ini berguna untuk pengawasan biaya maupun sebagai
alat perencanaan.
F. Hipotesis
Diduga bahwa penerapan process costing system dapat
memberikan informasi yang akurat bagi manajeman dalam mengambil
keputusan harga pokok.
G. Kerangka fikir
Penelitian ini akan di laksanakan pada PT AQUAMAS INDAH
dengan judul:
“penerapan sistem harga pokok proses dalam penentuan biaya
produksi pada PT AQUAMAS INDAH.
Dalam menentukan harga pokok produksi dalam pengendalian
produksi pada PT AQUAMAS INDAH maka akan di gunakan metode
variabel costing yaitu suatu metode yang hanya menjumlahkan biaya-
biaya produksi variabel saja kepada produk. Biaya-biaya termasuk di
dalamnya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
30
Skema kerangka berfikir
PT AQUAMAS INDAH
Penentuan harga pokok produksi
Penentuan biaya produksi
Metode variabel
costing
Pengendalian biaya produksi
Peningkatan laba
31
Contoh Format HPP
Pendapatan Rp xxxxx
Penjualan
Harga pokok penjualan :
Persediaan awal Rp xxxxx
Pembelian Rp xxxxx +
Tersedia untuk di jual Rp xxxxx
Persediaan akhir (Rp xxxxx) -
HPP Rp xxxxx-
Laba kotor Rp xxxxx
Biaya Operasional
Biaya komisi Rp xxxxx
Biaya transportasi Rp xxxxx
Biaya listrik, telepon, air Rp xxxxx
Biaya gaji pegawai Rp xxxxx
Biaya penyusutan gedung Rp xxxxx
Biaya penyusutan inventaris Rp xxxxx
32
Total Rp xxxx
Laba operasi Rp xxxxx
Biaya bunga (Rp xxxxx) -
Laba sebelum pajak Rp xxxxx
Biaya pajak (Rp xxxxx) -
Laba (rugi) bersih Rp xxxxx
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian disini ialah sesuatu yang menjadi objek
penelitian. Sasaran penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana
penerapan metode harga pokok proses dalam menentukan perhitungan
harga pokok produksi pada PT AQUAMAS INDAH, kemudian penelitian
ini di lanjutkan dengan melakukan pengamatan secara langsung di
lapangan, dan juga dengan wawancara yang merupakan bentuk
pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada para karyawan PT AQUAMAS INDAH yang berperan dalam
produksi dan penentuan harga pokok.
B. metode pengumpulan data
Untuk mencapai tujuan penulisan serta memperoleh informasi yang
di butuhkan, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu:
1. Dokumentasi
Merupakan bentuk pengumpulan data dimana penulis
mempelajari dan menganalisis dokumen yang berhubungan
dengan masalah yang akan di bahas.
33
34
2. Peneliyian ke perpustakaan (library research)
Penulis melakukan penelitian dengan mengambil referensi dari
buku-buku akuntansi dan buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian ini. Hal ini di maksudkan agar penulis memperoleh data
dan teori yang di jadikan acuan atau dasar dalam memecahkan
permasalahan yang akan di bahas.
C. Metode analisis data
Metode yang di gunakan oleh penulis dalam memecahkan masalah
adalah metode Deskriftif adalah metode yang digunakan untuk
mengukur dan menguji data dengan konsep landasan teori, pendapat
para ahli dan studi lapangan dimana denagan metode ini di harapkan
dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang pokok
permasalahannya.
D. Sistematika pembahasan
I. Pendahuluan : Bagian pendahuluan membahas tentang
latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian.
II. Tinjauan pustaka : membahas tentang isi yang akan dibahas
dalam proposal ini.
III.Metode penelitian :bagian ini terdiri dari sasaran penelitian.
Metode analisis data,metode pengumpulan
35
data, sistematika pembahasan
IV. Gambaran umum perusahaan : dalam bagian ini membahas
tentang sejarah berdirinya perusahaan, visi
dan misi serta struktur organisasi
perusahaan.
V. Analisa dan pembahasan : di dalam bab ini menguraikan atau
membahas tentang hasil peneliatian yang
di lakukan oleh peneliti dalam
memecahkan permasalahan.
VI. Penutup : di bab bagian ini terdiri dari kesimpulan dan
saran di mana kesimpulan tersebut dari
hasil analisa dan pembahasan yang telah
di lakukan sebelumnya sehingga dapat di
tari sebuah kesimpulan begitu pula dengan
saran yang juga menyimpulkan hasil
analisa sehingga penulis mengemukakan
saran-saran yang mungkin bagi
perusahaan atau pembaca.
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya perusahaan
Awal tahun 1989 oleh bapak Eddy Simon (salah satu pengusaha di
Makassar), melihat potensi besarnya hasil perikanan laut yang ada di
Makassar, mendorong untuk membuat dan mendirikan pabrik es balok
yang bias menyuplai para nelayan yang di sekitaran Makassar, setelah
melakukan peninjauan di beberapa tempat pelelangan ikan (TPI) yang
ada di potere dan rajawali, awal bulan maret 1989 di mulai pembangunan
pabrik es balok dengan kapasitas 1.200 balok perhari denagan system 2
bak. Kurang lebih 5 bulan pengerjaan pabrik dan segala instansinya, pada
bulan agustus 1989, PT Aquamas mulai louncing produksi perdana
dengan sasaran pemasaran kapal-kapal ikan dan warung-warung makan
yang ada di Makassar.hingga sekarang PT Aquamas indah sudah masi
tetap eksis dengan kapasitas produksi 3.200 balok perhari. Dalam kurung
waktu beberapa tahun pabrik ini sudah dua kali di renovasi dan
mengalami penambahan produksi.
PT Aquamas indah merupakan pabrik es balok ke tiga berdiri dan
merupakan yang pertama berdiri di kawasan industry Makassar (kima).
Dimana system persaingan era globalisasi di awal tahun 2000 pabrik es
balok yang ada di Makassar sudah berjumlah 11 perusahaan es balok,
system persaingan semakin hebat, untuk itu dalam mengatasi dinamika
36
37
dan gejolak harga yang sering di permainkan, pmilik PT Aquamas indah,
membentuk wadah asosiasi pengusaha pada es balok (appebesel) yang
terbentuk pada tahun 2011dan beranggotakan 16 pabrik es balok 13
perusahaan dari Makassar, 1 dari maros dan 2 dari sungguminasa dan
galsel, dan assosiasi ini harga es balok di sepakati di harga 11.000
perbalok untuk area yang pengantarannya tidak terlalu jauh, harga 12.000
perbalok untuk area pengantarannya yang terlalu jauh.
Langka-langka yang terjadi bila mengalami krisis keuangan dalam
mengantisifasi krisis yang terjadi apakah lagi jenis industry pabrik es
balok, yang mempunyai waktu-waktu tertentu dalam mengoptimalkan
penjualan, khusus di PT. Aquamas indah bila waktu penjualan memuncak
kami menampung banyak-banyak produksi di gudang es yang
berkapasitas 900 balok, dengan system pembekuan dan dapat tahan
lama selama 1 bulan, jadi bila produksi habis dalam sehari sisanya dapat
di tampungdi gudang es, untuk persiapan esok harinya. PT Aquamas
merupakan perusahaan pribadi, dan merupakan bagian dari group
valentine hotel<krisis keuangan jarang terjadi, para karyawan selalu tepat
waktu dalam menerima upah/gaji atau bonus setiap bulannya. Dampak
yang di timbulkan dalam proses pembuatan es balok khususnya untuk
lingkungan biisa di bilang tidak ada, karena bahan bakunya adalah air dan
limbah pun yang di hasilkan adalah air.
38
B.Visi dan misi perusahaan
Adapun yang menjadi visi dan misi PT Aquamas indah (AMI)
adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam bidang bisnis
kawasan industry modern di pasar global.
2. Misi
Memberikan pelayanan dan menyiapkan bahan penunjang
dalam proses pengolahan bahan laut
Menjadi indusri modern yang berwawasan lingkungan
C. Struktur organisasi perusahaan (PT Aquamas indah/AMI)
Secara umum dapat di kemukakan bahwa organisasi adalah suatu
system hierarki dari satu- satuan administrasi dan operasional dari
perusahaan dalam struktur organisasi suatu perusahaan dapat
memberikan manfaat yang singkat tentang seluruh kegiatan
perusahaan baik baik mengenai tugas wewenang serta tanggung
jawab dari personilnya. Struktur yang baik akan mendukungkelancaran
kegiatan-kegiatan dan juga jasa akan mendukung tercapainya tujuan
perusahaan.
39
Dengan adanya organisasi yang baik mendorong tercapainya
tujuan perusahaan dengan sebaik-baiknya, karena organisasi merupakan
suatu kelompok orang-orang yang mau bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang telah di sepakati bersama.
Struktur organisasi adalah gambaran yang menunjjukkan
organisasi formal dalam suatu perusahaan mengenai tugas dan tanggung
jawab serta hubungan antara karyawan/ bagian suatu sama lain sesuai
dengan aturan yang telah di tetapkan.
Oleh karena itu maka pihak PT Aquamas indah menyusun suatu
struktur organisasi dengan tujuan untuk memperjelas tugas dan tanggung
jawab para karyawannya, selain dari pada itu dengan adanya struktur
organisasai maka menunjang tercapainya sasaran yang telah di tetapkan
secara efektif dan efesien.
40
PENGAWASANUMUM
ENGENERING/UMUM
SECURITYSATPAM
PENGAWASANUMUM
PENGAWASANUMUM
Struktur organisasai PT Aquamas indah dapat di lihat pada skema
sebagai berikut:
PT AQUAMAS INDAH
DIREKTUR
PIMPINAN
PERUSAHAAN
MANAEMENMANAJER KEUANGAN HRD PRODUKSI/PENJUALAN
DRIVER/SATPAN
41
D. Job description PT Aquamas indah/AMI
Dalam upaya mncapai tujuan organisasi, maka suatu perusahaan
membentuk struktur organisasi perusahaan. Berdasarkan struktur
organisasi di atas maka, mekanisme pada PT Aquamas indah adalah
sebagai berikut:
1. Tugas direktur :bertanggungjawab secara penuh jalannya roda
perusahaan
2. Manajer keuangan : bertanggungjawab dalam keuangan
b. Mengatur belanja keuangan
c. Mengatur gaji dan lembur karyawan dan lain-lain yang
berhubungan dengan keuangan.
3. Tugas pimpinan perusahaan :
a. Bertanggungjawab pada direktur perusahaan
b. Melaporkan segala hal yang terjadi di perusahaan
c. Sebagai perpanjangan tangan direktur dalam mengelolah dan
memajukan perusahaan.
1. HRD
a. Mengatur jadwal harian karyawan
b. Mengatur pembagian job pengawas enngak ring atau operator
Mesproduksi.
c. Meningkatkan sumber daya karyawan lewat berbagai
pelatihaketerampilan
42
d. Menyusun jadwal bulanan dan tahunan dalam pengembangan
perusahaan
5. Manager produksi
a. Bertanggungjawab dalam kualitas dan pelayanan hasil produksi
b. Mengontrol persediaan bahan baku
c. Bertanggungjawab dala peningkatan hasil produksi
6. Pengawas umum
a. Membantu manager produksi dalam peningkatan hasil produksi
b. Membantu pimpinan perusahaan dalam mengontrol perusahaan
c. Membantu laporan harian perusahaan
7. Security
a. Menjaga keamanan perusahaan pada umumnya
b. Mencatat daftar hadir karyawan
c. Mengecek dan menghitung barang yang keluar
d. Berkoordinasi dengan pengawas umum
8. Driver
a. Bertanggungjawab terhadap kendaraan masing-masing
b. Bertanggungjawab terhadap barang yang di antar.
43
E. Proses produk
Dalam proses pembuatan es balok pertama-tama mesin dalam
kondisi hidup dengan tekanan discharge, suction dan oil dalam keadaan
normal, selanjutnya bilah suhu di bak sudah menunjjukkan temperature
diatas - 5 maka wadah (cetakan es ) yang sudah di isih air siap untuk di
turunkan di dalam bak (brient tank ) kemudian permukaan bak ditutup
terpal atau papan. Selanjutnya kalau keadaan listrik normal ± 12 jam
proses pembekuan es akan berhasil.
Dalam proses pembekuannya kadar garam ( PH garam didalam
bak/brien tank ) diatas 21 (PH garam ), NH3 (Amoniak ) dalam kondisi
normal selanjutnya amoniak (NH3 ) yang bertekanan rendah berupa
cairan di suflai ke evaforator (rinbon) di isap oleh mesin (compressor), dari
mesin compressor di menfatkan/ditinggikan atau dipadatkan tekanannya
ke kondesor (coling tower/kondensasi ), dari kondesor cairan masuk
kembali ke resiver (penampung amoniak/NH3). Hal ini berulang kembali
sampai es di dalam bak membeku, yang di tandai denagan suhu
temperature bak mencapai kurang lebih 10 dengan kurang normal 12 jam
44
F. Sistem persaingan di era globalisai
Di awal tahun 2000 pabri es balok yang ada di Makassar sudah
berjumlah 11 perusahaan pabrik es balok, hingga tahun 2014 sudah
berjumlah 13 perusahaan pabrik es balok maka sistem persaingannya
juga tenru semakin hebat, untuk iyu dalam mengatasi dinamika dan
gejolak harga yang sering di permainkan, pemilik PT. Aquamas indah
membentuk wadah asosiasi pengusaha pabrik es balok yang terbentuk
pada tahun 2011 dan beranggotakan 16 pabrik es balok 13 dari
perusahaan Makassar 1 dari maros dan 2 dari sungguminasa dan galsel,
dan asosiasi ini di ketahui langsung oleh bapak Eddy Simon, dengan
adanya asosiasi ini harga es balok disepakati di harga 11.000/balok untuk
area yang pengantarannya tak perlu jauh, 12.000/balk untuk area
pengantaran yang terlalu jauh.
45
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur biaya pada produk
Dalam melaksanakan aktivitas produksinya yang memproduksi es
balok PT Aquamas menggunakan metode fill costing dalam menentukan
harga pokok produksinya. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi harus di pisahkan sesuai dengan jenisnya agar mudah diadakan
analisa yang dilakukan oleh manajemen untuk membuat keputusan yang
menguntungkan.
Dengan mengalokasikan biaya yang tepat oleh perusahaan, maka
diharapkan analisa yang dilakukan dapat lebih akurat, sehingga setiap
kegiatan yang terjadi dalam proses produksi akan lebih terarah.
Biaya-biaya yang termasuk dalam perhitungan harga pokok
produksi adalah:
1. Biaya bahan baku
a. Air
b. Ammonia
c. Garam
2. Biaya tenaga kerja
3. Biaya overhead pabrik
d. Biaya penyusutan pabrik
45
46
e. Biaya penyusutan mesin
f. Biaya pemeliharan mesin
g. Biaya solar mobil
h. Biaya listrik
i. Biaya telepon
Dalam penerapan sistem harga poko proses dalam penentuan
biaya harga pokok produksi elemen-elemen biaya yang tercantum
diatas harus di cantumkan semua untuk mengetahui perhitungan
produksi.
47
Daftar biaya pada PT. Aquqmas indah dapat di lihat sebagai
berikut:
Daftar biaya langsung pada PT. Aquamas indah
NO ELEMEN BIAYA JUMLAH
Biaya bahan baku Rp. 75. 828. 450
1 Amonia Rp. 78. 658. 350
2 Garam Rp. 154. 486. 800
Total Rp. 308. 486.800
Biaya tenaga kerja langsung
1 Gaji karyawan Rp. 1. 654. 330. 000
2 Honor Rp. 168. 821. 750
3 Upah Rp. 29. 031. 300
4 Lembur Rp. 168. 821. 750
5 Tunjangan lain Rp. 194. 429. 500
Total Rp. 2. 215. 434. 300
Biaya overhead pabrik
1 Biaya pemeliharaan mesin Rp. 59. 470. 000
2 Biaya solar Rp. 944. 045. 440
3 Biaya listrik Rp. 1. 555. 683. 900
4 BTKL Rp. 1. 409. 030. 000
Total RP. 3. 968. 229. 340
Sumber : dari data perusahaan PT. Aquamas indah
48
B. Perhitungan harga pokok berdasarkan metode harga pokok
proses ( proces costing method )
Perhitungan harga pokok produksi oleh suatu perusahaan
biasanya cenderung seragam atau ada kemiripan antara perusahaan satu
dengan perusahaan lain yang sejenis. Namun masing-masing perusahaan
memiliki metode sendiri yang menurut mereka cukup memadai untuk
menghitung harga pokok produksinya. Tapi satu hal yang perlu
diperhatikan bahwa metode perhitungan yang dilakukan oleh perusahan
itu belum tentu tetap. Mungkin terjadi, suatu metode merupakan metode
yang tepat namun dalam penerapannya ada kesalahan perhiyungan yang
dilakukan. Sehingga hasilnya tidak sesuai dengan seharusnya atau di
kehendaki. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, misalnya perusahaan tidak
memperhitungkan unsur biaya terkait secara keseluruhan atau adanya
biaya yang tidak terkontrol dalam pengeluarannya. Untuk mengantisipasi
hal ini, maka perusahaan biasanya mengadakan perhitungan harga pokok
produksi untuk suatu periode.perhitungan harga pokok produksi di lakukan
di lakukan satu kali setahun atau pertahun. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui adanya perubahan yang terjadi dan mengontrol pengeluran
biaya selama satu tahun proses produksi. Untuk kepentingan analisis dan
pembahasan ini , maka penulis mengambil data dan biaya produksi pada
tahun 2013. Dalam ini seluruh barang selesai diproduksi sepenunya pada
akhir periode pelaporan. Pada awal dan akhir periode tidak terdapat
49
persediaan produksi dalam proses dan tidak ada produk rusak, cacat
maupun hilang selama proses produksi berlangsung.
Sebelum di jelaskan lebih lanjut mengenai jumlah biaya yang
terjadi dalam pembuatan es balok ini, penulis perlu menjelaskan bahwa
proses ini di lakukan dalam satu depertemen produksindan di laksanakan
dalam satu tempat atau tadak materialnya biaya yang terjadi antara
tahapan pekerjaan yang pertama dan berikutnya.
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan ole PT Aquamas indah
adalah sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku
Baiya bahan baku adalah biaya yang dapat di telusuri ke barang
atau jasa yang sedang di produksi pada PT Aquamas indah mulai dari
penyaluran air laut dengan system pompanisasai sampai siap untuk di
olah,dalam perusahaan ini bahan baku yang digunakan lebih mudah di
peroleh, sehingga dalam memperoleh bahan baku tersebut perusahaan
tidak terlalu membutuhkan banyak biaya.
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:
a. Air
b. Ammonia
c. Garam
Dalam sehari perusahaan ini dapat memproduksi es sebanyak 3200
balok perhari, dan juga bisa menampung banyak-banyak produksi di
50
gudang es yang berkapasitas 900 balok, dengan system pembekuan dan
dapat tahan selama 1 bulan.
Bahan baku yang diprosess selanjutnya di proses menjadi barang jadi
dengan menggunakan prinsip mikrobiologi, kemudian diproses menjadi
produk yang siap untuk di pasarkan.
Table 1Daftar untuk biaya bahan baku
PT Aquamas indahTahun 2013
Jenis bahan baku Jumlah biaya
Amonia Rp. 75. 828. 450
Garam Rp. 78. 658. 350
Sumber : dari data perusahaan PT. Aquamas indah
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga yang di tetapkan perusahaan adalah upa yang di
bayarkan kepada bagian produksi, upah yang di bayarkan untuk bagian
produksi adalah berdasarkan tarif yang di tetapkan oleh perusahaan.
Biaya tenaga kerja langsung ini terdiri dari biaya gaji,biaya lembur,
tunjangan dan banus biaya asuransi dan biaya konsumsi yang di
keluarkan untuk karyawan produksi, Jadi upah yang di bayarkan untuk
bagian produksi adalah : gaji untuk tenaga kerja + gaji untuk tenaga kerja