BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau karena tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau karena keduanya (Wicaksono,2011). Berdasarkan data dari Intenational Diabetes Federation (IDF), prevalensi diabetes tahun 2013 di dunia sekitar 382 juta orang atau sekitar 8,9% populasi dunia, setengah dari jumlah penderita diabetes mellitus atau sekitar 138 juta terdapat pada daerah asia pasifik. Data dari IDF juga menyebutkan bahwa penderita diabetes mellitus yang meninggal dunia pada tahun 2013 sekitar 5,6 juta orang, yang berarti setiap 6 detik ada 1 pasien diabetes 1
124
Embed
Penelitian Akhir 11 Oktober 2015 (Belum Sidang) Finish ! Edit Mcd
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan
hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas
tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau karena tubuh yang tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau karena
keduanya (Wicaksono,2011).
Berdasarkan data dari Intenational Diabetes Federation (IDF), prevalensi
diabetes tahun 2013 di dunia sekitar 382 juta orang atau sekitar 8,9% populasi
dunia, setengah dari jumlah penderita diabetes mellitus atau sekitar 138 juta
terdapat pada daerah asia pasifik. Data dari IDF juga menyebutkan bahwa
penderita diabetes mellitus yang meninggal dunia pada tahun 2013 sekitar 5,6
juta orang, yang berarti setiap 6 detik ada 1 pasien diabetes mellitus yang
meninggal dunia. 95% dari kejadian diabetes mellitus merupakan diabetes
mellitus tipe 2. Data dari IDF juga menyebutkan 46% orang dengan diabetes
tidak menyadari bahwa dirinya terkena diabetes, dengan kata lain 1 dari 2
orang tidak menyadari jika dirinya mengidap diabetes mellitus (Cho, 2013).
Berdasarkan studi epidemiologi terbaru, Indonesia telah memasuki
epidemi diabetes melitus tipe 2.Perubahan gaya hidup nampaknya merupakan
penyebab penting masalah ini, dan terus menerus meningkat pada milenium
1
baru ini. (Soewondo,2011). Indonesia juga menempati peringkat 7 dunia
dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak (Cho, 2013).
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya
kecenderunganpeningkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes mellitus
tipe2 di berbagai penjuru dunia. WHO memprediksi adanya peningkatan
jumlah penyandang diabetes yang cukup besar padatahun-tahun mendatang.
WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus tipe 2 di
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation (IDF) pada
tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang Diabetes Melitus dari
7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun
terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya
peningkatan jumlah penyandang Diabetes Melitus sebanyak 2-3 kali lipat pada
tahun 2030Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar ( Rikesdas) tahun 2013,
Prevalensi penderita penyakit diagnosa dokter di Indonesia adalah 2,4%.
Proporsi penyebab kematian akibat Diabetes Melitus pada kelompok usia 45-
54 tahun di daerah perkotaan menduduki rangking ke-2 yaitu 14,7%. Dan
daerah pedesaan, Diabetes Melitus menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%
(Soewondo, 2011).
Di Indonesia diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang
diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia. Selain itu hanya dua pertiga
saja dari yang terdiagnosis yang menjalani pengobatan, baik non farmakologis
2
maupun farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan tersebut hanya
sepertiganya saja yang terkendali dengan baik. (Soewondo, 2011)
Penyakit diabetes melitus di Jawa Timur masih merupakan ancaman
masalah kesehatan yang serius saat ini. Data dari Kemenkes menyebutkan
sekitar 2,5% dari 33 juta penduduk jawa timur menderita Diabetes Mellitus.
(Kemenkes RI, 2013)
Di Kabupaten Sidoarjo jumlah kematian akibat Non Insulin dependent
diabetes mellitus sebanyak 11,40% dari seluruh jumlah kematian dan
dilaporkan sekitar 8,7% penduduk Sidoarjo menderita penyakit diabetes
mellitus (Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2014, 2014).
Di Kecamatan Sukodono penderita diabetes melitus mencapai 4.578 orang
atau mencapai 7,8% dari total kunjungan ke Puskesmas Sukodono. Dan
termasuk 10 penyakit terbanyak serta menduduki peringkat 9 ( Profil
Puskesmas Sukodono, 2014). Masih banyaknya penderita Diabetes Melitus
yang belum terdeteksi dan penanganan yang masih kurang memadai,
dirasakan perlu untuk mengidentifikasi faktor risiko dari Diabetes Melitus.
Pengaruh penuaan terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 terjadi karena
adanya perubahan pada sel beta pankreas yang menyebabkan perubahan
sekresi insulin karena berhubungan dengan perubahan metabolisme glukosa
pada usia tua. (Irawan,2010)
Pada orang yang obesitas, karena masukan makanan yang berlebih,
kelenjar pankreas akan bekerja lebih keras untuk menormalkan kadar glukosa
darah akibat masukan makanan yang berlebihan. Mula-mula kelenjar pankreas
3
masih mampu mengimbangi dengan memproduksi isulin yang lebih banyak,
sehingga kadar glukosa darah masih dapat dijaga agar tetap normal. Tetapi
pada suatu ketika sel beta kelenjar pankreas akan mengalami kelelahan dan
tidak mampu untuk memproduksi insulin yang cukup untuk mengimbangi
kelebihan masukan kalori. Akibatnya kadar glukosa darah akan tinggi dan
akan mengalami toleransi glukosa terganggu yang akhirnya akan menjadi
diabetes melitus. (Irawan, 2010)
Tingkat pendidikan memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap
kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2. Orang yang tingkat pendidikannya
tinggi biasanya akan memiliki banyak pengetahuan tentang kesehatan,
sehingga lebih dapat melakukan tindakan preventif pada dirinya. (Irawan,
2010)
Dari data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
kecamatan Sukodono untuk mengetahui hubungan antara usia, obesitas dan
tingkat pendidikan terhadap angka kejadian diabetes mellitus tipe 2 di
Puskesmas Sukodono, Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara usia dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2
?
4
2. Apakah ada hubungan antara obesitas dengan kejadian diabetes mellitus
tipe 2 ?
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara faktor risiko dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di
Puskesmas Sukodono, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah :
a. Menganalisis hubungan antara usia dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2 di Puskesmas Sukodono, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo.
b. Menganalisis hubungan antara obesitas dengan kejadian Diabetes
Mellitus tipe2 di Puskesmas Sukodono, Kecamatan Sukodono,
Kabupaten Sidoarjo.
c. Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian
diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Sukodono, Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu Kedokteran
Dapat digunakan sebagai bahan atau masalah yang dapat diangkat dalam
penyuluhan kesehatan bagi pasien, keluarga, komunitas yang menderita
diabetes melitus agar dapat menurunkan angka kematian dan angka
kecacatan pada pasien diabetes melitus.
2. Bagi dokter
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dokter dalam menangani
pasien diabetes melitus.
3. Bagi institusi pelayanan
Menentukan kebijakan puskesmas dalam mengevaluasi program
pengobatan penyakit diabetes melitus yang dapat mengurangi kematian
dan kecacatan pada pasien diabetes melitus.
4. Bagi penderita
Diharapkan penderita diabetes melitus lebih meningkatkan sikapnya,
meliputi antara lain perasaan selama menderita, keyakinan terhadap
pengobatan, perilaku-perilaku yang mendukung pengobatan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Melitus
1. Definisi
Menurut American Diabetes Association (ADA), Diabetes Melitus
merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau kedua-duanya. (Soewondo, 2011)
Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul
padaseseorang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa
darahakibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. (Soegondo,
2009)
Diabetes Melitus Tipe 2 yaitu diabetes yang tidak tergantung insulin.
Diabetes melitus tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Diabetes
tipe 2 lebih sering diketemukan pada usia dewasa dan obesitas meskipun
dapat terjadi pada semua umur, ketosis jarang terjadi kecuali dalam keadaan
stress atau mengalami infeksi. (Soewondo, 2011)
2. Kriteria dan Klasifikasi
Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya diabetes mellitus tipe 2
meliputi faktor risiko yang tidak bisa diubah (mayor) dan faktor risiko yang
dapat diubah (minor). Faktor risiko yang tidak dapat diubah (mayor) seperti
7
keturunan, jenis kelamin, ras dan usia. Sedangkan faktor risiko yang bisa
diubah (minor) yaitu obesitas, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, kadar
kolesterol, tekanan darah, olahraga, stress. secara umum obesitas
merupakan faktor risiko yang penting terhadap terjadinya penyakit diabetes
melitus. Batas normal kadar glukosa darah sewaktu dan puasa adalah kadar
glukosa darah sewaktu : plasma kapiler vena <100-199mg/dL, darah
kapiler: <90-199mg/dL dan kadar glukosa darah puasa plasma vena : <100-
125mg/dL , darah kapiler <90-99mg/dL. (Soewondo, 2011)
Seseorang dinyatakan mengidap Diabetes Mellitus apabila didapatkan
gejala klasik diabetes melitus yaitu polidipsi, poliuri dan polifagia disertai
dengan pemeriksaan gula darah puasa >140mg/dl atau gula darah acak
1. Variabel tergantung (terikat) : Kejadian Diabetes Melitus tipe 2
2. Variabel bebas :
a. Umur
b. Tingkat pendidikan
c. Obesitas (di ukur menggunakan BMI dan Lingkar perut)
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Puskesmas Sukodono Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sidoarjo.
2. Waktu Penelitian
36
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dari tanggal 07 September – 04
Oktober 2015.
E. Alat/Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah kuisioner dan timbangan berat badan, pita meteran, dokumen.
F. Definisi Operasional
Tabel IV.1 Definisi Operasional variabel penelitian dan cara pengukuran data dan
skala data
No Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala
1 Diabetesmelitustipe 2
Subjek yang hasil pemeriksaan test toleransi glukosa oral (TTGO) 2 jam ≥ 200 mg/dl(WHO, 2006) dan atau subjek yang telah terdiagnosis diabetes melitus oleh tenaga kesehatan atau mengkonsumsi obat diabetes.
Kadar gula darah sewaktu responden dikategorikan menjadi 2 berdasarkan
DM (+) : (TTGO) 2 jam pembebeaan ≥ 200 mg/dl (dalam dokumen)Atau hasil pengukuran kadar gula darah sewatu dengan menggunakan Glukometer Kapiler ≥ 200 mg/dl
Dokumen Rekam Medis,
Glukometer Kapiler
Nominal
37
No Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala
Depkes RI 2005, yaitu :DM ≥ 200 mg/dlTidak DM < 200 mg/dl
2 VariabelUmur
Lama Waktu hidup responden dihitung dalam tahun penuh sejak lahir sampai ulangtahun terakhir, umur di katagorikan berdasarkan kuartilnya.
0 : 45-60 th (pre manula)1 : > 60 th (manula)
Kuisioner Nominal
3 Tingkat pendidik
an
Tingkst pendidikan formal terakhir yang di tamatkan responden
0 : Tingkat Pendidikan Rendah (SD & SMP)1 : Tingkat Pendidikan cukup (SMA & PT)
Kuisioner Nominal
4 Indeks Massa Tubuh
Hasil perhitungan Berat badan dibagi dengan tingi badan yang di kuadratkan
Dikelompokan menjadi 2
0. IMT lebih
1. IMT cukup
Timbangan dan alat
ukur tinggi badan
Ordinal
5 Lingkar perut
Lingkar perut yang diukur mengunakan meteran dalam cm/inch dengan memutari perut dan melewati daerah pusar
Obesitas Perempuan
0. Lingkar perut cukup (<80 cm)
1. Lingkar perut lebih (>80 cm)
Obesitas pria0 : Lingkar
Pita ukur dengan satuan
cm/inch
Nominal
38
No Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala
perut cukup (<90cm)1 : Lingkar perut lebih (>90 cm)
G. Prosedur Penelitian/Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data diperoleh
setelah mendapat persetujuan dari pihak puskesmas dan menjaga
kerahasiaan pemilik data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Wawancara dan mengisi kuisioner dengan seseorang untuk
mendapatkan keterangan tentang data penderita seperti umur serta
tingkat pendidikan dari responden.
2. Melakukan pengukuran lingkar perut, tinggi dan berat badan dari
responden.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
gambaran umum Puskesmas Sukodono yang meliputi struktur
organisasi, data pegawai, jumlah penderita Diabetes Melitus, dan
data rekam medis penderita Diabetes Melitus.
H. Pengolahan dan Analisa Data
39
Sesuai dengan desain penelitian, maka metode statistik yang dipakai
adalah menggunakan uji chi-square dengan koefisien kontingensi .
(Dahlan,2009)
1. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap
sebagai berikut :
a. Editing (penyuntingan)
Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap semua isian pada
semua item pertanyaan dalam kuesioner untuk mengetahui beberapa
faktor risiko pada Diabetes Mellitus tipe 2. Dengan kelengkapan
pengisian konsisten dan relevansi serta kejelasan jawaban.
b. Coding (penyajian)
Kegiatan tahap ini adalah mengubah informasi dengan menggunakan
kunci jawaban yang telah disusun dalam bentuk angka untuk
memudahkan proses pengolahan selanjutnya mengenai isi kuesioner
yang meliputi faktor resiko Diabetes Mellitus tipe 2.
c. Tabulating (tabulasi)
Memasukan data hasil survai tingkat faktor risiko Diabetes Mellitus
tipe 2 kedalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria kegiatan memasukan
data (entry data) dilakukan melalui bantuan komputer terhadap semua
data pada kuesioner.
40
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat sebagai
berikut:
a. Analisis Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan masing-masing
variabel dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Penghitungan analisis univariat didasarkan pada rumus:
%100xNfP
Keterangan:
P: Proporsi
f: frekuensi kejadian
N: jumlah sampel
b. Analisis Bivariat.
Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo,
2010).
I. Kerangka Kerja
41
Gambar IV.1 Prosedur Penelitian Faktor resiko diabetes melitus
di Puskesmas Sukodono
BAB V
42
Identifikasi subyek penelitian
Pasien DM tipe 2yang memenuhi kriteria inklusi di Puskesmas Sukodono
Penjelasan tentang tujuan penelitian
Persetujuan Informed consent
Bersedia
Mengisi kuisioner melakukan penimbangan BB, pengukuran TB dan
Lingkar perut
Menyusun data-data
Melakukan Pengolahan data-data
Menyajikan Hasil
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sukodono yang berada di
bawah kewenangan daerah administratif Kecamatan Sukodono dengan luas 38
Km².Dengan wilayah administratif pada kecamatan Sukodono yang mempunyai
19 desa Penelitian ini berlokasi di Desa Kebon Agung dan Desa Anggaswangi
Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Jumlah penduduk Kecamatan Sukodono menurut data tercatat sebanyak
120.241 jiwa dengan 24.729 KK. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 60.312
jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 59.929 jiwa.
Puskesmas Sukodono merupakan puskesmas dengan fasilitas gawat darurat
(UGD) 24 jam, selain itu juga merupakan puskesmas perawatan dengan fasilitas
rawat inap. Puskesmas Sukodono juga memiliki sarana kesehatan yang
mempunyai fasilitas laboratorium.
Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan telah mempersiapkan 6 dokter
umum, 1 dokter gigi, 21 bidan, 21 perawat, 3 tenaga gizi, 3 sanitasi, dan 3
laboratorium untuk melayani warga yang membutuhkan ayanan kesehatan dasar,
pelayanan rujukan dan penunjang.
43
Puskesmas Sukodono selain melaksanakan tugas layanan reguler dan kuratif,
juga menggulirkan aktivitas promotif ke berbagai komunitas publik, terutama
sekolah dan instansi terkait. Harapan dibalik kegiatan ini adalah tumbuhnya
kesadaran masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembenahan
dan pembinaan kesehatan lingkungan, sanitasi, serta upaya perbaikan gizi.
Selain itu, diharapkan adanya kepedulian masyarakat untuk mendukung
pembentukan kader-kader kesehatan di setiap desa.
2) Karakteristik Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah warga Desa Kebon
Agung dan Desa Anggaswangi Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo.
Responden yang diambil merupakan pasien dengan diabetes mellitus tipe II dan
dengan pasien yang tidak diabetes mellitus. Karakteristik responden dibagi
menjadi 4 (empat) yaitu umur, tingkat pendidikan, BMI, dan lingkar perut.
a. Profil responden berdasarkan jenis kelamin
b. Profil responden berdasarkan usia
c. Profil responden berdasarkan tingkat pendidikan
a. Profil responden berdasarkan jenis kelamin.
44
Diabetes Melitus tipe 2 Total
Ya TidakN % N % N %
Jenis kelaminLaki-laki 13 46,4 15 53,6 28 100Perempua
n 32 51,6 30 48,4 62 100
Total 45 50 45 50 90 100Tabel 5.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Sumber : kuisioner
DM tipe 2Non DM tipe 2
05
101520253035
laki- laki
perempuan
laki- lakiperempuan
Gambar 5.1 Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Dari tabel profil responden berdasarkan atas jenis kelamin, terlihat
bahwa sebesar 32 responden atau 51,6% pada kelompok diabetes mellitus
tipe 2 merupakan responden berjenis kelamin perempuan dan pada
kelompok bukan diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 30 responden atau
sebesar 51,7% berjenis kelamin perempuan. Pada penelitian ini
jalan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.
24. Wicaksono. 2011. Analisis Hubungan Antara Umur dan Riwayat
Keluarga Menderita DM dengan Kejadian Penyakit DM Tipe 2 Pada
Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam BLU RSUP Prof Dr.
D. Kandou Manado
65
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Calon Responden Peneliti
DiTempat.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : I Gede Made Biomantara Rama Santhi
NIM : 09700148
Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Faktor Risiko
Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Bulan September 2015 Di Puskesmas
Sukodono”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Saudara
sebagai responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan
akan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Penelitian ini dilakukan
dengan memberikan kuesioner kepada Saudara. Jika Saudara tidak bersedia
menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi Saudara. Dan jika Saudara telah
bersedia menjadi responden dan terjadi hal-hal yang memungkinkan untuk
mengundurkan diri, maka Saudara diperbolehkan untuk tidak ikut dalam
penelitian ini. Apabila Saudara menyetujui, maka saya mohon untuk
menandatangani persetujuan dan mengisi kuesioner yang telah peneliti siapkan.
Atas perhatian dan kesediaan Saudara, saya ucapkan terima kasih.
Penanggung Jawab Penelitian
Peneliti
66
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : (Inisial)
Alamat :
Menyatakan bersedia untuk menjadikan responden penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya yang sedang melakukan penelitian dengan judul ”
“Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Bulan September 2015
Di Puskesmas Sukodono”Saya memahami bahwa dalam penelitian ini
tidak ada unsur yang merugikan, untuk itu saya setuju dan bersedia
menjadi responden dengan menandatangani persetujuan ini.
Sukodono,September 2015
Responden
(Tanpa Nama)
67
KUISIONER
Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II
Bulan September 2015 Di Puskesmas Sukodono
A. Identitas Penderita
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Kadar Gula Darah :
Tekanan darah :
Kadar kolesterol :
Pekerjaan :
Berat Badan :
Tinggi Badan :
1. Pemilihan Kelompok umur
O 40-44 tahun
O 45-54 tahun
O 55- 64 tahun
O 65-74 tahun
2. Jenis kelamin
O Laki-laki
O Perempuan
68
Bentuk tubuh dan ukuran dapat mempengaruhi resiko diabetes3. Tinggi dan berat
O (BMI kurang dari 25)
O (BMI 25 sampai 29)
O (BMI 30 sampai 34)
O (BMI 35 > )
4. Pengukuran Lingkar perutLaki lakiO Kurang dari 94 cm atau 37 inchesO Diantara 94 – 102 cm atau 37-40 inchesO Lebih dari 102 cm atau 40 inches
PerempuanO Kurang dari 80 cm atau 31.5 inchesO Diantara 80 – 88 cm atau 31.5 - 35 inchesO Lebih dari 102 cm atau 40 inches
Tingakatan aktifitas fisik dan apa yang di konsumsi yang berdampak pada diabetes5. Apakah biasanya anda melakukan aktifitas fisik seperti jalan cepat kurang lebih 30 menit
setiap hari ?(aktifitas ini dapat di lakukan ketia kerja maupun dirumah)O YaO Tidak
6. Seberapa sering anda makan sayuran atau buah ?O Setiap hariO Kadang kadang
Tekanan darah tinggi, tingginya kadar gula darah, dan kehamilan yang terkait dengan diabetes
7. Apakah anda pernah di berikan informasi oleh dokter atau perawat bahwa anda mempunyai tekanan darah tinggi atau anda pernah mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi?O YaO Tidak atau tidak tahu
8. Apakah anda pernah didapatkan menderita gula darah tinggi pada saat pemeriksaaan darah selama sakit atau selama hamil?O YaO Tidak atau tidak tahu
9. Pernahkah anda melahirkan bayi dengan berat 9 pound (4.1 kg) atau lebih ?O YaO Tidak atau tidak tahu
69
Adakah dalam keluarga menderita diabetes/kencing manis10. Adakah kerabat anda yang terdiagnosa dengan diabetes/kencing manis ?
O IbuO AyahO Kakak/adikO Anak-anakO LainyaO tidak atau tidak tahu
11. Silahkan periksa dari keturunan manakah orang tua anda :Ibu AyahO O Kulit putih (Caucasian)O O AboriginalO O Kulit hitam (Afro-Caribbean)O O East Asian (Cina, Vietnam ,Filipina ,Korea)O O South asian (East India, Pakistani, Srilangka)O O Lainya bukan kulit putih (Latin amerika, Arab)
Faktor lainya yang berhubungan dengan Penyakit diabetes/kencing manis12. Setinggi apa Jenjang pendidikan yang telah anda tempuh ?
O SMP atau dibawahnya
O SMA
O Pendidikan Sarjana
O Pendidikan sarjana keatas
Pola Makan
13. Berapa kali anda makan nasi dalam sehari ?
a. 1 kali c. 3 kali
b. 2 kali d. > 3 kali
14. Apa yang sering anda makan ?
1. Daging/ayam/ikan nasi 3. Buah
2. Sayur 4. Susu
a. 1,2 dan 3
b. 1 dan 2
c. 1 saja
70
d. 1,2,3 dan 4
15. Seberapa sering anda mengkonsumsi camilan (keripik, kue, kerupuk, kentang goreng, dll)
?
a. Tidak pernah c. 2 kali per minggu
b. 1 kali per minggu d. > 2 kali per minggu
16. Seberapa sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fried chicken, pizza, burger, sosis,
spageti, pasta, dll) ?
a. Tidak pernah c. 2 kali per minggu
b. 1 kali per minggu d. > 3 kali per minggu
17. Apakah anda merokok ?
a. Ya
Mulai dari kapan ?
Apakah sudah berhenti ?
Berhenti sejak kapan ?
b. Tidak
18. Sering terpapar asap rokok orang sekitar ?
a. Ya
b. Tidak
19. Apakah anda suka minum alkohol ?
a. Ya
Mulai dari kapan ?
Apakah sudah berhenti ?
Berhenti sejak kapan ?
b. Tidak
20. Apakah sering kontrol kencing manis ?
a. Ya
b. Tidak
21. Obat apa yang dipakai ? sebutkan.......
71
22. Kontrol kemana ?
a. Pospindu
b. Posyandu lansia
c. Puskesmas
d. Rumah sakit
e. Lain-lain ......................
23. Adakah keluhan lain yang mengganggu ? Sebutkan......
72
d. Crosstab, Bar, OR, dan Chi-square test berdasarkan jenis kelamin.
Crosstab
Diabetes_Melitus_tipe2
TotalNon_Diabetes Diabetes
Jenis_kelamin Laki-laki Count 15 13 28
% within Jenis_kelamin 53.6% 46.4% 100.0%
Wanita Count 30 32 62
% within Jenis_kelamin 48.4% 51.6% 100.0%
Total Count 45 45 90
% within Jenis_kelamin 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .207a 1 .649
Continuity Correctionb .052 1 .820
Likelihood Ratio .208 1 .649
Fisher's Exact Test .820 .410
Linear-by-Linear Association .205 1 .651
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,00.
b. Computed only for a 2x2 table
73
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Jenis_kelamin (Laki-
laki / Wanita)1.231 .503 3.010
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Non_Diabetes1.107 .720 1.702
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Diabetes.900 .565 1.432
N of Valid Cases 90
74
e. Crosstab, Bar, OR, dan Chi-square test berdasarkan Lingkar Perut
Crosstab
Diabetes_Melitus_tipe2
TotalNon_Diabetes Diabetes
Lingkar_Perut Cukup Count 11 2 13
% within Lingkar_Perut 84.6% 15.4% 100.0%
Lebih Count 34 43 77
% within Lingkar_Perut 44.2% 55.8% 100.0%
Total Count 45 45 90
% within Lingkar_Perut 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp.
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact
Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 7.283a 1 .007
Continuity Correctionb 5.754 1 .016
Likelihood Ratio 7.914 1 .005
Fisher's Exact Test .014 .007
Linear-by-Linear Association 7.202 1 .007
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,50.
b. Computed only for a 2x2 table
75
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Lingkar_Perut (Cukup
/ Lebih)6.956 1.444 33.513
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Non_Diabetes1.916 1.362 2.697
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Diabetes.275 .076 1.001
N of Valid Cases 90
76
f. Crosstab, Bar, OR, dan Chi-square test berdasarkan Pendidikan
Crosstab
Diabetes_Melitus_tipe2
TotalNon_Diabetes Diabetes
Tingkat_Pendidikan SMA_dan_Sarjana Count 19 17 36
% within Tingkat_Pendidikan 52.8% 47.2% 100.0%
SD_dan_SMP Count 26 28 54
% within Tingkat_Pendidikan 48.1% 51.9% 100.0%
Total Count 45 45 90
% within Tingkat_Pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact
Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square .185a 1 .667
Continuity Correctionb .046 1 .830
Likelihood Ratio .185 1 .667
Fisher's Exact Test .830 .415
Linear-by-Linear Association .183 1 .669
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,00.
c. Computed only for a 2x2 table
77
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Tingkat_Pendidikan
(SMA_dan_Sarjana / SD_dan_SMP)1.204 .517 2.800
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Non_Diabetes1.096 .724 1.660
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Diabetes.911 .592 1.401
N of Valid Cases 90
78
g. Crosstab, Bar, OR, dan Chi-square test berdasarkan Umur
Crosstab
Diabetes_Melitus_tipe2
TotalNon_Diabetes Diabetes
Umur Middle_Age Count 26 19 45
% within Umur 57.8% 42.2% 100.0%
Lansia Count 19 26 45
% within Umur 42.2% 57.8% 100.0%
Total Count 45 45 90
% within Umur 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact
Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.178a 1 .140
Continuity Correctionb 1.600 1 .206
Likelihood Ratio 2.187 1 .139
Fisher's Exact Test .206 .103
Linear-by-Linear Association 2.154 1 .142
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 22,50.
b. Computed only for a 2x2 table
79
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Umur (Middle_Age /
Lansia)1.873 .811 4.323
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Non_Diabetes1.368 .896 2.090
For cohort Diabetes_Melitus_tipe2 =
Diabetes.731 .479 1.116
N of Valid Cases 90
80
h. Crosstab, Bar, OR, dan Chi-square test Berdasaran BMI
Crosstab
Diabetes_Melitus_tipe2
TotalNon_Diabetes Diabetes
BMI Non_Obesitas Count 25 23 48
% within BMI 52.1% 47.9% 100.0%
Obesitas Count 20 22 42
% within BMI 47.6% 52.4% 100.0%
Total Count 45 45 90
% within BMI 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact
Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .179a 1 .673
Continuity Correctionb .045 1 .833
Likelihood Ratio .179 1 .673
Fisher's Exact Test .833 .416
Linear-by-Linear Association .177 1 .674
N of Valid Casesb 90
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 21,00.