Top Banner
PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA Fitri Eka Sari, Betty Holiwarni, Jimmi Copriady Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRAK Pembelajaran kimia mencakup dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Untuk memahami suatu konsep atau materi maka siswa seharusnya melakukan kerja ilmiah. Kerja ilmiah mengajak siswa untuk berinkuiri, sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan prosesnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa melalui penerapan pendekatan inkuiri pada pokok bahasan laju reaksi. metode yang digunakan adalah eksperimen dan diskusi kelompok. Subjek penelitiannya adalah kelas XI IPA SMAN 1 Siak Sri Indrapura. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan November 2008, Di mana waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2008 semester I tahun ajaran 2008/2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dari lembar kerja siswa (LKS) dan dari observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah menghitung nilai keterampilan proses dengan cara menghitung perbandingan jumlah skor pencapaian dengan jumlah skpr maksimal dikali dengan 100. Hasil penelitian diperoleh peningkatan nilai keterampilan proses siswa sebesar 11,02%, dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses siswa pada pokok bahasan laju reaksi di SMAN 1 Siak Sri Indrapura tahun ajawan 2008/2009. Kata kunci: Pendekatan Inkuiri, Keterampilan Proses PENDAHULUAN Sains merupakan bagian kehidupan manusia dari sejak manusia itu mengenal diri dan alam sekitarnya. manusia dan lingkungan manusia hidup merupakan sumber, objek, serta subjek sains (Budiono, 2005). Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Pembelajaran kimia yang dikehendaki adalah pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang menantang dan mendorong siswa secara aktif untuk memahami konsep- konsep kimia tanpa mengabaikan hakekat IPA itu sendiri yaitu sebagai produk ilmiah dan sebagai proses ilmiah melalui keterampilan proses (Depdiknas, 2003).
13

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Jul 27, 2015

Download

Documents

siak_0081741

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU

REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Fitri Eka Sari, Betty Holiwarni, Jimmi Copriady Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA

FKIP Universitas Riau Pekanbaru

ABSTRAK Pembelajaran kimia mencakup dua aspek yaitu kerja ilmiah dan

pemahaman konsep. Untuk memahami suatu konsep atau materi maka siswa seharusnya melakukan kerja ilmiah. Kerja ilmiah mengajak siswa untuk berinkuiri, sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan prosesnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses siswa melalui penerapan pendekatan inkuiri pada pokok bahasan laju reaksi. metode yang digunakan adalah eksperimen dan diskusi kelompok. Subjek penelitiannya adalah kelas XI IPA SMAN 1 Siak Sri Indrapura. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai bulan November 2008, Di mana waktu pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2008 semester I tahun ajaran 2008/2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dari lembar kerja siswa (LKS) dan dari observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah menghitung nilai keterampilan proses dengan cara menghitung perbandingan jumlah skor pencapaian dengan jumlah skpr maksimal dikali dengan 100. Hasil penelitian diperoleh peningkatan nilai keterampilan proses siswa sebesar 11,02%, dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses siswa pada pokok bahasan laju reaksi di SMAN 1 Siak Sri Indrapura tahun ajawan 2008/2009.

Kata kunci: Pendekatan Inkuiri, Keterampilan Proses PENDAHULUAN

Sains merupakan bagian kehidupan manusia dari sejak manusia itu

mengenal diri dan alam sekitarnya. manusia dan lingkungan manusia hidup

merupakan sumber, objek, serta subjek sains (Budiono, 2005). Ilmu kimia

merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Pembelajaran kimia

yang dikehendaki adalah pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan

yang menantang dan mendorong siswa secara aktif untuk memahami konsep-

konsep kimia tanpa mengabaikan hakekat IPA itu sendiri yaitu sebagai produk

ilmiah dan sebagai proses ilmiah melalui keterampilan proses (Depdiknas, 2003).

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Selanjutnya, di dalam kurikulum 2004 disebutkan bahwa Kompetensi

bahan kajian kimia mencakup dua aspek yaitu kerja ilmiah, pemahaman konsep

serta penerapannya. Kerja ilmiah diajarkan secara terintegrasi dalam pemahaman

konsep. Oleh karena itu untuk mencapai suatu pemahaman konsep, siswa harus

melakukan kerja ilmiah. Namun pada kenyataannya, kebanyakan guru hanya

mengajarkan pemahaman konsep saja. Hal ini yang menyebabkan pencapaian

tujuan pembelajaran kurang optimal (Depdiknas, 2003).

Keterampilan proses merupakan hasil belajar yang dicapai seseorang

dalam wujud kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah atau penelitian seperti

merencanakan penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah,

mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah (Usman.U,

1994).

Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada

siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau

mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. selain itu, keterampilan proses

membuat siswa belajar produk dan proses ilmu pengetahuan sekaligus.

Pelaksanaan keterampilan proses memerlukan suatu pendekatan yang dapat

mengarahkan siswa pada pembelajaran yang lebih bermakna. Belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalaminya sendiri apa yang dipelajarinya, bukan hanya

sekedar mengetahuinya (Trianto, 2007).

Pendekatan inkuiri adalah suatu pembelajaran yang dirancang untuk

mengajarkan kepada siswa bagaimana cara meneliti permasalahan atau pertanyaan

fakta-fakta. Pembelajaran inkuiri memerlukan lingkungan kelas dimana siswa

merasa bebas untuk berkarya, berpendapat, membuat kesimpulan dan membuat

dugaan. Suasana seperti itu amat penting karena keberhasilan pembelajaran

bergantung pada kondisi pemikiran siswa.

Inkuiri menciptakan pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang

mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil

inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pengambilan

keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka menjadi pelajar

sepanjang hayat. Inkuiri melibatkan komunikasi yang berarti tersedia suatu ruang,

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

peluang, dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan

yang logis, obyektif dan bermakna, serta untuk melaporkan hasil-hasil kerja

mereka (Roestiyah, 1990).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan nilai keterampilan

proses siswa melalui kerja ilmiah. Inkuiri Di dalam Kerja ilmiah bisa dilakukan

melalui suatu ekperimen atau percobaan baik di kelas maupun di laboratorium.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari guru SMA Negeri 1 Siak Sri

Indrapura, bahwa sekolah memiliki laboratorium khusus untuk kimia dilengkapi

alat dan bahan yang bisa dikatakan lengkap. Selain itu, siswa di sekolah tersebut

juga pernah melakukan praktikum dan mempresentasikan hasil percobaannya di

depan kelas, namun guru belum pernah menilai keterampilan proses siswa. Hal ini

terjadi karena guru masih bingung dalam menentukan kriteria penilaian

keterampilan proses tersebut.

Berdasarkan uraian di atas penulis melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses

Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI IPA di SMAN 1 Siak Sri

Indrapura”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses

siswa melalui pendekatan inkuiri pada pokok bahasan Laju Reaksi kelas XI IPA

di SMAN 1 Siak Sri Indrapura. Kemudian untuk mengetahui berapa besar

peningkatan keterampilan proses siswa melalui pendekatan inkuiri pada pokok

bahasan laju reaksi kelas XI IPA di SMAN 1 Siak Sri Indrapura.

METODE

Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 02 Juli 2008 sampai 29

November 2008 di SMAN 1 Siak Sri Indrapura kelas XI IPA pada semester I

tahun ajaran 2008/2009. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMAN

1 Siak Sri Indrapura yang terdiri dari 31 siswa. Bentuk penelitian yang

dilaksanakan adalah penelitian Pre-Eksperimen jenis studi kasus sekali tes. Pada

penelitian jenis ini yang memperoleh perlakuan hanya satu kelompok, tidak ada

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

kelompok lain sebagai kelompok pembanding, tidak ada pretest, hanya postest

saja, selain itu kondisi subjek sebelum diadakan penelitian tidak diketahui

(Russefendi, 1994). Instrumen pembelajaran (Perangkat Pembelajaran) yang

digunakan pada penelitian ini adalah: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku paket yang relevan, Alat dan bahan

percobaan. Selanjutnya, instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Lembar Penilaian keterampilan proses siswa mengenai sub

pokok bahasan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Rancangan Penelitian terdiri dari dari 2 tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Menetapkan satu kelas sebagai subjek penelitian. Kelas eksperimen yang

dipilih oleh guru bidang studi adalah kelas XI IPA 3 SMAN 1 Siak Sri

Indrapura. Pemilihan ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

b. Perlakuan yang diberikan pada kelas ini adalah pendekatan inkuiri yang

berupa kegiatan praktikum (eksperimen)

c. Menetapkan pokok bahasan yaitu Laju Reaksi, dengan sub pokok bahasan

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sebagai materi yang akan

dinilai keterampilan prosesnya.

d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar

Penilaian Keterampilan Proses.

e. Menyiapkan alat dan bahan percobaan.

f. Membentuk kelompok belajar dan terdiri dari 5-6 orang setiap kelompok.

2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

1) Guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompok yang telah

ditetapkan.

2) Guru bersama dengan siswa melakukan tanya jawab tentang materi

prasyarat

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta cara

penilaian melalui lembar penilaian keterampilan proses.

b. Kegiatan inti

1) Guru memberikan LKS kepada masing- masing anggota kelompok

2) Guru meminta siswa membaca LKS yang telah diberikan

3) Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengambil alat dan

bahan percobaan.

4) Guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum

5) Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan

6) Siswa mempresentasikan hasil pengamatannya ke depan kelas dan

kelompok lain mananggapi atau mengajukan pertanyaan

7) Guru mengumpulkan lembar kerja siswa dan memberikan nilai

melalui lembar penilaian keterampilan proses.

8) Guru memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang

aktif baik dalam praktikum maupun dalam diskusi.

c. Kegiatan akhir

1) Guru melibatkan siswa untuk menyimpulkan kembali intisari materi

yang telah dipelajari

2) Guru memberikan tugas rumah

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah dari Lembar Kerja Siswa (LKS) serta Lembar Observasi Langsung. Data

dikumpulkan dari Lembar Penilaian Keterampilan Proses Siswa yang terdiri dari

penilaian melalui Lembar Kerja Siswa, meliputi: keterampilan menerapkan

(menentukan hipotesis, menspesifikasi variabel dengan teliti), keterampilan

merencanakan (menetapkan instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian),

keterampilan menafsirkan (Membuat tabel data pengamatan, menganalisa data

hasil pengamatan, menyimpulkan hasil penyelidikan ilmiah). Sedangkan Lembar

Observasi Langsung digunakan untuk menilai keterampilan proses siswa dalam

berkomunikasi yang terdiri dari empat aspek, yaitu .mengkomunikasikan hasil

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Keterampilan Proses = Jumlah skor pencapaian

Jumlah skor maksimal

X 100

pengamatan dan kesimpulan hasil percobaan; mengajukan pertanyaan, menjawab

pertanyaan atau memberikan tanggapan.

Data penelitian keterampilan proses adalah skor yang diperoleh dari

lembar penilaian keterampilan proses siswa pada sub pokok bahasan faktor-faktor

yang mempengaruhi laju reaksi melalui pendekatan inkuiri.

Nilai keterampilan proses yang dicapai oleh peserta didik dapat dihitung

dengan cara:

Secara klasikal dinyatakan tuntas jika 100% dari siswa telah mencapai nilai ≥ 70.

Skor diperoleh dengan cara mengisi format penilaian keterampilan proses

berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan kriteria penilaian keterampilan

proses, yaitu dalam bentuk skala numerik.

Skala numerik adalah skala penilaian yang menggunakan angka-angka

(skor-skor) untuk menunjukkan gradiasi-gradiasi disertai penjelasan singkat pada

masing-masing angka. Di dalam penelitian ini skala yang digunakan peneliti

adalah 1-4, dengan kriteriasebagai berikut:

1 = pernyataan benar

2 = pernyataan kurang benar dan bahasa kurang tepat

3 = pernyataan benar namun bahasa kurang tepat

4 = membuat dan jawaban benar, bahasa tepat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data penelitian penilaian keterampilan proses yang telah

dilakukan, maka pencapaian nilai keterampilan proses siswa setiap pertemuan

digambarkan pada tabel dan grafik berikut ini.

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Tabel 1. Rata-rata Nilai Keterampilan Proses Siswa Berdasarkan Aspek Yang

Dinilai Dalam Setiap Pertemuan

Pertemuan

I II III IV

Keterampilan

Proses

Aspek

yang

Dinilai Nilai ∆% Nilai ∆% Nilai ∆% Nilai ∆%

∑ ∆%

K1 54,84 0 59,68 +4,84 73,39 +13,71 84,68 +11,29 +29,48 Keterampilan

Menerapkan K2 50,81 0 60,48 +9,67 60,48 0 69,35 +8,87 +18,54

Keterampilan

Merencanakan

K3

58,87

0

56,45

-2,42

78,23

+21,78

66,13

-12,1

+7,26

K4 73,39 0 79,03 +5,64 72,58 -6,45 76,61 +4,03 +3,22

K5 68,55 0 70,97 +2,42 87,10 +16,13 88,71 +1,61 +20,16

Keterampilan

Menafsirkan

K6 63,71 0 66,13 +2,42 74,19 +8,06 67,74 -6,45 +4,03

K7 70,16 0 74,19 +4,03 78,23 +4,04 79,03 +0,8 +8,87

K8 62,90 0 60,48 -2,42 74,19 +13,71 74,19 0 10,75

Keterampilan

Mengkomunik

asikan K9 61,29 0 50 -11,29 57,23 +7,23 57,26 +0,03 -4,03

Jumlah 564,52 0 577,41 +12,89 655,62 +78,21 663,71 +8,09 +99,18

Rata-rata Nilai

Keterampilan Proses

62,72 0 64,16 +1,43 72,85 +8,69 73,75 +0,899 +11,02

Keterangan K1: Keterampilan menentukan hipotesis K2: Keterampilan menspesifikasi variabel yang diteliti K3: Keterampilan menetapkan instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian K4: Keterampilan membuat tabel data pengamatan K5: Keterampilan menganalisa data hasil pengamatan K6: Keterampilan menyimpulkan hasil penyelidikan ilmiah K7: Keterampilan mengkomunikasikan hasil pengamatan dan kesimpulan hasil percobaan K8: Mengajukan pertanyaan K9: Menjawab pertanyaan atau memberikan tanggapan ∆% : Perubahan persentase pencapaian nilai keterampilan proses siswa ∑ ∆% : Jumlah perubahan persentase pencapaian nilai keterampilan proses siswa (+) : Peningkatan (-) : Penurunan

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Gambar 1. Peningkatan Rata-rata Nilai Keterampilan Proses Siswa Setiap

Pertemuan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas, terlihat bahwa tidak

semua aspek keterampilan proses dari pertemuan I sampai ke pertemuan IV terjadi

peningkatan. Penyebab penurunan rata-rata nilai keterampilan proses siswa akan

dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikut ini.

Keterampilan proses memerlukan latihan atau penggunaan secara terus

menerus agar dapat dimiliki siswa. Perkembangannya berlangsung sedikit demi

sedikit dan memerlukan waktu lama ( Usman, 1994). Pada penelitian ini terlihat

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

ada beberapa aspek keterampilan proses yang mengalami peningkatan dari setiap

pertemuan, yaitu keterampilan menentukan hipotesis (K1), keterampilan

menspesifikasikan variabel yang teliti (K2), keterampilan menganalisa data hasil

pengamatan (K5), dan keterampilan mengkomunikasikan hasil pengamatan dan

kesimpulan hasil percobaan (K7). Pada keterampilan menentukan hipotesis, bisa

dikatakan bahwa siswa jadi terbiasa dalam menentukan dugaan sementara

(hipotesis) berdasarkan masalah atau ilustrasi yang telah diberikan.

Untuk keterampilan menspesifikasi variabel yang teliti (K2) siswa harus

mampu membedakan antara variabel manipulasi, variabel kontrol dan variabel

respon. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa siswa sudah bisa dikatakan mampu

dalam mengendalikan variabel berdasarkan langkah kerja yang terdapat pada

LKS. Kemudian untuk keterampilan menganalisa data hasil pengamatan (K5),

siswa dituntut untuk menuliskan jawaban dari beberapa pertanyaan seputar

penyelidikan yang telah dilakukan. Keterampilan tersebut juga mengalami

peningkatan dari pertemuan I hingga pertemuan IV. Aspek lain yang mengalami

peningkatan dari pada setiap pertemuan adalah keterampilan mengkomunikasikan

hasil pengamatan dan kesimpulan hasil percobaan (K7). Berkomunikasi secara

lisan dengan baik dan manyampaikannya dengan kalimat yang benar dan

terstruktur tidaklah mudah, hal tersebut juga memerlukan latihan. Menurut holil

(2008), melalui latihan siswa seharusnya menjadi kompeten dalam

pengkomunikasian metode-metode eksperimen, mengikuti petunjuk,

mendeskripsikan pengamatan, mengikhtisarkan hasil-hasil dari kelompok lain,

dan menjelaskan kepada kelompok lain tentang penyelidikan-penyelidikan dan

penjelasan-penjelasan. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa siswa sudah bisa

mempertanggungjawabkan hasil pengamatannya di depan kelas dan sudah mulai

terbiasa berbicara di depan umum.

Aspek keterampilan proses yang peningkatannya tidak terjadi di setiap

pertemuan terdapat pada aspek keterampilan menentapkan instrumen yang sesuai

dengan tujuan penelitian (K3), keterampilan membuat tabel data pengamatan

(K4), keterampilan menyimpulkan hasil penyelidikan ilmiah (K6), keterampilan

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

mengajukan pertanyaan (K8), dan keterampilan menjawab pertanyaaan atau

memberikan tanggapan (K9).

Untuk aspek keterampilan nomor 3, keterampilan nomor 4 dan

keterampilan nomor 6, penyebab utama penurunan rata-rata nilai adalah karena

keterbatasan waktu. Hal tersebut dilihat dari banyaknya siswa yang tidak mengisi

alat dan bahan percobaan, kesimpulan hasil percobaan, dan tabel pengamatannya.

Selain itu, ada beberapa siswa yang belum tuntas dalam menulis alat/bahan yang

digunakan, tabel data hasil pengamatan ataupun kesimpulan penyelidikan.

Penyebab lainnya karena ada juga beberapa siswa yang kurang benar dalam

menuliskan kesimpulan hasil penyelidikannya.

Untuk keterampilan berikutnya yaitu keterampilan mengajukan

pertanyaan(K8) dan keterampilan menjawab pertanyaan (K9), rata-rata nilai siswa

juga tidak mengalami peningkatan disetiap pertemuan, bahkan untuk keterampilan

nomor 9 perubahan persentase pencapaian rata-rata nilai siswa menurun. Hal ini

terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tingkat pemahaman siswa

yang kurang dan juga beberapa siswa takut atau malu dalam bertanya apalagi

menjawab pertanyaan.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat penulis identifikasi faktor-faktor

yang menunjang dalam peningkatan keterampilan proses, yaitu:

1) Guru dan siswa yang dapat saling bekerjasama untuk melaksanakan

pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan

keterampilan proses siswa. Pendekatan ini membalik kebiasaan sehari-hari, di

sini siswa yang aktif dan guru sebagai fasilisator, maka tanpa adanya kerjasama

dari kedua belah pihak pelaksanaan keterampilan proses tidak akan berjalan

dengan baik.

2) Laboratorium dan alat praktik mutlak diperlukan dalam meningkatkan

keterampilan proses siswa melalui suatu penyelidikan ilmiah atau praktikum.

3) Kemauan serta kreativitas pengajar dalam merencanakan pelajaran untuk

menilai keterampilan proses siswa. Pendekatan pemebelajaran ini memerlukan

perencanaan yang baik, memerlukan persiapan praktik, menentukan

keterampilan-keterampilan proses apa yang perlu dimiliki siswa.

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

4) Antusiasme siswa lebih menonjol jika pelajaran kimia menggunakan

pendekatan inkuiri dalam hal ini praktikum, sebab siswa tidak lagi

mendengarkan penjelasan guru secara panjang lebar kemudian latihan soal tapi

siswa mengalami sendiri dalam melakukan praktikum.

Di samping itu penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat

pelaksanaan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses siswa,

yaitu siswa belum terbiasa melakukan keterampilan proses sehingga pelaksanaan

menjadi tidak teratur dengan baik, kelihatan tersendat-sendat/kaku dan makan

waktu. Selain itu, alat praktik yang ada kualitas dan kuantitasnya tidak dapat

menunjang secara optimal.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan

bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses

siswa pada pokok bahasan laju reaksi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Siak Sri

Indrapura. Secara keseluruhan, peningkatan rata-rata nilai 9 keterampilan proses

siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yaitu sebesar 11,02%.

SARAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat

meningkatkan keterampilan proses siswa. Selanjutnya, bagi guru atau peneliti

yang ingin melatih keterampilan proses siswa dengan melakukan praktikum, maka

guru atau peneliti harus lebih mengawasi siswa dalam melakukan percobaan dan

akan lebih baik lagi jika guru atau peneliti tidak hanya menilai kerja ilmiah saja

tetapi juga dapat menilai sikap ilmiah siswa seperti bekerjasama dalam

menyelesaikan masalah, teliti, cermat, akurat, dan sebagainya. Untuk sekolah,

sebaiknya dapat melengkapi alat-alat praktik yang masih kurang sehingga

pelaksanaan praktikum bisa berjalan dengan lancar.

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis ucapkan Kepala Sekolah SMAN 1 Siak Sri Indrapura

yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut. kemudian

terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan masukan

kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Amnah, R., 2004, Pemupukan Kemahiran Proses Sains Di Kalangan Pelajar

Tingkatan Dua Di Sekolah Bestari, Fakulti Pendidikan Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi-Malaysia.

Budiono., 2002, Kurkulum dan Hasil Belajar, Depdiknas, Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional., 2003, Kurikulum 2004 SMA Standar

Kompetensi Mata Pelajaran Kimia, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Dimyati, Dan Mudjiono., 1999, Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S, B., Dan Zain, A., 1995, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,

Jakarta.

Fransiscamudji., 2008, Rating Scale (Skala Penilaian). http://fransiscamudji.winamadiun.com (3 Maret 2008)

Gulo, W., 2008, Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta. Holil, A., 2008, Hubungan Inkuiri Dan Keterampilan Proses.

http://anwarholil.blogspot.com (19 April 2008)

Ibrahim, M., 2006, Strategi Asesmen Dan Pengembangannya. [email protected] (9 November 2006)

Joyce, Bruce – Weil., 1980, Models Of teaching, New Jersey, Prantice Hall Inc. Roestiyah, N, K., 1990, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Russefendi, E, T., 1994, Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMAN 1 SIAK SRI INDRAPURA

Eksakta Lainnya, IKIP Semarang.

Trianto., 2007, Pendekatan Terpadu dalam Teori dan Praktek, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Usman, Uzer., 1994, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung.