Top Banner
HASIL PENELITIAN KELOMPOK “USAHA TANAMAN HIAS MILIK H. GASSING” OLEH : KELOMPOK I Nur Amalia Sahib Pratiwi Ningsi Rizki Fauziah Rifqa Choirunnisa Harnita Lisa fitriani Dosen : St. Fatimah, SE., MM. JURUSAN FARMASI 1
34

Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

Apr 26, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

HASIL PENELITIAN KELOMPOK

“USAHA TANAMAN HIAS MILIK H. GASSING”

OLEH :

KELOMPOK I

Nur Amalia Sahib Pratiwi Ningsi

Rizki Fauziah Rifqa

Choirunnisa Harnita

Lisa fitriani

Dosen : St. Fatimah, SE., MM.

JURUSAN FARMASI

1

Page 2: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA – GOWA

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan kita kesempatan dan kesehatan

sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas penelitian

Kewirausahaan “Bisnis Tanaman Hias milik H.Gassing”. Tak lupa

pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari

alam kegelapan menuju alam yang terang berderang

seperti sekarang ini.

Tugas Penelitian Kewirausahaan “Bisnis Tanaman Hias

H.Gassing” ini disusun sebagai salah satu penunjang

nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses

perkuliahan. Semua hasil diskusi kelompok kami telah

terlampir dalam makalah ini.

2

Page 3: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

Tugas Penelitian Kewirausahaan “Bisnis Tanaman Hias

H.Gassing” ini mengalami banyak kendala dalam

pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada dosen maupun teman-teman sekalian

yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata “tak ada gading yang tak retak”,

penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dalam

penyusunan jurnal lengkap ini. Dan demi kesempurnaan

penyusunan Tugas Penelitian Kewirausahaan “Bisnis Tanaman

Hias” selanjutnya kami mohon kritik dan saran dari

pembaca.

Wassalam.

Samata-Gowa,

Juni 2015

DAFTAR ISI

Sampul Depan Kata Pengantar iDaftar isi iiBAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

3

Page 4: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

Rumusan Masalah2

Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB III PEMBAHASAN...................................7

BAB IV PENUTUP 12

Kesimpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I

PENDAHULUAN

4

Page 5: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

A. Latar Belakang

Berbagai kegiatan akan sangat menyenangkan

jika kegiatan tersebut berhubungan dengan hobi.

Apalagi jika hobi tersebut tidak hanya sekedar

hobi saja, melainkan sebagai peluang usaha juga.

Sehingga, selain kita dapat menyalurkan hobi kita,

keuntungan pun akan mengalir tanpa henti. Salah

satu hobi yang bisa ditekuni untuk menghasilkan

keuntungan ialah usaha tanaman hias. 

Usaha tanaman hias termasuk kedalam usaha

dengan modal kecil. Memang usaha tanaman hias

tidak akan terlepas dari yang namanya hobi. Banyak

orang yang pada awal mulanya sangat mencintai dan

gemar untuk mengoleksi berbagai jenis tanaman

hias, kemudian pada akhirnya ia menjadi seorang

wirausahawan tanaman hias yang sukses. 

Jika ditekuni dengan serius, memang bisnis

usaha tanaman hias sangatlah menjanjikan.

Sayangnya, sebagian orang tidak memiliki

5

Page 6: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

keberanian untuk memulai usaha ini. Apalagi jika

pembeli sedang menurun.

Usaha tanaman hias sudah bisa dijalakan hanya

dengan menggunakan modal yang relative kecil.

Hanya saja, kesabaran dan kelatenan sangat

dibutuhkan dalam membangun usaha tersebut.

Melihat banyaknya peluang keuntungan dari

bisnis tanaman hias ini, maka kiranya kelompok

kami akan melakukan observasi lapangan salah satu

pengusaha tanama hias yang ada di Makassar

Sulawesi selatan.

B. Tujuan Penulisan

Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang

cara memulai usaha dengan modal kecil dengan

keuntungan besar yang salah satu contoh adalah

usaha tanaman hias milik Bapak H. Gassing.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah di bentuknya bisnis tanam

hias Bapak H. Gassing?

6

Page 7: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

2. Bagaiman perencanaan bisnis dari bapak H.

Gassing?

3. Bagaiman cara bapak H. Gassing mendapatkan

modal untuk usaha tanaman hiasnya?

4. Bagaimana manajemen layout dari usaha tanaman

hias bapak H. Gassing?

5. Bagaimana metode pemasaran dari usaha tanaman

hias Bapak H. Gassing?

6. Bagaimana cara Bapak H. Gassing mengelola

sumber daya manusia (pekerja) di usaha tanaman

hiasnya?

7. Bagaiama bapak H. Gassing memanajemen kendala

kendala ataupun resiko yang terjadi pada

usahanya?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

7

Page 8: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

Usaha agribisnis tanaman hias saat ini sedang

berkembang cukup pesat. Tanaman hias tidak hanya

berperan dalam pembangunan sektor pertanian, akan

tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata

di Indonesia. Perkembangan agrowisata yang memanfaatkan

usaha pertanian sebagai objek wisata membuat bisnis

tanaman hias memiliki prospek yang bagus untuk

dikembangkan. Menurut Latief (2012), pertumbuhan

industri properti di tanah air diperkirakan akan

mendongkrak kinerja pasar tanaman hias. Seiring

bertambahnya perumahan, apartemen, hotel dan juga

perkantoran, membuat bisnis tanaman hias semakin

menjanjikan.

Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki

karakteristik morfologi bernilai estetik dan eksotik,

di antaranya adalah tanaman hias bunga (anggrek,

krisan, mawar, sedap malam, anthurium), tanaman hias

berdaun indah (aglonema, puring, pucuk merah, siprus),

serta tanaman hias perdu dan pohon (bugenvil, palem,

sikas, beringin). Tanaman hias merupakan salah satu

8

Page 9: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan

memiliki prospek yang sangat cerah sebagai komoditas

unggulan ekspor maupun untuk pemasaran di dalam negeri

(Direktorat Budidaya Tanaman Hias, 2008).

Tanaman hias sebagai komoditas ekspor beberapa

tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Negara-negara yang berada di kawasan Asia yang menjadi

pasar potensial tanaman hias di dunia di antaranya

adalah Jepang, Korea, Taiwan, China dan Singapura.

Selain di kawasan Asia, negara-negara lain yang

merupakan pasar ekspor tanaman hias Indonesia terbesar

adalah Amerika Serikat dan Belanda (Direktorat Budidaya

Tanaman Hias, 2008). Secara nasional, data volume dan

nilai ekspor komoditi tanaman hias dapat dilihat pada

Tabel 1.

9

Page 10: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

Perkembangan bisnis tanaman hias yang penuh

persaingan menuntut setiap pelaku usaha yang bergerak

dalam usaha penjualan tanaman hias memiliki pengetahuan

mengenai perilaku konsumen dalam pembelian tanaman

hias, terutama terhadap keputusan pembelian yang

dilakukan oleh konsumen. Produsen dan pemasar

seyogyanya produsen dapat menyediakan tanaman hias

sesuai keinginan konsumen dengan melihat perilaku

konsumen dalam pembelian, karena karakteristik tanaman

hias yang diinginkan konsumen tidak sepenuhnya sama

dengan karakteristik tanaman yang dihasilkan oleh

produsen. Hal ini juga berpengaruh pada produksi

tanaman hias yang dihasilkan oleh produsen. Semakin

besar animo masyarakat terhadap jenis tanaman tertentu,

10

Page 11: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

maka permintaan akan tanaman tersebut akan naik dan

memicu produsen untuk meningkatkan produksinya, begitu

pula sebaliknya.

Agar dapat memahami perilaku konsumen tersebut,

maka produsen perlu memahami proses pengambilan

keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian

tanaman hias dan faktor-faktor dominan yang menentukan

keputusan pembelian konsumen. Proses pengambilan

keputusan pembelian konsumen dimulai dari pengenalan

kebutuhan akan tanaman hias, pencarian informasi

terkait tanaman hias, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian tanaman hias, dan perilaku pasca pembelian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

pembelian adalah faktor lingkungan yang meliputi

budaya, kelas sosial, dan pengaruh orang lain, dan

faktor internal (perbedaan individu) meliputi sumber

daya konsumen, pengetahuan, dan gaya hidup. Faktor

psikologis konsumen adalah pengalaman yang diperoleh

konsumen melalui proses belajar. Selain itu, terdapat

penerapan strategi pemasaran yang didesain untuk

11

Page 12: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

mempengaruhi konsumen dalam rangka mencapai tujuan

(Setiadi, 2010). Hal ini dapat dicapai dengan

mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang

diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Bauran

pemasaran merupakan salah satu bagian dari strategi

pemasaran yang terdiri dari kombinasi empat variabel,

yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat

variabel tersebut merupakan inti dari sistem pemasaran

suatu perusahaan dan dapat dikendalikan oleh pemasar

atau pelaku bisnis seefektif mungkin.

Pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan

menggunakan bauran pemasaran yang berhubungan dengan

produk yang ditawarkan. Faktor bauran pemasaran dari

segi produk antara lain adalah tren, keunikan, ukuran,

warna, dan nilai prestise dari produk. Bauran pemasaran

lainnya adalah harga, promosi, dan distribusi. Selain

variabel bauran pemasaran, sebagian besar faktor yang

mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen

tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, akan tetapi

12

Page 13: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

tetap harus diperhitungkan, dan sangat menarik untuk

diteliti.

13

Page 14: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

BAB III

PEMBAHASAN

Usaha tanaman merupakan bisnis yang tidak

memerlukan banyak modal. Kebanyakan bisnis tanaman hias

memang selalu identik dengan hobi. Baik itu hobi

pebisnisnya, ataupun konsumennya. Banyak orang yang

awalnya sangat gemar dan mencintai tanaman hias

sehingga mengoleksinya secara pribadi, terjun langsung

menjadi kolektor tanaman hias dan kemudian

menjadikannya bisnis dengan berwirausaha tanaman hias.

Begitulah hal yang dialami oleh H. Gassing

seoarang pengusaha tanaman hias di Makassar Sulawesi

selatan, yang memulai usahanya sejak tahun 1990 saat

beliau berumur 20-an, sebagai seorang pengusaha, dengan

latar belakang tidak memeiliki pendidikan yang memadai

dan pengangguran tentu saja usaha bapak H. Gassing ini

dmulai dengan perjuangan, berawal dari hobi dan menjadi

14

Page 15: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

kuli di taman milik teman yang bernama pak Santoso di

berbagai daerah seperti palopo, sidrap, dan enrekang,

beliau mulai mengembangkan kreatifitas nya terhadap

budidaya tanaman hias. Dengan motivasi yang tinggi

bapak H. Gassing mulai bertekad untuk memulai usahanya,

selain mendapat dukungan dari pak santoso yang berdarah

jawa dan kondisi ekonomi yang sempit akhirnya bapak H.

Gassing akhirnya mewujudkan tekadnya, dengan modal gaji

yang ia terima sebagai pekerja taman yang beliau tabung

dan sedikit kontribusi dari istri bapak H. Gassing

Almarhuma Ibu Rohani, akhirnya beliau memutuskan untuk

memulai usaha tanaman hiasnya, modal yang terkumpul

saat itu sekitar 100 ribu rupiah, beliau kemudian

berinisiatif untuk memesan tanaman hias di temannya Pak

santoso yang menetap di pulau jawa dengan uang

tersebut. Akhirnya datanglah bibit bibit tanaman hias

dengan berbagai jenis, yang dimana bibit-bibit ini,

bapak H. Gassing budidayakan di halaman rumahnya, yang

kemudian setelah medapatkan sedikit keuntungan beliau

lalu membeli beberapa lahan untuk cabang baru dan pada

15

Page 16: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

saat itu bapak H. Gassing sudah memiliki 2 orang anak

yang bernama Brama dan Adi

Saat ini Bisnis tanaman hias bapak H. Gassing

sudah memiliki 13 cabang, dan 5 cabang lagi milik

anaknya, diantara cabang yang paling terkenal adalah di

Jl. Poros Tanjung, Jl. Deppasawi dalam dan di Jl.

Hertasning baru, selain usaha Tanaman hias beliau yang

sudah sukses, bapak H. Gassing juga membangun usaha

kontrakan di dekat rumah nya di Jl. Deppasiwi.

Keuntungan yang didapatkan bapak H. Gassing dari bisnis

tanaman hiasnya perbulan sangat tidak menentu,

tergantung dari permintaan pasar, dan tender yang

didapat, namun mendengar dari beliau dapat diperkirakan

rata rata keuntungan yang bapak H.Gassing dapat

perbulannya sekitar puluhan juta rupiah.

Tanaman hias yang yang di jual oleh bapak H.

Gassing berkisar dengan harga paling murah 20 ribu

rupiah dan harga yang paling mahal bisa mencapai 10

juta rupiah tergantung dari jenis tanaman dan besarnya

tanaman hias tersebut, contohnya adalah tanamn pucuk

16

Page 17: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

merah bisa mencapai harga 200 ribu rupiah per pohonnya.

Tanaman yang dijadikan bibit oleh beliau biasanya di

kirim oleh pemasok salah satunya pak santoso di jawa,

daerah di jawa yang paling sering menjadi pemasok

adalah Malang, Jakarta, dan juga Bali.

Perencanaan Bisnis dari bapak H. Gassing sangat

mantap, dengan memenangkan tender di perumahan

perumahan ataupun hotel dan perusahaan, tentu akan

lebih memberikan keuntungan yang lebih banyak,

contohnya adalah usaha tanaman hias beliau sudah

bekerja sama dengan Royal spring, selain itu sebagian

lahan yang tempati bapak H. Gassing untuk

membudidayakan tanaman hiasnya merupakan lahan

pemerintah yang sebelummnya sudah dilakukan perjanjian

dari kedua belah pihak, sehingga mengurangi biaya untuk

membeli lahan. Memeprluas area lahan dan membuka cabang

baru merupakan strategi penting dari bisnis tanaman

hias bapak H. Gassing

Selain perluasan lahan, dan membuka cabang baru,

perencanaan tempat usaha juga sudah dipikirkan oleh

17

Page 18: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

bapak H. Gassing, untuk tempat penjualan dimanaa tanman

yang ada di sana sudah tumbuh besar atau layak jual

lokasi lahan harus berada di pinggir jalan, agar mudah

di jangkau dan lihat oleh masyrakat yang ingin membeli

tanaman hias, sedangkan untuk pembibitan yang masih

dalam proses pertumbuhan beliau menetapkan lokasi

berada di dekat rumah masyarakat di sekitar lokasi

rumah beliau , dan juga depan rumah bapak H. Gassing

agar kiranya beliau dapat memantau langsung, tumbuhan

mana yang sudah layak jual.

Metode dan manajemen pemasaran yang dilakukan oleh

bapak H. Gassing adalah dengan memasang baliho ataupun

sepanduk di jalan jalan raya, dengan disertai langsung

no.HP beliau agar transaksi secepat mungkin bisa

berlangsung, selain itu juga usaha beliau sudah sekitar

25 tahun jadi keeksistensian dari usaha tanaman hias

bapak H. Gassing masih menjadi pilihan utama bagi

masyarakat yang ingin membeli tanaman hias.

Dan tidak kalah pentingnya adalah cara dari bapak

H. Gassing dalam mengelola sumber daya manusia dalam

18

Page 19: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

usahanya, dengan adanya usaha beliau, saudara saudara

dan keluarga masyarakat yang pengangguran biasanya di

rekrut langsung oleh bapak H. Gassing dengan menawarkan

pekerjaan sebagai pekerja di tamannya, dengan keyakinan

bahwa beliau juga dulu adalah seorang pengangguran yang

layak untuk mendapatkan pekerjaan, asalkan ia memeiliki

kesabaran dan kedisiplinan dalam merawat dan

membudidayakan tanaman hias tersebut, selain itu metode

beliau dan mngelola SDM adalah setiap harinya bapak H.

Gassing dengan motornya mendatangi satu per satu setiap

cabang usaha tanaman hiasnya, sehingga beliau mampu

mengontrol pekerja nya, satu hal juga yang di dapatkan

adalah metode beliau dalam mewajibkan setiap pekerjanya

terutama pada hari jum’at untuk wajib ikut dalam sholat

jum’at, jika tidak beliau tidak segan segan memberikan

sanksi kepada pekerja tersebut.

Dalam hal saingan atau kompetitor tentu saja ada

dan bahkan sangat banyak, namun strategi bapak H.

Gassing adalah dengan meningkatkan pelayanan baik dari

diri beliau maupun dari pekerjanya, melakukan

19

Page 20: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

semaksimal mungkin usaha untuk mencapai keinginan

konsumen. Dengan waktu 25 tahun membuat beliau memiliki

banyak relasi di luar kota sehingga memberikan

kelebihan pada usaha bapak H. Gassing dibandingkan

dengan usah tanaman hias lainnya, yang notabennya

banyak pesaing yang menjual tanaman hias yang di beli

dari bibit bibit bapak H. Gassing dengan kata lain

usaha beliau juga berperan sebagai pemasok di daerah

Makassar.

Resiko resiko tentu saja dimiliki untuk setiap

usaha, resiko yang paling sering dialami oleh usaha

bapak H.Gassing adalah resiko matinya tanaman sebelum

sampai ke tempat tujuan pada saat pengiriman dari jawa,

ini diakibatkan trasnportasi yang biasanya menggunakan

kapal laut, dimanA tanaman tanaman maupun bibit di

masukkan ke dalam kontainer, karena akibat lambatnya

waktu pengiriman mengakibatkan biasanya tanaman tidak

layak jual (mati) bahkan kerugian tanaman biasa

mencapai 50 %, namun tentu saja bapak H. Gassing

20

Page 21: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

memiliki solusi untuk masalah seperti itu, yaitu 50 %

nya lagi yang masih hidup beliau kembali budidayakan

atau kembangkan sehingga bisa menutupi kerugian yang

tadi dialami.

21

Page 22: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha tanaman hias bapak H.Gassing merupaka

usaha yang dimulai dengan hobi dan kreatifitas

beliau saat menjadi pekerja taman, dengan modal

100 ribu rupiah pada saat itu yang beliau

kumpulkan dari hasil kerja dan juga kontribusi

dari istriprencenaan bisni bapak H.Gassing dengan

cara memperluas area lahan ataupun membuka cabang

baru, selain itu usaha beliau juga sering

memenangkan tender taman halaman perumahan, hotel

maupun perusahaan, kebanyakan untuk proses

penjualan penataan tempat usaha biasanya berada

pada pinggir jalan raya yang berdekatan dengan

sumber mata air, cara bapak H.Gassing dalam

memasarkan tanaman hiasnya adalah dengan memasang

baliho ataupun spanduk di jalan jalan raya, yang

22

Page 23: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

tidak kalah pentingnya adalah kemampuan beliau

dalam mengelola SDM (pekerja) pada usahannya

dengan cara setiap hari datang memantau setiap

cabang usaha yang ia miliki, kendala dan resiko

pun pasti dimiliki oleh setiap usaha, kendala yang

paling sering terjadi pada usaha bapak H.Gassing

adalah masalah transportasi atau pengiriman dari

pulau jawa, yang kadang tertunda waktunya.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Budidaya Tanaman Hias. 2008. Budidaya

Tanaman Hias Indonesia. Jakarta: Direktorat Agrobinis

23

Page 24: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

LAMPIRAN I

24

Page 25: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

25

Page 26: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

26

Page 27: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

27

Page 28: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

LAMPIRAN II

Berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan dengan

mengacu pada analisis SWOT, maka kelompok kami dapat

menyimpulkan:

ANALISIS SWOT DARI BISNIS TANAMAN HIAS H.GASSING

STRENGTH (KEKUATAN)

1. Harga dan kualitas usaha tanaman hias bapak H.

Gassing bersaing

2. Usaha Tanaman hias H.Gassing memiliki banyak

relasi diluar jawa sehingga mudah untuk

mendapatkan bibit dari luar jawa

WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Karena usaha tanaman hias bapak H. Gassing

bergantung pada permintaan konsumen sehingga

penghasilan perbulan tidak menentu

OPPORTUNITY (KESEMPATAN)

28

Page 29: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

1. Usaha tanaman hias bapak H.Gassing dapat

memperluas usahanya, seperti usaha tanaman hias

jenis kembang dan pohon yang menghasilkan

THREAT (ANCAMAN)

1. Kematian tanaman

2. Pesaing

3. Sebagian lahan bukan milik sendiri

Dari analisis SWOT diatas kami melakukan diskusi

kelas dan menghasilkan beberapa saran untuk usaha

tanaman hias bapak H.Gassing

Dari kelompok 2

a. Memperluas jenis tanaman yang dijual (jenis

kembang, pohon yang berbuah, agar dapat menunjang

kelancaran pemasukan dari konsumen yang

membutuhkan jenis tanaman lain

29

Page 30: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

b. Pemsaran dengan mengunnankan atau memanfaatkan

media social

c. Memberikan brand/merek pada produksi tanaman hias

Dari kelompok 3

a. Mengembangkan tanaman hias endemik Makassar untuk

meminimalkan kerusakan tanaman akibat transportasi

b. Meningkatkan relasi sesama pengusaha tanaman, atau

dengan cara membuat komunitas pecinta tanaman hias

c. Dengan adanya komunitas pecinta tanaman hias dapat

dilakukan pembinaan ke masyarakat

Dari kelompok 4

a. Memproduksi pupuk kompos sendiri, sehingga biaya

yang dikeluarkan untuk memebli pupuk dapat di

minimalisir

b. Dapat membuka peternakan sapi sendiri yang dapat

menghasilkan pupuk kompos

c. Memanfaatkan barang bekas sebagai pot yang dapat

dijual sebagai penunjang dari hasil produksinya

Dari kelompok 5

30

Page 31: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

a. Memperluas usaha diluar Sulawesi dan sekitarnya

sehingga memudahkan konsumen untuk mendapatkan

tanaman hias

Dari kelompok 6

a. Memperkecil resiko kematian tanaman karena

perubahan cuaca, dengan membuat konsep rumah

kaca

Dari kelompok 7

a. Mengembangkan produk dengan jenis tanaman obat

tradisional

b. Mengelola hasil tanaman yang menghasilkan atau

berbuah menjadi usaha lain yang sejenis,

misalnya membuat usaha memetik buah sendiri,

atau menjual buah atau menyediakan sarana untuk

berbuka puasa bagi konsumen (1 tahun sekali)

dengan buah segar yang telah diolah

c. Tanaman model (penataan tanaman) yang bisa

dijual menjadi paket yang bisa dibeli oleh

konsumen

31

Page 32: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

d. Membuat tanaman model yang bisa digunakan

sebagai satu konsep acara (misalnya background

prawedding)

e. Setiap tanaman yang dijual memiliki cara

pemeliharaan yang dituang dalam sebuah konsep

Tabel tanggapan pengusaha atas saran yang diberikan

Tanggapan Pengusaha terhadap saran yang diberikan

32

Page 33: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

SURAT KETERANGAN

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh

Sehubungan dengan adanya tugas penelitian terhadap

suatu wirausaha pada mata kuliah kewirausahaan Jurusan

Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Alauddin Makassar, maka saya pelaku pemilik wirausaha

menyatakan bahwa mahasiswa atas nama:

1. Pratiwi Ningsi

33

Page 34: Penelitian usaha tanaman hias H. Gassing

2. Rizki Fauziah

3. Nur Amalia Sahib

4. Rifqa Choirunnisa

5. Harnita

6. Lisa fitriani

Benar telah melakukan penelitian dan telah menyerahkan

saran hasil diskusi terhadap wirausaha Tanaman Hias

H.Gassing.

Makassar 26 juni

2015

TTD

………………………..

34