-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
1/32
Pendidikan Nonformal
Masih teringat di dalam benak Saya ketika salah seorang orang
tua murid pernah mengatakan
bahwa zaman sekarang anak tidak cukup mendapat pendidikan di
sekolah formal saja tapi
juga di luar sekolah.
ata!kata orang tua murid tersebut menimbulkan ide Saya untuk
mengulas lebih jauh tentang
pendidikan nonformal yang kini kian marak beredar di sekitar
kita.
Pada dasarnya ada tiga jenis pendidikan yaitu" pendidikan
formal# pendidikan nonformal dan
pendidikan informal.
$ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas
pendidikan anak usia dini %&'()*# pendidikan dasar %S+'M,*#
pendidikan menengah
%SMP'M&s dan SM)'M)*# dan pendidikan tinggi%-niersitas*.
Pendidikan formal terdiri
dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal
berstatus swasta.
$ Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. /asil pendidikan
nonformal dapat dihargai
setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui
proses penilaian penyetaraan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
+aerah dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan.
$ Pendidikan ,nformal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan yang berbentuk
kegiatan belajar secara mandiri. /asil pendidikan informal
diakui sama dengan pendidikan
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai
dengan standar nasionalpendidikan.
ita sebagai masyarakat yang peduli akan dunia pendidikan wajib
hukumnya tahu apa dan
bagaimana peran ketiga jenis pendidikan ini. +ari ketiga jenis
pendidikan ini# Saya hanya
ingin mengulas sedikit tentang pendidikan nonformal yang turut
berperan dalam upaya
peningkatan kualitas dunia pendidikan.
0enis dan Sasaran Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah salah satu bentuk layanan pendidikan
yang bertujuan sebagai
pengganti# penambah# dan pelengkap pendidikan formal dalam
rangka mendukungpendidikan sepanjang hayat. )dapun jenis pendidikan
nonformal dapat berupa Pendidikan
)nak-sia +ini %P)-+*# pendidikan kepemudaan# pendidikan
pemberdayaan perempuan#
pendidikan keaksaraan# pendidikan keterampilandan pelatihan
kerja. Pendidikan kesetaraan
meliputi Paket )# Paket 1 dan Paket 2# serta pendidikan lain
yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik seperti" Pusat egiatan
1elajar Masyarakat
%P1M*# lembagakursus# lembaga pelatihan# kelompok belajar#
majelis taklim# sanggar# dan
lain sebagainya# serta pendidikanlain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan
peserta didik.
+engan bermunculannya pendidikan nonformal di sekitar kita maka
diharapkan anak akan
mendapatkan nilai dan ilmu lebih dari apa yang telah mereka
dapatkan di sekolah danlingkungan keluarganya. Sesungguhnya
pendidikan nonformal adalah pendukung dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dinihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
2/32
pendidikan formal yang anak!anak wajib hukumnya dapatkan di
sekolah!sekolah baik negeri
maupun swasta. Pendidikan Nonformal juga pendukung dari
pendidikan informal yang anak!
anak harus terima dari lingkungan keluarga. +alam hal ini
menyangkut pendidikan agama#
budi pekerti# etika# sopan santun# moral dan sosialisasi yang
seharusnya diperkenalkan
perdana sekali oleh kedua orang tua mereka. &erkadang tidak
sedikit orang tua yang
melupakan peran pentingnya dalam mengutamakan pendidikan
informal melalui tanganmereka sendiri. Mereka lebih puas jika
pendidikan informal itu menjadi tugas rangkap para
pendidik di pendidikan nonformal. 3ihat saja sekarang# anak usia
dibawah 4 tahun saja sudah
banyak yang dididik di P)-+ padahal sudah menjadi peran penting
orang tua lah pendidikan
anak usia dini. Segala sesuatu harus berawal dari keluarga
karena hal itulah yang akan
menciptakan kepribadian anak nantinya. ,ntinya# pendidikan
nonformal hanyalah pendukung
dari segala jenis pendidikan.
Peran Pendidikan Nonformal
ehadiran berbagai P)-+ dan lembaga pendidikan nonformal yang
kian beredar di sekitar
kita menunjukkan betapa pedulinya oknum pendidik nonformal
terhadap dunia pendidikan
nonformal. ,ni akan sangat membantu para orang tua yang
menginginkan nilai lebih yang
dihasilkan anak!anak mereka sebagai bentuk pendukung pendidikan
formal yang anak terima
di sekolah. +alam hal ini peran penting pendidikan nonformal
sebagai salah satu bentuk
layanan pendidikan yang bertujuan sebagai pengganti# penambah#
dan pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat
bergerak sebagaimana
mestinya. Masyarakat patut bersyukur dengan keberadaan
pendidikan nonformal maka
kebutuhan anak!anak dalam mengganti# menambah dan melengkapi
pendidikan formal
mereka bisa terpenuhi. Sebut saja berbagai contoh yang ada di
sekitar kita saat ini5 dengan
adanya Sanggar egiatan 1elajar yang menawarkan pembelajaran
seperti di sekolah formal
tapi dengan keringanan jam belajar membantu anak!anak untuk
tetap bersekolah di waktumereka yang mungkin tidak sefleksibel
anak!anak di sekolah formal. Pengadaan Program
Paket )# 1 dan 2 oleh pendidikan nonformal membantu semangat
anak!anak yang tidak lulus
sekolah formal kembali berkobar karena peraturan pemerintah yang
menyatakan ijazah
mereka setara dengan anak!anak yang menimba ilmu di sekolah
formal. emunculan
banyaknya P)-+ cukup meringankan beban orangtua yang mungkin
sebagian besar
waktunya terkuras akan dunia karir mereka. +i P)-+# anak!anak
dipastikan mendapatkan
dasar pendidikan formal sebagai bekal mereka sekolah nanti dan
tambahan pendidikan
informal sebagai pelengkap pendidikan informal yang mereka
dapatkan di lingkungan
keluarga. 1anyaknya 3embaga ursus dan 1imbingan 1elajar yang
kian marak di sekitar
kita dapat menjadi penambah dan pelengkap ilmu yang anak!anak
peroleh di sekolah formal.
Sungguh besar peran dunia pendidikan nonformal.
1ersikap selektif
Menilik banyaknya P)-+# lembaga kursus dan bimbingan belajar
yang berlomba!lomba
menawarkan keunggulan dari masing!masing lembaga# banyak orang
tua berbondong!
bondong mengantarkan anak!anaknya ke lembaga pelayanan
pendidikan nonformal tersebut
berharap buah hati mereka mendapatkan pendidikan tambahan yang
tepat dan baik untuk
melengkapi kebutuhan pendidikan formal mereka. 6leh karena itu
sudah selayaknya orang
tua bersikap selektif dalam memilih P)-+# lembaga kursus dan
bimbingan belajar yang
tepat untuk anak!anak mereka mengingat kian maraknya keberadaan
layanan pendidikan
nonformal yang hanya berasas manfaat. 0adi# meninjau betapa
banyak kelebihan yangditawarkan pendidikan nonformal dalam rangka
melengkapi pendidikan formal dan informal
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
3/32
sudah sepantasnya lah kita sebagai masyarakat yang peduli akan
pendidikan generasi penerus
bangsa memilih yang terbaik dan sesuai kualitas yang ditawarkan.
0angan lupa untuk menjadi
saksi keberhasilan anak!anak akan proses belajar yang dilakukan
selama anak!anak dalam
masa pembelajaran di P)-+# 3embaga ursus dan 1imbingan 1elajar
di sekitar kita. 1uat
anak# jangan coba!coba. )palagi menyangkut pendidikan yang
bersifat mendidik sepanjang
hayat. 0adilah pendidik sejati yang berawal dari pendidikan di
lingkungan keluarga#masyarakat dan bangsa.
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
4/32
P7N+,+,)N 17(1)S,S 6MP7&7NS,
Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan berbasis
kompetensi %P1*#
khususnya di dunia pendidikan masih terpolarisasi. 1agi
kebanyakan orang P1 adalah
respons terhadap tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks saat
ini. Namun bagi ahli
pendidikan seperti /ager %899:* dan 0ackson %899;* eksistensi P1
masih belummemperoleh tempat sesuai harapan. 3ebih dari satu dekade
lalu ke dua ahli pendidikan dari
-niersitas +eakin )ustralia ini memperdebatkan peranan P1 dalam
membekali angkatan
kerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Menurut mereka# apakah P1
lebih memudahkan ketimbang merumitkan upaya merumuskan standar
kompetensi# atau jika
P1 adalah jawaban# maka apa pertanyaannya# masih tetap merupakan
dua agenda
percakapan hangat dalam mengekplorasi kebermaknaan P1.
Mendapatkan popularitasnya di era 89? P1 diintrodusir
menggunakansebutan ualifikasi ejuruan Nasional5 atau )cuan erja
Nasional di @elandia 1aru# Standar
ompetensi oleh 1adan Pelatihan Nasional )ustralia# atau Standar
eterampilan Nasional di
)merika Serikat.
Meminjam catatan Aomer 3iufeto %B==?* mengatakan# gagasan
merumuskan standar
kompetensi dicetuskan dari desakan kekuatan politik sebagai
upaya mempersiapkan angkatan
kerja menghadapi kompetisi ekonomi global. Pada saat yang sama#
cetusan gagasan bahwa
pendekatan kompetensi membingungkan secara konseptual#
tergesa!gesa secara empiris dan
tidak menjawab kebutuhan belajar masyarakat dunia# merupakan
inti dari letupan kritikterhadap kegagalan meraih misi utamanya"
mensinkronkan rancangan kurikulum dan materi
ajar dengan tuntutan dunia kerja. Mencengangkan bahwa#pertama#
banyak dari debat seperti
itu berlangsung di ,nggris dan )ustralia# dua negara maju dimana
lebih banyak daya dan dana
telah diinestasikan untuk mengamati dampak pendekatan berbasis
komptensi.Kedua#
rancangan pendidikan berbasis kompetensi lebih diperuntukan bagi
dunia pendidikan
kejuruan dari pada dunia pendidikan umum.
Sampai saat ini perdebatan P1 sebagai usaha menjelaskan bahwa P1
lebih cocok untuk
pendidikan kejuruan dari pada pendidikan umum masih sering
terjadi ditingkat operasional di
lapangan.
Pertama# dengan dan atas nama keseragaman# sekolah dan
masyarakat tidak cukup memilikikewenangan untuk mengadopsi
alternatif menyelenggarakan pendidikan selain bersistim
P1. edua# ketergantungan sekolah terhadap pusat dalam hal
penyelenggaraan administrasi
sekolah# terutama dalam soal pembiayaan5 sekalipun perkataan
mengajarnya sudah berlabel
P1# toh perbuatannya masih tetap berkiblat pada cara!cara
klasikal. etiga# orientasi
sentralistik ini sangat memengaruhi sikap dan perilaku
penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar %1M* di kelas. +emi pencapaian target kurikulum# jumlah
materi ajar terus
menjadi prioritas mengajar. Pantulan keluhan kronis berkumandang
lagi" alokasi jam efektif
1M ini menjadi tidak sepadan dengan cakupan bahan ajar. Caktunya
sedikit# bahan ajarnya
banyak. Padahal pandangan tersebut perlu direfutasi %ditolak
kebenarannya berdasarkan
pembuktian*.
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
5/32
3ebih lanjut Aomer 3iufeto mengatakan# sekelumit gambaran
paradoksal konsep dan praktek
ber!P1 barangkali belum pantas menghentakkan kesadaran banyak
orang bahwa beretorika
tentang P1" "has been like the weather. Everybody talks about
it, but nobody does nothing
about itD %Perbincangan tentang 1 sudah menyerupai keluhan
tentang cuaca. Setiap orang
mempercakapkannya# tapi tak seorang pun membenahinya*. )taukah
pengeluhan di atas
menggambarkan "our present knowledge of the area
(Competence-based education can bestbe described as an inch deep
and a mile wide"%areal pengetahuan kita tentang P1 dapat
dideskripsikan# dalamnya satu inci dan luasnya satu mil*.
Marilah kita bercermin diri#
mencerna pengetahuan (knowledge*# pemahaman (comprehension*5
pelaksanaan
(transformation* dan perenungan (reflection* kita dalam
menyelenggarakan pendidikan
berbasis kompetensi.
Pro ontra P1
)dalah 2happell %899?* dalam tulisannya "!n the iteracy
E#uationD yang mempersoalkan
makna kompetensi. Pandangan terhadap arti kompetensi tidaklah
berbeda jauh dengan
menentukan nilai kecantikan. D!t is in the eye of the beholder""
tergantung pada mata yang
mengamati.D +engan kata lain# kompetensi ditetapkan berdasarkan
pengamatan terhadap
kebutuhan dan atau kepentingan. alau yang dibutuhkan adalah
optimalisasi hasil
pembelajaran# maka memahami keterkaitan tiga komponen penentu
keberhasilan" kondisi#
metode dan hasil akan menjadi standar kompetensinya. 0ika
kualitas belajar yang
dipermasalahkan# maka kemampuan memadukan kecocokan antara ciri
khas beraneka ragam
bidang studi dengan ciri khas bermacam!macam metode mengajar#
menjadi andalan
kompetensinya. 1ila ketuntasan belajar yang dijadikan target
pencapaian materi kurikulum#
maka penguasaan keterampilan mengajar di kelas merupakan
kompetensi wajib.
ompetensi adalah cetusan konsep yang maknanya dibentuk oleh
pengguna. elompok Pro
P1 mengintrodusirnya sebagai cara meningkatkan pertautan antara
materi ajar programpendidikan dan atau pelatihan dengan syarat yang
mau tidak mau harus dipenuhi untuk
meraih sebanyak mungkin peluang mendapatkan lapangan kerja. alau
demikian
tuntutannya# maka materi ajar P1 akan bersifat indiidual#
berorientasi tujuan %apa yang
perlu diketahui dan dilakukan* dan menawarkan fleksibilitas
menunaikan kegiatan belajar.
+alam konteks tersebut apa yang perlu dicapai dan standar
pengukuran pencapaian tujuan
perlu diuraikan sejelas!jelasnya. alau begitu kecenderungannya#
maka rancangan P1 akan
memadukan gaya kerja teoritis dan praktis# menjembatani harapan
dan kenyataan serta
mengintegrasikan model pendidikan umum dan kejuruan.
1agi kelompok kontra# P1 tidak lebih dari upaya penyederhanaan
tuntutan lapangan kerja
yang kompleks# sempit atau terbatas# kaku# dan menyimpan bom
waktu serta secara teoritismaupun praksis tidak bernalar. 1aik
kelompok pro maupun kontra sepakat bahwa bila
kompetensi dapat diuraikan dalam isitilah!istilah pembelajaran
yang bersifat mengubah
pola'tingkah laku baik mengajar maupun belajar dan dapat
diformulasikan dalam ungkapan!
ungkapan "behaviouristicD %tingkah laku*# maka semua kiritikan
di atas akan menjadi
beralasan# sebab alur kerja behaiouristik adalah memenggal
keutuhan kompetensi menjadi
satuan!satuan kinerja (performanceyang dihubungkan oleh dua hal
yaitu task analisys%&)*
dan$ob analisys%0)*. /asil analisis tersebut akan dijadikan
dasar merumuskan standar
kompetensi.
Penetapan standar kompetensi berpendekatan perubahan perilaku
mengajar dikritik karena
dianggap mengabaikan jalinan antarrencana pelajaran yang satu
dengan yang lainnya.Sementara# konteks dimana proses yang
menguraikan bagaimana kompetensi dikuasai
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
6/32
menjadi agak sulit diperagakan karena kecenderungan menampilkan
hasil belajar
%meningkatknya prestasi siswa dalam angka* menjadi begitu'lebih
dominan daripada
menjelaskan proses yang mendasari terjadinya kenaikan angka itu
sendiri. enyataan bahwa
seluk!beluk pembelajaran bersifat rumit dan tidak bisa
ditetapkan sebelumnya %comple% and
indeterminate* adalah hal lain yang mengungkapkan bahwa dalam
praktek standar
kompetensi tidak pernah akan dicapai secara tepat seperti yang
dijelaskan dalam teori.Sementara pengembangan kompetensi dalam
belajar berceritera bahwa warga belajar# secara
terus!menerus5 merekonstruksikan pengetahuan yang bermakna dan
relean ketika mereka
berinteraksi dengan kenyataan dalam belajar.
&idak ada 0aminan
,nteraksi dilakukan dengan mempertimbangkan dan meninjau#
merenungkan %antara harapan
dan kenyataan* dan merubah tingkah laku dalam mengajar.
,mplikasinya ialah# dengan rata!
rata kualifikasi dan layanan penunjang pendidikan yang ada
sekarang# sadar atau tidak itulah
bagian tersulit yang dihadapi oleh para guru kita di ,ndonesia
mengimplementasikan konsep
1 dalam sistem pembelajaran di kelas. Sementara itu# tidak ada
jaminan bahwa lulusan
dengan kualifikasi keguruan yang lebih5 bisa mengidentifikasi
hubungan yang menyulitkan
itu. 1elum perlu diperdebatkan pertautan antara hubungan
sekuensial (instructional
se#uence* antarmateri ajar satu dengan lainnya atau pengaruh
hubungan kejadian dan
peristiwa (instructional eventsantarmateri ajar. alau begitu
jadinya# maka persoalan
mendasar P1'1 perlu dimunculkan kembali. )pakah P1'1 membekali
wargabelajar dengan kompetensi yang dibutuhkan# baik oleh mereka
sendiri maupun yang dituntut
oleh dunia kerjaE
+i ,ndonesia# salah satu argumentasi saat peluncurannya adalah 1
membekali masyarakat
sekolah dengan kualifikasi atau keahlian yang dibutuhkan dalam
industri tenaga kerja.
+engan kata lain# penyelenggaraan pendidikan atau pengajaran
sesuai azas 1 akan
mempertautkan materi ajar menjadi dan sesuai dengan pengetahuan
dan keterampilan yang
menjadi tuntutan dunia kerja. ,mplikasinya adalah sekolah akan
menghasilkan lulusan siap
kerja. 1enarkah ituE 1eberapa penelitian telah dilakukan oleh
ualifikasi ejuruan Nasional
milik pemerintah ,nggris untuk mendeteksi tingkat kebenaran
anggapan pertautan atau
kesiapan serupa di atas.
)da dua hasil utama yang ditemukan.
Pertama# pemilik lapangan kerja menyadari manfaat potensial P1#
namun masih
mendokumentasikan besarnya anggaran dari sektor penyerapan P1#
kesepadanannya
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
7/32
dengan tuntutan dunia kerja# dan penggunaan bahasa atau istilah
teknis yang membingungkan
menjadi penghalang utama. 3ebih spesifik dikatakan bahwa untuk
industri kerja lepas pantai#
kredibilitas standar kompetensi tergantung pada bagaimana
kompetensi diformulasikan.
+iakui bahwa terbanyak pencetusan kompetensi mengikuti norma
yang sudah diturunkan
bukan norma yang disesuaikan dengan keadaan# menegaskan perlunya
penyesuaian berasas
tuntutan perubahan waktu dan tempat.
edua# biarpun guru# instruktur dan pelatih begitu antusias
mengimplementasikan
pendekatan berbasis kompetensi# dalam kegiatan belajar mengajar#
mereka lebih tergantung
pada Dmembangun kebiasaan mengajar dan praktek sebagaimana
sebelumnyaD. husus untuk
pendidikan kejuruan tercatat bahwa penggunaan standar kompetensi
formal hanya merupakan
ungkapan mengajar dalam bentuk lain. Fang terjadi adalah
mengajar tetap dipraktekkan atas
tradisi merakit pengetahuan melalui DrajutanD terhadap apa yang
diinginkan para guru bukan
yang dibutuhkan siswa. +i bidang kejuruan# penyelengaraan P1
lebih menonjolkan aspek
birokratik# memakan lebih banyak waktu dan mahal bagi pemilik
kerja jika mereka diajak
untuk berinestasi %1aca 0akson# N. 899;"!f Competence !s the
&nswer, 'hat !s the
uestion)*
1agi sementara orang makna P1 sebagai proses belajar mengajar
masih merupakan sebuah
mitos atau paling tidak sebagai kesantunan mendongeng (polite
fiction" ceriteranya
mengundang kuriositas %rasa ingin tahu* realitasnya meresahkan
intelektualitas. +iungkapkan
bahwa sebaiknya perdebatan jangan diarahkan pada menemukan nilai
P1 sebagai metode
pembelajaran karena sebenarnya P1 adalah ancangan kebijakan.
Sebab faktor!faktor
ekonomi terus dijadikan dasar pertimbangan memutuskan kebijakan
pendidikan dan dipakai
sebagai alat pengkuran keberhasilan melakukan terobosan. Perlu
disimpan dalam ingatan
bahwa adopsi standar kompetensi di ,nggris# )ustralia# @elandia
1aru dan )merika Serikat
sangat erat dikaitkan dengan inisiatif politik untuk
diselaraskan dengan persaingan dan
pertanggungjawaban global.
Sebaiknya pengembangan pemikiran lebih dipusatkan pada kajian
tentang bagaimana
menggunakan 1 dan dalam kenyataan kondisi pembelajaran yang
berbeda!beda#
kontribusi P1 dapat memberi nilai tambah terhadap perbaikan
ekonomi# maka pelayanan
pendidikan dan pengajaran mesti lebih dititkberatkan pada
memenuhi tuntutan kebutuhan
industri daripada tuntutan kebutuhan belajar indiidu dan
masyarakat.
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
8/32
Mengkondisikan P1 menjadi sarana pemberdayaan kemandirian
ekonomi akan
mengabaikan pengaruh aspek budaya dan sosial dalam belajar dan
juga hak masyarakat
pengguna tidak diikutsertakan sebab keinginan para pemilik kerja
yang diutamakan. Fang
sudah dapat dipastikan adalah P1 tidak mempromosikan kemampuan
berpikir kritis
terhadap isu!isu sosial polilitik. Malahan semakin menguatnya
ketimpangan struktural adalah
imbas lain yang tidak bisa dielakkan keberadaannya. 1ahkan
diyakini bahwa
mengaplikasikan P1 dengan mengandalkan pertimbangan ekonomi dan
politik akan
semakin memperburuk prinsip!prinsip penggunaan P1. 0alan keluar
yang ditawarkan
adalah dengan semakin meningkatnya penekanan pada penggunaan
konsepsi kompetensi
secara menyeluruh# terutama pada pendidikan kewarganegaraan dan
pemahaman budaya#
sosok kebermanfaatan P1 bisa menjadi realistis bila pendekatan
berperspektif humanis dan
behaioris dipadukan. ,tulah langkah memenggal pertentangan
antara mitos dan realitas#
memisahkan praktek P1 bagi sektor umum dan kejuruan. %sumber
"www.pendidikan!
diy.go.id*
Pengertian ualitas Pendidikan
)rti dasar dari kata kualitas menurut +ahlan )l!1arry dalam amus
Modern 1ahasa
,ndonesia adalah kualitet" mutu# baik buruknya barangG8H.
Seperti halnya yang dikutip
oleh Iuraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat
baik buruk sesuatu atau mutu
sesuatu.GBH
Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi# mutu atau
kualitas diartikan dengan kenaikan
tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas
mengandung makna bobot
atau tinggi rendahnya sesuatu. 0adi dalam hal ini kualitas
pendidikan adalah pelaksanaan
pendidikan disuatu lembaga# sampai dimana pendidikan di lembaga
tersebut telah mencapaisuatu keberhasilan.G4HMenurut Supranta
kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa
http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn1http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn3http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn1http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn3
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
9/32
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan
baik.G;HSebagaimana yang telah
dipaparkan oleh Auets dan +ais dalam bukunya &jiptono
menyatakan kualitas merupakan
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk# jasa#
manusia# proses# dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.G:Hualitas
pendidikan menurut )ce
Suryadi dan /.).( &ilaar merupakan kemampuan lembaga
pendidikan dalam
mendayagunakan sumber!sumber pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan belajarseoptimal mungkin.G?H
+i dalam konteks pendidikan# pengertian kualitas atau mutu dalam
hal ini mengacu pada
proses pendidikan dan hasil pendidikan. +ari konteks proses
pendidikan yang berkualitas
terlibat berbagai input %seperti bahan ajar" kognitif# afektif
dan# psikomotorik*# metodologi
%yang berariasi sesuai dengan kemampuan guru*# sarana sekolah#
dukungan administrasi dan
sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan
suasana yang kondusif. +engan
adanya manajemen sekolah# dukungan kelas berfungsi
mensingkronkan berbagai input
tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi
%proses* belajar mengajar# baik
antara guru# siswa dan sarana pendukung di kelas atau di luar
kelas# baik dalam konteks
kurikuler maupun ekstra!kurikuler# baik dalam lingkungan
substansi yang akademis maupunyang non akademis dalam suasana yang
mendukung proses belajar pembelajaran.
ualitas dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada hasil atau
prestasi yang dicapai
oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu %apakah tiap akhir
cawu# akhir tahun# B tahun
atau : tahun# bahkan 8= tahun*. Prestasi yang dicapai atau hasil
pendidikan %student
achieement* dapat berupa hasil test kemampuan akademis# misalnya
ulangan umum# 71&)
atau -N. +apat pula prestasi dibidang lain seperti di suatu
cabang olah raga# seni atau
keterampilan tambahan tertentu. 1ahkan prestasi sekolah dapat
berupa kondisi yang tidak
dapat dipegang %intangible* seperti suasana disiplin# keakraban#
saling menghormati#
kebersihan dan sebagainya.GH
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu
menjawab berbagai tantangan
dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang dan masa yang akan
datang. +ari sini dapat
disimpulkan bahwa kualitas atau mutu pendidikan adalah kemampuan
lembaga dan sistem
pendidikan dalam memberdayakan sumber!sumber pendidikan untuk
meningkatkan kualitas
yang sesuai dengan harapan atau tujuan pendidikan melalui proses
pendidikan yang efektif.
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat
menghasilkan lulusan yang
berkualitas# yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan
non!akademik yang mampu
menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab
berbagai tantangan
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn4http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn5http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn6http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn7http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn8http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn4http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn5http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn6http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn7http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn8
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
10/32
dan permasalahan yang dihadapinya# baik di masa sekarang atau di
masa yang akan datang
%harapan bangsa*.
B.B. Standar atau Parameter Pendidikan Fang 1erkualitas
Standar ' parameter adalah ukuran atau barometer yang digunakan
untuk menilai ataumengukur sesuatu hal. ,ni menjadi penting untuk
kita ketahui# apalagi dalam rangka
mewujudkan suatu pendidikan yang berkualitas. alau kita mengacu
pada Peraturan
Pemerintah %PP.* No. 89 &ahun B==: tentang Standar Nasional
Pendidikan. Standar nasional
pendidikan diatas# ada delapan %>* hal yang harus
diperhatikan untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas# yaitu "G9H
a*Standar isi# adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan# kompetensi bahan kajian#
kompetensi mata pelajaran#
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik
pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
b*Standar proses# adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
c*Standar pendidik dan tenaga kependidikan# adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental# serta pendidikan dalam
jabatan.
d*Standar sarana dan prasarana# adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar# tempat berolahraga#
tempat beribadah#
perpustakaan# laboratorium# bengkel kerja# tempat bermain#
tempat berkreasi dan
berekreasi# serta sumber belajar lain# yang diperlukan untuk
menunjang prosespembelajaran# termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
e*Standar pengelolaan# adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan
perencanaan# pelaksanaan# dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan
pendidikan# kabupaten'kota# proinsi# atau nasional# agar
tercapai efisiensi dan efektiitas
penyelenggaraan pendidikan.
f*Standar pembiayaan# adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selam satu tahun.
g*Standar penilaian pendidikan# adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan denganmekanisme# prosedur# dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar nasional pendidikan ini berfungsi sebagai dasar dalam
perencanaan# pelaksanaan#
dan pengawasan# pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu.
G8=H0uga bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
G88HSalah satu standar diatas yang paling penting untuk
diperhatikan yaitu standar pendidik
dan kependidikan. +imana seorang pendidik harus memiliki
kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini#
yaitu "G8BHkompetensi peadagogik# kompetensi kepribadian#
kompetensi profesional# dan
kompetensi sosial.
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn9http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn10http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn11http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn12http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn9http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn10http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn11http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn12
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
11/32
)da empat %;* standar kualitas pendidikan dalam urutan
prioritasnya adalah sebagai berikut "
guru %teacher*# kurikulum %curriculum*# atmosfer akademik
%academic atmosphere*# dan
sumber keilmuan %academic resource*.G84H1erikut ini uraian dari
standar kualitas diatas "G8;H
8. Auru %&eacher*
Mutu pendidikan amat ditentukan kualitas dan komitmen seorang
guru. Profesi guru menjadi
tidak menarik di banyak daerah karena tidak menjanjikan
kesejahteraan finansial dan
penghargaan profesional. 6leh karena itu# dengan dirumuskannya
jenjang profesionalitas
yang jelas# maka kualitas guru!guru dapat dijaga dengan baik.
&entunya hal ini juga berkaitan
dengan penghargaan profesionalitas yang didapat dalam setiap
jenjang tersebut.
Auru juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer
akademik di dalam kelas.
)tmosfer ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk karakter siswa
terutama berkaitan
dengan nilai!nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan
kreatif. Auru perlu menekankan
nilai!nilai inti yang berhubungan dengan pengembangan sikap
ilmiah dan kreatif dalam setiap
tugas yang diberikan kepada siswanya# dalam membimbing siswa
memecahkan suatu
persoalan atau juga dalam menjawab pertanyaan!pertanyaan dari
siswa. -ntuk dapat
mengajar secara efektif# maka guru!guru akan ditraining secara
kontinyu %bukan hanya sekali
saja* dan terutama akan dibekali pengetahuan tentang cara
mengajar yang baik dan
bagaimana cara menilai yang efektif. Sehingga diharapkan guru
tersebut dapat
mengembangkan cara mengajarnya sendiri# dapat meningkatkan
pengetahuan mereka sendiri
dan juga dapat berkolaborasi dengan guru yang lain.
B. urikulum %2urriculum*
urikulum di sini bukan sekedar kumpulan aktiitas saja# ia harus
koheren antara aktiitasyang satu dengan yang lain. +alam kurikulum#
juga harus diperhatikan bagaimana menjaga
agar materi!materi yang diberikan dapat menantang siswa sehingga
tidak membuat mereka
merasa bosan dengan pengulangan!pengulangan materi saja.
&entu saja hal ini bukan berarti
mengubah!ubah topik yang ada tetapi lebih kepada penggunaan
berbagai alternatif cara
pembelajaran untuk memperdalam suatu topik atau mengaplikasikan
suatu topik pada
berbagai masalah riil yang relean.
urikulum juga harus memuat secara jelas mengenai cara
pembelajaran %learning* dan cara
penilaian %assesment* yang digunakan di dalam kelas. 2ara
pembelajaran yang dijalankan
harus membuat siswa memahami dengan benar mengenai hal!hal yang
mendasar.
Pemahaman ini bukan hanya berdasarkan hasil dari pengajaran satu
arah dari guru ke siswa#tetapi lebih merupakan pemahaman yang
muncul dari keaktifan siswa dalam membangun
pengetahuannya sendiri dengan merangkai pengalaman pembelajaran
di kelas dan
pengetahuan yang telah dimilikinya sebelumnya.
4. )tmosfer )kademik %)cademic )tmosphere*
)tmosfer akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa
terutama berkaitan dengan
nilai!nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif.
)tmosfer ini dibangun dari
interaksi antar siswa# dari interaksi antara siswa dengan guru#
interaksi dengan orang tua
siswa dan juga suasana lingkungan fisik yang diciptakan. Auru
memegang peran sentral
dalam membangun atmosfer akademik ini dalam kegiatan
pengajarannya di kelas dan berlakuuntuk semua yang terlibat dalam
sistem pendidikan.
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn13http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn14http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn13http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn14
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
12/32
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membangun sikap ilmiah
dan kreatif ini dalam
kegiatan operasional pendidikan sehari!harinyaE -ntuk ini kita
perlu menyadari nilai!nilai
inti yang harus ditanamkan ke semua komponen yang terlibat dalam
kegiatan pendidikan
yang diselenggarakan. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap
yang menghargai hasil!hasil
intelektual baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun orang
lain# disamping kritis dalam
menerima hasil!hasil intelektual tersebut. Sedangkan sikap
kreatif disini mempunyai maksudsikap untuk terus!menerus
mengembangkan kemampuan memecahkan soal dan
mengembangkan pengetahuan secara mandiri.
-ntuk membangun Sikap ,lmiah perlu ditanamkan nilai kejujuran
%honesty*# dan nilai
kekritisan %skeptics*. Sedangkan untuk membangun sikap kreatif
perlu ditanamkan nilai
ketekunan %perseerence*# dan nilai keingintahuan
%curiosity*.G8:H
Selanjutnya nilai!nilai inti ini perlu diterjemahkan dalam
berbagai kode etik yang menjadi
pedoman dalam kegiatan operasional pendidikan sehari!hari#
seperti larangan keras
mencontek# dorongan untuk mengemukakan pendapat dan bertanya#
penghargaan atas
perbedaan pendapat# penghargaan atas kerja keras# dorongan untuk
memecahkan soal sendiri#
keterbukaan untuk dikoreksi dan seterusnya. )ktiitas!aktiitas
ini selanjutnya harus
dilakukan setiap hari dan terus dipantau perkembangan oleh
mereka yang diberi kewenangan
penuh.
;. Sumber eilmuan %)cademic (esource*
Sumber eilmuan disini adalah berupa prasarana dalam kegiatan
pengajaran# yaitu buku# alat
peraga dan teknologi. Semua hal ini harus dapat dieksploitasi
dengan baik untuk mendukung
setiap proses pengajaran dan juga dalam membangun atmosfer
akademik yang hendak
diciptakan. )palagi pengajaran menganut pendekatan yang
kongkrit# maka guru harus dapatmenggunakan hal!hal yang umum
disekitar kita seperti" mata uang dan jam# sebagai alat
peraga.
B.4 -paya -ntuk Meningkatkan ualitas Pendidikan
).Peningkatan ualitas Auru
Auru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam
pengembangan potensi
yang dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan dan
keselamatan masa depan bangsa
dengan penanaman nilai!nilai dasar yang luhur sebagai cita!cita
pendidikan nasional dengan
membentuk kepribadian sejahtera lahir dan bathin# yang ditempuh
melalui pendidikan agamadan pendidikan umum. 6leh karena itu harus
mampu mendidik diperbagai hal# agar ia
menjadi seorang pendidik yang proposional. Sehingga mampu
mendidik peserta didik dalam
kreatiitas dan kehidupan sehari!harinya. -ntuk meningkatkan
profesionalisme pendidik
dalam pembelajaran# perlu ditingkatkan melalui cara!cara sebagai
berikut"
8.Mengikuti Penataran
Menurut para ahli bahwa penataran adalah semua usaha pendidikan
dan pengalaman
untuk meningkatkan keahlian guru menyelarasikan pengetahuan dan
keterampilan mereka
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang!bidang masing!
masing.G8?HSedangkan kegiatan penataran itu sendiri di
tujukan"
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn15http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn16http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn15http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn16
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
13/32
a.Mempertinggi mutu petugas sebagai profesinya
masing!masing.
b.Meningkatkan efesiensi kerja menuju arah tercapainya hasil
yang optimal.
c.Perkembangan kegairahan kerja dan peningkatan
kesejahteraan.G8
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
14/32
Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan# maka
sebagai salah satu
indicator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya
peningkatan dalam pemakaian
metode. Fang dimakud dengan peningkatan metode disini# bukanlah
menciptakan atau
membuat metode baru# akan tetapi bagaimana caranya penerapannya
atau penggunaanya
yang sesuai dengan materi yang disajikan# sehingga mmperoleh
hasil yang memuaskan
dalam proses belajar mengajar. Pemakaian metode ini hendaknya
berariasi sesuai denganmateri yang akan disampaikan sehingga
peserta didik tidak akan merasa bosan dan jenuh
atau monoton. -ntuk itulah dalam penyampaian metode pendidik
harus memperhatikan hal!
hal sebagai berikut"
8*Selalu berorientasi pada tujuan
B*&idak hanya terikat pada suatu alternatif saja
4*Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi#
misalnya" metode ceramah
dengan tanya jawab.
0adi usaha tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas
pendidikan pada peserta
didik diera yang emakin modern.
+.Peningkatan Sarana
Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan
dalam rangka
meningkatkan efektiitas komunikasi dan interaksi edukatif antara
pendidik dan peserta
didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah.G8>H+ari segi sarana tersebut perlu
diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut"
8*Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media
pendidikan
B*Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam
interaksi belaja mengajar
4*Pembuatan media harus sederhana dan mudah
;*Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi
yang akan diajarkan.
Semua sekolah meliputi peralatan dan perlengkapan tentang sarana
dan prasarana# ini
dijelaskan dalam buku )dmitrasi Pendidikan yang disusun oleh
&im +osen ,P ,,P
Malang menjelaskan" sarana sekolah meliputi semua peralatan
serta perlengkapan yanglangsung digunakan dalam proses pendidikan
di sekolah# contoh" gedung sekolah %school
building*# ruangan meja# kursi# alat peraga# dan lain!lainnya.
Sedangkan prasarana
merupakan semua komponen yang secara tidak langung menunjang
jalannya proses belajar
mngajar atau pendidikan di sekolah# sebagai contoh" jalan menuju
sekolah# halaman sekolah#
tata tertib sekolah dan semuanya yang berkenaan dengan
sekolah.G89H
7.Peningkatan ualitas 1elajar
+alam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik
selamanya lancar
seperti yang diharapkan# kadang!kadang mengalami kesulitan atau
hambatan dalam belajar.
endala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai
berikut"
http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn19http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn19
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
15/32
8*Memberi (angsangan
Minat belajar seseorang berhubungan dengan perasaan seseorang.
Pendidikan harus
menggunakan metode yang sesuai sehingga merangsang minat untuk
belajar dan
mempelajari baik dari segi bahasa maupun mimic dari wajah dengan
memariasikan setiap
metode yang dipakai. +ari sini menimbulkan yang namanya cinta
terhadap bidang studi#sebab pendidik mampu memberikan ransangan
terhadap peserta didik untuk belajar# karena
yang disajikan benar!benar mengenai atau mengarah pada diri
peserta didik yang dilakukan
dalam kehidupan sehari!hari. Selanjutnya setelah peserta didik
terangsang terhadap
pendidikan maka pendidik tinggal memberikan motiasi secara
kontinew. 6leh karena itu
pendidik atau lembaga tinggal memberikan atau menyediakan sarana
dan prasarana saja#
sehingga peserta didik dapat menerima pengalaman yang dapat
menyenangkan hati para
peserta didik sehingga menjadikan peserta didik belajar
semangat.
B*Memberikan Motiasi 1elajar
Motiasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna
untuk menumbuhkan dan
menggerakkan bakat peserta didik secara integral dalam dunia
belajar# yaitu dengan diambil
dari sisitem nilai hidup peserta didik dan ditujukan kepada
penjelasan tugas!tugas.
Motiasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses belajar
mengajar# motiasi
yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa"
a. Memberikan penghargaan.
-saha!usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta didik yang
berprestasi yang
bagus# baik berupa kata!kata# benda# simbul atau berupa angka
%nilai*. Penghargaan inibertujuan agar peserta didik selalu
termotiasi untuk lebih giat belajar dan mampu
bersaing dengan teman!temannya secara sehat# karena dengan itu
pendidik akan mudah
meningkatkan kualita pendidikan.
b. Memberikan hukuman.
Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk hukuman
itu sendiri
berkaitan dengan pembelajaran. /al ini bertujuan untuk
memperbaiki kesalahan.
c. Mengadakan kompetisi dan lomba.
Pengadaan ini dipergunakan untuk meningkatkan prestasi peserta
didik untuk
membantu peserta didik dalam pembentukan mental yang tangguh
selain pembentukan
pengetahuan.untuk membantu proses pengajaran yang selalu dimulai
dari hal!hal yang
nyata bagi siswa.
(eitalisasi Pendidikan Non Jormal
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
16/32
+i dalam -- No.B= &ahun B==4 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal B? dan B Mei B=88
Pendahuluan
Cikipedia bahasa ,ndonesia# dalam ensiklopedia bebas# menuliskan
bahwa pendidikan anak usia dini
disingkat dengan P)-+ %B=88* adalah"jenjang pendidikan sebelum
memasuki jenjang pendidikandasar yang merupakan suatu
upayapembinaanyang ditujukan bagi anaksejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembanganjasmanidan rohaniagar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki
jenjang pendidikan lebih lanjut# yang diselenggarakan pada jalur
formal# nonformal# dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik %koordinasi
motorik halus dan kasar*# kecerdasan%daya pikir# daya cipta#
kecerdasan emosi# kecerdasan spiritual*#
sosio emosional%sikap dan perilaku serta agama* bahasa dan
komunikasi# sesuai dengan keunikan dan
tahap!tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembinaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rangsangan_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jasmani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rohanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_fisik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sosio_emosional&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembinaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rangsangan_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jasmani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rohanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_fisik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sosio_emosional&action=edit&redlink=1
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
19/32
onsep lama mengakatan# makin maju suatu Negara makin terpelihara
anak usia dini. +emikian
ungkapan Prof. +judju Sudjana %899
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
20/32
lain. &erlebih kepada orang yang lebih tua. Sehingga anak
jadi terbiasa melakukannya. 2ontoh lain
bersikap sopan terhadap orang lain# agar ia tidak menjadi celaan
sesama teman bermainnya.
Munculnya sikap berperilaku agar menghormati orang yang lebih
tua dan juga sesama segenerasinya
dsb.
+i kalangan masyarakat ada yang mempertanyakan. enapa beda di
+epartemen dengan realita dimasyarakat dengan adanya Pendidikan
)nak -sia +ini %P)-+* ia ada di +irjend Pendidikan 3uar
Sekolah %P3S*. Sedangkan & ada Subdin di +inas Pendidikan
dan ebudayaan yang tidak
menengok ke pusat. Sehingga & tidak berada di Subdin P3S.
Pertanyaan ini sering menggelitik dan
menggelikan# kalau proyeknya besar ia tidak akan diserahkan pada
Sub +in P3S. &api kalau tidak ada
yang memroyekkan maka pekerjaan & dan Paud baru diserahkan
pada Sub+in P3S. Sebaik kita kaji
ketingkat pusat# jika di pusat ada di +irjend P3S# kenapa di
daerah harus pada Subdin non P3S.
&anda tanya pula bagi kalangan P3S organisasi yang mengelola
hal ini %ke P3S!an* pun juga banyak
ditangani oleh mereka yang non P3S. &erkadang orang!orang
P3S sering tak kebagian. Permasalahan
seperti ini bagi tenaga P3S berterima kasih. Namun ada kalanya
pekerjaan ini# tidak kesampaian
sehingga tenaga!tenaga P3S terkesan karena ada proyeknya itulah
sehingga mereka terlibat. Namun
sebaiknya harus juga betul!betul program kerja organisasi ini#
dapat terlaksana dengan baik.
+ari berbagai hal tentangpendidikan ,nformal# P)-+ adalah masuk
di bagian pendidikan informal.
enapa ia menjadi bagian dari pendidikan luar sekolah E karena
secara adminstrasi di negeri kita
dewasa ini# belum ada jalur ini# yang membinanya. ecuali
pendidikan luar sekolah. ,tulah sebabnya
di ementrian Pendidikan Nasional dalam masa pembangunan S1F
jilid B +irjen P3S berubah nama
menjadi +irjen P)-+N,.
B. Pendidikan Non Jormal %Pendidikan 3uar Seklolah* biasa
disebut dengan P3S merupakan
pendidikan masyarakat yang karena sesuatu dan lain hal#
seseorang tidak dapat me!nyelesaikan
pendidikan di pendidikan formal# maka pendidikan luar sekolah
dalam kurun waktu 8; ;: tahun
bisa bergabung ke pendidikan luar sekolah ini# adalah pendidikan
yang ternyata lebih tua dari
pendidikan formal ini di ,ndonesia. +iawali sejak penjajah
pemerintah 1elanda berkeinginan
melakukan sesuatu. Maka para pemuda terampil mereka daftar untuk
mengikuti kursus tertentu ke
tempat yang ditentukan. Misal pihak pemerintah 1elanda
berkeinginan mendirikan Aedung
Pemerintahan di kota!kota besar di ,ndonesia. Maka mereka kursus
para pemuda dalam dunia
pertukangan dalam kurun waktu tertentu. Setelah anggaran dari
negeri 1elanda datang# maka tenaga
kerja yang telah selesai dilatih tersebut mengerjakan 1angunan
Aedung antor Pemerintah 1elanda.
Sehingga bila kita masih ingat di awal tahun ?=!an masih berdiri
gedung!gedung pemerintah 1elanda
baik di Proinsi maupun abupaten# bahkan sampai tahun!tahun
pertengan
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
21/32
diprotes menemukan titik yang dinantikan oleh banyak orang. P3S
bicara dalam hal Jasilitas belajar#
tenaga pengajar %tutor*# Carga 1elajar %C1* masih belum
selengkap mereka yang berada dalam
pendidikan formal.
4. Pendidikan Jormal %Pendidikan persekolahan* adalah suatu
pendidikan yang diselenggarakan
serba siap. )pakah fasilitas belajarnya# tenaga pengajarnya
ataukan siswanya. Munculnya pendidikanfomal adalah paling belakang
dari B 0lur sebelumnya.
Jasilitas belajar dimaksud adalah" gedung sekolah# materi'buku
pelajaran# kurikulum# meja dan kursi
belajar# perpustkaan hingga ke media pendidikan seperti 6/P atau
sekarang seteraf 32+# internet dll.
&enaga pengajar seperti" guru# pengawas# penjaga sekolah
bahkan pembayaran gaji mereka sudah
disiapkan pemerintah.
Sedangkan siswanya sudah ada. arena mendirikan gedung sekolah
pasti ada studi kelayakan
sebelumnya. Sehingga dipersiapkan segalanya# agar pendidikan
formal itu# dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
Pendidikan formal atau sistem persekolahan ini# sejak dari
sekolah dasar hingga pendidikan tertinggi.
Maksudnya dari Sekolah +asar'M,# SMP'Mst# SM)'M)N# berbagai
Sekolah Menengah ejuruan#
)kademi# dan Pendidikan tinggi# yang ada program pasca sarjana
dan doktor.
Semua hal!hal di atas# sudah disiapakan dengan lengkap. +an
tidak ada yang selesai kurang dari
setahun. )rtinya dalam program persekolah atau dengan kata lain
dalam pendidikan formal ini# betul!
betul meng!gunakan waktu# punya tempat# dan tenaga pengajarnya.
Namun di ,ndonesia pendidikan
baru sejak B Mei 89=>.
+engan demikian# berarti urain dingkat tentang 4 konsep dasar
pendidikan yang ditampilkan di atas#menurut urut pendidikan yang
kita setiap setiap umat manusia sejak awal. Sehingga uaian ini
memberikan setitik pengetahuan dasar bagi para ahli dibidang
pendidikan untuk berpikir dan
menganalisis pada kita semua bahwa dalam SPN kita# ternyata
jalur pendidikan berubah!rubah
berdasarkan kebutuhan para konseptor di negeri ini.
P3S dan Mitra kerjanya
1anyak mitra kerja pendidikan luar sekolah. Namun tidak banyak
orang yang tahu persis bahwa
kerjanya sama dengan pendidikan luar sekolah. Selama periode
orde baru# para lulusan atau dengan
istilah lain sarjana pendidikan luar sekolah di diterima dan
diangkat sebagai pekerja pada berbagai
antor +inas'1adan seperti" +inas Pendidikan# +inas Sosial# +inas
&enaga erja# +inasPerindustrian# 1adan eluarga 1erencana dan
ependudukan# 1adan +iklat dan berbagai instansi
pemerintah lainnya. Mereka tersebut tidak pernah mengeluh dan
ditolak kepegawaiannya. Sejak awal
bekerja hingga memasuki usia pensiun.
+engan demikian P3S punya mitra kerja yang sejak lama. &idak
sebatas itu saja# lulusan P3S J,P
juga di +epartemen )gama# +epartemen ehakiman. +an berbagai
instansi lain selama mereka tidak
tidak membatasi secara sepersifik. 1iasanya pada saat usulan
promasi kerja satu atau dua tahun
kedepan sangat tergantung dengan permintaan kepegawaian. )tau
kepala kantornya. )pa lagi dalam
bakal penerimaan calon ini ada Nnya. Sehingga sangat menyulitkan
calon pekerja pada bidangnya.
Strategi P)-+
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
22/32
Pendidikan )nak -sia +ini# menurut" ristanto %B==>*
adalah"Omenempati yang amat strategis#
dalam penyiapan Sumber +aya Manusia masa depan. arena Pos P)-+
selain perkembangan
intelektual terjadi yang amat pesat pada tahun!tahun awal
kehidupan setiap anak. 1erbagai kajian
juga menyimpulkan bahwa pembentukan karakter manusia juga pada
fase usia dini.
P)-+ Membangunan arakter 1angsa
1erbicara tentang P)-+ ke masa depan menurut 7di Caluyo %B=8=*
adalah"untuk membangun
karakter anak sejak dini# sangat penting bagi orang tua dan
guru'tutor# harapannya agar anak sejak
dini memiliki karakter yang baik. Membangun karekter anak dapat
dilakukan melalui jalur pendidikan
formal# non formal maupun informal. pendapat di atas# secara
jelas P)-+ sudah membangun
karakter generasi penerus bangsa.
+engan demakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah
terhadap pendidikan anak usia
dini# disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. )kan
tetapi# disisi lain# seringkali
orangtua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang
tepat dan sempit tentang proses
pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini# yakni
terbatas pada kegiatan akademik sajaseperti membaca# menulis#
menghitung# dan mengasah kreatiitas.
+asar /ukum
8. -ndang!-ndang +asar 89;:.
B. -ndang!-ndang Nomor B4 tahun B==B tentang Perlindungan
)nak.
4. -ndang!-ndang Nomor B= tahun B==4 tentang Sistem Pendidikan
Nasional serta
dicanangkannya Aerakan Nasional Pendidikan )nak -sia +ini oleh
Presiden (, pada tanggal
B4 0uli B==4.
;. -ndang!-ndang Nomor 8< tahun B==< tentang (encana
Pembangunan 0angka PanjangNasional &ahun B==;!B=B:.
:. Permendiknas No.48 tahun B==< tentang 6rganisasi dan
&atakerja +irjend Pendidikan
Nonformal dan ,nformal atau sebelumnya disebut P3S.
?. Strategi Nasional Pengembangan )nak -sia +ini /olistik
,ntegratif.
Satuan pendidikan penyelenggaraan P)-+
&aman anak!kanak %&*
(audatul )thfal%()*
1ustanul )thfal %1)*
elompok 1ermain%1*
&aman Penitipan )nak%&P)*
Satuan P)-+ Sejenis%SPS*
Sekolah +asar elas )wal %kelas 8#B#4*
1ina eluarga 1alita
Pos Pelayanan &erpadu %Posyandu*
http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Kanak-kanakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raudatul_Athfalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bustanul_Athfal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Bermain&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Penitipan_Anak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_PAUD_Sejenis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sekolah_Dasar_Kelas_Awal_(kelas_1,2,3)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bina_Keluarga_Balita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pos_Pelayanan_Terpadu_(Posyandu)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Kanak-kanakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raudatul_Athfalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bustanul_Athfal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Bermain&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Penitipan_Anak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_PAUD_Sejenis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sekolah_Dasar_Kelas_Awal_(kelas_1,2,3)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bina_Keluarga_Balita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pos_Pelayanan_Terpadu_(Posyandu)&action=edit&redlink=1
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
23/32
eluarga
3ingkungan
Pengertian
)da beberapa yang perlu dicermati dalam penulisan ini# dari
sejumlah pengertian berikut"
8.Pendidikan )nak -sia +ini %P)-+* menurut -- No B='B==4 tentang
sikdiknas adalah"suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejenis sejak lahir#
sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
B.Pendidikan )nak -sia +ini %P)-+* menurut /amid Muhammad
%B==>* yaitu"satuan P)-+
sejenis adalah bentuk!bentuk jalur non formal selain kelompok
1ermain dan &aman Penitipan )nak
yang penyelenggaraannnya dapat diintegrasikan dengan berbagai
program layanan )nak -sia +ini
yang telah ada di masyarakat seperti" P6SF)N+-# 1ina eluarga
1alita %11*# &aman Pendidikan
)l!IurOan# Sekolah Minggi# 1ina ,man )nak# atau layanan terkait
lainnya.
4.Pos P)-+ menurut" Sudjarwo %B==>* adalah"bentuk layanan
P)-+ yang penyelenggaraannya
diintegrasikan dengan layanan 1ina eluarga 1alita %11* dan
Posyandu.
;.Pedoman penyelenggaraan Pos P)-+ adalah acuan minimal dalam
penyelenggaraan P)-+ yang
diselenggarakan dalam bentuk Pos P)-+.
:.Pendidikan ,nformal adalah pendidikan yang dilakukan oleh
keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri -- Sisdiknas tahun
B==4 Pasal B< ayat %8* bahwa
pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan
berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri.
&ujuan Program
8.Sebagai pemberian model layanan P)-+ yang dapat menjangkau
masyarakat luas hingga ke
pelosok pedesaan5
B.Memberikan wahana bermain yang mendidik bagi anak!anak usia
dini yang tidak terlayani P)-+
lainnya5
4.Memberikan contoh kepada orang tua keluarga tentang cara!cara
pemberian rangsangan pendidikankepada anak untuk dilanjutkan di
rumah.
;.Sebagai acuan bagi petugas terkait dalam membina pelaksanaan
program pendidikan orangtua
%parenting* di lembaga P)-+ Nonformal.
:.Sebagai pedoman bagi lembaga P)-+ Nonformal dalam
menye!lenggarakan program pendidikan
orangtua %parenting*.
&ujuan Penyampaian Makalah
8.-ntuk memenuhi surat permintaan panitia# nomor"
=8'P)N!Seminar!Pend'Q'B=88 tertanggal B4
Mei B=88.
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
24/32
B.Memperhatikan terhadap program pengajaran P)-+ yang berbasis
dalam rangka peletakan dasar
pola sikap# perilaku dan kecerdasan pada anak usia dini.
4.-ntuk menyampaikan berbagai hasil pertemuan di berbagai
proinsi tentang P)-+ di tanah )ir.
&erlebih di Makassar# Surabaya dan berbagai tempat tentang
masa depan bangsa.
+alam rangka pemcapaian tujuan yang diinginkan# melalui gagasan
pelaksanakaan program seminar
yang bertema" program pengajaran yang berbasis karakter dalam
rangka peletakan dasar pola
sikap# perilaku dan kecerdasan anak usia dini. +iharapkan mampu
mendobrak dan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pelaku program P)-+ %guru
Play Aroup# ()# &P)#
Sekolah Minggu# sejenis bahkan orang tua'wali murid dll.
Melirik Sejarah P)-+
Sungguh konsep pendirian nama P)-+ ini tidak saja bergulir
dengan mudah. Sebab sejak tahun 8999
penulis sudah pernah dipanggil oleh salah satu direktorat pada
+irjen P3S ementrian Pendidikan
Nasional 0akarta. &ahun itu# ada proyek anggaran penyusunan
buku sadah pada titik berakhir.Sementara buku yang mereka tulis
belum mencukupi harapan yang diinginkan.
Penulis diminta oleh beberapa tenaga di +iknas# kebetulan karena
beban kuliah mengambil program
+oktor begitu berat. Sehingga keinginan mereka dari ementrian
Pendidikan Nasional tidak akan
mempercepat penyelesaian studi. Namun terus terang nama P)-+
masa itu judul bukunya# adalah
masih disebut dengan P)+- dengan kepanjangan" Pendidikan )nak
+ini -sia. Penulis sempat
berkalakar kalau P)+- sih bahasa di desa kelahiran saya adalah
bagian belakang dari rumah yang
disana ada" dapur# ruang makan# ruang cuci piring dll.
Setahun kemudian berubah nama dengan" P)-+ yang kepanjang!annya
adalah" Pendidikan )nak
-sia +ini# istilah ini berkembang hingga sekarang.
Saat itu juga masih dipertanyakan apakah buku yang mereka tulis
itu# ada hubunganya dengan taman
kanak!kanak# mereka menjawab# & pada saatnya proyeknya
dihentikan. Maka pada waktunya
P)-+ yang akan menggantikannya.
Memperhatikan munculnya P)-+ di tanah air# tidak bisa dilepaskan
dari kreatiitas para tenaga
profesional P3S. hususnya di +irjen P3S masa itu yang sekarang
dalam nomenklator yang baru
adalah" +irjen P)-+N, dengan kepanjangan +irjen Pendidikan )nak
-sia +ini# Nonformal dan
,nformal. Namun secara realita pendirian 0urusan atau Prodi
P)-+# sering mengabaikan terhadap
institusi pendahulunya yaitu" 0urusan'Program studi P3S.
&erkadang tidak seorangpun dosen P3S
terlibat dalam membina P)-+.
Sejumlah pejabat di +irjen P)-+N, ementrian pendidikan Nasional
(,# mereka sulit menempatkan
posisi +irektorat P)-+ harus di ditempatkan di mana. Setelah
mempelajari terhadap pendidikan
informal yang termasuk pada P)-+ ini# maka disebut +irjen ini#
ditempatkan P)-+ lebih dahulu
dibanding dengan +irjen yang lain. arena sejak pendidikan
masyarakat tempoe doeloe dengan
sangat menyesal harus mendahulukan nama yang paling lebih muda
menjadi" +irjen P)-+N,. &api
yang jelas P)-+ adalah +irektorat yang paling muda pada +ierjen
P3S. Sehingga cemooh para
dosen P3S 0urusan'Prodi P)-+ adalah adik termuda# dan harus
mendapatkan pembinaan dari
0urusan'Prodi P3S. arena P3S adalah kakak tuanya. +an bahkan
kehadiran P)-+ ada kalanya tidak
tahu menahu dengan P3S. Padahal P3S adalah kakak tuanya.
Pendirian ,nstitusi P)-+
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
25/32
+alam mendirikan institusi PA!P)-+ tentu harus di daduhului
dengan adanya tenaga pengajar
%dosen* pada bidangnya# fasilitas belajar# dan yang paling utama
adalah mahasiswa.
+i berbagai daerah keterlibatan tenaga dosen P3S sangat besar.
+isamping tenaga yang berlatar
belakang psikologi pendidikan. di kalangan dosen P3S banyak mata
kuliah yang terkait dengan
pendidikan anak usia dini. Sejak lama sudah sebagai hasil
pertemuan guru besar P3S se ,ndonesia#bahwa setiap 0urusan'Prodi
P3S harus menampilkan mata kuliah P)-+. 1ahkan mahasiswa P3S
pada tingkat akhir harus ada mata kuliah minor tentang P)-+.
&ujuannya untuk memenuhi
kesenjangan tenaga P)-+ di berbagai daerah di tanah air.
+engan berdirinya Prodi P)-+ di -niersitas Palangka (aya# kami
semua dosen P3S menyambut
gembira dengan kehadiran )dik kandung dari Prodi P3S ini. /anya
saja# setelah berdirinya Prodi
P)-+ di -npar ini# terjadi kesimpang siuran pada dosen P3S
kenapa dan siapa dosen P3S yang
terlibat dalam P)-+ ini. )da kalanya dari emendikmas menelpon
untuk hadir dalam acara!acara
tertentu tentang P)-+ kepada dosen P3S. &api sayangnya yang
ditelpon tidak ada sama sekali turut
mengajar di P)-+ sehingga mengurungkan hadir karena merasa tidak
ada keguna!annya jika hadir
dalam pertemuan itu.
3ahan P3S
ami sesama dosen di lingkungn P3S sering terperanjat dan ada
kalanya berterima kasih lahan P3S
sering dikerjakan oleh orang yang kesarjanaannya bukan sama
sekali ada keterkaitan dengan ilmu
P3S. Namun untuk membahagiakan hati atas kekecewaan itu# saya
sebagai penulis yang selaku guru
besar bidang P3S berterima kasih. )tas orang lain yang mau
mengerjakan pekerjaan P3S.
+osen P3S yang lain# secara sadar ataupun tidak. ,a mengatakan
bahwa" kalau berbau duit#
rebutan orang non P3S mengambil. &api kalau tidak jadi duit
pekerjaannya diserahkan kepada kami
dosen!dosen P3S hal ini mungkin tumbahan kekecewaan sejawat
saya. Memang secara realita hal
itu ada beberapa bukti kuat. &erkadang mereka yang bekerja
demi P3S bertemu kami malu sendiri.
Sumber http"''norsanie.blogspot.com'search'label'danLB=P3S
8. 26N&6/ P7N+,+,)N ,NJ6(M)3
B. )gama
B. 1udi pekerti
4. 7tika
;. Sopan santun
:. Moral
?. Sosialisasi
%http"''id.wikipedia.org'wiki'PendidikanRinformal*
8. P7NF737NAA)() P7N+,+,)N ,NJ6(M)3
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informal
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
26/32
B. eluarga
B. 3ingkungan
%http"''id.wikipedia.org'wiki'PendidikanRinformal*
8. 2,(, 2,(, P7N+,+,)N ,NJ6(M)3
+apat diidentifikasi ciri!ciri umum pendidikan informal sebagai
berikut.
a* Pendidikan berlangsung terus!menerus tanpa mengenal tempat
dan
waktu.
b* Auru adalah orang tua.
c* &idak adanya manajemen yang jelas.
%http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!kegiatan!lembaga!pendidikan!
informal'*.
)dapun ciri!ciri proses pendidikan dalam keluarga yang berfungsi
bagi perkembangan anak
adalah sebagai berikut.
a* Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu dan tempat.
)rtinya# proses pendidikan yang
dilakukan dalam pendidikan informal tidak menentukan kapan dan
di mana proses belajar itu.
b* Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan
murid# atau sebaliknya#
proses belajar sosial atau sosialisasi berlangsung antara
anggota yang satu dengan anggota
yang lain# tanpa ditentukan siapa yang menjadi guru dan siapa
yang menjadi murid. Namun
demikian# proses belajar sosial atau sosialisasi akan dilakukan
oleh
orang tua# saudara# dan kerabat dekatnya. +engan demikian#
pendidikan ini sifatnya alami
sesuai dengan kondisi apa adanya.
c* Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya jenjang dan
kelanjutan studi# prosespendidikan dalam pendidikan informal tidak
adanya jenjang yang menentukan untuk dapat
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. arena sifatnya yang
informal itulah# maka hasil
dari proses pendidikan dalam keluarga dapat terlihat dari
kualitas diri
atau kepribadian anggota keluarga dalam kehidupan
sehari!hari.
d* Proses dapat berlangsung antar!anggota keluarga# proses
pendidikan ini berlangsung
dari orang tua# saudara# paman# bibi atau kerabat terdekat dalam
keluarga. +engan demikian#
tidak mengenal persyaratan usia# fisik# mental# tidak ada
kurikulum# jadwal#
metodologi# dan ealuasi
%http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!
kegiatan!lembaga!pendidikan!informal'*.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
27/32
8. P7()N)N 73-)(A)
+i dalam lingkungan informal# seseorang secara sadar atau tidak#
disengaja atau tidak#
direncanakan atau tidak# memperoleh sejumlah pengalaman yang
berharga# sejak lahir hingga
akhir hayatnya. 3embaga keluarga merupakan lembaga terkecil yang
pertama kali dialami
oleh seorang indiidu# yang dapat mengajarkan berbagai peran dan
nilai!nilai sosial. +alamproses sosialisasi# keluarga memiliki
peranan penting# terutama dalam memperkenalkan
tentang hal hal!berikut ini.
a* Penguasaan +iri.
Masyarakat menuntut adanya penguasaan dan penyelarasan diri
dengan segala norma dan
aturan yang ada terhadap anggotaanggotanya. Peranan orang tua
dalam melatih anak!anaknya
untuk menguasai diri dapat dilakukan dengan pelatihan bagaimana
cara memelihara dan
menjaga kebersihan dirinya. Penguasaan diri ini berkembang# dari
yang bersifat fisik sampai
emosional. )nak harus belajar menahan kemarahannya terhadap
orang tua atau
saudarasaudaranya. Penguasaan diri sangat penting artinya bagi
kestabilan kejiwaan anak
dalam pergaulan sehari!hari. &anpa memiliki kemampuan untuk
menguasai diri# maka
kejiwaan anak tidak akan stabil# dan mengganggu proses
perkembangannya.
b* Nilai!Nilai
Penanaman nilai!nilai dapat dilakukan bersamaan dengan pelatihan
penguasaan diri#
bagaimana anak dapat meminjamkan alat permainannya kepada
temannya# dan juga
kepadanya diajarkan kerjasama. Sebagai contoh# sambil
mengajarkan anak menguasai diri
agar tidak bermain!main sebelum mengerjakan pekerjaan rumahnya#
kepadanya diajarkan
nilai sukses dalam pekerjaan. Nilai!nilai demikian sangat besar
fungsinya bagi prosesinternalisasi kebiasaan baik pada anak.
c* Peranan!Peranan Sosial
Pengenalan dan belajar tentang peran!peran sosial dapat terjadi
melalui interaksi dalam
keluarga. Setelah dalam diri anak tertanam pengusaan diri# dan
nilai!nilai sosial yang dapat
membedakan dirinya dengan orang lain# ia mulai mempelajari
peran!peran sosial yang sesuai
dengan gambaran dirinya. ,a mempelajari peranannya sebagai anak#
sebagai saudara
%kakak'adik*# sebagai laki!laki atau perempuan.
+engan mengenal perannya# baik dalam keluarga maupun lingkungan
masyarakat# maka anakakan dapat berperan dengan baik sesuai dengan
fungsinya dalam peranan tersebut.
Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam
keluarga sejak anak
dilahirkan# dimana seseorang secara sadar atau tidak# disengaja
atau tidak# direncanakan atau
tidak# memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga# sejak lahir
hingga akhir hayatnya.
Pengalaman!pengalaman dalam keluarga inilah yang disebut dengan
proses pendidikan
informal
%http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!kegiatan!lembaga!
pendidikan!informal'*.
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
28/32
+. Program Sekolah Aratis
ebijakan ini adalah aplikasi dari kebijakan -ndang!-ndang +asar
89;: sebagai
dasar negara telah memberikan jaminan bagi setiap warga negara
untuk mendapatkan
pendidikan. Pendidikan adalah hak setiap warga negara.
Pemerintah wajib membuat anggaran
biaya untuk warga negara yang memadai sehingga pendidikan dapat
diselenggarakan tanpa
memungut biaya atau gratis melalui pembiayaan kas negara.
--+ 89;: hasil amandemen juga telah mengamanatkan B=L anggaran
pendidikan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan amanat tersebut# pemerintah sejak
bulan 0uli B==: telah
mengeluarkan kebijakan tentang 1antuan 6perasional sekolah
%16S*. &ahun B==9 biaya
satuan 1antuan 6perasional Sekolah %16S* mengalami peningkatan.
Peningkatan biaya
tersebut telah dijadikan pilar utama bagi pemerintah untuk
mewujudkan pendidikan gratis
pada tingkat pendidikan dasar terutama pada sekolah!sekolah
negeri dan menggratiskan
seluruh siswa miskin pada sekolah swasta.
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
29/32
Sekolah Aratis merupakan program pemerintah untuk membebaskan
biaya sekolah
dari Sekolah +asar %S+* dan Sekolah 3anjutan &inggat Pertama
%S3&P*. Pada &ahun B==9
)nggaran berasal dari B= L persen dari anggaran pendidikan atau
kurang lebih (p B= &ahun B==> tentang Pendanaan.
Peraturan Pemerintah No. ;> &ahun B==> tentang
Pendanaan Pendidikan# jenis!jenis biaya
pendidikan semakin jelas dan gamblang. Menurut Peraturan
Pemerintah ini biaya pendidikan
dikategorikan menjadi 4 jenis# yaitu 1iaya Satuan Pendidikan#
1iaya Penyelenggaraan
dan'atau Pengelolaan Pendidikan# serta 1iaya Pribadi Peserta
+idik. -ntuk biaya satuan
pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan
meliputi5 biaya inestasi# biaya operasional# bantuan biaya
pendidikan# dan beasiswa. )dapun
16S merupakan program pemerintah untuk penyediaan pendanaan
biaya operasional bagi
satuan pendidikan dasar.
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan
martabat manusia
secara holistik# yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan
paling elementer di atas
dapat berkembang secara optimal. +engan demikian# pendidikan
seyogyanya menjadi
wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi
indiidu# sehingga cita!cita
membangun manusia seutuhnya dapat terpecahkan. Pemerintah dengan
segenap usaha
melalui kebijakan harus merujudkan pendidikan yang berjalan
sesuai undang!undang yang
dibuat dan diselaraskan sesuai kebutuhan daerah oleh pemerintah
daerah. Salah satu propinsi
yang telah membuat peraturan tentang sekolah gratis adalah
Pemerintah Propinsi Sumatera
Selatan. Proinsi ini juga mengeluarkan Perda tentang
Penyelenggaraan Program Sekolah
Aratis.
Pada 89 Maret B==9 diterbitkan Perda Proinsi Sumatera Selatan No
4 tahun B==9 di
Proinsi Sumatera Selatan. emudian ditindaklanjuti dengan
Peraturan Aubernur Sumatera
Selatan Nomor 48 tahun B==9 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Sekolah Aratis di
Proinsi Sumatera Selatan. 1erdasarkan Perda# setiap penduduk
Sumatera Selatan dalam usia
sekolah berhak mendapatkan pelayanan sekolah gratis. Program
tersebut ditujukan kepada
siswa mulai dari jenjang S+'S+31'M,#SMP'SMP31'M&s#
SM)'SM)31'M)'SM baik
negeri maupun swasta# kecuali SSN %Sekolah Standar Nasional*#
(S1, %(intisan Sekolah
1ertaraf ,nternasional*# S1, %Sekolah 1ertaraf ,nternasional*#
elompok 1elajar %ejar*
Paket dan +iniyah. %)mzulian (ifai" B==9* -ntuk penerapan
peraturan tersebut pemerintah
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
30/32
memberikan subsidi (p >= ribu'bulan untuk setiap siswa. Namun
jumlah tersebut berbeda
jauh antara subsidi dari pemerintah dengan kebutuhan ril
sekolah.
Meskipun pemerintah menjamin pendidikan setiap warga negara dan
adalah hak
setiap warga negara mendapatkan pendidikan. Sedangkan pemerintah
sebagai pihak
mengelola pendidikan secara sistematis tapi pihak!pihak terkait
harus ikut serta dalam
kelangsungan pendidikan yang berkualitas yaitu dari warga itu
sendiri atau masyarakat. --
Sisdiknas telah mensinyalir bahwa pembiayaan pendidikan tidak
hanya merupakan peran
pemerintah saja# didalamnya juga melibatkan pemerintah daerah
dan peran serta masyarakat.
Meskipun program penuntusan masalah )P dengan mengadakan sekolah
gratis tetapi perlu
dilihat siapa saja siswa yang membutuhkan sekolah gratis tidak
menyamaratakan semua
siswa untuk di gratiskan.
emungkinan kondisi setiap lembaga sekolah yang berbeda dapat
dipastikan terjadi
perbedaan taraf hidup setiap siswa# ada siswa yang mampu
membayar uang sekolah ada pula
siswa yang mencukupi bahkan lebih. 1erdasarkan -ndang-ndang N6.
B= &/.B==4
2entang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa ada hak dan
kewajiban dari peserta
didik. Salah satu hak peserta didik adalah mendapatkan biaya
pendidikan bagi mereka yang
orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. -ntuk
kewajiban peserta didik adalah
ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan# kecuali bagi
peserta didik yang
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang!undangan yang
berlaku. 0elas sekali kewajiban tersebut diperuntukkan bagi
siswa yang mampu membayar
sekolah sendiri bahkan untuk yang lebih. ewajiban tersebut juga
memberi pengecualian
untuk siswa yang tidak mapu membayar. -ntuk pengaturan hak dan
kewajiban tersebut tentu
yang paling tepat untuk mengolahnya dalah pihak sekolah sendiri.
Pengolahan yang baik
kebijakan pemerintah di masing!masing sekolah menuju pada suatu
pendekatan yaitu
manajemen berbasis sekolah agar hambatan dan kesenjangan yang
terjadi dapat
diminimalisir. Sehingga pemeratan pendidikan melalui sekolah
gratis dapat mencapai tujuan
dan kualitas pendidikan tidak terabaikan.
2ontoh pendidikan non formal
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup#
pendidikananak usia dini#
pendidikan kepemudaan# pendidikan pemberdayaan perempuan#
pendidikan keaksaraan#
pendidikanketerampilandan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan
meliputi Paket )# Paket
1 dan Paket 2# serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuanpeserta didik seperti" Pusat egiatan 1elajar
Masyarakat %P1M*# lembagakursus# lembaga
http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursus
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
31/32
pelatihan# kelompok belajar# majelis taklim# sanggar#dan lain
sebagainya#
sertapendidikanlain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik.
ondisi pendidikan non formal
Kondisi Pendidikan Pada Masyarakat Marjinal
Salah satu kontribusi terbesar terserapnya peserta didik pada
program esetaraan maupun
ecakapan /idup %3ife Skill* adalah masyarakat marjinal yang
berada pada desa tertinggal '
miskin akibat aspek Sumber +aya )lam yang tidak mendukung
kehidupan mereka. +ari data
yang ada# bahwa jumlah masyarakat miskin tahun B==; sebanyak
4?#8 juta dan tahun B==:
meningkat menjadi :; juta# dimana sekitar 8:#; juta penduduk
miskin tersebut mendapatkan
program 1antuan 3angsung &unai %13&* yang merupakan
alokasi dana )P1N dari
kompensasi kenaikan 11M.
ondisi di atas menjadi semakin rumit ketika terjadi krisis
ekonomi yang kedua pada tahun
B== juta dan tahun B==: sebanyak 88#B tahun %SM)* :=#9
-
5/28/2018 Pendidikan Nonformal
32/32
a. Semakin banyaknya angka putus sekolah %drop out* dan buta
huruf di kalangan mereka.
b. Semakin menurunya kualitas S+M
c. Semakin tingginya angka pengangguran.
d. Semakin tingginya penyakit penyakit sosial masyarakat dan
kerawanan sosial
masyarakat.
e. ,ndeks kemajuan pendidikan di ,ndonesia semakin tertinggal
dengan negara negara lain.