Pendinginan Khandra Fahmy, Ph.D Department Agriculture Engineering Faculty Agriculture Technology
Pendinginan
Khandra Fahmy, Ph.D
Department Agriculture Engineering
Faculty Agriculture Technology
The goal of storage
1. Slow biological activity of the product by
maintaining the lowest temperature that will not
cause freezing or chilling injury and by controlling
atmospheric condition
2. Slow the growth and spread of microorganism by
maintaining low temperature and minimizing
surface moisture on the product
3. Reduce product moisture loss and the resulting
wilting and shrivel by reducing the difference
between product and temperatures and
maintaining high humidity in storage room
4. Reduce produce susceptibility to damage from
ethylene production
Preservation technology of fresh horticultural commodities
Controlling of product’s temperature is the primary means for quality preservation of fresh horticultural commodities.
Respiration Ethylene production Physiological activities
Maintenances the product freshness and extends the shelf life
Relation between temperature and respiration rate of blue berries
3.2 4.8
8.6415.68
25.92
41.6
0
10
20
30
40
50
0 5 10 15 20 25 30
Res
pir
atio
n r
ate (
mg
/kg
/hr)
Temperature (˚C)
Beaudry, R. M. et al. (1992).. J. American Soc. Hort. Sci. 117, 436–441.
Physiological breakdown
Exposure of the commodity to undesirable temperatures can results in physiological disorders;
1. Freezing injury results when commodities are held below their freezing temperature. The disruption caused by freezing usually results in immediate collapse of the tissues and total loss of the commodity.
2. Chilling injury occurs in some commodities (mainly those in of tropical and subtropical origin) held at temperature above their freezing point and below 5°C to 15°C depending on commodity. The most common symptoms are browning, pitting, water soaked area, uneven ripening, off-flavor development, and accelerate decay
3. Heat injury is induced by exposure to direct sunlight or excessively high temperatures. symptoms include bleaching, surface burning or scalding, uneven ripening, excessive softening, and desiccations.
Sensitivity fruit and vegetables to chilling injury
Sensitivity fruit and vegetables to chilling injury
Table 1.1 Indonesian fruits and vegetables
No Fruits Vegetables
1 Avocado** Shallots**
2 Starfruit*** Garlic**
3 Duku*** Green onion**
4 Durian* Potato*
5 Guava * Cabbage**
6 Water rose apple*** Cauliflower**
7 Citrus* Mustard***
8 Pomelo* Carrots**
9 Mango* Radish**
10 Mangosteen* Kidney bean**
11 Jackfruit* String bean*
12 Pineapple* Chilli*
13 Papaya* Cayenne*
14 Banana* Paprika*
15 Rambutan* Mushroom**
16 Salak*** Tomato*
17 Sapodilla* Eggplant*
18 Passion fruit* Snap bean*
19 Soursop*** Cucumber*
20 Breadfruit* Chayote*
21 Apple** Kale*
22 Grape** Spinach**
23 Melon* Melinjo***
24 Watermelon* Petai***
25 Cantaloupe* Jengkol***
25 Strawberry**
Indonesian fruit and vegetables
Menentukan suhu kritis dari laju respirasi
Influence of temperature (Arrhenius Equation)
RO2/CO2 = k e EA/RT
RO2/CO2 =laju respirasi (mol/kg h)EA = activasi energyR = konstanta gas universalT = temperature (K)
Ln R = Ln k –Ea/RTLn R = Ln K – Ea/R * 1/T
-9.50
-9.00
-8.50
-8.00
-7.50
-7.00
-6.50
0.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036 0.0037
ln R
1/ K
1 day
-10.50
-10.00
-9.50
-9.00
-8.50
-8.00
-7.50
-7.00
-6.50
0.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036 0.0037
ln R
1/K
2 day
-10.00
-9.50
-9.00
-8.50
-8.00
-7.50
-7.00
0.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036 0.0037
ln R
1/K
3 day
-10.00
-9.50
-9.00
-8.50
-8.00
-7.50
-7.00
0.0032 0.0033 0.0034 0.0035 0.0036 0.0037
ln R
1/K
4 day
Determination the critical temperature by respiration rate
Mechanical refrigeration
1. Kompresor
Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem mesinpendingin. Kompresor berfungsi memompa bahan pendinginkeseluruh bagian kulkas. Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisitekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekananrendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah)
Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :
1. Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan.
2. Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dantekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dandikabutkan pada temperatur yang tinggi.
3. Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secarakontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkanhisapan dan kompresi.
2. Kondensor
. Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alatyang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanantinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini denganmenghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir.
Kondensor berfungsi sebagaialat penukaran kalor,menurunkan temperaturrefrigran dari bentuk gas menjadi cair
3. Filter (receiver drier)
Receiver drier merupakan tabungpenyimpan refrigerant cair, dan ia jugaberisikan fiber dandesiccant (bahanpengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasirefrigerant.
Filter / Reciever drier mempunyai 3 fungsi , yaitu menyimpan refrigerant, menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidakbersirkulasi pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspans
4. Pipa Kapiler
Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan cairanbahan pendingin sebelum masuk ke evaporator. Pipa kapilerdipasang setelah komponen filter dyer (strainer),dengandililitkan. Tujuan melilitkan pipa kapiler, agar pipa kapileryang panjang jadi pendek dan lebih simpel. Selain itu, agar terjadi perpindahan panas antara isi pipa kapiler berupacairan bahan pendingin dan uap di dalam pipa yang menujuke kompresor.
5. Evaporator
Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harusdirubah kembali menjadi gas dalam evaporator, dengandemikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapanpanas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa–pipaevaporator juga diperluas permukaannya dengan memberikisi–kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udaradingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
6. Accumulator
Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir kekompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas, sebab ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masukkedalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor
Accumulator berfungsi sebagaipenampung sementara refrigeran cairbertemperatur rendah dan campuranminyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator juga berfungsi mengatursirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke saluran isap kompresor.
7. Thermostat
Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0°C maka akan terbentuk pembekuan (frost)pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliranudara serta kapasitas pendinginan menurun..
Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, danagar temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetelsesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats dipasangkan.
8. Katup ekspansi
Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentukzat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsungdengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulahpada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengantemperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.
Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di atasmembran tidak mampu melawan tekanan pegas, katupjarum menutup saluran masuk ke evaporator, penguapanzat pendingin terhenti dan temperatur evaporator naikkembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik pula, sampaimelebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluranterbuka. Suhu evaporator turun kembali, demikianseterusnya.
9. Katup ekspansi jenis Blok
10. Bahan Pendingin (Refrigerant)
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnyadari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahanpendingin sangat beragam. Setiap jenis bahanpendingin memiliki karakteristik yang berbeda
11. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untukmenghembuskan angin.Pada mesin pendingin kulkasada dua jenis fan
Ø Fan motor evaporatorBerfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian rak ( rak es , sayur ,dan buah ).
Ø fan motor kondensorkipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkasyang memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong udara melaluikondensor dan kompresor . selain itu berfungsimendinginkan kompresor.
12. Defrost Heater
Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesinpendingin kulkas. Hampir keseluruan kulkas nofrost dansebagian kecil kulkas defrost dilengkapi dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat di evapurator. selain itu pemanas dapatmencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagianrak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es.
PENGEMASAN
1. Melindungi produk dari kerusakan dan kontaminasimikrobiologi, udara, air, dan racun, serta kerusakanfisik dan kimia dari lingkungan.
2. Mencegah terjadinya kebocoran atau berkurangnyakuantitas produk
3. Identitas produk dan pelabelan.
4. Sarana Marketing produk ke konsumen
Kenapa Produk HarusDikemas?????? (vd)
Packaging definitions:
1. A means to ensuring safe delivery to the ultimate consumer in sound condition at optimum cost
2. A coordinated system of preparing good for transport, distribution, storage, retailing and end-use
3. A techno-commercial function aimed at optimizing the cost of delivery while maximizing sale (hence profits).
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-
elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus,
melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar
Klimchuk dan Krasovec, 2006:33
Function of packaging1. Containment: depend on the product’s physical form and nature.
2. Protection: prevention of mechanical damage due to hazard of distribution.
3. Preservation: prevention or inhibition of chemical change, biochemical changes and microbiological spoilage
4. Information about the products: legal reuirements, product ingradients
5. Convenience for the pack hadlers and user through the packaging chain.
6. Presentation: material type, shape, size, colour, merchandising display unit
7. Brand communication: e.g pack persona by the use of typography, symbols, illustration, advertising and colour; thereby creating visual impact
8. Promotion: free extra product, new product, money off
9. Economy: efficiency in distribution, production and storage
10. Environmental responbility: in manufacture, use, reuse or recycling
Tujuan Kemasan
1. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan
dan sebagainya.
2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan
sebagainya.
3. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan
bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi,
daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan
atau label.
5. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak
secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam
pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai
perangkat anti-pencurian.
6. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi,
penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan
dan digunakan kembali.
7. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.
Packaging must withstand:
1. Rough handling during loading and unloading
2. Compression from the overhead weight of other container
3. Impact and vibration during transportation
4. High humidity during precooling, transit and storage
Materials
1. Fiberboard bins, boxes, lugs, trays, flats, dividers or partitions, slipsheets
2. Wood bins, crates, baskets, trays, lugs and pallet
3. Paper bags, slevees, wraps, liners, pads, excelsiors and labels
4. Plastics bins, boxes trays, bags, containers, slevees, film liners
5. Foam boxes, trays , lugs, slevees, linesr, dividers and pads
Packing methods1. Field packing-product are placed in fiberboard boxes or wood crates
during harvesting. Some of products are wrapped. The filled containers are then taken to a precooling facility to have the field heat removed.
2. Shed packing- products are processed or packed indoors or under cover at a central location. The product is brought from the field to the packing shed in bulk in field crates, bins, or truck. The product are precooled either before or after they placed in shipping containers.
3. Repacking- product are taken out of one container, regarded, and placed in another. This is often done to make smaller container for retailer or consumer packages.
Jenis-jenis Kemasan
Berdasarkan struktur isinya, kemasan dibedakanmenjadi:
1. Kemasan Primer, bahan kemas langsung mewadahi
bahan
2. Kemasan Sekunder, kemasan yang berfungsi melindungi
kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton,
kotak kayu dan lain sebagainya.
3. Kemasan Tersier dan Kuarter, kemasan yang dibutuhkan
untuk menyimpan barang atau produk selama pengiriman.
1212
Packaging Style
Usual packaging Film packaging
Cardboard boxes
(40 x 35 x 25 cm)
Cardboard + 40-μm thick
LDPE film
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, jenis kemasandibedakan menjadi:
1. Kemasan sekali pakai (Disposable), jenis kemasan ini
adalah kemasan yang langsung dibuang setelah sekali
pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus daun dan
lain sebagainya.
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip),
kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh
konsumen, namun dikembalikan lagi pada agen penjual
untuk kemudian dimanfaatkan ulang. Contohnya botol
minuman dan lain sebagainya.
3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Jenis
kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain
di rumah konsumen setelah digunakan. Contohnya
kaleng biskuit dan lain sebagainya.
Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai
1. Kemasan siap pakai, jenis ini yaitu jenis bahan kemas
yang siap diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak
keluar dari pabrik. Contohnya adalah botol, kaleng dan
lain sebagainya.
2. Kemasan siap dirakit, jenis kemasan yang masih
memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian,
misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Persyaratan Kemasan
a. Kemasan harus melindungi isi, baik:
1. dari pengaruh luar. Contoh kerupuk akan lembek jika kemasannya
tidak dapat menahan O2 yang masuk melalui pori-pori,
2. dari pengaruh dari dalam, contoh terjadi perpindahan molekul dari
kemasan ke barang yang dikemas atau dari barang ke kemasan,
bila bahan kemasan yang digunakan tidak cocok,
3. kemasan harus dapat menjaga mutu tetap sama, dari saat dikemas
sampai batas waktu kadarluarsa, dan menjaga agar aroma barang
yang dikemas tidak hilang. Contohnya kemasan kopi bubuk.
b. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas
sehingga label harus tercetak dengan jelas dan komplit.
c. Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain
atraktif.
d. Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang di etalase toko
atau swalayan.
e. Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.
Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan, yaitu
fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk dan fungsi
pemenuhan peraturan perundang-undangan.
Fungsi label sebagai fungsi identifikasi, mengandung pengertian bahwa
kemasan harus berbicara kepada konsumen; memberikan informasi
tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk (how to use),
cara menangan produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, ukuran,
volume, bobot, siapa produsennya, lokasi produksi, customer service,
cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratanlingkungan.
Pemilihan Desain Kemasan (vd)
a. Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk
atau rupa dan warnalah yang pertama kali produk dipajangkan. Ada
beberapa fungsi warna dalam kemasan yaitu: Untuk identifikasi, untuk menciptakan suatu citra dan untuk meningkatkan daya beli.
b. Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk kemasan, diantaranya: Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam.
c. Bentuk (form)Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh daya
tarik visual. Bentuk biasanya ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan
mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan dan cara
penggunaan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah
kemasan: bentuk kemasan yang sederhana, suatu bentuk yang teratur
mempunyai daya tarik yang lebih, suatu bentuk yang seimbang, bentuk
kemasan yang mudah terlihat.
d. Ukuran (size)
Ukuran kemasan tergantung pada jenis produk yang dibungkusnya,
baik untuk ukuran panjang, lebar, maupun tipis dan tebalnya kemasan.
e. Logo (brand)
Merek dagang atau logo perusahaan memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kemasan contohnya komunikatif, identitas simbol.
f. Topografi (text)
Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita
untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan
konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan
produsen.
K H A N D R A F A H M Y , P H D
PENYIMPANAN ATMOSFERTERMODIFIKASI
In Modified
atmosphere (MA) and
Controlled
atmosphere (CA),
gases are removed or
added to create an
atmospheric composition around
the commodity that is
different from that of
air (78.08% N2, 20.95%
O2, and 0.03% CO2).
Modified atmosphere (MA) and
Controlled atmosphere (CA)
Potential Benefit of Modified atmosphere
(MA) and Controlled atmosphere (CA)
1. Retardation ripening
2. Reduction of fruit sensitivity to ethylene action
3. Alleviation of certain physiological disorder can occurs such as
chilling injury of various commodity
4. MA can directly effect or indirectly affect to postharvest pathogens, consequently, decay incidence and sensitivity
5. MA (less than 1% O2 or 40% to 60% CO2) can be a useful tool for
insect control in some commodities.
Potential Harmful of Modified atmosphere
(MA) and Controlled atmosphere (CA)
1. Initiation of certain physiological disorders can occur such as
blackheart in potatoes, brown stain on lettuce, brown heart in apples
and pears.
2. Irregular ripening fruit such as banana, mango, and tomato (O2<2%
and CO2>5% for 2 to 4 weeks)
3. Off-flavor and odor at very low O2 and very high CO2
4. Susceptibility to decay may increase when commodity is injured by
too-low O2 or too-high CO2
5. Sprouting and retardation of periderm development are stimulated in
some root and tuber vegetables, such as potatoes.
CO2 O2
Gasout
TemperatureandRHrecorder
CO2Sensor O2Sensor
Pump-aspirated
Valve
Gasin
Chamber
StandardGas
50mL/min
9
Controlled atmosphere (CA)
Effect of Controlled atmosphere (CA)
Modified atmosphere Packaging (MAP)
• MAP is one of the quality
preservation technique by
packing and sealing fresh
produces in the permeable plastic
film bag.
• The principle of this technology is
also based on establishment of
Low O2 and High CO2 atmospheric
condition around the fresh
produces as well as CA storage.
CONTROLLING GAS COMPOSITION IN MAP
• The gas composition in the package depends on the
balance between product’s respiration rate and gas
permeation rate through the plastic film used as
packaging material.
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
O2
O2
O2
Respiration
Gas permeation
Faktor2 yg mempengaruhi
keefektifan MAP
1. Jenis pangan-----Respirasi
2. Kualitas awal bahan
3. Campuran gas
4. Suhu penyimpanan
5. Higinis selama penanganan dan pengemasan
6. Jumlah gas yg diproduksi
7. Sifat permeabilitas bahan
2
2 2 2 2
2
2 2 2 2
2
2 2 2
(9)
(10)
(11)
pkg
O ext pkg
O O O O
pkg
CO ext pkg
CO CO CO CO
pkg
N ext pkg
N N N
pkg
all
dVK A p p R W
dt
dVK A p p R W
dt
dVK A p p
dt
ddV
dt
2 2 2 , (12)
pkg pkg pkg
O CO NV dV dV
dt dt dt
The simultaneous differential equations
Modified atmospheres can be obtained passively between plant material
and sealed package or intentionally using determined concentrations of
gases. Modified atmosphere is formed as a result of vegetable respiration,
which consumes CO2 and releases O2 in sealed package. In passive
modification, the respiring product is placed in a polymeric package and
sealed hermetically. Only the respiration of the product and the gas
permeability of the film influence the change in gaseous composition of
the environment surrounding the product. If the product’s respiration
characteristics are properly matched to the film permeability values, then
a beneficial modified atmosphere can be passively created within a
package.
MAP Passive
MAP Active
RESPIRATION RATE OF VARIOUS FRESH PRODUCES
Potato 13Onion 17Carrot 40Radish 38
Cucumber 86Egg plant 70Strawberry 74Tomato 48
Cabbage 83Lettuce 60
Spinach 268
Green soybeans 223Podded pea 394
Broccoli 692
Shiitake mushroom 580Snow needle mushroom
300
Respiration rate (mgCO2/kg/hr at 20˚C)
Root vegetable Fruits vegetable
Leaf vegetable (head)
Leaf vegetable
Young beans
Flower buds
17
GAS PERMEABILITY OF SEVERAL PLASTIC FILMS
CONTROLLING GAS COMPOSITION IN MAP
• In case of the gas permeability of the film is bigger than product’s respiration, O2 concentration in the package do not change, where the quality preservation effect is not shown up.
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
O2
O2
O2
Respiration
Gas permeation
O2
CO2
Time
Gas
co
nce
ntr
atio
n (
%)
CONTROLLING GAS COMPOSITION IN MAP
• In case of the gas permeability of the film is smaller than
product’s respiration, O2 concentration in the package
becomes too low, where anaerobic respiration
(fermentation) occurs.
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
O2O2
O2
Respiration
Gas permeation
O2
CO2
Time
Gas
co
nce
ntr
atio
n (
%)
20
CONTROLLING GAS COMPOSITION IN MAP• In case of the gas permeability of the film matches with product’s respiration, an adequate low O2 and high CO2environment is created inside the package, where the quality is well maintained.
O2
O2
O2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
CO2
O2
O2
O2
Respiration
Gas permeation
O2
CO2
Time
Gas
co
nce
ntr
atio
n (
%)
21
HOW MUCH O2 % IN MAP IS THE BEST ?
Relationship between O2 concentration and relative rates of O2
consumption and CO2 production of several kinds of fruits.
: Aerobic Respiration
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + energy
: Anaerobic Respiration
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + energy
RQ = CO2 / O2 = 1.0
RQ = CO2 / O2 = ∞
at under Low Oxygen Limit
22
HOW MUCH O2 % IN MAP IS THE BEST ? Recommended gas mixture for MAP
Time
O2
con
c. i
n M
AP
(%
)Anaerobic Respiration
Aerobic Respiration
No effect
Best
Worst
To maximize the effect of MAP on
freshness keeping, the packaging
condition must be designed so that O2
concentration in the package equilibrates
at slightly over “Low O2 Limit” of fresh
produces. Sandhya (2010), LWT-Foof Sci. Technol. 43, 381-392.
23
BERAT BAHAN DALAM KEMASAN
APLIKASI MAP TERHADAP MUTUPRODUK
Warna
Pengukuran Warna
Minolta chromameter
(CR-13, Minolta Co., Ltd.
Japan) to get
parameter L*, a* and b*
Chroma : [(a*)2 + (b*)2]1/2
Hue angle : arc-tan b*/a*
Yellowing index (YI) : L*b*/a*
Kekerasan
Andalas University 30
Fig. 3.4. Mechanism of auto oxidation of lipid peroxidation 30
Electron transport
chain in
mitochondria
High
CO2
Stimulate the
electron transport
chain, resulting in
an enhancement
of mitochondrial
ROS release
Low O2
restricts the
supply of
molecular O2
31
Low O2 and high CO2
0
1
2
3
4
5
6
0 5 7 9 11
MD
A e
qu
iva
len
t (n
mo
l/g
FW
)
Storage days
Low O₂Low O₂ with high CO₂High CO₂Control
abc abc
abcde
a
abcd
cdef
abcde
ab
abcde
defgefg
abcde
bcdef
hgh
bcdef
fgh
Fig. 6 MDA equivalent of cucumbers fruit during storage at 5°C for 5 days
under 4 different gas composition
(24.5°C)(5°C)
• 1. MAP wortel
• 2. Perbedaan MAP aktif dan Pasif
• 3. Ketebalan plastic berpengaruh
Kelas Rabu
1. Alat atau cara selain menggunakan alat cas, danDampak pengurangan kosentrasi O2 dan CO2
2. Faktor apa yg harus diperhatikan dan umursimpannya?
3. Jelaskan secara ringkas mekanisme map dancas? (suhu ruanganXXX)
4. M