Program KELAS INSPIRASI II: Program KELAS INSPIRASI II: Berbagi Berbagi Inspirasi Inspirasi Lewat Lewat Profesi Profesi Sebuah Sebuah Sebuah Sebuah Sebuah Sebuah Sebuah Sebuah Provokasi Provokasi Provokasi Provokasi Provokasi Provokasi Provokasi Provokasi Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Untuk Melahirkan Melahirkan Melahirkan Melahirkan Melahirkan Melahirkan Melahirkan Melahirkan Habibie Habibie Habibie Habibie Habibie Habibie Habibie Habibie & & & & & & & & Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Baru Baru Baru Baru Baru Baru Baru Baru Menuju Menuju Menuju Menuju Menuju Menuju Menuju Menuju Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Gemilang Gemilang Gemilang Gemilang Gemilang Gemilang Gemilang Gemilang Disampaikan Disampaikan untuk untuk Generasi Generasi Penerus Penerus Bangsa Bangsa Adik Adik-adik adik MI MI Muhammadiyah Muhammadiyah I I Rumbai Rumbai Pekanbaru, Riau, 20 Februari 2013 Tri Widodo W. Utomo
Program KELAS INSPIRASI II: Berbagi Inspirasi Lewat Profesi Sebuah Provokasi Untuk Melahirkan Habibie & Einstein Baru Menuju Indonesia Gemilang
Disampaikan untuk Generasi Penerus Bangsa Adik-adik MI Muhammadiyah I Rumbai Pekanbaru, Riau, 20 Februari 2013
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Program KELAS INSPIRASI II: Program KELAS INSPIRASI II: BerbagiBerbagiInspirasiInspirasi LewatLewat ProfesiProfesi
SebuahSebuahSebuahSebuahSebuahSebuahSebuahSebuah ProvokasiProvokasiProvokasiProvokasiProvokasiProvokasiProvokasiProvokasi UntukUntukUntukUntukUntukUntukUntukUntuk MelahirkanMelahirkanMelahirkanMelahirkanMelahirkanMelahirkanMelahirkanMelahirkan HabibieHabibieHabibieHabibieHabibieHabibieHabibieHabibie & & & & & & & & Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein Einstein BaruBaruBaruBaruBaruBaruBaruBaru MenujuMenujuMenujuMenujuMenujuMenujuMenujuMenuju Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia GemilangGemilangGemilangGemilangGemilangGemilangGemilangGemilang
DisampaikanDisampaikan untukuntuk GenerasiGenerasi PenerusPenerus BangsaBangsaAdikAdik--adikadik MI MI MuhammadiyahMuhammadiyah I I RumbaiRumbai
1. Seorang ayah & anak laki-lakinya mengalami kecelakaan. Sang ayah meninggal di tempat, sementara anaknya dilarikan ke RS. Sesampai di RS, Dokter berkata: “Saya tidak mampumengoperasi anak ini, dia adalah anak saya! " Bagaimana hal inibisa terjadi? Siapakah Dokter tsb?
2. Seorang lelaki berpakaian serba hitam: sepatu, kaos kaki, celana, jaket, kaos tangan, dan masker. Dia menyusuri jalan yg semualampunya mati. Sebuah mobil hitam datang kepadanya denganlampu mati, namun anehnya dia bisa berhenti tepat waktu. Bagaimana sopir melihat orang tsb?
3. Seorang pembunuh divonis hukuman mati. Dia harus memilihdiantara 3 ruang. Ruang pertama penuh dengan kobaran api; ruang kedua penuh dengan para pembunuh bersenjata lengkap; dan ruang ketiga penuh dengan singa kelaparan yg tidak makanselama 3 tahun. Ruang manakah yg paling aman buat orang tsb?
““PantangPantang MenyerahMenyerah””
Pada suatu petang yg sendu, seekor anak kerang di dasar laut datangmengaduh kepada induknya. Sebutir pasir tajam bagai sembilu, memasuki
tubuhnya yg merah dan lembek. ”Anakku”, kata sang ibu sambilmencucurkan air mata, ”Tuhan tidak memberikan kepada kita – bangsakerang – sebuah tanganpun, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Sakitsekali, ibu tahu anakku. Namun terimalah itu sebagai takdir alam. Jadi,
kuatkanlah hatimu, nak. Jangan lagi terlalu lincah. Kerahkan semangatmuuntuk melawan rasa ngilu itu. Tegarkan jiwamu untuk menanggung nyeri yg
menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yg bisaengkau perbuat, anakku,” bujuk ibunya dengan lembut namun pilu.
Si anak kerang itupun mencoba menuruti nasihat ibunya. Ada hasilnyamemang, namun perih-pedih tetap saja tak alang kepalang. Kadang, di
tengah erang kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Namun, tak adapilihan lain. Ia terus bertahan. Dan dengan banyak air mata, ia berusaha
Tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk di dagingnya. Makin lama makin halus. Kian lama kian bulat. Dan rasa sakitpun mulai berkurang.
Mutiara itu semakin menjadi. Kini, bahkan rasa sakitnya pun terasa biasa. Dan ketika masanya tiba, sebutir mutiara besar dan mengkilap akhirnyaterbentuk sempurna. Si anak kerang berhasil mengubah pasir menjadi
mutiara. Deritanya berubah menjadi mahkota kemuliaan. Air matanya kinimenjadi harta yg sangat berharga.
(Jansen Sinamo, 2005, Dari Pasir Menjadi Mutiara, Kisah si Anak Kerangyang Membalut Pasir Penderitaan Menjadi Mutiara Kemuliaan)
SelaluSelalu SemangatSemangat GapaiGapaiMasaMasa DepanDepan & & JadilahJadilahSang Sang JuaraJuara !!!!