PENENTUAN LOKASI By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
Jan 05, 2016
PENENTUAN LOKASI
By: Evaliati Amaniyah, SE, MSi
Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan meningkatkan daya saing perusahaan.
Faktor-faktor pengaruh dalam pemilihan lokasi
• Lingkungan masyarakat • Dekat dengan pasar • Tenaga kerja • Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier • Fasilitas dan biaya transportasi • Sumber-sumber daya alam lainnya
Metode kualitatif penilaian alternatif lokasi
Contoh: tersedia tiga alternatif lokasi yaitu: surabaya, surakarta dan semarang. Faktor utama yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah bahan mentah, supply tenaga kerja dan transportasi. Penilaian dari tim tekhnis adalah sebagai berikut:
Alternatif
lokasi
Bahan
baku
Tenaga
kerja
Fasilitas
transportasi
jumlah
Surabaya
Surakarta
Semarang
5
3
3
4
6
5
6
3
5
15
12
13
Jika faktor utama dalam penentuan lokasi mempunyai bobot yang berbeda, misalnya bahan mentah berbobot 35%, tenaga kerja 25% dan transportasi 40%. Maka perhitungan peniliannya adalah:
Alternatif
lokasi
Bahan
baku
Tenaga
kerja
Fasilitas
transportasi
jumlah
Surabaya
Surakarta
Semarang
5x35=175
3x35=105
3x35=105
4x25=100
6x25=150
5x25=125
6x40=240
3x40=120
5x40=200
515
375
430
Analisis Biaya dalam Penentuan Lokasi
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variabel bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
Contoh:Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan empat lokasi alternatif untuk sebuah pabrik baru. Data mengenai biaya-biaya di empat lokasi sebagai berikut:
Biaya
(ribuan Rp) A B C D
Tenaga kerja/unit
Biaya kont Pabrik
Material/unit
Listrik/tahun
Air/tahun
Transportasi/unit
Pajak/tahun
Rp0,75
4.600.000
0,43
30.000
7.000
0,02
33.000
Rp1,1
3.900.000
0,6
26.000
6.000
0.1
28.000
Rp0,8
4.000.000
0,4
30.000
7.000
0,1
28.000
Rp0,9
4.800.000
0,55
28.000
7.000
0,05
35.000
Dengan mempertimbangkan informasi biaya untuk masing-masing lokasi diatas, tentukan lokasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan untuk volume produksi antara 50.000 – 130.000 unit per tahun.
Biaya tetap
(ribuan Rp)
A B C D
10% investasi
Listrik
Air
Pajak
460.000
30.000
7.000
33.000
390.000
26.000
6.000
28.000
400.000
30.000
7.000
63.000
480.000
28.000
7.000
35.000
Total 530.000 450.000 500.000 550.000
Biaya Variabel
(ribuan Rp)
A B C D
Tenaga kerja
Material
Transportasi
0,75
0,43
0,02
1,10
0,60
0,10
0,80
0,4
0,10
0,90
0,55
0,05
Total 1,2 1,8 1,3 1,5
Dari biaya tetap dan biaya variabel diatas, dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap lokasi:
Bila x = volume produksi (unit)TC = FC + VCTCA = 530.000 + 1,2xTitik potong sumbu TC → x = 0TCA = 530.000 + 1,2xTCA = 530.000 (0;530.000)
Bila x = 130.000 → TCA = 530.000 + 1,2 (130.000) = 686.000 (130.000;686.000)
TCB = 450.000 + 1,8xTitik potong sumbu TC → x = 0TCB = 450.000 + 1,8xTCB = 450.000 (0;450.000)
Bila x = 130.000 → TCB = 450.000 + 1,8 (130.000) = 684.000 (130.000;684.000)
TCC = 500.000 + 1,3xTitik potong sumbu TC → x = 0TCC = 500.000 + 1,3xTCC = 500.000 (0;500.000)
Bila x = 130.000 → TCC = 500.000 + 1,83(130.000) = 669.000 (130.000;669.000)
TCD = 550.000 + 1,5xTitik potong sumbu TC → x = 0TCD = 550.000 + 1,5xTCD = 550.000 (0;550.000)
Bila x = 130.000 → TCD = 550.000 + 1,5 (130.000) = 745.000 (130.000;745.000)
Metode transpotasi dalam Keputusan Lokasi
Langkah-langkah metode transportasi:Alokasi awal:a. Metode sudut kiri atasb. Sel biaya terkecil (minimisasi) Sel laba terbesar (maksimisasi)c. VAM (Vogel’s approximation method)
Test optimala. Stepping Stoneb. MODI ( Modified distribution method)
Contoh:PT.ABC mempunyai dua pabrik di Semarang dan Cilacap, dengan kapsitas masing-masing 13 unit dan 12 unit. Menurut pesanan, perusahaan harus mengirim 5 unit ke Surakarta, 10 unit ke Jogjakarta dan 10 init ke Magelang. Biaya transportasi per unit (dalam ribuan Rupiah antar kota ditunjukkan dalam table berikut:
Dari
Ke
Surakarta Yogjakarta Magelang
Semarang
Cilacap
Rp10
8
Rp15
12
Rp11
14
• Alokasi awal dengan sel biaya terkecil, kita tentukan alokasi pertama dengan memilih biaya yang paling kecil (cilacap – surakarta) dengan mengalokasikan sejumlah maksimal dengan memperhatikan kapasitas dan kebutuhan. Kemudian kita test optimal dengan metode MODI
• Test optimal syaratnya : m + n – 1 = jumlah sel batu
Dimana m = baris
n = kolom → 2 + 3 -1 = 4
pada metode MODI baris pertama selalu diberi nilai 0, nilai baris dan kolom ditentukan
Ri + Kj = Cij
dimana R = baris, K = kolom dan C = biaya dengan berpatokan pada sel batu
• menghitung indeks perbaikan = Cij – Ri – Kj
untuk masalah minimisasi optimal tercapai jika indeks perbaikan pada sel air semuanya positif. untuk masalah maksimisasi optimal tercapai jika indeks perbaikan pada sel air semuanya negatif.
Tabel I
Sel air indeks perbaikan = Cij – Ri – Kj
Semarang – surakarta 10 – 0 – 11 = -1 (dipilih)Cilacap – Magelang 14 – (-3) – 11 = 6
karena sel air semarang – jogjakarta masih negatif, berarti belum optimal, kita lanjutkan ke tabel berkutnya.
Biaya tabel I : semarang – jogjakarta 3 x 15 = 45 Semarang – magelang 10 x 11 = 110
Cilacap – surakarta 5 x 8 = 40 Cilacap – jogjakarta 7 x 12 = 84 279 x Rp 1.000
= Rp 279.000
Tabel II kita test optimal dengan metode MODITest optimal syaratnya : m + n – 1 = jumlah sel batuDimana m = baris n = kolom → 2 + 3 -1 = 4
Sel air indeks perbaikan = Cij – Ri – Kj
Semarang – jogjakarta 15 – 0 – 14 = 1 Cilacap – Magelang 14 – (-2) – 11 = 5
karena indeks perbaikan semuanya positif berarti sudah optimalBiaya tabel II : semarang – surakarta 3 x 10 = 30
Semarang – magelang 10 x 11 = 110 Cilacap – Surakarta 2 x 8 = 16 Cilacap – Jogjakarta 10 x 12 = 120 276 x Rp 1.000
= Rp 276.000