VOLUME 19/2017 SEPTEMBER — OKTOBER Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM agar dapat menjadi sarjana - sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai dengan profesi keteknikan Kami menanyakan 2 pertanyaan kepada beberapa alumni mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan penerapannya di dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Berikut pendapat mereka... Hardi Sentosa – Geodesi 1982 Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan yang terkait dengan kelangsungan kehidupan kita, dan hal ini mungkin harus dibedakan dengan kalimat pola hidup sehat yang lebih menitik beratkan pada pola makan, olah raga, istirahat dan kepribadian yang baik. Makna dari gaya hidup sehat itu lebih terkait dengan pengelolaan akan sikap hidup yang berimbang (pola makan, pengelolaan keuangan, kesehatan, pengelolaan waktu, olah raga, kehidupan sosial, dll). Kemudian hal yang tidak kalah penting juga adalah sikap dalam menjaga dan memelihara kehidupan kerohanian kita yaitu melakukan perintah Allah dan senantiasa mengucap syukur. Jadi gaya hidup sehat ini menjadi penting, yaitu apabila kita dapat menjaga, menjalankan dan mengelola sikap hidup serta memberikan suatu kesaksian akan kehidupan kerohanian kita yang baik sebagai anak-anak Tuhan. Pastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan, ketenangan, kesuksesan dalam pekerjaan serta kehidupan sosial yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Dan saya rasa hal-hal ini bisa kita pelajari dan kita dapatkan dari banyak sumber, Alkitab, buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet, teman-teman dan sumber lainnya. Dalam penerapan kehidupan sehari-hari di keluarga, kita harus menjadi contoh atau role model yang bisa diikuti oleh keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak tentang pola makan sampai dengan masalah bersosialiasi termasuk dalam kehidupan kerohanian kita. Awalnya dimulai dari hal –hal yang sederhana, misalnya masalah pola makan, pengelolaan waktu, pengelolaan keuangan. Di samping itu kita memberi ruang atau kesempatan yang cukup untuk anak-anak berkembang secara positif dan terawasi. Tentunya hal ini kita lakukan secara bertahap mengikuti waktu dan perkembangan yang ada. Hal lain yang mungkin juga perlu kita perhatikan dan cukup penting dalam menerapkan salah satu gaya hidup sehat dalam keluarga adalah belajar melihat dan mendengarkan (“Mau melihat dan Mau mendengarkan”). PENDAPAT ALUMNI
10
Embed
PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
VOLUME 19/2017
SEPTEMBER—OKTOBER
Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM
agar dapat menjadi sarjana-sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai dengan profesi keteknikan
Kami menanyakan 2 pertanyaan kepada beberapa alumni mengenai
pentingnya gaya hidup sehat dan penerapannya di dalam kehidupan
pribadi dan keluarga. Berikut pendapat mereka...
Hardi Sentosa – Geodesi 1982
Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan yang terkait dengan kelangsungan
kehidupan kita, dan hal ini mungkin harus dibedakan dengan kalimat pola
hidup sehat yang lebih menitik beratkan pada pola makan, olah raga, istirahat
dan kepribadian yang baik. Makna dari gaya hidup sehat itu lebih terkait
dengan pengelolaan akan sikap hidup yang berimbang (pola makan,
pengelolaan keuangan, kesehatan, pengelolaan waktu, olah raga, kehidupan
sosial, dll). Kemudian hal yang tidak kalah penting juga adalah sikap dalam
menjaga dan memelihara kehidupan kerohanian kita yaitu melakukan perintah
Allah dan senantiasa mengucap syukur. Jadi gaya hidup sehat ini menjadi
penting, yaitu apabila kita dapat menjaga, menjalankan dan mengelola sikap
hidup serta memberikan suatu kesaksian akan kehidupan kerohanian kita yang
baik sebagai anak-anak Tuhan. Pastinya akan mendatangkan hal hal yang
positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan, ketenangan, kesuksesan dalam pekerjaan
serta kehidupan sosial yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Dan saya rasa hal-hal ini bisa kita pelajari
dan kita dapatkan dari banyak sumber, Alkitab, buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet, teman-teman dan sumber
lainnya.
Dalam penerapan kehidupan sehari-hari di keluarga, kita harus menjadi contoh atau role model yang bisa
diikuti oleh keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak tentang pola makan sampai dengan masalah
bersosialiasi termasuk dalam kehidupan kerohanian kita. Awalnya dimulai dari hal –hal yang sederhana,
misalnya masalah pola makan, pengelolaan waktu, pengelolaan keuangan. Di samping itu kita memberi
ruang atau kesempatan yang cukup untuk anak-anak berkembang secara positif dan terawasi. Tentunya hal
ini kita lakukan secara bertahap mengikuti waktu dan perkembangan yang ada. Hal lain yang mungkin juga
perlu kita perhatikan dan cukup penting dalam menerapkan salah satu gaya hidup sehat dalam keluarga
adalah belajar melihat dan mendengarkan (“Mau melihat dan Mau mendengarkan”).
PENDAPAT ALUMNI
Didik Dian Juwono – Mesin 1991
Sebagai seorang pribadi yang mengenal Kristus pasti memahami bahwa tubuh
jasmani kita adalah anugerah yang Tuhan berikan secara khusus dan menuntut
tanggungjawab kita untuk menjaganya. Tidak hanya dijaga dari kenajisan tapi juga
dijaga kesehatannya agar tubuh jasmani kita dapat mendukung kita untuk melakukan
segala aktivitas kerja kita. Jika kesehatan tubuh tidak dijaga maka akan menjadi
beban hidup kita dengan sakit penyakit yang timbul dan yang tentunya mengganggu
bahkan menghambat aktivitas kerja kita, kerja jadi tidak maksimal.
Pengalaman pribadi ketika membiarkan tubuh ini mengkonsumsi segala makanan
yang banyak mengandung lemak tapi tidak diimbangi dengan olah raga yang cukup
maka kadar lemak dalam darah melampaui batas dan menyebabkan tubuh cepat lelah dan kurang bisa
melakukan pekerjaaan dengan maksimal. Setelah rutin berolah raga sepeda terasa tubuh jadi lebih sehat dan
tidak mudah lelah atau sakit. Dan yang pasti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula,
demikian kata pepatah.
Desy Yovitaningsih – Kimia 1997
Menurut saya gaya hidup sehat itu sesuai dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhan mengatakan bahwa
tubuh kita adalah Bait Allah. Terhadap Bait Allah yang berupa bangunan fisik (gedung Gereja) kita sebagai
jemaat memberikan perlakuan dan perawatan yang istimewa, seharusnya kita berlaku demikian juga untuk
tubuh kita. Salah satu langkah nyata yaitu dengan memiliki gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat menurut saya
bukan hanya menyangkut kesehatan fisik saja, tetapi mental dan spiritual pun juga harus sehat.
Menjaga kesehatan fisik dapat kita lakukan dengan mudah misalnya dengan
mengatur pola makan, memilih bahan makanan yang berkualitas, berolahraga
secara teratur, istirahat yang cukup dan banyak hal lainnya yang bisa kita
dapatkan informasinya dari banyak sumber terpercaya. Namun yang sering
kita abaikan adalah kesehatan mental dan spiritual. Di tengah kesibukan kita
dalam bekerja seringkali kita tidak
menyadari bahwa mental dan spiritual
kita juga membutuhkan “asupan gizi”
yang cukup. Karena itulah kita sering
dilanda stress, kecemasan yang
berlebihan, yang bahkan seringkali
menjadi pemicu timbulnya penyakit
seperti kanker dsb.
Hal – hal yang saya ungkapkan di atas mungkin masih merupakan cita –
cita yang ingin saya capai. Artinya, saya masih belum 100%
menjalaninya bersama keluarga. Namun setidaknya ada beberapa hal
yang sudah dan sedang saya upayakan ke arah sana.
Dalam keluarga, saya upayakan agar anak- anak saya mendapatkan
gizi yang cukup sejak saat mereka masih di dalam kandungan hingga
pada masa pertumbuhannya. Saat anak saya mulai berkenalan dengan
makanan padat, saya berikan berbagai jenis makanan sehat, seperti
sayuran, daging, ikan, susu dan buah – buahan. Namun, dengan
bertambahnya usia dan lingkup pergaulan mereka, mau tidak mau
mereka mulai berkenalan dengan makanan tidak sehat, semacam junk
food dan sejenisnya. Sebagai orangtua, kami akan memberikan
pengertian kepada mereka sehingga pada akhirnya anak kami dapat
memilih makanan mana yang bermanfaat mana yang tidak. Namun,
harus saya akui terkadang hal ini menimbulkan perdebatan yang sengit
dengan anak terutama jika menyangkut makanan yang mereka sukai
(permen, fast food, dsb).
Selain itu, meluangkan waktu khusus untuk relaks seperti berlibur dengan keluarga, makan bersama, menekuni
hobi yang bermanfaat atau hanya bermain bersama anak-anak bisa menjadi booster untuk kesehatan mental
kita. Ditambah lagi jika kita bisa memiliki waktu khusus untuk ‘mengisi’ rohani kita dengan teratur, membaca,
merenungkan Firman Tuhan, bersekutu bersama saudara seiman dan memuji Tuhan, saya yakini akan
menambah energi spiritual yang akan berpengaruh positif untuk kesehatan fisik kita.
Sebenarnya kuncinya ada pada kami, orangtua, jika kami bisa menjadi contoh dalam menjalani gaya hidup
sehat maka saya percaya anak – anak pun akan mengikuti teladan kita. Walau kadang harus diakui bahwa
sebagai orangtua kami sendiri pun masih harus belajar lagi mendisiplin diri dalam menerapkan gaya hidup
sehat. Semoga teman – teman alumni bisa menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga masing – masing
dan dapat saling mendukung melalui sharing dan komunikasi melalui berbagai forum dan media.
Inggit Diah Novitaningrum – Geodesi 2006
Hidup sehat bagi alumni menurut saya penting, bahkan mungkin sebelum
jadi alumni pun gaya hidup sehat itu tetap penting. Karena masa tua itu
‘fotokopi’ masa muda. Gaya hidup sehat itu terkait banyak aspek. Kalau
penerapan pribadi saya dengan menyeimbangkan waktu antara bekerja,
bermain, olahraga, hobi, dan tidur. Perbanyak memasak sendiri daripada
membeli di warung, perbanyak minum air putih dan mengurangi minum
minuman manis atau kemasan. Lebih banyak meminum minuman hangat
daripada minuman dingin karena menurut saya tubuh itu pada dasarnya
hangat. Selain juga perbanyak makan buah dan sayur. Dan yang
terutama percaya pada Tuhan yang mengatur semuanya supaya mental dan jiwanya tetap sehat.
Eko Idris Hutagaol – Mesin 2009
Gaya hidup sehat itu dengan makan sayuran dan buah tiap hari. Usahakan makan 3x
sehari dan tepat waktu, rajin berolahraga dan senam.
Untuk dukungan dana Kegiatan PMKT dan Operasional Griya PMKT dapat dikirimkan ke :
Rekening PMKT
BCA KCP Kaliurang an Niken Dewi no. 8610377808
Sebagai bagian dari dukungan alumni terhadap program pemenuhan kebutuhan Staf dan Griya, telah
terkumpul dana Rp. 52.500.000,- dari target yang dibuat sebesar Rp. 50.000.000,-. Dari dana tersebut, sudah
dilakukan pembelian beberapa kebutuhan sesuai dengan rencana awal program ini.
1. 2 buah Laptop Lenovo Idea Pad 310 14|KB dengan harga total keseluruhan Rp. 14.200.000,-, spesifikasi :