PENERAPAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PPKN KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan OLEH : NAMA : TRI ANNISA PANGESTI NPM : 1602060007 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2020
95
Embed
PENERAPAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DALAM ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENERAPAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MATA PELAJARAN PPKN KELAS X SMA
NEGERI 1 BINJAI KAB. LANGKAT
TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
OLEH :
NAMA : TRI ANNISA PANGESTI
NPM : 1602060007
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
i
ABSTRAK
Tri Annisa Pangesti, NPM : 1602060007 Penerapan Model Active Knowledge
Sharing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran PPKn
Kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2019/2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan meningkatkan
hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Active Knowledge
Sharing. Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat
kelas XIPA1 yang berjumlah 36 orang. Jenis penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri dari :1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3)Pengamatan, 4)Refleksi. Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik soal tes. Alat pengumpulan data menggunakan lembar
observasi dan soal-soal tes dari google from. Teknik analisis data menggunakan
teknik kualitatif. Setelah penelitian tindakan kelas dilakukan, maka terlihat
peningkatan hasil belajar siswa. Terbukti dari hasil pretes dimana siswa yang
tuntas 14 orang (38,89) dari jumlah siswa 36 orang dan setelah dilakukan postes
pada siklus I, maka jumlah siswa yang tuntas meningkatkan hasil belajar siswa
menjadi 31 orang (86,11%) dan hanya 5 orang (13,89%) yang tidak tuntas. Pada
siklus I ketuntasan belajar secara klasial telah tercapai.Sedangkan hasil observasi
kegiatan mahasiswa selama model Active Knowledge Sharing pada siklus I telah
mencapai standar minimal yang diharapkan yaitu 75%. Ketuntasan aktivitas
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 5 orang
(13,89%) untuk kriteria tidak baik, 22 orang (61,11%) untuk kriteria cukup, 8
orang (22,22%) untuk kriteria baik dan 1 orang (2,78%) untuk kriteria sangat
baik. Sementara pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2 orang (5,55%)
untuk kriteria tidak baik, 20 orang (55,55%) untuk kriteria cukup, 10 orang
(27,78%) untuk kriteria baik dan 4 orang (11,12% untuk kriteria sangat baik.
Maka model Active Knowledge Sharing dalam meningkatkan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan.
Kata Kunci : Model Active Knowledge Sharing, Keaktifan, Hasil Belajar.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama disampaikan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi merupakan salah satu persyaratan bagi
setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studinya di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sehubungan
dengan itu disusun skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL ACTIVE
KNOWLEDGE SHARING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA MATA PELAJARAN PPKN KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI
KAB. LANGKAT TAHUN AJARAN 2019/2020” dengan baik dan
sebagaimana yang diharapkan. Tidak lupa shalawat dan salam peneliti hadiahkan
kepada Nabi Muhammad Swa yang telah menyampaikan risalah kepada umat-
Nya guna membimbing umat manusia ke jalan yang lebih diridhoi Allah Swt.
Terlebih istimewa penulis mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada kedua orang tua Ayahanda tercinta Alm. H.
Sumarsono yang sudah menjadi ayah terhebat di dunia dan senantiasa
mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis hingga akhir hayatnya. Ibunda
tersayang Dra. Hj. Sriati Kusnapsiah yang telah melahirkan, mendidik, hingga
dewasa serta selalu berusaha dan bersusah payah membiayai penulis dalam
menggapai cita-cita. Juga kepada abang-abang kandung penulis tersayang Wahid
iii
Kusno Anggoro, S.Pd., dan Isnan Sarwo Prasetyo, S.E., yang selalu
memberikan dukungan semangat, bantuan materil dan moril sehingga
terselesaikan studi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan dan menyampaikan rasa hormat, ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tulus kepada seluruh pihak yang membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Dr. Agussani, M.AP., selaku rektor Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk
mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan sarjana ini.
2. Bapak Dr. H. Elfrianto, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah
memberikan kelancaran pelayanan dalam urusan akademik.
3. Ibu Dra. Hj. Syamsuyurnita, M.Pd., Selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
4. Ibu Dr. Hj. Dewi Kesuma Nst, SS, M.Hum., Wakil Dekan III Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
5. Bapak Lahmuddin, S.H.,M.Hum., selaku ketua program studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan izin
dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Hotma Siregar, S.H.,M.H., selaku sekretaris program studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang selalu mendukung
iv
mahasiswa didikannya dalam penyusunan skripsi, serta pembimbing
penulis yang telah banyak membantu dan tak pernah hentinya untuk
memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh pihak sekolah SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat yang telah
memberikan izin dan kemudahan untuk penulis dan penelitian di sekolah
tersebut, serta Bapak Ibu guru dan tata usaha beserta staf lainnya di
sekolah tersebut. Terkhusus kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binjai
Kab. Langkat Bapak Suyoto, S.Pd. M.Si.,
8. Tak lupa pula kepada abang dan kakak terkasih Dian Abdi, S.Pd., M.Pd.,
Adetya Prasanti, S.P., Pristisal Wibowo, S.T.,M.T serta kepada Pakde
dan Bude tersayang Bude Purwantinah, Pakde Paikan, Pakde Drs. H.
Dwi Anang Wibowo, M.Pd., dan Bude Hj.Yusni S.H., yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat memotivasi kepada penulis.
9. Terkhusus kepada teman diskusi saya selama ini yang banyak membantu
Muhammad Rafandi Harahap, S.H., dengan penuh ketabahan selalu
mendampingi memberikan semangat dan memotivasi yang tiada henti
untuk menyelesaikan studi ini.
10. Buat sahabat-sahabatku Widya Ariati H, Syahdina Ahbal, Dinda
Cahaya, Indah Wulan dari, Dea Pratiwi, Leni Marlina, Riski Julia,
Ade Diana Riski serta seluruh teman-teman PPKn 2016 yang sangat
penulis sayangngi serta semangat dan sama-sama berjuang mendapatkan
gelar S1. Buat teman-teman terhebat Muhammad Ichsan, S.Pd, Inneke
v
Ayu Muninggar, S.E, Hidayah Hasanah dan Inka Klismi yang telah
memberikan semangat dan memotivasi kepada penulis.
11. Serta semua pihak yang telah membantu dalam mengerjakan Skripsi ini,
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya tiada kata yang lebih baik yang dapat peneliti sampaikan bagi
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, yaitu dengan ucapan
ribuan terima kasih. Kritik dan saran yang bersifat membangun kiranya sangat
peneliti harapkan. Peneliti mendoakan kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada peneliti semoga dibalas oleh Allah Swt. dengan pahala yang berlimpah
dan akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Medan, September 2020
Tri Annisa Pangesti
1602060007
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Batasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah 5
E. Tujuan Penelitian 5
F. Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORI 7
A. Kerangka Teoritis 7
1. Pengertian Penerapan 7
2. Model Active Knowledge Sharing 8
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Active Knowledge Sharing 10
4. Langkah-langkah Model Active Knowledge Sharing 11
5. Hasil Belajar 12
B. Temuan Penelitian Terdahulu 13
C. Hipotesis Tindakan 15
BAB III METODE PENELITIAN 16
A. Lokasi dan Waktu 16
1. Lokasi Penelitian 16
2. Waktu Penelitian 16
B. Subjek dan Objek 17
vii
C. Prosedur Penelitian 17
D. Instrumen Penelitian 21
E. Teknik Analisis Data 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24
A. Analisis Temuan Penelitian 24
1. Profil Sekolah 24
2. Deskripsi Kondisi Awal Proses Pembelajaran 29
3. Hasil Penelitian Siklus I 31
4. Hasil Penelitian Siklus II 32
B. Diskusi Hasil Penelitian 34
1. Proses Pembelajaran Siklus I 34
2. Proses Pembelajaran Siklus II 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 39
A. Kesimpulan 39
B. Saran 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................... 16
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X.................................................................. 17
Tabel 3.3 Observasi hasil Belajar Siswa ...................................................... 22
Tabel 4.2. Hasil Pretest ................................................................................ 30
Tabel 4.3 Hasil Postets Siklus I................................................................... 31
Tabel 4.4 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus I ........................................ 32
Tabel 4.5 Hasil Postest Siklus II .................................................................. 33
Tabel 4.6 Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi kehidupan
manusia untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan tujuan hidupnya.
Indonesia sebagai negara yang berkembang memandang pendidikan sebagai suatu
kebutuhan dan sarana demi memajukan pembangunan negara. Sebab maju
mudurnya suatu bangsa atau negara tidak terlepas dari maju mundurnya
pendidikan di negara tersebut.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1
ayat 1, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di atas,
pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan kualitas
sertakuantitas sumber daya manusia suatu bangsa. Oleh karena itu, untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara maksimal maka pelaksanaan
2
pendidikan harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
yang setiap saat dapat berubah.
Hal tersebut sejalan dengan Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 3
yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan-kemampuan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Silberman (2007:82) mengemukakan bahwa ”Active Knowledge
Sharing adalah sebuah model yang baik untuk menarik perhatian peserta didik
pada materi pelajaran dan dapat membentuk tim belajar serta saling berbagi
pengetahuan dengan teman lainnya, serta dapat digunakan untuk menilai tingkat
pengetahuan peserta didik”. Model pembelajaran Active Knowledge Sharing
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran active learning yang melibatkan
peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Kerjasama dalam kelompok dapat
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan ide
atau gagasaan pancasila dan kewarganegaraan ke dalam bentuk representasi
visual, ekspresi, dan kata-kata atau teks tertulis sehingga kemampuan representasi
pancasila dan kewarganegaraan peserta didik akan lebih baik lagi.
Model Active Knoeledge Sharing merupakan strategi yang menekankan
siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam menyelesaikan pertanyaan yang
3
diberikan. Atau dengan kata lain, “ketika ada siswa yang tidak mampu menjawab
pertanyaan atau kesulitan menjawab, maka siswa lain yang mampu menjawab
pertanyaan dapat membantu temannya untuk menyelesaikan pertanyaan yang
diberikan.
Active knowledge sharing dapat membentuk siswa dalam kerja sama tim
dalam diskusi (bertukar pengetahuan) dan dapat membuat siswa siap materi
terlebih dahulu karena sebelum materi di ajarkan siswa diberikan pertanyaan
terlebih dulu yang berkaitan dengan materi. Active Knowledge Sharing dapat
melibatkan siswa secara aktif, dimana mereka dalam kelompoknya dapat
berdiskusi. Jadi Active Knowledge Sharing merupakan strategi belajar aktif yang
mendorong siswa aktif berbagi informasi dan pengetahuan kepada teman yang
tidak bisa menyelesaikan soalnya dan sesi akhirnya guru menyampaikan topik-
topik yang penting dari hasil pengerjaan siswa dalam berbagi pengetahuan pada
mata pelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada survey terhadap 36 orang peserta didik
yang dilakukan dilokasi penelitian, maka diperoleh gambaran hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran PPKn kelas X di SMA Negeri 1 Binjai Kab.Langkat
dan penjelasan diatas penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang
dalam meningkatkan hasil belajar. Dari masalah yang ada penulis tertarik untuk
mengangkat judul. “Penerapan Model Active Knowledge Sharing Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran PPKn Kelas X SMA
Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran 2019/2020”
4
Alasan memilih kelas X sebagai obyek penelitian adalah menurut peneliti
siswa kelas X baru saja memasuki masa-masa remaja dari SMP. Mereka sedang
dalam masa pencarian akan siapa dirinya, pada masa-masa inilah siswa cenderung
menerima nilai-nilai yang ada dalam masyarakat untuk dijadikan sebagai
pegangan dalam pergaulan dengan teman-temannya. Pengambilan kelas X sebagai
subyek penelitian adalah semata-mata untuk mengfokuskan penelitian. Peneliti
belum ada peluang untuk mengambil data dikarenakan adanya pandemi Covid-19
yang terjadi saat ini, akan tetapi peneliti sebelumnya pernah melakukan
wawancara dengan guru untuk menanyakan bagaimana meningkatnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran yang digunakan hanya menggunkan metode ceramah.
2. Siswa harus lebih aktif didalam kelas
3. Siswa harus membentuk kerja sma tim (kelompok)
4. Siswa cenderung tidak aktif karena lebih banyak mencatat dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru selama proses
pembelajaran
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang berbeda-
beda maka perlu ada batasan masalah yang harus diteliti. Masalah yang harus
dibahas sebagai berikut :
5
1. Subjek penelitian ini dibatasi oleh siswa kelas X pada Mata Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Sasaran penelitian ini tertuju pada kegiatan penerapan Model Active
Knowledge Sharing untuk meningkatkan hasil beljar siswa.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
“Apakah penerapan model Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PPkn kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab.
Langkat ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui penerapan
model Active Knowledge Sharing dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran PPKn kelas X SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat Tahun Ajaran
2019/2020”.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak
pihak antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, penulis
dapat mengembangkan pola pikir ilmiah dan sistematis serta sebagai pedoman
dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa : Berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya dikelas X SMA Negri 1 Binjai Kab.
Langkat
b. Bagi Guru : Dapat dijadikan model untuk meningkatkan hasil
belajar kepada siswa serta memperluas wawasan dan
pengetahuan guru.
c. Bagi Sekolah : Merupakan bahan masukan bagi sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga memiliki
output yang berkualitas dan berkompetitif
7
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Penerapan
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan penerapan adalah proses,
cara, perbuatan menerapkan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah suatu
perbuatan mempraktekkan teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan
tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh kelompok atau
golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.
Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal,
cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali,
penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan (Ali, 1995:1044). Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah
tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan
meliputi :
1. Adanya program yang dilaksanakan
2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan
diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.
8
3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses
penerapan tersebut (Wahab, 1990:45).
2. Model Active Knowledge Sharing
Model pembelajaran Active Knowledge Sharing merupakan salah satu
bentuk model pembelajaran active learning yang melibatkan peserta didik secara
aktif dalam pembelajaran. Menurut Zaini (Seperti dikutip dalam Dewi, 2012)
mengemukakan bahwa model pembelajaran Active knowledge Sharing merupakan
model pembelajaran yang dapat membawa peserta didik untuk lebih siap belajar
materi sebelum materi diajarkan dan melatih peserta didik untuk membentuk kerja
sama tim. Hal ini sangat baik digunakan pada peserta didik yang mempunyai sifat
individualisme yang kurang bekerjasama dalam diskusi. Model pembelajaran
Active Knowledge Sharing merupakan model yang menekankan peserta didik
untuk saling membantu menjawab pertanyaan yang tidak diketahui oleh teman
lainnya yang artinya bahwa peserta didik yang tidak menjawab pertanyaan diberi
kesempatan untuk mencari jawaban dari teman yang mengetahui jawaban
tersebut. Kemudian peserta didik yang mengetahui jawaban ditekankan untuk
membantu yang kesulitan.
Dewi (2012:8) menyatakan bahwa “model pembelajaran Active knowledge
Sharing melibatkan peserta didik secara aktif, dimana mereka dalam
kelompoknya dapat berdiskusi, mengeksplorasi, dan mengaplikasikan pemahaman
yang telah diperolehnya. Sedangkan guru lebih bertindak sebagai fasilitator dan
motivator dalam pembelajaran”. Sehingga dengan mengeksplorasi dan
9
mengaplikasi pemahaman maka pada tahap ini peserta didik mengorganisasikan
masalah, serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PPKn.
Model Active Knowledge Sharing memiliki beberapa kelebihan yaitu
adanya kolaborasi melibatkan peserta didik bukan hanya mental tetapi juga
melibatkan fisik, memberikan efek sosial dari belajar aktif melalui model
pembelajaran Active Knowledge Sharing, adanya motivasi peserta didik untuk
berinteraksi secara langsung yang dapat membantu meningkatkan prestasi
(Ariasa, Wiyasa, & Kristiantari, 2014). Hal tersebut juga didukung oleh pendapat
Silberman (2007:82) mengemukakan bahwa ”Active Knowledge Sharing adalah
sebuah model yang baik untuk menarik perhatian peserta didik pada materi
pelajaran dan dapat membentuk tim belajar serta saling berbagi pengetahuan
dengan teman lainnya, serta dapat digunakan untuk menilai tingkat pengetahuan
peserta didik”. Sehingga kegiatan pembelajaran dengan Active Knowledge
Sharing menghendaki kerjasama interaksi antar individu dalam kelompok belajar.
Majid & Chitra (2013:1292) mengungkapkan bahwa Active knowledge
Sharing membawa banyak manfaat bagi peserta didik seperti prestasi akademik
yang lebih baik, peningkatan komunikasi dan keterampilan interpersonal,
penghargaan untuk ide-ide dan sudut pandang yang beragam, saling
ketergantungan yang positif, dan rasa kepuasan untuk memberikan kontribusi
terhadap belajar dari orang lain.
Berkaitan dengan model pembelajaran Active Knowledge Sharing,
Menurut Majid (2015), adalah pada model pembelajaran dengan sistem saling
tatap muka partisipasi dalam kelas memungkinkan peserta didik untuk
10
menyajikan pengalaman dan sudut pandang mereka, dan sebagai hubungan timbal
balik dari instruktor dan teman mereka. Peserta didik dapat berbagi pengalaman
hidup nyata mereka dengan teman sekelas sehingga membuat belajar lebih
interaktif dan menarik. Menurut IIyahul ulum https://docs.google.com/documents
kelebihan dan kekurangan model Active Knowledge sharing. Yaitu sebagai
berikut:
3. Kelebihan dan Kelemahan Model Active Knowledge Sharing
a. Kelebihan Model Active Knowledge Sharing
1) Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat naturalnya akan semakin
berkurang.
2) Siswa lebih mendalami mata pelajaran yang dipelajari dengan
pertimbangan dari berbagai sumber.
3) Lebih membangkitkan siswa untuk melakukan pelajaran dalam melakukan
aktivitas belajar individu atau kelompok.
4) Memperluas wawasan sehingga dapat berkomunikasi dalam menguatkan
suatu argument untuk berpendapat sehingga kita tau tentang suatu ilmu
pengetahuan.
5) Menumbuhkan rasa empati karena didasarkan rasa kepedulian terhadap
orang lain serta sistem belajar yang mudah dipahami dan dimengerti.
b. Kelemahan Model Active Knowledge Sharing
1) Siswa sulit menciptakan suatu keadaan kecuali pada pembahasan yang