PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KELAS IV SDN 1 HARAPAN JAYA BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu tarbiyah dan Keguruan Oleh: Zulaikha Apriyani NPM : 1411100282 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H / 2019 M
100
Embed
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …repository.radenintan.ac.id/6825/1/SKRIPSI.pdf · Alat pengumpul data dalam penelitian ini memakai teknik wawancara, observasi, tes dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA PEMAHAMAN KELAS IV
SDN 1 HARAPAN JAYA
BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
Zulaikha Apriyani
NPM : 1411100282
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2019 M
2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA PEMAHAMAN KELAS IV
SDN 1 HARAPAN JAYA
BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
Zulaikha Apriyani
NPM : 1411100282
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I : Drs. H. Badrul Kamil, M.Pd
Pembimbing II : Nurul Hidayah, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2019 M
3
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman dalam pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas IV SD Negeri 1
Harapan Jaya Bandar Lampung dengan menggunakan model Ccooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC). Penelitaian ini menggunakan jenis
Penelitaian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini yaitu peserta didik kelas
IV yang berjumlah 28 peserta didik. Penelitian dilakukan selama 3 siklus yang
pada setiap siklusnya memiliki empat komponen didalamnya yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini memakai teknik wawancara,
observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunaakan analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisi kualitatif digunakana untuk data
kualitatif seperti wawancara catatan lapangan dan dokumentasi tugas peserta
didik. Analisis kuantitatif digunakan untuk hasil tes membaca pemahaman peserta
didik sebelum dan sesudah diberi tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model CIRC
dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman peserta didik pada setiap
siklusnya. Pada siklus 1 hanya mencapai rata-rata 63,21% dengan rincian 11
peserta didik atau 39.30% yang mencapai peningkatan dan 17 peserta didik atau
60.71% yang belum mencapai peningkatan. Kemudian dilanjutkan pada siklus 2
yang mencapai rata-rata sebesar 63,21% dengan rincian 19 peserta didik atau
67,85 yang mencapai peningkatan dan 9 peserta didik atau 32,14% yang belum
mencapai peingkatan. Dan dilanjutkan ke siklus 3 dengan rata-rata 77,50%.
Dengan rincian 23 peserta didik atau 82,14% mencapai peningkatan dan 5 peserta
didik atau 17,86 belum mencapai peningkatan. Peningkatan terlihat pada siklus 2
dan siklus 3, dengan demikian peserta didik telah mencapai peningkatan dengan
jumlah 82%.
Kata Kunci : Kemampuan Membaca Pemahaman, model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
4
5
6
MOTTO
Artinya : " Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadapmu".1
(QS. Al-isra':14)
1Departemen Agama RI, Al-Qu'ran dan Terjemahamannya, (Bandung: Sygma
Examedia Arkanleema, 2010), h. 283.
7
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah, tuhan semesta alam yang maha pengasih lagi
Maha penyayang. Sujud syukur kusembahkan pada Allah SWT, Tuhan yang
Maha Esa atas segala rahmat anugrah dan hidayah yang telah di berikan
kepadaku dan keluarga, sehingga karena-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis persembahkan karya sederhana ini untuk:
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sumardi dan Ibu Siti Halimah yang
dengan tulus ikhlas mendidiku penuh kasih sayang, selalu memberikan
do’a dan semangat, serta dukungan materi dan pengorbanannya serta
selalu berharap keberhasilanku.
2. Kakak-kakaku tersayang Septiyani Sa’adha, A.Md, M. Dwi Sukoco,
A.Md dan Isnaeni Rohmadona yang selalu memberikan doa kasih sayang
dan semangat untukku.
3. Almamater tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung.
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Zulaikha Apriyani yang dilahirkan di Pringsewu pada
tanggal 3 April 1996. Penulis merupakan anak keempat dari pasangan Bapak
Sumardi dan Ibu Siti Halimah. Pendidikan dimulai dari TK Aisyah 1 Pringsewu
dan selesai pada tahun 200, SDN 1 Pringsewu Selatan selesai tahun 2008, SMP
Muhammadiyah 1 Pringsewu selesai tahun 2011 dan melanjutkan di SMA N 2
Pringsewu selesai tahun 2014 dan melanjutkan pendidikan tinggi ke perguruan
tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, program S1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) dimulai pada semester 1 pada tahun 2014 sampai saat ini.
Saat di bangku SMP saya mengikuti organisasi Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM) di SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu, dan memenangkan
perlombaan Paduan Suara tingkat kabupaten Pringsewu. Dan saat di bangku SMA
saya mengikuti Palang Merah Remaja (PMR).
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan keteguhan hati sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran
bahasa Indonesia Kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung"
disusun guna memenuhi dan melengkapi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
3. Bapak H. Badrul Kamil, M.Pd.I dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan waktu untuk
memberikan bimbingan, petunjuk dorongan serta nasehat dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Raden Intan Lampung terutama Dosen PGMI yang telah
10
memberikan ilmu dan pengetahuan pada penulis selama di bangku
kuliah untuk masa yang akan dating.
5. Teman-teman seperjuangan khususnya PGMI kelas E, kelompok 159
KKN Desa Kelau 2 Lampung Selatan, kelompok PPL Al-Hikmah
Bandar Lampung, serta teman-teman seangkatan 2014, (terimakasih
atas dukungan dan motivasi yang membuatku sadar arti pentingnya
kebersamaan) yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Sahabat-sahabatku Eni Ernawati, S.E, Yeni Apriliana, Husnul
Lampiran 19: Surat Menyurat ......................................................................... 161
16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.1 : Siklus PTK Model Kemiss dan Mc Tagart .................................. 36
Gambar.2 : Grafik Peningkatan Membaca Pemahman siklus I ...................... 57
Gambar.3 : Grafik Peningkatan Membaca Pemahaman Siklus II .................. 64
Gambar.4 : Grfaik Peningkatan Membaca Pemahaman Siklus III ................. 69
Gambar.5 : Foto-foto Proses Penelitian .......................................................... 158
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 20 tahuh 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan
tercerna untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan Negara.2
Dalam arti sederhana pendidikan merupakan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan.3 Usaha disini dapat diartikan sebagai usaha
yang dijalankan oleh seorang atau kelompok orang lain agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan sistematis
untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baikdan membuat
manusia lebih kritis dalam berfikir. Allah berfirman dalam Alquran surat
al-kahfi ayat 66 yaitu:
2Mardiyah, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Pengembangan Materi Ajar Bahasa
Indonesia Di Kelas IV Sekolah Dasar”. Jurnal Terampil, Vol. 4 No. 2 2017, h. 32. 3Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 1.
18
Artinya: “Musa berkata kepada Khidhr: Bolehkah aku mengikutimu
supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu
yang telah diajarkan kepadamu?"
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pendidik
hendaknya menuntun anak didiknya dan memberitahu kesulitan-kesulitan
yang akan dihadapi dalam menuntut ilmu serta mengarahkannya untuk
tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi
anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
Bahasa memiliki peranan penting dalam perkembanagan intelektual,
sosial, dan emoosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.4 Pembelajaran
bahasa Indonesia diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
mengenal dirinya, budaya, mengemukakan gagasan dan perasaan serta ikut
berpartisipasi dalam masyarakat.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
yang penting di Sekolah Dasar. Mata pelajaran ini diadakan agar peserta
didik mampu mengkomunikasikan bahasa Negaranya dengan baik dan
benar secara lisan maupun tulisan.5 Seseorang dikatakan mampu berbahasa
Indonesia apabila mampu menggunakan bahasa tersebut dengan baik.
4Ni Km. Susiprayati, Ni Wyn. Arini, Ign. I WynSuwarta,“Penerapan Model
Pembelajaran CIRC Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Wacana
Narasis Siswa Kelas V No. 3 Panjianom”. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 2 No. 1 (2014), h. 8. 5Delia Delviani, Dadan Djuanda, Nurdinah Hanifah,“Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe (CIRC) Berbantuan Media Puzzle Kalimat Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Dalam Menetukan Pikiran Pokok”. Jurnal Pena
Ilmiah Online, Vol. 1 No. 1 (2016), h. 91.
19
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang resmi dan bahkan
dijadikan salah satu mata pelajaran wajib dan tolak kelulusan peserta didik
di lembaga pendidikan. Keterampilan berbahasa sangatlah diperlukan oleh
semua orang, serta perlu diajarkan sejak usia dini. Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia yaitu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara
lisan maupun tertulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.6
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SD/MI pelajaran bahasa
Indonesia memiliki empat kemampuan bersastra meliputi aspek
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang diuraikan melalui
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
Keempat aspek tersebut merupakan suatu rangkaian yang terpisah tetapi
saling berkaitan satu samalain.7 Hal ini menunjukan bahwa bahasa
merupakan keterkaitan dari beberapa keterampilan.
Dari empat keterampilan berbahasa di atas, keterampilan membaca
memerlukan perhatian yang khusus di lembaga pendidikan. Membaca
merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta
didik. Karena banyak kegiatan pembelajaran yang menuntut keterampilan
6Budi Febriyanto, “Penerapan Model Cooperative Intregated Reading And
Composition Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman”. Jurnal Cakrawala
Pendas, Vol. 2 No. 2 (Juli 2016), h. 43. 7Ni M.Yudasmini, A.A.I.N Marhaeni, Nyoman Jampel, ”Pengaruh Model
Pembelajran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Tehadap Minat Baca
Dan Kemampuan Memahami Bacaan Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Gugus
Buruan”. E-Jurnal Universitas Pendidikan Ganesa,, Vol. 5 No. 1 (2015), h. 2.
20
membaca peserta didik. Membaca mempunyai banyak manfaat yang
penting, karena dengan membaca dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan seseorang. Membaca merupakan salah satu kemampuan dasar
yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan membaca menjadi
hal yang penting dalam suatu masyarakat, sebab melalui membaca dapat
diserap berbagai informasi dan wawasan pengetahuan.8 Membaca dalam
pelajaran Bahasa Indonesia merupakan hal yang penting bagi peserta didik
dan harus ditanamkan pada sejak usia dini.
Namun pada kenyataannya pembelajaran keterampilan membaca
pada saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan, sehingga perlu
adanya peningkatan lagi. Kondisi ini tidak lepas dari proses pembelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah. Disinilah peran pendidik sangat penting
dalam mencapai tujuan belajar mengajar di sekolah.
Adapun membaca dapat diartikan sebagai proses memperoleh
pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata atau dapat diartikan
bahwa membaca adalah proses mengenal kata lalu memadukan arti kata
dalam kalimat struktur kata sehingga mempunyai arti yang sempurna.
Tujuan akhir dari membaca itu sendiri adalah seseorang dapat mengambil
inti sari dari bacaan yang dibacanya.9
Dalam kegiatan membaca pemahaman membaca bisa dikatan mudah
tetapi sulit. Mudah disini yaitu kegiatan membaca ini sudah dilatih atau
8Wawan Krismanto, Abdul Khalik, Sayidiman, “Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite,Review
(SQ3R)”.Jurnal Publikasi Pendidikan, Vol. 5 No. 3 (September 2015), h. 234. 9Syaifur Rohman, “Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program
Gerakan Literasi Sekolah”. Jurnal Terampil Vol. 4 No. 1 (Juni 2017), h. 162.
21
diajarkan sejak dini dan hampir semua orang dapat melakukannya,
sedangkan dikatakan sulit karena untuk memperoleh pemahaman yang
komperhensif dari sebuah bacaan diperlukan konsentrasi dan pengetahuan
yang luas.10
Berdasarkan hasil pra penelitian dan wawancara dengan pendidik
kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung dari ketiga kelas yang
ada, untuk kelas IV B masih kurang dalam memahami suatu isi bacaan,
sehingga peneliti memilih kelas IV B untuk dijadikan subjek dalam
penelitian.11
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih terdapat
beberapa kesulitan khususnya membaca pemahaman. Kesulitan-kesulitan
tersebut meliputi:
(1) Peserta didik sulit memahami isi dari suatu bacaan, (2) Peserta didik
sulit menemukan ide pokok di setiap paragraf, (3) Peserta didik kesulitan
dalam menyampaikan pemikirannya (4) Peserta didik kesulitan dalam
merangkai kata-kata menjadi suatu kalimat utuh dalam menyimpulkan isi
cerita.
Kemampuan membaca pemahaman yang masih rendah ini terlihat
dari hasil pretest membaca pemahaman peserta didik. Dari peserta didik
yang berjumlah 29 hanya 5 peserta didik yang mendapatkan nilai 70 atau
diatas KKM seperti tabel berikut ini:
10
Nurul Hidayah, Sarwaji Suwandi, Sri Hastuti, “Penerapan Metode PQRST Untuk
Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa”. BASASTRA: Jurnal
Penelitian Bahasa Sastra Indonesia dan Pengajaran, Vol. 2 No. 3 (Agustus 2014), h. 2 11
Fatmah, S.Pd, Wawancara dengan Guru Kelas IV, hari Rabu tanggal 21 Maret 2018
22
Tabel. 1
Nilai Hasil Tes Prasiklus Peserta didik kelas IV
SDN 1 Harapan Jaya
Sumber: Dokumen Nilai Membaca Pemahaman Prasiklus peserta Didik Kelas
IV SDN 1 harapan Jaya Bandar Lampung
Selain itu faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca peserta
didik adalah terletak pada model, strategi, metode atau teknik yang
NO Nama peserta didik Pra
Penelitian
Keterangan
1 Firlana Fisabillah 40 Belum tuntas
2 Ahmad Ghani Sanjaya 50 Belum Tuntas
3 Arla Erlani 55 Belum Tuntas
4 Agiesna Rahayu Dewi 60 Belum Tuntas
5 Bagus Satrio 60 Belum Tuntas
6 Bunga Lestari 45 Belum Tuntas
7 Dera Akbar Pratama 65 Belum Tuntas
8 Desti Citra Amelia 70 Tuntas
9 D Dafa Aulia Pratama 55 Belum Tuntas
10 F Fadel Rahmat Danu 50 Belum Tuntas
11 Fanesya Athlatifa 70 Tuntas
12 K Layla Salssabila 40 Belum Tuntas
13 Lutfi Kamaludin 55 Belum Tuntas
14 M Monik Saputri 60 Belum tuntas
15 Marsya Ayu Pratiwi 45 Belum tuntas
16 Mustika Apriliani 60 Belum Tuntas
17 Naza Ainil Anwar 75 Tuntas
18 N Nazwa Salsabila 75 Tunts
19 Rafi Rizki Pratama 65 Belum tuntas
20 Rahma Kameliya 60 Belum tuntas
21 Rizki Saputra 75 Tuntas
22 Syafira Eka Ramadhani 50 Belum Tuntas
23 Syifa Nazira Ainaini 65 Belum Tuntas
24 Tia Kana Atari 60 Belum Tuntas
25 Vitta Riana 55 Belum Tuntas
26 Wahyu Fadillah 40 Belum tuntas
27 Eka Rani Anggaraini 60 Belum Tuntas
28 Nabila Khoyrunnisa 55 Belum Tuntas
Jumlah 1615
Rata-rata 57.67
Tuntas 5(17.85%)
Belum Tuntas 23(82.14%)
23
digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Pada umumnya
model pembelajaran yang digunakan pendidik di kelas masih
menggunakan pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran seperti ini
peserta didikmenjadi tidak aktif merasa cepat bosan dan jenuh dalam
proses pembelajaran, sehingga mereka menjadi pasif dan suasana kelas
yang tidak kondusif. Pendidik masih kurang bisa memilih model strategi
atau metode yang biasa diterapkan pada peserta didik dalam memahami
suatu teks bacaan.
Keberhasilan belajar peserta didik akan tercapai apabila terjadi
interaksi dua arah antara pendidik dan peserta didik sudah berjalan dengan
baik. Dari semua faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca
peserta didik dapat berpengaruh pada tingkat pemahaman peserta didik
terhadap suatu isi bacaan. Upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami isi bacaan
adalah dengan menyajikan pembelajaran dengan metode yang kreatif,
sehingga peserta didik dapat lebih mudah dalam memahami bacaan.
Untuk itu dalam kegiatan pembelajaran diperlukan sebuah model
pembelajar yang membuat peserta didik menjadi aktif. Salah satunya
adalah dengan membuat pola pembelajaran yang menekankan kerjasama
antar peserta didik. Peran pendidik di sini sangat penting, yaitu pendidik
harus menyiapkan materi, model, strategi dan metode pembelajaran, serta
pendidik harus bisa memahami dan mengetahui keadaan peserta didik
demi kelancaran pembelajaran.
24
Untuk memecahkan permasalaha di atas peneliti memastikan
alternatif kegiatan guna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
melalui penggunaan model Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). Penerapan model pembelajaran kooperatif untuk
mengajar pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas ini
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelaajaran.
Pembelajaran kooperatif ini dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya Slavin, pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran yang mana peserta didik belajar dan bekerjasama dalam
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang
perkelompok, yang struktur kelompoknya heterogen.12
Pembelajaran CIRC dikembangkan pertama kali oleh Stevens.
Dalam pembelajaran ini setiap peserta didik bertanggung jawab tehadap
tugas kelompok. Tujuan utama CIRC khususnya dalam menggunakan tim
kooperatifi adalah membantu siswa belajar membaca pemahaman yang
luas untuk kelas-kelas tinggi SD.13
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, fokus penelitian dalam
penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative
12
Ida Fiteriani, Suarni, “Model Pembelajaran Kooperatif Dan Implikasinya Pada
Pemahaman Belajar Sains Di Sd/MI”. .Jurnal Terampil Pendidikan Dan Pembelajaran
Dasar, Vol. 3 No. 2 (Desember 2016), h. 304. 13
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan
Paradigmatik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 221.
25
Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman kelas IV di SD Negeri 1 Harapan Jaya
Tahun Ajaran 2018/2019.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan Model Pembelajaran
CIRC dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman kelas IV
di SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2018/2019?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui penggunaan model CIRC mampu meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2018/2019.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dengan keterampilan membaca
pemahaman dengan menggunakan model Cooperative Intregated Reading
And Composition (CIRC) antara lain mempunyai manfaat bagi pendidik,
sekolah, dan peserta didik.
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam penggunaan model CIRC
untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman.
26
2. Bagi Pendidik
Menambah pengetahuan dan pengalaman pendidik bahasa Indonesia,
sebagai arah dan pedoman bagi para pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model CIRC untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman.
3. Bagi Peserta Didik
Menambah wawasan tentang membaca khususnya membaca
pemahman, serta memberikan motivasi untuk peserta didik untuk
membuka cakrawala dunia dengan membaca.
27
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Membaca
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses decoding, yakni mengubah kode-
kode atau lambang-lambang verbal yang berupa rangkaian huruf-huruf
menjadi bunyi-bunyi bahasa yang dapat dipahami. Lambang-lambang
verbal tersebut mengusung jumlah informasi.14
Dengan demikian
membaca bukan hanya sekedar mengubah lambang menjadi bunyi dan
mengubah bunyi menjadi makna, melainkan lebih ke proses pemetikan
informasi atau makna sesuai dengan informasi atau makna yang diusung
penulisnya.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau proses kognitif
yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam
tulisan.15
Dari itu, membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang
telah membentuk kata, kelompok kata kalimat paragraf, dan wacana saja,
tetapi lebih kepada kegiatan memahami menginterpretasikan
lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang akan
disampaikan oleh penulis dapat diterima oleh pembaca.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk menerima pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
14
Siti Anisatun, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD/MI
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 40. 15
Dalman, Keterampilan Membaca (Jakarta: Pt. Rajagrafindo, 2013), h. 5.
28
melalui media kata-kata atau bahasa tulis.16
Suatu proses di sini menuntut
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan terlihat dalam pandangan
sekilas sehingga makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui.
Sebagai firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-alaq ayat
1-5 sebagai berikut:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.”
Spondek dan Saracho menyatakan bahwa membaca merupakan
proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh
pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak yaitu langsung dan
tidak langsung.17
Langsung di sini menghubungkan ciri penanda dari
tulisan dengan maknanya. Adapun yang tidak langsung yaitu pembaca
mengidentifikasikan bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan
maknya. Burn Roe & Ross berpendapat bahwa kegiatan membaca terdiri
atas proses membaca dan produk membaca. Proses membaca adalah
tindakan/kegiatan membaca, sedangkan produk membaca adalah
3Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbasa
Indonesia Teori dan aplikasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 100. 17
S. Y. Slamet, Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia (Surakarta: UNS Pers,
2014), h. 106.
29
komunikasi pikiran dan perasaan penulis pada pembaca.18
Sebagai seorang
pembaca kita semestinya harus mencerna atau mengkaji dari suatu bacan
tersebut.
Allah juga berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 41 yang berbunyi:
Artinya: "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal
kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir?"
Maksud dari ayat di atas tersebut yaitu Allah telah memberikan
manusia anugrah terbesar berupa akal, yang mana akal tersebut harus
dipergunakan dengan sebaik-baiknya dengan mencari ilmu pengetahuan
sebanyak banyaknya, salah satunya dengan cara membaca. Dengan
membaca kita bisa menjadi tahu jendela dunia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan
suatu pemahaman ide, dan rangkaian aktivitas yang dilakukan peserta
didik dan bukan hanya sekedar membaca dan menjawab pertanyaan dalam
bacaan. Membaca merupakan suatu proses mencari informasi dari teks dan
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peran yang utama
dalam membentuk makna.
18
Dalman, Op. Cit, h. 7.
30
2. Manfaat Membaca
Membaca memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan.
Adapun beberapa manfaat dari kegiatan membaca, yaitu sebagai berikut:
a. Mendapatkan banyak pengalaman hidup.
b. Mendapatkan pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu
yang sangat berguna bagi kehidupan.
c. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan
kebudayaan suatu bangsa.
d. Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
mutakhir di dunia.
e. Mampu menyatakan batin, memperluaas cakrawala pandangan dan
pola pikir, memajukan taraf hidup dan budaya keluarga masyarakat,
nusa dan bangsa.19
Manfaat membaca juga dijelaskan di dalam Al-Quran surat Ar-Rum
ayat 30 sebagai berikut:
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama
Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.”
19
Khundaru Saddhono dan St. Y. Slamet, Op. Cit, h. 102-103.
31
3. Tujuan Membaca
Kegiatan membaca bukan merupakan kegiatan yang tidak bertujuan.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tujuan membaca pada
dasarnya tidak lain untuk mendapat informasi yang dibutuhkannya dan
untuk kesenangan semata.20
Selanjutnya tujuan pembelajaran membaca
meliputi:
a. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik menikmati bacaan.
c. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan.
d. Menggali simpanan pengetahuan atau skema peserta didik tentang
suatu topik.
e. Menghubungkan pengetahuan baru dengan skema peserta didik.
f. Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan
dengan lisan atau tulisan.
g. Melakukan penguatan atau penolakan terhadap ramalan-ramalan yang
dibuat peserta didik sebelum membaca.
h. Memberikan kepada peserta didik melakukan eksperimen untuk
meneliti suatu yang dipaparkan dalam bacaan.
i. Mempelajari struktur bacaan.
j. Menjawab pertanyaan khusus yang dikembangkan pendidik atau
penulis bacaan.21
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca
akan mempengaruhi pemrolehan pemahaman bacaan, artinya semakin kuat
tujuan seseorang dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan
orang itu dalam memahami bacaannya. Seorang pembaca yang memiliki
tujuan membaca yang jelas akan mudah memahami isi bacaan karena ia
akan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai.
20
Dalman, Op. Cit, h.12. 21
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kas Awal (Yogyakarta: Ombak,
2016), h. 51.
32
B. Membaca Pemahaman
1. Hakikat Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman menjadi bagian dari kelompok kegiatan
membaca dalam hati yang sekedar mengandalkan kemampuan visual,
pemahaman serta ingatan dalam menghadapi bacaan tanpa menghasilkan
suara atau menggerakan bibir dengan tujuan belajar juga mendapatkan
wawasan yang diteliti. Membaca pemahaman merupakan keterampilan
membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman
adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam
membaca pemahaman, pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan.
Pada dasarnya membaca pemahaman ini merupakan kelanjutan dari
membaca permulaan.22
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh pembaca untuk menghubungkan informasi baru dengan
informasi lama dengan maksud untuk mendapat pengetahuan baru.23
Disini
seorang pembaca tidak lagi dituntut untuk melafalkan huruf dengan benar
dan merangkai setiap bunyi bahasa menjadi bentuk kata, frasa dan kalimat.
Akan tetapi pembaca dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibacanya
secara lisan dan tulisan.
22
Ibid, h. 87. 23
Hanif Fikri Barista, “Penerapan Strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA)
Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V”. E-Jurnal, Vol.
1 No. 2 (2013), h. 72.
33
Smith menyatakan bahwa membaca pemahman merupakan tindakan
yang digunakan oleh pembaca untuk menghubungkan berita baru dengan
berita lama dengan tujuan memperoleh pengetahuan baru.24
Samsu Sumadoya menyatakan:
"Membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan berbahasa
Indonesia yang harus dikembangkan di sekolah. Membaca pemahaman
dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan
pembaca untuk memperoleh informasi, pesan,dan makna yang
terkandungdalam sebuah bacaan."25
Pemahaman adalah salah satu bagian yang utama saat kegiatan
membaca, karena pada dasarnya pemahaman suatu bacaan dapat
meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun mendapatkan
tujuan yang akan dicapai. Jadi, kemampuan membaca bisa didefinisikan
sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
membaca pemahaman merupakan suatu proses kognitif yang tergabung
dengan kemampuan komplek dan tidak dapat dipahami/diketahui tanpa
peran penting dari pembelajaran dan pengajaran kosa kata, serta
pengembangnya.
24
Samsu Sumadoyo, Penelitian Tindakan Kelas (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2013),
h. 103 25
Samsu Somadoya, “Pengaruh Model Pembelajaran PQRST Terhadap Kemampuan
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: PT Sygma
Examedia, 2013.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Isnawati, Estidan Faraz Umaya. Belajar Bahasa Di Kelas Awal. Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2016.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindak Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014..
Huda Miftahul. Model-Model Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan Pradigmatis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Nurgiantoro Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasisis Kompetensi,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2015.
Saddhono Kundharudan St. Y Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia (Teoridanaplikasi). Yogyakarta: GrahaIlmu, 2014.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2013.
Somadayo, Samsu. Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Satori, Djam’an dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung:
Alfabeta, 2013.
Shoimin, Aris. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
99
Slamet St. Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia. Surakarta: UNSPers,
2014.
Tanuajaya Benidiktus. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Media Akademik,
2016.
Tampubolon Saur. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014.
Refrensi Jurnal
Budi, Febriyanto, 2015. "Penerapan Model Cooperative Integrated Reading And
Composition Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman".
Jurnal Cakrawala Pendas, Volume 2 Nomor 2.
Dede Rohaniati, 2016. "Penerapan Pendekataan Pakem Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Guru". Jurnal Tadris, Volume 1 Nomor 2.
Delia Delviani, Dadan Djuanda, Nurdinah Hanifah. 2016. "Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe (CIRC) Berbantuan Media Puzzle Kalimat
Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Dalam Menetukan
Pikiran Pokok", Jurnal Pena Ilmiah Online, Volume 1 Nomor 1.
Hanif Fikri Barista dan Sri Hariani. 2013. "Penerapan Strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V". E- Jurnal, Volume 1 Nomor 2.
Hidayah Nurul, Sarwaji Suwandi, Sri Hastuti. 2014. "Penerapan Model PQRST
Untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa". Basastra Jurnal Penelitian Bahasa Indonesia Dan Pengajaran,
Volume 2 Nomor 3.
Ida Fiteriani, Suarni. 2016. "Model Pembelajaran Kooperatif Dan
ImplikasinyaPada Pemahaman Belajar Sains Di SD/MI". Terampil Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Volume 3 Nomor 2, 2016.
Mardiyah. 2017. "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Pengembangan Materi
Ajar Bahasa Indonesia Di Kelas IV Sekolah Dasar". Jurnal Terampil,
Volume 4 Nomor 2.
Ni Km. Susiprayati, Ni Wyn. Arini, Ign. I Wyn, Suwarta. 2014. "Penerapan
Model Pembelajaran CIRC Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Wacana Narasi Siswa Kelas V No.3 Panjianom". E-Jurnal
Mimbar PGSD, Volume 2 Nomor 1.
100
Ni M.Yudasmini, A.A.I.N Marhaeni, Nyoman Jampel. 2015. "Pengaruh Model
Pembelajran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)
Tehadap Minat Baca Dan Kemampuan Memahami Bacaan Pada Siswa
Kelas IV Di Sekolah Dasar Gugus Buruan". E-Jurnal Universitas
Pendidikan Ganesa, Volume 5 Nomor 1.
————. 2015. "Pengaruh Model Pembelajaran PQRST Terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Ditinjau Dari Minat Baca". Jurnal Ternate,
Volume 13 Nomer 1
Syaifur, Rohman. 2017. "Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui
Program Gerakan Literasi Sekolah". Jurnal Terampil, Volume 4 Nomor 1.
Wawan, Krismanto, Abdul Khalik, Sayidiman. 2015. "Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite,
Review (SQ3R)". Jurnal Publikasi Pendidikan, Volume 5 Nomor 3.