Page 1
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PT. ASTRA GRAPHIA TBK.
Oleh:
MUHAMAD BAHARUDIN GHANY 9114205308 PURNOMO YOGI DEWANTARA 9114205303 HIANTO NANGOY 9114205314 FURQON MAULADANI 9114205324 SUGIANTO HALIM 9114205328
JURUSAN MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
Page 2
2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ditengah tingginya persaingan perusahaan-perusahaan dalam merencanakan
dan mengusahakan kemajuan bisnisnya, membuat perusahaan menggunakan berbagai
macam cara yang dilakukan untuk mencapai tujuannya. Mulai dari meningkatkan
value/nilai atau menutupi kekurangan dari perusahaan itu sendiri maupun
memanfaatkan peluang atau mengantisipasi ancaman yang ada diluar perusahaan.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan ditemukannya penemuan baru,
berbagai macam cara tersebut sudah ditemukan solusi efektifnya. Hal tersebut tidak
bisa dilakukan tanpa bantuan alat bantu berupa teknologi, dimana sekarang sudah
zamannya penggunaan teknologi yang membantu manusia dalam beraktifitas.
Nilai/value suatu perusahaan tidak bisa lepas dari pengetahuan yang dimiliki
perusahaan. Kurangnya pengetahuan dari perusahaan berdampak pada menurunnya
kualitas pekerjaan, berkurangnya daya saing, berkurangnya omzet perusahaan, sampai
terganggunya aktifitas bisnis yang dijalankan perusahaan. Hal ini berlaku juga untuk
perusahaan skala kecil, menengah maupun besar. Selain itu juga, pengetahuan yang
dimiliki perusahaan perlu diperbaharui karena tidak lagi relevan dan efektif lagi untuk
digunakan, jadi perusahaan dituntut untuk terus memperbaharui pengetahuannya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dari sebuah perusahaan, salah satu cara yang bisa
dilakukan perusahaan adalah pemanfaatan suatu teknologi knowledge
management/manajemen pengetahuan yang banyak digunakan perusahaan akhir-akhir
ini. Penggunaan knowledge management ini berguna untuk memfasilitasi dalam
penyimpanan, pengelolaan dan penyediaan pengetahuan dari/untuk stake holder yang
pada akhirnya digunakan untuk membangun suatu knowledge database.
Perusahaan yang akan dibahas pada makalah ini adalah PT. Astra Graphia yang
telah terdaftar dalam bursa efek, dimana kebutuhan akan knowledge management
berperan penting bagi PT. Astragraphia, Tbk. PT. Astragraphia, Tbk dituntut untuk
mengembangkan inovasi dan meningkatkan daya saing. Makalah ini akan membahas
Page 3
3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
penerapan manajemen pengetahuan yang diterapkan di PT. Astragraphia. Diharapkan
penggunaan knowledge management ini, semua karyawan dapat memanfaatkan
sumber pengetahuan dalam perusahaan dengan mudah dan cepat. Penerapan
knowledge management ini dilatar belakangi kebutuhan kemudahan akan pembelajaran
informasi dimana persaingan perusahaan semakin pesat.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dijelaskan pada makalah yang dibuat ini adalah
sebagai berikut
1. Menganalisa penggunaan teknologi knowledge management di PT.
Astragraphia.
2. Menganalisa manfaat yang diharapkan dari penerapan teknologi knowledge
management.
Page 4
4 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Knowledge Management/Manajemen Pengetahuan
Knowledge management adalah pendekatan kolaboratif dan terintegrasi untuk
membuat, menangkap, mengatur, mengakses dan menggunakan aset dari intelektual
perusahaan (Grey, 1996). Pengertian lainnya adalah suatu koordinasi yang
direncanakan dan secara sistematis pada orang, teknologi, proses, dan struktur dalam
suatu perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai melalui penggunaan
kembali dan penciptaan inovasi. Koordinasi dicapai melalui pembuatan, penyaluran,
serta penerapan pengetahuan melalui pembelajaran berharga dan praktik kedalam
memori perusahaan untuk mendorong minat untuk terus belajar dalam organisasi
(Dalkir, 2005).
Knowledge management adalah konsep dimana informasi dirubah menjadi
pengetahuan yang bersifat dapat ditindaklanjuti dan tersedia dengan mudah sehingga
orang dapat dengan mudah menggunakan (Patel, 1998). Pengertian lainnya adalah
Kemampuan untuk membuat, meningkatkan, dan berbagi intelektual di seluruh
organisasi, singkatnya meliputi semua hal yang harus dimasukkan kedalam wadah
seperti proses, sistem, budaya, dan peran untuk membangun dan meningkatkan
kemampuan ini (Lank, 1997).
2.2. Hierarki Pengetahuan
Semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasi bisa diklasifikasikan
secara hierarkis sesuai dengan seberapa jauh pemrosesannya. Diagram sebagai
berikut :
Page 5
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
Penjabaran dari tiap tingkatan pengetahuan dari yang terendah hingga tertinggi
sebagai berikut :
1. Data adalah representasi fakta berupa teks, angka atau gambar. Data tidak
dengan sendirinya berguna terutama bila konteksnya tidak jelas. Data harus
diproses lebih lanjut menjadi informasi.
2. Information/informasi adalah sekumpulan data dikategorikan dan dikaitkan
secara sistematis maka pengguna mendapat informasi yang berarti.
3. Knowledge/pengetahuan adalah nilai suatu informasi menjelaskan suatu pola
yang berguna untuk memprediksi hasil suatu tindakan atau kejadian maka
informasi tersebut merupakan suatu pengetahuan.
4. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang sifatnya sulit untuk diartikulasikan
atau didokumentasikan. Biasanya berkait dengan kemampuan motorik dan
hanya bisa dipelajari dengan praktik langsung.
5. Explicit knowledge adalah pengetahuan yang mudah untuk diartikulasikan,
dikodifikasi serta didokumentasikan. Bisa dipelajari dengan membaca.
6. Knowledge management adalah upaya untuk menggabuungkan kedua jenis
pengetahuan tersebut.
Page 6
6 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
2.3. Faktor Keberhasilan
Moffet, dkk (2003) memperkenalkan model MECTIP untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang menjamin keberhasilan knowledge management. Komponen dari
model MECTIP adalah :
Macro-external
Culture
Technology
Information people
People
Model tersebut dijabarkan dalam diagram sebagai berikut :
Faktor terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Dalam konteks model
tersebut cakupan tiap faktor adalah sebagai berikut :
1. Macro-environment meliputi semua faktor eksternal dari organisasi seperti faktor
ekonomi, sosial, global dan sejenisnya
2. Organisational climate/Iklim organisasi meliputi struktur organisasi, strategi,
tujuan, kultur perusahaan dan berbagai aspek organisasional lainnya.
3. Techical climate/Iklim teknis meliputi infrastruktur teknologi dan kemampuan
respon terhadapa perubahan teknis.
Page 7
7 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
4. Technical contributor/kontributor teknis meliputi standardisasi dan kompatibilitas
sistem, pengggunaan teknis dan perangkat teknologi untuk keperluan
manajemen teknologi.
5. Informational contributor/kontributor informasi meliputi pengukuran kecukupan
informasi, audit informasi dan sejenisnya.
6. Personal mencakup peranan dan keterampilan dari pengetahuan, motivasi,
refleksi diri, pemberdayaan, jaringan pembelajaran serta komunitas praktik,
dialog, kolaborasi dan inovasi.
Page 8
8 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
BAB III
OBJEK PENELITIAN
3.1. Profil Perusahaan
Pada awalnya di tahun 1971, Astragraphia merupakan Divisi Xerox di PT Astra
International. Pada tahun 1976, Divisi Xerox memisahkan diri dari PT Astra International
dan menjadi perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama PT Astra Graphia.
Kemudian, pada tahun 1989, Astragraphia menjadi perusahaan publik dengan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan berubah
nama menjadi PT Astra Graphia Tbk.
Astragraphia berfokus pada bisnis Document Solution, dijalankan langsung oleh
Astragraphia dimana dalam pelaksanaan operasionalnya, baik penjualan maupun
pelayanan purna-jual dilakukan melalui seluruh jaringan cabang dan titik layan (depo)
serta partner. Segmen usaha ini merupakan bisnis yang dikembangkan sejak
Astragraphia mulai merintis usaha tahun 1971. Dalam menjalankan usaha ini,
Astragraphia bekerjasama dengan prinsipal utama Fuji Xerox Co., Ltd., yang berkantor
pusat di Jepang.
Perjalanan bisnis segmen usaha ini diawali dengan penyediaan peralatan
perkantoran seperti mesin fotokopi, faksimili, penghancur kertas, dan semacamnya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan pelanggan,
segmen usaha Document Solution mengalami transformasi dari penyedia layanan
berbasis perangkat keras (hardware-based services) menjadi layanan berbasis solusi
(solution-based services) dalam ruang lingkup Document Solution dan teknologi
informasi yang mencakup semua aspek siklus dokumen, mulai dari document input
(scan, create, capture), document management (index, store, archive, distribute) hingga
document output (scan, copy, print, fax, view).
Astragraphia membagi bisnis Document Solution dalam 4 bisnis utama, yaitu:
Office Product Business, Production System Business, Printer Channel Business dan
Service Business. Pembagian bisnis tersebut berdasarkan pada jenis mesin/hardware
Page 9
9 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
dan layanan/servis yang ditawarkan. Astragraphia menekankan pemberian nilai tambah
bagi pelanggan dibandingkan sekedar penjualan hardware.
Page 10
10 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
BAB IV
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
Demi meningkatkan pengetahuan karyawan dan mengantisipasi fenomena
pembajakan SDM terampil, PT Astra Graphia Tbk mengembangkan sistem knowledge
management. Perusahaan distributor eksklusif dari Xerox ini telah menerapkan
knowledge management sejak tahun 2000. Knowledge management yang diterapkan
ini diharapkan dapat menjadi media untuk menangkap knowledge karyawan sehingga
tercipta knowledge database yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing
perusahaan.
Pengembangan sistem knowledge management di Astra Graphia tersebut
dilakukan secara bertahap, sejalan dengan perkembangan pemanfaatan teknologi
informasi di Astra Graphia. “IT is the base infrastructure to have a good KM,” Jusuf
menegaskan. Pada 1990, Astra Graphia sudah mempunyai sistem surel korporat.
Padahal ketika itu masih sedikit perusahaan yang menggunakan surel. Dalam surel ini
biasanya ada informasi dalam wujud attachment. Namun disini pihak Astra Graphia
menghadapi masalah, yakni bagaimana melacak atau mencari kembali informasi yang
ada pada saat diperlukan. Pada tahun 1997, Astra Graphia memutuskan
mengembangkan DocuShare yang diperkenalkan secara nasional pada tahun 2000.
Dengan adanya sistem ini maka diharapkan semua karyawan dapat dengan
mudah mengakses, menambahkan, dan menggunakan sumber pengetahuan yang ada
dalam perusahaan. Penerapan knowledge management ini dilatar belakangi oleh:
Kebutuhan akan pembelajaran secara terus menerus.
Kompetisi antar organisasi saat ini yang berbasiskan knowledge.
Berkurangnya ketersediaan waktu untuk memperoleh knowledge.
Meningkatnya mobilitas pekerjaan yang mendorong hilangnya knowledge.
Pengurangan karyawan menciptakan suatu kebutuhan untuk menggantikan
knowledge informal dengan metoda formal.
Knowledge adalah aset perusahaan.
Page 11
11 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
Secara umum, penerapan knowledge management di Astra Graphia dilakukan
dengan tiga pendekatan:
1. Pendekatan teknologi (technology approach)
• Network PC
• SAP sebagai proses bisnis inti
• e-Document Initiative (scanner and printer) - Networked Multi Function Device
• Knowledge Portal - DocuShare(TM)
• E-mail & Messager
• Groupware seperti DCS, Getafix, SOL, CAR, dan lain-lain
• e-Learning yang sebelumnya menggunakan Computer Based Training (CBT).
2. Pendekatan orang (people approach)
• Knowledge Sharing Forum yang merupakan kegiatan penyebaran dan
pengembangan dari, untuk, dan oleh karyawan yang biasanya dilakukan
pada setiap pagi atau akhir minggu. Kegiatan itu tidak hanya untuk berbagi
knowledge, tetapi lebih luas juga untuk berbagi pengalaman dan pemaparan
resensi suatu buku yang sedang tren dimasyarakat.
• Pelatihan formal/training.
3. Pendekatan media (media approach)
• Perpustakaan, majalah toner, dan majalah dinding yang terdapat di setiap
lantai yang menampilkan antara lain kliping koran, berita duka, event khusus
atau kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan, information security,
dan lain-lain.
Penerapan knowledge management di Astra Graphia sebagian besar
memanfaatkan software Xerox DocuShare sebagai software untuk memanajemen
dokumen. Pada portal Xerox DocuShare terintegrasi dengan beberapa aplikasi yang
bisa diakses secara intranet maupun internet, antara lain:
Page 12
12 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
Gambar 4.1 Portal Xerox Docushare.
Gambar 4.2 Portal Solution Online.
Portal Solution Online ini berguna untuk menyimpan data tentang tentang
masalah dan solusi, terutama yang terkait dengan proses bisnis dan pemanfaatan
fasilitas IT di dalam perusahaan. Dengan demikian, karyawan dapat mencari solusi dari
masalah yang mereka hadapi dengan cepat tanpa bantuan orang lain. Selain itu,
karyawan juga dapat menambahkan permasalahan baru apabila permasalahan yang
mereka hadapi yang belum ada di dalam database.
Page 13
13 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
Gambar 4.3 Portal iLog.
Portal iLog ini dapat diakses melalui internet dan berguna untuk menyimpan data
tentang tentang masalah dan solusi, terutama yang berkaitan antara mesin printer dan
problem IT di pelanggan.
Gambar 4.4 Portal iSense.
Portal iSense ini dapat diakses melalui internet dan ditujukan untuk teknisi
printer, yang berisi data kinerja dan monitoring setiap teknisi.
Aplikasi lain yang juga mendukung penerapan knowledge management adalah
Daily Control System (DCS), Electronic Sales Process Control System (e-SPCS), e-
Learning, getafix, Customer Info Media (CIM), dan sebagainya. Proses penyimpanan,
pencarian, dan memperoleh kembali informasi tersebut dengan mudah merupakan
kunci sukses berhasilnya implementasi knowledge management di Astra Graphia.
Page 14
14 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
Dengan penerapan knowledge management secara aktif dan efektif yang
dilakukan oleh seluruh karyawan Astra Graphia yang didukung oleh pihak manajemen,
hal tersebut membawa pengaruh positif terhadap internal Astra Graphia sebagai
organisasi. Pengaruh positif itu dapat memberikan manfaat dan sekaligus menciptakan
keuntungan yang akan berguna bagi Astragraphia dalam kaitannya untuk menjadi
organisasi yang berpengetahuan atau knowledge organization.
Page 15
15 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
BAB V
SARAN DAN KESIMPULAN
1. Sharing knowledge di PT Astragraphia, Tbk terdiri dari tiga pendekatan, yaitu
pendekatan teknologi (technology approach), pendekatan orang (people
approach) dan pendekatan media (media approach).
2. Pengaruh penerapan knowledge management di PT Astragraphia, Tbk yaitu
berpengaruh terhadap: kecepatan dan kemudahan karyawan dalam pekerjaan
dan pengambilan keputusan; peningkatan kecepatan dalam belajar dan
peningkatan pengetahuan; peningkatan produktivitas karyawan; kecepatan
karyawan dalam merespon pelanggan; dan terhadap peningkatan dan daya
inovasi karyawan.
3. Manfaat yang diharapkan dari penerapan knowledge management di PT
Astragraphia adalah:
Adanya output keputusan terbaik dari perusahaan yang bersumber dari
knowledge management;
Perusahaan dapat merespon kebutuhan pelanggan secara cepat dan
tepat;
Peningkatan efisiensi cara kerja dan proses; penciptaan produk dan jasa
yang memiliki suatu solusi yang nilainya melebihi apa yang diharapkan
konsumen; dan peningkatan jumlah produk atau solusi dan jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Page 16
16 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya - MMT (Manajemen Teknologi Inovasi) 21/04/15
DAFTAR PUSTAKA
Dalkir, K (2005), “Knowledge Management in Theory and Practice”, Elsevier Inc.
Lank, E (1997), “Leveraging Invisible Assets: The Human Factor”, Long Range
Planning, Vol.30 Iss.3, Hal.406-412.
Moffet, S & McAdam, R & Parkinson, S (2003), "An Empirical Analysis of Knowledge
Management Applications", Journal of knowledge management, Vol.7 Iss.3, hal.6-
26.
Patel, J dan Harty, J (1998), “Knowledge Management: Great Concept but What is It?”
Information Week on March 16.