Top Banner
PENGANTAR FARMASI PENDIDIKAN KEFARMASIAN INDONESIA Surya Amal, S.Si, M.Kes, Apt Prepared for Pharmacy Department University of Darussalam Gontor - Indonesia
32
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

PENGANTAR FARMASI

PENDIDIKAN KEFARMASIAN

INDONESIASurya Amal, S.Si, M.Kes, AptPrepared for Pharmacy DepartmentUniversity of Darussalam Gontor - Indonesia

Page 2: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Substansi

1. Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia.

2. Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi.

3. Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia.

4. APTFI

Page 3: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Sejarah pendidikan kefarmasian di Indonesia

Page 4: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Era Awal Perkembangan Pendidikan Farmasi di Indonesia

Sejarah awal perkembangan pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia dapat dibagi dalam :

A. Era pra Perang Dunia II B. Era pendudukan Jepang, dan C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I

Page 5: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

A. Era pra Perang Dunia II

Sebelum Perang Dunia II, selama penjajahan Belanda hanya terdapat beberapa Apoteker yang berasal dari Denmark, Austria, Jerman dan Belanda.

Tenaga kefarmasian yang dididik di Indonesia hanya setingkat Asisten Apoteker (AA), yang mulai dihasilkan tahun 1906.

Pelaksanaan pendidikan A.A. ini dilakukan secara magang pada Apotik yang ada Apotekernya dan setelah periode tertentu seorang calon menjalani ujian negara.

Page 6: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

A. Era pra Perang Dunia II

Menurut catatan, asisten apoteker (AA) Warga Negara Belanda lulusan Indonesia yang pertama adalah pada tahun 1906 yang diuji di Surabaya.

Warga Negara Indonesia asli tercatat sebagai lulusan pertama pada tahun 1908 yang diuji di Surabaya dan lulusan kedua terjadi pada tahun 1919 yang diuji di Semarang.

Page 7: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Pada tahun 1918 dibuka sekolah Asisten Apoteker yang pertama dengan penerimaan murid lulusan MULO Bagian B (Setingkat SMP).

Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tanggal 7 Oktober 1918 nomor 38.

Selanjutnya diubah dengan surat keputusan tanggal 28 Januari 1923 nomor 15 (Stb. no.50) dan 28 Juni 1934 nomor 45 (Stb 392) dengan nama “Leergang voor de opleiding van apotheker-bedienden onder den naam van apothekers-assistenschool“.

*Dalam buku Verzameling Voorschriften tahun 1936 yang dikelurkan oleh DVG

A. Era pra Perang Dunia II

Page 8: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

A. Era pra Perang Dunia II

Pada tahun 1937 jumlah Apotik di seluruh Indonesia hanya 37.

Pada awal Perang Dunia ke-2 (1941) banyak Apoteker warga negara asing meninggalkan Indonesia sehingga terdapat kekosongan Apotik.

Untuk mengisi kekosongan itu diberi izin kepada dokter untuk mengisi jabatan di Apotik, juga diberi izin kepada dokter untuk membuka Apotik-Dokter (Dokters-Apotheek) di daerah yang belum ada Apotiknya.

Page 9: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

B. Era pendudukan Jepang

Pada zaman pendudukan Jepang mulai dirintis pendidikan tinggi Farmasi dengan nama Yukagaku sebagai bagian dari Jakarta Ika Daigaku. Diresmikan pada tanggal 1 April 1943.

Pada tahun 1944 Yakugaku diubah menjadi Yaku Daigaku.

Setelah Jepang kalah perang dengan sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Negara Republik Indonesia, pendidikan tinggi farmasi ini bubar.

Page 10: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

B. Era pendudukan Jepang

Disamping itu tercatat bahwa pada tahun 1944, pemerintah pendudukan Jepang juga melakukan pendidikan asisten apoteker dengan masa pendidikan selama 8 bulan dan siswa berasal dari lulusan SMP.

Sampai waktu pemerintahan Jepang jatuh telah dihasilkan dua angkatan dengan jumlah yang sangat sedikit.

Page 11: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I

Pada tanggal 27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten yang kemudian pindah dan berubah menjadi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Pada tanggal 1 Agustus 1947 diresmikan Jurusan Farmasi di Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), Bandung sebagai bagian dari Universitas Indonesia, Jakarta, yang kemudian berubah menjadi Jurusan Farmasi, Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Mei 1959.

Lulusan Apoteker pertama di UGM sebanyak 2 orang dihasilkan pada tahun 1953.

Page 12: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

C. Era pasca Proklamasi Kemerdekaan R.I

Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang kemerdekaan ini pada kenyataannya mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada masa-masa berikutnya.

Page 13: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Lapangan kerja lulusan pendidikan farmasi

Page 14: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

VOKASI DAN KARIR DALAM BIDANG FARMASI

Farmasi Komunitas (Community Pharmacy) Farmasi Rumah Sakit (Hospital Pharmacy) Farmasi Industri Pedagang Besar Farmasi (PBF) Instansi Pemerintahan (Farmasi Pemerintahan) Wartawan Farmasi (Pharmacy Journalism) Manajemen Perusahaan

Page 15: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

· Academic Pharmacy· Community Pharmacy· Government Agencies· Hospice & Home Care· Hospital & Institutional

Practice· Independent Ownership· Long-term Care· Consulting Pharmacy· Managed Care Pharmacy· Medical & Scientific

Publishing

· Pharmaceutical Industry· Trade & Professional

Associations· Uniformed (Public Health)

Service

Pharmacy Career Options )*

)* American Association of colleges of pharmacy

Page 16: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

DO YOU LIKE... Chemistry, Biology, and Math ? To Help People? To Solve Problems and Puzzles ?

ARE YOU... Dependable? Organized? Detail-Oriented? Able to Communicate Well with

Others ?

DO YOU LIKE... Chemistry, Biology, and Math ? To Help People? To Solve Problems and Puzzles ?

ARE YOU... Dependable? Organized? Detail-Oriented? Able to Communicate Well with

Others ?

If you answered YES, you may want to consider pharmacy as a career !If you answered YES, you may want to consider pharmacy as a career !

Should YOU Be a Pharmacist ?

Page 17: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia

Page 18: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Kompetensi

KOMPETENSI ---- Strategi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi farmasi Indonesia

Page 19: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi

Pengembangan kompetensi lulusan pendidikan farmasi mengacu pada lima pilar pembelajaran dari UNESCO yaitu :

Pilar Pertama : Learning to know Kemampuan untuk memahami alam, manusia dan lingkungannya, kehidupannya, serta merasakan “senangnya” mengetahui, menemukan dan memahami suatu proses (knowledge, cognitive).

Pilar Kedua : Learning to doKetrampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam praktik atau dalam kehidupan sehari-hari, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi, belajar berkerjasama dalam tim, mengambil inisiatif, dan mengambil resiko (practice, psychomotoric, attitudes) .

Page 20: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi

Lanjutan ……

Pilar ketiga : Learning to life together Kemampuan memahami diri sendiri dan orang lain, mengembangkan empati, respek dan apresiasi pada orang lain dalam berkehidupan bersama, menghargai perbedaan nilai dan budaya, kesediaan untuk menyelesaikan konflik melalui dialog, dan kemampuan untuk bekerjasama (team work, collaboration, growing interdependence).

Pilar keempat : Learning to bePengembangan kepribadian individu secara utuh melalui penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai (values) yang kondusif bagi pengembangan kepribadian, dalam dimensi intelektual, moral, kultural, dan fisik (experience, affective, attitude, behavior).

Page 21: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Pilar kelima : Learning to transform one-self and societyPengembangan kepribadian serta kepedulian pada lingkungan dan masyarakat melalui penguasaan pengetahuan, nilai-nilai (values), dan ketrampilan mentransformasi kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang berorientasi pada pengembangan berkelanjutan.

Kompetensi Lulusan Pendidikan Farmasi

Lanjutan ……

UNESCO dalam Education for Sustainaible Development (ESD), 2009

Page 22: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Penyelenggaraan Pendidikan Farmasi Indonesia

Penyelenggaraan pendidikan farmasi di Indonesia saat ini mengacu pada kurikulum nasional yang dirumuskan oleh APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia) yaitu Kurikulum Inti Program Pendidikan Sarjana Farmasi dan Kurikulum Program Pendidikan Apoteker.

Kurikulum Program Pendidikan Apoteker selanjutnya disepakati bersama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pada tahun 2009, dan akan terus dilakukan peninjauan.

Page 23: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Struktur dan Durasi Kurikulum

Struktur kurikulum terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu: (1) tahap pendidikan sarjana farmasi, dan (2) tahap pendidikan profesi apoteker.

Tahap pendidikan sarjana farmasi dirancang dengan beban minimal 144 sks dilaksanakan dalam waktu 8 (delapan) semester, sedangkan tahap pendidikan profesi apoteker dirancang dengan beban minimal 36 sks dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) semester.

Page 24: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Kerangka Kurikulum Pendidikan Sarjana Farmasi

No Muatan Kurikulum Bobot1. Muatan Wajib Pendidikan Sarjana (Agama,

Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia) 5-10%

2. Muatan Kurikulum Inti: 65-75%

Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah & Ilmu Dasar

10-15%

Ilmu-Ilmu Dasar Biomedik 15-20%

Ilmu-Ilmu Kefarmasian 20-25%

Ilmu Farmasi Klinik, Sosial, Komunitas

15-20%

Manajemen, Administrasi, Regulasi 10-15%

3. Muatan Kurikulum Lokal (Muatan Pendukung dan/atau Muatan Lain-Lain)

15-30%

Total SKS (minimum): 144 SKS

Page 25: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Muatan Materi Kurikulum Inti

Prinsip-prinsip metode ilmiah: filsafat ilmu, metodologi penelitian, statistik/biostatistik, berpikir kritis, penelusuran informasi.

Muatan materi ilmu dasar: matematika, fisika, kimia umum, kimia organik, kimia fisika, kimia analisis.

Muatan materi ilmu dasar biomedik (basic biomedical sciences): anatomi dan fisiologi, patologi/patofisiologi, mikrobiologi, imunologi, biokimia, biologi molekular.

Muatan materi ilmu kefarmasian (pharmaceutical sciences): kimia medisinal, farmako-logi, farmakognosi & obat-obat alternatif, fitokimia, bioteknologi, analisis sediaan farmasi, farmasi fisika, biofarmasi, farmakokinetik, toksikologi,formulasi dan teknologi sediaan farmasi.

Page 26: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Muatan materi farmasi klinik: farmakoterapi, farmakologi klinik, farmakokinetik klinik, farmasi klinik, evidence-base medicine, drug related problem (DRP), farmacovigilance.

Muatan materi farmasi komunitas/sosial/administratif: dispensing, compounding, farmasi komunitas (pharmacy practice), farmakoekonomi, farmakoepidemiologi, farmasi sosial, undang-undang dan etik kefarmasian, teknik komunikasi, manajemen, akuntansi.

Muatan materi farmasi industri (industrial pharmacy).

Muatan Materi Kurikulum Inti

Lanjutan ……

Page 27: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

PENDIDIKAN TINGGI FARMASI

APOTEKER

SARJANA FARMASI

LULUSAN SLTA

DIAMBIL SUMPAH TANGGUNG JAWAB ILMIAH

TANGGUNG JAWAB SECARA HUKUM

TANGGUNG JAWAB SECARA ETIK

PRAKTEK PROFESI

Kompetensi Farmasi

Page 28: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Profil Lulusan Pendidikan Farmasi

1. Care giver; 2. Educator; 3. Communicator; 4. Leader; 5. Decision maker;

6. Manager; 7. Life-long learner; 8. Personnal &

professional responsibilities;

9. Scientific comprehension & research abilities.

Page 29: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

Pharmacists

PHARMACISTS Are Drug Information

Experts

No one knows more about medications than

pharmacists

Page 30: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

APTFI

Page 31: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

APTFI

http://aptfi.or.id/

Dapat dikunjungi melalui website :

Page 32: Pendidikan Kefarmasian Indonesia

MASA DEPAN FARMASI INDONESIA

Terima Kasih