1 Jurnal Pengabdian Saintek Mandala Waluya. Vol. 1 No. 1, April 2021 Pendampingan Masyarakat Dalam Pembuatan Nata De Coco Di Kelurahan Anduonohu Rosdarni 1 , Sugireng 2 1,2 Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Sains dan teknologi, Universitas Mandala Waluya ABSTRAK(Font Cambria 12Pt Bold, Spasi 1(Single) Natade coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistim pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan air kelapa sebagai nata de coco yang bernilai komersil, sehingga air kelapa hanya dianggap sebagai limbah yang terbuang percuma. Pengabdian bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan air kelapa menjadi nata de coco yang siap untuk dikonsumsi dengan cita rasa yang enak. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode penyuluhan dan metode demo pelatihan pembuatan nata de coco. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta terkait manfaat dan cara dalam membuat nata. Metode pelatihan dilaksanakan dengan memberikan demo kepada peserta kemudian sama sama membuat nata de coco sambil melaksanakan diskusi terkait setiap sampel yang digunakan. Peserta yang terlibat adalah warga RT 02. RW 01 Kampung baru Kelurahan Anduonohu sebanyak 10 peserta yang tergabung dalam Grup Ibu Pembuat Kue pada RT tersebut. Pelaksanaan dari pengabdian ini selama 5 hari karena nata yang telah dibuat selanjutnya difermentasi selama 5 hari dan nata siap untuk dipanen. Hasil pengabdian menunjukan bahwa setelah 5 hari, terbentuk endapan nata pada bagian atas peermukaan yang memiliki warna yang putih keruh, dan kenyal dan siap untuk dikemas menjadi potongan nata de coco yang bersih dan sehat. Kata kunci: Limbah air kelapa, Nata de coco, strain bakteri nata Penulis Korespondensi : 1. Nama Penulis korespondensi : Rosdarni, S.Si., MPH Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected]No. Hp : 085241898252 2. Nama Penulis korespondensi : Sugireng, S.Si., M.Si Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected]No. Hp : 081241192688 Community Assistance to Making Nata De Coco In Anduonohu Village ABSTRACT Natade coco is one of the processed coconut water products which has a high fiber content and low calorie content making it suitable for dietary food and good for the digestive system and does not contain cholesterol so that it is gaining popularity among people who are concerned about health. The limited knowledge and ability of the community in utilizing coconut water as nata de coco which has commercial value, so that coconut water is only considered a waste that is wasted. The dedication aims to provide education and improve skills in using coconut water to become nata de coco which is ready to be consumed with a delicious taste. This service was carried out using two methods, namely the extension method and the training demo method of making nata de coco. Extension aims to provide insight to participants regarding the benefits and ways of making nata. The training method is carried out by giving a demo to the participants and making nata de coco together while carrying out a discussion regarding each sample used. The
7
Embed
Pendampingan Masyarakat Dalam Pembuatan Nata De Coco Di ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Rosdarni1, Sugireng2 1,2 Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Sains dan teknologi, Universitas
Mandala Waluya
ABSTRAK(Font Cambria 12Pt Bold, Spasi 1(Single) Natade coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat
tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistim pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan air kelapa sebagai nata de coco yang bernilai komersil, sehingga air kelapa hanya dianggap sebagai limbah yang terbuang percuma. Pengabdian bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan air kelapa menjadi nata de coco yang siap untuk dikonsumsi dengan cita rasa yang enak. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode penyuluhan dan metode demo pelatihan pembuatan nata de coco. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta terkait manfaat dan cara dalam membuat nata. Metode pelatihan dilaksanakan dengan memberikan demo kepada peserta kemudian sama sama membuat nata de coco sambil melaksanakan diskusi terkait setiap sampel yang digunakan. Peserta yang terlibat adalah warga RT 02. RW 01 Kampung baru Kelurahan Anduonohu sebanyak 10 peserta yang tergabung dalam Grup Ibu Pembuat Kue pada RT tersebut. Pelaksanaan dari pengabdian ini selama 5 hari karena nata yang telah dibuat selanjutnya difermentasi selama 5 hari dan nata siap untuk dipanen. Hasil pengabdian menunjukan bahwa setelah 5 hari, terbentuk endapan nata pada bagian atas peermukaan yang memiliki warna yang putih keruh, dan kenyal dan siap untuk dikemas menjadi potongan nata de coco yang bersih
dan sehat.
Kata kunci: Limbah air kelapa, Nata de coco, strain bakteri nata Penulis Korespondensi : 1. Nama Penulis korespondensi : Rosdarni, S.Si., MPH
Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected] No. Hp : 085241898252
2. Nama Penulis korespondensi : Sugireng, S.Si., M.Si Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected] No. Hp : 081241192688
Community Assistance to Making Nata De Coco In Anduonohu Village
ABSTRACT Natade coco is one of the processed coconut water products which has a high fiber content and low
calorie content making it suitable for dietary food and good for the digestive system and does not contain cholesterol so that it is gaining popularity among people who are concerned about health. The limited knowledge and ability of the community in utilizing coconut water as nata de coco which has commercial value, so that coconut water is only considered a waste that is wasted. The dedication aims to provide education and improve skills in using coconut water to become nata de coco which is ready to be consumed with a delicious taste.
This service was carried out using two methods, namely the extension method and the training demo method of making nata de coco. Extension aims to provide insight to participants regarding the benefits and ways of making nata. The training method is carried out by giving a demo to the participants and making nata de coco together while carrying out a discussion regarding each sample used. The
participants involved were residents of RT 02. RW 01 Kampung Baru, Anduonohu Village, totaling 10 participants who are members of the Cake Maker Mother Group in the RT. The implementation of this service is for 5 days because the nata that has been made is then fermented for 5 days and the nata is ready to be harvested.
The results of the dedication show that after 5 days, nata deposits are formed on the top of the surface which has a cloudy white color, and is chewy and ready to be packed into clean and healthy pieces of nata de coco. Keywords: Coconut water waste, Nata de coco, strains of nata bacteria
Correspondent Author:
1. Nama Penulis korespondensi : Rosdarni, S.Si., MPH Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected] No. Hp : 085241898252
2. Nama Penulis korespondensi : Sugireng, S.Si., M.Si Afiliasi : Universitas Mandala Waluya E-mail : [email protected] No. Hp : 081241192688
PENDAHULUAN (Font Cambria 12Pt Bold, Spasi 1,15)
Kelurahan Anduonohu merupakan daerah yang ramai penduduk dan banyak
membidangi uasaha sebagai pedagang. Pedagang kecil kecilan yang biasanya bermukim
di beberapa RT kebanyakan memanfaatkan kelapa sebagai bahan baku untuk
mendukung usaha kecilnya. Bahkan ada beberapa usahawan yang menjual kelapa utuh
dengan cara borongan pada beberapa pembeli yang akhirnya berdampak pada
penumpukan kelapa yang tidak habis terpakai selama proses pengolahan sebagai bahan
kue dan minyak kelapa. Selain sebagai pedagang, ada juga beberapa masyarakat sebagai
petani kelapa di beberapa daerah pesisir yang notabene pemanfaatannya juga masih
sangat rendah.
Saat ini, produk kelapa yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang mendominasi
adalah hanya sebatas pada pembuatan kopra dan sebagai kebutuhan sehari-hari. Kopra
merupakan olahan terbesar yang bersumber dari kelapa yang menjadi sumber
kehidupan untuk sebagian masyarakat yang berada di Desa tersebut. Namun,
permasalahan yang sering menjadi kendala dalam pembuatan kopra adalah rendahnya
nilai jual kopra yang hanya berkisar RP.2.500 perkilo dalam satuan keringnya. Untuk
setiap akhir masa produksi kopra, biasanya petani kelapa bisa mencapai 2 hingga 3 ton
dimana setiap tonnya senilai Rp. 2.500.000 yang kemudian akan dipotong dengan jasa
pemetik kelapa, dan biaya keseharian selama pengerjaan kopra. Nilai produksi kopra
ini tidak begitu menjanjikan karena hanya bisa diperoleh jangka waktu yang lama.
Selain pemanfaatan kelapa sebagai kopra, selebihnya masyarakat hanya
memanfaatkan kelapa untuk dijual dipasar dengan harga dan persaingan yang tinggi.
Sementara dalam pemanfaatan kelapa masih banyak yang bisa diolah dari limbah
kelapa seperti air kelapa yang belum terkelola dengan baik, bahkan limbah air kelapa
dibuang begitu saja pada hal jika diolah lebih lanjut limbah air kelapa ini dapat dibuat
menjadi produk pangan yang memiliki nilai ekonomis seperti nata de coco (Hayati,
2018). Pemanfaatan kelapa menjadi nata de coco ini merupakan tantangan bagi
masyarakat di kelurahan Anduonohu karena memerlukan pengetahuan dan
ketarampilan yang tepat untuk bisa menghasilkan nata de coco yang steril dan enak
Nata de coco yang dibuat dengan mitra difermentasi selama 5 hari dan
menghasilkan nata yang siap untuk dikonsumsi. Nata ini dapat dijadikan sebagai salah
satu alternative usaha dalam skala kecil karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan
proses pembuatannyapun terbilang cukup mudah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kepada Yayasan Mandala Waluya yang telah menjadi pemberi dana
sehingga pengabdian ini dapat dilaksanakan tanpa kendala. Selanjutnya kepada
pemerintah RT dan warga Mitra Kampung baru yang sangat antusias dalam belajar
serta kepada Tim pengabdi yang sangat kompeten dalam menjalankan proses
pengabdian hingga selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Hayati. 2018. Nata de Coco Usaha Propestif Masa Depan, Pilar Bambu Kuning.Jawa Timur.
Nurhayati, S. 2006. Kajian Pengaruh Kadar Gula dan Lama Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Soya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. 7(1): 40-47).
Majesty J, Dwi A.B, Agung N.W. (2015). Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Lama Fermentasi Terhadap Kadar Serat Nata Dari Sari Nanas. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 1, 80-85.
Rogel, 2020. LJRS. Nata de Coco Production. Dole. Philipines Sihmawati R.R, D Oktoviani, Wardah. (2014). Aspek Mutu Produk Nata De Coco Dengan
Penambahan Sari Buah Mangga. Jurnal Teknik Industri Heuristic vol 11 no 2, 63-74.
Warisno. 2019. Mudah dan Praktis Membuat Nata De Coco, Jakarta: PT.Agromedia Pustaka.