Top Banner
PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM PADA BANK BRI SYARIAH KECAMATAN JELUTUNG JAMBI) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Program Sarjana Dalam Ilmu Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh PAJRI NIM. SE 120 144 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN PERBANKAN 2018
109

PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

Nov 25, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

1

PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA)

BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM PADA BANK BRI SYARIAH

KECAMATAN JELUTUNG JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar

Program Sarjana Dalam Ilmu Perbankan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

PAJRI

NIM. SE 120 144

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDDIN JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN PERBANKAN

2018

Page 2: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

2

Page 3: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

3

Page 4: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

4

MOTTO

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan)

Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas

bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa

Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. al-

Fushilat : 53)1

1Tim Penerjemah Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

477 iv

Page 5: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

5

Page 6: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

6

PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih dan

juga maha penyayang kepada hamba-hambanya, Dengan

mengucap syukur alhamdulillah tiada terkira kehadiran

Allah swt, Hari demi hari takkan indah tampa adanya

mentari dan rembulan yang menghiasinya, begitu juga hidup

tak akan indah apabila tidak memiliki tujuan, sebuah

harapan dan tantangan , meski terasa berat, namun

manisnya hidup justru akan terasa apabila semuanya

terlalui dengan baik, meski harus memerlukan sebuah

pengorbanan,

Kupersembahkan skripsi ini, untuk penyemangat

hidupku, yang senantiasa ada saat suka maupun duka, dan

selalu setia mendampingi dalam kondisi apapun , buat Ayah

Dan Ibuku Tercinta yang selalu memanjatkan do’a kepada

putra mu tercinta di dalam setiap sujudmu , dan terimakasih

untuk semua yang

telah kamu lakukan untukku.

Untuk Ibu dan Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah

Yang Telah mentransfer ilmu pengetahuan selama saya

mengenyam di bangku perkuliahan dan telah rela

menuntunku dan menunjukan makna hidup, Beliau sebagai

pelita dalam kegelapan, laksana embun penyejuk dalam

kehausan, patriot pahlawan bangsa tampa tanda jasa ,

terimaksihku, wahai Ibu Dan Bapak dosenku Dan Namamu

Selalu Hidup dalam Sanubariku.

vi

Page 7: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

7

ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan utuk mengungkapkan dua hal utama, yaitu: (1) Bagaimana

kinerja SDM pada Bank BRI Syariah Jelutung Jambi? (2) Bagaimana

implementasi manajemen SDM pada Bank BRI Syariah Jelutung Jambi? (3) Apa

dampak dari penerapan manajemen Bank BRI Syariah Jelutung Jambi? Untuk

mencapai tujuan itu, maka skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

teknik pengumpulan datanya berupa: observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dengan pendekatan tersebut, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1)

Etos kerja yang tampak dari perilaku kerja karyawan di Bank BRI Syariah

Jelutung Jambi secara keseluruhan cukup baik, meskipun ada yang perlu dibenahi

dalam beberapa aspek kecil, namun hal itu tidak mengurangi bonafisitas dan

profesionalitas para karyawan yang ada dalam melayani para nasabah dan mitra

kerja Bank BRI Syariah Jelutung Jambi. (2) Pola penerapan manajemen sumber

daya manusia (MSDM) yang dipakai oleh Bank BRI Syariah Jelutung Jambi

dilakukan dengan sistematis dalam beberapa tahapan yaitu mulai dari proses

rekrutmen karyawan, seleksi, kontrak kerja, penilaian kinerja karyawan (evaluasi),

pelatihan dan pengembangan karyawan, pemberian kompensasi. Keenam tahapan

dan proses dalam pengglembengan SDM yang dilakukan oleh pihak Bank BRI

Syariah Jelutung Jambi ternyata telah memperhatikan prinsip dan nilai-nilai Islam.

(3) Dampak yang ditimbulkan dari pola manajemen SDM yang diterapkan di

Bank BRI Syariah Jelutung Jambi sudah sesuai dengan sistem rekrutmen

manajemen sumber daya manusia secara Islami yaitu dengan sistem penarikan

tenaga kerja yang didasarkan pada kemampuan, kecakapan, ketrampilan, dan

pengalaman calon tenaga kerja. Kesemuanya ini, secara global kemudian

berdampak kepada produktivitas dan bonafisitas terhadap perusahaan dan

kepercayaan publik terhadap Bank BRI Syariah Jelutung Jambi.

Kata Kunci: Bank Syariah, MSDM.

vii

Page 8: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

8

KATA PENGANTAR

Peneliti mengucapkan segala puji bagi Allah SWT, berkat taufik dan

hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya guna

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata Satu (S.1) pada Program

Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi. Shalawat dan salam juga penulis khaturkan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya yang telah membawa umat

manusia dari kehidupan yang tidak berperadaban menuju kepada masyarakat yang

penuh dengan semangat ilmu pengetahuan dan penuh dengan keadaban.

Peneliti menyadari dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Yth. Kedua orang tua peneliti yang telah berkorban secara moril dan materil

dan yang telah mendidik dan memperjuangkan peneliti untuk dapat

mengenyam pendidikan tinggi.

2. Yth. Dosen pembimbing yang telah mendidik peneliti sehingga selesainya

naskah skripsi ini.

3. Yth. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang

telah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepaa peneliti sehingga peneliti

menjadi lebih dewasa dalam bersikap, berpikir, dan bertindak.

4. Yth. Bapak/Ibu pejabat dan para staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pelayanan

administrasi secara profesional sehingga lancarnya proses penyelesaian studi

peneliti.

5. Yth. pejabat dan para pustakawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi Jambi, dan

Perpustakaan Kota Jambi yang telah memberikan pelayanan profesional

sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh beberapa literatur.

viii

Page 9: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

9

6. Sahabat-sahabat peneliti yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan saran, dan kritik

konsturktifnya terhadap skripsi ini.

Peneliti berdoa mudah-mudahan segala amal baik yang telah diberikan

kepada peneliti menjadi nilai ibadah di sisi Allah SWT. Akhirnya, semoga skripsi

ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca.

Jambi, 22 Oktober 2018

Peneliti

ix

Page 10: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

10

PEDOMAN TRANSLITERASI

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

1 2 3

Tidak dilambangkan ا

b ب

t ت

ts ث

j ج

ḥ h (titik bawah) ح

kh خ

d د

dz ذ

r ر

z ز

s س

sy ش

ṣ s (titik bawah) ص

ḍ d (titik bawah) ض

ṭ t (titik bawah) ط

ẓ z (titik bawah) ظ

Koma terbalik di atas „ ع

gh غ

f ف

q ق

k ك

l ل

m م

n ن

w و

h ھ

la لا

Apostrop ء

y ي

1. Vokal Tunggal

Tanda Huruf Latin Keterangan

A -

I -

ۥ U -

x

Page 11: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

11

2. Vokal Rangkap

Tanda Huruf Latin Keterangan

- Ay ي .....

- Aw و .....

Contoh: حسين : Husayn

3. Maddah

Tanda Huruf Latin Keterangan

 a dan garis di atas ا

Î i dan garis di atas لى

Û u dan garis di atas لو

4. Ta‟ Marbutah

لمدينةالمورةا : al-Madînah al-Munawwarah

Fâtimah : فاطمة

Wizârat al-Tarbîyah : وزارةالتربية

5. Shaddah

Rabbana : ربنا

Nazzala : نزل

6. Kata Sandang

al-Syams : الشمش

al-Qalam : القلم

xi

Page 12: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................. ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 6

D. Batasan Masalah .............................................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 8

F. Kerangka Teori ................................................................................ 10

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 28

B. Setting dan Subjek Penelitian .......................................................... 28

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 29

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 31

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 34

F. Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................................... 37

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 38

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum BRI Syariah Jelutung Jambi .............................. 42

B. Visi dan Misi BRI Syariah Jelutung Jambi ..................................... 43

C. Gambar dan Arti Lambang BRI Syariah ......................................... 44

D. Motto BRI Syariah Jelutung Jambi ................................................. 45

E. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas ........................................ 45

F. Produk dan Aplikasi Akad BRI Syariah Jelutung Jambi ................. 50

G. Deskripsi SDM BRI Syariah Jelutung Jambi .................................. 53

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

A. Kinerja SDM BRI Syariah Jelutung Jambi ..................................... 56

B. Pola Penerapan MSDM Berbasis Nilai-nilai Islam di BRI

Syariah Jelutung Jambi .................................................................... 61

C. Dampak Penerapan MSDM di BRI Syariah Jelutung Jambi .......... 80

xii

Page 13: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 90

B. Implikasi Penelitian ............................................................................ 91

C. Kata Penutup ..................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP PENELITI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

Page 14: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan ekonomi yang semakin pesat, kegiatan ekonomi

pun mengalami perkembangan, termasuk ekonomi Islam. Di tengah-tengah

krisis yang melanda masyarakat dan bangsa Indonesia, kegiatan ekonomi

Islam memperlihatkan tanda-tanda yang cukup menggemberikan, walaupun

masih dijumpai kekurangan dan kelemahan dalam prakteknya. Indikator dari

tumbuhnya kegiatan ekonomi Islam tersebut adalah dengan berdirinya

organisasi-organisasi atau perusahaan yang menggunakan sistem manajemen

syariah.

Perkembangan ekonomi syariah di berbagai belahan dunia telah

mengalami perluasan yang luar biasa. Di negara Malaysia misalnya, setiap

organisasi ataupun perusahaan semuanya telah dikelola dengan basis ekonomi

Islam. Di mana Islam digunakan sebagai dasar negara, sehingga pelaku bisnis

selalu menerapkan sistem manajemen berbasisi Islam dengan sangat kuat.

Sedangkan di Indonesia, di mana Pacasila sebagai dasar negaranya yang tidak

menjadikan agama Islam sebagai dasar negara tetapi mayoritas muslim

ternyata juga mulai tertarik dengan prinsip-prinsip ekonomi syari‟ah.

Agama Islam merupakan agama mayoritas yang dipeluk oleh

penduduk Indonesia. Sebagai agama, Islam memberikan warna kepada setiap

aspek kehidupan pemeluknya. Dimulai dari segi ibadah, politik, sosial, dan

ekonomi walaupun Indonesia tidak menggunakan agama sebagai dasar negara,

Page 15: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

2

namun konsep-konsep ajaran agama ini dijalankan secara indivivual

pemeluknya.

Masyarakat muslim, seperti di Indonesia juga percaya apabila

keselamtan dan keberuntungan akan dicapai ketika kaum msulim

mengamalkan dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Al-

Qur‟an menegaskan kepada setiap muslim untuk senantiasa terikat dengan

aturan-aturan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan yang dijalankannya.

Termasuk dalam hal kegiatan ekonomi. Indonesia yang nyatanya merupakan

negara dengan meyoritas muslim, maka perlu dilakukan penelitian yang

menelaah seberapa besar ajaran-ajaran agama Islam mempengaruhi praktik

manajemen sumber daya manusia dalam bidang usaha-usaha yang ada.2 Salah

satu perusahaan yang bergerak dibidang ekonomi adalah sektor perbankan.

Seperti bank-bank lainnya, Bank BRI Syariah yang merupakan

perluasan jasa perbankan dari Bank BRI milik pemerintah (BUMN) yang pada

awalnya menganut sistem konvensional, dan sudah lebih lama berkembang di

Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih dulu mengenal dan menggunakan Bank

BRI dengan sistem konvensional. Kemudian seiring berkembangnya jasa

perbankan dengan menganut sistem syariah di Indonesia pada awal periode

1990-an, Bank BRI juga memperluas sistemnya dengan menggunakan sistem

syariah sebagaimana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang

mayoritas adalah muslim. Jasa dan produk yang di tawarkan dalam BRI

2Junaidah Hasyim, “Islamic Revival in Humane Management Oractice Among Selected

Islamic Organization in Malaysia” Journal Vol. 2 No. 3 (2009), hlm. 251

Page 16: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

3

Syariah didasarkan pada prinsip-prinsip hukum atau syariah Islam dengan

mengacu pada Al-Quran dan Hadist.

Peneliti memilih BRI Syariah Jelutung Jambi sebagai lokasi

penelitiannya karena perusahaan tersebut berbasis syariah. Perusahaan

tersebut juga memahami konsep-konsep Islam dan menerapkannya dalam

aktivitas usahanya. Dengan demikian, akan lebih mudah dalam melakukan

analisa dan melihat aplikasi langsung dari konsep-konsep Islam dalam proses

manajemen sumber daya manusia yang ada (tenaga kerja/pegawainya).

Alasan lainnya peneliti memilih BRI Syariah Jelutung Jambi sebagai

lokasi penelitiannya dikarenakan dari segi aset, BRI Syariah Jelutung Jambi di

Provinsi Jambi merupakan lembaga jasa keuangan yang cukup besar dan

menjangkau hingga ke desa-desa bahkan dusun di Provinsi Jambi.3 Luas dan

tersebarnya kantor-kantor cabang BRI Syariah di Provinsi Jambi ini

menunjukkan bahwa BRI merupakan salah satu jasa lembaga keuangan yang

profesional.

Hal di atas diungkapkan dalam temuan awal peneliti ketika melakukan

observasi dan wawancara awal di lokasi penelitian di mana ditemukan bahwa

di BRI Jelutung Jambi telah melakukan kegiatan manajemen sumber daya

manusia dengan prinsip syariah. Hal ini sebagaimana dalam wawancara

dengan salah seorang informan yang mengatakan:

“Kalau di perusahaan kita, kita selalu melakukan proses rekrutmen

dengan baik. Dengan sistematis, dan tidak melupakan prinsip Islam.

Misalnya saja, sewaktu mau menerima karyawan baru, maka kita

meminta tes bahwa calon pelamar harus bisa membaca al-Quran. Hal

3Observasi tanggal 02 Januari 2017

Page 17: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

4

ini penting, karena kita perusahaan yang syariah yang selalu

menonjolkan aspek syariah begitu.”4

Di samping proses pengettesan membaca al-Quran, dalam sesi

wawancara, kita juga mengujikan wawasan para calon nasabah terkait dengan

masalah muamalah dan perekonomian Islam.5 Berikut keteraangan lengkap

dalam salah satu wawancara:

“Di samping itu, kita juga menguji dan mewawancarai para calon

pegawai kita seputar masalah muamalah dan masalah perbankan islam.

Kita pingin lihat background mereka. Nah, dengan demikian, kan kita

bisa yakin bahwa mereka adalah calon yang mengerti masalah

transaksi perbankan Islam ini.”6

Berdasarkan keterangan awal ini, peneliti semakin tertarik untuk

menggali lebih jauh tentang system manajemen SDM di BRI Syariah

Jelutung. Apalagi hal ini ditunjang dengan semakin pesatnya pertumbuhan

bank tersebut dari tahun ke tahun. Tumbuhnya perusahaan BRI Syariah di

Jambi, khususnya BRI Syariah Jelutung Jambi dengan pesatnya tentu saja

tidak terlepas dari besarnya dana pihak ketiga yang disimpan pada bank

tersebut. Dan tingginya jumlah nasabah tersebut tentu saja menunjukkan

adanya trust (keterpercayaan publik) terhadap bank sehingga mereka

menabung uangnya di bank tersebut.7

Jika ditilik lebih jauh, keterpercayaan publik tentu saja tidak terlepas

dari tata kelola bank yang baik. Mulai dari proses rekrutmen, hingga

penempatan pegawainya. Dari hipotesa (dugaan awal peneliti) ini, peneliti

menduga bahwa Bank Syariah Jelutung Jambi telah melaksanakan prinsip-

4Unit Financing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 19 Maret 2017, catatan lapangan,

Jelutung 5Observasi tanggal 08 Januari 2017

6Relationship Officer, Ibu Zulaika, wawancara, 1 Februari 2017, catatan lapangan, Jelutung

7Observasi tanggal 09 Januari 2017

Page 18: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

5

prinsip syariah pada bank mereka dalam mengelola pegawainya sehingga

perusahaan tersebut tumbuh pesat dan berkembang.

Selain itu, kajian skripsi ini telah dilakukan oleh beberapa orang

peneliti sebelumnya, namun memiliki perbedaan dari segi objek dan lokasi

penelitiannya. Penelitian tersebut antara lan adalah tulisan dari Nur Asnawi

dan Fadilah B yang rinciannya terdapat pada sub judul studi relevan skripsi

ini. Berdasarkan grand tour yang dilakukan, diketahui bahwasanya BRI

Syariah Jelutung Jambi merupakan salah satu perbankan yang menjalankan

jasa keuangannya dengan sistem Islam, termasuk dalam hal perekrutan

pegawainya. Dan terlihat roda organisasi berjalan dengan lancar dengan

menggunakan sistem tersebut. Oleh sebab itu, hal ini menjadi motivasi bagi

peneliti untuk melakukan riset secara komprehensif dalam bentuk skripsi.

Semoga apa yang ditemukan dalam penelitian ini dapat menjadi tolok ukur

dalam mengelola sumber daya perusahaan dengan prinsip Islam di lembaga

jasa keuangan lainnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: “PENERAPAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI PADA BANK BRI SYARIAH

KECAMATAN JELUTUNG JAMBI.”

B. Rumusan Masalah

Untuk menjawab rumusan pokok tersebut, maka disajikan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja SDM di BRI Syariah Jelutung Jambi?

Page 19: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

6

2. Bagaimana penerapan MSDI berbasis nilai-nilai Islam di BRI Syariah

Jelutung Jambi?

3. Bagaimana dampak penerapan MSDI berbasis nilai-nilai Islam di BRI

Syariah Jelutung Jambi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan apa yang sudah tertera dalam rumusan masalah di

atas, maka tujuan pokok yang ingin dicapai melalui skripsi ini adalah:

untuk mendeskripsikan bagaimana mekanisme MSDI yang diterapkan di

BRI Syariah Jelutung Jambi dan dampaknya terhadap institusi tersebut.

Adapun tujuan penelitian ini secara lebih spesifiknya adalah sebagai

berikut:

a. Untuk menjelaskan kinerja SDM di BRI Syariah Jelutung Jambi.

b. Untuk menguraikan penerapan MSDI berbasis nilai-nilai Islam di BRI

Syariah Jelutung Jambi.

c. Untuk mendeskripsikan dampak penerapan MSDI berbasis nilai-nilai

Islam di BRI Syariah Jelutung Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini yang akan diperoleh adalah

sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana untuk mengembangkan keilmuan, khususnya dalam ilmu

Ekonomi Islam. Di samping itu, penelitian ini juga dapat dimanfaat

bagi para peneliti berikutnya yang tertarik untuk melakukan riset

Page 20: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

7

dengan tema yang sama. Dengan demikian, maka penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai studi relevan bagi para peneliti yang akan

datang.

b. Kegunaan Praktis

Secara praktis, memberikan gambaran kepada ummat Islam

bahwasanya MSDI melalui nilai-nilai keislaman dapat menunjang

sistem perbankan syariah di Indonesia, khususnya di Jambi. Di

samping itu, penelitian ini juga berguna secara praktis bagi peneliti

pribadi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata

satu (S1) dalam ilmu Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

D. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada BRI Syariah yang berada di Jambi

yaitu BRI Syariah Jelutung Jambi. Alasan peneliti membatasinya pada lokasi

tersebut karena pertimbangan akademis, yaitu: (1) BRI Syariah Jelutung Jambi

merupakan bank yang dulunya menggunakan sistem konvensional dan telah

menjelma menjadi perbankan dengan sistem syariah hingga sekarang; (2)

Peneliti membatasi lokasi penelitian ini hanya pada BRI Syariah Jelutung

Jambi saja dan tidak pada seluruh perbankan syariah yang ada di Jambi

dikarenakan pertimbangan alokasi waktu dan biaya penelitian yang memakan

waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit, maka penelitian ini dibatasi

pada satu bank saja.

Page 21: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

8

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan penulis terhadap beberapa literatur (penelitian)

terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, maka diperoleh

beberapa kesamaan dan perbedaan dengan objek kajian skripsi ini baik itu dari

segi pendekatan maupun aspek lainnya. Beberapa penelitian yang

dimaksudkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Pertama. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Asnawi (et.al) yang

mana beliau melakukan penelitian dalam bentuk jurnal dengan judul “Praktek

Quran-Based Human Resource Management di Perbankan Syariah

Berdasarkan Karakteristik Biografis.” Dalam penelitiannya tersebut, Asnawi

menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil temuan penelitian Asnawi antara

lain adalah sebagai berikut: (1) Praktek manajemen sumber daya manusia

berdasarkan quran yang meliputi praktek rekrutmen, seleksi, penilaian kerja,

pelatihan dan pengembangan, serta praktek pemberian kompensasi di

perbankan syariah Malang dilaksanakan secara baik dan adil; (2) Tidak ada

satupun karakteristik biografis menentukan praktek manajemen sumber daya

manusia berdasarkan Al-Qur‟an.8

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah B. Rahmatika dalam

bentuk skripsi yang berjudul “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami

pada Bank BNI Syariah Semarang.” Penelitian tersebut dilakukan pada tahun

2014. Dalam penelitiannya ini, Rahmatika menggunakan pendekatan

kualitatif. Adapun hasil penelitiannya adalah: (1) Secara garis besar nilai-nilai

8Nur Asnawi, “Praktek Quran-Based Human Resource Management di Perbankan Syariah

Berdasarkan Krakteristik Biografis.” Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15 No. 1 Januari 2001

(2010), hlm. 311

Page 22: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

9

Islami tetap diperhatikan dan diterapkan dalam praktek MSDI di BNI Syariah.

Aspek Islami ditunjukkan dengan memasukkan beberapa kriteria, tes atau

memberi materi pada beberapa praktik manajemen. (3) Kemudian pada sisi

spritualitas juga dilihat dari keikutsertaan karyawan pada beberapa kegiatan

religi yang diadakan, hal ini mencerminkan sisi-sisi keislaman dari seseorang.9

Ketiga, penelitian yang dilaksanakan oleh Indiastuti dalam bentuk

skripsi dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia

Berbasis Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)”

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh Indiastuti adalah pendekatan

kualitatif. Temuan penelitian beliau antara lain adalah sebagai berikut: (1)

Penerapan manajemen berbasis syariah di Perusahaan Tahu Baxo Ibu Pudji

meliputi proses rekrutmen (perysaratannya menyebutkan bahwa orang yang

akan melamar pekerjaan harus beragama Islam dan berhijab), proses seleksi

(calon karyawan mengikuti beberapa tes, dan salah satunya adalah membaca

ayat Al-Quran). (2) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, manajemen

yang syariah dapat diaplikasikan secara dalam pengelolaan perusahaan. Di

mana aspek manajemen yang terkait disesuaikan dengan perintah dan larangan

Allah SWT.10

9Fadhilah B. Rahmatika, “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank BNI

Syariah Semarang” Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), hlm. vi 10Indiastuti, “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Syariah (Studi

pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)” Skripsi (Semarang: UIN Walisongo, 2015),

hlm. ix

Page 23: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

10

F. Kerangka Teori

1. Konsep MSDI

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Insani adalah pengembangan dan

pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai

saran-saran dan tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan

internasional.11

Sedangkan menurut Hasibuan, MSDI adalah ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.12

Dalam skripsi ini, yang dimaksud dengan MSDI adalah suatu

fungsi yang dilaksanakan dala satu organisasi yang memudahkan dalam

pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif untuk mencapai tujuan

individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.

b. Ruang Lingkup MSDI

Tugas MSDI berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan

segala potensi yang dimilikinya secara efektif sehingga dapat diperoleh

sumber daya manusia yang puas dan memuaskan bagi organisasi. MSDI

juga merupakan bagian dari manajemen secara umum dan memfokuskan

diri pada unsur sumber daya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

manajerial, fungsi operasional, dan peran serta kedudukan sumber daya

11

Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Andi Offset,

2003), hlm. 4 12

Melayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),

hlm. 3

Page 24: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

11

manusia dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara terpadu.13

Adapun ruang lingkup manajemen itu adalah sebagai berikut:

1) Analisis kini dan masa depan tentang kebutuhan tenaga kerja;

2) Perekrutan;

3) Seleksi;

4) Penempatan yang sesuai;

5) Promosi;

6) Pemisahan (Separasi);

7) Pelatihan.14

Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa MSDI yang

dibahas dalam skripsi ini adalah pada konteks perekrutan, penempatan,

pemberian kompensasi, penilaian kerja, pelatihan, dan pengembangan.

c. Konsep Rekrutmen dalam MSDI

Rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikiran para calon

karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan

sesuai dengan persyaratan yang diajukan. Proses ini dimulai ketika para

pelamar dicari dan berakhir bila lamaran-lamaran (aplikasi) mereka

diserahkan.15

Dessler menyatakan bahwa perekrutan merupakan satu bidang

dimana kerja sama antara lini dan staf adalah penting, karena beberapa

13

Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Andi Offset,

2003), hlm. 3 14

Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit (Jakarta: UI Press, 2007),

hlm, 35-37 15

T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: UGM

Press, t.th), hlm. 69

Page 25: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

12

alasan. Spesialis personalia yang melakukan perekrutan dan melakukan

upaya penyaringan awal bagi lowongan pekerjaan jarang merpakan orang

yang bertanggung jawab untuk menilai prestasinya. Oleh karena itu harus

memiliki gambaran yang sejelas-jelasnya tentang hal-hal yang tercakup

dalam pekerjaan, dan pada gilirannya hal ini berarti berbicara dengan

supervisior yang berkepentingan.16

Teknik rekrutmen, baik dari sektor publik maupun swasta dapat

dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentralisasikan.

Tergantung pada besarnya organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja

yang hendak direkrut.17

Jika instansi tersebut mempunyai beberapa ribu

pekerjaan dan jika departemen-departemen yang berbeda merekrut

sejumlah besar pekerja juru ketik atau teknis, maka mekanisme perekrutan

sentralisasi lebih efektif untuk dilakukan. Sedangkan jika instansi yang

membutuhkan tenaga kerja itu relatif kecil, maka proses rekrutmennya

cukup dengan cara didesentralisasikan saja.

d. Proses Seleksi dan Penempatan dalam MSDI

Fungsi seleksi dan penempatan ini juga sangat dipengaruhi oleh

nilai-nilai para legislator yang terpilih, dan para eksekutif sering

memandang birokrasi tidak responsif terhadap pilihan-pilihan perorangan,

prioritas program, dan nilai-nilai mereka. Oleh karena itu, mereka

berusaha menetapkan kriteria seleksi dan penempatan bahkan promosi

16

Garry Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management (Jakarta:

Prehalindo, 1997), hlm. 136 17

Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Andi Offset,

2003), hlm. 111

Page 26: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

13

yang sesuai dengan falsafah politik dan tujuan dari para pejabat terpilih.

Cara pelaksanaan tersebut dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari

sistem spoils, dalam makna kebanyakan diisi berdasarkan political

patronage, hingga ke merit sistem dalam kebanyakan para pekerja adalah

pgawai-pegawai yang berpengalaman dengan orang-orang yang dipilih

secara politik sebagai pemimpin instansi.18

Langkah-langkah dalam

prosedur seleksi yang biasa digunakan paling tidak dari tujuh langkah di

bawah ini yaitu:

1) Penerimaan pendahuluan;

2) Tes-tes penerimaan;

3) Wawancara seleksi;

4) Pemeriksaan referensi;

5) Evaluasi medis;

6) Wawancara atasan langsung;

7) Keputusan penerimaan.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang lulus seleksi manajer tanpa

kerja harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mungkin sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan. Manajer tenaga kerja

yang profesional biasanya selalu jeli terhadap karakteristik dan kualifikasi

yang memiliki para tenaga kerja yang akan ditempatkan dalam suatu tugas

dan pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, sebelum menempatkan tenaga

18

Ibid., 117

Page 27: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

14

kerja di tempat mereka harus bekerja, perlu dipertimbangkan beberapa

faktor antara lain:

1) Prestasi akademis;

2) Pengalaman;

3) Kesehatan fisik dan mental;

4) Status perkawinan;

5) Usia.

Prosedur dalam menempatkan tenaga kerja merupakan tahapan

yang harus ditempuh dalam menempatkan tenaga kerja yang tepat pada

posisi yang tepat pula. Tahapan yang ditempuh merupakan keluaran

pengambilan keputusan yang dilakukan manajer tenaga kerja khususnya

bagian penempatan tenaga kerja baik berdasarkan pertimbangan maupun

objektif ilmiah.19

e. Pemberian Kompensasi dalam MSDI

Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang melakukan kerja

organisasi seperti pembayaran, insentif, dan keuntungan perusahaan harus

mengembangkan dan selalu memperbaiki sistem upah dan gaji. Juga

program intensif seperti berbagai keuntungan dan penghargaan atas

produktifitasnya semakin banyak digunakan.20

Program-program kompensasi juga penting bagi perusahaan,

karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber

19

Siswanto Sastrohardiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratatif dan Operasional (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 162 20

Robert L. Mathis Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Salemba Empat,

2001), hlm. 13

Page 28: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

15

daya manusia. Disamping itu kompensasi (dalam bentuk pengupahan dan

balas jasa lainnya) merupakan komponen-komponen biaya pengajian tidak

diadministrasikan secara tepat, perusahaan bisa kehilangan para

karyawannya yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik,

seleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Bahkan bila

karyawan tidak keluar, mereka mungkin menkadi tidak puas terhadap

perusahaan dan menurunkan produktivitas mereka.21

Bagian kepegawaian memikul tanggung jawab utama untuk

mengembangkan sistem imbalan (kompensasai) bagi suatu organisasi yang

diterapkan pada keseluruhan jajaran pada berbagai prinsip sebagai

keadilan, kewajaran, dan perlu selalu diperhatikan bahwa sistem imbalan

itu harus merupakan instrumen yang ampuh untuk berbagai kepentingan.

Dalam usaha mengembangkan suatu sistem imbalan para spesialis

di bidang MSDI perlu melakukan empat hal yaitu:

1) Analisis pekerjaan;

2) Penilaian pekerjaan dikaitkan dengan kadilan internal;

3) Survei berbagai sistem imbalan yang berlaku guna memperoleh bahan

yang berkaitan dengan keadilan eksternal;

4) Menentukan harga setiap pekerjaan dihubungkan dengan harga

pekerjaan sejenis ditempat lain.

21

Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia (Yogyakarta: UGM

Press, t.th), hlm. 155

Page 29: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

16

f. Konsep Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen

untuk menilai kinerja dengan cara membandingkan kinerja di atas kinerja

dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam satu periode tertentu

biasanya setiap akhir tahun. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur

kinerja masing-masing tenaga kerja dalam mengembangkan kualitas kerja

pembinaan selanjutnya, tindakan perbaikan atas pekerjaan yang kurang

sesuai dengan deskripsi pekerjaan, serta untuk keperluan yang

berhubungan dengan masalah ketenagaan kerja lainnya.22

Willian dalam buku Yoga menyatakan bahwa penilaian kinerja

harus dilakukan secara periodik dan objektif pula. Dalam hal ini, pimpinan

tidak boleh prejudice dalam penilaian agar objektivitas dapat benar-benar

terjaga. Pada dasarnya, dalam penilaian dilakukan terhadap hasil kinerja

yang dihubungkan dengan analisis jabatan serta prestasi apa yang harus

diproduksi oleh seorang pegawai.23

Adapun tujuan penilaian kinerja ini

dilakukan adalah untuk sasaran berikut ini:

1) Mengidentifikasi merka yang perlu pelatihan dan pengamatan lebih

lanjut;

2) Menilai kemungkinan promosi atau degradasi jabatan atau pekerjaan;

3) Kemungkinan menempatkan pegawai agar sesuasi minat dan

kemampuannya;

22

Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm.

231 23

Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit (Jakarta: UI Press, 2007),

hlm. 47

Page 30: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

17

4) Kemungkinan peninjauan kembali gaji serta fasilitas lain yang

diberikan apakah perlu dinaikkan atau disesuaikan.

g. Pelatihan dan Pengembangan dalam MSDI

Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pekerja pada

suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi anggung jawabnya atau

suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaanya. Supaya edektif

pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar, aktivitas-aktivitas

yang terencana, dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan kebutuhan

yang berhasil diidentifikasikan.24

Pelatihan sering dipakai sebagai solusi atas persoalan kinerja

organisasi. Banyak organisasi yang mengabaikan persoalan kinerja jika

persoalan tersebut tidak berarti atau jika tidak ada solusi yang tampak

langsung. Pelatihan menjadi hal yang penting. Kenaikan tingkat

produktivitas berasal dari program kerja.

h. Perbedaan Manajemen Barat dengan Islam

Berikut perbedaan manajemen Barat dengan manajemen berbasis

Islam:

Perspektif Perbedaan

Manajemen barat Manajemen islam

Konsepnya 1. Memanfaatkan sumber

daya untuk memeperoleh

hasil yang maksimal;

2. Memisahkan antara

pekerjaan dengan

kehidupan pribadi

terutama dalam hal

1. Memanfaatkan

sumberdaya dengan

prinsip-prinsip Islam

(ketauhidan), keadilan,

nubuwah, khilafah, dan

ma‟ad.

2. Terjadi kesatuan antara

24

Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya (Yogyakarta: Andi Offset, 2003), hlm.

197

Page 31: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

18

ibadah (sekuler).

pekerjaan dengan

kehidupan (beribadah dan

bekerja).

Sumbernya 1. Rasionalisme

2. Empirisme

1. Al-Quran

2. Hadits

3. Rasionalisme

Rekrutmennya 1. Mencari pelamar yang

potensial secara kualitas.

1. Mencari pelamar yang

kompeten secara kualitas

dan religiusitas (sholat,

zakat, dan pilar-pilar

Islam lainnya).

Seleksinya 1. Proses seleksi dijalankan

dengan serangkaian tes

untuk menguji

kemampan atau

kompetensi dari kandidat.

1. Serangkaian tes yang

dijalankan tidak hanya

untuk mengetahui

kemampuan atau

kompentensi kandidat

tetapi juga kepribadian

perilaku keagamaan.

Kontrak kerja 1. Sebagai bahan legalisasi

penerimaan pekerja

1. Merupakan perjanjian

kerja yang didasarkan

pada ketentuan kerja,

jenis pekerjaan, waktu

kerja, upah yang

dibayarkan, dan tenaga

yang dicurahkan saat

bekerja.

2. Tanggungjawab

pekerjaan kepada

pimpinan dan Allah

SWT.

Pelatihan 1. Pelatihan yang diadakan

meliputi pelatihan

keahlian yang

berhubungan dengan

pekerjaan.

1. Pelatihan diutamakan

dengan pelatihan yang

bersifat sofskill

keislaman.

Kompensasi 1. Setingkat dengan UMR 1. Prisnsipnya long life

worker tidak hanya

setingkat UMR, tetapi

terbesar kompensasi

terletak pada tunjangan

(pangan, kesehatan,

pesangon, beasiswa)

Kepuasan

kerja

1. Kepuasan didapat dari

gaji, lingkungan yang

harmonis, dan rekan

kerja.

1. Kepuasan karena

mendapatkan ketenagan

hidup. Dalam kebutuhan

jasmani yang halal,

Page 32: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

19

berkah dan baik juga bagi

kebutuhan ruhani.

2. Konsep tentang MSDI

a. Definisi MSDI

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penataan pegawai

yang mencakup tata cara memperoleh dan menggunakan tenaga kerja

dengan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.25

Apabila

manajemen sumber daya manusia dikaitkan dengan syari‟ah, berarti

manajemen yang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

syariah, khususnya yang terkait dengan tenaga dan pegawai dalam satu

organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perspektif Syariah

diarahkan pada dua perbuatan manusia di dunia, yaitu perbuatan yang

dinamakan muamalah dan perbuatan yang termasuk dalam kategori

ibadah. Suatu perbuatan ibadah pada dasarnya tidak boleh dilakukan

kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan

Hadist yang menyatakan bahwa perbuatan itu harus atau boleh

dilakukan. Sedang dalam muamalah pada dasarnya semua perbuatan

boleh dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al-Quran dan Hadist yang

melarangnya.26

Kaitannya dengan konsep manajemen syariah, menurut Sofyan

Syafri Harahap, manajemen Syariah adalah sebagai suatu ilmu

25

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 42 26

Zaiunul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Alffabet, 2003), hlm. 91

Page 33: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

20

manajemen yang berisi struktur teori menyeluruh yang konsisten dan

dapat dipertahankan dari segi empirisnya yang didasari pada jiwa dan

prinsip-prinsip Islam.27

Sedangkan menurut Didin Hafidhuddin dan Hendri

Tanjung, menyatakan bahwa manajemen syari‟ah membahas perilaku yang

diupayakan menjadi amal shaleh yang bernilai abadi. Manajemen syari‟ah

membahas struktur yang merupakan sunatullah dan struktur yang berbeda-

beda itu merupakan ujian Allah SWT.28

Manajemen syariah membahas

sistem, dimana sistem yang dibuat harus menyebabkan perilaku pelakunya

berjalan dengan baik.29

b. Landasan dan Dasar MSDI

Islam memberikan perhatian dan pandangan yang sangat

mendalam terhadap pengembangan sumber daya manusia. Bukan

hanya karena manusia merupakan khalifah dimuka bumi, namun juga

termasuk kepada nilai-nilai sikap dan perilaku manusia itu sendiri.

Allah SWT berfirman, surah Al-Baqarah ayat ke-30 sebagai berikut :

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

27

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Pengawasan dan Manajemen dalam Perspektif Islam

(Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 1992), hlm. 126 28

Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta: Rajawali

Press, 2000), hlm. 5 29

Ibid.,hlm. 9

Page 34: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

21

kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami

Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30).30

Sudah seharusnya manajemen syari‟ah didasarkan pada hal-hal

yang bersifat syari. Adiwarman A. Karim menyatakan bahwa manajemen

syariah harus mencakup empat hal, yaitu:

1) Manajemen Islami harus didasari nilai-nilai dan akhlak Islami,

diantaranya tauhid, adil, siddiq, amanah, fathanah, dan tabligh. Nilai-

nilai ini merupakan sifat yang harus diterapkan umat Islam.

2) Kompensasi (balas jasa) ekonomis dan penekanan terpenuhinya

kebutuhan dasar pekerja.

3) Faktor kemanusiaan dan spiritual, dimana pekerja harus diperlakukan

dengan hormat dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan.

4) Sistem dan struktur organisasi (ukhuwah Islamiyah), dimana pimpinan

harus dekat dengan bawahan. Kedekatan pimpinan dan bawahan dalam

ukhuwah Islamiyah, tidak berarti akan menghilangkan otoritas formal

dan ketaatan bawahan pada atasan selama kedekatan itu tidak

mengandung dosa.

Empat hal tersebut juga berlaku pada manajemen dalam bidang

sumber daya manusia yang merupakan bagian dari bidang manajemen.31

30

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

131 31

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2000), hlm. 171

Page 35: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

22

c. Ruang Lingkup MSDI

1) Konsep Rekrutmen

Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus

dilakukan secara rapi, benar, dan teratur. Prosesprosesnya harus

diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-

asalan. Persyaratan rekrutmen sebaiknya dicantumkan dengan jelas

kepada pelamar, meliputi syarat-syarat pekerjaan, kriteria

pekerjaan yang akan dijalankan. Termasuk kepada pelamar,

diharapkan memberikan keterangan yang sesuai dengan kapasitas,

kapabilitas dan minat (ketertarikan). Pelamar sebaiknya tidak

melamar pekerjaan diluar kemampuan mereka, dan bekerja diluar

kapasitasnya.32

Dalam proses rekrutmen, Islam menganjurkan agar

dalam memilih atau menyeleksi karyawan yang akan diterima oleh

suatu perusahaan atau organisasi seharusnya pelamar yang

kompeten dan religius (persyaratan harus beraga Islam dan

berhijab) dan dilakukan sebaik mungkin sehingga tidak akan

terjadi salah rekrut dan penempatan karyawan.

2) Konsep Seleksi

Secara etimologi, dalam Kamus Bahasa Indonesia Seleksi

berarti penyaringan, pemilihan (untuk mendapatkan yang terbaik),

sedangkan menurut istilah seleksi berarti metode dan prosedur

yang dipakai oleh bagian personalia (perusahaan) waktu memilih

32

Didin Hafidhudin dan Henri Tanjung, Manajemen Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Press,

2000), hlm. 1

Page 36: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

23

orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Serangkaian metode dan

prosedur yang dilakukan tidak hanya untuk mengetahui

kemampuan kandidat, tetapi juga untuk mengetahui kepribadian

kandidat sehingga diperoleh sikap amanah.33

d. Konsep Penilaian Kinerja

Seorang manajer Muslim seharusnya lebih peduli untuk

mengukur penilaian dalam koridor Syari‟ah yang mengedepankan

transparansi dan tanggungjawab. Bertanggung jawab dalam menilai

pekerja atau karyawan manajer harus melakukannya dengan adil.34

e. Konsep Pelatihan dan Pengembangan

Setelah pegawai diterima melalui proses perekrutan dan seleksi,

sering kali kemampuan pegawai tersebut belum sesuai yang diharapkan, yang

berkaitan dengan tuntutan produktivitas, sehingga mereka perlu dilatih.

Pegawai yang sudah bekerja pun mungkin masih perlu mengikuti pelatihan

karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan

lingkungan kerja, strategi, dan lain-lain.35

f. Konsep Kompensasi

Kompensasi dalam Kamus Bahasa Indonesia, secara

terminologi berarti ganti rugi. Istilah imbalan berupa uang atau bukan

uang yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau

organisasi.36

33

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 800 34

Oktania, Praktik Manajemen Berbasis Islam pada Perusahaan (Jakarta: Rajawali Press,

2000), hlm. 63 35

Marihot Tua Efendi, Manajemen (Jakarta: Rajawali Press, 2000), hlm. 167 36

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 453

Page 37: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

24

3. Konsep Perbankan Syariah

a. Diskursus Perbankan Syariah

Umar Chapra dan Ahmed mengungkapkan bahwa penerapan

tata kelola perusahaan yang baik sangat dibutuhkan untuk memenuhi

kepentingan semua stake holder secara adil.37

Yusof menyebutkan hal

serupa dengan menekankan bahwa tujuan tata kelola perusahaan yang

baik dalam perbankan syariah adalah untuk menegakkan keadilan,

kejujuranm dan perlindungan terhadap kebutuhan manusia sesuai

dengan prinsip maqashid syariah.38

Berdasarkan apa yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat

diketahui bahwa tata kelola perusahaan dengan pendekatan Islam harus

mampu berbasis dan berorientasi pada nilai-nilai dan prinsip kejujuran

dan keadilan terhadap semua stakeholder. Dari sisi fungsi objektifnya,

tata kelola perusahaan yang baik adalah berupaya menempatkan

maqashid syariah sebagai tujuan akhir, dengan membawa konsep

perlindungan terhadap kepentingan dan hak semua stakeholder ke

dalam aturan-aturan syariah.

Tata kelola perusahaan yang baik dalam perspektif Islam seprti

digagas dalam dunia Barat, diharapkan memiliki peranana yang sangat

esensial dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

Tetapi Islam menambahkan nilai-nilai yang sangat mendalam berupa

37

Umar Chapra dan Habib Ahmed, Corporate Governance Lembaga Keuangan Syariah.

Diterjemahkan oleh: Ikhwan Abidin Basri (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 27 38

Abdullah, Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Ar-Ruz

Media, 2010), hlm. 43

Page 38: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

25

unsur maqashid syariah, yaitu perlindungan terhadap kemaslahatan

kemanusiaa yang umum dan universal. Kemaslahatan sebagai

mawashid syariah mencakup lima hal yaitu: (1) Memelihara agama;

(2) Akal, (3) Keturunan; (4) Kehidupan; dan (5) Harta benda. Apapun

yang memastikan terpeliharanya lima prinsip dasar itu adalah

maslahat. Apapun yang menguranginya adalah mafsadat dan hal

sebaliknya menghilangkan unsur yang mengurangi atai merugikan

itulah yang merupakan maslahat.39

b. Peraturan Terkait Penerapan Tata Kelola Perbankan Syariah

Undang-undanga perbankan syariah telah menerapkan tata

kelola perbankan yang baik sebagai kewajiban bagi semua Bank

Syariah dan UUS. Undang-undang menyebutkan bahwa tata kelola

yang baik itu mencakup prinsip: transparansi, akuntabilitas,

pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran dalam menjalankan

kegiatan usaha. Undang-undang juga mewajibkan bank yang

bersangkutan untuk menyusun prosedur internal mengenai pelaksanaan

prinsip-prinsip tersebut.40

Kesesuaian prinsip transparansi ternyata terdapat didalam Al-

Quran sebagai berikut:

39

Ibid., hlm. 58 40

Pasal 34 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan

Penjelasannya

Page 39: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

26

Artinya: “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-

sebut oleh lidahmu secara Dusta "Ini halal dan ini haram",

untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan

kebohongan terhadap Allah Tiadalah beruntung.” (QS. Al-

Nahl : 116)41

Adapun prinsip akuntabilitas juga terdapat di dalam Firman

Allah SWT sebagai berikut:

Artinya: “Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya42

masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa

yang lebih benar jalanNya.” (QS. Al-Israa : 84).43

Kemudian, prinsip profesional juga memiliki landasan naql di

dalam Al-Quran sebagai berikut:

Artinya: “Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan,

Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada

kebaikannya itu; dan Barangsiapa yang datang dengan

(membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan

kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu,

41

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

123 42

Termasuk dalam pengertian Keadaan disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya. 43

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

126

Page 40: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

27

melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka

kerjakan.” (QS. Al-Israa : 84).44

Prinsip bertanggung jawab juga disinggung di dalam al-Quran

sebagai berikut:

Artinya: “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu

adalah hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai

orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan

penciptaan malaika-malaikat itu? kelak akan dituliskan

persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-

jawaban.” (QS. Al-Zukhruf : 19).45

Prinsip kewajaran juga terdapat di dalam al-Quran yaitu

sebagai berikut:

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah

melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan

permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Nahl : 90).46

44

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008), hlm.

290 45

Ibid.,, hlm. 423 46

Ibid., hlm. 211

Page 41: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

28

28

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Untuk menjelaskan temuan tentang tata kelola yang berkenaan dengan

MSDI di BRI Syariah Jambi, maka penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Beni, penelitian kualitatif meliputi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, menilai kualitas data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas

temuan penelitianya.47

Dengan pendekatakan kualitatif, peneliti berupaya

membangun argumentasi rasional tentang segala macam hal yang berkaitan

dengan pola manajemen SDM tersebut.

B. Setting dan Subjek Penelitian

a. Setting Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di BRI Syariah Jambi yang berada di

Provinsi Jambi dengan alamat: Jl. Hayam Wuruk No. 10 RT 10.

Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung Jambi. Telepon: 0741-

7554288. BRI Syariah adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

perbankan. Ada beberapa alasan mengapa wilayah ini dipilih sebagai

setting penelitian skripsi ini diantaranya: 1) lokasi penelitian tidak terlalu

jauh dari kediaman peneliti, sehingga lokasi dapat ditempuh secara

berkala jika sewaktu-waktu ingin melakukan pengumpulan dan verifikasi

47

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 183-184

Page 42: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

29

data di lapangan. 2) BRI Syariah Jambimenerapkan MSDIdalam

instansinya.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah: 1) Pimpinan (pengambil

kebijakan) BRI Syariah Jelutung Jambi; 2) Staf bagian perencanaan BRI

Syariah Jelutung Jambi; 3) Pejabat personalia BRI Syariah Jelutung

Jambi yang bertanggung jawab dalam perekrutan pengawasan

pegawainya.

Adapun mengenai subjek penelitianya diambil secara purposive

sampling. Dalam menentukan subjek penelitianya dipilih dengan

beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai berikut: 1) subjek tersebut

bekerja sebagai pegawai di BRI Syariah Jelutung Jambi dan sudah

berkecimpung di dalam perusahaan minimal selama satu tahun, 2) subjek

diambil secara purposive sampling. Demikianlah dua kriteria yang

peneliti terapkan dalam menentukan subjek penelitian ini.

C. Jenis dan Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti

dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis

datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan serta sumber data

tertulis.48

48

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2010), hlm. 157.

Page 43: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

30

a. Jenis Data

Jenis data dibagi kedalam dua kategori, yakni data primer dan

data sekunder. Penjelasan kedua jenis data tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Data Primer

Data primer adalah data utama penelitian.49

Data primer

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil

observasi, wawancara dengan subjek penelitian, dan dokumentasi.

Data primer akan peneliti catat dalam catatan lapangan penelitian.

Data primer dalam penelitian ini meliputi: Kepala cabang BRI

Syariah Jelutung Jambi, Bagian operasional BRI Syariah Jambi,

dan Pegawai Tata Usaha BRI Syariah Jelutung Jambi.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung penelitian.Data

sekunder diperoleh dari sejumlah literatur yang menjadi bahan

untuk menyusun teori dalam penelitian ini. Data sekunder ini

seperti data-data mengenai profil BRI Syariah Jelutung

Jambi.50

Data yang tergolong sekunder tersebut antara lain adalah:

Struktur atau profil BRI Syariah Jelutung Jambi, dan SOP (Standar

Operasional Prosedural) dalam perekrutan di BRI Syariah Jelutung

Jambi.

49Suaidi Asy‟ari (Ed), Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS

Jambi (Jambi, t.p, 2009), hlm. 19 50

Ibid., hlm. 19.

Page 44: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

31

b. Sumber Data

Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari

sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, arsip

dokumen pribadi dan dokumen resmi. Untuk mempermudah

mengidentifikasi sumber data penulis mengklasifikasikanya menjadi

tiga jenis sumber data yaitu:

1) Person. Yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara.

2) Place. Yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa

keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan

alat, wujud benda dan lain-lain. Bergerak, misalnya aktivitas,

kinerja, laju kendaraan, ritme nyanyian, gerak tari, sajian sinetron,

kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.

3) Paper. Yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa

huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.51

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan di lapangan

peneliti akan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu

dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara

memperhatikan atau mengamati secara langsung. Metode ini satu

51

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 172.

Page 45: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

32

pengumpulan data yang akan dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan disetiap terjadinya komunikasi, termasuk

juga gejala-gejala yang tampak dalam objek penelitian yang

pelaksanaanya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, situasi

dan kondisi yang terjadi. Situasi kondisi dapat dibuat-buat namun ada

juga yang memang faktanya demikian. Sedangkan pengamatan di

suatu tempat dapat dilakukan dengan atau tanpa alat. Metode inipun

akan peneliti lakukan guna menggali informasi penting nantinya.

Hasil observasi dapat digunakan untuk melengkapi data yang

berasal dari wawancara dan sangat bermanfaat untuk memberikan

informasi tambahan untuk menjelaskan permasalahan di dalam

penelitian ini. Adapun pengamatan yang dilakukan adalah secara tidak

terlibat (non-partisipant).

Hal-hal yang peneliti observasi di lapangan adalah berupa cara

pola MSDI yang diterapkan di lapangan. Hal ini terkait dengan durasi

kerja mereka, bentuk kerjanya, bahkan sampai kepada kendala-kendala

dan upaya yang mereka lakukan untuk tetap profesional ketika

menjalankan tugas dalam pengelolaan SDM para karyawan BRI

Syariah Jelutung Jambi.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang

Page 46: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

33

memberikan jawaban atas pertanyaan.52

Wawancara atau interview

akan peneliti lakukan agar peneliti bisa mengetahui dan mendapatkan

data di lokasi penelitian. Wawancara ini akan penulis lakukan

langsung berhadap-hadapan dengan merujuk kepada butir-butir

pertanyaan wawancara yang sudah peneliti persiapkan sebelumnya.

Metode ini akan penulis lakukan sewaktu melakukan penelitian kelak.

Informan-informan yang diwawancarai oleh peneliti dianggap

mengetahui dan objek permasalahan penelitian ini. Teknik pemilihan

informan dilakukan secara purposive sampling. Digunakanya teknik

ini karena sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah melakukan

pra-penelitian terlebih dahulu sehingga informan-informan yang akan

diteliti sudah diketahui kapasitasnya untuk diwawancarai oleh peneliti.

Teknik wawancara di lapangan peneliti lakukan kepada para

presenter perempuan berjilbab di lembaga keuangan BRI Syariah

Jelutung Jambi, pimpinan BRI Syariah Jelutung Jambi, pejabat

personalia BRI Syariah Jelutung Jambi, dan subjek lainya yang

dianggap relevan. Adapun mengenai butir-butir pertanyaan yang akan

diajukan di lapangan nanti terlampir pada IPD (Instrumen

Pengumpulan Data) penelitian ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode untuk memperoleh keterangan-

keterangan atau informasi dari tata usaha atau catatan-catatan tentang

52

Ibid., hlm. 135.

Page 47: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

34

gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa masa lalu.53

Metode ini akan

penulis gunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya tentang

situasi lokasi penelitian.

Hal-hal yang peneliti dokumentasikan adalah berupa meminta

dokumen mengenai profil BRI Syariah Jelutung Jambi yang memuat

sejarah, jumlah SDM, dan segala sesuatu yang dapat menggambarkan

keadaan lembaga BRI Syariah Jelutung Jambi. Kemudian, peneliti juga

akan mengambil foto ketika melakukan wawancara dengan para

informan, dan ketika peneliti mengamati objek penelitian di lapangan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam peneltian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Dalam hal ini Nasution sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, menyatakan

bahwa analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah.

Sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutya sampai

jika dimungkinkan teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif,

analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data.54

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

data model Miles dan Huberman. Analisis datanya dilakukan selama proses

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

53

Setna Yuwana Sudican, Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah (Semarang: Aneka Ilmu,

1998), hlm. 39 54

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 90

Page 48: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

35

periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap

tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.55

Miles and Huberman

mengatakan bahwa aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakuakan secara

interaktif dan berlangsung cecara terus menerus sampai tuntas. Sehingga

datanya sudah jenuh. Teknik ini terdiri dari tiga tahapan yakni analisis

sebelum ke lapangan dan analisis ketika di lapangan.

Analisis data sebelum ke lapangan menurut Miles and Huberman

adalah peneliti menganalisis data terhadap hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti memasuki lapangan penelitian. Analisis setelah dilapangan

menurut Miles and Huberman juga terdiri dari beberapa tahapan sebagaimana

dijelaskan dalam paragraf di bawah ini:

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.56

Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

55

Ibid., hlm. 91 56

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 200

Page 49: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

36

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.57

Secara operasionalnya, dalam teknik reduksi data ini, sejumlah

besar data mentah yang peneliti peroleh dan kumpulkan di lapangan akan

peneliti susun dalam bentuk catatan lapangan, salinan wawancara, salinan

dokumentasi. Setalah dipilah seperti itu, maka peneliti akan mudah untuk

melakukan proses reduksi dan penyeleksian dari data mentah yang

terserak itu lalu mengkerucut menjadi sejumlah data yang penting-penting

saja, dan berkaitan dengan penelitian.

b. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitan kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif.58

Peneliti melakukan teknik men-display-kan data ialah dengan

tujuan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi,

merencakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang sudah ditemukan

tersebut.Secara operasionalnya, setalah data direduksi, tahap selanjutnya

peneliti akan merangkai dan mensistematiskan data-data sesuai pada

tempatnya menyesuaiakan dengan kepentingan laporan penelitian.

57

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 338 58

Ibid., hlm. 341

Page 50: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

37

Sehingga data yang telah direduksi itu menjadi suatu argumen-argumen

yang menjelaskan dan mempunyai arti dan bermakna.

c. Verifikasi Data

Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam

proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan

sejak awal.59

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan

adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis, atau teori.60

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik trianggulasi untuk menguji tingkat

keterpercayaan data di lapangan. Trianggulasi adalah suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut. Hal ini dapat tercapai dengan cara:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain, orang biasa, ahli.

59

Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm.

202. 60

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 345.

Page 51: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

38

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumentasi yang

berkaitan.61

G. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan Tinjauan penulis terhadap beberapa literatur (penelitian)

terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini, maka diperoleh

beberapa kesamaan dan perbedaan dengan objek kajian skripsi ini baik itu dari

segi pendekatan maupun aspek lainnya. Beberapa penelitian yang

dimaksudkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Asnawi (et.al) yang mana beliau

melakukan penelitian dalam bentuk jurnal dengan judul “Praktek Quran-

Based Human Resource Management di Perbankan Syariah Berdasarkan

Karakteristik Biografis.” Dalam penelitiannya tersebut, Asnawi

menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil temuan penelitian Asnawi

antara lain adalah sebagai berikut: (1) Praktek manajemen sumber daya

manusia berdasarkan quran yang meliputi praktek rekrutmen, seleksi,

penilaian kerja, pelatihan dan pengembangan, serta praktek pemberian

kompensasi di perbankan syariah Malang dilaksanakan secara baik dan

adil; (2) Tidak ada satupun karakteristik biografis menentukan praktek

manajemen sumber daya manusia berdasarkan Al-Qur‟an.62

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah B. Rahmatika dalam bentuk

skripsi yang berjudul “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami pada

61

Lexy J. Moeleong, Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 1995), hlm. 178 62Nur Asnawi, “Praktek Quran-Based Human Resource Management di Perbankan Syariah

Berdasarkan Krakteristik Biografis.” Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15 No. 1 Januari 2001

(2010), hlm. 311

Page 52: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

39

Bank BNI Syariah Semarang.” Penelitian tersebut dilakukan pada tahun

2014. Dalam penelitiannya ini, Rahmatika menggunakan pendekatan

kualitatif. Adapun hasil penelitiannya adalah: (1) Secara garis besar nilai-

nilai Islami tetap diperhatikan dan diterapkan dalam praktek MSDI di BNI

Syariah. Aspek Islami ditunjukkan dengan memasukkan beberapa kriteria,

tes atau memberi materi pada beberapa praktik manajemen. (3) Kemudian

pada sisi spritualitas juga dilihat dari keikutsertaan karyawan pada

beberapa kegiatan religi yang diadakan, hal ini mencerminkan sisi-sisi

keislaman dari seseorang.63

3. Penelitian yang dilaksanakan oleh Indiastuti dalam bentuk skripsi dengan

judul “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis

Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)”

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh Indiastuti adalah pendekatan

kualitatif. Temuan penelitian beliau antara lain adalah sebagai berikut: (1)

Penerapan manajemen berbasis syariah di Perusahaan Tahu Baxo Ibu

Pudji meliputi proses rekrutmen (perysaratannya menyebutkan bahwa

orang yang akan melamar pekerjaan harus beragama Islam dan berhijab),

proses seleksi (calon karyawan mengikuti beberapa tes, dan salah satunya

adalah membaca ayat Al-Quran). (2) Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, manajemen yang syariah dapat diaplikasikan secara dalam

63Fadhilah B. Rahmatika, “Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank BNI

Syariah Semarang” Skripsi (Semarang: Universitas Diponegoro, 2014), hlm. vi

Page 53: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

40

pengelolaan perusahaan. Di mana aspek manajemen yang terkait

disesuaikan dengan perintah dan larangan Allah SWT.64

4. Penelitian yang dilakukan oleh Mei Sulastri Soya Aziziyah dalam bentuk

skripsi dengan judul “Praktek Penerapan Manajemen Sumber Daya

Manusia Berbasis Islam pada Steak and Shake di Perusahaan Waroeng

Group Timoho Yogyakarta.” Dalam penelitiannya, beliau menggunakan

pendekatan kualitatif dan hasil penelitiannya adalah bahwa: Penerapan

manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Islam di Waroeng Group

meliputi proses rekruitmen, seleksi, kontrak kerja, penilaian kinerja,

pelatihan, dan pengembangan serta kompensasi. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan, manajemen yang Islami dapat diaplikasikan secara

nyata dalam pengelolaan perusahaan. Dimana semua aspek manajemen

yang terkait disesuaikan dnegan perintah dan larangan Allah SWT.65

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Airu dalam bentuk skripsi dengan

judul “Implementasi Nilai-nilai Islam dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia di Baitul Mall wa Tamawil Bina Ihsanul Fikro Yogyakarta.”

Metode penelitian yang beliau gunakan yaitu penelitian kualitatif dan hasil

penelitian beliau adalah: Baitul Mall wa Tamwil Bina Ihsanul Fikri

Yogyakarta sebagai lembaga keuangan syariah, dalam usianya yang masih

tergolong muda sudah menerapkan nilai Islam dalam kegiatan manajemen

64Indiastuti, “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Syariah (Studi

pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)” Skripsi (Semarang: UIN Walisongo, 2015),

hlm. ix 65Mei Sulastri Sonya Aziziyah, “Praktik Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia

Berbasis Islam pada Steak and Shake di Perusahaan Waroeng Group Timoho Yogyakarta.” Skripsi

(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014), hlm. 10

Page 54: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

41

sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen, seleksi dan penempatan,

kompensasi, pengembangan, produktivitas serta kesejahteraan dan

kesehatan kerja yang masuk dalam sub nilai Islam seperti aqidah dan

akhlak.66

66

Ahmad Airu Ash-Shiddiq, “Implementasi Nilai-nilai Islam dalam Manajemen Sumber Daya

Manusia di Baitul Mall wa Tamwil Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta.” Skripsi (Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2010), hlm. ii

Page 55: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

42

42

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Berdiri BRI Syariah Jelutung Jambi

Di era global seperti ini perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi ekonomi Syariah. Bank

Muamalat Indonesia sebagai Bank Syariah pertama dan menjadi pioneer bagi

bank syariah lainnya, yang mana Bank Muamalat telah lebih dahulu

menerapkan sistem perbankan yang berasaskan syariah, di tengah pesatnya

bank-bank konvensional yang ada di Indonesia.

Hal tersebut terbukti dengan adanya krisis yang ada pada tahun 1998

Bank Muamalat telah berhasil “menenggelamkan” bank-bank konvensional

yang terlebih dahulu ada, disebabkan likuiditas karena sistem bunganya,

berbeda dengan Bank Muamalat Indonesia yang mampu bertahan dari krisis

dan telah berhasil menunjukkan kinerja yang baik.67

Kekuatan yang ada pada Bank Syariah yang mendorong mulai dilirik

bahwa Bank Syariah akan manjadikan salah satu alternatif sistem

perekonomian di Indonesia. Kebangkitan kembali nilai-nilai fundamental telah

melahirkan islamisasi sektor financial dengan fokus bank bebas bunga (free

interest banking) atau secara luas dikenal dengan Bank Islam.

Dua term (istilah) tersebut sering dipahami dan digunakan secara

bergantian oleh banyak kalangan, hal ini memberikan pemahaman bahwa

67

http://www. islamic center. or. id / berita – mainmenu – 26 /islamindonesia-mainmenu-

33/823- perkembangan perbankan-syariah-di-indonesia-, diakses pada 24 Maret 2017

Page 56: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

43

meskipun kata bebas bunga dan bank sering digunakan secara bergantian

(used interchangeably) namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara

keduanya.

Konsep yang pertama (bank bebas bunga) adalah konsep mekanisme

(mechanism concept), representasi dari sebuah model bank mengeliminasi

bunga dalam sistem konvensional, sedangkan konsep Bank Islam (Islamic

banking) adalah konsep normatif yang menjelaskan operasional bank sesuai

dengan sistem nilai dalam Islam.68

Hal tersebut yang mendorong mulai diliriknya perbankan yang

berasaskan syariah, yang mana bank tersebut akan menjadi salah satu

alternatif terhadap sistem ekonomi yang ada di Indonesia. Bahkan apabila

sistem ekonomi syariah ditetapkan serta didukung dengan instrumen yang

baik dan mendapat perlindungan secara hukum maka akan mampu menjadi

suatu perekonomian yang kuat dan merakyat merupakan hasil dari kerja keras

para direktur dan manajer Bank BRI Syariah Jelutung beserta dengan

karyawan yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Setiap tugas yang

diamanahkan terhadap karyawan dilaksanakan dengan kegiatan yang

dilakukan oleh seluruh karyawan Bank BRI Syariah Jelutung Jambi.69

B. Visi dan Misi BRI Syariah Jelutung Jambi

Visi BRI Syariah Jelutung Jambi adalah menjadi bank modern

terkemuka dengan ragam layanan finanansial sesuai kebutuhan nasabah

68

Muhammad, Bank Syariah Problem dan ProspekPerkembangan di Indonesia,

(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2005), hlm. 37 69

Ibid.

Page 57: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

44

dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Sedangkan

misinya adalah sebagai berikut:70

1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kabutuhan

finansial nasabah;

2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah;

3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dimana

pun;

4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan

menghadirkan ketentraman pikiran.

C. Gambar dan Arti Lambang BRI Syariah

Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang perusahaan.

Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan identitas bagi

setiap perusahaan. Lambang perusahaan BRI Syariah dapat dilihat sebagai

berikut:

Untuk kombinasi warna yang digunakan adalah

warna biru dan putih sebagai benang merah

dengan brand Bank BRI. Biru melambangkan

kepercayaan dan kestabilan yang kokoh,

sedangkan putih merefleksikan kemurnian

sistem syariah yang melandasi operasional Bank BRI Syariah. Stilasi

“Pendar Cahaya” identitas brand BRI Syariah merupakan simbolisasi

70

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016

Page 58: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

45

navigasi “pelita” kebutuhan dan keinginan para nasabahnya. Dengan ini

BRI Syariah selalu berorientasi dan berpandu dalam mengembangkan

brand-nya.71

D. Motto BRI Syariah

BRI Syariah mempunyai motto yang berbunyi “Bersama Wujudkan

Harapan Bersama” sebagai perwujudan dari visi dan misi BRI Syariah sendiri

yang mempunyai arti bahwa BRI Syariah ingin menjelaskan bahwa seluruh

stake holder (pihak terkait) BRI Syariah baik internal (seluruh karyawan)

maupun external (nasabah) merupakan instrumen yang penting dalam rangka

mewujudkan seluruh harapan stake holder.72

E. Struktur Organisasi, Personalisasi, dan Diskripsi Tugas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang

menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap bagian

atau anggota. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP B 052-PDR/09-2013

Tentang Adendum Lampiran Penetapan SK NO. KEP.B. 28-CEO/07-2012

Organisasi Kantor Bank BRI Syariah Jeluutung Jambi adalah sebagai

berikut:73

Tabel 1: Struktur Organisasi BRI Syariah Jelutung Jambi

No Nama Jabatan

1 Ahmad Pimpinan Cabang Pembantu

71

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016 72

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016 73

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016

Page 59: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

46

2 Sahroni Unit Financing Officer

3 Marwah Staff Office

4 Supar Staff Office

5 Mulyana Staff Office

6 Wadi Staff Office

7 Munarman Relationship Officer

8 Zulaika Relationship Officer

9 Mana Penaksir Gadai

10 Toni Account Officer

11 Sukardi Account Officer

12 Sukiman Account Officer

13 Budi Supervisor Branch Operation

14 Wana Teller

15 Ratih Teller

16 Asnika Customer Service

17 Susi Customer Service

2. Deskripsi Tugas

Setelah sebelumnya dijelaskan struktur organisasi BRI Syariah

Jelutung Jambi, maka di bawah ini dijelaskan mengenai deskripsi tugas

dari masing-masing jabatan yang ada.

a. Tugas dan wewenang Pincapem adalah: (1) Melakukan pertanggung

jawaban operasional dan financial kantor cabang pembantu; (2)

Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan; (3)

Page 60: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

47

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur; (4) Merencanakan,

mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola, layanan unggul

kepada nasabah; (5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

pokok, fungsi serta kegiatannya.

b. Sales Officer (SO) tugasnya adalah melakukan proses marketing untuk

segmen konsumen.

c. Account Officer (AO) tugasnya adalah: (1) Bertanggung jawab atas

program-program marketing sekaligus; (2) Memasarkan produk-

produk consumer.

d. Supervisor Pelayanan (SPV) tugasnya adalah sebagai berikut: (1)

mengkoordinir kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller dan

customer service sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan

tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai

service excellent Implementasi Fungsi Service Profider. (2) Membina

dan melatih teller dan Customer Service agar dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik dan benar; (3) Betanggung jawab terhadap

kebersihan lingkungan kerja terutama halaman, banking hall dan area

kerja Teller, Customer Service dan area front office lainnya, seperti

tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur; (5) Mengelola

operasional teller dan customer service Kantor Cabang Pembantu. (6)

Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya

yang terkait dengan operasional front office Kantor Cabang Pembantu;

(7) Melakukan sosialisasi kepada Teller dan Customer Service serta

Page 61: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

48

pihak terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan

yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor

Cabang Pembantu.

e. Relationship Officer (RO) tugasnya adalah Menagih pembayaran pada

nasabah dengan cara terjun langsung ke lapangan.

f. Teller tugasnya adalah sebagai berikut: (1) Melayani nasabah untuk

transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta transaksi

lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent

–Implementasi fungsi Service Profider. (2) Melaksanakan dan

bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai dan non tunai yang

diprosesnya berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta aturan

yang telah ditetapkan (3) Memperhatikan dan menjaga kebersihan

lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah; (4)

Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasi

teller; (5) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor

dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk

setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu; (6)

Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan

mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan

komunikasi yang efektif di operasional Kantor Cabang Pembantu.

g. Customer Service (CS) tugasnya adalah sebagai berikut: (1) Melayani

nasabah dengan cara memberikan informasi produk dan layanan serta

melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan kewenangannya,

Page 62: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

49

berdasarkan instruksi nasabah daan kebijakan serta aturan yang telah

ditetapkan, menangani keluhan nasabah serta memahami produk

layanan yang diberikan terkait dengan operasi layanan Customer

Service (2) Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor

dan berkoordinasi secara prokatif dengan karyawan lainnya dalam

rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap

layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu; (3) Melayani

nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi

lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent

(Implementasi Fungsi Service Profider).

h. UMS Head tugasnya adalah bertanggung jawab atas program-program

marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus bertanggung

jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis

maupun administrasi.

i. Penaksir Gadai tugasnya adalah bertugas untuk melakukan operasional

gadai. Mulai dari menaksir barang jaminan, melihat dan meneliti

keaslian barang jaminan serta menjaga barang jaminan dalam

khasanah. Selain itu penaksir gadai juga bertugas memberikan surat

peringatan lelang kepada nasabah jika sudah jatuh tempo dan nasabah

belum melunasinya.74

74

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016

Page 63: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

50

F. Produk dan Aplikasi Akad BRI Syariah Jelutung Jambi

Bank Rakyat Indonesia Syariah banyak meluncurkan produk-produk

handal yang berkarakter syariah, adapau produk-produk tersebut akan

diuraikan sebagai berikut:75

1. Tabungan BRI Syariah iB; Tabungan BRI Syariah iB merupakan tabungan

dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip

titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan

dalam transaksi keuangan;

2. Tabungan Haji BRI Syariah iB; Manfaat dari tabungan haji ini adalah

Ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah

karena pengelolaan dana sesuai syariah. Fasilitas yang diberikan kepada

nasabah yang menggunakan produk ini adalah:

a. Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah;

b. Dapat beritransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah

secara Online dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji

Terpadu);

c. Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan serta biaya administrasi bulanan;

d. Bagi hasil yang kompetitif dan pemotongan zakat secara otomatis.

3. Giro BRI Syariah iB: Merupakan simpanan untuk kemudahan berbisnis

dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadi‟ah yad

dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

Cek/Bilyet Giro. Keuntungan dan fasilitas yang diberikan berupa Online

75

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016

Page 64: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

51

real time di seluruh kantor BRI Syariah dan Laporan dana berupa rekening

Koran setiap bulannya.

4. Deposito BRI Syariah iB: Deposito BRI Syariah iB adalah produk

investasi berjangka kepada Deposan dalam mata uang tertentu.

Keuntungan yang diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip syariah

sehingga shahibul maal tidak perlu kuatir akan pengelolaan dana. Fasilitas

yang diberikan berupa ARO (Automatic Roll Over) dan Bilyet Deposito.

5. Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB: Pembiayaan

Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB merupakan layanan pinjaman

(qardh) untuk perolehan nomor porsi pelaksanaan ibadah haji, dengan

pengembalian yang ringan dan jangka waktu yang fleksibel beserta jasa

pengurusannya, sehingga anda leluasa dalam mewujudkan niat menuju

Baitullah. Manfaat solusi terbaik serta lebih berkah untuk mewujudkan

langkah ke Baitullah karena pembiayaan sesuai syariah.

6. Gadai BRI Syariah iB: Gadai BRI Syariah iB hadir untuk memberikan

solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak

ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman

dan sesuai syariah untuk ketentraman Anda. Manfaat Pilihan tepat, penuh

manfaat serta lebih berkah karena pembiayaan sesuai syariah. Fasilitas

yang diberikan adalah persyaratan mudah dan proses cepat, jenis emas

yang dapat digadaikan: perhiasan ataupun emas batangan (LM atau lokal),

Nilai pinjaman 90% dari nilai taksir barang, Biaya administrasi ringan dan

terjangkau bersadarkan berat emas, Biaya simpan & pemeliharaan per 10

Page 65: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

52

harian dibayar pada saat pelunasan pinjaman, Jangka waktu pinjaman

maksimal 120 hari dan dapat diperpanjang 2 kali, fleksibilitas dalam

pelunasan sesuai kemampuan, Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo tanpa

biaya penalty, Penyimpanan yang aman dan berasuransi syariah serta

Mendapat Sertifikat Gadai Syariah (SGS) sebagai bukti Gadai.

7. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI Syariah iB: KKB BRI Syariah iB

merupakan produk jual-beli yang menggunakan sistem murabahah,

dengan akad jual beli barang dengan menyatakakn harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh bank dan nasabah sebagai harga

jual (fixed margin). Manfaat yang diberikan dengan menggunakan produk

ini adalah system syariah, jangka waktu maksimal 5 tahun, cicilan tetap

dan meringankan selama jangka waktu serta bebas pinalti untuk pelunasan

sebelum jatuh tempo. Produk ini di-launching (diluncurkan) bertujuan

untuk pembelian mobil baru, second (bekas), take over (diambil alih) atau

pengalihan pembiayaan KKB dari pembiayaan lain.

8. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI Syariah iB: Merupakan Pembiayaan

Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau

keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan prinsip jual beli

(Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah

angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Tujuan

dari produk ini adalah: Pembelian property, pembangunan/renovasi rumah

dan take Over/Pengalihan Pembiayaan KPR.

Page 66: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

53

G. Profil Karyawan Bank BRI Syariah Jelutung Jambi

SDM BRI Syariah memiliki latar belakang pendidikan dan profesi

yang sangat beragam. Pada awal tahun hingga menginjak tahun ke empat

operasional BRI Syariah, upaya-upaya untuk mengkonsolidasikan seluruh

jajaran sumber daya yang ada dilakukan secara serius dan berkesinambungan.

Langkah penyatuan visi dan misi serta penanaman nilai yang dikenal dengan 7

(tujuh) nilai inti budaya korporasi terus dilakukan melalui berbagai macam

cara dan pendekatan. 7 (tujuh) nilai budaya yang meliputi: Profesional,

Antusias, Penghargaan Terhadap SDM, Tawakal, Integritas, Berorientasi

Bisnis, dan Kepuasan Pelanggan (PASTI OKE) hal tersebut telah disepakati

sebagai basis nilai-nilai yang melandasi dan mewarnai setiap kebijakan dan

tindakan Bank dalam kegiatan operasional setiap harinya.76

Bukan hanya itu SDM BRI Syariah tidak hanya dituntut untuk

memiliki kompetensi, namun juga integritas dan perilaku atau akhlak yang

baik sebagi pilar utama dan penentu keberhasilannya. BRI Syariah juga terus

melakukan rekrutmen untuk pemenuhan kebutuhan SDM terkait dengan

rencana pembukaan Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP),

Kantor Kas (KK), Unit Mikro Syariah (UMS) yang nantinya akan mendukung

operasional bisnis perusahaan. Sampai pada akhir tahun 2012 jumlah

karyawan BRI Syariah tercatat sebanyak 4.675 orang, yang terdiri dari

karyawan tetap, kontrak dan outsource.77

Guna meningkatkan dan

mewujudkan visi, misi dan pencapaian rencana bisnis, maka perusahaan

76

http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-tahunan, diakses pada 2 Mei 2017 77

Ibid

Page 67: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

54

melakukan pembinaan dan pelatihan SDM secara terencana dan berkelanjutan

untuk memastikan setiap karyawan memiliki kompetensi unggul sesuai

dengan bidangnya.

Secara umum pembinaan SDM dilakukan dengan pemberian tugas

kepada karyawan yang berkinerja unggul, terlebih dengan dibukanya kantor

baru merupakan kesempatan yang tepat untuk pengembangan karir para

karyawan yang berprestasi. Akan tetapi disisi lain bagi karyawan yang

melanggar ketentuan perusahaan makan akan dikenakan sanksi yang tegas,

sedangkan karyawan yang belum mencapai target yang ditetapkan maka akan

dilakukanmentoring secara terencana.

Peningkatan kompetensi karyawan sesuai bidang tugas dan tanggung

jawabnya dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, baik untuk

pemenuhan syarat yang ditetapkan regulator, seperti sertifikasi manajemen

resiko, maupun pendidikan dan pelatihan yang berkaitan langsung dengan

teknis bidang tugasnya, seperti Service Excellence, Syariah Bank Financing,

Analysis, Financing Review, Anti Fraud and Liability Management, dan lain-

lain.78

Memahami pentingnya pengembangan kompetensi karyawan untuk

menyongsong peluang dan tantangan dimasa yang akan datang, maka

perusahaan juga mempersiapkan para karyawan yang berpotensi untuk

memberi beasiswa dalam program pendidikan S2 atau level Magister.

Penghargaan terhadap SDM merupakan salah satu nilai budaya kerja BRI

78

Ibid.

Page 68: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

55

Syariah yang menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan dan program-

program kerja dibidang Human Capital. Selain langkah tersebut di atas,

perusahaan juga melakukan pemilihan karyawan terbaik sesuai bidang

tugasnya melalui kegiatan BRI Syariah Award. Melalui kegiatan tersebut

diharapkan setiap karyawan BRI Syariah terpacu untuk selalu berkinerja

unggul, disiplin dan berprilaku sesuai standart etika BRI Syariah.

Page 69: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

56

56

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Kinerja SDM BRI Syariah Jelutung Jambi

1. Budaya Kerja Karyawan BRI Syariah Jelutung Jambi

Budaya kerja BRI Syariah Jelutung Jambi menggunakan prinsip

“PASTI OKE” yang merupakan tuntunan perilaku insani BRI Syariah

Jelutung Jambi, yang terdiri dari:79

a. Profesional: kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan

standar teknis dan etika yang telah ditentukan;

b. Antusias: semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam

dalam setiap aktifitas kerja;

c. Penghargaan terhadap SDM: menempatkan dan menghargai karyawan

sebagai modal utama perusahaan dan menjalankan upaya-upaya yang

optimal sejak perencanaan, perekrutan, pengembangan dan

pemberdayaan SDM yang berkualitas serta memperlakukannya baik

sebagai individu maupun kelompok berdasarkan saling percaya,

terbuka, adil, dan menghargai.

d. Tawakal: optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-sungguh,

yang dimanifestasikan melalui upaya yang sungguh-sungguh serta

diakhiri dengan keikhlasan yang dicapai;

e. Integritas: Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan

etika kerja, nilai-nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara

79

Dokumen BRI Syariah KCP Sipin Jambi 2016

Page 70: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

57

konsisten sehingga dapat dipercaya dan senantiasa memegang teguh

etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang sulit untuk

melakukannya.

f. Berorientasi tanggap terhadap perubahan peluang selalu berfikir dan

berbuat untuk menghasilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.

g. Kepuasan pelanggan: memiliki kesadaran sikap serta tindakan yang

bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal di lingkungan

perusahaan.

2. Sikap Kerja Islami Karyawan BRI Syariah Jelutung Jambi

Salah satu yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data adalah

dengan adanya wawancara tipe open-endeed yang terfokus dimana peneliti

bartanya kepada responden informan kunci yang akan diambil oleh

peneliti adalah penyedia bagian-bagian yang ada pada BRI Syariah

Jelutung Jambi.80

Peneliti juga menemukan bahwa karyawan BRI Syariah Jelutung

Jambi memiliki sikap ikhlas yang tinggi, hal tersebut terbukti dengan

kecintaan mereka terhadap pekerjan mereka, malayani nasabah dengan

niatan untuk menolong nasabah. Ibu Annisa mengatakan kepada peneliti

sebagai berikut:

“Ya senang dalam bekerja, yang penting ikhlas dalam bekerja

meskipun pekerjaan tersebut berat dan menyita banyak waktu.”81

80

Observasi tanggal 01 April 2017 81

Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, tanggal 01 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 71: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

58

Dari situlah peneliti menarik kesimpulan bahwa dalam bekerja

karyawan bank telah menanamkan sikap rasa tanggung jawab dan

profesional dalam bekerja. Sikap tersebut nantinya yang mendasari hal

baik itu muncul. Peneliti juga mendapatkan informasi dari beberapa unit

bagian yang ada di bank BRI Syariah Jelutung Jambi diantaranya adalah

bagian pelayanan, bagian umum, bagian pembiayaan, bagian administrasi

pembiayaan dan lain-lain. Ketika salah seorang informan ditanya perihal

masalah apa yang menjadi prioritas utama pada bagian pelayanan ia

menyatakan bahwa yang menjadi prioritas utama pada bagian pelayanan

nasabah adalah pastinya kepuasan nasabah dengan tetap menjaga alur

prosedur kantor dengan sebaik mungkin.82

Pada saat melakukan penelitian yang menarik dari penelitian ini

adalah budaya kekeluargaan diantara para pegawai. Gambaran umum yang

didapat adalah diantara para pegawai tidak pernah mengganggu pegawai

lain jika sedang bekerja, dan akan bercanda jika mereka tidak sedang

melakukan perkerjaan, kemudian gambaran lain adalah mereka akan saling

membantu jika ada teman kerjanya pada unit bagiannya yang kesulitan dan

pegawai yang kesulitan tidak segan-segan untuk bertanya.83

Para pegawai selalu mengedepankan persatuan, tidak terpecah

antara unit yang satu dengan unit yang lainnya. Salah satu contohnya

adalah mereka bekerja bukan bertujuan untuk mendapatkan prestasi bagi

unit bagian mereka akan tetapi mereka lebih mengedepankan kesuksesan

82

Observasi tanggal 02 April 2017 83

Observasi tanggal 12 April 2017

Page 72: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

59

dan prestasi bagi seluruh bagian, antar unit pun saling melengkapi, saling

berhubungan, dan berkonsultasi dalam bekerja. Karena mereka

beranggapan kesuksesan mereka adalah kesuksesan bagi BRI Syariah

Jelutung Jambi. Sikap-sikap tersebut tidak hanya berlaku terhadap

pekerjaan maupun antar karyawannya saja akan tetapi juga dimunculkan

dengan adanya pelayanan yang baik kepada nasabah. Ketika informan

ditanya bagaimana cara anda dalam meningkatkan loyalitas nasabah?

Kemudian ia menjawab untuk meningkatkan loyalitas dari nasabah dengan

keterangan sebagai berikut:

“Ya...kami dari bagian pelayanan akan semaksimal mungkin

melakukan pelayanan kepada nasabah biar mereka tetap mau

menjadi nasabah dan mau menggunakan produk-produk dari

kami.”84

Dapat dilihat dengan semangat kerja yang dimiliki oleh setiap

karyawan yang berorientasi pada kepuasan nasabah memang diutamakan

sesuai dengan 7 (tujuh) budaya kerja yang ada di Bank BRI Syariah

Jelutung. Pelayanan yang baik yang dilakukan oleh para karyawan telah

dirasakan oleh nasabah yang ada di Bank BRI Syariah ketika peneliti

bertanya kepada beberapa nasabah perihal bagaimana dengan pelayanan

yang diberikan oleh para karyawan yang ada di Bank BRI Syariah

Jelutung Jambi, maka mereka menjawab sebagai berikut:

“Ya saya merasa senang dengan pelayanan yang diberikan oleh

pihak bank, tiap kali masuk sudah disambut dengan senyum dan

84

Customer Service, Ibu Asnika, wawancara, tanggal 09 April 2017, catatan lapangan,

Jelutung

Page 73: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

60

ditanya ada keperluan yang bisa dibantu? Meski sepele itu juga

sudah menjadi nilai puls dalam penilaian saya.”85

Bukti lain juga manjelaskan bahwa pelayanan yang ada di bank

BRI Syariah Jelutung Jambi juga sudah memberikan pelayanan yang baik

yaitu, pada saat peneliti melakukan wawancara dengan nasabah yang akan

melakukan pembiyaan dalam hal pengembangan usaha mereka menjawab

sebagai berikut:

“Senengnya saya ndak susah-susah datang ke bank, jadi mereka

yang akan datang kesini untuk mensurvei sekaligus memproses

pembiayaan itu.”86

Dengan pelayanan yang baik dan ramah maka hal tersebut akan

memunculkan rasa nyaman yang akan dirasakan oleh para nasabah. Tidak

hanya berhenti pada rasa senang dan nyaman yang dirasakan oleh nasabah

terhadap bank, akan tetapi juga mereka akan menggunakan produk yang

ada dalam Bank BRI Syariah Jelutung Jambi.

Banyak pendapat yang dimunculkan perihal masalah pelayanan

yang diberikan kepada nasabah. Di satu sisi ada yang menyatakan

bahwasannya mereka sangat nyaman dengan pelayanan yang diberikan

kepada nasabah dan masih menjadi nasabah tetap bank BRI Syariah

Jelutung Jambi. Di sisi lain, mereka menyatakan bahwa pelayanan yang

diberikan oleh pihak Bank BRI Syariah Jelutung Jambi sama saja dengan

pelayanan yang diberikan oleh bank-bank lain.

85

Nasabah BRI Syariah Jelutung Jambi, Bapak Afrianto, wawancara, tanggal 09 April 2017,

catatan lapangan, Jelutung 86

Nasabah BRI Jelutung Jambi, Ibu Fatmawati, wawancara, tanggal 10 April 2017, catatan

lapangan, Jelutung.

Page 74: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

61

Berkenaan dengan proses pencairan pinjaman yang dilakukan oleh

nasabah mereka menjawab sebagai berikut:

“Prosesya itu yang lama, beda sama bank-bank biasanya dua hari

langsung cair.”87

Meski seperti itu, akan tetapi dari pihak bank masih berusaha

melakukan semua hal dengan semaksimal mungkin, baik itu yang

berkenaan dengan pekerjaan, antar karyawan maupun terhadap nasabah

dengan memegang teguh 7 (tujuh) budaya kerja yang menjadi prioritas

utama dalam pekerjaan.

B. Pola Penerapan MSDI Berbasis Nilai-nilai Islam di BRI Syariah Jelutung

Jambi

Para informan dalam penelitian ini yang dijadikan informan karena

dianggap memenuhi kriteria sebagai narasumber dan memahami proses

manajemen SDM pada bank tersebut. Para informan menjadi objek langsung

bagaimana pendekatan syari‟ah dilakukan dalam proses rekruitmen. Informan

tersebut terdiri dari beberapa orang yang masing-masing berbeda bagian atau

bidang. Peneliti melakukan pengamatan dan melakukan wawancara mendalam

dengan jumlah beberapa informan. Hasil yang didapat dari pengamatan,

ternyata keterangan antar informan tidak terlalu berbeda, bahkan cenderung

sama. Dari sekian informan, peneliti menemukan beberapa hasil wawancara

yang berbeda dengan informan lainnya. Berikut ini pemaparan hasil penelitian

berdasarkan temuan di lapangan. Berikut pola yang tampak di lapangan:

87

Nasabah BRI Jelutung Jambi, Bapak Yoga, wawancara, tanggal 12 April 2017, catatan

lapangan, Jelutung

Page 75: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

62

1. Proses Rekrutmen Karyawan di BRI Syariah Jelutung Jambi

Proses pemilihan calon tenaga kerja dalam Islam, memiliki

beberapa ketentuan yang bersifat mengikat. Proses ini diawali dengan

menentukan tugas dan tanggungjawab pekerjaan secara terperinci. Pada

periode pertama, pada saat itu perusahaan membuka rekrutmen

dikarenakan faktor kebutuhan tenaga kerja yang mendesak. Rekrutmen

dilakukan dengan merekrut para calon pegawai yang memenuhi kriteria

perusahaan. Oleh karena itu peneliti akan membedakan penerimaan pada

perusahaan di bedakan menjadi dua periode. Dimana periode pertama

yaitu pertama kali perusahaan membuka penerimaan sebagai karyawan,

dan periode kedua yaitu manajemen yang berlangsung selama ini.88

Pada periode pertama dari hasil peneliti melakukan wawancara,

telah diketahui bahwa perusahaan tidak memberikan gambaran mengenai

jenis pekerjaan dengan detail yang akan pelamar tempati. Sebagian besar

dari informan periode pertama tidak mendapatkan informasi tentang

pekerjaan dan gaji yang akan diperoleh mereka. Hal ini didukung dengan

pernyataan beberapa pekerja yang menyatakan sebagai berikut:

“Saya mendapatkan informasi dari temen. Waktu itu saudara saya

merupakan pegawai di bank juga, tapi beda bank. Jadi bisa

mengetahui informasinya.”89

Salah seorang informan lainnya juga menambahkan jika dalam

perekrutan pekerja menggunakan metode yang berbasis syari‟ah seperti

tidak mencantumkan tugas dan tanggungjawab pekerjaan secara terperinci

88

Observasi tanggal 12 April 2017 89

Staff Offoce, Bapak Supar, wawancara, 12 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 76: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

63

dan memprioritaskan pekerjanya beragama Islam, untuk yang perempuan

harus menggunakan hijab dan sebagainya. Berikut penuturan beliau:

“Informasi yang saya dengar secara langsung terdapat persyaratan

atau kriteria tertentu, bahkan ada unsur Islam-Islamnya, hanya saat

itu yang saya mengetahui sedang membutuhkan pekerja di

perusahaan bank ini ya.”90

Hal ini juga didukung dengan pernyataan dari informan di atas

mengatakan sebagai berikut kepada peneliti:

“Dulu saya dapat informansi lowongan, yang masih tetangga saya

dan waktu itu saya tidak dikasih tau kerjaannya untuk posisi apa

yang harus saya lakukan, karena pada awal bekerja masih pegawai

biasa lepas gitu, jadi semua dikerjakan karena bagiannya dan

produksinya masih sedikit (minimalis) dan gaji berapa saja tetap

saya terima.”91

Dari penjelasan informan periode pertama diatas, peneliti

mengambil sebuah kesimpulan bahwa rata-rata informan mendapat

informasi dari teman sejawat yang juga bekerja di bank lain. Sedangkan

untuk jabatan tingkatan staff, informasi diperoleh dari kerabat atau pemilik

langsung. Seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini:

“Saya diminta langsung oleh pimpinan untuk bekerja di sini,

karena Bapak kepala cabang sudah tau kapasitas saya, sedang

untuk syarat Islaminya juga beliau mungkin sudah

mempertimbangkannya.”92

BRI Syariah Jelutung Jambi pada periode pertama terdapat

beberapa informan yang mengetahui informasi mengenai posisi

pekerjaannya dan gaji yang akan dibayarkan, seperti keterangan informan

berikut ini:

90

Staff Office, Bapak Mulyana, wawancara, 13 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 91

Staff Office, Bapak Wadi, wawancara, 15 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 92

Relationship Officer, wawancara, 18 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 77: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

64

“Saya dijelaskan jenis pekerjaannya dan gajinya berapa melalui

sesi wawancara, dan website yang saya pelajari sendiri untuk cari-

cari info tentang profesi di bank-bank.”93

Menurut keterangan informan di atas, maka peneliti menyimpulkan

bahwa kalau itu semua dapat terjadi karena informasi rekrutmen yang

diperoleh informan hanya dari mulut ke mulut. Maka kejelasan informasi

tergantung kepada orang yang menyampaikan informasi tersebut kepada

informan dan juga melibatkan media internet. Masalah keterbukaan

dibidang rekrutmen di BRI Syariah Jelutung Jambi merupakan hal yang

tidak terjadi pada periode yang lalu. Respoden mengungkap masalah tidak

keterbukaan:

“Penerimaan pekerja ada keterbukaan, baik itu melalui website

resminya, maupun papan informasi di kantor yang bersangkutan.

Alhamdulillah cukup transparan dan jujur sih kalau menurut saya

pribadi.”94

Hal ini juga senada dengan yang disampaikan oleh informan

sebagai berikut:

“Ada keterbukaan informasi, saya bekerja disini langsung

ditempatkan oleh pimpinan perusahaan setelah melewati berbagai

macam proses seleksi yang ada mas.”95

Pendapat penguat berbeda disampaikan oleh informan yang

menyatakan bahwa:

“Masalah rekrutmen tergantung dengan apa yang dibutuhkan oleh

perusahaan, itulah yang dicari dan tidak ada itu yang namanya

tergantung orang dalam.”96

93

Unit Financing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 19 April 2017, catatan lapangan,

Jelutung 94

Relationship Officer, Ibu Zulaika, wawancara, 1 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 95

Teller, Ibu Wana, wawancara, 2 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 96

Teller, Ibu Ratih, wawancara, 3 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 78: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

65

Akhirnya peneliti menyimpulkan dari penjelasan informan di atas

bahwa tidak ada keterbukaan pada saat proses rekrutmen. Karena

penerimaan pekerja berdasarkan kebutuhan perusahaan, dan alur informasi

rekrutmen terbatas pada kalangan masyarakat sekitar dan keluarga

perusahaan. Mengenai penempatan pekerja yang sesuai dengan minat dan

potensi kerja, menyatakan bahwa perusahaan tidak menanyakan minat dan

keinginan informan dalam bekerja. Wawancara dengan salah seorang

informan lainnya mengatakan sebagai berikut:

“Saya ditempatkan sesuai dengan bidang saya yang saya lamar dan

saya isikan pada formulir penerimaan lapangan pekerjaan.”97

Informan tersebut merupakan seorang sarjana yang sesuai dengan

kualifikasi yang dibutuhkan oleh BRI Syariah Jelutung Jambi. Rekrutmen

periode kedua juga berlangsung dengan seleksi yang transparan dan

menjunjung tinggi aspek keadilan dan kejujuran. Informan lainnya

menyatakan bahwa beliau mendapatkan informasi rekrutmen dari iklan di

media sosial yang menyebutkan syarat-syarat Islami bagi calon pelamar.

Berikut penuturan beliau:

“Saya dapat informasi dari media sosial, kriteria Islamnya hanya

mencantumkan Agama Islam dan perusahaan sedang membuka

lowongan pekerjaan dan berpenampilan Islami. Itu sih yang

kentara banget.”98

Sebagian besar informan periode kedua mendapatkan informasi

mengenai job rekrutmen, seperti yang diungkapkan informan:

97

Customer Service, Ibu Asnika, wawancara, 13 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 98

Customer Service, Ibu Susi, wawancara, 19 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 79: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

66

“Saya dijelaskan mengenai jenis pekerjaan, sedang gaji yang akan

saya peroleh dijelaskan ketika pemanggilan karyawan yang

diterima. Dalam setiap detilnya kita tidak diminta uang atau

diperan gitu ya. Jadinya kita ikut sesuai stepnya aja.”99

Mengenai masalah keterbukaan dalam proses rekrutmen, informan

menyatakan adanya keterbukaan dalam proses rekrutmen. Informan

menyatakan kepada peneliti sebagai berikut:

“Proses rekrutmen di BRI Syariah Jelutung Jambi terbuka, karena

rekrutmen diikuti oleh banyak pelamar.”100

Begitu juga dengan informan lainnya yang juga memberikan

keterangan sebagai berikut:

“Rekrutmennya terbuka banyak yang melamar dan yang diterima

oleh perusahaan hanya beberapa orang saja. Itu pun yang memang

benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang diminta.”101

Perusahaan menempatkan pelamar sesuai dengan bidangnya,

dinyatakan oleh informan. Informan tersebut menyatakan bahwa dia

bekerja sesuai dengan bidang yang dia lamar. Salah seorang informan

lainnya telah juga menjelaskan bahwa, pada saat rekrutmen perusahaan

sudah mencantumkan kriteria Islami sebagai syarat pendaftaran. Syarat

tersebut berupa pelamar diwajibkan beragama Islam. Seperti yang

diungkapkan oleh informan berikut kepada peneliti:

“Mengenai informasi rekrutmen diperusahaan sudah membatasi

dengan kriteria beragama Islam, dan secara naluri orang yang mau

mendaftar di sini harus orang yang baik dan cara berpakaian harus

sesuai syar‟i.”102

99

Wawancara, 7 Maret 2017 100

Wawancara, 10 Maret 2017 101

Wawancara, 12 Maret 2017 102

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 13 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 80: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

67

Pemberian informasi mengenai jenis pekerjaan dan gaji hanya

diberikan kepada pekerja yang memiliki skill dan pendidikan tinggi

(sarjana) saja. Perusahaan juga melakukan keterbukaan pada saat proses

rekrutmen. Hal ini dibuktikan dengan adanya ujian atau tes untuk pelamar

yang berkeahlian (berpendidikan tinggi). Mengenai minat dan potensi,

perusahaan menempatkan pekerja sesuai dengan bidangnya terutama pada

bagian teller dan costumer service.103

2. Pola Seleksi Karyawan di BRI Syariah Jelutung Jambi

Pada periode pertama perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi

menurut informan menggunakan proses wawancara dengan seleksi dalam

penerimaan karyawan, seperti pernyataan informan sebagai berikut:

“Pada saat itu ada tes macem-macem yang berjenjang, dilihat

orangnya dan semangat kerjanya. Karena pada waktu itu

perusahaan memang sedang membutuhkan SDM yang berkarater

dan sopan.”104

Begitu juga dengan pernyataan salah seorang informan lainnya

yang memberikan keterangannya kepada peneliti sebagai berikut:

“Ada rangkaian tes, tidak langsung masuk dan diterima begitu saja,

yang penting akhlaknya baik. Itu menjadi prioritas perusahaan

kita.”105

Sedangkan informan lainnya juga mengungkapkan sebagai berikut

kepada peneliti:

“Kalau yang sekarang menggunakan proses seleksi dengan

menggunakan beberapa tes dan dicari yang bagus dan sesuai

kebutuhan, ada melakukan tes wawancara juga.”106

103

Observasi tanggal 12 Maret 2017 104

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 15 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 105

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 16 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 106

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 17 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 81: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

68

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan informan periode

pertama, peneliti berpendapat bahwa pada saat itu perusahaan telah

menggunakan proses dan tahapan seleksi dengan menggunakan beberapa

tes kepada para pekerja yang masuk. Hal tersebut diungkapkan oleh

informan bahwa informan telah melakukan tes wawancara dan proses

seleksi dengan selektif. Dari pernyataan informan periode pertama tersebut

dapat disimpulkan bahwa karyawan yang melamar tidak mutlak akan

diterima semua. Hal tersebut mungkin dikarenakan kebutuhan akan tenaga

kerja. Namun, perusahaan lebih mementingkan perilaku yang Islami dari

yang dilihat dari kepribadian dan penampilan kandidat.

Perusahaan pada proses seleksi ini memang lebih selektif dalam

penerimaan pekerja dengan menerapkan proses seleksi. Berdasarkan

penelitian, sebagian besar informan menyatakan bahwa informan

mengetahui tentang proses seleksi. Pernyataan ini didasarkan pada

pengalaman pribadi informan pada saat penyeleksian terhadap dirinya

dilakukan. Diungkapkan oleh salah seorang informan sebagai berikut:

“Perusahaan melakukan beberapa tes yang terdiri dari tes tertulis,

lisan, dan tes kinerja selama 14 hari di semua divisi. “Perusahaan

telah melaksanakan proses seleksi dalam penerimaan, diantaranya

yaitu tes lisan, tertulis, tes kinerja selama 14 hari, setelah lulus dari

tes baru tes training kerja selama 3 bulan barulah diangkat sebagai

karyawan.”107

Informan lainnya mengungkapkan hal yang sama yaitu sebagai

berikut:

107

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 18 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 82: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

69

“Proses seleksi telah dilakukan oleh perusahaan untuk

mendapatkan kandidat yang kompeten dengan beberapa tes tertulis

yang meliputi tes agama dan pengetahuan umum, tes lisan dan tes

kerja selama 14 hari.”108

Informan lainnya kemudian memberikan komentar tambahan

kepada peneliti yaitu:

“Dijaring dengan sejumlah tes tertulis diantaranya tes agama dan

pengetahuan umum, tes lisan dan tes kerja selama 14 hari meliputi

tes kinerja, kedisiplinan, dll di semua divisi yang ada.”109

Perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi dari hasil wawancara

dengan informan pada periode pertama, mengenai kandidat yang diambil

oleh perusahaan adalah hanya kandidat yang berkualitas, kandidat

berkarater Islami. Berikut penuturan beliau:

“Dilihat dari akhlaknya, kalau akhlaknya tidak baik, maka akan

dikeluarkan, Tidak tahu tentang hal itu, penting punya semangat

kerja dan beragama Islam.”110

Hal berbeda ditemukan pada informan periode kedua. Berdasarkan

penelitian, informan menyatakan bahwa perusahaan hanya mengambil

kandidat yang berkualitas dan berkompeten berdasarkan pengalaman

pribadi informan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh informan kepada

peneliti sebagai berikut:

“Dijaring dengan tes tertentu, jadi ya berkualitas. Saya

meningkatkan kualitas diri saya berkualitas karena saya mampu

yang dipilih yang kompeten, karena yang diterima hanya yang bisa

mengerjakan tes”111

108

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 19 Maret 2017, catatan lapangan, Jaluko 109

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 20 Maret 2017, catatan lapangan, Jaluko 110

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 21 Maret 2017, catatan lapangan, Jaluko 111

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 22 Maret 2017, catatan lapangan, Jaluko

Page 83: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

70

Hal serupa juga disampaikan kepada informan sebagai berikut

kepada peneliti:

“Tentunya yang berkualitas, karena dari beberapa kandidat yang

mendaftar, hanya beberapa orang saja yang diterima.”112

Pihak manajemen yang diwakili oleh perusahaan menjelaskan

bahwa:

“Perusahaan hanya mengambil kandidat yang berkualitas dan

kompeten dengan melalui beberapa tahapan tes tertentu kepada

para kandidat meliputi tes tertulis/pengetahuan agama dan umum,

wawancara, membaca Al-Qur‟an. Hal tersebut diterapkan supaya

perusahaan bisa menempatkan kandidat sesuai dengan

keahliannya. Selain itu, perusahaan juga akan memperhatikan

kandidat dalam mempraktikkan faktor Islami yang meliputi

kedisiplinan, kejujuran, ibadah, sopan santun, dan kinerjanya.”113

Informan lainnya menambahkan pula keterangan yaitu sebagai

berikut:

“Sedangkan pada periode perekrutan ini ya, perusahaan mencari

kandidat yang berkualitas dengan menekankan pada pendekatan

agama, karena dulu perusahaan menilai pekerja itu berkualitas atau

tidak hanya dilihat dari agamanya saja. Karena perusahaan percaya

kalau orang muslim yang baik akan bekerja dengan baik pula,

karena dia akan selalu merasa diawasi oleh Allah SWT.”114

3. Pola Kontrak Kerja Karyawan BRI Syariah Jelutung Jambi

Kontrak kerja akan sangat berguna jika terjadi perselisihan antara

kedua pihak. Pentingnya kontrak kerja disini, ternyata tidak terlalu

dianggap penting oleh perusahaan. Salah seorang informan menyatakan

sebagai berikut:

“Mereka mendapatkan kontrak kerja dan mereka langsung masuk

(bekerja) karena kontrak kerja ini harus jelas dulu, supaya

112

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 23 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 113

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 24 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 114

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 25 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 84: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

71

perusahaan dan karyawan dapat sama-sama menjadi jelas akan

tugas masing-masing.”115

Hal lainnya yang senada dengan informan di atas juga

diungkapkan Informan kepada peneliti sebagai berikut:

“Saya agak lupa, seingat saya dapat kontrak kerja pertama kali

masuk kerja yang isinya tentang jenis pekerjaan, ketentuan bekerja,

lama waktu kerja, gaji, jaminan kesehatan, keselamatan kerja, dan

pensiun.”116

Informan lainnya menyatakan pula sebagai berikut:

“Mereka dikasih kontrak kerja, mereka diberi tahu oleh pimpinan

kalau hendaknya kontrak kerja dipatuhi dengan niat yang jujur.

Serta menjadikan pelayanan kepada nasabah sebagai ibadah.”117

Hal yang senada juga di ungkapkan oleh informan yang

menyatakan bahwa:

“Masa training 3 bulan kemudian diangkat sebagai karyawan.”118

Berbeda dengan pernyataan informan yang juga merupakan

informan lainnya yang mengatakan kepada peneliti keterangannya sebagai

berikut:

“Ada kontraknya, tentang kerja tiga bulan training, jika baik nanti

diangkat menjadi karyawan dan apabila tahun kinerjanya bagus,

maka akan menjadi karyawan tetap. kontrak kerja hanya terdiri dari

jenis pekerjaan, gaji, waktu kerja, jaminan kesehatan, keselamatan

kerja, dan pensiun.”119

115

Penaksir Gadai, Bapak Mana, wawancara, 23 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 116

Account Officer, Bapak Toni, wawancara, 25 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 117

Account Officer, Bapak Sukardi, wawancara, 27 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 118

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 28 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung 119

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 29 Maret 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 85: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

72

Berdasarkan penjelasan informan di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa mengenai kontrak kerja. Perusahaan memberikan kontrak kerja

kepada seluruh karyawannya.120

“Pihak manajemen perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi

menyatakan bahwa kontrak kerja diberikan kepada pekerja yang

memiliki pendidikan tinggi dan skill atau ketrampilan bahkan juga

OB semua dihargai dengan kontrak kerja yang adil.”121

4. Pola Penilaian Kinerja Karyawan BRI Syariah Jelutung Jambi

Setiap pekerjaan yang dilakukan pasti akan dilakukan penilaian.

Begitu pula dengan kinerja para pekerja tentunya akan mendapatkan

penilaian dari pihak perusahaan. Penilaian kinerja merupakan timbal balik

antara pekerja dengan perusahaan. Berdasarkan keterangan informan,

penilaian dilakukan setiap tahun sekali. Penilaian kinerja di BRI Syariah

Jelutung Jambi biasanya dilakukan baik secara formal maupun non

formal.122

Menurut seluruh informan pada perusahaan, penilaian kinerja

dilakukan secara non formal. Karena informan tidak mengisi formulir dan

sebagainya mengenai pekerjaan mereka. Informan menyatakan bahwa

kinerja mereka diawasi oleh atasan atau supervisor disetiap masing-masing

divisi dengan salah satu kriteria Islam (sholat, kejujuran, cara

berpenampilan, dan lain sebagainya.123

Dari penjelasan informan tersebut, peneliti mengambil kesimpulan

bahwa penilaian kinerja dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk non

120

Observasi tanggal 30 Maret 2017 121

Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, 1 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 122

Observasi tanggal 2 April 2017 123

Observasi tanggal 3 April 2017

Page 86: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

73

formal, yang mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan atau supervisor

di masing-masing divisi yang membawahi anak buah. Penilaian kinerja

yang dilakukan perusahaan menurut semua informan telah memenuhi asas

keadilan dan kesamaan. Berikut ini pernyataan salah seorang informan

kepada peneliti:

“Setiap bekerja diawasi oleh atasan dan dalam hal ini tidak ada

yang dibeda-bedakan, salah satu kriteria penilaian berperilaku

Islami. Hal ini lah yang paling ditekankan kepada karyawan kami

di sini. Dinilai secara adil, tidak ada yang dibeda-bedakan satu

sama lain Dalam penilaian terdapat salah satu kriteria Islam,

mengenai kriteria Islam harus dipenuhi, tapi saya jalankan apa

adanya seperti di rumah. Penilaian tentunya dilakukan oleh atasan

dan dalam penilaian semua pekerja disamakan, dalam penilaian

ada salah satu kriteria Islam seperti sholat, berpenampilan, dll slalu

diawasi. Tentunya itu juga bisa buat koreksi diri atau

muhasabah.”124

Informan lainnya menambahkan pula:

“Penilaian dilakukan secara terbuka, dalam artian setiap pekerja

yang melakukan kesalahan mendapat teguran atau peringatan.”125

Hal yang sama juga disampaikan oleh Informan lainnya yang

menyatakan kepada peneliti sebagai berikut:

“Adil dalam menilai, tergantung pekerjaan, tanggungjawab dan

cara berperilaku.”126

Informan lainnya juga memberikan keterangan tambahan kepada

peneliti yakni sebagai berikut:

“Penilaian dilakukan supervisor di masing-masing divisi

perusahaan dengan menggunakan kriteria Islam seperti kejujuran,

penampilan, Ibadah, dan amanah sebagai salah satu perilaku

124

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 3 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 125

Unit Financing Officer, wawancara, 4 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 126

Staff Office, Bapak Wadi, wawancara, 5 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 87: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

74

penilaian karena manajemen perusahaan berbasis Islam, maka hal

itu merupakan pondasi dasar perusahaan.”127

Informan selanjutnya juga mengomentari:

“Penilaian dilakukan oleh atasan. Salah satunya kriteria Islam.

Karena sholat dan cara berpenampilan saja diawasi. Kalau tidak

berjama‟ah dan memakai kerudung namun pakaiannya ketat

ditegur... ya ga papa buat bekal diri sendiri juga.”128

Informan lainnya juga mengatakan sebagai berikut:

“Penilaian kinerja selain diawasi oleh atasan atau supervisor,

informan menyatakan bahwa penilaian dan pengawasan terhadap

pekerja dilakukan oleh Allah SWT. Sehingga informan tersebut

merasa harus bertanggungjawab terhadap apa yang dikerjakan.”129

Diungkapkan oleh Informan sebagai berikut:

“Penilaian dilakukan dengan melihat kinerja atasan, dan percaya

atau yakin bahwa setiap umat manusia selalu diawasi oleh Allah

SWT yang Maha melihat. Jadi, harus bertanggungjawab.”130

Seperti yang disebutkan di atas, penilaian kinerja merupakan

timbal balik antara perusahaan dan pekerja. Ketika perusahaan mengetahui

bahwa pekerja telah bekerja dengan baik, maka perusahaan akan

memberikan penghargaan kepada pekerja tersebut sebagai hadiah atas

kerja kerasnya selama ini. Penghargaan tersebut berupa piagam maupun

dalam bentuk lainnya. Sedangkan bagi karyawan yang berbuat kesalahan

maka akan mendapat konsekuensi sesuai kebijakan yang berlaku pada

perusahaan. Seperti yang diungkapkan informan berikut ini:

“Satu tahun sekali setiap acara halal bihalal karyawan berprestasi

mendapatkan amplop dan penghargaan. Pada saat karyawan

berbuat salah, maka pada hari itu juga akan mendapat teguran,

127

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 6 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 128

Staff Office, Ibu Marwah, wawancara, 7 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 129

Staff Office, Bapak Supar, wawancara, 4 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 130

Staff Office, wawancara, 5 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 88: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

75

kemudian dibina, kalau masih berlanjut di SP 1 sampai 3

dikeluarkan.”131

Informan lainnya juga menyatakan:

“Berprestasi mendapat amplop dan piagam dan yang bersalah

mendapat teguran.”132

Informan lainnya juga menambahkan keterangan lainnya sebagai

berikut:

“Setiap tahunnya dipilih dua karyawan berprestasi disetiap divisi

yang nantinya diberi penghargaan dan amplop berupa uang. Bagi

yang bermasalah akan mendapatkan SP (Surat Peringatan).”133

Menurut beberapa informan, terdapat pekerja yang menyatakan

bahwa pekerja yang berprestasi hanya mendapatkan tambahan gaji dan

bagi pekerja yang bermasalah akan ditegur dan dibina. Berikut pernyataan

informan kepada peneliti:

“Dulu ada, dikasih uang, tapi, kemarin pekerja bagian produksi ada

yang dapat piagam dan amplop, tapi saya tidak tau apa isi amplop

tersebut. mengenai yang bermasalah dulu hanya ditegur kalau

sekarang dapat SP.”134

Informan lainnya juga memberikan keterangan tambahan:

“Dulu ada pekerja berprestasi, berupa uang. Kalau yang sekarang

berupa piagam dan uang yang jumlahnya saya tidak tahu dan untuk

karyawan yang bermasalah dulu cuma dibina, sekarang dibina dan

di SP.”135

Informan lainnya juga memberikan keterangannya:

“Dulu ada, tapi hanya bagian tertentu, biasanya berupa uang. Yang

bersalah dapat teguran dan binaan.”136

131

Teller, Ibu Wana, wawancara, 6 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 132

Teller, Ibu Ratuh, wawancara, 7 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 133

Teller, Wawancara, 8 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 134

Customer Service, wawancara, 9 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 135

Account Officer, Bapak Toni, wawancara, 10 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 136

Account Officer, Bapak Sukiman, wawancara, 11 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 89: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

76

Selanjutnya penjelasan dari pihak manajemen yang diwakili oleh

kepala HRD berikut pernyataan informan:

“Proses penilaian kinerja dilakukan setiap hari oleh supervisor di

masing-masing divisi dengan salah satu kriteria Islam seperti

kehadiran sholat berjama‟ah, cara berpenampilan, serta kehadiran

pekerja dalam kegiatan ibadah lainnya yang diadakan perusahaan

dan penilaian selanjutnya dari perilaku pekerja selama bekerja, dan

hasil dari itu semua nantinya direkap perbulan dan dilaporkan ke

HRD. Mengenai penilaiannya perusahaan mengklaim bahwa tidak

ada praktik favoritisme pada saat penilaian. Karena perusahaan

selalu menekankan keadilan dan keterbukaan dalam menerapkan

proses penilaian kinerja.”137

Penilaian kinerja menurut perusahaan menekankan pada keadilan

dan keterbukaan pada saat penilaian. Mengenai tahapan yang dilakukan

oleh perusahaan terhadap pekerja yang berprestasi dan bermasalah,

informan mengatakan:

“Dulu sekitar 9 tahun yang lalu, perusahaan hanya memberi uang

saja. Tapi untuk jabatan tertentu perusahaan memberikan tambahan

gaji dalam satu tahun sekali. Setelah perusahaan perkembangannya

sangat pesat, untuk karyawan yang berprestasi setiap tahunnya tiap

divisi diambil dua pekerja yang berprestasi, karyawan tersebut

akan mendapatkan piagam penghargaan dan amplop berupa uang.

Untuk karyawan yang bermasalah, pertama dilakukan pembinaan,

bila berlanjut akan diberi SP 1, sampai 3 pekerja akan dikeluarkan.

Tapi sampai saat ini perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi belum

menemukan karyawan yang bermasalah.”138

5. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan BRI Syariah Jelutung

Jambi

Program pelatihan dan pengembangan seharusnya dilakukan secara

rutin oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan ketrampilan pekerja,

sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh

137

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 10 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 138

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 11 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 90: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

77

perusahaan. Berdasarkan dari keterangan informan, peneliti

menyimpulkan bahwa proses pelatihan dan pengembangan pada

perusahaan jarang dilakukan. Karena pelatihan hanya diberikan kepada

para pekerja ketika masa training dan pelatihan dilakukan pada saat

dirasa dibutuhkan.

Sedangkan pelatihan yang rutin berupa pelatihan yang diadakan

setiap satu bulan sekali yang lebih bersifat ibadah. Hal ini didukung oleh

pernyataan informan yang menyatakan:

“Pelatihan dilakukan ketika awal training langsung sama para ahli

yang berpengalaman. Tapi pelatihan dan pengembangan yang

bersifat religius dilakukan secara rutin, diharapkan pekerja dapat

mengamalkan isinya dan menjadi manusia yang lebih spiritual.”139

Informan lainnya menyatakan pula:

“Proses pelatihan hanya diberikan ketika masa training selama 3

bulan dan kultum maupun pengajian rutin setiap satu minggu

sekali dan sebulan sekali.”140

Informan lainnya juga menambahkan keterangan sebagai berikut:

“Pelatihan rutin berupa aspek religius seperti kultum, pengajian,

dan pundi amal sosial setiap sebulan sekali. Pelatihan rutin berupa,

kultum dan pengajian jadi menambah semangat dan ilmu Pelatihan

dilakukan oleh karyawan baru selama 3 bulan, tapi setelah bekerja

pelatihan dan pengembangan jarang diberikan. paling tidak 2/3 kali

per bulannya.”141

Selain menanyakan tentang penerapan pelatihan dan

pengembangan pada perusahaan BRI Syariah KCP Sipin Jambi, peneliti

menanyakan kepada informan apakah perusahaan selalu memberikan

motivasi dan dorongan kepada pekerja untuk senantiasa meningkatkan

139

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 12 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 140

Unit Financing Officer, wawancara, 13 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 141

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 14 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 91: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

78

kualitas diri dengan baik. Berikut pernyataan informan mengenai hal

tersebut:

“Setiap harinya sebelum bekerja slalu dikasih motivasi oleh atasan.

Tentunya setiap hari sebelum bekerja, motivasi selalu disampaikan

oleh atasan dan saat brifing setiap sebulan sekali pekerja bisa

menyampaikan saran dan keluhan kepada pimpinan langsung.”142

Informan lainnya juga memberikan keterangan:

“Senantiasa, paling tidak diberi motivasi oleh para staff juga

supervisor bahkan pemilik perusahaan secara langsung melalui

brifing.”143

Informan yang lainnya kemudian menyatakan pula:

“Of course, dengan cara mengedepankan musyawarah untuk

meningkatkan kualitas produktivitas serta motivasi dari atasan

untuk meningkatkan loyalitas pekerja supaya kesejahteraan

meningkat, dan dapat tausiyah sebulan sekali dari ustadz luar.”144

Bentuk motivasi yang diberikan perusahaan BRI Syariah Jelutung

Jambi lebih menekankan untuk meningkatkan loyalitas, disiplin dan

motivasi. Perusahaan juga senantiasa untuk memperbaiki kepribadian

pribadi. Motivasi tersebut tidak hanya disampaikan oleh pimpinan,

supervisor, dan staff perusahaan saja, tapi juga disampaikan kepada ustad

yang berasal dari luar perusahaan setiap satu bulan sekali pada saat

pengajian maupun kultum dilaksanakan.

“Perusahaan selalu mendorong pekerja dengan memberikan

motivasi setiap hari secara langsung dan melaksanakan pengajian

maupun kultum secara rutin setiap 1 minggu sekali di rumah Ibu

Pudji dan sebulan sekali di masing-masing divisi dengan tausiyah

yang disampaikan oleh ustad luar. Karena manusia terdiri dari

jasmani dan rohani, maka dengan dilaksanakannya hal tersebut

142

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 15 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 143

Unit Financing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 20 April 2017, catatan lapangan,

Jelutung 144

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 21 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 92: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

79

pekerja bisa bekerja dengan semangat serta memiliki kepribadian

yang bagus dan tanggungjawab yang bagus juga.”145

6. Pola Pemberian Kompensasi terhadap Karyawan BRI Syariah

Jelutung

Kompensasi merupakan suatu hal yang vital dalam hubungan

antara perusahaan dan pekerja. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, dalam pemberian upah perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi

menggunakan aspek loyalitas sebagai tolak ukur yang pertama kinerja,

pendidikan, keahlian kerja, dan aspek keagamaan. Hal ini didasari pada

pernyataan informan sebagai wakil dari perusahaan.

“Dilihat dari beberapa aspek, diantaranya yaitu aspek kinerja

pekerja, pendidikan, skill, lama bekerja, dan faktor keagamaan.”146

Berbicara tentang pembayaran upah pekerja sangatlah penting bagi

perusahaan. Karena motivasi seseorang dalam bekerja biasanya untuk

mendapatkan balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya dan

perusahaan tidak boleh menganggap upah atau gaji pekerja sebagai beban

dalam usaha, tetapi sebaliknya menganggap upah atau gaji itu sebagai

salah satu faktor dalam keberhasilan produksi. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan peneliti tidak menjumpai adanya masalah dalam sistem

kompensasi. Seluruh informan menyatakan bahwa upah mereka selalu

dibayarkan oleh perusahaan secara tepat waktu. Berikut ini pernyataan dari

beberapa informan:

145

Relationship Officer, Bapak Munarman, wawancara, 22 April 2017, catatan lapangan,

Jelutung 146

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 15 April 2017, catatan lapangan, Jelutung

Page 93: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

80

“Tidak pernah telat pas gajian. Selalu tepat tidak pernah terlambat.

Pekerjaan kami merasa dihargai sebab adanya pembagian gaji yang

selalu tepat waktu.”147

C. Dampak Penerapan MSDI di BRI Syariah Jelutung Jambi

1. Munculnya Nilai-nilai Islam dalam proses Rekrutmen

Proses rekrutmen sudah mengalami perbedaan, yaitu proses

rekrutmen yang diterapkan di Perusahaan BRI Syariah Jelutung Jambi

didasarkan pada kebutuhan. Artinya proses rekrutmen ini dilaksanakan

setelah adanya analisa kebutuhan akan karyawan baru, hal ini bertujuan

agar tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan hingga penempatannya dan

proses rekrutmen dilaksanakan secara terbuka dengan mencantumkan

kriteria Syari‟ah. Hal ini dibuktikan dengan adanya ujian atau tes yang

dilakukan oleh pelamar. Oleh karena itu, rekrutmen merupakan langkah

awal untuk memperoleh pekerja yang berkualitas, yang dapat mendukung

Perusahaan dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan.148

Proses yang diterapkan ini sama dengan teori yang dikemukakan

Hasibuan yakni pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa

dan siapa. Apa maksudnya kita harus terlebih dahulu menetapkan

pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan. Siapa, artinya kita

mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut

berdasarkan spesifikasi pekerjaan.149

147

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 15 April 2017, catatan lapangan, Jelutung 148

Observasi tanggal 12 April 2017 149

Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), hlm. 184

Page 94: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

81

Sedangkan pengadaan karyawan berdasarkan siapa baru apa akan

menimbulkan mismanajemen dalam penempatannya. Penempatan

karyawan yang jauh di luar kemampuannya mengakibatkan moral kerja

dan kedisiplinan karyawan menjadi rendah. Jadi, karyawan harus

ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

Selain itu, proses rekrutmen tersebut sesuai dengan apa yang

ditawarkan Islam melalui Hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan

oleh Bukhari sebagai berikut:

Artinya: Abu Hurairah meriwayatkan; suatu ketika kami berada di satu

majelis bersama Rasulullah sedang memperbincangkan satu

kaum yang barusan datang, beliau bersabda : “Jika amanat

telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi”. Ada

seorang sahabat bertanya: “Bagaimana maksud amanat disia-

siakan?” Nabi menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan

kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah masa

kehancurannya.”(HR. Bukhari).150

Dari hadist diatas dapat dijelaskan bahwa ketika suatu jabatan diisi

oleh seseorang yang bukan ahlinya maka bukan kebaikan yang diperoleh.

Akan tetapi, kemungkinan besar yang akan timbul adalah kerusakan

karena orang tersebut tidak memiliki keahlian dibidang tersebut. Adapun

perbedaan tersebut terletak pada dasar atau prinsip dari keduanya

manajemen itu sendiri. Dalam manajemen sumber daya manusia secara

Islam yang menjadi dasar adalah nilai-nilai keimanan, ketauhidan, konsep

adil dan karakter Rasulullah SAW (Siddiq, Amanah, Fathanah dan

Tabligh).151

150

Imam Abi Muhammad, Soheh Bukhari Juz 7 (Libanon: Darul Kutub Alamiyah, tt), hlm.

241 151

Observasi tanggal 23 Maret 2017

Page 95: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

82

2. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Pola Seleksi di BRI Syariah

Jelutung Jambi

Selain syarat-syarat tersebut, masih ada syarat-syarat lain yang

wajib dipenuhi oleh para pelamar, yakni beragama Islam, jujur (Shidiq),

tanggung jawab (Amanah), dapat berkomunikasi dengan baik (Tabligh),

profesional (Fathonah), dapat bekerjasama (Ta‟awun), tekun (Istiqomah).

Menurut Roni Syaputra selaku kepala perusahaan syarat-syarat tersebut

merupakan syarat utama yang harus dimiliki oleh pelamar.152

Syarat-syarat tersebut dapat diketahui ketika mereka yang

mengikuti uji praktik bagi calon yang lulus uji tertulis maupun wawancara

dengan masa penilaian selama hari yaitu 14 hari untuk masa pengenalan

dan training dan 76 hari untuk masa percobaan. Tapi yang paling sulit

adalah mengetahui kejujuran seseorang. Perusahaan ada tes kejujuran

(polygraph) yaitu semacam tes integritas dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secara langsung pada pelamar.153

Analisis penulis yaitu bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan

ini sama seperti yang dilakukan oleh Nabi Syu‟aib a.s. ketika beliau

hendak merekrut Nabi Musa a.s. sebagai karyawan (pekerjanya). Melalui

saran yang diberikan oleh putrinya kemudian Nabi Syu‟aib mengecek

kebenaran saran putrinya. Setelah beliau mengetahui bahwa Nabi Musa

adalah memang orang yang jujur dan dapat bertanggungjawab maka ia

152

Observasi tanggal 20 April 2017 153

Observasi tanggal 21 April 2017

Page 96: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

83

menjadikan Nabi Musa sebagai karyawannya. Hal ini sebagaimana tertulis

dalam Al- Qur‟an QS. Al-Qashash : 26, sebagai berikut:

Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena

Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya." (QS. Al-Qashas : 26).154

3. Munculnya Nilai-nilai Islam dalam Pelaksanaan Test di BRI Syariah

Jelutung Jambi

Adapun bentuk-bentuk tes yang dilaksanakan perusahaan BRI

Syariah Jelutung Jambi adalah tes tertulis dan wawancara. Calon karyawan

dapat mengikuti tes-tes tersebut apabila telah lulus dari penilaian

persyaratan pendaftaran, penilaian hasil uji tertulis dilakukan oleh tim

HRD, kemudian pemanggilan untuk mengikuti wawancara bagi calon

yang nilai uji tertulisnya dinyatakan lulus biasanya disuruh membaca Al-

Qur‟an.155

Menurut analisis penulis, pelaksanaan tes dilaksanakan oleh

perusahaan guna untuk mengetahui psikologi dan kemampuan kompeten

dari sekian banyak calon karyawan supaya perusahaan bisa menempatkan

posisi atau jabatan yang kosong untuk calon karyawan tersebut sesuai

154

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008),

hlm. 242 155

Observasi tanggal 20 April 2017

Page 97: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

84

dengan kemampuan dan keahliannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah

SWT dalam Surah al-Ankabut ayat ke-3 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang

sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-

orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-

orang yang dusta.” (Al-Ankbut : 3).156

4. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Sistem Kontrak Kerja di BRI

Syariah Jelutung Jambi

Karyawan yang berpendidikan tinggi kontrak kerja diserahkan

secara tertulis dan karyawan dijelaskan mengenai isi kontrak kerja oleh

pihak manajemen. Penulis menyimpulkan bahwa terdapat keadilan

mengenai kontrak kerja. Menurut analisis penulis, penerapan kontrak kerja

pada BRI Syariah Jelutung Jambi meskipun belum berjalan sesuai dengan

yang diharapkan, namun kontrak kerja yang diterapkan tidak melenceng

dari ketentuan manajemen Syari‟ah.157

Karena kontrak kerja dilakukan secara terbuka kepada karyawan.

Dengan begitu pekerja bisa mengukur kesanggupannya dalam menjalani

pekerjaannya. Sehingga pekerja tidak merasa terbebani dengan

pekerjaannya diluar kapasitasnya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-

Baqarah ayat 286 yang berbunyi sebagai berikut:

156

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008),

hlm. 272 157

Observasi tanggal 12 April 2017

Page 98: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

85

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah

Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya

Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban

yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang

sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan

kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri

ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.

Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap

kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah : 286).158

Selain itu, kontrak kerja di perusahaan telah sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Naqiyudin al-Nabahani sebagaimana yang dikutip

oleh Oktania bahwa seorang pekerja melakukan pekerjaannya, pekerja

tersebut terikat dalam beberapa hal, diantaranya yaitu : ketentuan kerja,

jenis pekerjaan, waktu kerja, dan tenaga yang dicurahkan saat bekerja

Apabila isi kontrak kerja tidak dijelaskan dengan jelas, maka kontrak kerja

tidak sah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw sebagai berikut:

Artinya : Dari Abu Sa‟id Al-Khudry r.a. bahwa Nabi saw, bersabda,

“orang yang mempekerjakan seorang pekerja hendaknya ia

menyebutkan atau menentukan upahnya” (Riwayat Abu Razzaq

dalam hadist munqathi. Hadisnya muttasil menurut Al-Baihaqi

dari jalur Abu Hanifah).

158

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008),

hlm. 128

Page 99: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

86

5. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Penilaian Kinerja Karyawan di

BRI Syariah Jelutung Jambi

Konsep yang diterapkan BRI Syariah Jelutung Jambi menurut

analisis penulis sudah sesuai dengan teori yaitu bahwa penilaian kinerja

tidak hanya dilakukan pada saat bekerja, tetapi juga dalam setiap tingkah

laku perbuatan kita di dunia selama masa hidup, karena nantinya akan

mendapat penilaian oleh Allah SWT. Oleh karena itu, bagi setiap muslim

diajarkan untuk senantiasa berhati-hati dalam kehidupannya dan tidak

hanya pada saat bekerja.159

Menurut Ali dalam Junaidah Hasyim sebagaimana yang dikutip

oleh Oktania, penilaian kinerja berdasarkan aturan Al-Qur‟an

dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rencana. Kontraktual,

tanggungjawab pribadi, dan penilaian pekerjaan oleh Allah SWT. Selain

itu, dalam evaluasi penilaian terdapat dua metode, diantaranya yaitu:

Evaluasi berdasarkan pertimbangan dan evaluasi berdasarkan perilaku,

yang menggunakan pernyataan yang berhubungan dengan sifat,

kepribadian, dan karakter dari pekerja (kesopanan, kebenaran, kebaikan,

tanggungjawab, pelaksanaan pilar-pilar Islam).160

Selain itu, Penilaian yang dilakukan secara periodik akan

memberikan banyak manfaat bagi organisasi atau perusahaan karena dapat

menentukan hal-hal apa saja yang dapat berjalan dengan baik dalam

jangka panjang, dan bagi individu dapat digunakan untuk bahan evaluasi

159

Observasi tanggal 2 Mei 2017 160

Saifuddin Bachrun, Buku Induk MSDI-Human Capital Syari‟ah (Jakarta: Sinar Media

Abadi, 2014), hlm. 208.

Page 100: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

87

diri terhadap pekerjaan yang telah dilakukan guna mengetahui kekeliruan

yang terjadi dan mencegah hal itu terulang kembali pada masa yang akan

datang.161

Firman Allah SWT QS. Al-Infithaar ayat 5 berbunyi sebagai

berikut:

Artinya: “Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan

dan yang dilalaikannya.” (QS. Infithar : 5).162

Dengan adanya penilaian kinerja, karyawan akan dapat menilai

bagaimana kinerja dalam periode tertentu sehingga diharapkan adanya

tindakan perbaikan yang diambil.

6. Munculnya Nilai-nilai Islam Pelatihan dan Pengembangan BRI

Syariah Jelutung Jambi

Konsep yang diterapkan perusahaan menurut analisis penulis sudah

sesuai dengan teori Saifuddin Bachrun, yaitu bahwa penilaian kinerja tidak

hanya dilakukan pada saat bekerja, tetapi juga dalam setiap tingkah laku

perbuatan kita di dunia selama masa hidup, karena nantinya akan

mendapat penilaian oleh Allah SWT. Oleh karena itu, bagi setiap muslim

diajarkan untuk senantiasa berhati-hati dalam kehidupannya dan tidak

hanya pada saat bekerja. Menurut analisa peneliti, penilaian kinerja

berdasarkan aturan Al-Qur‟an dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu

rencana, kontraktual, tanggung jawab pribadi, dan penilaian pekerjaan

oleh Allah SWT. Selain itu, dalam evaluasi penilaian terdapat dua metode,

161

Ibid. 162

Tim Penerjamah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Dipenegoro, 2008),

hlm. 742

Page 101: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

88

diantaranya yaitu: Evaluasi berdasarkan pertimbangan dan evaluasi

berdasarkan perilaku, yang menggunakan pernyataan yang berhubungan

dengan sifat, kepribadian, dan karakter dari pekerja (kesopanan,

kebenaran, kebaikan, tanggungjawab, pelaksanaan pilar-pilar Islam).163

Selain itu, Penilaian yang dilakukan secara periodik akan

memberikan banyak manfaat bagi organisasi atau perusahaan karena dapat

menentukan hal-hal apa saja yang dapat berjalan dengan baik dalam

jangka panjang, dan bagi individu dapat digunakan untuk bahan evaluasi

diri terhadap pekerjaan yang telah dilakukan guna mengetahui kekeliruan

yang terjadi dan mencegah hal itu terulang kembali pada masa yang akan

datang.164

7. Munculnya Nilai-nilai Islam pada Pemberian Upah Karyawan BRI

Syariah Jelutung Jambi

Menurut analisis penulis, penerapan kompensasi di perusahaan

BRI Jelutung Jambi sudah sesuai dengan pengertian teori kompensasi

yakni kompensasi didalamnya menyangkut sistem penggajian yang adil.

Adil berarti mempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik dari segi nilai

maupun dari segi ukuran, sehingga itu menjadi tidak berat sebelah dan

tidak berbeda satu sama lain. Islam menetapkan upah bagi pekerjanya

sesuai dengan kondisi, tanggung jawab dan jenis pekerjaan. Ini merupakan

asas pemberian upah sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah SWT

dalam surah Al-Ahqaf ayat 19 sebagai berikut:

163

Observasi tanggal 20 April 2017 164

Observasi tanggal 20 April 2017

Page 102: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

89

Artinya: “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang

telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi

mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka

tiada dirugikan.” (QS. Al-Ahqaf : 19)165

Peneliti menyimpulkan sistem kompensasi yang diterapkan sudah

sesuai dengan manajemen berbasis Islam, yaitu berdasarkan keahlian dan

situasi secara adil. Selain itu karyawan juga dijelaskan secara detail

mengenai isi kontrak kerja dan tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh

perusahaan. Sehingga karyawan bekerja sesuai kesanggupannya (tidak

merasa terbebani) dan mampu mempertahankan pekerja selama bertahun-

tahun.166

165

Tim Penerjemah Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Bandung: Diponegoro, 2008),

hlm. 328 166

Observasi tanggal 20 April 2017

Page 103: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

90

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Manajemen Sumber

Daya Manusia berbasis Islam, yang meliputi rekrutmen, seleksi, kontrak kerja,

penilaian kinerja, pelatihan dan pengembangan, dan kompensasi di BRI

Syariah Jelutung Jambi, maka peneliti dapat menyimpulkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Budaya ataupun etos kerja yang tampak dari perilaku kerja karyawan di

BRI Syariah Jelutung Jambi secara keseluruhan cukup baik, meskipun ada

yang perlu dibenahi dalam beberapa aspek kecil, namun hal itu tidak

mengurangi bonafisitas dan profesionalitas para karyawan yang ada dalam

melayani para nasabah dan mitra kerja BRI Syariah Jelutung Jambi. Di

samping etos kerja yang baik, hal itu diperkaya pula dengan masuknya

nilai-nilai Islam, sehingga terwujud pelayanan yang bernuansa Islam

seperti memberikan salam kepada nasabah, maupun pakaian dinas

karyawan yang sopan, rapi, dan syar‟i.

2. Pola penerapan manajemen sumber daya manusia (MSDI) yang dipakai

pleh BRI Syariah Jelutung Jambi dilakukan dengan sistematis dan

mengambil prinsip-prinsip Islam dalam pelaksanaannya. Adapun

pelaksanaan MSDI tersebut dilakukan secara berurutan dan sistematis

dalam beberapa tahapan yaitu mulai dari proses rekrutmen karyawan,

seleksi, kontrak kerja, penilaian kinerja karyawan (evaluasi), pelatihan dan

90

Page 104: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

91

pengembangan karyawan, pemberian kompensasi. Keenam tahapan dan

proses dalam pengglembengan SDM yang dilakukan oleh pihak BRI

Syariah Jelutung Jambi ternyata telah memperhatikan prinsip dan nilai-

nilai Islam. Hal ini tampak dari sisi yaitu pelamar tidak hanya cukup

melengkapi persyaratan administratif saja, melainkan setiap karyawan

dituntut harus penuhi syarat-syarat yang meliputi beragama Islam,

shiddiq, amanah, fathonah, tabligh, ta‟awun, dan Istiqomah. Pola MSDI

di BRI Syariah Jelutung Jambi telah didasarkan pada kemampuan,

kecakapan, ketrampilan, dan pengalaman calon tenaga kerja.

3. Dampak yang ditimbulkan dari pola MSDI yang diterapkan di BRI

Syariah Jelutung Jambi sudah sesuai dengan sistem rekrutmen manajemen

sumber daya manusia secara Islami yaitu dengan sistem penarikan tenaga

kerja yang didasarkan pada kemampuan, kecakapan, ketrampilan, dan

pengalaman calon tenaga kerja. Sedangkan sistem pelaksanaan rekrutmen

dalam manajemen sumber daya manusia berbasis Syari‟ah yaitu untuk

kejujuran dan tanggungjawab sudah sesuai dengan Islam karena untuk

mengetahui sifat jujur dan tanggungjawab. Kesemuanya ini, secara global

kemudian berdampak kepada produktivitas dan bonafisitas terhadap

perusahaan dan kepercayaan publik terhadap BRI Syariah Jelutung Jambi.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah

dilakukan, maka diajukan beberapa saran yang bertujuan untuk kebaikan dan

Page 105: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

92

kemajuan BRI Syariah Jelutung Jambi, maka peneliti menyarankan beberapa

hal sebagai berikut :

1. Bagi pihak BRI, peneliti melihat, memang terdapat beberapa aspek yang

didasarkan kepada Islam tetapi terdapat juga aspek-aspek yang belum.

Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memiliki staf khusus yang memang

merancang proses manajemen berbasis Syari‟ah supaya lebih terkoordinir

dan lebih baik penerapannya;

2. Meningkatkan manajemen sumber daya manusia yang baik, karena dengan

adanya sumber daya manusia yang termenej dengan baik dapat

menjadikan perusahaan tersebut berkualitas;

3. Proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja yang digunakan di BRI Syariah

Jelutung Jambi sudah memenuhi kriteria profesionalisme dalam sumber

daya manusia, maka dari itu harus dipertahankan karena dalam proses

rekrutmen dan seleksi yang tidak profesional dapat mempengaruhi hasil

karyawan yang akan menduduki jabatan tersebut;

4. Sebaiknya BRI Syariah Jelutung Jambi menetapkan standar tertentu untuk

mengetahui apakah pelamar memenuhi syarat utama (Shidiq, Amanah,

Tabligh, Fathonah) yang ditetapkan oleh pihak manajemen, paling tidak

hal ini dapat diketahui melalui tes psikologi yang dilakukan ketika tes

wawancara. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempersingkat

proses penilaian terhadap pelamar;

5. Sebaiknya sistem kontrak kerja di BRI Syariah Jelutung Jambi dilakukan

secara tertulis baik itu bagian produksi maupun yang berpendidikan tinggi.

Page 106: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

93

Mengenai pelatihan dan pengembangan sebaiknya dilakukan secara rutin

oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan ketrampilan para pekerja,

sehingga dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan;

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT

semata, Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat,

taufik serta hidayah-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia menyadarkan penulis

akan kekurangsempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan. Sebagai akhir kata, terbersit suatu

harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada

umumnya, dan khususnya bagi penulis di masa-masa yang akan datang. Amin

Yaa Rabbal „Alamin.

Jambi, 26 Juni 2019

PENELITI

Page 107: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

94

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anonim. Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: Diponegoro, 2008

Abdullah. Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:

Ar-Ruz Media, 2010

Aditama, Tjandra Yoga. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: UI Press,

2007

Arifin, Zaiunul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alffabet, 2003

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1993

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1993

Dessler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources

Management. Jakarta: Prehalindo, 1997

Efendi, Marihot Tua. Manajemen. Jakarta: Rajawali Press, 2000

Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi

Offset, 2003

Hafidhudin, Didin dan Hendri Tanjung, Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta:

Rajawali Press, 2000

Handoko, Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta:

UGM Press, t.th

Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi Pengawasan dan Manajemen dalam Perspektif

Islam. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, 1992

Hasibuan, Melayu S. P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara, 2010

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press, 2000

Moeleong, Lexy J. Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 1995

Page 108: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

95

Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Oktania. Praktik Manajemen Berbasis Islam pada Perusahaan. Jakarta: Rajawali

Press, 2000

Robert L. Mathis Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba

Empat, 2001

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2010

Sastrohardiwiryo, Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratatif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2005

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Press.

2000.

Sudican, Setna Yuwana. Penuntun Penyusunan Karya Ilmiah. Semarang: Aneka

Ilmu, 1998

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2007

Umar Chapra dan Habib Ahmed. Corporate Governance Lembaga Keuangan

Syariah. Diterjemahkan oleh: Ikhwan Abidin Basri. Jakarta: Bumi Aksara,

2008

JURNAL

Asnawi, Nur. “Praktek Quran-Based Human Resource Management di Perbankan

Syariah Berdasarkan Krakteristik Biografis.” Jurnal Keuangan dan

Perbankan Vol. 15 No. 1 Januari 2001. 2010

Hasyim, Junaidah. “Islamic Revival in Humane Management Oractice Among

Selected Islamic Organization in Malaysia” Journal Vol. 2 No. 3. 2009

PENELITIAN

Indiastuti. “Analisis Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis

Syariah (Studi pada Perusahaan Tahu Baxo Ibnu Pudji di Ungaran)”

Skripsi. Semarang: UIN Walisongo, 2015

Rahmatika, Fadhilah B. “Penerapan MSDM Berbasis Nilai-nilai Islami pada Bank

BNI Syariah Semarang” Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro, 2014

Page 109: PENERAPAN MSDI (MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA) …

96

WEBSITE/PERUNDANGAN

Pasal 34 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan

Penjelasannya

WAWANCARA

Account Officer, Bapak Sukardi, wawancara, 27 Maret 2017

Customer Service, Ibu Asnika, wawancara, 13 Maret 2017

Customer Service, Ibu Susi, wawancara, 19 Maret 2017

Customer Service, Ibu Marwah wawancara, 9 April 2017

Nasabah BRI Jelutung Jambi, Bapak Yoga, wawancara, tanggal 12 April 2017

Nasabah BRI Jelutung Jambi, Ibu Fatmawati, wawancara, tanggal 10 April 2017

Nasabah BRI Syariah Jelutung Jambi, Bapak Afrianto, wawancara, tanggal 09

April 2017

Penaksir Gadai, Bapak Mana, wawancara, 23 Maret 2017

Pimpinan Unit, Bapak Ahmad, wawancara, 11 April 2017

Relationship Officer, Bapak Munarman, wawancara, 22 April 2017

Relationship Officer, Ibu Zulaika, wawancara, 1 Maret 2017

Staff Office, Bapak Mulyana, wawancara, 13 April 2017

Staff Office, Bapak Supar, wawancara, 4 April 2017

Staff Office, Bapak Wadi, wawancara, 15 April 2017

Supervisor, Bapak Budi, wawancara, 21 April 2017

Teller, Ibu Ratih, wawancara, 3 Maret 2017

Teller, Ibu Wana, wawancara, 2 Maret 2017

Teller, Ibu Wana, wawancara, 6 April 2017

Unit Financing Officer, Bapak Sahroni, wawancara, 19 April 2017