Top Banner
PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Studi Islam yang di ampu oleh Ibu Minati Maulida, M.Si Disusun oleh : 1. Atika Zurmila NIM.2013214445 2. Dhini Asrianing Ilmania NIM.2013214458 3. Kisma Novia Fitri NIM.2013214468 PROGRAM SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM JURUSAN EKONOMI SYARIAH
22

Penelitian Agama Dan Keagamaan

Mar 16, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penelitian Agama Dan Keagamaan

PENELITIAN AGAMA DAN KEAGAMAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahMetodelogi Studi Islam yang di ampu oleh Ibu Minati

Maulida, M.Si

Disusun oleh :

1. Atika Zurmila NIM.20132144452. Dhini Asrianing Ilmania NIM.20132144583. Kisma Novia Fitri NIM.2013214468

PROGRAM SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

Page 2: Penelitian Agama Dan Keagamaan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PEKALONGAN

2014

A. Pendahuluan1. Latar Belakang

Sebenarnya penelitian agama sudah dilakukan

beberapa abad yang lalu, namun hasil penelitiannya

masih dalam bentuk aktual atau perbuatan saja belum

dijadikan sebagai ilmu. Setelah bertambahnya gejala-

gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya ,

ternyata penelitian dapat di jadikan sebagai ilmu yang

khusus dalam rangka menyelidiki gejala-gejala agama

tersebut. Perkembangan penelitian agama pada saat ini

sangatlah pesat karena tuntutan-tuntutan kehidupan

sosial yang selalu mengalami perubahan.Kajian-kajian

agama memerlukan relevansi dari kehidupan sosial

berlangsung.Permasalahan-permasalahan seperti inilah

yang mendasari perkembangan penelitian-penelitian agama

guna mencari relevansi kehidupan sosial dan agama.

Dewasa ini penelitian agama diisi dengan penjelasan

mengenai kedudukan penelitian agama dalam konteks

penelitian pada umumnya, elaborasi mengenai penelitian

agama dan penelitian keagamaan dan konstruksi teori

penelitian keagamaan.Dari beberapa penjelasan singkat

Page 3: Penelitian Agama Dan Keagamaan

tersebut maka pemakalah perlu mengkaji secara rinci

terhadap penjelasan tersebut.

2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Penelitian Agama dan

Keagamaan ?

2. Bagaimana perbedaan antara penelitian agama dan

penelitian keagamaan ?

3. Bagaimana konstruksi teori penelitian agama ?

4. Bagaimana bentuk model-model penelitian keagamaan

itu ?

B. Pembahasan1. Arti Penelitian Agama

1Secara semantik, penelitian atau riset berasal

dari kata reyang berarti kembali dan to search yang

berarti mencari, memahami, mengkaji, mencari jawaban,

dll.Riset juga bisa dimaknai sebagai upaya manusia

1

Page 4: Penelitian Agama Dan Keagamaan

untuk mencari kebenaran atau yang di anggap disepakati

sebagai kebenaran (tepat).Hillway (1956) mengatakan

bahwa penelitian adalah suatu metode studi yang

dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati

dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga di

peroleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

Dengan demikian , research (riset) penyelidikan secara

cermat dan sistematis bertujuan untuk menemukan,

mengembangkan, dan menguji kebenaran terhadap suatu

persoalan.

Penelitian sebagai ilmu menggunakan metode ilmiah

dalam arti penemuan, pengembangan atau pengujian

kebenaran dilakukan dengan cara mengumpulkan dan

menganalisis data (informasi) secara teliti, jelas,

sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan secara

epistemologis. Karena itu, kesahihan, validitas dan

realibitas antara pernyataan dan kenyataan, antara data

dan fakta, dan antara emik dan etik menjadi isu sentral

dalam metode penelitian.

Atas dasar hal tersebut di atas menurut Wasito,

metode penelitian mempunyai ciri sebagai berikut :

pertama, bersifat ilmiah, artinya harus melalui

prosedur yang sistematik dengan menggunakan pembuktian

yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara

objektif (baik menurut subjek peneliti maupun subjek

yang diteliti) ; kedua, merupakan suatu proses yang

Page 5: Penelitian Agama Dan Keagamaan

berjalan terus menerus, sebab hasil suatu penelitian

selalu dapat disempurnakan lagi. Bahkan terhadap kitab

suci Al-Qur’an yang merupakan wahyu yang terakhir

(final revelation) pun harus diadakan penelitian ulang,

misalnya menyangkut aspek kesejarahannya, berbagai

versi bacaannya, dan pemahaman kaum muslimin

terhadapnya.

Konsep penelitian agama bisa menimbulkan beberapa

pengertian.Pertama, penelitian agama berarti mencari

agama atau mencari kembali kebenaran suatu agama atau

dalam rangka menemukan agama yang di anggap paling

benar.Dalam pengertian ini, penelitian agama berarti

mencari kebenaran substansi agama sebagaimana dilakukan

para nabi, pendiri, atau pembaru suatu

agama.Pengembaraan intelektual Ibrahim untuk mencari

Tuhan yang bukan buatan manusia (benda yang di

Tuhankan), pencarian kebenaranoleh Budha Gautama dan

pencarian hadis yang benar oleh para ahli hadis adalah

bagian dari upaya manusia mencari agama yang

benar.Pengertian ini bisa di persoalkan karena dalam

perspektif agama samawi, agama itu bukan hasil

penelitian manusia, melainkan given dari Tuhan melalui

wahyu yang di terima para Rosul Nya. Persoalan

berikutnya adalah : Siapakah yang menentukan

kebenaran ? Bukankah agama itu sendiri sebuah kebenaran

? Bukankah meneliti itu terdorong oleh hasrat yang

Page 6: Penelitian Agama Dan Keagamaan

normatif padahal agama adalah sumber segala norma ?

Dengan berbagai pertanyaan ini, dan mungkin alasan-

alasan lainnya, sebagian ulama/tokoh agama menolak

gagasan penelitian agama.Bagi mereka, agama adalah

realitas sosial yang final, tidak perlu dipersoalkan

lagi.Agama bagi mereka bukan untuk diteliti melainkan

untuk dipelajari, diambil barakah-nya dan hikmahnya,

kemudian diamalkan dan dipertahankan.

Kedua, penelitian agama berarti metode untuk

mencari kebenaran agama atau usaha untuk menemukan dan

memahami kebenaran agama sebagai realitas empiris dan

bagaimana penyikapan terhadap realitas tersebut. Disini

agama sebagai subject mater atau sasaran penelitian.

Secara metodelogis, agama dijadikan sebagai fenomena

yang riil, betapapun mungkin terasa agama itu abstrak :

metode studi Al-Qur’an (dirasah al-qur’an), metode studi

hadis (dirasah al-hadis), metode studi fiqih (ushul fiqih),

filsafat agama, sejarah agama, perbandingan agama, dan

sebagainya. Dengan kata lain, metodelogi penelitian

agama dalam pengertian kedua ini adalah metode studi

agama sebagai doktrin yang melahirkan ilmu-ilmu

keagamaan (religionwissenscaft). Penelitian agama sebagai

doktrin berfokus pada substansi ajaran agama yang

didasari oleh keyakinan atas kebenaran agama itu

sendiri. Sebab, sebuah realitas sosial dianggap sebagai

Page 7: Penelitian Agama Dan Keagamaan

norma-norma suci yang mengingat perilaku apabila norma

itu disakralkan dan diyakini dari Tuhan.

Ketiga, penelitian agama berarti meneliti fenomena

sosial yang ditimbulkan oleh agama dan penyikapan

masyarakat terhadap agama.Yang pertama yaitu fenomena

sosial yang ditimbulkan oleh agama berupa struktur

sosial, pranata sosial, dan dinamika masyarakat. Agama

yang memiliki dimensi intelektual,spiritual,mistikal,

dan institusional, menurut Abdullah adalah landasan

terbentuknya suatu “masyarakat kognitif”. Artinya,

agama merupakan awal dari terbentuknya suatu komunitas

atau kesatuan hidup yang diikat oleh keyakinan akan

kebenaran hakiki yang sama, yang memungkinkan

berlakunya suatu patokan pengetahuan yang sama pula.

Dengan demikian, pengertian dari penelitian agama

itu sendiri yaitu pengkajian akademis terhadap agama

sebagai realitas sosial, baik berupa teks, pranata

sosial yang lahir atau sebagai perwujudan kepercayaan

suci. Dengan kata lain, penelitian agama adalah

pengkajian akademis terhadap ajaran dan keberagamaan

(religiosity).

2. Perbedaan Penelitian Agama Dan Keagamaan

Page 8: Penelitian Agama Dan Keagamaan

2Metode sering dikaitkan dengan kata-kata research

atau penelitian, pengumpulan data atau cara memperoleh

informasi, analisis data atau pendekatan, dan lain-lain

lagi.

Penelitian adalah upaya mempelajari suatu masalah

untuk menemukan jawaban atas masalah tersebut serta

prinsip-prinsip umum berdasarkan data-data yang

terkumpul.Penelitian ini bersifat sistematis, bersifat

empiris, tekontrol, serta objektif.Untuk melaksanakan

penelitian diperlukan suatu langkah penelitian.Langkah-

langkah penelitian secara minimal dapat ditetapkan

dalam enam langkah. (1) Merumuskan permasalahan secara

jelas; (2) Menentukan sumber informasi, baik yang

bersifat primer maupun yang bersifat sekunder; (3)

Mengumpulkan metode pengumpulan data dan cara

memperoleh informasi; (4) Melaksanakan penelitian; (5)

Mengolah data; (6) Menuyusun laporan. Apabila langkah-

langkah penelitian ini telah dilalui secara prosedural,

secara teoritis, peneliti itu telah melakukan kegiatan

secara ilmiah.

Agama merupakan salah satu aspek atau unsur

kehidupan yang harus dimiliki oleh manusia yang ada di

dunia ini. Di dalam agama terdapat petunjuk tentang

bagaimana cara menjalin hubungan dengan tuhan, cara

menjalin hubungan dengan sesama manusia, dan cara2 Suprayogo Imam, Metodelogi Penelitian Sosial-Agama, Bandung :PT

REMAJA ROSDAKARYA,2003

Page 9: Penelitian Agama Dan Keagamaan

menjalin hubungan dengan alam yang kita tempati. Agama

secara bahasa berasal dari kata sangkrit. Kata itu

tersusun dari dua kata, a artinya tidak dan gam

artinya pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap

ditempat, diwarisi secara turun temurun. Sedangkan

secara istilah, kaum agamawan mendifinisikan agama

sebagai suatu peraturran Tuhan yang mendorong jiwa

seseorang yang mempunyai akal untuk memegang peraturan

Tuhan diatas pilihannya sendiri untuk mencapai kebaikan

hidup dan kebahagiaan di akhirat. 3Sampai sekarang,

istilah penelitian agama dan penelitian keagamaan belum

diberi batas yang tegas. Penggunaan istilah penelitian

agama sering juga dimaksudkan mencakup penelitian

keagamaan dan begitu sebaliknya, salah satu contoh

yang diungkap oleh M.Atho Muzar adalah pernyataan A.

Mukti Ali yang ketika membuka program pelatihan agama

(PLPA) menggunakan kedua istilah tersebut dengan arti

yang sama.

Atho Mudzar mengukip pendapat Middleton, guru besar

antropologi di New York University.Middleton

berpendapat bahwa penelitian agama berbeda dengan

penelitian keagamaan.Penelitian agama lebih

mengutamakan pada materi agama, sehingga sasarannya

terletak pada elemen pokok, yaitu ritus,mitos dan

magic. Sedangkan penelitian keagamaan lebih

3Metodelogi Studi Islam.http://Andasayabisa.blogspot.com .20/06/12

Page 10: Penelitian Agama Dan Keagamaan

mengutamakan pada agama sebagai sistem atau sistem

keagamaan. M.Atho Mudzar mengutamakan bahwa untuk

penelitian agama yang sasarannya adalah agama sebagai

doktrin, pintu bagi pengembangan suatu metode

penelitian tersendiri sudah terbuka dan sudah ada yang

pernah merintisnya. Sedangkan untuk penelitian

keagamaan yang sasarannya agama sebagai gejala sosial,

kita tidak perlu membuat metodelogi penelitian

sendiri.Ia cukup meminjam metodelogi penelitian sosial

yang telah ada.

Sedangkan menurut pandangan Juhaya S.Pratja,

penelitian agama adalah penelitian tentang asal-usul

agama dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran

agama tersebut terhadap ajaran yang terkandung

didalamnya.Dan penelitian keagamaan adalah penelitian

tentang praktik-praktik ajaran agama yang dilakukan

oleh manusia secara individual dan kolektif.

3. Konstruksi Teori Penelitian Agama4Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,

W.J.S.Poerwadarminta mengartikan konstruksi sebagai

cara membuat (menyusun) bangunan-bangunan (jembatan dan

sebagainya), dan dapat pula berarti susunan dan4Pengertian “Konstruksi Teori” Penelitian Agama.http://buanyakilmu.blogspot.com. 05/2009

Page 11: Penelitian Agama Dan Keagamaan

hubungan kata di kalimat atau di kelompok kata.

Sedangkan teori berarti pendapat yang dikemukakan

sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa

(kejadian), dan berarti pula asas-asas dan hukum-hukum

umum yang dasar suatu kesenian atau ilmu

pengetahuan.Selain itu, teori dapat pula berarti

pendapat, cara-cara, dan aturan-aturan untuk melakukan

sesuatu.

Selanjutnya, dalam ilmu penelitian teori-teori itu

pada hakikatnya merupakan pernyataan mengenai sebab

akibat atau mengenai adanya suatu hubungan positif

antara gejala yang diteliti dari satu atau beberapa

faktor tertentu dalam masyarakat, misalnya kita ingin

meneliti gejala bunuh diri.Emile Durkheim (seorang ahli

sosiologi Perancis kenamaan) mengatakan adanya hubungan

positif antara lemah dan kuat nya integrasi sosial dan

gejala bunuh diri.Dari pengertian-pengertian tersebut,

kita dapat memperoleh suatu kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan konstruksi teori adalah susunan atau

bangunan dari suatu pendapat, asas-asas atau hukum-

hukum mengenai sesuatu yang antara satu dengan yang

lainnya saling berkaitan, sehingga membentuk suatu

bangunan.

Adapun penelitian berasal dari kata teliti yang

artinya cermat, seksama, pemeriksaan yang dilakukan

secara seksama dan teliti, dan dapat pula berarti

Page 12: Penelitian Agama Dan Keagamaan

penyelidikan.Tujuan pokok dari kegiatan penelitian ini

adalah mencari kebenaran-kebenaran objektif yang

diperoleh tersebut kemudian digunakan sebagai dasar

atau landasan untuk pembaruan, perkembangan atau

perbaikan dalam masalah-masalah teoritis dan praktis

bidang-bidang pengetahuan yang bersangkutan.Dengan

demikian, penelitian mengandung arti upaya menemukan

jawaban atas sejumlah masalah berdasarkan data-data

yang terkumpul.

Berikutnya, sampailah kita kepada pengertian

agama.Telah banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan seperti

antropologi, psikologi, sosiologi, dan lainnya yang

mencoba mendefinisikan agama. R.R Maret salah seorang

ahli antropologi Inggris, menyatakan bahwa agama adalah

yang paling sulit dari semua perkataan untuk

didefinisikan karena agama adalah yang paling sulit

dari semua perkataan untuk didefinisikan karena agama

adalah menyangkut lebih dari pada hanya pikiran, yaitu

perasaan dan kemauan juga, dan dapat memanifestasikan

dari menurut segi-segi emosionalnya walaupun idenya

kabur. Harun Nasution menyebutkan adanya empat unsur

penting yang terdapat dalam agama, yaitu : 1.) unsur

kekuatan gaib yang dapat mengambil bentuk dewa, tuhan,

dan lainnya 2.) unsur keyakinan manusia bahwa

kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat

nanti amat tergantung kepada adanya hubungan baik

Page 13: Penelitian Agama Dan Keagamaan

dengan kekuatan gaib yang dimaksud 3.) unsur respond

yang bersifat emosional dari manusia yang dapat

mengambil bentuk perasaan takut, cinta, dan sebagainya

4.)unsur paham adanya yang kudus ( sacred) dan suci

yang dapat mengambil bentuk kekuatan gaib.

4. Model-model Penelitian Agama5Model-model penelitian keagamaan disesuaikan

dengan perbedaan antara penelitian agama dan penelitian

hidup keagamaan.Djamari menjelaskan bahwa kajian

sosiologi agama adalah dengan menggunakan metode

ilmiah. Pengumpulan data dan metode yang digunakan

antara lain :

1. Analisis Sejarah

Tujuan penelitian sejarah adalah untuk membuat

rekonstruksi masa lampau secara sistimatis dan

obyektif ,dengan cara

mengumpulkan ,mengevaluasi,memverifikasi serta

mensistematisasikan bukti bukti untuk menegakan

fakta dan memperoleh kesimpulan yang 

kuat.Penelitian ini memilki ciri”sbb:1.bergantung

kepada daya yang diobservasi orang lain daripada

yang di observasi oleh peneliti sendiri.2.Harus5Risnaldi, Corak dan Model Keagamaan.http://risnaldisbkr.blogspot.com. 20/01/13

Page 14: Penelitian Agama Dan Keagamaan

tertib,ketat,sistimatik dan tuntas  dan bukan

sekedar megkoleksi informasi-informasi yangtak

layak,tak reliable danberat sebelah .3.Bergantung

pada data primer dan data skunder.,data primer

diperoleh dari sumber primer kejadian kejadian yang

dituliskan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

sumber sekunder,yaitu peneliti melaporkan hasil

observasi orang lain yang satu kali atau lebih

telah lepas dari kejadiaan aslinya .4.Harus

melakukan kritik ekternal dan kritik

internal.Kritik ekternal menanyakan apakah

dokumenitu autentik atau tidak ,apakah data

tersebut akurat atau relevan;sedangkan kritik

internal harus menguji motif,berat sebelah dsb.

Dalam hal ini, sejarah hanya sebagai metode

analisis atas dasar pemikiran bahwa sejarah dapat

menyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang

mendukung timbulnya suatu lembaga, dan pendekatan

sejarah bertujuan untuk menemukan inti karakter

agama dengan meneliti sumber klasik sebelum

dicampuri yang lain. Seperti halnya agama islam,

sejarah mencatat bahwa ia adalah agama yang

diturunkan melalui Nabinya yaitu Muhammad SAW

berdasarkan kitab sucinya yaitu Al-qur’an yang

ditulis dengan bahasa arab. Islam diturunkan bukan

untuk satu bangsa saja melainkan untuk seluruh

Page 15: Penelitian Agama Dan Keagamaan

bangsa secara universal. Sedangkan agama lain ada

yang hanya diturunkan untuk satu bangsa saja yaitu

untuk ras yahudi saja.

Pendekatan sejarah dalam memahami agama dapat

membuktikan apakah agama itu masih tetap pada

orisinalitasnya seperti ketika ia baru muncul atau

sudah bergeser jauh dari prinsip-prinsip utamanya.

Bila hal itu dihubungkan dengan agama islam maka ia

dapat dimasukkan pada kategori agama yang bertahan

konsisten dengan ajaran seperti pada masa awalnya.

Menurut ahli perbandingan agama seperti A. Mukti

Ali, apabila kita ingin memahami sebuah agama maka

kita harus mengidentifikasi lima aspek yaitu konsep

ketuhanan, pembawa agama atau nabi, kitab suci,

sejarah agama, dan tokoh-tokoh terkemuka agama

tersebut.

2. Analisis Lintas Budaya

Analisis lintas budaya bisa diartikan dengan ilmu

antropologi, karena dilihat dari definisi

antropologi sendiri secara sederhana dapat

dikatakan bahwa antropologi mengkaji kebudayaan

manusia.

Islam sebagai agama yang dibawa oleh nabi Muhammad

SAW sampai saatnya kini telah melalui berbagai

dimensi budaya dan adat-istiadat.Masing-masing

negeri memiliki corak budayanya masing-masing dalam

Page 16: Penelitian Agama Dan Keagamaan

mengekspresikan agamanya. Karena itu dari segi

antropologi kita dapat memilah-milah mana bagian

islam yang merupakan ajaran murni dan mana ajaran

islam yang bercorak lokal budaya setempat.

3. Eksperimen

Penelitian yang menggunakan eksperimen agak sulit

dilakukan dalam penelitian agama.Namun, dalam

beberapa hal, eksperimen dapat dilakukan dalam

penelitian agama.Misalnya untuk mengevaluasi

perbedaan hasil belajar dari beberapa model

pendidikan agama.Penelitian ini dilakukan untuk

menyelidiki kemungkinan sebab akibat dengan cara

mengenakan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimental dan memperbandingkan hasilnya dengan

satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenal

kondisi perlakuannya. Contohnya penelitian yang

dilakukan untuk menyelidiki pengaruh dua metode

mengajar sejarah pada murid murid kelas III SMA

sebagai fungsi ukuran (besara dan kecil)dan taraf

integensi murid(tinggi,sedang dan rendah)dengan

cara menempatkan guru secara random

(acak)berdasarkan intelegensi ,ukuran kelas dan

metode mengajar.Ciri-cirinya antara lain :

1.) Menuntut  pengaturan variabel dan kondisi

kondisi ekperimental secara tertib ketat, baik

Page 17: Penelitian Agama Dan Keagamaan

dengan kontrol maupun manipulasi langsung maupun

denganmenggunakan pengaturan secara acak.

2.) Secara khas menggunakan kelompok kontrol

sebagai garis dasar untuk membandingkan dengan

kelompok - kelompok yang di kenal perlakuan

eksperimental.

4. Observasi Partisipatif

Dengan partisipasi dalam kelompok, peneliti dapat

mengobservasi perilaku orang-orang dalam konteks

religius. Baik diketahui atau tidak oleh orang yang

sedang diobservasi. Dan diantara kelebihannya

yaitu memungkinkannya pengamatan simbolik antar

anggota kelompok secara mendalam.Adapun

kelemahannya yaitu terbatasnya data pada kemampuan

observer.

5. Riset Survei dan Analisis Statistik

Penelitian survei dilakukan dengan penyusunan

kuesioner, interview dengan sampel dari suatu

populasi. Sampel bisa berupa organisasi keagamaan

atau penduduk suatu kota atau desa. Prosedur

penelitian ini dinilai sangat berguna untuk

memperlihatkan korelasi dari karakteristik

keagamaan tertentu dengan sikap sosial atau atribut

keagamaan tertentu.

Penelitian survey dapat digunakan paling kurang

untuk tujuh tujuan:

Page 18: Penelitian Agama Dan Keagamaan

1.) Digunakan untuk maksud penjagaan (eksploratif)

2.) Untuk menggambarkan (deskriftif)

3.) Untuk penjelasan (explanatory)atau

penegasan(conformatory) yakni untuk menjelaskan

hubungan kausal dan pengujian hipotesis.

4.) Untuk keperluan penilaian(evaluasi)

5.) Untuk prediksi atau meramalkan kejadian

kejadian yang mungkin akan timbul dimasa

mendatang .

6.) Untuk digunakan sebagai bahan atau landasan

bagi penelitian yang lebih bersifat oprasional.

7.) Sebagai upaya untuk mengembangkan indiKator-

indikator sosial.

6. Analisis Isi

Dengan metode ini, peneliti mencoba mencari

keterangan dari tema-tema agama, baik berupa

tulisan, buku-buku khotbah, doktrin maupun

deklarasi teks, dan lainnya.

7. Penelitian Kasus dan Lapangan

Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan

adalah untuk mempelajari secara intensif tentang

latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan sesuatu unit sosisal,

individu,kelompok,lembaga atau masyarakat .Ciri-

cirinya  antara lain :1.Penelitian kasus adalah

penelitian mendalam mengenai unit social tertentu

Page 19: Penelitian Agama Dan Keagamaan

yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan

terorganisasi dengan baik mengenai unit

tersebut ;2.Dibanding dengan studi survey yang

cenderung meneliti sejumlah kecil variabel  pada

unit sampel yang besar,studi kasus cenderung untuk

meneliti jumlah unit yang kecil,tetapi mengenai

variable-variabel dan kondisi kondisi yang besar

jumlahnya.

Penelitian penelitian sangat berguna terutama untuk

informasi latarbelakang guna perencanaan penelitian

yang lebih besar dalam ilmu ilmu sosial.Data yang

diperoleh dari penelitian penelitian kasus

memberikan contoh contoh yang berguna untuk memberi

ilustrasi mengenai penemuan- penemuan yang

digeneralisasi dengan statistic.

Adapun kelemahannya antara lain karena fokusnya

terbatas pada unit- unit yang sedikit

jumlahnya,penelitian kasus itu terbatas sifat

representatifnya . Studi ini tidak memungkinkan

generalisasi pada populasinya,sebelum penelitian

lanjutan  yang berfokus pada hipotesis-hipotesis 

tertentu dan mengunakan sampel yang layak selesai

dikerjakan.

8. Penelitian korelasional (correlational   research).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi

sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor 

Page 20: Penelitian Agama Dan Keagamaan

berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau

lebih faktor lain berdasarkan koefiensi

korelasi.Diantara contoh penelitian korelasional

ini adalah studi yang mempelajari saling hubungan

antara skortes masuk perguruan tinggi dengan indeks

prestasi ,serta studi untuk meramalkan keberhasilan

belajar berdasarkan atas skor pada tes bakat.Ciri-

cirinya antara lain :

1.)Cocok dilakukan bila variable variable yang

diteliti rumit dan /atau tidak dapat diteliti

dengan metode eksperimental atau tidak dapat

dimanipulasiakan .

2.)Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa

variabel dan saling hubungannya secara serentak

dalam keadaan realistiknya.

9. Grounded research.

Jika penelitian survey sebagaimana diatas merupakan

pendekatan kuantitatif,titk berat grounded research

adalah pada pendekatan kualitatif.Pada penelitian

ini data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara

bebas dimana para penelitian tidak memulai

penelitiannya  dengan teori atau hipotesis yang

akan diuji melainkan bertolak dari data yang

dikumpulkan .Berkenaan dengan penelitian ini Glaser

dan  strauss(1967)mengatakan bahwa grounded

research merupakan reaksi yang tajam dan sekaligus

Page 21: Penelitian Agama Dan Keagamaan

menyajikan jalan keluar dari “stagnasi teori” dalam

ilmu ilmu sosial ,dengan menitik beratkan pada

sosiologi.

C. PenutupDari uraian diatas, maka dapat disimpulkan:

1. Penelitian Agama berarti menempatkan Agama

sebagi objek penelitian

2. Perbedaan antara penelitian Agama dan keagamaan

adalah objek penelitiannya.Penelitian Agama

mengkaji Agama sebagai doktrin sedangkan

penelitian keagamaan objek penelitian yang dikaji

adalah Agama sebagai gejala sosial.

3. Teori dalam konstruksi penelitian keAgamaan

diantaranya Teori perubahan sosial, Teori

struktural-fungsional, Teori antropologi dan

sosiologi Agama, Teori budaya dan tafsir budaya

simbolik, Teori pertukaran sosial, Teori sikap.

4. Model-model penelitian keagamaan diantaranya

adalah Analisis Sejarah, Analisis Lintas Budaya,

Eksperimen, Observasi Partisipatif, Riset Survey

dan Analisis Statistik, Analisis Isi

Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari

bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, baik

dari segi tulisan maupun kesempurnaan, oleh karena itu

Page 22: Penelitian Agama Dan Keagamaan

kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan

agar menjadi lebih baik kedepannya.