PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO ANDI MEGA 1601401020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO
ANDI MEGA
1601401020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
iii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN PPKn SISWA SMP NEGERI 2 PALOPO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Cokroaminoto Palopo
ANDI MEGA
1601401020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Andi Mega. 2020. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script dalam
Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran PPKn Siswa SMP Negeri 2
Palopo Tahun Ajaran 2019/2020 (dibimbing oleh Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika,
MS dan Jusrianto, S.Pd., M.Pd.).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script pada mata
pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 2
Palopo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindak kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2
Palopo yang berjumlah 28 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengambil data adalah evaluasi dengan tes essay untuk mengetahui lebih jelas
hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperative Script pada siswa
kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan
adalah statistika deskriptive. Diketahui bahwa persentase hasil belajar siswa
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Keberhasilan hasil belajar siswa
pada siklus I sebesar 21,42% atau sebanyak 6 siswa dari 31 siswa yang mengikuti
evaluasi yang dinyatakan tuntas. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 siswa atau
sebesar 78,57%, sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa
sebesar 100% dinyatakan tuntas atau seluruh siswa rata-rata dinyatakan berhasil
dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) dengan menerapkan model Cooperative Script.
Kata kunci: Penerapan model pembelajaran Cooperative Script, hasil belajar.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahiim
Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah STW yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. tidak lupa sholawat serta salam selalu terucap kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan bagi kita.
Skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran PPKn Siswa SMP
Negeri 2 Palopo” disusun sebagai persyaratan untuk melakukan penelitian dan
sebagai persayaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada program
studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan. Penulis sangatlah menyadari bahwa terwujudnya penulisan ini berkat
dukungan dan motivasi dari berbagai pihak dari sebagai pihak secara material
maupun psikis, jadi sudah sepantasnya penulis banyak mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya. Oleh karena itu, dengan sepenuh hati, keikhlasan penulis
menyampaikan ucapa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, MS., Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo.
2. Ibu Dr. Rusdiana Junaid, M.Hum., M.A., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Bapak Jusrianto, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Penddikan Pancasila
dan Kewarganrgaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminto Palopo.
4. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, MS., Dosen Pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan, saran dan arahnya kepada penulis.
5. Bapak Jusrianto, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran dan arahnya kepada penulis.
6. Teristimewa kepada Kedua orang tua saya tercinta, Ayahnanda Andi
Bagong dan Ibunda Nurmasia yang telah mengasuh dan mendidik penulis
dengan penuh kasih saying sejak kecil hingga sekarang. Sungguh penulis
menyadari tidak mampu membalas semua itu, hanya doa yang dapat penulis
vii
panjatkan kepada Maha Kuasa agar kedua orang tua tercinta selalu diberikan
kesehatan, keselamatan di dunia dan di akhirat.
7. Kepada bapak dan ibu dosen beserta staf Progam Studi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Cokroaminoto Palopo yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada
penulis.
8. Kepada seluruh Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2016 atas persaudaraan
dan dukungannya sehingga sampai pada penyelesaian proposal ini.
Semoga Allah Swt senantiasa memberikan pahala atas bantuan yang telah
diberikan dan memperhitungkan amal baik kita sebagai amal jariah. Penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan karena
terbatasnya pengetahuan dan kekampuan penulis. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berkembangnya ilmu, terkhususnya kepada Ilmu Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dan bagi pihak yang memerluhkannya.
Palopo, 13 Maret 2020
Andi Mega
viii
RIWAYAT HIDUP
Andi Mega, lahir di Soppeng pada tanggal 29 Agustus 1998,
anak tunggal dari Bapak Andi Bagong dan Ibu Nurmasia.
Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 225
Karebbe Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur pada
tahun 2004 sampai dengan 2010. Kemudian pada tahun yang
sama penulis melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 4 Malili dan selesai pada tahun 2013, selanjutnya penulis melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Malili dan selesai pada
tahun 2016. Tahun yang sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Cokroaminoto Palopo. Akhirnya berkat pertolongan Allah
SWT dan berkat perjuangan dan doa, penulis berhasil menyelesaikan pendidikan
di bangku kuliah pada tahun 2020 dengan judul skripsi “ Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran PPKn Siswa SMP Negeri 2 Palopo”.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH SKRIPSI ............................. iii
KETERANGAN HASIL SIMILARITY CHECK SKRIPSI................................. iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ................................................................................ 5
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 10
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................ 10
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ......................................................... 12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 15
3.3 Subjek Penelitian ........................................................................ 15
3.4 Instrumen Penelitian ................................................................... 16
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 16
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................... 19
4.2 Pembahasan ............................................................................... 26
x
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 28
5.2 Saran .......................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ............................................... 18
2. Kriteria Ketuntasan Siswa ............................................................................ 18
3. Taraf Keberhasilan Tindakan ....................................................................... 18
4. Distribusi, Frekuensi, Persentase dan Kategori Hasil Belajar PPKn Kelas
VIII-D Siklus I ............................................................................................. 21
5 Distribusi, Frekuensi, Persentase dan Kategori Hasil Belajar PPKn Kelas
VIII-D Siklus II ............................................................................................ 25
6 Taraf Keberhasilan Siswa Siklus I, dan Siklus II ......................................... 26
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar I Kerangka Pikir ............................................................................ 11
2. Gambar II Siklus Penelitian ......................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan, pendidikan merupakan salah
satu faktor penting dalam pembangunan di setiap negara. Undang-undang sistem
pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa”
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah adalah motivasi, karena
motivasi merupakan daya pendorong yang menggerakkan seseorang untuk
bertindak dalam pencapaian suatu tujuan. Begitupula motivasi sangat penting bagi
anak dalam menempuh pendidikannya juga dalam tempat belajarnya.
Tugas pendidikan dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar
adalah sebagai fasiliator yang mampu mengembangkan kemauan/motivasi belajar
siswa, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana belajar
dengan penuh gembira. “Belajar dan mengajar sebagai salah satu proses yang
mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yakni tujuan pengajaran
(instruksional), pengalaman (proses) belajar mengajar dan hasil belajar” (Sudjana,
Nana 2007:2).
Pada pembelajaran PPKn selama ini, model yang digunakan dalam
kegiatan pembelajarannya masih masih menggunakan model ceramah.
Pembelajaran dengan menggunakan model ceramah, hanya menekankan pada
pencapaian tujuan kurikulum dari pada mengembangkan kemampuan belajar
siswa. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kemampuan dan aktifitas belajar
siswa seperti yang diharapkan. Dalam proses pembelajarannya guru bersifat aktif
sedangkan akan itu sendiri bersifat pasif.
Proses pembelajaran akan lebih hidup dan menjalin kerja sama dengan
baik apabila anak dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran, peranan
guru dalam kegiatan tersebut hanya membimbing serta mengarahkan anak. Dalam
2
kegiatan pengajaran yang demikian, anak akan belajar dan menentukan sendiri
pengetahuan yang akan dicapai, sehingga proses pengajaran akan lebih berhasil
sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata
pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Palopo, bahwa proses pembelajaran PPKn
selama ini masih sangat kurang. Sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang
nilai KKM nya kurang dari ≤75. Sedangkan nilai KKM yang harus dicapai siswa
adalah ≥75.
Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan: 1. Penggunaan model
pembelajaran yang kurang variatif sehingga kurang dapat menunjang keaktifan
siswa dan kurang fokus terhadap materi pembelajaran. 2. Rata-rata siswa hanya
memperhatikan guru pada 15 menit pertama proses pembelajaran, selebihnya
siswa mengobrol dengan teman sekelas. 3. Minat baca siswa yang kurang dalam
membaca buku pelajaran PPKn, ini berakibat pada minimnya pengetahuan siswa
terkait dengan materi pelajaran. 4. Siswa menganggap remeh mata pelajaran
PPKn, karena materinya yang sering kali berhubungan dengan kegiatan sehari-
hari, hal ini menyebabkan siswa kurang kreatif dan bersemangat dalam
pembelajaran.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan model
Cooperative Script di mana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian
secara lisan menyampaikan ide-ide pokoknya atau pemecahan masalahnya.
Herawan Dedi (2006:89) menyatakan “pembelajaran Cooperative adalah suatu
kondisi pembelajaran yang dengan segala upaya setiap individu mendukung dan
didukung oleh individu lainnya dalam pencapaian tujuan”. Tujuan adalah untuk
menyakinkan masing-masing kelompok agar melakukan keterampilan yang benar.
Salah satu model pembelajaran Cooperative Script ini yang adalah suatu
strategi mengajar yang diterapkan guru dimana siswa akan dikelompokkan yang
hanya terdiri dari dua orang. Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang tersusun secara rapi dan logis
sehingga tujuan pembelajaran yang diterapkan dapat tercapai. Pembelajaran
Cooperative ini merupakan salah satu pembelajaran dimana guru membagi siswa
kedalam kelompok kecil yang heterogen.
3
Melalui model pembelajaran Cooperative Script ini, diharapkan siswa
dapat menghilangkan kejenuhan pada saat mengikuti proses pembelajaran serta
berpikir secara mendalam tentang apa yang telah dijelaskan atau dialami, sehingga
siswa diharapkan tertarik untuk mengulang pengajaran di rumah untuk
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran di kelas pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui penerapan
model pembelajaran Coopertive Script terhadap hasil belajar peserta didik dalam
pelajaran PPKn melalui penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Cooperative Script Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
PPKn Siswa SMP Negeri 2 Palopo.”
1.2 Rumusan Masalah
Apakah penerapan model Cooperative Script dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP Negeri 2 Palopo ?
1.3 Tujuan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Cooperative
Script dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP
Negeri 2 Palopo.
1.4 Manfaat Penelitian
2. Manfaat Teoritis
Penelitin ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan bagi dunia pendidikan.
3. Manfaat Praktis
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, manfaat yang dapat
dirasakan yaitu:
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan guru dalam meingkatkan mutu
pendidikan.
4
c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan menambah
pengalaman mengenai pembelajaran yang bersifat membantu satu sama
lainnya bagi guru maupun siswa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Kajian Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model
tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai
kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran
adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut
pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam suatu model pembelajaran
ditentukan bukan hanya apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut
tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjangan
yang disyaratkan.
Menurut Sunarwan (dalam Sobry Sutikno, 2004:15), menyatakan bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana yang digunakan dalam mengatur materi
pembelajaran yang memberi petunjuk pada bagaimana cara mengajar di kelas
dalam setting pengajaran. Sedangkan Kamulyan, 2012:10), model pembelajarn
adalah pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
yang disajikan secara khas oleh guru.
Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
5) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1) urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax), 2) adanya prinsip-prinsip reaksi, 3) sistem sosial, dan
6
4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis
bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
Pembelajaran yang efektif dan makna peserta didik dilibatkan secara
aktif, karena peserta didik adalah pusat dari kegiatan pembelajaran serta
pembentukan kompotensi dan karakter. Model pembelajaran sangat erat kaitannya
dengan gaya belajar peserta didik merupakan bagian yang sangat penting dalam
mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh
karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, teknik maupun model
pembelajaran merupakan suatu hal yang utama.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu proses yang akan dilakukan guru ketika berada
didalam kelas, agar tujuan pembelajaran yang akan dilakukan tercapai.
b. Model Cooperative Script
Model pembelajaran Cooperative Script adalah model sederhana yang
dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan
teman belajar. Menurut Hisyam Zaini (2008:81), mengemukakan strategi dimana
siswa di kelompokkan dalam pasangan-pasangan (berpasangan) dengan temannya
sendiri yang satu mengamati dan yang satunya lagi mempratekkan.
Menurut A’la (2011:97), model Cooperrative Script adalah model belajar
di mana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-
bagian dari materi yang dipelajarinya dalam rungan kelas. Pembelajaran
Cooperative Script berpijat pada paham Konstruktivisme, pada pembelajaran ini
terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi.
Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama, peran guru hanya
sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar.
Jadi model Cooperative Script adalah model belajar yang dimana siswa
bekerja secara berpasangan.
c. Langkah-langkah Cooperative Script
Menurut Riyanto (2012:280), langka-langka dalam model pembelajaran
Cooperative Script, sebagai berikut:
1) Siswa dibagi kedalam kelompok kecil secara berpasangan.
2) Membagikan materi untuk dibaca dan diringkas.
7
3) Menetapkan peran pembicara dan peran pendengar.
4) Membacakan ringkasannya dengan memasukkan ide-ide pokok kedalam
ringkasannya. Setelah proses pembaca, siswa-siswa lain harus
menyimak/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu
mengingat dan menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkannya
dengan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5) Bertukar peran, yang dimana pembicara bertukar peran menjadi pendengar
begitupun sebaliknya.
6) Membuat kesimpulan materi pembelajaran.
7) Penutup.
Sedangkan menurut Darmadi (2017:45-46), langka-langka dalam model
pembelajaran Cooperative Script, sebagai berikut:
1) Membagi peserta didik secara bepasangan.
2) Membagikan wacana kepada peserta didik untuk dibuatkn ringkasan.
3) Menentukan peran pembicara dan pendengar
4) Membacakan ringkasannya sedetail mungkin, serta memasukkan ide-ide
pokok kedalam ringkasannya.
5) Menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
6) Bertukar peran, pembicara bertukar peran menjadi pendengar dan
sebaliknya.
7) Kesimpulan materi pembelajaran.
8) Penutup.
d. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Script
Setiap model pembelajaran mempunyai berbagai kelebihan dan
kekurangan. Model pembelajaran Cooperative Script juga memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan model pembelajaran Cooperative Script
a) Melatih pendengaran, ketelitian, dan kecermatan.
b) Setiap siswa mendapatkan peran.
c) Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
8
2) Kekurangan model pembelajaran Cooperative Script
a) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
b) Hanya dilakukan oleh dua orang.
2. Pengertian Belajar
Belajar suatu kata yang sudah cukup akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata-kata
yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal.
Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan.
Sebagaimana yang dikemukan oleh Sardiman (2003:20), “belajar adalah
perubahan tingka laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.
Slameto (2003:2), mendefenisikan belajar merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan seseorng untuk memperoleh suatu perubahan tingka laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dalam
lingkungannya. Baharuddin (2010:12), belajar merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorng untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Djamarah (2008:13), belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingka
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut kamus bahasa indonesia belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingka laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pengertian belajara oleh para ahli antara
lain sebagai berikut:
a. Gagne (dalam Anita, 2008:13), belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalama.
b. Slavin (dalam Anni dan Rifai, 2009:82), belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman.
c. Travers (dalam Suprijono, 2009:2), belajara adalah proses menghasilkan
penyesuaian tingkah laku.
9
d. Morgan (dalam Suprijono, 2009:3), belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
e. Robbins (dalam Trianto, 2009:15), belajar adalah sebagai proses
menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami
dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.
f. Spears (dalam Hamdani, 2011:20), belajar adalah mengamati, membaca,
berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:12-13), mengemukan 4
pandangan mengenai belajar adalah sebagai berikut:
a. Belajar merupakan suatu proses pengalaman seseorang.
b. Belajar merupakan aktivitas yang ditunjukkan sebagai hasil dari
pengalaman.
c. Belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui praktek atau latihan.
d. Belajar adalah sebagai suatu proses usaha individu untuk memperoleh suatu
perubahan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka belajar merupakan proses melatih
seseorang untuk mendapatkan pengetahuan. Pengalaman tersebut didaptkan di
lingkungan melalui ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses
pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi
kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang
membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala Syaiful, 2011:62)
10
pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,
untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan pada penyedian sumber
belajar.
Menurut Syaiful Sagala (2009:61), pembelajaran adalah membelajarkan
siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan
penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Sagala
Syaiful, 2011:62), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membantu belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyedian sumber belajar.
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu apa yang
diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Menurut Robert F. Meager (dalam
Sumiati dan Asra, 2009:10) memberi batasan yang lebih jelas tentang tujuan
pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang
mengambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa.
Daryanto, H. (2005:58) tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang
menggambarkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sikap yang harus
dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk tingka laku yang dapat diamati dan diukur.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang dimiliki setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Menurut Hammalik (2004:31), hasil belajar adalah pola-
pola perbuatan, nilai-nilai, pengtahuan-pengetahuan, sikap-sikap, apresiasi,
abilitas, dan keterampilan.
Menurut Nawiwi (dalam Susanto, 2013:5), menyatakan bahwa hasil
belajar adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan Sudjana (2009:3),
mendefenisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Hamalik (dalam Jihad dan abdul, 2010:15) tujuan belajar adalah
sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan
11
belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang
baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
Menurut Sudjana (2009:35-37) kriteria keberhasilan pembelajaran dari
sudut prosesnya (by process):
a. Pembelajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru
dengan melibatkan siswa secara sistematik, ataukah suatu proses yang
bersifat otomatis dari guru disebabkan telah menjadi pekerjaan rutin.
b. Kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan
belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan, dan tanpa paksaan untuk
memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan, kemampuan serta sikap yang
dikehendaki dari pembelajaran itu sendiri.
c. Siswa menempu beberapa kegiatan belajar sebagai akibat penggunaan multi
metode dan multi media yang dipakai guru ataukah terbatas kepada satu
kegiatan belajar saja.
d. Siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil
belajar yang dicapainya ataukah ia tidak mengetahui apakah yang ia lakukan
itu benar atau salah.
e. Proses pembelajaran dapat melibatkan semua siswa dalam satu kelas
tertentu yang aktif belajar.
f. Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi
laboratorium belajar ataukah kelas yang hampa dan miskin dengan sarana
belajar sehingga tidak memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar
yang optimal.
Adapun hasil belajar menurut Bloom (dalam Purwanto 2007:45) yang
menggolongkan kedalam tiga ranah yang perlu diperhatikan dalam setiap proses
belajar mengajar. Tiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, efektif, dan
psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan
ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual. Ranah efektif mencakup hasil
belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan, dan minat. Ranah
psikomotor mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan keterampilan fisik
atau gerak yang ditunjang oleh kemampuan fisik.
12
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpilkan hasil belajar adalah
suatu hasil atau proses yang diperoleh siswa setelah melakukan prosese
pembelajaran
5. Mata Pelajaran PPKn
Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga negara indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh pancasila dan UUD 1945.
Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 menjelaskan pasal 77 J
Ayat 1 ditegaskan bahwa “pendidkan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral pancasila, kesadaran berkonstitusi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, nilai dan semangat
Bhineka Tunggal Ika, serta Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan demikian PPKn lebih memiliki kedudukan dan fungsi
(Kemendikbud 2017:6) sebagai berikut:
a. PPKn merupakan pendidikan nilai, moral/karakter, dan kewarganegaraan
khas indonesia yang tidak sama atau tidak sebangun dengan civic education
di USA, citizenship education di UK, talimatul muwatanah di negara-negara
Timur Tengah, education civicas di Amerika Latin.
b. PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moral/karakter pancasila dan
pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan indonesia sangat
koheren (runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan
peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab sebagimana termaksud dalam pasal 3
UU No. 20 tahun 2003.
Mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
13
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti
korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang merupakan suatu rangkaian
proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter
bangsa indonesia, cerdas, terampil dan bertanggung jawab sehingga dapat
berperan akrif dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan pancasila dan UUD
1945.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
1. Asror, M. (2001), dalam penelitian yang berjudul “efektifitas model
pembelajaran kooperatif tipe script terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Walenrang” hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa model Coopertive script efektif terhadap hasil belajar siswa.
2. Sidrah Afriani (2013), dalam penelitian “efektifitas model pembelajaran
Cooperative tipe Script untuk diterapkan pada materi persamaan liner satu
variabel siswa kelas VII.3 SMP Negeri 1 Wotu. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa model kooperatif tipe script efektif diterapkan pada
materi persamaan linear 1 variabel.
2.3 Kerangka Pikir
Model pembelajaran Cooperative Script adalah metode belajar dimana siswa
bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian
dari materi yang dipelajari. Cooperative berasal dari kata Cooperate yang artinya
bekerja sama, saling membantu. Jadi pengertian dari Cooperative adalah suatu
strategi pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil secara
berpasangan dan saling bekerjasama untuk menyesesaikan suatu masalah. Model
14
Cooperative Script sangat membantu kekompakan dan kerja sama serta
membangun keterampilan siswa.
Guru mata pelajaran PPKn menyampaikan materi dengan metode ceramah.
Pembelajaran dianggap membosankan disetiap pembelajaran yang mengakibatkan
hasil belajar siswa kurang. Melihat hal ini peneliti melakukan penelitian terhadap
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative Script
menjadi alternatif terhadap pemecahan dalam proses pembelajaran sehingga hasil
belajar siswa menjadi. Kerangka pikir dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penlitian adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya . Berdasarkan kerangka berpikir diatas, metode pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script dalam
meningkatkan hasil belajara siswa SMP Negeri 2 Palopo.
Kondisi Awal Guru belum
menggunakan model
Cooperative Script
Hasil belajar
pada mata
pelajaran PPKn
masih rendah
Tindakan
Guru menggunakan
model Cooperative
Script
Siklus I
menggunakan
model
Cooperative
Script
Siklus II
menggunakan
model
Cooperative
Script
Hasil belajar pada
mata pelajaran
PPKn meningkat
Kondisi
Akhir
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini akan
menggambarkan tentang “penerapan model pembelajaran Cooperative Script
dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PPKn siswa SMP Negeri 2
Palopo”.
2. Desai Penelitian
Desain penelitian pada penelitian kuantitatif yang digunakan adalah
penelitian tindak kelas (PTK). Penelitian tindak kelas adalah sebagai suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan,
serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui proses yang dinamis dan
komplementari yang terdiri dari 4 “momentum” esensial yaitu penyusunan
rencana, tindakan, observasi, refleksi. Secara rinci pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan Tahap
Pada tahap ini, peneliti akan menyiapkan segala yang dibutuhkan saat
penelitian yaitu:
a) Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b) Menyiapkan materi ajar.
c) Merencanakan alat untuk peningkatan hasil belajar siswa yang akan
diteliti.
d) Merencanakan teknik yang akan dilakukan dengan obsevasi, tes/tugas,
dan dokumentasi.
e) Menyiapkan format-format penelitian.
2) Pelaksanaan Tindakan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
16
1. Pendahuluan
a) Memberi salam pembuka kepada peserta didik sebelum memulai
pembelajaran.
b) mengabsen kehadiran siswa.
c) Menyampaikan materi pembelajaran dan tujuan yang akan dicapai
pada pembelajaran. Kemudian guru memberikan contoh kepada
peserta didik tentang model Cooperative Script.
2. Kegiatan Inti
a) Membagi siswa secara berpasangan.
b) Membagikan materi kepada masing-masing siswa untuk dibuatkan
ringkasan.
c) Membagi peran pembicara dan peran pendengar, dan menentukan
siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar dan sebaliknya.
d) Siswa membacakan ringkasannya dengan memasukkan ide-ide pokok
kedalam ringkasannya dan pemecahan masalahnya.
e) Siswa bertukar pran yang dimana pembaca menjadi pendengar dan
sebaliknya.
f) Membuat kesimpulan.
3. Penutup
a) Guru memberikan kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari.
b) Memberikan motivasi kepada peserta didik, agar selalu mengulang
pelajaran dirumah dan melakukan kerja sama.
c) Menyampaikan materi pada pekan berikutnya.
d) Meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan beri salam penutup.
3) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah dimana peneliti akan
melaksanakan pembelajaran didalam kelas dengan menerapkan model
pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
17
4) Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan yang meliputi memusatan
perhatian terhadap subjek dengan menggunakan seluruh alat inderanya. Cara
mengumpulkan datanya terjun langsung kelapangan terhadap objek yang diteliti.
5) Refleksi
Refleksi adalah memikirkan sesuatu yang dilakukan oleh pendidik yang
terkait dengan PTK yang dilaksanakan. Tahap ini yang dilakukan ini untuk
mengkaji secara menyeluruh tindakan yang dilakukan di dalam kelas.
b. Siklus II
Siklus II akan dilakukan setelah tindakan evaluasi pada siklus I tidak
berhasil maka dilanjutkan ke siklus II berdasarkan refleksi yang ada di siklus I.
Tahap penelitian tindak kelas tersebut dapat dilihat melalui gambar
sebagai berikut:
18
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindak Kelas (Arikunto, 2009:16)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Palopo yang
beralamatkan Jl. Patang II, Kota Palopo. Adapun waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Februari sampai Maret 2020.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo
yang berjumlah 28 siswa. Objek Penelitian ini adalah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Script
Refleksi I SIKLUS I
Perencanaan I
Pelaksanaan I
Observasi I
Perencanaan II
SIKLUS II Pelaksanaan II Refleksi II
Observasi II
Hasil
19
dalam meningkatkan hasil belajar pada Mata Pelajaran PPKn siswa SMP Negari 2
Palopo.
3.4 Instrumen Penelitian
1. Silabus
2. RPP
3. Materi Ajar
4. Lembar Soal Evaluasi
5. Lembar Hasil Belajar Siswa
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang didalam penelitian terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data ini akan dikumpulkan oleh peneliti
yang bersumbernya berasal dari sampel yang diteliti yaitu informasi mengenai
kapasitas (tinggi atau rendah) hasil belajar siswa baik sebelum dan setelah
penelitian dilaksanakan. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang atau
pendukung penelitian seperti keterangan mengenai lokasi penelitian, kondisi
populasi dan sampel keadaan pembelajaran, serta kajian pustaka untuk
memperoleh teori-teori yang mendukung penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian yang digunakan ada 3
yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan mengamati dan mengawasi kegiatan suatu
objek yang diteliti. Observasi dalam penilitian ini bertujuan untuk memperoleh
data berupa keterangan mengenai lokasi penelitian, kondisi populasi dan sampel,
serta keadaan pembelajaran. Jadi penelitian langsung melakukan pengamatan
dilokasi untuk memperoleh data mengenai lokasi penelitian, kondisi populasi
dann sampel, serta keadaan pembelajaran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, dan data yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya data-data
keadaan siswa, keadaan guru dan data-data tentang sekolah tersebut, yaitu berupa
20
buku, RPP, Absensi siswa, kegiatan siswa, seta gambar atau hal-hal yang diambil
dari SMP Negeri 2 Palopo yang kemudian dpat mendukung penelitian ini.
3. Tes
Teknik tes melakukan untuk mengatur tingkat penguasaan dan
kemampuan sesuai dengan tuntutan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar
yang menunjukkan hasil belajar peserta didik secara individual dalam ilmu
pengetahuan. Tes ini diberikan pada saat melakukan tindakan pembelajaran siklus
I dan II.
3.6 Teknik Analis Data
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Analisis data kuantitatif deskriptif
Data kuantitatif (hasil belajar siswa) akan dianalisis secara deskriptif untuk
mengetahui kualitas hasil belajr siswa. Peningakatan hasil belajar siswa dapat
dapat diperoleh sebelum dan setelah mengikuti pelajaran. Data secara kuantitatif
deskriptif yakni berupa penilaian kemampuan siswa.
2 Analisis data aktifitas siswa
a. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa
dengan menghitung ketuntasan individual, nilai rata-rata dengan rumus
sebagai berikut:
x = ∑X
∑N
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa yang mengikuti tes.
b. Pencapain untuk ketuntasan
Ketuntasan belajar klasik dinyatakan berhasil jika prestase siswa yang
tuntas belajar atau siswa yang mendapatkan nilai ≥75 jumlahnya lebih besar atau
sama dengan dengan 80% dari jumlah siswa seluruhnya. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untu perencanaan lanjutkan dalam pertemuan
dan siklus selanjutnya. Hasil ini juga diadikan sebagai bahan refleksi dalam
21
memperbaiki rancangan pembelajaran atau bahan pertimbangan dalam penentuan
metode yang tepat.
Untuk mengetahui analisis presntase ketuntasan belajar siswa digunakan
rumus:
P = ∑ jumlah siswa yang mendapatkan nilai≥75 x 100%
∑ siswa mengikuti tes
(Sumber: Agung Purwoko,2001:130)
Tabel 1. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa.
Rentang Nilai Kategori
85-100 Sangat Tinggi
75-84 Tinggi
65-74 Sedang
50-64 Rendah
0-49 Sangat Rendah
Sumber: Aqib (2006:41)
Tabel 2. Kriteria ketuntasan siswa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥75 Tuntas
≤75 Tidak Tuntas
Setelah dihitung dengan rumus presentase keberhasilan tindakan,
kemudian disesuaikan dengan taraf keberhasilan tindakan sebagai berikut:
Tabel 3. Taraf keberhasilan tindakan
Nilai Kategori Frekuensi Presentase%
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
85-100 Sangat tinggi 2 7 7,14% 25%
75-84 Tinggi 4 21 14,28% 75%
65-74 Sedang 9 0 28,58% 0
50-64 Rendah 11 0 42,86% 0
0-49 Sangat Rendah 2 0 7,14% 0
Sumber: Aqib (2006:42)
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Tanggal 15 Februari 2020 peneliti bersama Dra. Warda sebagai guru
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Negeri 2
Palopo. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti yang
berkolaborasi dengan ibu Dra. Warda, bahwa diketahui siswa dalam hasil belajar
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarnegaraan masih kurang. Untuk itu,
peneliti memilih Model Cooperative Script dalam bertukar peran untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Maka disusunlah perencanaan pelaksanaan. Adapun
rencana yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Menyampaikan terhadap keunggulan tentang Model Cooperative Script.
2) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Membuat skenario pembelajaran.
5) Membuat lembar kerja siswa.
1. Pra siklus
Tanggal 17 Februari 2020 peneliti bersama Dra. Warda sebagai guru
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Negeri 2 Palopo
menentukan tema dan sub tema dalam pembelajaran, dan tema yang ditentukan
adalah sumpah pemuda dalam bingkai bhinneka tunggal ika. Setelah ditentukan
temanya maka peneliti menyiapakan silabus dan RPP untuk materi tersebut.
Sebelum tindakan dilakukan terlebih dahulu peneliti melakukan pra
siklus melalui observasi dan diskusi dengan Dra. Warda sebagai guru mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Berdasarkan hasil
observasi dan diskusi yang dilakukan, ditemukan permasalahan yang muncul
dalam pembelajaran pendidikan Pancasilan dan Kewarganegaraan yakni guru
masih menggunakan metode konvensional. Hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan masih di bawah KKM. Hal
ini dikarenakan beberapa siswa kurang untuk mengikuti pembelajaran secara
aktif.
23
Setelah peneliti mengadakan pra siklus, pada tindakan selanjutnya
peneliti akan menerapkan model Cooperative Script dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 2 Palopo.
2. Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Melihat hasil belajar siswa pada pra siklus, maka siklus I akan dilakukan
perbaikan proses pembelajaran, perbaikan proses pembelajaran seperti
mengkoordinasikan siswa, menyampaikan materi yang diajarkan dengan
menerapkan model Cooperative Script, meningkatkan hasil belajar pembelajaran
sebagai pembicara dan pendengar dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dirancang untuk menindak lanjuti kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada
pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020 pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
b. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pada tanggal 18
Februari dan 25 Februari 2020, selama 4x45 menit (1 kali pertemuan) dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Pelaksanaan siklus I meliputi tiga tahap yaitu:
1) Kegiatan Pembukaan
a) Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b) Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
c) Siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran.
d) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
e) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
24
a) Siswa diberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan pembahasan
pada topik materi memaknai semangat kejuangan pemuda dalam perjuangan
kemerdekaan republik indonesia.
b) Siswa mendengarkan pembahasan materi memaknai semangat kejuangan
pemuda dalam perjuangan kemerdekaan republik indonesia.
c) Koordinasikan siswa berpasangan sebagai pembicara dan pendengaran
dalam pembelajaran.
d) Siswa mencari informasi pembahasan dalam materi memaknai semangat
kejuangan pemuda dalam perjuangan kemerdekaan republik indonesia.
e) Siswa mengpresentasikan yang telah ditemukan dengan berpasangan
bergantian-gantian peran sebagai pembicara dan pendengar.
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa mengerjakan soal tes esay.
b) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
d) Memberi salam.
e) Menutup pembelajaran dengan berdoa.
c. Hasil Obsevasi Siklus I
Siklus I ini proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script. Setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti
melakukan evaluasi. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4. Distribusi, Frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar PPKn kelas
VIII-D siklus I.
Nilai kategori frekuensi presentase %
85-100 Sangat tinggi 2 7,14%
75-84 Tinggi 4 14,28%
65-74 Sedang 9 28,58%
50-64 Rendah 11 42,86%
0-49 Sangat rendah 2 7,14%
Jumlah 28 100%
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Hasil belajar membuktikan bahwa siswa memperoleh nilai dengan
kategori sangat rendah sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%, siswa yang
25
memperoleh nilai pada kategori rendah sebanyak 11 orang dengan persentase
42,86%, siswa yang memperoleh nilai pada kategori sedang sebanyak 9 orang
dengan persentase 28,58%, siswa yang memperoleh nilai kategori tinggi sebanyak
4 orang dengan persentase 14,28%, dan siswa yang memperoleh nilai sangat
tinggi sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%.
Perhitungan persentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai
berikut:
p = ∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 x 100%
∑ jumlah siswa yang mengikuti tes
P = 6 x 100
28
P = 21,42 %.
Jadi persentase ketuntasan belajar siswa adalah 21,42%
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa hasil tes siswa pada
siklus I belum maksimal. Hal ini bisa terlihat pada mata pelajaran PPKn dari 28
siswa yang mengikuti tes kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo hanya 6 orang siswa
yang dinyatakan lulus dengan persentase hanya sekitar 21,42%.
d. Refleksi Siklus I
Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran yang terjadi, persoalan yang timbul dan kekurangan yang
masih ada saat proses pembelajaran seperti, ada siswa yang tidak memperhatikan
siswa lain terlihat tidak fokus dan nampak kebingungan ketika mendengar
penjelasan dari guru serta siswa masih asyik sendiri dengan kegiatannya seperti,
mengobrol dengan teman. Hasil observasi atau pengamatan yang telah dilakukan
pada siklus I mengambarkan adanya kendala dalam pelaksanaan penerapan model
Cooperative Script.
Adapun langkah-langkah perbaikan untuk proses pembelajaran
selanjutnya yaitu pada siklus II adalah sebagai berikut:
1) Siswa hendaknya lebih memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru
tentang materi pembelajaran.
2) Siswa hendaknya aktif dalam mengajukan ide-ide/pendapat.
3) Siswa lebih tenang dalam pembelajaran.
26
4) Siswa memahami materi.
3. Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I, maka siklus II akan
dilakukan perbaikan proses pembelajaran, perbaikan proses pembelajaran seperti
mengkoordinasikan siswa, menyampaikan materi yang diajarkan dengan
menerapkan model Cooperative Script. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
menindak lanjuti kekurangan- kekurangan yang ditemukan pada siklus I yang di
laksanakan pada tanggal 18 Februari dan 25 Februari 2020 pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), yang dimana siklus I
tersebut terdapat 22 siswa yang memperoleh nilai kurang dari standar kelulusan.
Secara rinci rencana pembelajaran siklus II yang terdiri dari 2 kali pertemuan
adalah sebagai berikut:
1) Pada kegiatan awal merupakan kegiatan pemanasan guru, dimana guru
mengucapkan salam, mengajak siswa berdoa sesuai keyakinan masing-
masing, melakukan absensi, bertanya kepada siswa tentang pembelajaran
berikutnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Pada kegiatan inti, guru menerapkan model pembelajaran Cooperative
Script.
3) Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dan
memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan pada tanggal 03 Maret
dan 10 Maret 2020, selama 4x45 menit (1 kali pertemuan) dengan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan siklus II meliputi tiga tahap yaitu:
1) Kegiatan Pembukaan
a. Melakukan pembukaan dengan mengucapkan salam dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
b. Memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari peneliti tentang kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran.
27
d. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari.
e. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a. Siswa diberikan motivasi atau rangsangan untuk memusatkan pembahasan
pada topik materi nilai semangat sumpah pemuda masa sekarang.
b. Siswa mendengarkan pembahasan materi nilai semangat sumpah pemuda
masa sekarang.
c. Koordinasikan siswa berpasangan sebagai pembicara dan pendengaran
dalam pembelajaran.
d. Siswa mencari informasi pembahasan dalam materi nilai semangat sumpah
pemuda masa sekarang.
e. Siswa mengpresentasikan yang telah ditemukan dengan berpasangan
bergantian-gantian peran sebagai pembicara dan pendengar.
3) Kegiatan Penutup
a. Siswa mengerjakan soal tes esay.
b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
d. Memberi salam.
e. Menutup pembelajaran dengan berdoa.
c. Hasil Observasi Siklus II
Siklus II ini proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script. Setelah melaksanakan proses pembelajaran, peneliti
melakukan evaluasi. Di mana hasil evaluasi pada siklus II ini yang kemudian akan
dibandingkan dengan siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
dalam tabel berikut:
28
Tabel 5. Distribusi, Frekuensi, persentase, dan kategori hasil belajar PPKn kelas
VIII-D siklus II.
Nilai kategori frekuensi presentase %
85-100 Sangat tinggi 7 25%
75-84 Tinggi 21 75%
65-74 Sedang 0 0
50-64 Rendah 0 0
0-49 Sangat rendah 0 0
Jumlah 28 100%
Sumber: Data primer setelah diolah (2020)
Berdasarkan tabel 3, dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Script dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dikelas
VIII-D. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa
dari 28 siswa yang mengikuti evaluasi belajar pada siklus II tidak ada lagi yang
berada pada kategori sangat rendah, kategori rendah, dan kategori sedang. Siswa
yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 7 orang siswa dengan
persentase 25% dan siswa yang berada pada kategori tinggi sebanyak 21 orang
siswa dengan persentase 75% . Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:
P = ∑ jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75 x 100%
∑ jumlah siswa yang mengikuti tes
P = 28 x 100%
28
P = 100%
Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dengan kata lain,
dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II seluruh siswa yang mengikuti tes
dikatakan “tuntas”.
Hasil dari pengamatan keseluruhan pada siklus II ini bahwa siswa sudah
mencapai indikator yang telah ditentukan, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
siswa pada siklus II dalam mata pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
29
Kewarganegaraan (PPKn) seluruh siswa mendapatkan nilai yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
d. Refleksi siklus II
Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan
menggunakan metode Cooperaitve Script, maka tujuan utama dari penelitian yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) dikelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo, pada siklus II
ditemukan keberhasilan dari permasalahan pada siklus sebelumnya. Keberhasilan
yang dicapai pada siklus II adalah penerapan model pembelajaran Cooperative
script dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas VIII-D di SMP Negeri 2 Palopo.
Berdasarkan hasil refleksi di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
pada siklus II secara keseluruhan sudah mencapai semua Indikator (≥75) yang
telah ditetapkan pada lembar observasi. Namun demikian, pembelajaran dengan
menerapkan model Cooperative Script ini perlu ditingkatkan dan dipertahankan.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan penelitian, temuan yang dihasilkan adalah peningkatan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model Cooperative Script pada mata pelajaran
PPKn di kelas VIII-D di SMP Negeri 2 Palopo.
Tabel 6. Taraf keberhasilan siswa siklus I, dan siklus II.
Nilai kategori frekuensi presentase %
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
85-100 Sangat tinggi 2 7 7,14% 25%
75-84 Tinggi 4 21 14,28% 75%
65-74 Sedang 9 0 28,58% 0
50-64 Rendah 11 0 42,86% 0
0-49 Sangat rendah 2 0 7,14% 0
Jumlah 28 28 100 100
Sumber: Data primer setelah diolah (2020).
Berdasarkan tabel 4. Pada siklus I menunjukkan bahwa dari 28 siswa
kelas VIII-D SMP Negeri 2 Palopo yang diajar menggunakan model Cooperative
Script secara umum penguasaan materi yang disajikan belum maksimal atau
masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥75. Hal ini terlihat dari
30
hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai dengan
kategori sangat rendah sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 7,14%, siswa
yang memperoleh nilai pada kategori rendah sebanyak 11 orang siswa dengan
persentase 42,86%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sedang
sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 28,58%, siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori tinggi 4 orang siswa dengan persentase 14,28%, sedangkan siswa
yang memperoleh nilai dengan kategori sangat tinggi sebanyak 2 orang siswa
dengan persentase 7,14%. Jadi siklus I menunjukkan bahwa 22 orang siswa
dinyatakan tidak tuntas atau tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu ≥ 75 dan hanya 6 orang siswa dinyatakan tuntas dan mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 75.
Siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas
VIII-D SMP Negeri 2 Palopo yang diajar menggunakan model Cooperative
Script. Tidak ada lagi nilai siswa yang menurun dan berada pada kategori sangat
rendah, rendah dan sedang. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi
sebanyak 7 orang dengan persentase 25%, dan siswa yang berada pada kategori
tinggi sebanyak 21 orang dengan persentase 27%. Dengan kata lain 28 siswa yang
mengikuti tes dinyatakan tuntas dan mencapai nilai KKM yaitu ≥ 75.
Berdasarkan penjelasan, terjadi peningkatan pada siklus II membuktikan
peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) dengan menggunakan model Cooperative Script.
Secara umum hasil belajar siswa pada siklus II meningkat, maka siklus penelitian
tertuntaskan. Karena peneliti sudah mendapatkan hasil yang maksimal, hal ini
dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II yang menunjukkan bahwa rata-rata siswa
yang mengikuti tes mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu ≥ 75.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKn) kelas VIII-D SMP Negeri 2
Palopo. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa melalui
tes pada siklus I dan siklus II.
Hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa dari 28 siswa yang
mengikuti evaluasi belajar pada siklus II tidak ada lagi yang berada pada kategori
sangat rendah, kategori rendah, dan kategori sedang.
Keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 21,42% atau
sebanyak 6 siswa dari 31 siswa yang mengikuti evaluasi yang dinyatakan tuntas.
Siswa yang tidak tuntas sebanyak 22 siswa atau sebesar 78,57%, sedangkan pada
siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 100% dinyatakan tuntas
atau seluruh siswa rata-rata dinyatakan berhasil dalam mengikuti mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan menerapkan model
Cooperative Script.
Dengan ini Persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Dengan kata
lain, dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II seluruh siswa yang mengikuti
tes dinyatakan berhasil dalam mata pelajaran PPKn, dengan merepakan model
Cooperative Script.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk menerapkan model
Cooperative script untuk meningkatkan hasil belajar. Ada beberapa saran bagi
guru yaitu :
1. Melalui penilitian ini bagaimana membimbing semua siswa, dan
memberikan arahan sehingga semua siswa dapat lebih mendapatkan hasil
yang memuaskan pada saat melaksanakan pembelajaran.
32
2. Dalam melalui penlitian ini dimana pembelajaran yang dibutuhkan siswa
ialah pembelajaran yang siswa aktif sehingga mudah materi yang dipelajari
dapat dipaham
33
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Agus, Suprijono. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta. Gramedia Pustaka
Jaya.
Alit, M. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Cirebon: Media Persada.
Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Prestasi Pustakakarya.
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikat Guru Rayon
13 Surkarta.
Anni, Chatarina Tri dan Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. UPT MKK
Unnes. Semarang.
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindak Kelas. Bandung:Yrama Widya.
Arends. 2013. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Arikunto, S, Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta. PT
Rineka Cipta.
Asrori, M. 2001. Penelitian Model Cooperative Tipe Script. Bandung. Wacana
Prima.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. AR-
Ruzz Media. Jogjakarta.
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Bandung.
Hamalik, Oemor. 2006. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka. Bandung.
Isjoni. 2013. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaan Kelompok. Bandung:
Alfabeda.
34
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Menentukan Model Pembelajaran). Media Persada.
Jihad, A. dan Abdul, H. 2010. Evaluasi Pelajaran. Multi Press. Jakarta.
Purwanto, M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.
Yogyakarta.
Purwoko Agung. 2001. Panduan Penelitian PTK. Semarang: Unnes Press.
Riyanto, Bambang. 2012. Dasar-dasar Pembelajaran, Yogyakarta.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabet. Bandung.
Samsuri. 2011. Pendidikan Karakter Warga Negara. Diandra Pustaka Indonesia.
Yogyakarta.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan.
Prenada Media Group. Jakarta.
Sidrah Afriani. 2013. Model Kooperatif Tipe Script Efektif Diterapkan Pada
Materi Persamaan Linear Satu Variable. Makassar.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Jakarta.
Subdjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Sugiyono. 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabet.
Sumiati dan Asra. 2009. Model Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana.
Surabaya.
35
LAMPIRAN
36
LAMPIRAN 1
SILABUS
Mata Pelajaran : PPkn
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Palopo
Kelas / Semester : VIII /2
Tahun Pelajaran : 2020
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan
Pembelajaran Alokasi
Waktu Sumber Belajar Penilaian
1.5 Menjalankan
perilaku orang
beriman sesuai
nilai dan
semangat
Sumpah
Pemuda tahun
1928 dalam
bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
Makna Sumpah
Pemuda
Arti penting
Sumpah
Pemuda
bagi
perjuangan
Indonesia.
1.5.1 Menjalankan
perilaku orang
beriman
sesuai nilai
dan semangat
Sumpah
Pemuda tahun
1928 dalam
bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika.
Siswa
mensimulasi
kan peran
tokoh
sumpah
pemuda
tahun 1928
dalam
bingkai
bhineka
tunggal ika
12
JP(4x3) Kementrian
pendidikan dan
kebudayaan.
2007. Buku
Siswa Mata
Pelajaran
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegara
an. Jakarta:
kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Lisan
Tertulis
Penugasan
37
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan
Pembelajaran Alokasi
Waktu Sumber Belajar Penilaian
2.5Mengembangkan
sikap toleransi
sesuai nilai dan
semangat
Sumpah Pemuda
tahun 1928
dalam bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika.
3.5Memproyeksikan
nilai dan
semangat
Sumpah Pemuda
tahun 1928
dalam bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika.
Semangat dan
komitmen
sumpah
pemuda
bagi
bangsa dan
Negara
Indonesia.
2.5.1 Mengembangkan
sikap toleransi
sesuai nilai dan
semangat Sumpah
Pemuda tahun
1928 dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
3.5.1 Meneyimpulkan
makna Sumpah
Pemuda dari
berbagai
sumber
informasi.
3.5.2 Menjelaskan
arti penting
Sumpah
Pemuda bagi
perjuangan
Indonesia.
Siswa mengidentifik
asi
pertanyaan-
pertanyaan
secara
bekerjasama
dengan
kelompoknya
terkait dengan
sumpah
pemuda tahun
1928 dalam
bingkai
bhineka
tunggal ika.
12
JP(4x3) Kementrian
pendidikan dan
kebudayaan.
2007. Buku
Siswa Mata
Pelajaran
Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegar
aan. Jakarta:
kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Lisan
Tertulis
Penugasan
38
Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan
Pembelajaran Alokasi
Waktu Sumber Belajar Penilaian
4.5 Mengaitkan
hasil proyeksi
nilai-nilai dan
semangat
Sumpah
Pemuda
Tahun 1928
dalam
bingkai
Bhineka
Tunggal Ika
dengan
kehidupan
sehari-hari
3.5.3 Memproyeksikan
semangat dan
komitmen
sumpah pemuda
bagi bangsa dan
Negara
Indonesia.
4.5.1 Menyusun laporan
hasil telaah
tentang makna
Sumpah Pemuda
dan menyajikan
hasil telaah di
depan kelas
dengan semangat
saling
menghargai dan
menghormati.
Siswamencari
informasi dari
berbagai
sumber secara
bertanggung
jawab untuk
menjawab
berbagai pertanyaan
yang telah
tersusun.
12
JP(4x3) Kementrian
pendidikan dan
kebudayaan.
2007. Buku
Siswa Mata
Pelajaran
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegara
an. Jakarta:
kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Lisan
Tertulis
Penugasan
39
Kompetensi
Dasar Materi
Pembelajaran Indikator Kegiatan
Pembelajaran Alokasi
Waktu Sumber Belajar Penilaian
4.5.2Mensimulasikan
peran tokoh Sumpah
Pemuda.
Siswadengan
penuh disiplin
dan kerjasama
kelompok
menghubungka
n berbagai
informasi yang
didapatkannya untuk membuat
simpulan
jawaban
terhadap
pertanyaan
yang ada
Siswamenyusun
laporan hasil
telaah tentang
sumpah
pemuda tahun
1928 dengan
penuh rasa
tanggung
jawab.
12
JP(4x3) Kementrian
pendidikan dan
kebudayaan.
2007. Buku
Siswa Mata
Pelajaran
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegara
an. Jakarta:
kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Lisan
Tertulis
Penugasan
Mengetahui
Kepala sekolah SMP Negeri 2 Palopo
Suarnita Sago Gani, SE., MM
NIP: 19781011 200502 2 009
Palopo, 12 Maret 2020
Guru Mata Pelajaran
Dra. Warda
NIP:1963101919982001
40
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :SMPN 2 Palopo
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4x3 JP = 12 JP)
A. Kompetensi Inti
KI1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2:Menghargai dan menghayati perilaku jujur,disiplin,santun,percaya
diri,peduli, danbertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4:Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secarakreatif, produktif,kritis,mandiri,kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
41
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.5 Menjalankan perilaku orang
beriman sesuai nilai dan
semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Menjalankan perilaku orang beriman
sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
2.5 Mengembangkan sikap
toleransi sesuai nilai dan
semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Mengembangkan sikap toleransi sesuai
nilai dan semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.5 Memproyeksikan nilai dan
semangat Sumpah Pemuda
tahun 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Meneyimpulkan makna Sumpah
Pemuda dari berbagai sumber
informasi
Menjelaskan arti penting Sumpah
Pemuda bagi prjuangan Indonesia
Memproyeksikan semangat dan
komitmen sumpah pemuda bagi
bangsa dan Negara Indonesia
4.5 Mengaitkan hasil proyeksi
nilai-nilai dan semangat
Sumpah Pemuda Tahun 1928
dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika dengan kehidupan
sehari-hari
Menyusun laporan hasil telaah tentang
makna Sumpah Pemuda dan
menyajikan hasil telaah di depan kelas
dengan semangat saling menghargai
dan menghormati
Mensimulasikan peran tokoh Sumpah
Pemuda
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjalankan perilaku orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
42
Mengembangkan sikap toleransi sesuai nilai dan semangat Sumpah
Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Meneyimpulkan makna Sumpah Pemuda dari berbagai sumber informasi
Menjelaskan arti penting Sumpah Pemuda bagi prjuangan Indonesia
Memproyeksikan semangat dan komitmen sumpah pemuda bagi bangsa
dan Negara Indonesia
Menyusun laporan hasil telaah tentang makna Sumpah Pemuda dan
menyajikan hasil telaah di depan kelas dengan semangat saling
menghargai dan menghormati
Mensimulasikan peran tokoh Sumpah Pemuda
D. Materi Pembelajaran
Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Makna Sumpah Pemuda
Arti penting Sumpah Pemuda bagi perjuangan Indonesia
Semangat dan komitmen sumpah pemuda bagi bangsa dan Negara
Indonesia
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Cooperative Script
Metode : Koversional (Ceramah)
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
43
G. Sumber Belajar
Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2007. Buku Siswa Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Model/Bahan Ajar
Internet
Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Menyanyikan lagu wajib nasional (Nasionalisme) Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
44
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Sejarah Sumpah
Pemuda dengan cara :
1. Mengamati
Lembar kerja materi Sejarah Sumpah Pemuda
Pemberian contoh-contoh materi Sejarah Sumpah Pemuda untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb
2. Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Sejarah Sumpah Pemuda
3. Mendengar
Pemberian materi Sejarah Sumpah Pemuda oleh
guru.
4. Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
5. Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Sejarah Sumpah Pemuda
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
45
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Membaca sumber lain selain buku teks
Aktivitas
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Mengumpulkan informasi
Mempresentasikan ulang
Saling tukar informasi tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
Berdiskusi tentang data dari Materi : Sejarah Sumpah Pemuda
Mengolah informasi dari materi Sejarah Sumpah
Pemuda yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Sejarah Sumpah Pemuda
46
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Sejarah Sumpah Pemuda
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Sejarah Sumpah Pemuda
dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
47
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : Sejarah Sumpah Pemuda
Menjawab pertanyaan tentang materi Sejarah Sumpah Pemuda yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Sejarah Sumpah Pemuda
yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sejarah Sumpah Pemuda yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Sejarah Sumpah Pemuda berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan Kegiatan Penutup Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Sejarah Sumpah Pemuda yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Sejarah
Sumpah Pemuda yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Sejarah Sumpah Pemuda
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sejarah Sumpah
Pemuda kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
48
Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi : Kongres Pemuda I
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
49
Kegiatan Inti SintakModel
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Kongres Pemuda I dengan cara :
Mengamati
Membaca.
Mendengar
Menyimak
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
6. Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Kongres Pemuda I
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Membaca sumber lain selain buku teks
Aktivitas
Wawancara/tanya jawab dengan nara
sumber
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
untuk:
50
Mendiskusikan
Mengumpulkan informasi
Mempresentasikan ulang Saling tukar informasi tentang materi :
Kongres Pemuda I
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :
Kongres Pemuda I
Mengolah informasi dari materi Kongres Pemuda I yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kongres Pemuda I
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman
51
sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Kongres Pemuda I
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang
telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization (menarik
kesimpulan) COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kongres Pemuda I berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang materi :
Kongres Pemuda I
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Kongres Pemuda I dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Kongres Pemuda I yang
dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
52
Kongres Pemuda I
Menjawab pertanyaan tentang materi Kongres Pemuda I yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan
materi Kongres Pemuda I yang akan selesai
dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Kongres Pemuda I yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Kongres Pemuda I berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan Kegiatan Penutup Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang
materi Kongres Pemuda I yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah. Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas Memberikan
penghargaan untuk materi pelajaran Kongres Pemuda I kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
53
L. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penelian
a. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual
No Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Observasi Jurnal Terampil Saat pembelajaran
berlangsung
Penilain untuk dan
pencapaian
pembelajaran
(assessment forand
of learning)
2 Penilaian
Diri
Terampil Saat pembelajaran
belangsung
Penilaian sebagai
pembelajaran
(assessment
aslearning)
3 Penilaian
Antar Tema
Terampil Setelah
pembelajaran usai
Penilaian sebagai
pembelajaran
(assessment
aslearning)
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Teknik Bentuk Instrumen Butiran
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Lisan Pertanyan (lisan)
dengan jawaban
terbuka
Terampil Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk
pembelajaran
(assessment for
learning)
2 Penugasan Pertanyan dan/atau
tugas tertulis
berbentuk esei,
pilihan ganda,
benar-salah,
menjodohkan, isian,
Terampil Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk
pembelajaran
(assessment for
learning) dan
sebagai
pembelajaran
54
dan/atau lainnya. (assessment as
learning)
3 Tertulis Pertanyaan dan/atau
tugas tertulis
berbentuk esai,
pilihan ganda,
benar-salah,
menjodohkan, isian,
dan/atau lainnya.
Terampil Setelah
pembelajaran
usai
Penilaian
pencapaian
pembelajaran
(assessment of
leraning)
4 Portofolio Sampel pekerjaan
terbaik hasil dari
penugasan atau tes
tertulis
Terampil Saat
pembelajaran
usai
Data untuk
penulisan deskripsi
pencapaian
pengetahuan
(assessment of
learning)
Mengetahui, Palopo, 13 Maret 2020
Kelapa SMP Negeri 2 Palopo , Mahasiswa
Suarnita Sago Gani,SE.,MM Andi Mega
NIP: 19781011 200502 2 009 NIM: 1601401020
55
LAMPIRAN 3
LEMBAR SOAL EVALUASI
SIKLUS I
Materi: Arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekaan
republik indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan sumpah pemuda ?
Jawaban: sumpah pemuda adalah suatu pengakuan dari pemuda-pemudi
indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu
bahasa.
2. Sebutkan 3 organisasi pemuda yang muncul setelah berdirinya budi utomo !
Jawaban: organisasi pemuda yang muncul setelah berdirinya budi utomo:
- Trikoro Dharmo
- Jong Sumateranen Bond
- Jong Ambon
3. Jelaskan arti dan makna sumpah pemuda dalam perjuangan kemerdekaan
republik indonesia ?
Jawaban: dijelaskan bawa suatu semangat yang dibangun atas dasar
kesamaan nasib dan cita-cita, yang kemudian dibungkus dengan
komitmen untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa,
satu tanah air, dan berbahasa yang satu bahasa indonesia.
4. Tuliskan ikrar sumpah pemuda ?
Jawaban: ikrar sumpah pemuda:
- Kami putra dan putri indonesia, mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air indonesia.
- Kami putra dan putri indonesia, mengaku berbangsa yang
satu, bangsa indonesia.
- Kami putra dan putri indonesia, menjunjung bahasa
persatuan, bahasa indonesia.
5. Sebutkan 3 tokoh sumpah pemuda yang kamu ketahui ?
Jawaban: tokoh sumpah pemuda:
- Soenario
- W. R. Supratman
- M. Yamin
56
LAMPIRAN 4
LEMBAR SOAL EVALUASI
SIKLUS II
Materi: Nilai semangat sumpah pemuda masa sekarang
1. Sebutkan 4 nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sumpah pemuda ?
Jawaban: nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sumpah pemuda:
- Cinta bangsa dan tanah air
- Persatuan
- Sikap rela berkorban
- Mengutamakan kepentingan bangsa
2. Apa yang dimaksud sikap rela berkorban ?
Jawaban: sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya
kesedian dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk
orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri
sendiri.
3. Sebutkan 4 hal yang dimiliki oleh pemuda indonesia sehingga terjadi
sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 ?
Jawaban: terjadinya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928:
- Potensi
- Tanggung Jawab
- Hak
- Karakter
4. Jelaskan pengertian pemuda ?
Jawaban: pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai
30 tahun.
5. Sebutkan 4 simbol-simbol negara menurut undang-undang no 24 tahun 2009
?
Jawaban: simbol-simbol negara:
- Benderan
- Bahasa
- Lambang negara
- Lagu kebangsaan
57
LAMPIRAN 5
DAFTAR HADIR SISWA
KELAS VIII-D
No
Nama Peserta Didik
Nilai Hasil Tes
Siklus I Siklus II
Selasa
18 Februari dan
25 Februari 2020
Selasa
03 Maret dan 10
Maret 2020
1 ALDI √ √ 2 AMALIYAH RAMADHAI √ √ 3 ANANDA NATASYAH √ √ 4 ANDI AZIZAH FEBRIANI MALIK √ √ 5 ANDIKA √ √ 6 ANITA √ √ 7 APRI AMZAH √ √ 8 APRIANI RASTI RAHAYU √ √ 9 ARIEL SYAMSIR √ √ 10 ARTIKA WULANDARI. M √ √ 11 ARYA MAULANA KENDEK √ √ 12 CANDRA √ √ 13 FACRI √ √ 14 FADLI UDIN TAHIR √ √ 15 INDHI ARIANTI √ √ 16 MUH. BAGAS SAPUTRA √ √ 17 MUH. FADLI √ √ 18 MUH. IRFAN ANUGRAH. D √ √ 19 MUH. SABRI SAPUTRA √ √ 20 MAHESA DJENAR √ √ 21 MEIDIAN MUHAMMAD √ √ 22 MUH. ABABIL PARIJAL √ √ 23 MUH. ADAM ZULKIFLI √ √ 24 MUH. FAREL √ √ 25 NURFADYA √ √ 26 NURFAJRIN ANUGRAH SARI √ √ 27 THALIA √ √ 28 THARIZA PUTRI ZAKIYAH √ √
58
LAMPIRAN 6
LEMBAR TES HASIL BELAJAR SISWA
No
Nama Peserta Didik
Nilai Hasil Tes
Siklus I Siklus II
Selasa
18 Februari dan
25 Februari 2020
Selasa
03 Maret dan 10
Maret 2020
1 ALDI 60 80
2 AMALIYAH RAMADHAI 55 85
3 ANANDA NATASYAH 70 85
4 ANDI AZIZAH FEBRIANI MALIK 70 85
5 ANDIKA 85 95
6 ANITA 70 80
7 APRI AMZAH 35 80
8 APRIANI RASTI RAHAYU 65 80
9 ARIEL SYAMSIR 60 80
10 ARTIKA WULANDARI. M 80 95
11 ARYA MAULANA KENDEK 70 85
12 CANDRA 20 75
13 FACRI 45 85
14 FADLI UDIN TAHIR 45 85
15 INDHI ARIANTI 70 90
16 MUH. BAGAS SAPUTRA 55 85
17 MUH. FADLI 65 90
18 MUH. IRFAN ANUGRAH. D 75 95
19 MUH. SABRI SAPUTRA 60 80
20 MAHESA DJENAR 60 80
21 MEIDIAN MUHAMMAD 70 85
22 MUH. ABABIL PARIJAL 45 85
23 MUH. ADAM ZULKIFLI 70 85
24 MUH. FAREL 55 85
25 NURFADYA 75 85
26 NURFAJRIN ANUGRAH SARI 85 95
27 THALIA 55 80
28 THARIZA PUTRI ZAKIYAH 80 90
Jumlah 1.750 2. 385
Nilai rata-rat 63 86
59
Nilai Rata-rata Siklus I:
∑jumlah n1+.......+n28 x 100%
N = jumlah siswa
N = 1750 x 100%
28
N = 63
Nilai Rata-rata Siklus II:
∑jumlah n1+.......+n28 x 100%
N = jumlah siswa
N = 2385 x 100%
28
N = 86
60
LAMPIRAN 7
KRITERIA PENILAIN SIKLUS I
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Apa yang dimaksud dengan sumpah
pemuda
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
2 Sebutkan 3 organisasi pemuda yang
muncul setelah berdirinya budi utomo
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
3 Jelaskan arti dan makna sumpah pemuda
dalam perjuangan kemerdekaan republik
Indonesia
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
4 Tuliskan ikrar sumpah pemuda Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
5 Sebutkan 3 tokoh sumpah pemuda yang
kamu ketahui
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
61
LAMPIRAN 8
KRITERIA PENILAIN SIKLUS II
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Sebutkan 4 nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam sumpah pemuda
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
2 Apa yang dimaksud sikap rela berkorban Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
3 Sebutkan 4 hal yang dimiliki oleh
pemuda indonesia sehingga terjadi
sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober
1928
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
4 Jelaskan pengertian pemuda Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
5 Sebutkan 4 simbol-simbol negara
menurut undang-undang No. 24 tahun
2009
Semua benar 20
Sebagian besar benar 15
Sebagian benar 10
Sebagian kecil benar 5
Semua salah 0
62
LAMPIRAN 9
DOKUMENTASI SIKLUS I
63
DOKUMENTASI SIKLUS II
64
65
66
67