1 Abstrak— PT. Timur Megah Steel. merupakan salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang pembuatan bolt. Dalam proses inspeksi produksi bolt, perusahaan menetapkan karakteristik cacat yang bersifat atribut, yaitu kondisi gupil, crack, tidak center,ada goresan, keropos, dan ukuran tidak sesuai. Sejauh ini penyajian informasi kecacatan di PT Timur Megah Steel hanya sebatas penjumlahan cacat terbanyak, perusahaan tidak menggunakan pengendalian kualitas secara statistik. Sementara itu pengendalian kualitas sangat perlu diterapkan dalam tahapan proses produksi agar mendapatkan standard atau kualitas mutu sesuai harapan.Dalam penelitian ini digunakan diagram kontrol multivariat np sebagai monitoring proses produksi pada perusahaan PT.Timur Megah Steel. Proses produksi bolt pada fase I, yaitu proses pada bulan Juni 2012 berdasarkan peta kendali multivariat np sudah terkendali dengan, namun peta ini tidak sesuai jika digunakan untuk periode Juli 2012 karena dengan peta ini proses pada bulan Juli tidak terkendali. Dengan peta kendali yang baru proses produksi bolt pada fase II, yaitu Juli 2012 menunjukkan kondisi terkendali dengan. Sehingga disimpulkan telah terjadi pergeseran proses dari fase I ke fase II. Batas kendali pada fase II lebih lebar dibandingkan fase I. Dapat dikatakan proses pada Bulan Juli lebih buruk dibandingkan pada bulan Juni 2012. Kata Kunci— multivariat , cacat, bolt, diagram kontrol. I. PENDAHULUAN ERKEMBANGAN industri manufaktur semakin pesat menuntut manajemen perusahaan untuk melakukan inspeksi proses produksi yang berkelanjutan demi terciptanya produk yang berkualitas agar konsumen tetap loyal terhadap produk tersebut. Pengendalian kualitas diterapkan dalam tahapan proses produksi agar mendapatkan standard atau kualitas mutu sesuai harapan (Juran dan Gryna, 1983). Dalam penerapan pengendalian kualitas, terdapat konsep pengendalian kualitas statistik salah satunya dengan menggunakan peta kendali yang merupakan alat yang sering digunakan dalam pengendalian kualitas statistik yang berfungsi untuk memonitor suatu proses produksi dalam kondisi terkendali atau tidak. Jika variabel kualitas lebih dari satu, diagram kontrol multivariat lebih sensitif dibandingkan diagram kontrol univariat karena mempertimbangkan keeratan hubungan antar variabel. Pengembangan diagram Multivariat np diterapkan melalui proses penjumlahan proporsi cacat dari semua variabel karateristik yang dimana mempunyai korelasi antar variabel. Penelitian diagram multivariat untuk atribut ada dua macam yaitu diagram multivariat p dan multivariat np. Diagram Multivariat np dijelaskan oleh Lu et al.(1998) membahas diagram kontrol multivariat np lebih sensitif daripada diagram kontrol univariat np. Penerapan konsep diagram kontrol multivariat np pernah diterapkan oleh Mawarini (2009) pada kasus produksi panel listrik di salah satu perusahaan panel listrik terkemuka di dunia yaitu PT.Siemens, selanjutnya Wenny (2010) mengenai pengontrolan kualitas proses produksi kasus rokok sigaret kretek tangan di PT ‘X’, Surabaya Dalam penelitian ini akan diterapkan diagram kontrol multivariat np karena terdapat cacat atribut yang lebih dari dua variabel dan antar variabel karateristiknya mempunyai hubungan keeratan. PT. Timur Megah Steel. merupakan salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang pembuatan bolt. Dalam proses inspeksi produksi bolt, perusahaan menetapkan karakteristik atribut cacat, yaitu kondisi gupil, crack, tidak center,ada goresan, keropos, dan ukuran tidak sesuai. Sejauh ini penyajian informasi kecacatan di PT Timur Megah Steel hanya sebatas penjumlahan cacat terbanyak, perusahaan tidak menggunakan pengendalian kualitas secara statistik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian kualitas secara statistik dan identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan proses produksi out of control. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diagram kontrol Univariat np Diagram kontrol adalah tampilan dalam bentuk grafik dari beberapa karakteristik kualitas yang telah diukur dan dihitung (Montgomery, 2005). Asas statistik yang melandasi pengendalian bagian cacat didasarkan pada distribusi binomial. Apabila sampel random dengan unit n dipilih, dan F adalah unit produk yang cacat, maka F berdistribusi binomial dengan parameter n dan p, yaitu: g n p p n g F p g g ) 1 ( ) ( (1) dimana n g ,..., 1 , 0 Cacat dalam sampel dapat didefinisikan sebagai perbandingan cacat dalam sampel dimana g dengan jumlah sampel n sebagai berikut. n g p ˆ (2) Mean dan varians dari p ˆ adalah np dan ) 1 ( 2 p np p Penerapan Diagram Kontrol Multivariat np pada Proses Produksi Hexagon Bolt M16x75mm di PT. Timur Megah Steel Gresik Febrianto, Muhammad Mashuri 1 , dan Lucia Aridinanti 2 Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]1 dan [email protected]2 P (3) (4)
6
Embed
Penerapan Diagram Kontrol Multivariat pada Proses Produksi ... · Pengendalian kualitas diterapkan dalam tahapan proses produksi agar mendapatkan standar. d. atau kualitas mutu sesuai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Abstrak— PT. Timur Megah Steel. merupakan salah satu
perusahaan nasional yang bergerak di bidang pembuatan bolt.
Dalam proses inspeksi produksi bolt, perusahaan menetapkan
karakteristik cacat yang bersifat atribut, yaitu kondisi gupil,
crack, tidak center,ada goresan, keropos, dan ukuran tidak
sesuai. Sejauh ini penyajian informasi kecacatan di PT Timur
Megah Steel hanya sebatas penjumlahan cacat terbanyak,
perusahaan tidak menggunakan pengendalian kualitas secara
statistik. Sementara itu pengendalian kualitas sangat perlu
diterapkan dalam tahapan proses produksi agar mendapatkan
standard atau kualitas mutu sesuai harapan.Dalam penelitian
ini digunakan diagram kontrol multivariat np sebagai
monitoring proses produksi pada perusahaan PT.Timur
Megah Steel. Proses produksi bolt pada fase I, yaitu proses
pada bulan Juni 2012 berdasarkan peta kendali multivariat
np sudah terkendali dengan, namun peta ini tidak sesuai jika
digunakan untuk periode Juli 2012 karena dengan peta ini
proses pada bulan Juli tidak terkendali. Dengan peta kendali
yang baru proses produksi bolt pada fase II, yaitu Juli 2012
menunjukkan kondisi terkendali dengan. Sehingga
disimpulkan telah terjadi pergeseran proses dari fase I ke fase
II. Batas kendali pada fase II lebih lebar dibandingkan fase I.
Dapat dikatakan proses pada Bulan Juli lebih buruk
dibandingkan pada bulan Juni 2012.
Kata Kunci— multivariat , cacat, bolt, diagram kontrol.
I. PENDAHULUAN
ERKEMBANGAN industri manufaktur semakin pesat
menuntut manajemen perusahaan untuk melakukan
inspeksi proses produksi yang berkelanjutan demi
terciptanya produk yang berkualitas agar konsumen tetap
loyal terhadap produk tersebut.
Pengendalian kualitas diterapkan dalam tahapan proses
produksi agar mendapatkan standard atau kualitas mutu
sesuai harapan (Juran dan Gryna, 1983). Dalam penerapan
pengendalian kualitas, terdapat konsep pengendalian
kualitas statistik salah satunya dengan menggunakan peta
kendali yang merupakan alat yang sering digunakan dalam
pengendalian kualitas statistik yang berfungsi untuk
memonitor suatu proses produksi dalam kondisi terkendali
atau tidak. Jika variabel kualitas lebih dari satu, diagram
kontrol multivariat lebih sensitif dibandingkan diagram
kontrol univariat karena mempertimbangkan keeratan
hubungan antar variabel. Pengembangan diagram
Multivariat np diterapkan melalui proses penjumlahan
proporsi cacat dari semua variabel karateristik yang
dimana mempunyai korelasi antar variabel.
Penelitian diagram multivariat untuk atribut ada dua
macam yaitu diagram multivariat p dan multivariat np.
Diagram Multivariat np dijelaskan oleh Lu et al.(1998)
membahas diagram kontrol multivariat np lebih sensitif
daripada diagram kontrol univariat np. Penerapan konsep
diagram kontrol multivariat np pernah diterapkan oleh
Mawarini (2009) pada kasus produksi panel listrik di salah
satu perusahaan panel listrik terkemuka di dunia yaitu
PT.Siemens, selanjutnya Wenny (2010) mengenai
pengontrolan kualitas proses produksi kasus rokok sigaret
kretek tangan di PT ‘X’, Surabaya Dalam penelitian ini
akan diterapkan diagram kontrol multivariat np karena
terdapat cacat atribut yang lebih dari dua variabel dan antar
variabel karateristiknya mempunyai hubungan keeratan.
PT. Timur Megah Steel. merupakan salah satu
perusahaan nasional yang bergerak di bidang pembuatan
bolt. Dalam proses inspeksi produksi bolt, perusahaan
menetapkan karakteristik atribut cacat, yaitu kondisi gupil,
crack, tidak center,ada goresan, keropos, dan ukuran tidak
sesuai. Sejauh ini penyajian informasi kecacatan di PT
Timur Megah Steel hanya sebatas penjumlahan cacat
terbanyak, perusahaan tidak menggunakan pengendalian
kualitas secara statistik. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengendalian kualitas secara statistik dan identifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan proses produksi out of
control.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Diagram kontrol Univariat np
Diagram kontrol adalah tampilan dalam bentuk grafik dari
beberapa karakteristik kualitas yang telah diukur dan
dihitung (Montgomery, 2005).
Asas statistik yang melandasi pengendalian bagian
cacat didasarkan pada distribusi binomial. Apabila sampel
random dengan unit n dipilih, dan F adalah unit produk
yang cacat, maka F berdistribusi binomial dengan
parameter n dan p, yaitu:
gnpp
ngFp
g
g
)1()(
(2.(1)
dimana ng ,...,1,0
Cacat dalam sampel dapat didefinisikan sebagai
perbandingan cacat dalam sampel dimana g dengan jumlah
sampel n sebagai berikut.
n
gp ˆ (2)
Mean dan varians dari p adalah
np
dan
)1(2 pnpp
Penerapan Diagram Kontrol Multivariat np
pada Proses Produksi Hexagon Bolt M16x75mm di PT. Timur
Megah Steel Gresik
Febrianto, Muhammad Mashuri 1, dan Lucia Aridinanti 2
Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)