Top Banner
PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN DISUSUN OLEH: FITRI WULANDARI 2015
27

Pendayagunaan Tik Untuk Pembangunan

Sep 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN

    KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PEMBANGUNAN BIDANG

    PENDIDIKAN

    DISUSUN OLEH:

    FITRI WULANDARI

    2015

  • iKATA PENGANTAR

    Puji dan syukur saya penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

    limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik

    dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai

    PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK

    PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN.

    Say menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

    Oleh karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

    membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat di harapkan untuk penyempurnaan

    makalah selanjutnya.

    Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

    Pekanbaru, April 2015

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

    BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

    1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................1

    1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................3

    1.3. Tujuan .................................................................................................................................3

    1.4. Manfaat Penulisan...............................................................................................................3

    BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................4

    2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ........................................................4

    2.2. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ....................................5

    2.3. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Komunikasi ................................................................9

    2.4. TIK Sebagai Komunikasi Visual ..........................................................................................10

    2.5. Kaitan Antara TIK dengan Pembangunan ............................................................................11

    2.6. TIK Dalam Dunia Pendidikan...............................................................................................13

    2.7. E-Learning sebagai Strategi Pembangunan Pendidikan Berbasis TIK.................................18

    2.8. Kesenjangan Digital..............................................................................................................20

    2.9. Strategi Komunikasi Pembangunan untuk Penerapan TIK dalam Dunia Pendidikan ..........21

    BAB II PENUTUP................................................................................................................................23

    DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................24

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Di abad modern ini, terutama pasca perang dunia kedua, bermunculan berbagai

    penemuan baru sebagai akibat kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan terjadi susul

    menyusul. Teknologi memberikan manusia bermacam-macam kemudahan dalam melakukan

    pekerjaan, dan lebih dari itu menjadikan kehidupan lebih menyenangkan dan lebih nyaman.

    Perkembangan teknologi mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi.

    Kemajuan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan transistor, kemudian berkembang

    microhip, sistem komunikasi satelit, dan lain-lain yang telah membuat jarak bukan lagi suatu

    halangan untuk berkomunikasi dengan yang lainnya. Laju perkembangan teknologi

    komunikasi telah memperlancar arus informasi dari dan keseluruh penjuru dunia.

    Kemajuan teknologi juga meningkatkan mobilitas sosial, mempermudah orang untuk

    saling berhubungan. Pergaulan berlangsung berupa kontak-kontak pribadi diikuti oleh tukar

    menukar gagasan dan pengalaman. Hubungan manusia dari satu bangsa dengan bangsa

    lainnya semakin intensif dan dunia seolah-olah menjadi semakin sempit. Mc Luhan menyebut

    dunia sekarang sebagai a global village (globalisasi).

    Apalagi dengan adanya penemuan internet, masyarakat global dapat saling

    berhubungan satu sama lain walau dalam jarak yang jauh, informasi dapat dengan mudah

    disebarluaskan. Kemudahan akses informasi telah mengubah cara kita hidup, bekerja dan

    bermain. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menandai pergeseran dari

    produksi barang ke penciptaan ide. Pergeseran tersebut menunjukkan semakin pentingnya

    peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi ekonomi dan masyarakat secara

    keseluruhan.

    Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat menyebabkan

    diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai bidang. Proses

    inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat Informasi. TIK dapat digunakan untuk

    menyediakan layanan yang lebih baik dan lebih adil, untuk memfasilitasi proses perencanaan

    yang kompleks dan koordinasi antar berbagai sektor, serta memungkinkan berbagi informasi

  • 2dengan lebih baik, serta monitoring aktivitas-aktivitas utama. TIK dapat digunakan untuk

    memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan solusi hemat biaya.

    Menyadari hal ini, negara-negara di kawasan Asia Pasifik telah mengindikasikan

    keinginan mereka untuk memanfaatkan TIK untuk Pembangunan. Beberapa area yang

    menjanjikan untuk penerapan TIK adalah pengiriman obat-obatan penting, peningkatan akses

    pendidikan dan peningkatan mutu pengajar, mendukung pengembangan pedesaan dengan

    menyediakan sambungan langsung ke komunitas pertanian dan peternakan, serta

    menciptakan sistem peringatan dini dan sistem mitigasi bencana bagi tempat-tempat yang

    sensisitif terhadap bahaya alam. Oleh karenanya, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa

    pencapaian target Millenium Development Goals (MDG) tidak dapat dilepaskan dari

    penerapan TIK.

    Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak dasar, tidak lain karena pendidikan

    adalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan berbagai bentuk kesenjangan dalam

    masyarakat. Investasi pada pendidikan baik formal maupun non formal juga merupakan

    bagian dari prioritas pembangunan. Bukti-bukti internasional memperlihatkan bahwa

    pendidikan sangat dibutuhkan untuk pencapaian seluruh target Millenium Development

    Goalss, dan tidak hanya yang terkait langsung dengan pendidikan. Akses terhadap pendidikan

    menengah dan tinggi memungkinkan pembangunan sumber daya manusia, yang kelak akan

    memunculkan inovasi dan pertumbuhan skala besar. Berkaitan dengan pengentasan

    kesenjangan dijital, pendidikan adalah penting karena mampu menyediakan keahlian yang

    dibutuhkan untuk menciptakan, mengadaptasi, dan memanfaatkan TIK. Kenyataannya,

    pendidikan menjadi semakin penting untuk pemanfaatan TIK lebih lanjut.

    Untuk itu, pendayagunaan TIK untuk pembangunan bidang Pendidikan perlu mendapat

    perhatian penuh dari Pemerintah dan Stakeholders di berbagai Negara dan Indonesia

    khususnya sebagai Negara berkembang untuk turut serta mensukseskan pembangunan dan

    mencapai target Masyarakat Informasi Indonesia (MII). Selain itu, proses sosialisasi atau

    difusi untuk penerapan TIK dalam dunia pendidikan menjadi bagian dari proses kesuksesan

    pembangunan dalam bidang Pendidikan.

    Untuk lebih jelasnya, dalam Makalah ini akan dijelaskan bagaimana Pendayagunaan

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembangunan bidang Pendidikan dan

    proses difusi untuk penerapannya.

  • 31.2. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diambil beberapa rumusan

    masalah yaitu:

    1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta bagaimana

    sejarah perkembangannya?

    2. Apa kaitan antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan Pembangunan?

    3. Bagaimana pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk

    pembangunan dalam bidang Pendidikan?

    4. Bagaimana strategi untuk penerapan TIK dalam dunia Pendidikan?

    1.3. Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan diatas, maka tujuan dari penulisan

    makalah ini adalah :

    1. Menjelaskan tentang Pengertian dan Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan

    Komunikasi (TIK)

    2. Menjelaskan kaitan antara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan

    Pembangunan

    3. Menjelaskan tentang pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk

    pembangunan dalam bidang Pendidikan

    4. Menjelaskan tentang Strategi untuk penerapan TIK dalam dunia Pendidikan

    1.4. Manfaat Penulisan

    Manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :

    1. Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang ingin mengetahui

    Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembangunan

    bidang Pendidikan

    2. Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lainyang mengangkat masalah yang

    sama.

  • 4BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

    Istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari konsep yang membangunnya, yakni konsep Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.

    Teknologi informasi bisa didefinisikan sebagai pemanfaatan teknologi guna keperluan

    pengolahan informasi. Hal ini senada dengan definisi yang dicantumkan Dictionary of

    Information Technology yang menyebutkan bahwa teknologi informasi merupakan, the

    acquisition, processing, storage and dissemination of vocal, pictorial, textual and numerical

    information by a microelectronics-based combination of computing and telecommunications

    ... (Longley & Shain 2012: 164).

    Istilah teknologi informasi juga disebutkan di dalam WordNet Glossary Universitas

    Princeton sebagai suatu cabang ilmu teknik yang khusus berhubungan dengan teknik-teknik

    pemanfaatan komputer dan perangkat telekomunikasi guna menerima, menyimpan dan

    meneruskan suatu informasi.

    Istilah teknologi komunikasi, lebih merujuk kepada prosespentransmisian/penyebaran informasi yang telah diolah. Munir (2008: 14) mengemukakan

    bahwa teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari

    hardware, software, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi,

    yang bertujuan agar komunikasi berhasil (efektif).

    Berdasarkan penjabaran dari istilah teknologi informasi dan teknologi komunikasidi atas maka dapat dilihat sebuah diferensiasi dari kedua istilah tersebut. Teknologi informasi

    lebih menekankan pada aspek pengolahan informasi agar menjadi efektif dan komunikatif.

    Sedangkan istilah teknologi komunikasi lebih menitikberatkan pada segi

    pentransmisian/penyebaran dari informasi yang telah diolah tersebut.

    Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi

    adalah suatu kegiatan pengolahan dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi

    komputasi elektronik agar menjadi suatu informasi yang efektif dan komunikatif guna

    disampaikan/ditransmisikan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.

    Senada dengan pernyataan di atas, Poverty Reduction Dictionary juga mencantumkan

    definisi TIK sebagai,

    Ways of finding, gathering, and manipulating information and then presenting

  • 5or communicating it. ICT includes making computers and providing software,programming and communication services such as email and the internet.(Seafield Research and Development Services: 2012).

    2.2. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

    Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian

    informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-

    gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk

    prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.

    1. MASA PRASEJARAH

    a. Masa (.s/d 3000 SM)

    Pada zaman dahulu kala sebelum manusia mengenal akan dunia teknologi dan

    informasi, teknologi dan informasi pada zaman ini berfungsi sebagai suatu sistem untuk

    pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal. Segala bentuk informasi yang mereka

    dapatkan seperti tentang berburu, tentang binatang buruan, dan sebagainya mereka

    gambarkan pada dinding-dinding gua. Pada zaman tersebut, mereka mulai melakukan

    pengamatan tentang lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian mereka gambarkan pada

    dinding-dinding gua. Hal ini mereka lakukan sebab komunikasi mereka hanya sebatas pada

    bentuk suara dan isyarat tangan. Perkembangan berikutnya diciptakannya sebuah alat yang

    dapat menghasilkan suara atau bunyi-bunyian seperti kendang terompet yang dibuat dari

    tanduk binatang atau isyarat asap sebagai lambang atau pertanda bahaya.

    b. Masa 3000 SM

    Pada zaman dahulu, bangsa Sumeria yang pertama kali menggunakan tulisan dengan

    simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol-simbol atau huruf-huruf

    ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi

    sebuah kata,kalimat dan bahasa.

    c. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)

    1) 2900 SM Pengunaan huruf hierogliph pada bangsa Mesir kuno.

    Hierogliph adalah bahasa simbol dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang

    berbeda-beda. Saat symbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu kalimat, maka akan

  • 6memiliki cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa heirogliph ini

    lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.

    2) 500 SM Serat papyrus digunakan sebagai kertas.

    Pada zaman ini, disekitar sungai Nil banyak ditumbuhi oleh pohon papyrus. Melihat

    fakta tersebut mereka pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Dari serat pohon papyrus

    ini, mereka kemudian membentuk serat ini menjadi sebuah kertas yang dapat dijadikan

    sebagai media untuk menulis ataupun media informasi yang lebih kuat dan fleksibel

    dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media

    informasi.

    3) 105 M Bangsa Cina menemukan kertas.

    Kertas yang ditemukan bangsa Cina ini yaitu kertas yang kita kenal saat ini. Kertas ini

    dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan

    dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan

    menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang

    dengan sistem cap.

    2. MASA MODERN (1400-an M HINGGA SEKARANG)

    a. Tahun 1455

    Johann Guntenberg pertama kalinya menggunakan mesin cetak untuk mencetak plat

    huruf yang terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.

    b. Tahun 1830

    Augusta Lady Byron pertama kalinya menulis program komputer yang pertama di

    dunia dengan bekerja sama dengan Charles Babbage. Untuk dapat merealisasikan ini, mereka

    menggunakan mesin Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data,

    mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal

    sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis

    daripada bersifat digital, mesin ini muncul 94 tahun sebelum komputer digital pertama

    ENIAC 1 dibentuk.

    c. Tahun 1837

    Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam

    Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 (dua) tempat yang

  • 7berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan

    penerimaan informasi ini mampu untuk dikirim dan diterima pada saat yang hampir

    bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan digunakan

    secara luas oleh masyarakat tanpa dihalangi oleh jarak dan waktu.

    d. Tahun 1861

    Gambar bergerak yang diproyeksikan ke dalam sebuah layar besar pertama kali

    digunakan sebagai cikal bakal film sekarang. Pada zaman dahulu proyektor ini berkembang

    dengan sebutan layar tancap.

    e. Tahun 1876

    Pada zaman ini ditandai dengan tokoh Melvyl Dewey yang mengembangkan sistem

    penulisan desimal.

    f. Tahun 1877

    Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan perangkat telepon yang digunakan pertama kali secara umum.

    Edward Maybridge menemukan Fotografi dengan kecepatan tinggi.

    g. Tahun 1899

    Menggunakan system penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang pertama tetapi pada

    zaman ini penyimpanan masih bersifat analog belum digital.

    h. Tahun 1923

    Zvorkyn pada zaman ini menciptakan tabung TV yang pertama.

    i. Tahun 1940

    Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi pada masa Perang

    Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-

    dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

    j. Tahun 1945

    Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan hypertext. Pada zaman

    ini penggunaan hypertext telah berkembang seiring dengan perkembangan desain website.

  • 8k. Tahun 1946

    Pada zaman ini teknologi komputer digital pertama di dunia ENIAC I mulai

    dikembangkan walaupun belum begitu banyak pengguna tetapi teknologi komputer sudah

    digunakan pada instansi-instansi tertentu.

    l. Tahun 1948

    Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan transistor.

    m. Tahun 1957

    Jean Hoerni mengembangkan transistor planar. Teknologi ini dapat mengembangkan

    jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silicon.

    USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi buatan pertama yang

    bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research

    Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk

    mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang pertahanan atau

    militer.

    n. Tahun 1972

    Pada masa ini Ray Tomlinson menciptakan sebuah program E-mail pertama yang

    digunakan untuk berkomunikasi pada jarak jauh dengan menggunakan teks. E-mail banyak

    disebut sebagai surat elektronik.

    o. Tahun 1973-1990

    Istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian

    dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan istilah

    TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA. Pada tahun 1981 National Science

    Fondation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk

    setiap institusi dalam pemerintahan. Kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan

    sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantaranya: DDN, DARPA,

    ARPANET, dan Internet Gateway.

    p. Tahun 1991- Sekarang

    Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi

    biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 komunitas

    internet pertama kali dibentuk, kemudian diperkenalkan dengan istilah World Wide Web

    (WWW) oleh CERN. Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC dalam rangka untuk

  • 9menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta

    database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh

    General Atomics/CERFnet). Pada tahun 1994 pertumbuhan internet melaju dengan sangat

    cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia. Tahun 1995, perusahaan

    umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone.

    2.3. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Komunikasi

    Aplikasi teknologi komunikasi cenderung mengarah pada aspek pengelolaan proses

    komunikasi, pemanfaatan media komunikasi baru, serta sistem transformasi atau manajemen

    arus informasi. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemanfaatan teknologi dalam

    komunikasi ini diasumsikan merupakan salah satu akibat dari adanya difusi inovasi. Proses

    komunikasi melalui komputer tidak hanya menuntut kemampuan membaca, tetapi juga

    kemampuan mengetik. (Everet M. Roger, 1987: 40) Hal tersebut menunjukkan bahwa proses

    komunikasi dengan melalui media komputer menurut keterampilan menggunakan media

    komunikasi komputer dari individu, baik yang bertindak sebagai pengirim maupunn

    penerima pesan.

    Informasi yang di persiapkan dalam jumlah banyak untuk keperluan komunikasi yang

    dinamis mudah dilakukan melalui penyimpanan data dalam bentuk basis data atau database

    dalam komputer. Pool (1983) menyatakan bahwa informasi yang besar bisa diedit (diproses),

    disimpan, ditransformasikan, dan dicari kembali dengan cepat serta tidak menutup

    kemungkinan untuk dituangkan dalam kertas. (Everett M. Roger, 1987:40) Pendapat tersebut

    memberikan arahan bahwa proses komunikasi dengan media komputer cenderung

    memperoleh nilai efektifitas proses komunikasi.

    Dalam tataran praktis, bahwa seorang komunikator harus mampu menggunakan hasil

    adopsinya dari bidang teknologi. Everet M. Roger salah seorang tokoh komunikasi yang

    banyak menggali dan mengenal serta mengembangkan penggunaan komunikasi bermedia

    sangat menyarankan bahwa komunikasi akan lebih efektif jika media yang digunakan

    mendukung pengolahan pesan.

    Tingkat kesulitan daripada pengolahan pesan, atau proses penyampaian pesan sekalipun

    sesuai dengan karakteristik informasi yang memiliki ciri-ciri Amount Speed, maka tidak

    selamanya bisa diolah tanpa bantuan teknologi. Dengan kehadiran media-media pengolah

    data dan informasi, yang juga mampu menghasilkan data dan informasi berteknologi tinggi,

  • 10

    maka itulah yang harus dipahami, dikuasai dalam penggunaannya oleh seorang operator,

    komunikator, atau user pada umumnya.

    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, maka produk teknologi

    informasi dan komunikasi pun bermunculan begitu cepat. Disinilah para calon komunikator

    dan juga para calon komunikan hendaknya mampu mengikuti bahkan menguasai

    perkembangannya. Kondisi ini pasti harus dan akan menimpa ketika suatu proses komunikasi

    akan belangsung.

    Penggunaan teknologi pada dasarnya tidak terbatas pada penggunaan teknologi dalam

    arti produk teknologi, pada dasarnya kemampuan seseorang dalam menggunakan suatu

    prosedur komunikasi, atau prosedur suatu alat, dan menerapkannya pada suasana komunikasi

    tertentu, dan tanpa menggunakan alatnya , ia pun sudah menunjukkan sebagai komunikator

    yang menguasai penggunaan teknologi. Namun, hal itu jika dilihat dari kadar

    keteknologiannya masih berada pada tataran penggunaan teknologi sebagai ide untuk proses

    kelancaran komunikasi yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan.

    2.4. TIK Sebagai Komunikasi Visual

    Efek visual dewasa ini menjadi salah satu tren garapan dalam bidang komunikasi

    maupun teknologi komunikasi yang diadopsinya. Banyak gerakan, kesan, atau matra

    sekalipun telah diproduk melalui prosedur teknologi komunikasi tertentu sesuai dengan

    kebutuhan konsumen.

    Komunikasi visual sendiri dapat diartikan sebagai suatu cabang dari ilmu komunikasi

    yang mempelajari desain, proses dan efek, serta fenomena dari komunikasi yang berlangsung

    dalam kehidupan manusia yang menekankan pada unsur pesan visual. Yang menjadi tugas

    pokok dalam komunikasi visual ini yaitu bagaimana pesan-pesan dapat diproduk , diproses,

    dan ditampilkan secara visual. Dengan demikian, pesan dalam bentuk visual inilah yang

    menjadi tugas pokok dari komunikasi visual.

    Dalam perkembangannya, maka komunikasi visual sangat banyak dipengaruhi oleh

    paradigma teknologi komunikasi dan informasi. Sebagaimana banyak dirasakan bahwa

    kecenderungan proses komunikasi yang menarik, khususnya komunikasi yang memiliki

    sasaran audiens banyak, maka kita akan cenderung melirik komunikasi secara visual. Sebagai

    missal komunikasi dengan menggunakan media televise, Koran, majalah, iklan dan

    sebagainya maka disitu akan ditemukan unsure-unsur pengemasan pesan yang menarik yang

    disajikan dalam bentuk visual. Kekuatan pesan visual inilah yang menjadi perhatian khusus

  • 11

    ketika seseorang harus menampilkannya sehingga mampu menghasilkan efek yang

    diharapkan muncul dari audien yang menjadi sasaran pesan visual yang dimaksud. Berikut

    adalah prinsip pesan visual, yaitu : a) menunjukkan nilai-nilai kreatif, b) komunikatif, c)

    efisien dan efektif, d) indah/estetis.

    Adapun unsure-unsur yang diperhatikan dalam sebuah pesan visual , yaitu : desain

    pesan, isi pesan dan appeal pesan. Ketiga unsure ini merupakan kekuatan pokok dimana

    pesan secara visual akan mampu memberikan makna dan arti bagi audien yang

    memungkinkan akan ditunjukkannya dalam bentuk perilaku-perilaku, sikap-sikap tertentu

    sebagai bentuk efek yang muncul.

    Dalam perkembangannya, komunikasi visual dengan kekuatan pesan visualnya ini telah

    banyak memegang peranan penting dalam perubahan dunia komunikasi, khususnya

    komunikasi public, komunikasi bermedia, dan entertainment serta dunia hiburan. Salah satu

    unsure pokok yang menyebabkan komunikasi visual ini cepat berkembang, yaitu disebabkan

    oleh kemampuannya untuk mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi.

    2.5. Kaitan Antara TIK dengan Pembangunan

    Teknologi memberikan manusia berbagai kemudahan dalam melakukan pekerjaan,

    bahkan menjadikan kehidupan menyenangkan dan lebih nyaman. Berkat penemuan baru di

    bidang teknologi, manusia dapat menggali dan melakukan eksplorasi sumber-sumber

    kekayaan alam, termasuk sumber-sumber energy yang penting bagi peningkatan

    kesejahteraan manusia. Pada satu sisi, kemajuan teknologi berimplikasi pada penemuan

    bentuk dan jenis teknologi komunikasi yang cepat dan praktis, dan pada sisi lain, bentuk dan

    cara berkomunikasi pun ikut berubah. Kemajuan tersebut telah mendorong perubahan

    ekonomi dan social masyarakat yang mempengaruhi perilaku manusia. Mulai dari

    pemanfaatan waktu, tenaga, agenda kerja, belajar, birokrasi, dan lain-lain.

    Dengan kemajuan teknologi, memungkinkan manusia mempermudah, dan

    mempercepat proses penyimpanan, penelusuran, pendistribusian, dan pemanfaatan informasi

    tanpa dibatasi ruang dan waktu. Misalnya, perkembangan di bidang teknologi elektronika,

    sebagai cikal bakal teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan manusia sudah

    mampu mengembangkan kemampuan akalnya. Hal ini telah memperlancar arus informasi

    dan hubungan dari dan ke seluruh penjuru dunia sehingga membuat jarak bukan lagi suatu

    halangan dalam berkomunikasi. Kemajuan teknologi juga meningkatkan mobilitas social,

    serta mempermudah orang untuk saling berhubungan. Pergaulan berlangsung berupa kontak-

  • 12

    kontak pribadi diikuti oleh pertukaran gagasan dan pengalaman. Hubungan manusia dari satu

    bangsa dengan bangsa lainnya menjadi semakin intensif dan dunia seolah-olah menjadi

    semakin sempit.

    Dari sudut pandang pembangunan, kemajuan dan ketersediaan teknologi baru di bidang

    informasi dan komunikasi, dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, bagaimana akibat kemajuan

    tersebut dapat meningkatkan kehidupan sebagian besar masyarakat. Kedua, bagaimana

    teknologi informasi dan komunikasi dapat dieksploitasi oleh Negara-negara berkembang

    untuk mendapatkan akses ke pasar dunia dan masyarakat desa bisa memanfaatkannya untuk

    menciptakan lowongan kerja dan memasarkan produk mereka lebih efektif.

    Menurut Manuel Castel (1998) dalam Nasution (2004), jika hanya teknologi tersebut

    tidak akan memecahkan problema social. Namun, ketersediaan dan penggunaan teknologi

    komunikasi dan informasi merupakan suatu prasyarat untuk pembangunan ekonomi dan

    social. Singkatnya, akses teknologi menjadi semakin berdaya kuasa memuluskan program

    pembangunan yang direncanakan. Percepatan perkembangan teknologi komunikasi yang

    terus menerus, mendorong keseluruhan sistem komunikasi ke dalam proses kegoncangan

    yang terus menerus (Pool, 1974). Pemakaian teknologi baru menuntut keahlian dan

    keterampilan baru sehingga keterampilan lama tidak berguna atau kurang relevan lagi. Untuk

    melahirkan dan mengembangkan keahlian serta keterampilan baru, dituntut adanya sistem

    pendidikan yang baru pula. Sejalan dengan itu, restrukturisasi akan terjadi dalam berbagai

    kehidupan masyarakat.

    TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan solusi hemat

    biaya dalam sektor-sektor kunci pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan,

    pelayanan kesehatan, manajemen sumber daya alam serta penanganan bencana. TIK, pada

    dasarnya, menyentuh banyak bidang dan penerapannya dapat multinsektoral dan multi

    cabang. Sebagai contoh, penerapan TIK untuk pengentasan kemiskinan bisa jadi berfokus

    kepada penyediaan lebih banyak peluang untuk mendapatkan penghasilan, namun TIK juga

    sekaligus dapat membantu mengantarkan kaum wanita ke dalam arus kegiatan ekonomi,

    dengan demikian lebih dari satu tujuan pembangunan dapat ditangani secara bersamaan.

    Namun demikian, untuk keperluan diskusi, bagian ini menggambarkan berbagai penerapan

    TIK dengan referensi khusus terhadap peran mereka dalam membantu mencapai tujuan atau

    target pembangunan yang spesifik. Tujuan-tujuan tersebut dibagi ke dalam sektor-sektor

    pembangunan.

  • 13

    Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Teknologi Informasi dan Komunikasi: Strategi Peduli Kemiskinan)

    2.6. TIK Dalam Dunia Pendidikan

    Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak dasar, tidak lain karena pendidikanadalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan berbagai bentuk kesenjangan dalam masyarakat. Namun demikian, kesenjangan sosial dan ekonomi telah menciptakan situasi dimana mayoritas anak-anak di dunia tidak mendapatkan hak dasar ini. Bagi negara-negara berkembang, tantangannya ialah bagaimana menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua sembari menghadapi kelangkaan sumber daya, yang mana dalam sektor pendidikan

  • 14

    tercermin dengan sangat kurangnya ruang kelas, buku, guru, dan lain-lain. TIK memiliki peranan yang penting untuk menghadapi tantangan ini. Lebih spesifik lagi, TIK dapat menyediakan akses terhadap sumber daya sekolah dan pendidikan, meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta memperbaiki efisiensi administratif dan instruksional(lihat table 1)

    Tabel 1. Peluang dan Manfaat TIK dalam Pendidikan

    TIK dapat dan telah dipergunakan untuk menyediakan akses terhadap pendidikan bagi

    siapa saja, dengan alasan kemiskinan, keterbatasan fisik, letak geografis, gender, konflik,

    komitmen pekerjaan atau batasan kebudayaan, tidak dapat bersekolah. Sebagai contoh,

    televisi dan radio telah digunakan di negara-negara seperti Cina dan Meksiko untuk

    menyampaikan instruksi kelas kepada anak-anak dan pemuda di daerah terpencil.

    Karena penggunaan TIK memerlukan tingkat melek komputer tertentu, penggunaan

    TIK pada awalnya dipromosikan dalam sektor pendidikan sebagai alat bantu untuk

    mendukung pendidikan tinggi. Pendidikan jarak jauh telah meningkatkan akses terhadap

    pendidikan tinggi terutama di negara-negara dengan populasi tinggi. Saat ini program

    pendidikan jarak jauh disampaikan secara on-line, dalam bentuk elearning. Akan tetapi,

    kesenjangan dijital membatasi pencapaian program ini karena hanya dapat diakses oleh

    mereka yang memiliki dana, infrastruktur, serta kemampuan untuk menggunakannya. Untuk

    mengatasi kekhawatiran tersebut, negara-negara kecil yang tergabung dalam Commonwealth,

    khususnya yang berasal dari kawasan Pasifik, telah membentuk aliansi dengan negara-negara

    tanpa perairan untuk membentuk sebuah universitas virtual yang secara spesifik memenuhi

    kebutuhan mereka sekaligus memaksimalkan penggunaan teknologi. Hasilnya adalah Virtual

    University for Small States of the Commonwealth (VUSSC).

    TIK juga dapat diterapkan yaitu pendidikan non formal yang saat ini adalah bagian dari

    konsep pendidikan seumur hidup dimana pemuda dan orang dewasa diharapkan menambah

    dan memelihara keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam

    lingkungan yang terus berubah. Di Negara-negara berkembang, program melek huruf adalah

  • 15

    komponen utama dari pendidikan non formal dan kebanyakan program ini terus menerus

    dilangsungkan dengan tatap muka.

    Dampak TIK dalam pendidikan sangat penting seperti juga dampaknya dalam

    mendukung praktek bisnis di seluruh dunia. Bahkan sebuah survei terhadap

    usahausahannasional menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam pendidikan sama luasnya

    dengan keberagamannya. Perencana dan penyusun kebijakan pendidikan yang dulu sangat

    skeptis sekarang ingin mengetahui bagaimana TIK dapat meningkatkan akses terhadap

    kesempatan pendidikan, seberapa besar biayanya, serta apa dampaknya terhadap kualitas

    pendidikan. Penting untuk dipahami bahwa TIK bukan solusi dari semua permasalahan yang

    dihadapi sistem pendidikan. Terlebih lagi, keuntungan potensial dari TIK sepertinya akan

    disadari ketika TIK diperkenalkan dalam konteks reformasi sistem dalam praktek dan

    kebijakan pendidikan. Capaian pembelajaran sebenarnya serta peningkatan dari sistem

    pendidikan hanya akan terjadi apabila seluruh elemen pendidikan berubah, dari praktek dan

    kebijakan, hingga para guru, murid dan pihakpihak lainnya secara bersama-sama.

    2.6.1.Peranan TIK dalam Dunia Pendidikan

    Kebutuhan pemanfaatan TIK di dalam dunia pendidikan adalah mutlak untuk diadakan

    guna kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran. Abdulhak (2010: 4) mengemukakan

    bahwa secara garis besar TIK memiliki empat peranan sebagai berikut:

    1. Memperluas akses pendidikan

    TIK dapat membuka akses yang lebih luas terhadap pendidikan. Dengan TIK, kegiatan

    pembelajaran tidak terbatas lagi pada dinding-dinding ruang kelas, akan tetapi dapat

    berlangsung di mana saja dan kapan saja asal peserta didik yang bersangkutan terhubung ke

    internet. Contohnya, aplikasi TIK seperti distance education (pendidikan jarak jauh) telah

    memberi kesempatan kepada mereka yang misalnya waktunya terbatas karena pekerjaan

    menjadi tetap bisa mengikuti pendidikan dengan bantuan teknologi.

    2. Meningkatkan efisiensi pendidikan

    Efisiensi dalam bidang pendidikan berarti sebuah pendidikan bisa tersampaikan dengan

    kualitas terbaik dan menuju hasil yang optimal tanpa biaya yang mahal. Pemanfaatan TIK

    memungkinkan hal itu terjadi. Melalui pemanfaatan TIK, peserta didik dapat melakukan

    kegiatan akademik sesuai dengan tuntutan kurikulum walaupun mereka tidak menghabiskan

    waktunya di kelas. Selain itu bagi siswa yang memiliki disiplin diri dan motivasi belajar yang

    tinggi, pemanfaatan TIK dapat mempercepat proses untuk mencapai tingkat penguasaan, dan

  • 16

    memperluas pilihan belajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi diri peserta didik melalui

    kegiatan belajar mandiri (self learning) (Abdulhak 2010: 4).

    3. Memperbaiki proses belajar mengajar

    TIK dengan segala potensi dan kemampuannya dalam menyajikan materi yang variatif

    dalam berbagai format mampu mengantarkan proses belajar mengajar yang lebih baik guna

    memberikan hasil belajar yang lebih optimal pada diri peserta didik. Sudah menjadi

    pengetahuan umum bahwa bila dibandingkan dengan mengikuti pembelajaran konvensional

    tatap muka dan ceramah yang monoton di dalam kelas, peserta didik akan lebih memiliki

    ketertarikan untuk belajar melalui penggunaan media yang bisa mengantarkan beragam

    format seperti gambar, suara, video, animasi, atau program interaktif. Selain itu Haddad &

    Jurich dalam Abdulhak (2010: 5) juga mengemukakan bahwa,

    ... TIK memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikanmelalui peningkatan motivasi, memfasilitasi penguasaan keterampilan dasar,membantu meningkatkan inkuiri dan eksplorasi, serta menyiapkan individuuntuk dunia yang dikendalikan oleh teknologi.

    Dalam pemanfaatannya, TIK diharapkan bisa menghasilkan suatu kegiatan

    pembelajaran efektif yang dapat mendorong keingintahuan intelektual siswa dan yang

    menyenangkan sehingga mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembentukan

    pengetahuannya.

    4. Memperbaiki sistem pengelolaan

    Dalam hal manajemen dan administrasi pendidikan, TIK dapat dipergunakan untuk

    membantu mengelola dan mengolah data-data pendidikan dan pembelajaran, seperti keadaan

    peserta didik dan pengajar, hasil penilaian peserta didik, keuangan, keadaan sarana dan

    prasarana suatu lembaga pendidikan dll. Hal ini dilakukan demi menghasilkan suatu lembaga

    pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang berkualitas yang mampu menyediakan data

    pendidikan yang akurat, mudah dipergunakan, serta dapat diperoleh dengan tepat waktu.

    2.6.2.Pemanfaatan TIK oleh Lembaga Pendidikan

    Pemanfaatan TIK untuk pendidikan yang telah diterapkan dapat dikategorikan menjadi

    tiga kelompok, yaitu:

    Kelompok pertama adalah memanfaatkan computer untuk menyampaikan materi pengajaran itu sendiri yang biasanya dikenal dengan istilah Computer Assisted

  • 17

    Instructional atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini,

    informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan kepada peserta ajar dikemas dalam

    suatu perangkat lunak. Peserta ajar kemudian dapat belajar atau dengan cara

    menjalankan program atau perangkat lunak tersebut di computer.

    Kelompok kedua adalah pendistribusian materi ajar melalui jaringan internet. Materi ajar dapat dikemanl dalam bentuk webpage, ataupun program belajar interatif.

    Kelompok ketiga adalah sebagai media komunikasi dengan pakar atau narasumber, atau peserta didik yang lain. Komunikasi dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang

    tidak bisa dimengerti, atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh

    peserta lain.

    2.6.3.Pendidik dalam Memanfaatkan TIK

    Penerapan penting TIK di bidang pendidikan untuk negara-negara berkembang adalah

    pengembangan guru. TIK merupakan sarana penting untuk melatih guru secara massal yang

    sangat dibutuhkan untuk memenuhi tantangan akan penyediaan pendidikan untuk semua. Dan

    karena mereka adalah kunci penerapan TIK yang efektif di ruang kelas, para guru perlu

    mengembangkan keahlian teknis dan pedagogi yang diperlukan untuk pengajaran dan

    pembelajaran berbantuan TIK. Hal ini menjadi sangat penting dalam era ekonomi berbasis

    pengetahuan dimana tujuan pendidikan telah bergeser dari yang dulunya mengembangkan

    penguasaan keahlian dan ilmu pengetahuan tertentu menjadi peningkatan keahlian abad 21 pemikiran kritis, melek informasi, pemecahan masalah, pembelajaran kolaboratif,

    kemampuan mempelajari pengetahuan baru serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada

    situasi baru.

    Kesuksesan TIK untuk pendidikan sangat dipengaruhi oleh kesuksesan pelatihan para

    guru untuk bekerja di lingkungan yang didukung TIK bahkan sebelum komputer ditempatkan

    di sekolah-sekolah.

    Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pendidik dalam pemanfaatan TIK, yaitu:

    Penekanan kepada kepada pendidik agar mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan TIK.

    Mengikutsertakan TIK dalam pemberian tugas kepada peserta didik. Pendidik dapat menugasi peserta didik untuk mencari bahan atau topic pembelajaran

    dibawah pengawasannya.

  • 18

    Pendidik dapat menugasi peserta didik untuk mengumpulkan informasi tertentu dari internet serta menyusun laporan tertulis.

    Pemanfaatan computer dalam proses belajar mengajar.

    2.7. E-Learning sebagai Strategi Pembangunan Pendidikan Berbasis TIKPertumbuhan pembelajaran jarak jauh dipicu oleh kebutuhan negara-negara miskin

    untuk merapatkan kesenjangan pendidikan terhadap negara-negara kaya. Menurut UNESCO,

    hanya 3% anak muda-usia di kawasan Sub-Sahara Afrika dan 7% di kawasan Asia mengikuti

    salah satu bentuk pendidikan menengah yang ada. Bandingkan data itu dengan 58% di negara

    maju secara keseluruhan, dan 81% di Amerika Serikat. Negara-negara berkembang

    memandang investasi ke dalam program-program jarak jauh sebagai cara untuk

    menyekolahkan anak dalam jumlah yang lebih banyak, tetapi dengan biaya yang lebih

    sedikit. UNESCO dan Bank Dunia melaporkan bahwa di 10 lembaga pendidikan jarak jauh di

    duniakebanyakan berada di Dunia Ketigarata-rata biaya sekolah tiap anak hanyalah

    sepertiga dari biaya sekolah biasa di negara yang sama.

    Pembelajaran jarak jauh tampaknya menjadi perintis bagi e-learning, tetapi keduanya

    tidaklah sama, dan transisi dari bentuk yang pertama ke bentuk yang berikutnya cukup

    menantang.

    E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi pendidikan

    dalam bentuk elektronik. Pengertian ini sejalan dengan huruf E pada kata E-Learning yang

    berarti Elektronik. Pengertian e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-

    learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat transformasi proses belajar

    mengajar yang ada di sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh

    teknologi internet. Dalam teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa

    didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat

    yang sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat.

    Banyak ahli yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang.

    Salah satunya adalah Hartley yang mendefinisikan e-learning sebagai suatu jenis cara belajar

    mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan

    media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya. E-learning merupakan upaya

    menghubungkan pembelajar (peserta didik) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan

    namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung

    (synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous). Jadi, e-learning adalah bentuk

  • 19

    pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan

    informasi.

    Gagasan yang muncul dalam penerapan sistem e-learning adalah untuk peningkatan

    kualitas proses pembelajaran itu sendiri dengan menerapkan teknologi informasi dan

    komunikasi yang terus berkembang secara cepat.

    Telah kita ketahui kemajuan suatu bangsa salah satu indikatornya, dapat dilihat dari

    perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut. Kemajuan pendidikan juga

    menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa. Kemajuan pendidikan juga akan

    berpengaruh signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa, khususnya kemajuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya kemajuan suatu bangsa berpengaruh

    cukup signifikan pula terhadap pendidikannya.

    Berikut ada beberapa manfaat dari e-learning, yaitu:

    E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran dilakukan dari mana saja.

    E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajarnya.

    Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja Mengurangi biaya perjalanan Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan

    menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi

    Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas

    E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi.

    Guru atau dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat

    dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya

    Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

  • 20

    Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

    2.8. Kesenjangan Digital

    Ketimpangan dan perbedaan akibat ketidakseimbangan pertumbuhan TIK dan

    telekomunikasi telah menciptakan apa yang disebut dengan kesenjangan dijital. Kesenjangan

    dijital sebenarnya terdiri dari beberapa kesenjangan. Ada kesenjangan teknologi "perbedaan

    besar dalam infrastruktur" dan atau "kesenjangan konten" seperti adanya begitu banyak

    informasi berbasis web tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Dan

    hampir 70 persen situs web di dunia berbahasa Inggris, diantara begitu banyaknya pandangan

    dan bahasa lokal. Ada pula kesenjangan gender, dimana perempuan kurang begitu menikmati

    akses ke teknologi informasi dibandingkan para lelaki. Ini seperti halnya antara negara kaya

    dan negara miskin.

    Istilah "kesenjangan dijital digunakan untuk menggambarkan kesenjangan antara masyarakat yang memiliki dengan yang tidak memiliki sumber daya untuk berpartisipasi

    dalam ekonomi pengetahuan. Pada dasarnya hal ini menunjukkan gejala akan ketidaksetaraan

    yang lebih jauh seperti dalam hal gender, pendapatan, pembangunan dan buta huruf. Seperti

    yang dinyatakan The Economist".

    Dibandingkan negara-negara maju, di negara miskin lebih sedikit orang yang memiliki

    komputer dan mempunyai akses ke internet, dikarenakan mereka terlalu miskin atau dalam

    kondisi buta huruf, atau karena punya kebutuhan lain yang lebih mendesak seperti makanan,

    kesehatan, dan keamanan.Di waktu yang bersamaan, kesenjangan dijital berdampak pada kesenjangan sosial.

    Menurut Chen dan Wellman, "individu, kelompok sosial dan negara yang berada di

    kelompok yang salah dalam kesenjangan dijital dapat terkucilkan dari ekonomi pengetahuan.

    Dengan kata lain, jika kesenjangan yang telah ada sebelumnya membuat orang tidak dapat

    menggunakan komputer dan Internet, kesenjangan ini dapat meningkat karena Internet

    semakin diperlukan untuk mencari pekerjaan, mencari informasi, dan terlibat dalam kegiatan

    sipil maupun kewirausahaan.Dengan demikian, mengatasi kesenjangan dijital lebih dari hanya sekedar membuat

    teknologi informasi tersedia. Termasuk didalamnya adalah menggunakan TIK untuk

    mengatasi dan mengurangi kesenjangan di berbagai sektor dalam rangka pencapaian MDG.

    Kesenjangan tidak akan hilang dengan sendirinya; tidak bisa diserahkan begitu saja

    kepada evolusi teknologi semata. Harus ada sebuah kebijakan pembangunan yang

    berkonsentrasi pada strategi pengentasan kemiskinan diiringi kebijakan TIK untuk

    Pembangunan yang jelas sebagai prakondisi untuk penyediaan infrastruktur, institusi, dan alat

    bantu untuk mempersempit kesenjangan dijital dan promosi akses universal. Strategi dengan

  • 21

    semata-mata menganggarkan pada infrastruktur TIK dan mengesampingkan prioritas

    pembangunan lainnya bisa menjadi kontraproduktif.

    Beberapa negara masih perlu mengatasi masalah yang lebih fundamental bagi

    pembangunan ekonomi, seperti perbaikan infrastruktur, pembukaan pasar, menghilangkan

    monopoli telekomunikasi, penetapan peraturan dan penegakan hukum yang efektif, serta

    penyediaan pendidikan untuk semua. Negara-negara yang mengabaikan masalah-masalah

    seperti ini demi penyediaan akses Internet dan komputerisasi bisa berakhir dengan menyia-

    nyiakan sumber daya untuk memanfaatkan TIK. Dengan kata lain, upaya untuk

    menjembatani kesenjangan dijital harus diarahkan menuju pengadaan akses universal sambil

    menciptakan peluang untuk pemanfaatan TIK di level komunitas.Untuk mengatasi kesenjangan dijital dan mewujudkan potensi TIK untuk pembangunan

    inklusif sosial-ekonomi di kawasan, penyusun kebijakan di negara berkembang perlu

    menentukan prioritas, menyusun kebijakan, memformulasikan kerangka kerja hukum dan

    peraturan, mengalokasikan dana, dan memfasilitasi kemitraan yang memajukan sektor

    industri TIK dan mengembangkan keterampilan TIK di masyarakat. Seperti tertuang dalam

    Rencana Aksi WSIS, "... setiap orang semestinya mendapatkan kesempatan untuk

    memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, berpartisipasi,

    dan merasakan manfaat dari Masyarakat Informasi (Information Society) dan Ekonomi

    Pengetahuan (Knowledge Economy)". Sampai saat ini, Rencana Aksi tersebut menyerukan

    kerjasama regional dan internasional untuk peningkatan kapasitas dengan menekankan

    kepada penyediaan besar-besaran akan ahli-ahli dan profesional TI.

    2.9. Strategi Komunikasi Pembangunan untuk Penerapan TIK dalam Dunia PendidikanStrategi TIK menggabungkan sejumlah kegiatan melalui suatu tim implementasi,

    termasuk:

    Menyebarluaskan strategi TIK untuk mengurangi kemiskinan ke masyarakat setempat

    yang berkepentingan;

    Menyelenggarakan konsultasi partisipatori dan latihan-latihan peningkatan kesadaran

    dengan lembaga-lembaga di tingkat nasional dan lokal;

    Mempromosikan pemakaian TIK untuk meningkatan ke pihakpihak setempat yang

    berkepentingan;

    Membangun/Membina Pemimpin yang Sadar TIK

    Melakukan kampanye di media.

  • 22

    Melalui langkah-langkah strategi diatas, TIK dapat disosialisasikan dan dapat

    disebarluaskan serta dikembangkan untuk tujuan pembangunan dalam bidang Pendidikan.

    Aplikasi teknologi komunikasi cenderung mengarah pada aspek pengelolaan proses

    komunikasi, pemanfaatan media komunikasi baru, serta sistem transformasi atau manajemen

    arus informasi. Kondisi yang mengakibatkan terjadinya pemanfaatan teknologi dalam

    komunikasi ini diasumsikan merupakan salah satu akibat dari adanya difusi inovasi.

  • 23

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. KesimpulanTeknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu kegiatan pengolahan dan

    penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi komputasi elektronik agar menjadi

    suatu informasi yang efektif dan komunikatif guna disampaikan/ditransmisikan kepada

    pihak-pihak yang membutuhkannya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

    yang begitu pesat menyebabkan diterapkannya banyak cara baru yang lebih efektif dan

    efisien dalam berbagai bidang. Dan TIK dapat dimanfaatkan untuk untuk Pembangunan.

    Dari sudut pandang pembangunan, kemajuan dan ketersediaan teknologi baru di bidang

    informasi dan komunikasi, dapat digunakan untuk memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan

    solusi hemat biaya dalam sektor-sektor kunci pembangunan.

    Salah satu bidang yang menjadi perhatian dalam Pendayagunaan dan pemanfaatan TIK

    untuk pembangunan adalah Pendidikan. Hak atas pendidikan diakui sebagai sebuah hak

    dasar, tidak lain karena pendidikan adalah sangat penting untuk memerangi kemiskinan dan

    berbagai bentuk kesenjangan dalam masyarakat. Melalui TIK, proses pembelajaran dapat

    menjadi lebih efisien. TIK memiliki peranan-peranan yang dapat memajukan dan mendukung

    Pembangunan bidang Pendidikan. Telah kita ketahui kemajuan suatu bangsa salah satu

    indikatornya, dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut.

    Kemajuan pendidikan juga menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa.

    Salah satu contoh pengembangan dan kemajuan Pendidikan berbasis TIK adalah

    munculnya e-larning. E-learning adalah bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang

    memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.

    Dalam pengembangan TIK dalam berbagai sector, tentunya ada kelebihan dan

    kekurangan. Kesenjangan digital merupakan salah satu dampak dalam pengembangan TIK.

    Kesenjangan digital menggambarkan kesenjangan antara masyarakat yang memiliki dengan

    yang tidak memiliki sumber daya untuk berpartisipasi dalam ekonomi pengetahuan.

    Untuk mengatasi kesenjangan dijital dan mewujudkan potensi TIK untuk pembangunan inklusif

    sosial-ekonomi di kawasan, penyusun kebijakan di negara berkembang perlu menentukan prioritas,

    menyusun kebijakan, memformulasikan kerangka kerja hukum dan peraturan, mengalokasikan dana,

    dan memfasilitasi kemitraan yang memajukan sektor industri TIK dan mengembangkan keterampilan

    TIK di masyarakat. Pelaksanaan strategi Komunikasi Pembangunan pun tak lupt dari salah satu proses

    pengembangan, kelancaran dan kemajuan untuk Pendayagunaan TIK dalam dunia pendidikan.

  • 24

    DAFTAR PUSTAKA

    Dermawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

    Dilla, Sumadi. 2010. Komunikasi Pembangunan Pendekatan Terpadu. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Teknologi Informasi dan Komunikasi: Strategi Peduli Kemiskinan http://www.bappenas.go.id/ (Diakses 2 April 2015)

    Cynthia, R. 2009. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung: JurusanKurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

    Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.