711..9 I \TS (\-\(96. PENDUGAAN FUNGSI PRODUKSI DAN FUNGSI PENAWARAN GENlENG BETON NUSANTARA 01 PT. VARIA USAHA BETON SIOOARJO TUGAS AKHIR Oleh : A C '11rp : 19015003&1 SVIJ •. ___ -.,,, PROGRAM STUDI DIPLOMA Ill STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 1995 J' f '•• < • <- ,J L,. ·• ... i
82
Embed
PENDUGAAN FUNGSI PRODUKSI DAN FUNGSI PENAWARAN … · Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan Pro ... 1. Dapat mengetahui suatu teori ekonomi dalan menjelaskan perilaku nyata
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
711..9 I \TS (\-\(96.
PENDUGAAN FUNGSI PRODUKSI DAN FUNGSI PENAWARAN GENlENG BETON NUSANTARA
01 PT. VARIA USAHA BETON SIOOARJO
TUGAS AKHIR
Oleh :
~homas A C '11rp : 19015003&1
SVIJ •. -'~-"-""=---.._.....__, ___ -.,,,
PROGRAM STUDI DIPLOMA Ill STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
1995
J' f '•• < • <- ,J L,. ·• ... i
LEMBAR
P E N G E S A H A N
DISETUJUI OLEH :
PEMBIMBING
-c) C IR. S E T I A WAN MS.)
NIP 131 651 428
DIKETAHUI OLEH : KETUA PROGRAM·STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
S U R A B A Y A
\.l TUTI RUMIATI )
IP. 131 474 470
ABSTRAK
Persaingan di bidang perdagangan dan industri dewasa ini dirasakan semakin tajam. Untuk itu perlu kiranya P.T. VARIA USAHA BETON Sidoarjo meningkatkan produksinya baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal 1n1 bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat sejalan dengan perubahan jaman. Oengan kualitas yang baik dan harga yang memadai, maka omset penjualannya terus mengalami kenaikan dari wa~~u ke waktu.
Salah satu produksi di P.T. VARIA USAHA BETON Sidoarjo adalah genteng beton nusantara yang relatif murah dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sehingga produksi dan penawarannya akan mengalami peningkatan. Oleh sebab itu penelitian ini menduga fungsi produksi dan fungsi penawaran genteng beton jenis nusantara dengan m~libatkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada fungsi Produksi digunakan model Cobb-Doue~as, sedangkan fungsi penawaran menggunakan model Linear. Sedangkan metode pendu~aannnya digunakan Metode Kv~dr~~t 'fe,l'kt:,;d 1 (t;lrcl~i'!.et.ry Le~st Square, OLS). Hasil pendugaan kedua fungsi tersebut adalah Funesi Produk$i :
PROD= 0~718205 BB 0~711 TK 0,279 M 0,594
Funesi Penawaran :
PENW = -146874 + 0,441 HGN + 5,35 HGW + 0~95 HAB
Terlihat bahwa produksi (PROD) dipengaruhi oleh jUJnlah bahan baku (BB), jumlah tenaga kerja (TK) dan mesin (M). Sedangkan besarnya penawaran (PENW) dipengaruhi oleh harga genteng beton nusantara itu sendiri (HGN), harga genteng wuwung (HGN) dan harga abu batu (HAB).
Dilihat dari elastisitas produksi ternyata penggunaan bahan baku (BB), tenaga kerja (TK) dan mesin (M) efisien (masuk da1am daerah rasional). Penawaran kurang responsif terhadap perubahan harga genteng beton nusantara (HGN) dan harga abu batu (HAB), tetapi responsif terhadap adanya t!~rubahan harga gent eng wuwung ( HGN) .. Ha 1 in i b is a d i 1 ihat elastisitasnya masing-masing untuk HGN sebesar 0,741, HAB sebesar 0,187 dan HGW sebesar 1,488.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberi, menyertai serta karuniaNya, sehingga Tugas Akhir
ini dapat selesai.
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat kelulusan Pro
gram Studi Diploma III Statistika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Insti tut Teknologi Sepul uh Nopember
Surabaya.
Tanda ucapan terima kasih kami kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Soegimin selaku Dekan FMIPA ITS yang
telah mengijinkan survey ke perusahaan,
2. Bapak Drs. Haryono, MSIE. selaku Ketua Jurusan Statis
tika yang telah memberi pengesahan,
3. Ibu Ora. A. Tuti Rumiati selaku Ketua Program Studi Di
ploma III Statistika yang telah memberi perhatian,
4. Ibu Ora. Sri Pingit Wulandari selaku Dosen Wali yang
telah menyetujui,
5. Bapak Ir. Setiawan MS. selaku Oosen Pembimbing yang te
lah banyak memberi saran serta pembimbingan,
6. Seluruh karyawan pengajaran Statistika yang telah mem
bantu banyak,
ii
7. Bapak Paulus S. selaku Kabag Produksi BPC dan staf PT.
VARIA USAHA BETON Sidoarjo yang telah membantu mempero-
leh data,
8. Kepada temanku yang selalu memberi dorongan (Dd dan
Mg), meminjamkan buku (Nanis dan Rn) dan yang meluang-
kan waktu serta pikirannya (An, Ag, Ed, Hr, In dan la
innya), dan
9. Kepada Orangtuaku yang membantu terselesainya Tugas
Akhir ini.
Semoga penyusunan Laporan ini bermanfaat. Penulis
menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunannya, maka
segala saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurna-
annya kami uoapkan terima kasih.
pe~ulis
Thomas A.L. NRP. 1901500387
iii
DAFTAR lSI
ABSTRAK i
KATA PE:NGANTAR ii
DAFTAR lSI iv
DAFTAR GAMDAR DAN,TA.bE:L vii
DAFTAR LAHPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 3
1.3 Tujuan dan Hanfaal Penelilian 3
1.4 Balasan Penelilian
SAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1 Kon$ep dan definisi 5
2.1.2 Elastisilas Produksi 6
2.2 Fungsi Penawaran
2.2.1 Konsep dan Definisi 7
2.2.2 Elastisilas Penawaran 8
2.3 Analisa Regresi 9
2.4 Helo~e Kuadral Terkecil COLS • Ordinary Least Square) 11
' ' -f!',H IYl ftJ ;,,·~·.~: ::./
11
iv
2.4.2 Kenormalan Residual 12
2.9 Regresi Linear Dengan Pendekatan Matriks 13
2.6 Regresi "Himpunan Bagian Terbaik" (Best Subset Regression) 14
2.7 Analisa Varians dan Pengujian Parameter Regresi 19
2.8 Koefisien Determinasi 17
2.9 Pengujian Asumsi Klasik
2.9.1 Multikolinearitas 18
2.9 2 Heteroskedastisitas 20
2.9.3 Autokorelasi 21
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI
3.1 Pengumpulan Data 24
3.2 Pengolahan Data 29
BAB IV HASI L DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendugaan Fungsi Produksi
4.1.1 Analisa Regresi Model Linear dan Cobb-Douglas 27
4.1.2 Pengujian Parameter Regresi 34
4.1.3 Analisa Model 39
4.2 Pendugaan fungsi Penawaran
4.2.1 Analisa Regresi dengan Metode OLS 37
4. 2". 2 Pengujian Parameter Regresi 41
4.2.3 Analisa Model 42
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Sa r a n
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
vi
45
46
47
48
DAFT AR LAMPI RAN
LAMPIRAN 1 DATA ASLI FUNGSI PRODUKSI GENTENG BETON NUSANT ARA BULANAN C J ANUARI 1 993 - OKTOBER 1 994) DAN MEMEiU KSA HUBUNGAN KEERAT,AN
. '
LAMPIRAN 2 MEMILIH MODEL TERBAIK
LAMPIRAN 3 PERSAMAAN REGRESI OLS DAN MEMERIKSA MULTIKOLI~EARITAS
LAMPIRAN 4 MEMERIKSA AUTOKORELASI
LAMPIRAN 5 MEMERIKSA HETEROSKEDASTISITAS
LAMPI RAN 6 MEMERI KSA KENORMALAN RESIDUAL
LAMPI RAN 7 OAT A FUNGSI PRODUKSI DALAM Ln DAN MEMERI KSA HUBUNGAN LINEAR
LAMPIRAN 8 MEMILIH MODEL COBB-DOUGLAS
LAMPIRAN 9 PERSAMAAN REGRESI COBB-DOUGLAS DAN MEMERIKSA MULTIKOLINEARITAS
LAMPI RAN 10' MEMERI KSA 'AUTOKORELASI
LAMPI RAN 11 MEMERI KSA HETEROSKEDASTI SIT AS
LAMPI RAN 12 MEMERI KSA KENORMALAN RESI·DUAL
LAMPIRAN 13 DATA ASLI FUNGSI PENAWARAN GENTENG BETON NUSANT ARA BULANAN C J ANUARI ·1 993 - OKTOBER 1994) DAN MEMERIKSA HUBUNGAN KEERATAN
LAMPI RAN 14 MEMI LI H MODEL TERBAI K
LAMPI RAN 15 PERSAMAAN REGRESI OLS DAN MEMERI KSA MULTI KOLINEARITAS
LAMPI RAN 16 MEMERI KSA AUTOKORELASI
LAMPI RAN 1 7 MEMERI KSA HETEROSKEDASTI SIT AS
LAMPI RAN 18 MEMERI KSA KENORMALAN RESIDUAL
LAMPI RAN 19 ELASTI.SI T AS FUNGSI PRODUKSI 1'
viii
LAMPlR4N 20 ELASTISlTAS FUNGSI 'PENAWARAN
LAMPIRAN 21 TAHAP PRODUKSI
ix
,'
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pertumbuhan perekonomian cukup pesat dewasa
ini, memungkinkan untuk terus memacu dengan segala upaya ' '
agar kebutuhan kita dapat terpenuhi. Tantangan ~an hamba-
' tan pembangunan dewasa ini menitikberatkan pada pengenta-
san kemiskinan. Oleh karena itu pemerinta~ me~ekankan
terhadap peningkatan stabilitas nasional. . .
Salah satu unsur dari stabilitas nasional adalah di-
bidang ekonomi. Sec~ra keselur~han, perilaku yang dipela
jari, difokuskan pada perilaku ekonomi, misalnya perilaku
konsumsi, produksi, membeii suatu barang, keputusan beker
ja dan sebagainya. Perilaku ekonomi manusia atau perusa-
haan sifatnya kompleks. Maksudnya terdapat banyak hal
yang menjadi pertimbangan sebelum seseorang atau perusaha-
an memutuskan sesuatu.
Pertimbangan yang diambil oleh suatu perusah.~an dalam
peningkatkan produktivitas·dapat dilihat dari car• menye-• ' I
imbangkan kepentingan-kepentingan yang bertenta~gan dari
orang .... ora.ng pemasaran, .para akuntan manaj emen, · serikat pe-
kerja dan bahkan para ahli lingkungan. Sehingga kegiatan
ini menghasilkan suatu perencanaan jangka pendek maupun
j angka panj ang ~
I Titik tolak untuk menyusun' suatu rencana produksi ia-I l~h membuat diagnosis tentang keadaan sekarang. biagnosis
'
ini disesuaikan dalam memenuhi selera. masyarakat sebagai
konsumen. Sebab masyarakat menginginkan kualitas dan
kwantitas barang·ter~ebut sesuai dengan seleranya;
Beban tersebut sangat terasa terutama.pada perusahaan
yang bergerak dibidang kebutuhan primer. Salah satu peru-
sahaan yang berg~rak untuk·memenuhi kebutuhan primer ada-
lah P.T. VARIA USAHA BETON Sidoarjo. Peru~ahan ini mem
produksi beton pra cetak yang menghasilkan beton . dalam
bentuk jadi, tetapi juga menerima pesanan lain sesuai ke
inginan ~onsumen. Proses ini dimulai da~i bahan ,baku sam-
pai menjadi bahan jadi, dan tidak ada proses pengembalian ' ' '
atau pengulangan sebelumnya. Tahapan proses produksinya
d isaj ikan pad a Gambar +. 1. 1.
Jenis produksi genteng yang. dihasilkan adalah genteng
Dari gambar tersebut dipe~oleh titik-titik yang mendekati
garis lurus (garis kenormalan). Sehingga dapat dikatakan
bahwa distribusi data pa'd!it fungsi produksi den~an model ' I
Cobb-Douglas mempunyai kecenderunga·n normal .. Diperoleh
nilai korelasi antara residua~ dengan normal ,ko~ sebesar
0,989 (ph't = 0,989), dan dengan n = 22, ex = 5 % nilai ~ ung
korelasi pada tabel koefisien korelasi diperQleh sebesar
0,9532 (p b t = 0,9532). terlihat ta. e bahwa Phi.lung >
maka residual fungsi produksi model Cobb-Douglas berdis
tribusi normal.
34
Tabel 4.1.1.2 Hasil Pend~gaan Fungsi Produksi
Variabel Model Linear Model Cobb-D.ouglas
Intersep - 68941 - el,3314 ( 19?8~ ) ( 0,614~ )
BB el,1828el el,71112 { 0,029~4 ) ( 0,0893? > '•
TK 919,4 el,2788 ' I
( 383,? ) ( 0 i 1042 )
M 5766 el,6944 ( 2122 .) ( 0. 1990 )
F 193,84 301, 39
R2 97 % 98 %
4.1.2 Pengujian Par~meter Regresi
Setelah didapatkan model Cobb-Doug].ss sebagai model
terbaik untuk fungsi produksi, maka dilakukan secara se-
rentak terhadap .koefisien regresinya, apakah ada pengaruh
ant•r variabel bebas terhadap variabel tak bebasnya. Hi-
potesis yang digunakan adalah
01 =or =01 =el 1 2 3
paling sedikit ada satu or. ~ el J
= 1,2,3.
Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 9. Sedangk~;J.n nilai
F b =F · = F = 3, 16, karen a Fh. ta el <k;n-lc-1>;00 <3;18;0,0~> ~tung
> Ftabet' yaitu 3el1,39 > 3,16 , maka H0 ditolak. Berarti
aaa. pensaruh antar·a variabel bebas terhadap variabel tak
bebas pada ~ungsi prod~ksi.
35
' Langkah selan~utnya uji parsial terhadap masing-ma-
sing koefisien regresi. Hipotesis yang dipakai adalah ,:
cc. = 0 J
cc. ~ 0 J
Hasilnya dapat dllihat ~ada lampiran 9. Sedangkan riilai
tta.'bel = tcn-k:..t>c:vz =t<te>o'.oz!5 = 21101, karena ·lth\.L~,.t~gl
> tta.'bet' maka H0 ditolak .untuk semua variabel. Berarti
ada pengaruh antara bahan baku, tenaga kerja, dan mesin
terhadap prod~~si genteng beton jenis nusantara. i ~ :, i I ~ r 'f" '
4.1.3 Analisa Model
Dari persamaan diperoleh bahwa produksi dipengaruhi
oleh ju.lah bahan baku genteng (BB) 1 jumlah tenaga kerja
(TK) dan jumlah mesin (M).
Bahan baku genteng mempunyai koefisien yang, bertanda
p6sitif. Hal ini ~esuai dengan hukum fungsi produksi I
' genteng1 bahwa j ika jumlah bahan baku naik, ,maka jumlah
genteng yang di~roduksi juga naik. Hal ini terjadi karena
jumlah produksi •enterig sangat tergantung pada jumlah ba-
han baku (abu batu 1 .semen, fly ash), yang tersedia. Elas-
tisitas variabel bahan baku genteng sebesar 01711 berar
ti1 bahwa jika jumlah bahan baku genteng yang naik sebesar
100%, maka jumlah genteng yang diproduksi akan naik sebe-,
sar 71,1 %. Dengan nilai elastisitas diantara 0 < EP < 1
36
termasuk pada daerah "Rssional" (lamp iran 21), artinya '
terdapat · kepekaan antara. pengguna·an bahan baku terhadap
produksi genteng beton nusantara yang dihasilkan. Semakin
besar jumlah genteng yang digunakan, semakin' banyak pula
bahan baku yang diproduksi.
Tenaga kerja (TK) mempunyai koefisien yang bertanda
posi tif. Hal. ini sesuai dengan hukum fungsi produksi,
bahwa jika jumlah tenaga kerja bertambah, jumlan genteng
yang diproduksi juga bertambah. Hal ini terjadi karena
jumlah produksi genteng sangat tergantung pada jpmlah ope-
rator yang mengoperasikan proses produksinya. Elasitisi
tas variabel t~naga kerja adalah 0,279 ber•rti babwa jika
umlah tenaga ke)!'j ~· Tl:;:J~ li,i ~ ~~ka jumlah gent eng yang di
produksi akan naik sebesar 27,9 % . Oengan nilai elasti-
sitas 0 < Ep < l.termasuk pada daerah "Rasional" (lampiran
21), artinya ada kepekaan antara penggunaan tenaga kerja
yang ada terhadap jumlah genteng yang diproduksi. Sehing-
ga perusahaan t.idak perlu mengadakan penambah$n tenaga
kerja agar hasil produksi tetap terpenuhi.
Jumlah mesin (M) mempunyai koefisien yang bertanda
positif. Hal ini sesuai dengan hukum fungsi produksi,
bahwa jika jumlah mesin bertambah, maka jumlah genteng '• yang diproduk~i juga bertambah. Hal ini terjadi karena I
jumlah seluruh m~sin yang ada dapat dipakai s,luruhriya.
Oleh sebab itu:tid~k perlu adanya pengurangan atau pergan-, '
' ' tian mesin yang ada. Elastisitas variabel jumlah mesin a-. ' '
dalah 0,694, be~arti bahwa jika jumlah mesin naik 100%,
maka jumlah genteng y~ng diproduksi naik sebesar 69,4 %.
Dengan nilai elastisitas 0 < EP .< 1 termasuk pada daerah
"Rasional" (lampiran 21), artinya adanya kepekaan antara
jumlah .mesin yang ada terhadap jumlah genteng yang dipro
duksi. Semakin besar jumlah mesin yang digunakan, semakin ,
bertambah jumlah ienteng yang diproduksi. Hal ini terjadi
karena jumlah mesin yang digunakan sesuai jika dibanding
kan jumlah genteng yang dihasilkan.
4.2 Pendugaan F~ngsi Pena'waran
4.2.1 Analisa Regresi Dengan Metode OLS
Untuk mendapatkan· model Linear fungsi penawaran digu
nakan metode regr~si "Himpunan Bagian Terbaik" (BEST
SUBSET REGRESSION). ·Model Linear fungsi penawaran gen-
teng beton nusantara tersebut : A
PENW • -1 4687 4', + O, 441 HGN + 6, 36 HGW + 0, 960 HAS
yang mempunyai arti bahwa Menteng beton. yang ditawarkan
dipengaruhi oieh 0,441 kali harga genteng nusantara ditam
bah 6,36 kali ha.rga genteng wuwung ditambah 0,96 ,kali har
ga ~bu batu dan dikurangi konstanta sebesar 146874.
38
Nil~i R2
mempunyai nilai tertinggi, nilai Cp Mallow
yang rendah sama dengan jumlah · variabel independen yang
digunakan. Nilai-nilai di atas dapat dil~hat dengan mem
bandingkan model Linear yang lainnya pada Lampir,an 14.
Persamaan ter~ebut diperoleh dengan menerapkan metode
OLS. Dari hasil ~tu juga diperoleh nilai uji statistik
Durbin-Watson sebesar 2,18 (d = 2,18). Nilai ini diguna
kan untuk melihat ~pakah fungsi' penawaran terdapat kasus
autokorela~i.. Uj i hipot.esa yang digunakan adala'h
H0
p = 0
Hj. p ;.t 0
dimana p = koefisien autokorelasi. Dari hasil olahan
komputer (lampiran ·16L diperoleh nilai d = 2,18, sedang
kan nilai d-tabel urituk k = 3 dan n = 22 dengan Q = 0,05
adalah dl = 1,05 dan du = 1,66. Karena d > dl, maka ada
alasan untuk menerima H0
, yang berarti pada fungsi penawa
ran tidak terdapat kasus autokorelasi .
. Dapat juga dilihat pada plot ACF (Autocorrelation
Function) dari residualnya. Pada batas signifikan (±0,42
6) tidak satupun nilai autokorelasi yang keluar ~ari batas
itu. Menunjukkan bahwa pada persamaan tersebut tidak ·~er
dapat kasus autokorelasi.
39
Persamaan fungsi penawiran diatas juga memberikan ko-
relasi yang cukup tinggi antar variabel independennya, te-
tapi tidak lebih tinggi korelasi antara variabel dependen ' dengan variabel independennya. Nilai VIF-nya dibawah 10.
Dan test statistik dengan distribusi-t (t-test) memperoleh
nilai yang signifikan semua, dan R2 sebesar 97 %. Hal ini
menandakan tidak adanya kasus multikolinearitas.
· Untuk membuktikan ada tidaknya kasus heteroskedasti-
si tas, digunakan uj i Glejser ( lampir~n 17), dengan hipote-
sa
H 0
2 2 2 2 0' = '0' = 0' = 0'
.t 2 3
minimal ada satu o-2 ~ o-2 t
Dengan meregresikan absolut dari .&. terhadap X yang dip~r.. kirakan mempunyai hubungan yang erat Dengan
tingkat kepercayaan 5%, terlihat nilai probabilitas thi-
t. variabel bebas lebih besar (>), sehingga kasus hete-ung ,
roskedastisitas dalam residual tidak terpenuhi. Untuk me
meriksa apakah residual dari fungsi penawaran model Linear
berdistribusi normal, maka dibuat plot antara residual de-
ngan qi (normal skor duri r sigu~l). Dari Lampiran 18 di
peroleh titik-titik yang mendekati garis lurus (garis ke-
normalan) .. Sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi data
pad a fungsi p.enawaran dengan mode 1 Linear kec:enderungan
normal. Hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi antara
residual dengan normal skor sebesar 0, 991 (p · = hi. tung·
0,991), dan dengan n = 22, ~ = 5 % nilai korelasi pada ta-
bel koefisien korelasi diperoleh sebesar S,9532
0,9532) terlihat bahwa p > p maka hi.t.ung · lo.b•t
( pto.b•t = hipotesis
diterima, artinya dengan ~ = 5% residual fungsi penawaran
model Linear berdistribusi normal.
Pada model· t~rsebut diperoleh nilai R2 yang paling •
besar lainn)a dan nilai varians yang minimbm jika diban-
dingkan dengan modei lainnya. Nilai R2 sebesar 95,2 % be-
rarti 95,2 % informasi yang ada pada data dap~t diterang
kan oleh model. Sedangkan deviasi standar dari intersep,
dan variabel bebasnya telah mencapai 'nilai yarig minimum
jika dibandi~gkan ~engan deviasi standar model Linear la
innya. Untuk varians sebesar 6109,8 pada model diatas ' .
me~punyai nilai yang pal~ng minimum jika dibandingkan mo-
del Linear lainnya (tabel 4.2.1.1). Nilai Cp Mallow (Cp -
= 3,2) pada model fungsi penawaran ini mempunyai nilai pa-
ling rendah atau mendekati variabel ind.epe,ndennya.
Penambahan variabel ~eperti pada tabel diatas ini ti
dak merubah ni.lai R2 menjadi lebih besar, seperti penam
bahan variabel harga semen (HS). Harga R2 tidak berubah
dan nilai Cp Mallows menjadi lebih besar dari. jumlah vari-
abel independennya. Sedangkan nilai varia~s menjadi lebih
besar da.ri 6109,8 (6109,8 < 6255,0). Pada tabel 4.2.1.2
41
Tabel 4.2.1.1 Beberapa model pendugaan fungsi Penawaran
Vars R-sq R-sg( adj) C-:p s Cl C2 C3 C4
1 85,5 84,6 33,3 10016 x· 1 79,6 78,6 54,3 11895 X 2 9.3,7 93,1 6,2 6757,1 ·x X 2 90,0 89,0 19,3 8527,1 X X 3 95,2 94,3 3,2 6109,8 X X X 3 93,7 92,7 8,2 6939,9 X X X 4 95,2 94,1 5,0 6255,0 X X X X
diperlihatkan perb~ndingan model Linear dengan tiga varia-
bel independen dengan empat variabel independen. Terlihat . ' . '
bahwa tiga variabel mempunyai deviasi standar yan~ minimum
dibanding empat variabel. Dan variabel harga ~emen tidak
dimasukkan pad'a model Linear empat variabel kare.na tidak
signifikan me$kipun d~ngnn uji F signifikan.
4.2.2 Pengujian Parameter Regresi
Sete lah .d'islapatkan mode 1 terbaik untuk fungs i pen a-
waran maka dilakukan secara serentak terhadap koefisien
regresinya, apakah benar-benar ~da pengaruh anta~a varia
bel bebas terhadap variabel tak bebasnya.. Hipot~sis yang
digunakan
paling sed iki t ada sa tu f3 ;~~. 0, J
J = 1,2,3.
Hasilnya pada lampiran 15. Sedangkan nilai F ~ tabet
F -<k;
Tabel 4.2.1.2 Hasil Pendugaan Fungsi ?enawaran:
Variabel Model OLS 3 Variabel Model OLS 4 Variabel
ruh antara .variabel bebas terhadap variabel tak .. bebas 'pad!i
fungsi penawa~an.
Langkah selanjutnya uji parsial terhadap masing-ma
sing koefisien reg~esi. Hipotesis yang dipakai adalah /3. = 0
J
Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 13. Sedangkan nilai t = t = t t.abet cn-k-1>~/2 <1B>0,02!:S = 2,101, karen a
tun~! > tt.abet • maka H0 di tolak untuk semua variabel. Be
rarti ada pengaruh antara harga genteng beton nusantara,
43
harga genteng wuwung dan harga abu batu terhadap produksi
genteng beton.
4.2.3 -Analisa Model
Dalam fung~i penawa~an, jumlah barang y•ng;ditaw~rkan
ditunjukkan oleh jumlah genteng yang ditawarkan oleh peru
sahaan. Harga genteng pusan~ara mempunyai ~oefisien yang
bertanda positif. Hal ini sesuai dengan hukum fungsi pe
nawaran yaitu jika harga genteng beton nusantara naik, ma
ka jumlah genteng beton nusantara yang diproduksi juga me
ngalami kenaikan. ·.variabel harga genteng beton nusantara
(HGN) mempunyai koefisien sebesar 0,441, artinya jika har
ga naik sebe~ar Rp 10000/m3 maka jumlah genteng beton nu
santara yang diproduksi akan mengalami kenaik~n sebesar
4410 biji. Besar elastisitas harga genteng beton nusan
tara 0,741 (lampiran 20). Nilai elastisitas ini'(0 ~ EP -
< 1) lebih kecil dari satu, yang berarti perubahan penawa
ran harga tidak peka terhadap perubahan harga (inela5-
t is).
Harga genteng beton wuwung (HGW) mempunyai koefisien
yang bertanda positif, sebagai barang komplem~nter (pe
lengkap). Hal .iRi ~esu!~ d'~ffn hukum penawaran. Dimana
dengan naiknya harg~ genteng beton wuwung, maka jumlah
genteng beton nusantara.yang diproduksi akan meningkat.
Variabel genteng beton wuwung mempunyai koefisien sebesar
6,36, artinya bahwa dengan naiknya harga genteng beton wu
wung sebesar Rp .10000/m 3 maka jumlah ·genteng beton nusan-
tara yang diproduksi akan naik sebesar 63600 biji. Se-
dangkan besar elastisitas harga genteng beton wuwung sebe-
sar 1,488 (lampiran 20). Artinya dengan perubahan harga
genteng wuwung akan merubah jumlah genteng beton nusantara .
yang ditawarkan dengan perubahan yana banyak atau genteng
beton wuwung mempunyai tingkat pelengkap yang tinggi ter-
hadap genteng bet9n nusantara.
Harga abu batu (HAB) bertanda positif. Hal ini tidak
sesuai dengan hukum penawaran. Bahwa jika harga abu batu
naik, maka jumlah genteng beton nusantara yang diproduksi
akan naik. Hal ini disebabkan karena harga ~bu batu rela
tif murah dan lebih banyak dipak~i. ·Abu batu dipakai se-
bagai camp'uran genteng beton n'usantara dengan semen dan
fly ash. Sehingg~ jika mengalami kenaikkan, peiusahaan a-
kan memproduksi lebih banyak dari sebelumnya .. Koefisien
abb batu sebesa~ 0,960, ~rtinya bila harga abu batu naik
sebesar Rp 10000/ton maka produksi gentehg beton nusan-
tara akan naik sebesar 9600 biji, juga ·sebaliknya. Elas
t isi tas harga abu batu sebesar 0, 187 ( lan\piran .20), ar-
tinya fungsi pena~arari genteng b~ton nusantara kurang res-
ponsif dengan adanya 9erubahan harga abu batu.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
S.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang da~a£ dari penelitian ini
adalah sebagai 'berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa kedua metode pendugaan terse-
2.
3.
but maka diperoleh fungsi produksi dengan model Cobb-
Dov.elas dan fungsi penawaran dengan 1nodel Linear (OLS).
Funes i. Prodv.k.s i :
PROD= Ol>718206 BB 0,7.11 TK 0,279 M 0,694
Fv.nesi Penawaran .....
PENW = -146874 + 0,441 HGN + 6l>36 HGW + 0,96 HAB
Fungsi produksi dipengaruhi oleh jumlah bahan baku (BB)
yang digunakan, jumlah tenaga kerja (TK), ~an jumlah
mesin (M). ~edangkan fungsi pena~aran dipengaruhi oleh
harga genteng beton nusantara (HGN), harga.genteng wu
wung (HGW), dan harga abu batu (HAB).
Penggunaan fakto'r-faktor produksi ( Ql < .Ep < 1' rnasuk dalam daerah rasional). Ternyata penggunaan bah an baku (BB), tenaga kerja (TK) dan mesin (M) efisien.
Penawaran .....
(PENW) kurang responsif terhadap perubahan
har~a gen ter1g be ton nus an tara ( HGN), harga abu ba tu ( H
AB), tetapi. responsif terhadap adanya perubahan harga
gent eng be ton wuwung (.HGW). Hal in i b isa d i + ihat pad a
nilai elastisitasnya masing~masing untuk HGN sebesar
0,741, HAB sebesar 0,187 dan HGW sebesar 1.,488.
5 •. 2 S a r a n
Dalam menentukan kebijaksanaan selanjutnya, beberapa
saran berikut dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan :
1. Penggunaan bahan baku, jumlah tenaga kerja dan mesin
agar tetap dijaga keseimbangannya karena m~sih dalam
batas tole~ansi secara kwantitas.
2 .. Penawaran harga genteng beton nusantara perlu diting-' katkan sebab harga genteng wuwung sebagai ~arang pe-
lengkap sangat peka di pasaran.
3. Kualitas genteng beton jenis dapat ditingkatkan sehing-
ga jenis genteng beton lainnya dapat dipasarkan juga.
4. Sebagai perusahaan yang relatif baru berdiri~ maka di-
harapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih baik da-
lam memenuhi kebutuhan konsumen akan genteng· beton te