__________________________________________________________________________ AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017 STAIN Curup – Bengkulu | p ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arriayah Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri 18 Rejang Lebong Elyana SD Negeri 18 Rejang Lebong [email protected]Abstract : This research is grounded by the lack of developing of learning strategy and the low of the result of the learning of the students especially for the scients subject.This research is the classroom action research that have been done in SDN 18 Rejang Lebong, class IV with 24 students. This research know that the first the medium score in students observation cycle I is 17 its an enough category, for cycle II the medium score is 19 its a good category and cycle III with the medium score 23 its a best category. The medium score for the teacher observation in cycle I is 19 its an enough category, cycle II, the medium is 22 its a good category and increase in cycle III with the medium score 25,5 its a best category. The second, in cycle I finishing the classical of the students is 50 %, cycle II finishing of the classical learning students is 75 % and cycle III, finishing classical learning is 100 %. Its suggested for the teacher in applyng skill process. Without guiding and pointing from the teacher it would’nt create well skill process. Keywords : Skill Process, Activities and Learning Result Abstrak : Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengembangan strategi pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 18 Rejang Lebong, kelas IV dengan jumlah siswa 24 orang. Hasil penelitian dapat diketahui, pertama rata-rata skor pada observasi siswa siklus I yaitu 17 termasuk dalam kategori cukup, pada siklus II rata-rata skornya 19 termasuk ketegori baik, dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata skor 23 termasuk kategori baik. Rata-rata skor pada observasi guru siklus I yaitu 19 termasuk kategori cukup, pada siklus II rata-rata skornya 22 termasuk kategori baik, dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata skor 25,5 termasuk kategori baik. Kedua, siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa yaitu 50%, pada siklus II ketuntasan belajar klasikal siswa 75 %, dan pada siklus III ketuntasan belajar klasikal 100 %. Disarankan kepada guru dalam penerapan pendekatan keterampilan proses.Tanpa bimbingan dan arahan dari guru tidak akan terciptanya penerapan pendekatan keterampilan proses dengan baik. Kata Kunci : Keterampilan Proses, Hasil Belajar, Prestasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
__________________________________________________________________________ AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
STAIN Curup – Bengkulu | p ISSN 2580-362X; e ISSN 2580-3611 http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arriayah
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri 18 Rejang Lebong
Abstract : This research is grounded by the lack of developing of learning strategy and the low of the result of the learning of the students especially for the scients subject.This research is the classroom action research that have been done in SDN 18 Rejang Lebong, class IV with 24 students. This research know that the first the medium score in students observation cycle I is 17 its an enough category, for cycle II the medium score is 19 its a good category and cycle III with the medium score 23 its a best category. The medium score for the teacher observation in cycle I is 19 its an enough category, cycle II, the medium is 22 its a good category and increase in cycle III with the medium score 25,5 its a best category. The second, in cycle I finishing the classical of the students is 50 %, cycle II finishing of the classical learning students is 75 % and cycle III, finishing classical learning is 100 %. Its suggested for the teacher in applyng skill process. Without guiding and pointing from the teacher it would’nt create well skill process.
Keywords : Skill Process, Activities and Learning Result
Abstrak : Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengembangan strategi pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 18 Rejang Lebong, kelas IV dengan jumlah siswa 24 orang. Hasil penelitian dapat diketahui, pertama rata-rata skor pada observasi siswa siklus I yaitu 17 termasuk dalam kategori cukup, pada siklus II rata-rata skornya 19 termasuk ketegori baik, dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata skor 23 termasuk kategori baik. Rata-rata skor pada observasi guru siklus I yaitu 19 termasuk kategori cukup, pada siklus II rata-rata skornya 22 termasuk kategori baik, dan meningkat pada siklus III dengan rata-rata skor 25,5 termasuk kategori baik. Kedua, siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa yaitu 50%, pada siklus II ketuntasan belajar klasikal siswa 75 %, dan pada siklus III ketuntasan belajar klasikal 100 %. Disarankan kepada guru dalam penerapan pendekatan keterampilan proses.Tanpa bimbingan dan arahan dari guru tidak akan terciptanya penerapan pendekatan keterampilan proses dengan baik.
Kata Kunci : Keterampilan Proses, Hasil Belajar, Prestasi
108 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
nasional untuk menciptakan manusia yang berilmu, bertaqwa dan berbudaya
untuk menghadapi tantangan di masa depan yang begitu besar. Di mana
pendidikan dijadikan andalan utama dalam upaya peningkatan kualitas hidup
manusia. Jadi, pendidikan atau sekolah merupakan salah satu institusi yang
secara langsung bertanggung jawab terhadap kinerja pendidikan yang berkualitas
harus mampu membenahi segala aspek yang menjadi wewenang dalam
pelaksanaan manajemen sekolah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sitematis. Pelajaran IPA di SD
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mempunyai tujuan antara
lain: 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam Ciptaan-Nya;
2.Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat; 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5. Meningkatkan
kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam; 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; 7. Memperoleh bekal
pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya.1
Agar tujuan pelajaran IPA di SD dapat tercapai seperti yang diharapkan,
Menurut Hakim faktor-faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor
eksternal. Di samping faktor-faktor tersebut, dalam proses pembelajaran guru
mempunyai peranan yang sangat penting. Adapun keberhasilan suatu kegiatan
pembelajaran dipengaruhi oleh banyak komponen. Komponen- komponen
tersebut antara lain adalah kurikulum yang berlaku, tujuan, bahan pembelajaran,
1 Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan, 2006), 13.
Elyana : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses | 109
kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber, evaluasi, siswa, guru,
pendekatan, materi, sarana dan prasarana pembelajaran.”2
Berdasarkan hasil penelitian pada kelas kelas IV SD Negeri 18 Rejang
Lebong dengan jumlah siswa 24 orang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki dan 10
orang siswa perempuan. Maka peneliti memperoleh keterangan bahwa pada
mata pelajaran IPA semester 1 tahun pelajaran 2016-2017 nilainya masih
tergolong rendah atau di bawah rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa masih di bawah stándar ketuntasan, yaitu dari 24 siswa hanya 9 siswa yang
mendapat nilai mendapat nilai 6,50 ke atas dengan nilai rata-rata 6,2. Nilai rata-
rata tersebut belum memenuhi stándar kompetensi minimal yang diharapkan.
Sedangkan “Menurut KTSP SD Tahun 2007 kriteria ideal ketuntasan belajar
pada pembelajaran IPA dikatakan berhasil secara klasikal apabila persentase
ketuntasan belajar minimal mencapai 85% atau nilai rata-rata ≥ 7,0.”3
Rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa tersebut disebabkan oleh
berbagai masalah diantaranya: 1. kurangnya pembimbingan secara optimal
terhadap potensi siswa dalam belajar, 2. penyampaian konsep oleh guru kurang
sistematis, siswa cenderung kurang aktif, karena hanya mendengar ceramah saat
penyajian materi pelajaran, 3. penggunaan media yang kurang optimal untuk
keterlibatan belajar siswa, dalam pembelajaran guru sering menggunakan metode
ceramah sehingga menimbulkan kepasifan dan kebosanan pada diri siswa, 4.
guru kurang merangsang siswa untuk berpikir kreatif dalam proses belajar
mengajar, 5. guru kurang terampil dalam mengembangkan strategi pembelajaran
IPA yang inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa SD, sehingga kurang
signifikan dengan kebutuhan siswa yang belajar; 6. guru kurang mampu
menyiapkan instrumen proses pembelajaran. Peneliti mengambil mata pelajaran
IPA karena pada mata pelajaran ini penanaman konsep yang baik dan benar
mutlak diperlukan, hal ini disebabkan IPA merupakan ilmu pengetahuan yang
berkelanjutan dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih tinggi sehingga penguasaan
konsep IPA di tingkat dasar menentukan penguasaan konsep IPA di tingkat
selanjutnya. Untuk menyikapi kondisi belajar di atas, peneliti ingin memperbaiki
proses pembelajaran, salah satu upaya perbaikan pembelajaran yang dapat
dilakukan dengan cara menerapkan sebuah strategi pembelajaran yang bisa
2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 41. 3 Badan Standar Nasional Pendidikan, Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Departemen pendidikan Nasional, 2007), 47.
110 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
memberdayakan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi
yang menjadi pilihan adalah pendekatan Keterampilan Proses.
Berdasarkan latar belakang di atas, solusi yang akan digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA adalah
penerapan pendekatan Keterampilan Proses dipilih sebagai salah satu alternatif
karena berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses
pemerolehan hasil belajar. Adapun judul penelitian tindakan kelas ini adalah,
“Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri 18
Rejang Lebong”. Dalam penelitian ini yang menjadi masalah utama adalah
rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 18 Rejang Lebong dalam
belajar IPA. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah
penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dapat
meningkatkan aktivitas siswa dan guru di kelas IV SD Negeri 18 Rejang
Lebong? Apakah pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas IV di SD Negeri 18 Rejang
Lebong?
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui penerapan
pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan aktivitas siswa dan
aktivitas guru pada pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 18 Rejang Lebong.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses di kelas IV SD Negeri 18 Rejang
Lebong. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut: Manfaat bagi peneliti : Peneliti yang bertindak sebagai guru dapat
mengatasi permasalahan yang muncul dikelasnya, yaitu kurangnya melibatan
siswa dalam proses pembelajaran karena pembelajaran yang diberikan oleh guru
masih bersifat satu arah. Dapat menambah rasa percaya diri peneliti sebagai
tenaga pendidik yang profesional. Menambah wawasan pengetahuan tentang
pembelajaran IPA terutama mengenai penerapan pendekatan keterampilan
proses. Manfaat bagi siswa : Siswa dapat memperoleh kesempatan berpastisipasi
secara aktif di dalam upaya perbaikan pembelajaran dan memperoleh
kesempatan meningkatkan hasil belajarnya. Siswa memperoleh pengalaman
langsung dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode baru bagi
siswa, sehingga pengalaman tersebut tidak mudah dilupakan oleh siswa. Manfaat
bagi guru : Memperoleh informasi bagaimana mengatasi kesulitan dalam
pembelajaran. Dapat menjadi salah satu alternatif pemilihan strategi
Elyana : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses | 111
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar selanjutnya agar siswa tidak
menjadi bosan dalam pembelajaran.Memperoleh informasi upaya perbaikan
kualitas dan peningkatan hasil pembelajaran. Manfaat bagi Sekolah : menjadikan
masukan yang positif bagi sekolah dalam peningkatan kualitas perbaikan
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar. Dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada sekolah.
LANDASAN TEORI
Menurut Depdikbud 1986 dalam Dimyati dan Mudjiono pendekatan
Keterampilan Proses dapat diartikan sebagai: wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang
bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah
ada dalam diri siswa. Dengan kata lain adalah untuk mengembangkan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa.4
Menurut Funk dalam Dimyati dan Mudjiono mengungkapkan bahwa
pendekatan keterampilan proses adalah Pendekatan keterampilan proses
memberikan kepada siswa pengertian yang tepat tentang hakekat ilmu
pengetahuan. Siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat
lebih baik mengerti fakta dan konsep ilmu pengetahuan, mengajar dengan
Keterampilan Proses berarti memberi kesempatan siswa bekerja dengan
ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita
tentang ilmu pengetahuan. Di sisi yang lain, siswa merasa bahagia sebab mereka
aktif dan tidak menjadi si pelajar yang pasif, dan menggunakan Keterampilan
Proses untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan
produk ilmu pengetahuan sekaligus.5 Hal ini sejalan dengan tujuan pendekatan
keterampilan proses itu sendiri yang meliputi : memberikan motivasi .belajar
kepada siswa karena dalam Keterampilan Proses siswa dipacu untuk senantiasa
bepartisipasi aktif dalam belajar, untuk lebih memperdalam konsep pengertian
dan fakta yang dipelajari siswa karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari
dan menemukan konsep tersebut, untuk mengembangkan pengetahuan atau
teori dengan kenyataan hidup dalam masyarakat sehingga antara teori dan
kenyataan hidup akan serasi, sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi
4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),
138. 5 Ibid, 139.
112 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
hidup di dalam masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berpikir logis dalam
memecahkan masalah dan mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung
jawab dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai masalah.6
Pendekatan Keterampilan Proses selalu menghendaki keikutsertaan
pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Syafi’i mengemukakan bahwa:
Pendekatan keterampilan proses memang lebih memfokuskan kegiatan belajar
mengajar pada proses pemerolehan hasil belajar atau pencapaian tujuan pelajaran
itu sendiri. Namun, hal ini tidak berarti bahwa hasil belajar atau tujuan
pembelajaran tidak penting. Pendekatan ini merupakan upaya menumbuhkan
kemampuan dasar siswa untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan: a. mengamati, b. menghitung, c. mengukur, d. mengklasifikasikan,
e. menemukan hubungan, f. membuat prediksi, g. melaksanakan penelitian, h.
mengumpulkan dan menganalisis data, serta i. kemampuan mengomunikasikan.7
Menurut Funk dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono mengemukakan
bahwa: Jenis-jenis keterampilan dalam keterampilan proses terdiri dari dua yaitu
keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar terdiri dari
6 keterampilan yaitu: kemampuan mengobservasi/ mengamati, mengklasifikasi,
memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan
keterampilan terintegrasi terdiri dari: mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi
data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar
variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusun
hipotesis, mengidentifikasi variabel secara operasional, merancang penelitian,
dan melaksanakan eksperimen.8
Menurut Anitah mengatakan hasil belajar adalah perubahan prilaku yang
mencakup 3 aspek yaitu : pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik)
dan penguasaan nilai – nilai atau sikap (afektif).9 Selanjutnya Sudjana
mengemukakan tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mendeskripsikan
kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan
kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang
ditempuhnya. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
6 Muhammad Zainal Abidin dalam, http://www.masbied.com/2011/02/20/contoh-
proposal-skripsi-pendidikan-matematika-pendekatan-keterampilan-proses/, 26 Des 2011 7 Imam Syafi’i, Et.Al., Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Penerbitan UT, 1998), 2.32. 8 Dimyati dan Mudjiono, Belajar ..., 140. 9 W. Sri Anitah, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta : Universitas Terbuka,
114 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
Kelemahan salah satu faktor dapat mempengaruhi hasil belajar. Dengan
demikian, tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses
pembelajaran dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang sudah
dijelaskan di atas. Dan juga dipengaruhi oleh Faktor pendekatan belajar yakni
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris, yaitu
natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam
atau berkaitan dengan alam science artinya ilmu pengetahuan. Jadi IPA atau Science
dapat disebut ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini.13 Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.14
Menurut Wahyana dalam Trianto IPA adalah “suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh
adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.”15
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian IPA adalah
serangakaian proses ilmiah yang dilakukan secara sengaja yaitu dimulai dari
penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Oleh sebab itu
pengajaran IPA di sekolah tidak hanya mementingkan penguasaan siswa
terhadap fakta, konsep dan teori-teori, tetapi yang lebih penting adalah siswa
belajar untuk mengerti terhadap proses bagaimana produk IPA tersebut
ditemukan. Menurut Laksmi dalam Trianto tujuan pendiddikan IPA di sekolah
adalah sebagai berikut: a. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia
tempat hidup dan bagaimana bersikap. b. Menanamkan sikap hidup ilmiah. c.
Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan. d) Mendidik siswa
untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuan
penemunya. e. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam
memecahkan permasalahan.16
13 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu , (Jakarta: Bumi Aksara,2011), 136. 14 Depdiknas, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan, 2006), 484. 15 Trianto, Model ..., 136. 16 Trianto, Model..., 142.
Elyana : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses | 115
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas dibutuhkan keterampilan guru
dalam memilih dan melaksanakan metode atau strategi yang tepat. Sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action
research). Penelitian tindakan kelas adalah “suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama”.17 Adapun tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
bagan sebagai berikut:
Tahapan Penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas
Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV di SD
Negeri 18 tahun ajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri
dari 14 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil
belajar siswa dan kedudukan peneliti dalam PTK ini adalah sebagai peneliti dan
guru. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 18 Rejang Lebong, yang
terletak di Jalan Sapta Marga Desa Teladan yaitu untuk mata pelajaran IPA.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Jjanuari 2016 s/d 18 April 2017
Tahun Ajaran 2016/2017. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada
dua macam yaitu lembar observasi dan lembar tes. Lembar observasi ini dibagi
17 Suharsimi Arikunto, Et.al., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 3.
Perencanaan
Tindakan Refleksi
Observasi
116 | AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar vol.1, no. 2, 2017
menjadi 2 kategori yaitu : Lembar observasi untuk aktivitas siswa dan Lembar
observasi aktivitas guru
Siklus I, Tahap Perencanaan : 1. Menganalisis silabus. 2. Membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran. 3. Mempersiapkan media/alat untuk
pembelajaran. 4. Membuat lembar kerja dan diskusi siswa. 5.Mempersiapkan
lembar observasi guru dan siswa. 6. Membuat alat evaluasi berupa soal tes. 7.
Membuat kelompok belajar siswa. Tahap Pelaksanaan Tindakan : melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan program rencana pembelajaran (skenario
pembelajaran) yang telah dirumuskan. Observasi dilakukan terhadap aktivitas
guru/peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya sehingga
kekurangan dan kesalahan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat yang diambil dari guru kelas IV
di SD tempat peneliti melakukan penelitian dan teman sejawat. Tahap Refleksi :
Semua data atau informasi yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan dan
dianalisis untuk mengetahui kelemahan dan masalah yang muncul selama proses
pembelajaran.
Siklus II merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran siklus I,
Adapun tahapan-tahapan dalam siklus II yaitu: Tahap Perencanaan seperti
Perencanaan Siklus I. Tahap Pelaksanaan Tindakan : Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program
rencana pembelajaran yang telah dirumuskan. Tahap Observasi : observasi
dilakukan oleh guru wali kelas dengan dibantu oleh teman sejawat di kelas IV
SD Negeri 18 Rejang Lebong. Observasi dilakukan terhadap aktivitas
guru/peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya sehingga
kekurangan dan kesalahan pada siklus I dan siklus II dapat diperbaiki pada siklus
selanjutnya. Tahap Refleksi : Semua data atau informasi yang diperoleh dari
tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui kelemahan dan
masalah yang muncul selama proses pembelajaran. Dari hasil analisis tersebut,
peneliti dapat merefleksi diri untuk menentukan tindakan perbaikan yang tepat
pada siklus berikutnya, apabila dalam refleksi siklus II ini nilai siswa belum
mencapai ketuntasan belajar, maka dilanjutkan ke siklus III sampai hasil belajar
siswa mengalami peningkatan.
Siklus III Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus III sama
dengan siklus I dan siklus II yaitu dengan mengacu kepada hasil refleksi
Elyana : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses | 117
terhadap apa yang telah dilakukan selama pembelajaran pada siklus II. Siklus III
ini digunakan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan Keterampilan Proses. Dalam hal ini SD Negeri 18
Rejang Lebong yakni belajar dapat dikatakan tuntas apabila 85% siswa yang
mendapatkan nilai > 70. Apabila pada siklus ini siswa telah mencapai ketuntasan
belajar klasikal, maka proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Keterampilan Proses telah berhasil untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar siswa. Adapun tahapan dalam siklus III ini meliputi : tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, tahap refleksi. Data yang
merupakan hasil penelitian tindakan pertama, kedua dan ketiga yang termuat
dalam lembar observasi pada aspek keaktifan siswa telah dianalisis dengan
menerapkan teknik persentase.
Untuk menganalisis data observasi dilakukan dengan menghitung rata-rata
skor pengamatan. Data observasi yang diperoleh digunakan untuk merefleksikan
tindakan yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif.
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Sekolah Dasar Negeri 18 Rejang Lebong yang terletak di Jalan Sapta
Marga Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan ini didirikan pada tahun 1968.
Dahulu SD Negeri 18 Rejang Lebong ini bernama SD Negeri 16 Curup, karena
adanya otonomi daerah dan perubahan nama berdasarkan kecamatan maka
diubahlah namanya dengan SD Negeri 03 Curup Selatan, dan mengalami
perubahan kembali sejak bulan September tahun 2016 menjadi SDN 18 Rejang
Lebong. Sejak tahun berdiri hingga sekarang SD Negeri 03 Curup Selatan ini
telah mengalami perubahan jabatan kepala sekolah, diantaranya : Maymunah
(1968-1975), Ahmad Thoha ( 1975-1979), Damyati (1979-1986), Sigit Nurseno (
1986-1988), Chairani. SR (1988-2002), Nabsiyah (2002-2008), Kasma Boti, S.Pd
Anitah, W. Sri. 2006. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi. Et.al. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aqib, Zainal. Et.Al. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK.
Bandung: Yrama Widya Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional
Bahri Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. 2007. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
Pendidikan Dasar dan Menengah Umum Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hakim, Thursan. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Samatowa. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas
Elyana : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses | 123
Syafi’i, Imam. Et.Al. 1998. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Penerbitan UT
Syah, Darwyan. Et.al. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Diadit Media Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Winataputra. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka Aadesanjaya dalam http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pengertian-
definisi-hasil-belajar.html, 02 Jan 2012 Http://Www.Inforppsilabus.Com/2012/03/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-
Ahli.Html, 28 Mei 2012 Mahmuddindalam
http://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/05/pendekatan-keterampilan-proses-dalam-pembelajaran-ipa/, 24 Des 2011
Mbegedut dalam Http://Mbegedut.Blogspot.Com/2011/02/Pengertian-Hasil-
Belajar-Menurut-Para.Html, 31 Mei 2012 Muhammad Zainal Abidin dalam, http://www.masbied.com/2011/02/20/
contoh-proposal-skripsi-pendidikan-matematika-pendekatan-keterampilan-proses/, 26 Des 2011
Nialovita dalam Http://Nialovita.Wordpress.Com/2011/09/18/Pengertian-
Ipa/, 31 Mei 2012 Nurfadila, Ardila. Et.Al., dalam Microsoft Powerpoint http//www.google.com,
17 Jan 2012 www.google.com, http://pak guru online pendidikan.net/ pendidikan IPA