Top Banner
PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 , , STKIP-PGRI Lubuklinggau RiniDwiHariati1294l.com ABSTRAK . Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Think Pair Share pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VII Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan strategi Think Pair Share secara sinifikan sudah tuntas? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan Model Think Pair Share. Penelitian ini menggunakan eksperimen semu yang dilaksanakan tenpa adanya kelompok pembanding. Populasinya adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan sampelnya adalah kelas VII.1 yang diambil menggunakan teknik sample random sampling . pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes berbentuk uraian sebanyak Enam soal. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh t hitung (2,02) > t tabel (1,699) dapat disimpulakan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan model Think Pair Share secara signifikan sudah tuntas. Kata Kunci : Model Pembelajaran, Think Pair Share, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Dalam menciptakan suasana atau pelayanan, hal esensial bagi guru adalah memahami cara-cara siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Pembelajaran yang berlangsung dengan melibatkan siswa secarah penuh, dalam artian pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Jika guru dapat memahami proses
17

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Dec 25, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13

LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

, ,

STKIP-PGRI Lubuklinggau

RiniDwiHariati1294l.com

ABSTRAK

.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Think Pair Share pada

Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2016/2017”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah hasil

belajar matematika siswa kelas VII Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan

strategi Think Pair Share secara sinifikan sudah tuntas? Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri

13 Lubuklinggau setelah penerapan Model Think Pair Share. Penelitian ini

menggunakan eksperimen semu yang dilaksanakan tenpa adanya kelompok

pembanding. Populasinya adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau tahun pelajaran 2015/2016. Sedangkan sampelnya adalah kelas

VII.1 yang diambil menggunakan teknik sample random sampling . pengumpulan

data dilakukan dengan teknik tes berbentuk uraian sebanyak Enam soal. Data

yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t

pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh thitung (2,02) > ttabel (1,699) dapat

disimpulakan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau setelah penerapan model Think Pair Share secara signifikan sudah

tuntas.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Think Pair Share, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN

Dalam menciptakan suasana atau pelayanan, hal esensial bagi guru adalah

memahami cara-cara siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Siswa

harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan

baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Pembelajaran yang

berlangsung dengan melibatkan siswa secarah penuh, dalam artian pembelajaran yang

berlangsung dapat berjalan efektif dan menyenangkan. Jika guru dapat memahami proses

Page 2: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

pemerolehan pengetahuan, maka ia dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat

bagi siswa. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi guru matematika untuk senantiasa

berpikir dan bertindak kreatif.

Matematika merupakan studi yang dipelajari oleh semua siswa, dimana matematika

merupakan ilmu dasar yang diperlukan oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran

lain. Tetapi pada kenyataannya “banyak orang yang memandang matematika itu sebagai

bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya

karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari”.

Menurut Setyono (2010:1) rendahnya hasil belajar disebabkan oleh faktor-faktor

seperti (1) kurangnya fasilitas belajar disekolah dan rumah diberbagai pelosok; (2) siswa

dihadapkan oleh berbagai pilihan dan masih merasa ragu dan takut gagal; (3) kurangnya

dorongan metal dari orang tua karena orang tua tidak memahami apa yang di pelajari oleh

anaknya disekolah; (4) keadaan gizi yang rendah, sehingga siswa tidak mampu belajar

yang lebih baik; dan (5) gabungan

dari faktor-faktor tersebut, mempengaruhi hambatan belajar.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru

matematika SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016 yaitu sebanyak

90 siswa. Dengan nilai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 71. Pada ulangan

matematika siswa kelas VII terdapat 35,56% (32 siswa) yang tuntas sedangkan 64.44%

sisanya (58 siswa) yang tuntas, dengan nilai rata-rata hasil ulangan siswa sebesar 58,00,

sehingga mereka harus mengikuti ujian remidial.

Selain itu, faktor yang menimbulkan kelemahan siswa terhadap pembelajaran

matematika yaitu keaktifan siswa yang kurang dalam proses pembelajaran, kurangnya

minat dan motivasi siswa untuk mengetahui materi dari pelajaran yang diberikan oleh

guru, kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran matematika, siswa

Page 3: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

jarang bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan ketika pembelajaran matematika

sedang berlangsung.

Menurut Suprijono (2011:9) pembelajaran Think Pair Share. merupakan

pembelajaran yang diawali dengan guru mengajukan pertanyaan terkait dengan pelajaran

untuk dipikirkan siswa, guru meminta siswa untuk berpasangan untuk berdiskusi. Hasil

diskusi di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas.

Kelebihan Think Pair Share yaitu suatu pembelajaran yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sama, saling berfikir, berpasangan dan berbagi dengan orang lain.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraian di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS) pada Pembelajaran Matematika Siswa kelas VII SMP

Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017”.

LANDASAN TEORI

1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Lie (2008:57) menyatakan bahwa “model kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) adalah model pembelajaran yang membimbing siswa untuk dapat

berfikir, berpasangan, dan berbagi pengetahuan bersama orang lain”. Menurut

Handayama (2014:201) ”model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan

jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa”. Trianto (2010:81) menyatakan bahwa “Think Phair Share (TPS) merupakan

suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dimana guru

dapat memberi siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling

membantu”.

Page 4: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah suatu model pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama saling berfikir, berpasangan

dan berbagi dengan orang lain.

Menurut Handayama (2014:201) langkah-langkah penerapan model kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS), yaitu:

a. Tahap pendahuluan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi

b. Tahap Think (berfikir secara individu)

Pada tahap ini, siswa diberi batasan waktu oleh guru untuk memikirkan

jawaban secara individual terhadap pertanyaan yang diberikan. Dalam

penentuannya, guru harus mempertimbangkan pengetahuan dasar siswa

dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.

c. Tahap Pair (berpasangan dengan teman sebangku)

Guru mengelompokan siswa secara berpasangan. Guru menentukan bahwa

pasangan setiap siswa adalah teman sebangkunya.

d. Tahap Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas)

Siswa dapat mempersentasikan jawaban secara perseorangan atau secara

kooperatif kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok. Setiap anggota dari

kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil pemikiran mereka

e. Tahap penghargaan

Siswa menpenghargaan berupa nilai baik secara individu maupun kelompok.

Nilai individu berdasarkan tahap pair dan share, terutama pada saat

persentasi memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka jenis penelitian ini adalah

eksperimen semu. Eksperimen semu adalah eksperimen yang tidak sebenarnya, karena

eksperimen yang dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu

(Arikunto, 2010:123)..

Page 5: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Design eksprimen yang digunakan berbentuk Pree-test and Post-test Grup

Design. Didalam desaign ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen

semu disebut Pre-test, observasi yang dilakukan sesudah eksperimen disebut Post-test

(Arikunto, 2010:124). Adapun pola penelitian Pre-test and Post-test Group design

sebagai berikut:

Keterangan:

= pre-test

X = Penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

= post-test

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2010:161). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi

Think Pair Share (TPS) Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil

belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau

B. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 13

Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1:

Tabel 1

Populasi Penelitian

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 VII.1 15 15 30

2 VII.2 17 13 30

3 VII.3 16 14 30

Jumlah 48 42 90

Sumber: Tata Usaha SMP N 13 LLG Tahun Pelajaran 2015/2016

Page 6: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti dalam penelitian ini sampel yang diambil dengan menggunakan teknik sampel

random. Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan

sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua

subjek dianggap sama (Arikunto 2010:177). Dengan demikian setiap kelas dari

seluruh populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dari tiga

kelas, diambil satu kelas secara acak dengan cara diundi untuk dijadikan sampel

penelitian. Dalam pengundian dilakukan dengan potongan kertas yang tertulis masing-

masing kelas. Kemudian kertas digulung, lalu pengundian dilakukan dengan cara di

undi.

Dari hasil pengundian itulah akan terpilih kelas VII.1 sebagai sampel

dan diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 juli 2016 sampai 13 Agustus 2016

di kelas VII SMP Negeri 13 lubuklinggau tahun pelajaran 2016/2017, sebelum

penelitian dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan uji coba tes instrumen yang

bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal yang akan diggunakan dalam

penelitian. Uji coba tes instrumen dengan jumlah tujuh butir soal, dilaksanakan pada

tanggal 28 juli 2016. Hasil uji coba instrumen dianalisis untuk mengetahui tingkat

validitas, realiblitas, indeks kesukaran dan daya pembeda. Setelah dianalisis dari tujuh

butir soal ada soal satu soal yang tidak valid, maka soal yang terpakai ada enam soal.

Sebelum memulai pembelajaran peneliti terlebih dahulu menginformasikan

pelaksanaan model kooperatif think pair share. Dan materi yang diajarkan yaitu

bilangan pecahan. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak lima kali pertemuan

Page 7: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

dengan rincian satu kali pemberian tes awal (pre-test), pemberian pre-test digunakan

untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran.

Tiga kali proses pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Think Pair

Share (TPS) dan satu kali pemberian tes akhir (post-test) untuk mengetahui

kemampuan hasil belajar siswa.

1. Data Kemampuan Awal (Pre-test)

Pertemuan pertama dilakukan pre-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran dengan Model

Think Pair Share (TPS) terhadap materi bilangan pecahan.

Kemampuan awal tersebut menggambarkan kesiapan siswa dalam menerima

pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pemberian tes awal pada tanggal 2

Agustus 2016 dikelas VII.1 SMP Negeri 13 Lubuk linggau, dengan jumlah siswa

sebanyak 30 orang. Soal tes awas yang diggunkan sebanyak enam butir soal yang

berbentuk uraian.

Berdasarkan perhitungan statistika hasil penelitian (lampiran c) maka

Rekapitulasi hasil analisis data pre-test siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

berikut: sebagai berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Tes Awal (Pre-Test)

No Kategori Keterangan

1 Nilai Tertinggi 27,6

2 Nilai Terendah 0,0

3 Rata-rata Nilai 9,66

4 Simpangan Baku 3,16

5 Jumlah Siswa yang Tuntas 0 Siswa

6 Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 30 Siswa

Page 8: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan atau dilihat bahwa belum ada siswa

yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 71 (tuntas). Dari tabel di atas

terlihat jelas bahwa nilai maksimum data pre-test yang diperoleh siswa adalah sebesar

58. berdasarkan perhitunagan statistika (lampiran c) data pre-test diperoleh nilai rata-

rata )(x secara keseluruhan adalah sebesar 9,66 dan jumlah siswa yang belum tuntas

sebesar 100% Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa

sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan Model Think Pair Share

termasuk kategori belum tuntas.

1. Data Kemampuan Akhir (Post-test)

Post - test dilakukan untuk melihat atau mengetahui hasil belajar siswa setelah

mengikuti proses belajar matematika dengan menggunakan Model Penerapan

Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada

akhir penelitian pada tanggal 10 Agustus 2016 dikelas VII.1 SMP Negeri 13

Lubuklinggau. Tes ini untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan

pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS), yang di ikuti 30

siswa. Soal tes berbentuk esai sebanyak enam soal.

Berdasarkan perhitungan statistika hasil penelitian (lampiran c) maka

Rekapitulasi hasil analisis data post-test siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai

berikut Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Tes Akhir (Post-Test)

No Kategori Keterangan

1 Nilai tertinggi 96,6

2 Nilai terendah 48,3

3 Rata-rata nilai 76,2

4 Simpangan baku 8,89

5 Jumlah Siswa yang Tuntas 22 Siswa

6 Jumlah Siswa yang Belum Tuntas 8 Siswa

Page 9: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang telah mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 22 siswa dan rata-rata nilai secara

keseluruhan sebesar 76,2. Jadi secara deskriptif dapat dikatakan bahwa kemampuan

akhir siswa setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan Model Think Pair

Share (TPS) termasuk dalam kategori sudah tuntas. Jika dibandingkan dengan tes

awal, maka terdapat peningkatan rata-rata nilai sebesar 76,2. Perbandingan nilai rata-

rata dan ketuntasan hasil belajar dapat dilihat pada

grafik 4.1 sebagai berikut:

Grafik 4.1 perbandingan nilai rata-rata dan Ketuntasan Belajar

2. Pengujian Hipotesis

Data penelitian yang diperoleh dari hasil post-test akan digunakan untuk

menguji hipotesis secara statistik. Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah

“Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun

Pelajaran 2016/2017 setelah diterapkan Model Think Pair Share (TPS) Secara

Signifikan Tuntas”. Sebelum menguji hipotesis, dilakukan dulu uji normalitas data.

Untuk menguji atau melihat hipotesisnya yaitu dengan menggunakan uji-t

a. Uji Normalitas

48%

0%

Pre-test

Post-test

Rata-rata Ketuntasan belajar

76,2%

9,66%

Page 10: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil tes siswa

berdistribusi normal atau tidak.

Berdasarkan ketentuan perhitungan statistika mengenai uji normalitas data

dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika hitun

t maka data berdistribusi normal.

Pasangan uji hipotesis statistik untuk uji normalitas data yaitu:

0H : Data berdistribusi normal.

aH : Data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4..3

Hasil Uji Normalitas Tes Akhir (Post-Test)

Tes hitung K tabel, Kesimpulan

Post-test 1,4835 5 11,07 Normal

Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan uji normalitas data tes akhir

(Lampiran c) diperoleh hitung sebesar 1,4835. Selanjutnya hitung dibandingkan

tabel dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1, dimana k adalah banyaknya kelas

interval. Jika hitung < tabel, maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal.

Nilai tabel dengan α = 5% adalah 11,070. Dengan demikian hitung (1,4835)

< tabel (11,07), maka dapat dinyatakan atau disimpulkan bahwa data tes akhir

berdistribusi normal

b. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji normalitas (Lampiran C), data berdistribusi normal dan

simpangan baku populasi tidak diketahui, maka untuk menguji hipotesis

digunakan rumus uji-t. Berdasarkan ketentuan perhitungan statistik mengenai uji

hipotesis data dengan taraf kepercayaan α = 0,05, jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak Ha

diterima. Hipotesis statistik yang diuji adalah:

Page 11: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

0H : Rata-rata hasil belajar siswa setelah penerapan Model Think Pair

Share (TPS) kurang dari 71 ( 71).

aH : Rata-rata hasil belajar siswa setelah penerapan Model Think Pair Share

(TPS) lebih besar atau sama dengan 71 ( 71).

Tabel 4.4

Hasil Uji Hipotesis Tes Akhir (Post-Test)

Tes thitung Dk ttabel, Kesimpulan

Post-test 2,02 29 1,699 thitung > ttabel artinya Ha

diterima, Ho ditolak

Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan uji hipotesis data tes akhir (lampiran

c) diperoleh nilai = 2,02. Selanjutnya dibandingkan dengan nilai

pada daftar distribusi t dengan derajat kebebasan dk = n – 1 = 30 – 1 = 29, α = 0,05

diperoleh = 1,699 Dengan demikian (2,02) > =(1,699) ha l ini

berarti 0H ditolak dan aH

diterima. Dengan kata lain hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya, artinya “Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah

Penerapan Model Think Pair Share (TPS) Secara Signifikan Tuntas”.

2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan perbandingan

hasil pre-test dan post-test maka dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa

mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

Model Penerapan Think Pair Share (TPS). Didalam penelitian ini hanya meneliti

materi bilangan Pecahan dari segi kognitifnya yaitu dalam bentuk tes yang berisi

Page 12: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

pertanyaan untuk mengukur kemampuan pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan

yang dimiliki oleh siswa.

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) menekankan siswa untuk lebih

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan menjawab pertanyaan secara

kelompok, menjelaskan serta memberikan tanggapan terhadap jawaban dari siswa

lainnya. Model Penerapan Think Pair Share (TPS) ini dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan siswa juga dapat belajar dari

siswa lain serta saling menyampaikan idenya, siswa juga dilatih bagaimana

mengutarakan pendapat dan juga belajar menghargai pendapat orang lain. Sebelum

proses pembelajaran dimulai, peneliti menjelaskan secara singkat bentuk dari proses

pembelajaran dengan menggunakan Model Penerapan Think Pair Share (TPS)

terlebih dahulu.

Pada tahap pertemuan pertama hari selasa tanggal 4 agustus 2016. Guru

menjelaskan materi bentuk dan jenis bilangan pecahan biasa, campuran, desimal dan

persen, guru mengajukan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi yang telah

diberikan, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir

sendiri jawaban atau masalah. Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan

atau kelompok dan mendiskusikan apa yang mereka peroleh. Guru meminta pasangan

atau kelompok untuk berbagi hasil diskusi dengan keseluruhan kelas yang telah

mereka bicarakan

Selanjutnya guru mengarahkan pembicaraan pada materi permasalahan dan

menambahkan materi yang belum disampaikan. Untuk mengakhiri pembelajaran guru

bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran pada awalnya mengalami sedikit hambatan, hal ini

dikarenakan para siswa belum terbiasa dengan belajar secara kelompok. Para siswa

sangat terbiasa dengan cara guru menerangkan didepan kelas sementara siswa hanya

Page 13: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

mendengar. Pada saat siswa diminta untuk berdiskusi tentang permasalahan yang

diberikan, siswa kelihatan ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa

masih pasif dan kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan, siswa juga banyak

yang merasa takut dalam mengemukakan pendapat dan juga takut salah. Peneliti

memberikan pengertian dan memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapat

dan jangan takut salah, karena kesalahan merupakan bagian dari pembelajaran.

Proses pembelajaran pada pertemuan kedua pada hari sabtu tanggal 6 Agustus

2016 dengan materi Penjumlahan bilangan pecahan dan pengurangan pecahan, pada

preses pembelajaran kedua ini siswa mulai terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran

dengan model Think Pair Share, terlihat dari persiapan siswa sebelum belajar dimana

siswa sudah menyiapkan tempat duduk sesuai dengan kelompok masing-masing.

Proses kedua ini berjalan dengan lancar dimana siswa sudah berani menyampaikan

hasil diskusi kelompok mereka masing-masing. Tetapi hal ini tidak terjadi lama,

hambatan yang terjadi pada pertemuan pertama tidak terjadi lagi pada pertemuan-

pertemuan berikutnya karena siswa merasa tertarik dengan pembelajaran ini. Siswa

merasa senang karena dengan model Think Pair Share ini sangat menantang karena

setiap siswa harus melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi dengan

seluruh kelas, sehingga siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah bicara di depan

kelas paling tidak memberi ide atau jawaban kepada pasangannya.

Proses pembelajaran pada pada pertemuan ketiga hari selasa tanggal 9 agustus

2016. Dengan materi perkalian bilangan pecahan dan pembagian bilangan pecahan,

siswa lebih aktif karena merasa dilibatkan dalam proses belajar, dimana setiap siswa

berusaha untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan. Siswa mulai terbiasa dengan

diskusi yang terjadi didalam kelas. Pada saat guru meminta siswa kedepan untuk

menyampaikan atau menjawab hasil diskusi kedepan, banyak siswa yang mulai

percaya diri dan berani untuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban dari

Page 14: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

tugas yang diperoleh. Jika jawaban yang dibacakan salah atau berbeda, maka siswa

yang lain siap untuk memperbaiki, namun apabila jawaban temannya benar maka akan

mendapatkan penghargaan berupa kata-kata pujian guna memberikan semangat dan

motivasi siswa dalam belajar.

Dengan diterapkannya model Think Pair Share, siswa mulai berani

mengutarakan pendapatnya didepan teman dan peneliti. Siswa juga merasa senang

saat belajar karena diberi kesempatan untuk belajar berbagi dan mengutarakan

pendapat.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa siswa dalam menjawab soal

sudah memperhatikan sistematika dalam menyelesaikan soal uraian dan langkah-

langkah mengerjakannya ditulis secara teliti. Selain itu, siswa dapat menyelesaiakan

soal dengan baik dan telah memahami konsep yang tekandung dalam soal tersebut

secara mendalam serta mengerti apa yang diinginkan oleh soal. Sehingga hasil yang

diperoleh maksimal dan tepat sesuai dengan apa yang dimaksudkan atau diinginkan

dalam soal-soal tersebut.

Namun secara keseluruhan siswa telah mampu menyerap materi dengan baik.

Hal ini dapat membuktikan bahwa siswa yang ikut aktif dalam kegiatan belajar

pembelajaran, perhatiannya akan lebih terpusat dalam mempelajari materi pelajaran

dan terlatih dalam mengembangkan daya pikir, daya ingatan serta keterampilan siswa

sehingga siswa lebih memahami konsep materi yang diberikan dan mampu dalam

menyelesaikan soal-soal dengan langkah-langkah yang benar dan teliti serta mampu

memahami apa yang diinginkan dalam soal.

Berdasarkan hasil tes awal (pre-tes) siswa yang belum tuntas dapat dilihat

bahwa siswa tidak mengerjakan soal hingga selesai hal ini dikarenakan siswa kurang

memahami apa yang diinginkan dalam soal, namun langkah-langkah dalam menjawab

soal sudah benar dan teliti. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 9,66 kemudian setelah

Page 15: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

diterapkan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Think Pair

Share rata-rata hasil belajar siswa menjadi 76,2 hasil tersebut menunjukan adanya

peningkatan sebesar dari nilai rata-rata tes awal.

Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil

belajar yang diperoleh siswa setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan

model Think Pair Share . Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2, pada tes

awal tidak ada siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan nilai KKM

yaitu 71. Jumlah siswa yang tuntas 0% dan jumlah siswa yang tidak tuntas 100% .

Setelah dilakukan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair

Share pada materi bilangan pecahan.Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari atau

sama dengan 71 (tuntas) sebanyak 22 siswa dan rata-rata )(x nilai keseluruhan yang

diperoleh sebesar 76,2. Hal ini berarti penerapan model Think Pair Share, pada

pembelajaran matematika terjadi peningkatan.

Hal ini terlihat dari analisis uji-t mengenai kemampuan akhir siswa menunjukan bahwa

thitung ttabel dengan nilai 2,02 > 1,699, ini membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian

ini diterima yaitu hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau

Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah penerapan model Think Pair Share (TPS) secara

signifikan tuntas. Berdasarkan penelitian di atas yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri

13 Lubuklinggau dengan proses pembelajaran menggunakan model Think Pair Share

(TPS). Strategi pembelajaran ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif

dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Hasil

belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 13 Lubuklinggau setelah penerapan

model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) secara signifikan tuntas dengan rata-rata

nilai 76,2. Dengan demikian hipotesis (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini dapat

diterima.

Page 16: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Amran. 2006. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Azizah, Dewi. 2013. Penerapan Pendekatan Struktural Metode Think Pair Share

(TPS) pada Materi Lingkaran untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Matematika Siswa. Jurnal Delta,(1), 2 Hal. 115-199

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2003. Prosedur Belajar-Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Handayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Isjoni. 2010. Cooperative Learning.Bandung: Alfabeta

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Nirsam. 2005. Pembelajaran dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhadi. 2007. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo

Page 17: PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS)PADA …mahasiswa.mipastkipllg.com/repository/artikel rini.pdf · PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN

Setyono, Ariesandi. 2010. Mathemagics Cara Jenius Belajar Matematika. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana

Pustaka

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progeresif. Jakarta: Prestasi

Pustaka