Top Banner
101 | Jilid Ketiga PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAAM AŻKIYĀ’ SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PAHAM TERORISME DI INDONESIA Eka Kurnia Firmansyah [email protected] 1. PENDAHULUAN Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime Against Humanity), serta merupakan ancaman serius terhadap kedaulatan setiap negara karena terorisme sudah merupakan kejahatan yang bersifat internasional yang menimbulkan bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat perlu dilakukan pemberantasan secara terencana dan berkesinambungan sehingga hak asasi orang banyak dapat dilindungi dan dijunjung tinggi. Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan takut atau cemas terhadap sekelompok mayarakat. Terorisme merupakan suatu tindak pidana atau kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia sekarang ini terutama diIndonesia. Terorisme yang terjadi diIndonesia akhir-akhir ini memiliki keterkaitan ideologis, sejarah dan politis serta merupakan bagian dari dinamika lingkungan strategis pada tataran global dan regional. Kendatipun aksi terorisme yang terjadi di berbagai daerah dalam beberapa tahun terakhir ini kebanyakan dilakukan oleh orang Indonesia dan hanya sedikit aktor-aktor dari luar. Namun tidak dapat dibantah bahwa aksi terorisme saat ini merupakan suatu gabungan antara pelaku domestik dengan mereka yang memiliki jejaring trans-nasional. (Hikam, 2016 : 33-34). Fenomena terorisme belakangan ini semakin menguat seiring dengan menguatnya pula fenomena radikalisme. Radikalisme sendiri merupakan paham yang menggunakan unsur-unsur kekuatan dan kekerasan dalam mencapai tujuannya. Orang atau kelompok radikal memiliki pandangan bahwa dalam mencapai tujuan-tujuannya harus menggunakan cara-cara yang radikal atau cepat. Perubahan yang ingin
18

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

Oct 23, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

101 | J i l i d K e t i g a

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH

NAZAM AŻKIYĀ’ SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PAHAM

TERORISME DI INDONESIA

Eka Kurnia Firmansyah [email protected]

1. PENDAHULUAN

Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime

Against Humanity), serta merupakan ancaman serius terhadap

kedaulatan setiap negara karena terorisme sudah merupakan kejahatan

yang bersifat internasional yang menimbulkan bahaya terhadap

keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan

masyarakat perlu dilakukan pemberantasan secara terencana dan

berkesinambungan sehingga hak asasi orang banyak dapat dilindungi

dan dijunjung tinggi. Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi

yang bertujuan membangkitkan perasaan takut atau cemas terhadap

sekelompok mayarakat.

Terorisme merupakan suatu tindak pidana atau kejahatan luar

biasa yang menjadi perhatian dunia sekarang ini terutama diIndonesia.

Terorisme yang terjadi diIndonesia akhir-akhir ini memiliki keterkaitan

ideologis, sejarah dan politis serta merupakan bagian dari dinamika

lingkungan strategis pada tataran global dan regional. Kendatipun aksi

terorisme yang terjadi di berbagai daerah dalam beberapa tahun

terakhir ini kebanyakan dilakukan oleh orang Indonesia dan hanya

sedikit aktor-aktor dari luar. Namun tidak dapat dibantah bahwa aksi

terorisme saat ini merupakan suatu gabungan antara pelaku domestik

dengan mereka yang memiliki jejaring trans-nasional. (Hikam, 2016 :

33-34).

Fenomena terorisme belakangan ini semakin menguat seiring

dengan menguatnya pula fenomena radikalisme. Radikalisme sendiri

merupakan paham yang menggunakan unsur-unsur kekuatan dan

kekerasan dalam mencapai tujuannya. Orang atau kelompok radikal

memiliki pandangan bahwa dalam mencapai tujuan-tujuannya harus

menggunakan cara-cara yang radikal atau cepat. Perubahan yang ingin

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

102 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

dicapai harus diwujudkan dengan segera dan untuk itu diperlukan

kekerasan atau kekuatan. Penggunanaan kekuatan atau kekerasan

diperlukan agar perubahan atau hasil yang dinginkan dapat segera

dicapai. Hal inilah yang melatarbelakangi kenyataan berkembangnya

radikalisme berbanding lurus dengan perkembangan terorisme.

Dalam kurun waktu dua tahun terkahir, di Indonesia tercatat

banyak sekali terjadi kejahatan terorisme diantaranya, aksi terror bom

yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Mei 2018 lalu. Pertama,

Ledakan bom terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (STMB),

Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Gereja Pantekosta Surabaya, dari

ledakan tersebut merenggut korban jiwa hingga puluhan orang terluka.

Bom bunuh diri tersebut diledakkan pada pagi hari menjelang ibadah

yang dilakukan oleh para jamaat. Kedua, kerusuhan yang terjadi di

Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua Depok Jawa Barat pada

bulan yang sama yaiu Mei 2018 , kerusuhan ini terjadi akibat para

narapidana terorisme menjebol sel tahanan dan adu fisik dengan polisi

yang sedang berjaga. Kejadian ini menyebabkan 5 anggota kepolisian

dan satu napi meninggal dunia. Selanjutnya yang ketiga adalah serangan

teroris di Mapolda Riau yang terjadi di bulan Mei 2018, Kejadian

penyerangan ini diawali dari Kapolda Riau Irjen Pol Nandang akan

memberikan pers rilis pengungkapan kasus narkoba. Tiba-tiba pelaku

yang mengendarai mobil Avanza menabrak pagar Mapolda Riau. Saat

bersamaan pelaku juga menabrak sejumlah anggota polisi yang sedang

berjaga di pintu masuk. Dalam aksi tersebut polisi berhasil

melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Tercatat 4 orang di

antaranya kabur, sementara 4 lainnya ditembak polisi. Kelima, adalah

Bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya dan Rusunawa Wonocolo

Sidoarjo, Ledakan bom tak hanya terjadi di tiga gereja di Surabaya,

namun juga terjadi di Mapolrestabes Surabaya dan Rusunawa Wonocolo

Sidoarjo. Di Maporestabes Surabaya, bom meledak ada 14 Mei 2018 pagi

hari. Aksi bom bunuh diri ini dilakukan oleh satu keluarga. Dalam aksi

bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom

peledak. Akibat kejadian ini, empat di antaranya meninggal dunia dan

satu anak kecil diduga anak pelaku selamat dan dirawat di rumah sakit.

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

103 | J i l i d K e t i g a

Sementara itu, bom bunuh diri di Rusunawa Wonocolo terjadi pada 13

Mei 2018 malam, di Blok B lantai 5 nomor 2. Kamar lantai 5 nomor 2 itu

dihuni oleh satu keluarga. Kepala keluarga bernama Anton Febianto

(47), Puspita Sari (47), Hilda (17), Ainur (15), Faiza (11), dan Garida

(10). Diketahui ledakan ini terjadi saat pelaku Anton Febianto sedang

merakit bom di rumahnya itu. Sang istri Puspita Sari dan anak

pertamanya Hilda meninggal di tempat. Sementara, Anton yang

kondisinya masih hidup dan memegang bom rakitan langsung

dilumpuhkan oleh polisi dan meninggal di lokasi kejadian. Semenetara

Ainur, anak laki-laki satunya keluar kamar sambil membawa kedua

adiknya dan dirujuk ke RS Bhayangkara.

Pada akhir tahun 2018 aksi terorisme kembali terjadi. Kali ini,

aksi terorisme dilakukan oleh kelompok bersenjata di Papua. Sejumlah

pekerja PT Istaka Karya proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi

dikabarkan dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Pekerja

proyek ini sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak.

Lokasi penembakan ini memang diakui sebagai zona merah. Kejadian

inipun tak pelak mengundang kecaman dari berbagai pihak. Beberapa

orang berpendapat, aksi ini lebih layak disebut terorisme alih-alih

penembakan saja.

Pada tahun 2019, tepatnya selasa tanggal 12 Maret 2019 terjadi

sebuah teror bom di jalan Cendrawsih Sibolga Sumatera Utara, pelaku

adalah warga setempat yang merupakan anggota Jamaah Ansharut

Tauhid. Ledakkan terjadi pada pukul 14.30 ketika Densus 88 Antiteror

melalukan penggerebekan di rumah terduga, akibat dari ledakan

tersebut satu orang polisi dan seorang warga mengalami luka serius. Dan

yang terbaru adalah serangan bom bunuh diri yang terjadi pada tanggal

13 November 2019 pagi hari pukul 18.45 di markas kepolisian resor kota

Medan Sumatera Utara, pada saat polisi baru saja selesai apel dan

banyak warga yang hendak mengurus SKCK, serangan in menewaskan

terduga pelaku Rabbial Muslim Nasution dan mengakibatkan enam

orang terluka. Pelaku melakukan aksinya dengan menggunakan

penyamaran sebagai sopir ojek daring yang hendak mengirimkan

pesanan.

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

104 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

Itulah beberapa kejadian terorisme yang terjadi pada dua tahun

terakhir di Indonesia, dan bom Bali yang terjadi pada tahun 2002 adalah

teror bom terparah sepanjang sejarah. Bom Bali 2002 (disebut juga Bom

Bali I) adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada

malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di

Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan

ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat,

walaupun jaraknya cukup berjauhan. Rangkaian pengeboman ini

merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh

pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di

Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka

atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang

sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut.

Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam

sejarah Indonesia.

Dalam rangka mencegah dan memerangi Terorisme tersebut,

sejak jauh sebelum marakanya kejadian-kejadian yang digolongkan

sebagai bentuk terorisme terjadi di dunia, masyarakat internasional

maupun regional serta berbagai negara telah berusaha melakukan

kebijakan kriminal (criminal policy) disertai kriminalisasi secara

sistematik dan komprehensif terhadap perbuatan yang dikategorikan

sebagai Terorisme (Muladi. 2002 : 1).

Upaya lain untuk pemenuhan perlindungan hak asasi manusia

dari tindak kejahatan terorisme adalah pemerintah perlu membentuk

undang-undang serta pembinaan bahaya terorisme sebagai upaya

pencegahan radikalisme, khusunya bagi kaum terpelajar baik itu di

sekolah-sekolah formal maupun di lingkungan pesantren.

Pelaku teroris bukan hanya orang dewasa, namun bisa juga

dilakukan oleh para pelajar/ kaum cendikia bahkan orang yang belum

cukup umur dapat terlibat dalam hal yang merusak tatanan hidup

bermasyarakat. Hal tersebut dikarenakan kurang dan minimnya

pendidikan akhlak dan karakter pada sistem pendidikan, pendidikan

karakter merupakan tonggak awal hidup seseorang untuk menentukan

baik buruknya perilaku mereka, jika pendidikan anti terorisme dapat

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

105 | J i l i d K e t i g a

diterapkan sejak dini maka kemungkinan untuk terkait masalah

terorisme semakin tercegah dan jauh dari dirinya. Dengan memasukkan

pendidikan karakter dalam pendidikan anti terorisme, mampu

membekali seseorang memiliki sikap toleransi, yang menolak keras

segala bentuk terorisme. Hingga pada akhirnya, kita akan menjadi

bangsa yang cinta damai, mampu hidup bersama dalam keragaman

dengan kedamaian dan anti kekerasan.

Naskah Nazam Azkiya adalah syair tasawuf dalam bahasa Arab

tentang pensucian diri, yang isinya adalah berupan tuntunan untuk

mencapai kebahagiaan, pendidikan akhlak serta pembentukan karakter

bagi manusia dari segala sifat yang dapat merusak jiwanya dari segala

doktrin radikalisme dan paham terorisme.

Maka daripada itu, artikel ini menjelaskan mengapa naskah

Nazam Azkiya ini begitu penting di masyarakat, bagaimanakah wujud

dan isi naskah tersebut, selanjutnya menjelaskan apa isi konten naskah

tersebut, lalu bagaimanakah naskah tersebut dapat dijadikan

pendidikan dalam membentuk karakter dan pembinaan akhlak.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aksi terorisme menjadi bahasan yang hangat karena

berhubungan dengan ranah psikologis sosial yang menyangkut agama

tertentu. Stigma terorisme, khususnya di Indonesia menjadi langganan

agama tertentu, kelompok tertentu atau tokoh tertentu. Agama

manapun, bangsa manapun di dunia ini pasti sangat membeci tindakan

terorisme dan semua bangsa pasti memerangi terorisme itu sendiri.

Dampak yang bisa ditimbulkan dari aksi dan ancaman terorisme

itu mempunyai dua dampak yaitu dampak yang positif dan negatif.

Adapun dampak positifnya adalah semua rakyat Indonesia mengerti

akan artinya jihad, menumbuhkan jiwa kebersamaan demi menjaga

keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan, sedangkan dampak

negatifnya akan memunculkan sikap tidak saling percaya dan curiga

antar umat beragama, kerusakan fisik dan mental masyarakat umum

serta sector perekonomian. Seluruh dampak negatif tersebut beresiko

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

106 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

mengganggu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah

disepakati sejak lama yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan data dari kementrian luar negeri diterangkan

bahwa Indonesia senantiasa berkomitmen dalam upaya

penanggulangan terorisme, termasuk diantaranya upaya

penanggulangan terorisme di bawah kerangka PBB. Dalam kaitan ini,

Indonesia berperan aktif dalam melakukan kerja sama dengan United

Nations Counter Terrorism Implementation Task Force

(CTITF), Terrorism Prevention Branch-United Nation Office for Drugs

and Crime (TPB-UNODC), dan United Nations Counter-Terrorism

Executive Directorate (UNCTED). Lebih lanjut, Indonesia melakukan

upaya untuk mengimplementasikan 4 (empat) pilar United Nations

Global Counter-Terrorism Strategy (UNGCTS).

Radikalisme merupakan embrio lahirnya terorisme.

Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan

secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-

nilai yang ada secara drastis lewat kekeraan (violence) dan aksi-aksi

yang ekstrem. Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham

radikal. 1) Intoleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan

orang lain), 2) Fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang

lain salah), 3) Eksklusif (membedakan diri dari umat Islam umumnya)

dan 4) Revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan

untuk mencapai tujuan) (Hendroprioyono. 2009 : 13)

Berkaitan dengan maraknya opini publik yang mengaitkan

terorisme dengan perbuatan yang bermotif agama hal ini perlu dikaji

ulang, dikarenakan terorisme itu lahir dan tumbuh dari rasa kekecewaan

akibat perlakuan tidak adil yang berlangsung lama dan kelihatan tidak

ada harapan perubahan. Terorisme adalah kekerasan politik yang

sepenuhnya bertentangan dengan etos kemanusiaaan dalam Islam.

Islam mengajarkan etos kemanusiaan yang sangat menekankan

kemanusiaan universal. Islam menganjurkan umatnya untuk berjuang

mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kehormatan. Akan tetapi,

perjuangan itu haruslah tidak dilakukan dengan cara-cara kekerasan

atau terorisme. Setiap perjuangan untuk keadilan harus dimulai dengan

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

107 | J i l i d K e t i g a

premis bahwa keadilan adalah konsep universal yang harus

diperjuangkan dan dibela setiap manusia.

Islam memang menganjurkan dan memberi justifikasi kepada

muslim untuk berjuang, berperang (harb), dan menggunakan kekerasan

(qital) terhadap para penindas, musuh-musuh Islam, dan pihak luar yang

menunjukkan sikap bermusuhan atau tidak mau hidup berdampingan

secara damai dengan Islam dan kaum muslimin. Akan tetapi Islam tidak

membenarkan menjadi-kan orang yang tidak berdosa sebagai korban

atau ongkos perjuangan. Hak hidup manusia harus ditempatkan dalam

posisi tertingginya sebagai hak yang wajib dihormati dan dijaga dari

berbagai bentuk ancaman yang berusaha mengganggu atau merusaknya.

Pembenaran terhadap cara-cara yang mengakibatkan nyawa manusia

melayang sama dengan menghalalkan terjadinya tragedi pelanggaran

HAM.

Maka dari itu, pendidikan karakter masyarakat suatu bangsa

dalam sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan paham terorisme

sangat diperlukan jika kita mempelajari dan memahami ajaran yang

dimuat dalam isi naskah Nazam Azkiya karya Zainuddin bin Ali Al-

Malibary. Diawali dengan memetakan tujuan inti manusia, yaitu

bertakwa kepada Allah. Disusul dengan memetakan posisi syariat,

thariqat, dan hakikat. Setelah itu disuguhkan urutan-urutan yang mesti

dilalui seorang penempuh jalan akhirat yang mesti dilalui oleh manusia,

yang terdiri dari Sembilan wasiat para wali yaitu, taubat, qana’ah, zuhud,

mempelajari ilmu syara’, memelihara ibadah sunat dan tatakrama,

tawakal, ikhlas, uzlah dan menjaga waktu.

Naskah Nazam Ażkiyā’ ini berupa ajaran, wasiat, dan tuntunan

bagi para cendikia pada tarekat para Wali. Adapun isi muqadimahnya

antara lain adalah:

Taqwa kepada Allah merupakan jalan keselamatan.

Menuruti hawa nafsu adalah pangkalnya kecelakaan.

Jalan akhirat adalah dengan mempelajari ilmu syari’at, tarekat,

dan hakikat.

Syari'at itu bagaikan perahu, tarekat bagaikan lautan, sedang

hakikat seperti intan yang sangat mahal sekali.

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

108 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

Barang siapa yang ingin menuruti jalan para wali maka

hendaknya ia mengikuti, menjaga dan melaksanakan wasiat

berikut :

1. Taubat

Jagalah mata, lisan dan anggota badan.

Taubat adalah kunci setiap ibadah

Jika kita mendapatkan cobaan segeralah bertaubat.

2. Qona'ah / Berpuas diri

Hendaknya meninggalkan segala keinginan yang

berlebihan dari makanan, pakaian dan rumah.

Manusia yang mencari sesuatu yang tidak berguna akan

merugi karena telah meninggalkan sesuatu yang berguna.

3. Zuhud / Meninggalkan cinta terhadap dunia

Berzuhudlah dan jauhkan hati dari segala keinginan

terhadap harta yang membuat diri kita lupa.

Zuhud itu baiknya dilakukan setelah taqwa, karena dengan

cara ini kita akan meraih derajat tinggi.

Tidak beristri, jika istri hanya mengganggu ibadah, lebih

baik menjadi bujang.

Jalan untuk menuju keselamatan ada empat perkara : 1.

Memaafkan orang-orang bodoh, 2. Jangan ikuti jalan

orang-orang bodoh, 3. Jangan senang jika diberi sesuatu

oleh orang lain, 4. Tapi hendaklah banyak memberi

kepada orang lain.

4. Belajar Ilmu Syari'at

Harus belajar ilmu untuk modal beribadah, dan belajar

aqidah untuk membersihkan hati.

Mempelajari ketiga ilmu itu hukumnya wajib, lalu amalkan

maka akan didapatkan darinya kemuliaan.

5. Menjaga Sunah-sunah Rasul

Menjaga sunah-sunah, adab, dan sopan santun.

Mencari ilmu tasawuf dan buku al-'awarif .

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

109 | J i l i d K e t i g a

Tidak ada jalan ibadah kecuali mengikuti ajaran Rasul dari

tingkah laku dan ucapannya ikutilah.

Mempelajari ilmu Riyādu Al-Sālihin dan kajilah maka kamu

akan mendapatkan kebahagiaan.

Mementingkan yang fardlu tapi kerjakan pula yang sunah.

6. Tawakal / Pasrah kepada Allah

Bertawakal dalam mencari rezeki, Allah berjanji akan

melimpahkan rezeki-Nya kepada kita.

Bagi laki-laki yang sudah berkeluarga wajib mencari rezeki

sambil bertawakal.

7. Ikhlas

Ikhlas dalam setiap pekerjaan dengan mengharap ridlo

Allah Swt.

Jangan beribadah hanya karena ingin dipuji oleh orang lain

atau ibadah karena terpaksa.

Tidak usah riya dalam ibadah, agar terlihat unggul

daripada orang lain.

Beramal karena ingin dipuji adalah musyrik, amal karena

manusia adalah riya.

8. Al'-'Uzlah / Mengasingkan Diri

Jangan bergaul dengan orang bodoh yang suka mencela

agama.

Berpisahlah dengan rusaknya zaman.

Menghindari hal-hal yang syubhat.

Kata sebagian para 'ulama mutaakhirin, uzlah lebih baik

dilakukan pada saat sekarang.

9. Hifzu Al-Auqāt / Menjaga Waktu

Menggunakan waktu sebaik-baiknya hanya untuk ibadah,

jangan sampai waktu terbuang sia-sia.

Ketika fajar sudah terlihat, sholatlah Subuh sambil khusyu'

merenungkan ayat-ayat. Allah Swt Maha Melihat khusyu'

atau tidaknya hati kita dalam melaksanakan sholat.

Jangan tinggalkan sholat berjama'ah yang pahalanya dua

puluh tujuh derajat, lalu sesudah sholat hendaklah

berwirid jangan sampai berbicara, menghadap kiblat,

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

110 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

bertaqarrub, banyak mengucapkan tahlil sambil duduk

bersila.

Setelah matahari terbit hingga sampai satu tumbak

sholatlah sunat Isyraq lalu bacalah Al-Qur'an.

Obat hati ada lima perkara: 1. Baca Qur'an dengan artinya,

2. Puasa, 3. Sholat Tahajud, 4. Berdo'a pada waktu sahur, 5.

Duduk bersama orang Sholeh.

Seorang Qari' dan Penghafal Al-Qur'an harus berkahlaq

mulia dan sempurna, harus memberi, harus lemah lembut,

sabar, dan menjauhi pekerjaan yang tercela bagi hidupnya,

tenang hati, wara', khusu', dan rendah diri.

Disunatkan mencukur kumis, menyisir janggut, memotong

kuku, dan mencabuti bulu ketiak. Bersihkan pula badan,

menggosok gigi, membersihkan pakaian, jangan tertawa

terbahak-bahak dan banyak bercanda.

Jangan riya', ujub, menghasud, dan menghina orang lain.

Kemudian sholatlah Dluha, dan memikirkan kematian.

Carilah ilmu dan beribadahlah lalu berusahalah tapi jangan

yang cela.

Barang siapa yang lurus ketetapannya untuk mencari ilmu,

maka akan dimudahkan jalan ke surga.

Tuntutlah ilmu karena Allah, jika ingin keraton di dalam

surga.

Hormatilah anjuran para ulama Tasawuf.

Bandingkan dahulu kitabmu sebelum menelaahnya secara

mendalam.

Kajilah Matan dengan cermat sebelum Syuruh.

Dahulukan belajar fardlu 'ain lalu amalkan, setelah itu

kajilah Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Setelah itu pelajarilah ilmu Fiqh kemudian Usulnya.

Ilmu Adab / sastra ada delapan: 1. Bahasa, 2. Saraf, 3.

Nahwu, 4. Ma'any, 5. Bayan, 6. Badi', 7. Qafiyah, 8. 'Arud.

Page 11: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

111 | J i l i d K e t i g a

Dahan ilmu-ilmu tersebut adalah: 1. Insya, 2. Naśr, 3.

Nazam, 4. Muhadarah, 5. Al-Khat.

Tidak usah belajar ilmu Manthiq karena kurang ada

manfaatnya, tapi kajilah Kitab Ihya Imam Al-Gazali.

Setelah itu makanlah makanan yang halal, jangan makan

makanan yang syubhat dan haram.

Sedikitkan makan dan minum meski halal, besar perut

karena kekenyangan adalah sumber bahaya karena

mengakibatkan keras hati dan malas dalam beribadah.

Sholatlah zhuhur berjama'ah lalu sunatnya.

Teruslah kerjakan hal-hal seperti ini sampai mau tidur,

jangan sampai lupa.

Membaca kitab Ażkar Nawawi, maka kamu akan meraih

keselamatan.

Bangun lalu sholatlah Tahajud kemudian beristighfar

sambil menangis.

Beribadah antara waktu Maghrib dan Isya, tidak berbicara

hal yang tidak bermanfaat.

Membiasakan/ mendawamkan tahajud sepanjang umur,

dan menghilangkan kebiasaan melamun.

10. Tażkiroh / Peringatan

Barang siapa yang tidak memikirkan dunia, maka hidupnya

jauh dari marabahaya.

Jika bosan mengaji ganti dengan dzikir hati dan lisan.

Barang siapa yang awalnya tidak bermujahadah, maka

tidak akan menghasilkan tarekat ini, ia tidak akan sampai

kepada ma'rifat.

Imam Suhro Wardi berkata bermujahadah ialah dengan

banyak membaca Al-Qur'an dan berdzikir banyak

mengucapkan kalimah tayibah.

Inilah Tarekat dari para guru-guru, semoga kita

dimudahkan dalam menjalaninya.

Mengenai manajemen waktu, Gen-A semestinya diberikan

arahan serta didikan, sebab seperti yang dikatakan para ulama bahwa

Page 12: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

112 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

“waktu itu bagaikan pedang, jika tidak kita gunakan dengan sebaik-

baiknya maka pedang itu akan menikam kita sendiri”. Diawali sejak terbit

fajar dengan melaksanakan sholat dengan khusyu’, lalu berjamaah di

masjid, setelah subuh sibukkan diri dengan auraad (wirid) atau dzikir.

Setelah matahari terbit dan naik sekitar satu tombak laksanakan sholat

Dluha, mengingat kematian, lalu menyibukkan diri dengan mencari ilmu,

ibadah atau dengan berusaha/ bekerja.

Generasi Alpha semestinya mahir dalam menangkap quantum

ilmu, seperti yang diterangkan dalam isi naskah bahwa mereka harus

faham keutamaan menuntut ilmu, pentingnya belajar dan mengajar,

memperbaiki niat dalam belajar, agar mampu membedakan mana ulama

akhirat dan mana ulama dunia. Ulama akhirat yakni ulama ahli agama,

dan ulama dunia yakni ulama yang dengan ilmu hanya bertujuan meraih

kesenangan dunia dan mencapai kehormatan dan kedudukan dihadapan

masyarakatnya.

Ajaran lainnya adalah mengenai keutamaan bagi pembaca al-

Quran, akhlak seorang qari’ dan penghafal Quran harus senantiasa

zuhud terhadap dunia, harus selalu menjadi dermawan, murah hati,

berakhlak mulia, ramah, toleran, sabar, suci dari kasab yang kotor. Hal

ini sangat sesuai dengan pembinaan karakter Gen-A yang senantiasa

menguatamakan Gadget bahkan dengannya waktu terbuang sia-sia,

akhlak menjadi kurang baik, sebab tidak dipelajari dan diajarkan oleh

lingkungan keluarga atau sekolahnya, dampak tersebut terlihat

dikarenakan kesibukan orang tua dalam bekerja, dan sekolah hanyalah

sebagai rutinitas sehari-hari tanpa mendapatkan nilai-nilai.

Untuk meraih nilai plus dalam proses belajar-mengajar di

sekolah, seorang pelajar khususnya Gen-A mesti memperhatikan tata

cara (adab) belajar berikut : Pertama, apabila mereka membaca

perkataan gurunya, maka fahami dan amalkan dengan baik, tidak

menyalahkan dan dan menyanggahnya sebab dapat mengotori hati,

membuat daya ingat lamban dan lebih parah lagi adalah dikhawatirkan

hidup berkahir dengan tidak baik (su’u al-khatimah). Kedua,

menghormati dan mengagungkan guru (mu’allim), sebab

menghormatinya termasuk kategori mengagungkan ilmu, sedangkan

Page 13: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

113 | J i l i d K e t i g a

ilmu hanya dapat diraih dengan cara mengagungkan ahlinya tanpa

membantahnya. Ketiga, jika menjumpai hal yang kurang faham dan sulit

dimengerti maka, tanyakan dan minta penjelasan guru. Keempat,

sebelum membaca buku bandingkan dahulu dengan buku-buku yang

benar, lugas dan dapat dipercaya. Kelima, setelah pembetulan buku

bacalah matan (isi pokok) sebelum syarah (penjelasan), lakukanlah

secara berulang sehingga tersimpan kokoh dalam ingatan. Keenam,

pelajari ilmu tauhid terlebih dahulu, ilmu tentang hati (ahwal al-qalb)

dan ilmu syariat.

Adab penting dalam membina karakter Generasi Alpha adalah

tentang cara makan seperti diketahui bahwa Gen-A ini cenderung

berpenyakit sebab memiliki berat badan tinggi atau obesitas

dikarenakan sering memakan makanan junk food atau cepat saji. Maka

terapi penyakit ini yang baik sebenarnya diterangkan dalam isi naskah

Nazam Azkiya yang berbunyi : “Santaplah makanan yang halal; bukan

yang syubhat dan bukan pula yang dikecam kehalalalnnya. Tiada yang

lebih bermanfaat bagi tubuh dan agama selain sedikit makan. Perut

kenyang memiliki efek buruk, antara lain : badan berat, hati keras,

kecerdasan hilang, badan lemah untuk beribadah kepada Allah dan

menyokong tidur. Karena itu hati-hati dari banyak makan!”.

Terapi makan makanan yang halal sangat diutamakan dalam

membina karakter Gen-A, tidak memakan makanan yang syubhat dan

diragukan kehalalannya, bahkan dalam menyantap makanan yang halal

pun mesti denga aturan yang benar, apabila dilakukan dengan cara

berlebihan, menyantap makanan yang halal pun bisa menjadi perbuatan

yang tidak disukai oleh Allah sebagaimana firman Allah dalam surat Al-

A’raf ayat 31 yang berbunyi : “Makan dan minumlah, tetapi jangan

berlebihan. Sebab Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”.

Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa dalam adab makan

itu cukuplah beberapa suap dan beberapa tegukan air yang dapat

menegakkan tulang punggung. Apabila mesti lebih dari itu, maka

sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan biarkanlah

sepertiganya lagi untuk nafas, inilah uang lebih bermanfaat bagi hati

(liver/kabid) dan jantung (qalb). Perut, apabila penuh dengan makanan,

maka akan sempit untuk minuman, apabila ditambah minuman, maka

Page 14: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

114 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

akan sempit untuk nafas. Apabila demikian, ia akan terlihat bingung dan

lelah memikulnya, seolah-olah membawa beban berat. (Al-Malibary.

2004:227)

Berikut adalah dampak perut kenyang dan perut lapar menurut

ajaran tarekat para wali :

Dampak perut kenyang Manfaat perut lapar

1. Berat badan

2. Hati menjadi keras

3. Hilangnya kecerdasan

4. Badan lemah untuk

beribadah

5. Menyokong tidur

1. Membeningkan hati,

menyalakan bakat, dan

menembuskan mata hati

2. Melunakkan hati dan

menjernihkannya

3. Mematahkan nafsu dan

menumbuhkan

kerendahan hati

4. Tidak melupakan

nikmat dan siksa Allah

5. Mematahkan nafsu

syahwat untuk

bermaksiat

6. Mencegah dorongan

untuk tidur dan

membiasakan terjaga di

malam hari

7. Memudahkan

pembiasaan diri

beribadah

8. Menolak beragam

penyakit

Terapi lain dalam membentuk karakter Generasi Alpha adalah

dengan cara berdzikir, seperti keterangan isi naskah Nazam Azkiya

disebutkan bahwa “mayoritas ulama ahli ma’rifat bersepakat bahwa

ketaatan paling utama ialah menjaga keluar masuk nafas disertai ucapan

Page 15: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

115 | J i l i d K e t i g a

Allah, baik dalam keramaian maupun kesendirian”. Artinya dalam hal ini

diterangkan bahwa ibadah paling utama adalah dzikrullah, menjaga

setiap nafas yang keluar dari mulut kita dengan meyertakan ucapan

Allah. Sebab, dengan mengingat Allah sesungguhnya hati akan menjadi

tenang.

Ajaran tarekat para wali dalam naskah Nazam Azkiya

menerangkan bahwa ada beberapa tata cara dalam berdzikir antara lain,

Pertama: dilakukan dengan kekuatan sempurna sehingga dalam rongga

tubuh tak terasa satu ruang udara pun. Kedua: dilakukan dengan cara

membentangkan lafadz dzikir sejak dari pusar lalu naik ke atas hingga

ke otak. Ketiga: ketika berdzikir himpunlah sifat dan asma Allah satu

persatu. Keempat: menyempurnakan seluruh tatacara berdzikir, antara

lain berada dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil, menghadap

kiblat, membersihkan hati dari kesan-kesan duniawi, mengingat Allah

karena mencintai-Nya serta memejamkan kedua mata.

Demikianlah beberapa macam terapi pembentukan karakter

bagi generasi Alpha (Gen-A) menurut ajaran para wali yang terncantum

dalam naskah Nazam Azkiya, berikut ringkasan sistem terapi dalam

pembentukan karakter Gen-A :

1. Menanamkan norma agama sejak dini;

Akses terhadap teknologi yang sangat mudah mengharuskan

orangtua menamamkan norma agama sejak kecil pada anak. Norma

agama akan membentengi si Anak dalam masa pertumbuhannya

mengenali dunia. Hal ini juga membuat anak pandai memilah mana yang

baik dan mana yang buruk.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang tertera dalam naskah

Nazam Azkiya yang diawali dengan memetakan tujuan inti manusia,

yaitu bertakwa kepada Allah. Disusul dengan memetakan posisi syariat,

thariqat, dan hakikat. Setelah itu disuguhkan urutan-urutan yang mesti

dilalui seorang penempuh jalan akhirat yang mesti dilalui para generasi

Alpha yang terdiri dari Sembilan wasiat para wali yaitu, taubat, qana’ah,

zuhud, mempelajari ilmu syara’, memelihara ibadah sunat dan

tatakrama, tawakal, ikhlas, uzlah dan menjaga waktu.

Page 16: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

116 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

2. Mengajarkan pentingnya sopan santun;

Orangtua memang selayaknya bisa menjadi teman bagi anak-

anaknya. Namun bukan berarti kemudian anak memperlakukan orang

tua layaknya seorang teman sehingga menurunkan sopan santunnya.

Panggilan "ayah" dan "ibu" pada orangtua harus tetap ada, anak tidak

boleh hanya memanggil nama saja pada orangtua karena tidak sopan.

Orangtua juga harus pandai menempatkan diri dan memegang kendali

terhadap hubungan orangtua dan anak.

Jangan sampai anak yang mendikte orangtua terhadap segala

keputusan yang akan dilakukan. Oleh karena itu mengajarkan

pentingnya sopan santun sangat berpengaruh pada kepribadian anak

kelak.

Dalam naskah Nazam Azkiya diterangkan bahwa sopan santun

dan berakhlak mulia adalah ciri utama seorang penuntut ilmu, dikatakan

bahwa percuma saja seseorang berilmu jika ia tidak berakhlak, sebab

akhlak adalah pondasi awal pembentukan karakter manusia.

3. Menanamkan nilai keluarga sejak kecil;

Setiap keluarga punya nilai-nilai yang berbeda antara satu dan

lainnya. Akan tetapi setiap keluarga tentunya berusaha memberi contoh

yang baik pada anak-anaknya sehingga si Anak dapat menghargai nilai

positif yang ada dalam keluarga dan menjalankannya. Nilai-nilai baik

pada keluarga semestinya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

dan diharapkan akan mengakar kuat pada kepribadian anak nantinya.

Kebiasaan untuk saling mencintai, menghormati, kreatif dan tidak

konsumtif menjadi hal yang perlu ditanamkan pada diri si Anak.

4. Mengasah kemauan dan kemampuan berjuang pada anak;

Mudahnya mendapat informasi berkat teknologi yang maju

dengan pesat bisa menyebabkan anak menjadi malas menggali dan

mencari tahu mengenai banyak hal. Ini menjadi tugas orangtua millenial

untuk terus mengasah kemauan dan kemampuan berjuang pada anak.

Jangan selalu menyuruh anak mendapatkan segala jawaban

melalui internet, tapi temani mereka melakukan eksplorasi melalui

Page 17: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

117 | J i l i d K e t i g a

lingkungan dengan melakukan penelitian-penelitian kecil yang akan

mengasah daya berpikirnya.

5. Membiasakan anak untuk bersosialisasi;

Tingkah laku anak saat ketika sedang memegang gadget

tentunya akan asik sendiri dan tidak peduli pada lingkungannya,

Masalah kemampuan bersosialisasi ini dapat menjadi sebuah ancaman

bagi generasi Alpha. Oleh karena itu peran serta orangtua sangat

menentukan kepribadian anak.

Memberi tontonan Youtube mungkin bisa menenangkan anak

yang bosan, tapi cara tersebut diniliai kurang baik. Orang tua harus bijak

memberikan alat elektronik pada buah hatinya. Bukannya tidak boleh

sama sekali, melainkan harus dibatasi agar anak tidak keranjingan.

Orang tua dapat mengalihkan rasa bosan anak dengan

melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti berkebun, membuat

kerajinan, berolahraga atau hal lain yang dapat mengasah kemampuan

dan tumbuh kembang anak.

3. SIMPULAN

Cara yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat dalam

mencegah terorisme adalah dengan melalui perkenalan dan memahami

ilmu pengetahuan dengan baik dan benar, meminimalisir kesenjangan

sosial, menjaga persatuan dan kesatuan, mendukung aksi perdamaian,

berperan aktif dalam melaporkan terorisme dan meningkatkan

pemahaman akan hidup kebersamaan.

Naskah Nazam Azkiya adalah syair tasawuf dalam bahasa Arab

tentang pensucian diri, yang isinya adalah berupan tuntunan untuk

mencapai kebahagiaan dan terapi akhlak bagi kaum cendikia generasi

Alpha dari segala sifat yang dapat merusak jiwanya dari kemajuan

teknologi.

Naskah ini memuat pokok-pokok ajaran agama yang sangat

berguna bagi umat manusia. Pembentukan karakter generasi Alpha

(Gen-A) melalui sistem terapi akhlak bagi kaum cendikia menurut ajaran

tarekat para wali dalam naskah Nazam Azkiya’ adalah dengan cara:

Pertama, menanamkan norma agama sejak dini. Kedua, Mengajarkan

Page 18: PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM NASKAH NAẒAM …

118 | Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Peradaban

pentingnya sopan santun. Ketiga, Menanamkan nilai keluarga sejak kecil.

Keempat, Mengasah kemauan dan kemampuan berjuang pada anak.

Kelima, membiasakan anak untuk bersosialisasi.

Manfaat penting dari sistem terapi ini adalah pembentukan

karakter bangsa yang cerdas, berakhlak dan pembentukan jiwa manusia

bermanfaat, dapat menggunakan gadget dan teknologi secara tepat dan

sesuai dengan fungsinya. Selain itu, generasi bangsa akan selalu

didampingi oleh ajaran-ajaran agama yang dapat membentuk mereka

menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz al-Malibary, Zainuddin. t.t . Fathul Mu’in. Semarang : Toha

Putra.

Al-Ma’ruf, Abu Bakri. t.t. Kifaayatu al-Atqiyaa’. Indonesia : Daar ihyaa al-

Kutub al-Arabiyyah.

A.M. Hendroprioyono, Terorisme: Fundamentalis Kristen, Yahudi dan

Islam (Jakarta: Buku Kompas, 2009), hlm. 13.

Baried dkk, Baroroh. 1994. Pengantar Toeri Filologi. Yogyakarta. UGM.

Darsa, Undang A. 2000. Langkah-langkah Dasar Pendeskrispsian Naskah.

Jatinangor : Fakultas Sastra.

Robson. 1978. Bahasa dan Sastra. Jakarta : Depdikbud.

Rusyana dkk, Yus. 1983. Pandangan Hidup Orang Sunda. Bandung :

Dirjen Depdikbud RI.

………..2003. Wachdatul Wujud. Yogyakarta : Gama Media,

Muhammad A.S. Hikam, 2016, Deradikalisasi: Peran Masyarakat Sipil

Indonesia Membendung Radikalisme. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara, Hal. 33-34.2

Muladi,2002, Hakekat Terorisme dan Beberapa Prinsip Pengaturan

dalam Kriminalisasi. tulisan dalam Jurnal Kriminologi Indonesia

FISIP UI, Vol II No.03 Desember 2002, Hal. 1.