1 Penerapan Performance Manajemen Dalam Pemberdayaan Guru di MAN 1 Pangkalan Balai Banyuasin A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki basis pendidikan Islam yang kuat. Tetapi kenyataan di lapangan banyak kita jumpai masyarakat lebih senang menyekolahkan anak di sekolah umum daripada sekolah-sekolah yang berbasis agama. Merupakan persoalan penting untuk dipikirkan oleh pengelola lembaga pendidikan Islam agar dapat meningkatkan citra di tengah masyarakat. Ketika ada anak yang masuk pada sekolah umum unggulan maka orang tua akan sangat bangga, sebaliknya jika anaknya diterima di madrasah meskipun memiliki status unggulan belum merasa bangga. Hal ini harus disadari, masyarakat sudah terlanjur apriori dan menjadikan madrasah sebagai pilihan kedua setelah sekolah umum. Banyak faktor yang menyebabkan minat masyarakat terhadap sekolah umum lebih besar daripada sekolah-sekolah umum berbasis agama, seperti sarana prasana, kualitas guru, pola pikir, daya saing lulusan dan manajemen pengelolaan sekolah. Kerja keras para pelaku pendidikan Islam sudah menampakan hasil dengan berdirinya sekolah-sekolah unggul berbasis agama seperti MAN Cendikia, yang kedudukannya sudah sejajar dengan sekolah umum unggulan. Saat ini mulai bermunculan sekolah-sekolah berbasis agama yang diminati oleh masyarakat seperti MIN, MTs dan MAN yang ada di kota Malang. Di Palembang juga ada beberapa seperti MTS 1, dan MAN 3 yang cukup diminati oleh masyarakat Palembang. Dilihat dari keberhasilan sekolah-sekolah tersebut bahwa penyebabkan majunya sekolah tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas kepala sekolah yang memimpin sekolah yang bersangkutan. Sekolah umumpun memiliki pola yang sama sekolah-sekolah sangat dipengaruhi oleh individu-individi kepala sekolah memimpin sekolah tersebut. Sekolah umum di bawah Kementrian Pendidikan Nasional memiliki lebih banyak pilihan dan potensi kepala sekolah yang lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah di bawah manajemen Kementrian Agama. Dunia Pendidikan perlu diberi penguatan karena pendidikan Islam seharusnya mengutamakan nilai-nilai Islam dalam prosesnya sebagai ciri dan identitas. Menurut Fadalahil Al-
21
Embed
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyuasin sebagai implementasi dari ktsp
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Penerapan Performance Manajemen Dalam Pemberdayaan
Guru di MAN 1 Pangkalan Balai Banyuasin
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki basis
pendidikan Islam yang kuat. Tetapi kenyataan di lapangan banyak kita jumpai masyarakat lebih
senang menyekolahkan anak di sekolah umum daripada sekolah-sekolah yang berbasis agama.
Merupakan persoalan penting untuk dipikirkan oleh pengelola lembaga pendidikan Islam agar
dapat meningkatkan citra di tengah masyarakat.
Ketika ada anak yang masuk pada sekolah umum unggulan maka orang tua akan sangat
bangga, sebaliknya jika anaknya diterima di madrasah meskipun memiliki status unggulan belum
merasa bangga. Hal ini harus disadari, masyarakat sudah terlanjur apriori dan menjadikan
madrasah sebagai pilihan kedua setelah sekolah umum.
Banyak faktor yang menyebabkan minat masyarakat terhadap sekolah umum lebih besar
daripada sekolah-sekolah umum berbasis agama, seperti sarana prasana, kualitas guru, pola pikir,
daya saing lulusan dan manajemen pengelolaan sekolah.
Kerja keras para pelaku pendidikan Islam sudah menampakan hasil dengan berdirinya
sekolah-sekolah unggul berbasis agama seperti MAN Cendikia, yang kedudukannya sudah sejajar
dengan sekolah umum unggulan. Saat ini mulai bermunculan sekolah-sekolah berbasis agama
yang diminati oleh masyarakat seperti MIN, MTs dan MAN yang ada di kota Malang. Di
Palembang juga ada beberapa seperti MTS 1, dan MAN 3 yang cukup diminati oleh masyarakat
Palembang.
Dilihat dari keberhasilan sekolah-sekolah tersebut bahwa penyebabkan majunya sekolah
tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas kepala sekolah yang memimpin sekolah yang
bersangkutan. Sekolah umumpun memiliki pola yang sama sekolah-sekolah sangat dipengaruhi
oleh individu-individi kepala sekolah memimpin sekolah tersebut. Sekolah umum di bawah
Kementrian Pendidikan Nasional memiliki lebih banyak pilihan dan potensi kepala sekolah yang
lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah di bawah manajemen Kementrian Agama.
Dunia Pendidikan perlu diberi penguatan karena pendidikan Islam seharusnya
mengutamakan nilai-nilai Islam dalam prosesnya sebagai ciri dan identitas. Menurut Fadalahil Al-
2
Jamali yang dikutip oleh Muzayyin Arifin, Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan
manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan
kemampuan dasar (fitroh) dan kemampuan ajar (2003:18). Maka dapat digeneralisir bahwa
Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia baik dari aspek
rohaniah jasmaniah dan juga harus berlangsung secara hirarkis, oleh karena itu pendidikan Islam
merupakan suatu proses kematangan perkembangan atau pertumbuhan baru dapat tercapai
bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan transformatif dan inovatif.
Pendidikan Islam sebagaimana rumusan diatas menurut Abdul Halim Subahar (1992 : 64)
memiliki beberapa prinsip yang membedakan dengan pendidikan lain Prinsip Pendidikan islam
antara lain :
a) Prinsip tauhid
b) Prinsip integrasi
c) Prinsip keseimbangan
d) Prinsip persamaan
e) Prinsip pendidikan seumur hidup dan
f) Prinsip keutamaan.
Sedangkan tujuan Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Untuk membentuk akhlakul karimah.
b) Membantu peserta didik dalam mengembangkan kognisi, afeksi dan psikomotori guna
memahami menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup sekaligus
sebagai kontrol terhadap pola fikir pola laku dan sikap mental.
c) Membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin dangan membentuk mereka
menjadi manusia beriman bertaqwa berakhlak mulia memiliki pengetahuan dan
keterampilan berkepribadian integratif mandiri dan menyadari sepenuh peranan dan
tanggung jawab diri di muka bumi ini sebagai Abdulloh dan kholifatulloh.
Engkoswara dan Aan Komariah dalam Linda setiawati (2012:3) mengemukakan administrasi
pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan
segala sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan supervise, serta penilaian untuk mewujudkan system
pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas”
3
Salah satu cara yang dapat ditempuh sekolah dalam rangka menghasilkan peserta didik yang
berkarakter Islami adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
.
Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) di MAN Pangkalan Balai telah dirintis sejak beberapa
tahun yang lalu dengan membangun organisasi sekolah yang baik. Kepala sekolah menerapkan
system dengan ketat dan disiplin tinggi sehingga pendidik dan tenaga pendidikan di MAN tersebut
beransur-ansur mengalami perubahan lebih baik. Cara ini cenderung efektif dan efisien dengan
hasil yang diperoleh sekolah baik secara fisik maupun secara non fisik (manpaba.blogspot.co m,
diunduh 14/7/2015)
Dalam MBS terdapat manajemen sumber daya manusia, dimana proses pendidikan yang
ingin dicapai oleh sekolah telah dicantumkan dalam visi dan misi sekolah. Program dan Rencana
sekolah yang telah tersusun dengan baik diperlukan sumber daya manusia untuk mengelolanya.
Sumber daya yang ada harus sesuai dengan kebutuhan. Jika tenaga yang tersedia tidak tersedia
maka sekolah harus berusaha untuk memenuhi dengan berbagai teknik.
MBS merupakan aplikasi dari ilmu manajemen meliputi berbagai tingkatan, baik di
tingkatan organisasi ataupun individu, salah satu fungsi kunci dari manajemen adalah mengukur
dan mengelola kinerja. Antara gagasan, tindakan dan hasil terdapat suatu perjalanan yang harus
ditempuh. Dan barangkali istilah yang paling sering digunakan di keseharian yang
menggambarkan perkembangan dari perjalanan tersebut dan juga hasilnya adalah "kinerja"
(Brundan, 2010). Salah satu dari MBS adalah Manajemen Kinerja (MK) atau Performance
Manajemen (PF).
Manajemen kinerja (MK) adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah
dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan efisien. Manajemen kienrja bisa
berfokus pada kinerja dari suatu organisasi, departemen, karyawan, atau bahkan proses untuk
menghasilkan produk atau layanan, dan juga di area yang lain. (Wikipedia, diunduh 15/08/2015)
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada didapatkan pertanyaan:
1) Bagaimana kepala MAN Pangkalan Balai Menerapkan Sumber Daya Manusia dalam
mencapai visi dan misi sekolah?
4
2) Langkah teknis apa yang saja yang diambil sehingga Manajemen Sumber Daya
Manusia di MAN Pangkalan Balai dapat berlangsung secara efektif?
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah MAN Pangkalan Balai
Sejarah Panjang MAN Pangkalan Balai membuktikan keutnya masyarakat Pangkalan Balai
untuk dapat memperoleh pendidikan yang bermutu. Bermula dengan didirikanya Madrasah Aliyah
Filial dari MAN di Sekayu yang beroperasi pada tahun 1983 / 1984. MA ini beroperasional dengan
menempati ruangan yang dipinjam oleh Mesjid Jumhuriyah Pangkalan Balai, + 1 tahun kemudian
mendapat pinjaman gedung bekas SD dan Kantor Marga Pangkalan Balai. Selama + 6 tahun MA
ini berstatus kelas jauh / filial dari Sekayu dengan sebutan MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai,
dibawah pimpinan Drs. Sulaiman Jailani.
Masyarakat Pangkalan Balai yang dimotori oleh Kepala Desa H. Zairin H. Zabidi bersama
beberapa tokoh masyaarakat Pangkalan Balai dan unsur internal dari pihak MA sepakat mengubah
status MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai berubah menjadi Madrasah Aliyah Miftahul Ulum (
MA – MU ) dibawah Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum dan sebagai Kepala madrasahnya adalah
Bapak Abdul Roni Ab, BA. Setelah enam tahun kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Alamudd in.
Di era kepemimpinan Drs. Alamuddin inilah, Madrasah Aliyah Miftahul Ulum berubah
menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkalan Balai dan menempati gedung baru kurang
lebih 1,5 km dari tempat belajar semula yang dibangun paga tahun 1999 mendapat bantuan
bangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) sebanyak 3 lokal yang dibangun di atas tanah wakaf dari
Pemerintah Desa Pangkalan Balai seluas + 10.000 M2.
Jumlah RKB yang baru itu tidak mencukupi sehingga proses Belajar Mengajar (KBM)
berlangsung di dua tempat yaitu, gedung MA Miftahul Ulum dan gedung MA Pangkalan Balai.
Dan Pada tahun 2001 Proses Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara penuh di gedung MAN
Pangkalan Balai yang beralamatkan di Jalan KH. Sulaiman lingkungan IV Kelurahan Panagkalan
Balai Kec. Banyuasin III Kab. Banyuasin.
Bebebarapa tokoh penting lahirnya MAN Pangkalan Balai antara lain: H. Zairin H. Zabidi,
Abdul Roni Ab, BA, M. Basirun Nasir, Hamdan H. Hasim, Drs. Winarno, Sulaiman Jailani, H.
Nukman Siregar, Drs. Zulkifli, Drs. Alamuddin, A. Faruq Bakri, BA, Sudirman M. Ani.
5
Madrasah Aliyah Negeri Pangkalan Balai, yang telah berdiri sejak berdiri tahun 1995 sampai
dengan 2015 telah mengalami lima kali pergantian kepala sekolah. Nama kepala Madrasah dari
tahun pertama s/d sekarang adalah sebagai berikut:
a) Juli 1995 s/d Oktober 2001 : Drs. ALAMUDDIN
b) Oktober 2001 s/d Desember 2003 : Drs. SYARFAWI SARPAN
c) Desember 2003 s/d Februari 2008 : Dra. RISMAWATI
d) Februari 2008 s/d April 2012 : Drs. ALI HASYMI, MM
e) April 2012 s/d Sekarang : HAZDI, S.Pd
Sumber (http://www.manpaba.sch.id, diunduh 24/7/2105)
Setiap kepala sekolah tentu memiliki keunggulan dan program kerja masing-masing. Mereka
memiliki program unggulan sessuai dengan karakter dan kemampuan kepala sekolah. MAN
Pangkalan Balai mengalami kemajuan pesat sejak dipimpin oleh Drs. Ali Hasmi, MM. Dimana
pada masa beliau program kerja berbasis mutu mulai dirintis.
Penerusnya Hazdi, S,Pd, memiliki misi yang sama, mantan guru berprestasi ini mampu
meneruskan ide kepala sekolah sebelumnya, dan menambah dengan beberapa inovasi baru
sehingga dapat melahir sekolah yang cukup dibanggakan di kawasan Pangkalan Balai.
Berbagai program intrakurikuler dan ekstrakurikuler, terus dikembangkan secara marathon
dan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dari prestasi baik dibidang akademik
maupun akademik. Secara fisik tampilan MAN Pangkalan Balai mengalami perubahan yang
signifikan sehingga pada tahun 2015 mampu sebagai sekolah adiwisata, yaitu sekolah berwawasan
lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan tertata rapinya sekolah dengan memanfaatkan berbagai
sudut dengan ruang dan luas tanah yang terbatas dengan penghijauan. Secara Akademik MAN
Pangkalan Balai juga terus berkembangan dengan menjuarai berbagai lomba baik dibidang
Akademik, ekstrakurikuler. Di Bidang Akademik MAN mampu menjadi juara olimpiade tingkat
Madrasah dan masuk ke tingkat nasional.
Guru-guru juga mengalami peningkatan kinerja ditunjukan dengan tingginya tingkat
kahadiran guru di sekolah dan di kelas. Sekolah telah menggunakan absen sidik jari untuk para
gurunya. Absen ini yang digunakan sebagai laporan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Yang
yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan disiplin, kepala sekolah memberikan contoh
secara langsung kepada guru dengan datang dan pulang tepat waktu. Dengan prinsip keteladanan