PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA KONTRAKTOR MIGAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Yadrifil dan Ahmad Tri Sarifudin Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, Depok, 16424, Indonesia Email: [email protected], [email protected]ABSTRAK Dengan tingginya tingkat persaingan bisnis dalam industri hulu migas, maka para kontraktor migas dituntut untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Namun disamping perbaikan di internal perusahaan dibutuhkan pula perbaikan dari sisi supplier. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuat acuan kriteria penilaian dalam proses pemilihan supplier pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kriteria dan subkriteria penilaian dalam pemilihan supplier, serta memperoleh kriteria utama dalam pemilihan supplier kontraktor migas. Tiga kriteria terpenting yang didapat adalah K3LL, Kualitas, dan Teknis. Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process (AHP), Pemilihan Supplier ABSTRACT With the high level of business competition in the upstream oil and gas industry, then the oil and gas contractors are required to improve performance and optimize resources. However, in the addition to improve in the company’s internal, it takes also an improvement from the supplier. In connection with this, research was done to make the reference criteria in the process of the supplier selection and procurement. This research aims to map the criteria and sub-criteria to assessment in the supplier selection, as well as acquiring the main criteria in the supplier selection for oil and gas contractors. Three of the most important criteria are HSE, quality and technical. Keywords: Analytic Hierarchy Process (AHP), Supplier Selection 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan bisnis dalam industri migas membuat para kontraktor migas harus meningkatkan kinerjanya dan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini tentunya harus didukung perbaikan dari sisi para supplier pada rantai suplai kontraktor di bidang migas tersebut. Untuk menjaga kinerja SCM perusahaan dalam produksi minyak dan gas, kontraktor migas dituntut untuk memilih supplier yang handal untuk memenuhi kebutuhan pengadaan mereka. Masalah evaluasi supplier dan seleksi selalu dipandang sebagai tanggung jawab yang paling penting dari departemen pengadaan/purchasing dan untuk alasan tersebut, mendapatkan banyak perhatian dari para praktisi dan peneliti. Pemilihan supplier adalah keputusan operasional yang sangat penting, yang melibatkan pemilihan supplier dalam situasi yang realistis dengan berbagai kendala yang banyak [1]. Dalam proses pemilihan ini diperlukan suatu metode yang memudahkan penilaian Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
12
Embed
PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA
KONTRAKTOR MIGAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC
HIERARCHY PROCESS
Yadrifil dan Ahmad Tri Sarifudin
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
ABSTRAK Dengan tingginya tingkat persaingan bisnis dalam industri hulu migas, maka para kontraktor migas dituntut untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Namun disamping perbaikan di internal perusahaan dibutuhkan pula perbaikan dari sisi supplier. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuat acuan kriteria penilaian dalam proses pemilihan supplier pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kriteria dan subkriteria penilaian dalam pemilihan supplier, serta memperoleh kriteria utama dalam pemilihan supplier kontraktor migas. Tiga kriteria terpenting yang didapat adalah K3LL, Kualitas, dan Teknis. Kata Kunci: Analytic Hierarchy Process (AHP), Pemilihan Supplier
ABSTRACT With the high level of business competition in the upstream oil and gas industry, then the oil and gas contractors are required to improve performance and optimize resources. However, in the addition to improve in the company’s internal, it takes also an improvement from the supplier. In connection with this, research was done to make the reference criteria in the process of the supplier selection and procurement. This research aims to map the criteria and sub-criteria to assessment in the supplier selection, as well as acquiring the main criteria in the supplier selection for oil and gas contractors. Three of the most important criteria are HSE, quality and technical. Keywords: Analytic Hierarchy Process (AHP), Supplier Selection 1. Pendahuluan
Tingginya tingkat persaingan bisnis dalam industri migas membuat para kontraktor migas
harus meningkatkan kinerjanya dan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Hal ini tentunya
harus didukung perbaikan dari sisi para supplier pada rantai suplai kontraktor di bidang migas
tersebut. Untuk menjaga kinerja SCM perusahaan dalam produksi minyak dan gas, kontraktor migas
dituntut untuk memilih supplier yang handal untuk memenuhi kebutuhan pengadaan mereka.
Masalah evaluasi supplier dan seleksi selalu dipandang sebagai tanggung jawab yang paling
penting dari departemen pengadaan/purchasing dan untuk alasan tersebut, mendapatkan banyak
perhatian dari para praktisi dan peneliti. Pemilihan supplier adalah keputusan operasional yang sangat
penting, yang melibatkan pemilihan supplier dalam situasi yang realistis dengan berbagai kendala
yang banyak [1]. Dalam proses pemilihan ini diperlukan suatu metode yang memudahkan penilaian
Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
Dari Tabel 2 di atas terlihat bahwa dalam menilai supplier, kriteria K3LL memiliki bobot
tertinggi yaitu sebesar 0.234. Diikuti dengan kriteria kualitas (0.189), Teknis (0.106), fasilitas dan
kapasitas produksi (0.094), pengiriman (0.091), finansial (0.079), harga (0.073), SDM (0.071),
manajemen dan organisai (0.064). Dengan total bobot 0.529 (lebih dari 0.5), tiga kriteria yaitu K3LL,
kualitas dan teknis menjadi prioritas dalam menilai supplier.
Urutan Kriteria Bobot1 K3LL 0.2342 Kualitas 0.1893 Teknis 0.1064 Fasilitas dan Kapasitas Produksi 0.0945 Pengiriman 0.0916 Finansial 0.0797 Harga 0.0738 SDM 0.0719 Manajemen dan Organisasi 0.064
Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
Keterangan:T1 Dukungan operasional dan pemeliharaan P1 Ketepatan kuantitas dan jenis barang yang dikirimT2 Responsiveness P2 Ketepatan waktu pengirimanT3 Teknis pemecahan masalah P3 Barang yang diterima dalam kondisi baikT4 Kandungan TKDN P4 Letak geografis T5 Sesuai Standar Q1 Garansi/jaminanS1 Berpengalaman Q2 Bersertifikasi ISO 9001S2 Bersertifikasi Q3 Persentase barang rejectS3 Training/pelatihan Q4 Durability product (life)S4 Pendidikan Q5 Sesuai spesifikasiK1 Mematuhi Peraturan K3LL yang Berlaku FK1 Kapasitas produksi yang besarK2 Memiliki Sertifikat K3LL FK3 Infrastruktur yang dimilikiK3 Memiliki SOP K3LL M1 Berpengalaman pada sektor tersebutF1 Stabilitas Keuangan M2 Kemudahan KomunikasiF2 Modal dan riwayat perbankan M3 DisiplinF3 Aset dan hutang yang dimiliki M4 ReputasiH1 Konsistensi hargaH2 Perincian hargaH3 Harga yang kompetitif
Goal
Kriteria
Subkriteria
Kriteria Pemilihan Supplier
FinansialK3LL HargaSDM Pengiriman KualitasTeknisFasilitas dan
Kapasitas Produksi
Manajemen dan
Organisasi
T1 S1 K1
T2
T3
T4
T5
S2
S3
S4
K2
K3
F1
F2
F3
H1
H2
H3
P1
P2
P3
P4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
FK1
FK2
FK3
M1
M2
M3
M4
Gambar 2. Struktur Hirarki Penilaian dalam Pemilihan Supplier
Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
Urutan Subkriteria Bobot1 Teknis pemecahan masalah 0.2312 Dukungan operasional dan pemeliharaan 0.2143 Sesuai standar 0.2104 Responsiveness 0.1985 Kandungan TKDN 0.147
Urutan Subkriteria Bobot1 Mematuhi peraturan K3LL yang berlaku 0.4042 Memiliki sertfikat K3LL 0.3743 Memiliki SOP K3LL 0.222
Urutan Subkriteria Bobot1 Stabilitas keuangan 0.5052 Modal dan riwayat perbankan 0.2883 Aset dan hutang yang dimiliki 0.207
Urutan Subkriteria Bobot1 Harga yang kompetitif 0.4052 Perincian harga 0.3933 Konsistensi harga 0.203
Urutan Subkriteria Bobot1 Barang diterima dalam kondisi baik 0.3432 Ketepatan kuantitas dan jenis barang yang dikirim 0.3273 Ketepatan waktu pengiriman 0.2384 Letak geografis 0.092
Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
Urutan Subkriteria Bobot1 Mematuhi Peraturan K3LL yang Berlaku 0.0942 Memiliki Sertifikat K3LL 0.0873 Memiliki Prosedur K3LL 0.0524 Sesuai spesifikasi 0.0475 Garansi/jaminan 0.0456 Kecanggihan peratalan yang dimiliki 0.0417 Stabilitas keuangan 0.0408 Durability product 0.0389 Berpengalaman 0.032
10 Infrastruktur yang dimiiliki 0.03211 Barang diterima dalam kondisi baik 0.03112 Bersertifikasi ISO 9001 0.03113 Harga yang kompetitif 0.03014 Ketepatan kuantitas dan jenis barang yang dikirim 0.03015 Perincian harga 0.02916 Persentasi barang reject 0.02717 Teknis pemecahan masalah 0.02418 Berpengalaman pada sektor tersebut 0.02419 Dukungan operasional dan pemeliharaan 0.02320 Modal dan riwayat perbankan 0.02321 Sesuai standar 0.02222 Ketepatan waktu pengiriman 0.02223 Responsiveness 0.02124 Kapasitas produksi yang besar 0.02125 kandungan TKDN 0.01626 Bersertifikasi 0.01627 Aset dan hutan yan dimiliki 0.01628 Reputasi 0.01629 Konsistensi harga 0.01530 Kemudahan berkomunikasi 0.01331 Training/pelatihan 0.01232 Pendidikan 0.01133 Disiplin 0.01134 Letak geografis 0.008
Tabel 9. Perbandingan Bobot Subkriteri Kualitas
Tabel 10. Perbandingan Bobot Subkriteria Fasilitas dan Kapasitas Produksi
Tabel 11. Perbandingan Bobot Subkriteria Manajemen dan Organisasi
4.2 Analisis Pembobotan Seluruh Subkriteria
Berikut ini hasil pembobotan terhadap seluruh subkriteria penilaian dalam pemilihan supplier
pada kontraktor migas.
Tabel 3 Urutan Bobot Global Seluruh Subkriteria
Urutan Subkriteria Bobot1 Sesuai spesifikasi 0.2492 Garansi/jaminan 0.2403 Durability product 0.2034 Besertifikasi 0.1645 Persentasi barang reject 0.143
Urutan Subkriteria Bobot1 Kecanggihan peralatan yang dimiliki 0.4332 Infrastruktur yang dimiliki 0.3443 Kapasitas produksi yang besar 0.223
Urutan Subkriteria Bobot1 Berpengalaman pada sektor tersebut 0.3742 Reputasi 0.2533 Kemudahan berkomunikasi 0.1984 Disiplin 0.175
Penentuan kriteria..., Ahmad Tri Sarifudin, FT UI, 2013
Perhitungan untuk nilai global untuk setiap subkriteria diperolah dengan cara mengalikan
bobot kriteria dengan bobot lokal subkriteria. Bobot kriteria berfungsi secara lokal dan global karena
merupakan tingkat pairwise comparasion tertinggi dalam hirarki pengambilan keputusan. Lima
subkriteria yang memiliki nilai global tertinggi berturut-turut adalah Mematuhi Peraturan K3LL
(0.94), Memiliki Sertifikat K3LL (0.087), Memiliki SOP K3LL (0.052), Garansi/jaminan (0.047),
Sesuai Spesifikasi (0.045), sedangkan subkriteria pendidikan, disiplin dan letak geografis menjadi tiga
subkriteria yang memiliki bobot terendah.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemetaan penilaian pemilihan supplier pada rantai suplai kontraktor migas
serta tingkat kepentingan relatif dari setiap kriteria diperoleh 9 kriteria dan 34 subkriteria untuk
penilaian dalam pemilihan supplier pada kontraktor migas. Kriteria dengan bobot tertinggi yaitu
K3LL, Kualitas, dan Teknis merupakan tiga kriteria utama yang diprioritaskan dalam penilaian
pemilihan supplier dengan jumlah bobot lebih dari 50% bobot total penilaian, Kriteria K3LL
menempati prioritas pertama dalam penilaian pada pemilihan supplier, di mana indikator yang dinilai
yaitu mematuhi peraturan K3LL yang berlaku, memiliki sertifikat K3LL dan memiliki SOP K3LL.
Kriteria Kualitas yang dicakup meliputi garansi/jaminan, bersertifikasi ISO 9001, persentase barang
reject, durability product dan sesuai spesifikasi. Kriteria Teknis terdiri dari dukungan operasional dan
pemiliharaan, responsiveness, teknis pemecahan masalah, kandungan TKDN dan sesuai standar.
Referensi
[1] J. Kumar. (2010). A Hybrid Method for Vendor Selection using Neural Network. International
Journal of Computer Application. Vol. 11, No.12
[2] Saaty, T. L. (1980). The Analytical Hierarchy Process, Mc Graw Hill, New York.