Top Banner
PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AL-IRSYAD KOTA JAMBI SKRIPSI MUHAMMAD RINO DWI CAHYO TP 151418 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARIBYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
151

PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

Nov 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

AL-IRSYAD KOTA JAMBI

SKRIPSI

MUHAMMAD RINO DWI CAHYO

TP 151418

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARIBYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

i

PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

AL-IRSYAD KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

MUHAMMAD RINO DWI CAHYO

NIM TP 151418

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARIBYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 3: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

ii

Page 4: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

iii

Page 5: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

iv

Page 6: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

v

Page 7: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

vi

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya kecil ku ini

Untuk orang tua yang tercinta Bapakku (Wiyono) dan Ibunda (Sri

Sundari) yang telah mengasuh, mendidik dan memberi dukungan yang

luar biasa mulai dari lahir hingga dewasa sekarang ini dengan penuh

kesabaran serta perjuangan.

Untuk Abangku (Rio Prathama) serta Adik-adikku (Tasya Kamila)

dan (Farhan Wicaksono) terimakasih atas dukungan dan do‟a nya

selama ini.

Untuk teman-teman kuman ku sekalian (Isnanil, Nurma, Ulfa dan

Kurnia) yang selalu menemani dalam setiap keluh kesah mengerjakan

karya kecil ini.

Serta orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan. Terima kasih atas

semua yang kalian berikan baik dukungan moril maupun materil yang tak

bisa saya lupakan.

Semoga kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku selalu mendapat

rahmat serta diberikan kesehatan yang berlimpah dari Allah

SubhanahuwaTa‟ala , Amin.

Semoga Allah Subhanahuwa Ta‟ala selalu memberi taufiq dan hidayah

kepada kita semua. Amin yaa Robbal „Alamin.

Page 8: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

vii

MOTTO

هي أحسهٱدع إلى سبيل ربك بٲلحكمة وٱلمىعظة ٱلحسنة وجدلهم بٲلتي

(١٢٥: )

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang

baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik (Q.S An-Nahl :

125)

Page 9: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala,

Rabb yang Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang

diajarkan-Nya, atas iradah-Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan.

Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Shalallahu „alaihi wa sallam,

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu

syarat akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak

melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun

materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada :

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Muhammad Ridwan, S.Psi, M.Psi, Ps selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Agama Islam dan Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I selaku Sekretaris

Program Studi Pendidikan Agama Islam

4. Dra. Hj. Hasnidiar Karim, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan

Abul Walid, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi

mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Reno Fahrudin, S.P selaku kepala sekolah Sekolah Menengah

Kejuruan Al-Irsyad Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada

Penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Sahabat-sahabat mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam

yang telah menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti

hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan ku yang paling ku sayang dan yang

paling ku banggakan.

Page 10: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

ix

Page 11: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

x

ABSTRAK

Nama : Muhammad Rino Dwi Cahyo

Nim : TP.151418

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Di Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota

Jambi

Skripsi ini membahas tentang Penerapan Metode Diskusi Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di

Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi. Adapaun rumusan

masalah yakni bagaimana penerapan metode diskusi kelompok kecil pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota

Jambi dan apakah penerapan metode diskusi kelompok kecil dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah

Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Penelitian Tindakan Kelas, sebagai upaya untuk memberikan jawaban atas

permasalahan yang telah diuraiakan. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan

dalam hasil belajar siswa ditunjukkan dalam setiap siklusnya dengan nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 75, dimulai dari observasi awal bahwa 7 siswa atau 25%

yang mencapai ketuntasan. Pada siklus I menunjukkan peningkatan bahwa 18 siswa

atau 64,28% yang mencapai ketuntasan, kemudian pada siklus II mengalami

peningkatan kembali bahwa 25 siswa atau 89,28% yang mencapai ketuntasan.

Penerapan metode diskusi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas X di SMK Al-Irsyad Kota Jambi.

Hasil penelitian ini yaitu menyarankan agar guru menerapkan metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan disesuaikan dengan materi yang

membutuhkan penerapan metode diskusi.

Kata Kunci : Diskusi, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam

Page 12: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xi

ABSTRACT

Name : Muhammad Rino Dwi Cahyo

Nim : TP.151418

Major : Islamic Education

Title : Application of Discussion Methods in Improving Student

Learning Outcomes in Islamic Religious Education Subjects in

Class X Al-Irsyad Vocational High School Jambi City

This thesis discusses the Application of Discussion Methods in Improving

Student Learning Outcomes in Islamic Religious Education Subjects in Class X of Al-

Irsyad Vocational High School in Jambi City. The problem formulation is how the

application of small group discussion methods in Islamic Religious Education in Al-

Irsyad Vocational High School in Jambi City and whether the application of the

small group discussion method can improve student learning outcomes in Islamic

Religious Education in Al-Irsyad Vocational High School Jambi City. This study uses

a Class Action Research approach, as an effort to provide answers to the problems

that have been described. The results showed success in student learning outcomes

shown in each cycle with a Minimum Completion Criteria value of 75, starting from

the initial observation that 7 students or 25% achieved completeness. In cycle I

showed an increase that 18 students or 64.28% achieved completeness, then in cycle

II increased again that 25 students or 89.28% achieved completeness. The

application of the discussion method has an effect on student learning outcomes in

the subject of Islamic Religious Education class X students at SMK Al-Irsyad Jambi

City. The results of this study are suggesting that teachers apply the discussion

method in learning Islamic Education and adapt it to the material that requires the

application of the discussion method.

Keyword : Discussion, Learning Outcomes, Islamic Education

Page 13: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

PENGESAHAN .......................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................. v

PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi

MOTTO....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................. x

ABSTRACT ................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ............................................ 4

C. Tujuan dan Kegiatan Penelitian ................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual ................................................................ 6

B. Acuan Teoritis ........................................................................... 26

C. Model Tindakan ......................................................................... 27

D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 31

B. Rancangan Tindakan ................................................................. 31

C. Desain dan Prosedur Penelitian ................................................. 32

1. Desain Tindakan .................................................................... 32

Page 14: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xiii

2. Prosedur Tindakan ................................................................. 32

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ................................................ 33

E. Sumber Data .............................................................................. 34

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................. 34

1. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 34

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 34

G. Keabsahan Data ......................................................................... 35

1. Telaah Model Tindakan ......................................................... 35

2. Validasi Data ......................................................................... 36

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 36

I. Jadwal Penelitian ...................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................... 40

B. Pelaksanaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMK Al-Isryad Jambi ................................................. 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 75

B. Saran ........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka ................................................................................. 77

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran .............................................................................. 79

Page 15: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................. 39

Tabel 4.1 Identitas SMK Al-Irsyad Jambi ........................................... 40

Tabel 4.2 Sarana SMK Al-Isryad Jambi .............................................. 41

Tabel 4.3 Prasarana SMK Al-Irsyad Jambi.......................................... 48

Tabel 4.4 Jumlah Guru dan Pegawai SMK Al-Irsyad Jambi ............... 49

Tabel 4.5 Jumlah siswa SMK Al-Irsyad Kota Jambi .......................... 51

Tabel 4.6 Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Pra Siklus ............................. 53

Tabel 4.7 Jadwal perencanaan siklus I ................................................ 55

Tabel 4.8 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I.............................. 57

Tabel 4.9 Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ................................. 59

Tabel 4.10 Jadwal perencanaan siklus II .............................................. 61

Tabel 4.11 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................... 63

Tabel 4.12 Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ............................... 65

Tabel 4.13 Angket Siswa Terhadap Penerapan Metode Diskusi .......... 68

Page 16: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen Pengumpulan Data .............................................................................. 80

RPP ........................................................................................................................ 81

Lembar observasi aktivitas siswa ......................................................................... 82

Lembar kerja siswa .............................................................................................. 83

Nilai ujian/evaluasi akhir ..................................................................................... 84

Lembar angket ...................................................................................................... 85

Kartu Konsultasi ................................................................................................... 86

Dokumentasi ......................................................................................................... 87

Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) .......................................................... 88

Page 17: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin ....................... 29

Gambar 4.1 Grafik Persentase Obsevasi Aktivitas Siswa .......................... 72

Gambar 4.2 Grafik Persentase Siswa Yang Telah

Berhasil Dalam Pembelajaran ................................................ 73

Page 18: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah

rendahnya kualitas hasil dan proses belajar yang dicapai siswa. Rendahnya kualitas

hasil belajar ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar

kompetensi seperti tuntutan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk

pelajaran Pendidikan Agama Islam, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas pada

penguasaan materi atau penambahan pengetahuan sebagai bahan ujian atau tes.

Padahal menurut kurikulum yang berlaku siswa diharapkan bukan hanya sekedar

dapat mengakumulasi pengetahuan akan tetapi, seorang guru harus terampil dalam

memilih metode yang tepat dan sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas. Guru

memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun

evaluator pembelajaran.

Pendidikan agama ialah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk

dapat menjalankan peranan yang menutut penguasaan pengetahuan tentang ajaran

agama atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya. Pendidikan

agama bukan sekedar mengajarkan kepada siswa tetapi menjaga komitmen terhadap

agama yang dipelajarinya.

Dilapangan menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran

konvensioal selalu dilakukan oleh guru. Seorang pendidik yang berkecimpung dalam

proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai serta meningkat,

maka penguasaan materi saja tidak mencukupi. Pendidik harus menguasai berbagai

metode penyampaian materi dan dapat menggunakan metode yang tepat dalam proses

belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan serta kemampuan anak didik.

Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi intruksional, metode

pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi

contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak

setiap metode pembelajaran sesuai apa yang digunakan untuk mencapai

Page 19: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

2

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Guru dituntut untuk menggunakan metode

yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa agar menarik, tidak menimbulkan

kebosanan dan mudah dimengerti (Ramayulis, 2005:4)

Peran guru dalam dunia pendidikan tidak lepas tanggung jawabnya sebagai

tenaga pendidik. Oleh karena itu, proses pembelajaran bukanlah sekedar

menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar pelajaran yang

disampaikan menjadi lebih menyenangkan dengan berekspresi melalui kegiatan nyata

dan dapat menyalurkan potensi dirinya lebih maksimal.

Berdasarkan observasi awal, pada kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan Al-

Irsyad Kota Jambi guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menemukan siswa

yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran, Selain itu, masih

banyak siswa yang kurang bersemangat, acuh tak acuh, dan lain sebagainya. Guru

menggunakan metode ceramah dan memberi tugas untuk dikerjakan dirumah. Pada

saat proses pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya, sebagian

siswa ada yang berbisik dengan temannya, sebagian lainnya bahkan hanya diam. Saat

guru memberikan kesempatan untuk menjawab, siswa akan menjawab bersama-sama

dan seorang siswa akan menjawab pertanyaan apabila ditunjuk langsung oleh sang

guru, siswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya maupun untuk menjawab

pertanyaan.

Hal ini terlihat dari nilai siswa yang masih belum mencapai KKM dari data

yang diperoleh peneliti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi

sekitar 21 orang atau 75% siswa yang belum mencapai KKM, dan 25% diantarnya

memperoleh nilai pas atau diatas KKM. Rata-rata nilai ulangan harian yang

didapatkan siswa adalah 65,7 sedangkan standar Kriteria Ketuntasan Minimal

ditetapkan sekolah adalah 75. terbukti hasil belajar siswa mayoritas rendah pada

proses pembelajaran sehingga hal tersebut perlu ditingkatkan.

Page 20: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

3

Setelah melakukan pengamatan dilanjutkan melakukan analisis dari

permasalahan tersebut, peneliti memilih untuk menggunakan metode diskusi

kelompok kecil pada proses pembelajaran. Menggunakan metode diskusi memiliki

kelebihan yakni berfungsi untuk merangsang siswa berfikir dan berani mengeluarkan

pendapatnya sendiri. penggunaan metode diskusi yang efektif, efisien dan menarik

perhatian siswa dengan mengangkat permasalahan yang hangat dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam memiliki hubungan yang erat. Metode diskusi diperhatikan

oleh Al-Qur‟an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih

memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap masalah. Perintah

Allah dalam hal ini adalah agar mengajak ke jalan yang benar dengan hikmah dan

mauidah yang baik dan membantah dengan berdiskusi dengan cara yang paling baik.

Allah berfirman dalam surat An-Nahl: 125, yaitu:

هي أحسه إن ربك هى ٲلتيوجدلهم ب ٱلحسنة ٱلمىعظةو ٲلحكمةإلى سبيل ربك ب ٱدع

٥٢١ ٲلمهتديهوهى أعلم ب ۦأعلم بمه ضل عه سبيله

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran

yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah

yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Menghadapi permasalahan yang ada, seorang pendidik yang profesional tentu

akan mengantisipasi hal tersebut. Peneliti akan berkolaborasi dengan tenaga pendidik

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menerapkan metode diskusi

kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran. Karena metode diskusi kelompok kecil

memiliki keunggulan yaitu siswa akan lebih aktif berfikir serta menyampaikan buah

pikirannya dan menjawab pertanyaan dari guru sehingga suasana kelas menjadi lebih

hidup, siswa dapat terlatih mengemukakan pendapat dengan secaara lisan maupun

tertulis, dan siswa akan terlatih pula mencurahkan perhatian karena mengikuti

pelajaran dengan sungguh-sungguh.

Page 21: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

4

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dari itu penulis

mengangkat judul “Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas X

Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi”

B. Idenitifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah teridentifikasi, maka didapatkan

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian, yaitu :

1. Apakah penerapan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah

Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi?

Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan,

maka penulis memfokuskan kajian penelitian ini, dari rumusan permasalahan yang

telah diuraikan sebelumnya, dapat dibuat menjadi pertanyaan penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Bagaimana membuat perencanaan penerapan metode diskusi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X SMK Al-Irsyad Kota Jambi?

2. Bagaimana mengembangkan langkah-langkah metode diskusi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X SMK Al-Irsyad Kota Jambi?

3. Bagaimana peningkatan hasil-hasil yang dicapai oleh siswa dengan

pembelajaran metode diskusi di kelas X SMK Al-Irsyad Kota Jambi?

C. Tujuan dan Kegiatan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah target yang ingin dicapai melalui serangkaian

aktivitas penelitian. Maka penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode diskusi kelompok kecil

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah

Kejuruan Al-Irsyad kota Jambi.

Page 22: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

5

b. Untuk mengetahui apakah penerapan metode diskusi kelompok kecil

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam Di Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang terkait

antara lain:

a. Segi teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan karya Ilmiah di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Karya ilmiah yang

bermutu untuk menambah wawasan mengenai penerapan metode diskusi

kelompok kecil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan menambah wawasan dalam

kegiatan belajar mengajar.

b. Segi praktis

Menambah wawasan bagi para pembaca terkait penerapan metode

diskusi kelompok kecil untuk meningkatkan hasil belajar pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Serta guru dapat memberikan

tambahan ilmu tentang variasi metode dan dapat menjadikan metode

diskusi kelompok kecil sebagai salah satu alternatif untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang baik.

Page 23: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Konseptual

1. Metode Diskusi

a) Pengertian Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa

dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau

memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Tujuan utama metode ini

adalah memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan

memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. (Killen,

1998 : 21)

Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran di mana guru

bersama-sama siswa mencari jalan pemecahan atas persoalan yang dihadapi.

Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa di dalam kelas dapat pula dibentuk

kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang perlu diperhatikan dalam berdiskusi

adalah hendaknya para siswa dapat berpartisipasi secara aktif di dalam setiap

forum diskusi. Semakin banyak siswa terlibat dan menyumbangkan pikirannya,

semakin banyak pula yang dapat mereka pelajari. (Sutikno, 2007 : 153)

Metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memcahkan suatu

masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas

dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk menyelesaikan keputusan bersama.

Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh

kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau

kesimpulan, dengan melakukan diskusi tujuannya agar peserta didik memiliki

keterampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. (Ahmad Sabri, 2005 : 57)

Page 24: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

7

Metode diskusi juga berarti proses penglihatan dua atau lebih individu

yang berinteraksi secara global dan saling berhadapan muka mengenai tujuan

atau sasaran yang sudah tertentu melalui tukar menukar informasi,

mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah (Ismail, 2008 : 89).

Metode diskusi adalah salah satu metode belajar-mengajar yang

dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Dimana Guru memberikan kesempatan

kepada siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan

ilmiah, diantaranya yaitu saling tukar-menukar pengalaman, informasi,

memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif

sebagai pendengar saja sehingga akan terjadi proses belajar dalam diskusi

tersebut. (Suryosubroto, B, 2002 : 179) dan (Djamarah dan Zain, 2006 : 87-88)

Metode diskusi diartikan sebagai siasat untuk menyampaikan bahan

pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan dan

menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan”. Dalam percakapan itu

para pembicara tidak boleh menyimpang dari pokok pembicaraan yaitu masalah

yang ingin dicarikan alternatif pemecahannya. (Sumantri dan Permana, 2006 :

127)

Dalam metode diskusi, guru berperan sebagai pemimpin diskusi, atau

guru dapat mendelegasikan tugas sebagai pemimpin itu kepada siswa, walaupun

demikian guru masih harus mengawasi pelaksanaan diskusi yang dipimpin oleh

siswa. Pendelegasian itu terjadi jika siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa

kelompok diskusi. Pimpinan diskusi harus mengorganisir kelompok yang

dipimpinnya agar setiap anggota diskusi dapat berpartisipasi secara aktif.

Agar diskusi tersebut dapat berjalan dengan baik, maka harus dilakukan

langkah-langkah persiapan berupa penentuan tujuan diskusi, masalah yang akan

dibahas, para pembicara, jadwal pembicaraan, waktu, tempat, peserta dan lain

sebagainya. Setelah itu dilanjutkan dengan langkah-langkah pelaksanaan

meliputi pengecekan terhadap berbagai hal yang diperlukan, memulai

pengarahan dan penyempaian masalah, memotivasi siswa, menciptakan suasana

Page 25: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

8

yang tenang, memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk

mengemukakan pendapatnya, mengendalikan pembicaraan dan mengakhiri

diskusi dan tindak lanjut berupa peninjauan apakah masalah yang dibahas sudah

dibicarakan, menarik kesimpulan, membuat rekomendasi dan menilai

pelaksanaan diskusi yang dilakukan oleh pimpinan dan sekretaris diskusi.

(Abuddin Nata, 2009 : 188)

Disimpulkan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan

pelajaran melalui wacana tukar menukar pendapat berdasarkan pengalaman atau

pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya, atau metode diskusi adalah salah

satu alternatif cara yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar dengan

tujuan untuk dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat peserta

didik.

c) Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Diskusi

Diskusi dilakukan dengan membagi siswa didalam kelompok-kelompok.

Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan

guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-

bagi kedalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap , ketua kelompok

menyajikan hasil diskusinya. (Suryosubroto, 2002:181-182) langkah-langkah

penggunaan metode diskusi adalah:

a) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan

memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara

pemecahannya. Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan itu

ditentukan bersama-sama oleh guru dan siswa. Judul atau masalah

yang akan didiskusikan itu harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar

dapat dipahami baik-baik oleh setiap siswa.

b) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok

diskusi, memilih pimpinan diskusi (Ketua, Sekretaris atau pencatat),

Page 26: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

9

mengatur tempat duduk, ruangan, saranan, dan sebagainya. Pimpinan

diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang:

a. Lebih memahami atau menguasai masalah yang akan didiskusikan.

b. “Berwibawa” dan disenangi oleh teman-temannya.

c. Berbahasa baik dan lancar bicaranya.

d. Dapat bertindak tegas, adil dan demokratis.

Tugas pimpinan diskusi antara lain ialah:

a. Pengatur dan pengarah acara diskusi.

b. Pengatur “lalu lintas” percakapan.

c. Penengah dan penyimpul berbagai pendapat.

d) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing,

sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain

(kalau ada lebih dari satu kelompok) menjaga ketertiban serta

memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota

kelompok berpartisipasi aktif dan agar diskusi berjalan lancar. Setiap

anggota kelompok harus tahu persis apa yang akan didiskusikan dan

bagaimana caranya berdiskusi. Diskusi harus berjalan dalam suasana

bebas, setiap anggota harus tahu bahwa hak bicaranya sama.

e) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-

hasilnya yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (terutama

dari kelompok lain). Guru memberi ulasan atau penjelasan terhadap

laporan-laporan tersebut.

f) Akhirnya para siswa mencatat hasil (hasil- hasil) diskusi, dan guru

mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah

para siswa mencatatnya untuk “file” kelas.

Agar penggunaan metode diskusi berhasil dengan efektif, maka

prosedur nya adalah sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan

Page 27: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

10

1) Merumuskan masalah tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan

yang bersifat umum, maupun tujuan khusus. Tujuan yang

ingin dicapai mesti dipahami oleh setiap peserta didik

sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan

sebagai kontrol dalam pelaksanaan.

2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

3) Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat

ditentukan dari isi materi pembelajaran.

4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

teknis pelaksanaan diskusi.

b. Pelaksanaan Diskusi

1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat

mempengaruhi kelancaran diskusi

2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi,

misalkan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan

diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang dilaksanakan.

3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah

ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah

memperhatikan suasana atau iklim belajar yang

menyenangkan.

4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta

diskusi untuk mengeluarkan pendapat dan ide-idenya.

5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang

dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian

biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

c. Menutup Diskusi

1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan

sesuai dengan hasil diskusi.

Page 28: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

11

2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari

seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan

sebelumnya. (Wina Sanjaya, 2007:159)

c) Kelebihan dan Kelemahan Diskusi

Setiap jenis metode pembelajaran mempunyai ciri khas tersendiri

termasuk kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan metode diskusi .

Beberapa keuntungan metode diskusi adalah sebagai berikut:

1) Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam

proses belajar.

2) Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan

bahan pelajarannya masing-masing.

3) Metode diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara

berfikir dan sikap ilmiah.

4) Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam

diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan

akan (kemampuan) diri sendiri.

5) Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap

sosial dan sikap demokratis para siswa (Suryosubroto, 2002:185).

Beberapa kelemahan metode diskusi adalah sebagai berikut:

1) Suatu diskusi tak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana

hasilnya sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan

partisipasi anggota- anggotanya.

2) Suatu diskusi memerlukan keterampilan- keterampilan tertentu yang

belum pernah dipelajari sebelumnya.

3) Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberpa siswa

yang “menonjol”.

Page 29: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

12

4) Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi hanya hal-

hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.

5) Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa

tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. Perasaan dibatasi waktu

menimbulkan kedangkalan dalam diskusi sehingga hasilnya tidak

bermanfaat.

6) Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani

mengemukakan buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk

membatasi pokok masalahnya.

7) Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan

pendapatnya.

8) Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi

kesempatan setiap siswa untuk mengemukakan pendapatnya

(Suryosubroto, 2002:186).

Untuk mengatasi kelemahan tersebut mengemukakan saran

mengenai usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain adalah:

1) Murid-murid dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok yang

kecil, misalnya lima orang murid setiap kelompok. ini harus terdiri

dari murid-murid yang pandai dan kurang pandai, yang pandai bicara

dan yang kurang pandai bicara, murid laki-laki dan murid

perempuan. Hal ini harus diatur benar-benar oleh guru. Disamping

itu, harus pula diperhatikan agar murid-murid yang sekelompok itu

benar benar dapat bekerja sama. Dalam setiap kelompok ditetapkan

ketuanya.

2) Agar tidak menimbulkan rasa “kelompok-isme”, ada baiknya bila

untuk setiap diskusi dengan topik atau problema baru selalu dibentuk

lagi kelompok-kelompok baru dengan cara melakukan pertukaran

anggota-anggota kelompok. Dengan demikian semua murid akan

pernah mengalami suasana bekerja bersama-sama dalam satu

Page 30: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

13

kelompok dan juga pernah mengalami bekerja sama dengan semua

teman sekelasnya.

3) Topik-topik atau problema yang akan dijadikan pokok-pokok diskusi

dapat diambil dari buku-buku oelajaran murid, dari surat-surat kabar,

dari kejadian sehari-hari di sekitar sekolah, dan kegiatan di

masyarakat yang sedang menjadi pusat perhatian penduduk setempat.

4) Mengusahakan penyesuaian waktu dengan berat topik yang dijadikan

pokok diskusi. Membagi-bagi diskusi di dalam beberapa hari atau

minggu berdasarkan pembagian topik ke dalam topik-topik yang

lebih kecil lagi. Keleluasaan berdiskusi dapat pula dilakukan dengan

menyelenggarakan suatu pekan diskusi dimana seluruh pekan itu

dipergunakan untuk mendiskusikan problema-problema yang telah

dipersiapkan sebelumnya.

5) Menyiapkan dan melengkapi semua sumber data yang diperlukan,

baik yang tersedia di sekolah maupun yang terdapat di luar sekolah.

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut kelemahan

metode diskusi dapat dikurangi. Tentu saja, pada akhinya berhasil

atau tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung

pada kecakapan guru di dalam membimbing murid-muridnya

berdiskusi. Salah satu alternatif metode pembelajaran interaktif yang

mungkin dapat mengoptimalkan peningkatan aktivitas siswa dan

penguasaan materi ialah dengan menggunakan metode diskusi yaitu

suatu cara penyampaian bahan pelajaran dan guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

Dalam hal ini diskusi merupakan jalan yang banyak memberi

kemungkinan pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk

mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah, juga dalam

kehidupan yang demokratis kita diajak untuk hidup bermusyawarah,

Page 31: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

14

mencari keputusan keputusan atas dasar persetujuan bersama. Bagi

anak-anak, latihan untuk peranan peserta dalam kehidupan di

masyarakat. Metode ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan

aktivitas dan penguasaan materi siswa seperti menggali informasi

lebih banyak, mengolah informasi secara cerdas, mengambil

keputusan dengan tepat, dan memecahkan masalah dengan arif dan

kreatif.

d) Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

Metode diskusi merupakan salah satu metode dalam penyampaian

pelajaran yang tidak dapat diterapkan pada setiap bidang studi. Metode

diskusi dapat diterapkan pada bidang studi yang sifatnya problematis, seperti

dalam Pendidikan Agama Islam metode diskusi ini banyak digunakan dalam

bidang syari‟ah dan akhlak.

Agar hasil belajar Pendidikan Agama Islam dapat tercapai secara lebih

efektif dengan menggunakan metode diskusi, perlu diperhatikan beberapa hal

dalam penyelenggaraan metode diskusi tersebut. Ada beberapa prinsip dasar

yang perlu dipedomani oleh guru dalam melakukan diskusi antara lain:

1) Melibatkan siswa secara aktif dalam diskusi yang diadakan.

2) Diperlukan ketertiban dan keteraturan dalam mengemukakan

pendapat secara bergilir dipimpin seorang ketua/moderator.

3) Guru berusaha mendorong siswa yang kurang aktif agar

mengeluarkan pendapatnya.

4) Siswa dibiasakan menghargai pendapat orang lain dalam menyetujui

atau menentang pendapat.

Page 32: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

15

5) Aturan dan jalannya diskusi hendaknya dijelaskan kepada siswa yang

belum mengenal tata cara diskusi. (Sulaiman Abdullah,1991 : 27-28).

Disamping prinsip-prinsip diatas, dalam penerapan metode diskusi juga

perlu memperhatikan permasalahan yang akan dibahas dalam metode

tersebut,antara lain:

1) Permasalahan yang didiskusikan hendaknya menarik perhatian.

2) Persoalan yang didiskusikan adalah persoalan yang relatif banyak

menimbulkan pertanyaan.

3) Peranan moderator yang aspiratif dan proposional.

4) Permasalahan yang didiskusikan hendaknya membutuhkan

pertimbangan dari berbagai pihak.

Dalam pelaksanaan metode diskusi harus ada suatu kerja sama

yang baik antar guru dan siswa agar diskusi tersebut berjalan dengan baik dan

lancar sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar akan

tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Misalnya seperti tidak membiarkan

siswa yang menguasai kelas atau siswa ang tidak dapat mengungkapkan

keberatannya karena malu atau enggan dengan memberikan kesempatan

berbicara kepada siswa yang lain merupakan strategi-strategi lain yang harus

digunakan oleh guru agar proses pembelajaran dengan metode diskusi

berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang baik

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Untuk memberikan pengertian tentang hasil belajar, hasil belajar terdiri

dari dua kata yakni hasil dan belajar. Antara kata „hasil‟ dan „belajar‟

memiliki beberapa arti. Kata hasil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

diartikan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh

Page 33: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

16

usaha, suatu pendapatan, perolehan dan buah. Jadi dapat disimpulkan bahwa

hasil adalah suatu perolehan yang didapatkan oleh berbagai usaha.

Kata belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan berusaha

memperoleh kepandaian ilmu, berlatih dan perubahan tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah cara untuk memperoleh ilmu dan dapat merubah tingkah laku

yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI)

Untuk lebih memperjelas (Mardianto, 2012:39-40) memberikan

kesimpulan tentang pengertian belajar:

1) Belajar adalah suatu usaha, yang berarti perbuatan yang

dilakukan secara sungguh-sungguh, sistematis, dengan

mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik

maupun mental.

2) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan di dalam driri

antara lain perubahan tingkah laku diharapkan kearah positif

dan kedepan.

3) Belajar juga bertujuan untuk mengadakan perubahan sikap,

dari sikap negatif menjadi positif, dari sikap tidak hormat

menjadi hormat dan lain sebagainya.

4) Belajar juga bertujuan mengadakan perubahan kebiasaan dari

kebiasaan buruk, menjadi kebiasaan baik. Kebiasaan buruk

yang dirubah tersebut untuk menjadi bekal hidup seseorang

agar ia dapat membedakan mana yang dianggap baik di tengah-

tengah masyarakat untuk dihindari dan mana pula yang harus

dipelihara.

5) Belajar bertujuan mengadakan perubahan pengetahuan tentang

berbagai bidang ilmu, misalnya tidak tahu membaca menjadi

tahu membaca, tidak dapat menulis jadi dapat menulis. Tidak

dapat berhitung menjadi tahu berhitung dan lain sebagainya.

Page 34: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

17

6) Belajar dapat mengadakan perubahan dalam hal keterampilan,

misalnya keterampilan bidang olah raga, bidang kesenian,

bidang tekhnik dan sebagainya.

Hasil belajar adalah salah satu hasil dalam proses pengajaran yang

dilakukan secara formal. Tingkat kebehasilan siswa dalam menguasai

pelajaran di sekolah dinyatakan dengan simbol, angka atau huruf dalam rapor

dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Pengukuran hasil belajar siswa diukur dari waktu ke waktu dan merupakan

gabungan dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. (Emmi Susiyanti,

2017 : 18-21)

Hasil belajar merupakan suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa

dapat menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar

mengajar, atau keberhasilan yang dicapai seorang peserta didik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan bentuk angka, huruf,

atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak penyelenggara pendidikan.

(Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 3)

Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada

seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya

peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya, yang tidak tahu

menjadi tahu. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar

bukan hanya berupa skor atau nilai yang diperoleh peserta didik dala suatu test

yang diselenggarakan guru dalam setiap akhir pembelajaran saja, namun juga

beberapa perkembangan dalam diri setiap individu dalam berbagai aspek

seperti halnya aspek sikap, pengetahuan, dan juga keterampilan. Dalam

serangkaian kegiatan pembelajaran tugas guru bukan hanya mengajar peserta

didik dengan memberikan materi pembelajaran, namun juga mendidik peserta

didiknya untuk dapat memperoleh keseluruhan aspek mulai dari sikap hingga

Page 35: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

18

keterampilan. Hal ini bertujuan agar peserta didik bukan hanya bekecerdasan

kognitif saja melainkan juga bekecerdasan afektif maupun psikomotor.

(Oemar Hamalik, 2003 : 57)

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah

mengalami aktivitas belajar yakni salah satu indikator tercapai atau tidaknya

suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai

oleh siswa. (Catharina Tri Anni, 2004:4).

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sangat disadari bahwa hasil belajar dapat ditentukan melalui proses

belajar mengajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Sunarto, 2009 : 52)

adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Intelegensi

Seseorang yang memiliki intelegensi yang baik (IQ nya tinggi)

umumnya mudah belajar dan hasil belajarnya akan cenderung

baik.

b. Bakat

Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi

dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengalaman

dan dorongan. Bakat seseorang akan mempengaruhi hasil belajar

terhadap suatu bidang tertentu, apabila seseorang kurang berbakat,

maka prestasinya rendah, sebab seseorang itu akan berbuat dan

bekerja dilingkari rasa tidak bekerja dengan baik dan hasilnya

juga kurang baik.

Page 36: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

19

c. Minat

Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang

besar untuk mencapai benda atau tujuan yang diminati itu. Minat

belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,

sebaliknya jika minat yang kurang menghasilkan prestasi yang

rendah.

d. Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar adalah

kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

Kuat lemahnya motivasi akan mempengaruhi hasil belajar. Oleh

karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang

berasal dari dalam diri dengan cara senantiasa memiliki masa

depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai

cita-cita..

2. Faktor Eksternal

a. Keluarga

Keluarga adalah satuan kekerabatan yang sangat mendasar

dalam masyarakat. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan

sekolah memiliki pengaruh terhadap prestasi akademik siswa.

Dengan adanya perhatian dari orang tua terhadap pendidikan

akan membuat anak termotivasi untuk belajar sehingga hasil

belajar nya baik.

b. Sekolah

1) Kurikulum

Kurikulum adalah rencana untuk pembelajaran yang

merupakan unsur substansi dalam pendidikan. Tanpa

kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung,

muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan

Page 37: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

20

frekuensi belajar anak didik. Seorang guru terpaksa

menjajalkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik

dalam waktu yang tersisa sedikit karena ingin mencapai

kurikulum, hal ini akan memaksa anak didik belajar dengan

keras tanpa mengenal lelah.

2) Strategi pembelajaran

Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran

sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode

pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya

mungkin dapat diimplementasikan melalui metode

pembelajaran.

3) Guru

Dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara

mengajarnya merupakan faktor penting pula, bagaimana sikap

dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan guru dan

cara guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak didiknya

turut menentukan hasil belajar yantg didapat oleh siswa.

4) Sarana Pembelajaran

Ketersediaan sarana belajar dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa. Misalkan ruang kelas yang terlalu sempit akan

mempengaruhi kenyamanan belajar siswa serta tata kelas

yang tidak rapi akan membuat siswa cepat lelah, bosan dan

tidak bergairah dalam belajar.

3. Lingkungan Sekitar/Masyarakat

Lingkungan sekitar ataupun masyarakat dapat mempengaruhi

hasil belajar. Keadaan lingkungan, suasana sekitar, iklim dan

sebagainya. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara

langsung maupun tidak langsung dalam mencapai hasil belajar.

Page 38: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

21

c. Indikator-Indikator Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai

tujuan pendidikan. Dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil

belajar peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga

yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

1) Aspek Kognitif

Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin

Anderson pada tahun 1990. Hasil revisi dipublikasikan

pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.

Dalam Revisi Taksonomi Bloom ini ada perubahan kata

kunci, masing-maisng katergori masih diurutkan secara

hierarki dari urutan terendah ke tertinggi. Pada ranah

kognitif kemmapuan berpikir analisis dan sintesis

diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam

kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya

karena Anderson memasukkan kategori baru yaitu

berkreasi yang sebelumnya tidak ada.

a) Mengingat, yaitu dalam hal ini siswa diminta untuk

mengingat kembali satu atau lebih dari fakta-fakta yang

sederhana.

b) Memahami, yaitu siswa diharapkan mampu untuk

membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang

sederhana diantara fakta-fakta/konsep

c) Menerapkan, siswa diminta untuk memiliki kemampuan

untuk menyeleksi atau memilih generalisasi/ abstraksi

tertentu secara tepat.

Page 39: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

22

d) Menganalisis, kemampuan siswa untuk menguji

hubungan atau situasi yang kompleks atau konsep-

konsep dasar.

e) Mengevaluasi, merupakan kemampuan siswa untuk

menghipotesi unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang

baru.

f) Berkreasi, yaitu kemampuan siswa untuk membangun

pengetahuan dan menyempurnakan kemampuan yang

telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

Dalam proses belajar mengajar. Aspek kognitif paling

menonjol dan bisa dilihat langsung dari hasil tes. Dimana

disini pendidik dituntut untuk melaksanakan semua tujuan

tersebut ke dalam pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan

yang diberikan kepada siswa harus memenuhi unsur tujuan

dari segi kognitif, sehingga peserta didik dapat mrncapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2) Aspek Afektif

Tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki

perhatian, sikap, penghargaan, nilai perasaan dan emosi.

Kratwohl, Bloom dan Masia mengemukakan taksonomi

tujuan ranah afektif meliputi 5 kategori yaitu menerima,

merespons, menilai, mengorganisasi dan karakterisasi.

3) Aspek Psikomotorik

Tujuan ranah aspek psikomotorik berhubungan dengan

keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan

yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan.

Kioler, Barket dan Miles mengemukakan taksonomi ranah

psikomotorik meliputi gerakan tubuh yang mencolok,

Page 40: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

23

ketepatan gerak yang dikoordinasikan,perangkat

komunikasi nonverbal, dan kemampuan berbicara.

Dalam proses belajar mengajar, tidak hanya aspek kognitif

saja yang harus diperhatikan, melainkan aspek afektif dan

psikomotiknya juga. Untuk melihat keberhasilan kedua aspek

ini, pendidik dapat melihatnya dari segi sikap dan keterampilan

yang dilakukan oleh peserta didik setelah melakukan proses

belajar mengajar.

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha secara sadar untuk

menanamkan cita-cita keagamaan yang mempunyai nilai-nlai lebih tinggi

daripada pendidikan lainnya karena hal tersebut menyangkut soal iman dan

keyakinan. Pendidikan agama Islam adalah ”usaha berupa bimbingan, asuhan

terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya sebagai

pandangan hidup.

Diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha secara

sadar berupa bimbingan dan asuhan yang sistematis dan pragmatis terhadap

siswa untuk menanamkan cita-cita keagamaan yang mempunyai nilai-nilai

lebih tinggi daripada pendidikan lainnya serta dapat memahami dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam baik untuk dirinya sendiri, keluarga,

masyarakat, nusa dan bangsa. Pendidikan Agama tidak hanya berarti memberi

pelajaran kepada anak-anak yang belum mengerti dan belum dapat

menangkap pengertian-pengertian yang abstrak, akan tetapi yang terpokok

adalah menanamkan jiwa kepada Tuhan, membiasakan mentuhi dan menjaga

nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang ditentukan oleh ajaran agama. (Zakiyah

Daradjat, 2001 : 127)

Page 41: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

24

Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu berikut ini:

1) Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu

kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang dilakukan

secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

2) Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan dalam

arti ada yang dibimbing, diajari dan/atau dilatih dalam

peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan

pengamalan terhadap ajaran Agama Islam.

3) Guru PAI yang melaukan kegiatan bimbingan, pengajaran dan

atau latihan secara sadar terhadap para peserta didiknya untuk

mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

4) Pembelajaran pendidikan agama Islam diarahkan untuk

meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan

pengamalan ajaran Agama Islam dari peserta didik, yang

disamping untuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus

untuk membentuk kesalehan sosial.

5) Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara keseluruhan

terbagi dalam empat cakupan: Al Quran dan Hadits, Keimanan,

Akhlak, dan Fiqh/Ibadah. Empat cakupan tersebut setidaknya

menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

diaharapkan dapat mewujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,

sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya

(Hablun minallah wa hablun minannas) (Nasih dan Adib, 2010).

Pendidikan Agama Islam tidak hanya melihat bahwa

pendidikan itu sebagai upaya mencedaskan semata (pendidikan

intelek, kecerdasan), melainkan sejalan dengan konsep Islam

tentang manusia dan hakekat eksistensinya. Pendidikan Agama

Page 42: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

25

Islam juga berupaya untuk menumbuhkan pemahaman dan

kesadaran bahwa manusia itu sama di depan Allah, perbedaannya

adalah kadar ketakwaan, sebagai bentuk perbedaan secara

kualitatif.

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara :

a.) hubungan manusia dengan Allah SWT

b.) hubungan manusia dengan sesama manusia

c.) hubungan manusia dengan dirinya, dan

d.) hubungan manusia dengan makhluk lain dan

lingkungannya.

Keempat hubungan di atas harus diwujudkan, karena keempat

hubungan di atas saling berkaitan dalam rangka mencapai berhasilnya

Pendidikan Agama Islam bagi siswa. (Yunus Namsa, 2000:23)

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam menurut H. Mahmud Yunus, adalah:

1. Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dalam

hati anak anak, yaitu dengan mengingatkan nikmat Allah

yang tidak terhitung banyaknya.

2. Menanamkan itikad yang benar dan kepercayaan yang betul

dalam dada anak-anak.

3. Mendidikan anak-anak dari kecilnya, supaya mengikuti

suruhan Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya baik

kepada Allah ataupun terhadap masyarakat, yaitu dengan

mengisi hati mereka, supaya takut kepada Allah dan

berharap akan mendapat pahala.

Page 43: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

26

4. Mendidik anak-anak dari kecilnya, supaya membiasakan

akhlak yang mulia dan adat kebiasaan yang baik,

5. Mengajar anak-anak, supaya mengetahui macam-macam

ibadat yang wajib dikerjakan dan cara melakukannya, serta

mengetahui hikmah hikmah dan faedah-faedahnya, serta

pengaruhnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan

akherat. Begitu juga mengajarkan hokum hukum agama

yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam, serta taat

mengikutinya.

6. Memberi petunjuk mereka untuk hidup di dunia dan menuju

akhirat.

7. Memberikan contoh dan suri tauladan yang baik, serta

pengajaran dan nasehat-nasehat.

8. Membentuk warga negara yang baik dan masyarakat yang

baik, berbudi luhur, dan berakhlak mulia, serta berpegang

teguh dengan ajaran agama. (Namsa, 2000: 32),

C. Acuan Teoritis

Penelitian tindakan ini menggunakan model Kurt Lewin dengan dua

siklus. Ada 4 hal syang harus dilakukan dalam proses penelitian pendidikan

yakni perencanaan (planning), tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan

penelitian tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus

menerus. Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan, dilanjutkan

dengan tindakan pertama atau siklus I yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X,

penelitian dilanjutkan dengan pemberian tindakan kedua atau siklus II sebagai

perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, apabila belum terjadi

perbaikan akan dilanjutkan dengan siklus III sebagai perbaikan dari siklus II.

Page 44: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

27

D. Model Tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan model Kurt Lewin dengan dua

siklus. Ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian pendidikan yakni

perencanaan (planning), tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian

tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus menerus.

(Wina Sanjaya 2009 : 49)

1) Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara

kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK

hendaknya disusun cukup fleksibel untuk dapat diadaptasikan dengan

pengaruh yang tidak dapat diduga atau kendala yang belum kelihatan.

Rencana PTK hendaknya disusun berdasarkan kepada hasil

pengamatan awal yang reflektif. Peneliti hendaknya melakukan

pengamatan awal terhadap situasi kelas dalam konteks situsi sekolah

secara umum. Kemudian bersama kolaborator melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran di kelas, dengan perhatian yang

dicurahkan pada perilaku guru yang terkait dengan upaya membantu

siswa belajar dan perilaku siswa ketika proses pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, alternatif perencanaan untuk

melaksanakan PTK dengan penerapan metode diskusi adalah mulai

dari penyiapan RPP yang mencakup metode/teknik bahan mengajar,

alat pembelajaran, LKS, dan evaluasi, lembar kerja siswa serta lembar

observasi.

2) Tindakan adalah yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang

merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana, tindakan yang

disertai niat untuk memperbaiki keadaan. Berdasarkan uraian tersebut,

tindakan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Page 45: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

28

3) Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan

terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan

keterbukaan pandangan dan pikiran serta bersifat responsif.

Berdasarkan uraian, observasi mengamati siswa dan guru dilakukan

saat tindakan sedang berlangsung.

4) Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis

seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha

memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam

tindakan strategis. Refleksi biasanya dibantu oleh diskusi diantara

peneliti dan kolaborator. Melalui diskusi, refleksi memberikan dasar

perbaikan rencana, refleksi (perenungan) merupakan kegiatan analisis,

interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dan observasi atas pelaksanaan tindakan. Berdasarkan uraian

tersbut, refleksi ialah upaya evaluasi yang dilakukan oleh partisipan

yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.

Refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan hasil

observasi. Berdasarkan refleksi ini dapat memperbaiki tindakan pada

siklus selanjutnya. (Djunaidi Ghany, 2008 : 72)

Page 46: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

29

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin

SIKLUS II OBSERVASI PERENCANAAN

PELAKSANAAN

SIKLUS I

REFLEKSI

OBSERVASI PERENCANAAN

PELAKSANAAN

REFLEKSI

Page 47: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

30

E. Hipotesis Tindakan

Sesuai dengan kajian teori, maka dalam penelitian tindakan kelas ini

diajukan hipotesis yakni metode diskusi dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas X SMK Al-Irsyad Kota Jambi.

Page 48: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad

Jambi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Waktu penelitian akan

dilaksanakan selama 3 bulan terhitung 30 Juli-30 September 2019.

B. Rancangan Tindakan

1. Tindakan siklus I

a. Perencanaan

Peneliti bersama kolaborator akan membuat dan merencanakan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menggunakan metode

diskusi, silabus, lembar kerja siswa, lembar tes dan lembar observasi

siswa.

b. Tindakan

Pada tahap ini peneliti akan menggunakan metode diskusi

kelompok kecil dengan mengimplementasikan sesuai RPP yang telah

dibuat.

c. Observasi

Pada tahap ini penelitian ini, peneliti berbarengan dengan

observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang

sedang berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi guru serta

siswa. untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, bakat, minat serta

tanggung jawab siswa dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan metode diskusi.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dan guru melakukan evaluasi dari

tindakan siklus I dimana hasil pembelajaran mengacu pada lembar

observasi serta evaluasi lembar kerja siswa. Jika hasil yang diharapkan

belum tercapai, maka akan dilanjutkan dengan tindakan siklus II.

Page 49: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

32

3. Tindakan siklus II

Penelitian tindakan siklus II ini dimaksudkan sebagai perbaikan dari

penelitian tindakan siklus I. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II

identik dengan tindakan siklus I yakni perencanaan (planning), tindakan,

observasi dan refleksi. Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap siklus I

dan siklus II. Apabila target telah tercapai maka siklus dianggap selesai,

sebaliknya apabila target belum tercapai maka akan dilanjutkan dengan

siklus selanjutnya yang dimaksudkan untuk perbaikan siklus sebelumnya.

E. Desain dan Prosedur Tindakan

1. Desain Tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan model Kurt Lewin dengan dua

siklus, masing-masing siklus akan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflection). (Wina Sanjaya, 2009 : 55) Penelitian tindakan ini dilakukan

untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama

islam dengan menggunkan metode diskusi serta pengaruhnya terhadap

hasil belajar peserta didik seteleh menerapkan diskusi yang dilaksanakan

di Sekolah Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi.

2. Prosedur Tindakan

Prosedur penelitian tindakan ini diawali dengan siklus I yang terdiri

dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di kelas X. Kemudian penelitian akan

dilanjutkan siklus II berfungsi sebagai perbaaikan pada pembelajaran

siklus I jika target keberhasilan belum tercapai:

Page 50: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

33

Adapun untuk prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus

pembelajaran, menyiapkan topik atau materi yang akan didiskusikan,

serta menyiapkan lembar kerja siswa dan menyiapkan instrument

lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta menyiapkan lembar

evaluasi.

b. Tindakan

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, kolaborator

bersama peneliti menggunakan metode diskusi sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengamatan terhadap

siswa dan guru sesuai lembar pengamatan pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sedangkan untuk mengetahui keberhasilan

siswa dilihat dengan mencatat nilai hasil belajar siswa yang diperoleh

dari evaluasi pembelajaran siklus tindakan telah dilaksanakan.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru akan melakukan evaluasi terhadap

analisis data tersebut. hasil diskusi antara guru dan peneliti akan

direfleksikan sebagai perbaikan pada siklus pembelajaran selanjutnya.

F. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan merupakan peningkatan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X Sekolah Menengah

Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila

peningkatan hasil belajar peserta didik hingga 75% dengan nilai kriteria

ketuntasan minimal adalah 75. (Djamarah dan Zain, 2010 : 108)

Page 51: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

34

G. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini didapat dari peserta didik sebagai

informan utama dan guru serta kepala sekolah sebagai informan tambahan.

H. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitan ini yaitu dimana data-daa

dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, tes, angket serta

dokumentasi. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar

observasi selama keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode

diskusi. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah dilaksanakannya

pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat yang digunakan peneliti

dalam mengupulkan data selama penelitian agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan mudah, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian

antara lain (Suharsimi Arikunto, 2006 : 149):

a. Lembar Observasi Aktivitas

Lembar observasi aktivitas adalah segala macam kegiatan guru

meliputi beberapa indikator misalkan memperhatikan materi dalam proses

pembelajaran serta memperhatikan guru ketika proses pembelajaran.

b. Tes

Tes adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk melakukan

pengukuran, yakni berupa tes yang diberikan kepada siswa, untuk

memperoleh informasi terhadap penguasaan materi. Tes yang digunakan

Page 52: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

35

pada penelitian ini terdiri dari siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri

dari 10 soal.

c. Angket

Angket merupakan alat yang digunakan untuk melengkapi data

observasi dan tes tulis untuk melihat tanggapan siswa terhadap

pembelajaran menggunakan metode diskusi. Adapun untuk skala angket

tersebut adalah (Sugiono, 2009 : 93):

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan menampilkan

foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi. Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu

untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran

berlangsung.

G. Keabsahan data

1. Telaah Model Tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan model kurt lewin dengan dua

siklus. Ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian

pendidikan yakni perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Pelaksanaan penelitian tindakan ini adalah proses yang terjadi dalam

suatu lingkaran yang terus menerus dengan harapan dan perbaikan yang

ingin dicapai.

Page 53: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

36

2. Validitas Data

Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas

data dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat

dalam menarik kesimpulan. Untuk meningkatkan validitas penelitian

penelitian tindakan kelas ini dengan meminimalkan subjektivitas melalui

triangulasi. Triangulasi adalah merupakan pemeriksaan keabsahan data

untuk memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding. Adapun bentuk triangulasi ada

empat, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyidik

dan traingulasi teori.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi sumber yaitu

dengan melihat data dari lembar observasi dan tes agar terhindar dari

kesalahan saat mengambil keputusan serta mempermudah dalam

penarikan kesimpulan. (Mudjia Rahadjo, 2005 : 87)

H. Teknik Analisis Data

Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi

data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan

penelitian. Analisis dalam PTK bias dilakukan dengan analisis data kualitatif

dan analisis data kuantitatif. (Wina Sanjaya, 2013 : 117)

Setelah semua kegiatan dilaksanakan maka langkah selanjutnya dalam

penelitian ini adalah menganalisa terhadap semua data yang diperoleh selama

penelitian dan telah dirumuskan.

a. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan

hasil belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Data

kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi siswa dan

lembar tes serta angket, untuk melihat suatu kemajuan atau keberhasilan

Page 54: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

37

pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam menerapkan metode diskusi

dan nilai yang telah dipersentasekan setiap siklus pembelajaran.

b. Data Lembar Observasi

Analisis data observasi diperoleh dari hasil pengamatan yang diisi

pada saat pembelajaran berlangsung. Data ini dianalisis menggunakan

rumus persentase:

P =

x 100%

Keterangan :

P = Angka persentase

F = Nilai pengamatan yang diperoleh

N = Jumlah keseluruhan pengamatan yang mesti diperoleh

untuk membuat interval presentase dan kategori penilaian observasi

diklasifikasikan dalam bentuk penyekoran sebagai berikut (Suharsimi

Arikunto, 2013 : 281)

86% - 100% = 4 = Sangat Baik

76% - 85% = 3 = Baik

60% - 75% = 2 = Cukup

55% - 59% = 1 = Kurang

≤54% = 0 = Kurang Sekali

c. Data Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa sehingga tercapai nilai KKM yang ditentukan pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam yaitu minimal 75. Berdasarkan teori belajar

tuntas, seorang peserta didik dipandang tuntas jika ia mampu mencapai

tujuan pembelajaran minimal 75% dari seluruh tujuan. Sedangkan suatu

kelas dikatakan tuntas apabila mencapai nilai sekurang-kurangnya 75%

dari siswa yang ada di dalam kelas.

Page 55: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

38

Untuk melihat keberhasilan siswa secara klasikal dianalisis dengan

menggunakan rumus persentase:

Keterangan:

KS = Kentuntasan belajar

ST = Jumlah siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa di kelas

Untuk melihat keberhasilan siswa secara individual dianalisis dengan

menggunakan rumus persentase:

P =

X 100%

Jika nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yaitu 75 maka

dinyatakan tuntas secara perorangan. Nilai individu dihitung berdasarkan

nilai skor tes pilihan ganda, satu soal diberi nilai 10 sedangkan

keseluruhan nilai adalah 100. Untuk mendapatkan nilai 100 yaitu

10x10=100.

Kriteria keberhasilan tindakan ini akan dilihat dari indikator

pemahaman/hasil belajar. Indikator yang ditetapkan dalam penelitian

adalah jika ketuntasan belajar siswa terhadap materi mencapai 75%.

d. Data Analisis Angket

Angket berfungsi untuk mendukung sekaligus menguatkan data yang

telah didapatkan melalui observasi dan tes tulis. Kemudian data tersebut

dianalisis secara deskriptif yang dihitung dengan menggunakan rumus

presentase sebagai berikut:

P =

x 100%

Keterangan:

P = Angka persentase

F = Jumlah tanggapan siswa tiap aspek yang muncul

N = Jumlah siswa keseluruhan

Page 56: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

39

I. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, maka peneliti akan

melakukan penelitian dalam rentang waktu yang belum ditentukan.

Dikarenakan pembuatan ini masih proses pembelajaran. Yang menggunakan

kegiatan yang terjadwal. Rencana waktu ini masih tentatif. Artinya dapat

berubah sesuai situasi dan kondisi lapangan yang diteliti. Adapun jadwal

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 57: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

40

TABEL 3.1 JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Bulan

Okt

2018

Nov

2018

Des

2018

Jan

2019

Feb

2019

Mar

2019

Agu

2019

Sep

2019

3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Pengajuan Dosen

Pembimbing

Bimbingan

Proposal

Pengajuan Seminar

Proposal

Seminar Proposal

Perbaikan proposal

Pengajuan izin riset

Pengumpulan data

Pengolahan dan

analisis data

Konsultasi dengan

dosen pebimbing

Penulisan skripsi

Daftar siding

skripsi

Ujian Skripsi

*Catatan jadwal penelitian dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan

Page 58: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMK Al-Irsyad merupakan sekolah menengah kejuruan Pertanian yang

berada dibawah naungan yayasan Lajnah Pendidikan dan Pengajaran Al-Irsyad

Al-Islamiyyah yang memiliki sarana pendidikan dari jenjang Play Group, TK/RA,

SD, SMP, dan SMK Pertanian. Yayasan pendidikan Al-Irsyad berada dalam satu

lingkungan yang beralamat di Jln. Abdul Muis RT 12, No 45 Kel.Lingkar Selatan,

Kec. Jambi Selatan. SMK Al-Irsyad merupakan sarana pendidikan yang bertujuan

untuk membentuk pribadi peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT serta berakhlak mulia yang menunjang pendidikan dan keterampilan secara

menyeluruh.

1. Identitas Sekolah

Tabel 4.1 Identitas SMK Al-Irsyad Jambi

Nama Sekolah : SMK AL-IRSYAD KOTA JAMBI

Alamat : Jl. Abdul Muis RT. 12 Kec. Jambi Selatan Kota Jambi

NPSN : 10504615

Nomor SK Pendirian : 2742/1.10/M/Ib-1994

Tanggal SK Pendirian :14-06-1994

Nomor telepon : 0741/7190018

Email : [email protected]

Status Kepemilikan : Yayasan

Sumber listrik : PLN

Daya listrik : 1300

Akses internet : 3 ( tri )

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2018/2019

Page 59: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

42

2. Sarana dan Prasarana

Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas yang mendukung jalannya kegiatan

belajar mengajar sehari-hari. Berikut ini akan dijelaskan tentang sarana dan

prasarana sebagai pendukung kelancaran proses belajar mengajar yang ada.

a. Sarana

Tabel 4.2 Sarana SMK Al-Irsyad Jambi

No Jenis Sarana Letak KepeMilik

Sekolahan

Spesifikasi Jumlah Status

1 Tempat Sampah WC Siswi Milik

Sekolah

1 0 -

2 Tempat sampah Toilet Siswi Milik

Sekolah

1 0 -

3 Kursi siswa Lab.Komputer/TIK Milik

Sekolah

30 0 -

4 Kursi guru Lab.Komputer/ TIK Milik

Sekolah

1 0 -

5 Lemari Lab.Komputer/TIK Milik

Sekolah

1 0 -

6 Komputer Lab.Komputer/TIK Milik

Sekolah

25 0 -

7 Jam dinding Lab.Komputer/TIK Milik

Sekolah

1 0 -

8 Kursi kerja Lab.Komputer/TIK Milik 2 0 -

Page 60: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

43

Sekolah

9 Printer Lab.Komputer/TIK Milik

Sekolah

1 0 -

10 Lemari Kopsis Milik

Sekolah

1 1 baik

11 Tmpat sampah Toilet guru Milik

Sekolah

1 0 -

12 Meja siswa KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 30 baik

13 Kursi siswa KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 30 baik

14 Meja guru KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

15 Kursi guru KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

16 Papan tulis KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

17 Tempat sampah KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

18 Jam dinding KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

19 Kotak kontak KELAS XII.A Milik 1 1 baik

Page 61: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

44

Sekolah

20 Kotak kontak KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 Baik

21 Simbol

kenegaraan

KELAS XII.A Milik

Sekolah

1 1 baik

22 Meja siswa KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 baik

23 Kursi siswa KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

24 Meja guru KELAS XIIB Milik

Sekolah

1 1 Baik

25 Kursi guru KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

26 Papan tulis KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

27 Tempat sampah KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

28 Jam dinding KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

29 Kotak kontak KELAS XII.B Milik

Sekolah

1 1 Baik

30 Kotak kontak KELAS XII.B Milik 1 1 Baik

Page 62: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

45

Sekolah

31 Kursi siswa Ruang guru BP Milik

Sekolah

150 Baik

32 Meja guru Ruang guru BP Milik

Sekolah

20 Tidak

baik

33 Kursi guru Ruang guru BP Milik

Sekolah

20 Tidak

baik

34 Tempat sampah Ruang guru BP Milik

Sekolah

50 Baik

35 Papan panjang Masjid sekolah dan

warga

Milik

Sekolah

8 Baik

36 Tempat cuci

tangan

Masjid sekolah dan

warga

Milik

Sekolah

10 Baik

37 Jam dinding Masjid sekolah dan

warga

Milik

Sekolah

10 Baik

38 Lemari katalog Masjid sekolah dan

warga

Milik

Sekolah

7 Baik

39 Papan

pengumuman

Masjid sekolah dan

warga

Milik

Sekolah

5 Baik

40 Perlengkapan

ibadah

Masjid ekolah dan

warga

Milik

Sekolah

10 Baik

41 Tandu Masjid sekolah dan Milik 2 Baik

Page 63: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

46

warga Sekolah

42 Jam dinding Perputakaan SMP-

SMK

Milik

Sekolah

1 Tidak

baik

43 Rak buku Perpustakaan SMP-

SMK

Milik

Sekolah

6 Tidak

baik

44 Kursi baca Perpustakaan SMP-

SMK

Milik

Sekolah

6 Baik

45 Kursi baca Perpustakaan SMP-

SMK

Milik

Sekolah

24 Baik

46 Meja siswa KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

47 Kursi siswa KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

48 Meja guru KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

49 Papan tulis KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

50 Tempat sampah KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

51 Jam dinding KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

52 Kotak kontak KELAS X Milik 1 1 Baik

Page 64: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

47

Sekolah

53 Kotak kontak KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

54 Kotak kontak KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

55 Meja siswa KELAS XI A Milik

Sekolah

35 30 Baik

56 Kursi siswa KELAS XI A Milik

Sekolah

35 30 Baik

57 Meja guru KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

58 Kursi guru KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

59 Papan tulis KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

60 Tempat smpah KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

61 Jam dinding KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

62 Kotak kontak KELAS XI A Milik

Sekolah

1 1 Baik

63 Papan KELAS XI A Milik 1 1 Baik

Page 65: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

48

pengumuman Sekolah

64 Lain nya Rumah penjaga Milik

Sekolah

1 1 -

65 Meja siswa KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

66 Kursi siswa KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

67 Meja guru KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

68 Kursi guru KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

69 Papan tulis KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

70 Tempat sampah KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

71 Jam dinding KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

72 Kotak kontak KELAS XI B Milik

Sekolah

1 1 Baik

73 Tempat cuci tangan Tempat wudhu Milik

Sekolah

1 0 -

74 Tempat sampah Ruang Osis Milik 2 0 -

Page 66: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

49

Sekolah

75 Lemari Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 0 -

76 Papan panjang Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 0 -

77 Tempat sampah Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 0 -

78 Jam dinding Ruang majelis guru Milik

Sekolah

Digital 1 Baik

79 Simbol

kenegaraan

Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 1 -

80 Penanda waktu (

bell sekolah )

Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 1 -

81 Perlengkapan

P3K

Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 1 -

82 Tempat sampah Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 0 -

83 Tempat teh,kopi

dan gula

Ruang majelis guru Milik

Sekolah

1 0 -

84 Papan tulis Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

1 Baik

85 Lemari Ruang kepala Milik 4 Baik

Page 67: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

50

sekolah Sekolah

86 Printer Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

3 Baik

87 Jam dinding Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

2 Baik

88 Kursi pimpinan Ruang/ kepala

sekolah

Milik

Sekolah

1 Baik

89 Meja pimpinan Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

1 Baik

90 Kursi dan meja

tamu

Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

1 Baik

91 Brangkas Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

1 Baik

92 Filling cabinet Ruang kepala

sekolah

Milik

Sekolah

3 Baik

93 Meja siswa KELAS X Milik

Sekolah

35 30 Baik

94 Kursi siswa KELAS X Milik

Sekolah

35 30 Baik

95 Meja guru KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

96 Kursi guru KELAS X Milik 1 1 Baik

Page 68: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

51

Sekolah

97 Papan tulis KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

98 Tempat sampah KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

99 Jam dinding KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

100 Kotak kontak KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

101 Kotak kontak KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

102 Simbol

kenegaraan

KELAS X Milik

Sekolah

1 1 Baik

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2017/2018

b. Prasarana

Tabel 4.3 Prasarana SMK Al-Irsyad Jambi

NO Jenis Prasarana Status

KepeMilik Sekolahan

Panjang Lebar

1 Gudang Milik Sekolah 2 2

2 KELAS X Milik Sekolah 9 8

Page 69: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

52

3 KELAS XII A Milik Sekolah 9 8

4 KELAS XII B Milik Sekolah 9 8

5 KELAS XI A Milik Sekolah 9 9

6 KELAS XI B Milik Sekolah 9 9

7 Koperasi siswa Milik Sekolah 8 9

8 Lab.IPA dan Biologi Milik Sekolah 6 3

9 Lab.Kimia Milik Sekolah 9 8

10 Lab.Komputer /TIK Milik Sekolah 9 8

11 Masjid sekolah dan warga Milik Sekolah 9 8

12 Perpustakaan SMP-SMK Milik Sekolah 20 20

13 Ruang guru BP Milik Sekolah 10 10

14 Ruang kepala sekolah Milik Sekolah 4 4

15 Ruang majelis guru Milik Sekolah 9 5

16 Ruang osis Milik Sekolah 9 9

17 Ruang pramuka Milik Sekolah 6 4

18 Ruang TU Milik Sekolah 7 5

19 Ruang UKS Milik Sekolah 3 4

20 Rumah penjaga Milik Sekolah 4 7

21 Rumah penjaga sekolah Milik Sekolah 10 5

Page 70: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

53

22 Tempat bibit sudah jadi Milik Sekolah 6 4

23 Tempat pembibitan Milik Sekolah 6 3

24 Tempat wudhu/cuci tangan Milik Sekolah 15 5

25 Toilet guru laki-laki Milik Sekolah 4 2

26 Toilet guru perempuan Milik Sekolah 2 2

27 Toilrt guru perempuan Milik Sekolah 2 2

28 Toilet guru laki-laki Milik Sekolah 2 2

29 Toilet siswa Milik Sekolah 2 2

30 Toilet siswi Milik Sekolah 2 2

31 WC siswa Milik Sekolah 2 2

32 WC siswa Milik Sekolah 2 2

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2017/2018

3. Data Guru dan Pegawai

Adapun jumlah guru yang berada saat ini pada SMK Al-Irsyad adalah

berjumlah 13 orang.

Tabel 4.4 Jumlah Guru dan Pegawai SMK Al-Irsyad Jambi

No Nama

/NIP/NUPTK

Keterangan

Pendidikan Program

Studi

Jabatan/Tugas

Tambahan

Page 71: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

54

1 Reno Fahrudin, S.P

0543749651200022

S1 Bahasa

Indonesia

Kepala

Sekolah

2 Asnafiyah, S.P

8049748651300032

S1 Bahasa Inggris Guru Tetap/Wakil

Kepala

Sekolah/Kesiswaan/Kur

ikulum

3

Jamaludin, S. Ag

7252745642200003

S1 PAI Guru Tetap

4 Mardiyah Hayati, S.Pd

9540759660300012

S1 IPS Guru Tetap

5 Nurhaida

1452767667210022

S1 Bahasa

Indonesia

Guru Tetap/Wali Kelas

XI B

6 Nurullyta

4038751653300033

S1 Fisika Guru Tetap/Wali Kelas

XI A/Kepala Labor IPA

7 Panca Putri Amnesty, S.P

60477516533000063

S1 Agronomi Guru Tetap/Kepala

Program

Page 72: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

55

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2017/2018

4. Data siswa

Tabel 4.5 Jumlah siswa SMK Al-Irsyad Kota Jambi

Kelas Tahun Ajaran

8 Delfiandry, S.T

8952759661200052

S1 TIK Guru Tetap/Wali Kelas

XII B/Kepala Labor

Komputer/Pembina

Osis

9 H. Parman, M. Pd

564874568200012

S2 PAI Guru Tetap

10 Syafril Bakhda

7736743644200012

S1 Olahraga Guru Tetap/Wali Kelas

X/Kepala BK

11 Periyeni, S.P

0536753654300062

S1 Bahasa Inggris Guru Tetap/Kepala

Perpustakaan

12 Onnita

2134745639300003

S1 Seni dan PKN Guru Tetap/Wali Kelas

XII A

13 Hardi Apriyadi S1 Matematika Guru Tetap

Page 73: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

56

2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018

X 58 56 68 55

XI 60 59 56 60

XII 49 62 55 56

Jumlah 167 177 179 171

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2017/2018

5. Visi dan Misi SMK Al-Irsyad Jambi

- Visi :

Terwujud nya sumber daya manusia yang handal dengan menciptakan

lulusan yang beriman dan bertaqwa, mandiri, terampil, siap bekerja, dan

mrngembangkan ilmu pengetahuan teknologi.

- Misi :

a. Mengembangkan proses pembelajaran yang efektif di bidang

keagamaan. Normatif, adaptif, serta bidang keahlian teknologi yang

fleksibel dan berwawasan global.

b. Memperdalam penghayatan terhadapan ajaran agama yang di anut

khusus nya agama islam dan juga jiwa kebangsaan indonesia sebagai

sumber kearifan dalam bertindak.

c. Memberikan layanan pendidikan yang beriorentasi pada kecakapan

hidup yang berwawasan mutu dan keunggulan serta beriorientasi pada

masa depan.

d. Memberikan layanan pendidikan yang beriorintasi pada keunggulan

sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai bakat,

minat, dan potensi.

Page 74: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

57

e. Mendorong dan menumbuhkan sikap berusaha mandiri secara intensif

kepada seluruh warga sekolah sehingga mengenali potensi diri nya

yang dapat di kembangkan secara optimal.

f. Menjadikan pusat layanan dan pengembangan teknologi informasi dan

komunikasi ( TIK ) khusus nya di bidang pendidikan.

g. Mengembangkan seluruh potensi peserta didik maksimal yang di jiwai

oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Sumber : Dokumentasi SMK Al-Irsyad Jambi Tahun Ajaran 2018/2019

C. Pelaksanaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMK Al-Isryad Jambi

1. Pra Siklus

Pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019 Proses pembelajaran

pra tindakan ini dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab, nilai rata-rata

yang telah dicapai pada saat pra tindakan masih belum mencapai KKM dan dari

pengamatan sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa siswa kurang

memperhatikan karena membosankan dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Kriteria penilaian pada pra tindakan yang dilakukan peneliti adalah tes, peneliti

memperhatikan minat, keaktifan, serta prestasi belajar siswa yang dihasilkan.

Berdasarkan data dari hasil observasi pada proses pembelajaran pra siklus

terdapat beberapa informasi guru PAI SMK Al-Irsyad bahwa dalam pembelajaran

terdapat siswa yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran, selain

itu, masih banyak siswa yang kurang bersemangat, acuh tak acuh, dan pada waktu

diberi soal masih banyak siswa yang nilainya masih kurang atau belum mencapai

KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Terbukti pada saat diberi tes setelah materi

selesai hanya 7 siswa yang tuntas dari 28 jumlah siswa.

Page 75: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

58

Berikut ini adalah hasil tes sebelum dilakukannya tindakan atau pemberian

metode pada proses pembelajaran yang akan dijelaskan pada tabel 4.5 sebagai berikut

:

Tabel 4.6 Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 A 60 Tidak Tuntas

2 B 60 Tidak Tuntas

3 C 50 Tidak Tuntas

4 D 80 Tuntas

5 E 50 Tidak Tuntas

6 F 60 Tidak Tuntas

7 G 60 Tidak Tuntas

8 H 70 Tidak Tuntas

9 I 60 Tidak Tuntas

10 J 70 Tidak Tuntas

11 K 50 Tidak Tuntas

12 L 60 Tidak Tuntas

13 M 90 Tuntas

14 N 70 Tidak Tuntas

Page 76: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

59

15 O 80 Tuntas

16 P 60 Tidak Tuntas

17 Q 60 Tidak Tuntas

18 R 100 Tuntas

19 S 70 Tidak Tuntas

20 T 80 Tuntas

21 U 50 Tidak Tuntas

22 V 60 Tidak Tuntas

23 W 80 Tuntas

24 X 80 Tuntas

25 Y 60 Tidak Tuntas

26 Z 60 Tidak Tuntas

27 AA 50 Tidak Tuntas

28 AB 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1840 7

Jumlah Siswa Yang Tuntas 7

Persentase Ketuntasan Siswa 25 %

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 21

Persentase Ketidaktuntasan Siswa 75 %

Page 77: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

60

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad Tanggal 8 Agustus 2019

KS =

x 100%

KS =

x 100%

KS = 25%

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

belajar sebanyak 7 siswa atau 25%. Sedangkan 21 siswa atau 75% belum mencapai

ketuntasan belajar. Melihat kenyataan berdasarkan tabel 4.5 peneliti beserta guru PAI

berkolaborasi merencanakan skenario pembelajaran dengan menggunakan metode

diskusi, sebagai inovasi baru dalam pembelajaran PAI di SMK Al-Irsyad dan

diharapkan dengan menggunakan metode diskusi, hasil belajar siswa kelas X bisa

ditingkatkan.

Penelitian tindakan yang dilaksanakan di SMK Al-Irsyad Jambi dilakukan selama

3 bulan terhitung mulai tanggal 30 Juli-30 Oktober 2019. Penelitian ini dilakukan

dengan menerapkan metode diskusi pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas X SMK Al-Irsyad Jambi. Untuk melihat penerapan metode tersebut peneliti

memperhatikan keaktifan, serta prestasi belajar siswa yang dihasilkan. Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus.

Page 78: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

61

2. Siklus I

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I meliputi tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi. Materi yang di ajarkan adalah “Kontrol Diri

(Mujahadatun Nafsi)”.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebelum

memulai penelitian, yaitu mempersiapkan segala keperluan dan langkah-langkah

dalam melakukan kegiatan penelitian. Dalam tahap ini peneliti menyiapkan persiapan

instrumen seperti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), LKS, lembar

observasi, menyusun alat evaluasi berupa tes tertulis serta membuat lembar kerja

siswa.

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan Siklus I

Hari/Tanggal Pertemuan Materi

Kamis, 15

Agustus

2019

I Mujahadatun

Nafsi (Kontrol

Diri)

Kamis, 22

Agustus

2019

II Ujian/evaluasi tes

akhir siklus I

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan setelah mempersiapkan rencana dan langkah-langkah

yang akan dilakukan. Pada pertemuan I, langkah awal yang dilakukan pada tahap ini

adalah guru memulai pelajaran dengan memberikan salam dan mengajak siswa

membacakan do‟a sebelum belajar. kemudian guru mengabsen kehadiran siswa.

Sebelum menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi, guru memberikan

pertanyaan kepada siswa secara klasikal untuk motivasi dan apersepsi untuk

Page 79: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

62

membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan.

Pada tahap ini siswa dapat mengetahui sendiri materi pelajaran yang dibahas dan guru

menyampaikan tujuan yang akan dicapai serta menjelaskan dan menuliskan materi di

papan tulis.

Selanjutnya pada kegiatan inti, guru melanjutkan menjelaskan dan

memberikan deskripsi secara sederhana materi tentang “Kontrol Diri (Mujahadatun

Nafsi)”. Siswa dikelompokkan secara heterogen yang terdiri dari 4 orang (siswa)

setiap kelompok. Kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas apa

saja yang mereka lakukan di dalam kelompok masing-masing. Kemudian guru

memberi LKS kepada masing-masing kelompok dan menyuruh masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompok.

Guru menyuruh siswa berdiskusi bersama-sama dengan menjelaskan materi

“Kontrol Diri (Mujahadatun Nafsi)”. Setiap kelompok mempunyai tugas untuk

memberikan pemahaman kepada anggota kelompok dengan cara mendiskusikannya,

kemudian perwakilan masing-masing kelompok dipersilahkan untuk

mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas lalu dilanjutkan dengan tanya

jawab tentang hasil presentasi setiap kelompok. guru memberikan apresiasi kepada

setiap kelompok yang telah maju dan guru memberi penguatan dari hasil presentasi

setiap kelompok.

Pada pertemuan II, di akhir materi pembelajaran guru memberikan evaluasi

berupa tes soal siklus I yang berisi 10 soal pilihan ganda, pemberian tes dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang diajarkan dan untuk melihat

hasil pengetahuan siswa sesudah pembelajaran dengan metode diskusi.

Setelah itu guru mengingatkan siswa untuk materi selanjutnya,mengajak siswa

berdoa sesudah belajar dan mengakhiri dengan salam.

c. Observasi

Page 80: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

63

Obsevasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran siklus I, dengan materi

“Kontrol Diri (Mujahadatun Nafsi)”, dengan membagikan siswa ke dalam beberapa

kelompok. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini lembar pengamatan

aktivitas siswa yang diisi oleh peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung.

Hasil observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama siklus I dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Aspek yang

diamati

Jumlah

Siswa Persentase

Skor

Penilaian

1. Pendahuluan

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

apersepsi

b. Siswa

memperhatikan guru

menyampaikan

motivasi dan

menjawab

pertanyaan yang

ditanyakan oleh guru

c. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

tujuan pembelajaran

24

22

20

86 %

79 %

71 %

4

3

2

2.

Kegiatan

Inti

Page 81: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

64

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

materi pelajaran

b. Siswa membentuk

kelompok yang telah

ditetapkan

c. Siswa menyimak

guru menjelaskan

prosedur

pembelajaran

menggunakan

metode diskusi

d. Siswa melakukan

diskusi kelompok

e. Perwakilan

kelompok menjawab

soal yang telah

didiskusikan

f. Siswa menyimak

guru memberikan

penguatan terhadap

presentasi kelompok

20

22

18

22

18

24

71 %

79 %

64 %

79 %

64 %

86 %

2

3

2

3

2

3

3. Penutup

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

kesimpulan pelajaran

b. Siswa

mengerjakan LKS

22

22

79 %

79 %

3

3

Page 82: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

65

Jumlah 30

Persentase 68,18 %

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad Tanggal 22 Agustus 2019

Keterangan Skor :

4 = Sangat Baik 1 = Kurang

3 = Baik 0 = Kurang Sekali

2 = Cukup

Rumus mencari persentasi aktivitas siswa :

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 68,18%

Untuk memperoleh nilai rata-rata yang didapati hasil pengamatan aktivitas

siswa pada siklus I adalah menggunakan rumus

. Sehingga memperoleh

persentase 68,18% untuk observasi aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I di atas, dapat dipahami aktivitas

siswa dalam penerapan metode diskusi dapat digolongkan dalam kategori cukup

persentase 68,18%. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap

Page 83: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

66

aktivitas siswa dapat dilihat bahwa, beberapa siswa masih belum serius selama

penerapan diskusi yang dilakukan.

Setelah berlangsung proses belajar mengajar pada siklus I, guru memberikan

tes dengan jumlah 10 soal yang diikuti oleh 28 siswa untuk mengetahui hasil belajar

siswa. Hasil tes belajar pada siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 A 80 Tuntas

2 B 80 Tuntas

3 C 100 Tuntas

4 D 80 Tuntas

5 E 60 Tidak Tuntas

6 F 100 Tuntas

7 G 80 Tuntas

8 H 70 Tidak Tuntas

9 I 100 Tuntas

10 J 70 Tidak Tuntas

11 K 100 Tuntas

12 L 70 Tidak Tuntas

13 M 90 Tuntas

Page 84: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

67

14 N 70 Tidak Tuntas

15 O 80 Tuntas

16 P 70 Tidak Tuntas

17 Q 60 Tidak Tuntas

18 R 100 Tuntas

19 S 80 Tuntas

20 T 60 Tidak Tuntas

21 U 80 Tuntas

22 V 100 Tuntas

23 W 70 Tidak Tuntas

24 X 70 Tidak Tuntas

25 Y 100 Tuntas

26 Z 90 Tuntas

27 AA 100 Tuntas

28 AB 100 Tuntas

Jumlah 2310 18

Jumlah Siswa Yang Tuntas 18

Persentase Ketuntasan Siswa 64,28 %

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 10

Page 85: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

68

Persentase Ketidaktuntasan Siswa 35,71 %

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad, Tanggal 22 Agustus 2019

KS =

x 100%

KS =

x 100%

KS = 64,28%

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

belajar sebanyak 18 siswa atau 64,28%. Sedangkan 10 siswa atau 35,71% belum

mencapai ketuntasan belajar. Oleh karena itu persentase ketuntasan belajar siswa

masih berada di bawah 75%, maka hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan metode diskusi untuk siklus I belum mencapai

ketuntasan belajar klasikal.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk menganalisa semua tahapan pada setiap siklus

untuk menyempurnakan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi Siklus I,

menunjukkan adanya keaktifan belajar siswa ketika menggunakan metode diskusi.

Namun hasil tersebut belum memuaskan, ini disebabkan karena pada saat siswa

belum fokus terhadap guru yang menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi

pembelajaran dan pada saat kegiatan diskusi kurang dapat memberikan sumbangan

pemikiran siswa. Pencapaian ini masih belum maksimal disebabkan masih sedikit

sekali siswa yang bertanya dan jawaban yang mereka berikan belum memuaskan

karena masih ragu-ragu dalam memberikan pertanyaan dan jawaban.

Page 86: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

69

Konsekuensinya, keadaan di dalam kelas aktif, namun siswa belum terkonsentrasi

penuh terhadap pelajaran yang dilaksanakan.

Demikian juga dengan hasil tes yang dilakukan pada siklus I diatas, dapat

diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 18 siswa

atau 64,28% sedangkan 10 siswa atau 35,71% belum mencapai ketuntasan belajar

yang diharapkan yaitu 75%, maka hasil belajar siswa untuk siklus I belum mencapai

ketuntasan belajar klasikal. Hal ini disebabkan karena waktu yang terbatas yang

dimiliki oleh guru untuk memberikan penguatan dan kesimpulan setelah diskusi

berakhir.

Sebagaimana hasil observasi diatas, peneliti berinisiatif melakukan modifikasi

dengan penerapan metode diskusi untuk membagi kelompok yang lebih besar lagi,

dengan tujuan siswa lebih bisa mengutarakan pandapatnya dan mendapat jawaban

yang lebih memuaskan. Kemudian pembagian kelompok dengan anggota yang lebih

memungkinkan juga akan menghemat waktu yang diperlukan untuk

mempresentasikan hasilnya sehingga guru memperoleh waktu yang cukup untuk

memberikan penguatan diakhir diskusi.

3. Siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II meliputi tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah

“Larangan Pergaulan Bebas”.

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II yaitu memperbaiki kelemahan pada siklus I yang

berdasarkan pada refleksi dari pengamatan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti

menyiapkan beberapa instrument penelitian, yaitu: RPP, LKS, lembar observasi,

angket, dan lembar evaluasi belajar siswa.

Page 87: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

70

Tabel 4.10 Jadwal perencanaan siklus II

Hari/Tanggal Pertemuan Materi

Kamis, 29 Agustus

2019

I Larangan Pergaulan

Bebas

Kamis, 5 September

2019

II Ujian/evaluasi tes akhir

siklus II

b. Pelaksanaan

Pada siklus II masih dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tahap-tahap pembelajarannya masih sama dengan

tahap pembelajaran pada siklus I.

Pada pertemuan I, langkah awal yang dilakukan pada tahap ini adalah guru

memulai pelajaran dengan memberikan salam dan mengajak siswa membacakan doa

sebelum belajar, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa. Sebelum menerapkan

pembelajaran dengan model metode diskusi, guru memberikan pertanyaan kepada

siswa secara klasikal untuk motivasi dan apersepsi untuk membangkitkan rasa ingin

tahu siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Pada tahap ini siswa dapat

mengetahui sendiri materi pelajaran yang dibahas dan guru menyampaikan tujuan

yang akan dicapai.

Selanjutnya pada kegiatan inti, guru melanjutkan dengan menjelaskan dan

memberikan deskripsi secara sederhana tentang materi “Iman Kepada Nabi dan

Rasul”. Kemudian guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok

memiliki 5-6 anggota (siswa). Selanjutnya, guru menjelaskan maksud pembelajaran

dan tugas apa saja yang mereka lakukan di dalam kelompok masing-masing.

Page 88: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

71

Kemudian guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok dan menyuruh

masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompok.

Guru menyuruh siswa berdiskusi bersama-sama dengan menjelaskan tentang

materi “Larangan Pergaulan Bebas”. Setiap kelompok mempunyai tugas untuk

memberikan pemahaman kepada anggota kelompok dengan cara mendiskus

ikannya, kemudian masing-masing perwakilan kelompok dipersilahkan untuk

mempresentasikan hasil dari diskusinya ke depan kelas lalu dilanjutkan dengan tanya

jawab tentang hasil presentasi setiap kelompok. Guru memberikan apresiasi kepada

setiap kelompok yang telah maju dan guru memberi penguatan dari hasil presentasi

setiap kelompok.

Pada pertemuan II, di akhir materi pembelajaran guru memberikan evaluasi

berupa tes soal siklus II yang berisi 10 soal pilihan ganda, pemberian tes dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang diajarkan dan untuk melihat

hasil pengetahuan siswa sesudah pembelajaran dengan metode diskusi.

Setelah itu guru mengingatkan siswa untuk materi selanjutnya, mengajak

siswa berdoa sesudah belajar dan mengakhiri dengan salam.

c. Observasi

Observasi ini dilakukan pada proses pembelajaran siklus II, pada pertemuan

ini materi yang diajarkan adalah “Larangan Pergaulan Bebas”, dengan cara

mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari 5-6

orang (siswa). Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini berbentuk lembar

pengamatan aktivitas siswa yang diisi oleh peneliti selama proses belajar mengajar

berlangsung. Hasil Observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar selama siklus II

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 89: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

72

Tabel 4.11 Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No

.

Aspek yang

diamati

Jumlah

Siswa

Persen

tase

Skor

Penilaia

n

1

.

Pendahuluan

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

apersepsi

b. Siswa memperhatikan

guru menyampaikan

motivasi dan menjawab

pertanyaan yang

ditanyakan oleh guru

c. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

26

22

22

93 %

79 %

79 %

4

3

3

2

.

Kegiatan Inti

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

materi pelajaran

b. Siswa membentuk

kelompok yang telah

ditetapkan

c. Siswa menyimak guru

menjelaskan prosedur

pembelajaran

26

26

22

26

93 %

93 %

79 %

93 %

4

4

3

4

Page 90: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

73

menggunakan metode

diskusi

d. Siswa melakukan

diskusi kelompok

e. Kelompok menjawab

soal yang telah

didiskusikan

f. Siswa menyimak guru

memberikan penguatan

terhadap presentasi

kelompok

24

28

86 %

100 %

3

4

3

.

Penutup

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

kesimpulan pelajaran

b. Siswa mengerjakan

LKS

22

26

79 %

93 %

3

4

Jumlah 39

Persentase 88,63 %

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad Tanggal 5 September 2019

Keterangan Skor :

4 = Sangat Baik 1 = Kurang

3 = Baik 0 = Kurang Sekali

Page 91: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

74

2 = Cukup

Rumus mencari persentase aktivitas siswa :

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 88,63%

Untuk memperoleh nilai rata-rata yang didapati hasil pengamatan aktivitas

siswa pada siklus II adalah menggunakan rumus

. Sehingga

memperoleh persentase 88,63% untuk observasi aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II di atas, dapat dipahami aktivitas

siswa dalam penerapan metode diskusi dapat digolongkan dalam kategori baik dan

mencapai target, dengan persentase 88,63% untuk siklus II.

Pada siklus II peneliti juga memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa, dengan membagi lembar soal kepada siswa dengan jumlah 10 soal yang diikuti

oleh 28 siswa. Tujuan dilakukan tes tersebut untuk mendapatkan data dari hasil

belajar siswa selama dalam proses pembelajaran menggunakan metode diskusi. Hasil

yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Hasil Nilai Tes Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 A 100 Tuntas

2 B 80 Tuntas

Page 92: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

75

3 C 100 Tuntas

4 D 90 Tuntas

5 E 80 Tuntas

6 F 90 Tuntas

7 G 100 Tuntas

8 H 70 Tidak Tuntas

9 I 100 Tuntas

10 J 80 Tuntas

11 K 80 Tuntas

12 L 100 Tuntas

13 M 80 Tuntas

14 N 80 Tuntas

15 O 100 Tuntas

16 P 70 Tidak Tuntas

17 Q 80 Tuntas

18 R 100 Tuntas

19 S 90 Tuntas

20 T 80 Tuntas

21 U 80 Tuntas

Page 93: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

76

22 V 100 Tuntas

23 W 80 Tuntas

24 X 100 Tuntas

25 Y 70 Tidak Tuntas

26 Z 90 Tuntas

27 AA 100 Tuntas

28 AB 80 Tuntas

Jumlah 2450 25

Jumlah Siswa Yang Tuntas 25

Persentase Ketuntasan Siswa 89,28 %

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 3

Persentase Ketidaktuntasan Siswa 10,71 %

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad, Tanggal 5 September 2019

KS =

x 100%

KS =

x 100%

KS = 89,28%

Page 94: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

77

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 menunjukkan jumlah siswa yang

mencapai ketuntasan belajar secara individu sebanyak 25 siswa atau 89,28%

sedangkan 3 siswa atau 10,71% belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa melalui penerapan

metode diskusi untuk siklus ke II di kelas X sudah mencapai ketuntasan belajar secara

klasikal.

d. Refleksi

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus II keberhasilan yang diperoleh

mengalami peningkatan yang sangat baik dibanding siklus sebelumnya. Berdasarkan

hasil observasi siklus II, menunjukkan adanya keaktifan belajar siswa ketika

menggunakan metode diskusi. Hasil yang dicapai sudah sangat memuaskan, ini

disebabkan karena pada saat siswa sudah bisa fokus saat guru menjelaskan tujuan dan

materi pembelajaran dan pada saat diskusi sumbangan pemikiran yang diberikan dan

jawaban yang dihasilkan sangat memuaskan. Pada siklus ini peneliti mengamati

sudah ada kemajuan pada siswa dalam hal sudah menunjukkan keaktifan dalam

berdiskusi, bertukar pikiran serta menyimak dan memperhatikan apa yang

disampaikan oleh guru. Begitu pula semangat dan ketertarikan pada saat penerapan

diskusi dan pembelajaran mengalami peningkatan. Kemudian waktu yang diperlukan

untuk mempresentasikan hasil diskusi lebih efesien sehingga guru memiliki waktu

yang cukup untuk memberikan penguatan dan kesimpulan diakhir diskusi.

Demikian juga hasil tes yang dilakukan pada siklus II diatas dapat diketahui

bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa atau

89,28%, artinya ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan metode diskusi untuk

siklus II sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal dan menunjukkan meningkatnya

hasil belajar siswa.

Page 95: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

78

e. Angket

Untuk mengetahui bagaimana minat siswa terhadap penerapan metode diskusi

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, peneliti juga mengumpulkan data

melalui angket yang diisi oleh 28 orang siswa setelah pelajaran berlangsung. Adapun

tanggapan para siswa terhadap penerapan metode diskusi dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 96: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

79

Tabel 4.13 Angket siswa terhadap penerapan metode diskusi

No. Pertanyaan

Jawaban Persentase

SS S TS STS SS S TS STS

1. Metode diskusi dapat membuat

saya lebih mudah bekerjasama

dengan teman 17 11 60,71% 39,28%

2. Saya sangat termotivasi untuk

belajar dengan menggunakan

metode diskusi 16 10 2 57,14% 35,71% 7,14%

3. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam mengingat materi-materi

yang diajarkan 18 10 64,28% 35,71%

4. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi menarik bagi saya 17 5 5 1 60,71% 17,85% 17,85%

3,57%

5. Bagi saya metode diskusi tepat

diterapkan dalam pelajaran

pendidikan Agama Islam 15 10 3 53,57% 35,71% 10,71%

6. Saya merasakan adanya

perbedaan antara belajar

menggunakan metode diskusi

dengan belajar biasa 14 14 50% 50%

Page 97: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

80

7. Dengan menggunakan metode

diskusi saya lebih berani

mengungkapkan ide-ide yang

saya ketahui 8 15 3 2 28,57% 53,57% 10,71%

7,14%

8. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi, membuat saya

mudah memahami pembelajaran 8 16 3 1 28,57% 57,14% 10,71%

3,57%

9. Dengan metode diskusi saya

merasakan suasana aktif dalam

kegiatan pembelajaran 17 10 1 60,71% 35,71% 3,57%

10. Metode diskusi membuat saya

tidak bosan 10 18 35,71% 64,28%

11. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam menyelesaikan tugas 17 9 2 60,71% 32,14% 7,14%

12. Metode diskusi membuat saya

cepat memahami isi dan materi

pembelajaran 15 9 3 1 53,57% 32,14% 10,71%

3,57%

13. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya aktif dalam

berdiskusi 16 10 2 57,14% 35,71% 7,14%

14. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya cepat

dalam mengerjakan LKS 18 10 64,28% 35,71%

Page 98: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

81

Sumber:Hasil Penelitian SMK Al-Irsyad Tanggal 5 September 2019

15. Dengan pembelajaran metode

diskusi saya semangat untuk

belajar 16 12 57,14% 42,85%

Jumlah 222 167 21 5 792,81% 603,51% 85,68%

17,85%

Rata-rata 14,80 11,13 1,4 0,33 52,85% 40,23% 5,71%

1,19%

Page 99: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

82

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.13 merupakan hasil yang diperoleh

dari 28 siswa, dimana 52,85% siswa yang sangat setuju, 40,23% siswa setuju, 5,71%

siswa tidak setuju, dan 1,19 % siswa yang sangat tidak setuju terhadap penggunaan

metode diskusi. Maka dengan kriteria yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa

siswa memilki ketertarikan terhadap pembelajaran dengan menerapkan metode

diskusi.

Dilihat dari semua hasil tes dari mulai pra siklus hingga pelaksanaan siklus I

dan II. Persentasi dari hasil observasi aktivitas siswa yaitu siklus I: 68,18% dan siklus

II: 88,63% dan belajar siswa secara klasikal yaitu pra siklus : 25%, siklus I: 64,28%

dan siklus II: 89,28%, terlihat peningkatan. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat dalam

grafik pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Grafik Persentase Obsevasi Aktivitas Siswa

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Siklus I Siklus II

Observasi Aktivitas Siswa

Observasi Aktivitas Siswa

Page 100: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

83

Gambar 4.2 Grafik Persentase Siswa Yang Telah Berhasil Dalam

Pembelajaran

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukannya pembelajaran dengan metode diskusi dan pemberian pra

siklus hingga siklus I dan siklus II kepada para peserta didik, adapun data yang dapat

diperoleh dari penelitian bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa di kelas X

SMK Al-Irsyad kota Jambi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ketuntasan Hasil Belajar

Ketuntasan belajar siswa menunjukkan keberhasilan terhadap

pembelajaran yang dilakukan. Keberhasilan pembelajaran ini ditandai dengan adanya

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Hasil Belajar Siswa

Hasil Belajar Siswa

Page 101: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

84

perubahan pada siswa, perubahan itu dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan. Untuk mencapai

keberhasilan belajar tentu diperlukan metode yang efektif agar ketuntasan belajar

dapat terpenuhi. Dalam aspek pengetahuan, ketuntasan belajar dapat diperoleh

melalui hasil evaluasi yang diberikan kepada siswa. Apabila metode diskusi yang

diterapkan dalam pembelajaran efektif maka sudah seharusnya ketuntasan belajar

klasikal dapat tercapai, yaitu setidaknya 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai

tuntas sesuai KKM yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan siswa

terhadap materi yang disampaikan guru. Ketuntasan hasil belajar meningkat dari pra

siklus, siklus I dan siklus II, yaitu 25%, 68,18% dan 89,28%. Pada siklus II

ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Keaktifan Siswa

Salah satu prinsip penting dalam pembelajaran adalah keaktifan belajar untuk

memperoleh pengetahuan atau informasi. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa

untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau

hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang

telah diberikan. Oleh sebab itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Metode belajar yang baik tentu menerapkan

proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Demikian juga dengan metode

diskusi, apabila dalam penerapannya memungkinkan siswa akan belajar secara aktif.

Sehingga dengan aktifnya siswa baik secara mental, fisik, maupun psikis, siswa akan

belajar penuh kebermaknaan dan hasil belajar yang mereka dapatkan akan bertahan

lebih lama. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa selama pembelajaran. Keaktifan

siswa meningkat dari siklus I hingga siklus II, 64,18% dan 88,63%.

Page 102: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian tentang efektifitas metode

diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Metode diskusi dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Islam. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya minat belajar siswa selama proses

belajar mengajar menggunakan metode tersebut. Pengunaan metode diskusi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam memungkinkan siswa belajar aktif, sehingga

proses pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Kemudian berdasarkan data hasil

penelitian di SMK Al-Irsyad, prestasi belajar yang dihasilkan melalui penggunaan

metode diskusi cukup memuaskan karena 75% siswa sudah memperoleh nilai tuntas

sesuai dengan KKM di sekolah tersebut.

2. Dalam penerapan metode diskusi aspek-aspek tersebut terpenuhi untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik maka metode ini dapat mempengaruhi dalam

proses pembelajaran khususnya Pendidikan Agama Islam. Pembelajaran PAI dengan

melalui metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat

dari data persentase hasil belajar siswa secara klasikal pada pra siklus yaitu hanya

(25%), pada siklus I (64,28%) dan pada siklus II meningkat menjadi (89,28%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan perlu dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru agar dapat menerapkan metode diskusi dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena metode diskusi terbukti efektif dalam

Page 103: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

86

meningkatkan keaktifan belajar siswa dan siswa lebih termotivasi, lebih kreatif serta

mempunyai interaksi sosial yang baik.

2. Diharapkan kepada guru yang menggunakan metode diskusi agar dapat

mengontrol keaadaan siswa selama berdiskusi, karena dengan cara ini guru dapat

mengetahui apakah metode diskusi yang diterapkan sudah efektif atau belum,

sehingga pada pertemuan selanjutnya guru dapat menyempurnakan metode tersebut.

Page 104: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

87

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI

Abuddin Nata, 2009, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana

Ahmad Sabri, 2005, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta: PT. Ciputat Press

Ainurrafiq Dawam, 2003, Kajian Kawasan Manajemen Pendidikan Islam (Dalam Sosio

Religious), Yogyakarta : linkas

Arief, Armai, 2002, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : PT Ciputat Pers

Catharina Tri Anni, 2004, Psikologi Belajar Semarang: IKIP Semarang Press

Daradjat, Zakiah, 1995, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta

Djunaidi Ghany, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN Malang Press

Kunandar, 2012, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Propesi

guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada

M. Alisuf Sabri, 2010, Psikologi Pendidikan Jakarta: Pedoman Ilmu

M. Ngalim Purwanto, 2002, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya

Mardianto, 2012, Psikologi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing

Moedjiono, Hasibuan, 2001, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhammad Uzer Usman, 2000, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhibbin Syah, 2011, Psikologi Belajar Jakarta: Bumi Aksara

Mulyasa, E., 2005, Menjadi Guru Profesional; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Namsa, Yunus, 2000, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Pustaka Firdaus

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2001, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru

Page 105: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

88

Oemar Hamalik, 2001, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Ramayulis, 2005, Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia

Sobri, Sutikno, 2013, Belajar dan Pembelajaran¸ Jakarta : Kencana

Sudjarwo, 2007. Proses Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharsimi Arikunto, 2013, Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara

Sulaiman Abdullah, 1991, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Jakarta : Rineka

Cipta

Sumadi Surya Subrata, 1995, Psikologi Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suryo Subroto, 2002, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Tim Penyusun, 2018, Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi

Tim Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud), 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai

Pustaka

Page 106: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

89

LAMPIRAN

Page 107: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

90

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul Skripsi : “Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas X Sekolah

Menengah Kejuruan Al-Irsyad Kota Jambi”

Pedoman Observasi

1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran setiap siklusnya.

2. Mengamati seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana

tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Mengamati seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan tanda-

tanda akan tercapainya tujuan penelitian.

Pedoman Dokumentasi

1. Historis Sekolah

2. Sarana dan Prasarana sekolah

3. Keadaan Guru

4. Visi dan Misi sekolah

5. Data Awal Hasil Belajar Siswa

6. Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

7. Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

Pedoman Tes

Metode ini diberikan kepada siswa pada setiap siklus, tes yang akan dilakukan

secara tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda, disesuaikan dengan materi

yang diajarkan dan dibantu guru untuk melihat hasil belajar yang dicapai

setelah diberikan soal.

Page 108: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

91

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Al-Irsyad Kota Jambi

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Kontrol Diri (Mujahadah an-nafsi)

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif

dan menunjuk kan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai perma

salahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedu ral

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :

2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafsi) sebagai

implementasi dari pemahaman QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits terkait.

3.1 Menganalisis QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang kontrol diri

(mujahadah an-nafsi).

Page 109: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

92

3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafsi) dan

menerapkannya dalam kehidupan.

4.1.1 Membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul huruf.

4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) : 72 dengan lancar.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.1.1 Menganalisis pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafsi).

3.2.1 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafsi).

4.1.1.1 Membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul huruf.

4.1.2.1 Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) : 72) dengan lancar.

D. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :

1. Menganalisis pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafsi).

2. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafsi).

3. Membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul

huruf.

4. Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) : 72) dengan lancar.

E. Materi Pembelajaran :

1. Kontrol diri (mujahadah an-nafsi), QS Al-Anfal (8) Ayat 72 :

Page 110: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

93

Terjemah :

“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta

dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan

memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.

Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada

kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi)

jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka

kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat

perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu

kerjakan.” (QS. Al-Anfal ayat 72).

Manfaat dan Hikmah Kontrol Diri :

1. Hati semakin bersih dan tenang

2. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin

3. Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal sholih

4. Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong

5. Dicintai Allah SWT dan sesama manusia

6. Mendapatkan hidayah yang sempurna dari Allah SWT

7. Mendapatkan ridho dari Allah SWT

F. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Penugasan.

G. KegiatanPembelajaran :

Kegiatan Waktu

Pendahuluan :

1. Guru membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh

khidmat.

2. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

20 Menit

Page 111: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

94

Kegiatan Waktu

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan

dengan materi.

4. Guru menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

5. Guru menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.

6. Guru mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu Kegiatan Inti :

a. Mengamati

- Mengarahkan siswa untuk mengamati materi pembelajaran

- Mengamati sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang

diajarkan

b. Menanya

- Menanyakan materi pembelajaran terkait

c. Mengumpulkan data / eksplorasi

- Menerangkan materi pembelajaran serta membagi siswa dalam beberapa

kelompok

- Mendiskusikan pembelajaran secara berkelompok

- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

d. Mengasosiasi

- Membuat kesimpulan dari materi pembelajaran serta dari hasil diskusi

e. Mengkomunikasikan

- Mengevaluasi materi pembelajaran yang telah diajarkan

60 Menit

Page 112: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

95

Kegiatan Waktu

Penutup :

1. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas

2. Menutup dengan do‟a serta mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas

10 Menit

H. Sumber Belajar

1. Buku PAI Kls X SMK

2. Literatur yang memuat tentang Kontrol Diri (mujahadah an-nafsi).

I. Penilaian

1. Lembar observasi aktivitas siswa

2. Lembar kerja siswa

Mengetahui,

Guru PAI

..............................

NIP:

Jambi, Agustus 2019

Peneliti

Muhammad Rino

NIM: TP 151418

Page 113: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Al-Irsyad Kota Jambi

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas / Semester : X / Ganjil

Materi Pokok : Larangan Pergaulan Bebas

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif

dan menunjuk kan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai perma

salahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedu ral

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar :

1.3. Meyakini kebenaran hukum Islam.

1.4. Berpakaian sesuai dengan syari‟at Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Page 114: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

97

2.4. Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina

sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dan QS. An-Nur (24) : 2

serta hadits terkait.

3.3. Menganalisis QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dan QS. An-Nur (24) : 2 serta hadits tentang

larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

3.4. Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

4.2.1. Membaca QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dan QS. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah

tajwid dan makhorijul huruf.

4.2.2. Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dan QS. An-Nur (24) : 2 dengan

lancar.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

3.3.1. Menganalisis QS. Al-Isra‟ (17) : 32 tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina.

3.3.2. Menganalisis QS. An-Nur (24) : 2 tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

3.3.3. Menganalisis Hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

3.4.1. Memahami faktor-faktor yang mendorong pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

3.4.2. Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

4.2.1.1. Membaca QS. Al-Isra‟ (17) : 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul huruf.

4.2.1.2. Membaca QS. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul huruf.

4.2.2.1. Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dengan lancar.

4.2.2.2. Mendemonstrasikan hafalan QS. An-Nur (24) : 2 dengan lancar.

D. Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :

1. Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan

zina.

2. Menganalisis QS. Al-Isra‟ (17) : 32 tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina.

3. Menganalisis QS. An-Nur (24) : 2 tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina.

4. Menganalisis Hadits tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Page 115: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

98

5. Memahami faktor-faktor yang mendorong pergaulan bebas dan perbuatan zina.

6. Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

7. Membaca QS. Al-Isra‟ (17) : 32 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul

huruf.

8. Membaca QS. An-Nur (24) : 2 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul

huruf.

9. Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Isra‟ (17) : 32 dengan lancar.

10. Mendemonstrasikan hafalan QS. An-Nur (24) : 2 dengan lancar.

E. Materi Pembelajaran :

Menjaga Martabat Diri dari Pergaulan Bebas dan Berbuat Zina

1. QS. Al-Isra‟ (17) ayat 32 :

Terjemah :

“ Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya (zina) itu suatu perbuatan keji

dan suatu jalan yang buruk ” (QS. Al-Isra‟ ayat 32).

2. QS. An-Nur (24) ayat 2 :

Page 116: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

99

Terjemah : “ Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus

kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk

(menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir,

maka hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang

yang beriman ” (QS. An-Nur ayat 2).

3. Hadits Rasulullah SAW :

Rasulullah menjelaskan mengenai bentuk-bentuk perbuatan yang mendekati zina,

sebagaimana diuraikan dalam hadis berikut ini :

Terjemah :

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda :

"Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil

dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah

mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina

kedua kaki adalah melangkah, //dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan-

angan, sedangkan semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak oleh kemaluan." (HR.

Muslim).

F. Metode Pembelajaran

Metode : Diskusi, Penugasan.

Page 117: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

100

G. Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Waktu

Pendahuluan :

1. Guru membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh

khidmat.

2. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat

duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan

dengan materi.

4. Guru menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

5. Guru menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.

6. Guru mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu

20 Menit

Kegiatan Inti :

a. Mengamati

- Mengarahkan siswa untuk mengamati materi pembelajaran

- Mengamati sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang

diajarkan

b. Menanya

- Menanyakan materi pembelajaran terkait

c. Mengumpulkan data / eksplorasi

- Menerangkan materi pembelajaran serta membagi siswa dalam beberapa

kelompok

- Mendiskusikan pembelajaran secara berkelompok

- Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

d. Mengasosiasi

- Membuat kesimpulan dari materi pembelajaran serta dari hasil diskusi

e. Mengkomunikasikan

- Mengevaluasi materi pembelajaran yang telah diajarkan

60 Menit

Page 118: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

101

Kegiatan Waktu

Penutup :

1. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas

2. Menutup dengan do‟a serta mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas

10 Menit

H. Sumber Belajar

1. Buku PAI Kls X SMK

2. Literatur yang memuat tentang Menjaga Martabat Diri dari Pergaulan Bebas dan

Berbuat Zina.

I. Penilaian

1. Lembar observasi aktivitas siswa

2. Lembar kerja siswa

Mengetahui,

Guru PAI

..............................

NIP:

Jambi, Agustus 2019

Peneliti

Muhammad Rino

NIM: TP 151418

Page 119: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

102

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS :

TANGGAL :

PENGAMAT :

No. Aspek yang diamati Jumlah Siswa

1. Pendahuluan

a. Siswa mendengarkan guru menyampaikan apersepsi

b. Siswa memperhatikan guru menyampaikan motivasi dan

menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru

c. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Siswa mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran

b. Siswa membentuk kelompok yang telah ditetapkan

c. Siswa menyimak guru menjelaskan prosedur pembelajaran

menggunakan metode diskusi

d. Siswa melakukan diskusi kelompok

e. Perwakilan kelompok menjawab soal yang telah didiskusikan

f. Siswa menyimak guru memberikan penguatan terhadap

presentasi kelompok

3. Penutup

a. Siswa mendengarkan guru menyampaikan kesimpulan pelajaran

b. Siswa mengerjakan LKS

Page 120: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

103

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No.

Aspek yang

diamati

Jumlah

Siswa Persentase

Skor

Penilaian

1. Pendahuluan

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

apersepsi

b. Siswa

memperhatikan guru

menyampaikan

motivasi dan

menjawab

pertanyaan yang

ditanyakan oleh guru

c. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

tujuan pembelajaran

24

22

20

86 %

79 %

71 %

4

3

2

2.

Kegiatan

Inti

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

materi pelajaran

b. Siswa membentuk

kelompok yang telah

ditetapkan

20

22

18

71 %

79 %

64 %

79 %

2

3

2

3

Page 121: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

104

c. Siswa menyimak

guru menjelaskan

prosedur

pembelajaran

menggunakan

metode diskusi

d. Siswa melakukan

diskusi kelompok

e. Perwakilan

kelompok menjawab

soal yang telah

didiskusikan

f. Siswa menyimak

guru memberikan

penguatan terhadap

presentasi kelompok

22

18

24

64 %

86 %

2

3

3. Penutup

a. Siswa

mendengarkan guru

menyampaikan

kesimpulan pelajaran

b. Siswa

mengerjakan LKS

22

22

79 %

79 %

3

3

Jumlah 30

Persentase 68,18 %

Page 122: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

105

Keterangan Skor :

4 = Baik Sekali 3 = Baik

2 = Cukup 1 = Kurang

0 = Kurang Sekali

Rumus mencari persentasi aktivitas siswa :

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 68,18%

Page 123: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

106

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No

.

Aspek yang

diamati

Jumlah

Siswa

Persen

tase

Skor

Penilaia

n

1

.

Pendahuluan

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

apersepsi

b. Siswa memperhatikan

guru menyampaikan

motivasi dan menjawab

pertanyaan yang

ditanyakan oleh guru

c. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

26

22

22

93 %

79 %

79 %

4

3

3

2

.

Kegiatan Inti

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

materi pelajaran

b. Siswa membentuk

kelompok yang telah

ditetapkan

c. Siswa menyimak guru

menjelaskan prosedur

26

26

22

93 %

93 %

79 %

4

4

3

Page 124: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

107

pembelajaran

menggunakan metode

diskusi

d. Siswa melakukan

diskusi kelompok

e. Kelompok menjawab

soal yang telah

didiskusikan

f. Siswa menyimak guru

memberikan penguatan

terhadap presentasi

kelompok

26

24

28

93 %

86 %

100 %

4

3

4

3

.

Penutup

a. Siswa mendengarkan

guru menyampaikan

kesimpulan pelajaran

b. Siswa mengerjakan

LKS

22

26

79 %

93 %

3

4

Jumlah 39

Persentase 88,63 %

Keterangan Skor :

4 = Baik Sekali 3 = Baik Sekali

2 = Cukup 1 = Kurang

Page 125: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

108

0 = Kurang Sekali

Rumus mencari persentase aktivitas siswa :

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 88,63%

Page 126: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

109

LEMBAR KERJA SISWA

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling

tepat !

1. Mujahadah nafs adalah....

a. berjihad dengan senjata

b. berjihad dengan nalar dan ilmu pengetahuan

c. berjihad melawan hawa nafsu

d. berjihad melawan kemiskinan dan kebodohan

e. berjihad melawan kemaksiatan

2. Jihad yang paling besar berdasarkan hadits Nabi Nabi SAW. yaitu melawan....

a. musuh

b. setan

c. hawa nafsu

d. manusia

e. Keinginan

3. Tawuran antar pelajar merupakan cerminan dari ketidakmampuan melakukan....

a. perdamaian

b. kontrol diri

c. penghargaan

d. penghormatan

e. pengamanan

4. Mujahadah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata jahada, yang artinya....

a. berperang

b. bersengketa

c. bersukacita

Page 127: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

110

d. bersungguh-sungguh

e. hidup zuhud

5. Dapat meredam emosi yaitu salah satu pesan yang tersirat dari....

a. husnuzhan

b. ukhuwah

c. mujahadah an nafs

d. optimis

e. Sabar

6. Muhasabah adalah....

a. menghitung kesalahan orang lain

b. mengingat-ingat kebaikan orang lain

c. merenungi nasib

d. menghitung-hitung apa yang pernah dilakukan

e. mengingat kebaikan kepada orang lain

7. Meninggalkan dan menjauhkan segala hal yang menciptakan jauh dari Allah

disebut dengan....

a. muraqbah

b. muamalah

c. uzlah

d. raja‟

e. husnuzhan

8. Diantara hasil yang timbul dari sikap kontrol diri, yaitu....

a. husnuzhan dan konflik

b. perselisihan dan husnuzhan

c. su‟uzhan dan ukhuwah

Page 128: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

111

d. su‟uzhan dan kedamaian

e. husnuzhan dan ukhuwah

9. Perhatikan potongan QS. Al-Hujurat ayat 12 berikut ini :

Potongan ayat diatas berisi ....

a. perintah melaksanakan mujahadah an-nafsi

b. larangan berprasangka buruk

c. perintah berperang melawan orang kafir

d. larangan bersifat sombong

e. perintah bersabar menghadapi cobaan

.

10. Dalam agama Islam kontrol diri diistilahkan dengan....

a. muhahadah fi sabilillah

b. mujahadah an nafs

c. mujahadah an gazwah

d. mujahadah an aqli wal „ilmi

e. mujahadah bi qalbi

Page 129: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

112

KUNCI JAWABAN

1. C

2. C

3. B

4. D

5. C

6. D

7. C

8. E

9. B

10. B

Page 130: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

113

LEMBAR KERJA SISWA

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !

1. Dosa dalam ajaran Islam ada dua yaitu..

A. Dosa berat dan ringan

B. Dosa besar dan panjang

C. Dosa besar dan kecil

D. Dosa hitam dan putih

E. Dosa kecil dan sedang

2. Salah satu dampak negatif pergaulan bebas adalah perbuatan…

A. Syirik

B. Zina

C. Terpuji

D. Riba

E. Ria

3. Perzinaan yang dapat dituntut berdasarkan KUHP adalah apabila dilakukan oleh…

A. Orang yang pernah menikah

B. Pelajar

C. Karyawan

D. Janda dan duda

E. Semua Jawaban benar

4. Hukum bagi penzina Muhsan adalah..

A. Dicambuk 100x

Page 131: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

114

B. Dirajam

C. Diasingkan

D. Dipukul

E. Dipenjara

5. Dibawah ini yang tidak termasuk cara-cara untuk menghindari perbuatan dosa

besar adalah…

A. Menghindari akhlak mahmudah

B. Menanamkan keimanan di dalam hati

C. Memperbanyak berzikir kepada Allah Swt

D. Memulai membiasakan diri menghindari perbuatan dosa

E. Memperbanyak aktivitas yang positif

6. Q.s Al-Isra ayat 32 mengandung larangan untuk tidak…

A. Syirik

B. Berjudi

C. Ria

D. Berzina

E. Membunuh

7. Dibawah ini yang bukan merupakan syarat saksi orang yang menuduh zina

adalah…

A. Dewasa

B. Jujur

C. Sehat jasmani dan rohani

D. Islam

E. Adil

Page 132: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

115

8. Saksi zina dapat diterima apabila jumlah saksi sebanyak…

A. 1 orang

B. 2 orang

C. 3 orang

D. 4 orang

E. 5 orang

9. Menuduh orang lain berbuat zina tanpa ada saksi dan bukti-bukti yang

membenarkan tuduhan disebut..

A. Rujuk

B. Zina Muhsan

C. Zina ghair Muhsan

D. Qazaf

E. Li‟an

10. Perbuatan zina yang dilakukan oleh seseorang yang masih lajang dan belum

Pernah menikah disebut zina…

A. Ghair Muhsan

B. Ghair Ahsan

C. Haram

D. Muhsan

E. Ahsan

Page 133: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

116

KUNCI JAWABAN

11. C

12. B

13. A

14. B

15. A

16. B

17. C

18. D

19. D

20. A

Page 134: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

117

Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 A 80 Tuntas

2 B 80 Tuntas

3 C 100 Tuntas

4 D 80 Tuntas

5 E 60 Tidak Tuntas

6 F 100 Tuntas

7 G 80 Tuntas

8 H 70 Tidak Tuntas

9 I 100 Tuntas

10 J 70 Tidak Tuntas

11 K 100 Tuntas

12 L 70 Tidak Tuntas

13 M 90 Tuntas

14 N 70 Tidak Tuntas

15 O 80 Tuntas

16 P 70 Tidak Tuntas

Page 135: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

118

17 Q 60 Tidak Tuntas

18 R 100 Tuntas

19 S 80 Tuntas

20 T 60 Tidak Tuntas

21 U 80 Tuntas

22 V 100 Tuntas

23 W 70 Tidak Tuntas

24 X 70 Tidak Tuntas

25 Y 100 Tuntas

26 Z 90 Tuntas

27 AA 100 Tuntas

28 AB 100 Tuntas

Jumlah 2310 18

Jumlah Siswa Yang Tuntas 18

Persentase Ketuntasan Siswa 64,28 %

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 10

Persentase Ketidaktuntasan Siswa 35,71 %

Ketuntasan Klasikal :

Page 136: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

119

KS =

x 100%

KS =

x 100%

KS = 64,28%

Page 137: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

120

Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Skor Keterangan

1 A 100 Tuntas

2 B 80 Tuntas

3 C 100 Tuntas

4 D 90 Tuntas

5 E 80 Tuntas

6 F 90 Tuntas

7 G 100 Tuntas

8 H 70 Tidak Tuntas

9 I 100 Tuntas

10 J 80 Tuntas

11 K 80 Tuntas

12 L 100 Tuntas

13 M 80 Tuntas

14 N 80 Tuntas

15 O 100 Tuntas

Page 138: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

121

16 P 70 Tidak Tuntas

17 Q 80 Tuntas

18 R 100 Tuntas

19 S 90 Tuntas

20 T 80 Tuntas

21 U 80 Tuntas

22 V 100 Tuntas

23 W 80 Tuntas

24 X 100 Tuntas

25 Y 70 Tidak Tuntas

26 Z 90 Tuntas

27 AA 100 Tuntas

28 AB 80 Tuntas

Jumlah 2450 25

Jumlah Siswa Yang Tuntas 25

Persentase Ketuntasan Siswa 89,28 %

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 3

Persentase Ketidaktuntasan Siswa 10,71 %

Page 139: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

122

Ketuntasan Klasikal :

KS =

x 100%

KS =

x 100%

KS = 89,28%

Page 140: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

123

Lembar Angket

No. Pertanyaan

Jawaban Persentase

SS S TS STS SS S TS STS

1. Metode diskusi dapat membuat

saya lebih mudah bekerjasama

dengan teman

2. Saya sangat termotivasi untuk

belajar dengan menggunakan

metode diskusi

3. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam mengingat materi-materi

yang diajarkan

4. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi menarik bagi saya

5. Bagi saya metode diskusi tepat

diterapkan dalam pelajaran

pendidikan Agama Islam

6. Saya merasakan adanya

perbedaan antara belajar

menggunakan metode diskusi

dengan belajar biasa

7. Dengan menggunakan metode

diskusi saya lebih berani

mengungkapkan ide-ide yang

saya ketahui

Page 141: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

124

8. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi, membuat saya

mudah memahami pembelajaran

9. Dengan metode diskusi saya

merasakan suasana aktif dalam

kegiatan pembelajaran

10. Metode diskusi membuat saya

tidak bosan

11. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam menyelesaikan tugas

12. Metode diskusi membuat saya

cepat memahami isi dan materi

pembelajaran

13. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya aktif dalam

berdiskusi

14. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya cepat

dalam mengerjakan LKS

15. Dengan pembelajaran metode

diskusi saya semangat untuk

belajar

Rata-rata

Jumlah

Page 142: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

125

Angket siswa terhadap penerapan metode diskusi

No. Pertanyaan

Jawaban Persentase

SS S TS STS SS S TS STS

1. Metode diskusi dapat membuat

saya lebih mudah bekerjasama

dengan teman 17 11 60,71% 39,28%

2. Saya sangat termotivasi untuk

belajar dengan menggunakan

metode diskusi 16 10 2 57,14% 35,71% 7,14%

3. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam mengingat materi-materi

yang diajarkan 18 10 64,28% 35,71%

4. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi menarik bagi saya 17 5 5 1 60,71% 17,85% 17,85%

3,57%

5. Bagi saya metode diskusi tepat

diterapkan dalam pelajaran

pendidikan Agama Islam 15 10 3 53,57% 35,71% 10,71%

6. Saya merasakan adanya

perbedaan antara belajar

menggunakan metode diskusi

dengan belajar biasa 14 14 50% 50%

Page 143: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

126

7. Dengan menggunakan metode

diskusi saya lebih berani

mengungkapkan ide-ide yang

saya ketahui 8 15 3 2 28,57% 53,57% 10,71%

7,14%

8. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi, membuat saya

mudah memahami pembelajaran 8 16 3 1 28,57% 57,14% 10,71%

3,57%

9. Dengan metode diskusi saya

merasakan suasana aktif dalam

kegiatan pembelajaran 17 10 1 60,71% 35,71% 3,57%

10. Metode diskusi membuat saya

tidak bosan 10 18 35,71% 64,28%

11. Belajar dengan menggunakan

metode diskusi memudahkan saya

dalam menyelesaikan tugas 17 9 2 60,71% 32,14% 7,14%

12. Metode diskusi membuat saya

cepat memahami isi dan materi

pembelajaran 15 9 3 1 53,57% 32,14% 10,71%

3,57%

13. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya aktif dalam

berdiskusi 16 10 2 57,14% 35,71% 7,14%

14. Pembelajaran dengan metode

diskusi membuat saya cepat

dalam mengerjakan LKS 18 10 64,28% 35,71%

Page 144: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

127

15. Dengan pembelajaran metode

diskusi saya semangat untuk

belajar 16 12 57,14% 42,85%

Jumlah 222 167 21 5 792,81% 603,51% 85,68%

17,85%

Rata-rata 14,80 11,13 1,4 0,33 52,85% 40,23% 5,71%

1,19%

Page 145: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

128

DOKUMENTASI

Page 146: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

129

Page 147: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

130

Page 148: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

131

Page 149: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

132

Page 150: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

133

Page 151: PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN HASIL …

134