LAPORAN TETAP PRAKTIKUMKIMIA TERAPAN
PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS ( ALB ) PADA MINYAK GORENG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
ADHI PRAYOGATAMA( 061440411693 )ADI AGUSTIANSYAH( 061440411694
)AGUNG ADITYA PRATAMA( 061440411695 )AKHMAD HAFIZ ADYTIA(
061440411696 )APRIANSYAH( 061440411697 )CHERLY MEIGITA(
061440411698 )DELI KUSUMA WARDANI( 061440411699 )ENDAH DHITA
PRATIWI( 061440411700 )
KELAS : I EGC
DOSEN PEMBIMBING: Ir. H. Sahrul Effendy, M.T
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANGTAHUN PELAJARAN 2014 /
2015PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (ALB) PADA MINYAK GORENG
I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat melakukan penentuan asam
lemak bebas pada minyak goreng dengan cara titrasi II.II. RINCIAN
KERJA Standardisasi larutan baku KOH Penentuan kadar asam lemak
bebas pada CPO
III. TEORI Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam
perdagangan dunia. Berbagai industri, baik pangan maupun non pangan
banyak yang menggunakannya sebagai bahan baku . Berdasarkan peran
dan kegunaan minyak sawit itu, maka mutu dan kualitasnya harus
diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditas ini.
Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar
mutu internasional, yang meliputi kadar ALB, air , kotoran, logam,
peroksida, dan ukuran pemucatan. ALB dengan konsentrasi tinggi
dalam minyak sawit sangat merugikan. Tingginya ALB ini
mengakibatkan rendemen minyak turun sehingga mutu minyak menjadi
menurun. Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mut
yang telah ditetapkan maka CPO tersebut tidak dapat dijual. Hal ii
menyebabkan kerugian pada perusahaan penghasil CPO. Kenaikan kadar
ALB ditentukan mulai dari saat tanda buah sawit dipanen sampai
tandan diolah di pabrik. Pembentukan ALB pada buah disebabkan
pecahnya membrane vacuola (yang memisahkan minyak dari komponen
sel) sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan dikatalisir
oleh enzim lipase , lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol.
Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak ALB yang
terbentuk. Reaksi hidrolisis pada minyak sawit :
OO R C H+ KOH R C OK +H2O
Penentuan ALB pada CPO menggunakan metoda titrasi asam basa,
dengan menggunakan titran larutan KOH dengan indicator thymol blue.
Sebelumnya larutan baku KOH distandardisasi terlebih dahulu dengan
asam palmitat.
Asam Palmitat
Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam
palmitat atau asam heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili
palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis
guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa
bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit
mengandung sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga banyak
mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju, susu, dan juga
daging). Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari
16 atom karbon (CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat
berwujud padar berwarna putih. Titik leburnya 63,1OC.Dalam
industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika
dan pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber
kalori penting namun memiliki daya antioksidasi yang rendah. IV.
ALAT YANG DIGUNAKAN Kaca arloji2 Erlenmeyer 250 ml6 Buret 50 ml2
Pipet ukur 25 ml, 10 ml2 Gelas kimia 100 ml, 250 ml2 Labu takar 100
ml, 250 ml2 Spatula2 Bola karet4
V. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
VI. BAHAN YANG DIGUNAKAN Minyak goreng sebagai cuplikan KOH Asam
palmitat Indikator thymol blue Aquadest
VII. LANGKAH KERJAVII.I Standardisasi Larutan Baku KOH dengan
Asam Palmitat Membuat larutan 0,1 N KOH sebanyak 250 ml dalam labu
takar Di tempatkan di dalam buret 50 ml Menimbang 1 gram asam
palmitat yang telah dilarutkan dengan etanol 96% 50 ml ke dalam
erlenmeyer 250 ml Menambahkan indikator thymol blue Dititrasikan
dengan KOH , mencatat volume titran Menghitung normalitas larutan
KOH
VII.II Penentuan kadar ALB pada CPO 1 gram CPO ditempatkan di
dalam erlenmeyer 250 ml Dilarutkan dengan etanol 96% 50 ml
Menambahkan 2-3 tetes indikator thymol blue Dititrasi dengan KOH
samapai terjadi perubahan warna dari kuning bening menkadi
kebiru-biruan Diulang masing-masing percobaan 3x VIII.VIII. DATA
PENGAMATAN VIII.I Standardisasi Larutan Baku KOH dengan Asam
PalmitatNo. PercobaanVolume KOH ( ml )
143,8
245
343,6
Rata rata44,13
VIII.II Penentuan kadar ALB pada CPOBahan PercobaanVolume KOH (
ml )
Minyak Jelantah6
Minyak Jarak3
IX. PERHITUNGANIX.I Standardisasi
( 44,13 ml ) ( ) =
( 44,13 ml ) (3,90625 mmol
= 0,0885 mmol / ml
= 0.0885 M
=
( 0,0885 mmol / ml ) =
= 0,0885 mek / ml
= 0,0885 N
% kesalahan = x 100
% kesalahan = x 100
% kesalahan = 11,5 IX.II Penentuan ALB pada Minyak Jelantah
% ALB = x 100
% ALB = x 100
% ALB =
% ALB = 13,5936
IX.III Penentuan ALB pada Minyak Jarak
% ALB = x 100
% ALB = x 100
% ALB =
% ALB = 6,7968
X. PERTANYAAN 1. Dari percobaan di atas zat apakah yang
merupakan : Standar primer Standar sekunder Analit Indikator2.
Tuliskan standar primer yang digunakan pada titrasi asam basa
XI. JAWABAN PERTANYAAN1. a. Standar primer = KOH b. Standar
sekunder = asam palmitat c. Analit = minyak goreng d. Indikator =
methylen blue
2. a. KHPb. asam palmatc. natrium karbonatd. kalium hydrogene.
iodat
XII. ANALISISPada praktikum atau percobaan kali ini, kami
melakukan praktikum tentang Penentuan Asam Lemak Bebas ( ALB ) Pada
Minyak Goreng . Pertama, untuk melakukan proses standardisasi
larutan baku KOH dengan asam palmitat, kami harus membuat larutan
0,1 N KOH sebanyak 250 ml dalam labu ukur, kemudian menimbang 1
gram asam palmitat untuk setiap Erlenmeyer 250 ml, yang kami
gunakan sebanyak 3 erlenmeyer 250 ml, jadi setiap Erlenmeyer 250 ml
terdapat 1 gram asam palmitat, lalu larutkan asam palmitat yang
terdapat pada setian Erlenmeyer 250 ml dengan etanol 96% 50 ml, dan
tambahkan 3 tetes indicator thymol blue pada setiap Erlenmeyer 250
ml tersebut. Bersihkan buret terlebih dahulu dengan air aquadest,
kemudian masukkan KOH sebanyak 50,00 ml ke dalam buret, selanjutnya
titrasikan larutan tersebut dengan larutan baku KOH, dari warnanya
yang semula berwarna bening berubah menjadi putih susu dan kemudian
menjadi warna biru muda . Volume titran yang didapat dari percobaan
1 sebanyak 43,8 ml, pada percobaan 2 sebanyak 45 ml, dan pada
percobaan 3 sebanyak 43,6 ml, sehingga didapat rata rata titran
sebanyak 44,13 ml.Dan kedua untuk melakukan penentuan kadar ALB,
kami menggunakan 2 bahan utama yaitu minyak jelantah dan minyak
jarak. Kami menimbang masing masing 1 gram setiap minyak dan
ditempatkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml, kemudian larutkan dengan
etanol 96 % 50 ml, lalu tambahkan indicator thymol blue sebanyak 3
tetes, selanjutnya titrasikan dengan KOH, sampai terjadi perubahan
warna menjadi biru muda. Volume titran yang didapat untuk minyak
jelantah adalah sebanyak 6 ml dan untuk minyak jarak sebanyak 3
ml.Yang menyebabkan terjadinya perbedaan antar volume titran pada
minyak jelantah dan minyak jarak, karena minyak jelantah adalah
minyak yang berasal dari minyak pernah dipakai dan sudah tercampur
dengan kandungan pada bahan yang lain, sedangkan minyak jarak
adalah minyak yang berasal dari zat organik, atau belum pernah
dipakai atau baru.
XIII. KESIMPULANDari percobaan atau praktikum yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :1. Asam Lemak Bebas atau ALB
adalah suatu asam yang dibebaskan pada proses hidrolisis lemak oleh
enzim.2. Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat volume KOH
dari proses standardisasi larutan baku KOH dengan Asam Palmitat,
yaitu :1. 43,8 ml2. 45 ml3. 43,6 mlDengan rata rata volume adalah
44,13 ml.3. Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat volume KOH
dari proses penentuan kadar ALB, yaitu :1. Pada minyak jelantah
yaitu 6 ml2. Pada minyak jarak yaitu 3 ml4. Apabila suatu sample
mempunyai kadar ALB yang cukup tinggi, maka mutu suatu minyak
goreng atau minyak lainnya menjadi buruk.
XIV. DAFTAR PUSTAKA1. www.google.com2. www.wikipedia.com3.
Jobsheet Penuntun Praktikum Kimia Terapan, Jurusan Teknik Kimia
Program Studi S1 Terapan Teknik Energi, Politeknik Negeri Sriwijaya
2014 2015.
GAMBAR ALAT
KACA ARLOJI NERACA ANALITIS
GELAS KIMIASPATULA
PIPET UKURPIPET TETES LABU TAKAR AQUADEST
STATIF DAN KLEM BURET
BOLA KARET ERLENMEYER
PENGADUK KACA SPATULA