38 MPA 312 / September 2012 Dewasa ini anak-anak muda sebagai tunas-tunas harapan negara yang nantinya akan menggantikan untuk memimpin negara ini moralnya sudah sangat memprihatinkan. Bukan cuma pada kenakalan ramaja saja. Sekarang, pergaulan bebas remaja berdampak buruk bagi moral generasi sekarang. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter ini diharapkan genarasi muda dapat membentengi dirinya dalam mengarungi derasnya informasi sekarang ini dan perubahan budaya bangsa serta lunturnya nilai- nilai luhur bangsa. Pendidikan yang sekarang se- harusnya perlu di upgraid lagi men- jadi pendidikan yang bukan saja men- cerdaskan aspek kognitif belaka teta- pi juga pada ranah afektif. Setiap bangsa mempunyai ka- rakter budaya yang tidaksama. Karak- ter suatu bangsa bisa mengalami per- ubahan bisa kearah yang lebihbaik bahkan sebaliknya, bahkan bisa hi- lang samasekali. Hal ini tergantung bagaimana masyarakat tersebut me- lindungi atau menjaga karakter bu- daya yang sudah diberikan oleh ne- nek moyangnya. Pendidikan karekter terdiri dari dua kalimat, yaitu pendidikan dan ka- rakter. Pendidikan adalah proses pe- warisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda untuk peningkat- an kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Se- dangkan karakter yaitu watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang dinyakini dan digunakan sebagai landasan un- tuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak. Maka Pendidikan ka- rakter yaitu proses pewarisan budaya pada generasi muda untuk memben- tuk kepribadian sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, ber- sikap dan bertindak. Pendidikan karakter tertuang dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na- sional pasal 3 menyebutkan Pendi- dikan Nasional berfungsi mengem- bangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencer- daskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pe- serta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mu- lia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, man- diri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. Se- hingga pendidikan karakter sudah menjadi kewajiban yang harus diberi- kan pada peserta didik dalam segala satuan pendidikan. Dalam tujuan pendidikan nasio- nal, pendidikan karakter merupakan gambaran tentang kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta men- jadi dasar dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa. Pendi- dikan karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecer- dasan emosional dan sosial dalam ke- hidupan dibutuhkan 80%, sedang- kan kecerdasan intektual hanya se- besar 20%. Untuk itu pendidikan ka- rakter akan mudah diberikan melalui jalur pendidikan, salah satunya ada- lah pendidikan non formal. Jadi ke- cerdasan emosional dan sosial lebih membawa dampak pada perjalanan hidup bahkan karier anak di kemudian hari. Berbagai media bisa digunakan untuk pendidikan karakter, salah satunya melalui Kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan ber- tujuan untuk membentuk setiap ang- gota pramuka agar memiliki kepri- badian yang beriman, bertakwa, ber- akhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa, dalam menjaga dan mem- bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan Oleh Saedi* Pendidikan karakter lebih mudah diberikan pada usia dini, hal ini akan mudah diterima dan tersimpan dalam memori anak, akan membawa pengaruh pada perkembangan watak dan pribadi anak hingga dewasa. Menurut Daniel Golemen dalam bukunya Kecerdasan Ganda menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam kehidupan dibutuhkan 80%, sedangkan kecerdasan intektual hanya sebesar 20%.